2013, No.1176 4
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN KELAPA DALAM (Cocos nuciferaL.)
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Komoditi kelapa merupakan salah satu komoditi perkebunan yang sangat penting dalam perekonomian nasional yaitu sebagai penghasil minyak nabati dalam memenuhi kebutuhan masyarakat disamping sebagai komoditas ekspor. Hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan sehingga tanaman kelapa dijuluki sebagai pohon kehidupan (tree of life). Tanaman kelapa juga merupakan tanaman sosial karena lebih 98 % diusahakan oleh petani.
Sebagian besar produsen merupakan pengusaha kecil/petani memiliki lahan yang kecil rata-rata + 0,2 ha, dan masih menggunakan cara berkebun secara tradisional tanpa menggunakan benih unggul. Disamping itu pada umumnya kondisi tanaman dalam keadaan tua/rusak, sehingga tingkat produktivitasnya rendah. Saat ini minat petani untuk pengembangan tanaman kelapa (peremajaan, perluasan dan intensifikasi) semakin besar sehingga kebutuhan benih kelapa meningkat jumlahnya. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39/Permentan/OT.140/8/2006 tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina bahwa benih yang beredar harus disertifikasi. Sertifikasi diselenggarakan oleh Instansi pemerintah dalam hal ini Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP), Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Perbenihan Perkebunan. Pelaksana sertifikasi di lapangan yaitu Pengawas Benih Tanaman (PBT). Untuk pelaksanaan sertifikasi diperlukan standar guna penyamaan persepsi dalam memberi pelayanan kepada konsumen/produsen benih dalam hal sertifikasi benih dan sumber benih tanaman kelapa dalam.
1.2. Maksud Maksud penyusunan Standar Operasional Prosedur Sertifikasi Benih dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Kelapa Dalam yaitu untuk memberikan acuan teknis tentang penanganan sertifikasi benih dan pengawasan mutu benih tanaman kelapa dalam secara baik dan benar bagi pemangku kepentingan yang terkait serta petugas pengawas benih tanaman di lapangan.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 5
1.3. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan Standar Operasional Prosedur Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Kelapa Dalam:
1. Bagi Pengawas Benih Tanaman, dapat digunakan sebagai pedoman/acuan secara teknis dalam pelaksanaan sertifikasi.
2. Bagi Penangkar, dapat digunakan untuk mempersiapkan produksi benih perkebunan bermutu yang sesuai dengan standar yang telah dipersyaratkan.
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur ini meliputi:
1. Prosedur sertifikasi benih kelapa dalam berupa butiran. 2. Prosedur sertifikasi benih kelapa dalam dalam polibeg. 3. Prosedur sertifikasi benih kelapa dalam tanpa polibeg.
1.5. Pengertian Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) ini yang dimaksud dengan:
1. Benih Kelapa adalah bahan tanaman berupa buah hasil penyerbukan alami (open pollinated) untuk produksi benih atau produksi tanaman.
2. Benih Kelapa Dalam adalah hasil perbanyakan dari pohon induk varietas unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian dan Blok Penghasil Tinggi (BPT) yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan provinsi, yang diproduksi sesuai ketentuan yang berlaku, dimana keaslian varietas bisa dipertahankan.
3. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah dilepas, yang produksi dan peredarannya diawasi.
4. Varietas adalah bagian dari suatu jenis yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, buah, biji, dan sifat-sifat lain yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama.
5. Lot Benih adalah sekumpulan benih yang dianggap homogen dalam hal varietas, perwujudan fisik maupun fisilogi yang dipanen dalam satu periode dengan ukuran lot maksimal 10.000 butir benih.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 6
6. Pemeriksaan Kebun adalah kegiatan mengevaluasi kesesuaian karakter tanaman dengan deskripsi varietas induknya dengan cara memeriksa sebagian dari populasi tanaman (metode sampling).
7. Pengujian Mutu Benih adalah kegiatan mengevaluasi mutu benih yang meliputi pengujian mutu genetik (penampilan pohon induk dan tingkat kemurnian varietas); pengujian mutu fisiologis (daya berbenih dan kecepatan tumbuh), dan pengujian mutu fisik (berat buah, penampilan kulit buah, tingkat keseragaman ukuran dan bentuk buah serta kesehatan benih).
