ANALISIS MATERI PADA BUKU TEKS MATEMATIKA KELAS
VIII MTs/SMP TERBITAN YUDHISTIRA
TAHUN 2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh :
ZUKHROTUN NISAK
NIM. 073511016
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Zukhrotun Nisak
NIM : 073511016
Jurusan/Program Studi : Tarbiyah/Tadris Matematika
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya.
Semarang, 12 Desember 2011
Saya yang menyatakan
Zukhrotun Nisak
iii
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 29 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Analisis Materi Pada Buku Teks matematika SMP/MTs Kelas
VIII Terbitan Yudistira Nama : Zukhrotun Nisak
NIM : 073511016
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam siang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing I
Abdul Wahib, M. Ag
NIP : 196006151991031004
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, 29 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Analisis Materi Pada Buku Teks matematika SMP/MTs Kelas
VIII Terbitan Yudistira Nama : Zukhrotun Nisak
NIM : 073511016
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam siding Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing II
Yulia Romadiastri, M. Sc
NIP : 198107152005012008
vi
ABSTRAK
Judul : Analisis Materi pada Buku Teks Matematika Kelas VIII MTs/SMP
Terbitan Yudhistira Tahun 2007
Penulis : Zukhrotun Nisak
NIM : 073511016
Skripsi ini membahas sajian materi pada buku teks matematika SMP/MTs
kelas VIII terbitan Yudhistira. Kajiannya dilatarbelakangi oleh banyaknya sekolah
yang menggunakan buku teks terbitan Yudhistira karangan Samsul Hadi sebagai
sumber belajar. Namun berdasarkan hasil survey dengan guru yang menggunakan
buku teks ini bahwa ada beberapa kekurangan dalam materi di buku teks matematika
ini.
Penelitian ini adalah penelitian analisis dokumen (documentary analysis) atau
analisis isi (content analysis) yaitu penelitian yang dilakukan terhadap informasi
yang didokumentasikan dalam bentuk tulisan. Penelitian ini dilakkukan untuk
mengetahui kondisi materi buku teks matematika yang digunakan SMP/MTs terbitan
Yudhistira sesuai dengan standar buku yang telah ditetapkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Analisis yang digunakan yaitu kajian mendalam
terhadap buku teks yang diteliti. Dari data tersebut diperoleh hasil bahwa sajian
materi pada aspek kelengkapan materi sudah baik (sesuai dengan standar
kompetensi); aspek akurasi terdapat 1 penjelasan yang tidak akurat pada Bab ke III, 1
contoh soal yang kurang akurat, dan 10 latihan soal yang tidak akurat; aspek
penalaran terdapat 12 soal yang mengandung pembuktian; Aspek pemecahan
masalah terdapat soal yang kontekstual sehingga peserta didik termotivasi untuk
menyelesaikannya; pada aspek komunikasi bahasa yang digunakan komunikatif dan
menganjurkan untuk berdiskusi, namun tidak ditemukan bahan refleksi. Pada aspek
koneksi hanya terdapat hubungan matematika dengan hal yang bersifat kontekstual
namun mengesampingkan koneksi antara ilmu matematika dengan ilmu yang lain.
Pada aspek penyampaian, penjelasan yang digunakan disertai dengan adanya tabel
ilustrasi dan grafik.
Secara umum materi yang disajikan dalam buku Yudhistira karangan Samsul
Hadi ini sudah baik namun banyak kekurangan yang terdapat pada koneksi terhadap
ilmu lain, penggunaan alat peraga, serta kurangnya bahan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan guru untuk menggunakan
lebih dari satu buku sebagai sumber belajar, serta meninjau kembali buku yang
digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran peserta didik
menjadi optimal.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrakhim
Alhamdulillahirobbil „alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabat, dan orang yang mengikuti
ajarannya.
Atas ridho Allah SWT, atas bimbingan para dosen dan bantuan saudara serta
sahabat-sahabat tercinta akhirnya penulis berhasil menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul: “ANALISIS MATERI PADA BUKU TEKS MATEMATIKA
KELAS VIII MTs/SMP TERBITAN YUDISTIRA TAHUN 2007”.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
dalam Ilmu Pendidikan pada Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini penulis ucapkan banyak terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu terutama kepada yang terhormat:
1. Dr. Sujai, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang.
2. Drs. Wahyudi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang
3. Saminanto, S.Pd, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Tadris Matematika
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
4. Abdul Wahib, M.Ag, dan Yulia Romadiastri, M.Sc selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis sampai terselesaikannya penulisan skripsi ini.
5. Dosen Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
6. Seluruh keluarga yang telah banyak memberikan dukungan baik moril
maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Semua pihak yang telah membantu untuk mewujudkan skripsi ini.
viii
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,
yang tidak lain dikarenakan keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang, 12 Desember 2011
Zukhrotun Nisak
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................ ii
PENGESAHAN.............................................................................................. iii
NOTA PEMBIMBING................................................................................... iv
ABSTRAK...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Penegasan Istilah …………………………………………………. 3
C. Rumusan Masalah............................................................................. 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Sumber Belajar ……………………………………………… 6
a. Pengertian Sumber Belajar ……………………………... 6
b. Jenis-Jenis Sumber Belajar ……………………………... 7
c. Prinsip Memilih Sumber Belajar ………………………... 9
2. Buku Teks ……………………………………………………. 10
a. Pengertian Buku Teks …………………………………… 10
b. Kedudukan Buku Teks Sebagai Sumber Belajar ………… 11
c. Kriteria Buku Teks………………………………………. 13
d. Standar Buku Teks Matematika......................................... 16
e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika Kelas VIII
.......................................................................................... 24
x
B. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 26
C. Kerangka Berpikir ………………………………………….…….. 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Fokus Penelitian ............................................................................... 31
B. Pendekatan Penelitian....................................................................... 31
C. Sumber Data .................................................................................... 32
D. Metode Analisis Data ...................................................................... 32
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Buku Teks Matematika Terbitan Yudistira.….... 34
1. Identitas Buku Teks Matematika Terbitan Yudistira.................. 34
2. Deskripsi Umum Isi Buku Teks Matematika Terbitan Yudistira 34
B. Deskripsi Materi Buku Teks Matematika Terbitan Yudistira.......... 36
1. Bab I : Operasi Aljabar .............................................................. 36
2. Bab II : Relasi, Fungsi, dan Grafik Fungsi ................................ 37
3. Bab III : Persamaan Garis Lurus ............................................... 37
4. Bab IV : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ..................... 38
5. Bab V : Teorema Pythagoras dan Garis-Garis pada Segitiga..... 39
6. Bab VI : Lingkaran..................................................................... 39
7. Bab VII : Garis singgung Lingkaran ......................................... 40
8. Bab VIII : Bangun Ruang Sisi Datar ......................................... 41
C. Analisis Data Penelitian.................................................................... 41
1. Aspek Kelengkapan Materi ....................................................... 41
2. Aspek Akurasi ........................................................................... 46
3. Aspek Penalaran Dalam Pembuktian ......................................... 49
4. Aspek Pemecahan Masalah ....................................................... 52
5. Aspek Komunikasi ..................................................................... 59
6. Aspek Koneksi ........................................................................... 65
7. Aspek Penyampaian ................................................................... 68
D. Pembahasan ..................................................................................... 71
xi
BAB V PENUTUP
A. Simpulan........................................................................................... 88
B. Saran................................................................................................. 89
C. Kata Penutup ………………………………………........................ 90
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu alat ukur kemajuan suatu bangsa, dan
diantara faktor yang berperan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah
keberadaan bahan ajar yang bermutu. Bagaimanapun baiknya perencanaan
kurikulum pendidikan yang dilaksanakan di suatu sekolah, tanpa dilengkapi
bahan ajar yang bermutu maka tujuan pendidikan tidak dapat tercapai secara
optimal. Dikatakan pula bahwa kualitas pendidikan juga sangat dipengaruhi
oleh kualitas bahan ajar. Pemerintah juga harus memajukan bangsa dengan
melakukan pembenahan buku ajar yang sangat berpengaruh dalam
peningkatan kualitas out put sekolah.
Salah satu bahan ajar yang dibutuhkan adalah adanya buku teks. Faktor
yang menunjang tujuan pendidikan nasional adalah dengan keberadaan buku
teks. Buku teks sebagai sumber belajar masih sangat dominan. Ketersediaan
buku yang sesuai standar nasional merupakan salah satu faktor yang berperan
penting dan strategis dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia. Buku teks merupakan penerapan dan pengembangan dari
instructional design yang lebih menekankan pada prinsip-prinsip yang
diadopsi dari teori dan penemuan penelitian tentang belajar. Orientasi buku
teks adalah untuk mengoptimalkan kegiatan belajar dalam rangka mencapai
hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu, buku teks harus dapat menyajikan
bahan pelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Dalam kaitan ini
Asosiation of Educational Communication and Technology (AECT) dalam
definisi teknologi pendidikan mempertegas bahwa pemahaman terhadap suatu
informasi dapat terjadi apabila bahan yang dipelajari bermakna bagi
pembacanya.1
1Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang
Kreatif Dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm : 147
2
Keberadaan buku merupakan sumber terpenting dalam pembelajaran
matematika dengan kajiannya yang abstrak. Kajian matematika yang terdiri
dari algoritma, dan rumus-rumus membutuhkan buku ajar yang mampu
menarik minat pembacanya. Buku teks yang digunakan hendaknya dapat
menunjang peningkatan hasil belajar. Hal ini sesuai dengan kedudukan buku
teks sebagai sumber belajar. Oleh karenanya buku teks yang tersedia
hendaknya mampu memberikan rangsangan, menyajikan materi secara
sistematis, dan dapat mempengaruhi sikap serta memberi motivasi bagi
pembacanya.
Menurut Tarigan buku ajar yang ideal harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:2
1. Menarik minat baca yang mempergunakannya
2. Mampu memberi motivasi kepada para pemakainya
3. Membuat ilustrasi yang menarik penggunanya
4. Mempertimbangkan aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan
para pemakainya
5. Isi buku harus berhubungan dengan materi lainnya
6. Dapat merangsang aktivitas pribadi para pemakainya.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menetapkan standar
kualitas buku ajar untuk melindungi masyarakat dari buku-buku yang kurang
mendukunng proses pembelajaran. Standar tersebut meliputi standar materi,
penyajian dan bahasa/keterbacaan.
Badan Standar Nasional Pendidikan telah menetapkan standar penetapan
buku matematika yang dipandang layak. Buku-buku yang digunakan di
MTs/SMP di Kabupaten Batang adalah buku terbitan Yudhistira. Namun
perlu ada kajian terhadap buku ini karena berdasarkan hasil survey dengan
guru yang menggunakan buku ini didapatkan data bahwa buku ini masih
kurang dalam hal sajian materinya. Diantara kekurangan tersebut adalah
materi yang disajikan tumpang tindih, adanya soal yang kurang akurat, rumus
2 Tarigan. D dan H. G. Tarigan, Telaah Buku Teks SMA, (Jakarta: Depdikbud UT, 1986),
hlm. 14
3
yang disajikan dalam rumus jadi, kurangnya keterkaitan antara ilmu
matematika dengan ilmu yang lainnya. Sehingga perlu ada kajian untuk
mengetahui kualitas buku teks tersebut.
Jadi ada kemungkinan besar buku ajar yang ada di sekolah belum
memenuhi kriteria kelayakan buku yaitu dari segi materinya. Buku ajar yang
ada juga banyak yang kurang mengkontekstualkan materi yang ada. Padahal
materi yang kajiannya abstrak sangat mempunyai hubungan yang erat dengan
masalah yang ada dalam kehidupan yang ada di kehidupan sehari-hari. Dalam
hal ini buku teks memberikan kontribusi yang besar dalam menumbuhkan
motivasi peserta didik. Buku teks yang terkadang tidak menyertakan
algoritma dan pembuktian rumus, menjadikan peserta didik kurang berpikir
aktif.3
Dari sini peneliti dirasa perlu melakukan penilitian yang berjudul “
Analisis Materi Pada Buku Teks Matematika Kelas VIII MTs/SMP Terbitan
Yudhistira Tahun 2007”.
B. Penegasan Istilah
1. Analisis
Analisis merupakan kata serapan berasal dari kata bahasa inggris
analyze yang berarti memisah-misahkan. Menurut Kamus Bahasa
Indonesia, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
(karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.4
Analisis dalam penelitian ini adalah kegiatan memberikan
penilaian terhadap materi pada buku Matematika terbitan Yudhistira
kelas VIII berdasarkan indikator-indikator standar materi yang telah
ditetapkan oleh Pusat Perbukuan (Pusbuk).
2. Materi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia materi adalah sesuatu
yang dijadikan sebagai bahan berpikir, berunding dalam suatu
3 Depdiknas, Buku Sekolah Murah, (Jakarta: Depdiknas, 2008), hlm. 1
4 Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005), hlm. 41
4
pembahasan.5 Dalam penelitian ini materi yang dimaksud adalah
pembahasan bab-bab yang ada di dalam buku teks matematika terbitan
Yudhistira karangan Samsul Hadi tahun 2007. Materi ini terdiri dari 7
bab yang dialamnya terdapat penjelasan materi, sontoh soal serta latihan
yang disajikan sebagai bahan evaluasi.
3. Buku Teks
Buku teks dapat didefinisikan sebagai buku pelajaran dalam
bidang studi tertentu yang merupakan buku standar, yang disusun oleh
para pakar dalam bidang tersebut guna maksud dan tujuan instruksional,
yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah
dipahami oleh para pemakainya baik di sekolah maupun di perguruan
tinggi sehingga dapat menunjang program pengajaran. 6
Buku yang di analisa adalah buku matematika kelas VIII terbitan
Yudhistira karangan Samsul Hadi Tahun 2007. Buku ini merupakan buku
yang disepakati oleh Kelompok Kerja Guru Madrasah (KKGM)
Kabupaten Batang.
C. Rumusan Masalah
Adapun yang akan menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah
Bagaimana kelengkapan materi, akurasi, pemecahan masalah, penalaran,
komunikasi, koneksi serta representasi materi pada buku teks Matematika
kelas VIII terbitan Yudhistira yang di tulis oleh Samsul Hadi Tahun 2007?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kelengkapan
materi, akurasi, pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, koneksi serta
representasi materi pada buku teks matematika kelas VIII terbitan Yudhistira
ditinjau dari segi materinya.
5 Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005), hlm. 336
6 Tarigan. D dan H. G. Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung:
Angkasa, 2009), hlm. 13
5
2. Manfaat
Adapun manfaaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. memberikan gambaran tentang kualitas yang digunakan oleh Guru
SMP/MTs Kelas VIII
b. memperoleh acuan dalam memilih buku teks yang digunakan
sebagai sumber belajar
c. memberi informasi kepada masyarakat pengguna buku teks (guru,
peserta didik, orang tua, dan perpustakaan) tentang kualitas buku.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Sumber Belajar
a. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan bahan yang mencakup media belajar,
alat peraga dan alat permainan untuk memberikan informasi maupun
berbagai ketrampilan kepada anak maupun dewasa yang berperan
mendampingi anak dalam belajar. 1
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
memfasilitasi belajar seseorang. Pendapat lain dikemukakan oleh
Assotiation Educational communication and technology (AECT) bahwa
sumber belajar adalah data, orang dan wujud tertentu yang dapat
digunakan peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai
tujuan belajar.2
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa sumber belajar sangat
luas dan kompleks, lebih dari media belajar. Segala hal yang sekiranya
diprediksikan untuk mendukung dan dimanfaatkan untuk keberhasilan
pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan
pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber, tetapi hanya
salah satu dari sekian sumber belajar yang ada. Dari sinilah peranan buku
teks sebagai sumber belajar menjadi organ sebagai sumber belajar yang
primer bagi setiap peserta didik. Hal ini disebabkan karena melalui
membaca buku teks peserta didik dapat secara kritis mempertanyakan
keterpercayaan, reliabilitas sumber relevansi argumen, ataupun daya baca
yang digunakan. Peserta didik dapat memanfaatkan pengalamannya
1 Yunanto, Sri Joko, Sumber Belajar Anak Cerdas, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2004), hlm. 21 2 As‟ari, Deni kurniawan, Mengenal Sumber Belajar, (Jakarta: PT Gramedia, 2007), hlm.
34
7
terdahulu untuk mengkombinasikan bahan-bahan tersebut ke dalam
beberapa interpretasi yang segar, originil, dan personal.3
b. Jenis-Jenis Sumber Belajar
Adapun jenis-jenis sumber belajar secara garis besar adalah
sebagai berikut:
1) Tempat belajar secara alamiah
Sumber belajar dapat berupa tempat yang sebenarnya dimana
anak mendapat informasi langsung, seperti kantor pos, kantor polisi,
sawah, peternakan, kapal, atau bandara. Tempat-tempat tersebut
mampu memberikan informasi secara langsung dan alamiyah. Anak
dapat mengajukan berbagai pertanyaan yang terkait segala informasi
kegiatan di setiap tempat tersebut.
