Download - EMBOLI serebri
![Page 1: EMBOLI serebri](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5695d5341a28ab9b02a46fce/html5/thumbnails/1.jpg)
EMBOLI SEREBRI
Penyakit serebrovaskular atau stroke umumnya menyerang kelompok usia
di atas 40 tahun akibat proses patologi pada sistem pembuluh darah otak. Proses
ini dapat berupa penyumbatan lumen pembuluh darah otak oleh trombosis atau
emboli, pecahnya pembuluh darah otak, perubahan permeabilitas dinding
pembuluh darah otak dan perubahan viskositas darah.1
A. Defenisi Stroke
Gangguan fungsi otak akut akibat gangguan suplay darah di otak, atau
perdarahan yang terjadi mendadak yang menyebabkan defisit neorologik. 2
B. Faktor Resiko Stroke
Faktor resiko berupa penyakit atau keadaan lain yang mendahului
stroke, yaitu : - hipertensi - merokok
- diabetes mellitus - obesitas
- penyakit jantung - obat kontrasepsi
- kolesterol - hiperurisemia
- polisitemia - kurang gerak
- umur, herediter, jenis kelamin2
C. Pembagian Stroke
Berdasarkan lesi di serebral , stroke dibagi dua :
1. Non hemoragik (infark) :
a. TiA/RIND
b. Trombosit serebri
c. Emboli serebri
![Page 2: EMBOLI serebri](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5695d5341a28ab9b02a46fce/html5/thumbnails/2.jpg)
2. Hemoragik (perdarahan otak)
a. Perdarahan intra serebri
b. Perdarahan subarahnoid2,3
D. Emboli Serebri
Sumbatan pembuluh darah serebral oleh embolus yang berasal dari jantung
atau arteiosklerotik
E. Etiologi Emboli Serebri
1. Atrium fibrilasit (50%)
2. Gangguan atau penyakit katub
3. Kardiomiopati
4. Komplikasi kateterisasi jantung dan operasi jantung
5. Infark miokard, terutama 4 minggu setelah serangan
6. Stenosis katub mitral yang menyebabkan thrombus atrium
7. Stenosis dan regurgitasi katub mitral
8. Endocarditis infeksiosa
9. Prolapskatub mitral terutama pada usia muda4
F. Patofisiologi Stroke Iskemik
Pada fase stroke akut, perubahan terjadi pada aliran darah otak. Pada
daerah yang terkena iskemia, aliran darah menurun secara signifikan. Secara
mikroskopis daerah yang iskemia (penumbra) yang pucat ini akan dikelilingi
oleh daerah yang hiperemis di bagian luar, yaitu daerah yang disebut sebagai
“luxury perjusion” karena melebihi kebutuhan metabolik sebagai akibat
mekanisme sistem kolateral yang mencoba mengatasi keadaan iskemia. Di
![Page 3: EMBOLI serebri](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5695d5341a28ab9b02a46fce/html5/thumbnails/3.jpg)
daerah sentral dari fokus iskemia ini terdapat inti yabg terdiri atas jaringan
nekrotik atau jaringan dengan tingkat iskemia terberat.
Perubahan lain yang terjadi adalah kegagalan autoregulasi di daerah
iskemia, sehingga respon arteriole terhadap perubahan tekanan darah dan
oksigen atau karbondioksida menghilang. Selain itu mekanisme patologi lain
yang terjadi pada aliran darah otak adalah berkurangnya aliran darah seluruh
hemisfer di sisi yang sama dan juga disisi yang berlawanan dalam tingkat
yang lebih ringan, yang disebut “diaschisis”. 1
G. Perubahan pada Tingkat Seluler atau Mikrosirkulasi
Perubahan kompleks yang terjadi pada tingkat seluler atau
mikrosirkulasi saling berkaitan. Secara eksperimental perubahan ini telah
banyak diketahui, tetapi secara in vivio ketepatannya sulit dipastikan.
