Download - gfdjjgdjhjklfljkhkj;j
![Page 1: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/1.jpg)
20
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah Pusaka Tua Mebel yang
beralamat di jl. Burujul No.83 Kabupaten Bandung.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pusaka Tua mebel berdiri pada tahun 1995 oleh Bpk. Nandang yang
membuka tokonya di Jln. Burujul No.83 Kabupaten Bandung. Perusahan ini
bergerak di bidang penjualan mebel. Pusaka Tua menjual mebel dari barang yang
diproduksi oleh puska tua itu sendiri. Barang - barang yang dijual sangat
beragam, dimulai kursi, meja, tempat tidur, lemari dan lain lain.
Pada awalnya Pusaka Tua Mebel hanya memiliki tiga orang karyawan
dimana karyawan tersebut masih kerabat dengan pemilik Pusaka Tua Mebel.
Barang yang diperdagangkan pun masih kurang lengkap.
Seiring berjalannya waktu Pusaka Tua Mebel berkembang sedikit demi
sedikit dalam memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen. Sampai sekarang
Pusaka Tua Mebel menjadi usaha turun temurun dengan komitmen memperluas
ruang usaha dan menjaga kualitas produk serta mengutamakan kepuasan
konsumen.
![Page 2: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/2.jpg)
21
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Menjadi salah satu perusahaan yang maju dan berkembang pesat dalam
bidang penjualan mebel
2. Misi
a. Membangun sebuah perusahaan dengan sumber daya manusia yang
handal
b. Menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat meminimalisir
pengangguran
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pusaka Tua Mebel
(Sumber : Pusaka Tua Mebel)
3.1.4 Deskripsi Tugas
Pembagian uraian tugas untuk masing-masing bagian adalah sebagai
berikut :
1. Pimpinan
a. Memimpin, mengolah perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dan
bertanggung jawab atas aktivitas perusahaan
Kasir Bag. Gudang
Pimpinan
Bag. Produksi
![Page 3: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/3.jpg)
22
b. Merencanakan, menetapkan cara kerja, mengkoordinasi dan mengawasi
seluruh aktivitas usaha perusahaan baik langsung maupun tidak langsung
c. Mempelajari dan menganalisis setiap laporan yang diterima
d. Mengoptimalkan profit perusahaan
2. Kasir
a. Melakukan kegiatan penjualan barang
b. Menawarkan produk dan melayani konsumen
c. Mencatat data konsumen dan order penjualan
d. Membuat faktur penjualan
e. Membuat laporan penjualan
3. Bagian Gudang
a. Mengatur stok barang yang ada di gudang
b. Mengelola barang – barang yang ada ataupun barang yang akan dipesan
dan dibeli
c. Membuat order pembelian
d. Menerima barang dari supplier
4. Bagian Produksi
a. Membuat perancangan mebel
b. Pembuatan Mebel
c. Melakukan pengiriman barang ke konsumen
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh
mengumpulkan atau mencatat data yang digunakan untuk faktor – faktor yang
![Page 4: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/4.jpg)
23
berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga didapat suatu kebenaran atas
data yang diperoleh. Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang akan penulis
lakukan meliputi desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data dan
metode pendekatan dan pengembangan sistem.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dengan tujuan untuk membuat
gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta – fakta dan sifat –
sifat penelitian tertentu. Pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara
mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap
berikutnya penulis mengolah dan menulis sampai suatu kesimpulan yang ada pada
akhirnya dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan
selama dilakukannya penelitian di Pusaka Tua Mebel.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah penelitian langsung ke
lapangan dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder,
Dimana data tersebut akan menunjang untuk sasaran dan tujuan penelitian.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Sumber data yang diperoleh melalui pengamatan atau wawancara dan
observasi.
1. Wawancara
Metode ini dilakukan langsung pada objek penelitian, yaitu melakukan
wawancara langsung dengan pihak pusaka tua mebel sehingga
didapatkan informasi mengenai data penjualan dan pembelian barang
![Page 5: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/5.jpg)
24
menyangkut alur keluar masuk barang jika persediaan mencapai batas
minimum, serta informasi mengenai data penjualan yang sedang berjalan
di Pusaka Tua Mebel Bandung.