2) Perpustakaan
Kegemaran membaca tidak dibawa sejak anak lahir. Kebiasaan
ini tumbuh dengan baik jika lingkungan mendukungnya.4 Berbagai
ensiklopedi, buku-buku dan berbagai tema dapat dikumpulkan dan
ditata rapi di ruang perpustakaan. Perpustakaan memiliki fungsi
sebagai “jantung sekolah”, karena di dalamnya berbagai informasi
yang dapat membantu setiap orang yang menggunakannya untuk
mengembangkan diri. Dari sinilah kegemaran membaca dapat
diciptakan.
3) Narasumber
Para ahli di berbagai bidang merupakan salah satu sumber
belajar yang dapat diandalkan karena biasanya mereka memberikan
informasi berdasarkan penilitian dan pengalaman mereka. Dengan
demikian diharapkan para peserta didik dapat melatih kemahiran
mereka dalam berbahasa melalui wawancara dan berkomunikasi
dengan narasumber.
3 Henry Guntur Tarigan, Menyimak Sebagai Suatu Ketrampilan Bahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), hlm. 7 4 Sinta Ratnawati, Sekolah Alternatif Untuk Anak, (Jakarta:PT Kompas Media Nusantara,
2002), hlm. 42
8
4) Media cetak
Termasuk di dalamnya bahan cetak, buku, atau majalah.
Gambar-gambar yang ekspresif dapat memberi kesempatan anak
menggunakan nalar dan mengungkapkan pikirannya dengan
menggunakan kosa kata yang semakin hari semakin berkembang.
5) Alat peraga
Berfungsi untuk menerangkan atau memperagakan suatu mata
pelajaran dalam proses “belajar mengajar”. Pada alat peraga, anak aktif
mengadakan eksplorasi walaupun tidak menutup kemungkinan mereka
akan menggunakannya untuk bermain.5
6) Aktivitas (activities)
Aktivitas sebagai sumber belajar biasanya merupakan
kombinasi antara suatu teknik penyajian dengan sumber lainnya yang
memberikan fasilitas atau kemudahan belajar bagi peserta didik.
Misalnya, pengajaran terprogram merupakan kombinasi antara teknik
penyajian program (bahan) dengan buku (cetak). Contoh lainnya
adalah simulasi, karya wisata dan sistem pengajaran modul.
Aktivitas sumber belajar ini biasanya meliputi:
a) Tujuan khusus yang harus dicapai oleh peserta didik
b) Materi (bahan pengajaran) yang harus dipelajari
c) Aktivitas yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai
tujuan pengajaran
d) Sistem dan alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan program.
Sebagian lainnya membagi menjadi dua jenis, yaitu sumber
belajar yang dirancang (be designed) dan sumber belajar yang ada di
lingkungan sekitar. Sumber belajar yang dirancang adalah sumber
belajar yang sengaja dibuat dan dipergunakan dalam satu proses proses
pembelajaran dengan tujuan tertentu. Contohnya buku, slide,
ensiklopedi, dan film. Sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar,
5 Anggani Sudono, Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Anak Usia
Dini, Jakarta: Grasindo, 2007) hlm. 11-14
9
yaitu sumber belajar yang dimanfaatkan yang berada di masyarakat
dan tidak dirancang secara khusus.
Berbagai jenis sumber belajar tersebut pada dasarnya tidak
boleh dilihat secara parsial. Namun hendaknya dipandang dalam satu
kesatuan utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Dengan demikian
diharapkan dapat memperbaiki kualitas pembelajaran peserta didik. 6
c. Prinsip Memilih Sumber Belajar
Prinsip-prinsip dalam memilih sumber belajar adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan,
mempunyai keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
2. Konsistensi
Yang berarti adanya ketegasan antara bahan ajar dengan kompetensi
dasar yang harus dikuasai peserta didik.
3. Kecukupan
Yang berarti materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika
terlalu sedikit akan kurang membantu dalam pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Jika terlalu banyak akan membuang
banyak waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. 7
6 Sudirman, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Roska Karya, 1992), hlm. 203
7 Sofan Amri, Lift Khoiru Ahmadi, Konstruksi pengembangan pembelajran
pengaruhnya terhadap mekanisme dan praktek kurikulum, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010), hlm.
162
10
2. Buku Teks
a. Pengertian Buku Teks
Buku teks atau buku pelajaran adalah buku yang disusun oleh para
ahli untuk menunjang proses pembelajaran. Buku teks merupakan buku
yang berisi ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam
bentuk tertulis. Buku teks merupakan salah satu sarana untuk menunjang
proses kegiatan belajar mengajar.
Adapun arti dari buku teks antara lain:8
1) Buku teks merupakan buku pelajaran yang dituukan bagi peserta didik
pada jenjang pendidikan tertentu
2) Buku teks selalu berkaitan dengan bidang studi tertentu
3) Buku teks merupakan buku yang menjadi acuan, berkualitas dan
biasanya ada tanda pengesahan dari badan yang berwenang, misalnya
Depdiknas
4) Buku teks disusun dan ditulis oleh pakar atau ahli di bidang masing-
masing
5) Buku teks ditulis untuk tujuan instruksional tertentu
6) Buku teks dilengkapi dengan sarana pengajaran
7) Buku teks ditulis untuk jenjang pendidikan tertentu
8) Buku teks selalu ditulis untuk menunjang suatu program pengajaran
Buku teks dapat didefinisikan sebagai buku pelajaran dalam bidang
studi tertentu yang merupakan buku standar yang disusun oleh pakar
dalam bidang tersebut dengan maksud dan tujuan instruksional, yang
dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang serasi dan mudah dipahami
oleh para pemakainya sehingga dapat menunjang program pengajaran.9
8 Tarigan. D dan H. G. Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung:
Angkasa, 2009), hlm: 16-18 9 Bahrul Hayat, dkk. Pedoman Sistem Penilaian Buku, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2001),
hlm. 32
11
b. Kedudukan Buku Sebagai Sumber Belajar
Buku merupakan salah satu sarana terpenting dalam sebuah
pembelajaran, Karena buku menyimpan kekayaan yang tidak ternilai dan
merupakan gudang dari ilmu pengetahuan. Terutama jika mengingat
bahwa kegiatan pembelajaran tidak akan lepas dengan kegiatan membaca
dan menulis. Dalam membaca melibatkan belajar memahami dan
menggunakan bahasa, khususnya bentuk bahasa tulis.10
Karena pentingnya
membaca mukjizat terbesar nabi Muhammad adalah Al-Qur‟an yang dari
segi harfiah berarti bacaan. Ayat yang pertama turun adalah tentang arti
penting membaca.
Artinya:
“ 1.) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, 2.) Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3.) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4.) Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam, 5.) Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.” (Q.s. Al-Alaq: 1-5)
Perintah ini menjadi penting dalam menggapai hidup, karena
realisasi perintah tersebut merupakan kunci pembuka jalan kebahagiaan
hidup dunia dan ukhrowi.11
Oleh karena itu ilmu mempunyai peranan yang
penting dalam kehidupan manusia. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan
peranan buku sangat berperan. Buku memberikan kontribusi yang besar
dalam keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu, sayogyanya
buku dapat mendorong kreativitas setiap individu.
Dengan membaca seseorang akan mendapatkan informasi dan
mengolahnya menjadi sebuah pengetahuan. Pengetahuan tersebut pada
10
Christine Sujana, Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Terj How
To Multiply Child Intelegence: A Practical Guide For Parents Of Seven Years Old And Below
oleh May lwin, At.All ,(Indeks, 2008) hlm. 13 11
Agus Nggermanto, Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum) Cara Praktis Melejitkan
IQ, EQ, dan SQ, (Bandung: Nuansa, 2008), hlm. 77
12
akhirnya menjadi dasar untuk dinamisasi kehidupan, memperlihatkan
aksistensi,dan mengembangkannya dalam bentuk ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai kebutuhan hidup manusia.
Setiap individu dapat menciptakan suatu hal dengan kreativitasnya
karena memiliki naluri dan pembawaan. Kedua hal tersebut mampu
mendorong kreativitas masing-masing individu. Dan buku berfungsi
sebagai sumber kreativitas manusia.
Selain itu buku menjadi sarana terpenting bagi peserta didik yang
mempunyai gaya belajar visual. Tipe visual menyerap informasi secara
visual dan menerjemahkannya dalam bentuk simbol dan bahasa. Mereka
lebih memperhatikan materi yang tercetak seperti surat-surat, angka dan
kata.12
semua yang diberikan dengan stimulasi visual akan tertangkap Dan
dapat diingat dengan jelas. Mereka akan belajar mengingat lebih baik bila
terjadi kontak dengan mata dari pada mendengarkan.13
Untuk pelajaran
matematika mareka harus membaca intruksi pengerjaan soal secara
bertahap. Peran buku sangat penting bagi perkembangan belajar peserta
didik tipe visual. 14
Dalam buku teks, informasi disajikan secara terkendali dalam arti
bahwa peserta didik hanya memiliki akses untuk melihat (dan membaca)
teks yang diinginkan langkah demi langkah. Teks ini merupakan stimulus
yang meminta peserta didik untuk memberikan respons terhadap buku
tersebut. Peserta didik dapat meneruskan bacaannya jika peserta didik
sudah menguasai informasi yang disajikan, atau peserta didik akan diminta
mengulang membaca yang serupa sebelum disajikan dalam informasi
baru. Beberapa kelebihan buku teks antara lain:
1) Peserta didik dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-
masing. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga
12
Ricki Linksman, Cara Belajar Cepat , Terj. How To Learn Anything Quickly,
(Semarang: Dahara Prize, 2004), hlm. 103 13
Ricki Linksman, Cara Belajar Cepat , Terj. How To Learn Anything Quickly,
(Semarang: Dahara Prize, 2004), 115 14
Ricki Linksman, Cara Belajar Cepat , Terj. How To Learn Anything Quickly,
(Semarang: Dahara Prize, 2004), 106
13
mampu memenuhi kebutuhan peserta didik, baik cepat maupun
lamban dalam membaca dan memahami. Namun, pada akhirnya
peserta didik diharapkan dapat menguasai materi pelajaran tersebut.
2) Peserta didik dapat mengikuti urutan pikiran secara logis.
3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan
hal lumrah, dan dapat memperlancar pemahaman informasi yang
disajikan dalam dua format, verbal dan visual.
4) Peserta didik berintreraksi dengan aktif karena harus memberi respon
terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun
5) Meskipun isi informasi harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan
perkembangan dan temuan baru, materi tersebut dapat dapat
direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.15
c. Kriteria Buku Teks
Pada prinsipnya setiap buku pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan. Namun pada penyajian buku teks diharapkan dapat
memenuhi sebanyak mungkin aspek kegiatan proses belajar mengajar dan
dapat dilakukan peserta didik secara mandiri. Model pengajaran yang ada
dalam buku teks menggambarkan ilustrasi yang memberikan gambaran
tentang konsep pembelajaran tersebut. Pada ilustrasi ini guru
menggunakannya untuk mendiskusikan konsep pembelajaran dengan
peserta didik. Selanjutnya mengenai penjelasan mengenai bab yang
bersangkutan lengkap dengan contoh untuk diikuti oleh peserta didik atau
latihan terstruktur dalam buku teks. Akhirnya pelajaran memiliki sejumlah
soal latihan atau kegiatan drill yang biasanya ditujukan untuk latihan.
Dengan demikian pengajaran segera beralih dari pengembangan konsep
menuju kegiatan prosedural.16
Kualitas buku teks dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
adalah sudut pandang, kejelasan konsep, relevansi dengan kurikulum,
15
Azhar Arsyad, Media pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 38 16
John A. Van De Walle, Sekolah Dasar Dan Menengah Matematika Pengembangan
Pengajaran Edisi Keenam, Editor: Gugi Sagara, Lemada Simartama, (Jakarta: Erlangga, 2006),
hlm. 73
14
menarik minat, menumbuhkan motivasi, menstimulasikan aktivitas peserta
didik, ilustrasi, bahasa sesuai dengan kemampuan peserta didik, kalimat
efektif, bahasa menarik, sopan dan sederhana, menunjang mata pelajaran
lain, menghargai pendapat individu, memantapkan nilai, selaras dengan
Pancasila dan UUD 1945 serta Undang-undang yang berlaku, tidak
mengandung unsur yang mungkin dapat menimbulkan gangguan
ketertiban yang berkaitan dengan suku, ras dan agama.17
Pendapat lain menyebutkan bahwa buku teks yang ideal adalah
buku yang memenuhi kriteria berikut:
1) Mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang
melandasi konsep-konsep yang digunakan dalam buku teks harus jelas
2) Relevan dengan kurikulum
3) Menarik minat pembaca yang menggunakannya
4) Mampu memberi motivasi kepada para pemakainya
5) Dapat menstimulasi aktivitas peserta didik
6) Membuat ilustrasi yang mampu menarik penggunaannya
7) Pemahaman harus didahului komunikasi yang tepat
8) Isi menunjang mata pelajaran lain
9) Menghargai perbedaan individu
10) Berusaha memantapkan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
11) Mempertimbangkan aspek linguistik sesuai dengan kemampuan
peserta didik yang memakai
12) Menggunakan konsep yang jelas sehingga tidak membingungkan
peserta didik
13) Mempunyai sudut pandang (point of view) yang jelas18
Buku teks yang berkualitas dapat menyajikan informasi yang
mudah dipahami oleh pembacanya. Buku teks menjalin komunikasi
17
Mastuningsih, Keefektifan Kalimat Pada Wacana Buku Pelajaran Bahasa Indonesia
Untuk Kelas I SMP Terbitan Swasta (Studi Kasus Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Terbitan
Yudhistira dan Erlangga), (Semarang: Skripsi FBS UNNES, 2003), hlm 2 18
Tarigan. D dan H. G. Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung:
Angkasa, 2009), hlm. 22
15
tertulis dengan pembaca dengan menyajikan jaringan dan sistematika
informasi di dalam bukunya. Agar buku mempunyai asas manfaat yang
tinggi, buku juga menyajikan ketajaman dan jangkauan informasi yang
dapat dipelajari melalui bukunya. Pada saat membaca buku diharapkan
adanya komunikasi batin, seakan-akan pembaca sedang berguru kepada
sang pengarang. Buku yang baik memuat visi (arah), misi (pesan), konteks
(kaitan), konten (isi), dan proses dari sesuatu yang disajikan. Penyajian
yang baik akan membuat peserta didik bermotivasi tinggi untuk menguasai
informasinya. 19
Berbagai peran sentral buku pelajaran dalam memberdayakan
peserta didik, antara lain:20
1) Buku dapat ditempatkan sebagai sumber informasi serta guru sebagai
agen dari informasi tersebut
2) Buku dapat menarik niat dan minat peserta didik untuk menguasai
informasi dengan motivasi tinggi
3) Buku berperan sebagai manager dalam kegiatan belajar mengajar,
dilengkapi informasi dengan tingkat kesukaran yang bertahap
4) Buku dapat memenuhi tuntutan kurikulum dan memuat implementasi
pesan kurikulum
5) Sebagai wahana untuk melatih daya nalar dan pembentukan sikap
peserta didik
6) Menyajikan informasi yang komunikatif, menarik dan tidak
membosankan.
Adanya beberapa buku teks yang ada di indonesia diharapkan
saling mendukung dan melengkapi kelancaran proses belajar mengajar.
19
Supriyadi. D, Anatomi Buku Sekolah di Indonesia, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa,
2001, hlm. 49 20
Tarigan. D dan H. G. Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung:
Angkasa, 2009), hlm. 20
16
d. Standar Buku Teks Matematika
Setiap buku pelajaran yang digunakan di suatu instansi pendidikan
diharapkan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan sesuai dengan
perkembangan ilmu penngetahuan dan teknologi, serta sesuai dengan
kebutuhan kurikulum. Dari sudut pandang guru, buku teks yang baik
adalah buku teks yang merangsang kesadaran guru serta dapat membantu
dalam proses pembelajaran.
Guru sebagai pengguna buku teks mempunyai prefensi khusus
tentang buku teks. Ukuran yang ditetapkan guru dalam pemilihan buku
teks antara lain adalah dari pengalaman mengajar dan penguasaan materi
yang dimiliki oleh guru. Pemilihan buku teks yang dilakukan oleh guru
sangat bervarisai antara yang satu dengan yang lain.
Namun lain halnya dengan standar yang ditetapkan oleh Pusat
Perbukuan (Pusbuk). Pusbuk mempunyai standar dalam pemilihan buku
teks yang layak digunakan di sekolah, standar tersebut antara lain adalah
syarat, karakteristik, dan kompetensi minimum yang harus ada dalam
sebuah buku.21
Oleh karenanya ketika seseorang memilih buku teks matematika
tertentu, maka ia akan mengacu pada kebenaran isi, kejelasan penyajian,
ilustrasi yang jelas, variasi tingkat kesulitan soal, bahasa yang baik, serta
memunculkan pola pikir logis dan sistematis. Standar ini dapat
dikembangakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta kurikulum yang berlaku di sekolah.
