Download - kedkom POA.docx
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Deskripsi Umum Wilayah
a. Keadaan Wilayah dan Letak Geografis
Puskesmas wua-wua merupakan puskesmas induk non-perawatan yang
definitif berdiri sejak 1 mei 2009 diatas lahan seluas 1703 m (26m X 65,5 m) yang
terletak tepat dibelakang kantor camat wua-wua, jalan Anawai Kelurahan Anawai
atau kurang lebih 500 meter dari jalan ahmad yani poros lepo-lepo – bandara
puskesmas dapat dijangkau oleh masyarakat yang berdomosili dikelurahan anawai
dengan berjalan kaki tetapi untuk masyrakat di dua kelurahan lainnya harus
menempuh perjalanan lebih panjang yaitu dengan mobil angkutan umum
kemudian harus dilanjutkan dengan motor ojek, Puskesmas ini adalah pemekaran
dari puskesmas mekar. Meskipun kecamatan wua-wua mempunyai 4 Kelurahan
tetapi wilayah kerja puskesmas Wua-wua hanya mencakup 3 kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Anawai dengan luas wilayah 3 Km
2. Kelurahan wua-wua dengan luas wilayah 5,89 km
3. Kelurahan Mataiwoi dengan luas wilayah 3,2 Km
Gambar 1.
Motto Puskesmas Wua - Wua
Luas wilayah kerja secara keseluruhan menjadi 13,91 Km. Sejumlah
kompleks perumahan tercakup dalam wilayah kerja adalah BTN Tunggala, dan
griya permata anawai di kelurahan Anawai dan perumahan villa ibis dikelurahan
wua-wua sedangkan kelurahan mataiwoi tidak ada perumahan khusus. Sebagian
besar wilayah kerja merupakan daerah berbukit-bukit dengan sedikit daerah
dataran sehingga sebagian besar rumah penduduk di bangun didaerah berbukit.
Adapun batas wilayah kerja :
Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan boengoya
Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan kambu
Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan baruga
Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan puwatu.
Gambar 2.
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Wua - Wua
b. Kependudukan
Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas wua-wua pada tahun 2010 dapat
dilihat pada tabel 1 dan diagram berikut.
NO KELURAHAN JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
KK
KELUARGA MISKIN
KKM % JIWA
MISKIN
%
1. Anawai 2750 888 277 31,2 1263 45,9
2. Wua-wua 7661 1173 651 55,5 1017 13,3
3. Mataiwoi 4284 1033 309 29,9 2031 47,4
Jumlah 14,695 3,094 1,237 4.0 4.311 29,3
Tabel 1.
Distribusi Jumlah Dan Keadaan penduduk Per kelurahan Tahun 2010
Jumlah penduduk dengan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 2 yaitu :
NO KELURAHAN JUMLAH
PENDUDUK
JENIS KELAMIN
WANITA % PRIA %
1 Anawai 2750 1379 50,14 1371 49,85
2 Wua-wua 7661 3676 47,98 3985 52,01
3 Mataiwoi 4284 2161 50,44 2123 49,55
JUMLAH 14.695 7.216 49,10 7.479 50.89
Tabel 2
Distribusi Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin per kelurahan tahun
2010.
c. Gambaran Kesehatan Lingkungan Hunian
Kondisi kesehatan lingkungan perumahan diwilayahkerja puskesmas Wua-
wua dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No KelurahanJumlah
rumah
Jumlah yang
diperiksa
Keadaan Rumah
Sehat Tidak sehat
Jml % Jml %
1. Anawai 506 437 361 83% 76 17%
2. Wua-wua 562 471 343 73% 128 27%
3. Mataiwoi 554 390 312 80% 78 20%
JUMLAH 1622 1298 1O16 78% 282 22%
Tabel 4.
Distribusi Keadaan Rumah Perkelurahan Tahun 2010
2. Kesehatan Anak
Program kesehatan anak baik upaya peningkatan kelangsungan hidup maupun
peningkatan kualitas hidup sejauh ini telah diimplementasikan secara nasional di
tingkat puskesmas. Upaya peningkatan kelangsungan hidup anak yang telah
dikembangkan antara lain peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui
pedoman pelayanan neonatal esensial, manajemen Asfiksia, manajemen Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR), manajemen terpadu balita sakit (MTBS), pelayanan
obstetric neonatal emergensi dasar (PONED), serta Buku KIA yang ditujukan
untuk menggerakkan ibu hamil dan ibu balita.
Upaya peningkatan kualitas hidup dan perlindungan kesehatan anak antara
lain skrining bayi baru lahir, deteksi dini tumbuh kembang anak (SDIDTK),
upaya kesehatan sekolah (UKS), penjaringan kesehatan siswa kelas 1
SD/SMP/SMA/sederajat, pengembangan puskesmas peduli remaja, puskesmas
mampu tatalaksana kasus kekerasan terhadap anak.