2. Observasi
Observasi, merupakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti,
dengan maksud untuk memahami secara langsung terhadap permasalahan
yang sedang terjadi. Dalam penelitian ini, penulis melakukan
pengamatan di Pusaka Tua Mebel Bandung. Dalam proses observasi,
penulis mengamati langsung proses penjulan dan pembelian barang.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)
Metode ini dilakukan dengan cara mengambil dokumentasi tentang
informasi perusahaan yang berasal dari data yang telah tersedia di perusahaan.
Penulis melakukan penelitian di Pusaka Tua Mebel Bandung. Kemudian penulis
memperoleh data dari dokumentasi di perusahaan tersebut yaitu dokumentasi
mengenai sistem informasi penjualan dan pemeblian. Meliputi data dokumen
mengenai sejarah, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi beserta deskripsi
kerja dan dokumen – dokumen yang berkaitan dengan maslah penjualan,
pembelian dan produksi barang.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan suatu metode
yang akan digunakan dalam melakukan perancangan sistem informasi. Dalam
pembuatan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat
digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama
pembuatan sistem antara lain metode pendekatan sistem dan pengembangan
![Page 6: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/6.jpg)
25
sistem. Dalam penelitian ini metode pendekatan sistem yang digunakan ialah
metode pendekatan terstruktur dan untuk mengembangkan sistem informasinya
menggunakan metode pengembangan prototype.
3.2.3.1 Metode Pendekatan
Di dalam melakukan penelitian di PusakaTua Mebel pendekatan sistem
yang digunakan adalah pendekatan sistem secara terstruktur. Pendekatan
terstruktur dilengkapi dengan alat – alat dan teknik teknik yang dibutuhkan dalam
pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangan akan
didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Adapun
alat yang dipergunakan dalam metode terstruktur ini berupa Flowmap, Diagram
Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram ( ERD),
Kamus Data, Normalisasi dan Tabel Relasi.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Model pengembangan sistem yang akan dipakai penulis menggunakan
metode Prototype, yaitu merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem
yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat
dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.
![Page 7: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/7.jpg)
26
Gambar 3.2 Metode Pengembangan Sistem dengan Prototype
( Sumber : Abdul Kadir (2003:416))
Tahapan-tahapan yang dilakukan di dalam mekanisme pengembangan
sistem dengan metode prototype adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa
merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user.
Pada tahap ini, penulis menganalisis sistem dengan cara melakukan
mengumpulkan data yaitu metode penelitian observasi dan interview
(wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi terhadap
kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface, teknik,
prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
![Page 8: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/8.jpg)
27
2. Membuat Prototype
Pada tahap kedua, penulis membuat prototype sistem tersebut untuk
memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.
Dimulai dari penjualan mebel secara langsung, penjualan mebel atas desain
sendiri, pembelian bahan baku dan retur barang.
3. Menguji Prototype
Pada tahap ketiga, penulis melakukan uji coba sistem yang telah dirancang
untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan
benar, sesuai dengan kebutuhan pemakai. Pengujian yang dilakukan dengan
membuat suatu uji kasus untuk melakukan percobaan terhadap setiap fungsi
yang dimiliki program atau sistem informasi penjualan dan pembelian
mebel tersebut apakah sistem ini berjalan sesuai dengan kebutuhan pemakai.
4. Memperbaiki Prototype
Pada tahap keempat, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut
sudah dapat diterima oleh pemakai, atau masih harus dilakukan beberapa
perbaikan atau bahkan dirubah lagi semuanya dan mulai dari awal lagi,
perbaikan yang dilakukan dalam segi proses bila pemakai menilai sistem
yang dibuat terlalu rumit, maka akan di ubah menjadi lebih sederhana dan
mudah dipakai oleh pemakai, perbaikan interface agar tampilan lebih enak
di pandang dan menarik perhatian calon pemakai, setelah perbaikan sistem
itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga
yaitu dengan melakukan pengujian prototype kembali.
