Download - IMG_20151022_0032
-
7/23/2019 IMG_20151022_0032
1/1
dangkan
;inyai
lrltar:ir-va
menirnbulkan
sensitisasi.
kngan
dr;rnikian
terjadin,va :snsiiisasi kontak
,rsi:,lantLln;yl
paCa
*dan;-a
sir:yal iritan
yang
dapat
i,"rii;$:il
*ari
a1*rgen
l;o;rlak
s*r'r*ii'i,
dari anibang
i:
r1 ji;:1
i"
s
iiar,s
i
*r:.i*
:1
tei'hr:,Jap respclirs irilan,
;:eii
bahan
k;rrri;l
inflarnasi
pada
kuiit
yang
ffier;i53;;g.
iri.au koinbinar,i
d;lt
ketiganya.
Jadi
iiiryal'5*oura'
yans
rne;iyebabkan
sensitlsasi
tilak
l):)ra".ial Caii r.,inyai
ar:tigenik sentJiri,
n-rei;nkan iJari lritasi
yan.{
i-neriyertainya.
Suatu
iirrdakan
r*engurangr irit*si
akan
menurunkail
I]'Jterrsl
sens
itisasi.
Fase
elisitasi
Fase ked:;a
ielisitasi)
hipersensitivitas
tipe
lambat
terjadi
pada
pajanan
ulang
alergen
(hapten).
Seperti
pada
fase
sensitisasi,
hapten
akan
ditangkap
oleh sel Langerhans
dan
diproses
secara
kimiawi menjadi antigen, diikat
oleh
HLA-DR
kernudian
diekspresikan
di
Derrnukaan
sel.
Selanjutnya
kompleks HLA-PR'
antigen akan dipresentasikan
kepada sei-T
yang
teiah tersensitisasi
(sel-T
memori)
baik di
kulit
nlaupun
di kelenjar
limfe
sehingga
terjadi
proses
aktivasi. Di kulit
proses
aktivasi
lebih
kompleks
dengan
haetimya
sei-sel
lain. Sel Langednans
rnensekre*i
iL-1
yang
rrenstirnuiasi
sel-T
untuk
mernprodriksi lL-2 dan mengekspresi iL-2R,
yang
::"kat,
inenyebabkan
praliferasi
dan
ekspansi
popuiasi
sc;i-T di
kr,iii. Sel-T
ieraktivasi
juga
n:engeira**r
iFl.i-i,
yilng
akan
mengaktifkan
ii*raiir"rc*ii
m*ngeksprcsi ICAM-l dan l.lLA-DR.
.+ririry*
I CAll-
1
r:e
mi;
r'igkinkan keratinosit unluk
l,;rinil.riai;sl ijsriqan
s*1-T
dan
ieukr:sit
'l",ang
iaiil
yrin.j
ir *i {-trks}r*s
moleki;l LFA-1.
$edailgkxn
l{ -F\-l-ilq
ri:*mungk nkan xeratinosit untuk
ber"
i:iier*ksi
ianqsung iengan
sel-T eD4+, dan
.iuga
nemungitinkan
presentas
antigen kepada
sei
ies*hut.
FiLe,-nR;uga
danat
merupakan
target
sel-
i
rit*taxr:rk
p;;ilil
kenatinosit,
Keratinssit
meng-
irasilkan
juge
s*;r.:rnlah silokin antara
lain
lt-1,
iL-tj,
TNF-r:, Ca:r: *r\4CSF, se:'nuanya
dapat
n.:engakilvas
sr:l-T. ii--i dapai
mensiirnulasi
keratinssii
rn*ngh*siikan eikasanoid.
$itokin
dan
eikos*noid
ini akari
rnengaktiikan sel mas
dan
makn:fag"
*el
c'nas
vang
berada
di dekat
pembu-
lrih
C*rah
'Jermis
akan
rneiepaskan antara
lain
nistamin, berbagai
jenis faktor kemotaktik,
FGE2
ian PGD2,
dan
ieukotrien
84
(LTB4).
Eikosanoid
baik
yang
berasal
dari sel mas
(prostaglandin)
{'iq
rnaupun
dari keratinosit
atau
leukr:sii rnfty.
babkan
dilatasi
vaskular
dan
meningkatkan
permeabilitas
sehingga molekui
arui
seperti
kompienren
rjan F.inin mudah
berdlfusi
ke Cal;*:
derriis
dan epidermis.
Seiain
itu
fakici
ke;rrc-
taktik dan
eikosanoid
akan
menarik
r;*r..iiri:fll,
monosit dan
sel darah
lain
dari
rJalarn
*embuiliir
darah masuk ke dalarn dermis. Rentetan kejacian
tersebut
akan menimbulkan
respons kiinik
DKA.
Fase
elisitasi umurnnya berlangsung antara
?4'
48
jam.
GEJALA KLINIS
Penierita
urnumnya mengeluh
gatal,
Kelainan
kulit
bergantung
pada
keparahan