Download - Diet Diabetes Melitus
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan adalah kenikmatan yang diharapkan oleh setiap manusia dalam kehidupan
sehingga manusia diharapkan untuk mampu, menjaga kesehatannya. Dalam
kehidupan sekarang telah banyak ilmu-ilmu yang mempelajari tentang kesehatan, baik
ilmu tentang kesehatan, ilmu tentang penyakit dan gizi. Segala hal yang dilakukan
seperti pola dan gaya hidup sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tubuh dan
penyakit yang kemungkinan dapat diderita. Salah satunya penyakit degeneratif yang
dapat timbul dikarenakan pola dan gaya hidup yang dapat mengganggu kesehatan
seseorang adalah Diabetes Melitus.
DM atau sering disebut diabetes melitus merupakan kumpulan gejala yang timbul
pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan hormon insulin secara absolut atau relatif. Tujuan dari diet diabetes
melitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan makanan dan olahraga untuk
mendapatkan kontrol metabolik yang baik. Indikasi pengertian diet yang digunakan
sebgai bagian dari penatalaksaan diabetes melitus dikontrol berdasarkan kandungan
energi protein, lemak, dan karbohidrat. Prinsip diet bagi penderita DM adalah
mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi
mekanisme pengaturan gula darah. Syarat diabetes melitus energi cukup untuk
mencapai dan mempertahan berat badan normal. Kebutuhan energi ditentukan dengan
memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg berat
badan normal, ditambah kebutuhan untuk aktifitas fisik.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui:
1. Pengertian Diet Diabetes Melitus
2. Tujuan Diet Diabetes Melitus
3. Indikasi Pemberian Diabetes Melitus
4. Prinsip Diabetes Melitus
5. Syarat Diabetes Melitus
6. Jenis-jenis Diabetes Melitus
C. Ruang Lingkup Penulisan
Diabetes melitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin
secara absolut atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya di sertai dengan latihan
jasmani dan perubahan perilaku tentang makanan. penyakit diabetes melitus dibagi
dalam empat golongan,yaitu : diabetes tipe I dan II,diabetes melitus gestasional. Diet
adalah pentalaksanaan yang penting dari kedua tipe DM. Makanan yang masuk harus
dibagi merata sepanjang hari, ini harus konsisten dari hari kehari. Sangat penting bagi
pasien yang menerima insulin.
D. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan. Dalam metode ini penulis
membaca buku yang berkaitan dengan penulisan makalah.
E. Sistematika penulisan
Makalah ini tersusun berdasarkan bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Makalah ini terdiri atas 3 BAB yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang
lingkup, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORI
Dalam bab ini dibahas mengenai pengertian diabetes melitus, tujuan diet, indikasi
pemberian diet, prinsip diet, syarat diet, jenis diet, bahan makanan sehari, bahan
makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, makanan diet khusus diabetes
melitus.
BAB III PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan hasil pembahasan dan saran untuk para pembaca.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin
secara normal. Sel –sel beta pada pankreas menghasilkan hormon insulin dan
glukagon. Insulin di sekresikan sebagai reaksi terhadap peningkatan kadar glukosa
dalam darah, kemudian dengan menurunnya kadar glukosa dalam darah terjadi pula
penurunan jumlah insulin yang di produksi dan insulin yang di sekresikan dalam
aliran darah akan di metabolisir. Hormon insulin mempunyai tiga lokasi kerja yang
utama diantaranya otot, hepar, dan jaringan adiposa.
Sesuai konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di indonesia (2002) oleh
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, penyakit diabetes melitus dibagi dalam tiga
golongan, yaitu : diabetes tipe I dan II, diabetes melitus gestasional. Diabetes tipe I
{insulin dependen} adalah penyakit hiperglikemia akibat ketiadaan absolut insulin.
Diabetes tipe II ( non insulin dependen} adalah penyakit hiperglikemia akibat
insensivitas sel terhadap insulin. Diabetes melitus gestasional terjadi pada wanita hamil
yang sebelumnya tidak mengidap diabetes melitus.
Diet adalah pentalaksanaan yang penting dari ketiga tipe DM. Pelaksanaan diet
hendaknya di sertai dengan latihan jasmani dan perubahan perilaku tentang makanan.
Makanan yang masuk harus dibagi merata sepanjang hari, ini harus konsisten dari hari
kehari. Sangat penting bagi pasien yang menerima insulin. Lebih jauh, orang dengan
dm tipe II cenderung kegemukan, dimana ini berhubungan dengan resistensi insulin dan
hiperglikemia. Toleransi glukosa sering membaik, penurunan berat badan.