![Page 9: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/9.jpg)
28
5. Mengembangkan Versi Prototype
Pada tahap kelima, penulis mengembangkan versi produksi, penulis akan
merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan
memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada
pemakai setelah sistem tersebut disetujui.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu yang digunakan dalama analisis dan perancangan sistem ini
adalah sebagai berikut:
1. Flow Map
Flow Map (Bagan Alir Dokumen) ini yang meneliti sistem penjualan
dan pembelian mebel pada Pusaka Tua Mebel, seperti alur dokumen seperti
penjualan, pembelian, dan retur barang.
Flow Map merupakan representasi grafik dari system informasi, proses
-proses, aliran - aliran data logis, masukan - masukan, keluaran keluaran dan
file-file serta entitas system operasi yang berhubungan dengan system
informasi tersebut. Bagan ini menggunakan symbol - simbol yang sama
dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem yang menggambarkan
suatu prosedur dalam sistem
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem
informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar
sistem yang digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi
diagram konteks dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan
![Page 10: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/10.jpg)
29
lingkungan. Diagram terdiri dari sebuah proses tunggal yang digambarkan
seluruh sistem, dan menunjukan data flow utama dari terminator.
3. Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar
dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data
tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan
pada data tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses
yang mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data
pada sistem dan proses pada sistem. Ada beberapa simbol DFD yang
dipakai untuk menggambarkan data beserta proses transformasi data,
(Sumber : Andri Kristanto) antara lain:
a. Entitas Luar
Entitas luar digambarkan dengan simbol persegi biasa. Entitas luar
merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.
Entitas luar merupakan lingkaran luar sistem, jadi sistem tidak tahu
menau mengenai apa yang terjadi di entitas luar..
b. Aliran Data
Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses lainnya,
dari entitas ke proses atau dari proses ke tempat penyimpanan.
Adapun simbol dari aliran data direpresentasikan dengan
menggunakan anak panah. Nama fungsi untuk menjelaskan arti
dalam aliran tersebut dan ditulis untuk mengidentifikasikan aliran
tersebut. Ujung panah menunjukkan arah data bergerak. Aliran data
![Page 11: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/11.jpg)
30
yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung
menggambarkan terjadinya dialog.
c. Proses
Proses atau fungsi yang mentransformasikan data masukan menjadi
keluaran secara umum digambarkan dengan lingkaran. Dalam
proses umumnya didefinisikan dengan kalimat sederhana atau kata
tunggal. Nama lingkaran tersebut mendeskripsikan respon yang
harus dilakukan sistem dalam menganalisa keadaan.
d. Berkas atau tempat penyimpanan
Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau
file. Simbol dari berkas ini dapat digambarkan dengan garis paralel.
Adapun Larangan dalam Pembuatan DFD (Data Flow Diagram)
adalah sebagai berikut :
a. Arus data tidak boleh dari entitas luar langsung menuju entitas luar
lainnya, tanpa melalui suatu proses.
b. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju ke
entitas luar, tanpa melalui suatu proses.
c. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung ke simpanan
data lainnya, tanpa melalui suatu proses
d. Arus data dari suatu proses langsung menuju proses lainnya tanpa
melalui suatu simpanan data, sebaiknya/sebisa mungkin dihindari.
![Page 12: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/12.jpg)
31
4. Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang datangnya data dan
kebutuhan - kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan
mengunakan kamus data, pemakai dan analis sistem bisa mempunyai
pengertian yang sama tentang input dan output. Kamus data dibuat
berdasarkan arus data yang ada pada data flow diagram (DFD).
5. Perancangan Basis Data
Teknik perancangan basis data model konseptual terdiri dari 2 teknik
yaitu :
a. Normalisasi
Proses normalisasi adalah proses pengelompokan data elemen
menjadi tabel – tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses
normalisasi dilakukan pengujian pada beberapa kondisi apakah ada
kesulitan pada menambah, menghapus, mengubah dan mengakses pada
suatu basis data. Bila terdapat kesulitan pengujian tersebut maka perlu
dipecahkan relasi pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain
perancangan basis data belum optimal.
