perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PASSING BAWAH BOLA VOLI
MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BANJARTURI 02 KECAMATAN
WARUREJA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
SKRIPSI
Oleh:
TRISNAENI
X4711250
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
Juli 2012
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Trisnaeni
NIM : X4711250
Jurusan/Program Studi : PPKHB Penjaskesrek
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN GERAK
DASAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN
MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS
IV SD NEGERI BANJARTURI 02 KECAMATAN WARUREJA
KABUPATEN TEGAL PADA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012” ini benar-
benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang
dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Trisnaeni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR PASSING BAWAH BOLA VOLI
MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BANJARTURI 02 KECAMATAN
WARUREJA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Oleh:
TRISNAENI
X4711250
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
SURAKARTA
Juli 2012
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Hanik Liskustyawati, M. Kes Slamet Riyadi, S.Pd, M. Or
NIP. 196306081990102001 NIP. 197011022005011002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Senin
Tanggal : 30 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi
NamaTerang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes _____________
Sekretaris : Slamet Widodo, S. Pd, M. Or _____________
Anggota I : Dra. Hanik Liskustyawati, M. Kes _____________
Anggota II : Slamet Riyadi, S. Pd, M. Or _____________
disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret a.n Dekan FKIP UNS Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer.nat. Sajidan , M. Si
NIP. 19660415 199103 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Trisnaeni 2012. UPAYA PENINGKATKAN GERAK DASAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BANJARTURI 02 KECAMATAN WARUREJAKABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan memukul bola
voli melalui penerapan alat bantu modifikasi pembelajaran dalam permainan
bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja
Kabupaten Tegal
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa
kelas IV SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal yang
berjumlah 40 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik
pengumpulan data adalah dengan observasi, dan dokumentasi atau arsip. Validitas
data menggunakan triangulasi metode,trianggulasi data dantrianggulasi sumber.
Analisis data meliputi data kwantitatif dan kwalitatif
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD
Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2011 / 2012 dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan analisis data yang telah
dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB V, diperoleh
simpulan sebagai berikut: Penerapan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan
hasil belajar permainan bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri Banjarturi 02
Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh terdapat peningkatan dari
kondisi awal ke siklus I dan siklus II, hal ini bisa dilihat dari nilai ketuntasan hasil
belajar pada kondisi awal (35%), siklus I (65 %) dan siklus II (85 %), sehingga
peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar (50 %).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
v Tidak ada kekuatan lain dalam menghadapi sesuatu yang lebih baik daripada
sabar.Ketahuilah, bahwa sabar itu indah.Memang ia terasa pahit pada awalnya,
namun kelakmanis buahnya akanengkau rasakan jika engkau memilihnya.
( al.Imamasy-Syeikh Abubakar bin Salim ra ).
v Jadikanlah sabar dan shalat sebagai pedoman. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat-MU, kupersembahkan karya ini untuk:
v “Bapak dan Ibu”
Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas dan kasih sayang yang sejati abadi tak pilih kasih. Semuanya membuatku bangga memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu.
v “Suamiku Tercinta Edi Purnomo”
Terima kasih yang tak terhingga, aku bangga kepadamu, karena engkau senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan semangat untuk menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, agama, negara dan masyarakat.
v “Anaku Tercinta Novita Ika Permata Sari,Mahesh Ardi Agung Prastomo,Agil Arief Yuniar Prakoso dan Alif luziano Putra.”
Terima kasih yang tak terhingga, aku bangga kepadamu, karena kalian telah mendorong langkahku dengan penuh perhatian, semangat dan kerjasamanya.
v “Semua Sobatku di PPKHB Penjaskesrek”
Terima kasih atas semangat, perjuangan dan kerjasamanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, hanya dengan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan Proposal
PTK dengan judul ‘’Upaya`Peningkatkan Gerak Dasar Passing Bawah Melalui
Penerapan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV SD
Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.
Dengan segala keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, penulis
menyadari bahwa Skripsi PTK ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu
penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan Program Studi Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini, maka penulis ucapkan terima
kasih yang tiada terhingga, diantaranya kepada:
1. Dekan FKIP, UNS Surakarta yang telah memberikan ijin dan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Ketua Program Studi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,
FKIP, UNS Surakarta yang telah memberikan dorongan dan semangat serta
ijin penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Dra. Hanik Liskustyawati, M. Kes, selaku Pembimbing I yang telah
memberikan petunjuk, dorongan dan motivasi serta membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Slamet Riyadi, S.Pd, M.Or, selaku Pembimbing II yang telah sabar dan teliti
dalam memberikan petunjuk, dorongan dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Jurusan PJKR, FKIP, UNS Surakarta
yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada peneliti sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
6. Hartono, S.Pd, selaku Kepala UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kecamatan Warureja yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Rudi Hartono, S.Pd SD, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Banjarturi 02 yang
telah memberikan ijin penelitian.
8. Siswa kelas IV yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.
9. Ayah, Ibu, saudara dan keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan
baik moral maupun materiil serta do’a restu demi selesainya skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Pembatasan Masalah ................................................................. 6
C. Rumusan Masalah ..................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
E. Manfaat Hasil Penelitian ........................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 8
A. Kajian pustaka .......................................................................... 8
1. Sejarah Permainan Bola Voli ............................................... 8
2. Hakekat Belajar Gerak ......................................................... 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
3. Pembelajaran Permainan Bola Voli .................................... 11
4. Teknik Dan Taktik Permainan Bola Voli ............................. 12
5. Permainan Bola Voli ............................................................ 13
6. Filsafat Permainan Bola Voli ............................................... 14
7. Fasilitas,Alat dan Perlengkapan ........................................... 14
8. Teknik Dasar Permainan Bola Voli ...................................... 16
9. Peraturan Dalam Pertandingan Bola Voli ............................ 19
10. Peraturan Antara Pemain Dengan Bola ................................ 19
11. Peraturan Permainan Di Sekitar Net Dan Garis Tengah ...... 20
12. Peraturan Pergantian Pemain ................................................ 21
13. Konsep Modifikasi ............................................................... 21
14. Penertian Lingkungan Belajar .............................................. 22
15. Konsep Pengembangan Gerak Dasar ................................... 23
16. Prinsip Pengembangan Gerak Dasar .................................... 25
B. Kerangka berfikir ..................................................................... 26
C. Hipotesis Tindakan .................................................................. 29
BAB III METOLOGI PENELITIAN ......................................................... 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 30
B. Subyek Penelitian ................................................................. 32
C. Sumber Data ......................................................................... 32
D. Pengumpulan Data ............................................................... 32
E. Uji Validitas Data ................................................................. 33
F. Analisis Data ........................................................................ 34
G. Indikator Kinerja Penelitian ................................................. 34
H. Prosedur Penelitian ............................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 38
A. Deskripsi Pratindakan ............................................................... 38
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ....................................... 38
C. Perbandingan hasil Tindakan Tiap Siklus ................................. 40
D. Pembahasan ............................................................................... 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..................................... 46
A. Kesimpulan .............................................................................. 46
B. Implikasi................................................................................... 47
C. Saran......................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 49
LAMPIRAN ................................................................................................. 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Bola Voli ...................................................................................................... 14
Peluit ............................................................................................................ 15
Net Bola Voli ............................................................................................... 15
Lapangan Bola Voli ..................................................................................... 16
Gengaman Tangan Ketika Passing Bawah .................................................. 17
Kerangka Berfikir ........................................................................................ 28
Diagram PTK ............................................................................................... 36
Diagram Peningkatan Ketuntasan Dari Kondisi Awal Ke Siklus I ............. 41
Diagram Peningkatan Ketuntasan Dari Siklus I Ke Siklus II ...................... 42
Diagram Peningkatan Ketuntasan Dari Kondisi Awal Ke Siklus II ............ 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Pengumpulan Data ................................................................................... 33
2. Indikator Hasil Belajar Siswa .................................................................. 34
3. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan dari Kondisi Awal Ke Siklus I .. 40
4. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan dari Siklus I Ke Siklus II ........... 42
5. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan dari Kondisi Awal Ke Siklus II . 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
1.Aspek yang dinilai Pada Siklus I .............................................................. 52
2. Aspek yang dinilai Pada Siklus II ............................................................ 53
3. Lembar Penilaian Kinerja Ranah Psikomotor Siklus I ............................ 54
4. Lembar Penilaian Kinerja Ranah Afektif Siklus I ................................... 56
5. Lembar Penilaian Kinerja Ranah Kognitif Silus I ................................... 59
6.Rekap Nilai Siklus I .................................................................................. 61
7. Lembar Penilaian Kinerja Ranah Psikomotor Siklus II ........................... 64
8. Lembar Penilaian Kinerja Ranah Afektif Siklus II .................................. 66
9. Lembar Penilaian Kinerja Ranah Kognitif SiKlus II ............................... 69
10. Rekap Nilai Siklus II .............................................................................. 72
11.RPP Siklus I ............................................................................................ 75
12.RPP Siklus II ........................................................................................... 82
13. Foto Kegiatan Siklus I............................................................................ 90
14.Foto Kegiatan Siklus II ........................................................................... 95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Aspek Yang Dinilai Pada Siklus I……………………………………... 52
2. Aspek Yang Dinilai Pada Siklus II…………………………………….. 53
3. Lembar Penilaian Ranah Psikomotor Siklus I…………………………. 54
4. Lembar Penilaian Ranah Afektif Siklus I……………………………… 56
5. Lembar Penilaian Ranah Kognitif Siklus I…………………………….. 58
6. Rekap Nilai Siklus I……………………………………………………. 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
7. Lembar Penilaian Ranah Psikomotor Siklus II………………………… 63
8. Lembar Penilaian Ranah Afektif Siklus II……………………………... 65
9. Lembar Penilaian Ranah Kognitif Siklus II……………………………. 68
10. Rekap Nilai Siklus II…………………………………………………… 71
11. RPP Siklus I …………………………………………………………… 74
12. RPP Siklus II…………………………………………………………… 81
13. Foto Kegiatan Implementasi Siklus I…………………………………... 88
14. Foto Kegiatan Implementasi Siklus II…………………………………. 93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Objek dasar teori Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ialah gerak
manusia. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di sekolah dasar
terfokus pada pengembangan aspek nilai - nilai dalam pertumbuhan,
perkembangan, dan sikap perilaku anak didik, serta peningkatann keterampilan
gerak dasar manusia.