B. Tujuan Terapi Diet
Tujuan diet penyakit diabetes melitus adalah membantu pasien memperbaiki
kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih
baik,dengan cara:
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin ,dengan obat penurun glukosa
oral dan aktivitas fisik
2. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal
3. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin
seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah
yang berhubungan dengan latihan jasmani
4. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal
5. Biasakan sarapan dengan sereal tinggi serat seperti kacang hijau, jagung rebus
setiap hari, gunakan minyak goreng dalam jumlah terbatas, memasak dengan cara
menumis, merebus, memepes, dan hindari kebiasaan menggoreng makanan
dengan banyak minyak
6. Memberikan semua masukan jenis nutrien yang memadai sehingga
memungkinkan pertumbuhan normal dan perbaikan jaringan
C. Indikasi Pemberian Diet
Diet diberikan sesuai dengan kebutuhan energi dan kemampuan fungsi ginjal
pasien, yang masing-masing dibagi menurut nilai protein, yaitu 30g, 40g, dan 50g. Diet
DM diberikan pada pasien sesuai rekomendasi dimana semuanya begantung kepada
penyakit diabetes, tipe pengobatan keperibadian pasien, berat badan dan gaya hidup
penderitanya.
Rekomendasi diet diabetes:
Nutrient Rekomendasi
Energi 1. a) dibatasi pada pasien diabetes
yang obesitas
b) tidak boleh melampaui
kecukupan kalori bagi pasien
diabetes dengan berat badan
normal
2. paling sedikit separuh dari total
masukan kalori berupa hidratarang
Hidratarang 1. mendorong penggunaan makanan
yang mengandung serat terlarut
maupun tak terlarut
2. a) hidratarang sebaiknya dalam
bentuk polisakarida dan bukan gula
biasa
b) gula hanya boleh digunakan
dalam keadaan sakit dan
hipoglikemia
Lemak 1. lemak harus memberikan total
masukan energi paling banyak 35%
2. konsumsi lemak jenuh harus
dikurangi
Protein Seperti halnya diet yang normal dan
seimbang dan sumber-sumber hewani dan
nabati
Garam Diet diabetes tidak boleh menyebabkan
peningkatan masukan garam
Produk pangan khusus Produk pangan kalori-rendah dapat
membantu penurunan berat badan pemanis
buatan dapat digunakan sebagai pengganti
gula
D. Prinsip Diet
Prinsip diet yang sederhana bagi penderita DM adalah sebagai berikut:
1. Jadual makan
2. Jumlah kalori yang ditentukan
3. Jenis makanan yang dilarang dan bahan makanan yang dibatasi
Sedangkan untuk pelaksanaan diet DM itu sendiri adalah sebagai berikut:
a. Makanan teratur sesuai jumlah pembagian makanan yang telah ditentukan dan
gunakan daftar makanan
b. Hindarkan penggunaan gula murni dan makanan yang terbuat dari gula murni
c. Makanlah banyak sayuran sesuai petunjuk yang diberikan (lihat daftar penukar).
Sayuran kelompok A (kangkung, toge, sawi, daun kacang panjang, cabe hijau
besar, daun bawang, ketimun, tomat, terong, selada, seledri dan kol) boleh
dimakan sekehendak sedangkan sayuran kelompok B (bayam, buncis, daun
pepaya, daun singkong, daun melinjo, daun ketela, daun katuk, jagung muda,
nangka muda, pare dan wortel) hanya dimakan menurut jumlah yang di tentukan
d. Periksalah kadar gula darah
E. Syarat Diet
Syarat-syarat diet penyakit diabetes melitus adalah:
1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
Kebutuhan energi di tentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk
metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk
aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya kehamilan atau laktasi serta ada
tidaknya komplikasi. Makanan dibagi dalam tiga porsi besar, yaitu makan pagi
(20%), siang (30%), dan sore (25%), serta snack (25%)
2. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk
<10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak
jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolestrol
makanan dibatasi, yaitu <300 mg hari
4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan
kecuali jumlah yang sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah
terkendali, diperbolehkan mengkomsumsi gula murni, sampai 5% dari kebutuhan
energi total
6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif adalah bahan
pemanis selain sukrosa. Ada dua jenis gula alternatif yaitu yang bergizi dan yang
tidak bergizi. Gula alternatif bergizi adalah fruktosa, gula alkohol berupa sarbitol,
manitol, dan silitol, sedangkan gula alternatif tidak bergizi adalah aspartan dan
sakarin
7. Asupan serat dianjurkan 25 gr perhari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat di sayur dan buah. Menu seimbang rata-rata memenuhi kebutuhan serat
sehari
8. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium
dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000mg perhari. Apabila
mengalami hipertensi asupan garam harus dikurangi
9. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup, penambahan
vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan
F. Perencanaan Makanan
Diet untuk mengidentifikasi kebiasaan makan pasien dan gaya hidupnya. Kita
juga harus mengkaji keinginan pasien untuk menurunkan, menaikkan atau
mempertahankan berat badannya. Pada sebagian besar kasus, penderita diabetes tipe
II memerlukan penurunan berat badan. Tujuan yang paling penting dalam
penatalaksanaan diet bagi penderita diabetes adalah pengendalian asupan kalori total
untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sesuai dengan pengendalian
kadar glukosa darah. Namun keberhasilan dalam mencapai tujuan ini masih sering
disertai dengan terjadinya hiperglikemia pada penderita diabetes tipe II. Namun
demikian, pencapaiann tujuan ini tidak selalu mudah dilaksanakan. Diet untuk
mengendalikan kalori dapat dilakukan pertama-tama dengan menghitung kebutuhan
kalori seseorang. Usia, jenis kelamin, tiggi dan berat badan digunakan dalam rumus
harris benedict untuk menentukan Basal Energy Expenditure (BEE) yang akan
mencerminkan kebutuhan energi minimal. Faktor aktivitas kemudian dikalikan
dengan BEE untuk menghasilkan jumlah kalori yang diperlukan agar berat badan
dapat dipertahankan. Untuk menurunkan berat badan sebanyak setengah hingga satu
kilogram, jumlah total kalori tersebut dikurangi dengan 500 hingga 1000 kalori.