21
Pusat Perbukuan,Pedoman Penilaian Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat
Perbukuan, 2005), hlm. 37
17
Menurut Pusbuk, standar-standar yang dipandang berkaitan dengan
materi yang termuat dalam buku teks adalah sebagai berikut:22
1) Kelengkapan Materi
Objek kajian dalam matematika meliputi konsep, fakta, definisi,
teorema, algoritma, operasi dan lain-lain. Untuk memperoleh hal
tersebut dibutuhkan aktivitas yang digunakan sehingga dapat
merangsang pola pikir peserta didik dalam pembelajaran matematika
yang sistematis dan logis. Sehingga pada akhirnya peserta didik dapat
mengkonstruksi pengetahuan dan kemampuan matematika dalam
pembelajaran. Selain itu materi yang disajikan dalam buku teks harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Kelengkapan materi yang ada dalam suatu buku teks merupakan
salah satu aspek yang menunjang pencapaian tersebut. Sehingga
dalam buku teks juga harus disertakan teorema-teorema serta bukti-
bukti yang menunjang materi pembelajaran matematika.
Hal ini disebabkan karena pembelajaran matematika mengikuti
metode spiral, yakni setiap mempelajari konsep baru perlu
memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari sebelumnya.
Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari.
Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan
memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika (spiral
melebar dan menaik). Oleh karena itu kelengkapan materi menjadi hal
yang sangat organ dalam buku teks matematika.23
2) Akurasi
Akurasi merupakan harga mutlak dalam sebuah buku teks.
Materi harus disajikan secara tepat sehingga tidak ada miskonsepsi
dan kesalahan yang sistematis. Sebagai contoh: menggunakan
22
Pusat Perbukuan,Pedoman Penilaian Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat
Perbukuan, 2005), hlm. 46-49 23
Departemen Pendidikan Nasional, Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran
Matematika, (Yogyakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum), hlm. 8
18
algoritma yang salah, notasi yang salah sehingga menghambat
komunikasi dan pemahaman matematis peserta didik. Akurasi dapat
dijadikan pondasi bagi peserta didik untuk membangun kerangka
berpikir matematika secara tepat.
Hal ini sesuai dengan karakter matematika, bahwa kebenaran-
kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran
konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan
yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas
pernyataan-pernyataan yang terdahulu yang telah diterima
kebenarannya.24
3) Penalaran dalam pembuktian
Penalaran adalah suatu proses atau suatu aktifitas untuk menarik
suatu kesimpulan atau proses berpikir dalam rangka membuat suatu
pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan
sebelumnya. 25
Penalaran dalam pembelajaran matematika sangat berperan
dalam pengambilan kesimpulan yang bersifat deduktif maupun
induktif. Dalam penurunan rumus misalnya, peserta didik diharapkan
mampu menjabarkannya dari beberapa teorema yang telah menjadi
landasan teori matematika.
Namun dalam buku ajar yang beredar di sekolah, jarang yang
menyertakan bukti-bukti, asal-usul dari rumus yang mereka pelajari.
Sehingga yang terjadi adalah rumus instan yang berkembang di
kalangan peserta didik. Padahal seharusnya kesimpulan yang mereka
dapatkan harus didasarkan pada alasan yang tepat. Jawaban-jawaban
dan rumus-rumus yang ada harus disertakan uji kebenarannya dengan
teknik penalaran yang benar.
24
Departemen Pendidikan Nasional, Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran
Matematika, (Yogyakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum), hlm. 8 25
Sri Wardhani, Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs Untuk
Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika, (Yogyakarta: Depdiknas Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, 2008), hlm: 11
19
4) Problem solving (Pemecahan masalah)
Banyak ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa masalah
merupakan pertanyaan yang harus dijawab atau direspon, namun
mereka juga menyatakan bahwa tidak semua pertanyaan otomatis
akan menjadi masalah. Suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya
jika pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu tantangan (challenge)
yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin (routine
procedure) yang sudah diketahui dalam pemecahan masalah, seperti
yang dinyatakan Cooney, et.al. berikut: ”.... for a question to be a
problem, it must present a challenge that cannot be resolved by some
routine procedure known to the student.” 26
Sedang arti pemecahan masalah (problem solving) adalah proses
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam
situasi baru yang belum dikenal. Dengan demikian ciri dari pernyataan
atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: ada tantangan
dalam materi atau tugas, masalah tidak dapat diselesaikan dengan
menggunakan prosedur rutin yang sudah diketehui penjawab. 27
Ada hal-hal tertentu yang mengakibatkan suatu soal menjadi
problem bagi peserta didik, antara lain:
a) materi prasyarat sudah diberikan kepada peserta didik.
b) algoritma belum diketahui oleh peserta didik.
c) penyelesaian terjangkau peserta didik.
d) peserta didik berkehendak untuk menyelesaikannya.
Oleh karenanya buku teks yang ada di sekolah mengharuskan
adanya proses pemecahan masalah. Pemecahan masalah memberikan
peluang bagi peserta didik untuk meningkatkan pengetahuannya.
Problem solving merupakan suatu ketrampilan yang perlu dikuasai
26
Atmini Dhurori, Markaban, Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam
Kajian Aljabar di SMP, (Yogyakarta: Kemendiknas, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika, 2010), hlm. 7 27
Sri Wardhani, Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs Untuk
Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika, (Yogyakarta: Depdiknas Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, 2008), hlm. 18
20
peserta didik dan merupakan kompetensi yang harus dicapai dalam
kurikulum.
5) Komunikasi
Matematika merupakan alat komunikasi yang sangat kuat, teliti
dan tidak membingungkan. Komunikasi ide-ide, gagasan pada operasi
atau pembuktian matematika banyak melibatkan kata-kata, lambang
matematis, dan bilangan. Oleh karena itu matematika merupakan mata
pelajaran yang membutuhkan penalaran. 28
Namun terkadang gagasan peserta didik terkadang jarang yang
tereksplor karena tidak ada stimulus yang menjadikan mereka
mengkomunikasikan permasalahan mereka. Padahal apa yang telah
diperoleh peserta didik perlu dikomunikasikan baik secara lisan,
tulisan maupun tindakan. Komunikasi berperan untuk meningkatkan
pengetahuan yang bersangkutan, misalnya adanya konfirmasi dari
guru maupun teman sekelas. Oleh karena itu, keberadaan buku teks
yang komunikatif bisa menjadikan stimulus bagi peserta didik dalam
mengembangkan pola pikir mereka.
6) Koneksi (keterkaitan)
Dalam proses belajar matematika terjadi proses berpikir. Dalam
berpikir, seseorang akan menyusun hubungan-hubungan antara
bagian-bagian informasi yang telah direkam di dalam pikirannya
sebagai pengertian. Dari penertian tersebut, terbentuklah pendapat
yang pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan.29
Oleh karena itu
keterkaitan (koneksi) merupakan hal yang harus ada dalam
pembelajaran matematika.
Materi yang disajikan runtut dan sistematis sehingga peserta
didik tidak bingung dan proses pembelajaran yang berlangsung akan
28
Moch. Syakur, Abdul Halim Fathani, Mathematical Intellegence Cara Cerdas Melatih
Otak Dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), Cet. II, hlm. 48 29
Moch. Syakur, Abdul Halim Fathani, Mathematical Intellegence Cara Cerdas Melatih
Otak Dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), Cet. II, hlm.
43-44
21
lebih efektif dan efisien. Urutan penyajian (sequencing) dalam buku
teks sangat penting untuk menentukan urutan mempelajari atau
mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika diantara beberapa
meteri pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat
(Prerequesite) akan menyulitkan peserta didik dalam mempelajarinya.
Sebagai contoh dalam materi operasi bilangan penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik akan
mengalami kesulitan mempelajari perkalian jika materi penjumlahan
belum dipelajari. 30
Konsep merupakan suatu ide abstrak yang memungkinkan
seseorang untuk mengklasifikasi suatu obyek dan menerangkan
apakah objek tersebut contoh atau bukan dari ide abstrak tersebut. 31
Koneksi digunakan untuk menghubungkan materi matematika yang
terstruktur dan membantu peserta didik menelusuri serta
mengorganisasi untuk membangun jaringan konsep yang tersimpan
dalam memorinya (schemata). Seorang siswa disebut telah
mempelajari konsep “barisan aritmetika” jika ia telah dapat
membedakan yang termasuk barisan aritmetika dari yang bukan
barisan aritmetika. Untuk sampai ke tingkat tersebut, siswa harus
dapat mengenali atribut atau sifat-sifat khusus dari suatu barisan
aritmetika. Dengan demikian jelaslah bahwa contoh konsep di atas
adalah “barisan aritmetika”.32
Koneksi yang terjadi juga menyangkut
kehidupan sehari-hari yang bertalian dengan matematika, matematika
dengan bidang lain, maupun koneksi antar konsep matematika.
30
Sofan Amri, Lift Khoiru Ahmadi, Konstruksi pengembangan pembelajran
pengaruhnya terhadap mekanisme dan praktek kurikulum, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010), hlm.
165-166 31
Fadjar Shodiq, Bagaimana Cara Mencapai Tujuan Pembelajaran Matematika di SMK,
(Yogyakarta: P4TK Depdiknas, 2008), hlm. 5 32
Fadjar Shodiq, Bagaimana Cara Mencapai Tujuan Pembelajaran Matematika di SMK,
(Yogyakarta: P4TK Depdiknas, 2008), hlm. 5
22
7) Penyampaian/Representasi
Matematika merupakan bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.
Simbol-simbol matematika bersifat “artifisial” yang baru memiliki
arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Simbol-simbol
matematika telah berhasil menjadikan matematika sebagai bahasa
yang menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional dari bahasa
verbal.33
Lambang-lambang matematika yang artifisial merupakan
perjanjian yang berlaku yang berlaku khusus. Oleh karena itu
ketersediaan gambar, grafik, tabel rumus, cerita, dan ilustrasi dalam
buku teks sangat membantu pencapaian pemahaman konsep secara
optimal.
8) Soal-soal dan latihan
Engel menyatakan: “In fact, problem-solving can be learned
only by solving problems. But it must be supported by strategies
provided by the trainer.” Jadi, pemecahan masalah, menurut Engel,
hanya dapat dipelajari para siswa dengan cara berlatih memecahkan
masalah. Karenanya mereka harus dibantu dengan beberapa strategi
yang sudah disiapkan pelatih atau gurunya. Namun penting juga
disampaikan bahwa soal yang akan diberikan kepada peserta didik
adalah soal yang benar-benar terkategori „masalah‟ bagi mereka;
sehingga untuk memecahkan masalah tersebut, para siswa tidak hanya
membutuhkan dan menggunakan ingatan yang baik saja, namun
mereka akan belajar dan berlatih menggunakan kemampuan bernalar
dan berpikirnya.34
Soal-soal kontekstual dimaksudkan agar proses pembelajaran
matematika yang berlangsung menjadi bermakna agar peserta didik
33
Moch. Masykur, Abdul Halim Fathani, Mathematical Intellegence Cara Cerdas
Melatih Otak Dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), Cet. II,
hlm: 48 34
Fadjar Shodiq, Bagaimana Cara Mencapai Tujuan Pembelajaran Matematika di SMK,
(Yogyakarta: P4TK Depdiknas, 2008), hlm. 26
23
termotivasi dan terlibat langsung dalan doing match antara lain:
menyatakan, mengubah, menyelesaikan, menerapkan,
mengkomunikasikan, menguji dan membuktikan.35
Inti dari belajar
memecahkan masalah adalah peserta didik terbiasa mengerjakan soal
yang memerlukan berpikir kritis, kreatif, logis dan rasional. Oleh
karena itu soal-soal yang menantang yang relistik dan kontekstual
menjadi menjadi penting dalam pembelajaran.36
Diharapkan peserta
didik dapat mengerti tentang konsep yang dibicarakan secara familiar
sehingga mampu memberikan kontribusi secara informal.
Cakupan aspek-aspek di atas dirangkum kedalam beberapa
indikator yang digambarkan dalam tabel berikut:
NO Aspek
1. Kelengkapan Materi
Aspek kognitif, afektif, psikomotorik
Materi yang disajikan sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar
Materi tersaji secara runtut (sequencing)
2. Akurasi
Definisi, konsep serta penjelasan
Contoh soal
Soal-soal
3. Penalaran dalam pembuktian
Rumus tersaji secara sistematis dari teorema yang berlaku
(bukan rumus jadi)
Soal yang mengandung pembuktian
4. Pemecahan masalah (Problem Solving)
tantangan dalam materi atau tugas
35
Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika, (Yogyakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum , 2007), hlm. 8 36
Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika, (Yogyakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum , 2007), hlm. 27
24
diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah
diketehui penjawab
5. Komunikasi
Mengandung ajakan untuk mendiskusikan masalah yang ada
dalam materi yang terkait
Mengandung ajakan untuk menyelesaikan pemaslahan atau soal
secara berpasangan ataupun kelompok
Adanya refleksi
6. Koneksi (keterkaitan)
Hubungan antara materi yang dipelajari dengan materi
sebelumnya (sequencing)
Hubungan antara materi yang dipelajari dengan disiplin ilmu
yang lain
Hubungan antara materi dan soal latihan yang dipelajari dengan
hal-hal yang bersifat kontekstual
7. Penyampaian/representasi
Rumus yang tersaji berdasarkan pada penalaran dalam
pembuktian
Terdapat tabel, ilustrasi atau cara lain untuk menjelaskan materi
Terdapat kata yang mengajak untuk mendiskusikan masalah
yang terkait dengan materi
Ada koneksi/keterkaitan
e. Standar Kompetensi dan kompetensi dasar matematika kelas VIII
Standar kompetensi digunakan sebagai acuan dalam pemilihan
bahan ajar. Dalam penyusunan buku teks standar kompetensi dan
kompetensi dasar digunakan sebagai bahan acuannya. Berikut adalah
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dijadikan acuan dalam
bahan ajar kelas VIII:
25
Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Aljabar
1. Memahami bentuk
aljabar, relasi,
fungsi, dan
persamaan garis
lurus
1.1 Melakukan operasi aljabar
1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam
faktor-faktornya
1.3 Memahami relasi dan fungsi
1.4 Menentukan nilai fungsi
1.5 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar
sederhana pada sistem koordinat Cartesius
1.6 Menentukan gradien, persamaan dan grafik
garis lurus
2. Memahami sistem
persa-maan linear
dua variabel dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah
2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua
variabel
2.2 Membuat model matematika dari masalah
yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel
2.3 Menyelesaikan model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel dan
penafsirannya
Geometri dan
Pengukuran
3. Menggunakan
Teorema
Pythagoras dalam
pemecahan masalah
3.1 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk
menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-
siku
3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar
yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras
26
Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Geometri dan
Pengukuran
4. Menentukan unsur,
bagian lingkaran
serta ukurannya
4.1 Menentukan unsur dan bagian-bagian
lingkaran
4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran
4.3 Menggunakan hubungan sudut pusat,
panjang busur, luas juring dalam
pemecahan masalah
4.4 Menghitung panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran
4.5 Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar
suatu segitiga
5. Memahami sifat-
sifat kubus, balok,
prisma, limas, dan
bagian-bagiannya,
serta menentukan
ukurannya
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok,
prisma dan limas serta bagian-bagiannya
5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma
dan limas
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume
kubus, balok, prisma dan limas
B. Penelitian Terdahulu
Untuk memeperjelas mengenai permasalahan, peneliti akan menguraikan
beberapa skripsi yang relevan mengenai pembahasan yang dibicarakan, antara
lain:
1. Analisis Kesalahan dan Perbaikan Konsep Pada Buku Teks Matematika
Kelas X Skripsi Hani‟ Maria, mahasiswa jurusan Matematika Fakultas dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang Tahun 2005. Kegiatan
utama penelitian ini adalah menganalisis isi buku teks matematika SMA kelas
X yaitu dalam hal kesalahan dan perbaikan konsep. Analisis yang dilakukan
bertujuan untuk mendeskripsikan dan memperbaiki kesalahan konsep. Buku
teks yang digunakan sebagai bahan analisis adalah ERW, ERN, ERS1, ERS2,
27
dan ERT. Kesalahan pengungkapan konsep matematika dalam hal ini adalah
ketidaktepatan konsep pada buku teks dengan konsep yang sebenarnya.
Hasil analisis ditemukan kesalahan konsep pada masing-masing buku teks,
yaitu: ERW sebanyak 10 kesalahan, ERN sebanyak 10 kesalahan, ERS1
sebanyak 3 kesalahan, ERS2 sebanyak 2 kesalahan, dan ERT sebanyak 5
kesalahan.