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan
aktivitas otot – otot besar hingga pendidikan yang berlangsung tidak terhambat
oleh gangguan – gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagaian -
bagaian integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani
merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik,
neuromoskuler, intelektual dan sosial.
Pendidikan jasmani adalah bentuk pendidikan gerak untuk kualitas
kehidupan manusia, Oleh karena itu, Pendidikan jasmani di sekolah bukanlah
hanya sekedar mendidik melalui aktivitas jasmani, akan tetapi proses
pembelajaran pendidikan jasmani juga dijadikan sebagai salah satu media untuk
memecahkan masalah gerak.
Pendidikan jasmani mempunyai hubungan yang sangat erat dengan belajar
gerak dimana belajar gerak merupakan salah satu bentuk belajar yang
mempunyai tujuan dalam peningkatan kualitas gerak tubuh . Di dalam
pendidikan jasmani , belajar gerak berperan dalam pengembangan ketrampilan
gerak tubuh dan penguasaan pola - pola gerak ketrampilan olahraga.
Penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah dasar selama ini
berorentasi pada pengajaran cabang – cabang olahraga yang sifatnya mengarah
pada penguasaan teknik secara detail dari cabang olahraga yang diajarkan.
Tuntutan yang demikian selalu mempengaruhi persepsi dan pola pikir guru
pendidikan jasmani. Kenyataan ini dapat di lihat dilapangan, dari hasil
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pengamatan dapat dikatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan jasmani di
sekolah dasar belum dikelola sebagaimana mestinya sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik , baik dari segi kognitif. Afektif,
motorik, maupun fisik.
Pendidikan jasmani yang baik harus mampu meningkatkan pengetahuan
anak tentang prinsip - prinsip gerak. Pengetahuan tersebut akan membuat anak
mampu memahami bagaimana suatu ketrampilan dipelajari hingga tingkatanya
yang lebih tinggi. Dengan demikian, seluruh gerakanya bisa lebih bermakna .
Sebagai contoh, anak harus mengerti mengapa kaki harus dibuka dan bahu
direndahkan ketika anak sedang berusaha menjaga keseimbanagan.
Dalam asas dan falsafah penjas dijelaskan bahwa ciri penjaskesrek yang
berkualitas adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan sikap positif terhadap gerak / aktifitas jasmani, dan ,
permainan dan olahraga (offective learning)
2. Mengembangkan kompetensi untuk memecahkan sedemikian banyak
problema tekhnomotor (technomotor learning)
3. Mengembangkan kompetensi untuk memecahkan persoalan pribadi dan
antara pribadi yang terkait dengan situasi gerak / olahraga (sociomotor
lerning)
4. Menumbuhkan pengetahuan dan wawasan yang diperlukan untuk
memahami peraturan dan ketentuan dalam budaya gerak serta mampu
mengubahnya secara bermakna ( cognitive-reflective-learning )
5. Meningkatkan kualitas kehidupan sekolah.
Pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah dasar hendaknya
dapat membentuk keterampilan gerak dasar bagi gerak anak - anak sekolah
dasar. Sekolah dasar melalui berbagai bentuk keterampilan gerak dasar akan
dapat meningkatkan aktivitas pengembangan kemampuan jasmani anak.
Paradigma yang berkembang bahwa pembelajaran pendidikan jasmani
yang baik bertujuan mengembangkan sikap positip terhadap gerak atau aktivitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
jasmani, permainan dan olahraga (affective learning). Dalam penelitian ini,
model pembelajaran yang akan digunakan merupakan permainan bola voli yang
telah dimodifikasi baik peraturan maupun alat yang digunakan. Ketertarikan
penulis untuk melakukan penelitian ini berawal dari pengamatan dilapangan
bahwa pembelajaran bola voli di sekolah selama ini, siswa dalam bermain bola
voli banyak yang pasif atau aktivitas gerak yang dilakukan masing - masing
individu sangat kurang. Pembelajaran yang baru dalam penelitian hal ini
bertujuan meningkatkan siswan untuk lebih gerak aktif bergerak, dan urgensinya
dilakukan penelitian ini agar siswa mampu mengenal lebih dahulu arti penting
olahraga pada umumnya dan pendidikan jasmani pada khususnya sehingga
tujuan dan pendidikan dari pendidikan tujuan dari pendidikan jasmani dan
olahraga dapat tercapai.
Aktifitas jasmani atau gerak manusia sangat berhubungan dengan denyut
nadi, sehingga kondisi tubuh dan kualitas gerak yang dilakukan manusia dapat
terdeteksi dengan pengukuran denyut nadi. Denyut nadi atau pulsus adalah
perubahan tiba - tiba dari tekanan jantung yang dirambatkan sebagai gelombang
pada dinding pembuluh darah.
Denyut nadi normal adalah 70 - 80 kali tiap menit tetapi pada orang - orang
yang rutin melakukan olahraga atau aktifitas fisik denyut nadi normal hanya
dapat mencapai 50 - 60 kali per menit. Jika frekuesi lebih dari normal disebut
tachicardi dan jika frekuensi kurang dari normal disebut bradicardi. Frekuensi
denyut nadi dipengaruhi factor , yakni : aktifitas fisik, suhu badan, obat-obatan,
emosi, makan, dan kehamilan bulan terakhir.
Untuk memperbaiki ketahanan jantung dan peredaran darah, maka kita harus
melakukan latihan - latihan olahraga secara khusus menerus dan teratur paling
sedikit 20 - 30 menit, pada keadaan denyut nadi jantung 70% dari denyut jantung
yang maksimal. Denyut jantung maksimal yang boleh dicapai pada waktu latihan -
latihihan olahraga adalah 220 dikurangi umur yang dinyatakan dalam tahun.
Tujuan pembelajaran Penjaskesrek akan terwujud apabila pelajaran
pendidikan jasmani diajarkan dengan menggunakan metode, model dan
pendekatan yang sesuai dengan kondisi sekolah yang bersangkutan. Akan tetapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
yang menjadi masalah adalah keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran
yang dimiliki sekolah yang masih belum terpenuhi, baik secara kuantitas
maupun kualitasnya, sehingga akan menjadi kendala terhadap keberhasilan
proses pembelajaran penjaskesrek itu sendiri. Oleh karena itu pembelajaran
dapat dijadikan alternatif dalam mengoptimalkan pembelajaran Penjaskesrek di
sekolah dan mutlak diperlukan untuk membuat proses pembelajaran dapat
dilaksanakan sebaik - baiknya.
Pembelajaran permainan dasar Bola Voli merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik dan
penalaran, penghayatan nilai - nilai ( sikap, mental, emosional, sportivitas dan
spiritual ), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang, juga
dapat berpengaruh pada prestasi di negeri ini.
Sekolah Dasar Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten
Tegal, merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Tegal yang mengajarkan
permainan Bola Voli. Akan tetapi proses pembelajarannya belum dapat
dilakukan secara optimal karena terbentur dengan permasalahan sarana dan
prasarana yang dimiliki, karena sekolah memiliki sarana dan prasarana tetapi
belum memadai untuk melakukan pembelajaran tersebut. Maka dari itu peneliti
melaksanakan pembelajaran gerak dasar passing bawah bola voli melalui
penerapan alat bantu modifikasi.
SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal terletak di
daerah pedesaan, dapat dijadikan tempat belajar yang menyenangkan secara
efektif dan efisien serta menjadi bagian pendekatan dalam proses pembelajaran
Penjaskesrek itu sendiri, sehingga dapat meningkatkan pembelajaran
Penjaskesrek yang lebih menarik dan inovatif serta berpotensi menumbuh
kembangkan motivasi siswa yang selama ini kurang diperhatikan.
Selain dapat digunakan sebagai tempat proses pembelajaran yang
menyenangkan juga sangat bagus untuk membentuk karakter, fisik seorang
pemain bola voli bagus untuk membentuk tungkai kaki menjadi lebih kuat dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
lincah guna menciptakan karakter lebih dini. Oleh karena itu pembelajaran
gerak dasar passing bawah bola voli melalui penerapan alat bantu modifikasi
sebagai pengembangan dalam Penjaskes menjadi solusi yang tepat untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran Penjaskes di sekolah, khususnya
pembelajaran permainan bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri Banjarturi 02
Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian pengembangan dengan judul “Upaya Peningkatkan
Gerak Dasar Passing Bawah Bola Voli Melalui Penerapan Alat Bantu
Modifikasi Pembelajaran pada Siswa Kelas IV SD Negeri Banjaraturi 02
Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal”.
Adapun alasan peneliti memilih judul tersebut adalah (1). Pembelajaran
Penjaskes terdahulu lebih menekankan anak harus bisa menguasai gerak dasar
yang diberikan dengan baik, namun paradigma pembelajaran Penjaskes yang
berkembangan saat ini bahwa yang terpenting anak sudah mau bergerak dan
gembira merupakan tujuan utama dari pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan yang baik.(2). Agar siswa mampu mengenal lebih dahulu arti penting
olahraga pada umumnya dan penjaskesrek pada khususnya sehingga tujuan
dapat tercapai.(3). Pendidikan jasmani di SD pada hakekatnya penting untuk
meningkatkan ketrampilan gerak dasar sehingga siswa tumbuh dan berkembang
sesuai dengan tingkat usia pertumbuhan dan perkembangan gerak dasarnya.