Kalori yang diberikan harus didistribusikan ke dalam kabohidrat., protein serta lemak,
dan dengan demikian perencanaan makanan dapat dibuat. Daftar bahan makanan
penukar bagi perencanaan makanan (di amerika serikat, the 1986 Exchange Lists for
Meal Planning) harus disampaikan kepada pasien dengan penggunaan jumlah kalori
yang tepat yang di sertai kepatuhan pasien terhadap diet sebagai tujuan. Sayangnya,
diet dengan pengendalian jumlah kalori sering membingungkan dan sulit diketahui
karena mengharuskan pasien untuk mengukur secara tepat porsi makanannya serta
mengonsumsi jenis makanan tertentu dengan jumlah tertentu pada setip waktu
makanan dan ngemil. Pada keadaan ini, pembuatan rencana makanan (meal plan)
yang didasarkan pada kebiasaan makan serta gaya hidup masing-masing pasien serta
merupakan pendekatan yang lebih realistis bagi pengendalian glukosa dan penurunan
atau pemeliharaan berat badan. Kedua hal tersebut mengharuskan pasien untuk
berkerja sama dengan ahli diet dalam mengkaji kebiasaan makannya pada saat ini dan
mencapai tujuan yang realistis serta sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien.
Pada penderita diabetes tipe I yang berusia muda, pemberian diet dengan
jumlah kalori yang cukup harus diprioritaskan agar proses tumbuh kembang normal
dapat di pertahankan. Sebagai pasien mungkin memilih berat badan yang kurang pada
awal terjadinya diabetes tipe I sebagai akibat dari penurunan berat badan yang cepat
karena hiperglikemia berat. Tujuan yang akan dicapai pada mulanya dapat berupa
pemberian diet tinggi kalori untuk memperoleh kembali berat badannya yang hilang.
Distribusi kalori rencana makan bagi penyandang diabetes juga memfokuskan
presentase kalori yang berasal dari kabohidrat, protein dan lemak. Ada dua tipe
kabohidrat yang utama yaitu, kabohidrat kompleks dan sederhana. Pati seperti roti,
sereal, nasi dan pasta merupakan kabohidrat kompleks. Buah yang manis dan gula
merupakan contoh kabohidrat sederhana. Umumnya makanan sumber kabohidrat
akan memberikan pengaruh yang paling besar terhadap kadar glukosa darah karena
jenis makanan ini lebih cepat dicerna dari pada jenis makanan lainnya dan dengan
segera akan diubah menjadi glukosa. Beberapa puluh tahun yang lalu terdapat
rekomendasi agar diet diabetes mengandung kalori yang lebih banyak didapat dari
makanan sumber protein dan lemak dari pada kabohidrat agar peningkatan kadar
glukosa dalam darah setelah makan dapat di kurangi. Namun, akhir-akhir ini di
temukan bahwa penyerapan kabohidrat kompeks di traktus gastrointestinal terjadi
secara lebih bertahap sehingga tidak terlalu meningkatkan kadar glukosa darah seperti
yang diperkirakan sebelumnya. Disamping itu, diet yang sedikit mengandung kalori
yang berasal dari kabohidrat akan meningkatkan jumlah kalori dari lemak keadaan ini
menimbulkan masalah dalam upaya mengurangi penyakit kardovaskuler yang sering
menyertai diabetes. Distribusi kalori dari kabohidrat saat ini lebih dianjurkan dari
pada protein dan lemak. Meskipun demikian, riset tentang ketepatan diet tinggi
kabohidrat pada pasien penurunan toleransi glukosa sedang berjalan, dan dengan
demikian ajuran tersebuat masih dapat beruba. Pada saat ini perhimpunan diabetes
diamerika dan persatuan dietetik amerika merekomendasikan bhwa untuk semua
tingkat asupan kalori, maka 50% hingga 60% kalori berasal dari kabohidrat, 20%
hingga 30% dari lemak dan 12% hingga 20% lainnya dari protein. Rekomendasi ini
juga konsisten dengan rekomendasi dari the american heart association dan american
cancer society.