2. Analisis Sajian Materi Pada Buku Teks Matematika SMA Kelas IX IPA,
skripsi Elizabeth Eni, Mahasiswa Jurusan matematika FMIPA Universitas
Negeri Malang Tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
persentase kesesuaian penyajian materi pada buku teks dengan kurikulum
berdasarkan standar isi 2006 dan untuk mendeskripsikan kekeliruan
pengungkapan konsep dalam buku teks.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Buku yang dikaji adalah buku
teks matematika SMA kelas XI IPA, yaitu DP,SR dan NM. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan
rancangan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sebagaimana adanya pada saat
penelitian dilakukan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kesesuaian materi pada ketiga
buku teks dengan kurikulum berdasarkan standar isi 2006 tergolong tinggi
dengan persentase kesesuaian berturut turut untuk DP, SR, dan NM adalah
87,096%, 88,7096%, dan 87,096% (2) terdapat kekeliruan konsep pada
masing-masing buku teks yaitu pada DP sebanyak 8 kekeliruan, pada SR
sebanyak 2 kekeliruan, dan NM sebanyak 2 kekeliruan.
3. Analisis Teks Buku Sekolah Elektronik (BSE) IPS Terpadu Kelas VII
Terbitan Depdiknas pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan gejala
Atmosfer dan Hidrosfer serta pengaruhnya bagi kehidupan. Skripsi Wahyu
Wardani, Mahasiswa Jurusan Geografi, Program Studi Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu sosial, Universitas Negeri Malang, Tahun 2009.
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian
isi dengan kurikulum, serta untuk mengetahui tingkat kebenaran konsep dan
28
bahasa yang terdapat dalam buku ajar BSE IPS Terpadu Kelas VII. Selain itu
juga untuk mengetahui seberapa besar peranan penggunaan media untuk
menjelaskan konsep. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi dengan
dokumen sebagai objeknya. Rancangan penelitian ini menggunakan teknik
analisis isi untuk mendeskripsikan secara obyektif dan sistematis.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat
beberapa materi atau konsep yang tidak sesuai dengan indikator, kebenaran
konsep masih rendah, kebenaran bahasa dalam buku ajar IPS Terpadu sedang,
dan media yang digunakan cukup bagus dan cukup inovatif.
Berdasarkan penelitian tersebut, penelitian ini menganalisis tentang materi
dalam buku teks Yudhistira yang digunakan sebagai bahan ajar dalam
pembelajaran matematika di SMP/MTs. penelitian ini mencoba
mendiskripsikan tentang bagaimana materi dalam buku teks tersebut tersaji.
Ada persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya. Persamaannya adalah penelitian diatas merupakan penelitian
naskah terhadap buku teks yang digunakan peserta didik. Sedang
perbedaannya adalah penelitian ini menekankan pada analisis materi pada
buku teks, sedangkan pada penelitian Hani‟ Maria menekankan pada
kesalahan konsep yang terdapat dalam buku teks, pada penelitian Elizabeth
Eni menekankan pada kesesuaian materi dengan kurikulum dan kesalahan
konsep di dalamnya, pada penelitian Wahyu Wardani menekankan pada
kesesuaian isi dengan kurikulum serta kesalahan konsep dalam buku teks.
C. Kerangka Berpikir
Buku teks merupakan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting
dan strategis ntuk menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar peserta
didik di sekolah dan di rumah. Dari buku pelajaran kita dapat memperoleh
berbagai informasi dan pengetahuan. Buku pelajaran yang ada di sekolah
merupakan media instruksional yang mempunyai peran yang dominan di kelas.
Salah satu indikator kemajuan bangsa adalah bangsa yang mempunyai tingkat
kegemaran membaca yang tinggi. Hal ini merupakan indikator yang menunjukkan
bahwa bangsa mempunyai tingkat berpikir, mampu memecahkan berbagai
29
masalah dan tantangan zaman. Oleh karena itu buku pelajaran yang bermutu
merupakan suatu kebutuhan yang mutlak.
Buku-buku teks adalah buku pelajaran yang wajib digunakan di sekolah
dalam proses belajar mengajar termasuk pemberian tugas pada peserta didik dan
pembuatan soal-soal ujian. Banyaknya buku pelajaran yang beredar khususnya
matematika telah memberikan ruang bagi para pengguna buku dalam menentukan
buku mana yang akan digunakan. Kepala sekolah dan para guru diminta untuk
senantiasa memanfaatkan buku pelajaran tersebut secara optimal. Berbagai upaya
telah dilakukan untuk mendapatkan naskah yang bermutu yang dapat menggugah
keingintahuan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, namun demikian akan
tetap dilakukan penyempurnaan berkelanjutan pada buku-buku tertentu.
Usaha pemerintah untuk menyempurnakan instrumental input seperti
kurikulum dan buku ajar terus dilakukan dari waktu ke waktu. Penyempurnaan
proses pembelajaran metematika di sekolah didasarkan pada pemecahan masalah,
komunikasi, penalaran dan keaktifan, koneksi, komunikasi, tugas-tugas dan soal
yang kontekstual. Kriteria kelayakan ini dapat dilihat dari segi materi yang
digunakan dalam buku teks. Oleh karena itu setiap guru harus memperhatikan
kandungan yang ada dalam buku teks yang digunakan.
Salah satu buku teks yang digunakan oleh pesrta didik serta guru
matematika kelas VIII adalah buku teks matematika kelas VIII terbitan
Yudhistira. Buku ini merupakan buku paket yang menjadi pegangan dalam
pembelajaran matematika. Namun berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
terhadap guru matematika di Kelopok Kerja Guru Madrasah Kabupaten Batang
bahwa buku ini masih terdapat kekurangan antara lain penyajian materi yang
kurang sistematis. Dari sini peneliti dirasa masih perlu melakukan penelitian lebih
lanjut apakah memang buku ini sudah memenuhi kelayakan ataukan masih jauh
dari standar yang ditetapkan oleh BSNP. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian
mengenai buku teks matematika kelas VIII SMP/MTs terbitan Yudhistira yang
digunakan sebagai sumber belajar. Diharapkan dari penellitian ini dapat
memberikan gambaran kepada peneliti khususnya dan pelaku civitas akademika
pada umumnya dalam memilih buku teks yang akan digunakan.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Fokus Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian naskah. Penelitian ini
dilakukan pada buku teks Matematika kelas VIII terbitan Yudhistira. Sesuai
data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru yang menggunakan
buku ini masing terdapat kekurangan dari segi penyajian materi. Oleh karena
itu penelitian ini fokus terhadap kesesuaian materi matematika kelas VIII
dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
B. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis dokumen (documentary
analysis) atau analisis isi (content analysis) yaitu penelitian yang dilakukan
terhadap informasi yang didokumentasikan dalam bentuk tulisan. Dengan
analisis isi ini peneliti bekerja secara objektif dan sistematis untuk
mendeskripsikan isi bahan secara komunikatif. 1 Secara teknis analisi isi
mencakup upaya-upaya antara lain klasifikasi tanda-tanda yang dipakai
dalam komunikasi, menggunakan kriteria sebagai dasar klasifikasi dan
menggunakan teknis analisis tertentu untuk membuat prediksi.2
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi materi buku teks
matematika yang digunakan di SMP/MTs terbitan Yudhistira sesuai dengan
standar buku yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas materi buku
teks matematika yang digunakan oleh guru serta peserta didik kelas VIII
SMP/MTs.
1 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007) Cet. IX,
hlm. 244 2 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rike Sarasin, 1989)
hlm. 76
31
C. Sumber data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari dua sumber yaitu sumber primer dan
sumber sekunder.
1. Sumber primer
Sumber primer adalah sumber yang memberikan data langsung yang
merupakan obyek kajian dalam penellitian ini. Buku tersebut adalah buku
matematika kelas VIII MTs/SMP terbitan Yudhistira karangan Samsul
Hadi tahun 2007.
2. Sumber sekunder
Sumber sekunder merupakan data yang digunakan sebagai pelengkap
dari data primer. Dalam hal ini data sekunder digunakan sebagai bahan
penguat, pembanding, serta penjelasan dari jabaran data primer. Diantara
buku yang digunakan sebagai sumber data sekunder antara lain buku
Matematika untuk SMP kelas VIII terbitan Erlangga karangan Sukino dan
Wilson Simangungsong tahun 2008, dan Buku Matematika Konsep dan
Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs penerbit Aneka Ilmu
karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, serta buku-buku yang memuat
materi kelas VIII SMP/MTs Tahun 2007.
D. Metode Analisis Data
Data yang di analisis dalam penelitian ini adalah mengenai materi pada
buku teks matematika terbitan Yudhistira. Data ini meliputi beberapa sub
aspek yaitu: kelengkapan materi, akurasi, penalaran dan pembuktian, problem
solving, komunikasi, koneksi serta penyampaian. Analisis ini dilakukan
dengan mendeskripsikan keadaan materi dan memberi catatan pada buku teks
matematika terbitan Yudhistira yang di tulis oleh Samsul Hadi dari masing-
masing sub aspek yang ditentukan. Adapun sub aspek yang diteliti adalah
kelengkapan materi, akurasi, penalaran, pemecahan masalah, komunikasi,
koneksi, serta representasi.
32
Adapun tahapan analisis dalam penelitian ini adalah:3
a. Buku teks diproses dengan aturan yang dirancang sesuai dengan kategori
yang ditetapkan oleh BSNP dalam pusbuk (pusat perbukuan), dalam hal
ini peneliti membaca buku teks matematika sebelum mereduksi masing-
masing materi kedalam sub aspek yang akan diteliti.
b. Teks diproses secara sistematis, mana yang termasuk dalam suatu
kategori. Dalam hal ini peneliti memilih mana yang akan diteliti dari
aspek kelengkapan materi, akurasi, penalaran, komunikasi, pemecahan
masalah, koneksi dan representasi.
c. Proses analisis teks yang berdasarkan pada standar/kategori yang telah
ditetapkan. Peneliti mulai menganalisis bagaimana kondisi materi pada
buku teks matematika terbitan Yudhistira sesuai dengan aspek
kelengkapan materi, akurasi, penalaran, komunikasi, pemecahan
masalah, koneksi dan representasi.
d. Penarikan kesimpulan dari kategori yang dianalisis. Peneliti
menyimpulkan bagaimana keadaan masing-masing aspek yang ada pada
materi buku teks matematika terbitan Yudhistira tahun 2007 karangan
Samsul Hadi.
Tahapan tersebut dalpat digambarkan sebagai berikut:
(gambar 1.1)
3 Noeng Muhadjir, Metodologi penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rike Sarasin, 1989),
hlm. 79
Persiapan Reduksi Data
Analisis Data
Verifikasi
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Buku Teks Matematika Terbitan Yudhistira
1. Identitas Buku Teks Matematika Terbitan Yudhistira
Buku matematika untuk kelas VIII SMP/MTs terbitan Yudhistira adalah
obyek utama dalam penelitian ini. Buku ini berjudul “Aplikasi Matematika
SMP Kelas VIII” yang ditulis oleh Samsul Hadi. Buku ini merupakan
cetakan dari penerbit Yudhistira tahun 2007 dan merupakan buku yang
disepakati oleh Kelompok Kerja Guru Madrasah di Kabupaten Batang.
2. Deskripsi Umum Isi Buku Teks Matematika Terbitan Yudhistira
a) Deskripsi umum buku teks
Buku Yudhistira yang digunakan dalam pembelajaran SMP/MTs
terbagi kedalam dua klasifikasi ilmu matematika yaitu aljabar dan
geometri dan buku ini berisi delapan bab. Kajian aljabar terdapat pada
bab operasi aljabar; relasi, fungsi dan grafik fungsi; persamaan garis
lurus; dan sistem persamaan linear dua variabel. Kajian geometri
terdapat pada bab teorema phytagoras dan garis-garis pada segitiga;
lingkaran; garis singgung lingkaran; bangun ruang sisi datar.
b) Deskrispsi isi bab
Buku ini terbagi ke dalam beberapa sajian, yaitu:
1) Awal bab, dimulai dengan informasi global disertai ilustrasi untuk
menggambarkan apa yang akan dipelajari dan disertai dengan
kompetensi dasar. Adapun bagian-bagian dari sajian awal bab yaitu:
(a.) Kata kunci
Berisi kata-kata penting yang menggambarkan isi dari bab yang
akan dipelajari.
(b.) Kompetensi dasar
Berisi uraian kemampuan yang harus dimiliki dan dikembangkan
peserta didik secara memadai setelah mempelajari suatu bab.
(c.) Gambar pembuka bab
34
Berisi gambar-gambar kejadian dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan materi bab sehingga menggugah
kesadaran peserta didik bahwa matematika mempunyai
hubungan yang erat dengan lingkungan.
(d.) Pendahuluan
Berisi uraian singkat yang menjelaskan gambar pembuka bab
sehingga peserta didik mendapat gambaran umum mengenai bab
yang akan dipelajari.
2) Isi bab dan sub bab, menyajikan konsep dasar matematis yang
diuraikan. Bagian ini berisi tentang penjabaran dan penjelasan
mengenai bab yang terkait. Adapun bagian-bagian dari sajian awal
bab yaitu:
(a.) Uraian materi
Berisi penjelasan materi yang disajikan dalam bentuk masalah
dalam kehidupan sehari-hari yang dilengkapi dengan contoh soal
dan penyelesaiannya.
(b.) Masalah
Berisi masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dilengkapi
dengan contoh soal dan penyelesaiannya.
(c.) Diskusi
Berisi soal-soal yang harus didiskusikan oleh peserta didik untuk
meningkatkan pemahaman materi yang dipelajari.
(d.) Kini aku tahu!
Berisi artikel pengetahuan yang berhubungan dengan matematika
sehingga wawasan dan minat peserta didik terhadap matematika
bertambah.
3) Akhir pokok bahasan, berisi latihan yang disusun dengan soal-soal
atau latihan-latihan yang mambantu pemahaman peserta didik.
Adapun bagian-bagian dari sajian awal bab yaitu:
(a.) Selingan
35
Berisi permainan matematika sebagai selingan belajar yang
menyenangkan serta melatih peserta didik dalam menyelesaikan
masalah.
(b.) Tantangan
Berisi soal-soal matematika yang berguna untuk mengasah lebih
tajam kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah
matematika.
(c.) Latihan
Berisi soal-soal latihan diakhir sub bab untuk melatih
kemampuan peserta didik dalam meamhami materi yang telah
dipelajari.
(d.) Catatan
Berisi informasi tambahan untuk memperjelas dan memperkaya
materi.
4) Akhir bab, akhir semester dan akhir tahun berisi soal sebagai bahan
pengulangan terhadap hal-hal yang dipelajari dan diharapkan bisa
digunakan sebagai kontrol dalam hasil belajar. Adapun bagian-
bagian dari sajian awal bab yaitu:
(a.) Kata-kata bijak
Berisi kata-kata bijak di awal uji kompetensi bab untuk memberi
motivasi pada peserta didik dalam belajar.
(b.) Uji kompetensi
Berisi soal-soal latihan di akhir bab untuk melatih kemampuan
peserta didik dalam memahami materi yang telah dipelajari.
B. Deskripsi Materi Buku Teks Matematika Terbitan Yudhistira
Buku matematika terbitan Yudhistira ini terdiri dari dalapan (VIII) bab.
Dengan rincian sebagai berikut
1. Bab I : Operasi Aljabar
Berisi tentang operasi bentuk aljabar, faktor-faktor suku aljabar, dan
penyelesaian operasi pecahan bentuk aljabar, masalah kontekstual tentang
operasi bentuk aljabar. Bab ini terdiri dari empat sub bab.
36
Sub bab pertama yaitu bentuk aljabar membahas tentang pengertian
variabel, konstanta, bentuk aljabar, faktor, koefisien, suku satu dan suku
dua
Sub bab kedua yaitu operasi aljabar. Sub bab ini menjelaskan tentang
operasi penjumlahan dan pengurangnan, operasi perkalian operasi
pembagian dan pangkat.
Sub bab ke tiga yaitu pemfaktoran bentuk aljabar. Sub bab ini
membahas tentang pemfaktoran dengan sifat distributif, pemfaktoran
selisih dua kuadrat, pemfaktoran bentuk ax2+bx+c, penyederhanaan
pembagian bentuk aljabar.
Sub bab keempat yaitu operasi pecahan bentuk aljabar. Sub bab ini
membahas tentang operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan,
operasi perkalian dan pembagian pada pecahan, dan menyederhanakan
pecahan.
2. Bab II : Relasi, Fungsi, dan Grafik Fungsi
Berisi tentang pengertian relasi, bentuk fungsi dan menghitung nilai
fungsi. Bab ini terdiri dari tiga sub bab.
