Download - Instrument as i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Turbidimetri merupakan analisis kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran
kekeruhan atau turbidan dari suatu larutan akibat adanya partikel padat dalam larutan setelah
sinar melewati suatu larutan yang mengandung partikel tersuspensi. Artinya turbidimetri
adalah analisa yang berdasarkan hamburan cahaya. Hamburan cahaya terjadi akibat adanya
partikel yang terdapat dalam larutan. Partikel ini menghamburkan cahaya ke segala arah yang
mengenainya.
Dalam turbidimetri digunakan larutan yang berupa koloid atau tersuspensi. Larutan
jernih dapat diukur dengan metoda ini dengan jalan memberikan emulgator untuk
mengemulsi larutan. Larutan tersuspensi atau koloid mengandung partikel yang berukuran
10-10 cm. Ukuran partikel ini biasanya dapat dilihat dengan mata.
Hamburan yang terukur pada alat turbidimetri adalah hamburan yang diteruskan atau
yang membentuk sudut 1800. Sedangkan hamburan yang membentuk sudut 900,
hamburannya terdeteksi oleh alat Nefelometer.
Sinar yang dihamburkan oleh partikel terlarut dalam suatu larutan ada berbagai
macam yaitu ;
a. Hamburan Reylegh
Yaitu hamburan sinar oleh molekul-molekul yang diameternya jauh lebih kecil dari sinar
yang dihamburkan. Intensitas sinar yang terpancar sebanding dengan satu per panjang
gelombang berpangkat empat.
b. Hamburan Tyndall
Yaitu hamburan sinar yang diameter molekul-molekulnya lebih besar dari sinar yang
dihamburkan. Pada hamburan Reylegh dan hamburan Tyndal tidak terjadi perubahan
frekuensi sinar datang dengan sinar yang dihamburkan.
c. Hamburan Raman
Yaitu hamburan yang dapat mengubah frekuensi antara sinar yang datang dengan sinar
yang dihamburkan.
Turbidimeter merupakan alat yang digunakan untuk menguji kekeruhan, yang
biasanya dilakukan pengujian adalah pada sampel cairan misalnya air. Salah satu parameter
mutu yang sangat vital adalah kekeruhan yang kadang-kadang diabaikan karena dianggap
sudah cukup dilihat saja atau alat ujinya yang tidak ada padahal hal tersebut dapat
berpengaruh terhadap mutu. Oleh sebab itu untuk mengendalikan mutu dilakukan uji
kekeruhan dengan alat turbidimeter. Ada beberapa cara praktis memeriksa kualitas air, yang
paling langsung karena beberapa ukuran redaman (yaitu, pengurangan kekuatan) cahaya saat
melewati kolom sampel air, Kekeruhan diukur dengan cara ini menggunakan alat yang
disebut nephelometer dengan setup detektor ke sisi sinar. Satuan kekeruhan dari
nephelometer dikalibrasi disebut Nephelometric Kekeruhan Unit (NTU). Kekeruhan di
danau, waduk, saluran, dan laut dapat diukur dengan menggunakan Secchi disk. Kekeruhan
di udara, yang menyebabkan redaman matahari, digunakan sebagai ukuran polusi. Untuk
model redaman dari radiasi balok, beberapa parameter kekeruhan telah diperkenalkan,
termasuk faktor kekeruhan Linke (TL). Kekeruhan (atau kabut) juga diterapkan untuk
padatan transparan seperti kaca atau plastik. Dalam kabut produksi plastik didefinisikan
sebagai persentase cahaya yang dibelokkan lebih dari 2,5 ° dari arah cahaya masuk.
Turbidimeter yaitu sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai
perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang
dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya
konstan. Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang diteruskan. Turbiditas berbanding
lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditas tergantung juga pada warna. Untuk
partikel yang lebih kecil, rasio Tyndall sebanding dengan pangkat tiga dari ukuran partikel
dan berbanding terbalik terhadap pangkat empat panjang gelombangnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian turbimetri dan nefelometri.