Bentuk – bentuk normalisasi adalah sebagi berikut :
1. Bentuk tidak normal
Merupakan keseluruhan data yang direkam, dikumpulkan apa
adanya sesuai dengan waktu kedatangannya. Data yang terkumpul
dapat saja kurang lengkap ataupun ada table yang memiliki atribut
yang berulang.
2. Bentuk Normal Pertama
![Page 13: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/13.jpg)
32
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang
berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara
setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai
data.
3. Bentuk Normal Kedua
Syarat terpenuhi bentuk normal kedua adalah telah memenuhi
bentuk kriteria normal pertama. Dan setiap file yang tidak
bergantung sepenuhnya pada kunci primer dan harus dipindahkan ke
table lain.
4. Bentuk Normal Ketiga
Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam
bentuk normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara field-
field non kunci (ketergantungan transitif). Dengan kata lain, setiap
atribu bukan kunci haruslah bergantung pada kunci utama.
b. Tabel Relasi
Relationship dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel.
Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai
satu kasatuan informasi dalam bentuk query, form atau report. Sebuah
relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua tabel,
biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana
field tersebut biasanya merupakan primary key dari table pertama, yang
memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada
tabel kedua. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga)
macam hubungan yaitu :
![Page 14: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/14.jpg)
33
1. Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas B.
2. Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada
entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan
entitas A.
3. Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B.
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pengembangan
perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga
mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Pengujian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Balck Box Testing.
Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental system tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian
black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada
spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat
lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai
![Page 15: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/15.jpg)
34
dengan yang diharapkan. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan
dalam kategori :
1. Fungsi – fungsi yang tidak benar
2. Kesalahan Interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari
secara seksama urutan kegiatan yang tepat dari tahapan – tahapan yang
menerangkan mengenai proeses apa saja yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan
proses tersebut dan bagaimana proses tersebut dapat dikerjakan. Untuk alur data
sistem penjualan dan pembelian yang sedang berjalan pada Pusaka Tua Mebel
akan diuraikan dengan menggunakan Flow Map, Diagram Kontek dan Data Flow
Diagram (DFD).
3.3.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai
dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari
analisisdokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen apa saja
yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Dokumen-
dokumen yang digunakan di sistem informasi penjualan dan pembelian adalah
sebagai berikut :
![Page 16: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/16.jpg)
35
Tabel 3.1 Analisis Dokumen
No. Nama Dokumen Uraian
1. Katalog Fungsi : dokumen yang berisi apa saja barang
yang dijual oleh perusahaan
Sumber : Kasir
Distribusi :
Periode : setiap ada calon pelanggan
Atribut : nama_barang, merk, harga
2. Form Pemesanan Fungsi : dokumen yang berisi data pesanan dari
pelanggan
Rangkap : 1 (satu)
Sumber : Kasir
Distribusi :
Periode : Setiap terjadi pemesanan
Atribut : No, id_konsumen, nama_konsumen,
tgl_pesan, nama_barang, jumlah, harga, total
3. Bon Fungsi : merupakan dokumen bukti pemesanan dan
pembayaran
Rangkap : 2 (dua)
Sumber : Kasir
Distribusi : Pelanggan
Periode : Setiap terjadi transaksi
Atribut : no, tgl_jual, tgl_pelunasan,
nama_barang, harga, jumlah, total
![Page 17: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/17.jpg)
36
Tabel 3.1 Analisis Dokumen (lanjutan)
No. Nama Dokumen Uraian
4. Faktur pembelian Fungsi : dokumen yang berisi permintaan bahan
baku atas persediaan
Rangkap : 2 (dua)
Sumber : Bagian gudang
Distribusi : Supplier
Periode : setiap melakukan permintaan barang
Atribut : no, tgl_beli, nama_barang, harga,
jumlah, total
5. Data barang Fungsi : dokumen yang berisi data barang yang ada
Rangkap : 1 (satu)
Sumber : Bagian gudang
Distribusi :
Periode : Setiap barang masuk dari supplier
Atribut : No, tgl, nama_barang, banyaknya, harga
3.3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Prosedur yang sedang berjalan pada Pusaka Tua Mebel saat ini adalah
sebagai berikut :
1. Prosedur Penjualan Langsung
a. Kasir memberikan katalog beserta form pemesanan kepada konsumen
b. Konsumen memilih barang lalu mengisi form pemesanan dan diberikan
kepada kasir
![Page 18: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/18.jpg)
37
c. Kasir menerima form pemesanan lalu mencatat data pesanan lengkap untuk
diberikan kepada bagian gudang.