Sub bab pertama yaitu Relasi. Sub bab ini membahas tentang
pengertian relasi, diagram panah, himpunan pasangan berurutan, produk
cartesius
Sub bab kedua yaitu bentuk fungsi dan korespondensi satu-satu. Sub
bab ini membahas tentang pengertian fungsi, merumuskan suatu fungsi,
penyajian fungsi, banyak fungsi dari dua himpunan, dan korespondensi
satu-satu.
Sub bab ketiga adalah nilai fungsi dan grafik suatu fungsi. Sub bab ini
membahas tentang nilai dari suatu fungsi dan cara menggambar grafik
fungsi.
3. Bab III : Persamaan Garis Lurus
Berisi tentang pengertian persamaan garis lurus, gradien (kemiringan)
suatu garis, kedududkan dua garis lurus, membuat persamaan garis lurus.
Bab ini terdiri dari empat sub bab.
37
Sub bab pertama yaitu persamaan garis. Sub bab ini membahas
tentang pengertian persamaan garis, menggambar grafik persamaan garis
lurus, gradien, dan kedudukan dua garis.
Sub bab kedua yaitu cara menentukan persamaan garis. Sub bab ini
membahas tentang persamaan garis melalui titik pusat koordinat dengan
gradien, persamaan garis melalui sebuah titik (0,c) dengan gradien m,
persamaan garis melalui sebuah titik A(x,y) dengan gradien m, persamaan
garis melalui dua buah titik A(x1,y1) dan B (x2,y2), persamaan garis
memotong sumbu X di (a,0) dan sumbu Y di (0,b).
Sub bab ketiga yaitu perpotongan dua garis. Sub bab ini membahas
tentang cara menentukan titik potong dua garis.
Sub bab keempat adalah penerapan konsep persamaan garis lurus. Sub
bab ini membahas tentang aplikasi persamaan garis lurus dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Bab IV : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Berisi tentang pengertian persamaan linear dua variabel, sistem
persamaan linear dua variabel, sistem persamaan non linear dua variabel.
Bab ini terdiri dari empat sub bab.
Sub bab pertama yaitu persamaan linear dua variabel. Pengertian
persamaan linear dua variabel dan cara menggambar grafiknya.
Sub bab kedua yaitu sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).
Sub bab ini membahas tentang pengertian sistem persamaan linear dua
variabel, serta membentuk model matematika dari permasalahan yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.
Sub bab ketiga yaitu penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel (SPLDV). Sub bab ini membahas tentang penentuan akar SPLDV
dengan metode grafik, subtitusi, eliminasi,ataupun campuran.
Sub bab keempat yaitu penerapan sistem persamaan linear dua
variabel (SPLDV). Membahas tentang aplikasi SPLDV dalam hal-hal yang
bersifat kontekstual maupun hal yang terkait dengan disiplin ilmu lainnya.
38
5. Bab V : Teorema Pythagoras dan garis-garis pada segitiga
Berisi tentang unsur-unsur dalam teorema pythagoras, menentukan
teorema pythagoras, penggunaan teorema pythagoras, kebalikan teorema
pythagoras dan tripel pythagoras, dan penerapan teorema pythagoras. Bab
ini terdiri dari empat sub bab.
Sub bab pertama yaitu kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan. Sub
bab ini membahas tentang kuadrat dan akar kuadrat dari suatu bilangan,
luas persegi dan luas segitiga siku-siku.
Sub bab kedua yaitu teorema pythagoras. Sub bab ini berisi tentang
ilustrasi untuk menemukan dalil pythagoras dengan penggambaran media
alat peraga, pembuktian teorema pythagoras, teorema pythagoras pada
segitiga siku-siku.
Sub bab ketiga yaitu penggunaan teorema pythagoras pada bangun
datar. Sub bab ini membahas tentang aplikasi teorema pythagoras dalam
mencari luas dan keliling dari bangun datar.
Sub bab keempat yaitu kebalikan teorema pythagoras. Sub bab ini
membahas tentang tripel pythagoras dan kebalikan teorema pythagoras.
6. Bab VI : Lingkaran
Berisi tentang pengenalan lingkaran, dan menghitung besaran-besaran
bagian lingkaran. Bab ini terdiri dari enam sub bab.
Sub bab pertama yaitu unsur dan bagian-bagian lingkaran. Sub bab ini
membahas tentang lingkaran dan bidang lingkaran, unsur-unsur dan bagian
lingkaran, dan cara menggambar lingkaran.
Sub bab kedua yaitu keliling dan luas lingkaran. Sub bab ini
membahas tentang cara mencari keliling dan luas lingkaran.
Sub bab ketiga adalah hubungan panjang busur, luas juring, dan sudut
pusat lingkaran.
Sub bab keempat yaitu sifat dan hubungan unsur-unsur lingkaran. Sub
bab kelima adalah sudut pusat dan sudut keliling lingkaran. Sub bab ini
membahas tentang pengertian sudut pusat dan sudut keliling lingkaran,
39
hubungan sudut pusat dan sudut kelilinng lingkaran, sifat-sifat sudut
keliling, dan segi empat tali busur.
Sub bab keenam adalah sudut antara dua tali busur. Sub bab ini
membahas tentang sudut dalam lingkaran dan sudut luar lingkaran.
7. Bab VII : Garis singgung Lingkaran
Berisi tentang pengenalan sifat-sifat garis singgung lingkaran dan
menghitung panjang garis singgung lingkaran. Bab ini terdiri dari tiga sub
bab.
Sub bab pertama yaitu garis singgung lingkaran. Sub bab ini
membahas tentang pengertian garis singgung lingkaran, sifat-sifat garis
singgung lingkaran, panjang garis singgung lingkaran, cara melukis garis
singgung lingkaran.
Sub bab kedua yaitu garis singgung persekutuan dua lingkaran. Sub
bab ini membahas tentang pengertian garis singgung persekutuan luar, cara
melukis garis singgung persekutuan luar, pengertian garis singgung
persekutuan dalam, dan cara melukis garis singgung persekutuan dalam.
Sub bab ketiga yaitu lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga. Sub
bab ini membahas tentang lingkaran dalam suatu segitiga dan cara
melukisnya, serta lingkaran luar suatu segitiga dan cara melukisnya.
8. Bab VIII : Bangun Ruang sisi datar
Berisi tentang bangun ruang beraturan, kubus dan unsurnya, balok
dan unsurnya, model rangka dan jaring-jaring, serta luas permukaan dan
volume balok dan kubus. Prisma dan unsurnya, limas dan unsurnya,
model rangka dan jaring-jaring, serta luas permukaan dan volume prisma
dan limas. Bab ini terbagi dalam tiga sub bab.
Sub bab pertama yaitu jenis-jenis bangun ruang sisi datar. Sub bab ini
membahas tentang pengertian bangun ruang secara global dan menjelaskan
macam-macam bangun ruang sisi datar, kubus, balok, prisma, dan limas.
Sub bab kedua adalah jaring-jaring bangun ruang sisi datar. Sub bab ii
membahas tentang jaring-jaring kubus, jaring-jaring balok, jaring-jaring
balok, dan jaring-jaring prisma.
40
Sub bab ketiga adalah luas permukaan dan volume bangunruang sisi
datar. Sub bab ini membahas tentang luas permukaan bangun ruang sisi
datar yaitu balok, kubus, prisma dan limas; volume bangunruang sisi datar
yaitu balok, kubus, prisma dan limas.
C. Analisis Data Penelitian
Analisis materi dalam buku teks matematika terbagi dalam beberapa aspek.
Cakupan aspek-aspek di atas dibagi kedalam beberapa indikator sebagai
berikut:
1. Aspek kelengkapan materi
a. Materi mencakup aspek kognitif, afektif atau psikomotorik
b. Kesesuaian dengan kompetensi dasar yang terkandung dalam KTSP
c. Urutan sajian materi (sequencing)
2. Aspek akurasi
a. Akurasi definisi, konsep serta penjelasan
b. Akurasi contoh soal
c. Akurasi latihan
3. Aspek penalaran dalam pembuktian
a. Rumus tersaji secara sistematis dari teorema yang berlaku (bukan
rumus jadi)
b. Soal yang mengandung pembuktian
4. Aspek pemecahan masalah (problem solving)
a. Ada tantangan dalam materi atau tugas
b. Soal diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah
diketehui (tidak seperti contoh soal yang ada dalam materi)
5. Aspek komunikasi
a. Materi mengandung ajakan untuk mendiskusikan masalah yang ada
dalam materi yang terkait
b. Materi mengandung refleksi
6. Aspek koneksi (keterkaitan)
a. Hubungan antara materi yang dipelajari dengan disiplin ilmu yang
lain
41
b. Hubungan antara materi yang dipelajari dengan hal-hal yang bersifat
kontekstual
7. Aspek penyampaian atau representasi
a. Terdapat tabel, ilustrasi atau cara lain untuk menjelaskan materi
b. Ketersediaan keterangan peraga yang digunakan dalam materi yang
terkait.
1. Aspek kelengkapan materi
Tabel 4.1 (analisis kelengkapan materi)
Bab I “Operasi Aljabar”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Mencakup aspek
kognitif, afektif atau
psikomotorik
Materi yang tersaji mengandung aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik
b. Kesesuaian dengan
kompetensi dasar
Materi yang tersaji sesuai dengan
kompetensi dasar 1.1 melakukan operasi
aljabar dan 1.2 menguraikan bentuk aljabar
ke dalam faktor-faktornya.
c. Urutan sajian materi
(sequencing)
- Ada pembahasan yang kurang sesuai dengan
urutan sajiannya yaitu permasalahan yang
disajikan pada sub bab pertama tidak
terjawab pada sub bab pertama, melainkan
pada sub bab yang kedua. Soal latihan 1.1
no. 5 tidak sesuai dengan sequence peserta
didik, sebab penyederhanaan bentuk aljabar
tidak ada dalam pembahasan sub bab
pertama.
42
Bab II ““Relasi, Fungsi, dan Grafik Fungsi”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Mencakup aspek
kognitif, afektif atau
psikomotorik
Materi yang tersaji mengandung aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik
b. Kesesuaian dengan
kompetensi dasar
Materi yang tersaji sesuai dengan
kompetensi dasar 1.3 Memahami relasi dan
fungsi, 1.4 Menentukan nilai fungsi, 1.5
Membuat sketsa grafik fungsi aljabar
sederhana pada sistem koordinat cartesius
c. Urutan sajian materi
(sequencing)
Pembahasan dan latihan sudah sesuai
dengan sequencing materi
Bab III “Persamaan Garis Lurus”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Mencakup aspek
kognitif, afektif atau
psikomotorik
Materi yang tersaji mengandung aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik
b. Kesesuaian dengan
kompetensi dasar
Materi yang tersaji sesuai dengan
kompetensi dasar 1.6 Menentukan gradien,
persamaan dan grafik garis lurus
c. Urutan sajian materi
(sequencing)
Pembahasan dan latihan sudah sesuai
dengan sequencing materi. Namun ada
beberapa yang tidak sesuai dengan
sequencing materi antara lain: Latihan 3.3
no.5 (e dan f) dan latihan 3.4 no 5 (e)
merupakan soal mencari persamaan garis
melalui dua titik yang pembahasannya ada di
sub pokok bahasan selanjutnya.
43
Bab IV “Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Mencakup aspek
kognitif, afektif atau
psikomotorik
Materi yang tersaji mengandung aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik
b. Kesesuaian dengan
kompetensi dasar
Materi yang tersaji sesuai dengan
kompetensi dasar 2.1 Menyelesaikan sistem
persamaan linear dua variabel, 2.2 Membuat
model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear
dua variabel, 2.3 Menyelesaikan model
matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear dua variabel
dan penafsirannya.
c. Urutan sajian materi
(sequencing)
Pembahasan dan latihan sudah sesuai
dengan sequencing materi.
Bab V “Teorema Pythagoras dan Garis-Garis Pada Segitiga”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Mencakup aspek
kognitif, afektif atau
psikomotorik
Materi yang tersaji mengandung aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik
b. Kesesuaian dengan
kompetensi dasar
Materi yang tersaji sesuai dengan kompetensi
dasar 3.1 Menggunakan Teorema Pythagoras
untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga
siku-siku, 3.2 Memecahkan masalah pada
bangun datar yang berkaitan dengan Teorema
Pythagoras
44
c. Urutan sajian materi
(sequencing)
- Materi yang tersaji sesuai dengan
sequencing materi
Bab VI “Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Mencakup aspek
kognitif, afektif atau
psikomotorik
Materi yang tersaji mengandung aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik
b. Kesesuaian dengan
kompetensi dasar
Materi yang tersaji sesuai dengan kompetensi
dasar 4.1 Menentukan unsur dan bagian-
bagian lingkaran, 4.2 Menghitung keliling dan
luas lingkaran, 4.3 Menggunakan hubungan
sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam
pemecahan masalah
c. Urutan sajian materi
(sequencing)
Pembahasan dan latihan sudah sesuai dengan
sequencing materi.
Bab VII “Garis Singgung Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Mencakup aspek
kognitif, afektif atau
psikomotorik
Materi yang tersaji mengandung aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik
b. Kesesuaian dengan
kompetensi dasar
Materi yang tersaji sesuai dengan kompetensi
dasar 4.4 Menghitung panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran, 4.5 Melukis
lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu
segitiga
45
c. Urutan sajian materi
(sequencing)
Pembahasan dan latihan sudah sesuai dengan
sequencing materi.
Bab VIII “Bangun Ruang Sisi Tegak”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Mencakup aspek
kognitif, afektif atau
psikomotorik
Materi yang tersaji mengandung aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik
b. Kesesuaian dengan
kompetensi dasar
Materi yang tersaji sesuai dengan kompetensi
dasar 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus,
balok, prisma dan limas serta bagian-
bagiannya, 5.2 Membuat jaring-jaring kubus,
balok, prisma dan limas , 5.3 Menghitung luas
permukaan dan volume kubus, balok, prisma
dan limas
c. Urutan sajian materi
(sequencing)
Pembahasan dan latihan sudah sesuai
dengan sequencing materi.
2. Aspek Akurasi
Tabel 4.2 (analisis akurasi)
Bab I “Operasi Aljabar”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Akurasi definisi,
konsep serta penjelasan
Definisi, konsep dan penjelasan yang tersaji
akurat
b. Akurasi contoh soal Contoh 1.1 - 1.16 yang tersaji sudah akurat.
c. Akurasi latihan Latihan 1.1 - 1.8 yang tersaji akurat.
46
Bab II ““Relasi, Fungsi, dan Grafik Fungsi”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Akurasi definisi,
konsep serta penjelasan
Definisi, konsep dan penjelasan yang tersaji
akurat
b. Akurasi contoh soal Contoh soal 2.1 – 2.7 yang tersaji akurat
c. Akurasi latihan Latihan 2.1 no. 7(b) tidak akurat, latihan 2.5
no.4(a) dan no.5(a) tidak akurat
Bab III “Persamaan Garis Lurus”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Akurasi definisi,
konsep serta penjelasan
Definisi, konsep dan penjelasan yang tersaji
sudah akurat, kecuali penjelasan yang tersaji
pada sub bab Latihan 3.2 yang tersaji akurat.
Kecuali soal no. 4 (j) terdapat kesalahan soal
yang hanya ada satu variabel yaitu y (tidak
ada variabel x)perpotongan dua garis ada
kekurangan yaitu pada substitusi x1 pada y1
“(kurang +b1)” namun rumus akhir yang
tersaji akurat.
b. Akurasi contoh soal Contoh soal 1.1 tidak akurat. Persamaan i
bukan merupakan persamaan garis. Contoh
soal yang lain akurat.
c. Akurasi latihan Latihan yang tersaji akurat
Bab IV “Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Akurasi definisi,
konsep serta penjelasan
Definisi, konsep dan penjelasan yang tersaji
akurat
47
b. Akurasi contoh soal Contoh. 4.1 – 4.16 yang tersaji sudah akurat.
c. Akurasi latihan Latihan 4.1 – 4.6 yang tersaji akurat.
Bab V “Teorema Pythagoras dan Garis-Garis Pada Segitiga”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Akurasi definisi,
konsep serta penjelasan
Definisi, konsep dan penjelasan yang tersaji
akurat
b. Akurasi contoh soal Contoh. 5.1 – 5.6 yang tersaji sudah akurat.
c. Akurasi latihan Latihan 5.1 – 5.6 yang tersaji akurat.
Bab VI “Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Akurasi definisi,
konsep serta penjelasan
Definisi, konsep dan penjelasan yang tersaji
akurat
b. Akurasi contoh soal Contoh. 6.1 – 6.10 yang tersaji sudah akurat.
c. Akurasi latihan Latihan 6.1 – 6.7 yang tersaji akurat, kecuali
latihan6.4 no 2 dan 6.7 no 2 soal yang
tersaji tidak akurat karena segitiga PRQ
adalah segitiga sama kaki.
