i
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS
PADA SISWA MTs MA’ARIF MINHAJUT THOLABAH
KEMBANGAN KECAMATAN BUKATEJA
KABUPATEN PURBALINGGA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
KHABIB ASHIDIQ
NIM. 1323301116
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PURWOKERTO
2017
ii
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS
PADA SISWA MTs MA’ARIF MINHAJUT THOLABAH KEMBANGAN
KECAMATAN BUKATEJA KABUPATEN PURBALINGGA
Oleh
Khabib Ashidiq
NIM. 1323301116
ABSTRAK
Implementasi adalah suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau
inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberi dampak baik berupa
pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap.
Pendidikan karakter religius adalah proses transformasi nilai-nilai agama
untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu
dalam perilaku kehidupan orang itu. Agama memiliki peran yang sangat penting
dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya
mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat, serta
menjadi suatu yang sangat penting dimiliki oleh setiap individu yang dapat
menuntun kehidupan. Oleh karena itu implementasi pendidikan karakter religius
memiliki kedudukan sangat penting dalam pendidikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan
karakter religius pada siswa MTs Ma’arif Minhajut Tholabah Kembangan
Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian adalah guru dan siswa. Penelitian dilaksanakan pada bulan juni 2017.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi kemudian data dianalisis dengan menggunakan model Milles and
Huberman. yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter
religius pada siswa MTs Ma’arif Minhajut Tholabah adalah melalui program
pengembangan diri yang terdiri dari kegiatan-kegiatan rutin di madrasah meliputi
(kegiatan rutin harian, mingguan, dan tahunan), kegiatan spontan yang dilakukan
guru pada siswa, keteladanan yang diberikan guru, dan pengkondisian sekolah
yang diciptakan sedemikian rupa. Kemudian implementasi melalui mata
pelajaran rumpun pendidikan agama Islam dan mata pelajaran umum.
Selanjutnya melalui budaya sekolah yang terdiri dari budaya yang ada di kelas,
sekolah, dan luar sekolah.
Kata kunci: Implementasi, Pendidikan karakter religius.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING...................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
HALAMAN MOTO...............................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Definisi Operasional.....................................................................................6
C. Rumusan Masalah........................................................................................9
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................9
E. Kajian Pustaka..............................................................................................9
F. Sisitematika Pembahasan...........................................................................12
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Karakter
iv
1. Pengertian Pendidikan Karakter...........................................................15
2. Konsep Pendidikan Karakter................................................................18
3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter..............................................19
4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter...........................................................22
5. Manfaat Pendidikan Karakter..............................................................25
B. Karakter Religius
1. Pengertian Karakter Religius...............................................................26
2. Religius Sebagai Nilai Pendidikan Karakter........................................28
3. Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter.........................................29
C. Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs)
1. Pengertian Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs)..................................34
2. Ciri-ciri Anak Remaja Awal................................................................35
3. Karakteristik Remaja Awal..................................................................38
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...........................................................................................44
B. Lokasi Penelitian........................................................................................45
C. Sumber Data...............................................................................................45
D. Metode Pengumpulan Data........................................................................46
E. Metode Analisis Data.................................................................................49
BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Penyajian Data
1. Gambaran Umum MTs Ma’arif Minhajut Tholabah Kembangan
Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga......................................51
v
2. Pendidikan Karakter Religius Pada Siswa MTs Ma’arif Minhajut
Tholabah...............................................................................................61
B. Analisis Data..............................................................................................80
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpilan.................................................................................................96
B. Saran...........................................................................................................98
C. Kata Penutup..............................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pilar-pilar nilai karakter menurut pusat kurikulum, 23
Tabel 2. Deskripsi dan indikator nilai religius dalam pendidikan karakter, 29
Tabel 3. Jumlah siswa, 53
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman wawancara
2. Hasil wawancara
3. Pedoman observasi
4. Hasil observasi
5. Profi madrasah
6. Foto kegiatan siswa
7. Permohonan izin observasi pendahuluan
8. Permohonan izin riset individual
9. Surat pernyataan telah melakukan penelitian
10. Surat permohonan persetujuan judul skripsi
11. Surat keterangan persetujuan judul skripsi
12. Surat keterangan seminar proposal
13. Blangko bimbingan skripsi
14. Rekomendasi munaqosah
15. Surat keterangan wakaf buku
16. Surat keterangan lulus komprehensif
17. Fotokopi sertifikat OPAK
18. Fotokopi sertifikat BTA PPI
19. Fotokopi sertifikat pengembangan bahasa arab
20. Fotokopi sertifikat pengembangan bahasa inggris
21. Fotokopi sertifikat pengembangan aplikom
viii
22. Fotokopi sertifikat PPL II
23. Fotokopi sertifikat KKN
24. Daftar riwayat hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan diibaratkan eksperimen yang tidak pernah selesai
sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.
