TAH{FI<Z{ AL-QUR’A<N
(Studi tentang Sejarah dan Metode Tah}fi>z} al-Qur’a>n Pra-kodifikasi Abu> Bakr)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Theologi Islam (S. Th. I.)
Oleh :
Abdul Jalil NIM: 03531444
JURUSAN TAFSIR DAN HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2008
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
ii
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
iii
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
iv
MOTTO
≅{ :قال تعالى t/ uθèδ 7M≈ tƒ# u ×M≈ oΨÉi t/ ’ Îû Í‘ρ߉߹ š Ï% ©!$# (#θè?ρé& zΟ ù=Ïèø9 $# 4 $tΒuρ ߉ysøg s†
!$uΖÏF≈ tƒ$t↔ Î/ ωÎ) šχθßϑÎ=≈ ©à9 $# ∩⊆∪{
Artinya : "Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zalim" (QS al-‘Ankabut:49)
) هخيرآم من تعلم القرآن وعلم: ( عليه وسلم قالعن النبي صلى الله
Artinya "Nabi saw bersabda : sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannaya". (H.R al-Bukhari, s}ah}i>h} al-Bukha>ri, kita>b fad}a>’il al-Qur’a>n, no. 4639).
»لو صلح أهل القرآن صلح الناس « : آان ميمون بن مهران یقول
Artinya : Mimu>n bin Mahra>n berkata: "jika ahl al-Qur’an baik maka ummat manusia akan menjadi lebih baik" (al-A<juri>, Akhla>q H}amalah al-Qur’a>n)
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
v
PERSEMBAHAN
اإلهداء
إىل الذين آانوا السبب يف وجودي يف هذه الدنيا تربييت ومتنوا رؤييت آبريا إىل الذين سهروا وتعبوا يف
ناجحا حافظا للقرآن ولكن قبل أن يتحقق هلم ذلك تتهم املنية وا
إىل الذين أشتاق إليهم يف آل حلظة ولكن ال مناط للقائهم يف هذه الدنيا، ألهنم يف مكان أفضل من هذه
الدنياإىل الذي علموني وأوصلوني بالسند الشريف املتصل إىل
الرسول الشريف الغايل من أجليىل الذين آانوا ومازالوا يبذلونإ
والرخيص ... أهدي هذا البحث املتواضع
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vi
KATA PENGANTAR
أال ال آالء إال آالء اإلله
اره الحمد هللا الذي أنزل القران آالمه ویسره، وسهل نشره لمن رامه وقدره، ووفق للقيام به من اخت
القران مع . من بریته الخيرة وبصره، وأقام لحفظه خيرته والصالة والسالم على سيدنا محمد القائل الماهر ب
ليمة وصحفه رآن في صدورهم الس وا الق السفرة الكرام البررة، صلى اهللا عليه وعلى آله وصحبه الذین جمع
د ابهم المطهرة، ورضي اهللا عن أئمة القراءة المهرة، الذین آل منهم رتل القرآن آما أنزل وعمل به وت بره، أث
.آمين . اهللا تعالى أجمعين، وجمع بيننا وبينهم في دار الكرامة في عليين
Alh}amdulillah rabbil ‘a>lami>n berkat rahmat dan pertolongan Allah Swt.
penyusun akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul TAH{FI<Z{ AL-
QUR’A<N (Studi tentang Sejarah dan Metode Tah}fi>z} al-Qur’a>n Pra-kodifikasi
Abu> Bakr), di mana penyusun telah belajar dan mendapat banyak ilmu dan
informasi yang penting bagi penyusun sendiri sebagai santri, pengajar dan
mahasiswa di wilayah al-Qur’an dan al-hadis dan terutama sebagai pecinta al-
Qur’an karena sudah lama berada di kawasan republic qur'ani .
Selain itu, penyusun juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih
kepada bebrapa pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan
skrepsi ini, wa akhus}s} bi az\-z\ikr :
1- Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Hum. beserta
Pembantu Dekan.
2- Ketua Jurusan Tafsir dan Hadis, Drs. Muhammad Yusuf, M.Si, beserta
Sekretaris Jurusan, Bapak M. Alfatih Suryadilaga, M.Ag, yang telah
memberikan arahan dan saran-saran hingga terselesaikannya skripsi ini.
3- Penasehat Akademik, sekaligus pembimbing II Bapak Drs. M. Mansur, M.Ag.
yang telah memberikan ilmu, inspirasi, nasehat dan bimbingan dalam banyak
forum, formal maupun non-formal selama penyusun menjadi mahasiswa.
4- Bapak Dr. Sahiron Syamsuddin, M.A selaku pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan dan
motivasi kepada penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vii
5- Dosen-dosen jurusan Tafsir dan Hadis khususnya Bapak Ahmad Rafiq "Abah
Ocha" yang telah memberi banyak ilmu, informasi dan "buku" kepada
penyusun. "Beliau saat ini sedang menyelesaikan program S.3-nya di USA"
good luck.
6- Man ka>nu> as-sabab fi wuju>di> fi haz\ihi al-h}aya>h, wa>lidi> Muh}ammad ‘Abd ar-
Rah}ma>n dan wa>lidati H{abi>bah Yahdi wa ummi allati rabbatni Ma>’idah
H{asanuddi>n (rah}imahum Allah ajma‘i>n). Alla>humma igfir lahum wa irharhum
kama> rabbu>ni> s}agi>ran.
7- Syaikhuna> al-muqri’ KHR. Muhammad Najib AQ. yang telah memberikan
bimbingan, ilmu, doa, hikmah dan barakahnya kepada penyusun.
8- Semua masya>’ikh, ustad, guru dan pembimbing penyusun dalam tahfiz al-
Qur’an di mana pun berada. Khususnya masya>’ikh al-h}aramain, Ustad Sira>j,
Ustad Muh}ammad Yu>suf dan as-Sayyid al-muqri’ Nabi>l bin Ha>syim al-Gamri>
yang telah memberi banyak dan menyambungkan penyusun dengan sanad al-
Qur'an yang mulia yang bersambung sampai Rasulullah saw. Dan kepada al-
marh}u>m Kiai Aminuddin dan Gus Rosyid (alm).
9- Kepada al-marh}}u>m asy-syaikh ‘Abd as-Sabh}a>n Nu>r Wa>‘iz}, as-sayyid H{a>mid
al-Ka>f, al-marh}}u>m Kiai Damanhu>ri dan murabbi ru>h}i Kiai Muha}mmad
Tamri>n al-Banjari al-Makki.
10- Keluarga penyusun di Makkah tanpa terkacuali, cinta dan doa kalian adalah
my real power.
11- Keluarga penyusun di Indonesia (keluarga Brebes, Kendal, Terenggalik dan
Jombang) khususnya bibiku Mah}mu>dah Sira>j, suaminya Habib dan adik-
adikku beserta keluarga besar PP. Al-Hikmah Benda, khususnya Abah
Masruri, Abah Shodiq dan al-marh}u>m Kiai Ali Asy‘ari.
12- Teman-teman santri madrasah huffadh al-Munawwir dan pengurus pndok
masa khidmah 2006-2008. Teman-teman mahasiswa tafsir dan hadis
angkatan 2003 (Mbah Zen, Nurrohman, Solomon, Andra, Qori, ning lia "ning,
terima kasih atas catatan kuliah yang selalu penyusun fotokopi setiap UAS"
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
viii
and special thinks for Mr. Husni atas diskusi, cering, bantuan dan
kesabarannya bersama penyusun.
Terima kasih kepada semua pihak yang penyusun tidak bisa menyebutkan
namanya satu-bersatu. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan,
Jaza>kumulla>h ah}sa al-jaza>’. Semoga taufik dan hidayah Allah Swt. senantiasa
tercurah kepada kita semua. Akhir kata, semoga karya ini bermanfaat fi ad-
da>rain.
Yogyakarta, Maret 2008 Penyusun
Abdul Jalil NIM: 03531444
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tertanggal 22 Januari 1988
Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا
ب
ت
ث
ج
ح
خ
د
ذ
ر
ز
س
ش
ص
ض
ط
ظ
ع
Alif
ba’
ta’
sa’
jim
ha’
kha
dal
żal
ra’
zai
sin
syin
s ad
dad
t a
z a
‘ain
Tidak dilambangkan
b
t
s
j
h
kh
d
ż
r
z
s
sy
s
d
t
z
‘
Tidak dilambangkan
be
te
es (dengan titik di atas)
je
ha (dengan titik di bawah)
ka dan ha
de
zet (dengan titik di atas)
er
zet
es
es dan ye
es (dengan titik di bawah)
de (dengan titik di bawah)
te (dengan titik di bawah)
zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
x
غ
ف
ق
ك
ل
م
ن
و
ه
ء
ي
gain
fa
qaf
kaf
lam
mim
nun
waw
ha’
hamzah
ya
g
f
q
k
l
m
n
w
h
’
y
ge
ef
qi
ka
‘el
‘em
‘en
w
ha
apostrof
ye
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap
متعددة
عدة
ditulis
ditulis
Muta'addidah
‘iddah
C. Ta’ marbutah di Akhir Kata ditulis h
كمةح
علة
آرامة األولياء
زآاة الفطر
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
Hikmah
'illah
Karāmah al-auliyā'
Zakāh al-fitri
D. Vokal Pendek
_____
فعل
_____
fathah
kasrah
ditulis
ditulis
ditulis
a
fa'ala
i
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
xi
ذآر
_____
یذهب
dammah
ditulis
ditulis
ditulis
żukira
u
yażhabu
E. Vokal Panjang
1.
2.
3.
4.
Fathah + alif
جاهلية
Fathah + ya’ mati
تنسى
Kasrah + ya’ mati
آریم
Dammah + wawu mati
فروض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ā
jāhiliyyah
ā
tansā
i
karim
ū
furūd
F. Vokal Rangkap
1.
2.
Fathah + ya’ mati
بينكم
Fathah + wawu mati
قول
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ai
bainakum
au
qaul
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan
Apostrof
اانتم
اعدت
لئن شكرتم
ditulis
ditulis
ditulis
a’antum
u‘iddat
la’in syakartum
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
xii
H. Kata Sandang Alif + Lam
Diikuti huruf Qamariyyah ditulis dengan menggunakan huruf "al".
القران
القياس
ditulis
ditulis
al-Qur’ān
al-Qiyās
Sedangkan jika diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggandeng huruf
Syamsiyah yang mengikutinya serta menghilangkan huruf l-nya.
الشمس
السماء
ditulis
ditulis
asy-Syams
as-Samā’
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut penulisannya.