Kabohidrat. Tujuan diet ini adalah meningkatkan konsumsi kabohidrat
kompleks (khususnya yang berserat tinggi) seperti roti gandum utuh, nasi beras
tumbuk, sereal dan pastaatau mi yang berasal dari gandum yang masih mengandung
bekatul. Meskipun demikian, anjurkan untuk menghindari jenis makanan yang
mengandung gula sederhana (laktosa dan fruktosa) seperti susu dan buah bukanlah
tindakan yang tepat. Di samping itu penggunaan sukrosa (gula pasir) dengan jumlah
yang sedang (tidak berlebihan) kini lebih banyak diterima sepanjang pasien masih
dapat mempertahankan kadar glukosa serta lemak (yang mencakup kolesterol dan
trigliserida) yang adekuat dan maupun mengendalikan berat badannya. Penggunaan
karbohidrat sederhana yang lebih bebas dapat menjadi faktor utama dalam
meningkatkan kepatuhan rencana makanan. Meskipun dimakan , karbohidrat
sederahana tetap harus dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan dan lebih
baik jika dicampur kedalam sayuran atau makanan lain daripada dikonsumsi secara
terpisah.
Lemak Rekomendasi tentang kandungan lemak dalam diet diabetes mencakup
penurunan persentasi total kalori yang berasal dari sumber lemak hingga kurang dari
30% total kalori dan pembatasan jumlah lemak jenuh hingga 10% Total kalori. Selain
itu pembatasan asupan total kolesterol darii makanan hingga kurang dari 300 mg/hari
sangat dianjurkan. Rekomendasi ini sangat dianjurkan untuk membantu mengurangi
faktor resiko, seperti kenaikan kadar kolesterol serum yang berhubungan dengan
proses terjadinya penyakit koroner yang menyebabkan kematian dan
ketidakmampuan diantara para penderita diabetes.
Protein, rencana makan dapat mencakup penggunaan beberapa makanan
sumber protein nabati (misalnya,kacang-kacangan dan biji-bijian yang utuh) untuk
membantu mengurangi asupan kolestrol serta lemak jenuh. Di samping itu,
rekomondasi untuk mengurangi jumlah asupan perotein dapat di berikan ke pada
pesien dengan tanda-tanda dini penyakit ginjal.
Serat Makanan, penggunaan serat makanan pada diabetes telah mendapat
perhatian yang semakin bertambah akhir-akhir ini setelah para peneliti mengkaji
pengaruh diet tinggi-serat tinggi-karbohidrat pada diabetes. Tipe diet ini berperan
dalam penurunan kadar total kolestrol dan LDL (low-density lipopretien) kolestrol
dalam darah . Peningkatan kandungan serat dalam diet dapat pula memperbaiki kadar
glukosa darah sehingga kebutuhan insulin dari luar dapat di kurangi. Ada dua jenis
serat makanan, yaitu: terlarut dan tak larut, Serat Terlarut terdapat dalam makanan
seperti kacang-kacangan, havermut dan beberapa jenis buah mempunyai peran yang
lebih besar dalam menurunkan kadar glukosa darah dan lemak bila dibandingkan serat
tak-larut. Mekanisme kerja serat terlarut diperkirakan berhubungan dengan
pembentukkan gel dalam traktus gastrointestinal. Gel ini akan memperlambat
pengosongan lambung dan gerakan makanan yang melalui saluran cerna bagian atas.
Efek penurunan glukosa yang pontensial oleh serat makanan tersebut mungkin di
sebabkan oleh kecepatan absorpsi glukosa yang lebih lambat.
G. Jenis-jenis Diet
Diet yang digunakan sebagai bagian dari pentalaksanaan diabetes melitus yang di
kontrol berdasarkan kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Berikut jenis
diet tersebut adalah:
1. Diet rendah kalori
Prioritas pertama dalam mengatasi pasien diabetes yang obesitas adalah
menurunkan berat badannya. Pasien yang diabetes yang menjalani diet rendah
kalori harus menyadari betapa perlunya penurunan berat badan dan berat
badan yang sudah diturunkan tidak boleh dibiarkan naik kembali. Ada
berbagai macam diet untuk menurunkan berat badan, jka penyakitnya
diabetes ringan, setiap diet rendah kalori dapat digunakan asalkan mempunyai
nilai gizi yang memadai dan memberikan landasan bagi diet selanjtnya untuk
mempertahankan berat badannya. Penurunan berat badan harus diperhatikan
dan di dorong untuk mengukur berat badan secara teratur. Sebagian pasien
diabetes dapat menarik manfaat dari dukungan dan tekanan suatu kelompok
perampingan tubuh dan hal ini harus di dorong.
2. Diet bebas gula
Tipe diet ini digunakan untuk pasien diabetes yang berusia lanjut dan tidak
memerlukan suntikan insulin, diet bebas gula diterapkan berdasarkan prinsip
”Tidak memakan gula dan makanan yang mengandung gula”. Mengkonsumsi
makanan sumber hidratarang sebagai bagian dari keseluruhan hidratarang
secara teratur. Makanan yang mengandung gula tidak boleh di makan karena
banyak yang mengandung gula.dan tidak boleh di makan karena cepat dicerna
dan di serap sehingga menimbulkan kenaikan gula darah yang cepat. Jenis
makanan ini dantaranya: madu, puding, roti yang manis, sirup, susu kental,
kecap manis dan es krim. Makanan bagi pasien diabetes harus mengandung
hidratarang dalam bentuk pati dan dibagi menjadi bebrapa bagian dengan
interval yang teratur selam sehari. Jumlah hidratarang yang di perbolehkan
terkandung dalam setiap hidratarang tergantung kepada kebutuhan energi
tiap-tiap pasien. Pemberian hidrtararang dalam bentuk pati pembagiaannya
secara merata akan memberikan keseimbangan yang baik antara masukan
hidratrang dan insulin yang tersedia.
3. Sistem penukar hidratarang
Sistem ini disusun untuk menghasilkan suatu metode pengaturan hidratarang
yang tepat. Sistem penukaran hidratarang digunakan pada pasien diabetes
yang mendapatkan suntikan insulin atau obat-obatan hipoglikemik oral
dengan dosis tinggi. Diet ini merupakan diet yang sangat rumit untuk di
ikuti oleh seorang penderita DM. Tetapi mempunyai kelebihan yaitu diet ini
lebih fleksibel dan berfariasi dibanding diet tipe bebas gula. Untuk
melaksanakan diet ini diperukan sebuah system penukar hidratarang yang
berisikan sebagai jenis makanan penukar dengan kandungan HA sebesar 10
gram dengan mengikuti daftar standar pasien DM dapat memakan berbagai
macam makanan dengan kandungan hidratarang yang tetap.Berikut bahan
makanan penukar hidratarang 10 gram.
Tabel Jenis Diet Diabetes Melitus Menurut Kandungan Energi,Protein,Lemak,dan
Karbohidrat
Jenis Diet Energi
Kkal
Protein
G
Lemak
G
Karbohidrat
G
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
III 1500 51,5 36,5 235
IV 1700 55,5 36,5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
VII 2300 73 59 369
VIII 2500 80 62 396
Standar Kalori Yang Membedakan Diet I – VII :
Diet I – III = 1100 – 1500 (untuk orang gemuk)
Diet IV – V = 1700 – 1900 (untuk orang ideal)
Diet VI – VIII = 2100 – 2500 (untuk orang kurus)
Perhitungan Dalam Rumah Tangga
Tipe Diet I : 1100 kalori
Menu Takaran Jumlah Kalori
Makan pagi : 220 Susu sapi 1 gelas 125 kaloriKacang polong 2 sendok makan 75 kalori
Total 220Snack : 275 Kacang hijau 4 sendok makan 150 kalori
Apel 1 buah 50 kaloriSusu cair 1 gelas 75 kalori
Total 275Makan siang : 330 Kentang 2 biji sedang 175 kalori
Telur ayam 1 butir 75 kaloriTempe 2 potong 75 kalori
Total 325Makan sore : 275 Tahu 1 potong 75 kalori
Apel 1 buah 50 kaloriSusu ½ gelas 150 kalori
Total 275Total seluruhnya 1095 (-5)
Tipe Diet II : 1300 kalori
Menu Takaran Jumlah Kalori
Makan pagi : 260 Krekers 5 buah besar 175 kaloriDaging sapi 1 potong sedang 75 kalori
Total 250Snack : 325 Kacang hijau 2 sendok makan 75 kalori
Roti putih 3 potong 175 kaloriSusu cair 1 gelas 75 kalori
Total 325Makan siang : 390 Singkong 1 potong 175 kalori
Telur ayam 1 butir 75 kaloriYogurt 1 gelas 125 kalori
Total 375Makan sore : 325 Kacang hijau 2 sedok makan 175 kalori
Apel 2 buah 100 kaloriAnggur 20 butir 50 kalori
Total 325Total seluruhnya 1275 (-25)
Tipe Diet III : 1500 kalori
Menu Takaran Jumlah Kalori
Makan pagi : 300 Apel 3 buah 150 kaloriKacang kedelai 5 sendok makan 150 kalori
Total 300Snack : 375 Kacang hijau 4 sendok makan 150 kalori
Apel 1 buah 50 kaloriPisang 1 buah 50 kaloriSusu sapi 1 gelas 125 kalori
Total 375Makan siang : 450 Krekers 5 buah besar 175 kalori
Tempe 2 potong sedang 75 kaloriBayam merah 50 kaloriApel 1 buah besar 50 kaloriPisang 2 buah 100 kalori
Total 450Makan sore : 375 Bihun 1/2 gelas 175 kalori
Daun katuk 50 kaloriPisang 1 buah 50 kaloriSusu skim cair 1 gelas 75 kalori
Total 375( -25)Total seluruhnya 1500
Tipe Diet IV : 1700 kalori
Menu Takaran Jumlah Kalori
Makan pagi : 340 Kentang 2 biji besar 175 kaloriAyam tanpa kulit 2 potong sedang 100 kaloriApel 3 buah 150 kalori
Total 340Snack : 425 Nasi tim 1 gelas 175 kalori
Melon 1 potong besar 50 kaloriKacang kedelai 2,5 sendok makan 75 kalori
Total 425Makan siang : 510 Bihun ½ gelas 175 kalori
Ayam tanpa kulit 1 potong sedang 50 kaloriTempe 2 potong sedang 150 kaloriPisang 1 buah 50 kalori
Total 500(-35)Makan sore : 425 Nasi tim 1 gelas 175 kalori
Susu skim cair 1 gelas 150 kaloriDaun katuk 50 kaloriPisang 1 buah 50 kalori
Total 425Total seluruhnya 1690(-10)
Tipe Diet V : 1900 kalori
Menu Takaran Jumlah Kalori
Makan pagi : 380 Roti putih 3 potong sedang 175 kaloriSusu kental tak manis ½ gelas 125 kaloriHati ayam 1 buah sedang 75 kaloriKacang hijau 4 sdm 150 kalori
Total 375(-5)Snack : 475 Susu kental tak manis ½ gelas 125 kalori
Kacang hijau 5 sendok mkakan 175 kaloriJambu biji 2 buah besar 100 kaloriApel 1 buah 50 kalori
Total 450(-25)Makan siang : 570 Nasi ¾ gelas 175 kalori
Tempe 2 potong sedang 75 kaloriDaging sapi 1 potong sedang 75 kaloriDaun katuk 50 kaloriJeruk 2 buah 50 kaloriSusu skim cair 1 gelas 75
Total 575(+5)Makan sore : 475 Bihun 2 gelas 300 kalori
Oncom 2 pptong sedang 75 kaloriApel 2 potong kecil 100 kalori
Total 475Total seluruhnya 1875(-25)
Tipe Diet VI : 2100 kalori
Menu Takaran Jumlah Kalori
Makan pagi : 420 Roti 3 potong sedang 175 kaloriKrekrs 5 buah besar 75 kaloriSusu sapi 1 gelas 125 kaloriPisang 1 buah 50 kalori
Total 420Snack : 525 Biskuit 4 buah 175 kalori
Krekers 5 buah 175 kaloriPisang 2 potong 100 kaloriSusu 1 gelas 75 kalori
Total 525Makan siang : 630 Beras merah 3/4 gelas 175 kalori
Buncis 50 kaloriApel 3 buah 150 kaloriKentang 2 buah sedang 175 kaloriBayam merah 50 kalori
Total 625(-5)Makan sore : 525 Kentang 2 biji sedang 175 kalori
Bihun ½ gelas 175 kaloriTempe 1 potong sedang 50 kalori
Pisang 2 buah 100 kaloriTotal 525Total seluruhnya 2095(-5)
Tipe Diet VII : 2300 kalori
Menu Takaran Jumlah Kalori
Makan pagi : 460 Kentang 2 biji sedang 175 kaloriBihun ½ gelas 175 kaloriPisang 2 buah 100 kalori
Total 420Snack : 575 Biskuit 1 buah besar 175 kalori
Krekers 1 buah besar 175 kaloriPisang 3 buah 150 kaloriSusu 1 gelas 75 kalori
Total 575Makan siang : 690 Kentang 2 biji sedang 175 kalori
Ikan 2 potong 100 kaloriPisang 2 buah 100 kaloriTempe 2 potong sedang 150 kaloriDaging sapi 2 potong 150 kalori
Total 675(-15)Makan sore : 575 Nasi ¾ gelas 175 kalori
Bihun ½ gelas 175 kalori2 Bayam merah 100 kaloriTempe 2 potong sedang 75 kaloriPisang 2 buah 100 kalori
Total 625Total seluruhnya 2095(-5)
Tipe Diet VIII : 2500 kalori
Menu Takaran Jumlah Kalori
Makan pagi : 500 Kentang 2 biji sedang 175 kaloriTempe 2 potong sedang 75 kaloriBihun ½ gelas 175 kaloriSusu 1 gelas 75 kalori
Total 500Snack : 625 Biskuit 4 buah besar 175 kalori
Krekers 5 buah besar 175 kaloriPisang 3 buah 150 kaloriSusu 1 gelas 75 kaloriPepaya 1 buah kecil 50kalori
Total 625Makan siang : 750 Kentang 2 biji sedang 175 kalori
Ayan tanpa kulit 1 potong sedang 50 kaloriTelur ayam 1 butir 75 kaloriSosis 2 potong sedang 300 kaloriTahu 2 potong sedang 150 kalori
Total 750Makan sore : 625 Nasi tim 2 gelas 175 kalori
Ayam tanpa kulit 1 potong sedang 50 kaloriBuncis 25 kaloriTempe 2 potong sedang 75 kaloriMelon 2 potong besar 100 kaloriYogurt 1 gelas 125kalori
Total 625Total seluruhnya 2500
4. Bahan makanan yang dianjurkan
a. Sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, mie, kentang,
singkong, ubi,dan sagu
b. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu
kim, tempe, tahu, dan kacang-kacangan
c. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang
mudah dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang,
dikukus ,direbus, dan dibakar.
5. Bahan makanan yang tidak dianjurkan
a. Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup, jelly,
buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman botol
ringan, es krim, kue-kue manis, dodol, cake,dan tar chese
b. Mengandung banyak lemak, seperti: cake, makan siap saji, goreng-gorengan
c. Mengandung banyak natrium , seperti: ikan asin, telur asin, makanan yang
diawetkan
6. Makanan diet khusus untuk pasien diabetes
Apotik dan toko- toko serba ada kini banyak menyediakan produk makanan
yang dibuat khusus bagi pasien diabetes. Kekeliruan yang mahal harganya
dapat dihindari apabila pasien diabetes mengetahui jenis produk yang cocok
bagi diri mereka sendiri. Produk- produk khusus ini dapat dibagi menjadi tiga
kelompok:
a. Kelompok produk makanan bebas gula yang rendah kalori
b. Buah yang di kalengkan dalam air sari buah yang tidak manis
c. Sup yang rendah kalori berbagai minuman yang bebas kalori, seperti
cake diet
7. Produk makanan khusus diabet
Ada beberapa produk makanan yang cukup mewah, mencakup :
a. Berbagai kue dan biskuit khusus untuk pasien diabetes
b. Permen, coklat, kecap manis, sirup, slai yang khusus untuk pasien
diabetes:
Produk makanan khusus ini dibuat anatara lain oleh eliench,tropikana-
slim dan slim and fit. Semua produk ini bebas dari sukrosa tetapi
mengandung bahan pemanis alternatif seperti fruktosa dan sorbitol.
Produk makanan ini memiliki kalori yang tinggi dan sering
mengandung lebih banyak kalori dari pada produkmakanan yang biasa
sehingga tidak cocok bagi pasien diabetes yang kelebihan berat.di
samping itu, produk makanan seperti ini mahal harganya. Sebaiknya
kita menghindari jenis makanan yang mengandung gula atau
membatasinya ketimbang menggantinya dengan produk makanan
khusus ini.
H. Sistem klasifikasi makanan
Untuk mengajarkan prinsip prinsip diet dan membantu pasien dalam menyusun
rencana makan telah dikembangkan beberapa sistem dimana makanan dikelompokkan
ke dalam sejumlah goolongan dengan ciri ciri yang sama, seperti jumlah kalori,
komposisi dalam makanan (yaitu jumlah protein, lemak atau karbohidrat dalam
makanan) atau efeknya pada kadar glukosa darah.
Daftar bahan makanan pengganti suatu alat yang sering digunakan dalam
penyuluhan diet adalah Daftar Bahan Makanan pengganti bagi perencanaan makan
(the exchange lists for meal planning). Ada 6 kelompok utama makanan dalam daftar
tersebut: nasi/roti/pati (makanan sumber karbohidrat), daging/telur (makanan sumber
protein hewani), sayuran, buah, susu dan lemak/minyak (dalam daftar pengganti yang
digunakan diindonesia dicantumkan pula tahu/tempe (makanan sumber protein
hewani) sehingga jumlah kelompoknya tujuh). Jenis jenis makanan yang termasuk
dalam satu kelompok (dengan jumlah tertentu) mengandung kalori dengan jumlah
yang sama dan protein , lemak serta karbihidrat dengan jumlah yang sama dalam
gram. Pasien mendapat rencana makan (yang disesuaikan menurut kebutuhan dan
keinginan masing masing) berdasarkan pada jumlah kalori yang dianjurkan dari
setiap kelompok pegganti. Makanan yang ada dalam satu kelompok dapat saling
dipertukarkan sehungga pasien dapat memiliki variasi menu sementara konsistensi
dalam kandungan nutrien yang dimakannya tetap dipertahankan sedapat mungkin.
Perkumpulan endokrinologi indonesia atau PERSAGI dengan alamat bagiab gizi dan
endokrin. Klasifikasi makanan terbagi menjadi 3 diantaranya: piramida pedoman
makanan. piramida pedoman makanan merupakan alat lain yang juga digunakan
untuk menyusun rencana makan, dan telah menggantikan basic four food groups di
amerika serikat. Piramida ini sering digunakan bagi penderita diabetes tipe dua yang
sulit mengikuti diet dengan kalori terkendali. Piramida makanan terdiri atas enam
kelompok makanan diantara nya roti, sereal, nasi dan pasta. Buah, sayuran, daging,
ayam, ikan, telur, kacang-kacangan , susu, yougurt, keju, dan lemak, minyak dan
makanan manis. Piramida pedoman makanan dapat digunakan untuk memberikan
penyuluhan pada pasien tentang cara mengendalikan porsi makanan dan menekan
kan makanan apa yang mengandung karbohidrat, protein serta lemak. Perencanaa
menu harus mencakup hidangan yang beriskan tiga jenis makanan dengan
menekankan pada karbohidrat kompleks.
Bahan pemanis penggunaan bahan pemanis merupakan hal yang dapat
diterima bagi pendrita diabetes, khususnya jika hal ini membantu kepatuhan pasien
pada diet. Pasien dm dianjurkan untuk menggunakan bahan pemanis dengan jumlah
yang tidak berlebihan untuk menghindari berbagai akibat yang dapat merugikan
kesehatan. Ada dua tipe pemanis penting : pemanis nutritif dan non nutritif. Pemanis
nutritif mengandung kalori dan pemanis nonutritif hanya memiliki sedikit kalori atau
tidak mengandung kalori jika digunakan dalam jumlah yang normal.
Pemanis nutritif:
1. mencakup fruktosa (gula buah), sorbitol, silitol,
2. tidak bebas kalori
3. memberikan kalori dengan jumlah yang sama yang diberikan oleh sukrosa
4. kurang menyebabkan kenaikan glukosa darah jika dibandingkan sukrosa
Pemanis nonnutritif
1. megandung kalori yangsangat kecil atau tanpa kalori
2. digunakan dalam produk makanan dan juga tersedia untuk penggunaan di
meja makan
3. menghasilakan kenaikan glukosa darah yang minimal atau tidak menaikan
glukosa darah
4. sakarin tanpa kalori
Pelabelan makanan, produk makanan yang diberi lebel sugarless
(kurang mengandung gula) atau sugarfree (bebas gula) mungkin masih
memberikan kalori yang sama degan produk makanan non sugarfree jika
produk tersebut di buat dengan pemanis nutritif. Jadi untuk menurunkan berat
badan, produk ini tidak selalu bermanfaaat disamping itu, pasien tidak boleh
menganngap nya sebagai makanan yang bebas di makan dengan jumlah yang
banyak karena produk makanan tersebut dapat meningkatkan kadar glukosa
darah. Makanan yang diberi lebel dietetics (makanan diet) tidak selalu berupa
makanan rendah kalori. Mungkin makanan tersebut mengamdung kadar
natrium yang rendah atau memiliki manfaat lain untuk diet khusus pada pasien
perlu diberi tahu bahwa makanan yang mengandung dietetics mungkin masi
mengandung gula /lemak dalam jumlah yang signifikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sudah lama di ketahui bahwa makanan memegang peranan penting dalam upaya
pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit. Oleh sebab itu, baik dalam keadaan
sehat maupun sakit, susunan makanan perlu diatur dengan baik. Di rumah sakit,
pengaturan diet ini memerlukan kerjasama erat antara berbagai profesi terkait seperti
dokter, dietisien, perawat dan profesi kesehatan lain. Diabetes melitus (DM) adalah
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin secara absolut atau relatif penyakit
diabetes melitus dibagi dalam tiga golongan,yaitu : diabetes tipe I dan II, diabetes
melitus gestasional. Diet adalah pentalaksanaan yang penting dari ketiga tipe DM.
Makanan yang masuk harus dibagi merata sepanjang hari, ini harus konsisten dari hari
kehari. Sangat penting bagi pasien yang menerima insulin. Lebih jauh, orang dengan
dm tipe II cenderung kegemukan ,dimana ini berhubungan dengan resistensi insulin
dan hiperglikemia. Toleransi glukosa sering membaik, penurunan berat badan. Tujuan
dari diet penyakit diabetes melitus untuk membantu pasien memperbaiki kebiasaan
makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dengan
cara mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin, dengan obat penurun glukosa oral
dan aktivitas fisik, mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal. Diet
diberikan sesuai dengan kebutuhan energi dan kemampuan fungsi ginjal pasien,
pembagian makanan dan nilai gizi makanan sehari DMRP menurut satuan penukar.
Makanan yang di anjurkan untuk penderita DM:
1. Sumber karbohidrat kompleks
2. Sumber protein rendah lemak.
3. Sumber lemak dalam jumlah terbatas.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan
1. Mengandung banyak gula sederhana.
2. Mengandung banyak lemak
3. Mengandung banyak natrium
4. Sumber karbohidrat yang tinggi
Produk makanan khusus untuk DM dibuat anatara lain oleh eliench,tropikana-slim.
Semua produk ini bebas dari sukrosa tetapi mengandung bahan pemanis alternatif
seperti fruktosa dan sorbitol. Produk makanan ini memiliki kalori yang tinggi dan
sering mengandung lebih banyak kalori dari pada produk makanan yang biasa sehingga
tidak cocok bagi pasien diabetes yang kelebihan berat.di samping itu, produk makanan
seperti ini mahal harganya. Sebaik nya kita menghindari jenis makanan yang
mengandung gula atau membatasinya ketimbang menggantinya dengan produk
makanan khusus ini. Siklamat merupakan salah satu pemanis yang bebas kalori
{lainnya siklamat tetapi lebih jarang dipakai karena sifat toksik nya meragukan}. Bahan
pemanis ini digunakan dalam diet rendah kalori dan dapat di tambahkan kedalam
minuman serta makanan matang. Bila mana ditambahkan kedalam makanan sebelum
dimasak, sakarin akan menimbulkan rasa seperti logam.