Penelitian Astrup menunjukkan bahwa pengaruh iskemia terhadap intregitas
dan struktur otak pada daerah penumbra terletak antara batas kegagalan
elektrik otak dengan batas bawah kegagalan ionic. Aliran darah otak di bawah
17 cc/100 gr otak/menit, menyebabkan aktivitas otak listrik berhenti walaupun
kegiatan pompa ion masih berlangsung.
Daerah penumbra pada “nisery perfusion” ini, jika aliran darahnya
dicukupi kembali sebelum “therapeutic window” dapat kembali normal dalam
waktu yang singkat. Sedangkan sebagian lesi tetap akan mengalami kematian
setelah beberapa jam atau hari setelah iskemik otak temporer. 1
![Page 4: EMBOLI serebri](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5695d5341a28ab9b02a46fce/html5/thumbnails/4.jpg)
H. Diagnosa Emboli Serebri
Kriteria diagnostik yang digunakan adalah :
1. Gejala neurologis dengan onset yang mendadak dengan manifestasi
maksimal pada permulaan
2. Serangan timbul pada waktu menjalankan aktivitas, dengan gejala klinis
seperti trombosis
3. Adanya bukti potensial bahwa emboli bersumber dari jantung
4. Oklusi pada percabangan arteri terlihat pada angiografi serebral
5. Adanya bukti emboli pada anggota gerak dan organ lain
6. Infark multiple melibatkan lebih dari 1 kawasan2,4
I. Pemeriksaan Penunjang
1. CT-scan kepala, infark multiple, sekitar infark tampak petechie
2. EKG untuk melihat adanya atrial fibrilasi dan infark miokard
3. Ecchocardiografi transthorasic4
J. Terapi Emboli Serebri
1. Umum ;
- Menggunakan prinsip 6B, yaitu breathing berupa menjaga agar jalan
nafas, brain yaitu mencegah terjadinya edema otak, memenuhi
kebutuhan intake cairan, serta mengatasi kejang, bladder berupa tetap
menjaga agar proses miksi tetap berjalan (misalnya dengan
pemasangan kateter), bowel dengan tetap menjaga pemenuhan
kecukupan kalori, blood berupa menjaga kestabilan tekanan darah dan
viskositas darah, serta burn yaitu mencegah terjadinya demam yang
dapat memperburuk stroke.
![Page 5: EMBOLI serebri](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5695d5341a28ab9b02a46fce/html5/thumbnails/5.jpg)
2. Khusus
a. Anti edema; manitol, gliserol
b. Obat sitoprotektif; untuk melindungi penumbra berupa golongan
calsium antagonis
c. Anti platelet agregasi; asam traneksamat
d. Anti coagulantia; asetosal
e. Hemodilusi isovolemik
f. Metabolik activator; pirasetam
g. Mengobati penyakit penyerta, misalnya hipertensi, DM, atrium
hipertensi
h. Rehabilitasi atau fisioterapi
i. Resosualisasi
Hipertensi tidak boleh diturunkan dalam 3-5 hari pertama kecuali
hipertensi emergensi (diastolic >120 mmHg atau MABP >140 mmHg)
![Page 6: EMBOLI serebri](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5695d5341a28ab9b02a46fce/html5/thumbnails/6.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Misbach, Jusuf. Stroke, Aspek Diagnostik, Patofisologis, Manajemen. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 1999; 1,47-51
2. Basyiruddin. Cerebrovascular Disease. Dalam: Kumpulan Kuliah Neurologi. Padang: FKUA. 2006
3. Sylvia, Lorraine. Penyakit Serebrovaskular. Dalam: Patofisiologi, Konsep-Klinis Proses-proses Klinis Penyakit. Peter Anugerah, editor. Jakarta: EGC. 1995; 961-968
4. Staf Pengajar Neurologi FKUA. Embolus Serebri. Dalam: Pedoman Diagnostik dan Terapi SMF Ssaraf. Padang: RSUP Dr. M. Djamil. Edisi II. 2002; 16-17
5. De Groof, Jack. Vaskularasi. Dalam: Neuronatomi Korelatif. Munandar, editor. Jakarta: EGC. 1997; 135-137