Dikatakan demikian karena pendidikan merupakan bagian dari
kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini
sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan
inovatif dalam segala bidang kehidupannya. Pendidikan diartikan sebagai
usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di
dalam masyarakat dan kebudayaan.
Pendidikan merupakan proses perbaikan, pengetahuan, dan
penyempurnaan terhadap semua kemampuan dan potensi manusia. Selain
itu pendidikan juga dapat diibaratkan sebagai suatu ikhtiar manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan kebudayaan dalam
masyarakat.1
Karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan sikap
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan
orang lain. Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik yang
tertanam dalam diri manusia dan dibuktikan dalam perilaku.2
1Moh Roqib, Ilmu Pendidikan Islam (pengembangan pendidikan integrative di sekolah,
keluarga, dan masyarakat), (Jogjakarta: PT LKiS Printing Cemerlang, 2009), hlm.15. 2Muchlas Samani, Hariyanto, Model dan Konsep Pendidikan Karakter, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.42.
2
Dalam pengertian yang sederhana pendidikan karakter adalah hal
positif apa saja yang dilakukan oleh guru dan berpengaruh kepada karakter
siswa yang diajarnya. Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan
sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada
siswanya. Pendidikan karakter telah menjadi sebuah pergerakan
pendidikan yang mendukung pengembangan sosial, pengembangan
emosional, dan pengembangan etik para siswa.3
Salah satu proses yang mengarah pada pembinaan dan
penyempurnaan berbagai potensi yang ada pada diri manusia adalah
melaui pembinaan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, dan akhlak mulia. Hal tersebut sesuai dengan pasal 1 butir 1
UU tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang berbunyi:
“Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara”.4
Maksud dari tujuan pendidikan karakter tersebut adalah tidak
hanya membentuk manusia yang cerdas saja tetapi juga memiliki
kepribadian dan berkarakter, sehingga akan lahir generasi bangsa yang
tumbuh dan berkembang dengan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
luhur dan agama.
3Muchlas Samani, Hariyanto, Model dan Konsep Pendidikan Karakter, hlm.43.
4UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1.
3
Agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat, serta menjadi suatu
yang sangat penting dimiliki oleh setiap individu yang dapat menuntun
kehidupan.
Dari kata agama maka timbullah istilah keberagamaan
(religiusitas). Kata religius berasal dari kata religi yang akar katanya
adalah religure yang artinya mengikat. Dari sini dapat diartikan bahwa
agama memiliki aturan-aturan yang mengikat yang harus dilaksanakan
oleh pemeluknya. Ajaran agama berfungsi untuk mengikat dan
menyatukan seseorang atau kelompok orang dalam berhubungan dengan
Tuhannya, semua manusia dan alam semesta. Religius dapat diaplikasikan
dalam berbagai sisi kehidupan, baik yang menyangkut perilaku ritual atau
ibadah, maupun aktifitas lain, dalam bentuk kehidupan yang diwarnai
dalam nuansa agama, baik yang tampak yang dapat dilihat dengan mata
atau yang tidak tampak yang terjadi di dalam hati manusia.5
Pelaksanaan pendidikan karakter di Indonesia saat ini memang
dirasakan mendesak. Gambaran situasi masyarakat di Indonesia menjadi
motivasi untuk mengimplementasi pendidikan karakter. Pendidikan
karakter di Indonesia dirasakan amat perlu pengembangannya bila
mengingat makin meningkatnya tawuran antar pelajar, pelecehan seksual,
5Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah, (Malang: UIN Maliki Press,
2010), hlm.29.
