Transcript

KORAN6)1EMPOo Senin2 3

17 18 19

o Se/asa 0 Rabu 0 Kamis • Jumat o Sabtu 0 Minggu4 5 ® 7 8 9 10 1120 21 22 23 24 25 26

12 13 14 15 1627 28 29 30 31

OJan OPeb oMar OApr • Me; OJun OJul 0 Ags OSep OOId ONov ODes

ent ri Siapkan Ins ruksiAntiradikalisme Kampus

"Seluruh perguruantinggi tak mentoleransigerakan yang berten-tangan dengan Empat

Pilar Kebangsaan."JAKARTA - Menteri PendidikanNasional Mohammad Nub akanmenerbitkan instruksi menteriuntuk meneegah dan meng-awasi masuknya paham radikalke semua jenjang pendidikan.

"Perlu ada arahan dalambentuk instruksi," katanya sete-lah berbieara di hadapan 'pararektor perguruan tinggi negeridan perwakilan Koordinasi Per-guruan Tinggi Swasta di kan-tornya pada Rabu malam lalu."Penerapan akan dilakukan se-eepatnya."

Menurut dia, instruksi itu.akan diberlakukan baik di per-guruan tinggi maupun jenjangpendidikan lainnya."Semua jen-jang pendidikan akan kami in-struksikan. Namun penerapan-nya tentu berbeda."Nuh menilaitak perlu dibuat undang-un-dang yang secara tegas meng-atur larangan paham radikal dikampus. "Kampus kan punyaotonomi sendiri,"tuturnya.

la menjelaskan, instruksi ituberisi pengamanan terhadapEmpat Pilar Kebangsaan, yaituPaneasila, Undang-UndangDa-sar 1945,Negara Kesatuan Re-publik Indonesia, dan BhinnekaTunggal Ika, melalui pendidik-an karakter. "Medianya adalahpendekatan-pendekatan akade-mik." Substansi lainnya adalahmemperbanyak ke .atan maha-

VQSEP ARKIAN (TEMPO)

Mohammad Nuhsiswa,pendampingan dalam ke-giatan kemahasiswaan, sertapelarangan eksklusivitas kegi-atan di kampus.

Menteri Nub mengundangrektor perguruan tinggi negeridan swasta membiearakan ma-raknya radikalisme di sekolahdan kampus. Bukti konkret ra-dikalisme itu adalah banyaksiswa dan mahasiswa yang ter-jerat pemikiran radikal yangmemuneulkan tindak terorisme.

Sebelum pertemuan, para pe-serta mengadakan keteranganpers tentang deklarasi meng-awal Empat Pilar Kebangsaan.Sebanyak 20 perwakilan kam-pus itu juga membaeakan dek-larasi Anti-Menyontek dan Pla-giat. Perwakilan itu antara lainSudjarwadi (Rektor UniversitasGadjah Mada), Akhmaloka(Rektor Institut TeknologiBan-dung), Musliar Kasim (RektorUniversitas Andalas),Herry Su-

hardiyanto (Rektor Institut Per-tanian Bogor), Badia Parizade(Rektor Univer itas Sriwijaya),TriyogiYuwono(Rektor InstitutTeknologi Sep uh Nopember),dan Gumilar R liwa Somantri(RektorUnive itas Indonesia).

Menurut Gumilar RusliwaSomantri, intelijen harus mem-bongkar jaringa Negara IslamIndonesia dan pelakunya di-adili. "Itu (Nil) p nipuan berke-dok agama,"katanya seusai per-temuan. la menjelaskan, ur su- .dah sejak lima tahun lalu me-waspadai Nil k ena mengeta-hui begitu gene perekrutan disejumlah kampu "Seluruh per-guruan tinggi ta mentoleransigerakan-gerakan yang berten-tangan dengan Ernpat Pilar Ke-bangsaan." • MARTHA T I JOBPlE S

Pemerintah Inginkan Pembubaran Ormas Radikal DipeJAKARTA- Pemerintah meng-inginkan prosedur pembubaranorganisasi kemasyarakatan yangradikal dan meresahkan diper-mudah. Pemerintah pun akanmengusulkan hal itu dalam revi-si Undang-Undang Nomor 8 Ta-hun 1985 tentang OrganisasiKemasyarakatan.

Menteri Dalam Negerl Gama-wan Fauzi mengatakan, dalamundang.undang lama, prosespembubaran ormas yang mere-sahkan cul<up rum it Ormas se-perti Itu hanya bisa dibubarkansetelah dlberi tiga MU tegurantapi tetap tnembandel. Selanjut-nya, sebemm membubarkan Of-

mas seperti itu, KementerianDalam Negeri harus mendapat-

kan pertirnbangan atau fatwadari Mahkamah Agung.. Karena proses pembubaranyang begitu panjang, menu rutGamawan, pemerintah kerap di-anggap tidak tegas ternadap or-mas-ormas yang meresahkan.

Persoalan lainnya, Gamawanmenambahkan, UU Nomor 8 Ta-hun 1985 tidak mengatur organi-sasi kemasyarakatan yang tidakterdaftar. Akibatnya, ketika ormastersebut berulah, "Kaml tidak bisa~rbuat apa-apa/ ujar Gamawan.

Dalam rev/si UU Nomor 8 Ta-hun 1985, menurut dla, Kemen;terian Dalam Negeri akan me-minta kewenangan membubar-kan ormas nakal tanpa menung-gu fatwa dan Mahkamah Agung.

Namun Gamawan elaskan lebih jauh pr edur usul-an pemerintah itu .• , kan barurancangan, belum eh dipubli-kasikan,' kata Gam an.

Draf revisi UU No r 8 Tahun1985 versi Kemente i n DalamNegeri juga memuat jumlahketentuan yang tidak ada dalamundang-undang lama. Misalnya,soal keQa sama ant rmas,penyelesaian persell . an antar-ormas, dan forum ke Itraanserta sistem adminis si daninformasi ormas. Oal ' ran-cangan baru Itu, pe tah punakan mengusulkan anismepemberian sanksl b rmasasing yang melanggar eraturandi Indonesia •• 01100

KUplng Huma. Onpad 2011

-\

Top Related