Download - g.anxietas
1
2
Keadaan Cemas
Gangguan Gangguan
Neurotik lain Dissosiatif
Gangguan Gangguan
Affektif Somatoform
GANGGUAN NEUROTIK
3
1. Gangguan Neurosis
- Gangguan mental
yang tidak mempunyai dasar organik- Insight : baik3- Reality testing ability : baik
Gangguan Neurosis terdiri dari :- Kelompok Gangguan Cemas- Kelompok Gangguan Somatoform- Kelompok Gangguan Dissosiatif
( Neurosis Histerik tipe Dissosiasif)- Kelompok Gangguan Afektif-Depresi Neurotik- Kelompok Gangguan Neurotik Lainnya
4
Gangguan pada Emosi
Gejala yang ada
Faktor yang Dominan
Penjelmaan konflik dipacu oleh :Pada masa kanak - stres fisik
- perkawinan- tanggung jawab yang baru- menderita penyakit fisik yang kronis
ETIOLOGI GANGGUAN NEUROSIS
5
NEUROSIS MERUPAKAN GANGGUAN RINGAN DENGAN SIFAT SBB:
1. PERMULAAN JELAS
2. TIDAK ADA HENDAYA BERAT
3. TIDAK SELURUH KEPRIBADIAN TERLIBAT
4. EGO UTUH
5. G / DAN TANDA SUBYEKTIF BERUPA GANGGUAN KECEMASAN
6
GEJALA PADA KELOMPOK GANGGUAN CEMAS
1. Gejala Primer
* ketegangan otot
* gelisah (agitasi)
* gemetaran (tremor)
* hyperhidrosis
* pelebaran pupil
* nadi cepat
2. Gejala skunder
* kelelahan
* insomnia
* irritable
* kesulitan konsentrasi
* gangguan pada daya tubuh
7
Kelompok Gangguan Cemas
1. Keadaan Cemas, (Neurosis Cemas)– Gangguan Panik– Gangguan Cemas Menyeleluruh– Gangguan Obssessif Kompulsif
2. Gangguan Fobik (Neurosis Fobik)– Agorafobia dengan serangan panik– Agorafobia tanpa serangan panik – Fobia Sosial – Fobia Simplek (Sederhana)
3. Gangguan Stres Pasca TraumaAkutKronik / Tertunda
4. Gangguan Cemas tidak khas.
8
KLASIFIKASI GANGGUAN NEUROTIK
1. KELOMPOK GANGGUAN CEMAS 1.1. KEADAAN CEMASA (Neurosis Cemas
Gangguan panik Gangguan cemas menyeluruh Gangguan obsessif kompulsif
1.2. GANGGUAN FOBIK ( Neurosis Fobik) Agorafobia dengan serangan panik Agora fobia tanpa serangan panik Fobia Sosial
1.3. GANGGUAN STRPS, Pasca Trauma GSPT akut GSPT Kronis
9
2. GANGGUAN SOMATOFORM Gangguan KonversiHipokondriasisGangguan SomatisasiGangguan Nyeri Psikogenik Gangguan somatoform tidak khas
3. GANGGUAN DISSOSIATIFAmnesia PsikogenikFugue Psikogenik Gangguan DepersonalisasiGangguan Dissosiatif tidak khas
10
4. GANGGUAN AFEKTIF
4.1. Gangguan Distimik
4.2. Gangguan Depresi tidak khas
5. GANGGUAN NEUROSIS LAIN.
5.1. Neurasthenia
5.2. Gangguan Neurosis lainnya
5.3. Gangguan Neurosis YTT
5.4. Gangguan Mental Psikotik YTT.
11
KELOMPOK GANGGUAN NEUROSIS LAINNYA
• NEUROSTENIA• GANGGUAN NEUROSIS LAINNYA• GANGGUAN NEUROTIK YANG TIDAK
DITENTUKAN
12
KELOMPOK GANGGUAN CEMASKelompok Gangguan Panik
Kriteri Diagnostik :
1. Sekurang-kurangnya terdapat 3 G/Serangan panik dalam waktu 3 minggu, tidak dalm kerja fisik berat
2. Sekurang-kurangnya terdapat G /pada 3 serangan :
2.1. Sesak nafas
2.2. Jantung berdebar
2.3. Nyeri di dada
2.4. Rasa tercekik / sesak
2.5. Pusing, vertigo, melayang
2.6. Rasa diri / lingkungan tak realistik
2.7. Kesemutan
2.8. Rasa aliran panas
2.9. Banyak keringat
2.10. Rasa akan pingsan
2.11. Menggigil atau gemetar
2.12. Takut mati, gila, melakukan tindak tak terkendali
3. Tak disebabkan oleh gangguan, Depresi, Somatisasi, atau skizofrenia
4. Tak berkaitan dengan Agorafobia
13
PERBEDAAN ANTARA NEUROSIS & PSIKOSIS
Tanda / gejala
Dekompensasi kepribadian
Neurosis
Dekompensasi kepribadian ringan
Psikosis
Dekompensasi kepribadian yang berat
Gejala Psikologik & Somatik Waham & hallusinasi
Adaptasi Terhadap lingkungan baik Terhadap lingkungan terganggu
Orientasi
Tilikan
Baik Terganggu
Aspek sosial Tidak membahayakan lingkungan sosial
Membahayakan
Therapi Tidak perlu perawatan RS Perlu perawatan RS
14
GAMB.KLINIS AKIBAT KONDISI MEDIK UMUM :
@. Kecemasan yang menonjol adalah serangan panik, obsesi komp.
