Download - Kelompok 6 ELSA
Kelompok 6
Nama : Andi Sumarni
Dwi Sugianti
Satria Wira Buana
Mata Kuliah : Ekologi Lingkungan dan Sumberdaya Air
Dosen : Yulyana Audin, ST., MT
Hasil identifikasi drainase samping jalan kelompok 6 dari pengukuran 2500 meter
sampai ke pengukuran 1500 meter, dimana ukuran drainase tersebut lanjutan dari
kelompok 5. Pada awal pengukuran drainase sudah terlihat bahwa salurana drainase yang
dibuat asal jadi dan tidak menyeluruh. Selain itu tidak ada kejelasan arah aliran air saluran
drainase sehingga terdapat genangan air di dranase tersebut.
Jenis drainase di lokasi surve adalah drainase terbuka dan kondisi eksisting di
lokasi tersebut menggunakan drainase tersier karena hampir rata-rata ukuran lebar
drainase 0,5 meter dan dalamnya 0,5 meter. Hasil identifikasi dimensi saluran drainase
tidak beraturan di sepanjang lokasi survey. Drainase pada bagian kiri dan kanan jalan
pada umumnya lebar atau tinggi drainase tidak sama.
Pengukuran Lebar Drainase
Pengukuran Kedalaman Drainase
Saluran yang sudah mengalami kerusakan dan sudah tidak terawat juga terdapat
di beberapa titik terlihat pada meter ke 2000 ke meter 1860 dengan panjang 140 meter
dari sisi kiri jalan, dan meter ke 1220 ke meter 1100 dengan panjang 120 meter dari sisi
kanan jalan. Tidak hanya saluran yang sudah rusak dan tidak dirawat dibeberapa titik
terdapat drainase yang sudah ditumpuki rumput dan tanah. Kondisi saluran yang hancur
dan ditumbuhi tanaman liar. Di meter ke 1900 ke meter 1850 dengan panjang 50 meteran
dari sisi kanan tidak terdapat drainase. Selain itu terdapat juga gorong – gorong yang
bermasalah sudah tersumbat oleh tanaman liar dan sampah. Berikut adalah beberapa
keadaan drainase hasil pengamatan.
Meter ke 1220 ke Meter 1100 Sisi Kanan
Jalan
Meter ke 2 000 ke Meter 1860 Sisi Kiri
Jalan
Meter ke 1900 ke Meter 1850 Sisi Kanan
Adapun saluran yang mengalami penumpukan sedimen juga terjadi pada
sepanjang lokasi survei. Ini disebabkan lagi – lagi akibat kelalaian para pekerja yang
sedang melaksanakan proyek di titik tersebut, yaitu pembuatan LRT dari bandara hingga
Jakabaring. Namun tidak memperhatikan sama sekali masalah drainase. Selain itu,
adanya genangan air di darainase tersebut akibat penumpukan sedimen. Dan masalah
lainnya adalah kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap drainase yang
mengutamakan pembangunan LRT tetapi tidak memperhatikan drainasenya. Apakah
berdampak buruk atau tidak terhadap drainase yang berada di pinggir pembangunan LRT
tersebut.
Terjadinya Genangan Air Akibat
Penumpukan Sedimen
Selain drainase, akibat proyek pembangunan LRT akan berdampak pada
lingkungan lain. Salah satunya kondisi lalu lintas yang kemungkinan akan mengalami
kemacetan selama proyek pembangunan LRT. Namun untuk saat ini, kondisi lokasi surve
kami keadaannya masih tenang belum mengalami kemacetan bahkan volume
kendaraannya masih minim. Hal ini disebabkan lokasi tersebut mengarah ke bandara,
kemudian bukan tempat pusat aktifitas sehari-hari. Hanya kemacetan terjadi jika kondisi
cuaca sedaang hujan. Kemudian, kondisi jalan yang masih baik dan tidak adanya
penumpukan sampah di lokasi tersebut. Berikut dokumentasi tentang keadaan lingkungn
dalam pembangunan LRT.
Kondisi Kendaran di Sekitar
Pembangunan LRT
Kondisi Jalan di Lokasi Surve
Dari pembahasan yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa permasalahan
yang ada pada lokasi survei kelompok 6 adalah sebagian drainase tidak berfungsi sebagai
mana mestinya, saluran drainase sebagian besar sudah tertumpuk tanah dan rumput,
terjadinya genangan di drainase tersebut akibat sedimen akibat pembangunan LRT,
belum terjadinya kemacetan, serta kondisi jalan yang masih baik.
Untuk itu adapun saran dari kami sebagai surveyor yaitu seiring pembangunan
LRT, perlu diperhatikannya pembersihan dan perawatan saluran drainase agar tidak
menyumbat oleh dinas terkait, serta perlu adanya pembenahan drainase di sepanjang jalan
menuju bandara agar suatu saat tidak terjadi genangan atau banjir diwaktu hujan.