(4). Sarana dan prasarana sekolah yang memadai menjadikan pembelajaran
gerak dasar passing bawah bola voli melalui penerapan alat bantu modifikasi
sangat penting dan akan dapat meningkatkan inovasi pembelajaran yang
menarik, sehingga siswa akan dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan
menyenangkan serta disenangi oleh siswa.(5). Sepanjang Pengetahuan peneliti ,
belum pernah ada yang meneliti masalah tersebut, terutama mengenai gerak
dasar passing bawah bola voli melalui penerapan alat bantu modifikasi pada
siswa Sekolah Dasar Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten
Tegal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
B. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian penulis membatasi masalah
sebagai berikut :
1. Upaya meningkatkan Gerak dasar Passing Bawah bola voli.
2. Upaya meningkatkan Passing Bawah ini khusus untuk siswa - siswi kelas IV
SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupten Tegal.
C. Rumusan Masalah
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka peneliti membuat
masalah yang akan dibahas pada laporan ini dibatasi beberapa rumusan masalah
antara lain sebagai berikut :
Bagaimanakah meningkatkan gerak dasar passing bawah bola voli melalui
penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas IV Sd Negeri Banjarturi 02
Kecaamatan warureja Kabupaten Tegal
D. Tujuan Penelitihan
Bagaimana meningkatkan gerak dasar pasing bawah bola voli melalui
penerapn alat bantu pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri Banjarturi 02
Kecamatan warureja Kabupaten Tegal
E. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa,
guru, peneliti, dan bagi sekolah yang bersangkutan,yaitu pada siswa kelas IV SD
Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupten Tegal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
1. Siswa
a. Siswa dapat mengetahui betapa pentingnya gerak dasar passing bawah
bola voli.
b. Siswa dapat melakukan Gerak dasar Passing Bawah bola voli.
2. Guru
a. Sebagai bahan masukan dan menambah ilmu pengetahuan dari gerak
dasar passing Bawah bola voli.
b. Meningkatkan kualitas kemitraan antara sekolah dengan ekstern sekolah.
3. Bagi sekolah, meningkatan mutu lulusan yang dapat diterima oleh
masyarakat,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. kajian Pustaka
1. Sejarah Permainan Bola Voli
Permainan olahraga yang dikenal oleh masyarakat kita sangat beragam,
baik permainan olahraga di sekolah maupun di lingkungan masyarakat kita sendiri.
Permainan olahraga bola terbagi atas bola besar dan bola kecil. Bola voli merupakan
salah satu jenis permainan bola besar.
Menurut sejarah bahwa bola voli berasal dari permainan mintonette
yang merupakan permainan olahraga beregu yang berasal dari Amerika Serikat.
Diciptakan oleh William C. Morgan pada tahun 1895 (Herdiana, 2008:3). Pada
tahun 1896 namanya diubah menjadi permainan bola voli oleh Alfred T.
Hastead. Nama ini diambil dari kata volleying, artinya melambungkan bola
sebelum menyentuh tanah. Pada tahun 1964 Jepang memasukkan olahraga ini ke
arena Olimpiade. Akibatnya olahraga ini dimainkan hampir di seluruh negara di
dunia (Sugiarto, 2007:2).
Bola voli dimainkan secara beregu dimana tiap regu terdiri dari enam
orang pemain. Olahraga bola voli masuk ke Indonesia pada masa pendudukan
Jepang. Perkembangan permainan bola voli di Indonesia cukup baik. Bangsa
Indonesia sudah pernah merajai di tingkat ASEAN. Walapun demikian di tingkat
nasional, kekuatan bola voli masih berada di Pulau Jawa, belum merata di setiap
provinsi (Herdiana, 2008:3).
Ada beberapa alasan mengapa permainan bola voli banyak digemari
atau banyak penggemarnya di setiap tempat, diantaranya sebagai berikut :
1. Mudah dimainkan karena tidak terlalu memerlukan gerakan yang sulit, semua
gerakan alami manusia, langkah, jalan, lompat, pukul, sehingga semua usia dapat
melakukan permainan bola voli dengan baik.
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Murah dan meriah karena tidak memerlukan perlengkapan yang mewah,
tetapi dapat memakai perlengkapan yang terjangkau oleh goongan bawah,
sehingga segala golongan dapat melakukan permainan ini.
3. Lapangan tidak memerlukan lahan luas atau perlengkapan lapangan yang
mewah. Setiap tempat atau daerah dapat memiliki sarana lapangan bola voli.
4. Dapat dilakukan untuk olahraga prestasi bila mencapai teknik yang sempurna,
sehingga menjadi kebanggaan diri sendiri atau kebanggaan bangsa.
5. Dapat dilakukan sebagai olahraga hiburan karena dapat dilakukan diwaktu
senggang seperti sore .
Dengan semua alasan itu tidak heran kalau perkembangan olahraga bola
voli sangat pesat. Sebagai generasi penerus bangsa juga harus dapat melakukan
kegiatan olahraga bermain bola voli. Lakukan untuk melatih diri dan
mengembangkan kemampuan hingga menjadi keahlian yang membawa prestasi
diri.
2. Hakikat Belajar Gerak
a. Pengertian Belajar
Menurut Wardani berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku individu dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Secara lengkap pengertian belajar dapat dirumuskan sebagai berikut “
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
b.Ciri- Ciri perilaku belajar
Pada umumnya ciri utama dari proses belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku dalam diri individu.Tetapi tidak semua perubahan tingkah laku
adalah hasil belajar.Perubahan tingkah laku yang dikategorikan sebagai hasil
belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
1) Perubahan yang disadari
Artinya individu yang melakukan proses belajar menyadari bahwa
pengetahuannya telah bertambah, ketrampilannya telah bertambah.jadi orang
yang berubah tingkah lakunya karena mabuk,tidak termasuk dalam pengertian
perubahan karena belajar,sebab yang bersangkutan tidak menyadari apa yang
terjadi dalam dirinya.
2) Perubahan yang bersifat kontinyu berkesinambungan
Artinya perubahan yang telah terjadi menyebabkan terjadinya perubahan
tingkahlaku yang lain.
3) Perubahan yang bersifat fungsional
Artinya perubahan yang diperoleh dari hasil belajar memberikan manfaat
bagi individu yang bersangkutan.
4) Perubahan yang positif
Artinya terjadi pertambahan perubahan dalam diri individu.
5) Perubahan yang bersifat aktif
Artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya akan tetapi melalui
aktifits individu
6) Perubahan yang bersifat permanen
Artinya perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar akan kekal dalam diri
individu.
7) Perubahan yang bertujuan dan terarah
Artinya perubahan itu terjadi karena ada sesuatu yang akan dicapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Dalam asas dan falsafah penjas dijelaskan bahwa ciri penjaskesrek yang
berkualitas adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan sikap positif terhadap gerak/aktifitas jasmani, dan ,
permainan dan olahraga (offective learning)
2. Mengembangkan kompetensi untuk memecahkan sedemikian banyak
problema technomotor (technomotor learning)
3. Mengembangkan kompetensi untuk memecahkan persoalan pribadi dan
antar pribadi yang terkait dengan situasi gerak/olahraga (sociomotor
lerning)
4. Menumbuhkan pengetahuan dan wawasan yang diperlukan untuk
memahami peraturan dan ketentuan dalam budaya gerak serta mampu
mengubahnya secara bermakna (cognitive-reflective-learning)
5. Meningkatkan kualitas kehidupan sekolah
3. Pembelajaran permainan bola voli
Permainan bola voli merupakan salah satu permainan bola besar yang
berasal dari permainan mintonette yang merupakan permainan olahraga beregu
yang bersal dari Amerika Serikat.Diciptatakan oleh William C.Morgan pada
tahun 1895 (Herdiana, 2008: 3) pada tahun 1896 namanya diubah menjadi
permainan bola voli oleh Alfred T.Hastead Nama ini diambil dari kata volleying,
artinya melambungkan bola sebelum menyentuh tanah. Pada tahun 1964 jepanng
memasukan olahraga ini ke arena Olimpiade. Sehingga olahraga ini dimainkan
hampir di seluruh negara di dunia.(Sugiarto, 2007: 2). Bola Jepang,bahkan Bola
voli dimainkan secara beregu dimana tiap regu terdiri dari enam orang pemain.
Olahraga bola voli masuk ke indonesia pada masa pendudukan jepang. juga
sudah dikenal masyarakat. Pada waktu permainan bola voli itu sering
dipertandingkan dalam kejuaraan di sekolah sehingga permainan ini sangat
dikenal dan diajarkan di sekolah - sekolah menengah dan bahkan masyarakat.
Perhatikan dari sifat permainan,dalam permainan bola voli ini ada yang
berpendapat agak negatif, salah satunya yaitu menjadikan anak dendam terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
temannya.Ini mungkin saja terjadi bila di sekolah itu guru hanya memberikan
permainan bola voli tanpa mempertimbangkan aspek pendidikan jasmani,
sehingga guru tidak melaksanakan pendidikan jasmani melalui permainan bola
voli.
Memberikan nuansa pendidikan dalam permainan bola voli adalah guru
pendidikan jasmani di sekolah memberikan pendidikan melalui kegiatan -
kegiatan jasmnani yang mengedepankan sikap sportifitas,jujur, kerja sama, dan
aspek pendidikan lainya dalam pembelajaran permainan bola voli. Dalam
pendidikan jasmani yang adalah bahwa guru berusaha bagaimana
mengembangkan domain kognitif, afektif, spikomotor pada peserta didik.