2. Apa keguanaan dari turbimetri dan nefelometri ?
3. Bagaimana prinsip kerja dari turbimetri dan nefelometri ?
4. Bagaimana aplikasi dari turbimetri dan nefelometri?
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN TURBIDIMETRI DAN NEFELOMETRI
Turbidimetri
Turbidimetri merupakan analisa kuantitatif yang didasarkan pada
pengukurankekeruhan atau turbidan dari suatu cairan atau akibat adanya partikel
padattersuspensi dalam cairan sehingga sebagian sinar akan ditebarkanmenyebabkan
berkurangnya kemampuan penetrasi sinar oleh adanya partikeltersuspensi serta akan
mengurangi sinar yang diteruskan.Larutan akan tersuspensi maksudnya :
1. terdiri dari dua fasa,tidak jernih dan campuran heterogen
2. dapat disaring dengan kertas saring serta ukuran partikelnya besar dari
10cmTurbidimetri adalah suatu metoda analisis kuantitatif yang berdasarkan pada
pelenturan sinar oleh suspensi zat padat.
Turbidimetri merupakan analisis kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran
kekeruhan atau turbidan dari suatu larutan akibat adanya partikel padat dalam larutan
setelah sinar melewati suatu larutan yang mengandung partikel tersuspensi. Artinya
turbidimetri adalah analisa yang berdasarkan hamburan cahaya. Hamburan cahaya terjadi
akibat adanya partikel yang terdapat dalam larutan. Partikel ini menghamburkan cahaya
ke segala arah yang mengenainya.
Dalam turbidimetri digunakan larutan yang berupa koloid atau tersuspensi.
Larutan jernih dapat diukur dengan metoda ini dengan jalan memberikan emulgator
untuk mengemulsi larutan. Larutan tersuspensi atau koloid mengandung partikel yang
berukuran 10-10 cm. Ukuran partikel ini biasanya dapat dilihat dengan mata.
Hamburan yang terukur pada alat turbidimetri adalah hamburan yang diteruskan
atau yang membentuk sudut 1800. Sedangkan hamburan yang membentuk sudut 900,
hamburannya terdeteksi oleh alat Nefelometer.
Sinar yang dihamburkan oleh partikel terlarut dalam suatu larutan ada berbagai
macam yaitu ;
1. Hamburan Reylegh
Yaitu hamburan sinar oleh molekul-molekul yang diameternya jauh lebih kecil dari
sinar yang dihamburkan. Intensitas sinar yang terpancar sebanding dengan satu per
panjang gelombang berpangkat empat.
2. Hamburan Tyndall
Yaitu hamburan sinar yang diameter molekul-molekulnya lebih besar dari sinar yang
dihamburkan. Pada hamburan Reylegh dan hamburan Tyndal tidak terjadi perubahan
frekuensi sinar datang dengan sinar yang dihamburkan.
3. Hamburan Raman
Yaitu hamburan yang dapat mengubah frekuensi antara sinar yang datang dengan
sinar yang dihamburkan.
Nefelometri
Nefelometri merupakan metode yang digunakan untuk pengukuran kadar zat dengan
mengukur peredaran cahaya (scattered) yang mengenai pertikel dalam larutan, sedangkan
alat yang dipakai adalah nefelometri. Dasar dari pemeriaksaan ini adalah reaksi
presipitasi antigen-antibiodik klasikal yang digambarkan oleh Heidelberger dan kendell.
Alat ini digunakan untuk mengetahui kuantitas protein spesifik secara lebih akurat dan
precise, selain itu mudah digunakan dan otomatis. Sensitivitas dan spesifisitas yang baik
menjadikan nefelometri dipakai sebagai metode standar. Sampel dengan jumlah minimal
dapat diukur dengan alat ini. Penggunaan nefelometri umumnya untuk mnegukur protein
plasma seperti immunoglobulin, komponen-komponen, dan protein spesifik yang lain
seperti free light chain.