@. Gangguan SBG akibat Kondisi Medis tersebut @. Bukan karena gangguan, mental lainnya@. Bukan kerena Delirium
GANGGUAN PANIK.- Serangan panik yang terjadi tidak dapat di duga- Terjadi dalam waktu yang singkat (kge dari 10 mnt), yang
disertai dengan G/Somatoform TTT mis : palpitasi dan atau takipnea.
- Prevalensi seumur hidup 1.5 – 3%, serangan panik 3 - 4%, Wanita dua kali lebih banyak dibandingkan laki-laki
ETIOLOGI : FAKTOR BIOLOGIS GENETIK DAN PSIKOSOSIAL
15
Gambaran Klinis : suatu gagasan atau impuls TTT yang memaksakan dirinya secara berhati- hati dan terus menerus kedalam kesad seseorang, dengan perasaan yang mencemaskan, yang merupakan sesuatu yang asing bagi ego, yang bersangkutan mengakui bahwa hal tersebut sesuatu yang aneh dan tidak masuk akal, serta berusaha untuk menahannya.
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS.Perjalanan penyakit lama, dan pronosis yang baik, ditandai oleh
penyesuaian sosial dan PEK
GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
16
OBSESIF - KOMPULSIFObsesi : - pikiran perasaan, ide atau sensasi yang
mengganggu (instrusif) - selama perasaan ini tidak dilaksanakan, tidak dilakukan menimbulkan kecemasan.
Kompulsif : - pikiran atau perilaku yang disadari (menghitung, memeriksa,menghindari), secara repetitif. - yang bertujuan untuk mengurangi / mencegah
stre, sebagai respon terhadap obsessi atau menuruti aturan yang harus di taati secra kaku.
- menurunkan kecemasan seseorang
17
PENDERITA OBSESSI - KOMPULSI- Menyadari obsesinya (irrasional) - Sesuatu yang ego distonik - Kadang-kadang bukan menghilangkan kecemasan malah
meningkatkan kecemasan- Mereka terjebab dalam tingkah laku yang tidak ada gunanya - Spektrum – ringan s/d berat - Kalau ditangani menghancurkan kapasitas seseorang - Untuk me D/- harus keduanya ada (obsessif mampu kom[pulsif)- Prevalensi seumur hidup “ 2-3 % ”
laki : perempuan rata-rata pada usia 20 tahun
remaja laki-laki > perempuan
# menikah > menikah.
18
Etiologi obsessi kompulsifPsikodinamika : fiksasi pada Regresi ke fase anal Fase gerital
Adanya - yang bersifat preokupasi pada : marah, kotoran, kebutuhan pikiran magis dan ambivalensiyang tidak - dengan mekanisme pertahanan “ Isolasi, peniadaan, dipuaskan pembentukan reaksi dan selalu pindah.
- Dengan adanya mekanisme itu, seseorang yang berada dalam keadaan ketegangan, stres, frustasi, terancam kembali ke fase yang sama
- Untuk mengurangi / mengabaikan di lakukan Repetition Compulsion - Isolasi : mekanisme pertahanan yang melindungi seseorang, jika dia
terancam - ambivalensi
19
Etiologi Model Biokimia. Diagnosa
untuk me D / obsessi kompulsif - kedua - duanya harus ada hampir setiap hari
. Therapy : - Farmakotherapy Clomipramine - Terapi perilaku SSRI (penghambat ambilan kembali spesifik SEROTONIN) - Psikoterapi keluarga - ECT - Neuropsikiatri
Prognosis : ragu-ragu ke arah baik
20
SOMATOFORM - Gejala fisik diketemukan penjelasan
(Nyeri, mual, pusing) medis yang memuaskan
penyebab penderitaan emosional yang bermakna - Gangguan pada kemampuan pasien untuk melaksanakan
peranan sosial / pekerjaan
Gangguan Somatoform, terdiri dari :
1. Gangguang somatisasi
2. Gangguan konversi
3. Hipokondriasis
4. Gangguan Dismorfik tubuh
5. Gangguan Nyeri
6. Gangguan Somatoform yang tidak differensiasis
21
Keluhan dari seorang penderita gangguan Somatoform
22
Gangguan somatisasi - Ditandai oleh banyaknya G/somatisasi (yang ± dapat dijelaskan secara adekwat
berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium).- Gangguannya kronis (biasanya < usia 30 thn)
disertai dengan - penderitaan emosional yang bermakna - gangguan foktor sosial dan pekerjaan & perilaku