Bab VII “Garis Singgung Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Akurasi definisi,
konsep serta penjelasan
Definisi, konsep dan penjelasan yang tersaji
akurat
b. Akurasi contoh soal Contoh 7.1 – 7.6 yang tersaji sudah akurat.
c. Akurasi latihan Latihan 7.1– 7.3 yang tersaji akurat, kecuali
latihan 7.3 no 1, no 5 dan no. 6 soal yang
48
tersaji tidak akurat.
Bab VIII “Bangun Ruang Sisi Tegak”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Akurasi definisi,
konsep serta penjelasan
Definisi, konsep dan penjelasan yang tersaji
akurat
b. Akurasi contoh soal Contoh 8.1 – 8.4 yang tersaji sudah akurat,
kecuali latihan 8.4 no. 1 dan no. 2
c. Akurasi latihan Latihan 8.1- 8.4 yang tersajji akurat
3. Aspek penalaran dan pembuktian
Tabel 4.3 (analisis penalaran dan pembuktian)
Bab I “Operasi Aljabar”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Rumus tersaji secara
sistematis dari teorema
yang berlaku (bukan
rumus jadi)
Pada dasarnya pada sifat perkalian sudah
cukup sistematis namun akan lebih baik jika
ditambahkan dengan hubungan ilustrasi
dengan rumus yang berlaku pada operasi
perkalian(a + b) dan (c + d) dapat ditulis
sebagai berikut.
(a + b)(c + d) = (a + b)c + (a + b)d
= ac + bc + ad + bd = ac + ad + bc + bd
Secara skema, perkalian ditulis:
(a + b)(c + d) = ac + ad + bc + bd
Secara umum rumus yang tersedia tersaji
secara sistematis
b. Soal yang mengandung
pembuktian
Latihan 1.1 – 1. 8 tidak ada soal yang
mengandung pembuktian kecuali latihan yaitu
latihan 1.6 no.4 (d)
49
Bab II “Relasi, Fungsi, dan Grafik Fungsi”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Rumus tersaji secara
sistematis dari teorema
yang berlaku (bukan
rumus jadi)
Pengertian dan penjelasan disajikan secara
sistematis dengan menjelaskan tentang
masalah yang terkait terlebih dahulu.
b. Soal yang mengandung
pembuktian
Latihan 2.3 no. 2 mengandung pembuktian.
Peserta didik membuktikan hasil yang dihitung
dengan rumus dan mencocokkannya dengan
membuat diagram panah tentang banyaknya
fungsi yang terbentuk.
Bab III “Persamaan Garis Lurus”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Rumus tersaji secara
sistematis dari teorema
yang berlaku (bukan
rumus jadi)
Rumus persamaan garis sudah tersaji sacara
sistematis dengan penjelasan berada di awal
dan di akhiri dengan sajian rumus.
b. Soal yang mengandung
pembuktian
- Latihan 3.1 soal 5,6, dan 7 mengandung
pembuktian
- Latihan 3.2 soal no 5 mengandung
pembuktian
- Latihan 3.5 soal no 15 mengandung
pembuktian
Bab IV “Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Rumus tersaji secara
sistematis dari teorema
Pengertian dan penjelasan mengenai sistem
persamaan linear dua variabel tersaji secara
50
yang berlaku (bukan
rumus jadi)
sistematis
b. Soal yang mengandung
pembuktian
Tidak ada soal yang mengandung
pembuktian
Bab V “Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Rumus tersaji secara
sistematis dari teorema
yang berlaku (bukan
rumus jadi)
Pengertian dan penjelasan mengenai sistem
persamaan linear dua variabel tersaji secara
sistematis
b. Soal yang mengandung
pembuktian
- Latihan 5.6 no.2 merupakan soal yang
mengandung pembuktian
Bab VI “Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Rumus tersaji secara
sistematis dari teorema
yang berlaku (bukan
rumus jadi)
Pengertian dan penjelasan serta rumus
mengenai lingkaran tersaji secara sistematis
b. Soal yang mengandung
pembuktian
Tidak ada soal yang mengandung
pembuktian
Bab VII “Garis Singgung Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Rumus tersaji secara
sistematis dari teorema
yang berlaku (bukan
rumus jadi)
Pengertian dan penjelasan serta rumus
mengenai garis singggung lingkaran tersaji
secara sistematis
b. Soal yang mengandung Tidak ada soal yang mengandung
51
pembuktian pembuktian
Bab VIII “Bangun Ruang Sisi Tegak”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Rumus tersaji secara
sistematis dari teorema
yang berlaku (bukan
rumus jadi)
Pengertian dan penjelasan serta rumus
mengenai bangun ruang tersaji secara
sistematis
b. Soal yang mengandung
pembuktian
Soal Latihan 8.2 no 3,4 dan 5 serta latihan
8.3merupakan soal yang mengandung
pembuktian dan latihan 8.3
4. Aspek pemecahan masalah (Problem solving)
Tabel 4.4 (analisis pemecahan masalah)
Bab I “Operasi Aljabar”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Ada tantangan dalam
materi atau tugas
- Masalah kelereng dan permen pada sub bab
pertama
- Latihan no.5 merupakan soal yang
mengandung tantangan
- Masalah buku dan pensil terkait dengan
penjumlahan buku dan pensil yang
berkaitan dengan aplikasi operasi bentuk
aljabar.
- Soal latihan 1.4 no.5(a) tentang ilustrasi (a-
b)n dengan mengganti n dengan 2, 3, 4 dan
seterusnya.
- Masalah kelereng dan permen, tentang
hubungan masalah tersebut dengan
52
pemfaktoran bentuk aljabar
- Latihan 1.6 no.4 (a) yang menganjurkan
peserta didik untuk mencari penyelesaian
yang paling cepat dan mudah menurut
kemampuan masing-masing.
- Masalah pembagian sawah yang
menganjurka peserta didik untuk
mendiskusikan materi pembagian bentuk
aljabar
- Soal latihan 1.7 no.5 tentang penyelesaian
soal cerita.
- Masalah tanah yang menganjurkan peserta
didik untuk mendiskusikan materi operasi
pecahan bentuk aljabar
b. Soal diselesaikan
dengan menggunakan
prosedur rutin yang
sudah diketahui
(penggabungan konsep
yang telah dipelajari
sebelumnya)
Latihan 1.1
Menggunakan konsep yang telah diketahui
kecuali soal no.5 baru akan dipelajari di sub
bab selanjutnya
Latihan 1.2
Menggunakan konsep yang telah diketahui,
kecuali soal no.3(f) karena perkalian koefisien
diajarkan setelah pembahasan penjumlahkan
dan pengurangkan bentuk aljabar.
Latihan 1.3 – latihan 1.8
Menggunakan konsep yang telah diketahui
53
Bab II “Relasi, Fungsi, dan Grafik Fungsi”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Ada tantangan dalam
materi atau tugas
- Masalah daftar menu yang disajikan di
awal sub bab pertama yang merangsang
peserta didik dengan pertanyaan yang
memberi stimulus mengenai relasi
- Masalah pajak terkait dengan fungsi
- Masalah bahan bakar mobil terkait dengan
nilai suatu fungsi
b. Soal diselesaikan
dengan menggunakan
prosedur rutin yang
sudah diketahui
(penggabungan konsep
yang telah dipelajari
sebelumnya)
Latihan 2.1 – 2.5 menggunakan konsep yang
telah diketahui
Bab III “Persamaan Garis Lurus”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Ada tantangan dalam
materi atau tugas
- Masalah cincin tersembunyi
- Masalah cincin tersembunyi II
- Masalah sifat anggota barisan anak yang
menunjukkan gambaran awal tentang
perpotongan dua garis.
b. Soal diselesaikan
dengan menggunakan
- Latihan 3.1 – 3.7 menggunakan konsep
yang telah diketahui
54
prosedur rutin yang
sudah diketahui
(penggabungan konsep
yang telah dipelajari
sebelumnya)
Bab IV “Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Ada tantangan dalam
materi atau tugas
- Pada sub bab ini penjelasan konsep
persamaan linear dua variable sangat rinci,
oleh karenanya tantangan dalam sub bab
pertama masih kurang. Tidak ada masalah
kontekstual yang mengajak peserta didik
untuk berpikir secara aplikatif dan
kontekstual.
- Soal latihan 4.1 no.4 berisi tentang aplikasi
persamaan linear dalam kehidupan sehari-
hari secara kontekstual.
- Masalah pembelian pakaian yang berkaitan
dengan aplikasi system persamaan linear
dua variable .
- Soal no.1,3 dan 6 berisi tentang aplikasi
system persamaan linear dalam kehidupan
sehari-hari secara kontekstual. Soal no. 4
yaitu menyusun persamaan linear dua
variable dengan diketahui akar-akarnya.
Dalam penjelasan sebelumnya belum ada
contoh atau rumus yang dijelaskan
sehinggga peserta didik harus
menggunakan konsep yang sudah diketahui
55
sebelumnya untuk menyelesaikan latihan
tersebut.
- Masalah pembelian alat tulis yang
menganjurkan peserta didik untuk
mendiskusikan penyelesaian persamaan
linear dua variable pada awal pembahasan
materi
- Soal-soal yang disajikan pada sub bab ke
empat merupakan aplikasi konsep sistem
persamaan linear dalam pemecahan masalah
di kehidupan sehari-hari.
b. Soal diselesaikan
dengan menggunakan
prosedur rutin yang
sudah diketahui
(penggabungan konsep
yang telah dipelajari
sebelumnya)
Latihan 4.1- 4.6 menggunakan konsep yang
telah diketahui
Bab V “Teorema Pythagoras”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Ada tantangan dalam
materi atau tugas
- Peserta didik dianjurkan untuk
melakukan praktek mengenai
hubungan tiga persegi yang disusun
membentuk segitiga siku-siku. Peserta
didik dianjurkan mendiskusikan hal
tersebut sehingga peserta didik dapat
menemukan hubungannya terhadap
teorema phitagoras
- Masalah tanah di persawahan dan tali
56
yang menganjurkan peserta didik dapat
mendiskusikan konsep teorema
pitagoras terhadap hal yang bersifat
kontekstual
b. Soal diselesaikan
dengan menggunakan
prosedur rutin yang
sudah diketahui
(penggabungan konsep
yang telah dipelajari
sebelumnya)
Soal 5.1-5.6 diselesaikan menggunakan
konsep yang telah dipelajari
Bab VI “Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Ada tantangan dalam
materi atau tugas
- Masalah jam yang disajikan pada sub
bab ke dua sehingga peserta didik
mendiskusikan jarak yang ditempuh
untuk satu putaran penuh. Hal ini
sebagai bahan referensi dalam mencari
kelliling lingkaran
b. Soal diselesaikan
dengan menggunakan
prosedur rutin yang
sudah diketahui
(penggabungan konsep
yang telah dipelajari
sebelumnya)
Soal 6.1-6.7 diselesaikan menggunakan
konsep yang telah dipelajari
57
Bab VII “Garis Singgung Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Ada tantangan dalam
materi atau tugas
- Masalah katrol dan jungkit yang
disajikan di awal sub bab sebagai
gambaran awal bagi peserta didik
sebelum mempelajari garis singgung.
Tantangan dalam materi ini adalah
peserta didik dihadapkan pada masalah
katrol dan jungkit yang menggunakan
konsep garis singgung. Sehingga
peserta didik dapat termotivasi untuk
lebih mempelajari materi garis
singgung
b. Soal diselesaikan
dengan menggunakan
prosedur rutin yang
sudah diketahui
(penggabungan konsep
yang telah dipelajari
sebelumnya)
Soal latihan 7.1-7.3 yang tersaji diselesaikan
dengan menggunakan konsep yang telah
dipelajari
Bab VIII “Bangun Ruang Sisi Tegak”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Ada tantangan dalam
materi atau tugas
Pada penjelasan di awal sub bab
dijelaskanmengenai masalah lamion yang
mengajak peserta didik untuk mendiskusikan
bentuk masing-masing bentuk lampion
tersebut seperti bentuk yang menyerupai
kubus, balok, prisma dan limas. Untuk
58
selanjutnya bisa dijadikan referensi dalam
mempelajari materi bangun ruang sisi datar
b. Soal diselesaikan
dengan menggunakan
prosedur rutin yang
sudah diketahui
(penggabungan konsep
yang telah dipelajari
sebelumnya)
Latihan 8.1-8.4 menguunakan konsep yang
telah dipelajari
5. Aspek Komunikasi
Tabel 4.5 (analisis komunikasi)
Bab I “Operasi Aljabar”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Materi mengandung
ajakan untuk
mendiskusikan masalah
yang ada dalam materi
yang terkait
- Pada setiap pembahasannya menggunakan
bahasa yang komunikatif.
- Mendiskusikan masalah yang serupa
kelereng dan permen agar peserta didik lebih
mengetahui tentang konsep bentuk aljabar.
- Mendiskusikan masalah yang berkaitan
dengan suku sejenis sehingga peserta didik
dapat menemukan sendiri proses
penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar secara inquiry
- Mendiskusikan masalah yang berkaitan
dengan permasalahan yang sejenis dengan
permasalahan yang disajikan dalam ilustrasi
dalam pembahasan.
- Mendiskusikan masalah tanah yang
59
berkaitan dengan operasi bentuk aljabar
sehingga peserta didik dapat menemukan
sendiri operasi pecahan bentuk aljabar
secara inquiry
b. Materi mengandung
refleksi
Tidak ada refleksi yang tersedia.
Rangkuman seharusnya dituliskan beserta
dengan manfaat atau penerapan materi
dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta
didik sebagai laporan yang bisa dijadikan
sebagai refleksi setiap akhir bab.
Bab II “Relasi, Fungsi, dan Grafik Fungsi”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Materi mengandung
ajakan untuk
mendiskusikan masalah
yang ada dalam materi
yang terkait
- Mendiskusikan masalah daftar menu yang
disajikan di awal sub bab pertama mengenai
relasi
- Mendiskusikan masalah pajak terkait dengan
fungsi
- Mendiskusikan masalah bahan bakar mobil
yang terkait dengan nilai suatu fungsi
b. Materi mengandung
refleksi
Tidak ada refleksi yang tersedia.
Rangkuman seharusnya dituliskan beserta
dengan manfaat atau penerapan materi
dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta
didik sebagai laporan yang bisa dijadikan
sebagai refleksi setiap akhir bab.
60
Bab III “Persamaan Garis Lurus”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Materi mengandung
ajakan untuk
mendiskusikan masalah
yang ada dalam materi
yang terkait
- Pada setiap pembahasannya menggunakan
bahasa yang komunikatif.
- Mendiskusikan masalah cincin yang
tersembunyi di halaman rumah agar peserta
didik lebih mengetahui tentang konsep
persamaan garis.
- Mendiskusikan tentang tanjakan jalan.
Masalah ini berhubungan dengan kemiringan
suatu garis.
- Mendiskusikan masalah cincin tersembunyi
yang berkaitan dengan persamaan garis
- Mendiskusikan persamaan garis pada sumbu
x dan y
- Mendiskusikan masalah yang berkaitan
dengan permasalahan yang sejenis dengan
permasalahan yang disajikan dalam ilustrasi
dalam pembahasan. Dengan ini diharapkan
peserta didik dapat menemukan sendiri
konsep pemfaktoran bentuk aljabar secara
inquiry
b. Materi mengandung
refleksi
Tidak ada refleksi yang tersedia.
Rangkuman seharusnya dituliskan beserta
dengan manfaat atau penerapan materi
dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta
didik sebagai laporan yang bisa dijadikan
sebagai refleksi setiap akhir bab.
61
Bab IV “Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Materi mengandung
ajakan untuk
mendiskusikan masalah
yang ada dalam materi
yang terkait
- Pada setiap pembahasannya menggunakan
bahasa yang komunikatif.
- Mendiskusikan masalah persamaan linear
satu varibel sebagai apersepsi dalam
pembahasan bab.
- Mendiskusikan masalah pembelian pakaian
dan alat tulis yang berkaitan dengan system
persamaan linear dua variable
b. Materi mengandung
refleksi
Tidak ada refleksi yang tersedia.
Rangkuman seharusnya dituliskan beserta
dengan manfaat atau penerapan materi
dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta
didik sebagai laporan yang bisa dijadikan
sebagai refleksi setiap akhir bab.
Bab V “Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Materi mengandung
ajakan untuk
mendiskusikan masalah
yang ada dalam materi
yang terkait
- Pada setiap pembahasannya menggunakan
bahasa yang komunikatif.
- Mendiskusikan masalah guntingan kertas
dan tali sebagai alat peraga dalam materi
teorema pythagoras
- Mendiskusikan masalah pembagian sawah
b. Materi mengandung
refleksi
Tidak ada refleksi yang tersedia.
Rangkuman seharusnya dituliskan beserta
dengan manfaat atau penerapan materi
62
dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta
didik sebagai laporan yang bisa dijadikan
sebagai refleksi setiap akhir bab.