4
kekerasan, pembunuhan, pencurian, serta bentuk-bentuk kenakalan remaja
lainnya.
Perilaku kenakalan remaja yang kita rasakan saat ini salah satunya
diakibatkan karena kurang tertanamnya jiwa agama dan tidak
terlaksanakannya pendidikan agama sebagaimana mestinya dalam
keluarga, sekolah dan masyarakat.
Oleh karena itu untuk mengatasi berbagai permasalahan di atas,
maka penting sekali pendidikan karakter religius (keagamaan) diterapkan
pada lembaga pendidikan disetiap jenjang dengan tujuan agar para siswa
mempunyai dasar agama yang kuat dan juga bekal untuk masa depan guna
menyaring prilaku-perilaku negatif.
Madrasah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bersifat
formal dimana dalam tempat tersebut diadakan kegiatan pendidikan secara
teratur, sistematis dan mempunyai tanggung jawab perpanjangan kurun
waktu tertentu mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi yang
dilaksanakan berdasarkan aturan resmi pemerintah.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan diperoleh data
yang menerangkan bahwa MTs Ma’arif Minhajut Tholabah Kembangan
Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga merupakan madrasah di
wilayah Kecamatan Bukateja yang berada di lingkungan pondok
pesantren, tepatnya berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam
(YPI) Minhajut Tholabah Kembangan Kecamatan Bukateja Kabupaten
Purbalingga. Unit-unit pendidikan lain yang dikelola YPI Minhajut
5
Tholabah adalah madrasah diniyah (Madin), madrasah aliyah (MA), dan
pondok pesantren (Ponpes), tahfidul qur’an, dan taman pendidikan al-
qur’an (TPA).
MTs Ma’arif Minhajut Tholabah mempunyai visi “Terwujudnya
manusia yang bertaqwa, cerdas, dan terampil yang berakhlaqul karimah”.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di MTs Ma’arif Minhajut Tholabah
senantiasa berlandaskan Ilmu, Iman, dan Amal sehingga peserta didik
yang telah lulus akan memiliki karakter dan keimanan yang kuat dengan
berbekal ilmu yang diperoleh di madrasah dapat dijadikan sebagai
pendidikan yang bermakna bagi dirinya dan masyarakat. Selain itu
berbagai kegiatan juga dilakukan untuk mewujudkan visi dari madrasah
itu sendiri, diantaranya dengan melakukan pembiasaan keagamaan yang
telah terprogram.
Gambaran umum siswa MTs Ma’arif Minhajut Tholabah
Kembangan yang peneliti lihat saat ini, bahwa mereka senantiasa sopan
santun terhadap guru dan temannya, taat terhadap perintah Alloh dan
menjauhi larangan-Nya. Kedua hal tersebut terbukti ketika mereka terbiasa
melakukan 5 S (sopan, santun, senyum, sapa, salam) pada saat bertemu
dengan gurunya maupun temanya dan juga melakukan shalat dhuhur
berjama’ah pada saat jam istirahat kedua.6
Dari beberapa penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang bagaimana “Implementasi Pendidikan Karakter
6Observasi pada tangal 22 september 2016.
6
Religius pada Siswa MTs Ma’arif Minhajut Tholabah Kembangan
Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga”.
B. Definisi Operasianal
1. Implementasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia implementasi
mempunyai arti pelaksanaan atau penerapan.7 Implementasi adalah
suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam
suatu tindakan praktis sehingga memberi dampak baik berupa
pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap.8
Jadi kaitannya dengan Implementasi pendidikan karakter
religius adalah pelaksanaan pendidikan karakter religius yang
ditanamkan pada siswa MTs Ma’arif Minhajut Tholabah Kembangan
Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga.
2. Pendidikan Karakter Religius
Pendidikan dapat diasumsikan sebagai gerak dinamis, positif,
dan kontinu pada setiap individu menuju idealitas kehidupan manusia
agar mendapatkan nilai terpuji. Aktifitas individu tersebut meliputi
pengembangan kecerdasan pikiran (rasio, kognitif), dzikir (afektif, rasa
hati, spiritual), dan ketrampilan fisik (psikomotorik).9 Pendidikan tidak
7Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm.427. 8E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003),
hlm.93. 9Moh Roqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integrative di Sekolah,
Keluarga, dan Masyarakat, hlm.14.