B . PRINSIP KERJA TURBIDIMETRI DAN NEFELOMETRI
Turbidimetri
Prinsip kerja dari turbidimetri yaitu menghitung jumlah cahaya yang
diteruskan (dan mengkalkulasi jumlah cahaya yang diabsorbsi) oleh partikel dalam
suspense untuk menentukan konsentrasi substansi yang ingin dicari.
Karena menggunakan jumlah cahaya yang diabsorbsi untuk pengukuran
konsentrasi, maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan bergantung pada :
1. Jumlah partikel
2. Ukuran partikel.
Semakin besar dan banyak jumlah partikel, maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan
semakin besar. Dan untuk penentuan kadarnya (detector) digunakan spektrofotometer
cahaya.
Keterangan :
1. Sejumlah cahaya ditembakkan dari sebuah sumber cahaya menuju monokromator.
2. Monokromator akan menguraikan cahaya dan meneruskannya menuju cuvet yang
berisikan suspensi sel.
3. Ketika cahaya melewati cuvet, maka terjadi tiga kemungkinan
Cahaya akan diserap sebagian oleh partikel tersuspensi
Sebagian cahaya diteruskan,
dan sebagian lagi menyebar ke segala arah
4. Jumlah cahaya yang diserap akan sebanding dengan jumlah partikel tersuspensi
(konsentrasi sampel).
5. Pengukuran dilakukan dengan spektrofotometr (detektor)
Nefelometri
Prinsip kerja dari nefelometri yaitu sebagai berikut :
1. Nephelometry menitik beratkan pengukuran pada jumlah cahaya yang disebarkan
(scaterred) dari kuvet yang mengandung suspense partikel dalam suatu cairan
(solution).
2. Komponen-komponen dari nefelometer itu sama dengan komponen yang terdapat
pada spectrometer cahaya kecuali pada detector yang ditempatkan pada sudut
yangkhusus dari sumber cahaya.
3. Detector merupakan sabuah tube fotomultiplier yang ditempatkan pada suatu
posisi untuk mendeteksi cahaya yang tersebar. Detektor bisa ditempatkan pada
sudut 90o, 70o or 37o tergantung pada sudut mana paling banyak ditemukan cahaya
yang disebarkan.
4. Karena jumlah cahaya yang disebarkan jauh lebih besar daripada yang
diteruskandalam suspensi turbid, maka nefelometri memiliki tingkat sensitifitas
yang lebih tinggi daripada turbidimetri.
5. Jumlah cahaya yang disebarkan, bergantung pada jumlah dan ukuran partikel
yang tersuspensi.
6. Sebagian besar aplikasi klinis, sumber cahayayang digunakan adalah lampu
tungsten, dimana tungsten memberikan cahaya dalam daerah visible.
7. Untuk snsitivitas yang lebih tinggi dan untuk aplikasi penentuan ukuran dan
jumlah partikel dalam suspense, digunakan laser light nephelometer
C. KOMPONEN-KOMPONEN PADA TURBIDIMETRI DAN NEFELOMETRI
Turbidimetri
Komponen-komponen yang terdapat pada turbidimeter adalah :
a. Sumber cahaya
Lampu mercuri
Lampu tungsten
b. Filter
Jika pelarut dan partikel terdispersi tidak berwarna maka digunakan filter
light.
Jika pelarut dan partikel terdispersi berwarna coklat maka digunakan filter
dark
c. Kuvet
Kuvet silinder.
Kuvet semi octagonal
d. Detektor
Pada turbidimeter digunakan detector phototube.
Nevelometri
a. Sumber cahaya
Sumber sinar berfungsi untuk mendapatkan sinar dengan energi yang
khas/karakteristik dengan analit yang akan diukur.
b. Kuvet (tempat sampel)
Kuvet yang digunakan yaitu kuvet bentuk silinder
c. Monokromator
Alat yang mampu meneruskan cahaya dengan satu panjang gelombang tertentu
d. Detektor
Alat yang diganakan untuk menunjukan adanya kegiatan atau besaran yang
diperhatikan( energi sinar), tanpa mengukur secara kuantitatf kegiatan atau
besaran tersebut.
e. Recorder
Alat yang digunakan untuk merekam data.