4. Tehnik dan taktik permainan bola voli.
Adapun tehnik permainan bola voli ini secara umum adalah seperti
a. servis:
1). servis tangan bawah,
2). tennis servis,
3). floating servis
4). cekis pukulan bertenaga).
b. passing:
1). passing bawah (pukulan / pengambilan tangan bawah.
2). passing atas (pukulan / pengambilan tangan keatas)
c. Smas (spike)
d. Membendung (blocking).
Ketrampilan gerak dasar passing bawah yaitu; gerakan tangan, jatuhnya
bola pada perkenaan tangan, ayunan tangan dari bawah ke atas, gerakan kaki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Dalam ketrampilan individu, siswa melambungkan bola voli dengan gerak dasar
passing bawah agar jatuhnya bola pada perkenaan tangan adalah dasar
permainan untuk mempergunakan taktik bermain bagi individu dalam memulai
permaianan, tetapi taktik ini juga sangat berhubungan dengan ketrampilan dasar
yang betul-betul sudah dikuasainya secara tidak langsung akan menimbulkan
percaya diri dalam melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana menghindari
lambungan dari lawan main, Anak yang sudah mengusai ketrampilan akan
mudah menerima bola dari lawan maupun mempassing atau melambungkan bola
voli sehingga bola tidak jatuh ketanah, adapun siswa yang belum menguasai
akan kesulitan menerima atau mempassing / melambungkan bola. Tehnik dan
taktik dalam permainan bola voli ini yang utama bagi regu mempassing /
pelambung diantaranya adalah : bagi penyervis sudah menguasai teknik
memukul yang baik sehingga ia dapat mengarahkan bolanya ke mana yang ia
sukainya, yaitu dengan mengarahkan bola voli ketempat sasaran yang akan
dituju. Kemudian ia akan melanjutkan dengan gerakan yang baik.
5. Permaian Bola Voli
Bola voli dimainkan oleh dua tim. Tiap-tiap tim terdiri dari enam (6)
sampai dua belas (12) orang anggota. Kedua tim dipisahkan oleh sebuah net.
Tujuan utama setiap tim adalah memukul bola ke arah bidang lapangan musuh
sehingga lawan tidak dapat mengembalikan bola. Untuk tujuan tersebut, ada tiga
jenis pukulan yang dapat dilakukan, yaitu passing bawah kepada pengumpan,
selanjutnya diumpankan kepada penyerang, dan smash yang diarahkan ke
bidang lapangan lawan (Sugiarto, 2007:9).
Sebuah tim akan mencetak nilai ketika berhasil mendaratkan bola di
lapangan permainan lawan. Jika pemain regu lawan membuat suatu kesalahan
maka tim memenangkan suatu reli.
Untuk memulai permainan, dapat dilakukan undian dengan melempar
koin diantara kedua kapten tim. Tim yang memenangkan undian berhak
menentukan apakah akan melakukan servis atau menerima servis. Servis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
dilakukan oleh pemain posisi kanan belakang. Ia mempunyai waktu 8 detik
untuk melakukan servis (Sugiarto, 2007:10).
6. Filsafat Permainan Bola Voli
Pandanagn atau cita - cita ideal merupakan arah sasaran semua tingkah
laku seseorang, oleh karena itu bermain bola voli haruslah berfilsafat. Menurut
Tri Nurharsono dan Agung Wahyudi (2005:2), Filsafat permainan bola voli
sebagai berikut :
a. Permainan bola voli harus mendatangkan kesenangan, kegembiraan, dan
kebahagiaan hidup bagi orang yang melakukannya. Manusia hidup di dunia
ini pada dasarnya mencari kebahagiaan lahir dan batin, sedangkan takaran
kebahagiaan sangtlah subjektif.
b. Permainan bola voli adalah merupakan salah satu alat untuk mendidik
manusia, sehingga diharapkan seseorang yang bermain bola voli dapat
tumbuh dan berkembang yang selaras dan serasi antar fisik dan mental
sesuai dengan cita - cita pendidikan nasional bangsa Indonesia.
7. Fasilitas, Alat dan Perlengkapan
Dalam setiap cabang olahraga memang secara khusus mempunyai
fasilitas, alat dan perlengkapan tertentu. Oleh karena itu, kiranya perlu disajikan
macam - macam alat perlengkapan yang telah diatur dalam peraturan bermain
bola voli yang dikeluarkan PBVSI. Uraian berikut berisi mengenai hal - hal
tersebut di atas.
a. Bola
Bola merupakan peralatan utama. Bola voli memiliki berbagai jenis,
tergantung kualitas bola. Dalam pertandingan resmi ada aturan tentang bola voli
yang digunakan. Bentuknya bulat dengan keliling bola 65 - 67 cm dan berat 260
-280 gram. Bola yang digunakan harus kombinasi warna pada pertandingan
nasional maupun internasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Gambar 2.1 Bola Voli
b. Peluit
Peluit digunakan oleh wasit untuk mengabarkan permainan dimulai,
permainan berakhir, serta terjadinya pelanggaran atau kesalahan, seperti bola
mati, pemain menyentuh net/jaring, dan lain-lain.
Gambar 2.2 Peluit
c. Net atau Jaring
Kelengkapan dalam permainan bola voli yang harus dipersiapkan untuk
membatasi lapangan permainan antar team adalah net atau jaring yang
diletakkan di tengah lapangan.
Net merupakan alat yang membagi dua lapangan dengan ukuran
ketinggian untuk net putra 2,43 meter dan net putri 2,24 meter. Pada bagian atas
ada pita yang menjepit net, kemudian pada bagian pinggir juga ada pita dan ada
antena di sisi kiri dan kanan net pas di atas garis pinggir lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Gambar 2.3 net bola voli
d. Lapangan Permainan
Ukuran lapangan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 18x9m,
dikelilingi oleh daerah bebas dengan minimal di semua sisi 3m. Daerah bebas
permainan adalah ruang di atas daerah permainan yang bebas dari segala
halanagn. Daerah bebas bebas permainan harus memiliki ketinggian minimal 7m
dari oermukaan lapang. Perlu ditekankan disini pembuatan lapangan harus di
tanahyang rata dan cukup keras. Bila dibuat dalam gedung maka lantainya harus
tidak licin, arata dan tinggi atap gedung paling sedikit tujuh meter. Garis-garis
lapangan selebar 5 meter yang terdiri dari garis tenagh, garis serang, garis perak
servise, garis samping dan garis belakang lapangan..
Gambar 4
Gambar 2.4 Lapangan Permainan Bola Voli
8. Teknik Dasar Permainan Bola Voli
Teknik dasar memainakan Bola Voli yang harus dipelajari adalah passing
bawah, passing atas, smash, spike, servise dan bendungan/blocking. Teknik
adalah cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan secara efesien dan efektif.
Teknik dasar passing bawah merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh
pemain agar dapat memainkan bola voli. Pasing bawah adalah penerimaan bola
dengan posisi tangan berada di bagian bawah tubuh.Teknik ini biasanya menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
teknik pertama dalam melatih juga mengajar pada pemain-pemain pemula ,
teknik ini juga menjadi teknik pertama yang digunakan oleh tim yang tidak
memegang servis. Pasing bawah digunakan untuk menerima servis, menerima
smas, memukul bola setinggi pinggang dan memukul bola pantulan dari net.
Bola-bola itu akan lebih tepat diterima dengan pasing bawah karena sering kali
bola terlalu keras sehingga jari tangan yang terbuka pada pasing atas tidak akan
mampu menerima menerima dan bahkan dapat terjadi cidera.
Pasing bawah dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan dan
penggunaannya sesuai dengan situasi dan tujuan yang ingin dcapai. Apabila bola
datang keras dan jauh dari jangkauan, maka ambil dengan pasing bawah satu
tangan dan apabila bola datang keras dan agak jauh dari badan, maka ambil
dengan pasing bawah dua tangan.
Pasing bawah biasanya digunakan untuk mengarahkan bola kepada
teman satu tim untuk selanjutnya diolah menjadi sebuah serangan. Namun dalam
keadaan tertentu pasing bawah tidak hanya digunakan untuk menerima bola dari
lawan tetapi juga dapat digunakan untuk memberikan umpan kepada spiker
sehingga dapat melakukan spike/smas dengan baik. Untuk dapat mengarahkan
bola secara tepat kepada teman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaiti .
a. Genggaman tangan pada pasing bawah, b. Posisi genggaman ketika
menerima bola, c. Daerah perkenaan bola pada tangan.
Gambar 5
Gambar 2.5 Genggaman tangan ketika pasing bawah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
a. Sikap Permulaan
Apabila sikap siap normal dalam permainan bola voli normal yaitu kedua
kaki di tekuk dengan badan dicondonkan ke depan sedikit berat badan menumpu
pada telapak kaki bagian depan untuk mendapatkan suatu keseimbangan labil
untuk lebih mudah bergerak dengan cepat ke segala arah
b. Gerakan Pelaksanaan
Tempatkan badan segera sejauh jangkauan bola, dengan posisi sedemikian
rupa sehingga badan dalam keadaan menghadap bola. Ayunan kedua lengan kea
rah bola, dengan sumbu gerak pada persendian bahu dengan siku benar-benar
lurus. Pada saat mengayunm, tanagn telah berpeganagn. Perkenaan bola pada
bagian proksimal dari lengan pada bidang yang dibuat selebar mungkin saat
lengan membentuk sudut sekitar 45 derajat dengan badan, ayunan lengan
diangkat sampai lurus sejajar dengan lantai
c. Gerakan Lanjutan
Setalah ayuanan mengenai bola, kaki belakang ke depan untuk mengambil
posisi siap memainkan bola kembali.