ذوى الفروض
اهل السنة
ditulis
ditulis
żawi al-furūd
ahl as-sunnah
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
xiii
ABSTRAK
Interaksi (tafa>‘ul) ummat islam dengan kitab suci mereka (al-Qur’an) mempunyai berbagai bentuk dan model, ada yang menghafalkannya, memahaminya, menulisnya, menafsirkannya dan lain sebagainya. Di mana pada setiap model interaksi dengan al-Qur’an mempunyai bebrapa tingkatan dan macam, sesuai dengan kemampuan masing-masing orang yang akan terpengaruh oleh ruang waktu dan tempat. Secara umum, proses tahfiz al-Qur'an pada masa sekarang yang berlangsung di masjid, madrasah, kutta>b, rumah, ma‘had, universitas sesuai dengan tradisi ta‘li>m setempat menggunakan media al-Qur'an yang tertulis (mus}h}af), dan pada umumnya seorang murid membacakan al-Qur’an dihadapan seorang guru (setoran) sesudah menghafalnya dari sebuah mushaf (al-Qur’an yang tertulis) karena pada umumnya masyarakat sekarang adalah masyarakat yang berbudaya tulisan (s\aqa>fah kita>biyyah). Dari sini peneliti ingin mengetahui proses tahfiz al-Qur’an sebelum ada mushaf (pra-kodifikasi Abu Bakr) pada sebuah masyarakat yang masih berbudaya oral (s\aqa>fah syafa>hiyyah). Penelitian ini akan membantu untuk memberi gambaran yang lebih teliti tentang sejarah tahfiz al-Qur’an, di mana penelitian dan studi terhadap sejarah al-Qur’an lebih fokus pada sejarah penulisan/kodifikasi al-Qur’an. Penelitian ini bersifat library research dengan metode deskriptif-analitis serta menggunakan pendekatan sejarah naratif yang mencoba mencari fakta mengenai peristiwa (event), ruang (space), waktu (time), tokoh (man) serta perubahan dan keberlangsungan (change and contiunity). Peneliti akan mengurutkan, menganalisis, dan mengklasifikasi data-data sejarah yang diperoleh dari bebrapa sumber. Penelitian ini dapat memberi kontribusi kepada studi al-Qur’an khususnya dalam ilmu tarikh al-Qur’an yang masih jarang dijadikan objek penelitian oleh mahasiswa jurusan tafsir dan hadis UIN SUNAN KALIJAGA, sekaligus akan menambah wawasan para h}uffa>z} di bidang mereka dalam rangka meningkatkan kualitas intelektual dan kesadaran para h}uffa>z} (istikma>l al-bina>’ al-‘ilmi> wa at-tarbawi> li al-h}uffa>z}).
Pada periode Makkah, Nabi dan para sahabat telah berusaha untuk menghafalkan dan menjaga teks al-Qur'an dengan mengadakan pembelajaran di rumah para sahabat atau dengan cara privat. Masjid Nabi menjadi pusat pendidikan pada periode Madinah, di samping tempat-tempat lain seperti as}-s}uffah dan da>r al-Qurra>’. Pengajar al-Qur'an tidak hanya Nabi, akan tetapi juga para sahabat senior, misalnya Ibn Mas‘u>d dan Mus}‘ab. Selama dua periode ini, transmisi al-Qur'an lebih bercorak oral, karena bangsa Arab awal berbudaya oral (s\aqa>fah syafa>hiyyah) sehingga para qurra>’ mempunyai peran lebih besar dibandingkan al-Qur'an yang tertulis. Para qurra>’ di masa itu tidak menghafal al-Qur'an saja akan tetapi mereka adalah orang yang berilmu (‘ulama>) dan ahli ibadah (nussa>k). Para qurra>’ inilah yang mempunyai peran besar dalam proses pembentukan mushaf pertama pada masa Abu Bakr. Dengan menggunakan kaca mata ulumul hadis, peneliti berhasil menjelaskan metode tahfiz al-Qur'an pada komunitas yang berbudaya oral, di antaranya adalah al-istima>‘ min qira>’ah asy-syaikh dan al-qira>’ah ‘ala> asy-syaikh. Nabi dan sahabat mentransmisikan al-Qur'an dengan benar dan sempurna. Untuk menjaga hafalan al-Qur'an, mereka telah melakukan berbagai aktifitas muraja‘ah (ulangan) secara pribadi atau kelompok (dengan patner), hingga hafalan mereka tetap terjaga. Selain metode yang sistematis, potensi dan dorongan diri yang dimiliki generasi awal dapat juga dikatakan sebagai faktor pendukung tahfiz. Nabi telah mencoba untuk mendekatkan al-Qur'an kepada masyarakat dengan berbagai hal hingga seorang qa>ri’ atau h}a>fiz} pada masa Nabi mempunyai kedudukan yang istimewa.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..
NOTA DINAS ……………………………………………………………
PENGESAHAN……………………………………………………………
MOTTO ………………………………………………………………….
PERSEMBAHAN ………………………………………………………
KATA PENGANTAR …………………………………………………..
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ………………………..
ABSTRAK ………………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………...
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………
D. Telaah Pustaka …………………………………………………..
E. Kerangka Teoritik ……………………………………………….
F. Metodologi Penelitian …………………………………………..
G. Sistematika Pembahasan ………………………………………..
i
ii
iii
iv v
viii
ix
xiii
xiv
1
6
6
7
13
15
17
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
xv
BAB II. TRADISI HAFALAN MASYARAKAT ARAB
A. Tradisi Hafalan di Masyarakat Arab pra-Islam …………………
B. Tradisi Hafalan di Masyarakat Arab-Islam ……………………..
C. Makna Sifat Ummi Nabi Muhammad saw.
1. Makna Sifat Ummi Secara Bahasa …………………………..
2. Lafal Ummi dalam al-Qur’an dan Penafsirannya …………..
BAB III. SEJARAH TAH}FI<Z} AL-QUR’A<N PRA-KODIFIKASI ABU<
BAKR
A. Sejarah Tah}fi>z} al-Qur’a>n Periode Makkah ……………………..
B. Sejarah Tah}fi>z} al-Qur’a>n Periode Madi>nah …………………….
C. Pengertian Qa>ri’ dan Qurra>’ as}-S}ah}a>bah yang Terkenal
1. Pengertian Qa>ri’
a. Istilah Qa>ri’ dalam Teks-teks Hadis …………………….
b. Istilah Qa>ri’ dalam Teks-teks Bahasa dan Sejarah ……..
2. Qurra>’ as}-S{ah}a>bah yang Terkenal …………………………..
D. Peran H{uffa>z} dalam Kodifikasi Abu> Bakr ………………………
BAB IV. METODE TAH{FI<Z} AL-QUR’AN PRA-KODIFIKASI ABU<
BAKR
A. Metode Tah{fi>z} Nabi Muh}ammad saw. ………………………….
B. Metode Tah{fi>z} Sahabat ………………………………………...
C. Faktor Pendukung Tah}fiz} al-Qur’a>n
19
29
35
37
48
69
88
91
98
111
121
130
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
xvi
1. Faktor internal ………………………………………………
2. Faktor eksternal ……………………………………………..
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………...
B. Saran-saran dan Harapan ………………………………………..
C. Kata Penutup ……………………………………………………
BIBLIOGRAFI ……………………………………………………………...
CURRICULUM VITTAE ………………………………………………….
148
152
158
161
162
163
171
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah teks bahasa yang mempunyai kedudukan sebagai nas}s}
meh}wari (teks sentral) dalam sejarah peradaban dan budaya Arab1 dan Islam.
Teks al-Qur’an yang ada di hadapan kita sekarang ini merupakan hasil dari
proses panjang melalui beberapa generasi dan kemudian muncul teks standar
sebagai pedoman pencetakan kitab suci al-Qur’an. Proses yang dilalui teks al-
Qur’an seperti ini kemudian lebih dikenal dengan sejarah al-Qur’an (ta>ri>kh al-
Qur’a>n).2
Di antara tema-tema yang dibahas dalam sejarah al-Qur’an adalah jam‘ al-
Qur’a>n. Fafd ar-Ru>mi mengklasifikasikan jam‘ al-Qur’a>n menjadi tiga macam,
pertama, jam‘ al-Qur’a>n dengan arti h}ifz}uhu fi as}-s}udu>r; kedua, jam‘ al-Qur’a>n
dengan arti kita>batuh wa tadwi>nuh; dan yang ketiga, jam‘ al-Qur’a>n dengan arti
tasji>luh s}autiyyan.3 Para pengkaji sejarah al-Qur’an lebih banyak mengkaji
macam yang kedua yaitu al-Qur’an yang tertulis (baca: mushaf) dan itu
mencakup aspek sejarah, perkembangan dan metode penulisannya (‘ilm rasm al-
1 Nas}r H{a>mid Abu> Zaid, Mafhu>m an-Nas}s} Dira>sah fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, cet. V, (Maroko: al-
Markaz as\-S|aqa>fi al-‘Arabi, 2000), hlm. 9. 2 Sahiron Syamsuddin dkk, Hermeneutik al-Qur’an Mazhab Yogya, cet. I, (Yogyakarta:
Penerbit Islmika, 2003), hlm. 3. 3 Fafd ar-Ru>mi, Dira>sa>t fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n al-Kari>m, cet XIII, (Riya>d}: t.p, 2004), hlm. 71.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2
mus}h}af) serta beberapa aspek lainnya, sebagai contoh kitab Rasm al-Mus}h}af wa
Nuqat}uh karya ‘Abd al-H{ayy H{usain al-Farma>wi, Kita>b al-Mas}a>h}if karya Abi
Bakr ‘Abd Alla>h bin Sulaima>n as-Sijista>ni, Mari Memakai Al Qur’an Rasm
Utsmaniy karya Maftuh Basthul Birri, Ta>ri>kh Taus\i>q Nas}s} al-Qur’a>n karya
Kha>lid ‘Abd ar-Rah}ma>n al-‘Akk, Ta>ri>kh al-Qur’a>n al-Kari>m karya Muh}ammad
Sa>lim Muh}esin dan The History of Qur’a>nic Teks karya M. M. al-A’z}ami.
Sedangkan wilayah sejarah al-Qur’an yang berupa hafalan dan suara jarang
dibahas. Karya-karya yang tentang tahfiz al-Qur’an lebih memfokuskan ke
wilayah metodologi atau cara-cara menghafal al-Qur’an pada masa sekarang,
sebagai contoh Kaif Tah}faz} al-Qur’a>n al-Kari>m karya Yah}ya bin ‘Abd ar-Razza>q
al-Gaus\a>ni, Problematika Menghafal al-Qur’an karya H. A. Muhaimin Zen, Kiat
Praktis Menghafal al-Qur’an karya Ilham Agus Sugianto dan Tahfizul Qur’an
dan Metodologinya di Pondok Pesantren al-Munawwir Komplek Q Krapyak
Yogyakarta skripsi Nur Rohmah seorang mahasiswi Tafsir Hadis fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga.
Para penghafal al-Qur’an (h}uffa>z}) mempunyai peran yang cukup signifikan
dalam proses memelihara kemurnian al-Qur’an dan mentransmisikannya dari
masa ke masa sepanjang sejarah Islam, hingga sampai kepada generasi
selanjutnya dengan sempurna tanpa mengalami proses tah}ri>f, tagi>r dan tanqi>s}.
Sebagai contoh tentang peranan huffaz pada masa kini, pada tahun 1980 telah
tersebar al-Qur’an yang dicetak oleh percetakan P.T al-Ma’arif Bandung tahun
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
3
1979, dan sudah ditashih oleh lajnah pentashih al-Qur’an Departemen Agama
tanggal 18 Rabi>’ al-Awal 1400 H/5 Pebruari 1980, ternyata dalam al-Qur’an
tersebut banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini diketahui pertama kali ketika
al-Qur’an tersebut dalam acara Mudarosah para h}a>fiz{il Qur’a>n.4
H{uffa>z} juga mentransmisikan cara membaca lafal-lafal al-Qur’an (al-ada>’ wa
at-tila>wah), karena sudah diketahui bahwa membaca al-Qur’an tidak seperti
membaca kitab-kitab atau jurnal-jurnal lain. Al-Qur’an mempunyai beberapa
aturan dan hukum seperti hukum qalqalah, isyma>m, ima>lah dan tashi>l. Hukum-
hukum itu dipelajari dalam ilmu tajwid dan qira’at. Ilmu –ilmu tersebut tidak
bisa dipelajari melalui tulisan saja akan tetapi harus dipraktekkan langsung
bersama seorang guru (musya>fahah dan talaqqi).
Peneliti pernah melihat sebuah acara di salah satu stasiun televisi Arab, acara
tersebut menampilkan empat anak hafiz al-Qur’an dari Iran berusia kira-kira 8-
14 tahun. Mereka diuji hafalannya oleh para hadirin yang ada di masjid Lebanon
dengan bermacam-macam soal, di antara keistimewaan hafalan mereka adalah 1-
menghafal al-Qur’an 30 juz dengan nomor ayat dan nama surat 2-menghafal
nomor tiap halaman dan ada beberapa ayat di halaman tersebut 3-bisa menyebut
awal dan akhir ayat tiap halaman dengan nomornya 4-menghafal ayat al-Qur’an
secara tematik 5-membaca al-Qur’an dari bawah ke atas.
4 Harun ar-Rasyid dkk, Pedoman Pembinaan Tahfidzul Qur’an, (Tkp.: t.p, tt), hlm. 16.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
4
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan secara umum bahwa huffaz
mempunyai kelebihan di atas mushaf dari dua sisi pertama, huffaz membenarkan
dan mengoreksi kesalahan dan kekurangan mushaf,5 karena produk teknologi itu
adalah barang mati yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Sebab pada akhirnya
hasil cetakan itu harus diperiksa oleh manusia (baca:h}uffa>z});6 kedua, huffaz
mentransmisikan cara membaca al-Qur’an yang tulisan mushaf saja tidak bisa
melakukan hal tarsebut walaupun dengan adanya mus}h}af at-tajwi>d sekarang
yang tulisanya berwarna-warni sebagai tanda-tanda tentang hukum-hukum
tajwid yang ada pada tiap lafal.
Di sisi yang lain, mushaf juga mempunyai peran yang cukup besar dalam
proses tahfiz al-Qur’an karena seorang yang mau menghafal al-Qur’an biasanya
membaca dulu dari mushaf kemudian membacakannya kepada seorang guru. Jadi
secara otomatis dia akan terpengaruh oleh mushaf yang dia pakai. Seperti anak-
anak Iran yang telah disebutkan di atas. Mereka bisa dikatakan h}uffa>z} al-Qur’a>n
sekaligus h}uffa>z} al-mus}h}af, karena hafalan mereka telah terpengaruh oleh bentuk
tulisan dan posisi tiap ayat di dalam mushaf. Biasanya para huffaz dianjurkan
5 Peneliti pernah melakukan hal tersebut setahun yang lalu ketika sebuah percetakan
meminta dari K.H Najib ‘Abd al-Qa>dir pengasuh Madarasah Huffadh P.P al-Munawwir Krapyak untuk mengkoreksi mushaf Kudus. Ternyata penulis telah menemukan banyak kesalahan seperti tambahan titik di beberapa huruf yang disebabkan kadang-kadang kurang bagusnya kualitas tinta dan halaman yang diletakkan di surat yang salah.
6 Harun ar-Rasyid dkk., Pedoman Pembinaan Tahfidzul Qur’an. hlm. X
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
5
untuk menghafal dari mushaf yang disebut dengan mus}h}af al-h}uffa>z}7 atau yang
lebih dikenal dengan qur’an pojok di pesantren-pesantren tahfiz al-Qur’an di
Indonesia. Di antara ciri-ciri khas mushaf tersebut adalah pertama, tiap awal
halaman memulai dengan ayat dan akhir halaman juga diakhiri dengan akhir
ayat; kedua, al-Qur’an dibagi 30 juz tiap juz terdiri dari 20 halaman dan tiap
halaman terdiri dari 15 baris. Jadi, huffaz dan mushaf itu tidak bisa dipisahkan.
Mushaf yang di tangan kita sekarang merupakan perkembangan dari mushaf
yang ditulis dan disebar ke beberapa kota besar di masa Khalifah ‘Us\ma>n, ada
perbedaan mengenai buah-buah mushaf ‘us\ma>ni> yang di tulis di masa itu,
pendapat-pendapat ulama antara empat sampai delapan buah mushaf.8 Mas}a>h}if
‘us\ma>niyyah ditulis atau disalin dari mushaf yang ada sebelumnya yaitu mushaf
Abu> Bakr, beliau adalah orang yang pertama kali mengkodifikasikan al-Qur’an
dari beberapa s}ah}i>fah yang ada pada masa Rasulullah menjadi satu volume
mushaf sebagaimana diriwayatkan dari sahabat ‘Ali :
بين جمع من أول وهو المصاحف، في أجرا الناس أعظم آان بكر أبي على اهللا رحمة: قال علي عن
٩.اللوحين
Artinya : "‘Ali berkata : semoga Allah memberi rahmat-Nya kepada Abu Bakr, dia adalah orang yang paling besar pahalanya dalam hal musahaf,
7 Yah}ya bin ‘Abd ar-Razza>q al-Gaus\a>ni>, Kaif Tah}faz} al-Qur’a>n Qawa>‘id Asa>siyyah wa
T}uruq ‘Ilmiah, cet. II, (Jeddah: Da>r Nu>r al-Maktba>t, 1998), hlm. 49. 8 Lihat Fahd ar-Ru>mi, Dira>sa>t fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n al-Kari>m, hlm. 102-103. 9 Abi Bakr ‘Abd Alla>h bin Sulaima>n as-Sijista>ni, Kita>b al-Mas}a>h}if, tah}qi>q Muh}ib ad-Di>n
‘Abd as-Sabh}a>n Wa>’iz}, cet. I, (Qat}ar: Waza>rat al-Awqa>f wa asy-Sy’u>n al-Isla>miyah, 1995), hlm. 165.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
6
(karena) dia adalah orang yang pertama kali mengumpulkan (al-Qur’an) di antara dua papan".
Mushaf ini tidak dimusnahkan di masa ‘Us\ma>n sebagaimana mushaf-mushaf
yang lain. Hal ini dapat diambil dari penjelasan Kha>rijah dalam kitab al-Mas}a>h}if
صلى النبي زوج حفصة عند آانت ثم توفي حتى عمر عند ثم توفي حتى بكر أبي عند الكتب تلك فكانت...
فنسخها إليه بها فبعثت إليها ليردنها عاهدها حتى إليه تدفعها أن فأبت عثمان إليها فأرسل وسلم ليهع اهللا
١٠.فحرقها فأخذها مروان أرسل حتى عندها یزل فلم إليها ردها ثم المصاحف هذه عثمان
Artinya : "kemudian buku-buku itu (mushaf) berada pada Abu Bakr sampai dia wafat, lalu berada pada ‘Umar sampai dia wafat, kemudian berada pada H{afs}ah isteri Nabi saw, lalu ‘Us\ma>n mengutus kepadanya (meminta mushaf tersebut), dia menolak untuk memberikan mushaf tersebut kepadanya, sehingga ‘Us\ma>n berjanji untuk mengembalikan mushaf tersebut kepadanya, lalu H{afs}ah pun mengkirimkan mushaf tersebut kepadanya, ‘Us\ma>n pun kemudian menyalin mushaf tersebut lalu mengembalikanya kepada H{afas}ah, mushaf tersebut berada pada H{afs}ah sehingga Marwa>n mengutus (kepadanya) dan mengambil mushaf tersebut darinya dan membakarnya".
Ini menunjukan bahwa mushaf Abu> Bakr tidak menjadi masalah bagi sahabat
‘Us\ma>n pada waktu itu. Jadi secara substansial, mushaf ‘Us\ma>n dan Abu> Bakr
adalah sama. Pertanyaan yang muncul di sini bagaimana tahfiz al-Qur’an pra-
mushaf pertama (mushaf Abu> Bakr).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
10 Ibid,.hlm 179.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
7
1- Bagaimana sejarah tah}fi>z} al-Qur’a>n pra-kodifikasi Abu> Bakr ra.
2- Bagaimana metode tah}fi>z} al-Qur’a>n pra-kodifikasi Abu> Bakr ra.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Mengetahui sejarah tahfiz al-Qur’an pra-kodifikasi Abu> Bakr ra.
b. Mengetahui metode tahfiz al-Qur’an pra-kodifikasi Abu> Bakr ra.
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Dapat memberi kontribusi kepada studi al-Qur’an khususnya dalam ilmu
tarikh al-Qur’an.
b. Menambah wawasan para huffaz di bidang mereka dalam rangka
meningkatkan kualitas intelektual dan kesadaran para huffaz (istikma>l al-
bina>’ al-‘ilmi> wa at-tarbawi> li al-h}uffa>z}).11
D. Telaah Pustaka
Karya-karya yang membahas tentang sejarah awal tahfiz al-Qur’an secara
spesifik sangat sedikit (sebatas pengetahuan dan bacaan penulis yang terbatas).
Akan tetapi ada beberapa karya yang secara umum membahas tentang tahfiz al-
11 Ah}sin Sakha>’ Muh}ammad, Ha>fiz} al-Qur’a>n wa Istikma>l Bina>’ihi al-‘Ilmi wa at-Tarbawi,
makalah yang disampaikan pada seminar internasional, (al-Multaqa> al-‘A<lami as\-S|a>lis\ litah}fi>z} al-Qur’a>n) tanggal 2-5 Ramadan 1427 H. Jeddah .K.S.A
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
8
Qur’an, karena hal ini dianggap sebagai bagian dari proses kodifikasi al-Qur’an
(jam‘ al-Qur’a>n), di antaranya
Maba>h}is\ fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, karya Manna>‘ al-Qat}t}a>n, kitab ini merupakan
pengantar bagi orang yang tidak mudah untuk mendalami studi-studi keislaman.
Oleh karena itu, al-Qat}t}a>n menulisnya secara ringkas dan dengan gaya bahasa
yang jelas dan mudah dipahami.12 Dalam pembahasan yang kedelapan beliau
membahas tentang jam‘ al-Qur’a>n wa tarti>buh. Dalam bab ini dibahas secara
umum mengenai jam‘ al-Qur’a>n dengan arti penghafalan pada masa Rasulullah,
kodifikasi Abu> Bakr dan ‘Us\ma>n bin ‘Affa>n dan ar-rasm al-‘us\ma>ni.
Mana>hil al-‘Irfa>n fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, karya Muh}ammad ‘Abd al-‘Az}i>m az-
Zarqa>ni, kitab ini adalah salah satu referensi yang penting bagi pengkaji al-
Qur’an. Kitab ini ditulis atas permintaan para mahasiswa fakultas Usuluddin
Universitas al-Azhar, az-Zarqa>ni mencoba dalam kitab ini untuk mencari
jawaban dan solusi atas beberapa masalah (syubuha>t) yang dilontarkan oleh
musuh-musuh Islam.13 Dalam pembahasan ke delapan, az-Zarqa>ni membahas
tentang jam‘ al-Qur’a>n wa ma> yata‘allaq bih. Ada beberapa pembahasan di situ,
di antaranya adalah jam‘ al-Qur’a>n dengan arti menghafalnya di masa Nabi dan
faktor-faktor hafalan sahabat terhadap al-Qur’an dan sunnah.
12 Manna>‘ al-Qat}t}a>n, Maba>h}is\ fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, (t.t: Mansyu>ra>t al-‘Asr al-Hadi>s\, tth), hlm.
5. 13 Muh}ammad ‘Abd al-‘Az}i>m az-Zarqa>ni>, Mana>hil al-‘Irfa>n fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, cet. II,
(Beirut: Da>r al-kutub al-‘ilmiyyah, 2004), hlm. 3-8.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
9
Al-Burha>n fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, karya Badr ad-Di>n Muh}ammad bin ‘Abd
Allah az-Zarkasyi>. Kitab ini termasuk kitab klasik yang membahas tentang
ulumul Qur’an. Penjelasannya cukup memuaskan dan banyak memberikn
informasi-informasi bahkan banyak pembahasan as-Suyu>t}i> dalam bukunya, al-
Itqa>n, diambil dari kitab al-Burha>n.14 Dalam an-nau‘ yang ketiga belas beliau
membahas tentang jam‘uh wa man h}afiz}ah min as}-s}ah}a>bah, beliau sedikit
menjelaskan tentang al-Qur’an di masa Nabi dan siapa di antara sahabat yang
mengumpulkan al-Qur’an dengan metode hafalan.
Al-Itqa>n fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, karya Jala>l ad-Di>n as-Suyu>t}i> asy-Sya>fi‘i>. Abad
ke10 Hijriah, as-Suyu>t}i> menulis bukunya at-Tah}bi>r fi ‘Ulu>m at-Tafsi>r. Beliau
menjelaskan di dalamnya 102 macam dari ‘ulu>m al-Qur’a>n, kemudian beliau
menulis bukunya yang sangat terkenal yaitu al-Itqa>n yang membahas sekitar 80
macam dari ‘ulu>m al-Qur’a>n, dan bisa dikatakan bahwa para ulama yang menulis
tentang ‘ulu>m al-Qur’a>n sesudahnya adalah ‘iya>l ‘ala> al-Itqa>n15 (mempunyai akar
genealogi kepada kitab al-Itqa>n). As-Suyu>t}i> menjelaskan di dalam mukadimah
kitabnya bahwa ia banyak mengambil faidah dari kitab al-Burha>n karya az-
Zarkasyi>. Akan tetapi beliau akan mencoba untuk mengurutkan anwa>’-nya
secara berbeda dengan al-Burha>n dan menambah beberapa faidah yang tidak ada
14 Mus}t}afa> ‘Abd al-Qa>dir ‘At}a “al-Muqadimah” dalam al-Burha>n fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n karya
Badr ad-Di>n Muh}ammad bin ‘Abd Allah az-Zarkasyi, jilid I, cet. I, (Beirut: Da>r al-Fikr, 1988), hlm. 16-17.
15 Fafd ar-Ru>mi, Dira>sa>t fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n al-Kari>m, hlm 46-47.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
10
dalam al-Burha>n.16 Seperti buku ‘ulu>m al-Qur’a>n yang lain, as-Suyu>t}i> dalam nau‘
(sub bab) yang kedelapanbelas beliau membahas tentang jam‘ al-Qur’a>n wa
tarti>buh dan dalam nau‘ yang keduapuluh membahas tentang para penghafal al-
Qur’an dan rawinya. Pembahasan yang menarik bagi penulis adalah nau‘ yang
ketigapuluhempat tentang kaifi>yya>t tah}ammulih. Di sana, beliau mencoba
menggunakan kaca mata ‘ulu>m al-h}adi>s\, khususnya ilmu tah}ammul wa al-ada>’
untuk melihat bagaimana para sahabat menerima al-Qur’an dari Nabi.17
Dira>sa>t fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n karya Fafd bin ‘Abd ar-Rah}ma>n bin Sulaima>n ar-
Ru>mi>. Buku ini seperti buku-buku ulumul Qur’an pada masa sekarang, di mana
ar-Ru>mi> mencoba untuk menulis tentang ‘ulu>m al-Qur’a>n secara ringkas dan
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat kini. Buku ini mencakup
materi-materi yang diajarkan di perguruan tinggi di Arab Saudi.18 Ar-Ru>mi>
membahas tentang jam‘ al-Qur’a>n dengan arti menghafalkanya dalam dada,
mulai dari hafalan Nabi, Sahabat dan tahfiz pada masa sekarang secara ringkas.
Ta>ri>kh al-Qur’a>n karya ‘Abd as}-S}abu>r Sya>hi>n. Buku Tari>kh al-Qur’a>n ini
merupakan sebuah buku yang sangat menarik, karena dalam buku ini, beliau
mencoba menduskusikan pendapat-pendapat para orientalis seperi Arthur Jeffry
dan Noldeke secara kritis dan akademis mengenai sejarah al-Qur’an khususnya
16 Jala>l ad-Di>n as-Suyu>t}i asy-Sya>fi‘i, al-Itqa>n fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, juz I, (Beirut: Da>r al-Fikr,
t.th.), hlm. 6. 17 Ibid., juz I, hlm. 101. 18 Fafd ar-Ru>mi>, Dira>sa>t fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n al-Kari>m, hlm. 6.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
11
tema qira>’at sya>z\z\ah. Pada bab kedua, beliau membahas tentang nas}s} al-Qur’a>n
baina al-musya>fah wa at-tasji>l. Dalam bab ini, beliau membahas tentang sifat
ummi Nabi, para penulis dan penghafal wahyu serta perbedaan di antara dua
proses tersebut.
Sedjarah al-Qur’an karya H. Aboebakar. Buku ini merupakan karya yang
sangat berharga yang ditulis oleh seorang sejarawan Indonesia. Kurang adanya
tulisan yang berbahasa Indonesia dibandingkan tulisan yang berbahasa Arab
maupun bahasa asing yang menulis tentang sejarah al-Qur’an menjadi faktor
utama munculnya buku tersebut.19 Ada dua pembahasan yang berhubungan
dengan tahfiz al-Qur’an yaitu pengumpulan al-Qur’an dan pelajaran al-Qur’an di
tanah Arab.
Rekonstruksi sejarah al-Qur’an, karya Taufik Adnan Amal. Dalam buku ini,
Amal memaparkan sejarah al-Qur’an secara kritis, salah satunya adalah tentang
sejarah pengumpulan al-Qur’an (Bagian kedua) yang berisi sejarah pengumpulan
pertama al-Qur’an baik dalam bentuk hafalan dan terutama sekali dalam bentuk
tulisan. Hal tersebut dimulai dari pemaparan mengenai penyebaran tulis-menulis
di tanah Arab, pemeliharaan al-Qur’an pada masa Nabi—yakni dengan dua cara,
pertama, menyimpannya ke dalam “dada manusia” atau menghafalkannya dan
19 Aboebakar, Sedjarah al-Quran, cet. IV, (Surabaja-Malang: Sinar-Bupemi, 1956), hlm.IX-
X.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
12
kedua, merekamnya secara tertulis di atas berbagai jenis bahan untuk menulis—
hingga pemaparan kandungan mushaf pra-‘Us\ma>ni.20
The History of The Quranic Text from Revelation to Compilationi Study
with the Old and New Testatement karya M. M. A’zami. Buku ini membahas
tentang historisitas teks al-Qur’an sebagai sanggahan terhadap berbagai
pendapat para orientalis yang mendiskreditkan al-Qur’an. Buku ini terdiri dari
dua puluh bab, salah satunya membahas tentang wahyu dan Nabi Muh}ammad
(bab ketiga) yang berisi tujuh poin, di antaranya adalah peranan Nabi terhadap
al-Qur’an dan silih berganti membaca al-Qur’an bersama Malaikat Jibri>l.
Pengajaran al-Qur’an (bab keempat) yang dibagi ke dalam lima poin. Di
dalamnya dipaparkan sejarah pengajaran al-Qur’an pada periode Makkah dan
Madi>nah serta hasil kegiatan proses belajar tersebut, yakni mencetak para
huffaz.21
Artikel M. Nur Kholis Setiawan yang berjudul “Mengkaji Sejarah Teks al-
Quran” dalam Hermeneutika al-Qur’an Madzhab Yogya. Dalam tulisan tersebut,
Nur Kholis memaparkan secara global sejarah al-Qur’an menurut perspektif
20 Lihat Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah al-Quran, (Yogyakarta: FkBA, 2001),
hlm. 125-153. 21 Lihat M. M. A’zami, The History of The Quranic Text from Revelation to Compilationi
Study with the Old and New Testatement, terj. Sohirin Solihin dkk., (Jakarta: Gema Insani, 2005), hlm. 43-70.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
13
Barat (baca: orientalis) dan perspektif muslim serta sebuah catatan kritis atas
metode kritik filologis terhadap al-Qur’an.22
I‘ja>z al-Qur’a>n wa al-Bala>gah an-Nabawiyah karya Mus}t}afa> S{a>diq ar-Ra>fi‘i>.
Buku ini merupakan cetakan terpisah dari sebuah buku yang berjudul Ta>ri>kh
A<da>b al-‘Arab. Di dalamnya, ar-Ra>fi‘i> membahas tentang i‘ja>z al-Qur’a>n yang
dimulai dengan pemaparan sejarah al-Qur’an dalam bab Ta>ri>kh al-Qur’a>n yang
meliputi kodifikasi al-Qur’an, penurunan al-Qur’an secara berangsur-angsur, para
penulis al-Qur’an dan perbedaan dalam qira>’ah.23
Madkhal ila al-Qur’a>n al-Kari>m karya Muh}ammad ‘Abd Allah Darra>z. Buku
ini merupakan disertasinya yang berbahasa Prancis dan diterjemahkan ke dalam
Bahasa Arab oleh Muh}ammad ‘Abd al-‘Az}i>m ‘Ali. Dalam buku ini dijelaskan al-
Qur’an secara umum yang salah satunya adalah bab jam‘ nas}s} at-tanzi>l yang
berisi tentang pembedaan al-Qur’an yang tertulis (maktu>b) dan diucapkan
(maqru>’), para penulis mushaf dan mushaf ‘us\ma>ni> hingga variasi qira’at.24
Pada umumnya inti dari karya-karya di atas adalah bahwasanya seluruh al-
Qur’an sudah dihafal dan dikumpulkan di masa Nabi secara hafalan maupun
22 Lihat Nur Kholis Setiawan, “Mengkaji Sejarah Teks al-Quran” dalam Sahiron Syamsudin
dkk., Hermeneutika al-Quran Madzhab Yogya, (Yogyakarta: Penerbit Islamika, 2003), hlm. 3-15. 23 Mus}t}afa> S{a>diq ar-Ra>fi‘i>, I‘ja>z al-Qur’a>n wa al-Bala>gah an-Nabawiyah, (Kairo: Mu’assasah
al-Mukhta>r, 2003), hlm. 31-40, lihat juga dalam Ta>ri>kh A<da>b al-‘Arab, juz II, (Beirut: Da>r al-Kita>b al-‘Arabi, 2003), hlm. 24-32.
24 Muh}ammad ‘Abd Allah Darra>z, Madkhal ila al-Qur’a>n al-Kari>m, cet. II, (Kuwait: Da>r al-
Qalam, 1993), hlm. 34-50.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
14
tulisan. Karaya-karya di atas belum bisa memberi gambaran yang jelas dan
mendetail tentang sejarah tahfiz al-Qur’an dan proses transmisinya secara oral.
E. Kerangka Teoritik
Kata tah}fi>z} merupakan ism mas}dar dari kata h}affaz}a-yuh}affiz}u (al-kita>b)
yang berarti melakukan pemeliharaan atau penjagaan (menghafalkan) teks.25
Dalam bahasa Indonesia kata tahfiz diterjemahkan hafal, menghafalkan yang
berarti berusaha memasukkan ke dalam pikiran supaya selalu ingat.26 Dalam
kaitannya dengan sejarah al-Qur’an—seperti yang diklasifikasikan oleh Fafd ar-
Ru>mi> atas tiga bentuk penjagaan al-Qur’an, yakni hafalan, tulisan dan
rekaman27—kata ini merujuk kepada sebuah bentuk penjagaan al-Qur’an dengan
cara menghafalkannya dalam dada (baca: memori kepala). Sedangkan kata al-
Qur’an merujuk kepada wahyu yang telah diturunkan kepada Nabi Muh}ammad
yang dijaga dalam bentuk scripture pra-kodifikasi.
Sejarah sering dinyatakan berasal dari Bahasa Arab syajarah (pohon) dan
history dalam bahasa Inggris yang berarti cerita atau kisah. Dalam Bahasa Arab,
sejarah adalah ta>ri>kh yang berarti waktu (al-waqt) atau pemaparan tentang
25 Muh}ammad bin Abu> Bakr bin ‘Abd al-Qa>dir ar-Ra>zi>, Mukhta>r as}-S{ih}a>h}, (Beirut: Da>r al-
Fikr al-‘Arabi,1997), hlm. 69. 26 Peter Salim dan Yenni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Moderen
Inggris Press, 1991), hlm. 498. 27 Fafd ar-Ru>mi, Dira>sa>t fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n al-Kari>m, hlm. 71.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
15
berita-berita (al-akhba>r) tertentu yang berkait dengan seuatu masa atau
generasi.28 Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, kata ini merujuk
kepada empat makna, yakni pertama, silsilah asal-usul keturunan; kedua,
kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; ketiga,
pengetahuan yang mencatat dan menguraikan secara kronologis peristiwa-
peristiwa dan kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau; dan
keempat, riwayat penyakit seorang pasien.29 Akan tetapi dalam penelitian ini,
penulis merujuk kepada makna yang ketiga yang mengindikasikan adanya
peristiwa (event), ruang (space), waktu (time), tokoh (man) serta perubahan dan
keberlangsungan (change and contiunity).30
Metode adalah cara kerja yang sistematis untuk mempermudah suatu
kegiatan dalam mencapai maksudnya. Sedangkan cara sendiri adalah aturan atau
jalan untuk melakukan sesuatu.31 Berhubungan dengan tahfiz al-Qur’an, tujuan
atau maksud dari proses ini adalah menghafal, menjaga al-Qur’an kemudian
mentransmisikan kepada orang lain secara benar dan sempurna dalam sebuah
komonitas (baca: masyarakat) berbudaya oral (s\aqa>fah syafa>hiyyah).
28 ‘Abd al-Mn‘im Ma>jid, Muqaddimah li Dira>sah at-Ta>ri>kh al-Isla>mi>, cet III( Kairo:
maktabah al-Anjlo al-Mas}riyyah, 1971), hlm. 12-13. 29 Peter Salim dan Yenni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, hlm. 1351. 30 Bandingkan dengan karakteristik pendekatan sejarah seperti dalam buku Metodologi
Penelitian Agama Pendekatan Multidisipliner, M. Amin Abdullah, dkk, Dudung Abdurrahman (ed.), (Yogyakarta: Lembaga Peneltian UIN Sunan Kalijaga, 2006), hlm. 40-44.
31 Peter Salim dan Yenni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, hlm. 973-974.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
16
Kodifikasi adalah proses pencatatan norma-norma yang telah dihasilkan oleh
proses standarisasi dalam bentuk tata bahasa.32 Sedangkan yang dimaksud
dengan kodifikasi dalam sejarah al-Qur’an adalah proses pembentukan mushaf
yang telah dilakukan pada masa Khalifah Abu> Bakr dan Khalifah ‘Us\ma>n.
F. Metodologi Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat library research (penelitian
kepustakaan) dengan menggunakan sumber-sumber data dari bahan-bahan
tertulis dalam bentuk kitab, buku, majalah, dan sumber referensi lainnya yang
relevan dengan topik penelitian ini.33 Adapun data primer yang penulis
pergunakan dalam penelitian ini adalah kitab-kitab hadis khususnya al-kutub at-
tis‘ah, buku hadis-hadis fad}a>’il al-Qur’an dan mana>qib as}-s}ah}a>bah; kitab-kitab
sejarah Islam dan al-Qur’an seperti as-Si>rah an-Nabawiyyah karya ibn Hisya>m,
at}-T{abaqa>t al-Kubra> karya Ibn Sa‘d, Tari>kh al-Qur’a>n karya ‘Abd as}-S{abu>r
Sya>hi>n dan lain-lain. Sedangkan sumber sekundernya adalah buku-buku
penunjang lainnya seperti Kutub ar-Rija>l seperti Siyar A‘la>m an-Nubala>’,
Ma‘rifah al-Qurra>’ karya az\-Z|ahabi> dan al-Is}a>bah fi Tamyi>z as}-S{ah}a>bah karya
Ibn H{ajar al-‘Asqala>ni> dan buku-buku ulumul Qur’an.
32 Ibid, hlm. 751-752. 33 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju: 1996), hlm.
33.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
17
Penelitian ini akan menggunakan pendekatan sejarah naratif yang mencoba
mencari fakta mengenai apa, siapa, kapan, di mana dan bagaimana sesuatu telah
terjadi.34 Sedangkan metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif-analitis, yakni sebuah metode penulisan hasil penelitian
dengan cara mengurutkan, menganalisis, dan mengklasifikasi sumber data.35
Metode ini dipakai untuk mengetahui dan mengungkapkan dimensi sejarah yang
akan dikaji dalam penelitian. Data yang sudah peneliti dapatkan akan diolah
dengan menggunakan metode desktiptif analisis. Dengan metode ini beberapa
data yang ada akan dipaparkan dan dianalisis.
G. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini akan tersusun dalam lima bab dengan sistematika sebagai
berikut:
Bab pertama berisi pijakan bagi penelitian yang terbagi dalam tujuah sub bab
yang mencakup latar belakang masalah, disusul dengan rumusan masalah. Sub
bab ketiga berisi tentang pemaparan tujuan dan manfaat penelitian. Sub bab
keempat yang berisi telaah pustaka untuk menentukan posisi penelitian ini. Sub
kelima berisi kerangka teoritik yang menjadi peta bagi penelitian ini. Sub bab
keenam berisi metodologi penelitian yang menguraikan jenis dan metode yang
34 M. Amin Abdullah dkk, Dudung Abdurrahman (ed.), Metodologi Penelitian Agama Pendekatan Multidisipliner, hlm. 42.
35 Hadrawi Nawawi, Metode Peneltian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 1998), hlm. 10.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
18
digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan sistematika pembahasan menempati
sub bab ketujuh.
Bab kedua berisi pembahasan tradisi hafalan di masyarakat Arab. Bab ini
menguraikan secara umum tradisi yang berkembang di masyarakat Arab pra-
Islam, Arab–Islam dan makna ummi yang disematkan pada pribadi Nabi
Muh}ammad saw.
Bab ketiga berisi uraian sejarah tah}fi>z} al-Qur’an pra-kodifikasi Abu> Bakr.
Bab ini terbagi menjadi empat sub bab, yakni sejarah tah}fi>z} al-Qur’an periode
Makkah, sejarah tah}fi>z} al-Qur’an periode Madi>nah, dan uraian tentang definisi
qa>ri’ dan qurra>’ as}-s}ah}a>bah yang terkenal, ditambah peran h}uffa>z} dalam proses
kodifikasi Abu> Bakr ra.
Bab keempat, berisi metode tah}fi>z} al-Qur’an awal yang meliputi metode
tah}fi>z} Nabi Muh}ammad saw. dan metode tah}fi>z} sahabat dan uraian tentang
faktor-faktor pendukung yang melingkupi perjalanan tah}fi>z} al-Qur’an.
Bab kelima berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan penelitian, saran dan
kata penutup.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
158
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arab adalah sebuah bangsa yang terkenal dengan kuatnya potensi
hafalan. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu, diantaranya adalah
lingkungan alam dan gaya kehidupan yang mereka jalani. Oleh karena tulis-
menulis adalah hal yang langka dan jarang di dalam masyrakat Arab, maka
mereka menghafal hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan mereka, baik yang
berhubungan dengan urusan individu maupun masyarakat, seperti cerita
peperangan antar kabilah, silsilah keturunan yang mereka banggakan dan syair-
syair yang mengungkapkan gaya hidup dan perasaan yang di sisi lain, ia juga
merupakan senjata.
Kemudian Islam datang dan merubah agama dan gaya hidup bangsa Arab,
Akan tetapi mereka masih mempertahankan beberapa sifat dan ciri khas mereka,
Di antaranya adalah potensi hafalan. Islam memanfaatkan potensi ini untuk
menjaga teks al-Qur’an dan hadis. Islam disebarkan oleh kaum muslimin yang
ikut berpindah di negara-negera lain. Ilmu pengetahuan pun ikut berkembang dan
maju hingga mereka butuh untuk mencatatnya (tadwi>n). Masyarakat Arab-Islam
secara umum berubah dari s\aqa>fah syafa>hiyah ke s\aqa>fah kita>biyyah.
Al-Qur’an dan hadis adalah salah satu hasil dari keutamaan hafalan
mereka yang telah dilakukan secara lisan maupun tulisan sejak awal
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
159
kemunculanya, kerena keduanya adalah sumber utama syari>‘ah isla>miyah.
masyrakat Islam awal (baca: sahabat) menghafal al-Qur’an, teks utama agama
islam yang merupakan mukjizat Nabi Muh}ammad yang diutus dari sebauh
masyarakat ummi yang bukan Yhudin dan Nasrani, tidak mempunyai Kitab Suci
sebelumnya dan mayoritas tidak bisa membaca dan menulis.
Al-Qur’an yang merupakan kala>m Ila>hy diwahyukan kepada Nabi
Muh}ammad selama 23 tahun secara berngsur-angsur. Mulai dari wahyu pertama
di Makkah, Nabi telah berusaha dan bersusahpayah untuk menjaga kemurnian
teks al-Qur’an sehingga menyampaikannya kepada Sahabatnya dengan sempurna
dan benar. Para Sahabat juga seperti Ibn Mas‘u>d dan Khabba>b bin al-Art
membantu dalam proses pentransmisian teks al-Qur’an kepada sahabat lain
dengan berbagai cara. Sedangkan tempat yang dijadikan sebagai tempat studi al-
Qur’an dan dasar agama Islam adalah rumah Nabi dan dar al-Arqam.
Dengan kondisi yang stabil dan aman, proses belajar mengajar al-Qur’an di
Madi>nah berjalan dengan lancar. S{uffah, masjid dan tempat-tempat lain telah
menjadi pusat pendidikan al-Qur’an dan ilmu keislaman. Para Sahabat senior
seperti Ubay dan ‘Uba>dah bin as}-S{a>mit ikut mengajar di sana dan sebagian lagi
dikirim ke beberapa kabilah sebagai da'i dan pengajar al-Qur’an dan Agama.
Para sahabat yang terkenal dengan qurra>’ pada masa itu tidak sekedar
penghafal al-Qur’an saja akan tetapi menghafal, memahami dan mengamalkan.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
160
Al-Qur’an benar-benar mempengaruhi jiwa, otak, hati dan perilaku mereka,
sehingga mereka menjadi qurra>’ sekaligus al-fuqaha>’, al-‘ulama>’ dan al-‘ubba>d.
Sifat ummi yang ada pada mayoritas masyarakat Arab-Islam, pada waktu itu,
menjadikan sistem transmisi al-Qur’an oral adalah yang dominan. Akan tetapi
ini tidak menafikan adanya kegiatan penulisan al-Qur’an, di mana catatan-
catatan ini sesudah wafatnya Nabi Muh}ammad dikumpulkan dan dijadiakan satu
buku yang dinamakan mus}h}af pada masa Abu> Bakr.
Nabi dan sahabat sudah berusaha semaksimal mungkin dengan
menggunakan berbagai cara yang sistematis dan ilmiah untuk menjaga teks
al-Qur’an hingga sampai kepada generasi selanjutnya secara sempurna. Potensi
pendengaran yang sudah terlatih dan hafalan yang kuat yang dimiliki oleh
masyarakat Islam awal sangat memudahkan mereka untuk menerima al-Qur’an
dengan sempurna. Sedangkan untuk men-tas}h}ih}-kan hafalan mereka akan
membaca ulangnya kepada (baca: di hadapan) seorang guru (Nabi atau sahabat).
Lisan fasih yang dimiliki oleh Nabi dan sahabat membantu mereka untuk
membaca dan menyampaikan al-Qur’an kepada orang lain dengan benar. Cinta
mereka kepada al-Qur’an menjadikannya semacam nama atau surat kekasih yang
dibaca berulang-ulang tanpa bosan secara personal atau kelompok dalam sholat
atau di aktifitas sehari-hari di mana hal ini menjadi metode untuk menjaga
hafalan mereka.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
161
Dengan berbagai problem dan terbatasnya sarana pada masa Sahabat, mereka
sukses dalam tugas penjagaan teks al-Qur’an. Ada banyak faktor yang telah
membantu dan mendukung perjalanan tah}fi>z} dalam sejarah. Al-Qur’an yang
turun dengan bahasa dan gaya yang mereka kenal yaitu Bahasa Arab membuat
Nabi, sahabat dan masyarakat Arab pada umumnya cepat dikenal dan diserap diri
mereka. Posisi al-Qur’an dalam kehidupan seorang muslim menjadikanya terus
dekat dengan dirinya yang terealisasi dalam berbagai cara, yakni membaca,
menghafal, memahami, mengkaji mengamalkan dan lain sebagainya. Dan di atas
itu semua, pertolongan dan kehendak Dzat yang Maha Penjaga dan Maha Kuasa
yang menurunkan kalam-Nya ke bumi ini sebagai rahmat dan petunjuk sampai
akhir zaman.
B. Saran-saran dan harapan
Setelah melihat penulisan perjalanan tahfiz al-Qur’an pra-korifikasi Abu
Bakr, penyusun mempunyai bebrapa saran dan harapan sebagai berikut:
1- Menurut hemat penyusun, penelitian ini masih menyimpan berbagai celah
untuk dilakukan penelitian selanjutnya, seperti sejarah dan perkembangan
qira>’at pada masa Nabi atau kritikan Orientalis terhadap kodifikasi Abu
Bakr.
2- Diharapkan dari jurusan atau perpustakaan Usiversitas agar melengkapi
koleksi buku-buku yang berkaitan dengan sejarah Islam khususnya sejarah al-
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
162
Qur’an, seperti Geschichte des Qurans karya Noeldeke dan Materials for the
History of the Qur’a>n karya Arthur Jeffry atau kitab-kitab hadis tentang
fad}a>’il al-Qur’a>n misalnya Fad}a>’il al-Qur’a>n karya Ibn D{ari>s. Karena kitab-
kitab Hadis merupakan salah satu sumber utama penulisan sejarah.1
3- Diharapkan agar diadakan beberapa pelajaran seputar al-Qur’an di pondok-
pondok tahfiz al-Qur’an agar menambah wawasan para santri huffaz.
4- Memberikan beasiswa kepada mahasiswa/wi penghafal al-Qur’an sebagai
penghargaan dan motifasi serta fasilitas bagi mereka agar dapat melanjutkan
studi ke tingkat selanjutnya dalam rangka ( والتربوي العلمي لبنائه الحافظ استكمال ).
C. Kata Penutup
Pada akhir penulisan skripsi ini, penyusun merasa terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan ( نقصه بدا األمر تم إذا ), oleh karena itu kritik dan saran ( النقد
.yang penyusun harapkan, semoga tulisan ini bermanfaat (البناء
به، والمتذآرین له، والمتدبرین قرأه، من إلى والمستمعين له، والتالين لقرآن،ل الحافظين من اهللا جعلنا
ال و قلوبنا من سلبه وال لوجهه، ذلك جميع في والمخلصين عنه، نهى عما والناهين فيه، أمر بما والعاملين
. بالعباد رؤوف آریم جواد إنه عنا، برآته آثار
1 Dalam penulisan sejarah, peneliti menemukan bahwa kitab-kitab hadis merupakan sebuah
sembur informasi yang sangat kaya tentang masyarakat Arab dan Islam awwal (Nabi, sahabat dan tabi‘in), dimana selama ini kitab-kitab hadis lebih dipandang sebagai sumber syri'at atau hukukm-hukum Islam saja. Mungkin ini juga yang dimaksud oleh Khali>l ‘Abd al-Kari>m dalam penulisannya. Menurut Khali>l ‘Abd al-Kari>m bahwa as-sunnah adalah di>wa>n al-Isla>m, di mana terdapat di dalamnya banyak informasi, cerita dan pengetahuan tentang masyarkat masa Nabi sampai al-khulafa>’, yang sangat penting bagi para sejarawan, sastrawan dan para ilmuan lain, lihat Khali>l ‘Abd al-Kari>m, As}-S{ah}a>bah wa al-Mujtama‘, cet. I, (Kairo: Si>na> li an-Nasyr, 1997), hlm. 339-346.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
163
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an al-Kari>m A’zami, M. M. 2005. The History of The Quranic Text from Revelation to
Compilationi Studiy with the Old and New Testatement, terj. Sohirin Solihin dkk. Jakarta: Gema Insani.
____________, 2000. Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya, terj. Ali Mustafa
Yaqub, cet. II. Jakarta: Putaka Firdaus. ‘Abd al-Ba>qi>, Muh}ammad Fu’a>d. 1981. Al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfa>z} al-
Qur’a>n, cet. II. Bairut: Da>r al-Fikr. ‘Abd al-Kari>m, Khali>l. 1997. As}-S{ah}a>bah wa al-Mujtama‘, cet. I. Kairo: Si>na> li
an-Nasyr. ____________, 2002. Hegemoni Quraisy Agama, Budaya, Kekuasaan, terj. M.
Faisol Fatawi, cet. I. Yogyakarta: LKiS. ‘Abd ar-Rah}ma>n bin Khaldu>n al-Magribi>. Tt. Muqaddimah Ibn Khaldu>n.
Iskandariah: Da>r Ibn Khaldu>n. Abdullah. M. Amin, dkk, 2006. Dudung Abdurrahman (ed.), Metodologi
Penelitian Agama Pendekatan Multidisipliner. Yogyakarta: Lembaga Peneltian UIN Sunan Kalijaga.
Abdurahman, Dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Cet I. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media. Aboebakar. 1956. Sedjarah al-Quran. Surabaja-Malang: Sinar-Bupemi. Abu>> Syahbah, Muh}ammad bin Muh}ammad. 1992. Al-Madkhal li Dira>sah al-
Qur’a>n al-Kari>m. Cet. I. Kairo: Maktabah as-Sunnah. Al-‘Asqala>ni, Ibn H{ajar. Tt. Fath}} al-Ba>ri> fi Syarh} S}ah}i>h} al-Bukha>ri> dalam
www.al-islam.com, DVD al-Maktabah asy-Sya>milah. __________. 1412 H. Al-Is}a>bah fi Tamyi>z as}-S{ah}a>bah, cet. I. Bairut: Da>r al-Ji>l
dalam CD Makatabah at-Tara>jim wa al-‘ilal, al-Madinah: Markaz al-Uswah li al-Barmajiyya>t.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
164
Al-Adnarwi. Tt. Ah}mad bin Muh}ammad T{abaqa>t al-Mufassiri>n. al-Madi>nah: Maktabah al-‘Ulu>m wa al-H}ikam dalam CD Maktabah at-Tafsi>r wa ‘Ulu>m al-Qur'a>n.
Al-Afga>ni, Sa‘i>d. 1993. Aswa>q al-‘Arab fi al-Ja>hiliyyah wa al-Isla>m. Kairo: Da>r
al-Kita>b al-Isla>mi. Amal, Taufik Adnan. 2001. Rekonstruksi Sejarah al-Quran. Yogyakarta: FkBA. Ami>n, Ah}mad. 1975. Fajr al-Isla>m, cet. XI. Kairo: Maktabah an-Nahd}ah al-
Mis}riyyah. Al-As}faha>ni>, Abi> Na‘i>m Ah}mad bin ‘Abd Allah. Tt. H{ilyah al-Awliya>’ wa
T{abaqa>t al-As}fiya>’. Bairut: Da>r al-Kutub al-‘ilmiyyah. Al-As}faha>ni>, Ar-Ra>gib. 2004. Mu‘jam Mufrada>t Alfa>z} Al-Qur’a>n. Bairut: Da>r al-
Kutub al-‘Ilmiyyah. Al-Asywah}. 1998. S{abri> I‘ja>z al-Qira>’a>t al-Qur’a>niyyah Dira>sah fi Tari>kh al-
Qira>>’a>t wa Ittija>ha>t al-Qurra>’, cet. I. Kairo: Maktabah Wahbah. ‘At}a, Mus}t}afa> ‘Abd al-Qa>dir. 1988. “al-Muqadimah” dalam al-Burha>n fi ‘Ulu>m
al-Qur’a>n karya Badr ad-Di>n Muh}ammad bin ‘Abd Allah az-Zarkasyi, jilid I, cet. I. Beirut: Da>r al-Fikr.
‘At}a>, Ibra>hi>m Muh}ammad. 1996. T}uruq Tadri>s al-Lugah al-‘Arabiyyah wa at-
Tarbiyyah ad-Di>niyyah, cet. III. Kairo: Maktabah an-Nahd}ah al-Mis}riyyah.
Al-Bagawi>, Al-H{usain bin Mas‘u>d al-Farra>’. 1992. Ma‘a>lim At-Tanzi>l. cet III.
Bairut: Da>r al-Ma‘rifah. Al-Bagda>di>, Abu> Bakr Ah}mad bin Mu>sa> bin Muja>hid. 1400 H. Kita>b as-Sab‘ah fi
al-Qira’a>t, cet. II. Kairo: Da>r al-Ma‘a>rif dalam CD at-Tafsi>r wa ‘Ulu>m al-Qur'a>n.
Al-Baihaqi>, Abi> Bakr Ah}mad bin al-H{usain. 1992. As-Sunan al-Kubra>. Bairut:
Da>r al-Ma‘rifah. ________. Dala>’il an-Nubuwwuah. Dalam www.alsunnah.com, DVD al-
Maktabah asy-Sya>milah. Al-Bala>z\uri>, Ah}mad bin Yah}ya. Tt. Futu>h} al-Bulda>n dalam DVD al-Maktabah
asy-Sya>milah.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
165
Al-Bas}ri, Muh}ammad bin Sa‘d. Tt. At}-T{abaqa>t al-Kubra>. Bairut: Da>r S{a>dir dalam CD Makatabah at-Tara>jim wa al-‘ilal. Al-Madi>nah: Markaz al-Uswah li al-Barmajiyya>t.
Bek, Muh}ammad al-Khud}ari>. Tt. Ta>ri>kh at-Tasyri>‘ al-Isla>mi>. Surabaya: al-
Hidayah, Tt. Al-Bukha>ri>, Muh}ammad bin Isma>'i>l. Tt. Sah}i>h} al-Bukha>ri>, dalam CD Mausu>‘ah
al-H}adi>s\ asy-Syari>f, Syarikah S}akhr li Bara>mij al-H{a>sib. Ad-Dali>mi>, Akram ‘Abd Khali>fah. 2006. Jam‘ al-Qur’a>n Dira>sah Tah}li>liyyah li
Marwiyya>tih. cet. I. Bairut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah. Darra>z, Muh}ammad ‘Abd Allah. 1993. Madkhal ila al-Qur’a>n al-Kari>m, cet. II.
Kuwait: Da>r al-Qalam. Espsito, John L. 2002. Ensiklopedi-Oxford Dunia Islam Modern, terj Eva Y.N
dkk, cet. II. Bandung: Mizan. Al-Farma>wi>. ‘Abd al-H{ayy H{usain. 2004. Rasm al-Mus}h}af wa Nuqat}}uh. cet. I.
Beirut: mu’assasah ar-Rayya>n. Al-Gaus\a>ni>, Yah}ya bin ‘Abd ar-Razza>q. 1988. Kaif Tah}faz} al-Qur’a>n Qawa>‘id
Asa>siyyah wa T}uruq ‘Ilmiah. Cet. II. Jeddah: Da>r Nu>r al-Maktba>t. Al-Hais\ami>, Nu>r ad-Di>n Abu> al-H{asan ‘Ali bin Abi> Bakr. Majm‘ az-Zawa>’id wa
Manba‘ al-Fawa>’id dalam www.alwarraq.com, DVD al-Maktabah asy-Sya>milah.
Hasan, Hasan Ibrahim. 2006. Sejarah Dan Kebudayaan Islam I, terj. A.
Bahauddin, cet. II. Jakarta: Kalam Mulia. Hourani, Albert. 2004. Sejarah Bangsa-bangsa Muslim, terj. Irfan Abubakar, cet.
I. Bandung: PT Mizan Pustaka. H{usain, T{a>ha>. Tt. Fi al-Adab al-Ja>hili>, cet. X. Mesir: Da>r al-Ma‘a>rif. Ibn Al-‘Arabi, Abi> Bakr Muh}ammad bin ‘Abd Allah. 1996. Ah}ka>m al-Qur’a>n.
Bairut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah. Ibn al-Jazari, Muh}ammad bin Muh}ammad ad-Dimasyqi>. Tt. An-Nasyr fi al-
Qira>’a>t al-‘Asyr. Bairut: Da>r al-Fikr. Ibn al-Khat}i>b (Muh}ammad Muh}ammad ‘Abd al-Lat}i>f). Tt. Al-Furqa>n. Bairut:
Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
166
Ibn Hisya>m, ‘Abd al-Malik. 1426 H. As-Si>rah an-Nabawiyyah "Si>rah ibn Hisya>m". CD Maktabah at-Ta>ri>kh al-Isla>mi>, al-Madinah: al-Uswah li al-Barmjiyya>t.
Ibn Ish}a>q, Muh}ammad. 1426 H. As-Si>rah an-Nabawiyyah "Si>rah Ibn Ish}a>q"
dalam CD Makatabah at-Ta>ri>kh al-Isla>mi>, al-Madinah: Markaz al-Uswah li al-Barmajiyya>t.
Ibn Kas\i>r, Isma>‘i>l bin ‘Umar. Tt. Al-Bida>yah wa an-Niha>yah. Bairut: Maktabah
al-Ma’a>rif dalam CD Maktabah at-Ta>ri>kh al-Isla>mi>, 1426 H. Al-Madi>nah: al-Uswah li al-Barmajiyya>t.
Ibn Ladin, Carmen. 2006. Inside the Kingdom Kisah Hidupku di Arab Saudi, terj.
M. Yusdi. Cet. I. Jakarta: Pustaka Alvabet. Ibn Manz\u>r, Jama>l ad-Di>n Muh}ammad bin Makram. 1994. Lisa>n al-‘Arab. Cet.
III. Bairut: Da>r S}a>dir. Ibn Sala>m, al-Qa>sim. Tt. Fad}a>’il al-Qur’a>n dalam www.alsunnah.com, DVD al-
Maktabah asy-Sya>milah. Ibn Taimiyah, Ah}mad bin ‘Abd al-H{ali>m. Tt. Kutub Wa Rasa>’il wa Fata>wa> Ibn
Taimiyah. Tkp: Maktabah ibn Taimiyah dalam DVD al-Maktabah asy-Sya>milah),
Isma>‘i>l, Sya‘ba>n Muh}ammad. 2001. Al-Madkhal ila> ‘Ilm al-Qira>’a>t, cet. I. Makkah: Maktabah Sa>lim.
Ismail, Faisal. 1984. Sejarah Dan Kebudayaan Islam Dari Zaman Permulaan
Hingga Zaman Khulafurrasydin, cet. I. Yogyakarta: CV. Bina Usaha. ‘Itr, Nu>r ad-Di>n. 1997. Manhaj an-Naqd fi ‘Ulu>m al-H{adi>s\. Cet. III. Damaskos:
Da>r al-Fikr. Jalil, Abdul. 2007. Sejarah Tah}fi>z} al-Qur’an Desa Benda. Yogyakarta: Jurusan
Tafsir dan Hadis Fak. Suhuluddin UIN Sunan Kalijaga. Makalah tidak diterbitkan.
Al-Ka>ndahlawi, Muh}ammad bin Yu>suf. 2003. H{aya>h as}-S{ah{a>bah, cet II. Bairut:
Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah. Kartono, Kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar
Maju. Karya, Soekama, dkk. 1996. Ensklopedi Mini Sejarah & Kebudayaan Islam, cet.
I. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
167
Al-Kawwa>z, Muh}ammad Kari>m. 2002. Kala>m Allah al-Ja>nib asy-Syafa>hi min az}-Z}a>hirah al-Qur’a>niyyah, cet. I. Lebanon: Da>r as-Sa>qi.
Khali>fah, H{a>ji. 1994. Kasyf az}-Z}unu>n ‘an Asa>mi> al-Kutub wa al-Funu>n. Bairut:
Da>r al-Fikr. Khali>l, ‘Ima>d ad-Di>n. 1991. Dira>sah fi as-Si>rah. cet. XII. Bairut: Mu’assasah ar-
Risa>lah. Al-Khat}i>b, Muh}ammad ‘Ajja>j. 1989. Us}u>l al-H}adi>s\} ’Ulu>muh wa Mus}t}alah}uh.
Bairut: Da>r al-Fikr. Lajnah Mura>ja‘ah Mus}h}af al-Madi>nah. 1415 H. Ta‘ri>f al-Mus}h}af asy-Syari>f
dalam al-Qur’a>n al-Kari>m. Al-Madi>nah: Mujamma‘ al-Malik Fahad li T{iba>‘ah al-Mus}h}af asy-Syari>f.
Ma‘s}u>m, Muh}ammad. Tt. Al-Ams\ilah at-Tas}ri>fiyyah. Semarang: Pustaka al-
‘Alawiyyah. Ma>jid, ‘Abd al-Mun‘im. 1971. Muqaddimah li Dira>sah at-Ta>ri>kh al-Isla>mi>, cet
III. Kairo: Maktabah al-Anjlo al-Mas}riyyah. Al-Madani>, Abu> ‘Abd Allah Ma>lik bin Anas. Tt. Al-Muwat}t}a’ "Muwat}t}a’
Ma>lik", dalam CD Mausu>‘ah al-H{adi>s\ asy-Syari>f, Syarikah S}akhr li Bara>mij al-H{a>sib.
Al-Mana>wi>, Muh}ammad ‘Abd ar-Ra’u>f. 1410 H. At-Tauqi>f ‘ala> Muhimma>t at-
Ta‘ari>f. Cet I. Beirut: Da>r al-Fikr dalam CD Maktabah at-Tafsi>r wa ‘Ulu>m al-Qur'a>n.
Muh}ammad, Ah}sin Sakha>’. 1427 H. Ha>fiz} al-Qur’a>n wa Istikma>l Bina>’ihi al-
‘Ilmi wa at- Tarbawi, makalah yang disampaikan pada seminar internasional, (al-Multaqa> al-‘A<lami as\-S|a>lis\ li Tah}fi>z} al-Qur’a>n) tanggal 2-5 Ramadan 1427 H. Jeddah .K.S.A
__________. 2006. "Kiat-kiat Menghafal al-Qur’an" dalam Bunga Rampai
Mutiara al-Qur’an. Jakarta: PP. Jam'iyyatul Qurra' wal Huffazh. An-Naisa>bu>ri>, Abu> al-H{usain Muslim bin al-H{ajja>j bin Muslim. Tt. Al-Ja>mi‘ as}-
S{ah}i>h} "S{ah}i>h} Muslim", dalam CD Mausu>‘ah al-H{adi>s\ asy-Syari>f, Syarikah s}akhr li bara>mij al-h}a>sib.
An-Nasa>’i>, Abu> ‘Abd ar-Rah}ma>n Ah}mad bin Syu‘aib. Tt. Sunan an-Nasa>’i>,
dalam CD Mausu>‘ah al-H{adi>s\ asy-Syari>f, syarikah s}akhr li bara>mij al-h}a>si>b.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
168
Nawawi, Hadrawi. 1998. Metode Peneltian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
An-Nawa>wi, Yah}ya bin Syraf ad-Di>n. 1984. At-Tibya>n fi A<da>b H}amalah al-
Qur’a>n, cet. I. Bairut: Da>r an-Nafa>’is. Nurdin, Ali. 2006. Quranic Society Menelusuri Konsep Masyarakat Ideal Dalam
Al-Qur’an, cet I. Jakarta: Penerbit Erlangga. Paret, R. "Ummi>" dalam Da>’irah al-Ma‘a>rif al-Isla>miyyah, terj Ah}mad asy-
Syintna>wi dkk. Tkp: Tt. Penyusun, Tim. 2005. Al-Qur’an al-Kari>m dan Terjemahnya. Jakarta: Depag RI. Al-Qat}t}a>n, Manna>‘. Tt. Maba>h}is\ fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n. Tkp.: Mansyu>ra>t al-‘Asr al-
Hadi>s\. Al-Qurt}ubi>, Abi> ‘Abd Allah Muh}ammad bin Ah}mad al-Ans}a>ri>. 1993. al-Ja>mi‘ li
Ah}ka>m al-Qur’a>n. Bairut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah. Ar-Ra>fi‘i>, Mus}t}afa> S{a>diq. 2003. I‘ja>z al-Qur’a>n wa al-Bala>gah an-Nabawiyah.
Kairo: Mu’assasah al-Mukhta>r. __________. 2003. Ta>ri>kh A<da>b al-‘Arab. Cet I. Beirut: Da>r al-Kita>b al-‘Arabi. Ar-Ra>zi>, Abu>> al-Fad}l. Tt. Fad}a>’il al-Qur’a>n wa Tila>watih dalam
www.alwarraq.com, DVD al-Maktabah asy-Sya>milah. Ar-Ra>zi>, Muh}ammad bin Abu> Bakr bin ‘Abd al-Qa>dir. 1997. Mukhta>r as}-S{ih}a>h}.
Beirut: Da>r al-Fikr al-‘Arabi. Ar-Rasyid, Harun, dkk. Tt. Pedoman Pembinaan Tahfidzul Qur’an. Tkp.: tp. Rid}a>, Muh}ammad Rasyi>d. Tt. Muh}ammad Rasu>l Alla>h. Bairut: Da>r al-Kutub al-
‘Ilmiyyah. _________. Tt. Tafsi>r al-Mana>r. Kairo: Maktabah al-Qa>hirah. Ar-Ru>mi, Fahd. 2004. Dira>sa>t fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n al-Kari>m. cet XIII. Riya>d}: tp. Sa>lim, As-Sayyid ‘Abd al-‘Azi>z. Tt. Ta>ri>kh al-‘Arab Qabl al-Isla>m. Iskandariah:
Mu’assasah Syaba>b al-Ja>mi‘ah. Salim, Peter Salim dan Yenni. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.
Jakarta: Moderen Inggris Press.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
169
Setiawan, Nur Kholis. 2003. “Mengkaji Sejarah Teks al-Quran” dalam Sahiron Syamsudin dkk. Hermeneutika al-Quran Madzhab Yogya. Yogyakarta: Penerbit Islamika.
Susari. 2004. "Lembaga-lembaga Pendidikan Islam Sebelum Madrasah" dalam
Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik Dan Pertengahan, Abuddin Nata (ed.), cet. I. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
As}-S{a>lih}, S}ubh}i>. 1977.‘Ulu>m al-H}adi>s\ wa Mus}t}alah}uh. Cet. IX. Bairut: Da>r al-
‘Ilm li al-Mala>yi>n. As}-S{afadi, Tas}h}i>h} At-Tas}h}i>f wa Tajri>d at-Tah}ri>f dalam www.alwarraq.com,
DVD al-Maktabah asy-Sya>milah. As-Sa‘i>d, Labi>b. Tt. al-Jam‘ as}-S}auti> al-Awwal li al-Qur’a>n al-Kari>m aw al-
Mus}h}af al-Murattal Bawa>‘is\uh wa Mukhat}t}at}a>tuh. Kairo: Da>r al-Kita>b al-‘Arabi.
As-Sijista>ni, Abi Bakr ‘Abd Alla>h bin Sulaima>n. 1995. Kita>b al-Mas}a>h}if, tah}qi>q
Muh}ib ad-Di>n ‘Abd as-Sabh}a>n Wa>’iz}, cet. I. Qat}ar: Waza>rat al-Awqa>f wa asy-Sy’u>n al-Isla>miyah.
As-Sijista>ni>, Abu> Da>wu>d Sulaima>n bin al-Asy‘as\. Tt.\ Sunan Abi Da>wu>d, dalam
CD Mausu>‘ah al-H{adi>s\ asy-Syari>f, Syarikah s}akhr li bara>mij al-h}a>sib. As-Subak, ‘Abd al-Lat}i>f i>. 1969. Al-Wah}y Ila ar-Rasu>L Muh}ammad. Kairo: al-
Majlis al-A‘la> li asy-Syu’u>n al-Isla>miyyah. As-Suyu>t}I, Jala>l ad-Di>n asy-Sya>fi‘i. Tt. al-Itqa>n fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n. Beirut: Da>r
al-Fikr. __________. Tt. Al-Muzhir fi ‘Ulu>m al-Lugah dalam www.alwarraq.com, DVD
al-Maktabah asy-Sya>milah. Asy-Sya‘bi, ‘Ubaid bin Abi Na>fi>‘. 1996. Ma‘a al-Qur’a>n wa H}amalatih fi H}aya>h
as-Salaf, cet. II, (Riya>d}: Da>r al-Wat}an. Asy-Syaiba>ni>, Ah}mad Muh}ammad bin H{anbal. Tt. Musnad Ah}mad bin H{anbal,
dalam CD Mausu>‘ah al-H{adi>s\ asy-Syari>f, Syarikah S}akhr li Bara>mij al-H}a>sib.
Syalabi, Ahmad. 2003. Sejarah Kebudayaan Islam I, terj. Mukhtar Yahya. cet.
VI. Jakarta: PT. Pustaka al-Husna Baru.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
170
_________, 1960. Ta>ri>kh at-Tarbiyah al-Isla>miyyah, cet. II. Kairo: Maktabah al-Anjlo al-Mis}riyyah.
Syamsuddin, Sahiron, dkk. 2003. Hermeneutik al-Qur’an Mazhab Yogya, cet. I,
Yogyakarta: Penerbit Islamika. At}-T{abari>, Ibn Jari>r. 1995. Ja>mi‘ al-Baya>n ‘an Ta’wil A<yi Al-Qur’a>n. Bairut: Dar
al-Fikr. At-Tirmiz\i>, Abu> ‘Isa> Muh}ammad bin ‘Isa> bin Saurah. Tt. al-Ja>mi‘as}-S{ah}i>h}
"Sunan at-Tirmiz\i>", dalam CD Mausu>‘ah al-H{adi>s\ asy-Syari>f, Syarikah S{akhr li Bara>mij al-H{a>sib.
Watt, W. Montgomery. 1998. Richard Bell: Pengantar Qur'an, terj, Lillian D.
Tedjasudhana. Jakarta: INIS. Yaqub, Ali Mustafa. 2000. Sejarah Dan Metode Dakwah Nabi, cet. II. Jakarta:
PT. Pustaka Firdaus. Az\-Z|ahabi>, Syams ad-Di>n Muh}ammad bin Ah}mad. 1404 H. Ma‘rifah al-Qurra>’
al-Kiba>r ‘ala> at}-T}abaqa>t wa al-A‘s}a>r, cet. I. Bairut: Mu’assasah ar-Risa>lah dalam CD Maktabaah at-Ta>ri>kh al-Isla>mi>, al-Madi>nah: al-Uswah li al-Barmajiyya>t, 1426.
_________. Tt. Ta>ri>kh al-Isla>m dalam CD Maktabah at-Tari>kh al-Isla>mi, al-
Madi>nah: al-Uswah li al-Barmajiyya>t, 1426. _________. 1993. Siyar A‘la>m an-Nubala>’, cet. IX. Bairut: Mu’assasah ar-
Risa>lah dalam DVD al-Maktabah asy-Sya>milah. Zaida>n, Jurji>. 1996. Ta>ri>kh A<da>b al-Lugah al-‘Arabiyyah. Birut: Da>r al-Fikr. Az-Zarqa>ni, Muh}ammad ‘Abd al-‘Az}i>m. 2004. Mana>hil al-‘Irfa>n fi ‘Ulu>m al-
Qur’a>n, cet. II. Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah. Az-Zinjani, Abu Abdulla>h. 1993. Wawasan Baru Tarikh Al-Qur’an, terj.
Kamaluddin Marzuki Anwar, cet. III. Bandung: Penerbit Mizan. Zaid, Nas}r H{a>mid Abu>. 2000. Mafhu>m an-Nas}s} Dira>sah fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, cet.
V. Maroko: al-Markaz as\-S|aqa>fi al-‘Arabi.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
171
CIRICULUM VITTAE
Nama Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Agama Alamat
:::::
Abdul Jalil Makkah, 31 Agustus 1981 Laki-laki Islam PP. Al-Hikmah, komplek Ibnu Mas'ud. Benda, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah.
ORANG TUA Ayah Ibu
::
H. Muhammad Abdul Rohman Hj. Habibah
PENDIDIKAN FORMAL 1. MI. Madrasah al-Falah Makkah KSA. 2. MTs. Madrasah al-Falah Makkah KSA. 3. SLTA. Madrasah al-Mu'alimin Al-Hikmah Benda-Sirampog Brebes 4. Masuk Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta T.A 2003/2004
PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Halaqah Tahfiz al-Qur'an Masjid al-Asyraf Makkah KSA. 2. Madrasah as-Surur li tahfiz al-Qur'an wa Ta'lim al-Qira'at Makkah KSA. 3. PP. Al-Hikmah Benda-Sirampog-Brebes 4. Madrasah Huffadh Al-Munawwir Krapyak- Jogja
Yogyakarta, Maret 2008
Penyusun,
Abdul Jalil NIM. 03531444
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta