Download - Ilham Cor
-
8/13/2019 Ilham Cor
1/23
Ilham FauzinurMPENGECORAN
-
8/13/2019 Ilham Cor
2/23
TAHAPAN PENGECORAN LOGAM
Pembuatan cetakan; Persiapan dan peleburan
logam;
Penuangan logam cair kedalam cetakan;
Pembongkaran; Pembersihan coran; Pemeriksaan; Proses daur ulang pasir.
Gambar 11.1 Diagram alir proses pengecoran
-
8/13/2019 Ilham Cor
3/23
11-3
Keuntungan Pembentukan dengan Cetakan :
Laju produksi tinggi, Finishing lebih baik, Toleransi dimensi lebih baik,
Sifat mekanik lebih baik.
Proses Pengecoran :
Pengecoran biasa, pengisian rongga cetakandilakukan tanpa tekanan;
Pengecoran khusus , pengisian rongga cetakandilakukan dengan tekanan.
-
8/13/2019 Ilham Cor
4/23
-
8/13/2019 Ilham Cor
5/23
Cetakan Pasir :
Gambar 11.2 Bagian-bagian penting cetakan pasir
cawan tuang(pouring basin), saluran turun
(sprue ), saluran masuk
(gate), pola ( pattern ), bagian atas
cetakan ( cope ), bagian bawah
cetakan ( drug ), alas cetakan
(bottom board ), baut pena ( pin ), pengunci ( lug ),
sambungan pemisah( joint for parting ),
-
8/13/2019 Ilham Cor
6/23
Prosedur pembuatan cetakan pasir :
1. Dengan pola yang dapat dipakai berulang-ulang; pasirdipadatkan disekitar pola, kemudian pola dikeluar-kan, rongga yang terbentuk diisi dengan logam cair(gambar 11.3).
2. Dengan pola sekali pakai; pola dibuat dari polisterenatau sejenisnya dan tidak dikeluarkan, pola menguappada saat logam cair dituangkan ke dalam cetakan(gambar 11.4).
-
8/13/2019 Ilham Cor
7/23
Gambar 11.3 Prosedur pembuatan cetakan pasir dengan pola
yang dapat dipakai berulang-ulang
Prosedur pembuatan cetakan pasir dengan pola yangdapat dipakai berulang-ulang :
-
8/13/2019 Ilham Cor
8/23
Gambar 11.4 Cetakan pasir dengan pola sekali pakai
Prosedur pembuatan cetakan pasir dengan pola sekalipakai :
-
8/13/2019 Ilham Cor
9/23
Sangat tepat untuk mengecor benda-benda dalam jumlah kecil;Tidak memerlukan pemesinan lagi;Menghemat bahan coran;Permukaan mulus;Tidak diperlukan pembuatan pola kayu yang rumit;
Tidak diperlukan inti dan kotak inti;Pengecoran jauh lebih sederhana.
Keungtungan pengecoran dengan pola sekali pakai :
Kerugian : Pola rusak sewaktu dilakukan pengecoran; Pola lebih mudah rusak, oleh karena itu memer-
lukan penanganan khusus lebih sederhanan; Pada pembuatan pola tidak dapat digunakan mesin
mekanik; Tidak ada kemungkinan untuk memeriksa keadaan
rongga cetakan.
-
8/13/2019 Ilham Cor
10/23
Cawan tuang;
Saluran turun;
Pengalir;
Saluran masuk.
Sistem Saluran Masuk : berfungsi untuk mengalir-kan logam cair ke dalam rongga cetakan.
Gambar 11.5 Sistem saluran masuk
-
8/13/2019 Ilham Cor
11/23
Turbulensi aliran masuk ke rongga cetakan pada dasar ataudekat dasarnya harus seminimal mung-kin, terutama untukbenda cor yang kecil;
Harus dihindari terjadinya pengikisan terhadap dinding danrongga cetakan, dengan mengatur aliran logam cair secara baik;
Logam harus dapat masuk ke rongga cetakan sedemikianrupa,sehingga terjadi pembekuan (solidifikasi) terarah;
Slag, kotoran, atau partikel asing tidak boleh masuk ke ronggacetakan.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam me-
rancang sistem saluran masuk :
-
8/13/2019 Ilham Cor
12/23
Penambah (riser) : dibuat sebagai cadangan logamcair untuk mengimbangi penyusutan ( shrinkage ) dalampembekuan dari coran. Logam cair dalam penambahharus membeku lebih lambat dari coran.
Gambar 11.6 Penambah terbuka dan penambah buntu
JenisPenambah :
A. Terbuka,
B. Buntu.
-
8/13/2019 Ilham Cor
13/23
Berhubungan dengan udara luar pembekuan logam cair lebih cepat
Tidak berhubungandengan udara luar
pembekuan logam cairlebih lambat
Pembekuan cepat dibutuhkan cadanganlogam cair lebih banyak harus dibuat lebih besar
Besar kurang ekonomis
Pembekuan lambat dibutuhkan lebih sedikitlogam cair dapat dibuatlebih kecil
Kecil lebih ekonomis
Besar dan terbuka lebihmudah dibuat
Kecil dan tertutup lebihsulit dibuat
Penambah buntuPenambah terbuka
Penambah buntu dan penambah terbuka :
-
8/13/2019 Ilham Cor
14/23
Shrinkage : adalah penyusutan pada daerah tertentuyang dapat menimbulkan cacat-cacat coran (beruparongga-rongga atau retak)
Penyusutan yang terja-di selama pendinginanfase cair (sebelum ter-
jadi solidifikasi); Penyusutan yang terja-
di pada saat perubahanfase cair ke fase padat;
Penyusutan yang terja-di selama pendinginanfase padat sampai tem-peratur kamar.
Gambar 11.9 Tahapan terjadinya shrinkage
-
8/13/2019 Ilham Cor
15/23
Solidifikasi terarah ; untuk mengurangi pangaruhshrinkage dapat dilakukan dengan mengarahkanproses solidifikasi pada daerah tertentu, dengan cara :
1) Memasang penambah (riser); dengan memasangriser (gambar 11.6), maka daerah yang mengalamisolidifikasi awal akan berada jauh dari sumber logamcair, sehingga shrinkage yang mungkin terjadiberada pada riser itu sendiri.Menurut hukum Chvorinov , riser diletakkan padadaerah yang memiliki rasio volume terhadap luasrendah, karena pada daerah tersebut akan me-ngalami solidifikasi paling cepat.Dengan menambahkan riser, maka solidifikasi dapatdiperlambat sehingga kemungkinan terjadinyashrinkage dapat dihindarkan.
-
8/13/2019 Ilham Cor
16/23
2) Memasang cil ( chill ) :
Gambar 11.10 Daerah yang sering mengalami shrinkage
Panas tertinggi dapat terjadi pada bagian-bagian tebalyang mengalami konsentrasi aliran panas paling tinggi,sehingga pada bagian tersebut kemungkinan akanterjadi shrinkage .
Untuk mencegah terjadinya shrinkage tersebut dapatdipasang cil yaitu benda (terutama logam) yang diletak-kan pada bagian cetakan yang mendapat panas palingtinggi untuk mempercepat pendinginan sehingga bagiantersebut membeku pada waktu yang bersamaan dengan
bagian lainnya.
-
8/13/2019 Ilham Cor
17/23
JENIS BAHAN DAN KONSTRUKSI POLA
Jenis pola :
Gambar 11.11 Berbagai jenis pola yang dapat dipakai
berulang-ulang
A. Pola tunggal;B. Pola belah;C. Pola terpisah;D. Pola dengan
pengalir;E. Pola dengan
papanpenyambung;
F. Pola rodadenganpenuntun;
G. Pola sipat/polasapu.
Pola yang dapat dipakai berulang-ulang :
-
8/13/2019 Ilham Cor
18/23
Gambar 11.12 A. Pola sekali pakai B. Coran seberat 4469 kg
Pola sekali pakai :
A B
Pola sekali pakai, ditinggalkan dalam cetakan dandibiarkan menguap. Oleh karena itu pola jenis inimerupakan pola tunggal yang telah dilengkapi dengansistem saluran masuk, pengalir, dan penambah.
-
8/13/2019 Ilham Cor
19/23
Bahan Pola : Kayu : digunakan untuk jumlah produksi terbatas,
sehingga tidak perlu menggunakan bahan yang awet,tetapi biaya relatif murah dan mudah dibentuk;
Logam : digunakan untuk jumlah produksi yang besar,
sehingga lebih awet dalam penggunaannya;Jenis logam yang sering digunakan :
kuningan,besi cor, danaluminium
Stirofoam (polistiren) : digunakan untuk pola sekalipakai.
-
8/13/2019 Ilham Cor
20/23
Konstruksi Pola :
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pola : Penyusutan benda cor : setiap benda cor selalu
mengalami penyusutan pada waktu membeku, olehkarena itu dalam pembuatan pola biasanya dipakaimistar susut;
Tirus : pola perlu dibuat tirus untuk memudahkanpengeluaran pola dari dalam cetakan;
Penyelesaian : untuk menghindari pelengkungan padabenda cor yang tipis, perlu dibuat lebih tebal sehinggadiperlukan pekerjaan penyelesaian (pemesinan);
Distorsi : perlu diperhitungkan terjadinya diformasipada benda cor karena penyusutan yang tidak merata;
Kelonggaran : sering terjadi karena dilakukan penum-bukan pasir di sekitar pola pada waktu melepas poladari dalam cetakan.
-
8/13/2019 Ilham Cor
21/23
Gambar 11.13 Blok V dari besi cor
Pola untuk blok V dari besi cor :
pola dibuat dengan mistar susut, tambahan kemiringan untuk memudahkan pengeluaran
pola dari dalam cetakan, alur dibuat kemudian dengan proses pemesinan.
-
8/13/2019 Ilham Cor
22/23
Cara pembuatan balok tirus :
Gambar 11.14 Cara pembuatan balok tirus
A
B C
D E
A. Balok tirus;B. Pola yang terdiri
dari bagian lepasdan inti pasir basah;
C. Pola menggunakaninti pasir kering;D. Pembuatan cetakan
dengan polaterlepas;
E. Pembuatan cetakandengan inti pasirkering.
-
8/13/2019 Ilham Cor
23/23
SELESAI
TERIMA KASIH
PENGECORAN BIASA