Dalam permainan tidak selalu terjadi situasi yang ideal untuk mengambil
bola dengan passing bawah secara normal. Dengan keadaan datangnya bola
dalam posisi-posisi yang kurang menguntunkan, secara garis besar dapat
dilakukan dengan berbagai variasi di antaranya :
1). Passing bawah ke depan, dengan bola rendah.
Kunci gerakannya : Bergerak kea rah bola dengan badan merendah.
2). Passing bawah dengan bergerak mundur
Jika bola datang relatif tinggi ( setinggi dada ) dan sulit diambil dengan
passing atas dan harus diambil dengan passing bawah, maka harus didahului
denagn melangkah mundur (ke belakang)). Pelaksanaan gerakan : badan
merendah dan relaks, mundur dengan melakukan langkah kecil ke belakang
sambil merendahkan badan kemudian lakukan passing bawah dengan
mengayunkan kedua lengan mengangkat badan dengan relaxs.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
3). Passing bawah dengan bergerak ke samping
Bola yang dating jatuh di samping badan dan bola harus diterima dengan
passing bawah. Kunci gerakannya : Tempatkan badan sedemikian rupa dengan
melangkah panjang ke samping depan diagonal 45 derajat dengan badan
merendah lutut ditekuk.
4). Umpan
Umpan adalah menyajikan bola kepada teman dalam satu regu yang
kemudian bola tersebut dapat diserangkan ke daerah lawan dalam bentuk smash.
Teknik mengumpan dapat dilakukan baik dengan passing atas maupun passing
bawah. Dilihat dari pelaksanaanya dalam permainaan, passing atas lebih sering
dilakukan karena ketepatannya lebih akurat disbanding passing bawah (Bakhtiar,
2002 :2.18).
9. Peraturan dalam Pertandingan Bola Voli
Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiarto (2007:14) mengenai peraturan
dalam pertandingan bola voli adalah sebagai berikut :
10. Peraturan antara Pemain dengan Bola
Peraturan yang mengatur kontak antara pemain dengan bola adalah
sebagai berikut :
a. Setiap tim boleh menyentuh bola secara bergiliran untuk mengirim
kembali bola ke daerah lawan paling banyak tiga kali. Perlu diketahui,
sentuhan ketika melakukan bloking tidak dihitung.
b. Bola boleh disentuh dengan semua bagian tubuh mulai lutut ke atas.
c. Bola boleh menyentuh sejumlah bagian tubuh tetapi tidak serentak.
d. Jika bola berhenti sejenak di tangan atau lenganmu, tim dianggap sebagai
memegang bola.
e. Seorang pemain yang menyentuh atau memukul bola lebih dari sekali tanpa
diselingi sentuhan dari pemain lain disebut double contact (dua kali sentuh).
Namun, pemain yang melakukan bloking bola boleh memukul bola sebanyak
dua kali tanpa diselingi sentuhan dari pemain lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
f. Jika terjadi sentuhan bersama-sama oleh kedua pemain yang berlawanan,
dinyatakan tertahan. Ini merupakan suatu kesalahan ganda dan reli tidak
diulangi, permainan diteruskan.
g. Dua pemain dari tim yang sama menyentuh bola secara bersamaan, dianggap
sebagai dua kali sentuhan bagi tim tersebut.
h. Jika menempatkan salah satu anggota tubuh melebihi tinggi net, dianggap
akan melakukan bloking. Bloking hanya dapat dilakukan oleh pemain
depan.
i. Bila dua pemain menyentuh bola saat bloking, maka hanya dianggap
sebagai satu pukulan.
j. Pemain yang melakukan bloking diperbolehkan menggapai sampai
melewati net untuk menahan bola. Asalkan, bola telah dipukul oleh
pemain lawan dan bila dapat melewati net bila tidak dihalangi oleh
pemain bertahan.
11. Peraturan Permainan di Sekitar Net dan Garis Tengah
Peraturan tentang permainan di sekitar net dan garis tengah adalah
sebagai berikut :
a. Bola dapat tetap dimainkan jika menyentuh bagian net yang sah.
b. Seorang pemain tidak boleh menyentuh net.
c. Ada kalanya bola dipukul dengan keras ke arah net sehingga menyentuh
pemain lawan. Hal itu bukan merupakan kesalahan bagi pemain yang
tersentuh net.
d. Saat melakukan smash, tangan boleh melewati net. Itupun hanya gerakan
terakhirnya.
e. Kaki boleh berada di daerah lawan. Namun sebagaian dari kaki tersebut
harus tetap berada di atas garis tengah.
f. Boleh melewati garis datar vertikal, asal tidak bersentuhan dengan pemain
lawan. Garis datar vertikal adalah bidang khayal perpanjangan net ke atas
dan ke bawah.
g. Menyentuh net atau melewati garis tengah bukan merupakan kesalahan
pada saat bola mati. Bola mati terjadi karena beberapa alasan. Pertam bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
menyentuh lantai. Kedua bola keluar dari lapangan pertandingan. Ketiga
ketika reli berakhir karena wasit meniupkan peluitnya.
h. Tidak boleh melakukan smash sebelum bola melewati net di daerah
sendiri. Smash atau spike adalah mengembalikan bola dengan pisi tangan
lebih tinggi dari pada net. Smash hanya boleh dilakukan oleh pemain
depan. Namun pemain belakang boleh melakukan smash jika melakukan
lompatan dari belakang garis serang.
i. Pemain belakang tidak boleh melakukan bloking
j. Bola harus menyeberangi net dengan melewati bagian net yang sah. Bola
yang jatuh tepat di atas garis-garis batas dianggap masuk.
k. Pemain boleh berada di luar lapangan pertandingan untuk memukul bola.
Bola dari pihak lawan yang ke luar lapangan tidak boleh ditangkap
sebelum menyentuh lantai daerah di luar lapangan.
12. Peraturan Pergantian Pemain
Dalam permainan bola voli, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan pergantian pemain :
a. Satu posisi dalam susunan tim dapat diisi oleh beberapa pun jumlah
pemain.
b. Jika seorang pemain sudah menempati satu pisisi, ia tidak boleh memasuki
posisi lain. Kecuali, jika ada pemain yang cedera sehingga harus ada
pergantian istimewa.
c. Dalam peraturan internasional, suatu tim hanya boleh melakukan enam
kali pergantian setiap set. Jadi seorang pemain hanya boleh satu kali
masuk ke lapangan. Itu tidak termasuk pada saat pertandingan dimulai.
d. Pergantian boleh dilakukan sebanyak dua kali dalam satu set permainan
pemain. Kecuali terjadi cedera yang mengharuskan adanya pergantian
istimewa.
13. Konsep Modifikasi
Modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh
para guru agar proses pembelajaram dapat mencerminkan Developenentally
Appropriate Practice (DAP). DAP artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
harus memperhatikan perubahan kemampuan kondisi anak, dan dapat
membantu mendorong kearah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar
tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembanagan dan tingkat kematangan
anak didik yang diajarnya. Perkembanagan atau kematangan yang dimaksud
mencakup fisik, psikis maupun ketrampilan.
Esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan
materi pembelajaran dengan cara meruntukannya dalam bentuk aktivitas
belajar yang berpotensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam
belajarnya. Cara ini dimaksud untuk menuntun, mengarahkan, dan
membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya
kurang termapil menjadi terampil. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran
akan tercermin dari aktivitas pembelajarannya yantg diberikan guru mulai awal
hingga akhir.
Berdasar dari landasan teori tentang modifikasi diatas, maka peneliti
merasa perlu memodifikasi materi pelajaran baik berupa modifikasi alat
pelajaran atau peraturan permainan yang disederhanakan dengan disesuaikan
dengan kondisi fisik siswa agar dapat memperlancar siswa dalam belajar (
Yoyo Bahagia dan Adang Suherman , 1999: 11 ).
14. Pengertian Lingkungan Belajar
Salah satu aspek penting keberhasilan dalam proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru menurut Muhammad Sahroni (2006 : 81-82), adalah
“ Penciptaan kondisi pembelajaran yang efektif. Kondisi pembelajaran yang
efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif. Yang benar- benar sesuai
dan mendukung kelancaran serta kelangsungan proses pembelajaran.” Indra
Djati Sidi (1996) dalam Cape ( No. 02 IV Desember 2002 : 36), menegaskan
bahwa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, setiap guru harus dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, suasana belajar mengajar
yang hidup,mengembangkan alat peraga, memanfaatkan lingkungan luar
sekolah yang sesui, memotivasi siswa untuk berpartisipasi dalam proses belajar
mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Agar pembelajaran benar- benar kondusif maka guru mempunyai
peranan yang sangat penting dalan menciptakan kondisi pembelajaran tersebu.
Diantara yang dapat diciptakan guru untuk kondisi tersebut adalah penciptaan
lingkungan belajar. Lingkungan belajar menurut Muhammad Sahroni ( 2006 :
82-84), adalah “ Segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses
pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal utama, yaitu
lingkungan fisik dan lingkungan sosial, kedua aspek lingkungan tersebut dalam
proses pembelajaran harus saling mendukung, sehingga siswa merasa krasan di
sekolah dan mau mengikuti proses pembelajaran secara sadar dan bukan
karena tekanan ataupun keterpaksaan”.
Menurut Muhammad Sahroni ( 2006 : 82-83),” Lingkungan fisik
adalah lingkungan yang memberi peluang gerak dan segala aspek yang
berhubungan dengan upaya penyegaran pikiran bagi siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Lingkungan fisik ini meliputi lingkungan luar sekolah,
lingkungan persawahan, lingkungan sungai, lingkungan laut, lingkungan hutan
dan lingkungan lainya yang ada di luar sekolah yang dapat dimanfaatkan dalam
kegiatan pembelajaran penjasorkes.