D. Aplikasi Nevelometri dan Turbidimetri
1. TURBIDIMETRI
Penentuan konsentrasi total protein dalam cairan biologis seperti urin yang
mengandung sedikit protein menggunakan asam trikloroasetat.
Penentuan aktivitas amilase menggunakan pati sebagai substrat. Penurunan kekeruhan
berbanding lurus dengan aktivitas amilase.
Penentuan aktivitas enzim lipase menggunakan trigliserida sebagai substrat.
Penurunan kekeruhan berbanding terbalik dengan aktivitas enzim lipase.
2. NEFELOMETRI
Penentuan immunoglobulin di dalam serum dan cairan biologi lainnya.
Penentuan ukuran dan jumlah partikel
E. Kesimpulan
Turbidimetri
Turbidimetri merupakan analisa kuantitatif yang didasarkan pada
pengukurankekeruhan atau turbidan dari suatu cairan atau akibat adanya partikel
padattersuspensi dalam cairan sehingga sebagian sinar akan ditebarkanmenyebabkan
berkurangnya kemampuan penetrasi sinar oleh adanya partikeltersuspensi serta akan
mengurangi sinar yang diteruskan.
Nefelometri
Nevelometri merupakan metode yang digunakan untuk pengukuran kadar zat
dengan mengukur peredaran cahaya (scattered) yang mengenai pertikel dalam larutan,
sedangkan alat yang dipakai adalah nefelometri. Dasar dari pemeriaksaan ini adalah
reaksi presipitasi antigen-antibiodik klasikal yang digambarkan oleh Heidelberger dan
kendell. Alat ini digunakan untuk mengetahui kuantitas protein spesifik secara lebih
akurat dan precise, selain itu mudah digunakan dan otomatis. Sensitivitas dan spesifisitas
yang baik menjadikan nefelometri dipakai sebagai metode standar. Sampel dengan
jumlah minimal dapat diukur dengan alat ini.
TURBIDIMETRI DAN NEFELOMETRI
OLEH :
I DEWA PUTU EKO SETIAWAN : ( A 251 09 026 )
BAYU RYADI : ( A 251 09 042 )
RIZKA RUSTAM : ( A 251 09 018)
FITRI BARAU : ( A 251 09 022 )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI
KIMIA UNIVERSITAS TADULAKO
2012
TURBIDIMETRI
TUJUAN
1. Dapat memakai peralatan turbidymeter
2. Dapat mengetahui prinsip dasar dari penetapan secara turbidimetri
3. Dapat menentukan kekeruhan air (SiO2)
4. Dapat menentukan tubidity (Cx) yang terdapat dalam larutan tugas
TEORI DASAR
Turbidimetri merupakan analisis kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran kekeruhan
atau turbidan dari suatu larutan akibat adanya partikel padat dalam larutan setelah sinar melewati
suatu larutan yang mengandung partikel tersuspensi. Artinya turbidimetri adalah analisa yang
berdasarkan hamburan cahaya. Hamburan cahaya terjadi akibat adanya partikel yang terdapat
dalam larutan. Partikel ini menghamburkan cahaya ke segala arah yang mengenainya.
Dalam turbidimetri digunakan larutan yang berupa koloid atau tersuspensi. Larutan jernih
dapat diukur dengan metoda ini dengan jalan memberikan emulgator untuk mengemulsi larutan.
Larutan tersuspensi atau koloid mengandung partikel yang berukuran 10-10 cm. Ukuran partikel
ini biasanya dapat dilihat dengan mata.
Hamburan yang terukur pada alat turbidimetri adalah hamburan yang diteruskan atau yang
membentuk sudut 1800. Sedangkan hamburan yang membentuk sudut 900, hamburannya
terdeteksi oleh alat Nefelometer.
Sinar yang dihamburkan oleh partikel terlarut dalam suatu larutan ada berbagai macam
yaitu :
1. Hamburan Reylegh
Yaitu hamburan sinar oleh molekul-molekul yang diameternya jauh lebih kecil dari sinar
yang dihamburkan. Intensitas sinar yang terpancar sebanding dengan satu per panjang
gelombang berpangkat empat.