Bab VI “Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Materi mengandung
ajakan untuk
mendiskusikan masalah
yang ada dalam materi
yang terkait
- Pada setiap pembahasannya menggunakan
bahasa yang komunikatif.
- Mendiskusikan macam-macam contoh
lingkaran yang ada di kehidupan sehari-hari
seperti jam
- Dalam setiap sub bab terdapat sebagian
perintah untuk mendiskusikan soal yang ada
( dalam kolom diskusi)
b. Materi mengandung
refleksi
Tidak ada refleksi yang tersedia.
Rangkuman seharusnya dituliskan beserta
dengan manfaat atau penerapan materi
dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta
didik sebagai laporan yang bisa dijadikan
sebagai refleksi setiap akhir bab.
Bab VII “Garis Singgung Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Materi mengandung
ajakan untuk
mendiskusikan masalah
yang ada dalam materi
yang terkait
- Pada setiap pembahasannya menggunakan
bahasa yang komunikatif.
- Dalam setiap sub bab terdapat sebagian
perintah untuk mendiskusikan soal yang ada
( dalam kolom diskusi)
- Mendiskusikan masalah jungkat-jungkit,
katrol yang menggunakan konsep garis
63
singgung lingkaran
b. Materi mengandung
refleksi
Tidak ada refleksi yang tersedia.
Rangkuman seharusnya dituliskan beserta
dengan manfaat atau penerapan materi
dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta
didik sebagai laporan yang bisa dijadikan
sebagai refleksi setiap akhir bab.
Bab VIII “Bangun Ruang Sisi Tegak”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Materi mengandung
ajakan untuk
mendiskusikan masalah
yang ada dalam materi
yang terkait
- Pada setiap pembahasannya menggunakan
bahasa yang komunikatif.
- Mendiskusikan contoh bangun ruang yang
ada di kehidupan sehari-hari
- Dalam setiap sub bab terdapat sebagian
perintah untuk mendiskusikan soal yang ada
( dalam kolom diskusi)
- Mendiskusikan masalah balok katu yang
disusun. Susunan yangh terbentuk
merupakan gabungan dari dua bangun ruang.
b. Materi mengandung
refleksi
Tidak ada refleksi yang tersedia.
Rangkuman seharusnya dituliskan beserta
dengan manfaat atau penerapan materi
dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta
didik sebagai laporan yang bisa dijadikan
sebagai refleksi setiap akhir bab.
64
6. Aspek koneksi (keterkaitan)
Tabel 4.6 (Analisis koneksi)
Bab I “Operasi Aljabar”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan disiplin ilmu
yang lain
Tidak ada keterangan koneksi dengan ilmu
yang lain.
b. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan hal-hal yang
bersifat kontekstual
- Ada keterangan koneksi dengan hal yang
kontekstual yang disajikan di awal sub bab.
- Soal kontekstual terdapat pada latihan 1.1
no.3 dan 4, latihan 1.7 no.5
Bab II “Relasi, Fungsi, dan Grafik Fungsi”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan disiplin ilmu
yang lain
Tidak ada keterangan koneksi dengan ilmu
yang lain.
b. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan hal-hal yang
bersifat kontekstual
- Ada keterangan koneksi dengan hal yang
kontekstual yang disajikan di awal sub bab.
- Tidak tersedia soal yang kontekstual
Bab III “Persamaan Garis Lurus”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan disiplin ilmu
Tidak ada keterangan koneksi dengan ilmu
yang lain.
65
yang lain
b. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan hal-hal yang
bersifat kontekstual
- Ada keterangan koneksi dengan hal yang
kontekstual yang disajikan di awal sub bab
- Semua soal yang tersedia pada sub bab ke
empat merupakan soal yang kontekstual
Bab IV “Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan disiplin ilmu
yang lain
Tidak ada keterangan koneksi dengan ilmu
yang lain.
b. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan hal-hal yang
bersifat kontekstual
- Ada keterangan koneksi dengan hal yang
kontekstual yang disajikan di awal sub bab
- Latihan 4.2 no 1, 3, 6 merupakan soal yang
kontekstual
- Latiahn 4.6 semua soal yang tersaji
merupakan soal yang kontekstual
Bab V “Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan disiplin ilmu
yang lain
Tidak ada keterangan koneksi dengan ilmu
yang lain.
b. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan hal-hal yang
bersifat kontekstual
- Ada keterangan koneksi dengan hal yang
kontekstual yang disajikan di awal sub bab
- Latihan 5.2 no 1, latihan 5.3 no 3, latihan 5.6
no 4, 6, 7 merupakan soal kontekstual
66
Bab VI “Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan disiplin ilmu
yang lain
Tidak ada keterangan koneksi dengan ilmu
yang lain.
b. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan hal-hal yang
bersifat kontekstual
- Ada keterangan koneksi dengan hal yang
kontekstual yang disajikan di awal sub bab
- Latihan 6.2 no 1, 2; latihan 6.3 no 5
merupakan soal yang kontekstual
Bab VII “Garis Singgung Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan disiplin ilmu
yang lain
Tidak ada keterangan koneksi dengan ilmu
yang lain.
b. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan hal-hal yang
bersifat kontekstual
- Ada keterangan koneksi dengan hal yang
kontekstual yang disajikan di awal sub bab
- Tidak ada soal kontekstual yang tersaji
dalam bab ini
Bab VIII “Bangun Ruang Sisi Tegak”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan disiplin ilmu
yang lain
Tidak ada keterangan koneksi dengan ilmu
yang lain.
67
b. Hubungan antara
materi yang dipelajari
dengan hal-hal yang
bersifat kontekstual
- Ada keterangan koneksi dengan hal yang
kontekstual yang disajikan di awal sub bab
- Latihan 8.1 no .4 ; latihan 8.4 no 5
merupakan soal yang kontekstual
7. Aspek penyampaian (representasi)
Tabel 4.7 (Analisis penyampaian)
Bab I “Operasi Aljabar”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Terdapat tabel, ilustrasi
atau grafik untuk
menjelaskan materi
- Penjelasan materi menggunakan ilusterasi
kontekstual yang terletak di awal sub bab.
- Terdapat ilustrasi tentang luas persegi
panjang yang membuktikan konsep perkalian
bentuk aljabar.
- Terdapat ilustrasi tentang pendekatan luas
bangun datar yang membuktikan konsep
pemfaktoran selisih dua kuadrat
b. Ketersediaan
keterangan peraga yang
digunakan dalam
materi yang terkait.
Dalam penjelasan tidak ada keterangan
peraga yang bisa digunakan.
Bab II “Relasi, Fungsi, dan Grafik Fungsi”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Terdapat tabel, ilustrasi
atau grafik untuk
menjelaskan materi
- Penjelasan materi menggunakan ilusterasi
kontekstual yang terletak di awal sub bab.
- Penjelasan materi juga dilengkapi dengan
gambar diagram panah, diagram cartesius
yang menunjang pemahaman peserta didik
68
mengenai materi yang terkait
- Terdapat tabel serta gambar yang menunjang
pemahaman peserta didik mengenai materi
yang dipelajari
b. Ketersediaan
keterangan peraga yang
digunakan dalam
materi yang terkait.
Dalam penjelasan tidak ada keterangan
peraga yang bisa digunakan.
Bab III “Persamaan Garis Lurus”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Terdapat tabel, ilustrasi
atau grafik untuk
menjelaskan materi
- Penjelasan materi menggunakan ilustrasi
kontekstual yang terletak di awal sub bab.
- Pada setiap pembahasan dilengkapi dengan
grafik yang memperjelas materi
b. Ketersediaan
keterangan peraga yang
digunakan dalam
materi yang terkait.
Dalam penjelasan tidak ada keterangan
peraga yang bisa digunakan.
Bab IV “Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Terdapat tabel, ilustrasi
atau grafik untuk
menjelaskan materi
- Penjelasan materi menggunakan ilustrasi
kontekstual yang terletak di awal sub bab.
- Pada setiap pembahasan dilengkapi dengan
grafik yang memperjelas materi
b. Ketersediaan
keterangan peraga yang
digunakan dalam
- Tidak ada keterangan alat peraga yang
tersedia
69
materi yang terkait.
Bab V “Teorema Pythagoras”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Terdapat tabel, ilustrasi
atau grafik untuk
menjelaskan materi
- Penjelasan materi menggunakan ilustrasi
kontekstual yang terletak di awal sub bab.
- Pada setiap pembahasan dilengkapi dengan
grafik dan gambar yang memperjelas materi
b. Ketersediaan
keterangan peraga yang
digunakan dalam
materi yang terkait.
- Ada alat peraga yang bisa digunakan yaitu
dalam kegiatan menggunting kertas yang
tersaji pada sub bab kedua
Bab VI “Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Terdapat tabel, ilustrasi
atau grafik untuk
menjelaskan materi
- Penjelasan materi menggunakan ilustrasi
kontekstual yang terletak di awal sub bab.
- Pada setiap pembahasan dilengkapi dengan
gambar yang memperjelas materi
b. Ketersediaan
keterangan peraga yang
digunakan dalam
materi yang terkait.
Ada alat peraga yang digunakan seperti jam
dinding yang harus dicari keliling serta
luasnya
Bab VII “Garis Singgung Lingkaran”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Terdapat tabel, ilustrasi
atau grafik untuk
menjelaskan materi
- Penjelasan materi menggunakan ilustrasi
kontekstual yang terletak di awal sub bab.
- Pada setiap pembahasan dilengkapi dengan
gambar yang memperjelas materi
70
- Ilustrasi tentang cara melukis garis singgung
b. Ketersediaan
keterangan peraga yang
digunakan dalam
materi yang terkait.
- Tidak ada keterangan alat peraga yang bisa
digunakan
Bab VIII “Bangun Ruang Sisi Tegak”
Sub aspek yang
dianalisis Analisis
a. Terdapat tabel, ilustrasi
atau grafik untuk
menjelaskan materi
- Penjelasan materi menggunakan ilustrasi
kontekstual yang terletak di awal sub bab.
- Terdapat gambar bangun ruang yang
digunakan sebagi penjelas dalam materi yang
disajikan
b. Ketersediaan
keterangan peraga yang
digunakan dalam
materi yang terkait.
- Ada keterangan alat peraga yang digunakan
seperti kertas lampion, dan kertas
A. Pembahasan
Dari analisis di atas didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Kelengkapan materi
Dalam kelengkapan materi yang di analisi dalam buku Yudhistira
antara lain: kecakupan aspek kognitif, afektif atau psikomotorik;
kesesuaian dengan kompetensi dasar; urutan sajian materi (sequencing).
Materi dalam buku Yudhistira ini sudah mencakup ketiga ranah
yang di haruskan ada di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Dalam 8 bab yang menjadi pembahasan kelas VIII sudah mencakup ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kesesuaian kompetensi dasar dalam materi ini antara lain sebagai
berikut:
71
a) Materi yang tersaji pada bab I sesuai dengan kompetensi dasar 1.1
melakukan operasi aljabar dan 1.2 menguraikan bentuk aljabar ke
dalam faktor-faktornya.
b) Materi yang tersaji pada bab II sesuai dengan kompetensi dasar 1.3
Memahami relasi dan fungsi, 1.4 Menentukan nilai fungsi, 1.5
Membuat sketsa grafik fungsi
c) Materi yang tersaji pada bab III sesuai dengan kompetensi dasar 1.6
Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus
d) Materi yang tersaji pada bab IV sesuai dengan kompetensi dasar 2.1
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, 2.2 Membuat
model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel, 2.3 Menyelesaikan model matematika
dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel dan penafsirannya.
e) Materi yang tersaji pada bab V sesuai dengan kompetensi dasar 3.1
Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi
segitiga siku-siku, 3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar yang
berkaitan dengan Teorema Pythagoras
f) Materi yang tersaji pada bab VI sesuai dengan kompetensi dasar 4.1
Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran, 4.2 Menghitung
keliling dan luas lingkaran, 4.3 Menggunakan hubungan sudut pusat,
panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah
g) Materi yang tersaji pada bab VII sesuai dengan kompetensi dasar 4.4
Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran, 4.5
Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu segitiga
h) Materi yang tersaji pada bab VIII sesuai dengan kompetensi dasar 5.1
Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta
bagian-bagiannya, 5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan
limas , 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok,
prisma dan limas
72
2. Aspek Akurasi
Aspek akurasi dalam buku Yudhistira yang ditulis Samsul Hadi
cukup baik, namun masih ada beberapa hal yang tidak akurat. Dari segi
penjelasan terdapat penjelasan yang tidak akurat di Bab III (gambar 1.1),
yaitu penjelasan yang tersaji pada sub bab perpotongan dua garis ada
kekurangan yaitu pada substitusi x1 pada y1 “(kurang +b1)” namun rumus
akhir yang tersaji akurat.
Selain itu terdapat contoh soal yang tidak akurat yaitu pada Bab III
Contoh soal 3.1 tidak akurat (gambar 1.2). Persamaan i bukan merupakan
persamaan garis.
73
Pada contoh soal di atas persamaan i bukan persamaan garis karena y
merupakan penyebut dari y
x
Adapun latihan yang tersaji masih terdapat 6 latihan yang tidak akurat
antara lain:
a.) Bab II Latihan 2. 1 no. 7(b) Soal tersebut tidak akurat (gambar 1.3)
Pada soal b ditanyakan mengenai anggota himpunan A yang
menggemari 3 macam olahraga.Tidak soal ini tidak akurat karena tidak
ada anggota himpunan A yang menggemari 3 olahraga. Ibnu
menggemaari 1 olahraga, Dina menggemari 1 olahraga, Lia
menggemari 1 olahraga, Andi menggemari 4 olahraga, Budi
menggemari 1 olahraga, dan Yudi menggemari 1 olahraga.
b.) Bab II latihan 2.5 no.4(a) tidak akurat (gambar 1.4)
Fungsi f(x)=6-2x, tentukan: Nilai g(0), g(-1), g(-1), g(-2), g(2), dan g(
4
3)
Soal ini tidak bisa dikerjakan karena yang diketahui adalah f(x), sedang
yang ditanyakan adalah g(x).
c.) Bab II Latihan 2.5 no.5(a) tidak akurat (gambar 1.5)
74
Fungsi f(x)=2(2x-4), tentukan: Nilai g(0), g(-1), g(-1), g(-2), g(2), dan
g(4
3)
Soal ini tidak bisa dikerjakan karena yang diketahui adalah f(x), sedang
yang ditanyakan adalah g(x).
d.) Bab VI latihan 6.4 no 2 soal yang tersaji tidak akurat
Soal yang tertulis pada soal “ luas juring APB adalah 157 m”
satuannya adalah cm.
e.) Bab VI latihan 6.7 no 2 soal yang tersaji tidak akurat
Pada gambar besar xPQRdanxPRQ 32 . Pada gambar
ditunjukkan bahwa Sudut P merupakan titik pusat lingkaran sehingga
sudut yang dibentuk dari jari-jari dan tali busur merupakan segitiga
sama kaki, sehingga segitiga PRQ adalah segitiga sama kaki dan sudut
yang dimiliki bukan xdanx 32 . Tetapi mempunyai sudut yang sama.
f.) Bab VII Latihan 7.3 no.1 soal yang tersaji tidak akurat.
75
Pada soal diatas tertulis “busur ND” pernyataan ini tidak benar.
Karena di soal tidak tersedia busur ND. Yang tersedia adalah busur
NP
g.) Bab VII Latihan 7.3 no.5 soal yang tersaji tidak akurat.
Pada soal diatas tertulis “< OBE ” pernyataan ini tidak benar. Karena
di soal tidak tersedia < OBE. Yang tersedia adalah < DBE
h.) Bab VII Latihan 7.3 no.6 soal yang tersaji tidak akurat.
Pada soal diatas tertulis “perhatikan gambar dibawah ini” namun
tidak ada gambar yang tersedia di dalam soal ini.
i.) Bab VIII latihan 8.4 no. 1 soal yang tersaji tidak akurat
Dalam soal perintah yang diberikan adalah untuk mencari volume
balok namun tidak ada ukuran panjang, lebar dan tinggi dari balok
76
tersebut. Disamping itu gambar yang tersedia merupakan kubus bukan
balok.
j.) Bab VIII latihan 8.4 no. 2 soal yang tersaji tidak akurat
Dalam soal perintah yang diberikan adalah untuk mencari volume limas
namun tidak ada ukuran untuk alas dan tinggi dari limas tersebut
3. Aspek penalaran dan pembuktian
Rumus tersaji pada bab I-VIII tersaji secara sistematis dari teorema
yang berlaku (bukan rumus jadi). Pada sifat perkalian sudah cukup
sistematis namun akan lebih baik jika ditambahkan dengan hubungan
ilustrasi dengan rumus yang berlaku pada operasi perkalian(a + b) dan (c
+ d) dapat ditulis sebagai berikut.