d. Bagian gudang menerima form pesanan detail lalu mengecek ketersediaan
barang. Apabila barang tidak tersedia makan kasir memberitahukan kepada
konsumen dan apablia barang tersedia bagian gudang memberitahukan ke
kasir dan konsumen bahwa barang tersedia dan proses transaksi dilakukan
e. Kasir membuat faktur penjualan sebanyak dua rangkap, rangkap pertama
diberikan kepada konsumen dan rangkap keduan di arsipkan
f. Kasir membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada pemilik
2. Prosedur Penjualan Dengan Desain Sendiri
a. Kasir memberikan form pemesanan kepada konsumen.
b. Konsumen mengisi form pemesanan dan diberikan kepada kasir berikut
dengan menyertakan contoh desain (warna, gambar/foto,).
c. Kasir mencatat data pesanan lengkap dan membuat form pesanan detail
untuk diberikan kepada bagian produksi
d. Kasir membuat bon pesanan konsumen sebanyak 2 rangkap, rangkap
pertama diberikan kepada konsumen dan rangkap 2 di arsipkan.
e. Bagian produksi meneriam form pesanan detail dari kasir untuk dilakukan
pengecekan ketersediaan bahan baku. Apabila tersedia maka akan mencatat
data produk , apabila tidak tersedia bagian produksi membuat pesanan
untuk bahan baku lalu diberikan kepada bagian gudang.
f. Bagian gudang membuat data permintaan bahan baku lalu diberiak kepada
supplier
![Page 19: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/19.jpg)
38
g. Supplier mendapat permintaan bahan baku dari bagian gudang lalu
membuat faktur pembelian dan diberikan kepada bagian gudang.
h. Bagian gudang menyerahkan kembali pesanan bahan baku kepada bagian
produksi ,
i. Bagian produksi menyerahkan form pemesanan detail kepada kasir
j. Konsumen memberikan bon dp kepada kasir dan kemudian kasir membuat
bon lunas dan diberikan kepada konsumen
k. Kasir membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada pemilik
3. Prosedur Retur Barang
a. Konsumen membawa bon lunas dan diberikan kepada kasir
b. Kasir menerima bon lunas lalu melakukan pengecekan dan mencocokan bon
lunas, Apabila cocok dan barang yang ingin diretur tidak melebihi 2 hari
maka barang bisa diretur, apabila bon tidak cocok atau sudah melebihi 2
hari maka barang idak bisa diretur.
c. Kasir membuat bon lunas baru sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama
diserahkan kepada konsumen dan rangkap kedua diarsipkan
d. Kasir membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada pemilik.
4. Prosedur Pembelian bahan baku
a. Bagian produksi mengecek persediaan bahan baku yang kosong kemudian
membuat data persediaan bahan baku yang kosong
b. Bagian produksi membuat data list pemesanan bahnan baku dan diberikan
kepada bagian gudang
![Page 20: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/20.jpg)
39
c. Bagian gudang membuat data permintaan bahan baku kemudian diberikan
kepada supplier
d. Supplier menerima permintaan bahan baku kemudian membuat faktur
pembelian untuk diberikan kepada bagian gudang
e. Bagian gudang mengecek kesesuaian pesanan dan menginput barang masuk
kemudian membuat data barang
f. Bagian gudang membuat laporan pembelian kemudian diserahkan kepada
pemilik.
3.3.2.1 Flowmap Sistem Yang Sedang Berjalan
Flow Map adalah aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam
suatu sistem informasi yang merupakan suatu aktifitas yang terkait dalam
hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Proses aliran dokumen ini
terjadi dengan entitas diluar sistem
Berikut ini adalah flowmap sistem penjualan dan pembelian pada Pusaka
Tua Mebel yang sedang berjalan meliputi penjualan langsung, penjualan dengan
desain sendiri dan pembelian bahan baku.
![Page 21: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/21.jpg)
40
1. Flowmap Penjualan mebel Langsung
Konsumen
katalogkatalog
Memilih Barang
Form pemesanan
Katalog
A1
Kasir Bag Gudang Pemilik
Katalog
A1
Form
pemesanan
detail
Mengecek
katersediaan
barang
Form
pemesanan
detail
Form
pemesanan
detailForm pemesananForm pemesanan
Buat Bon Pesanan
Konsumen
Bon Lunas
BL
Bon Lunas
Bon Lunas
Buat Laporan
Penjualan
Laporan Penjualan Laporan Penjualan
Form pemesanan
Form pemesananForm pemesanan
Form pemesanan
Catat data
pesanan
lengkap
Form pemesanan
detail
Data barang
DB
Gambar 3.3 Flowmap penjualan mebel langsung yanng sedang berjalan
Keterangan :
A1 = Arsip katalog
BL = Arsip Bon Lunas
![Page 22: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/22.jpg)
41
2. Flowmap Penjualan dengan desain sendiri
Form
pemesanan
detail
Konsumen Kasir Bag Produksi Bag Gudang
PB
Form
pemesanan
detail
Buat Bon
pesanan
konsumen
Bon/Dp Bon/Dp
Form
Pemesanan
telah diisi
Form
Pemesanan
Catat
data
pesanan
lengkap
Form
pemesanan
detail
Cek
Ketersediaa
n bahan
baku
Form
pemesana
n detail
Buat
pesanan
untuk
bahan
baku
Detail
Pesanan
bahan baku
Detail
Pesanan
bahan baku
Supplier
Form
pemesanan
detail
Form
pemesanan
detail
Buat
data
pemintaa
n bahan
baku
Permintaan
bahan bakuDetail
Pesanan
bahan
baku
Permintaan
bahan baku
Buat
faktur
pembelian
Faktur
pembelian
Faktur
pembelianDetail
Pesanan
bahan baku
Catat
data
produk
PD
Detail
Pesanan
bahan baku
Data
ProduksiForm
pemesanan
detail
A3
Form
pemesanan
detail
PD
Bon/Dp
Buat
Bon
pesanan
konsum
en
Bon lunasBon lunas
BD
Form
Pemesanan
Form
Pemesanan
Mengisi
form
pemes
anan
BL
Buat
Laporan
Penjuala
n
Laporan
penjualan
Laporan
penjualan
Pemilik
Data
Persediaan
Bahan baku
A2
Cek
Kesesuain
Pemesanan
Dan update
Data bahan
baku
Faktur
pembelian
F1
Data bahan
baku
DBB
Ya
Tidak
F1
Gambar 3.4 Flowmap penjualan dengan desain sendiri yang sedang
berjalan
![Page 23: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/23.jpg)
42
Keterangan :
P2 = Arsip Faktur pembelian BL = Arsip Bon Lunas
PD = Arsip Form Form Pemesanan detail BD = Arsip Bon DP
PB = Arsip Detail pemesanan bahan baku A3 = Arsip Data Produksi
A2 = Arsip persediaan bahan baku DBB = Data Bahan Baku
3. Flowmap Retur Barang
Konsumen
Bon Lunas
Kasir Pemilik
Buat laporan
penjualan
Laporan
penjualan
Laporan
penjualan
Bon Lunas
Pengecekan
cocok dan tidak
melebihi 2 hari
Bon tidak bisa
direturBon bisa diretur
Tidak
Ya
Bon tidak bisa
diretur
Membuat
form retur
barang
Bon Lunas baru
BL
Bon Lunas baru
BL
Bon Lunas
Form retur barang
Pemilik
Form retur barang
Update data
retur barang
Form retur barang
selesai
Form retur barang
selesai
Buat bon
lunas baru
Gambar 3.5 Flowmap Retur barang yang sedang berjalan
Keterangan : BL = Bon lunas
![Page 24: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/24.jpg)
43
4. Flowmap Pembelian Bahan Baku
Bag Produksi
Data persediaan
bahan baku
Cek stok
persediaan
bahan baku
terpakai/
kosong
Data persediaan bahan
baku terpakai/ kosong
Bag Gudang Supplier Pemilik
A2
Catat data
pesanan
bahan baku
Data list
pemesanan
bahan baku
LPB
Buat data
permintaan
bahan baku
Permintaan bahan
baku
Permintaan bahan
baku
Buat faktur
pembelian
Faktur pembelian
Data list
pemesanan
bahan baku
Faktur pembelian
Cek
kesesuaian
pemesanan
dan input
barang masuk
Buat laporan
pembelian
Laporan
pembelian
Laporan
pembelian
Faktur pembelian
Data barang
DBF1
Data barang
Data list
pemesanan
bahan baku
Gambar 3.6 Flowmap Pembelian bahan baku yang sedang berjalan
Keterangan :
LPB = Arsip List Pemesanan Bahan Baku
P2 = Arsip Faktur Pembelian
DB = Arsip Data Barang
![Page 25: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/25.jpg)
44
3.3.2.2 Diagram Konteks
Berikut adalah gambaran diagram konteks yang berjalan pada Pusaka Tua
Mebel adalah sebagai berikut :
Supplier
Konsumen
Sistem Informasi
Penjualan dan Pembelian
Mebel
Pemilik
Form Pesanan
Bon Dp
Katalog
Form Pesanan
Faktur Pembelian
Bon DP
Laporan Penjualan
Laporan Pembelian
Permintaan Bahan Baku
Katalog
Bon Lunas
Bon Lunas(retur)
Gambar 3.7 Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan
3.3.2.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang dipresentasikan
dengan simbol-simbol tertenu. Dengan adanya Data Flow Diagram (DFD) maka
penulisan suatu program akan lebih mudah dalam pelaksanaannya. Berikut ini
adalah gambaran data flow diagram pada sistem yang berjalan di Pusaka Tua
Mebel adalah sebagai berikut :
![Page 26: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/26.jpg)
45
1. Data Flow Diagra (DFD) Level 1
Konsumen
Supplier
1.0
Penjualan
Langsung
Pemilik
2.0
Penjualan
Desain Sendiri
4.0
Pembelian
Bahan Baku
Laporan Penjualan
Katalog, Form pemesanan
Form pemesanan, Bon dp, Bon lunas
Katalog, Form pemasaran, Bon lunas
Form pemesanan, Bon dp
Laporan Pembelian
Permintaan Bahan baku
Faktur Pembelian
3.0
Retur BarangBon Lunas
Bon Lunas
Gambar 3.8 DFD level 1 Yang Sedang Berjalan
2. Data Flow Diagram (DFD) level 2 Proses 1
Konsumen
1.1
Catat data
pesanan
lengkap
1.3
Buat bon
pesanan
konsumen
1.2
Mengecek
ketersediaan
barang
Form pemesanan detail
Bon Lunas
Form Pemesanan
Form pemesanan
Form Pemesanan
Arsip bon
lunasBon lunas
1.4
Buat laporan
penjualan
Pemilik Laporan Penjualan
Arsip data
barangData barang
Gambar 3.9 DFD level 2 proses 1 Yang Sedang Berjalan
![Page 27: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/27.jpg)
46
3. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses 2
Konsumen
2.1
Catat data
pesanan
lengkap
2.4
Buat pesanan
untuk bahan
baku2.3
Mengecek
ketersediaan
barang
Form
pemesanan detail
Form Pemesanan
Form Pemesanan
detail
2.5
Buat data
permintaan
bahan baku
2.2
Buat bon
pesanan
konsumen
Form pemesanan detail
Bon/DP
Detail pesanan
bahan baku
Arsip detail
pesanan
bahan baku
Permintaan
bahan baku
Supplier
2.7
Catat data
produk
Form pesanan
detail
Arsip Faktur
pembelian
Faktur
pembelian
Arsip form
pesanan
detail
Form
pesanan detail
Form
pesanan detail
Form
pesanan detail
Arsip data
produk
Data produk
Arsip Bon/Dp
2.8
Buat bon
pesanan
konsumen
Bon/DPBon lunas
Arsip Bon
lunas
Bon lunas
2.9
Buat laporan
penjualan
Bon lunas
PemilikLaporan
penjualan
Bon/Dp
Arsip data
persediaan
Bahan baku
Data
Persediaan
Bahan baku
Detail
Pesanan
Bahan baku
Detail
Pesanan
Bahan baku
2.6
Cek kesesuaian
Dan update
Data
Bahan baku
Faktur pembelian
Faktur
pembelianFaktur
pembelian
Arsip data
Bahan bakuData
Bahan baku
Gambar 3.10 DFD level 2 proses 2 Yang Sedang Berjalan
4. Data Flow Diagram (DFD) Lvel 2 Proses 3
Konsumen
3.1
Mengecek cocok
dan tidak
melebihi 2 hari
3.5
Buat laporan
penjualan
3.2
Membuat form
Retur barang
Bon bisa diretur
Bon lunas(retur)
Bon lunas baru
Bon lunas baruArsip bon
lunas
Bon lunas
Pemilik
Laporan Penjualan
Bon lunas
(tidak bisa
diretur)
3.3
Update data
retur barang
Form
Retur
Barang
3.4
Buat bon lunas
baru
Form Retur
Barang selesai
Arsip bon
lunasBon lunas
Gambar 3.11 DFD level 2 proses 3 Yang Sedang Berjalan
![Page 28: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/28.jpg)
47
5. Data Flow Diagram (DFD) Lvel 2 Proses 4
Supplier
4.1
Cek stok
persediaan
bahan baku
terpakai/kosng
4.3
Buat data
permintaan
bahan baku
4.2
Catat data
pesanan bahan
baku
Data persediaan
Bahan baku
Terpakai/kosong
Data list pesanan
Bahan baku
Pemilik
Arsip Data
persediaan
bahan baku
Arsip data list
pesanan
bahan baku
Data list pesanan
Bahan baku
Permintaan
Bahan baku
Faktur pembelian
4.4
Cek kesesuaian
pesanan dan
input barang
masuk
Data list pesanan
Bahan baku
Arsip Faktur
pembelianFaktur
pembelian
Arsip Data
barang
Data barang
4.5
Buat laporan
pembelian
Data barang
Laporan
pembelian
Gambar 3.12 DFD level 2 proses 3 Yang Sedang Berjalan
3.3.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Setelah melewati beberapa tahapan analisa terhadap sistem informasi yang
sedang berjalan di Humblezing Store, maka dapat diketahui kelemahan
kelemahan yang terjadi pada sistem, kelemahan-kelemahan tersebut dirincikan
pada tabel berikut :
![Page 29: gfdjjgdjhjklfljkhkj;j](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022051700/5695d16d1a28ab9b02967f57/html5/thumbnails/29.jpg)
48
Tabel 3.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
No Pemasalahan Solusi
1 Media penyimpanan dari semua proses
penjualan dan pembelian yang ada
berupa arsip dan dokumen serta
harddisk, sehingga membuat
keamanan data kurang terjamin yang
memungkinkan data rusak atau hilang.
Perlu adanya aplikasi yang dapat
menyimpan data hasil dari proses
penjualan dan pembelian, data
disimpan di dalam database,
sehingga dapat menjamin keaman
data yang di hasilkan.
2 proses penambahan stock barang harus
mengecek langsung ke gudang
membutuhkan waktu yang lama
karena barang harus di cek satu
persatu .
Dengan membuat sebuah aplikasi
yang terkomputerisasi sehingga
dapat mempemudah pengencekan
stok barang dengan menggunakan
databae yang dapat mengolah
data stok barang, sehingga dapat
mempercepat proses penambahan
stok barang .
3. Terjadi masalah ketika Bon yang ada
pada pelanggan hilang karena ini
adalah pegangan pelanggan untuk
melakukan pembayaran, pelunasan
Membuat program yang dapat
merekap setiap transaksi yang
sudah dilakukan oleh pelanggan,
apabila pelanggan tidak
membawa bukti transaksi dapat
terlacak dengan mencari nama
pelanggan ataupun nomor telp.