Berdasarkan uraian pendapat tentang lingkungan belajar tersebut
diatas maka dapat disarikan bahwa lingkungan belajar yang dikelola adalah
terutama bagaimana mengemas suasana tempat belajar dan sumber-sumber
belajar yang ada di sekolah atau yang dapat dibuat di alam lingkungan sekolah,
agar proses pembelajaran kondusif, menyenangkan dan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang semestinya.
15. Konsep Pengembangan Gerak Dasar
a. Konsep yang dibuat
1).Siswa dibagi empat baris dan melakukan gerakan passing bawah tanpa bola.
kegiatan ini dilakukan berulang-ulang selama 10 menit.
2).Setiap kelompok berbaris berbanjar, dengan posisi 1 anak menghadap ke regu
kelompoknya sambil memegang bola dan 5 anak berbaris yang nantinya
mereka bergantian melalukan passing bawah bergantian sebanyak 10 x
dengan dibantu satu teman untuk memegang bola. .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
3). Siswa dibagi empat baris dan melakukan gerak dasar passing bawah dengan
bola gantung.
4). Anak saling berhadapan yang satu memberikan bola dan yang lain menerima
dengan menggunakan mempassing bawah dengan kedua tangan dan
bergantian.
5). Melambungkan bola voli sebanyak lima kali bergantian.
b. Peraturan Permainan
1). Setiap menyentuh bola secara bergiliran untuk mengirim kembali kedaerah
lawan paling banyak tiga kali.
2). Bola boleh disentuh semua bagian tubuh.
3). Bola dapat tetap dimainkan jika menyentuh bagian net.
4). Seorang pemain tidak boleh menyentuh net.
5). Setiap pemain boleh melakukan smesh.
6). Satu posisi dalam susunan tim dapat diisi oleh berapapun jumlah pemain.
7). Pergantian pemain tak terbatas.
Dalam penelitian ini menitik beratkan pada pengembangan dasar
permainan untuk pembelajaran Penjaskesrek dengan memberikan pembelajaran
gerak dasar passing bawah bola voli melalui alat bantu modifikasi yang
dikembangkan dengan tepat untuk siswa SD. Pengembangan tersebut memberi
peluang bagi siswa untuk mempraktekkan teknik dalam situasi yang sesuai
dengan tingkat pelajaran dan kemampuan mereka. Strategi untuk memodifikasi
permainan bola voli menjadi menyenangkan dan lebih menantang, serta
memungkinkan siswa untuk lebih berhasil adalah :
a. Membuat penilaian lebih mudah
b. Meningkatkan peluang untuk mempraktekkan teknik permainan dengan baik
dan benar.
c. Menyusun materi untuk memudahkan pembelajaran.
d. Merubah aturan permainan sesederhana mungkin.
Berdasarkan strategi di atas, maka konsep pembelajaran gerak dasar
passing bawah bola voli melalui penerapan alat bantu modifikasi pada kelas IV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
SDNegeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Selanjutnya dengan
menggunakan bola voli yang terbuat dari karet, siswa melakukan permainan bola
voli dengan baik. Selain menggunakan bola voli dari karet, juga siswa
mempraktekkan menggunakan bola voli asli. Selanjutya passing bawah dijadikan
sebagai teknik yang ditekankan agar siswa dapat menguasainya. Permainan
dilakukan oleh 2 (dua) regu masing-masing regu berjumlah 8 (delapan) anak.
16. Prinsip Pengembangan Gerak Dasar
Penelitian ini menitik beratkan pada pengembangan dasar permainan untuk
pembelajaran Penjakesrek dengan memberikan pembelajaran teknik permainan dan
passing bawah yang dikembangkan dengan tepat untuk siswa SD. Pengembangan
tersebut memberi peluang bagi siswa untuk mempraktekkan teknik dalam situasi
yang sesuai dengan tingkat pelajaran dan kemampuan mereka. Strategi untuk
mengembangkan model pembelajaran permainan bola voli menjadi menyenangkan
dan lebih menantang, serta memungkinkan siswa untuk lebih berhasil dengan
prinsip pengembangan sebagai berikut :
1. Membuat penilaian lebih mudah
2. Meningkatkan peluang untuk mempraktekkan teknik permainan dengan
baik dan benar.
3. Menyusun materi untuk memudahkan pembelajaran teknik.
4. Merubah aturan permainan sesederhana mungkin.
5. Menyederhanakan peralatan permainan, seperti :
a. Bola yang digunakan adalah bola yang terbuat dari karet yang sangat
lentur dan ringan, bila dijatuhkan dari ketinggian 2,00 m akan memiliki
pantulan 1.30 m dari permukaan tanah, sebab bola voli yang standar
terasa sakit jika menyentuh tangan pada saat memukul.
b. Peluit
c. Net menggunakan net Bola Voli mini dengan ketinggian 2,10 m
direndahkan menjadi 1,90 m untuk anak putra, sedangkan untuk anak
putri dari 2,00 m direndahkan menjadi 1,80 m.
d. Tiang menggunakan batang bambu atau kayu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
e. Ukuran lapangan panjang 12 m yang terbagi 2 dibatasi oleh net
sehingga masing-masing bagian menjadi 6 m, lebar 5 m dengan garis
tepi lapangan menggunakan tali rafia.
B.Kerangka Berfikir
Pembelajaran yang dapat melibatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran adalah merupakan pembelajaran yang baik.Seorang guru harus
dapat mengarahkan siswanya untuk menyelesaikan masalah yang sesuai dengan
konsep pembelajaran yang dipelajari.Dalam pembelajaran gerak dasar passing
bawah bola voli melalui penerapan alat bantu modifikasi siswa dapat menguasai
sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam permainan bola voli.Siswa
belum dapat secara maksimal menangkap dan menirukan demontrasi atau contoh
yang dilakukan oleh guru.
Kurangnya sarana dan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar siswa
adalah merupakan suatu permasalahan dalam pembelajaran pernjaskes.
Penggunaan modifikasi alat pembelajaran yang dapat memancing peran aktif
siswa belum dilaksanakan secara optimal dalam proses pembelajaran.
Dengan menggunakan alat bantu modifikasi spembelajaran akan
memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.
Penggunaan modifikasi alat yang dimaksudkan di sini adalah modifikasi alat
bantu bola plastik dalam permainan bola voli.
Hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh kurangnya kreatifitas seorang
guru. Guru hendaknya lebih kreatif dalam membuat dan mengembangkan media
pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani yang
dilaksanakan dapat menyenangkan dalam situasi dan kondisi yang monoton.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Penggunaan alat bantu sederhana berupa alat bantu bola plastik dapat
meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran gerak dasar passing
bawah bola voli melalui penerapan alat bantu modifikasi dalam permainan bola
voli.
Kerangka pemikiran dari penelitian ini secara sederhana adalah sebagai
berikut:
1.Kondisi Awal
Guru kurang kreatif dan inofatif dalam proses pembelajaran
penjaskesrek.Siswa merasa takut untuk bermain bola voli dengan alasan
mengalami kesulitan mempassing /memukul bola
2.Tindakan
Guru menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu
modfikasi.Kegiatan ini dilakukan pada siklus I.
3.Kondisi Akhir
Melalui Penerapan alat bantu modifikasi dapat meninggkatkan kesegaran
jasmani siswa siswa lebih bersemangat dan prestasi belajar meningkat, dan
partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih meningkat.
Upaya perbaikan pada siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dalam
melakukan ketrampilan gerak dasar passing bawah bola voli melalui penerapan
alat bantu modifikasi.Kegiatan ini dilakukan pada siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Gambar 2.5 Kerangka berfikir
Kondisi awal Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjaskesrek
a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pelajaran penjaskesrek
b. Tingkat kesegaran jasmani rendah
c. Dan yang paling utama hasil belajar permainan bola voli
Tindakan Guru menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pembelajaran berupa bola plastik .Kegiatan ini dilakukan pada siklus I
Siklus I : guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dasar permainan bola voli melalui pembelajaran dengan alat bantu bola plastik
Kondisi Akhir
Melalui penggunaan alat bantu (bola plastik) dapat meningkatkan kesegaran jasmani (siswa)lebih bersemangat dan prestasi belajar meningkat serta pertisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat
Upaya perbaikan pada siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dalam melakukan ketrampilan gerak dasar passing bawah bola voli ,melalui penerapan alat bantu modifikasi (bola plastik) ini dilakukan pada siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
C.Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka
dapat dirumuskan hipotesis terhadap penelitian adalah sebagai berikut;
Penggunaan modifikasi alat bantu bola plastik dapat meningkatkan kemampuan
hasil belajar gerak dasar passing bawah bola voli melalui penerapan alat bantu
modifikasi pada siswa kelas IV SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja
Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2011/2012’.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja
Kabupaten Tegal yaitu Upaya peningkatkan gerak dasar passing bawah bola voli
melalui penerapan alat bantu modifikasi pembelajaran pada siswa kelas IV.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas PTK ini direncanakan dala waktu 3
bulan.Dimulai dari bulan Maret sampai dengan Mei 2012.
Rincian jadwal penelitian
No Jenis penelitian Bulan
April Mei Juni
1. Persiapan
a.Pemilihan masalah
b.Studi literatur
c.Analisis Dokumen
2. Pelaksanaan Siklus I
a.Pembuatan RPP
b.Pelaksana Tindakan
c.Pengumpulan data
d.Analisis dan refleksi
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3. Pelaksanaan Siklus II
a.Pembuatan RPP
b.Pelaksanaan Tindakan
c.Pengumpulan Data
d. Analisis Data
4. Penyususan Draf
5. Membuat Laporan
6. Seminar
3. Siklus PTK
Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan beberapa siklus untuk
melihat peningkatan hasil pembelajaran permainan bola voli melalui penerapan
alat bantu modifikasi ( bola plastik) .
4. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
Persiapan sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
dilaksanakan dan di buat dengan berbagai input instrumen yang digunakan untuk
memberikan perlakuan dalam PTK , yaitu :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dengan Kompetensi dasar mempraktikkan dasar berbagai gerakan variasi
dalam permainan bola voli beregu dengan peraturan yang dimodifikasi serta
nilai kerjasama regu, sportifitas dan kejujuran.
b. Perangkat pembelajaran yang berupa lembar pengamatan siswa dan lembar
evaluasi.
c. Dalam persiapan siswa diurutkan sesuai nomor absen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD
Negeri Banjarturi 02 yang berjumlah 40 siswa, terdiri dari 15 siswa laki - laki
dan 25 siswa perempuan.
C. Data dan Sumber Data
Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian
ini sebagian besar berupa data kuantitatif.Pengumpulan data diperoleh dari
berbagai sumber, antara lain :
1. Nara sumber terdiri dari guru dan siswa Kelas IV SDN Banjarturi 02
Kecamatan warureja, Kabupaten Tegal.
2. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran
3. Tes hasil Belajar
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pernyataan
melalui angket,serta dengan bentuk dan sumber data yang dimanfaatkan dalam
Penelitian Tindakan Kelas, maka tehnik pengumpulan data digunakan dalam
dalam penelitian ini adalah :
1. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tarap serap siswa terhadap hasil
pembelajaran dengan menggunakan alat bantu modifikasi pada permainan bola
voli.
2. Observasi
Dalam penelitian ini,observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan
peserta didik dan kinerja guru selama proses pembelajaran dengan modifikasi
media alat bantu bola plastik pada siswa kelas IV SDN Banjarturi 02 Kecamatan
Warureja Kabupaten Tegal.Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar
observasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tabel 3.1 Pengumpulan Data
No Sumber
Data Jenis Data
Tehnik
Pengumpulan Instrumen
1. Siswa Hasil Pembelajaran gerak
dasar passing bawah bola
voli berpasangan melalui
penerapan alat bantu
modifikasi pada materi
pembelajaran permainan
bola voli
Tes Praktik Tes
Ketrampilan
gerak
2. Siswa Kemampuan melakukan
gerak dasar passing
bawah bola voli individu
pada permainan bola voli
Praktik dan
Unjuk Kerja
Melalui
lembar
observasi
3. Lembar observasi sebagai data tentang situasi pembelajaran
E. Uji Validitas Data
Cara untuk mengembangkan Validasi data penelitian. Trianggulasi adalah
cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validasi data dalam
penelitian. Trianggulasi data yang digunakan yaitu :
Validasi data PTK ini menggunakan :
1. Trianggulasi data
Yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari
beberapa sumber data yang berbeda.
2. Triamggulasi sumber
Yaitu mengkroscekan data yang diperoleh dengan informan atau nara
sumber yang lain, baik dari siswa maupun guru lain atau pihak-pihak yang
lain. ( Kepala sekolah, rekan guru, oramg tua atau wali murid)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3. Trianggulasi metode
Yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar hasilnya
lebih mantap. ( metode observasi dan tes ) sehingga didapat hasil yang
akurat mengenai subyek
F. Analisis Data
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pernyataan melalui
angket,dan pengamatan langsung oleh guru lain sebagai kolaborator adalah
sebagai berikut :
Apabila hasil pernyataan pada siklus pertama terdapat 70 % siswa
merasa setuju.Kemudian dilanjutkan siklus kedua melalui angket terdapat lebih
dari 70 % jawaban yang menyatakan setuju.Dan dari pengamatan kolaborator
menyatakan bernilai baik,maka dapat disimpulkan bahwa gerak dasar passing
bawah bolavoli melalui alat bantu modifikasi dapat meningkatkan
pembelajaran permainan bola voli.
Teknik analisis data yang digunakan adalah tehnik deskriptif. Data yang
dianalisis berupa rata - rata dan prosentase hasil belajar siswa.Data yang
diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Menurut Kemmis dan Mc Taggar (
dalam Suranto, 2000: 49 ) dapat digambarkan dalm diagram sebagai berikut :
G. Indikator Kinerja Penelitian
Ketercapaian tujuan Penelitian dirumuskan indikator keberhasilan Tindakan yang disusun secara realistis sebagai berikut :.
Tabel 3.2 Indikator hasil belajar siswa
Aspek yang diukur
Prosentase target keberhasilan
Kondisi awal
Siklus 1 Siklus 2
Hasil Belajar permainan Bola Voli
35 % 60 % 82 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
H. Prosedur Penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan,prosedur
penelitian ini meliputi beberapa tahap berikut :
1. Tahap Pengenalan Masalah
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah:
a. Mengidentifikasi Masalah
b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori -
teori yang relevan
c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai siklus pertama.
d. Menyusun alat monitoring dan penilaian
2. Tahap Pesiapan Tindakan
Pada ahap ini peniti melakukan persiapan yang meliputi:
a. Penyusunan jadwal penelitian
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c. Penyusunan tes Evaluasi
3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan
Rencana tindakan disusun dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II
.Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan refleksi.
4. Tahap Implementasi Tindakan
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk
meningkatkan hasil belajar permainan bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri
Banjarturi 02 Kecamatan Warureja dengan modifikasi alat bantu bola plastik.
Hipotesis ini dimaksudkan untuk menguji kebenarannya melalui tindakan yang
direncanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
5. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan lapangan terhadap siswa
yang melakukan kegitan belajar mengajar dibawah bimbingan guru.
6. Tahap Penyusunan Laporan
Peneliti menyusun laporan dari semua kegitan penelitian yang telah
dilakukan.
Gambar 3.6 Diagram PTK
Diagran di atas dapat dijelaskan:
a. Perencanaan (Planing)
Perencanaan tindakan kelas merupakan tindakan yang terstruktur dan
terencana.Perencanaan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan.
tanpa kegiatan yang dilakukan tidak akan terarah.
b. Tindakan (Acting)
Perencanaan Siklus I Pengamatan
Pelaksanaan
Perencanaan Siklus II Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Yang dimaksud tindakan adalah kegiatan yang merupakan perwujudan
dari perencanaan yang disusun sesuai permasalahan.
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan merupakan kegiatan yang dilakukan selama tindakan
berlangsung, untuk mengetahui hal-hal yang harus segera diperbaiki agar
tindakan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
d. Refleksi (Reflecting)
Refleksi merupakan perenungan kembali terhadap apa yang telah
dilakukan dan apa dampaknya terhadap proses belajar siswa. Keempat tahap
tersebut merupakan satu siklus atau daur.Siklus ini yang menjadi ciri dari
Penelitian Tindakan Kelas.Siklus tersebut terus berulang sampai masalah
terpecahkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Pratindakan
Sebelum melakukan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan tindakan awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada
dilapangan. Hasil dari kegiatan awal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terbatasnya sarana dan prasarana penjaskesrek
Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untukmendukung proses
pembelajaran penjaskes. Hal ini terbukti dengan sedikitnya alat olahraga
yang dimiliki sekolah untuk pembelajaran penjaskes.
2. Guru kurang kreatif dalam memodifikasi alat untuk pembelajaran penjas.
Hal tersebut dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran penjas dilakukan
guru hanya dengan alat seadanya, padahal sarana dan prasarana yang
dimiliki sekolah hanya sedikit, sehingga pada waktu pembelajaran banyak
siswa yang menganggur.
3. Guru kesulitan dalam menemukan model pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan siswa. Dalam setiap pembelajaran penjas siswa
menunjukan sikap yang kurang berminat dan antusias. Siswa merasa bosan
dan tidak menaruh perhatian sepenuhnya pada pelajaran karena model
pembelajaran yang disajikan monoton.Guru sudah mencoba membangkitkan
minat siswa dengan memberikan pendekatan secara langsung dan menegur
siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. Namun cara ini belum mampu
membangkitkan minat siswa.
B.Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk ator
tersebut dirancang satu sebagai satu siklus.Setiap siklus terdiri dari
empatmeningkatkan efektifitas alat bantu modifikasi(bola plstik) dapat
meningkatkan hasil pembelajaran permainan bola volii.Setiap tindakan upaya
peningkatan indik tahap, yaitu : (1) perencanaan tindakan,(2) pelaksanaan
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
tindakan,(3) observasi dan interpretasi,(4)Analisis dan refleksi untuk
perencanaan siklus berikutnya.Dalam penelitian ini direncanakan dua siklus.
1. Rancangan Siklus ke- 1
a. Perencanaan Tindakan
1) Guru peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP)
dengan penerapan modifikasi alat pembelajaran.
2) Menyediakan alat atau media yang menunjang proses pembelajaran
yang relevan.
3) Membuat instrumen observasi
4) Membuat Lembar evaluasi pembelajaran
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan,kegiatan yang dilakukan adalah melaksanaan
proses pembelajaran di lapangan sesuai dengan RPP yang telah dibuat dengan
langkah – langkah diantaranya:
1. Pada saat pemanasan dilakukan dengan bentuk permainan
berkelompok,misalkan permainan mempassing balon.
2. Siswa dibagi empat baris dan melakukan gerak dasar passing bawah tanpa
bola .
3. Setiap kelompok berbaris berbanjar dengan posisi 1 anak menghadap ke regu
kelompoknya sanbil memegang bola dan 5 anak berbaris.Nantinya mereka
bergantian melakukan passing bawah sebanyak 10 x dengan dibantu 1 teman
untuk memegang dan menekan bola.