7
hanya sarana transfer ilmu pengetahuan saja, akan tetapi sebagai
sarana penyaluran nilai.
Tujuan pendidikan adalah untuk membentuk kepribadian,
kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter. Oleh sebab itu,
berbagai program dirancang untuk mencapi tujuan pendidikan tersebut,
terutama dalam pembinaan karakter.
Menurut Sastraprateja, yang dikutip oleh Maksudin
berbendapat bahwa Pendidikan nilai moral (karakter) adalah
penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang.10
Definisi lainnya dikemukakan oleh Fakry Gaffar yang dikutip oleh
Dharma Kesuma dkk, berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah
sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk
ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi
satu dalam perilaku kehidupan orang itu.11
Dalam definisi tersebut ada
tiga ide pemikiran yaitu: proses transformasi niali-nilai,
ditumbuhkembangkan dalam kepribadian dan menjadi satu dalam
perilaku kehidupan.
Religius menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
bersifat keagamaan serta yang bersangkutan dengan agama.12
Religius
10
Maksudin, Pendidikan Karakter Non-Dikotomik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013),
hlm.55. 11
Dharma Kesuma dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di sekolah,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.5. 12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga,
hlm.944.
8
merupakan kata umum yang digunakan untuk seluruh agama, namun
yang dimaksud religius disini adalah agama islam.
Menurut Nurcholis Madjid, yang dikutip oleh Ngainun Naim
berpendapat bahwa agama adalah keseluruahan tingkah laku manusia
yang terpuji yang dilakukan demi memperoleh ridha Alloh.13
Dapat
diartikan juga sebagai sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran yang dianutnya, toleran terhadap terhadap
pelaksanaan agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Jadi pengertian pendidikan karakter religius adalah proses
transformasi nilai-nilai agama untuk ditumbuhkembangkan dalam
kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku
kehidupan orang itu.
3. Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, siswa dan murid
mempunyai arti sama yaitu ditujukan pada peserta didik tingkat
sekolah dasar dan menengah sedangkan pelajar merupakan sebutan
pada tingkat sekoalah menegah atas. Madrasah Tsanawiyah (MTs)
adalah salah satu lembaga pendidikan formal di bawah naungan
Kementrian Agama Islam. MTs merupakan jenjang pendidikan setelah
siswa lulus dari tingkatan pendidikan dasar. Jadi siswa MTs adalah
peserta didik tingkat sekolah menegah pertama.
13
Ngainun Naim, Charakter Building Optimalisasi Peran Pendidikan dalam
Pengembangan Ilmu & pembentukan Karakter Bangsa, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012),
hlm.123.
9
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana implementasi pendidikan
karakter religius pada siswa MTs Ma’arif Minhajut Tholabah Kembangan
Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga ?”
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan karakter religius
pada siswa MTs Ma’arif Minhajut Tholabah Kembangan Kecamatan
Bukateja Kabupaten Purbalingga.
2. Manfaat Penelitian
a. Memberikan informasi dan referensi kepada pihak yang berkaitan
dan masyarakat luas, dengan harapan akan berdampak positif
terhadap peningkatan proses pembangunan dan pengembangan
pendidikan karakter melalui nilai religius.
b. Memberikan gambaran pada para pendidik dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter religius pada siswa.
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka digunakan untuk mengemukakan teori atau masalah
terdahulu, hal ini juga digunakan penulis sebagai landasan berfikir dalam
menyelesaikan masalah terkait pengembangan nilai karakter religius.
10
Mantan presiden RI pertama Soekarno menegaskan bahwa agama adalah
unsur mutlak dalam National and character building”. Oleh karenanya,
fundamen atau landasan dari pendidikan karakter itu tidak lain haruslah
agama.14
Dari pernyataan tersebut sudah terlihat jelas bahwa agama atau
nilai religius mempunyai perananan sangat penting, yaitu sebagai pondasi
akhlak manusia agar seseorang mampu bertahan hidup dengan lingkungan
dan mampu memahami perbedaan.