Menurut laporan rutin, capaian program tahun 2011 di tingkat nasional
terdapat 2037 Puskesmas PONED, 5594 puskesmas yang memiliki tenaga terlatih
MTBS, 2429 puskesmas PKPR, dan 999 puskesmas mampu tatalaksana kasus
KtA. Walaupun demikian, implementasi program kesehatan anak di tingkat
rujukan (RS) masih sangat minim, hal ini dikarenakan struktur organisasi yang
menetapkan bahwa wilayak kerja program kesehatan anak berada di tingkat
puskesmas.
Tahun 2011 telah terjadi reorganisasi di Kementerian Kesehatan, yang
meletakkan Direktorat Bina kesehatan anak dibawah Ditjen Bina GiKIA. Hal
tersebut memungkinkan Direktorat Bina Kesehatan Anak untuk mengembangkan
dan mengimplementasikan programnya di tingkat rumah sakit.
Dengan adanya komitmen yang positif dari dinas kesehatan provinsi,
Kab/Kota serta RSUD diharapkan dapat memperkuat implementasi program
kesehatan anak di tingkat pelayanan dasar dan mengembangkan program
kesehatan anak di tingkat Rumah Sakit dalam upaya peningkatan kelangsungan
hidup, peningkatan kualitas dan perlindungan anak.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan anak sesuai dengan standar pelayanan di
Puskesmas Wua-Wua.
b. Tujuan Khusus
1. Melakukan identifikasi masalah dgn melihat indikator SPM di
puskesmas.
2. Melakukan penilaian besar masalah dengan rumus interval
3. Menentukan besar masalah dari masing-masing indikator
4. Menentukan kegawatan masalah dari aspek keganasan, tingkat urgensi
dan biaya.
5. Menghitung kemudahan penanggulangan
6. Menghitung PEARL FAKTOR
7. Menentukan prioritas masalah dengan rumus NPD & NPT
8. Mengidentifikasi penyebab masalah untuk masalah dengan prioritas
tertinggi
9. Melakukan pengkajian dimensi mutu
10. Melakukan analisis penyebab masalah
11. Melakukan paired comparison
12. Membuat tabel kumulatif dari hasil paired comparison untuk
penyelesaian masalah
13. Menentukan penyebab masalah yang perlu diselesaikan berdasar nilai
kumulatif
14. Membuat rencana kegiatan
15. Menentukan kriteria mutlak dari rencana kegiatan
16. Menentukankriteria keinginan dari rencana kegiatan
17. Menentukan program yang akan dilaksanakan
18. Membuat PLAN OF ACTION
19. Melakukan Lokakarya Mini Puskesmas (Pleno)
C. Manfaat
1. Bagi Puskesmas
Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan terhadap pasien anak sehingga
dapat tercapai derajat kesehatan anak yang optimal di wilayah kerja Puskesmas
Wua-Wua
2. Bagi masyarakat
Memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik terutama pada
pelayanan kesehatan Anak.
3. Bagi Mahasiswa
Memperoleh pengalaman lapangan sehingga dapat menjelaskan konsep
public health dan menejemen puskesmas dengan membuat laporan modul satu di
Puskesmas Wua-Wua.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
1. IDENTIFIKASI MASALAH
KRITERIA
• Kriteria A : Besar masalah (nilai 0-10)
• Kriteria B : Kegawatan masalah (nilai 1-5)
• Kriteria C : Kemudahan Penanggulangan (nilai 1-5)
• Kriteria D: PEARL faktor (nilai 0 atau 1)
Masalah
Kesehatan AnakSasaran Cakupan Selisih
BIAS 100% 95% 5%
Imunisasi HB o 100% 73% 27%
Penyuluhan PMT 100% 0% 100%
A. Besar Masalah
Penilaian besar masalah dengan menggunakan interval menggunakan rumus
sebagai berikut:
Kelas N = 1+3,3 log n
1+3,3 log 3
1+3.3(0,47)
2,57 3
Interval = nilai tertinggi-nilai terendah
Jumlah kelas
100-5
3
= 31,67
Masalah Interval Nilai
5-36,67 36,68-68,35 68,36-100
Kelas
3.33 6,66 100BIAS x 3,33
Imunisasi HB o x 3,33