8. Daya Kecambah Benih adalah persentase benih yang tumbuh menghasilkan benih normal dalam kondisi pengujian optimum sesuai dengan metode yang ditetapkan.
9. Kebun Induk adalah areal yang ditanami dengan varietas kelapa yang telah dilepas atau varietas kelapa yang berpotensi dilepas sebagai sumber benih.
10. Pohon Induk adalah pohon kelapa di dalam kebun induk yang diseleksi berdasarkan kriteria tertentu sebagai sumber benih.
11. Blok Penghasil Tinggi adalah kebun kelapa yang kompak dengan luas minimal 2.5 ha dengan produksi > 70 butir kelapa/pohon/tahun.
12. Sertifikasi Benih adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap benih yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi melalui pemeriksaan lapangan, pengujian laboratorium dan pengawasan serta memenuhi persyaratan untuk diedarkan.
13. Sertifikat Mutu Benih adalah keterangan tentang pemenuhan/ telah memenuhi persyaratan mutu yang diberikan oleh lembaga sertifikasi kepada kelompok benih yang disertifikasi atas permintaan produsen benih atas benih.
14. Mutu Benih adalah gambaran karakteristik menyeluruh dari benih yang menunjukkan kesesuaian dengan persyaratan mutu yang ditetapkan.
15. Pemeriksaan Lapangan adalah kegiatan untuk mengetahui mutu benih dari suatu unit penangkaran dengan mengevaluasi kesesuaian sifat – sifat morfologis tanaman terhadap deskripsi varietas dimaksud, dengan cara memeriksa sebagian dari populasi tanaman (metode sampling).
16. Sumber Benih adalah tempat dimana suatu kelompok benih diproduksi.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 7
17. Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan.
18. Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Perbenihan Perkebunan adalah Unit Pelayanan Teknis yang membidangi perbenihan perkebunan dan mempunyai fungsi melakukan sertifikasi, pengawasan dan peredaran benih.
19. Pengawas Benih Tanaman (PBT) adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan benih tanaman yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban secara penuh yang diberikan oleh pejabat yang berwenang.
20. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Perkebunan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perkebunan, pembinaan teknis bidang perbenihan dilaksanakan oleh Direktur Tanaman Tahunan, Direktur Tanaman Semusim, Direktur Tanaman Rempah Penyegar dan bidang proteksi dilaksanakan oleh Direktur Perlindungan Perkebunan.
21. Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) adalah tanda daftar usaha perbenihan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
II. PROSES SERTIFIKASI BENIH TANAMAN KELAPA DALAM 1. Untuk melaksanakan proses sertifikasi benih kelapa dalam
berupa butiran sebagaimana tercantum dalam Lampiran II. 2. Untuk melaksanakan proses sertifikasi benih kelapa dalam dalam
polibeg sebagaimana tercantum dalam Lampiran III. 3. Untuk melaksanakan proses sertifikasi benih kelapa dalam tanpa
polibeg sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV.
III. PENUTUP
SOP Sertifikasi Benih dan Pengawasan Benih Tanaman Kelapa Dalam (Cocos nuciferaL.) merupakan bagian kecil dari aspek penyelenggaraan sertifikasi, namun demikian SOP ini memiliki peran yang besar untuk menciptakan proses sertifikasi yang efisien, efektif dan konsisten dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
Oleh karena itu, SOP ini menjadi instrument yang penting untuk mendorong setiap instansi pemerintah yang memiliki tugas dan
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 8
fungsi pengawasan mutu dan peredaran benih perkebunan baik di Pusat dan Daerah dalam memperbaiki proses internal masing-masing sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pada gilirannya, peningkatan kualitas pelayanan khususnya sertifikasi benih akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Sehingga peredaran benih unggul, bermutu dan bersertifikat di tingkat masyarakat dapat terwujud.
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 9
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN KELAPA DALAM (Cocos nuciferaL.)