Skripsi karya Siti Nurohmah,15
yang berjudul “Implementasi
Pendidikan Karakter Religius Pada Siswa MI Ma’arif Banjarparakan
Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas”. Jurusan Pendidikan Agama
Islam IAIN Purwokerto. Menyimpulkan bahwa usaha membangun
pendidikan karakter melalui pembiasaan kegiatan yang dasar
pemikirannya bersumber pada ajaran Islam yang dilakukan oleh seluruh
warga madrasah melalui kegiatan ekstrakulikuler keagamaan dan
pembiasaan berbagai aktivitas yang dasar pemikiranya bersumber dari
ajaran-ajaran islam seperti: berdoa’a sebelum dan sesudah kegiatan
belajar mengajar, pembiasaan sholat berjama’ah, pembiasaan sholat duha,
pembiasaan tahfidz juz’ama, datang ke madrasah tepat waktu,
mengucapkan salam, cuci tangan dan sikat gigi bersama, membuang
sampah pada tempatnya, pesantren kilat, halal bihalal, shalat mujahadah
14
Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm.61. 15
Siti Nurohmah, Implementasi Pendidikan Karakter Religius Pada Siswa MI Ma’arif
Banjarparakan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas,(Skripsi IAIN Purwokerto, 2014).
11
bersama, buka bersama, dan peringatan hari besar Islam. Persamaan
skripsi tersebut dengan skripsi penulis adalah sama-sama meneliti tentang
implementasi pendidikan karakter religius. Sedangkan Perbedaannya,
dalam skripsi yang ditulis penulis sasaranya adalah ditunjukan terhadap
siswa madrasah tsanawiyah yang memang dari segi mental berbeda
dengan siswa madrasah ibtidaiyah.
Skripsi karya Alfiyan Naufary,16
yang berjudul “Implementasi
Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Sekolah di SMK Ma’arif 1
Kebumen”. Jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah IAIN
Purwokerto. Menyimpulkan bahwa, implementasi pendidikan karakter
diwujudkan dengan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter melalui
kegiatan-kegiatan yang dijadwalkan dan terprogram dari pihak sekolah.
Terdapat 9 nilai-nilai karakter yang ditanamkan di SMK Ma’arif 1
Kebumen. Nilai karakter tersebut adalah nilai religius, nilai kejujuran, nilai
tanggung jawab dan kepatuhan, nilai kedisiplinan, nilai kemandirian, nilai
komunikatif, nilai peduli lingkungan, nilai peduli sosial, dan nilai
kesederhanaan. Persamaan skripsi tersebut dengan skripsi penulis adalah
sama-sama meneliti tentang pendidikan karakter. Sedangkan
perbedaannya dalam skripsi penulis sasaranya adalah siswa MTs yang
memang dari segi mental berbeda dengan siswa SMK dan juga lebih
menekankan pada pendidikan karakter religius yang dilakukan di MTs
terhadap siswanya.
16
Alfiyan Naufary, Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Pesantren Sekolah di
SMK Ma’arif 1 Kebumen, (Skripsi IAIN Purwokerto, 2015).
12
Skripsi karya Achmad Solihun,17
yang berjudul “Pembiasaan Nilai
Religius pada Siswa di SMP Muhamadiyah 3 Purwokerto Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas”. Menyimpulkan bahawa
pembiasaan nilai-nilai karakter diwujudkan dengan berbagai pembiasaan
yaitu: 3 S (senyum, sapa, salam), Pembiasaan shalat dhuha, shalat dhuhur,
shalat jum’at berjama’ah dalam hal ini terkandung nilai ibadah, akhlak dan
kedisiplinan. Keputrian, jum’at pengajian, jum’at kebersihan, infak setiap
hari jum’at, baca tulis Al-Qur’an, do’a bersama (Istighosah) dan
peringatan hari besar islam. Persamaan skripsi tersebut dengan skripsi
penulis adalah sama-sama meneliti tentang religius. Sedangkan perbedaan
dalam skripsi yang ditulis penulis tidak hanya meneliti tentang pembiasaan
yang ditanamkan disekolah terkait dengan nilai religius akan tetapi semua
aspek yang ada disekolah tersebut yang berhubungan dengan pendidikan
karakter religius.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan ini merupakan kerangka skripsi secara
umum, yang bertujuan memberi petunjuk kepada pembaca mengenai
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Dengan demikian,
berikut penulis menggambarkan sistematika pembahasan yang akan
dibahas, sebagai berikut:
17
Achmad Solihun, Pembiasaan Nilai Religius pada Siswa di SMP Muhammadiyah
Purwokerto Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas, (Skripsi IAIN Purwokerto,
2015).