2. Hamburan Tyndall
Yaitu hamburan sinar yang diameter molekul-molekulnya lebih besar dari sinar yang
dihamburkan. Pada hamburan Reylegh dan hamburan Tyndal tidak terjadi perubahan
frekuensi sinar datang dengan sinar yang dihamburkan.
3.Hamburan Raman
Yaitu hamburan yang dapat mengubah frekuensi antara sinar yang datang dengan sinar
yang dihamburkan.
Proses hamburan cahaya yang mengenai partikel dalam larutan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu :
1. Konsentrasi cuplikan.
Jika konsentrasi terlalu kecil maka partikel yang terbentuk juga akan kecil. Partikel yang
kecil akan sedikit menghamburkan sinar sehingga akan susah terbaca
2. Konsentrasi emulgator.
Konsentrasi emulgator yang dimaksud disini adalah perbandingan anatara konsentrasi
dengan emulgator. Jika perbandingannya terlalu kecil, koloid yang terbentuk terlalu kecil
sehingga susah terbaca oleh alat. Namun jika perbandingan ini terlalu besar, emulgator sisa
akan terbuang dengan sia-sia.
3. Lamanya pendiaman.
Pengaruh ini bergantung pada kecepatan reaksinya. Sebaiknya reaksi berjalan selama
waktu optimumnya.
4. Kecepatan dan urutan pencampuran reagen.
5. Suhu.
Suhu tergantung pada kondisi optimum reaksi.
6.pH atau derajat keasaman.
pH berhubungan dengan emulgator.
7. Kekuatan ion.
8. Intensitas sinar.
Komponen-komponen yang terdapat pada turbidimeter adalah :
a. Sumber cahaya
Lampu mercuri
Lampu tungsten
b. Filter
Jika pelarut dan partikel terdispersi tidak berwarna maka digunakan filter light
Jika pelarut dan partikel terdispersi berwarna coklat maka digunakan filter dark
c. Kuvet
Kuvet silinder
Kuvet semi octagonal
d. Detektor
Pada turbidimeter digunakan detector phototube.
Ukuran kuantitatif dari sinar yang dihamburkan sejajar dengan sinar semula disebut
dengan turbidan (s), maka dapat dibuat suatu hubungan antara S, Pt, Po yaitu :
S = log Po/Pt = k b C
dimana:
S = turbidan Po = intensitas cahaya datang
K = konsentrasi C = konsentrasi
B = tebal kuvet P = intensitas cahaya yang
Kekeruhan dapat dinyatakan dengan 3 satuan yaitu:
Dinyatakan dalam ppm SiO2
NTU (nefelometry Turbidity Unit/ unit kekeruhan nefelometri)
JTU (Jakson Turbidity Unit) zat standarnya adalah kaolin
Sinar yang dipancarkan oleh lampu akan dipantulkan oleh cremin cekung dan kemudian
diteruskan ke sample yang mengandung partikel yang tersuspensi. Sinar yang jatuh tepat pada
partikel yang trsuspensi tersebut akan disebarkan atau dihamburkan. Kemudian sinar yang
dihamburkan oleh cuplikan akan ditangkap nefelometer yang mana arahnya tegak lurus dari
sumber cahaya. Sinar yang diteruskan ditangkap oleh pengamatan yang arahnya membentuk
garis lurus dari sumber cahaya disebut Turbidimeter. Alat yang biasanya dipakai untuk
menentukan kekeruhan secara fisual digunakan perlatan Hellige Turbiditmeter.
Pada peralatan ini terdapat 3 macam filter dan 3 macam ukuran tabung.Pemakainan
tabung tergantung dari kekeruhan sample semakin keruh sample maka semakin pendek tabung
yang digunakan. Filter tersebut adalh None, Dark dan Light.