Penyuluhan PMT x 10
B. Kegawatan Masalah
Merupakan hasil rata-rata pengambilan suara dari 6 anggota kelompok mengenai 3 faktor tingkat kegawatan dengan bobot nilai:
Keganasan Biaya Sangat ganas : 5 Sangat murah : 5 Ganas : 4 Murah : 4 Cukup berpengaruh : 3 Cukup murah : 3 Kurang ganas : 2 Mahal : 2 Tidak ganas : 1 Sangat mahal : 1
Urgensi Sangat mendesak : 5 Mendesak : 4 Cukup mendesak : 3 Kurang mendesak : 2 Tidak mendesak : 1
1. Keganasan
Keganasan Nilai
BIAS 2+4+5+3+2+3+3+4+3+4+4+5+3/13 3,46
Imunisasi HB o 4+4+5+4+4+4+4+5+3+4+5+5+4/13 4,15
Penuluhan PMT 3+3+3+3+3+2+2+4+3+1+4+3+2/13 2,76
2. Urgensi
Urgensi Nilai
BIAS 3+4+4+3+3+3+4+5+4+4+5+4+4/13 3,84
Imunisasi HB o 4+4+5+5+4+4+4+5+3+5+5+5+4/13 4,38
Penuluhan PMT 3+3+5+3+3+3+3+3+3+3+3+5+3/13 3,30
3. Biaya
Biaya Nilai
BIAS 4+2+3+3+4+3+2+2+4+3+2+3+2/13 2,84
Imunisasi HB o 3+2+3+3+3+3+2+3+3+4+3+3+2/13 2,84
Penuluhan PMT 2+2+1+3+2+3+2+3+3+2+3+1+2/13 2,23
Masalah Keganasan Urgensi Biaya Nilai
BIAS 3,46 3,84 2,84 10,14
Imunisasi HB o 4,15 4,38 2,84 11,37
Penyuluhan PMT 2,76 3,30 2,23 8,20
C. Kemudahan Penanggulangan
Masalah Kemudahan Penanggulangan Nilai
BIAS 2+5+4+3+2+2+3+4+3+3+5+2+3/13 3,15
Imunisasi HB o 4+4+4+4+2+3+3+3+3+3+4+2+4/13 3,3
Penuluhan PMT 3+4+3+2+3+3+5+3+4+5+4+3+2/13 3,38
D. PEARL Faktor
PEARL FAKTOR Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan yaitu :
Propriety : Kesesuaian dengan program daerah/ nasional/ dunia Economy : Memenuhi syarat ekonomi untuk melaksanakannya Acceptability : Dapat diterima oleh petugas,masyarakat dan lembaga
terkait Resources : Tersedianya sumber daya Legality : Tidak melanggar hukum dan etika Skor yang digunakan diambil melalui voting 6 anggota kelompok 1 = setuju 0 = tidak setuju
Masalah P E A R L Nilai
BIAS 1 1 1 1 1 1
Imunisasi HB o 1 1 1 1 1 1
Penyuluhan PMT 1 0 1 1 1 0
2. Penilaian Prioritas Masalah
Setelah Kriteria A, B, C, dan D ditetapkan, nilai tersebut dimasukan ke dalam rumus ;
Nilai Prioritas Dasar (NPD) = ( A+B ) x C Nilai Prioritas Total ( NPT) = ( A+B ) x C x D
a. BIAS
NPD = (A+B) x C
= (3,33+10,14) x 3,15
= 42,43
NPT = (A+B) x C x D
= (3,33+10,14) x 3,15 x 1
= 42,43
b. Imunisasi HB o
NPD = (A+B) x C
= (3,33+11,37) x 3,30
= 48,51
NPT = (A+B) x C x D
= (3,33+11,37) x 3,30 x 1
= 48,51
c. Penyuluhan PMT
NPD = (A+B) x C
= (10+8,20) x 3,38
= 61,52
NPT = (A+B) x C x D
= (10+8,20) x 3,38 x 0
= 0
PRIORITAS MASALAH:
1. Penyuluhan PMT2. Imunisasi Hb 03. BIAS
3. Identifikasi Penyebab Penyuluhan PMT
Input Kemungkinan Penyebab Masalah
Man Tidak ada masalah
Money Tidak adanya dana dari dinas
kesehatan untuk menjalankan
kegiatan
Material Tidak ada masalah
Metode Tidak adanya metode penilaian hasil
program
Marketing Tidak ada masalah
Lingkungan
Tingkat pengetahuan masyarakat
tentang makanan bergizi msih
kurang
Proses
P1 : Perencanaan Tidak ada masalah
P2 : Pelaksanaan Tidak ada masalah
P3 : Pengendalian Tidak ada masalah
Penyebab Masalah
A : Tidak adanya dana dari dinas kesehatan untuk menjalankan kegiatan
B : Tidak adanya metode penilaian hasil program
C : Tingkat pengetahuan masyarakat tentang makanan bergizi masih kurang
Tabel Paired Comprison
A B C Total
A A C 1
B C 0
C 0
Total vertikal 0 0 2
Total horizontal 1 0 0
Total 1 0 2 3
Tabel Kumulatif
C 2 2/3 x 100% 66,67 % 66,67 %
A 1 1/3 x 100% 33,33 % 100 %
B 0 0/3 x 100% 0 100 %
Total 3 100 %
Analisis Penyebab Masalah
A : Tidak adanya dana dari dinas kesehatan untuk menjalankan kegiatan
B : Tidak adanya metode penilaian hasil program
C : Tingkat pengetahuan masyarakat tentang makanan bergizi masih kurang
Berdasarkan nilai kumulatif untuk mennyelesaikan suatu masalah yang berupa
tidak terlaksananya penyuluhan PMT, cukup menyelesaikan 2 penyebab,
diantaranya adalah :
C :Tingkat pengetahuan masyarakat tentang makanan bergizi masih kurang
A :Tidak adanya dana dari dinas kesehatan untuk menjalankan kegiatan
Rencana Kegiatan
A. Sosialisasi pada masyarakat melalui pamflet di sekitar wilayah kerja
puskesmas
B. Sosialisasi pada masyarakat khususnya para ibu melalui penyuluhan di
posyandu di wilayah kerja pusesmas
C. Melakukan konseling tentang PMT
Kriteria Mutlak
Kegiatan
Input
Output Keterangan
Man Money Material Methode Marketing
A 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan
B 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan
C 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan
Berdasarkan kriteria mutlak dan kriteria keinginan, maka terdapat 4 rencana
kegiatan di atas yang dapat dijadikan rencana kegiatan / Plain of Action (POA),
yaitu
1. Sosialisasi pada masyarakat melalui pamflet di sekitar wilayah kerja
puskesmas
2. Sosialisasi pada masyarakat khususnya para ibu melalui penyuluhan di
posyandu di wilayah kerja pusesmas
3. Melakukan konseling tentang PMT
PLAN OF ACTION ( POA )
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Pelaksana Biaya Tempat Metode Tolok Ukur
1 Sosialisasi
pada
masyarakat
melalui
pamflet di
sekitar
wilayah
kerja
puskesmas
Meningkatkan
kesadaan
masyarakat
tentang makanan
pendamping ASI
yang bergizi
Ibu
rumah
tangga
Juni Mahasiswa
KKP
Staf
Eksternal
puskesmas
Bantuan
Operasional
Kesehatan
- Penyebaran
pamphlet
Tersebarnya
50 pamflet di
setiap
Kelurahan
2 Melakukan
konseling
tentang PMT
Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
tentang
pentingnya
makanan
pendamping ASI
Keluarga
yang
memiliki
bayi /
balita
Setiap
hari
kerja
puskes
mas
Kader
Kesehatan
Staf bagian
promkes
Bantuan
Operasional
Kesehatan
Puskesm
as
Komunikasi
non formal
Jumlah
kunjungan
mencapai
80%
3. Sosialisasi
pada
masyarakat
khususnya
para ibu
Meningkatkan
pengetahuan ibu
yang memiliki
bayi / balita di
posyandu
Ibu yang
memiliki
bayi /
balita
Setiap
pelaksa
naan
posyan
du di
Staf
eksternal
yang
bertugas
pada
Bantuan
Operasional
Kesehatan
Titik
pelaksan
aan
posyand
u di
Penyuluhan
dan
pembagian
contoh
makanan
Jumlah
peserta
penyuluhan
80 % dari
jumlah
melalui
penyuluhan
di posyandu
di wilayah
kerja
pusesmas
terhadap
pentingnya
makanan
tambahan selain
pemberian ASI
wilayah
kerja
puskes
mas
Wua -
Wua
posyandu wilayah
kerja
puskesm
as Wua -
Wua
tambahan
yang sehat
dan bergizi
kunjungan
posyandu
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/5445
www.library.upnvj.ac.id/pdf/.../BAB%20II.pdf . Konsep Pemberian Makanan
Tambahan
LAPORAN TUTORIAL MODUL 1
PENYUSUNAN PLAN OF ACTION ( POA ) PADA PUSKESMAS
WUA – WUA KENDARI
SULAWESI TENGGARA
Kelompok 4 :
Wa Ode Asfiyai s.
Adhytya Pratama A.
Sul Fadhilah Hamzah
Alminsyah
Dwi Nur Akta Fiani S.
Eka Suci Fitria Syaing
Ershanty Rahayu R. Y
Riris Mayasari
Asri Rahmayanti
Vania Trisya S.
Nofriyanti Restu H.
Ledzyana Nur Islami
Ricky Arianto
K1 A1 10 009
K1 A1 10 015
K1 A1 10 017
K1 A1 10 025
K1 A1 10 026
K1 A1 10 027
K1 A1 10 046
K1 A1 10 049
K1 A1 10 060
K1 A1 10 062
K1 A1 10 074
K1 A1 10 075
K1 A1 10 081
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
2013