- mencari bantuan medis yang berlebihan disebut dengan “shoping doktor”
- Diagnosa.* Banyak keluhan fisik (biasanya < 30 thn)* Kriteria ini harus ditemukan - 4 G / nyeri (mis perut, punggung, anggota gerak, sendi) - 2 G / Gastro Intestinal (mual, muntah, kembang, diare). - 1 G / seksual - 1 G / psendoneurologis (gangguan koordinasi, paralysis) - Salah satu atau dua G / ini - G / tidak dapat dijelaskan
- kalau ada gangguan medis umumtidak adeqwat
23
GANGGUAN KONVERSI
- Gangguan yang ditandai oleh adanya satu atau dua keluhan Neurobiologi (paralysis kebutaan dan parestesia, yang dapat dijelaskan secara medis). Jarang terjadi pada sistem otonom dan endokrin
- Faktor psikologi : berhubungan dengan awal atau eksaserbasi G
- Ada 2 mekanisme yang digunakan
1. Mek. Pertama : individu memperoleh keuntungan primer
2. Mek. Kedua : individu memperoleh keuntungan skunder- Biasanya hanya ada G / didalam satu episode
24
Etiologi 1. Represi konflik 2. Faktor biologis : disertai dengan G / serebral yang samar-samar
(komunikasi verbal, daya ingat, kewaspadaan)
Gambaran Klinis - Sensorik : Paralisis, kebutaan, mutisme (G/paling sering)- Motorik : Kelainan pergerakan, cara berjalan, kelemahan, paralysis- Kejang : kejang semu
Diagnosis.1. Satu atau lebih G / fx. Moforik volunter2. Faktor Psikologis – sebab o.k. karena konflik dan stressor lain3. G / tidak sengaja atau di buat-buat 4. G / atau defisik : menyebabkan penderitaan bermakna secara klinis.5. G / atau defisik pada Nyeri atau dis fx seksual (tidak dapat
diterangkan)
25
TERAPI
- Psikoterapi (Supportif)
- Farmakoterapi : Anti anxietas
26
Kriteria Diagnostik AgoraphobiaA. 1. Individu yang bersangkutan mempunyai ketakutan yang
hebat dan karenanya menghindari situasi berada sendirian ditempat umum
2. Individu merasa sulit untuk melarikan diri, atau merasa ditempat tersebut tidak tersedia pertolongan apabila datang serangan mendadak, sehingga ia
mempunyai perasaan tidak berdaya ditempat ramai, terowongan di atas jembatan atau menumpang menumpang kendaraan umum
B. Aktivitas yang biasa dilakukan makin menyempit sehingga akhirnya ketakutan atau tingkah laku menghindar itu menguasai hidup individu
C. Tidak disebabkan olah epipsode depresi berat, gangguan obssesif kompulsif, gangguan kepribadian paranoid atau skozofrenia.
27
GANGGUAN SOMATOFORM
Kelompok gangguan dengan G/fisik yang
berulang, sedangkan kelainan /
penyebabnya adalah psikologis, terdiri dari :
1. Gangguan somatisasi
2. Gangguan konversi
3. Hipokondriasis
4. Gangguan dismorfik
5. Gangguan nyeri
6. Gangguan somatoform yang tidak di deferensiasi
7. 7. Gangguan somatoform yang tidak ditentukan
28
KELOMPOK GANGGUAN NEUROSIS LAINNYA
• NEUROSTENIA• GANGGUAN NEUROSIS LAINNYA• GANGGUAN NEUROTIK YANG TIDAK
DITENTUKAN
29
KELOMPOK GANGGUAN DISSOSIATIF NEUROSISS
HISTERISK TIPE DISSOSIATIF
• Amnesia Psikogenik
• Fugue Psikogenik
• Kepribadian Ganda
• Gangguan Depersonalisasi
• Gangguan Dissosiatif tidak khas
30
GANGGUAN DISTIMIKDEPRESI NEUROTIK (BULCA PSIKOTIK)
G/ klinik (KriteriA Diagnostik)A. > 2 tahun (>1 tahun untuk anak dengan G/depresif)B. G/depresif menetap, hipoaktif : berhubungan minggu s/d berhubungan bulan
lamanyaC. Selama depresif-kehilangan semangat, hilangnya minat, dan hilangnya
aktivitas yang biasaD. Selama periode depresi terdapat paling sedikit 3 dari gejala dibawah ini :
1. Insomnia atau hipersomnia 7. Kehilangan minat2. Lesu, keluhan kronik 8. Gangguan panik3. Perasaan < mampu 9. Tidak mampu menanggapi4. Aktivitas < 10. < Aktif 5. Konsentrasi < 11. Pesimis6. Menarik diri 12. Menangis
13. Pikiran berulang tentang kematin.