13
Pada bagian awal skripsi berisi halaman judul, halaman nota dinas
pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,
kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan halaman daftar lampiran. Pada
bagian kedua merupakan pokok-pokok permasalahan skripsi yang
disajikan dalam bentuk bab I sampai bab V.
Bab I: berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah,
definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
kajian pustaka, dan sistematika pembahasan.
Bab II: berisi landasan teoritis dari penelitian, akan dipaparkan
tentang teori-teori yang akan menjadi dasar pada penelitian ini terutama
teori-teori tentang imlplementasi pendidikan karakter religius pada siswa.
Oleh karena itu pada bab ini dibagi menjadi dua sub bab. Sub bab pertama
menjelaskan tentang hal-hal pokok tentang pendidikan karakter, yaitu:
pengertian pendidikan karakter, fungsi dan tujuan pendidikan karakter,
nilai-nilai pendidikan karakter, dan manfaat pendidikan karakter. Sub bab
kedua menjelaskan tentang karakter religius, yaitu: pengertian karakter
religius, religius sebagai nilai pendidikan karak, dan pengintegrasian nilai
pendidikan karakter.
Bab III: berisi metode penelitian yang meliputi jenis penelitian,
lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, dan metode
analisis data.
Bab IV: berisi paparan dari hasil penelitian meliputi penyajian data
dan analisis data. Bagian pertama merupakan penyajian data berisi tentang
14
gambaran umum MTs Ma’arif Minhajut Tholabah, dan pendidikan
karakter religius pada siswa. Bagian kedua mengenai analisis data untuk
menjawab rumusan masalah yang telah dibuat.
Bab V: merupakan bab terakhir atau penutup yang berisi tentang
kesimpulan, saran, dan kata penutup. Bagian akhir meliputi daftar pustaka,
lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang
implementasi pendidikan karakter religius pada siswa MTs Ma’arif
Minhajut Tholabah Kembangan Kecamatan Bukateja Kabupaten
Purbalingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi pendidikan
karakter religius pada siswa MTs Ma’arif Minhajut Tholabah adalah
dilakukan dengan program pengembangan diri yang terdiri dari kegiatan-
kegiatan rutin di madrasah meliputi kegiatan rutin harian (berjabat tangan
dengan guru setiap pagi, menghafal asmaulhusna, menghafal Juz’ama,
infak, shalat dhuhur berjama’ah dan keputrian), kegiatan rutin mingguan
(tahlil, rebana, kaligrafi, dan bimbingan BTA), kegiatan bulanan (ziarah
ke makam pendiri YPI), kegiatan tahunan (peringatan maulid Nabi, isra
mi’raj, nisfu sya’ban, amalan ibadah sunnah, dan istighasah menjelang
UN. mingguan, dan tahunan).
Kemudian kegiatan sepontan yang dilakukan guru pada siswa
yaitu: ta’ziyah ke warga sekitar, bakti sosial (baksos), mengingatkan siswa
apabila melakukan perbuatan yang tidak baik, dan mendoakan teman atau
siswa yang sedang sakit. Selanjutnya keteladanan yang dicontohkan guru
kepada siswa seperti: mengucapkan salam sebelum pembelajaran dimulai,
16
mengikuti seluruh kegiatan rutin keagamaan yang dilakukan di madrasah,
dan senantiasa berpakaian rapi, dan mematuhi tata tertib madrasah.
Pengkondisian madrasah yang diciptakan sedemikian rupa, yaitu
dengan adanya fasilitas seperti: al-qur’an, juz’ama yang dilengkapi dengan
asmaulhusna, masjid, tempat wudlu, air bersih, dan buku tahlil. Selain itu
dengan menciptakan suasana madrsah yang bersih dengan cara melepas
alas kaki apabila menginjak lantai madrasah, dan adanya pajangan dinding
yang berupa tulisan kaligrafi dibeberapa ruang kelas. Kemudian
implementasi melalui mata pelajaran rumpun pendidikan agama Islam
yaitu: fikih, akidah ahlak, SKI, al-qur’an hadis dan mata pelajaran umum.
Cara menyisipkan pada mata pelajaran umum dengan cara
menyisipkannya dalam materi pelajaran atau pesan-pesan moral dari
guru. Selanjutnya melalui budaya sekolah yang terdiri dari budaya yang
ada di kelas, sekolah, dan luar sekolah.
B. Saran
1. Madarasah hendaknya lebih melengkapi fasilitas-fasilitas yang
belum ada di madrasah seperti menyediakan lemari untuk meletakkan
perlengkapan yang ada di madrasah.
2. Diharapkan madrasah lebih mengoptimalkan fasilitas-fasilitas yang
ada untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang belum ada di
madrasah.
17
C. Kata Penutup
Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Alloh SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul implementasi
pendidikan karakter religius pada siswa MTs Ma’arif Minhajut Thplabah
Kembangan Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalinnga. Harapan
penulis apa yang tertulis dalamskripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Telah penulis sadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Jika dalam skripsi ini terdapat hal yang kurang berkenan
bagi pembaca semata-mata itu karena kekurangan dan keterbatasan
penulis. oleh karenanya penulis mohon maaf atas segala kekurangan
dalam skripsi ini.
Akhirnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Semoga amal baiknya mendapat imbalan dari Alloh SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, Asrori, Muhammad. (2014). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Elmubarok, Zaim. (2009). Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.
Hardiansyah, Haris. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba
Humanika.
Jalaludin. (2003). Psikologi Agama. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Dan Karakter Bangsa
Pedoman Sekolah. Jakarta: Kemendiknas.
Kesuma, Dharma dkk. (2012). Pendidikan Karakter Kajian Teori Dan Praktek Di
Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Lickona, Thomas. (2012). Character Matters: Persoalan Karakter. terj. Juma
Wadu Wamaungu & Jean Antunes Rudolf Zien dan Editor Uyu
Wahyuddin dan Suryani. Jakarta: Bumi Aksara.
Makmun, Abin Syamsuddin. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
Maksudin. (2013). Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Marzuki. (2010). Pengintegrasian Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran
DiKelas. Diakses dari:
http://staf.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%Marzuki,%20M.Ag.
/Dr.%Marzuki,%20M.Ag_.%20Pengintegrasian%20Pendidikan%20Karak
ter%20dalam%20Pembelajaran%20Sekolah. Pdf. Pada tanggal 2 Juli
2013, jam 20.00 WIB.
Mulyasa. E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Naim, Ngainun. (2012). Charakter Building Optimalisasi Peran Pendidikan
dalam Pengembangan Ilmu & pembentukan Karakter Bangsa. Jogjakarta:
Ar-ruzz Media.
Nashir, Haidar. (2013). Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Budaya.
Yogyakarta: Multi Presindo.
Ningsih, Tutuk. (2015). Implementasi Pendidikan Karakter. (Purwokerto: Stain
Press.
Nuh, Muh. Desain Induk Pendidikan Karakter. Kementrian Pendidikan Nasional.
Nurfuadi. (2012). Profesionalisme Guru. Purwokerto: Stain Press.
Roqib, Moh. (2009). Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan
PendidikanIntegrative Di Sekolah, Keluarga, Dan Masyarakat. Jogjakarta:
PT LKiS Printing Cemerlang.
Sahlan, Asmaun. (2010). Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah. Malang: UIN
Maliki Press.
Sahlan, Moh. Evaluasi Pembelajaran. Jember: STAIN Press Jember.
Samani, Muchlas, Hariyanto. (2013). Model dan Konsep Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suparlan. (2012). Praktik-praktik Terbaik Pelaksanaan Pendidikan Karakter.
Yogyakarta: Hikayat.
Syabrani, Amirulloh. (2012). Buku Pintar Pendidikan Karakter. Jakarta: as@
Prima Pustaka.
Tafsir, Ahmad. (2012). Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Tanzeh, Ahmad. (2009). Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras.
Thontowi, Ahmad. (2009). Hakikat Religiusitas, diakses dari http://sumsel.
kemenag.go.id/ file/ dokumen/hakekatreligiusitas.pdf, pada tanggal 2 juli
2017, Jam 11.20 WIB.
UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta.