i
11
i
PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
DINAS PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN
Jalan Jend. A. Yani No. 22 C Telpon (0511) 4721639 Fax. 4722146 Martapura Email : [email protected] Website : disnakbun.banjarkab.go.id
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 ii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
uji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Peternakan
Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2018.
Pembangunan peternakan dan perkebunan tahun 2018 diarahkan untuk
mewujudkan tercapainya sasaran peningkatan produksi dan produktivitas
peternakan dan perkebunan dalam upaya peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan petani peternak di Kabupaten Banjar serta berkonstribusi
terhadap PDRB Kabupaten Banjar.
Secara umum Dinas Peternakan dan Perkebunan Tahun 2018 telah dapat
melaksanakan program dan kegiatan dengan baik, hal ini terlihat dari
capaian kenerja sasaran yang mencapai sebesar 89,99 % (Tinggi).
Meskipun demikian, upaya pencapaian sasaran kinerja masih dihadapkan
pada berbagai tantangan yang berkaitan dengan perubahan dan
perkembangan lingkungan yang sangat dinamis seperti peningkatan jumlah
penduduk yang pesat, kemajuan teknologi dan informasi, tekanan globalisasi
dan pasar bebas, dampak perubahan iklim, masih rendahnya produktivitas
peternakan dan perkebunan, terbatasnya kemampuan petani pada akses
permodalan, terbatasnya sumberdaya lahan dan terbatasnya keterampilan
petani. Selain itu penguasaan teknologi juga masih rendah serta
menurunnya minat generasi muda di sektor peternakan dan perkebunan.
Berbagai hambatan yang ada di tahun 2018 ini merupakan evaluasi bagi
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar untuk perencanaan
kegiatan di tahun mendatang.
Semoga Laporan Kinerja Instansi pemerintah (LKjIP) Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar dapat memberi gambaran dan informasi
kepada pihak yang berkepentingan mengenai capaian kinerja dan
pelaksanaan kegiatan Tahun 2018 serta menjadi bahan perbaikan untuk
meningkatkan kinerja kami selanjutnya.
Martapura, Januari 2019
Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar, Ir. H. Dondit Bekti A Pembina Utama Muda NIP. 19620818 198203 1 006
P
PENGANTAR
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 iii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR TABEL -------------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR GAMBAR ------------------------------------------------------------------ v
RINGKASAN EKSEKUTIF ----------------------------------------------------------- vii
BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------- 1
1.1. Struktur Organisasi ----------------------------------------------- 3
1.2. Tugas dan Fungsi ------------------------------------------------- 5
1.3. Keadaan Pegawai ------------------------------------------------- 6
1.3.1. Kondisi Riil Pegawai Berdasarkan Beban Kerja ---------- 6
1.3.2. Kondisi Riil Pegawai Berdasarkan Pendidikan ----------- 8
1.3.3. Kondisi Riil Pegawai Berdasarkan Beban kerja ---------- 9
1.4. Sarana dan Prasarana ------------------------------------------- 10
1.5. Keuangan --------------------------------------------------------- 11
1.6. Sistimatika Penulisan -------------------------------------------- 12
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA --------------------- 15
2.1. Rencana Strategis ----------------------------------------------- 15
2.1.1. Visi dan Misi Kepala Daerah ---------------------------- 15
2.1.2. Tujuan Dinas Peternakan dan Perkebunan ------------- 17
2.1.3. Sasaran Dinas Peternakan dan Perkebunan ------------ 17
2.1.4. Strategi Dinas Peternakan dan Perkebunan ------------- 18
2.2. Rencana Kerja Tahunan ----------------------------------------- 20
2.3. Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ------------- 20
2.4. Rencana Anggaran Tahun 2018 --------------------------------- 21
2.4.1. Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis ---------------- 23
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ---------------------------------------- 27
3.1. Capaian Kinerja Organisasi --------------------------------------- 27
3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis ------- 30
3.2.1 Sasaran Meningkatnya Produksi dan produktifitas
Pertaniandan Perikanan (Sub Sektor Peternakan dan
perkebunan) ---------------------------------------------- 30
a. Faktor-faktor Pendukung Keberhasilan dan
Kegagalan Sasaran ----------------------------------- 42
b. Program Kegiatan yang mendukung Keberhasilan
dan Kegagalan Sasaran ------------------------------- 43
c. Permasalahan ------------------------------------------ 54
b. Solusi -------------------------------------------------- 56
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 iv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
3.2.2. Sasaran Meningkatnya Kualitas Hasil Industri
Pengolahan Perkebunan---------------------------------- 57
a. Faktor-faktor Pendukung Keberhasilan dan
Kegagalan Sasaran ----------------------------------- 59
b. Program Kegiatan yang mendukung Keberhasilan
dan Kegagalan Sasaran ------------------------------- 60
c. Permasalahan ------------------------------------------ 65
b. Solusi -------------------------------------------------- 67
3.3. Akuntabilitas Keuangan ------------------------------------------- 68
3.2.1 Realisasi Anggaran --------------------------------------- 68
3.2.2 Analisa Efisiensi------------------------------------------- 72
3.4. Tindak Lanjut Atas Evaluasi Laporan Kinerja Tahun 2017 ------ 72
3.3.1. Evaluasi Kinerja Tahun 2017 ----------------------------- 72
3.3.2. Tindak Lanjut -------------------------------------------- 72
BAB IV PENUTUP ----------------------------------------------------------- 73
4.1. Kesimpulan --------------------------------------------------------- 73
4.2. Saran ---------------------------------------------------------------- 74
LAMPIRAN :
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
2. Anggaran BL Per Sasaran Strategis
3. Anggaran BL Per Indikator Sasaran
4. IKU
5. Matrik Rencana Program, kegiatan dan penganggaran
6. Rencana Aksi
7. Data Rekapitulasi Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat
8. Data Dinamika Populasi Ternak Tahun 2018
9. Data Produksi Sheet Asap di UPPB
10. Uraian Tugas
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 v
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
DAFTAR TABEL
Nomor Uraian Halaman
1.1 Jumlah Pejabat Fungsional Tertentu dan Fungsional
Umum ---------------------------------------------------------------- 7
1.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan --------------------------- 8
1.3 Ketersediaan dan Kondisi Sarana dan Prasarana ------------------- 10
1.4 Rincian Anggaran Belanja Langsung Tahun 2018 ------------------- 11
1.5 Anggaran Disnakbun 2017 dan 2018 ------------------------------- 11
1.6 Anggaran Belanja Langsung Tahun 2018 --------------------------- 12
2.1 Tujuan untuk Mencapai Visi dan Misi -------------------------------- 17
2.2 Sasaran untuk mencapai Tujuan ------------------------------------ 18
2.3 Sasaran Kinerja (IKU)2016 dan 2021 ------------------------------- 18
2.4 Strategi dan Arah Kebijakan ----------------------------------------- 19
2.5 Rencana Kinerja Tahun 2018 --------------------------------------- 20
2.6 Penetapan Kinerja Tahun 2018 -------------------------------------- 21
2.7 Rencana Anggaran 2018 --------------------------------------------- 22
2.8 Program dan Anggaran BL ------------------------------------------- 23
2.9 Anggaran BL Utama Per Sasaran Strategis ------------------------- 24
2.10 Alokasi Anggaran Program dan kegiatan Per Indikator Sasaran --- 25
3.1 Skala Nilai Perangkat Daerah --------------------------------------- 28
3.2 Capaian Kinerja Disnakbun Tahun 2018 ---------------------------- 28
3.3 Skala Nilai Capaian Kinerja Disnakbun 2018 ----------------------- 29
3.4 Capaian Kinerja Disnakbun Sasaran Meningkatnya Produksi
dan Produktifitas Pertanian dan Perikanan (Subsektor Nakbun) --- 31
3.5 Perkembangan capaian kinerja Sasaran Meningkatnya
Produksi dan produktifitas ------------------------------------------- 27
3.6 Pertumbuhan kinerja sasaran 2015 – 2018 ------------------------ 32
3.7 Perkembangan Produksi Karet 2014 – 2018 ----------------------- 34
3.8 Perkembangan Produktifitas Karet 2014-2018 ---------------------- 37
3.9 Perkembangan Populasi Sapi 2014-2018 --------------------------- 40
3.10 Capaian Program/kegiatan Mendukung Sasaran Meningkatnya
Produksi dan Produktifitas Pertanian dan Perikanan ---------------- 44
3.11 Capaian UPSUS SIWAB tahun 2018 -------------------------------- 52
3.12 Capaian Kinerja Sasaran Peningkatan Produk Pengolahan
Hasil Perkebunan ---------------------------------------------------- 57
3.13 Perkembangan Peningkatan Produk Hasil Perkebunan
2014-2018 ------------------------------------------------------------ 58
3.14 Realisasi Anggaran 2018 --------------------------------------------- 69
3.15 Perbandingan Anggaran 2017 dan 2018 ---------------------------- 70
3.16 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018 --------------------- 71
3.17 Efisiensi Penggunaan Sumberdaya ---------------------------------- 72
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 vi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
DAFTAR GAMBAR
Nomor Uraian Halaman
1.1 Bagan Struktur Organisasi ----------------------------------- 4
1.2 Grafik Jumlah pejabat StrukturalBerdasarkan
Jenis Kelamin ------------------------------------------------- 7
1.3 Komposisi Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan ----------- 8
1.4 Perkembangan Anggaran BL Dusnakbun 2017-2018 ------- 11
1.5 Komposisi Anggaran BL Tahun 2018 ----------------------- 12
2.1 Komposisi Anggaran Disnakbun Tahun 2018 --------------- 22
3.1 Grafik Perkembangan Kinerja Sasaran 2015 – 2018 ------ 32
3.2 Grafik Perkembangan Produksi Karet 2014-2018 ---------- 34
3.3 Grafik Pertumbuhan Produksi Karet 2015-2018 ------------ 35
3.4 Grafik Perkembangan Produktifitas Karet 2014-2018 ----- 37
3.5 Grafik Pertumbuhan Produktifitas Karet 2014-2018 -------- 38
3.6 Grafik perkembangan Populasi Sapi 2014-2018 ------------ 40
3.7 Grafik Pertumbuhan Populasi Sapi 2014-2018 -------------- 41
3.8 Grafik Perkembangan Pengolahan Hasil Perkebunan ------ 58
3.9 Grafik Pertumbuhan Pengolahan Hasil Karet 2014-2018 --- 59
3.10 Anggaran dan Realisasi 2018 ------------------------------- 69
3.11 Perkembangan Anggaran Disnakbun ----------------------- 70
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 vii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
ebagai bagian dari perangkat daerah di Kabupaten Banjar,
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar
Tahun 2016-2021 dan Renstra Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten
Banjar untuk mewujudkan Visi dan Misi Bupati Banjar yang tertuang dalam RPJMD.
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar melaksanakan Misi ke
3 yaitu Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam berbasis pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan dan komoditas unggulan daerah lainnya
dengan pendekatan agribisnis dan industri berwawasan lingkungan secara
berkelanjutan. Untuk mewujudkan misi tersebut, Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar dengan didukung oleh 4 (empat) bidang yaitu
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Bidang Perkebunan, dan Bidang
Sumberdaya dan Penyuluhan serta Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan
(RPH) Martapura telah menetapkan tujuan dan sasaran.
Beberapa permasalahan mendasar dan menjadi isu strategis Dinas
Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar saat ini yaitu masih rendahnya
produktivitas peternakan dan perkebunan, terbatasnya kemampuan petani
pada akses permodalan, terbatasnya sumberdaya lahan dan air, terbatasnya
keterampilan petani dan minimnya penguasaan teknologi sehingga adopsi
terhadap inovasi teknologi masih rendah serta menurunnya minat generasi
muda di sektor peternakan dan perkebunan merupakan tantangan yang
serius dalam pembangunan peternakan dan perkebunan mendatang.
Tantangan yang dihadapi selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan
produksi dan produktivitas, meningkatkan nilai tambah dan daya saing
produk, mengembangkan teknologi, meningkatkan kualitas dan kuantitas lahan,
memperluas akses permodalan petani serta meningkatkan minat generasi muda
pada sektor peternakan dan perkebunan.
S
IKHTISAR EKSEKUTIF
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 viii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar menetapkan
strategi, kebijakan dan program serta kegiatan yang harus dilakukan
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar untuk menjawab
berbagai permasalahan dan isu strategis tersebut.
Strategi dan kebijakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut diimplementasikan melalui program dan kegiatan baik yang bersumber
dari daerah maupun pusat.
Secara umum indikator kinerja dari 2 (dua) sasaran yang telah ditetapkan
dalam RPJMD dan Renstra dapat direalisasikan dengan baik, hal ini terlihat dari
nilai kinerja sasaran yang telah dicapai yaitu sebesar 89,22 % (termasuk
Kategori Tinggi) yang merupakan konstribusi dari 4 (empat)
indikator kinerja, yaitu :
1. Indikator Produksi Karet dari target 21.268,69 ton terealisasi 17.895,05
ton atau capaian 84,14% atau tercapai 68,29% dari target akhir RPJMD
2. Indikator Produktifitas Karet, dari target 1.291 kg/ha terealisasi 889
kg/ha atau capaian 68,86% atau tercapai 55,91% dari target akhir RPJMD
3. Indikator Populasi Sapi, terealisasi sebesar 18.021 ekor dari target
17.200 ekor (104,77%) dan telah melampaui target akhir RPJMD yaitu
100,12%.
4. Indikator Persentase Peningkatan Produk Pengolahan Hasil
Perkebunan, dari target 35% terealisasi 34,69 % atau capaian 99,11%
atau tercapai 69,38% dari target akhir RPJMD.
Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD/Renstra Tahun 2021 maka
capaian kinerja 2018 sudah mencapai 73,42%. Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar berupaya maksimal target akhir bisa tercapai.
Sementara itu dari aspek keuangan, total anggaran terserap sebesar
94,01%. Tetapi khusus total anggaran dari 8 (delapan) program utama
serapan tercapai 93,89 %.
Beberapa hal yang menyebabkan tidak tercapainya indikator dikarenakan
program dan kegiatan yang mendukung tercapainya kinerja terutaman produksi
dan produktifitas karet berupa pengembangan dan replanting karet belum masa
berproduksi sehingga belum berkonstribusi terhadap capaian kinerja secara
keseluruhan.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 ix
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kendala lainnya adalah anggaran daerah tidak bisa berkonstribusi
langsung terhadap capaian kinerja karena adanya regulasi/perundang-
undangan, sehingga capaian kinerja yang diperoleh merupakan konstribusi dari
kegiatan yang bersumber dari dana APBN. Anggaran daerah hanya
dialokasikan sebagai kegiatan pendampingan berupa sosialisasi, pembinaan,
monitoring dan evaluasi dan kegiatan lain yang sifatnya bukan bantuan/hibah.
Disamping kendala tersebut, factor lain yang penghambat keberhasilan
dan kegagalan indictor diantara masih lemahnya sumberdaya petani dan
kelembagaan petani, kemampuan permodalan peternak dan pekebun masih
kurang serta menurunnya minta generasi muda pada sektor peternakan dan
perkebunan
Upaya dan langkah-langkah telah dilakukan untuk meminimalisir dampak
dari kendala tersebut antara lain dengan memaksimalkan sumberdaya yang
ada, pemanfaatan teknologi yang variatif dan aplikatif , fasilitasi sarana
prasarana, meningkatkan motivasi petani maupun generasi muda untuk
berusaha di sektor peternakan dan perkebunan serta melakukan langkah-
langkah antisipatif dan responsif terhadap segala berbagai permasalahan yang
ada di lapangan.
Dengan sumberdaya manusia peternakan dan perkebunan yang dimiliki
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar dan melalui kerjasama
antar seluruh staf, melakukan koordinasi yang intensif dengan instansi/unit
kerja lainnya, maka seluruh kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya. Walau demikian masih terdapat beberapa hal yang
masih harus diperbaiki dan ditingkatkan untuk waktu yang akan datang.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 x
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
abupaten Banjar mempunyai letak dan kedudukan yang sangat
strategis selain dengat dengan pusat pemerintahan, juga merupakan
jalur trans Kalimantan serta sebagai penyangga kota Banjarmasin.
Disamping itu bila dilihat dari potensi sumberdaya alam Kabupaten Banjar
merupakan daerah peternakan dan perkebunan yang potensial. Sebagian
penduduknya tinggal di pedesaan dengan mengandalkan pertanian sebagai
mata pencahariannya. Dengan keunggulan komparatif sebagai daerah agraris
penghasil perkebunan dan peternakan, maka pembangunan pertanian perlu
diletakkan sebagai prioritas dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi
karena konstribusinya dalam penyediaan bahan pangan, penyumbang PDRB
dan devisa, menopang ekonomi rumah tangga petani, dan penyerapan tenaga
kerja di pedesaan.
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar mempunyai tugas
dan fungsi yang berkaitan dengan bidang ekonomi dimana sektor peternakan
dan perkebunan memiliki peran dalam penyediaan pangan nabati dan hewani
serta pengembangan ekonomi lokal daerah.
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya dihadapkan pada berbagai perubahan dan
perkembangan lingkungan yang sangat dinamis serta berbagai tantangan dan
isu strategis saat ini yaitu : peningkatan jumlah penduduk yang pesat,
kemajuan teknologi dan informasi, tekanan globalisasi dan pasar bebas,
dampak perubahan iklim, masih rendahnya produktivitas peternakan dan
perkebunan, terbatasnya kemampuan petani pada akses permodalan,
terbatasnya sumberdaya lahan dan air, terbatasnya keterampilan petani dan
minimnya penguasaan teknologi sehingga adopsi terhadap inovasi teknologi
masih rendah serta menurunnya minat generasi muda di sektor peternakan
dan perkebunan merupakan tantangan yang serius dalam pembangunan
peternakan dan perkebunan mendatang.
K
BAB 1 PENDAHULUAN
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tantangan yang dihadapi selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan
produksi dan produktivitas, meningkatkan nilai tambah dan daya saing
produk, mengembangkan teknologi, meningkatkan kualitas dan kuantitas
lahan, memperluas akses permodalan petani, meningkatkan minat generasi
muda pada sektor peternakan dan perkebunan, penetapan kebijakan,
perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan, pengawasan dan evaluasi
serta koordinasi dengan pihak maupun stake holder lainnya. Pelaksanaan
tugas dan fungsi tersebut berorientasi pada upaya peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan peternak dan pekebun. Menghadapi permasalahan
tersebut, maka peran petani pekebun dan peternak di pedesaan yang
merupakan sentral kegiatan perkebunan dan peternakan perlu lebih
dioptimalkan sehingga dapat memacu pertumbuhan perekonomian di
pedesaan.
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar berupaya untuk
lebih proaktif, kreatif dan inovatif dalam melakukan pembangunan Peternakan
dan Perkebunan sesuai potensinya untuk menjadikan keunggulan komparatif
menjadi keunggulan kompetitif melalui penerapan prinsif-prinsif agribisnis.
Selanjutnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaran
pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean gobernment)
telah mendorong pemerintah dengan melalukan pengembnagan dan penerapan
system pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur dan efektif yang dikenal
dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Akuntabilitas dipandang sebagai perwujudan kewajiban unit organisasi untuk
mempertangungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan
yang dimandatkan kepada Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, melalui media
pertanggungjawabab berupa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).
Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar Tahun 2018 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahan dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan KInerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian
dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna
mendorong terwujudnya sebuah pemerintahan yang baik (good governance) di
Indonesia.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Beberapa hal yang menjadi tujuan dalam penyusunan Laporan Kinerja
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2018 antara lain :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar;
2. Mendorong Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar didalam
melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan
pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat;
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar untuk meningkatkan kinerjanya;
4. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar didalam pelaksanaan program/kegiatan
dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1.1. STRUKTUR ORGANISASI
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 13 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Dinas Peternakan dan
Perkebunan terdiri dari :
1. Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan
2. Sekretariat, dipimpin oleh Sekretaris yang terdiri dari :
1) Subbag Umum dan Kepegawaian;
2) Subbag Perencanaan;
3) Subbag Keuangan
3. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, dipimpin oleh Kepala Bidang
yang terdiri dari :
1) Seksi Perbibitan dan Produksi;
2) Seksi Kesehatan Hewan;
3) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, pengolahan dan pemasaran
4. Bidang Perkebunan, dipimpin oleh Kepala Bidang terdiri dari :
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xiii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
1) Seksi Produksi Perkebunan ;
2) Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan;
3) Seksi Pasca Panen Perkebunan.
5. Bidang Sumber Daya dan Penyuluhan, dipimpin oleh Kepala Bidang terdiri
dari :
1) Kepala Seksi Pengembangan dan Perwilayahan Peternakan
2) Kepala Seksi Pengembangan dan Perwilayahan Perkebunan
3) Kepala Seksi Kelembagaan dan Penyuluhan
6. Unit Pelaksana Teknis RPH Martapura
1) Kepala UPT RPH Martapura
2) Kepala Tata Usaha RPH Martapura
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar 1.1
Bagan Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perkebunan
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xiv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
1.2. TUGAS DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Bupati Banjar Nomor 99 Tahun 2017 tentang
Uraian Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar, Dinas Peternakan
dan Perkebunan Kabupaten Banjar mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Merumuskan visi, misi, Rencana Strategis dan Rencana Kerja Dinas;
b. Merumuskan kebijakan teknis bidang sumberdaya dan penyuluhan,
perkebunan dan bidang peternakan dan kesehatan hewan;
c. Merumuskan kebijakan dan penyelenggaraan kegiatan bidang sumberdaya
dan penyuluhan, perkebunan dan bidang peternakan dan kesehatan hewan;
d. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Dinas serta pengendalian pelaksanaan
operasional kegiatan Dinas;
e. Mengawasi dan mengendalikan bidang sumberdaya dan penyuluhan,
perkebunan dan bidang peternakan dan kesehatan hewan;
f. Melaksanakan penangungjawab selurush kegiatan dinas dan pencapaian
sasaran kegiatan dinas;
g. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dibidang sumberdaya
dan penyuluhan, perkebunan dan bidang peternakan dan kesehatan hewan;
h. Melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepada Bupati dan semua unit
kerja/perangkat kerja pemerintah pusat dan daerah dibidang sumberdaya
dan penyuluhan, perkebunan dan bidang peternakan dan kesehatan hewan;
i. Merencanakan dan melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait
berkenaan dengan kegiatan pembangunan dinas dalam rangka
penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan;
j. Membina dan meningkatkan kemampuan prestasi para pegawai di
lingkungan dinas;
k. Membina, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi pengelolaan
kegiatan UPTD (UPTD);
l. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan dan pelaksanaan tugas kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah; dan
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan sesuai
peraturan yang berlaku.
Uraian tugas dari masing-masing Bidang (terlampir)
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
.
1.3. KEADAAN PEGAWAI
1.3.1. Kondisi Riil Pegawai Berdasarkan Jabatan
Faktor sumberdaya manusia berpengaruh langsung terhadap kinerja
organisasi dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Begitu pula kemajuan
organisasi sangat tergantung pada kualitas personalia atau sumberdaya
manusia yang ada didalamnya.
Sumber Daya Manusia di Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten
Banjar terdiri dari aparatur yang berdinas di Kantor dan yang bertugas di
lapangan. Aparatur yang bertugas di lapangan terdiri dari penyuluh lapangan,
petugas PELD, inseminator dan petugas teknis kesehatan hewan.
Sumber Daya Manusia di Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten
Banjar sampai dengan 31 Desember 2018, tercatat sebanyak 67 orang, terdiri
dari 14 orang pejabat struktural, 53 orang pejabat fungsional tertentu dan
fungsional umum
a. Pejabat Struktural
Jumlah jabatan struktural yang ada di Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar berjumlah 19 jabatan. Namun selama tahun 2018 ada 4
orang pejabat struktural yang memasuki masa pensiun dan 1 orang
meninggal dunia sehingga jumlah akhir pada Desember 2018 jabatan
struktural yang terisi hanya berjumlah 14 orang dan 5 posisi jabatan yang
kosong.
Pejabat struktural di Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar
sampai 31 Desember 2018 berjumlah 14 orang,terdiri dari :
Eselon II; 1 orang laki- laki
Eselon III; sebanyak 2 orang terdiri dari 1 orang perempuan dan 1
orang laki-laki;
Eselon IV; sebanyak 13 orang terdiri dari 4 orang perempuan dan 9
orang laki-laki.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xvi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Gambar 1.2
Grafik jumlah pejabat struktural berdasarkan jenis kelamin
b. Pejabat Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum
Pejabat fungsional tertentu dan fungsional umum yang ada pada Dinas
Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar terdiri dari Pranata
komputer, Fungsional umum dan fungsional penyuluh.
Tabel 1.1
Jumlah Pejabat Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum Tahun 2018
Nama Jabatan Staf Jenis Kelamin
Jumlah Laki- Laki Perempuan
Fungsional Pranata Komputer - 1 1
Fungsional Umum 10 7 17
Fungsional Penyuluh 21 14 35
Total 31 22 53
Data diatas merupakan jumlah akhir keadaan fungsional sampai dengan
Desember 2018. Dari data awal Januari 2018 jumlah pejabat fungsional
tertentu dan fungsional umum seluruhnya berjumlah 59 Orang. Namun
selama tahun 2018 dari fungsional penyuluh ada yang memasuki masa
pensiun sebanyak 4 orang dan meninggal 2 orang sehingga jumlah akhir
pada Desember 2018 sebanyak 53 orang.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xvii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
c. Tenaga kontrak waktu tertentu
Selain ASN, Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar juga
didukung oleh tenaga kontrak tertentu sebanyak 67 orang tenaga kontrak
daerah, 5 orang tenaga kontrak provinsi (THL-Prov) dan 2 orang tenaga
kontrak pusat (THL-pusat)
Keberadaan Tenaga kontrak tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan
kompetensi yang diperlukan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar.
1.3.2. Kondisi Riil Pegawai Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar pegawai Dinas Peternakan
Kabupaten Banjar berpendidikan S1 yaitu mencapai 63% dari jumlah seluruh
pegawai, diikuti dengan SLTA yaitu sebesar 29%, S2 5 % dan DII 3%.
Tabel 1.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan
No. Klasifikasi Pendidikan Jumlah
1 Sarjana S2 4
2 Sarjana S1 46
3 Diploma DIII 2
4 Diploma DII 0
5 SMA 21
6 SMP 0
7 SD 0
Total 73
Gambar 1.3
Komposisi Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xviii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Berdasarkan gambar diatas sebagian besar ASN Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar berpendidikan S1 (46 orang atau 60,53%),
kemudian SLTA sebanyak 23 orang atau 30,26%, S2 sebanyak 5 orang atau
6,58% dan DIII sebanyak 2 orang atau 2,63%.
Secara umum, komposisi pendidikan sebagaimana gambar diatas belum
memadai terutama untuk kualifikasi S1 profesi dokter hewan dimana
keberadaan dokter hewan sangat diperlukan untuk pelayanan medik veteriner
di klinik hewan, dan puskeswan.
1.3.3. Kondisi Riil Pegawai Berdasarkan Beban Kerja
Kebutuhan pegawai untuk tiap jenis jabatan dapat dijelaskan sebagai
berikut
1. Pada posisi jabatan struktural di Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar kebutuhan sebanyak 19 jabatan. Tahun 2018 jumlah
jabatan terisi sebanyak 14 orang, sementara masih terdapat 5 jabatan yang
belum terisi yakni jabatan eselon IV sebanyak 3 jabatan dan eselan III
sebanyak 2 jabatan.
2. Kebutuhan jabatan fungsional umum Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar diasumsikan setiap eselon IV dibidang memiliki staf
sebanyak 2 orang dan eselon IV di Sekretariat memiliki 3 orang staf,
ditambah UPT RPH RPU minimal 3 orang staf, maka pegawai fungsional
umum yang di perlukan adalah sebanyak 30 orang. Pada saat ini jabatan
fungsional umum dengan status ASN terisi sebanyak 17 orang, dengan
demikian masih dibutuhkan sebanyak 13 orang.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xix
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
1.4. SARANA DAN PRASARANA
Tabel 1.3
Ketersediaan dan Kondisi Sarana dan Prasarana Tahun 2017
No. Nama Barang Banyaknya Kondisi Barang
1. Kendaraan Roda 4 9 B
2. Kendaraan Roda 3 9 B
3. Kendaraan Roda 2 36 B
4. Aula Rapat 1 B
5. Komputer PC 13 B
6. Laptop/Notebook 21 B
7. Printer 35 B
8. AC 16 B
9. Meja Rapat 12 B
10. Meja Kerja 20 B
11. Kursi Rapat 31 B
12. Kursi Kerja 23 B
13. CCTV 1 B
14. TV 3 B
15. Finger print 3 B
16. Kamera 5 B
17. GPS 5 B
18. Lemari besi 1 B
19. Filing cabinet 22 B
20. Sofat 4 B
21. Sound System 1 B
22. Mesin Tik 17 B
1.5. KEUANGAN
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar pada tahun anggaran
2018 hanya mengelola anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Banjar.
Anggaran (belanja langsung) yang tersedia untuk melaksanakan fungsi dan
tugas Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2018
bersumber dari APBD Kabupaten Banjar sebesar Rp. 4.298.832.000,-.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xx
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel 1.4
Rincian Anggaran Belanja Langsung Tahun 2018
Sumber Dana Besar Anggaran Persentase (%)
APBD 4.298.832.000 100
Jika dibanding tahun sebelumnya anggaran Belanja Langsung tahun 2018
mengalami kenaikan sebesar Rp. 157.470.519,- atau 3,80 % dibanding tahun
2018.
Tabel 1.5
Anggaran Disnakbun 2017 dan 2018
Sumber Dana Tahun + / -
(%) 2017 2018
APBD 4.141.361.481 4.298.832.000 3,80
Tabel diatas menunjukan anggaran Belanja Langsung yang dikelola Dinas
Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2018 mengalami kenaikan
sebesar 3,80% disbanding tahun 2017.
Gambar 1.4 Perkembangan Anggaran Belanja Langsung Disnakbun 2017 dan 2018
Secara rinci anggaran Belanja Langsung yang dikelola Dinas Peternakan
dan Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2018 sebagai berikut :
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel 1.6 Anggaran Belanja Langsung 2018
No Jenis Belanja Anggaran % dari total anggaran BL
2. Belanja Langsung 4.298.832.000
- Utama 2.622.898.500 61,01
- Penunjang 1.675.933.500 38,99
Jumlah 11.376.511.396 100,00
Gambar 1.5
Komposisi Anggaran Belanja Langsung Disnakbun Tahun 2018
Gambar diatas menunjukan bahwa alokasi Belanja Langsung untuk
kegiatan utama sebesar 61,01% dan untuk kegiatan penunjang sebesar
38,99%. Ini menggambarkan bahwa Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar dalam pengalokasian anggaran mempertimbangkan kegiatan
utama yang mendukung langsung terhadap kinerja sasaran.
Selain itu, Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar tidak
mengelola dana yang bersumber dari APBD Provinsi maupun APBN. Program
dan kegiatan dari Pusat maupun APBD Provinsi yang dialokasikan di Kabupaten
Banjar diterima dalam bentuk kegiatan yang langsung diarahkan pada
kelompok tani penerima.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
1.6. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar sebagai berikut :
Kata Pengantar;
Daftar Isi;
Ringkasan Eksekutif;
Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis serta sejauh mana instansi pemerintah
mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut serta kendala-kendala
yang dihadapi dalam pencapaiannya. Disebutkan pula langkah-
langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut
dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin
akan terjadi pada tahun mendatang.
BAB I Pendahuluan;
Dalam Bab ini memuat tentang alasan disusun LKjIP/manfaat LKjIP,
isu strategis, struktur organisasi, tugas dan fungsi SKPD, potensi
yang menjadi ruang lingkup SKPD dan sistematika penulisan LKjIP.
BAB II Perencanaan dan Perjanjian/Penetapan Kinerja
Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana
strategis, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja. Pada
awal bab disajikan gambaran secara singkat sasaran utama yang
ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan.
BAB III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017
Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi
dan analisis akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya
menguraikan secara sistematis pembandingan data kinerja secara
memadai, keberhasial/kegagalan, hambatan dan kendala dan
permasalahanyang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang
akan diambil.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxiii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan
rencana dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-
tugas lainnya dalam rangka mencapai sasaran/tujuan organiisasi
yang telah ditetapkan, termasuk analisis tentang capaian indicator
dan efisiensi.
BAB IV Penutup
Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang
keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang
berkaitan dengan kinerja yang bersangkutan serta strategi
pemecahan masalah.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxiv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
2.1. RENCANA STRATEGIS
Pemerintah Kabupaten Banjar telah menetapkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 yang memuat visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program pembangunan dari Bupati dan
Wakil Bupati terpilih dalam rangka mewujudkan janji-janji politik kepada
masyarakat Kabupaten Banjar ketika proses pemilihan kepala daerah. Sebagai
bagian dari perangkat daerah di Kabupaten Banjar, Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar dan menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021 dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.
Renstra Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar memuat visi dan
misi kepala daerah yang sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi Dinas
Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar, juga memuat berbagai upaya
untuk mewujudkan visi dan misi tersebut dengan menetapkan tujuan, sasaran
program dan kegiatan yang disertai indicator target dalam rentang waktu 5
(lima) tahun mendatang.
2.1.1. Visi dan Misi Kepala Daerah Kabupaten Banjar
Selanjutnya didalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 95
Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten Banjar 2016-2021 telah ditetapkam Visi
dan Misi Kabupaten Banjar yang merupakan upaya mewujudkan Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Banjar dalam lima tahun
mendatang. Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode Tahun 2016-2021
adalah “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Banjar yang Sejahtera dan
Barokah” yang dijabarkan sebagai berikut :
Sejahtera dalam pengertian ini adalah kesejahteraan rakyat yang mengandung
keterpaduan dimensi material dan spiritual dalam wujud suasana kehidupan yang
aman dan damai.
Barokah adalah sesuatu yang dirasakan mempunyai nilai tambah, memberi
manfaat dan kemaslahatan bagi orang banyak.
BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, maka ditempuh melalui 5 (lima) misi
yaitu :
1. Meningkatkan pengamalan ajaran agama dan suasana kehidupan beragama;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbasis pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan dan kesejahteraan social;
3. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam berbasis pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan dan komoditas unggulan daerah lainnya dengan
pendekatan agribisnis dan industri berwawasan lingkungan secara
berkelanjutan;
4. Mewujudkan pemerataan dan keseimbangan pembangunan infrastruktur untuk
mendukung daya saing ekonomi daerah;
5. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik, bersih dan amanah.
Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar dengan Dokumen RPJMD 2016-2021, maka dalam
penyusunannya harus menjadikan dokumen RPJMD sebagai acuan, artinya indikator
kinerja Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar harus diarahkan untuk
mencapai target kinerja sesuai dengan kewenangan Dinas Peternakan dan
Perkebunan yang telah dicantumkan dalam target kienrja RPJMD. Ditinjau dari
urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka pencapaian Misi pemrintah
Kabupaten Banjar, Dinas Peternakan dan Perkebunan berkonstribusi untuk
mewujudkan Misi 3 dalam RPJMD sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
Mencermati lima misi pembangunan daerah tersebut, peran Dinas Peternakan
dan Perkebunan Kabupaten Banjar dominan pada misi ketiga dengan target
meningkatkan perekonomian daerah melalui peningkatan pendapatan petani
pekebun dan peternak di Kabupaten Banjar.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxvi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
2.1.2. Tujuan Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi
yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan
5 (lima) tahun, sehingga dapat secara tepat mengetahui apa yang harus
dilaksanakan oleh organisasi, dengan mempertimbangkan sumberdaya yang
dimiliki.
Adapun tujuan yang ingin dicapai Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banja mengacu pada RPJMD sebagai berikut :
Tabel 2.1
Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai
Visi dan Misi kepala Daerah Kabupaten Banjar
No. Tujuan Indikator Tujuan
1. Meningkatkan produksi dan
produktifitas pertanian dan perikanan
Persentase meningkatnya produksi
perkebunan dan peternakan
2. Meningkatkan kualitas hasil
industri pengolahan perkebunan
dan perikanan
Berkembangnya Agroindustri
2.1.3. Sasaran Dinas Peternakan dan Perkebunan
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan secara
lebih spesifik dan terukur, yang menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam5 (lima) periode
secara tahunan.
Adapun sasaran yang ditempuh Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar dalam mencapai tujuan mengacu pada RPJMD adalah sebagai
berikut :
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxvii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel 2.2
Sasaran yang ditempuh untuk mencapai tujuan
No Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan produksi dan
produktifitas pertanian dan
perikanan
Meningkatnya produksi dan produktifitas
pertanian dan perikanan
2. Meningkatkan kualitas hasil
industri pengolahan
perkebunan dan perikanan
Meningkatnya kualitas hasil industri
pengolahan perkebunan dan perikanan
Mengacu pada RPJMD, maka Indikator kinerja utama Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar sebagai berikut :
Tabel 2.3
Sasaran Kinerja IKU Disnakbun Tahun 2016-2021
No Sasaran Indikator
Kinerja Sasaran Satuan
Kondisi Awal
(2016)
Kondisi Akhir
(2021)
1. Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian dan perikanan
Produksi karet Ton 15.980,81 26.205,16
Produktifitas Karet
Kg/ha 970 1.590
Populasi Sapi Ekor 16.700 18.000
2. Meningkatnya kualitas hasil industri pengolahan perkebunan dan perikanan
Persentase peningkatan produk pengolahan hasil perkebunan
persen 20 50
2.1.4. Strategi Dinas Peternakan dan Perkebunan
Strategi merupakan keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan
yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Cara atau
langkah yang dirumuskan lebih bersifat makro dibandingkan dengan teknik
yang lebih sempit, dan merupakan rangkaian kebijakan, sehingga strategi
merupakan cara mencapaia tujuan dan sasaran yang dijabarkan kedalam
kebijakan-kebijakan dan program-program.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxviii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kebijakan merupakan suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah
dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk mecapai suatu tujuan,
atau merealisasikan suatu sasaran aatau maksud tertentu. Oleh karena itu,
kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan
pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan
program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam
perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi satuan kerja perangkat daerah.
Tabel 2.4
Strategi yang ditetapkan dalam rangka pencapaian
tujuan dan sasaran melalui kebijakan
No Strategi Kebijakan
1. Perlindungan tanaman perkebunan
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Gangguan Usaha Perkebunan (GUP).
Pengendalian kerusakan tanaman perkebunan
2. Memanfaatkan daya dukung lahan yang potensial untuk pengembangan peternakan
Peningkatan kapasitas tampung lahan dan skala usaha peternak
Meningkatkan ketersediaan bibit ternak
Menambah jumlah induk produktif dan mendatangkan bibit ternak dari luar daerah
Pendistribusian ternak pada lokasi potensial peternakan
Pengembangan fasilitas perbibitan dan sentra-sentra Perbibitan Rakyat (SPR)
Kajian kebijakan dan regulasi sektor peternakan
3. Mengembangkan pemanfaatan teknologi produksi dan teknologi pengolahan
Penerapan teknologi produksi dan teknologi pengolahan
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxix
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
2.2. RENCANA KERJA TAHUNAN
Rencana Kinerja Tahunan memuat program dan kegiatan yang
dilaksanakan langsung oleh Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten
Banjar dalam satu tahun dan merupakan penjabaran lebih konkrit dan
operasional dari RPJMD dan Renstra Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar untuk tahun yang bersangkutan.
Indikator dan target Sasaran Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar mengacu pada Target RPJMD dapat dilihat pada Tabel
berikut :
Tabel 2.5
Rencana Kinerja Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (%)
1.
.
Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian dan perikanan
Produksi karet (ton) 21.268,69
Produktifitas karet (kg/ha) 1.291
populasi sapi (ekor) 17.200
2 Meningkatnya kualitas hasil industrI pengolahan perkebunan dan perikanan
Persentase peningkatan produk pengolahan hasil perkebunan
3,5
2.3. PENETAPAN KINERJA/PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang ada
dibawahnya untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan
indicator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima
amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja
terukur yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator
kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxx
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar dalam rangka
pencapaian sasaran strategis berdasarkan Rencana Strategis berdasarkan
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Perubahan Anggaran Tahun 2018 sebagai
berikut :
Tabel 2.6
Penetapan Kinerja Tahun 2018
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target 2018
Target Triwulan Ket
1 2 3 4 5 6
1. Meningkatnya
produksi dan
produktifitas
pertanian dan
perikanan
Produksi
karet
Ton 21.268,69 I - Akumulatif
II -
III -
IV 21.2168,69
Produktifitas
karet
Kg/ha 1.291 I - Akumulatif
II -
III -
IV 1.291
populasi sapi Ekor 17.200 I - Akumulatif
II -
III -
IV 17.200
2. Meningkatnya
kualitas hasil
industry
pengolahan
perkebunan
dan perikanan
Persentase
peningkatan
produk
pengolahan
hasil
perkebunan
Persen 35 I - Akumulatif
II -
III -
IV 35
2.4. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2018
Pelaksanaan program kegiatan Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar pada tahun anggaran 2018 yang bersumber dari APBD
sebesar Rp.11.376.511.396,- (Sebelas Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Nam Juta
Lima Ratus Sebelas Ribu Tiga Ratus Sembilan Puluh Enam Rupiah) dengan
rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 7.077.679.396,- (Tujuh Milyar Tujuh
Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Tiga Ratus Sembilan
Puluh Enam Rupiah) dan Belanja Langsung sebesar Rp.4.298.832.000,-
(Empat Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Tiga
Puluh Dua Ribu Rupiah).
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxxi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Belanja Langsung terdiri dari Belanja Langsung Utama sebesar
Rp.2.622.898.500,- (Dua Milyar Enam Ratus Dua Puluh Dua Juta Delapan Ratus
Sembilan Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah) dan Belanja Langsung
Penunjang sebesar Rp.1.675.933.500,- (Satu milyar enam ratus tujuh puluh
lima juta Sembilan ratus tiga puluh tiga ribu lima ratus rupiah).
Tabel 2.7
Rencana Anggaran 2018
No Jenis Belanja Anggaran % Sumber
dana
1. Belanja Tidak
Langsung 7.077.679.396 62,21 APBD
2. Belanja Langsung 4.298.832.000 APBD
- Utama 2.622.898.500 23,06
- Penunjang 1.675.933.500 14,73
Jumlah 11.376.511.396 100,00
Gambar 2.1
Komposisi Anggaran yang dikelola DISNAKBUN Tahun 2018
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxxii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Anggaran Belanja Langsung Tahun 2018 Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran
strategis adalah sebagai berikut :
Tabel 2.8
Program dan Anggaran Belanja Langsung Tahun 2018
No. Program Anggaran
Program Utama
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 241.657.160
2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 262.702.920
3. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 409.122.320
4. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 711.678.840
5. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan 160.333.900
6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan 263.735.040
7. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
8. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan
Lapangan 492.321.440
Program Pendukung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.234.006.700
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 197.239.000
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 75.000.000
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian
Kinerja dan Keuangan 169.687.800
Jumlah 4.298.832.000
2.1.1. Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxxiii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel 2.9
Anggaran Belanja Langsung Utama Per Sasaran Strategis Tahun 2018
No. Sasaran Program Anggaran %
1. Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian dan perikanan
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
81.346.880 82,03
- Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis
81.346.880
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
241.657.160
1) Pengembangan Pertanian Pada Lahan Kering
129.826.160
2) Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian
111.831.000
3. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
492.321.440
1) Peningkatan Kapasitas Tenaga
Penyuluh Pertanian/Perkebunan 61.185.000
2) Peningkatan Kesejahteraan Tenaga
Penyuluh Pertanian/Perkebunan 285.911.440
3) Penyuluhan dan Pendampingan Bagi
Pertanian/Perkebunan
145.225.000
4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
262.702.920
1) Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
141.046.160
2) Pemusnahan Ternak yang Terjangkit Penyakit Endemik
121.656.760
5. Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan 409.122.320
1) Pembibitan dan Perawatan Ternak 120.516.960
2) Pendistribusian Bibit Ternak Kepada
Masyarakat
170.380.160
3) Pengembangan Agribisnis
Peternakan 118.225.200
6. Program Peningkatan Pemasaran
Hasil Produksi Peternakan 711.678.840
- Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana
dan Prasarana Pasar Produksi Peternakan
711.678.840
Jumlah SASARAN 1 2.198.829.560 83,83
2. Meningkatnya kualitas hasil industri pengolahan perkebunan
dan perikanan
1. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
160.333.900
- Fasilitasi Kerjasama
Regional/Nasional/Internasional Penyediaan Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
160.333.900
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxxiv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
No. Sasaran Program Anggaran %
Komplementer
2. Program Peningkatan Penerapan
Teknologi Pertanian/Perkebunan 263.735.040
1) Kegiatan Penyuluhan Penerapan
Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
128.198.400
2) Pelatihan dan Bimbingan
Pengoperasian Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
135.536.640
Jumlah SASARAN 2 424.068.940 16,17
TOTAL 2.622.898.500 100,00
Tabel 2.10
Alokasi Anggaran Program dan Kegiatan Per Indikator Sasaran
No Sasaran Indikator Program Anggaran
1. Meningkatnya produksi
dan produktifitas pertanian dan perikanan
Produksi Karet
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Penyuluhan dan pendampingan Petani dan pelaku Agribisnis
81.346.880
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
Pengembangan Pertanian Pada Lahan Kering
129.826.160
Produksi Karet 211.173.040
Produktivitas Karet
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Perkebunan,Produk Pertanian
111.831.000
Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/ Perkebunan Lapangan
1) Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan
61.185.000
2) Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan
285.911.440
3) Penyuluhan dan Pendampingan Bagi Pertanian/Perkebunan
145.225.000
Produktifitas Karet 604.152.440
Populasi Sapi Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1) Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular
Ternak
141.046.160
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxxv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
No Sasaran Indikator Program Anggaran
2) Pemusnahan Ternak yang Terjangkit Penyakit Endemik
121.656.760
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1) Pembibitan dan Perawatan Ternak
120.516.960
2) Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat
170.380.160
3) Pengembangan Agribisnis
Peternakan
118.225.200
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Peternakan
711.678.840
Populasi Sapi 1.383.504.080
Jumlah SASARAN 1 2.198.829.560
2. Meningkat nya kualitas hasil industri pengolahan perkebunan
dan perikanan
Peningkatan Pengolahan Hasil karet
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
Fasilitasi Kerjasama Regional/ Nasional/Internasional Penyediaan Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan Komplementer
160.333.900
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
1) Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna
128.198.400
2) Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
135.536.640
Jumlah SASARAN 2 424.068.940
TOTAL 2.622.898.500
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxxvi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Terdapat beberapa tahapan didalam melakukan pengukuran kinerja,
tahapan yang pertama adalah penetapan kinerjja, pengumpulan data kinerja
dan cara pengukuran kinerja. Untuk penetapan kinerja telah dimuat dalam Bab
II mengenai Rencana Kinerja Tahun 2018.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menggunaan indikator kinerja
kegiatan. Pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan sumber data kinerja
yang diperoleh dari data internal instansi dan data eksternal yang berasal dari
luar instansi baik berupa data primer maupun data sekunder.
Pengukuran kinerja mencakup kinerja kegiatan yang merupakan tingkat
capaian target dari masing-masing indikator (masukan, keluaran, hasil,
manfaat dan dampak) dan kinerja sasaran yakni tingkat pencapaian sasaran
dengan indikator yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja.
Untuk mengukur kinerja sasaran pengukuran kinerjanya dilakukan
dengan memperhatikan kondisi masing-masing capaian kegiatan, menggunakan
rumus :
Jika semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang
semakin baik maka digunakan rumus :
Capaian Indikator Kinerja = (Realisasi / Rencana) X 100%
Jika semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah pencapaian
kinerja, untuk kondisi yang semakin baik maka digunakan rumus :
Capaian Indikator Kinerja = (Rencana – (Realisasi - Rencana) / Rencana ) X 100%
Atau
Capaian = (2 x target) - Realisasi
X 100 % Realisasi
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxxvii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar telah melaksanakan
penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Peternakan
dan Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2017 yang telah disepakati. Penilaian
ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur
dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan
gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran.
Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja
(penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja seperti pada tabel
berikut :
Tabel 3.1
Skala Nilai Perangkat Kinerja
No. Interval Nilai
Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja Kode
1. 91 ≤ 100 Sangat Tinggi Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar dilakukan dengan
Membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator
kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas
Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar beserta target dan capaian
realisasinya dirinci dalam tabeL berikut :
Tabel 3.2
Capaian Kinerja DISNAKBUN Tahun 2018
No SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
Realisasi
2017
Tahun 2018 Target
Akhir 2021
Capaian
2018 thd
2021 (%) Target Realisasi * %
1.
Meningkatnya
produksi dan
produktifitas
pertanian dan
perikanan
1. Produksi karet
(ton)
17.888,68 21.268,69 17.895,05 84,14 26.205,16 68,29
2. Produktifitas karet
(kg/ha)
892 1291 889 68,86 1.590 55,91
3. populasi sapi (ekor) 17.627 17.200 18.021 104,77 18.000 100,12
2 Meningkatnya kualitas hasil industri pengolahan perkebunan dan perikanan
Persentase
peningkatan produk
pengolahan hasil
perkebunan
35 35 34,69 99,11 50 69,38
Rata-rata capaian kinerja SKPD 89,22 73,42 *) Angka sementara
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxxviii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel diatas menunjukan rata-rata capaian kinerja tahun 2018 dari empat
indikator sasaran sebesar 89,22% jika diproyeksikan dengan target akhir
RPJMD maka capaian kinerja sudah tercapai 73,42. Dengan sisa waktu yang
ada diharapkan target akhir RPJMD bisa tercapai maksimal.
Hasil capaian kinerja tersebut selanjutnya dikategorisasikan (penentuan
posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja (lihat tabel 3.1).
Tabel 3.3
Skala Nilai Capaian Kinerja Tahun 2018
No. INDIKATOR KINERJA
Tahun 2018
Kriteria Target Realisiasi
%
Realisasi
1 Populasi Sapi 17.200 ekor 18.021 ekor 104,77 Sangat Tinggi
2. Persentase peningkatan
produk pengolahan hasil
perkebunan
35 % 34,69 % 99,11 Sangat Tinggi
3. Produksi karet 21.268,69 ton 17.895,05 ton 84,14 Tinggi
4 Produktifitas karet 1.291 kg/ha 889 kg/ha 68,86 Sedang
Rata-rata 89,22 Tinggi
Dari empat indikator kinerja, indikator populasi sapi dan persentase
peningkatan produk pengolahan hasil perkebunan mendapat kriteria
penilaian kinerja Sangat Tinggi karena capaian kinerjanya diatas > 91, diikuti
dengan indikator produksi karet dengan kriteria Tinggi dan produktifitas
karet dengan kriteria capaian penilaian kinerja sedang.
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar melalui dukungan
pemerintah daerah, provinsi dan pusat bekerja maksimal serta fokus pada
upaya-upaya peningkatan produksi dan produktifitas serta mutu olahan untuk
memenuhi target yang telah ditetapkan sehingga bisa berdampak pada
peningkatan pendapatan peternak/pekebun dan berkonstribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi daerah.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xxxix
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
SASARAN STRATEGIS
3.2.1. Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Pertanian Dan
Perikanan (subsektor peternakan dan perkebunan)
Sasaran strategis yang diemban Dinas Peternakan dan perkebunan terkait
dengan tupoksi dan kewenangannya adalah Meningkatnya Produksi dan
Produktifitas Pertanian sub sektor peternakan dan perkebunan dengan 3 (tiga)
indikator sasaran yaitu 1) Produksi karet, 2) Produktifitas karet dan 3) Populasi
sapi. Capaian indikator kinerja sasaran sebagai berikut:
Tabel 3.4
Capaian Kinerja DISNAKBUN Tahun 2018
Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktifitas
Pertanian dan Perikanan
INDIKATOR
KINERJA
Target
Nasion
al (SPM
/ …)
jika
ada
Realisasi
Tahun
2017
Tahun 2018 Target
Akhir
2021
Capaian
2018 thd
2021 (%) Target Realisiasi
*) %
1. Produksi
karet (ton)
- 17.888,68 21.268,69 17.895,05 84,14 26.205,16 68,29
2. Produktifitas
karet
(kg/ha)
892 1291 889 68,86 1.590 55,91
3. populasi sapi
(ekor)
17.627 17.200 18.021 104,77 18.000 100,12
Rata-Rata Capaian 85,92 74,77
*) Angka Sementara
Tabel 3.4 diatas menunjukkan capaian kinerja Sasaran Meningkatnya
Produksi dan Produktifitas Pertanian dan Perikanan pada subsektor
Peternakan dan Perkebunan Tahun 2018 rata-rata mencapai 85,92%
(TInggi). Jika diproyeksikan dengan target akhir maka capaian rata-rata
indikator kinerja sasaran tahun 2018 mencapai 74,77 % dari target akhir
RPJMD.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xl
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel diatas juga menunjukkan bahwa Indikator produksi karet meskipun
target hanya terpenuhi sebesar 84,14% namun jika dibandingkan tahun 2017
masih mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,04%. Sedangkan indikator
produktifitas karet jika dibandingkan tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar 0,34%. Demikian juga dengan indicator populasi sapi, jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 3,82%.
Tidak tercapainya target produksi dan produktifitas karet disebabkan karena
tanaman karet yang ada banyak sudah tua dan tidak produktif lagi sedangkan
kegiatan pengembangan dan replanting karet masih baru dan belum
berproduksi. Diharapkan dalam waktu 4 tahun ke depan, tanaman karet yang
diremajakan sudah mulai menghasilkan dan berkonstribusi terhadap capaian
kinerja SKPD. Disamping itu juga faktor regulasi juga menjadi kendala karena
dari anggaran daerah tidak bisa memberikan bantuan langsung berupa bibit,
pupuk, obat dan lain-lain sehingga tidak memberi pengaruh yang langsung
terhadap kinerja.
Indikator populasi sapi telah melampaui target yang ditetapkan yaitu dari
target 17.200 ekor terealisasi sebesar 18.021 ekor (104,77%). Tercapainya
target terutama dikonstribusi oleh angka kelahiran yang tinggi dan status
kesehatan ternak yang semakin baik.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya angka pertumbuhan kinerja
sasaran masih positif.
Tabel 3.5
Perkembangan Capaian Kinerja Sasaran 2016 – 2018
Indikator Kinerja REALISASI Pertum
buhan (%) 2014 2015 2016 2017 2018
Produksi karet
(ton)
15.925,7 16.012,85 17.661,00 17.888,68 17.895,05 3,04
Produktifitas karet
(kg/ha)
854 882 884 892 889 1,02
Populasi sapi
(ekor)
16.645 16.700 16.621 17.627 18.021 2,04
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xli
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel diatas menunjukan bahwa perkembangan produksi karet dan populasi
sapi menunjukan tren yang positif, sedangkan produktifitas karet tahun 2018
menurun jika dibandingkan dengan tahun 2017. Meskipun demikian selama
kurun waktu 2015-2018 rata-rata menunjukkan pertumbuhan yang positif
Tabel 3.6
Pertumbuhan Kinerja Sasaran 2015-2018
Indikator Kinerja Pertumbuhan (%) Rata-Rata
(%) 2015 2016 2017 2018*)
1. Produksi karet 0,55 10,29 1,29 0,04 3,04
2. Produktifitas karet 3,28 0,23 0,90 -0,34 1,02
3. Populasi sapi 0,33 -0,47 6,05 2,24 2,04
*) Angka Sementara
Tabel diatas menunjukan bahwa angka pertumbuhan tahun 2018 mengalami
penurunan jika dibanding tahun sebelumnya terutama produktifitas karet,
namun secara keseluruhan pertumbuhan produksi dan populasi selama periode
tahun 2015-2018 masih mengalami pertumbuhan yang positif. Gambaran
pertumbuhan capaian kinerja dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.1.
Perkembangan Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi dan
Produktifitas Pertanian dan Perikanan (Subsekor NakBun)
Gambar 3.1 menunjukan pertumbuhan yang fluktuatif. Angka pertumbuhan
tertinggi terjadi pada periode tahun 2016 dimana produksi karet mencapai
pertumbuhan 10,29%. Sementara pertumbuhan terendah terjadi tahun 2016
pada indikator populasi sapi yaitu -0,47%
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xlii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Secara rinci capaian kinerja indikator Sasaran Meningkatnya Produksi dan
Produktifitas Pertanian dan Perikanan Pada Subsektor Peternakan dan
Perkebunan, dijelaskan sebagai berikut :
1) Produksi Karet
Definisi operasional dari indikator produksi karet adalah jumlah
produksi karet yang dihasilkan dari tanaman karet menghasilkan
(TM) yang dihitung dalam periode satu tahun.
Angka produksi karet dihitung berdasarkan jumlah produksi karet dari total
seluruh tanaman karet yang menghasilkan (TM) yang diperoleh dari data
petugas statistik perkebunan dengan formulasi sebagai berikut :
Produksi karet = ∑ prod karet (1 tahun)
Berdasarkan Data Rekapitulasi Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat
Produksi Kabupaten Banjar Tahun 2018, Produksi karet sebanyak
17.895,05 ton selama setahun yang diperoleh dari luas tanaman
menghasilkan 20.123 hektar
Angka produksi karet sifatnya akumulatif yang diperoleh dari Petugas
Statistik Perkebunan di lapangan yang diakumulasi per semester dalam
bentuk format data statistik dan dilaporkan secara rutin ke Dinas
Peternakan dan Perkebunan Provinsi untuk diverifikasi dan divalidasi.
Tabel 3.7
Perkembangan Produksi Karet tahun 2014 – 2018
Tahun Luas areal Produksi (ton) Pertumbuhan
2015 18.734 16.012,85 0,55
2016 25.030 17.661,00 10,29
2017 25.242 17.888,68 1,29
2018 25.378 17.895,05 0,04
Rata-rata 3,04
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xliii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel diatas menunjukan bahwa produksi karet setiap tahun mengalami
peningkatan meskipun tidak signifikan. Peningkatan produksi terkait
dengan meningkatnya luas areal karet.
Perkembangan produksi karet kurun waktu 2014-2018 digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 3.2
Perkembangan Produksi Karet 2014-2018
Gambar diatas menunjukan bahwa realisasi 2018 sebesar 17.895,05 ton
masih dibawah target yaitu 21.268,69 ton atau 84,14%. Jika
diproyeksikan dengan target akhir RPJMD, maka realisasi 2018 baru
tercapai 68,29% dari target akhir RPJMD.
Gambar 3.3
Pertumbuhan Produksi Karet 2014–2018
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xliv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Gambar diatas menunjukan bahwa pertumbuhan produksi karet tertinggi
diperoleh pada periode 2015-2016 dimana angka pertumbuhan meningkat
signifikan dari 0,55% menjadi 10,29%. Peningkatan luas areal karet
merupakan salah satu pendongkrak meningkatnya produksi karet.
Sementara itu pertumbuhan terendah terjadi pada periode 2017-2018
dimana angka pertumbuhan hanya 0,04%. Meskipun demikian secara
keseluruhan angka pertumbuhan selama kurun waktu 2015-2018 masih
positif yaitu 3,04%.
Hal-hal yang menyebabkan penurunan pertumbuhan terkait dengan
rendahnya produktifitas karet karena banyak tanaman karet yang sudah
berusia tua, kualitas mutu kebun, bibit, pengelolaan kebun tidak optimal,
intensitas sadap, serangan OPT serta faktor teknis lainnya (dijelaskan
lebih lanjut pada bagian permasalahan). Bantuan bibit, pupuk dan obat-
obatan terkendala regulasi sehingga hanya mengandalkan bantuan dari
Provinsi dan Pusat.
2) Produktifitas Karet Definisi operasional dari indikator produktifitas karet adalah Produksi
karet per satuan luas lahan dalam satuan kilogram per hektar (kg/ha) yang
diformulasikan dengan rumus :
Produktifitas karet = ∑ Produksi karet
Luas areal TM
Angka produktifitas karet diperoleh dari produksi karet yang dihasilkan
dibagi luasan lahan dalam satuan kilogram per hektar yang diperoleh dari
data petugas statistik perkebunan.
Berdasarkan Data Rekapitulasi Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat
Produksi Kabupaten Banjar Tahun 2018, Produktifitas karet tahun 2018
adalah 889 kg/ha yang diperoleh dari jumlah produksi karet selama
setahun yaitu 17.895.046 kg dibagi luasan yaitu 20.123 hektar
(Data Rekapitulasi Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Kabupaten
Banjar Tahun 2018 terlampir).
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xlv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Angka produktifitas karet sifatnya akumulatif yang diperoleh dari Petugas
Statistik Perkebunan di lapangan yang diakumulasi per semester dalam
bentuk format data statistik dan dilaporkan secara rutin ke Dinas
Peternakan dan Perkebunan Provinsi untuk diverifikasi dan divalidasi.
Tabel 3.8
Perkembangan Produktivitas Karet tahun 2014 – 2018
Tahun Luas areal Produktifitas
(Kg/ha) Pertumbuhan
(%)
2015 18.734 882 3,28
2016 25.030 884 0,23
2017 25.242 892 0,90
2018 25.378 889 -0,34
Rata-rata 1,02
Tabel diatas menunjukan bahwa perkembangan produktifitas karet tahun
2018 mengalami penurunan dari 892 kg/ha menjadi 889 kg/ha atau
menurun 0,34%.
Perkembangan produktifitas karet kurun waktu 2014 – 2018 dapat dilihat
pada gambar berikut :
Gambar 3.4
Perkembangan Produktifitas Karet 2014-2018
Gambar diatas menunjukan perkembangan produktifitas karet kurun waktu
2014-2015 tidak mengalami perkembangan yang signifikan.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xlvi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Produktifitas karet tahun 2018 mengalami penurunan yaitu -0,34%
dibanding tahun 2017. Dibandingkan dengan target 2018 hanya tercapai
68,86%. Jika diproyeksikan dengan target akhir RPJMD, maka realisasi
2018 baru mencapai 55,91% dari target akhir RPJMD.
Sementara itu jika dibandingkan dengan target Provinsi sebesar 1.051
kg/ha, maka masih kekurangan 162 kg/ha untuk mencapai target 2018
(84,59%). Demikian juga jika dibandingkan dengan target nasional
sebesar 1149 kg/ha, maka realisasi 2018 baru mencapai 77,37% dari
target nasional. Meskipun demikian secara keseluruhan pertumbuhan
produktifitas karet rata dalam kurun waktu 2014-2018 masih positif yaitu
sebesar rata-rata 1,02%.
Hal-hal yang menyebabkan penurunan produktifitas karet terkait dengan
usia karet yang sudah tua dan kualitas bibit yang rendah serta serangan
OPT seperti jamur akar putih, kering alur sadap dan jamur upas
mempengaruhi tingkat produktifitas karet.
Gambaran perkembangan produktifitas karet kurun waktu tahun 2014-
2018 dilihat pada Gambar berikut :
Gambar 3.5
Perkembangan Produktifitas Karet 2014–2018
Gambar diatas menunjukan pertumbuhan produktifitas karet sangat
fluktuatif. Pertumbuhan terendah yaitu -0,34% terjadi pada tahun 2018,
sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi tahun 2015 yaitu sebesar 3,28%.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xlvii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
3) Populasi sapi
Definisi operasional Populasi sapi adalah jumlah ternak sapi dalam satu
wilayah selama periode satu tahun dengan perhitungan adalah sebagai
berikut :
Jumlah ternak yang hidup pada wilayah dan waktu tertentu berdasarkan
pada jumlah populasi awal ditambah kelahiran dan pemasukan ternak
dikurangi dengan kematian, pemotongan dan ternak keluar diukur dalam
satuan ekor, dengan menggunakan formulasi :
Pt = Po + B – D – S – E + I,
Dimana :
Pt = ternak pada akhir periode waktu ke-t
P0 = Populasi awal (populasi awal periode waktu ke-t atau populasi
akhir periode waktu ke-t sebelumnya);
B = Kelahiran ternak pada periode waktu ke-t (Po x %B);
D = Kematian ternak pada periode waktu ke-t (Po x % D);
S = Pemotongan;
E = Ternak keluar ke suatu wilayah pada periode waktu ke-t;
I = Ternak masuk dari suatu wilayah pada periode waktu ke-t
Perhitungan Angka populasi bersifat akumulatif. Angka tersebut diperoleh
dari populasi awal tahun ditambahkan jumlah kelahiran IB dan Kawin Alam
dari petugas teknis/inseminator, pemasukan dan pengeluaran ternak,
kematian ternak dan pemotongan ternak dari RPH, luar RPH dan
Pemotongan Hewan Qurban yang selanjutnya akan diolah, diverifikasi dan
divalidasi oleh Bidang Peternakan dan SDP untuk selanjutnya lakukan
Validasi Data Tingkat Provinsi. Hasil verifikasi dan validasi data tersebut
ditetapkan sebagai angka tetap kabupaten.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xlviii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Berdasarkan Data Dinamika Populasi Sapi Kabupaten Banjar Tahun 2018,
Populasi sapi tahun 2018 adalah 18.021 ekor. Hasil ini diperoleh dari
perhitungan jumlah populasi awal sebesar 17.627 ekor ditambah dengan
kelahiran sebesar 2.460 ekor, pemasukan ternak 5.775 ekor dengan
rincian 1.039 antar kabupaten dan 4.736 ekor antar propinsi, kemudian
dari penambahan tersebut dikurangi dengan pengeluaran ternak sebesar
88 ekor dengan rincian 47 ekor antar kabupaten dan 41 ekor antar
propinsi, kematian ternak 53 ekor dan pemotongan ternak sebanyak
7.700 ekor (Data Dinamika Populasi terlampir)
Tabel 3.9
Perkembangan Populasi Sapi 2014 – 2018
Tahun Populasi Sapi (ekor) Pertumbuhan (%)
2014 16.645
2015 16.700 0,33
2016 16.621 -0,47
2017 17.627 6,05
2018 18.021 2,24
Rata-rata 2,04
Tabel diatas menunjukan dalam kurun waktu 5 tahun perkembangan
populasi sapi menunjukan angka yang mengggembirakan. Perkembangan
yang signifikan terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 6,05%.
Perkembangan populasi sapi digambarkan berikut ini.
Gambar 3.6
Pertumbuhan Populasi Sapi 2014-2018
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 xlix
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Gambar diatas menunjukan populasi sapi perkembangan yang positif. Hal
ini terlihat dari jumlah populasi sapi yang meningkatan signifikan terutama
tahun 2017 yaitu dari angka 16.621 ekor menjadi 17.627 ekor atau
mengalami peningkatan 6,05%, sementara tahun 2018 kenaikan hanya
sebesar 2,24%.
Jika dibandingkan dengan target 2018 sebesar 17,200 ekor, maka realisasi
2018 sudah melebihi target yaitu 104,77%, bahkan sudah melampaui
target akhir RPJMD (100,12%)
Peningkatan ini disumbangkan oleh angka kelahiran yang cukup tinggi
terutama didukung oleh Program SIWAB (APBN) yang digulirkan sejak
tahun 2017 sehingga memberi konstribusi yang sangat positif terhadap
capain kinerja populasi sapi.
Gambar 3.7
Pertumbuhan Populasi Sapi 2014-2015
Gambar diatas menunjukan pertumbuhan yang fluktuatif. Pertumbuhan
tertinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 6,05% sedangkan
pertumbuhan negatif terjadi pada periode 2016 dimana pertumbuhan
mencapai -0,47%
Secara keseluruhan selama kurun waktu 5 (lima) tahun, populasi sapi
mencapain pertumbuhan rata-rata 2,04%.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 l
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
a. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan indikator Sasaran
Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Pertanian dan Perikanan
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan indikator pada sub sektor
peternakan dan perkebunan, antara lain :
1. Potensi sumber daya lahan yang potensial untuk dikembangkan untuk
wilayah pekebunan, dengan luas lahan yang memadai serta kondisi alam
yang sangat menguntungkan maka perkebunan merupakan subsektor
andalan di Kabupaten Banjar.
2. Dukungan sumberdaya manusia peternakan dan perkebunan serta
kelembagaan
3. Teknologi peternakan dan perkebunan yang semakin variatif, terjangkau
dan aplikatif.
4. kerjasama dan koordinasi yang baik antara aparatur, pemerintah, instansi
dan stake holder lainnya
Disamping faktor keberhasilan, beberapa hal yang menjadi penyebab
kegagalan pencapaian indikator antara lain :
1. Masih lemahnya sumberdaya peternak/pekebun. Belum semua
peternak/pekebun menguasai ilmu dan teori budidaya yang baik dan benar.
2. Pemanfaatan, revitalisasi, konservasi lahan perkebunan non produktif
/lahan marginal belum optimal karena lahan marginal membutuhkan
masukan (input) yang memerlukan biaya tinggi
3. Belum optimalnya pendampingan dan fasilitasi menuju kemandirian dan
pengelolaan berkelanjutan.
b. Program dan Kegiatan yang mendukung keberhasilan indikator
Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Pertanian dan
Perikanan
Program dan Kegiatan yang mendukung pencapaian indikator sasaran
terdiri dari Program/kegiatan daerah dan program APBD serta APBN dalam
bentuk bantuan langsung kegiatan.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 li
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Program kegiatan APBD yang mendukung keberhasilan sasaran Meningkatnya
Produksi dan Produktifitas Pertanian dan Perikanan (subsektor peternakan dan
perkebunan) yaitu :
1. Program Peningkatan ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
a. Pengembangan Pertanian Pada Lahan Kering
b. Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Produk Perkebunan, Produk
Pertanian
2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
a. Pembibitan dan Perawatan Ternak
b. Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat
3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
a. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
b. Pemusnahan Ternak yang Terjangkit Penyakit Endemik
4. Program dan kegiatan Pendukung :
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis
b. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan
Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Penyuluh Pertanian/ Perkebunan
Penyuluhan dan Pendampingan Bagi Pertanian/Perkebunan
Adapun tingkat capaian program dan kegiatan secara rinci sebagai berikut
Tabel 3.10
Capaian Program / Kegiatan DISNAKBUNTahun 2018
Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Pertanian dan perikanan
(subsektor peternakan dan perkebunan)
No
. Program / Kegiatan
Realisasi
2017
Tahun 2018 Target
Akhir
RPJMD/
Renstra
Capaian
s/d 2018
terhada
p Target
Akhir
RPJMD/
Renstra
Target Realisasi Capaian (%
Realiasi)
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(Pertanian/ Perkebunan)
- Persentase meningkatnya produksi
perkebunan
1,29
9,00
0,04
0,44
11,00
0,36
1) Pengembangan Pertanian Pada Lahan
Kering
- Luas areal kebun yang
dikembangkan atau direplanting
per tahun (hektar)
400
300
200
66,67
400
50,00
2) Peningkatan Produksi, Produktivitas
Dan Mutu Produk Perkebunan, Produk
Pertanian
- Luas areal kebun terkendali dari
serangan OPT (hektar)
50
70
70
100,00
150
46,67
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
No
. Program / Kegiatan
Realisasi
2017
Tahun 2018 Target
Akhir
RPJMD/
Renstra
Capaian
s/d 2018
terhada
p Target
Akhir
RPJMD/
Renstra
Target Realisasi Capaian (%
Realiasi)
2. Program pencegahan dan penanggulangan
penyakit ternak
- Persentase menurunnya angka
kematian ternak
0,29
0,34
0,29
117,24
0,33
113,29
1) Pemeliharaan Kesehatan dan
Pencegahan Penyakit Menular Ternak
- Jumlah vaksinasi/pengobatan
ternak (ekor/dosis)
1.133
1.000
1.770
177,00
1.500
118,00
2) Pemusnahan Ternak yang Terjangkit
Penyakit Endemik
- Jumlah vaksinasi Rabies, eliminasi
dan pemeriksaan hewan qurban
1.055
1110
1110
100,00
1.175
94,47
3. Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan
- Persentase pertumbuhan populasi
ternak
6,05
1,47
2,24
152,38
2,86
78,32
1) Pembibitan dan Perawatan Ternak
- Jumlah kelahiran ternak
1130
1150
2.460
213,91
1.300
189,23
2) Pendistribusian Bibit Ternak Kepada
Masyarakat
- Jumlah monev tenak & sosialisasi
386
150
155
103,33
150
103,33
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan
Prasarana Pasar Produksi Peternakan
- Persentase pemotonngan ternak
a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana
dan Prasarana Pasar Produksi
Peternakan
- Jumlah pemotongan ternak
ruminansia di RPH
-1,66
2.840
1,77
2.890
-1,65
2.793
-93,22
96,64
1,97
3.000
-83,22
93,10
5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
- Persentasi kelompok tani yang
difasilitasi bantuan/kegiatan
1) Penyuluhan dan Pendampingan Petani
dan Pelaku Agribisnis
- Jumlah kelompok tani yang dibina
40
40
55
137,50
50
110,00
6. Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan
1) Peningkatan Kapasitas Tenaga
Penyuluh Pertanian/Perkebunan
- Jumlah penyuluh yang mengikuti
Sertifikasi/Bimtek
20
30
30
100,00
50
60,00
2) Peningkatan Kesejahteraan Tenaga
Penyuluh Pertanian/Perkebunan
- Jumlah penyuluh bun/nak
55
53
51
96,23
55
92,73
3) Penyuluhan dan Pendampingan Bagi
Pertanian/Perkebunan
- Jumlah kelompok tani yang
menerapkan teknologi tepat guna
(kelompok)
35
40
55
137,50
50
110,00
Tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar program dan kegiatan
telah memenuhi target yang telah ditetapkan. Implementasi dari Program dan
kegiatan yang telah dilaksanakan diuraikan sebagai berikut :
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 liii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
1. Program dan kegiatan APBD Kabupaten Banjar
a) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/Perkebunan)
1) Kegiatan Pengembangan Lahan Kering.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas
perkebunan dan terlaksananya pendampingan terhadap kegiatan
pusat/dana APBN.
Sasaran kegiatan adalah Para petani/kelompok tani penerima kegiatan
Replanting Tanaman Karet Lokasi Kegiatan Kecamatan Karang Intan,
Kecamatan Mataraman, Kecamatan Pengaron dan Kecamatan Sungai
Pinang. Output kegiatan berupa Pembinaan, monitoring, evaluasi dan
pendampingan kegiatan APBD Provinsi dan APBN.
2) Kegiatan Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk
perkebunan, pertanian
Kegiatan ini merupakan kegiatan
perlindungan tanaman
perkebunan yang diarahkan
untuk mengendalikan tanaman
dari serangan OPT, Ganggguan
Usaha Perkebunan serta
kebakaran lahan dan kebun.
Implementasi dari kegiatan ini
berupa :
Bimtek Pengendalian OPT
Kegiatan sosialisasi (pendampingan APBN)
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 liv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Bimbingan Teknis Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) Perkebunan
Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Lahan dan
Kebun
Koordinasi Antisipasi dan Kesiapsiagaan Kebakaran Lahan dan
Kebun
Pembangunan Demplot Pembukaan Lahan Tanpa Bakar
b) Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1) Kegiatan Pembibitan dan Perawatan Ternak
Kegiatan Pembibitan dan Perawatan ternak meliputi : Inseminasi
Buatan, Perbibitan sapi dan pendampingan kegiatan Upsus Siwab
(APBN).
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan populasi ternak
adalah dengan Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik.
Di Kabupaten Banjar sebagian masyarakat telah banyak yang
menggunakan Inseminasi Buatan karena pedet yang dihasilkan dari IB
sangat berkualitas dan mempunyai harga jual yang tinggi.
Perbibitan sapi di Kabupaten Banjar dimaksudkan sebagai
percontohan bagi petani peternak di wilayah ini, sehingga ke
depannya akan semakin banyak kegiatan sejenis sehingga menambah
populasi ternak secara keseluruhan. Jumlah ternak sapi yang ada di
Perbibitan sebanyak 10 ekor betina.
Dari 10 ekor induk betina telah melahirkan masing-masing 1 ekor
pedet dan jumlah total ternak sapi yang ada diperbibitan saat ini
keseluruhannya adalah 15 ekor (10 ekor induk betina dan 5 ekor
pedet).
2) Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat
Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat meliputi
pembinaan ternak permerintan dan pembinaan kelompok ternak.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kegiatan pembinaan diarahkan pada penggaduh ternak baik ternak
pemerintah maupun ternak masyarakat. Pembinaan dimaksudkan
untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan
petani-ternak disamping
kemampuan non teknis dari
petani, agar dapat lebih intensif lagi
dalam pengelolaan ternak.
Kegiatan pembinaan ternak
secara rutin dilaksanakan melalui
kegiatan perjalanan dinas maupun pertemuan/rapat-rapat teknis seksi
produksi peternakan.
Bentuk-bentuk pembinaan yang di lakukan antara lain:
Pembinaan kelompok bantuan ternak STSP.
Bantuan Pelatihan Pengolahan Pakan ternak dalam bentuk Silase.
Bantuan Recording Ternak bekerja sama dengan Dinas
Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan.
c) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ternak dengan
kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Pemeliharan Kesehatan dan pencegahan Penyakit Menular
Ternak.
Keberhasilan peningkatan populasi juga didukung oleh kegiatan
pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan. Status kesehatan
ternak yang baik akan mempengaruhi produktivitas ternak sehingga
akan berkembang biak dengan baik.
Target kinerja kegiatan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit menular ternak adalah menurunkan angka kematian
(mortalitas) ternak besar sebesar 0,34%, angka kematian ternak
unggas sebesar 6,4% serta status kesehatan ternak
Kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian target adalah
Pengobatan darurat, pengobatan massal, vaksinasi SE, Jembrana
dan Rabies sebanyak 700 ekor, dengan outcome terkendalinya
penyebaran dan penularan penyakit SE, Jembrana, Rabies dan
Penyakit ternak lainnya di Kabupaten Banjar.
Kegiatan Pengobatan ternak
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lvi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Dengan kerjasama dan dukungan dari semua pihak baik petugas
teknis, paramedis maupun medis veteriner (dokter hewan) yang
bertugas di lapangan, puskeswan atau klinik, semua kegiatan dapat
terlaksana dan berjalan dengan lancar serta dapat memenuhi target
kinerja sasaran yang telah ditetapkan yaitu:
menurunnya angka kematian ternak besar,dari target 0,34% turun
menjadi 0,29%.
menurunnya angka kematian ternak unggas, angka kematian
menurun menjadi 5,60% dari target 6,40%
2) Kegiatan Pemusnahan Ternak yang Terjangkit Penyakit Endemik.
Melalui kegiatan ini, Seksi kesehatan Hewan telah melaksanakan
berbagai upaya-upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit
ternak seperti vaksinasi Rabies, eliminasi, dan desinfeksi.
Output kegiatan berupa uji residu antibiotik sebanyak 15 sampel
cemaran mikroba dan PCR, Terperiksanya hewan qurban sebanyak
800 ekor secara ASUH, Tersedianya data cemaran mikroba, residu
antibiotik terhadap daging/produk peternakan di pasaran sebanyak
30 sampel, Tersedianya data hasil uji penyakit hewaan dan
pemalsuan produk peternakan sebanyak 10 sampel dan Tersedianya
21 sampel untuk uji residu antibiotic, cemaran mikroba dan PCR.
Outcome kegiatan berupa menurunnya penularan/penyebaran
penyakit ternak endemic sebesar 5%.
Selain melaksanakan program dan kegiatan daerah, Dinas
Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar dalam melaksanakan
upaya-upaya pencegahan penyakit juga didukung oleh Bantuan dari
Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan
berupa obat-obatan, vaksin, desinfektan dan uji test hewan yang
langsung diserahkan kepada seksi kesehatan hewan.
d) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis.
Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung
tercapainya kinerja sasaran secara keseluruhan. Implementasi kegiatan
berupa Penyusunan programa peternakan dan perkebunan, identifikasi
CPCL dan pemetaan pengembangan wilayah.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lvii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
e) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan
Lapangan
1) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
Kegiatan ini diarahkan pada Tenaga Penyuluh Lapangan bertujuan
untuk meningkatkan kemmapuan dan kompetensi penyuluh agar
dapat meningkatkan kinerja dan profesionalimenya sehingga kegiatan
penyuluhan dapat terlaksana dengan baik dan berdampak pada
peningkatan sumberdaya peternak/pekebun.
2) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
Kegiatan ini berupa fasilitasi dan operasional penyuluh dan tenaga
PELD dalam melaksanakan tugas-tugas penyuluhan, pembinaan dan
pendampingan di lapangan
3) Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Bagi Pertanian/ Perkebunan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pendampingan dan
pembinaan kelompok-kelompok tani yang menerima bantuan serta
kelompok berprestasi yang mengikuti lomba kelompok tani berprestasi
tingkat provinsi dan nasional
2. Program dan kegiatan APBN
1) Kegiatan Intensifikasi Tanaman Karet
Kegiatan Intensifikasi Tanaman Karet bertujuan untuk :
Meningkatkan Intensifikasi Tanaman Karet melalui penerapan
teknologi budidaya tanaman karet menyediakan paket saprodi yang
mendukung perkembangan tanaman karet serta membantu
menerapkan teknis budidaya yang baik.
Meningkatkan pendapatan petani karet di lokasi kegiatan serta
memperluas kesempatan lapangan kerja
Mendukung tumbuh kembangnya kawasan tanaman karet
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lviii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Sasaran kegiatan adalah Para petani/kelompok tani penerima kegiatan
Replanting Tanaman Karet Tahun Anggaran 2017
Lokasi Kegiatan :
Kecamatan Mataraman :
- Kelompok Tani Mawar Merah Desa Takuti
- Kelompok Tani Sido Mulyo Desa Sungai Jati
Kecamatan Karang Intan :
- Kelompok Tani Karya Sepakat Desa Mandikapau Timur
- Kelompok Wanita Tani Kenanga Desa Madikapau TImur
- Kelompok Tani Harapan Indah Desa Mandikapau Barat
- Kelompok Tani Padang Aman I Desa Penyambaran
- Kelompok Tani Giat Bersama Desa Balau
- Kelompok Tani Danau Sirang Desa Pulau Nyiur
- Kelompok Tani Bina Bersama Desa Abirau
Output kegiatan berupa tersedianya Saprodi untuk kebutuhan
perkembangan tanaman karet. Outcome kegiatan berupa terlaksananya
Intensifikasi Tanaman Karet di Kabupaten Banjar dengan luasan 200 Ha
terdiri dari 9 (Sembilan) Kelompok Tani masing-masing 1 (satu)
Kelompok Tani dari Kecamatan Mataraman dan 8 (delapan) Kelompok
Tani dari Kecamatan Karang Intan.
3. Program UPSUS SIWAB APBN
Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) merupakan
program Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan dengan dasar hukum Permentan Nomor 48
Bupati Banjar menyerahkan kegiatan Bantuan kegiatan Intensifikasi Karet dari Pusat
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lix
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tahun 2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi
Sapi Dan Kerbau Bunting.
Kegiatan Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (UPSUS SIWAB)
dilaksanakan dengan tujuan sapi atau kerbau milik peternak dipastikan
dikawinkan baik melalui inseminasi buatan maupun kawin alam,
menambah angka kelahiran pedet dan meningkatkan jumlah populasi.
Kegiatan UPSUS SIWAB terlaksana dengan baik dan mendapatkan
dukungan dari peternak, karena mereka di untungkan dengan tidak
adanya pungutan, pemeriksaan kesehatan hewan, Inseminasi Buatan,
pengobatan dan lain-lain yang semuanya di gratiskan.
Kegiatan Upsus Siwab di Kabupaten Banjar terlaksana dengan baik.
Kebersamaan adalah kunci keberhasilan program. pemerintah pusat
dan daerah saling mendukung dan bersinergi. Selain itu mendapat
dukungan dari peternak, karena mereka di untungkan dengan tidak
adanya pungutan, pemeriksaan kesehatan hewan, Inseminasi Buatan,
pengobatan dan lain-lain yang semuanya di gratiskan.
Tabel 3.11
Data Capaian Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (UPSUS SIWAB)
Tahun 2018
No Uraian Kegiatan Target Realisasi Persentase
1. Akseptor 2.800 ekor 3.747 ekor 133.82 %
2. Inseminasi Buatan (IB) 4.200 dosis 3.813 dosis 99.78 %
3. Pemeriksa Kebuntingan (PKb) 2.100 ekor 3.707 ekor 176.52 %
4. Kelahiran 1.972 ekor 2.460 ekor 124.75 %
Dari data diatas terlihat bahwa kegiatan Upsus Siwab di Kabupaten
Banjar sangat berhasil hal ini terlihat dari capaian yang hampir
semuanya diatas 100%.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lx
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Berdasarkan hasil evaluasi
Upsus Siwab se Kalimantan
Selatan, Kabupaten Banjar
menempati urutan tertinggi
dalam capaian angka kelahiran
program Upsus Siwab sehingga
memperoleh penghargaan dari
Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan untuk
kategori :
- Penghargaan Terbaik Capaian Angka kelahiran tertinggi se
Kalimantan Selatan
- Penghargaan Terbaik Capaian Angka Pemeriksanaan Kebuntingan
Tertinggi se Kalimantan Selatan.
Faktor-faktor Pendukung Keberhasilan Program dan kegiatan
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan program dan kegiatan antara
lain:
- Adanya dukungan anggaran dari pusat untuk kegiatan SIWAB disamping
APBD Kabupaten.
- Petugas lapangan/inseminator yang selalu siap di lapangan
- Sinergitas instansi yang terkait pada kegiatan tersebut antara lain Dinas
Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, BPTU Pelaihari,
Balai Veteriner Banjarbaru, BPTP Banjarbaru
- Kerjasama Tim Dinas, petugas medis, paramedic, inseminator dan para
penyuluh
TIM UPSUS SIWAB Kabupaten Bersama Tim
UPSUS SIWAB dari Pusat dan Provinsi
Kegiatan UPSUS SIWAB
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Faktor-faktor penghambat keberhasilan antara lain :
- Luasnya jangkauan dengan keberadaan peternak yang tersebar
- Deteksi atau pengamatan tanda-tanda bireahi ternak yang kurang tepat
- Kondisi dan kesehatan sapi indukan yang masih kurang
- Kualitas hijauan pakan ternak yang masih kurang
c. Permasalahan Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktifitas
Pertanian dan Perikanan (subsector Peternakan Perkebunan)
1) Masih rendahnya produksi peternakan dan perkebunan,
a) Hal-hal yang mempengaruh rendahnya produksi perkebunan antara lain
:
1. Kondisi tanaman banyak yang sudah berusia tua, rusak dan tidak
produktif :
Sebagian besar tanaman masih menggunakan bahan tanam asal
biji (seedling) tanpa pemeliharaan yang baik
Kualitas mutu kebun, bibit, pengelolaan kebun tidak optimal
Intensitas sadap yang tinggi
2. Belum masifnya replanting/Peremajaan, rehabilitasi
3. Adanya Serangan OPT, GUP dan Kebakaran lahan kebun
b) Hal-hal yang mempengaruhi rendahnya produksi peternakan antara lain
1. Populasi ternak masih rendah :
Angka kelahiran ternak masih rendah
Masih adanya pemotongan betina produktif
Masih tingginya angka pemotongan ternak lokal, karena
kurangnya pasokan ternak siap potong
skala kepemilikan ternak dan lahan yang masih kecil sehingga
belum mencapai skala ekonomis serta belum menjadi orientasi
bisnis karena aksesbilitas permodalan peternak masih rendah
2. Produktifitas ternak masih rendah :
Status kesehatan masih rendah karena adanya serangan penyakit
Adanya Gangguan Reproduksi pada ternak betina sehingga
menyebabkan kemajiran dan penurunan kualitas ternak
Kualitas ternak yang dipelihara peternak masih rendah
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
2)
3) Terbatasnya keterampilan petani dan lemahnya kemampuan petani pada
akses permodalan
Terbatasnya keterampilan petani dan minimnya penguasaan teknologi
sehingga adopsi terhadap inovasi teknologi masih rendah. Masih rendahnya
kualitas sumberdaya petani merupakan tantangan yang serius dalam
pembangunan pertanian. Dalam hal ini peran dan fungsi penyuluhan perlu
lebih dioptimalkan.
Terbatasnya akses permodalan/pembiayaan menyebabkan lemahnya
permodalan pelaku usaha tani sehingga petani kesulitan untuk
meningkatkan skala usahanya. kepemilikan ternak maupun kebun yang
relatif kecil secara ekonomis kurang menguntungkan. Terutama peternak,
karena sementara ini sebagian besar petani tidak secara khusus
melakukan kegiatan usaha peternakan. Ini, tentu saja, memerlukan upaya
bagaimana meningkatkan usaha peternakan dengan tetap terintegrasi
dengan sistem usahatani yang dilaksanakan.
4) Adanya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 298 Ayat 5 tentang
Bantuan/Hibah kepada badan, lembaga dan organisasi kemasyarakatan
yang berbadan hukum. Sementara Kelompok tani yang ada hampir tidak
ada yang berbadan hukum sehingga bantuan bibit dan pupuk serta obat-
obatan tidak dapat direalisasikan untuk bantuan yang bersumber APBD
Kabupaten.
5) Motivasi generasi muda disektor pertanian semakin menurun. Bagi
generasi muda terutama yang telah mengenyam pendidikan formal
tingkat menengah dan tinggi, kurang tertarik untuk berusaha di sektor
peternakan maupun perkebunan.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxiii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
d. Solusi Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Pertanian dan Perikanan (sub sektor peternakan dan perkebunan)
- Memanfaatkan dukungan daerah dalam pengambilan kebijakan
pemanfaatan potensi lahan, pengambilan kebijakan dan regulasi
peningkatan produksi dan produktifitas dan mengendalikan harga.
- Memanfaatkan dukungan kelembagaan dalam peningkatan pelayanan dan
pemenuhan permintaan komoditas peternakan dan perkebunan.
- Memanfaatkan akses informasi untuk penyebarluasan informasi pasar dan
teknologi aplikatif
- Meningkatkan anggaran dan pembiayaan untuk optimalisasi pemanfaatan
potensi lahan, kegiatan peningkatan produktivitas peternakan dan
perkebunan.
- Menambah tenaga teknis lapangan untuk memperluas jangkauan pelayanan
dan penyuluhan, penanganan serangan PHMS, OPT, GUP dan kebakaran
lahan
- Meningkatkan kompetensi aparatur dalam pemanfaatan teknologi dan
informasi untuk optimalisasi kinerja aparatur
- Meningkatkan sarana dan prasarana teknologi untuk meningkatan mutu
dan daya saing produk.
- Validasi database akurasi data potensi lahan dan komoditas untuk
mendukung kemudahan akses pembiayaan dan permodalan
- Memanfaatkan dukungan kelembagaan keuangan dan sumber-sumber
pembiayaan lainnya untuk meningkatkan kemampuan petani.
- Memanfaatkan akses informasi untuk memperkenalkan teknologi inovatif
dan aplikatif untuk peningkatan mutu dan daya saing produk untuk pasar
global dan MEA
- meningkatkan minat generasi muda di sektor peternakan dan perkebunan
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxiv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
3.3. SASARAN MENINGKATNYA KUALITAS HASIL INDUSTRI PENGOLAHAN
PERKEBUNAN DAN PERIKANAN
Sasaran kedua yang diemban Dinas Peternakan dan Perkebunan terkait dengan
tupoksi dan kewenangannya adalah Sasaran Meningkatnya Kualitas Hasil
Industri Pengolahan Perkebunan dan Perikanan dengan indikator sasaran yaitu
persentase Peningkatan Produk Pengolahan Hasil Perkebunan.
Definisi operasional indikator Persentase Peningkatan Produk Pengolahan
Hasil Perkebunan adalah Persentase jumlah karet sit tahun 1 (t1) dikurangi
produksi karet sit tahun lalu (to) dibagi produksi karet sit tahun lalu
((t0)dikalikan 100 persen.
Angka tersebut diperoleh dari data produksi karet sit yang dihasilkan oleh UPPB
selama satu tahun. Formulasi yang digunakan adalah :
Produksi Karet Sit = ∑ (Prod t1 - Prod t0 )
X 100% ∑ prod t0
Capaian Kinerja Sasaran sebagai berikut :
Tabel 3.12 Capaian Kinerja sasaran Peningkatan Produk pengolahan Hasil
Perkebunan
INDIKATOR KINERJA
Target
Nasional
(SPM / …)
jika ada
Capaian
Tahun
2017
Tahun 2018 Target
Akhir
2021
Capaian
2018 thd
2021 (%) Target Realisiasi %
Persentase peningkatan produk pengolahan hasil perkebunan
- 35 35 34,69 99,11 50 69,38
Rata-rata capaian SKPD 99,11 69,38
Tabel diatas menunjukkan capaian peningkatan produk pengolahan hasil
perkebunan belum mencapai target yang telah ditetapkan dari target 35%
terealisasi sebesar 34,69% (99,11%). Jika diproyeksikan dengan target tahun
2021 sebesar 50%, realisasi tahun 2018 tercapai 69,38% dari target akhir
RPJMD 2021.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel 3.13
Perkembangan Peningkatan Produk Pengolahan Hasil Perkebunan (bokar)
2014-2018
Tahun Realisasi %
2014 23,0 % 4,55
2015 25,0 % 8,70
2016 30,0 % 20,00
2017 35,0 % 16,67
2018 34,69 % -1,14
RATA-RATA 9,76
*) Angka Sementara
Tabel diatas menunjukkan peningkatan produk pengolahan hasil
perkebunan berupa karet sit tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 1,14%,
namun secara keseluruhan perkembangan karet sit dalam kurun waktu 5 tahun
mengalami peningkatan yang positif rata-rata 9,76% per tahun.
Gambar 3.8
Perkembangan Pengolahan Hasil Perkebunan 2014 – 2018
Gambar diatas menunjukkan produk pengolahan hasil perkebunan berupa karet
sit yang dihasilkan UPPB pada tahun 2018 mengalami penurunan 1,14% jika
dibandingkan dengan tahun 2017. Jika diproyeksikan dengan target akhir
RPJMD sebesar 50%, maka realisasi 2018 baru mencapai 69,38 dari target
akhir RPJMD. Sementara jika dibandingkan dengan target provinsi sebesar
65%, maka kita masih kekurangan 30,3% untuk mencapai target provinsi.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxvi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Gambar 3.9
Peningkatan Produk Pengolahan Hasil Karet 2014-2018
Gambar diatas menunjukan pertumbuhan pengolahan hasil karet mulai
tahun 2016 mengalami trend yang negatif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada
tahun 2016 yaitu sebesar 20% dan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun
2018 yaiitu -1,14%. Tingkat keterampilan dan pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya kualitas mutu olahan berdampak pada peningkatan
persentase pengolahan hasil karet.
a. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan/kegagalan
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian kinerja antara
lain :
- Tersedianya Sarana prasarana pengolahan yang memadai
- Bimbingan teknis dan penyuluhan serta pembinaan yang berkelanjutan
- Dukungan kelembagaan UPPB
- Kerjasama dan koordinasi semua pihak yang terkait dalam upaya
meningkatkan mutu hasil olah karet.
Faktor-faktor yang kendala dalam pencapaian kinerja antara lain :
- Inovasi dan teknologi olahan produk perkebunan dan peternakan masih
rendah
- Sarana prasarana teknologi pasca panen dan pengolahan masih terbatas
- Masih lemahnya sumberdaya dan aksesbilitas pelaku usaha peternakan
perkebunan terhadap permodalan
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxvii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
b. Program dan kegiatan yang Mendukung Keberhasilan Pencapaian
Kinerja Sasaran
Program dan kegiatan yang mendukung keberhasilan pencapaian
indikator sasaran adalah :
1. Program APBD Kabupaten Banjar
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan)
1) Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
Kegiatan yang dilaksanakan terkait dengan Penanganan Pasca Panen
dan pengolahan hasil perkebunan berupa Pemantauan, Bimbingan
dan Pengembangan Kewirausahaan Serta Memfasilitasi Pertumbuhan
dan Pembinaan Kemitraan Usaha Tani Perkebunan Pengawasan
Penilaian Perijinan Investasi Usaha Perkebunan Serta Pengembangan
System Informasi Perkebunan Tehnologi Panen dan Informasi Pasar
Sesuai Dengan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku Untuk
Meningkatkan Usaha Hasil Pasca Panen Perkebunan.
Kegiatan Pembentukan UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Bokar) di Kabupaten Banjar pada tahun 2018 sebanyak 3
(tiga) UPPB yang terbentuk dan diterbitkan Surat Tanda
Registrasi (STR) dari Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kabupaten Banjar
Kegiatan Pengumpulan data Informasi Pasar (PIP) Komoditi
Perkebunan dan Pengawasan Mutu Bokar Kab. Banjar.
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Bokar di
Kabupaten Banjar.
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Bokar di Kel. Tani
“Padang Bersatu” Desa Sungai Alang Kec. Karang Intan pada
tanggal 20 dan 21 Februari 2018 yang dihadiri oleh peserta dari
Kelompok Tani sebanyak 30 (tiga puluh) orang.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxviii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Sheet di UPPB “Sumber
Makmur” Desa Belimbing Baru Kec. Sungai Pinang pada tanggal
27 dan 28 Februari 2018 yang dihadiri oleh peserta dari
Kelompok Tani sebanyak 30 (tiga puluh) orang.
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Bokar di Kel. Tani “Tunas
Harapan” Desa Tiwingan Lama Kec. Aranio pada tanggal 9 dan 10
April 2018 yang dihadiri oleh peserta dari Kelompok Tani
sebanyak 30 (tiga puluh) orang.
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Bokar di Kel. Tani
“Mandiri Raya” Desa Abirau Kec. Karang Intan pada tanggal 11
dan 12 April 2018 yang dihadiri oleh peserta dari Kelompok Tani
sebanyak 30 (tiga puluh) orang.
b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
1) Kegiatan Fasilitasi Kerjasama Regional/Nasional/ Internasional
Penyediaan Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Komplementer
Target kinerja Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan mutu
komoditas hasil perkebunan, pengembangan perkebunan dan
klarifikasi usaha perkebunan dengan Output kegiatan berupa
pembinaan fasilitasi kemitraan agribisnis kelompok dan kerjasama
pelaku agribisnis, pertemuan Tim pembina Pengembangan
Perkebunan yaitu pertemuan Tim Pembina Pengembangan
Perkebunan Kabupaten (TP3K) sebanyak 2 kali pertemuan. Dengan
adanya kegiatan ini diharapkan dapat terjalin kerjasama perusahaan
perkebunan dan poktan dan meningkatnya usaha perkebunan rakyat.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxix
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Adapun tingkat capaian program dan kegiatan secara rinci sebagai berikut
Tabel 3.10
Capaian Program / Kegiatan DISNAKBUNTahun 2018
Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Pertanian dan perikanan
(subsektor peternakan dan perkebunan)
No
. Program / Kegiatan
Realisasi
2017
Tahun 2018 Target
Akhir
RPJMD/
Renstra
Capaian
s/d 2018
terhada
p Target
Akhir
RPJMD/
Renstra
Target Realisasi Capaian (%
Realiasi)
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(Pertanian/ Perkebunan)
Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan
Pengolahan Hasil Pertanian
- Jumlah karet sit yang dihasilkan
UPPB (kg)
38.952
50.026
37.400
74,76
53.091
70,45
2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian/ Perkebunan
- Persentase Meningkatnya produk
olahan perkebunan
35
35
34,69
99,11
50
69,38
Kegiatan Fasilitasi Kerjasama
Regional/Nasional/ Internasional
Penyediaan Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan Komplementer - Jumlah perusahaan perkebunan
yang menjalin kerjasama
(perusahaan)
- Jumlah UPPB yang bekerjasam
dengan pabrikan
4
4
4
5
4
5
100,00
100,00
4
6
100,00
83,33
Tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar program dan kegiatan
telah memenuhi target yang telah ditetapkan. Keberhasilan capaian program
dan kegiatan merupakan hasil kerjasama dan koordinasi yang baik antara
dinas, perusahaan, kelembagaan UPPB dan pekebun/pelaku usaha perkebunan.
2. Program APBN
1) Kegiatan Bimbingan Teknis Fasilitasi Pengolahan Karet di Kabupaten
Banjar
- Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Karet bertempat di UPPB
Maju Bersama Desa simpang Tiga Kec. Mataraman, Peserta
berjumlah 40 (empat puluh) orang dilaksanakan 2 (dua) hari terdiri
dari 4 (empat) UPPB dan Kel. Tani.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxx
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
2) Kegiatan Bantuan Hibah Peralatan Pasca Panen (Alat Sadap Karet
- Bantuan Peralatan Pasca Panen di Kel. Tani “Mandiri Raya” seluas
25 Ha/KK Desa Abirau Kec. Karang Intan dengan rincian per Ha/KK
dan jumlah hibah yang diterima berupa : Pisau Sadap 50 buah,
Mangkok Sadap 12.500 buah, Ring Sadap 12.500 buah, Talang
Sadap 12.500 buah, Deorub SOP 150 Kg dan Loyang Takungan 50
buah
- Bantuan Peralatan Pasca Panen di Kel. Tani “Bina Bersama” seluas
25 Ha/KK Desa Takuti Kec. Mataraman dengan rincian per Ha/KK
dan jumlah hibah yang diterima berupa Pisau Sadap 50 buah,
Mangkok Sadap 12.500 buah, Ring Sadap 12.500 buah, Talang
Sadap 12.500 buah, Deorub SOP 150 Kg dan Loyang Takungan 50
buah.
3) Kegiatan Bantuan Hibah Fasilitasi Pengolahan Sheet
- Bantuan Alat Mesin Pengolahan Sheet dan peralatan pendukung di
Kel. Tani “Sido Makmur” Desa Simpang Tiga Kec. Mataraman
dengan rincian dan jumlah hibah yang diterima berupa Alat Mesin
Pengolahan Sheet 1 buah, Mangkok Sadap Allumunium 2.500 Buah,
Talang Sadap 2.500 Buah, Ring Mangkok 2.500 Buah, Tempat
Penampungan Lateks 20 Buah, Loyang 40 Buah, Keranjang
Mangkok 10 Buah, Pisau Sadap 20 Buah, Saringan Mesh 6 Buah,
Tandon air, Kayu Ulin dan pipa 1 Paket.
- Bantuan Alat Mesin Pengolahan Sheet dan peralatan pendukung di
Kel. Tani “Sidodadi” Desa Simpang Tiga Kec. Mataraman dengan
rincian dan jumlah hibah yang diterima berupa Alat Mesin
Pengolahan Sheet 1 Buah, Mangkok Sadap Allumunium 2.500 Buah,
Talang Sadap 2.500 Buah, Ring Mangkok 2.500 Buah, Tempat
Penampungan Lateks 20 Buah, Loyang 40 Buah, Keranjang
Mangkok 10 Buah, Pisau Sadap 20 Buah, Saringan Mesh 6 Buah,
Tandon air, Kayu Ulin dan pipa 1 Paket.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
- Bantuan Alat Mesin Pengolahan Sheet dan peralatan pendukung di
UPPB “Lebah Madu Bersama” Desa Pematang Danau Kec.
Mataraman dengan rincian dan jumlah hibah yang diterima berupa
: Alat Mesin Pengolahan Sheet 1 Buah, Mangkok Sadap Allumunium
2.500 Buah, Talang Sadap 2.500 Buah, Ring Mangkok 2.500 Buah,
Tempat Penampungan Lateks 20 Buah, Loyang 40 Buah, Keranjang
Mangkok 10 Buah, Pisau Sadap 20 Buah, Saringan Mesh 6 Buah,
Tandon air, Kayu Ulin dan pipa 1 Paket.
- Bantuan Alat Mesin Pengolahan Sheet dan peralatan pendukung di
UPPB “Sumber Makmur” Desa Belimbing Baru Kec. Sungai Pinang
dengan rincian dan jumlah hibah yang diterima berupa : Alat Mesin
Pengolahan Sheet 1 Buah, Mangkok Sadap Allumunium 2.500 Buah,
Talang Sadap 2.500 Buah, Ring Mangkok 2.500 Buah Tempat
Penampungan Lateks 20 Buah, Loyang 40 Buah, Keranjang
Mangkok 10 Buah, Pisau Sadap 20 Buah, Saringan Mesh 6 Buah,
Tandon air, Kayu Ulin dan pipa 1 Paket
- Bantuan Alat Mesin Pengolahan Sheet dan peralatan pendukung di
Kel. Tani “Maju Tani” Desa Mandikapau Barat Kec. Karang Intan
dengan rincian dan jumlah hibah yang diterima berupa Alat Mesin
Pengolahan Sheet 1 Buah, Mangkok Sadap Allumunium 2.500 Buah,
Talang Sadap 2.500 Buah, Ring Mangkok 2.500 Buah, Tempat
Penampungan Lateks 20 Buah, Loyang 40 Buah, Keranjang
Mangkok 10 Buah, Pisau Sadap 20 Buah, Saringan Mesh 6 Buah,
Tandon air, Kayu Ulin dan pipa 1 Paket.
Bantuan Peralatan Pasca Panen (Pendukung Mesing Pengolahan Sheet) di
5 (lima) UPPB dan Kelompok Tani Sumber Dana APBN 2018
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
4) Kegiatan Bantuan Hibah Bangunan dan Alat Pengolahan Asap Cair
Yaitu berupa Bantuan Hibah Bangunan dan Alat Pengolahan Asap Cair di
Kel. Tani “Maju Tani” Desa Mandikapau Barat Kec. Karang Intan dengan
jumlah hibah yang diterima berupa Bangunan 1 Buah dan Alat Ketel
Pengolahan Asap cair 1 Paket
c. Permasalahan Sasaran Meningkatnya Kualitas Hasil Industri Pengolah
Perkebunan dan Perikanan (sub sektor perkebunan)
1) Volume produksi yang masih minim yaitu hanya 6.500Kg/bulan sheet asap
sehingga petani tidak bisa memenuhi permintaan pasar, dan masih tidak
seragamya produk kualitas sheet sehingga petani tidak punya posisi tawar
lebih dalam hal harga jual,, dengan adanya 5 (lima) unit bantuan alat dan
mesin pengolahan sheet diharapkan mampu memenuhi target yaitu 20.000
Kg/bulan dan diharapkan bantuan dapat secara berkelanjutan agar petani
benar –benar dapat memproduksi sheet, salah satunya perlunya bangunan
UPH dan rumah asap bagi kelompok atau UPPB dalam memproduksi sheet
asap.
Bantuan Hibah Gudang UPH Pengolahan Asap Cair Desa
Mandikapau Barat Kec. Karang Intan Sumber Dana APBN 2018
Penyaluran Alat Mesin Pengolahan Sheet di UPPB Lebah Madu Bersama Desa
Pematang Danau Kec. Mataraman dan Kel. Tani Sidodadi dan Kel. Tani Sido
Makmur dan Sidodadi Desa Simpang Tiga Kec. Mataraman
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxiii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
2) Masih banyak Kelompok Tani yang masih menyadap karet denga peralatan
yang tidak standart sehingga produksi karet tidak maksimal dan
kualitas karet rendah karena belum sesuai standart SOP, sehingga masih
perlunya pembinaan dan bantuan peralatan pasca panen ke depannya agar
tercipta produk karet sesuai standart keinginan konsumen.
3) Masih banyak Kelompok Tani yang masih menyadap karet denga peralatan
yang tidak standart sehingga produksi karet tidak maksimal dan
kualitas karet rendah karena belum sesuai standart SOP, sehingga masih
perlunya pembinaan dan bantuan peralatan pasca panen ke depannya agar
tercipta produk karet sesuai standart keinginan konsumen.
4) Masih banyaknya petani pekebun yang masih memproduksi bokar yang
tidak sesuai standart operasional prosedur (SOP) anjuran, dikarenakan
kurangnya pengetahuan petani pekebun, sehingga dengan adanya
Bimbingan Teknis pengolahan bokar petani menjadi tahu, dan mau secara
perlahan mengaplikasikan hasil yang didapat saat bimtek pada kegiatan
petani sehari-hari dalam hal pengolahan bokar.
5) Harga pasar yang sangat fluktuatif sehingga diperlukannya data harga
yang akurat untuk melihat kestabilan harga komoditi perkebunan,
sehingga perlunya pendataan informasi pasar secara berkelanjutan.
6) Permendag No. 54 tahun 20016 belum berjalan dengan baik, sehingga
tidak memberikan banyak perubahan bagi petani karena implementasi
ketegasan dari permendag itu sendiri tidak dirasakan bagi petani, sehingga
dirasa perlu implemntasi yang tegas agar rantai perkaretan terwujud untuk
kesejahteraan petani.
7) Masih banyak petani yang menggunakan bahan pembeku yang tidak
dianjurkan seperti tawas dan TSP, dimana alasan petani karena sulit nya
mencari bahan pembeku seperti asap cair, dengan adanya bantuan alat
mesin asap cair ini dimana bahan bakunya melimpah seperti batang kayu,
cangkang kelapa, cangkang karet dan sebagainya, dalma memenuhi asap
cair khususnya di Kab. Banjar masih dianggap perlu bantuan seperti ini
dalam rangka produksi bahan pembeku asap cair secara berkelanjutan.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxiv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
8) Masih banyaknya petani pekebun yang masih memproduksi bokar yang
tidak sesuai standart operasional prosedur (SOP) anjuran, dimana masih
menjual hasil produksi secara individu, dan hasil produksi dipasarkan ke
pengumpul setempat.
9) Permendag No. 54 tahun 20016 belum berjalan dengan baik, sehingga
tidak memberikan banyak perubahan bagi petani karena implementasi
ketegasan dari permendag itu sendiri tidak dirasakan bagi petani
10) Tidak adanya tindak lanjut dari segala kegiatan pertemuan baik Petemuan
TP3K, Sosialisasi Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) dan Pertemuan Bagi
Penerima Hibah agar terciptanya perkebunan yang berkelanjutan.
11) Dalam produksi sheet asap di Kab. Banjar sudah produksi dan mempunyai
penawaran pasar namun kendalanya ialah volume produksi yang tidak
memadai, dimana permintaan pasar ialah 20.000Kg/bulan,
12) Masih banyak Kelompok Tani yang masih menyadap karet denga peralatan
yang tidak standart sehingga produksi karet tidak maksimal dan
kualitas karet rendah karena belum sesuai standart SOP,
13) Volume produksi yang masih minim yaitu hanya 6.500Kg/bulan sheet asap
sehingga petani tidak bisa memenuhi permintaan pasar, dan masih tidak
seragamya produk kualitas sheet sehingga petani tidak punya posisi tawar
lebih dalam hal harga jual.
14) Masih banyak petani yang menggunakan bahan pembeku yang tidak
dianjurkan seperti tawas dan TSP, dimana alasan petani karena sulitnya
mencari bahan pembeku seperti asap cair.
d. Solusi
Solusi yang diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain :
1) Pengembangan dan penguatan kelembagaan UPPB sehingga petani pekebun
bersatu dalam kelembagaan dalam memproduksi bokar yang sesuai anjuran
serta dalam peningkatan produksi hingga memasarkan secara bersama-
sama dalam UPPB.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
2) diperlukannya data harga yang akurat untuk melihat kestabilan harga
komoditi perkebunan, sehingga perlunya pendataan informasi pasar secara
berkelanjutan.
3) implementasi peraturan yang tegas agar rantai perkaretan terwujud untuk
kesejahteraan petani.
4) Peningkatan keterampilan petani pekebun melalui Bimbingan Teknis
pengolahan bokar petani menjadi tahu, dan mau secara perlahan
mengaplikasikan hasil yang didapat saat bimtek pada kegiatan petani
sehari-hari dalam hal pengolahan bokar
5) Masih perlunya tindak lanjut dari segala kegiatan pertemuan baik Petemuan
TP3K, Sosialisasi Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) dan Pertemuan Bagi
Penerima Hibah agar terciptanya perkebunan yang berkelanjutan.
6) Perlunya pembinaan dan bantuan peralatan pasca panen ke depannya agar
tercipta produk karet sesuai standart keinginan konsumen.
7) Perlunya bangunan UPH dan rumah asap serta alat mesin bagi kelompok
atau UPPB dalam memproduksi sheet asap.
3.3.AKUNTABILITAS KEUANGAN
3.3.1. Realisasi Keuangan
`Realisasi pelaksanaan anggaran yang dikelola Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar tahun 2018 adalah sebesar
Rp.11.376.511.976,- dengan rincian untuk Belanja Tidak Langsung
Rp.7.077.679.396,- (61,83% dari total realisasi) dan Belanja Langsung
sebesar Rp.4.082.691.795 (38,17% dari total realisasi).
Realisasi anggaran Belanja Langsung untuk Program Utama sebesar
Rp. 2.462.705.360,- (93,89% dari total anggaran yang dilokasikan untuk
program utama sebesar Rp. 2.622.898.500,-) sedangkan realisasi anggaran
Belanja Langsung Program Pendukung sebesar Rp. 1.619.986.435,- (96,66%
total anggaran yang dilokasikan untuk program pendukung sebesar
Rp 1.675.933.500,-), dan realisasi belanja tidak langsung sebesar
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxvi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Rp 6.612.803.071,- (93,43% dari total anggaran dari yang dialokasikan pada
anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 7.077.679.396,-).
Tabel 3.14 Realisasi Anggaran 2018
No Jenis Belanja Anggaran Realisasi %
1. Belanja Tidak
Langsung
7.077.679.396 6.612.803.071 93,43
2. Belanja Langsung 4.298.832.000 4.082.691.795
- Utama 2.622.898.500 2.462.705.360 93,89
- Penunjang 1.675.933.500 1.619.986.435 96,66
Jumlah 11.376.511.396 10.695.494.866 94,01
Gambar 3.10
Anggaran dan Realisasi 2018
Gambar diatas menunjukan bahwa serapan anggaran cukup baik dimana dari
total anggaran yang dikelola sebesar Rp. 11.376.511.396,- terserap Rp.
10.695.494.866,- (94,01%).
Jika dibandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya, anggaran yang dikelola
Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2018 mengalami
penurunan sebesar 2,37%. Perbandingan alokasi anggaran tahun 2017 dan
2018 ditampilkan pada tabel dibawah ini :
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxvii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel 3.15 Perbandingan Anggaran 2017 dan 2018
No Jenis Belanja Anggaran % (-
/+) 2017 2018
1. Belanja Tidak Langsung
7.510.743.000 7.077.679.396 -5,77
2. Belanja Langsung
4.141.361.481 4.298.832.000 3,80
- Utama 2.745.125.840 2.622.898.500 -4,45
- Penunjang 1.396.235.641 1.675.933.500 20,03
Jumlah 11.652.104.481 11.376.511.396 -2,37
Gambar 3.11
Gambar diatas menunjukan anggaran yang dikelola Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2018 mengalami penurunan sebesar -
2,37% dimana penurunan terjadi pada komponen Belanja Tidak Langsung (BTL)
sebesar 5,77% dan Belanja Langsung utama sebesar 4,45%, sedangkan
Belanja Langsung penunjang mengalami kenaikan sebesar 20,03%.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxviii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel 3.16
Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018
No Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi % Reali
sasi Target Realisasi
%
Reali
sasi
(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatn
ya produksi
dan
produktifitas
pertanian
dan
perikanan
Produksi
karet (ton)
21.268,69 17.895,05 84,14 211.173.040 204.630.610 96.90
Produktifitas
karet (kg/ha)
1291 889 68,86 604.152.440 567.117.552 93,87
populasi sapi
(ekor)
17.200 18.021 104,77 1.383.504.080 1.297.401.768 93,78
2. Meningkatn
ya kualitas
hasil industri
pengolahan
perkebunan
dan
perikanan
Persentase
peningkatan
produk
pengolahan
hasil
perkebunan
35 34,69 99,11 424.068.940 393.555.430 92,80
BELANJA LANGSUNG UTAMA 2.622.898.500 2.462.705.360 93,89
BELANJA LANGSUNG PENDUKUNG 1.675.933.500 1.619.986.435 96,99
BELANJA TIDAK LANGSUNG 7.077.679.396 6.612.803.071 93,43
Tabel diatas menunjukan anggaran terserap dengan baik rata-rata diatas 90%.
Meskipun capaian sasaran tidak sepenuhnya dikonstribusi oleh alokasi anggaran
daerah karena terkendala faktor regulasi sehingga bantuan langsung berupa
bibit, pupuk, obat dan lain-lain disubstitusi oleh bantuan dari Provinsi dan
Pusat. Anggaran daerah digunakan sebagai dana pendampingan berupa
sosialisasi, CPCL, monitoring dan evaluasi kegiatan.
3.3.2. ANALISA EFISIENSI
Bagian yang disajikan dalam tabel ini terkait dengan efisiensi anggaran
untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%.
Terlihat bahwa 1 indikator menunjukan pencapaian lebih dari 100% yaitu
menimgkatnya populasi sapi dengan capaian 104,77% dengan serapan 93,74%
maka tingkatefisiensinya adalah 100 dikurangi serapan anggaran.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxix
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Tabel 3.17 Efisiensi Penggunaan Sumber daya
No. Sasaran Indikator
Kinerja
% capaian
kinerja (> 100%)
%
Penyerapan
Anggaran
Tingkat
efisiensi
(%)
1. Meningkatnya produksi
dan produktifitas
pertanian dan perikanan
populasi sapi
(ekor) 104,77 93,74 6,26
2.1. Tindak Lanjut Atas Evaluasi Laporan Kinerja Tahun 2017
2.1.3. Evaluasi Kinerja Tahun 2017
Hasil evaluasi dari Inspektorat Kabupaten Banjar terhadap Laporan
Kinerja Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2017
memperoleh nilai Baik dengan interprestasi predikat BB maka pada tahun 2017
direkomendasikan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten
Banjar hal- hal sebagai berikut :
- Rencana Kerja Tahun 2018 belum sepenuhnya mengacu pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri No,mor 86 tahun 2017.
2.1.4. Tindak Lanjut
Hasil evaluasi oleh Inspektorat Kabupaten Banjar terhadap Laporan
Kinerja Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2018 telah
ditindaklanjuti dan dilaksanakan sesuai yang direkomendasikan kepada Dinas
Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar.
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxx
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa
kesimpulan yang terkait dengan akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2018, sebagai berikut :
1. Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Pertanian dan Perikan
(subsektor Peternakan dan Perkebunan) :
Capaian Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Pertanian sub
sektor peternakan dan perkebunan dengan 3 (tiga) indikator sasaran yaitu
1) Produksi karet, 2) Produktifitas karet dan 3) Populasi ternak sapi rata-
rata 86,88% dengan kriteria penilaian kinerja Tinggi.
Dimana dari tiga indikator, realisasi indikator populasi sapi telah
melampuai target yang ditetapkan yaitu 104,77%. Keberhasilan capaian
kinerja populasi ternak disumbangkan dari angka kelahiran ternak yang
cukup tinggi yang merupakan keberhasilan dari Program SIWAB APBN.
Sementara itu Indikator produksi karet meskipun target hanya terpenuhi
sebesar 84,14% namun jika dibandingkan tahun 2017 masih mengalami
pertumbuhan positif sebesar 0,04%. Sedangkan indikator produktifitas
karet hanya bisa mencapai 68,86% dari target yang dtetapkan hal ini
disebabkan masih rendahnya produktifitas karet karena tanaman karet yang
ada banyak sudah tua dan tidak produktif lagi sedangkan kegiatan
pengembangan dan replanting karet masih baru dan belum berproduksi.
Diharapkan dalam waktu 4 tahun ke depan, tanaman karet yang
diremajakan sudah mulai menghasilkan dan berkonstribusi terhadap
capaian kinerja SKPD serta berdampak pada peningkatan pendapatan
pekebun dan perekonomian daerah secara umum.
2. Sasaran Meningkatnya Kualitas Hasil Industri Pengolahan Perkebunan dan
Perikanan
Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Hasil Industri Pengolahan
Perkebunan dan Perikanan dengan indikator sasaran dengan persentase
Peningkatan Produk Pengolahan Hasil Perkebunan sebesar 98,86% dengan
kriteria penilaian Sangat Tinggi. Meskipun belum mencapai target yang
BAB 4 PENUTUP
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxxi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan
telah ditetapkan yaitu dari target 35% terealisasi sebesar 34,6% (99,11%).
Namun jika melihat perkembangan peningkatan produk pengolahan hasil
perkebunan dalam kurun waktu 5 tahun mengalami peningkatan yang
positif rata-rata 13,13% per tahun. Meningkatnya keterampilan dan
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kualitas mutu olahan
berdampak pada peningkatan persentase pengolahan hasil karet.
4.2. Saran-Saran
Hal-hal yang disarankan untuk meningkatkan pencapaian sasaran Dinas
Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar di tahun mendatang antara lain :
Mengoptimalkan koordinasi dan sinergitas lintas bidang agar program
kegiatan bisa berjalan dengan baik sesuai target.
Mengoptimalkan sistem pengendalian untuk dapat menidentifikasi
permasalahan dan solusinya sejak awal
Memperbaiki sistem pelaksanaan kegiatan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
Meningkatkan pembinaan kepada pelaksana kegiatan untuk memahami
pedoman teknis sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan dengan
baik secara teknis dan administrasi.
Meningkatkan pemahaman tentang penetapan sasaran, indikator dan target
kinerja.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Banjar Tahun 2018 kami sampaikan untuk bahan
evaluasi untuk lebih meningkatkan kinerja ditahun-tahun mendatang.
Martapura, Januari 2019 Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar, Ir. H. Dondit Bekti A. NIP. 19620818 198203 1 006
LKjIP Disnakbun Kabupaten Banjar 2018 lxxxii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Dinas Peternakan dan Perkebunan