Prinsip Kerja
Sample dimasukkan kedalam tabung atau kuffet sampai tanda garis kemudian ditutup
dengan “Plunger “ kuffet yang berisi sample tersebut ke dalam tirbidimeter dan dipasang filter
yang digunakan yang tergantung kepada keadaan sample kemudian alat dihidupkan dan diatur
tombol skala 0 – 200 sampai didapatkan bayangan yang merata.
Bila bayangan mereta telah diperoleh bacalah ckala yang ditunjukkan pada saat
banyangan mereta tersebut. Angka yang didapt diplot kedalam kurva yang telah tersedia akan
didapatkan kekeruhan sebagai ppm SiO2.
PROSEDUR KERJA
a. Alat-alat :
turbidymeter
Gelas piala
Corong
pipet tetes
pump pipet
pipet gondok 10ml
pipet takar 10ml
labu ukur
Buret
Standar
Klem
b. Bahan Larutan induk SiO2 200 UKN
Aquadest
deret standar
c. Cara kerja
Pembuatan larutan induk dan deret
o Dipipet larutan 25 ml standar 200 UKN dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml dipaskan
dengan aguades sampai tanda batas ini disebut dengan larutan induk dengan konsentrasi
50 UKN
o Dari larutan induk ini dibuat deret standar 0,0 ; 2,0 ; 4,0 ; 7,0 ; 12,0 dan 20 UKN pada
labu ukur 25 mL
o Minta larutan tugas kepada asisten untuk diukur turbiditynya dan konsentrasinya
Pengukuran dengan Turbidimeter digital
o Hidupkan alat, biarkan stabil
o Masukkan standar 0 UKN (range alat pada posisi 0-20,0) lalu di nolkan dengan memutar
tombol zerro. Ini berarti alat telah standar kemudian masukan standar 20 UKN dan set
tombol standar hingga turbidity mununjukan angka tepat 20,0
o Ukur deret standar, dan catat nilai kekeruhannya, lalu ukur larutan tugas(Cx) dan catat
nilainya
o Buat kurva kalibrasi antara kekeruhan dengan konsentrasi
o Tentukan konsentrasi larutan tugas melalui kurva kalibrasi tersebut.
Pengukuran dengan helige turbidimeter
o Masukkan larutan deret standar secara bergantian ke dalam tabung sampai tanda batas
dan ditutup dengan plunger.
o Hidupkan lamou turbidimeter dan atur tombol pembacaan skala sampai didapatkan
bayangan yang merata.
o Dicatat skala yang ditunjukkan kemudian dibagi 2
o Diukur larutan tugas S dan dicatat skala yang didapat.
d. Gambar Alat
Turbidimeter
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
Range tombolstandar yang digunakan 0 – 200
PENENTUAN KEKERUHAN LARUTAN INDUK SiO2
NO Konsentrasi (UKN) Turbidan
1 0,0 0.1
2 2,0 2.0
3 4,0 4.1
4 7,0 7.2
5 12,0 12,3
6 20,0 20.3
7 Cx 4,9
PENENTUAN KEKERUHAN SAMPEL LIMBAH
No. Konsentrasi
(NTU)
Kekeruhan sampel
1 10 10.9 8.15
2 20 21,6 18,2
3 100 99,5 18,3
4 800 758 18,5
I.1 PERHITUNGAN
Pembuatan larutan induk 50 UKN dari larutan induk 200 UKN dalam labu ukur
100 mL :
(VxC) induk1 = (VxC) induk2
V x 200 UKN = 100 mL x 50 UKN
V induk1 = 100 mL x 50 UKN / 200 UKN
= 25 mL
Pembuatan deret standar
0 ukn V = 0 ml
2,0 ukn V =
50ml x 2ukn50ukn = 2 mL
4,0 ukn V =
50ml x 4ukn50ukn = 4 mL
7,0 ukn V =