4. Siswa dibagi empat baris dan melakukan gerak dasar passing bawah dengan
bola gantung.
5. Siswa saling berhadapan dengan yang lainnya,yang satu memberikan
boladan yang satu menerima bola dengan passing bawah.
6. Melambungkan bola voli sebanyak lima kali bergantian.
7. Pelaksanaan observasi dilaksanakan oleh guru mata pelajaran Pendidikan
Jasmani ( Peneliti ) bersama supervisor.Tugas supervisor adalah mengamati
kegiatan guru ( peneliti ) dan peserta didik selama proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c. Refleksi
Guru mata pelajaran pendidikan jasmani ( peneliti ) mengadakan
evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan observasi
secara bersama-sama dengan supervisor penelitian.Hasil dan refleksi siklus ke I
digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan Siklus II.
2. Rancangan Siklus ke-2
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut
dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan
jasmani.
3. Indikator Keberhasilan
Persentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian adalah sebagai
berikut :
a. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa kemampuan dalam melakukan
gerakan mempassing bola adalah diatas nilai Kriteria Ketuntasan
Minimum ( KKM), yaitu 75
b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 85 %
C. Pertbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
1. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal
Ke Siklus I
Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal tahun pelajaran
2011 / 2012 dari kondisi awal ke siklus I dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel:IV.2 Perbandingan Peningkatan ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV SDN Banjarturi 02 Th.2011 /2012
Rata – rata Kondisi awal
Ketuntasan Hasil Belajar
Rata – rata
Peningkatan Siklus
I
Peningkatan
Kemampuan Gerak
Dasar Passing Bawah
Bola Voli
35 % 65 % 35 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan
Warureja Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2011 / 2012 dari kondisi awal ke
Siklus I sebagai berikut:
0%10%20%30%40%50%60%70%
35%
65%
30%
peningkatan ketuntasan dari kondisi awal ke siklus I
peningkatan ketuntasan dari kondisi awal ke siklus I
Gambar IV.1 Peningkatan kemampuan gerak dasar passing bawah bola
voli.
Berdasarkan grafik tersebut diatas menunjukkan bahwa, kemampuan
gerak dasar permainan bola voli siswa SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan
warureja Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2011 / 2012 mengalami peningkatan
yang cukup baik.Hal ini dapat dilihat bahwa Kemampuan gerak dasar permainan
bola voli mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 35 %
2. Perbandingan Peningkatan Kemampuan gerak dasar permainan bola
voli dari siklus I ke Silus II
Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal tahun pelajaran
2011 /2012 dari siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut
:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tabel IV.2 Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar siswa dari
siklus I Ke Siklus II
Rata – rata Ketuntasan
Hasi belajar Siklus I
Rata –Rata Ketuntasan
hasil belajar Siklus II
Peningkatan Hasil
Belajar
65 % 85% 20%
Lebih jelasnya berikut ini disajian grafik perbandingan peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan
Warureja Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2011 / 2012 dari siklus I ke Siklus II
sebagai berikut :
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan
65%
85%
20%
Peningkatan ketuntasan dari siklus I Ke Siklus II
Peningkatan ketuntasan dari siklus I Ke Siklus II
Gambar IV.2 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I Ke
Siklus II
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil
belajar siswi kelas IV SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten
Tegal tahun pelajaran 2011 / 2012 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
ini dapat bahwa peningkatan hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I
Ke Siklus II sebesar 20 %.
4. Perbandingan Peningkatan dari Kondisi awal Ke Siklus II
Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar siswa kelas IV SD
Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal tahun pelajaran
2011 / 2012 dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut :
Tabel IV.3 Perbandingan Peningkatan ketuntasan Hasil belajar Siswa
dari kondisi awal Ke Siklus II.
Rata –rata ketuntasan
Hasil Belajar kondisi
awal
Rata – rata peningkatan
Siklus II
Peningkatan
Ketuntasan Hasil
Belajar
35 % 85 % 54 %
Lebih Jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Banjarturi 02
Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2011 / 2012 dari kondisi
awal ke Siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
KondisiAwal
Siklus II Peningkatan
31%
85%
54%
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari kondisi awal Ke SiklusII
Peningkatan KetuntasanHasil Belajar dari kondisiawal Ke SiklusII
Gambar IV.3 Ketuntasan Belajar Dari Kondisi Awal Ke Siklus II
D. Pembahasan
Peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal karena dalam perbaikan pembelajaran secara konsekuen penulis melaksanakan aktivitas-aktivitas perbaikan yang telah dipilih dengan tepat. Aktivitas-aktivitas perbaikan pembelajaran ini mencakup:
1. Penyajian pembelajaran yang menyenangkan.
2. Penggunaan alat peraga / media berupa bola plastik dalam pembelajaran.
3. Pemberian penguatan, pujian dan spirit untuk memperkuat semangat dan
tekad untuk mengikuti pembelajaran yang aktif.
4. Variasi metode pembelajaran yang disajikan secara runtut sesuai rencana
agar tidak membosankan.
5. Bimbingan dalam pembelajaran bola voli baik secara kelompok maupun
individu.
Ketepatan pemilihan aktivitas-aktivitas perbaikan pembelajaran tampak
dalam kesesuaian antara pelaksanaan masing-masing aktivitas dengan teori yang
melandasinya. Ketepatan masing-masing aktivitas dapat dijelaskan seperti
berikut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat
dinyatakan, bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran (baik proses
maupun hasil) kemampuan gerak dasar dari siklus I ke siklus II.
secara umum semua kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran
dengan media modifikasi pembelajaran pada bola voli yang telah dilakukan
pada siklus I dan siklus II sudah dapat diatasi dengan baik. Peneliti sudah
berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti pembelajaran
khususnya. Pembelajaran bola voli dengan menggunakan alat bantu yang
dilaksanakan dengan tertib. Peneliti mampu merespon siswa terhadap stimulus
yang diberikan. Siswa semangat untuk melaksankan pembelajaran yang
disajikan dengan baik, meskipun masih ada kekurangannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian tindakan kelas yang dilaksananakan di kelas IV SD Negeri
Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal terdapat dua siklus.
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam siklus dan setiap siklus yang
dilaksanakan terdapat 4 tahapan yaitu (1). Perencanaan (2). Pelaksanaan (3).
Observasi dan implementasi (4) analisis dan refleksi.
Simpulan hasil penelitian secara singkat yaitu terdapatnya peningkatan
kemampuan memukul bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri Banjarturi 02
Kecamatan Warureja Kabupat Penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap
siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Banjarturi 02 Kecamatan
Warureja Kabupaten Tegal yang berjumlah 40 siswa. Sumber data berasal dari
guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, dan
dokumentasi atau arsip. Validitas data menggunakan triangulasi
metode,trianggulasi data dantrianggulasi sumber. Analisis data meliputi data
kwantitatif dan kwalitatif
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD
Negeri Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2011 / 2012 dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan analisis data yang telah
dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB V, diperoleh
simpulan sebagai berikut: Penerapan alat bantu pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar permainan bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri
Banjarturi 02 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2011 /
2012.
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Berdasarkan analisis data yang diperoleh terdapat peningkatan dari
kondisi awal ke siklus I dan siklus II, hal ini bisa dilihat dari nilai ketuntasan
hasil belajar pada kondisi awal (35%), siklus I (65 %) dan siklus II (85 %),
sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar (50 %).
A. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan
dalam pembelajaran tergantung pada beberapa faktor-faktor baik faktor dari guru
antara lain metode yang digunakan dalam pemebelajaran, kemampuan guru
dalam penyampaian materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas, teknik
yang digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan materi, kemampuan guru
dalam mengembangkan materi, maupun faktor dari siswa.
Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus
diupayakan semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar. Jika guru mengelola kelas dengan baik. Mengembangkan materi,
mengambangkan strategi / tehnik sebagai sarana untuk menyampaikan materi
dengan baik sehingga siswa mudah menerima nerima materi, dan siswa pun
memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran
maka proses belajar mengajar akan lebih efektif, lancar dan efisien.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan adanya
penerapan model pembelajaran alat bantu yang dapat meningkatkan kemampuan
bola voli siswa ( Baik dari proses sampai alasanya ), sehingga penelitian ini
dapat di gunakan guru sebagai media yang berupa alat bantu modifikasi ( bola
plastik ). Bagi guru penjaskesrek, hasil penelitian ini dapat di gunakan untuk
suatu alternatif dalam proses pelaksanaan pembelajraan penjas agar lebih efektif
dan efisien , siswa menjadi aktif dan senang dengan pembelajaran penjaskesrek.
Pemberian tindakan dari siklus I dan siklus II mendeskripsikan bahwa
terdapatnya kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses
pembelajaran. Namun, kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan
siklus berikutnya. Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi
terhadap proses pembelajaran, terdapatnya peningkatan kualitas baik proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
maupun hasil dalam pembelajran penerapan model pembelajaran alat Bantu ini
dapat merangsang aspek kognitif, afektif dan terutama psikomotor siswa.
B. Saran
Bertolak dari hasil - hasil penelitian yang diperoleh, penulis
menyampaikan saran kepada seluruh rekan - rekan guru. Khususnya guru
penjasorkes agar dalam pembelajaran Penjas supaya siswa mencapai prestasi
belajar yang baik, guru hendaknya:
1. Menyajikan pembelajaran yang menyenangkan
2. Mengoptimalkan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
3. Variasi metode pembelajaran agar tidak membosankan.
4. Berikan bimbingan dalam pembelajaran agar berjalan secar sistematis.
Di samping itu, karena terbukti penelitian tindakan kelas (PTK) dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, penulis menyarankan kepada rekan-rekan
guru mempelajari dan menerapkan PTK di sekolah masing-masing