(a + b)(c + d) = (a + b)c + (a + b)d
= ac + bc + ad + bd = ac + ad + bc + bd
Secara skema, perkalian ditulis:
(a + b)(c + d) = ac + ad + bc + bd
Secara umum rumus yang tersedia tersaji secara sistematis
Adapun soal yang mengandung pembuktian antara lain:
a. Latihan 1.6 no.4 (d)
Dengan menggunakan pembuktian dari rumus x2 – y
2 = (x+y) (x-y)
i) 21 x 19 = (20+1) (20-1)
= (202 – 1
2)
77
Begitu juga dengan no ii) dan seterusnya.
Soal ini menganjurkan peserta didik untuk menyelesaikannya
dengan menggunakan persamaan kuadrat, bukan dengan perkalian
biasa. Oleh karena itu penalaran dalam soal ini sangat dibutuhkan.
b. Latihan 2.3 no. 2
Jawabannya adalah
BA = 3
3 = 27
Peserta didik membuktikan hasil yang dihitung dengan rumus dan
mencocokkannya dengan membuat diagram panah tentang banyaknya
fungsi yang terbentuk.
c. Latihan 3.1 soal 5
Peserta didik membuktikan apakah semua titik tersebut terdapat dalam
satu garis lurus atau tidak.
Pada soal tersebut titik-titiknya terletak dalam satu garis yang sama ,
dengan persamaan garisnya y = 3x. peserta harus membuktikannya
dengan menggambar grafik tersebut dengan benar atau dengan mencari
persamaan dari titik-titik yang telah diketahui.
78
d. Latihan 3.1 no. 6
Dalam menentukan nilai a dan b peserta didik menggunakan rumus
yang sudah diketahui. Begitu pula soal b dan c.
Adapun jawaban dari soal tersebut adalah :
6. a. 2y+3x = 6
A(a,6) 2y+3x = 6 B (6,b) 2b+3x = 6
2(6)+3(a) = 6 2b+3(6) = 6
12 +3a = 6 2b+18 = 6
3a = 2
1 2b = -12
a = 6
1 b = -6
b. jika c = 0 maka d = 3 jika c = 2 maka d = 2
3
jika c = 1 maka d = 3
2
Soal ini merupakan soal pembuktian pada sembarang titik
x dan y yang masih dalam garis k
c. jika c = 0 maka d tidak mungkin akan sama dengan nol (0),
karena jika disubstitusikan c = 0 maka
2y+3x = 6
2d+3(0) = 6
2d = 6
d = 3
79
Jadi soal ini merupakan soal penalaran dan pembuktian.
Karena penyelesaiannya merupakan penjabaran dari materi yang
telah dijelaskan pada sub bab ini.
e. Latihan 3.1 no. 7
Pada soal tersebut peserta didik harus membuktikannya dengan
cara menggambar persamaan garis g dan h dan melihat titik yang di
ada di garis g dan h
garis g 2x-3y-1 = 0
Jika x = 0, maka jika y = 0, maka
-3y = 1 2x = 1
y = 3
1 x =
2
1
garis g 4x = 6y+2
Jika x = 0, maka jika y = 0, maka
6y = -2 4x = 2
y = 3
1 x =
2
1
Persamaan garis g dan persamaan garis h terletak dalam satu garis
yang sama.
f. Latihan 3.2 soal no 5
Pada soal ini peserta didik menganalisis/menalar perbandingan
antara nilai gradient. Semakin besar nilai gradient maka semakin
80
menanjak, sehingga beban akan semakin berat. Sehingga -2 dan 2
1
akan lebih berat -2 karena tanjakan akan semakin menukik.
g. Latihan 3.5 soal no 15
Peserta didik membuktikan persamaan garis yang sejajar dan tegak
lurus. Penyelesaiannya dengan melihat gradient masing-masing
persamaan.
Persamaan a mempunyai gradient -4
1, jadi persamaan garis a akan
tegak lurus dengan garis yang mempunyai gradient 4. Karena -4
1x4=-
1. Jadi garis a akan tegak lurus dengan garis b.
Dan persamaan a akan sejajar dengan persamaan garis yang
mempunyai gradient -4
1dalam soal ini garis a sejajar dengan garis c
karena sama-sama mempunyai gradient -4
1
81
h. Latihan 5.6 no.2
Peserta didik membuktikan segitiga ACD adalah siku-siku dengan
rumus phytagoras.
Adapun jawaban dari soal di atas adalah :
a. AC = 10100366468 22 cm.
b. AC = 101005766762426 22 cm
Jadi ACD adalah segitiga siku-siku
i. Soal Latihan 8.2 no 3
Dari gambar jaring-jaring di atas yang merupakan jarring-jaring kubus
adalah (a),(b),(d), (f)
Pada soal ini peserta didik harus membuktikan mana saja yang
merupakan jarring-jaring kubus.
82
j. Soal Latihan 8.2 no 4
Dari gambar jaring-jaring di atas yang merupakan jaring-jaring balok
adalah (a),(c),(d)
Pada soal ini peserta didik harus membuktikan mana saja yang
merupakan jaring-jaring balok.
k. Soal Latihan 8.2 no 5
Dari gambar jaring-jaring di atas yang merupakan jaring-jaring prisma
adalah (a),(c),(d)
Pada soal ini peserta didik harus membuktikan mana saja yang
merupakan jaring-jaring prisma.
l.
83
Pada soal di atas peserta didik membuktikan bagaimana jarring-jaring
dari bangun tersebut. Adapun jaring-jaringnya adalah
4. Aspek pemecahan masalah
Dalam setiap pembahasannya terdapat tantangan dalam materi dan
tugas pada masing masing bab terdapat ilustrasi sebagai bahan diskusi.
Diantara pembahasan yang mengandung problem solving antara lain :
Masalah di atas menganjurkan peserta didik untuk mendiskusikan
masalah yang telah disajikan sebagai apersepsi dalam pembelajaran pada
sub bab bentuk aljabar.
84
Problem solving yang tersaji dalam buku teks ini umumnya
terdapat dalam kolom masalah. Dalam kolom ini masing-masing
menganjurkan untuk berdiskusi antar peserta didik, sehingga peserta didik
mampu menemukan konsep materi yang dipelajari dengan cara inquiry.
Adapun daftar pembahasan problem solving terdapat dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 4.8 (daftar problem solving)
NO Masalah problem solving Bab Hal
1. Kelereng dan permen Bab I
2
2. Buku dan pensil 5
3. Pembagian sawah 22
4. Tanah 25
5. Daftar makanan Bab II 29
6. Pajak 42
7. Bahan bakar 50
8. Cincin tersembunyi Bab III 61
9. Tanjakan jalan 68
10. Cincin tersembunyi 2 75
11. Barisan anak 91
12. Pembelian pakaian Bab IV 106
13. Pembelian alat tulis 112
14. Guntingan kertas Bab V 138
15. Sawah 142
16. Tali 147
85
17. Jam Bab VI 159
18. Jungkat Jungkit Bab VII 186
19. Katrol 190
20. Lampion Bab VIII 210 dan
218
21. Balok kayu 223
5. Aspek Komunikasi
Materi yang tersaji pada setiap babnya terdapat pembahasan yang
menganjurkan peserta didik untuk mendiskusikan materi yang disajikan.
Baik di awal bab maupun di pertengahan bab. Diskusi tersedia dalam
setiap kolom masalah dan kolom diskusi. Kolom ini berguna bagi peserta
didik untuk menemukan rumus matematika secara inquiry serta
memberikan gambaran terhadap peserta didik mengenai hubungan ilmu
matematika dengan hal yang bersifat kontekstual. Diskusi ini juga
menganjurkan peserta didik untuk menerapkan sikap afektif dalam
kegiatan belajar mengajar.
86
Adapun refleksi tidak tersedia dalam sajian materi di buku ini.
Rangkuman seharusnya digunakan sebagai bahan refleksi beserta dengan
manfaat atau penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta
didik sebagai laporan yang bisa dijadikan sebagai refleksi setiap akhir bab.
6. Aspek Koneksi
Pada sajian materi di tiap bab tidak ada keterangan koneksi/keterkaitan
antara materi yang di pelajari dengan mata pelajaran yang lain. Namun
soal yang kontekstual tersaji dalam tiap bab di buku ini. Materi yang
kontekstual disajikan di awal bab, dan penjelasan awal sub bab.
Soal yang mengandung hal yang kontekstual antara lain:
Tabel 4.9 (Daftar koneksi)
NO Soal Bab Hal
1. Latihan 1.1 no.3 Bab I 4-5
2. Latihan 1.1 no.4 5
3. Latihan 1.7 no.5 24
4. Latihan 3.7 no 1-5 Bab III 95
5. Latihan 4.2 no 1,3,6 Bab IV 110-111
6. Latihan 4.6 no 1-15 126-127
7. Latihan 5.2 no 1 Bab V 137
8. Latihan 5.3 no 3 142
9. Latihan 5.6 no 4, 6, 7 149-150
10. Latihan 6.2 no 1, 2 Bab VI 162
11. Latihan 6.3 no 5 164
12. Latihan 8.1 no .4 Bab VIII 214
13. Latihan 8.4 no 5 228
7. Aspek Penyampaian
Sajian materi pada tiap bab di sertai dengan tabel, ilustrasi atau
grafik untuk menjelaskan materi yang di pelajari. Adapun keterangan alat
peraga hanya tersedia pada bab VIII mengenai bangun ruang sisi tegak.
Praktek terdapat pada bab bangun ruang dan teorema phyragoras.
87
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari analisis yang sudah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Aspek kelengkapan materi :
Pada bab I – bab VIII materi yang tersaji mencakup aspek kognifit, afektif
dan psikomotorik
Materi yang tersaji sesuai dengan Standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang ada pada kurikulum
Terdapat 1 pembahasan dan 5 latihan soal yang tidak sesuai dengan
sequencing materi
2. Aspek Akurasi
Terdapat 1 penjelasan yang tidak akurat pada Bab ke III, 1 contoh soal
yang kurang akurat, dan 10 latihan soal yang tidak akurat
3. Aspek penalaran dalam pembuktian
Rumus, pengertian dan penjelasan tersaji secara sistematis dari teorema
yang berlaku, dan 12 soal yang mengandung pembuktian
4. Aspek pemecahan masalah
Terdapat tantangan dalam materi dan tugas yang tersaji dalam Bab I-Bab
VIII, soal yang tersaji dapat diseselaikan dengan prosedur yang telah
dipelajari sebelumnya.
5. Aspek komunikasi
Padasetiap bab disajikan dengan bahasa komunikatif yang mengajak untuk
mendiskusikan materi yang ada, namun tidak ada bahan refleksi yang
disajikan di akhir bab.
6. Aspek Koneksi
Dalam materi bab I- VIII tidak ada keterangan yang menunjukkan koneksi
seraca jelas antara matematika dengan ilmu yang lain, namun dalam
penjelasan dan soalnya terdapat Hubungan antara materi yang dipelajari
dengan hal-hal yang bersifat kontekstual.
88
7. Aspek penyampaian
Penjelasan yang digunakan di sertai dengan adanya tabel, ilustrasi dan
grafik untuk menjelaskan materi, namun penggunaan alat peraga tidak
begitu ditunjukkan dalam penjelasan materi dari bab I-VIII
B. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian, maka diharapkan dapat memberikan
sedikit sumbangan berupa pemikiran yang digunakan sebagai usaha untuk
meningkatkan kemampuan dalam bidang pendidikan yang khususnya pada
bidang matematika. Saran yang dapat penulis sumbangkan antara lain:
1) Penerbit
a.) Hendaknya meneliti kembali konsep-konsep yang disajikan pada buku
teks dan memperbaiki kesalahan konsep yang ada agar pembaca lebih
memahami apa yang dipelajari
b.) Meningkatkan kualitas buku yang notabene sebagai sumber belajar
dalam proses kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah.
2) Civitas Akademika
a.) Guru hendaknya tidak mengikuti sepenuhnya konsep yang disajikan
dalam buku teks dan tidak hanya menggunakan satu buku sebagai
bahan rujukan dalam membimbing peserta didik
b.) Guru hendaknya meneliti kembali buku yang akan dipakai sebagai
sumber belajar karena tidak jarang buku yang masih terdapat kesalahan
serta hal-hal lain yang menunjang kualitas sajian materi dari suatu
buku.
c.) Guru hendaknya lebih selektif terhadap buku yang akan digunakan
sebagai sumber belajar.
d.) Peserta didik hendaknya tidak menggunakan satu buku sebagai acuan
dalam belajar dan memilih buku yang berkualitas agar memperoleh
konsep materi yang benar.
89
C. Kata Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur Al-hamdulillah, penulis panjatkan
rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufiq, hidayah dan
inayahNya serta kekuatan lahir batin, sehingga skripsi berhasil diselesaikan
meskipun jauh dari kesempurnaan.
Apa yang telah tertuang dalam karya ilmiah ini, merupakan usaha
maksimal dari penulis. Namun karena keterbatasan kemampuan dari penulis,
baik dari masalah penguasaan materi maupun dangkalnya metodologi dalam
penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis berharap skripsi
ini bermanfaat bagi penulis khususya dan pembaca pada umumnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
,Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika,
Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan
Pusat Kurikulum , 2007
[ [[[
[Sudono, Anggani, Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Anak
Usia Dini, Jakarta: Grasindo, 2007
Depdiknas, Buku Sekolah Murah, Jakarta: Depdiknas 2008
Depdiknas. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta: Depdiknas ,2004
Dhurori, Atmini, Markaban, Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah
Dalam Kajian Aljabar di SMP, Yogyakarta: Kemendiknas, Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK) Matematika, 2010
Hadi, Sutrisno, Metodologi Reseach, Jilid II, Yogyakarta, Yayasan Penerbit FIP
IKIP Yogyakarta, 1976
Hayat, Bahrul, dkk. Pedoman System Penilaian Buku, Jakarta: Pusat Perbukuan,
2001
Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Mitra Pelajar, 2005
Joko, Yunanto, Sri. Sumber Belajar Anak Cerdas, Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2004
Kurniawan, Deni, As’ari, Mengenal Sumber Belajar, Jakarta: PT Gramedia, 2007
Linksman, Ricki, Cara Belajar Cepat , Terj. How To Learn Anything
Quickly,(Semarang: Dahara Prize, 2004
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendidikan, Jakarta: Rineka
Cipta, 1996
Mastuningsih, Keefektifan Kalimat Pada Wacana Buku Pelajaran Bahasa
Indonesia Untuk Kelas I SMP Terbitan Swasta (Studi Kasus Buku Pelajaran
Bahasa Indonesia Terbitan Yudistira dan Erlangga), Skripsi FBS UNNES,
2003
Muhajir, Noeng, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996
Mujiono, Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Rineka Cipta, 1999
Mulyana, Deddy, Metologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006
Nggermanto, Agus, Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum) Cara Praktis
Melejitkan IQ, EQ, dan SQ, Bandung: Nuansa, 2008
Pusat Perbukuan, Pedoman Penilaian Pelajaran Matematika untuk Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Pusat Perbukuan, 2005
Ratnawati, Sinta, Sekolah Alternatif untuk Anak, Jakarta:PT Kompas Media
Nusantara, 2002
Sudirman, Ilmu Pendidikan, Bandung: Roska Karya, 1992
Sujana, Christine, Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan. Terj
How To Multiply Child Intelegence: A Practical Guide For Parents Of
Seven Years Old And Below oleh May lwin, et.al ,(Indeks, 2008)
Supriyadi, Anatomi Buku Sekolah di Indonesia, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa,
2001
Syakur, Moch., Abdul Halim Fathani, Mathematical Intellegence Cara Cerdas
Melatih Otak Dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, Cet. II, Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2008
Tarigan, D, Tarigan, H. G., Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, Bandung:
Angkasa,2009
Tarigan. D , H. G. Tarigan, Telaah Buku Teks SMA, Jakarta: Depdikbud UT, 1986
Uno, Hamzah B. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
Yang Kreatif Dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2009
Wardhani, Sri, Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs Untuk
Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika, Yogyakarta: Depdiknas
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Matematika, 2008
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Zukhrotun Nisak
2. Tempat & Tgl. Lahir : Batang, 20 Mei 1990
3. NIM : 073511016
4. Alamat Rumah : Rt.1/Rw.1 Ds. Dlisen, Kec. Limpung, Kab. Batang
5. HP : 085642610808
6. E-mail : [email protected]
B. Riwayat pendidikan
1. Pendidikan Formal :
a. SDN 01 Dlisen Kec. Limpung, Kab. Batang
b. MTs. Nurul Husa Kecamatan Banyuputih, Kab. Batang
c. MA NU Limpung, Kec. Limpung, Kab. Batang
2. PendidikanNon-formal :
a. Pondok Pesantren Darul Ma’arif Banyuputih Batang
C. Prestasi Akademik
1. ....................................................................................................
2. ...................................................................................................
D. Karya Ilmiah
1. ...................................................................................................
2. ...................................................................................................
Semarang, 03 Desember 2011
Zukhrotun Nisak
NIM : 073511016