50 ml x 7ukn50ukn = 7 mL
12 ukn V =
50ml x 12ukn50ukn = 12 mL
20 ukn V =
50ml x 20ukn50ukn = 20 ml
MencariRegresi
No X Y X.Y X2 Y2
1 0 0,1 0 0 0,012 2 2 4 4 43 4 4,1 16,4 16 16,814 7 7,2 50,4 49 51,845 12 12,3 147,6 144 151,296 20 20,3 406 400 412,09
jumlah 45 46 624,4 613 636,04rata-rata 7,5 7,666667 104,0667 102,1667 106,0067
R =
∑ xy−∑ x ∑ y
n
√(∑ x2−(∑ x )2
n)(∑ y2−
(∑ y )2
n
=
624,4 −45 x 466
√(613−( 45)2
6)(636 ,04−
(46 )2
6)
=
624,4 −345
√(613−337 ,5 )(636 ,04−352 ,67 )
=
279 ,4
√78068 ,435
=
279 ,4279 ,4073
= 0,9999
b =
n∑ xy−(∑ x∑ y )
n∑ x2−(∑ x )2
=
6(624,4 )−(45×46 )6 (613)−(45 )2
=
3746 ,4−20703678−2025
=
1676 ,41653
= 1,0142
y = a + b(x)
a = y – b(x)
= 7,67 - (1,0142 x 7.5)
= 7,67– 7,6065
= 0,0635
Persamaan Regresinya :
Y = a +b (x)
y= 0,0635 + 1,0142 (x)
Kurva kalibrasi standar
x = 0 UKN
y = 0,0635 + 1,0142 (x)
= 0,0635 + 1,0142 (0)
= 0,0635
x= 2 UKN
y = 0,0635 + 1,0142 (x)
= 0,0635 + 1,0142 (2)
= 2,0919
x= 4 UKN
y = 0,0635 + 1,0142 (x)
= 0,0635 + 1,0142 (4)
= 4,1203
x= 7 UKN
y = 0,0635 + 1,0142 (x)
= 0,0635 + 1,0142 (7)
= 7,1629
x= 12 UKN
y = 0,0635 + 1,0142 (x)
= 0,0635 + 1,0142 (12)
= 12,2339
x= 20 UKN
y = 0,0635 + 1,0142 (x)
= 0,0635 + 1,0142 (20)
= 20,3475
Komposisi / Konsentrasi (Cx) Larutan Tugas
Kekeruhan : 4,9 ukn (y)
Persamaan Regresi : y = 0,0635 + 1,0142 (x)
4,9 = 0,0635 + 1,0142 (x)
1,0142 (x) = 4,9 + 0,0635
x =
4 ,96351 ,0142
x = 4,8940 (Cx)
f(x) = 1.01 x + 0.06R² = 1
KURVA KALIBRASI STANDAR
KONSENTRASI
KEKE
RUHA
N
PEMBAHASAN
Pada pratikum penentuan tingkat kekeruhan secara turbidimetri ini dilakukan dengan cara
pengukuran deret standar terlebih dahulu. Dengan menggunkan blanko alat harus di set terlebih
dahulu pada skala 0,00, setelah itu baru bisa diukur deret standar yang telah dibuat.
Dari pratikum yang telah dilakukan diperoleh konsentrasi sampel sebesar 4,8940 UKN, hasil
ini sudah masuk dalam range deret standar yang dibuat. Pembuatan deret standar harus dilakukan
dengan teliti agar hasil pembacaan skalanya (kekeruhan) bagus. Sebelum dimasukkan ke dalam
alat kuvet yang digunakan harus di lap dengan tissu terlebih dahulu karena jika pada kuvet masih
terdapat lemak / minyak maka dapat menganggu pada proses pembacaan alat.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakuakn didapatkan turbidity larutan tugas sebesar 4,9 sehingga
dengan menggunkan persamaan regresi y = 0,0635 + 1,0142 (x) yang didapatkan dari
pengolahan data deret strandar, diperoleh konsentrasi larutan tugas (Cx) sebesar 4,8940 UKN.
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia. Jakarta
Bassett ,J dkk. 1994. Buku Ajar VOGEL Kimia Analitik Kuantitatif Anorganik,
Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta
Darmawangsa. Penuntun Praktikum Analisis Instrumental (Dasar-dasar dan
penggunaan ). Penerbit CV. Grayuna. Jakarta
Cx= 4,8940 UKN