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR No SOP
Tgl Pembuatan
Prosedur Sertifikasi Benih Kelapa Dalam Berupa Butiran
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan oleh
Uraian Kegiatan Instruksi Kerja
1. Tujuan • Melakukan sertifikasi benih Kelapa Dalam berupa butiran
• Hasil pemeriksaan akan diterbitkan sertifikat /surat keterangan mutu benih
2. Objek yang diperiksa
• Benih Kelapa Dalam berupa butiran
3. Tempat pemeriksaan
• Kebun Induk Kelapa Dalam • Blok Penghasil Tinggi Kelapa Dalam
4. Dokumen yang perlu diperiksa
• SK Pelepasan Varietas • SK Penetapan Kebun Induk Kelapa Dalam • SK Penetapan Blok Penghasil Tinggi Kelapa Dalam • Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) • Dokumen kepemilikan kebun pembibitan • Komposisi SDM di Kebun • Catatan pemeliharaan kebun
5. Prosedur dokumen pemeriksaan benih
• Pemeriksaan SK Pelepasan Varietas • Pemeriksaan SK Penetapan Kebun Induk Kelapa Dalam • Pemeriksaan SK Penetapan Blok Penghasil Tinggi Kelapa
Dalam
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 10
6. Pemeriksaan standar mutu fisiologis benih
• Parameter yang diamati:
No Kriteria Standar
1 Umur buah 12 bulan (ditandai dengan perubahan warna buah)
2 Air buah Berbunyi nyaring jika diguncang
3 Tebal daging buah
≥10 mm
4 Berat buah ≥ 1.500 gram per butir
5 Daya kecambah 80% setelah 3 bulan semai
6 Lama penyimpanan benih
> 4 minggu pada suhu kamar dengan sirkulasi udara yang baik
7 Kulit buah Tidak keriput
8 Kesehatan Bebas OPT
7. Pembuatan laporan hasil pemeriksaan
• PBT membuat laporan hasil pemeriksaan kepada Kepala Balai/UPTD Perbenihan Perkebunan sesuai format standar
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 11
Format-1
LAPORAN ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM BERUPA BUTIRAN
I. PEMERIKSAAN ADMINISTRASI II.
No. TOLOK UKUR HASIL PEMERIKSAAN
1. Nama kelompok tani/Pemohon .............................................
2. Alamat .............................................
3. Nama ketua kelompok .............................................
4. Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP)
.............................................
5. No. SK KI/BPT/PI .............................................
6. Lokasi KI/BPT/PI Desa : Kecamatan : Kabupaten/Provinsi :
............................................. ............................................. .............................................
7. Status kepemilikan lahan
8. Jumlah anggota kelompok .............................................
9. Tanggal pemeriksaan .............................................
10. Peta blok pertanaman yang diperiksa .............................................
III. PEMERIKSAAN TEKNIS
No. TOLOK UKUR STANDAR HASIL PEMERIKSAAN
1. Varietas Bina/Unggul lokal ..............................
2. Asal Benih Dari BPT/PIK yang telah direkomendasi oleh instansi yang berwenang
..............................
3. Bukti asal usul benih
Surat Keputusan Penetapan Kebun Induk/BPT
Ada/tidak
4. Kondisi lokasi Kebun Induk/BPT
Tanah datar, dekat sumber air, dekat jalan/mudah diawasi, drainase baik
..............................
5. Pemupukan Harus dilakukan ..............................
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 12
6. Penyiangan Harus dilakukan ..............................
7. Pengairan Dilakukan/sesuai kebutuhan
..............................
8. Pembuatan bedengan
Lebar 1 s/d 1,25 m Panjang 10 m / Sesuai kondisi Arah : Utara - Selatan
..............................
9. Pengendalian Hama/Penyakit
Harus dilakukan, jenis, dosis disesuaikan dengan OPT
..............................
10. Pemeriksaan mutu fisiologis benih:
Umur buah 12 bulan (ditandai dengan perubahan warna buah)
................................
Air buah Berbunyi nyaring jika diguncang
................................
Tebal daging buah ≥10 mm .................................
Berat buah ≥1.500 gram per butir .................................
Daya kecambah 80% setelah 3 bulan semai .................................
Lama penyimpanan benih
> 4 minggu pada suhu kamar dengan sirkulasi udara yang baik
.................................
Kulit buah Tidak keriput .................................
Kesehatan Bebas OPT .................................
Penanggung Jawab Kebun
_______________________
..........................., tanggal.................
Pengawas Benih Tanaman
______________________
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 13
Format-2
FORM ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM BERUPA BUTIRAN
Buah sam pel
URAIAN PEMERIKSAAN BENIH Keterangan Umur
buah (bln)
Air buah
Tebal daging buah (mm)
Berat buah (gram)
Daya kecam
bah
Lama penyimpanan benih (minggu)
Kulit buah
Keseha tan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
30.
..........................., tanggal.................
Penanggung jawab kebun
____________________
Pengawas Benih Tanaman
_____________________
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 14
Format-3 Perbenihan Prov
No. SERI: …….
SERTIFIKAT MUTU BENIH Nomor:
Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal…….. terhadap: I. Pemohon :
Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor………. Tanggal………
II. Hasil pemeriksaan :
Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih :
Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa
Umur buah 12 bulan (ditandai dengan perubahan warna buah)
Air buah Berbunyi nyaring jika diguncang
Tebal daging buah ≥10 mm
Berat buah ≥1.500 gram per butir
Daya kecambah 80% setelah 3 bulan semai
Lama penyimpanan benih
> 4 minggu pada suhu kamar dengan sirkulasi udara yang baik
Kulit buah Tidak keriput
Kesehatan Bebas OPT
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 15
III. Kesimpulan 1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam berupa butiran
sebanyak ......... butir. 2. Masa berlaku Sertifikat Mutu Benih ini berikut labelnya maksimal 3 bulan
setelah tanggal pemeriksaan. Demikian sertifikat mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
………..,tanggal, bulan, tahun
Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD Pengawas Benih Tanaman
Nama terang Nama terang NIP NIP
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 16
Format-4 Balai Besar/UPTD Perbenihan Prov
No. SERI: …….
SURAT KETERANGAN MUTU BENIH Nomor :
Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal…….. terhadap: I. Pemohon :
Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor………. Tanggal………
II. Hasil pemeriksaan :
Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih :
Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa
Umur buah 12 bulan (ditandai dengan perubahan warna buah)
Air buah Berbunyi nyaring jika diguncang
Tebal daging buah ≥10 mm
Berat buah ≥1.500 gram per butir
Daya kecambah 80% setelah 3 bulan semai
Lama penyimpanan benih
> 4 minggu pada suhu kamar dengan sirkulasi udara yang baik
Kulit buah Tidak keriput
Kesehatan Bebas OPT
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 17
III. Kesimpulan 1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam berupa butiran
sebanyak ......... butir. 2. Masa berlaku Surat Keterangan Mutu Benih ini berikut labelnya maksimal
3 bulan setelah tanggal pemeriksaan. Demikian surat keterangan mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
………..,tanggal, bulan, tahun
Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD Pengawas Benih Tanaman Nama terang Nama terang NIP NIP
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 18
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN KELAPA DALAM (Cocos nuciferaL.)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
No SOP
Tgl Pembuatan
Prosedur Sertifikasi Benih Kelapa Dalam Dalam Polibeg
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan oleh
Uraian Kegiatan Instruksi Kerja
1. Tujuan • Melakukan sertifikasi benih Kelapa Dalam dalam polibeg
• Hasil pemeriksaan akan diterbitkan sertifikat /surat keterangan mutu benih
2. Objek yang diperiksa
• Benih Kelapa Dalam dalam polibeg
3. Tempat pemeriksaan
• Kebun pembibitan Tanaman Kelapa Dalam
4. Dokumen yang perlu diperiksa
• SK Pelepasan Varietas • SK Penetapan Kebun Induk Kelapa Dalam • SK Penetapan Blok Penghasil Tinggi Kelapa Dalam • Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) • Dokumen kepemilikan Kebun Pembibitan • Komposisi SDM di Kebun Pembibitan • Catatan pemeliharaan Kebun Pembibitan
5. Prosedur dokumen pemeriksaan benih
• Pemeriksaan SK Pelepasan Varietas • Pemeriksaan surat keterangan mutu benih • Pemeriksaan dokumen asal – usul benih dari kebun
induk atau pohon induk dalam BPT • Surat Keputusan Penetapan Kebun Induk dan BPT
serta Pohon Induk untuk sumber benih Kelapa Dalam
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 19
6. Pemeriksaan standar mutu fisiologis benih
• Parameter yang diamati:
No Kriteria Standar
1 Umur benih 6 – 9 bulan
2 Tinggi benih > 100 cm
3 Jumlah daun > 6 (enam) helai
4 Warna daun Hijau tanpa gejala kahar hara
5 Kesehatan Bebas OPT
6 Ukuran polibeg 40 cm x 40 cm x 0,2 mm
7 Warna polibeg Hitam
7. Pembuatan laporan hasil pemeriksaan
• PBT membuat laporan hasil pemeriksaan kepada Kepala Balai/UPTD Perbenihan Perkebunan sesuai format standar
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 20
Format-1
LAPORAN ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM DALAM POLIBEG
I. PEMERIKSAAN ADMINISTRATIF
No. TOLOK UKUR HASIL PEMERIKSAAN
1. Nama penangkar benih ......................................................
2. Alamat .....................................................
3. Penanggung jawab .....................................................
4. Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP)
.....................................................
5. Lokasi pembibitan - Desa - Kecamatan - Kabupaten/Provinsi
.....................................................
.....................................................
.....................................................
.....................................................
6. Status kepemilikan lahan ....................................................
7. Sumber Daya Manusia yang dimiliki (orang) - SLTA - Sarjana Muda/Sarjana - Lain-lain
.....................................................
.....................................................
.....................................................
.....................................................
8. Tanggal pemeriksaan ......................................................
9. Peta blok pertanaman yang diperiksa
II. PEMERIKSAAN TEKNIS
No. TOLOK UKUR STANDAR HASIL PEMERIKSAAN
1. Varietas Bina/Unggul lokal ..............................
2. Asal Benih Dari BPT/PIK yang telah direkomendasi oleh instansi yang berwenang
..............................
3. Bukti asal usul benih No. Faktur
Surat Keputusan Penetapan Kebun Induk/BPT
Ada/tidak Ada/tidak ...............................
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 21
pengiriman Tanggal :
4. Kondisi lokasi Kebun Induk/BPT
Tanah datar, dekat sumber air, dekat jalan/mudah diawasi, drainase baik
..............................
5. Pembuatan bedengan
Lebar 1 s/d 1,25 m Panjang10 m/ Sesuai kondisi Arah : Utara - Selatan
.............................
6. Pemupukan Harus dilakukan
7. Penyiangan Harus dilakukan .............................
8. Pengairan Dilakukan/Sesuai kebutuhan
.............................
9. Pengendalian Hama/Penyakit
Harus dilakukan, jenis, dosis disesuaikan dengan OPT
..............................
10. Pemeriksaan mutu fisiologis benih :
Umur benih 6 – 9 bulan .................................
Tinggi benih > 100 cm .................................
Jumlah daun Warna daun
> 6 (enam) helai Hijau tanpa gejala kahar hara
.................................
.................................
Kesehatan Bebas OPT .................................
Ukuran polibeg 40 cm x 40 cm x 0,2 mm .................................
Warna polibeg Hitam .................................
Penanggung Jawab Kebun
_______________________
..........................., tanggal.................
Pengawas Benih Tanaman
______________________
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 22
Format-2
FORM ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM DALAM POLIBEG
Benih sampel
URAIAN PEMERIKSAAN BENIH Keterangan Umur
benih (bln)
Tinggi benih (cm)
Jumlah daun (helai)
Warna daun
Keseha tan
Ukuran polibeg
Warna polibeg
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
30.
......................, tanggal.................
Penanggung jawab kebun
____________________
Pengawas Benih Tanaman
_____________________
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 23
Format-3 Balai Besar/UPTD Perbenihan Prov
No. SERI: …….
SERTIFIKAT MUTU BENIH Nomor :
Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal…….. terhadap: I. Pemohon :
Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor………. Tanggal………
II. Hasil pemeriksaan :
Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih :
Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa
Umur benih 6 – 9 bulan
Tinggi benih > 100 cm
Jumlah daun > 6 (enam) helai
Warna daun Hijau tanpa gejala kahar hara
Kesehatan Bebas OPT
Ukuran polibeg 40 cm x 40 cm x 0,2 mm
Warna polibeg Hitam
III. Kesimpulan
1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam dalam polibeg sebanyak .......batang.
2. Masa berlaku Sertifikat Mutu Benih ini berikut labelnya sampai dengan umur tanaman maksimal 3 bulan setelah tanggal periksa.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 24
3. Selanjutnya sebelum diedarkan benih tersebut agar diberi label. Demikian sertifikat mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
………..,tanggal, bulan, tahun
Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD Pengawas Benih Tanaman
Nama terang Nama terang NIP NIP
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 25
Format-4
Balai Besar/UPTD Perbenihan Prov
No. SERI: …….
SURAT KETERANGAN MUTU BENIH Nomor :
Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal…….. terhadap: I. Pemohon :
Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor………. Tanggal………
II. Hasil pemeriksaan :
Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih :
Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa
Umur benih 6 – 9 bulan
Tinggi benih > 100 cm
Jumlah daun > 6 (enam) helai
Warna daun Hijau tanpa gejala kahar hara
Kesehatan Bebas OPT
Ukuran polibeg 40 cm x 40 cm x 0,2 mm
Warna polibeg Hitam
III. Kesimpulan
1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam dalam polibeg sebanyak ...... batang.
2. Masa berlaku Surat Keterangan Mutu Benih ini berikut labelnya sampai dengan umur tanaman maksimal 3 bulan setelah tanggal pemeriksaan.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 26
Demikian surat keterangan mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
………..,tanggal, bulan, tahun
Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD Pengawas Benih Tanaman
Nama terang Nama terang NIP NIP
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 27
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN KELAPA DALAM (Cocos nuciferaL.)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
No SOP
Tgl Pembuatan
Prosedur Sertifikasi Benih Kelapa Dalam Dalam Polibeg
Tgl Revisi
Tgl Efektif
Disahkan oleh
Uraian Kegiatan Intruksi Kerja
1. Tujuan • Melakukan sertifikasi benih Kelapa Dalam tanpa polibeg
• Hasil pemeriksaan akan diterbitkan sertifikat /surat keterangan mutu benih
2. Objek yang diperiksa • Benih Kelapa Dalam siap tanam tanpa polibeg
3. Tempat pemeriksaan • Kebun pembibitan tanaman Kelapa Dalam
4. Dokumen yang perlu diperiksa
• SK Pelepasan Varietas • SK Penetapan Kebun Induk Kelapa Dalam • SK Penetapan Blok Penghasil Tinggi Kelapa
Dalam • Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) • Dokumen kepemilikan Kebun Pembibitan • Komposisi SDM di Kebun Pembibitan • Catatan pemeliharaan Kebun Pembibitan
5. Prosedur dokumen pemeriksaan benih
• Pemeriksaan SK Pelepasan Varietas • Pemeriksaan surat keterangan mutu benih. • Pemeriksaan dokumen asal – usul benih dari
kebun induk atau pohon induk Kelapa Dalam BPT
• Surat Keputusan Penetapan Kebun Induk dan BPT serta Pohon Induk untuk sumber benih Kelapa Dalam
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 28
6. Pemeriksaan standar mutu fisiologis benih
• Parameter yang diamati:
No Kriteria Standar
1 Umur benih 6 – 9 bulan
2 Tinggi benih > 100 cm
3 Jumlah daun > 6 (enam) helai
4 Warna daun Hijau tanpa gejala kahar hara
5 Kesehatan Bebas OPT
7. Pembuatan laporan hasil pemeriksaan
• PBT membuat laporan hasil pemeriksaan kepada Kepala Balai/UPTD Perbenihan Perkebunan sesuai format standar
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 29
Format-1
LAPORAN ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM TANPA POLIBEG
I. PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
No. TOLOK UKUR HASIL PEMERIKSAAN
1. Nama penangkar benih ......................................................
2. Alamat .....................................................
3. Penanggung jawab .....................................................
4. Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP)
.....................................................
5. Lokasi pembibitan - Desa - Kecamatan - Kabupaten/Provinsi
.....................................................
.....................................................
.....................................................
.....................................................
6. Status kepemilikan lahan ....................................................
7. Sumber Daya Manusia yang dimiliki (orang) - SLTA - Sarjana Muda/Sarjana - Lain-lain
.....................................................
.....................................................
.....................................................
.....................................................
8. Tanggal pemeriksaan ......................................................
9. Peta blok pertanaman yang diperiksa
II. PEMERIKSAAN TEKNIS
No. TOLOK UKUR STANDAR HASIL PEMERIKSAAN
1. Varietas Bina /Unggul lokal ..............................
2. Asal Benih Dari BPT/PIK yang telah direkomendasi oleh instansi yang berwenang
..............................
3. Bukti asal usul benih
Surat Keputusan Penetapan Kebun Induk/BPT
Ada/tidak Ada/tidak
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 30
No. Faktur pengiriman Tanggal :
...............................
4. Kondisi lokasi Kebun Induk/BPT
Tanah datar, dekat sumber air, dekat jalan/mudah diawasi, drainase baik
..............................
5. Pembuatan bedengan
Lebar 1 s/d 1,25 m Panjang 10 m / Sesuai kondisi Arah : Utara - Selatan
..............................
6. Pemupukan Harus dilakukan ..............................
7. Penyiangan Harus dilakukan ..............................
8. Pengairan Dilakukan/sesuai kebutuhan
..............................
9. Pengendalian Hama/Penyakit
Harus dilakukan, jenis, dosis disesuaikan dengan OPT
..............................
10. Pemeriksaan mutu fisiologis benih :
Umur benih 6 – 9 bulan .................................
Tinggi benih Warna daun
> 100 cm Hijau tanpa gejala kahar hara
.................................
.................................
Jumlah daun > 6 (enam) helai .................................
Kesehatan Bebas OPT .................................
Penanggung Jawab Kebun
_______________________
..........................., tanggal.................
Pengawas Benih Tanaman
______________________
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 31
Format-2
FORM ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM TANPA POLIBEG
Benih sampel
URAIAN PEMERIKSAAN BENIH Keterangan Umur benih
(bln) Tinggi
benih (cm) Warna daun
Jumlah daun (helai)
Kesehatan
1 2 3 4 5 6 7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
30.
..........................., tanggal.................
Penanggung jawab kebun
____________________
Pengawas Benih Tanaman
_____________________
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 32
Format-3
Balai Besar/UPTD Perbenihan Prov
No. SERI: …….
SERTIFIKAT MUTU BENIH Nomor :
Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal…….. terhadap: I. Pemohon :
Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor………. Tanggal………
II. Hasil pemeriksaan :
Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih :
Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa
Umur benih 6 – 9 bulan
Tinggi benih > 100 cm
Jumlah daun > 6 (enam) helai
Warna daun Hijau tanpa gejala kahar hara
Kesehatan Bebas OPT
III. Kesimpulan
1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam tanpa polibeg sebanyak ........ batang.
2. Masa berlaku Sertifikat Mutu Benih ini berikut labelnya sampai dengan umur tanaman maksimal 3 bulan setelah tanggal pemeriksaan.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 33
Demikian sertifikat mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
………..,tanggal, bulan, tahun
Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD Pengawas Benih Tanaman
Nama terang Nama terang NIP NIP
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 34
Format-4
Balai Besar/UPTD Perbenihan Prov =======================================================
No. SERI: …….
SURAT KETERANGAN MUTU BENIH Nomor :
Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal……..terhadap: I. Pemohon :
Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor………. Tanggal………
II. Hasil pemeriksaan :
Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih :
Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa
Umur benih 6 – 9 bulan
Tinggi benih > 100 cm
Jumlah daun > 6 (enam) helai
Warna daun Hijau tanpa gejala kahar hara
Kesehatan Bebas OPT
III. Kesimpulan
1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam tanpa polibeg sebanyak ....... batang.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2013, No.1176 35
2. Masa berlaku Surat Keterangan MutuBenih ini berikut labelnya sampai dengan umur tanaman maksimal 3 bulan setelah tanggal pemeriksaan.
Demikian surat keterangan mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
………..,tanggal, bulan, tahun
Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD Pengawas Benih Tanaman
Nama terang Nama terang NIP NIP
www.djpp.kemenkumham.go.id