Transcript
Page 1: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

1

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

ANALISIS VERIFIKASI KREDIT USAHA MIKRO DI PT BANK

MANDIRI KCP WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR

Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung Timur

Jln. Pramuka Way Jepara Lampung Timur

ABSTRAK

Bank Mandiri KCP Way Jepara merupakan salah satu bank yang

berlokasi di Way Jepara yang memberikan penyaluan kredit kepada usaha

mikro. Dalam proses pemberian kredit dipahami bahwa kualitas kredit

dipengaruhi oleh proses underwriting termasuk penilaian calon debitur,

kemampuan usaha dan monitoringnya. Salah satu alat/cara untuk melakukan

penilaian terhadap kualitas calon debitur adalah dengan melakukan

investigasi dan verifikasi secara meyeluruh.

Oleh karena itu penulis merumuskan masalah Bagaimana proses

Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank Mandiri KCP Way Jepara

Lampung Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai

dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank Mandiri

KCP Way Jepara Lampung Timur Tahun 2016. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat peneliti

simpulkan bahwa analisis verifikasi kredit usaha mikro pada PT Bank

Mandiri KCP Way Jepara dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu : 65 calon

debitur mengajukan permohonan kredit usaha mikro dengan memenuhi

persyaratan/berkas sebagai permohonan kredit, yang kemudian akan

diperiksa keabsahannya oleh pihak bank, sebanyak 84,62% atau 55 calon

debitur diterima dan 15,38% atau 10 calon debitur ditolak. Bagi 55 calon

debitur yang diterima, selanjutnya dilakukan proses penelitian dan lobi

berkas oleh bank. Dari hasil proses penelitian dan lobi berkas, selanjutnya

dilakukan kegiatan survey (investigasi dan pengecekan) tempat dan usaha

debitur, yang berkaitan dengan alamat rumah tinggal dan alamat kantor baik

dengan cara kunjungan langsung (on the spot) maupun melalui telepon. Dari

hasil survey, sebanyak 61,53% atau 40 calon debitur diterima dan 23,07%

atau 15 calon debitur ditolak pengajuan kreditnya. Bagi 40 debitur yang

pengajuan kredit mikronya diterima, selanjutnya dilakukan analisis verifikasi

oleh bank. Kemudian barulah pihak bank mengambil keputusan untuk

memberikan kredit usaha mikro atau tidak kepada debitur, dan selanjutnya

adalah pencairan kredit.

Kata Kunci: Verifikasi

Page 2: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

2

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Usaha mikro merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian

suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali diIndonesia.Namun kondisi

usaha mikro di Indonesia kurang berkembang dan kurang mendapat

perhatian dari pemerintah.Padahal usaha mikro mempunyai peran penting

dalam pembangunan ekonomi.Hal ini dapat dilihat dari tingkat penyerapan

tenaga kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modalinvestasinya yang

kecil, usaha mikrobisa dengan fleksibel menyesuaikan danmenjawab kondisi

pasar yang terus berubah.

Namun pada kenyataannya, usaha mikro masih belum dapat

mewujudkankemampuan dan perannya secara optimal dalam perekonomian

nasional.Hal inidisebabkan usaha mikro masih menghadapi berbagai

kendala.Kendala yang sering dihadapi masyarakat dalam menjalankan usaha

melalui usaha mikro adalah tidak memiliki modal sehingga pemberdayaan

usaha mikro kurang.

Salah satu upaya peningkatan dan pengembangan usaha mikro yang

dilakukan oleh pemerintah adalah dengan pemberian kredit modal kepada

usaha mikro melalui lembaga keuangan.Bagi sebagian besar kalangan unit

usaha mikro, perbankan dan lembaga pembiayaan lainnya masihdianggap

sulit diakses karena adanya persyaratan yang mengikat dan prosedur yang

tidak mudah untukmemperoleh kredit.Sementara pihak perbankan sangat

sulit untuk menjangkau kalangan unit usaha kecil dan mikro sebagai sasaran

kredit karena minimnya informasi mengenai kinerja dan kemampuan para

pelaku usaha mikro, sehingga penyaluran dana dalam bentuk kredit

mengandung resiko kredit macet.

Beberapa perbankan nasional melakukan perencanan yang baik

dalam menentukan strategi penyaluran kreditguna meningkatkan kinerja

Page 3: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

3

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

yang baik. Strategi yang dilakukan mereka yaitu dengan menerapkan tata

kelola perusahaan yang baik, selain itu dengan melakukan analisis kredit

yang komprehensif dan pengawasan kredit yang melekat serta sikap kehati-

hatian.

Dalam proses pemberian kredit dipahami bahwa kualitas kredit

dipengaruhi oleh prosesunderwriting termasuk penilaian calon debitur,

kemampuan usaha dan monitoringnya.Apabila penilaian awal terhadap

aplikasi calon debitur tidak baik maka kualitas kredit berpotensi besar akan

menjadi tidak baik dan demikian juga sebaliknya semakin baikkualitas

penilaian awal terhadap aplikasi calon debitur maka kualitasnya berpotensi

besarakan menjadi baik.

Setelah calon debitur dinilai layak dan dan memenuhi kualifikasi

maka selanjutnya pihak bankakan melakukan verifikasi kepada debitur.

Verifikasi usaha kredit mikro adalah suatu kegiatan pengecekan dan

pemeriksaan dalam kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak

lain untuk usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara

Indonesia.

Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan, proses verifikasi kredit

usaha mikro masih sering terkendala oleh beberapahal seperti :calon debitur

yang memalsukan dokumen dan petugas kurang teliti dalam menyeleksi

berkas dan memasukkan data-data calon debitur sehingga data tidak

valid.Pemberian kredit usaha mikro yang tidak memperhatikan

kebijaksanaan dan prosedur yang ada akan mengundang timbulnya

penyimpangan-penyimpangan yang lain, semakin jauh pemberian kredit dari

pedoman yang telah disusun maka akan semakin besar persentase terjadinya

kredit macet Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam

penelitian ini peneliti tertarik untuk mengambil judul :“Analisis Verifikasi

Page 4: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

4

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Kredit Usaha Mikro di PT Bank Mandiri KCP Way Jepara Lampung

Timur Tahun 2016”.

2.Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :Bagaimana proses

Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank Mandiri KCP Way Jepara

Lampung Timur Tahun 2016?”.

3.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil

Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank Mandiri KCP Way

Jepara Lampung Timur Tahun 2016.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Verifikasi Kredit Usaha Mikro

Verifikasi adalah melakukan kegiatan pengecekan atau penelusuran

untuk menilai kewajaran atau kebenaran dari suatu objek atau data atau

kegiatan.

Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

pengertian dari verifikasi adalah pemeriksaan tentang kebenaran laporan;

pernyataan; perhitungan uang dsb.(http://kbbi.web.id).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa verifikasi

adalah suatu kegiatan penelusuran dan pemeriksaan untuk menilai kewajaran

tentang kebenaran laporan.

Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

kepercayaan (truth atau faith), oleh karena itu dasar dari kredit

adalahkepercayaan, seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit

Page 5: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

5

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

(kreditur)percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan

sanggupmemenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan.

Pengertian kredit menurut Undang-Undang perbankan Nomor

10tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kredit

adalah kepercayaansuatu badan yang memberikankreditberdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga.

Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri

Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha

produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara

Indonesiadanmemiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00

(seratus jutarupiah) per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada

bank palingbanyak Rp.50.000.000,-.

Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu

segmenpasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya

meningkatkan fungsi intermediasi-nya karena usaha mikro mempunyai

karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non

mikro. Ciri-ciri pengusaha mikro antara lain sebagai berikut:

a. Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu

dapat berganti.

b. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah

tempat.

Page 6: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

6

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

c. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun,

dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha.

d. Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa

wirausaha yang memadai.

e. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah.

f. Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari

mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank.

g. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas

lainnya termasuk NPWP.

Kredit UMKM adalah semua penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu dalam rupiah dan valuta asing, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank pelapor dengan

bank dan pihak ketiga bukan bank yang memenuhi kriteria usaha sesuai

undang-undang tentang UMKM yang berlaku

(http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Metadata/SEKDA/).

Kredit kepada usaha mikro adalah pemberian kredit kepada debitur

usaha mikro yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam

UU No. 20 tahun 2008tentang UMKM.Kredit mikro merupakan kredit

dengan plafon Rp. 0 sampai dengan maksimum Rp. 50.000.000,00.

Berdasarkan undang-undang tersebut, usaha mikro adalah usaha

produktif milik perorangandan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi

kriteria usaha mikro, yaitu:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah).

Page 7: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

7

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa verifikasi

usaha kredit mikro adalah suatu kegiatan pengecekan dan pemeriksaan

dalam kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain untuk

usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia.

2. Jenis-jenis Kredit

Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk

masyarakat terdiri dari berbagai jenis.Menurut Taswan (2013:163) jenis

kredit yang diberikan oleh banksangat bervariasi, misalnya kredit investasi,

konsumsi, kredit produktif, kredit perumahan(KPR), kredit sindikasi, kredit

kendaraan dan sebagainya. Namun demikian, secara umum jenispemberian

kredit terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

A. Jenis kredit menurut bentuknya:

a) Kredit Rekening Koran

Dalam hal ini debitur diberi hak untuk menarik dana rekening

korannya sampai dengan sebesar plafon yang ditetapkan bank.

b) Instaallment Loan

Kredit ini adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya

dilakukan secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati

antara bank dengan debitur, dengan nilai konstan selama

berlangsungnya masa kredit tersebut.

B. Jenis kredit menurut jangka waktu:

1) Kredit jangka pendek, adalah kredit yang berjangka waktu

maksimum satu tahun, namun termasuk kredit tanaman musiman

yang berjangka waktu lebih dari satutahun.

2) Kredit jangka menengah, adalah kredit yang berjangka waktu antara

satu sampai dengan tiga tahun, kecuali kredit untuk tanaman

musiman.

Page 8: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

8

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

3) Kredit jangka panjang, adalah kredit yang berjangka waktu lebih dari

tiga tahun.

C. Jenis kredit menurut kegunaannya:

1) Kredit modal kerja, adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk

membiayai modal kerja usaha.

2) Kredit investasi, adalah kredit yang diberikan untuk membiayai

investasi suatu usaha.

3. Kredit konsumsi, adalah kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi

Sedangkan menurut Widiani (2008:28) dalam Ameliana dan

Respuadi (2013),selain jenis kredit di atas juga terdapat jenis kredit

berdasarkan kredit menurut kolektibitasnya atau kualitasnya yaitu:

a. Lancar (L), apabila kemampuan membayar tepat waktu, perkembangan

rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan

kredit yang telah disepakati bersama.

b. Kredit dalam perhatian khusus (DPK), apabila terdapat tunggakan

pembayaran pokok dan atau bunga sampai dengan 90 hari.

c. Kredit kurang lancar (KL), apabila terdapat tunggakan pokok dan bunga

yang telah melampaui 90 hari sampai dengan 180 hari, serta terdapat

cerukan yang berulangkalikhususnya untuk menutupi kerugian

operasional dan kekurangan kas.

d. Kredit diragukan (D), apabila terdapat tunggakan dan/atau bunga yang

telah melampaui 180hari sampai dengan 270 hari, serta terjadi cerukan

yang bersifat permanen khususnya untuk menutupi kerugian operasional

dan kekurangan kas.

e. Kredit macet (M), apabila kredit dikatakan macet apabila terdapat

tunggakan pokok dan bunga yang melampaui 280 hari.

Page 9: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

9

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

3. Unsur-unsur Kredit

Kredit diberikan atas dasar kepercayaan sehingga pemberian kredit

berarti pemberiankepercayaan.Hal ini berarti bahwa prestasi yang diberikan

benar-benar di yakini dapat dikembalikan oleh penerima kredit sesuai

dengan waktu dan syarat-syarat yang telah disepakati bersama.Dengan

demikian, apabila unsur-unsur tersebut diatas dianalisis oleh pihak dengan

baik, diharapkan kredit yang diberikan kepada debitur dapat dikembalikan

tepat pada waktunya sesuai dengan parjanjian dan dengan tingkat risiko yang

sangat kecil.

Menurut Kasmir (2008:98), unsur-unsur dalam kredit adalah:

a. Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang

di berikan (berupa uang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali

di masa di masa datang.

b. Kesepakatan, selain unsur percaya di dalam kredit juga mengandung

unsur kesepakatan antara pemberi kredit dan penerima kredit.

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-

masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya.

c. Jangka waktu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit

yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka

pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.

d. Risiko, adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan

menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit.

Semakin panjang suatu kredit semakin besarresikonya demikian pula

sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang

disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak

sengaja.

e. Balas jasa, merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau

jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam

Page 10: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

10

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan

bank.

4. Kerangka Fikir

Untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang akan

diteliti, sehingga akan dapat memperjelas dan memperluas jalannya

penelitian yang akan diteliti, diperlukan kerangka fikir. Adapun gambar

kerangka fikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Fikir

C.METODE PENELITIAN

Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif

kualitatif, karena sifatnya hanya menggambarkan tentang verifikasi kredit

mikro yaitu melakukan penelitian dilapangan yang didasarkan pada analisis

Pengajuan Kredit

Mikro

Ditolak Pengumpulan dan

seleksi berkas

Pengambilan

keputusan

Verifikasi

Penelitian dan lobi

berkas oleh bank

Survey (investigasi dan

pengecekan) tempat dan

usaha debitur

Berkas

dikembalikan

Diterima

Diterima Ditolak

Berkas

dikembalikan

Page 11: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

11

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

untuk mengetahui verifikasi kredit mikro di PT Bank Mandiri KCP Way

Jepara.

1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah merupakan petunjuk tentang

bagaimana suatu variabel ini untuk diukur dan diobservasi. Variabel dalam

penelitian ini adalah verifikasi usaha.

Verifikasi kredit usaha mikro adalah kegiatan

pengecekan/penelusuran untuk menilai kewajaran/ kebenaran dari suatu

objek/data/kegiatan yang dilakukan oleh sebuah bank yang berkaitan dengan

proses pengajuan suatu kredit mikro.

Adapun indikator yang diukur adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi nasabah

2. Data pendukung aplikasi :

3. Data keuangan :

4. Lokasi tempat tinggal dan lokasi usaha

5. Lokasi agunan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Dokumentasi Dan Wawancara.

3.Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisis verifikasi kredit usaha

mikro kepada debitur, yaitu dengan menggunakan tolok ukur yang dipakai

dalam verifikasi kredit usaha mikro pada Bank Mandiri terhadap debitur

serta target dan rata-rata realisasi booking nasabah.

Page 12: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

12

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan untuk mengetahui

bagaimana proses awal hingga akhir verifikasi kredit usaha mikro di PT

Bank Mandiri KCP Way Jepara, makahasilnya sebagai berikut:

Prosedur ataupun tahapan penyaluran atau pemberian kredit

merupakan langkah-langkah yang harus dilalui oleh seorang pemohon kredit

itu diajukan sampai kredit yang diberikan oleh bank lunas terbayar.

Nasabah yang datang ke Bank untuk memperoleh kredit, tentu bank

tidak langsung memberikan kreditnya begitu saja.Bank memerlukan

informasi tentang data-data yang dimiliki calon penerima kredit.Data-data

yang dimaksud penting bagi bank untuk menilai keadaan dan kemampuan

nasabah, sehingga menimbulkan kepercayaan bank dalam memberikan

kreditnya Adapun yang pertama dilakukan adalah menyampaikan surat

permohonan untuk mendapatkan kredit yang berisi antara lain :

1. Identitas nasabah

2. Bidang usaha nasabah

3. Jumlah kredit yang dimohon

4. Tujuan pemakaian kredit.

Disamping surat permohonan tersebut, data-data lain yang dapat

menunjang pemohon nasabah seperti berikut :

1. Susunan pengurus perusahaan nasabah

2. Laporan keuangan, neraca dan perhitungan laba rugi

3. Perencanaan proyek/usaha yang akan dibayar dengan kredit

4. Barang jaminan yang dapat digunakan.

Dengan adanya data-data penunjang, bank dapat menilai kemampuan

nasabah dalam mengelola usahanya.Bank juga dapat menilai kemampuan

nasabah terhadap kredit yang diminta. Dalam mengahadapi kredit dari calon

nasabah, bank biasanya melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa kredit

Page 13: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

13

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

yang diberikan akan aman, artinya baik kredit maupun bunganya dapat

dibayar oleh nasabah sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

Untuk itu bank memperoleh beberapa kriteria penilaian yang

mencakup 6C penilaian yang disebut syarat teknis yaitu :

1. Character (Watak)

Tujuan bank melakukan penelitian terhadap watak debitur adalah untuk

mengetahui apakah pemohon kredit ada kemampuan membayar utang

apabila pemohon dikabulkan bank.Titik perhatian bank ditujukan pada

masalah kejujuran dengan iktikad baik debitur, untuk itu dari data-data

yang disampaikan nasabah dapat diketahui sejauh mana kebenaran yang

ditemukan di dalamnya.

2. Capacity (Kemampuan)

Sebelum bank melakukan permohonan kreditnya, bank menilai

kemampuan debitur untuk mengelola usaha yang dibiayai dengan kredit,

bank harus mengetahui apakah nasabah mempunyai pengetahuan yang

cukup di bidang usahanya tersebut.Terutama pimpinan perusahaan

nasabah, selain mempunyai kemampuan memimpin perusahaan juga

menguasai bidang usaha serta kesungguhan mengelola usaha dengan baik

dan menguntungkan.

3. Capital (Modal)

Pada umumnya komposisi modal untuk usaha nasabah sebagaian besar

modal dibiayai dengan kredit bank dan sebagian kecil dibiayai nasabah.

Jadi fungsi bank disini bukan hanya menyediakan tambahan dana saja,

tetapi untuk membiayai usaha nasabah untuk menilai sampai sejauh mana

kemampuan nasabah dapat menyediakan modal sendiri dilihat dari modal

sendiri.

Page 14: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

14

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

4. Colleteral (Jaminan)

Untuk keamanan pelunasan kredit, nasabah diharuskan menyediakan harta

kekayaan untuk dijadikan jaminan.Jaminan kredit yang diperlukan agar

kredit bank diterima dan terjamin pengembaliannya baik dari usaha

maupun barang jaminan yang dicarikan, apabila nasabah tidak mampu

membayar kredit.

5. Condition of Economic (Kondisi Ekonomi)

Dalam hal ini kondisi maupun prospek secara umum, dan kondisi atau

prospek pada sektor usaha peminta kredit. Dengan demikian bank dapat

memperkecil resiko yang mungkin ditimbulkan oleh kondisi ekonomi.

Keadaan perdagangan serta persaingan di lingkungan usaha si pemohon

kredit perlu diketahui sehingga bantuan yang akan diberikan benar-benar

bermanfaat bagi perkembangan usahanya.

6. Compliance

Debitur tidak pernah memiliki catatan kriminal dalam kepolisian.Debitur

sangat baik perilakukanya di lingkungan manapun.Debitur dalam mentaati

perjanjian dengan bank juga cukup patuh, hal ini dikarenakan debitur

pernah telat dalam pembayaran cicilan pinjaman pada bank.

Berikut ini adalah jumlah nasabah yang mengajukan kredit usaha

mikro di PT Bank Mandiri KCP Way Jepara tahun 2015, yang disajikan pada

Tabel berikut ini.

Page 15: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

15

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Tabel.Jumlah Nasabah yang Mengajukan Kredit Usaha Mikro di PT Bank

Mandiri KCP Way Jepara tahun 2015.

N

o.

Identitas

nasabah

Bidang usaha

nasabah

Jumlah kredit

yang dimohon

(Rp)

Tujuan

pemakaian

kredit

Keterangan

1 KTP dan KK Warung

kelontong

5.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

2 KTP dan KK Mebel 150.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

3 KTP dan KK Warung

kelontong

7.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

4 KTP dan KK Warnet 70.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

5 KTP dan KK Bengkel 100.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

6 KTP dan KK Usaha dagang 15.000.000 Penambahan

modal usaha

ID BI rusak

7 KTP dan KK Warung

kelontong

12.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

8 KTP dan KK Counter HP 125.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

9 KTP dan KK Warung

kelontong

8.000.000 Penambahan

modal usaha

ID BI rusak

10 KTP dan KK Bengkel 160.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

11 KTP dan KK Bengkel 130.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

12 KTP dan KK Warnet 60.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

13 KTP dan KK Warnet 70.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

14 KTP dan KK Studio photo 80.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

15 KTP dan KK Usaha dagang 20.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

16 KTP dan KK Usaha jasa

fotokopian

120.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

17 KTP dan KK Warung

kelontong

11.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

18 KTP dan KK Warung

kelontong

9.000.000 Penambahan

modal usaha

ID BI rusak

19 KTP dan KK Counter HP 50.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

20 KTP dan KK Warnet 90.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

21 KTP dan KK Usaha jasa

fotokopian

150.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

22 KTP dan KK Bengkel 60.000.000 Penambahan Tidak sesuai

Page 16: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

16

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

modal usaha

23 KTP dan KK Usaha dagang 30.000.000 Penambahan

modal usaha

ID BI rusak

24 KTP dan KK Warung

kelontong

10.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

25 KTP dan KK Counter HP 50.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

26 KTP dan KK Warung

kelontong

15.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

27 KTP dan KK Bengkel 60.000.000 Penambahan

modal usaha

ID BI rusak

28 KTP dan KK Bengkel 60.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

29 KTP dan KK Warnet 50.000.000 Penambahan

modal usaha

ID BI rusak

30 KTP dan KK Warnet 60.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

31 KTP dan KK Studio photo 50.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

32 KTP dan KK Usaha dagang 15.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

33 KTP dan KK Usaha jasa

fotokopian

140.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

34 KTP dan KK Rumah makan 130.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

35 KTP dan KK Rumah makan 70.000.000 Penambahan

modal usaha

ID BI rusak

36 KTP dan KK Warung

kelontong

7.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

37 KTP dan KK Warung

kelontong

6.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

38 KTP dan KK Counter HP 60.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

39 KTP dan KK Warnet 50.000.000 Penambahan

modal usaha

ID BI rusak

40 KTP dan KK Usaha jasa

fotokopian

60.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

41 KTP dan KK Bengkel 50.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

42 KTP dan KK Usaha dagang 60.000.000 Penambahan

modal usaha

ID BI rusak

43 KTP dan KK Warung

kelontong

5.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

45 KTP dan KK Counter HP 60.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

46 KTP dan KK Warung

kelontong

10.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

47 KTP dan KK Studio photo 70.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

Page 17: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

17

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

48 KTP dan KK Usaha dagang 50.000.000 Penambahan

modal usaha

ID BI rusak

49 KTP dan KK Usaha jasa

fotokopian

150.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

50 KTP dan KK Rumah makan 60.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

51 KTP dan KK Rumah makan 60.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

52 KTP dan KK Warung

kelontong

50.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

53 KTP dan KK Warung

kelontong

60.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

54 KTP dan KK Counter HP 50.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

55 KTP dan KK Warnet 15.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

56 KTP dan KK Usaha jasa

fotokopian

140.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

57 KTP dan KK Salon

kecantikan

7.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

58 KTP dan KK Warung

kelontong

7.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

59 KTP dan KK Usaha dagang 6.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

60 KTP dan KK Rumah makan 60.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

61 KTP dan KK Usaha dagang 50.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

62 KTP dan KK Usaha dagang 5.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

63 KTP dan KK Warung

kelontong

6.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

64 KTP dan KK Warung

kelontong

10.000.000 Penambahan

modal usaha

Sesuai

65 KTP dan KK Usaha jasa

potokopian

75.000.000 Penambahan

modal usaha

Tidak sesuai

Sumber : Data primer diolah, 2016.

Keterangan :

ID BI rusak : Kredit macet di bank lain danleasingbermasalah.

Tidak sesuai : Jaminan tidak sesuai dengan limit pinjaman, data identitas

fiktif, usaha fiktif/meminjam milik orang lain, AJB/SHM

milik orang lain

Sesuai : Semua data syarat pengajuan kredit mikro valid.

Berdasarkan Tabel 3 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah nasabah

yang mengajukan kredit usaha mikro pada tahun 2015di PT Bank Mandiri

Page 18: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

18

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

KCP Way Jepara adalahsebanyak 65 calon debitur. Pada tahap

pengumpulan dan seleksi berkas, sebanyak 15,38% atau 10 calon debitur

ditolak pengajuan kreditnya, dengan keterangan IDI BI rusak, yakni calon

debitur terindikasi memiliki kredit macet di bank lain dan leasingyang

bermasalah. Sedangkan,50 calon debitur dinyatakan lolos pada tahap ini

dapat lanjut ke tahapan survey (investigasi dan pengecekan) tempat dan

usaha.

Pada tahap survey (investigasi dan pengecekan) tempat dan usaha ini,

sebanyak23,08% atau 15 calon debitur ditolak,dengan keterangan tidak

sesuai yaknijaminan yang diberikan oleh calon debitur tidak sesuai dengan

limit pinjaman, data identitas fiktif, usaha fiktif/meminjam milik orang lain,

AJB/SHM milik orang lain. Sedangkan 40 calon debitur atau 61,54% yang

dinyatakan lolos pada tahap ini dapat lanjut ke tahapan verifikasi atau tahap

keputusan pemberian kredit usaha mikro.calon debitur

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan, bahwa dari 65 calon

debitur yang mengajukan kreditmikro, sebanyak 38,46% atau 25 calon

debitur dinyatakan gugur atau ditolak dan 61,54% atau 40 calon debitur

diterima pengajuan kredit usaha mikronya. Calon debitur yang gugur atau

ditolak sebanyak 38,46% atau 25 calon debitur yaitu 15,38% atau 10 calon

debitur ditolak pada tahap pengumpulan dan seleksi berkas karena

terindikasi memiliki kredit macet dan leasing yang bermasalah di bank lain

dan sebanyak23,08% atau 15 calon debitur yang ditolak pada tahap survey

(investigasi dan pengecekan) tempat dan usaha, karena jaminan yang

diberikan oleh calon debitur tidak sesuai dengan limit pinjaman yang sudah

ditentukan, data identitas yang digunakan dalam pengajuan berkas fiktif,

usaha yang dicantumkan pada berkas adalah usaha fiktif/meminjam milik

orang lain, dan AJB/SHM milik orang lain. Sedangkan calon debitur yang

diterima sebanyak 61,54% atau 40 calon debitur karena data atau berkas

Page 19: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

19

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

yang diajukan sudah sesuai atau memenuhi dengan persyaratan pengajuan

kredit usaha mikro yakni semua data syarat pengajuan kredit mikro

dinyatakan valid oleh bank.

Peranan bank dalam perkreditan ini, bukan semata-mata memberikan

kredit.asal ada jaminan yang cukup, tetapi bank juga membina usaha

nasabah, agar kelancaran usaha nasabah kredit bank dapat berjalan dengan

lancar. Apabila seorang ingin mendapatkan bantuan kredit dari PT. Bank

Mandiri KCP Way Jepara, maka ada beberapa prosedur yang harus dipenuhi

oleh calon pemohon kredit/nasabah antara lain yaitu :

1. Tahapan Penerimaan Data Nasabah

a. Mandiri Kredit Sales (MKS) melakukan prakualifikasi terhadap calon

debitur dan usahanya berdasarkan persyaratan kredit segmen mikro.

Adapun persyaratan perorangan/badan usaha yang dapat memperoleh

kredit :

Warga Negara Indonesia

Usia antara 21 s/d 60 tahun atau sudah menikah

Melampirkan bukti diri berupa KTP, KK/KSK serta Surat Nikah

(bagi yang menikah)

Surat Keterangan Usaha dari Desa/Kelurahan (RT/RW), Dinas Pasar

atau otoritas setempat dimana yang bersangkutan berjualan/berusaha

b. Apabila calon debitur tidak memenuhi kualifikasi maka permohona kredit

dapat terus ditolak.

2. Tahapan Pengisian Form Aplikasi Kredit

a. Calon debitur mengisi lengkap formulir aplikasi kredit

b. MKS menerima aplikasi kredit yang telah diisi lengkap oleh debitur dan

memastikan/mengecek kelengkapan aplikasi kredit yang dimaksud

Page 20: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

20

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

c. MKS memeriksa kelengkapan data dan dokumen yang diperlukan, yang

terdiri dari :

Foto copy KTP/identitas pemohon dan suami istri

Foto copy surat nikah/cerai (apabila ada)

Foto copy Kartu Keluarga

Photo terakhir pemohon ukuran 4 x 6 cm

Akte pendirian dan perubahan perusahaan

Legalitas usaha (sesuai bidang usahanya)

Surat Keterangan Usaha dari Kelurahan/Desa

SIUP

TDP/TDR

SITU

NPWP

lain-lain

Copy rekening Koran

Bukti pembayaran PBB tahun terakhir/sewa/kontrak/pembayaran

rekening PLN rumah dan tempat usaha

Copy Ijazah Terakhir

Copy SKEP terakhir

Copy Surat Ijin Praktek

Copy TASPEN

Copy Jamsostek

Copy Sertifikat Tanah/Girik

Copy BPKB, Kuitansi, Faktur

Copy Bukti Penguasaan Kios Pasar

Copy Faktur dan Kuitansi Mesin

Surat Keterangan Bekerja

Page 21: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

21

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Slip Gaji Terakhir

3. Tahapan Verifikasi, Appraisal, Scoring dan Analisa

a. Mikro Manager Sales (MKS) melakukan verifikasi untuk menyakini

akurasi dan kebenaran data serta dokumen yang disampaikan oleh calon

debitur

b. MKS menyakini bahwa calon debitur tidak mendapatkan fasilitas kredit

atas obyek kredit yang akan dibiayai

c. MKS menyakini bahwa calon debitur memiliki usaha untuk tujuan

produktif, layak untuk dibiayai, berjalan dengan baik minimal 2 tahun,

dan merupakan usaha yang tidak tergolong usaha yang dilarang sesuai

ketentuan Perkreditan Bank Mandiri

d. MKS melakukan penilaian atas agunan kredit

e. Mikro Kredit Analis (MKA) melakukan analisa kredit dan scoring

berdasarkan data dan kelengkapan dokumen sebagaimana yang

dipersyaratkan dan mengajukan nota analisa kepada Mikro Mandiri

Manager (MMM), meliputi antara lain persetujuan/penolakan, jenis fitur,

limit yang diberikan, jangka waktu dan sebagainya.

Analisa kredit dilakukan dengan mempertimbangkan hasil

rekomendasi Micro Banking Scoring System, yang dioperasionalkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.Pola analisa kredit dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Data dan informasi identitas calon debitur didapat dari form aplikasi,

interview, dan kunjungan. Data dan informasi dimasukkan ke dalam satu

format standart yang berisi :

Data dan informasi identitas calon debitur :

a. KTP/Kartu Keluarga/Surat Keterangan Lainnya

b. Tempat Tinggal

Page 22: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

22

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

c. Pekerjaan/Usaha Pokok

Data dan informasi usaha

a. Legalitas usaha (usaha formal)

b. Tempat/lokasi/areal usaha

c. Penjualan

d. Pembelian bahan baku

e. Biaya operasional

f. Keuntungan

g. Asset usaha (tanah, bangunan dan mesin)

Data dan informasi keuangan

a. Kas dan tabungan

b. Asset likuid lainnya

c. Asset tetap (tanah dan rumah)

d. Hutang dan kewajiban

e. Permodalan

Data Informasi hubungan perbankan

a. Hubungan dengan Bank Mandiri

b. Hubungan dengan bank lain

c. Black list Bank Indonesia

2. Analisis kelayakan kredit dilakukan dengan Mikro Banking Scoring

System dengan menggunakan data dan informasi standard yang didapat.

Analisis kelayakan Kredit Mikro juga mempertimbangkan beberapa hal

berikut :

Keyakinan atas identitas dan domisili calon debitur yang dilakukan

dengan cara :

a. Melakukan verifikasi kebenaran KTP dan KK sebagai milik yang

bersangkutan

Page 23: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

23

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

b. Melakukan verifikasi domisili dan status domisili (milik

sendiri/pihak III/sewa/lainnya)

c. Melakukan verifikasi fasilitas-fasilitas lain seperti telepon, listrik,

PBB dan lain-lain

d. Mengkonfirmasi keberadaan yang bersangkutan ke lingkungan

sekitarnya.

Kepastian adanya usaha dan kemungkinan berkembang yang dilakukan

dengan cara :

a. Memastikan kepemilikan usaha yang dimaksud

b. Memastikan usaha yang dilakukan sesuai dengan peruntukan

kredit yang dimohonkan

c. Menyakinkan usaha tersebut telah berjalan sesuai dengan

persyaratan

d. Menyakinkan bahwa usaha tersebut dapat berkembang dengan

fasilitas kredit jika nantinya disetujui.

Kepastian adanya kemampuan pembayaran kredit yang dilakukan dengan

cara:

a. Memastikan usaha tersebut mendatangkan keuntungan yang cukup

untuk pembayaran kembali kredit

b. Mempertimbangkan unsur-unsur yang membebani atau dapat

menjadi beban finansial usaha, misalnya jumlah

anak/tanggungan, hutang-hutang, dan pola konsumsi

c. Memperkirakan cash flow usaha dan rumah tangga, misalnya

dengan tabungan sebagai indikator

d. Menyakinkan bahwa yang bersangkutan mampu dan mau untuk

membayar kembali kredit

e. Menyakinkan kemampuan penyelesaian pelunasan kredit jika

terdapat kondisi wanprestasi.

Page 24: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

24

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Teridentifikasinya risiko kredit yang mengakibatkan gagal bayar atau

pelunasan kredit, antara lain :

a. Risiko operasional dan pengelolan usaha/produksi

b. Risiko pemasaran usaha/produksi

c. Risiko keuangan.

d. Risiko lainnya.

4. Tahapan Persetujuan Kredit

a. Berdasarkan nota analisa Mikro Kredit Analis (MKA) dan hasil scoring

maka Mikro Mandiri Manager (MMM) akan mengambil keputusan

kredit.

b. Bila permohonan kredit yang akan diputus melebihi kewenangannya maka

MMM menerusan nota analisa kepada kewenangan yang lebih tinggi.

c.Jika permohonan ditolak, maka MMM menugaskan Mikro Manager Sales

(MKS) untuk membuat Surat Penolakan Kredit (SPK) yang

ditandatangani oleh MMM untuk disampaikan pemohon.

d. Jika permohonan disetujui, maka MMM menugaskan MKS untuk

membuat Surat Penawaran Pemberian Kredit (SPPK) yang ditandatangani

oleh MMM untuk disampaikan kepada calon debitur.

5. Administrasi Kredit

a. Mikro Mandiri Manager (MMM) mempersiapkan perjanjian kredit (PK)

dan pengikatannya (apabila dipersyaratkan)

b. Penandatanganan PK dilaksanakan antara MMM dengan calon debitur

c. Sebelum penandatanganan PK, calon debitur diminta untuk :

Menunjukkan dan menyerahkan dokumen asli sesuai persyaratan

yang diminta

Page 25: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

25

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Membayar biaya-biaya yang dipersyaratkan, misalnya : provisi, biaya

administrasi, premi asuransi dan sebagainya.

6. Tahapan Pencairan Kredit dan Dokumentasi

a. SetelahPengajuan Kredit (PK) ditandatangani oleh Mikro Mandiri

Manager (MMM) dan calon debitur, selanjutnya MKA melakukan

compliance review kelengkapan dokumen kredit sebelum melakukan

input CIF

b. Mandiri Kredit Analis (MKA) melakukan input Aplikasi Kredit

c. MMM masuk ke menu pembentukan pinjaman, melakukan input nomor

aplikasi debitur, cek validitas dan melakukan approve aplikasi

d. MMM melakukan pembentukan rekening pinjaman

e. Cluster Managermelakukan aktivasi rekening pinjaman berdasarkan nota

MMM yang ditandatangani oleh MMM dan MKA

f. MMM membuat nota posting pemindahbukuan ke rekening pinjaman telah

di aktivasi oleh Cluster Managerdan proses posting dilakukan oleh

cabang

g. Debitur dapat melakukan penarikan dana dari rekening tabungannya

h. Dokumen kredit, anatara lain Nota Analisa (beserta dokumen pendukung),

copy SPKK dan PK disimpan dan dikelola oleh MMM di Mikro Banking

Unit (MBU)

i. Dokumen agunan dilakukan penyimpanan sebagai berikut :

Mikro Banking Unit (MBU) berada satu kota dengan Mikro Banking

Cluster (MBC), dokumen agunan di simpan di Mikro Banking

Cluster (MBC), dengan berita acara serah terima dokumen agunan

antara MMM dengan Cluster Manager.

Mikro Banking Unit tidak satu kota dengan mikro banking cluster

namun satu kota dengan Hub/Comunity Branch, penyimpanan

Page 26: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

26

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

dokumen agunan secara dual control antara MMM denangan Unit

Credit operation atau Community Branch

Mikro Banking Unit tidak satu kota dengan mikro Banking

Clusterdan Hub atau Comunity, penyimpanan agunan dilakukan secara dual

control antara MKA dan MMM

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat penulissimpulkan

bahwa analisis verifikasi kredit usaha mikro pada PT Bank Mandiri KCP

Way Jepara dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu : 65 calon debitur

mengajukan permohonan kredit usaha mikro dengan memenuhi

persyaratan/berkas sebagai permohonan kredit, yang kemudian akan

diperiksa keabsahannya oleh pihak bank, sebanyak 84,62% atau 55 calon

debitur diterima dan 15,38% atau 10 calon debitur ditolak. Bagi 55 calon

debitur yang diterima, selanjutnya dilakukan proses penelitian dan lobi

berkas oleh bank.

Dari hasil proses penelitian dan lobi berkas, selanjutnya dilakukan

kegiatan survey (investigasi dan pengecekan) tempat dan usaha debitur, yang

berkaitan dengan alamat rumah tinggal dan alamat kantor baik dengan cara

kunjungan langsung (on the spot) maupun melalui telepon. Dari hasil

survey, sebanyak 61,53% atau 40 calon debitur diterima dan 23,07% atau 15

calon debitur ditolak pengajuan kreditnya.Bagi 40 debitur yang pengajuan

kredit mikronyaditerima, selanjutnya dilakukan analisis verifikasi oleh

bank.Kemudian barulah pihak bank mengambil keputusan untuk

memberikan kredit usaha mikro atau tidak kepada debitur, dan selanjutnya

adalah pencairan kredit.

Page 27: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

27

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka

penulis mengajukan saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaanyaitu

:

1. Perlu adanya penambahan karyawan untuk posisi Mikro Kredit Analis

(MKA).Hal ini dikarenakan tingginya jumlah aplikasi permohonan kredit

mikro padaPT Bank Mandiri KCP Way Jepara, namun tidak diimbangi

denganjumlah analis yang memadai. Dengan demikian dikhawatirkan

akan terjadikelalaian yang mengakibatkan suatu kerugian.

2. Hendaknya untuk lebih meningkatkan lagi ketelitian petugas dalam

menganalisis kelayakan calon debitur dengan benar-benar

memperhatikan hasil wawancara serta mencocokan kelengkapan

dokumen calon debitur sehingga kredit usaha mikro tidak terjadi kredit

macet.

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003

Kasmir.2008. Bank danLembagaKeuanganLainnya.PT.

RajawaliGrafindoPersada. Jakarta.

Taswan, SE. 2013.AkuntansiPerbankan.AkademiManajemen Perusahaan

YKPN. Semarang.

(http://kbbi.web.id).

(http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Metadata/SEKDA/).

Page 28: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

28

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

ANALISIS PENGARUH BUDAYA, SOSIAL, DAN PRIBADI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM

KEMASAN GLOZ PADA PT. XYZ BANDAR SRIBHAWONO

LAMPUNG TIMUR

SURYADI

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116, Iringmulya Kota Metro 34111

Telp: 0725-42445.

ABSTRAK

Pemahaman akan perilakukonsumen mutlak diperlukan apalagi pada

saatsekarang ini perkembangan dari dunia konsumsi air minum yang begitu

pesat dan cepat membuat internisitas persaingan yang semakin tinggi, dan ini

menjadi hal penting bagi para pemasar apabila ingin tetap diterima oleh

konsumennya.

Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui apakah budaya, sosial,

dan pribadi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian air

minum kemasan Gloz. 2) untuk mengetahui variable mana yang dominan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian air minum kemasan Gloz.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

dan kualitatif. Sampel yang objek penelitian sebanyak 50 responden

pengguna air minum kemasan Gloz dan pengambilan data berupa observasi,

kuisioner. Sedangkan untuk pengolahan data dianalisis untuk uji validitas,

reliabilitas, ujinormalitas, uji linieritas memakai rumus Alpha Cronbach

dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows

Teknik analisis yang digunakan adalahan alisis jalur dan pengujian

hipotesis. Dari hasil analisis didapatkan bahwa variable budaya, sosial dan

pribadi secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan

(bermakna) terhadap keputusan pembelian air minum dan variabel budaya

pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk air minum

kemasan Gloz.

Kata Kunci : Faktor Budaya, Faktor Sosial, Faktor Pribadidan

Keputusan Pembelian

Page 29: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

29

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

A.Pendahuluan

Perkembangan kegiatan usaha saat ini dihadapkan pada persaingan

yang semakin ketat, dengan banyaknya usaha-usaha yang sejenis.

Menghadapi hal ini, maka perusahaan dituntut harus mampu mengkoordinir

seluruh fungsi perusahaan pada pencapain tujuan perusahaan yaitu

menghasilkan laba yang maksimum.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi, dunia

usahapun mengalami pertumbuhan yang pesat dengan munculnya berbagai

perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi

kebutuhan konsumen. Persaingan yang ketat akan mendominasi dunia usaha,

dimana perusahaan saling berlomba untuk menguasai pangsa pasar. Dilihat

dari kenyataan ini maka perusaahan dituntut untuk lebih mengadaptasikan

diri dengan berkerja lebih efisien dan efektif, mempunyai kemampuan yang

mengkombinasikan fungsi-fungsi organisasi lainya agar perusahaan berjalan

dengan lancar, karena segencar apapun persaingan yang ada di pasar,

konsumen tetaplah sebagai penentu dalam membuat keputusan pembelian.

Pilihan-pilihan produk yang di tawarkan tentunya secara tidak langsung

mempengaruhi pembelian keputusan membeli bagi konsumen. Pasar hanya

menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang bermacam-macam.

Namun pada akhirnya, konsumen yang memiliki hak untuk bebas apa dan

bagaimana produk apa yang nantinya akan mereka konsumsi.

Tekanan dari faktor-faktor internal dapat berupa sikap, inovasi-

inovasi dan keunggulan dalam bersaing melalui perbaikan produk, dan

perbaikan sumber daya manusia sedangkan faktor eksternal yaitu

kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi. Faktor internal dan eksternal

merupakan pendorong yang mengharuskan setiap perusaahan untuk bisa

mengadaptasi dan beradaptasi terhadap setiap perubahan agar tetap eksis,

Page 30: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

30

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

tetapi dapat menjadi peluang untuk mengembangkan usaha dan memperoleh

keuntungan yang besar.

Pemahaman akan perilaku konsumen mutlak diperlukan apalagi pada

saat sekarang ini. Perkembangan dan dunia pemasaran yang begitu pesat dan

cepat membuat intensitas persaingan yang semakin tinggi, dan ini menjadi

hal penting bagi para pemasar apabila ingin tetap di terima oleh

konsumennya.

PT. XYZ Bandar Sribhawono sebagai salah satu perusahaan yang

bergerak dibidang bisnis air minum yang dalam melaksanakan kegiatannya

dihadapkan pada persaingan dengan perusahaan-perusahaan bisnis air

minum lainya. PT.Tirta Gemialng Rahayu dapat dilihat dari hasil penjualan

air minum kemasan galon dan kardus. Berikut ini adalah hasil penjualan air

minum kemasan galon dan kardus pada PT.XYZ tahun 2014.

Tabel 1. Jumlah Penjualan Air Minum Galon Pada periode November

2013 hingga Oktober 2014 Pada PT.XYZ.

No. Bulan Total Penjualan

(Galon)

Perkembangan

Penjualan

(%)

1 November 2013 2,200 -

2 Desember 2013 2,798 21,4

3 Januari 2014 2,408 (16,2)

4 Februari 2014 2,256 (6,7)

5 Maret 2014 2,370 4,8

6 April 2014 2,801 15,4

7 Mei 2014 2,878 2,7

8 Juni 2014 2,678 (7,5)

9 Juli 2014 2,110 (26,9)

10 Agustus 2014 2,913 27,6

11 September 2014 2,898 (0,5)

12 Oktober 2014 3,089 6,2

Total 31,399 20,2

Rata-Rata 2,617 1,680

Sumber : PT.XYZ 2014

Page 31: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

31

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Tabel 2 Jumlah Penjualan Air Minum Kardus Pada periode November

2013 hingga Oktober 2014 Pada PT.XYZ

No. Bulan Total Penjualan (Kardus)

Perkembangan

Penjualan

(%)

1 November 2013 1,564 -

2 Desember 2013 1,435 (9.0)

3 Januari 2014 1,909 24,8

4 Februari 2014 1,676 (13,9)

5 Maret 2014 1,908 12,2

6 April 2014 1,762 (8,3)

7 Mei 2014 2,664 33,9

8 Juni 2014 2,080 (28,1)

9 Juli 2014 1,096 (89,8)

10 Agustus 2014 4,306 74,5

11 September 2014 2,278 (89,0)

12 Oktober 2014 3,162 28,0

Total 25,840 (64,7)

Rata-Rata 2,153 (5,392)

Sumber : PT. XYZ 2014

Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa jumlah penjualan bervariasi

tiap bulannya, pada tahun 2014 penjualan tertinggi untuk air minum Galon

terjadi pada bulan Oktober 2014 dengan tingkat perkembangan 6,2%.

Kemudian untuk penjualan tertinggi untuk air minum Kardus terjadi pada

bulan Agustus 2014 dengan tingkat perkembangan 74,5%, sedangkan untuk

tingkat perkembangan terendah pada penjualan Galon terjadi pada bulan Juli

2014 dengan penurunan (26,9)%, dan untuk terendah penjualan Kardus

terjadi pada bulan Juli 2014 dengan penurunan (89,8)%.

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan pokok yang perlu dikaji

adalah:

1. Apakah budaya berpengaruh terhadap keputusan pembelian air minum

kemasan Gloz pada PT. XYZ?

Page 32: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

32

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2. Apakah sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian air minum

kemasan Gloz pada PT. XYZ?

3. Apakah pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian air minum

kemasan Gloz?

4. Sejauh mana pengaruh budaya, sosial, dan pribadi terhadap keputusan

pembelian air minum kemasan Gloz pada PT.XYZ?

5. Variabel mana yang lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian air minum kemasan Gloz pada PT. XYZ?

B. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (2012:1). Pemasaran

merupakan bagian yang sangat penting dari strategi perusahaan dalam

aktifitas perusahaan dan aktifitas penjualan produk atau jasa yang dihasilkan

kepada konsumen, keberhasilan suatu produk atau jasa yang diterima oleh

konsumen sangat dipengaruhi oleh sejauh mana perusahaan tersebut

menerapkan sistem pemasaran yang tepatuntuk pasar sasaran.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007:5) Mendefinisikan

pemasaran (marketing) sebuah kebutuhan manusia dan merupakan suatu

fungsi organisasi dari serangkaian dan proses untuk menciptakan,

mengominikasikan, serta memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk

mengelola hubungan pelanggan dengan ini yang mengutungkan organisasi

dan dan pemangku kepetinganya, menangani proses pertukaran ini

membutuhkan banyak kerja banyak kerja dan keteramplan.

Menurut (panji Anoraga, 1997:181) mendefinisikan pemasaran

merupakan kegiatan periklanan atau penjualan, semuanya itu sebenarnya

hanyalah merupakan sebagaian dari kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah

Page 33: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

33

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

sebenernya hanyalah merupakan salah satu bagian kegiatan pemasaran yaitu

hanya menyangkut kegiatan transaksi yang sesungguhnya dilakukan.

Berdasarakan definisi di atas pemasaran menurut para ahli dapat ditarik

kesimpulan bahwa pemasaran merupakan bagian dari strategi untuk

melakukan kegiatan periklanan atau penjualan dalam menata kegiatan

pemasaran, serangkaian untuk meciptakan, mengkominiksasikan, serta

memberikan dalam menyangkut sebuah kegiatan transaksi yang

sesungguhnya untuk membentuk hasil dalam kegiatan transaksi dan

keinginan manusia, dalam melakukan pembelian perdagangan keputusan

pemasaran harus dibuat jauh dari produk yang dihasilkan.

1.Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Menurut Philip Kotler: Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen adalah faktor budaya, sosial, pribadi, Sebagian faktor-faktor

tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar tetapi sebenarnya harus

diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku

kosumen tersebut mempengaruhi pembelian konsumen.

a. Faktor Budaya

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007:166) budaya sebuah

determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang, melalui dalam keluarga

dan institusi lainya, dalam sebuah hubungan dengan orang lain dan ritual,

seorang pemasar harus benar-benar memperhatikan nilai-nilai budaya setiap

negara, untuk memahami cara-cara memasarkan produk lama mereka dan

mencari peluang untuk produk baru, kemudian sesuatu yang terbentuk oleh

pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-

smbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang

digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya diantara para anggota suatu

masyarakat, pesan-pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat di

Page 34: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

34

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

temukan didalam media, pemerintah, intitusi agama dalam sistem

pendidikan.

Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (20012:113), faktor budaya adalah

kebiasan suatu masyarakat dalam menanggapi sesuatu yang dianggap

memiliki nilai dan kebiasaan, yang bisa dimulai dari mereka menerima

informasi, posisi sosial mereka dalam masyarakat, dan pengetahuan mereka

tentang apa yang mereka rasakan. Budaya adalah penentu yang mendasar

dari keinginan dan perilaku seseorang. Kemudian sebagian perulangan

keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan

manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan

secara genetikal.

Menurut Philip Kotler (2002:178) budaya memiliki pengaruh yang luas

dan mendalam terhadap perlaku konsumen dalam pembelian. Peran budaya

(anak-anak mendapat kumpulan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari

keluarganya), sub budaya (misalnya agama, kelompok ras, daerah geografis),

dan kelas sosial konsumen (status sosial) sangatlah penting segala sesuatu

yang diperoleh individu dari masyarakat mencakup kepercayaan, adat

istiadat, morma-norma artistic, kebiasaan makan keahlian yang di peroleh

bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau

yang didapat melalui pendidikan formal atau informal, seluruh hasil usaha

manusia, baik berupa benda atau hanya berupa buah pikiran dan dalam

penghidupan.

Menurut Richard brisling (1990:11) kebudayaan sebagai mengacu pada

cita-cita bersama secara luas, nilai, pembentukan dan penggunaan katagori,

asumsi tentang kehidupan, dan kegiatan goal-directed yang menjadi sadar

tidak sadar diterima sebagai “benar” dan “benar” oleh orang-orang yang

mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota masyarakat.

Page 35: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

35

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Sedangkan menurut Purimahua (2005:45). faktor budaya memberikan

pengaruh paling luas dan mendalam pada tingkah laku konsumen. Pemasaran

harus mengetahui peran yang dimainkan oleh budaya, sub-budaya, dan kelas

sosial. Budaya mengacu pada gagasan, simbol-simbol yang memiliki makna

untuk berkomunikasi, nilai, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai

anggota masyarakat. Budaya dapat dilihat dari kepercayaan, pandangan dan

kebiasaan konsumen terhadap suatu produk. Semakin tinggi kepercayaan

terhadap produk, maka semakin tinggi keputusankonsumen untuk melakukan

pembelian.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disintesiskan bahwa faktor budaya

memberikan pengaruh terhadap tingkah laku konsumen, dimana pemasar

harus mengetahui peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas

sosial. keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam

rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara

belajar

b. Faktor Sosial

Menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (2012:115), faktor

sosiall merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan

secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan

komunitas yang secara terus-menerus bersosialisasi di antara mereka sendiri

baik secara formal dan informal.

Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor

sosial, seperti: kelompok referensi yaitu kelompok- kelompok yang

memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan

perilaku seseorang. Keluarga dimana para anggota keluarga dapat

memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku membeli. peran dan

status, setiap peranan membawa satu status yang mencerminkan

Page 36: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

36

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

penghargaan umum yang diberikan sesuai dengan itu oleh masyarakatnya

Menurut Philip Kotler (2002: 181)

Faktor sosial ini terdiri dari kelompok referensi, keluarga peranan dan

status.Yang dimaksud dengan kelompok referensi adalah kelompok yang

secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sikap dan perilaku

seseorang. Para anggota keluarga juga dapat memberikan pengaruh yang

kuat terhadap perilaku pembeli. Ada dua macam keluarga dalam kehidupan

pembeli, yaitu keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orang tua;

dan keluarga sebagai sumber keturunan, yaitu pasangan suami istri dan anak-

anaknya. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan

dalam pengertian peranan dan status. Setiap peran akan mempengaruhi

perilaku pembelian seseorang Nugroho J.Setiadi (2010:11).

Menurut Purimahua (2005:546), faktor sosial adalah sekelompok

orang yang mampu mempengaruhi perilaku individu dalam melakukan suatu

tindakan berdasarkan kebiasaan. Faktor sosial ini terdiri dari kelompok

referensi, keluarga peranan dan status. Yang dimaksud dengan kelompok

referensi adalah kelompok yang secara langsung maupun tidak langsung

mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Para anggota keluarga juga

dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Ada dua

macam keluarga dalam kehidupan pembeli, yaitu keluarga sebagai sumber

orientasi yang terdiri dari orang tua; dan keluarga sebagai sumber keturunan,

yaitu pasangan suami istri dan anak-anaknya. Kedudukan seseorang dalam

setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status.

Setiap peran akan mempengaruhi perilaku pembelian seseorang

Berdasarkan uraian diatas, dapat disintesiskan bahwa faktor sosiall

merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara

dekat persamaan didalam status atau penghargaan, sekelompok kecil,

keluarga serta peran dan status sosial konsumen, yaitu didalamnya terdapat

Page 37: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

37

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak

langsung.

c. Faktor Pribadi

Menurut Nugroho J. Setiadi (2010:12), faktor pribadi adalah pola

kebiasaan seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan terdekat dalam

menentukan pilihan, kemudian diekspresikan dalam suatu tindakan.

Keputusan seseorang untuk membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi yang unik dari masing-masing individu, seperti jenis kelamin, usia

dan tahapan dalam siklus hidup, kepribadian, konsep diri dan gaya hidup.

Karakteristik individu umumnya stabil selama dalam satu siklus hidup

seseorang. Misalnya, kebanyakan orang tidak suka merubah jenis kelamin

dan tindakannya merubah kepribadian atau gaya hidup yang membutuhkan

orientasi kembali selama satu periode kehidupan. Pada kasus usia dan

tahapan siklus hidup, perubahan-perubahan ini terjadi secara berangsur-

angsur sepanjang waktu

Faktor pribadi merupakan suatu cara mengumpulkan dan

mengelompokkan kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi

yang sedang terjadi (Thamrin Abdullah dan Francis Tantri ,2012:118)

Sedangkan menurut Purimahua (2005:546), faktor pribadi adalah

pola kebiasaan seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan terdekat dalam

menentukan pilihan, kemudian diekspresikan dalam suatu tindakan.

Keputusan seseorang untuk membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi yang unik dari masing-masing individu, seperti jenis kelamin, usia

dan tahapan dalam siklus hidup, kepribadian, konsep diri dan gaya hidup.

Karakteristik individu umumnya stabil selama dalam satu siklus hidup

seseorang. Misalnya, kebanyakan orang tidak suka merubah jenis kelamin

dan tindakannya merubah kepribadian atau gaya hidup yang membutuhkan

orientasi kembali selama satu periode kehidupan. Pada kasus usia dan

Page 38: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

38

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

tahapan siklus hidup, perubahan-perubahan ini terjadi secara berangsur-

angsur sepanjang waktu

Bahwa dari uraian diatas dapat disintesiskan bahwa faktor pribadi

sebagai karakter seseorang yang berbeda dengan orang lain dalam hal

pemberian tanggapan terhadap kejadian dilingkungan terdekat dalam

menentukan pilihan, kemudian diekspresikan dalam suatu tindakan.

Keputusan seseorang untuk membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

d. Keputusan Pembelian

Menurut Nugroho J. Setiadi (2010:14) definisi keputusan pembelian

adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan

untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu

diantaranya.

Menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (2012:123) definisi

keputusan pembelian adalah mengidentidikasi semua pilihan yang mungkin

untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilhan-pilihan secara

sistematik dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan

keuntungan serta kerugiannya masing-masing.

Sedangkan menurut Philip Kotler (2002:212) pengambilan keputusan

merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disintesiskan bahwa keputusan

pembelian merupakan suatu tindakan yang menentukan semua pilihan yang

ada untuk dipilih salah satu diantaranya, dengan melalui tahapan pengenalan,

pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan membeli, perilaku

setelah pembelian.

Page 39: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

39

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2.Kerangka Pemikiran

1). Budaya (X1) dan Pribadi (X3)

Merupakan sekelompok orang yang mampu mempengaruhi perilaku

individu dalam melakukan suatu tindakan dengan cara bersosialisasi terus

menerus maupun melakukan tindakan berdasarkan kebiasaan dan merupakan

sebuah pola kebiasaan seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan yang

berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan relatif konsisten

dan bertahan lama terhadap lingkungan. Berdasarkan uraian tersebut, maka

dapat diduga bahwa budaya berpengaruh terhadap pribadi.

2). Sosial (X2) dan Pribadi (X3)

Merupakan sekelompok orang yang mampu mempengaruhi perilaku

individu dalam melakukan suatu tindakan dengan cara bersosialisasi terus

menerus maupun melakukan tindakan berdasarkan kebiasaan dan pola

kebiasaan seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan terdekat dalam

menentukan pilhan, kemudian diekspresikan dalam suatu tindakan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diduga bahwa sosial berpengaruh

terhadap pribadi.

3). Budaya (X1) dan Keputusan Pembelian (X4)

Merupakan sebuah pengaruh yang luas dan mendalam pada tingkah laku

konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh budaya,

subbudaya, kelas sosial dan sebuah proses pengintregasian yang

mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih

perilaku alternatif. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diduga bahwa

budaya berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

4). Sosial (X2) dan Keputusan Pembelian (X4)

Merupakan perilaku seseorang yang dipengaruhi faktor sosial seperti

kelompok referensi yaitu kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap sikap perilaku seseorang dan

Page 40: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

40

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

mengidentifikasi semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan

itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematik dan obyektif. Berdasarkan

uraian tersebut, maka dapat diduga bahwa sosial berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

5). Pribadi (X3) dan Keputusan Pembelian (X4)

Merupakan pola kebiasaan seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan

terdekat dalam menentukan pilihan, kemudian dekspresikan dalam suatu

tindakan. Keputusan seseorang untuk membeli juga dipengaruhi oleh

karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang

menyebabkan tanggapan relatif konsisten dan bertahan lama terhadap

lingkungan dan pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu

yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan barang yang ditawarkan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diduga bahwa pribadi berpengaruh

terhadap keputusan pembelian.

Atas dasar argumentasi diatas dapat dikatakan bahwa terdapat

pengaruh langsung positif antara budaya, sosial, dan pribadi terhadap

keputusan pembelian. Berdasarkan kerangka pemikiran, maka dapat

digambarkan kerangka penelitian sebagai berikut

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Keputusan

Pembelian Air

Minum

(X4)

Pribadi

(X3)

Sosial

(X2)

Budaya

(X1)

Page 41: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

41

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang masalah, rumusan masalah, dan

kerangka pemikiran yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat

merumuskan sebuah hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. H1 : Terdapat pengaruh langsung positif antara Budaya (X1) terhadap

Pribadi (X3).

2. H2 : Terdapat pengaruh langsung positif antara Sosial (X2) terhadap

Pribadi (X3).

3. H3 : Terdapat pengaruh langsung positif antara Budaya (X1) terhadap

Keputusan Pembelian (X4)

4. H4 : Terdapat pengaruh langsung positif antara Sosial (X2) terhadap

keputusan pembelian (X4)

5. H5 : Terdapat pengaruh langsung positif antara Pribadi (X3) terhadap

keputusan pembelian (X4).

C.METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode survei, merupakan penelitian yang

mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan

metode statistik.

Data yang disimpulkan harus dapat dibuktikan kebenarannya, tepat

waktu, sesuai dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka

jenis penelitian yang digunakan adalah :

1. Data Kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka yang dapat dihitung

dan diperoleh dari perhitungan kuisoner berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

Page 42: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

42

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2. Data Kualitatif, yaitu data yang bukan dalam bentuk angka, yang

diperoleh dari hasil wawancara dengan pelanggan yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

Sedangkan sumber data yang digunakan yaitu :

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh penulis langsung dari responden

masyarakat dalam bentuk wawancara serta tanggapan tertulis responden

terhadap sejumlah pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner penelitian.

2. Data Sekunder, yaitu data pendukung yang diperoleh penulis dari

beberapa sumber yang dinilai mempunyai relevansi dengan penelitian

ini

1. Objek dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lampung Timur, tepatnya di

Kecamatan Bandar Sribhawono, dengan Objek konsumen adalah pengguna

air minum kemasan Gloz pada PT. XYZ, Lampung Timur.

2. Defenisi Operasional variabel

1) Variabel Budaya (X1)

Faktor Budaya merupakan kebiasaan suatu masyarakat dalam

menanggapi sesuatu yang dianggap memiliki nilai dan kebiasaan,

yang bias dimulai dari mereka menerima informasi, posisi social

mereka dalam masyarakat, dan pengetahuan mereka tentang apa

yang mereka rasakan, budaya adalah penentu yang mendasar dari

keinginan dan perilaku seseorang. (Thamrin Abdullah dan Francis

Tantri 2012:113). Selanjutnya variabel budaya diukur melalui

indikatornya (Philip Kotler 2002:179)

a. Budaya

b. Sub-budaya

c. Kelas sosial

Page 43: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

43

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2) Variabel Sosial (X2)

Faktor sosial merupakan sekelompok kecil, keluarga serta peran dan

status sosial konsumen yang mampu mempengaruhi langsung dari

seseorang yang menjadi anggotanya dalam melakukan suatu tindakan

berdasarkan kebiasaan. Selanjutnya sosial diukur melalui

indikatornya (Thamrin Abdullah dan francis tantri 2012:113)

a. Kelompok referensi

b. Keluarga

c. Peran dan status

3) Variabel Pribadi (X3)

Faktor pribadi merupakan pola kebiasaan seseorang yang dipengaruhi

oleh lingkungan terdekat dalam menentukan pilihan, kemudian

diekspresikan dalam suatu tindakan keputusan seseorang untuk

membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang unik dari

masing-masing individu. (Nugroho J setiadi 2010:11). Selanjutnya

diukur melalui indikatornya (Purimahua:2005:546).

a. Usia dan tahap daur hidup

b. Perkerjaan

c. Keadaan ekonomi

d. Gaya hidup

e. Kepribadian dan konsep diri

4) Variabel Keputusan Pembelian (X4)

Keputusan pembelian merupakan suatu kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang

yang ditawarkan dengan cara menilai pilihan-pilihan secara

sistematik dan obyektif. Selanjutnya diukur melalui indikatornya

a. Pengenalan masalah

Page 44: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

44

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

b. Pencarian informasi

c. Penilaian alternatife

d. Keputusan membeli

e. Perilaku setelah membeli

3. Populasi dan Sampel

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang

melakukan pembelian produk air minum kemasan Gloz pada PT.XYZ

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen di desa Bandar

Sribhawono yang melakukan pembelian pada produk air minum kemasan

Gloz pada PT.XYZ. Dalam menetapkan besarnya sampel penelitian ini

didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh sugiyono (2013:324)

sebagai berikut:

η =

Dimana :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan sebanyak 10%.

η =

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil

dalam penelitian ini adalah 50 responden. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik insidental Sampling.

Sedangkan insidental Sampling merupakan teknik pengambilan sampel

berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

Page 45: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

45

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

dengan peneliti bisa dijadikan sampel bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data Sugiyono (2013:156).

Pelaksanaan insidental sampling dalam penelitian ini diberikan kepada

konsumen yang melakukan pembelian produk air minum kemasan Gloz

pada PT. XYZ.

4. Teknik Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang lengkap untuk menunjang penulisan ini,

maka diadakan pengumpulan data melalui :

a. Penelitian Kepustakaan (library research), penelitian yang dilakukan

dengan membaca literature, laporan-laporan tertulis, dan bahan-bahan

referensi lainya sebagai landasan teori dalam penelitian.

b. Penelitian Lapangan (field research ), penelitian dengan mengadakan

peninjauan langsung pada lokasi perusahaan dengan maksud

memperoleh data primer dan informasi penting melalui observasi dan

kuesioner.

1) Observasi, teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan

meninjau secara langsung ke perusahaan yang diteliti.

2) Wawancara, teknik pengumpulan data dengan melakukan dialog

secara langsung dengan konsumen.

3) Kuesioner, teknik pengumpulan data dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

atau konsumen.

5. Alat Analisis

Sehubungan dengan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka

akan dilakukan analisis berdasarkan data yang diperoleh dengan

menggunakan peralatan analisis sebagai berikut :

Page 46: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

46

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

1. Uji Validitas

Uji Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

mengukur apa yang ingin diukur. Langkah-langkah untuk mengukur

validitas yaitu dengan mengidentifikasi secara operasional suatu konsep yang

akan diukur, melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden

menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan

dengan skor total memakai teknik korelasi product moment yang rumusnya

sebagai berikut :

r =

Dimana :

r : Kolerasi

n : Jumlah sampel

X : Skor pertanyaan Per Item

Y : Skor Total

Alat bantu perhtungan yaitu menggunakan program SPSS Versi 16.0.

kriteria melalui SPSS sebag berikut:

Valid = Sig ≤ 0,05

Tidak Vald = Sig > 0,05

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut

kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik.

Cronbach Alpha (ɑ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Page 47: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

47

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah

dua dari Spearman Brown (Split Hall) dengan rumus dibawah ini (Sugiyono,

2013:13)

ri =

Di mana :

= Reabilitas internal seluruh instrumen

= Korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua.

3. Uji Normalitas

Alat uji ini digunakan untuk menggunakan apakah dalam sebuah model

regresi, nilai residu dari regresi mempunyai distribusi yang normal. Jika

distribusi dari nilai-nilai residual tersebut tidak dapat dianggap berdistribusi

normal, maka dikatakan ada masalah terhadap asumsi normalitas

a. Rumusan Hipotesis

Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

b. Rumus Statistik yang digunakan :

X2 hit =

c. Kriteria Uji

Tolak Ho Jika X2

rat ≥ X2

of

Dimana X2 tab = X

2 (1 - ɑ ) . (k – 3)

4. Uji Linieritas

Untuk menguji linieritas hubungan antara variabel digunakan rumus

berikut:

F=

Dimana :

F : Bilangan untuk Linieritas

Page 48: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

48

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

(Tc) : Rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok

(G) : Rata-rata jumlah kuadrat kekeliruan

5. Analisis Jalur (Path Analysis)

untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode

analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari

analisis regresi berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis

regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak

dapat menentukan hubungan sebab akibat dan juga tidak dapat

digunakan sebagai subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan

kaualitas antar variabel. Hubungan kasalitas antar variabel telah

dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis.

Koefisien jalur adalah standardizes koefisien regresi, koefisien jalur

dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu persamaan

yang menunjukkan hubungan yang dihipoteseiskan. Dalam hal ini ada

sub persamaan tersebut yaitu: langkah pertama analisis jalur adalah

menterjemahkan hipotesis penelitian yang bentuknya proposisional

kedalam bentuk diagram yang disebut digram jalur. Pada saat

menggambarkan diagram jalur ada beberapa perjanjian :

1. Hubungan antar variabel digambarkan oleh anak panah yang bisa

berkepala tunggal ( ), dan berkepala dua ( ).

2. Panah berkepala satu menunjukkan pengaruh dari sebuah variabel

eksogen terhadap sebuah variabel endogen. Misalkan : X1

X2

3. Panah berkepala dua menggambarkan hubungan korelatif antar

variabel eksogen. Misalkan : X1 X2

Page 49: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

49

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

4. Tidak pernah seseorang bisa mengisolasi hubungan pengaruh secara

murni artinya bahwa sesutu kejadian banyak sekali yang

mempengaruhinya, teapi pada conceptual framework hanya dapat

digambarkan beberapa pengaruh yang bisa diamati. Variabel lainnya

yang tidak bisa digambarkan (tidak bisa diukur) diperlihatkan oleh

suatu variabel tertentu yang disebut residu dan diberi simbol dengan

e.

Berdasarkan koefisiennya Penelitian ini menggunakan model persamaan

struktural sebagai berikut :

Sub struktur 1 Sub struktur 2

X4 = ρX4X1 + ρX4X2 + ρX4X3 + e2 X3 = ρX3X1 + ρX3X2 + e1

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum Responden

Bagian ini diuraikan dan di jelaskan mengenai hasil dari penelitian

yang telah dilakukan dan diolah untuk mengetahui pengaruh dan hubungan

faktor budaya, sosial,dan pribadi terhadap keputusan pembelian air minum

kemasan Gloz. Penulis menyebar kuisoner sebanyak 50, dimana responden

merupakan pengguna air minum kemasan Gloz. Profil responden yang

diambil berdasarkan Klasifikasi Usia, Jenis Kelamin, dan Pekerjaan. Adapun

klasifikasi tersebut tertera pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.1Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Data Kuisioner yang telah diolah

Page 50: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

50

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Berdasakan gambar 4.1. diketahui dari 50 responden terlihat bahwa 10

responden berusia antara 17-20 tahun (20%). 13 responden berusia antara

21-25 tahun (26%) dan 10 responden berusia antara 25-30 (20%), kemudian

17 responden yang berusia 30 tahun keatas (34%). Berdasarkan data tersebut,

nampak bahwa usia konsumen air minum kemasan Gloz rata-rata dari usia

30 tahun keatas.

Gambar 4.2 Kasifikasi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data kuisioner yang telah diolah

Berdasakan gambar 4.2 diketahui dari 50 responden terlihat bahwa 33

responden berjenis kelamin laki-laki (66%). Sedangkan 17 responden

berjenis kelamin perempuan (34%).

Dari data tersebut terlihat bahwa konsumen air minum kemasan Gloz

diminati baik laki-laki maupun perempuan bahwa terlebih pada laku-laki

Gambar 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Perkerjaan

Sumber: Data Kuisioner yang telah diolah

Page 51: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

51

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Berdasarkan gambar 4.3. diketahui dari 50 responden terlihat bahwa 14

responden yang berstatus pelajar/mahasiswa (28%). 23 responden berstatus

wiraswata (46%) dan 13 responden berstatus lainya (26%).

Berdasarkan data tersebut, konsumen air minum kemasan Gloz

didominasi oleh wiraswata

2. Analisis Jalur (Path Analysis)

Pengujian hipotesis dilakukan terhadap masing-masing pengaruh langsung

positif budaya terhadap keputusan pembelian, sosial terhadap keputusan

pembelian, budaya terhadap pribadi dan social terhadap pribadi sebagai

berikut :

Tabel 3. Anova X1, X2, terhadap X3

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .123.149 .2 .615.074 .248.244 .000a

Residual .86.720 .35 .2.478

Total .1316.868 37

a. Predictors: (Constant), sosial, Budaya

b. Dependent Variable: pribadi

Sumber: hasil pengolahan data primer dengan software SPSS version 17.0

Tabel Anova diperoleh nilai F sebesar 248.244 dengan nilai

probabilitas sig= 0.000, karena nilai sig < 0,05, maka keputusan adalah Ho

ditolak Ha diterima, oleh sebab itu pengujian individual dapat dilakukan.

Page 52: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

52

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Tabel 4. Coefficientsa X1 dan X2 terhadap X3

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4.630 .2,699 -1.715 .095

Budaya .480 .204 .438 .2.355 .024

Sosial .587 .204 .535 2.873 .007

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber: hasil pengolahan data primer dengan software SPSS version 17.0

Tabel Coefficientsa dapat dilihat bahwa kolom sig (signifikans)

diperoleh nilai sig 0,024 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai

0,024 < 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima artinya Coefficients analisis jalur

signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan pada kolom signifikan, di

dapat nilai sig =0,077 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya

coefficients jalur signifikan. Jadi sosial berkontribusi secara signifikan

terhadap keputusan pembelian.

Tabel. 5. Model Summaryb X1 dan X2 terhadap X3

Model Summaryb

Model R

R

Squar

e

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .967a .934 .930 .1.574 .934 .248.244 2 35 .000

a. Predictors: (Constant), sosial, Budaya

b. Dependent Variable: pribadi

Sumber: hasil pengolahan data primer dengan software SPSS version 17.0

Page 53: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

53

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Tabel. 6. ANOVAb X3, X1 dan X2 terhadap X4

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .932.363 .3 .310.788 .182.344 .000a

Residual .57.953 .34 1.704

Total .990.316 .37

a. Predictors: (Constant), pribadi, Budaya, social

b. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber: hasil pengolahan data primer dengan software SPSS version 17.0

Tabel Anova. Diperoleh nilai F sebesar 182.344 dengan nilai

probabilitas sig= 0,000, karena nilai sig 0,000 < 0,05, maka keputusan adalah

Ho ditolak dan Ha diterima, oleh sebab itu pengujian secara individual dapat

dilakukan.

Tabel. 7. Coefficientsa

X3,X1 dan X2 terhadap X4

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.753 .2.331 2.468 .019

Budaya .516 .140 .595 3.680 .001

Social .050 .182 .053 .275 .785

Pribadi .316 .188 .332 .1.680 .102

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber: hasil pengolahan data primer dengan software SPSS version 17.0

Tabel. 4.13 Coefficientsa

dapat dilihat bahwa pada kolom sig

(signifikan) diperoleh nilai sig 0,001 lebih kecil dari nilai probabilitasnya

0,05 atau nilai 0,001 < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima artinya

Coefficientsa

analisis jalur signifikan terhadap keputusan pembelian. Jadi

pribadi berkotribusi secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

Page 54: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

54

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Tabel. 8. Model Summaryb X3, X1,dan X2 terhadap X4

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .970a .941 .936 1.306 .941 .182.334 3 34 .000

a. Predictors: (Constant), pribadi, Budaya, social

b. Dependent Variable: keputusan pembelian

Berdasarkan pengujian hipotesis koefisien jalur pada sub struktur 1

dan sub struktur 2 ini membuktikan bahwa seluruh variabel yang digunakan

dalam penelitian ini, yakni X3 terhadap X1, X3, terhadap X2,X4 terhadap X3,

X4 terhadap X1 dan X4 terhadap X2 tidak signifikan dan model fit

Gambar 2. Diagram Jalur Empiris Studi Keputusan Pembelian

ρ X3X1 = 0,438

r1 = 967 r2 = 970 ρ X4X3 =0,595

ρ X3X2 = 0,535

Hasil perhitungan Sub struktur 1 dan Sub struktur 2 adalah sebagai berikut:

Budaya X1

Sosial

X2

Pribadi X3

Keputusan

Pembelian

X4

ρ X4X1 = 0.053

ρ X4X2 = 0,332

Page 55: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

55

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Sub struktural pertama yaitu X3 = ρ X3X1 + ρ X3X2 + e1

Atau X3 = 0,438 X1 + 0535 X2 + 0,164e1

Sub struktural kedua yaitu X4 = ρ X4X1 + ρ X4X2 + ρ X4X3 + e2

Atau = 0,053X1 + 0,332 X2 + 0,595 X3 +0,141e2

Tabel. 9. Rangkuman pengaruh langsung, tidak langsung dan total

variabel X1,X2,X3, dab X4

Variabel Pengaruh Langsung Tidak Langsung

Melalui Total

X1 X3 0,438 - 0,438

X2 X3 0,535 - 0,535

X3 X4 0,595 - 0,595

X1 X4 0,053 0,023 0,076

X2 X4 0,332 0,318 0,65

3.Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang sudah dilakukan, maka

secara empiris ke lima variabel yang diteliti ternyata tidak signifikan

terhadap keputusan pembelian.

1. Hasil penelitian menentukan bahwa menemukan bahwa budaya (X1)

berpengaruh langsung positif terhadap pribadi (X3). Setiap ada

kenaikan budaya, selalu diikuti kenaikan pribadi, pengaruh langsung

itu merupakan besarnya kontribusi budaya terhadap pribadi, yakni ρ

X3X1 = 0,4382 sebesar 0,191 atau dengan kata lain variasi naik

turunya pribadi sebesar 19,1% bisa dijelaskan oleh variasi perubahan

budaya.

2. Hasil penelitian menentukan bahwa menemukan sosial (X2)

berpengaruh langsung positif terhadap pribadi (X3). Setiap ada

kenaikan sosial, selalu diikuti kenaikan pribadi, pengaruh langsung

Page 56: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

56

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

itu merupakan besarnya kontribusi budaya terhadap pribadi, yakni ρ

X3X2 = 0,5352 sebesar 0,286 atau dengan kata lain variasi naik

turunya pribadi sebesar 28,6% bisa dijelaskan oleh variasi perubahan

sosial.

3. Hasil penelitian menentukan bahwa menemukan pribadi (X3)

berpengaruh langsung positif terhadap keputusan pembelian (X4).

Setiap ada kenaikan sosial, selalu diikuti kenaikan pribadi ,pengaruh

langsung itu merupakan besarnya kontribusi pribadi terhadap

keputusan pembeliani, yakni ρ X4X3 = 0,5952 sebesar 0,354 atau

dengan kata lain variasi naik turunya pribadi sebesar 35,4% bisa

dijelaskan oleh variasi perubahan pribadi.

4. Hasil penelitian menentukan bahwa menemukan budaya (X1)

berpengaruh langsung positif terhadap keputusan pembelian (X4).

Setiap ada kenaikan budaya, selalu diikuti kenaikan keputusan

pembelian, pengaruh langsung itu merupakan besarnya kontribusi

pribadi terhadap keputusan pembeliani, yakni ρ X4X1 = 0,0532

sebesar 0,002 atau dengan kata lain variasi naik turunya pribadi

sebesar 2% bisa dijelaskan oleh variasi perubahan budaya.

5. Hasil penelitian menentukan bahwa menemukan sosial (X2)

berpengaruh langsung positif terhadap keputusan pembelian (X4).

Setiap ada kenaikan sosial, selalu diikuti kenaikan keputusan

pembelian, pengaruh langsung itu merupakan besarnya kontribusi

sosial terhadap keputusan pembeliani, yakni ρ X4X2 = 0,3322 sebesar

0,110 atau dengan kata lain variasi naik turunya pribadi sebesar

11,0% bisa dijelaskan oleh variasi perubahan sosial

Page 57: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

57

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan empiric yang sudah diuraikan di atas, dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh langsung positif budaya terhadap pribadi. Hal ini

menunjukan bahwa variasi perubahan yang terjadi pada budaya, akan

menyebabkan terhadap naik turunya pribadi..

2. Terdapat pengaruh langsung positif sosial terhadap pribadi. Hal ini

menunjukan bahwa variasi perubahan yang terjadi pada sosial, akan

menyebabkan terhadap naik turunya pribadi.

3. Terdapat pengaruh langsung positif budaya terhadap keputusan

pembelian. Hal ini menunjukan bahwa variasi perubahan yang terjadi

pada budaya, akan menyebabkan terhadap naik turunya keputusan

pembelian

4. Terdapat pengaruh langsung positif sosial terhadap keputusan

pembelian. Hal ini menunjukan bahwa variasi perubahan yang terjadi

pada budaya, akan menyebabkan terhadap naik turunya keputusan

pembelian.

5. Terdapat pengaruh langsung positif pribadi terhadap keputusan

pembelian. Hal ini menunjukan bahwa variasi perubahan yang terjadi

pada pribadi, akan menyebabkan terhadap naik turunya keputusan

pembelian

6. Variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian

yaitu faktor budaya karena mempunyai t hitung tertinggidari fackor-

faktor yang lainya.

Page 58: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

58

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Gary dan Philip Kotler 1997. Dasar-Dasar Pemasaran

Principles of Marketing 7e. Jakarta: Prenhallindo.

Anoraga, Panji 2011. “Pengantar Bisnis Dalam Era Global”. Jakarta:

Rineka Cipta

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Bumi Aksara.

Kotler, Philip.2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta:

Prenhallindo.

Minor Michael, John C. Mowen 2001. Perilaku Konsumen.Jakarta:

Erlangga.

Setiadi, Nugroho J 2010. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi.

Bandung:Kencana Prenada Group.

Siregar, Sofian 2012. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen .Yogyakarta : Alfabeta

Tamalagi,Selva dan Hengki Latan 2012. Analisis Multivariate Teknis Dan

Aplikasi Menggunakan Program SPSS”. Bandung: Alfabeta.

Tantri, Francis dan Thamrin Abdullah 2012. Manajemen Pemasaran.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Page 59: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

59

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP BURNOUT ( TINGKAT

KEJENUHAN ) KARYAWAN ALFAMART DI LABUHAN

MARINGGAI LAMPUNG TIMUR

M. Taufiq

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung Timur

Jln. Pramuka Way Jepara Lampung Timur

ABSTRAK Dalam bekerja hampir setiap orang akan mengalami tingkat

kejenuhan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Banyak hal yang dapat

menyebabkan pegawai mengalami kejenuhan kerja, ada beberapa hal yang

dapat menyebabkan kejenuhan, salah satunya adalah beban kerja. Beban

kerja tersebut mencakup seperti kondisi fisik yang berbahaya, pembagian

waktu kerja, kemajuan teknologi , beban kerja yang kurang dan beban kerja

yang berlebihan. Seringkali beban kerja yang berlebihan diakibatkan oleh

pegawai sendiri yang selalu menunda dan tidak dapat mengatur jadwal dalam

menyelesaikan tugasnya, namun terkadang pegawai menunda mengerjakan

tugasnya diakibatkan karena pekerjaan yang terlalu mudah ataupun sedikit.

Pada umumnya pegawai yang memiliki beban kerja yang tinggi cenderung

menimbulkan kejenuhan.

Oleh karena itu penulis merumuskan masalah “Apakah ada Ada

Pengaruh Beban Kerja terhadap Burnout ( Tingkat kejenuhan ) Karyawan

Alfamart di Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur?. Tujuan

penelitian ini adalah mengetahui Apakah ada Ada Pengaruh Beban Kerja

terhadap Burnout ( Tingkat kejenuhan ) Karyawan Alfamart di Kecamatan

Labuhan Maringgai Lampung Timur. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan angket. Populasi penelitian ini

adalah karyawan Alfamart di Labuhan Maringgai yang berjumlah 28 orang,

sedangkan jumlah sampel yang digunakan sebagai responden dalam

penelitian ini sebanyak 28responden atau seluruh karyawan alfamart di

Labuhan Maringgai.

Berdasarkan perhitungan menggunakan regresi linear sederhana

diketahui bahwa Nilai signifikan beban kerja adalah 0.009 nilai tesebut lebih

kecil dari 0.05, hal ini berarti hipotesis yang penulis ajukan yaitu Ada

Pengaruh Beban Kerja terhadap Burnout ( Tingkat kejenuhan ) Karyawan

Alfamart di Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur Tahun 2016,

diterima. Sedangkan nilai R Square= 0,234 berarti bahwa pengaruh beban

kerja Terhadap Burnout ( Tingkat kejenuhan ) karyawan adalah 0,234 atau

23,4%.

Kata Kunci : Beban Kerja, Burnout ( Tingkat Kejenuhan )

Page 60: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

60

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya kemajuan di bidang industri sekarang ini,

menyebabkan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh

perusahaan dan tuntutan pekerjaan pun semakin meningkat. Dunia

perusahaan sebagai sebuah organisasi harus mampu mencapai tujuan yang

direncanakan untuk dapat memenuhi tuntutan pembangunan dan kemajuan

teknologi pada masa sekarang. Oleh karena itu kualitas dari sebuah

organisasi harus benar-benar diperhatikan. Hal tersebut biasanya terwujud

dalam upaya peningkatan kualitas karyawan dan pengaturan manajemen

organisasi. Peningkatan kualitas karyawan itu penting karena kemajuan suatu

organisasi tidak hanya bergantung dari teknologi mesin tetapi faktor manusia

memegang peranan penting di dalamnya.

Penelitian ini dilakukan di seluruh Alfamart labuhan Maringgai, yaitu

sebanyak 4 toko alfamart. Alfamart merupakan usaha ritel yang dimiliki dan

dikelola oleh terwaralaba yang diatur dengan perjanjian waralaba dengan PT.

Sumber Alfaria TriJaya ( SAT ). Keempat tempat Alfamart yang diteliti

memiliki sistem kerjasama dengan sistem Gerai Baru yaitu Franchisee dapat

memilih tipe gerainya sesuai dengan luasan lahan yang dimiliki.

Karyawan Alfamart Labuhan Maringgai bekerja dengan kegiatan

yang cukup padat, monoton, tidak bervariasi dan hari libur yang dirasa

kurang, hal ini akan menimbulkan beban kerja bagi karyawan. Beban kerja

yang terlalu berlebihan akan menimbulkan kelelahan baik fisik maupun

mental dan reaksi-reaksi emosional seperti sakit kepala, gangguan

pencernaan, dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu

sedikit dimana pekerjaan yang terjadi karena pengurangan gerak akan

menimbulkan kebosanan dan rasa monoton. Kebosanan dalam kerja rutin

sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu sedikit mengakibatkan

Page 61: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

61

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

kurangnya perhatian pada pekerjaan sehingga secara potensial

membahayakan pekerja (Manuaba, 2000, dalam Prihatini, 2007).

Beban kerja yang berlebihan maupun yang terlalu sedikit akan

menimbulkan tingkat kejenuhan atau ( burnout ). Burnout adalah kondisi

terperas habis dan kehilangan energi psikis maupun fisik. Biasanya hal itu

disebabkan oleh situasi kerja yang tidak mendukung atau tidak sesuai dengan

kebutuhan dan harapan. Biasanya burnout dialami dalam bentuk kelelahan

fisik, mental, dan emosional yang intens. Karena bersifat psikobiologis

(beban psikologis berpindah ke tampilan fisik, misalnya mudah pusing, tidak

dapat berkonsentrasi, gampang sakit) dan biasanya bersifat kumulatif, maka

kadang persoalan tidak demikian mudah diselesaikan.

Kekurangjelasan hak dan tanggung jawab kerja serta konflik peran (misalnya

tuntutan kerja tidak konsisten dengan nilai-nilai yang diyakini) dapat

berkontribusi. Terlebih bila ada beban berlebih, tuntutan kerja yang berat

tanpa ada penghargaan atau capaian yang dirasa memadai. Sedikitnya

dukungan sosial di dalam lembaga maupun dari luar lembaga serta kesulitan

untuk mengambil keputusan mandiri juga dapat menjadi penyebab

Indikasi yang menunjukkan bahwa burnout sering timbul diantara

karyawan Alfamart Labuhan Maringgai tampak dari karyawan sering

merasakan bahwa beban kerja yang harus diselesaikannya terkesan

berlebihan, hal ini berdampak pada timbulnya turn turnover ( perpindahan

karyawan ).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas , maka dalam penelitian ini

penulis tertarik untuk mengambil judul “ Pengaruh Beban Kerja terhadap

Burnout ( Tingkat kejenuhan ) Karyawan Alfamart di Kecamatan

Labuhan Maringgai Lampung Timur.

Page 62: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

62

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Ada

Pengaruh Beban Kerja terhadap Burnout ( Tingkat kejenuhan ) Karyawan

Alfamart di Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur.?

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah ada Pengaruh Beban

Kerja terhadap Burnout ( Tingkat kejenuhan ) Karyawan pada Alfamart di

Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Beban Kerja

(Tarwaka 2011:106) Beban kerja merupakan suatu yang muncul dari

interaksi antara tuntutan tugas-tugas lingkungan kerja dimana digunakan

sebagai tempat kerja, keterampilan dan persepsi dari pekerja. Beban kerja

kadang-kadang didefinsikan secara operasional pada faktor-faktor seperti

tuntutan tugas atau upaya-upaya yang dilakukan untuk melakukan pekerjaan.

Menurut Munandar (2001: 383), memberikan pengertian mengenai

beban kerja seperti berikut :

Beban kerja adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian

tugasnya yang harus diselesaikan pada batas waktu tertentu.

Beban kerja dapat dibedakan lebih lanjut ke dalam beban

kerja berlebihan/terlalu sedikit ’kuantitatif, yang timbul

sebagai akibat dari tugas-tugas yang terlalu banyak/sedikit

diberikan kepada tenaga kerja untuk diselesaikan dalam waktu

tertentu, dan beban kerja berlebihan/terlalu sedikit ’kualitatif’,

yaitu jika orang merasa tidak mampu untuk melakukan suatu

tugas, atau tugas tidak menggunakan ketrampilan dan/atau

potensi dari tenaga kerja.

Page 63: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

63

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Menurut (Hasibuan 2005:116 ), Analisis beban kerja adalah

penentuan jumlah pekerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.

Dari berbagai definisi diatas, dapat diambil kesimpulan, beban kerja adalah

jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh seseorang dalam jangka

waktu tertentu. Beban kerja dapat berupa beban fisik maupun mental dapat

dipandang dari sudut obyektif dan subyektif.

2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Beban Kerja

Prihatini, 2007), menyatakan bahwa beban kerja dipengaruhi faktor-

faktor sebagai berikut :

1) Faktor eksternal yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti :

a. Tugas-tugas yang dilakukan yang bersifat fisik seperti stasiun kerja,

tata ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap

kerja, sedangkan tugas-tugas yang bersifat mental seperti

kompleksitas pekerjaan, tingkat kesulitan pekerjaan, pelatihan atau

pendidikan yang diperoleh, tanggung jawab pekerjaan.

b. Organisasi kerja seperti masa waktu kerja, waktu istirahat, kerja

bergilir, kerja malam, sistem pengupahan, model struktur organisasi,

pelimpahan tugas dan wewenang.

c. Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik, lingkungan kimiawi,

lingkungan kerja biologis, dan lingkungan kerja psikologis.

Ketiga aspek ini disebut wring stresor.

2) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh akibat

dari reaksi beban kerja eksternal. Reaksi tubuh disebut strain, berat

ringannya strain dapat dinilai baik secara objektif maupun subjektif. Faktor

internal meliputi faktor somatis (Jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status

Page 64: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

64

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

gizi, kondisi kesehatan), faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan.

keinginan dan kepuasan).

3. Dampak Beban Kerja

Dampak negatif dari kelebihan beban kerja menurut Winaya

(2001:45) beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan tenaga kerja

dapat menimbulkan dampak negatif bagi pegawai. Dampak negatif tersebut

adalah :

1. Kualitas kerja menurun

Beban kerja yang terlalu berat tidak diimbangi dengan kemampuan

tenaga kerja, kelebihan beban kerja akan mengakibatkan menurunnya

kualitas kerja karena akibat dari kelelahan fisik dan turunnya

konsentrasi, pengawasan diri, akurasi kerja sehingga hasil kerja tidak

sesuai dengan standar

2. Keluhan pelanggan

Keluhan pelanggan timbul karena hasil kerja yaitu karena pelayanan

yang diterima tidak sesuai dengan harapan. seperti harus menunggu

lama, hasil layanan yang tidak memuaskan.

3. Kenaikan tingkat absensi

Beban kerja yang terlalu banyak bisa juga mengakibatkan pegawai

terlalu lelah atau sakit. Hal ini akan berakibat buruk bagi kelancaran

kerja organisasi karena tingkat absensi terlalu tinggi, sehingga dapat

mempengaruhi terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan.

4. BurnOut

Menurut Dessler (2009) burnout adalah fenomena yang sangat

berkaitanmerat dengan stress kerja. Para ahli mendefinisikan bahwa burnout

adalah suatu fenomena menipisnya sumber daya fisik dan mental yang

disebabkan oleh usaha yang berlebihan untuk mencapai tujuan yang

Page 65: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

65

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

berhubungan dengan pekerjaan. Hal tersebut menyebabkan mereka

merasakan adanya tekanan-tekanan untuk memberi lebih banyak.

Lewin & Sager (2008) mengemukakan bahwa burnout adalah respon

afektif terhadap stres kronis yang dialami oleh orang-orang yang bekerja di

profesi, seperti perawat, yang melibatkan kontak interpersonal yang luas.

Stress tidak sama dengan burnout, tetapi stress yang menumpuk akan

mengakibatan burnout.

Burnout merupakan sindrom psikologis yang terdiri atas tiga dimensi

yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi, maupun low personal

accomplishment (Maslach, 2003:47).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

burnout adalah kondisi seseorang yang terkuras habis dan kehilangan energy

psikis maupun fisik.

5. .Dampak burnout

Adapun dampak dari burnout menurut Leiter & Maslach (2005)

adalah:

a. Burnout is Lost Energy

Pekerja yang mengalami burnout akan merasa stress, overwhelmed,

dan exhausted. Pekerja juga akan sulit untuk tidur, menjaga jarak

dengan lingkungan. Hal ini akan mempengaruhi keinerja performa

dari pekerja. Produktivitas dalam bekerja juga semakin menurun.

b. Burnout is Lost Enthusiasm

Keinginan dalam bekerja semakin menurun, semua hal yang

berhubungan dengan pekerjaan menjadi tidak menyenangkan.

Kreatifitas, ketertarikan terhadap pekerjaan semakin berkurang

sehingga hasil yang diberikan sangat minim.

Page 66: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

66

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

c. Burnout is Lost Confidence

Tanpa adanya energi dan keterlibatan aktif pada pekerjaan akan

membuat pekerja tidak maksimal dalam bekerja. Pekerja semakin

tidak efektif dalam bekerja yang semakin lama membuat pekerja itu

sendiri merasa ragu dengan kemampuannya. Hal ini akan

memberikan dampak bagi pekerjaan itu sendiri.

5.Faktor-Faktor Penyebab Burnout

Leiter & Maslach (2005) membagi beberapa faktor yang

mempengaruhi munculnya burnout, yaitu:

1) Work Overloaded

Work overload kemungkinan terjadi akibat ketidaksesuaian antara

pekerja dengan pekerjaannya. Pekerja terlalu banyak melakukan

pekerjaan dengan waktu yang sedikit. Overload terjadi karena

pekerjaan yang dikerjaan melebihi kapasitas kemampuan manusia yang

memiliki keterbatasan. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya

kualitas pekerja, hubungan yang tidak sehat di lingkungan pekerjaan,

menurunkan kreativitas pekerja, dan menyebabkan burnout.

2) Lack of Work Control

Semua orang memiliki keinginan untuk memiliki kesempatan dalam

membuat pilihan, keputusan, menggunakan kemampuannya untuk

berfikir dan menyelesaikan masalah, dan meraih prestasi. Adanya

aturan terkadang membuat pekerja memiliki batasan dalam berinovasi,

merasa kurang memiliki tanggung jawab dengan hasil yang mereka

dapat karena adanya kontrol yang terlalu ketat dari atasan.

3) Rewarded for Work

Kurangnya apresiasi dari lingkungan kerja membuat pekerja merasa

tidak bernilai. Apresiasi bukan hanya dilihat dari pemberian bonus

Page 67: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

67

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

(uang), tetapi hubungan yang terjalin baik antar pekerja, pekerja

dengan atasan turut memberikan dampak pada pekerja. Adanya

apresiasi yang diberikan akan meningkatkan afeksi positif dari pekerja

yang juga merupakan nilai penting dalam menunjukkan bahwa

seseorang sudah bekerja dengan baik.

4) Breakdown in Community

Pekerja yang kurang memiliki rasa belongingness terhadap lingkungan

kerjanya (komunitas) akan menyebabkan kurangnya rasa keterikatan

positif di tempat kerja. Seseorang akan bekerja dengan maksimal

ketika memiliki kenyamanan, kebahagiaan yang terjalin dengan rasa

saling menghargai, tetapi terkadang lingkungan kerja melakukan

sebaliknya. Ada kesenjangan baik antar pekerja maupun dengan

atasan, sibuk dengan diri sendiri, tidak memiliki quality time dengan

rekan kerja. Terkadang teknologi seperti handphone, computer

membuat seseorang cenderung menghilangkan social contact dengan

orang disekitar. Hubungan yang baik seperti sharing, bercanda

bersama perlu untuk dilakukan dalam menjalin ikatan yang kuat

dengan rekan kerja. Hubungan yang tidak baik membuat suasana di

lingkungan kerja tidak nyaman, full of anger, frustasi, cemas, merasa

tidak dihargai. Hal ini membuat dukungan sosial menjadi tidak baik,

kurang rasa saling membantu antar rekan kerja.

5) Treated Fairly

Perasaan tidak diperlakukan tidak adil juga merupakan faktor

terjadinya burnout. Adil berarti saling menghargai dan menerima

perbedaan. Adanya rasa saling menghargai akan menimbulkan rasa

keterikatan dengan komunitas (lingkungan kerja). Pekerja merasa tidak

percaya dengan lingkungan kerjanya ketika tidak ada keadilan. Rasa

Page 68: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

68

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

ketidakadilan biasa dirasakan pada saat masa promosi kerja, atau

ketika pekerja disalahkan ketika mereka tidak melakukan kesalahan.

6) Dealing with Conflict Values

Pekerjaan dapat membuat pekerja melakukan sesuatu yang tidak sesuai

dengan nilai mereka. Misalnya seorang sales terkadang harus

berbohong agar produk yang ditawarkan bisa terjual. Namun hal ini

dapat menyebabkan seseorang menurunkan performa, kualitas kerjanya

karena tidak sesuai dengan nilai yang dimiliki. Seseorang akan

melakukan yang terbaik ketika melakukan apa yang sesuai dengan

nilai, belief, menjaga integritas dan self respect.

6.Kerangka fikir

Untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti,

sehingga akan dapat memperjelas dan memperluas jalannya penelitian yang

akan diteliti, diperlukan kerangka fikir. Adapun gambar kerangka fikir dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Fikir

variabel X

Beban kerja

Work Overloaded

Lack of Work

Control

Rewarded for

Work

variabel Y

Burnout

Eksternal

Internal

Breakdown in

Community

Treated Fairly

Dealing with

Conflict Values

Page 69: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

69

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

7. HIPOTESIS

Adapun hipotesis yang penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah :

” Ada Pengaruh Beban Kerja terhadap Burnout ( Tingkat kejenuhan )

Karyawan Alfamart di Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung

Timur“.

C. METODE PENELITIAN

Metode dalam penelitian ini adalah explanatory atau penjelasan

sebagai landasan adanya variabel-variabel serta pengujian hipotesis.

Berdasarkan tujuan penelitian yang ditetapkan yaitu untuk

memberikan gambaran keadaan beban kerja dan burnout yang ada

serta untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.

1. Batasan Konsep dan Definisi Operasional Variabel

a. Batasan Konsep

Variabel penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu 1

variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang tergantung pada

variabel lainnya, serta satu variabel bebas (independent variable) yaitu

variabel yang tidak tergantung pada variabel lain. Variabel – variabel yang

digunakan pada penelitian ini adalah ;

1. Beban Kerja (independent variable / Variabel X )

2. Burnout (independent variable /Variabel Y )

Page 70: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

70

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

b. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan penjabaran suatu variabel ke dalam

indikator-indikator. Dengan adanya definisi operasional pada variabel yang

dipilih dan digunakan dalam penelitian maka akan mudah diukur. Variabel

tersebut adalah sebagai berikut (Panudju, 2003) :

Beban kerja (independent variable / Variabel X )

Beban kerja adalah suatu kondisi dari pekerjaan dengan uraian tugasnya

yang harus diselesaikan pada batas waktu tertentu. Adapun indikator

yang diukur adalah :

1) Faktor eksternal.

2) Faktor internal

Burnout (independent variable /Variabel Y )

Burnout merupakan kondisi emosional di mana seseorang merasa lelah

dan jenuh secara mental ataupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan

yang meningkat. Adapun indikator yang diukur adalah ;

1) Work Overloaded

2) Lack of Work Control

3) Rewarded for Work

4) Breakdown in Community

5) Treated Fairly

6) Dealing with Conflict Values

Page 71: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

71

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

A. Validitas

Uji validitas menurut Simamora (2002 : 57) digunakan untuk

mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang

diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari yang diteliti secara

tepat. Syarat minimum dianggap memenuhi syarat adalah apabila r : 0,3. Jadi

apabila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir

instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Metode uji ke viliditas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi product moment.

B. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah ketetapan alat ukur, dimana suatu alat ukur yang

dipergunakan pada waktu yang berbeda pada penelitian yang sama atau

sejenis akan menunjukkan hasil yang relatif sama. Rumus Pengujian

Reliabilitas Instrument Dengan Teknik Alpha Cronbach.

Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Nurgiyantoro, 2004: 352) :

Hasil α 0,60 = reliabel, Hasil α < 0,60 = tidak reliabel

3. Teknik pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kuesioner dan dokumentasi.

4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

a) Populasi

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk

peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa

yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti, karena itu dipandang

sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006:223).

Page 72: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

72

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Alfamart

Labuhan Maringgai yang berjumlah 28 orang.

b). Sampel

Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota

populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak

mungkin meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu harus

membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel

(Ferdinand, 2006).

Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan Alfamart di Labuhan

Maringgai yang berjumlah 28 responden.

c. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

Sampel Jenuh.

Sesuai pendapat Sugiyono (2003 : 123) mengatakan bahwa :

“Sampling jenuh adalah teknik penentu sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel”.

5. Teknik analisa data

Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah Analis Kuantitatif .Metode

analisis ini merupakan metode analisis yang dilakukan terhadap data yang

diperoleh dari hasil jawaban kuesioner/digunakan untuk menganalisis data

yang berbentuk angka-angka, menggunakan rumus Regresi linear sederhana.

Page 73: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

73

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Instrument

a. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas instrument variabel x dan y di uji dengan menggunakan

korelasi produk moment dengan bantuan SPSS.16.0, Berdasarkan hasil

penelitian ini angket instrumen yang digunakan valid karena r hitung lebih

dari 0,3.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Setelah pengujian validitas dilakukan dan instrument penelitian

dinyatakan valid, maka selanjutnya harus dilakukan pengujian realibilitas

guna mengetahui ketetapan alat ukur yang digunakan, dalam hal ini

pengujian reliabilitas menggunakan teknik alpha crobach dengan

menggunakan program SPSS 16.0.

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa

instrument yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel karena

hasilnya lebih dari 0,6.

2.Hasil uji regresi linear sederhana

Tabel. Nilai Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.317 3.996 3.082 .005

Beban kerja

.484 .172 .483 2.814 .009

a. Dependent Variable: Beban kerja

Page 74: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

74

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Pada tabel di atas dapat diketahui nilai constant 12.317 dan nilai

b=0.484, dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 12.317 + 0.484 X

Konstanta 12.317 memiliki arti, jika tidak ada beban kerja maka nilai

dari Burnout adalah 12.317. Koefisien regresi beban kerja (b=0.484)

menunjukkan bahwa kontribusi variabel beban kerja terhadap Burnout (

Tingkat kejenuhan ) Karyawan adalah sebesar 0.484, artinya jika beban kerja

menjadi sebesar 1 satuan skor maka akan meningkatkan Burnout ( Tingkat

kejenuhan ) sebanyak 0.484 satuan skor dan sebaliknya jika terjadi

penurunan satu satuan skor beban kerja maka akan menurunkan Burnout (

Tingkat kejenuhan ) Karyawan sebesar 0.484 satuan skor.

Pada tabel di atas diketahui nilai signifikan beban kerja adalah 0.009

nilai tesebut lebih kecil dari 0.05, hal ini berarti hipotesis yang penulis

ajukan yaitu Ada Pengaruh Beban Kerja terhadap Burnout ( Tingkat

kejenuhan ) Karyawan Alfamart di Kecamatan Labuhan Maringgai

Lampung Timur, diterima.

Tabel. Nilai Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .483a .234 .204 5.48387

a. Predictors: (Constant), VAR00012

Pada tabel di atas diketahui bahwa nilai R=0,483, yang artinya tingkat

hubungan antara beban kerja dengan Burnout ( Tingkat kejenuhan ) adalah

48,3%. Sedangkan nilai R Square= 0,234 berarti bahwa pengaruh beban

kerja Terhadap Burnout ( Tingkat kejenuhan ) karyawan adalah 0,234 atau

Page 75: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

75

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

23,4% dan selebihnya sebesar 76,4 % dipengaruhi faktor yang lain, yang

tidak dibahas dalam penelitian ini.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1.Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang penulis lakukan menggukan regresi

linear sederhana disimpulkan bahwa :

1. Ada Pengaruh Beban Kerja terhadap Burnout ( Tingkat kejenuhan )

Karyawan Alfamart di Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung

Timur.

2. Besarnya pengaruh beban kerja Terhadap Burnout ( Tingkat

kejenuhan ) Karyawan adalah 0,234 atau 23,4% dan selebihnya

sebesar 76,4 % dipengaruhi faktor yang lain, yang tidak dibahas

dalam penelitian ini.

2.Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka

penulis mengajukan saran yaitu :

1. Hendaknya perusahaan memberikan pelatihan tentang tugas dan

tanggung jawab kepada karyawan dengan tujuan mengembangkan

kemampuan dan keahlian, sehingga karyawan dapat menyesuaikan

diri dengan oprasionalnya dan memahami tuntutan perusahaan.

2. Perusahaan harus memperhatikan faktor – faktor yang dapat

menjadi pemicu terjadinya burnout pada karyawan karena dengan

terjadinya burnout maka akan semakin menurunkan kinerja

karyawan

3. Karyawan hendaknya selalu berpikir positif dalam pekerjaan dan

mencoba lebih menikmati pekerjaannya, agar lebih berhati-hati dan

bersabar dalam mengerjakan pekerjaannya. `

Page 76: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

76

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

DAFTAR PUSTAKA

Dessler 2009 . Human Resource Management 8th Edition. New Jersey:

Prentice-Hall. Inc.

Gehmeyr. 2000. The Word Wide Web http:/www.fmi.uni passu.de/worter

klaerungen/burnout.html. Worterklaerungen-Burnout.

Greenberg. 2002. Comprehensive Stress Management (7th

.ed). New York .

America.

Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Bumi

Aksara. Jakarta.

Imam, Ghozali. 2009. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Leiter & Maslach. 2005. Banishing burnout six strategies for improving your

relationship with work. Jossey Bass. USA.

Lewin & Sager. 2008. Job Burnout Symptoms and remedies. http://

www.CareerBuilder.com.

Maslach. 2003. Understanding Burnout: Definitional Issues in Analyzing a

Complex Phenomenon. In W. S. Paine (Ed), Job Stress and Burnout.

Beverly Hills Sage Publications.

Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Penerbit Universitas

Indonesia. Depok.

Prihatini. 2007. Analisis Hubungan Beban kerja dengan Stres Kerja

Perawat.

Poerwandari. 2010. Pendekatan Kualitatif Dalam penelitian Psikologi.

Gramedia Pustaka. Jakarta.

Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.

Tarwaka. 2011. Dasar-dasar pengetahuan Ergonom dan Aplikasi ditempat

kerja. Harapan Press Solo. Solo.

Page 77: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

77

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Utomo. 2008. Administrasi public Baru di Indonesia. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta.

Winaya. 2001. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam dan

peningkatan kualitas sumberdaya manusia. EGC. Jakarta.

Page 78: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

78

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

KONSUMEN PADA SPBU 24.341.128 SRI MENANTI KECAMATAN

BANDAR SRIBHAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Aliminuddin

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung Timur

Jln. Pramuka Way Jepara Lampung Timur

ABSTRAK

SPBU 24.341.128 merupakan salah satu mitra penjualan resmi yang

ditunjuk oleh Pertamina untuk mendistribusikan BBM di Sri Menanti Bandar

Sribhawono. Semakin ketatnya persaingan mengharuskan SPBU 24.341.128

Sri Menanti selaku salah satu penyedia jasa pelayanan untuk selalu

meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas

pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah

diberikan kepada konsumen selama ini telah sesuai dengan harapan

konsumen atau belum.

Oleh karena itu peneliti merumuskan masalah Apakah ada Pengaruh

Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen Pada SPBU 24.341.128

Sri Menanti di Kecamatan Bandar Sribhawono”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Konsumen pada SPBU 24.341.128 Sri Menanti di Kecamatan Bandar

Sribhawono. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik

kuesioner dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah

masyarakat/konsumen di Bandar Sribhawono yang membeli BBM atau

menggunakan jasa SPBU 24.341.128 Sri Menanti yang berjumlah tidak

terbatas (unrestricted). Besarnya unit sampel untuk penelitian ini adalah 100

sampel dengan anggapan bahwa 100 sampel tersebut telah dapat mewakili

keseluruhan populasi.

Berdasarkan analisis data yang peneliti lakukan menggunakan regresi linear

sederhana diperoleh nilai R Square atau koefisien = 0.552 yang berarti

pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen adalah 0.552 atau

55,2%, dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Sedangkan, nilai signifikan kepuasan konsumen adalah 0,000,

nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 atau 0,000<0,05 yang juga berarti bahwa

hipotesis yang diajukan peneliti yaitu ”Ada Pengaruh Kualitas Pelayanan

terhadap Kepuasan Konsumen pada SPBU 24.341.128 Sri Menanti di

Kecamatan Bandar Sribhawono”, dapat diterima.

Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Konsumen.

Page 79: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

79

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

A. PENDAHULUAN

1.Latar Belakang Masalah

Stasiun pengisian bahan bakar adalah tempat dimana kendaraan

bermotor bisa memperoleh bahan bakar. Di Indonesia, stasiun pengisian

bahan bakar dikenal dengan nama SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar

Umum). Stasiun Pengisian Bahan BakarUmum(SPBU), umumnya

menyediakan beberapa jenis bahan bakar minyak, sepertipremium atau

bensin, pertamax, solar dan gas LPG.

SPBU 24.341.128 merupakan salah satu mitra penjualan resmi yang

ditunjuk oleh Pertaminauntuk mendistribusikan BBM di Sri Menanti Bandar

Sribhawono.Semakin ketatnya persaingan mengharuskan SPBU 24.341.128

Sri Menanti selaku salah satu penyedia jasa pelayanan untuk selalu

meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas

pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah

diberikan kepada konsumen selama ini telah sesuai dengan harapan

konsumen atau belum.

Salah satu kunci sukses agar dapat bersaing di pasar global adalah

kemampuan untuk memenuhi atau melampaui standar-standar yang

berlaku.SPBU 24.341.128 Sri Menanti merupakan SPBU yang mempunyai

jaminan pelayanan Pasti Pas dan 3 S (senyum, sapa,salam). SPBU

Pertamina Pasti Pas adalah SPBU yang telah tersertifikati dapat memberikan

pelayanan terbaik memenuhi standar kelas dunia.Konsumen dapat

mengharapkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang

ramah serta fasilitas nyaman.Selain itu, tersedia juga layanan tambahan,

misalnya mushola, pompa angin, toilet dan sebagainya.

Peranan kualitas pelayanan terhadap pelanggan dalam suatu

kegiatanbisnissangatpentingdanberpengaruh

Page 80: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

80

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

terhadapkepuasanpembelian.Menurut Tjiptono (2008:59), definisi kualitas

pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginanpelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi

harapan pelanggan.

Kepuasan yang dirasakan konsumen sangat mendukung pencapaian

tujuan perusahaan.SPBUdituntutuntukbersaing,tidakhanyadalam aspek

produk tetapi banyak hal yang perlu diperhatikan, diantaranya kualitas yang

baik terhadap kepuasan konsumen.

Konsumen saat ini memegang kendali yang kuat karena memiliki variasi

dalam memutuskan SPBU mana yang akan mereka kunjungi dalam

melakukan pembelian bahan bakar. Tentunya mereka akan memilih SPBU

yang memiliki fasilitas dan pelayanan terbaik. Masyarakat Indonesia pada

umumnya memilikisifat ingin dilayani secara penuh (full service), maka

pelayanan yang menyentuhbagi konsumen akan memberikan kesan positif di

benak konsumen.Kondisi seperti ini menyebabkan kepuasan konsumen

menjadi tolak ukur dalam menilai kualitas pelayanan yang diberikan oleh

perusahaan.

Adanya keluhan yang dirasakan oleh konsumen akan membuat

konsumen merasa tidak puas secara psikologis. Ketidakpuasan ini akan

menyebabkan timbulnya emosi negatif seperti kemarahan dan kekecewaan

yang nantinya akan berdampak pada pembelian selanjutnya. Semakin tinggi

keterlibatan emosi konsumen dan resiko yang diterimanya, maka semakin

besar tingkat sensitifitas konsumen tersebut terhadap kepuasan dan

ketidakpuasan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini peneliti

tertarik untuk mengambil judul: “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Konsumen pada SPBU 24.341.128 Sri Menanti Kecamatan

Bandar Sribhawono.

Page 81: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

81

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Ada Pengaruh

Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen Pada SPBU 24.341.128

Sri Menantidi Kecamatan Bandar Sribhawono.

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ApakahAda Pengaruh

Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen padaSPBU 24.341.128 Sri

Menantidi Kecamatan Bandar Sribhawono.

B.TINJAUAN PUSTAKA

1. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh harapan

konsumen.Harapan konsumen dapat bervariasi dari konsumen satu

dengan konsumen lain walaupun pelayanan yang diberikan

konsisten.Kualitas mungkin dapat dilihat sebagai suatu kelemahan

kalau konsumen mempunyai harapan yang terlalu tinggi, walaupun

dengan suatu pelayanan yang baik.

Rangkuti (2007:45) menyatakan bahwa salah satu cara agar penjualan

jasa suatu perusahaan lebih unggul dibandingkan para pesaingnya

adalah dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu,

yang memenuhi tingkat kepentingan konsumen. Tingkat kualitas

pelayanan harus dipandang melalui sudut pandang penilaian

pelanggan, karena itu dalam merumuskan strategi dan program

pelayanan perusahaan harus berorientasi pada kepentingan pelanggan

dengan memperhatikan komponen kualitas pelayanan.

Menurut Lovelock dan Wright (2008:122),kualitas pelayanan

merupakan perspektif pelanggan dalam jangka panjang dan

merupakanevaluasi kognitif dari jasa transfer. Perusahaan yang

memberikan komitmen padakualitas dan secara konsisten

memberikan kualitas pelayanan akan menikmatikeunggulan

persaingan sehingga perusahaan dapat dengan mudah

Page 82: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

82

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

membinaloyalitas pelanggan dan membina hubungan pelanggan

dengan sukses. Ini berartikualitas pelayanan (service quality)

merupakan salah satu aspek yang memberikankontribusi pada

keberhasilan suatu organisasi.

Sedangkan Tjiptono (2008:59) berpendapat bahwa definisi kualitas

pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginanpelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi

harapan pelanggan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas

pelayanan adalah kegiatan atau manfaat yang dapatdiberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak terwujud dan tidakpula

berakibat pemilihan sesuatu.

2. Indikator Kualitas Pelayanan

Tujuan pelayanan adalah memberikan pelayanan yang dapat

memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan

fokus pelayanan kepada pelanggan.Barata (2010:211) berpendapat bahwa

indikator kualitas pelayanan meliputi :

1. Kemampuan

Merupakan pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak

diperlukan untuk menunjang kualitas pelayanan yang dapat meliputi

kemampuan dalam bidang kerja yang ditekuni untuk melaksanakan

komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi dan menggunakan

public relation.

2. Sikap

Merupakan perilaku yang harus ditonjolkan ketika menghadapi

konsumen yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemauan

konsumen.

Page 83: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

83

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

3. Penampilan

Merupakan kemampuan karyawan baik yang bersifat fisik maupun non

fisik yang mampu merefleksikan kepercayaan deviden kredibilitas dari

pihak lain.

4. Perhatian

Merupakan kepedulian penuh terhadap konsumen baik yang berkaitan

dengan perhatian kebutuhan dan keinginan konsumen maupun

keramahan atas saran dan kritikan seorang konsumen.

5. Tindakan

Merupakan suatu perbuatan dalam berbagai kegiatan yang nyata yang

harus dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen.

6. Tanggungjawab

Merupakan sikap keberpihakan kepada konsumen sebagai wujud

kepedulian menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau

ketidakpuasan konsumen.

Kebutuhan konsumen akan sangat menentukan kualitas yang akan

diberikan oleh perusahaan sehingga kualitas yang tinggi bukan berdasar

pada persepsi perusahaan melainkan berdasar pada persepsi konsumen.

Seperti yang dikemukakan oleh Zeithaml dan Bitner (2007:78) bahwa

perusahaan harus menetapkan customer defined standards yang

merupakan pelaksanaan standar layanan berdasarkan kebutuhan

konsumen.

3. Kepuasan Konsumen

Kotler (2009:61) mendefinisikan kepuasan sebagai perasaan senang

atau kecewa seseorangyang dialami setelah membandingkan antara

persepsi kinerja atau hasil suatuproduk dengan harapan-harapannya.

Page 84: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

84

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Sedangkan Engel, et al dalamTjiptono(2008:97) mendefinisikan

bahwa kepuasan pelanggan merupakanevaluasi purnabeli di mana

alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya samaatau melebihi

harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabilahasil

(outcome) tidak memenuhi harapan.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwakepuasan

konsumen adalah suatu perasaan yang dirasakan oleh pelanggansetelah

membandingkan kinerja layanan perusahaan terhadap harapan

yangdiinginkan akan layanan tersebut.

4. MengukurKepuasan Konsumen

Menurut Kotler (2009:189), jasa didefinisikan sebagai setiap

tindakan/kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak penyedia

jasa kepada pihak konsumen, yang pada dasarnya tidak berwujud dan

tidak mengakibatkan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak

dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Ada beberapa metode yang bisa dipergunakan setiap perusahaan

untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggan yaitu(Kotler, 2009:191)

:

1. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu menyediakan

kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya

guna menyampaikan kritik dan saran, pendapat serta keluhan mereka.

Media yang bisa digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan di

tempat- tempat strategis,menyediakan kartu komentar, menyediakan

saluran telepon khusus dan lain- lain mengingat zaman sekarang teknologi

sudah maju sekarang perusahaan- perusahaan dapat membuat account di

jejaring sosial dan megirimkan keluhan atau dapat melalui e-mail.

Page 85: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

85

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2. Ghost Shopping (Mystery Shopping)

Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang

(ghost shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli

potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian Ghost shopper

menyampaikan temuan- temuan mengenai kekuatan dan kelemahan produk

perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian

produk- produk tersebut.

3. Lost Customer Analysis

Sedapat mungkin perusahaan menghubungi para pelanggannya yang telah

berhenti membeli atau telah beralih pemasok dan diharapkan diperoleh

informasi penyebab terjadinya hal tersebut.

4. Survei Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan dilakukan dengan metode survei, baik melalui pos,

telepon, maupun wawancara pribadi. Dengan melalui survei, perusahaan

akanmemperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari

pelanggan sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan

menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.

Salah satu cara mengukur kepuasan konsumen dengan metode survei

kepuasan konsumen dapat menggunakan pengukuran SERVQUAL

(servicequality) yang dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama

yaitu persepsi konsumen atas layanan yang nyata mereka terima (perceived

service) dengan layanan yang diharapkan (expected service).

5. Indikator Kepuasan Konsumen

Pada industri jasa, kepuasan pemakai jasa selalu dipengaruhi oleh

interaksi antara konsumen dan karyawan yang melakukan kontak layanan

(service encounter) yang terjadi pada saat konsumen berinteraksi dengan

organisasi untuk memperoleh jasa yang dibelinya.Indikator penelitian

Page 86: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

86

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

kepuasan pemakai jasa diambil dari Spreng, Mackenzie dan Olshavsky yang

dikutip Tjiptono (2011:299) adalah sebagai berikut :

1.Kesesuaian harapanjasa

2.Persepsi kinerja jasa

3.Penilaian konsumen

6.Kerangka Fikir

Untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang akan

diteliti, sehingga akan dapat memperjelas dan memperluas jalannya

penelitian yang akan diteliti, diperlukan kerangka fikir. Adapun gambar

kerangka fikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Fikir

(Tjiptono, 2011:299)

( Barata, 2010:211)

Kemampuan

Sikap

Variabel X

Kualitas

Pelayanan

Tindakan

Penampilan

Perhatian

Penilaian

konsumen

Persepsi kinerja

jasa

Kesesuian

harapan jasa

Variabel Y

Kepuasan

Konsumen

Tanggungjawab

Page 87: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

87

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

7.Hipotesis

Adapun hipotesis yang peneliti rumuskan dalam penelitian ini adalah

:

”AdaPengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada

SPBU 24.341.128 Sri Menantidi Kecamatan Bandar Sribhawono”.

C. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, penelitimenggunakan analisis kuantitatif yaitu dengan

menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan angka-angka penelitian, yang

kemudian dianalisis menggunakan metode regresi linear sederhana.

1.Batasan Konsep dan Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu satu

variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang tergantung pada

variabel lainnya, serta satu variabel bebas (independent variable) yaitu

variabel yang tidak tergantung pada variabel lain. Variabel-variabel yang

digunakan pada penelitian ini adalah :

3. Kualitas pelayanan (independent variable/ Variabel X )

Adapun indikator yang diukur adalah:

a) Kemampuan

b) Sikap

c) Penampilan

d) Perhatian

e) Tindakan

f) Tanggungjawab

4. Kepuasan konsumen (dependent variable/ Variabel Y)

Adapun indikator yang diukur adalah :

1)Kesesuaian harapanjasa

Page 88: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

88

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2)Persepsi kinerja jasa

3)Penilaian konsumen

2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

a. Validitas

Uji validitas menurut Simamora (2002 : 57) digunakan untuk

mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang

diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari yang diteliti secara

tepat. Syarat minimum dianggap memenuhi syarat adalah apabila r : 0,3. Jadi

apabila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir

instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Metode uji ke viliditas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi product moment.

b. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah ketetapan alat ukur, dimana suatu alat ukur yang

dipergunakan pada waktu yang berbeda pada penelitian yang sama atau

sejenis akan menunjukkan hasil yang relatif sama. Rumus Pengujian

Reliabilitas Instrument Dengan Teknik Alpha Cronbach.

Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Nurgiyantoro, 2004: 352) :

Hasil α 0,60 = reliabel, Hasil α < 0,60 = tidak reliabel

3.Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Dokumentasi Dan Kuesioner.

4.Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

a. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas;

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

Page 89: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

89

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat atau

konsumendi Bandar Sribhawono yang membeli BBM atau menggunakan

jasa SPBU 24.341.128 Sri Menantiyang berjumlah tidak terbatas

(unrestricted).

b. Sampel

Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota

populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin

meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu harus membentuk sebuah

perwakilan populasi yang disebut sampel ( Ferdinand, 2008:187).

Besaran sampel yang akan dijadikan responden dalam suatu

penelitian agar didapatkan data yang representative harus dapat mewakili

populasi yang akan diteliti, maka peneliti menetapkan besaran sampel adalah

100 responden yang dianggap bahwa 100-150 responden telah mewakili

populasi yang ada.

Penentuan jumlah sampel ini berdasarkan pada pendapat Gay dan

Diehl (2010:168) yang menyatakan bahwa besaran sampel minimum untuk

sebuah penelitian adalah sebanyak 100 responden karena jumlah minimal

tersebut sudah mendekati sempurna atau batas sampel minimum.Berdasarkan

pertimbangan tersebut maka peneliti menetapkan besarnya unit sampel untuk

penelitian ini adalah 100 sampel dengan anggapan bahwa 100 sampel

tersebut telah dapat mewakili keseluruhan populasi.

c. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling,

yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

Page 90: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

90

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data (Sugiyono, 2010:226).

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat/konsumen di Bandar

Sribhawono yang membeli BBM atau menggunakan jasa SPBU 24.341.128

Sri Menanti.

5.TeknikAnalisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Regresi

linear sederhana. Regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada SPBU

24.341.128 Sri Menantidi Kecamatan Bandar Sribhawono

Secara umum rumus dasar regresi sederhana yang digunakan adalah

sebagai berikut(Supranto, 2009:241):

Y = a + bX

Keterangan :

Y = Variabel dependen (Kepuasan konsumen)

X = Variabel independent (Kualitas pelayanan)

a = Konstanta

b = Koefisien-koefisien regresi

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Instrument

a. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas instrument variabel x dan y di uji dengan menggunakan

korelasi produk moment dengan bantuan SPSS.16.0, Berdasarkan hasil

penelitian ini angket instrumen yang digunakan valid karena r hitung lebih

dari 0,3.

Page 91: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

91

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Setelah pengujian validitas dilakukan dan instrument penelitian

dinyatakan valid, maka selanjutnya harus dilakukan pengujian realibilitas

guna mengetahui ketetapan alat ukur yang digunakan, dalam hal ini

pengujian reliabilitas menggunakan teknik alpha crobach dengan

menggunakan program SPSS 16.0.

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa

instrument yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel karena

hasilnya lebih dari 0,6.

2.Hasil Regresi

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan terhadap

responden untuk menentukan pengaruh kualitas pelayanan terhadap

kepuasan konsumen pada SPBU 24.341.128 Sri Menanti di Kecamatan

Bandar Sribhawono tahun 2016, maka peneliti menggunakan rumus regresi

linear sederhana dengan bantuan program SPSS 18.0 yang hasilnya sebagai

berikut:

Tabel.Nilai Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .743a .552 .547 4.241

a. Predictors: (Constant), Kualitas pelayanan

b. Dependent Variable: Kepuasan konsumen

Sumber : Output SPSS 18.0 .

Pada Tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai R=0.743 yang artinya

adalah tingkat hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen

Page 92: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

92

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

adalah 0.743 atau 74,3%. Sedangkan nilai R square atau koefisien

determinasi = 0.552 yang berarti pengaruh kualitas pelayanan terhadap

kepuasan konsumen adalah 0.552atau 55,2%, dan selebihnya dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Tabel.Nilai Koefisien Regresi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Konsumen

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.559 2.564 2.558 .012

Kualitas pelayanan

.869 .079 .743 10.984 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan konsumen

Sumber : Output SPSS 18.0 .

Pada Tabel 12di atas, diketahui nilai signifikan kepuasankonsumen

adalah 0,000, nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 atau 0,000<0,05 yang juga

berarti bahwa hipotesis yang diajukan peneliti yaitu ”AdaPengaruh Kualitas

Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada SPBU 24.341.128 Sri

Menantidi Kecamatan Bandar Sribhawono tahun 2016”, dapat diterima.

Selain nilai signifikan dari Tabel 12di atas diketahui bahwa nilai a

adalah sebesar 6.559dan nilai b adalah 0,869.Jadi persamaan regresinya

adalah sebagai berikut Y = 6.559+ 0,869X

- Konstanta (a) sebesar 6.559menyatakan bahwa jika tidak ada

kualitas pelayananmaka kepuasan konsumen adalah sebesar 6.559.

- Koefisien regresi (b) sebesar0,869X menyatakan bahwa kualitas

pelayananmempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan

konsumen. Besarnya nilai koefisien regresi tersebut juga

memberikan makna bahwa jika terjadi penambahan rata-rata skor

variabel kualitas pelayanansebanyak satu satuan, maka variabel

Page 93: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

93

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

kepuasan konsumen akan meningkat sebesar 0,869satuan dan

sebaliknya, jika terjadi pengurangan rata-rata skor variabel kualitas

pelayanansebanyak satu satuan, maka variabel kepuasan konsumen

akan menurun sebesar 0,869satuan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1.Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang peneliti lakukan menggunakan regresi

linear sederhana diperoleh nilai R square atau koefisien determinasi = 0.552

yang berarti pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen

adalah 0.552atau 55,2%, dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

Sedangkan nilai signifikan kepuasankonsumen adalah 0,000, nilai

tersebut lebih kecil dari 0,05 atau 0,000<0,05 yang juga berarti bahwa

hipotesis yang diajukan peneliti yaitu ”Ada Pengaruh Kualitas Pelayanan

terhadap Kepuasan Konsumen pada SPBU 24.341.128 Sri Menantidi

Kecamatan Bandar Sribhawono tahun 2016”, dapat diterima.

2.Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka

peneliti mengajukan saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan

untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga dapat menimbulkan

kepuasan konsumen pada SPBU 24.341.128 Sri Menanti:

1. Perlu adanya penilaian kualitas pelayanan konsumen olehpemimpin baik

supervisor maupunpemilik SPBU kepada karyawanSPBU.

2. SPBU 24.341.128 Sri Menantiperlu mempercepat proses pelayanan

pengisian BBM yang yang dibutuhkan konsumen sehingga konsumen

tidak harus menunggu lama.

Page 94: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

94

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

3. Karyawan SPBU hendaknya meningkatkan jaminan pelayanan Pasti Pas

dan 3 S (senyum, sapa,salam)kepada konsumen untukmeningkatkan

kepuasan konsumen SPBU 24.341.128Sri Menanti.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010.Penelitian suatu pendekatan Praktek. Penerbit

Bina .Aksara.Jakarta.

Barata, AtepAdya. 2010. Dasar-dasarPelayanan Prima,

CetakanKetiga.Elex Media Komputindo. Jakarta.

Ferdinand, A. 2008. MetodePenelitianManajemenEdisi 2. BP

UniversitasDiponegoro.Semarang.

Gay, L.R. dan Diehl, P.L. 2010. Research Methods for Bussiness and

Management. Macmillan. https//:etd.repository.ugm.ac.id.

Ghozali, Imam. 2010.Analisis Multivariate dengan Program

SPSS.BadanPenerbitUniversitasDiponegoro. Semarang.

Kotler, Philip.2009.ManajemenPemasaranbuku 1 dan 2.Prenhallindo.

Jakarta.

Lovelock, Christopher H dan Lauren K Wright. 2008.

ManajemenPemasaranJasa. PenerbitIndeks. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2007.RisetPemasaran.PT GramediaPustakaUtama.

Jakarta.

Simamora, B. 2009. RisetPemasaran: Falsafah, Teori, danAplikasi.

GramediaPustakaUtama.Jakarta.

Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Administrasi.Alfabeta. Bandung.

Supranto, J. 2009. StatistikTeoridanAplikasi, Edisiketujuh.Erlangga.

Jakarta.

Tjiptono, Fandy. 2011. Total Quality Service. Andi Offset. Yogyakarta.

Page 95: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

95

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

.2008. ManajemenJasaEdisike 2. Andi Offset. Yogyakarta.

Zeithaml, Valarie A.,A. Parasuramandan Leonard L. Berry. 2007.

Delivering Quality Service. The Free Press. New York.

Ziethaml, Valerie.A.danBitner, Mary Jo. 2007.Service Marketing. McGraw

Hill.Boston.

Page 96: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

96

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN INSENTIF TERHADAP

KINERJA PEGAWAI DINAS PU ( BINA MARGA ) KABUPATEN

LAMPUNG TIMUR

SUSI SULASTRI

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung Timur

Jln. Pramuka Way Jepara Lampung Timur

ABSTRAK Motivasi dan insentif memegang peranan penting didalam

keberhasilan suatu organisasi dalam pencapai tujuannya. Keterlibatan

individu didalam suatu organisasi tidak terlepas dari motivasi individu

tersebut dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan primer yang

berupa pangan, sandang, dan papan, maupun kebutuhan sekundernya yang

berupa kebutuhan social. Oleh sebab itu, kinerja seseorang didalam suatu

organisasi akan sangat dipengaruhi oleh seberapa besar organisasi tersebut

mampu memberikan motivasi yang baik kepada anggotanya, baik motivasi

berupa materi ( kebutuhan Primer ) maupun motivasi berupa kebutuhan akan

aktualisasi diri. Motivasi kerja terhadap anggota dalam suatu organisasi

merupakan komponen penting yang mutlak harus dilakukan sehingga akan

mendorong anggota organisasi tersebut untuk meningkatkan kinerjanya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan 1)

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap kinerja pegawai Di Dinas PU Bina Marga

Lampung Timur “. 2) Pengaruh Insentif terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas

PU Bina Marga Lampung Timur “. 3) Pengaruh Motivasi Kerja dan Insentif

secara bersama – sama terhadap kinerja pegawai Di Dinas PU Bina Marga

Lampung Timur. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan observasi, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data

dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dilakukan dengan

menggunakan analisis tabel sedangkan analisis kuantitatif dilakukan

berdasarkan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada

responden, kemudian hasil jawaban responden dihitung dengan rumus

regresi linear berganda.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa 1).Motivasi

Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Di Dinas PU (Bina Marga)

Kabupaten Lampung Timur. 2) Insentif berpengaruh terhadap kinerja

pegawai Di Dinas PU (Bina Marga) Kabupaten Lampung Timur. 3).Motivasi

Kerja dan Insentif secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja

pegawai Di Dinas PU (Bina Marga) Kabupaten Lampung Timur.

Kata Kunci: Motivasi, Insentif dan Kinerja pegawai.

Page 97: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

97

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

A.PENDAHULUAN

I.Latar Belakang

Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi

para anggota dalam suatu organisasi, baik dalam organisasi pemerintahan

maupun non pemerintah. Dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban tersebut

terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil yang baik

serta memuaskan sesuatu dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya.

Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik sesuai dengan tujuan , maka

setiap organisasi mempunyai suatu aturan yang dituangkan dalam bentuk

kebijakan. Kebijakan ini dibuat dengan maksud agar tiap komponen

organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Hakekat pemerintahan adalah pelayanan kepada masyarakat. Ia tidaklah

diadakan untuk melayani dirinya sendiri, melainkan untuk melayani rakyat,

dengan kata lain pemerintah adalah pelayan masyarakat. Pelayan publik oleh

birokrasi merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur Negara

sebagai abdi masyarakat disamping sebagai abdi Negara (kurniawan, 2005;4)

Pegawai negeri sipil merupakan sumber daya aparatur Negara yang

bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional,

jujur , adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas Negara, pemerintah dan

pembangunan dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila dan

Undang –Undang dasar 1945. Kedudukan dan peranan pegawai negeri sipil

di Indonesia dirasakan semakin penting untuk menyelenggarakan

pemerintahan dan pembangunan dalam usaha mencapai tujuan nasional yaitu

mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadapan modern ,

demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi. Dalam organisasi

pemerintahan , kinerja pegawai dalam melakukan tugasnya sering tidak

sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Mereka sering melakukan

kesalahan yang tidak seharusnyaterjadi misalnya sering tidak masuk kerja

Page 98: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

98

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

tanpa alasan yang jelas, tidak sungguh – sungguh mematuhi peraturan jam

kerja.

Hal ini akan berakibat tidak baik bagi organisasi , karena pekerjaan

menjadi sering tidak dapat selesai pada waktunya yang ditentukan, banyak

waktu yang tidak perlu bekerja maksimal karena gaji telah ditetapkan

jumlahnya, dan tunjangan juga diberikan.

Dalam mencapai kinerja pegawai , yaitu demi tercapainya tujuan

organisasi , dibutuhkan motivasi kerja dikalangan pegawai. Motivasi juga

disebut sebagai pendorong, keinginan atau kebutuhan. Menurut winardi

(dalam Abdurrahmat, 2006 : 81 ) , motivasi dalam sebuah konteks organisasi

merupakan suatu kekuatan potensial yang ada pada diri seorang manusia,

yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah

kekuatan luar yang pada intinya bekisar sekitar imbalan moneter dan imbalan

non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau

secara negatif , dimana hal ini tergantung pada situasi dan kondisi yang

dihadapi orang yang bersangkutan. Dapat dilihat dengan jelas bahwa

organisasi hanya akan berhasil mencapai tujuan dan sasarannya apabila

semua komponen organisasi tersebut berupaya menampilkan kinerja yang

optimal dengan member motivasi dan insentif yang baik.

Penelitian ini dilaksanakan di DINAS PU BINA MARGA

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR yang merupakan salah satu instansi

pemerintah daerah yang memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan

kegiatan pengelolaan infrastruktur diwilayahnya yang beralamat di Jl.

BUAY ANAK TUHA Komplek Perkantoran Pemda Lampung Timur. Maka

untuk menjamin terlaksananya seluruh tugas –tugas sesuai dengan apa yang

telah direncanakan oleh organisasi tersebut diperlukan kinerja pegawai yang

optimal dengan memberikan motivasi kerja kepada para pegawai.

Page 99: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

99

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Para pegawai pada DINAS PU BINA MARGA merupakan bagian

integral dan memegang peranan penting dalam setiap tugas yang berkenan

dengan bina marga kabupatean lampung timur. Tanpa adanya sumber daya (

pegawai) yang berkualitas maka Dinas PU Bina Marga kabupaten lampung

timur tidak dapat menjalankan kegiatannya dengan baik.

Berdasarkan hal – hal tersebut diatas , penulis mengambil judul :

“ Pengaruh Motivasi Kerja dan Insentif terhadap Kinerja Pegawai

Dinas PU Bina Marga kabupaten Lampung Timur”

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap Kinerja pegawai

Di Dinas PU Bina Marga Lampung Timur ?

2. Apakah Insentif berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas

PU Bina Marga Lampung Timur?

3. Apakah Motivasi Kerja dan Insentif secara bersama - sama

berpengaruh terhadap kinerja pegawai Di Dinas PU Bina Marga

Lampung Timur?

3 .Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap kinerja pegawai Di Dinas PU Bina

Marga Lampung Timur.

2. Pengaruh Insentif terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas PU Bina

Marga Lampung Timur.

Page 100: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

100

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

3. Pengaruh Motivasi Kerja dan Insentif secara bersama – sama

terhadap kinerja pegawai Di Dinas PU Bina Marga Lampung Timur.

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari kata latin “ Movere” yang berarti dorongan atau

daya penggerak. Motivasi berasal dari kata dasar motif yang berarti

dorongan pada sifat manusia untuk bertindak atau bergerak dan secara

langsung melalui saluran perilaku mengarah pada tujuan. Tingkah laku

seseorang dipengaruhi serta dirangsang oleh keinginan , kebutuhan, tujuan,

dan kepuasannya . rangsangan tersebut dapat berupa materil dan non materil,

yang akan menciptakan “motif dan motivasi” yang mendorong orang

bekerja” ( beraktivitas) untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan hasil

kerja. Dengan demikian, ada faktor – faktor yang mendorong seseorang

tersebut untuk berbuat atau bertindak. Dari pengertian diatas , motivasi

adalah suatu pendorong bagi seseorang untuk mencapai tujuan.

Denim ( 2004 : 15) mengatakan bahwa pada hakikatnya motivasi

adalah perasaan atau keinginan seseorang yang berada dan bekerja pada

kondisi tertentu untuk melaksanakan tindakan – tindakan yang

menguntungkan di lingkungan organisasi.

Menurut siagian ( 2002 : 102 ) motivasi adalah daya pendorong yang

mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk

mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian dan keterampilan, tenaga

dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi

tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka

pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan

sebelumnya.

Page 101: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

101

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Dari keseluruhan dapat dinyatakan bahwa motivasi adalah

merupakan suatu factor pendorong atau penggerak seseorang untuk mau

bertindak dan bekerja dengan giat sesuai dengan tugas dan kewajibannya

untuk mencapai suatu tujuan. Maka diharapkan pegawai yang termotivasi

sangat mengerti tujuanh dan tindakan mereka dan meyakini juga bahwa

tujuan tersebut akan tercapai

2. Tipe – tipe Motivasi

Motivasi merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan

ragamnya.secara umum menurut Danim ( 2004 :17 ), menglasifikasikan

motivasi ke dalam 4 jenis yaitu :

a. Motivasi positif

Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari keuntungan

– keuntungan tertentu. Manusia bekerja disuatu organisasi jija merasa bahwa

upaya yang telah dilakukannya akan memberikan keuntungan tertentu,

apakah besar atau kecil. Motivasi positif merupakan pemberian motivasi atau

usaha membangkitkan motif, dimana hal ini diarahkan pada usaha untuk

mempengaruhi orang lain agar bekerja secara baik dan antusias dengan cara

memberikan keuntungan tertentu kepadanya. Yang termasuk kedalam

motivasi positif ini berupa imbalan yang menarik, informasi tentang

pekerjaan, kedudukan atau jabatan , perhatian atasan terhadap bawahan,

kondisi kerja, rasa partisipasi, dianggap penting, pemberian tugas dan

tanggung jawab, dan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

b. Motivasi negatif

Motivasi negatif sering dikatakan sebagai motivasi yang bersumber dari rasa

takut, sebagai contoh jika seseorang tidak mau bekerja maka akan muncul

rasa takut dikeluarkan dan takut tidak diberi gaji. Motivasi yang negatif

yang berlebihan sering membuat organisasi tidak mampu memcapai tujuan.

Page 102: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

102

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

c. Motivasi dari dalam

Motivasi dari dalam timbul dari diri pegawai pada waktu ia menjalankan

tugas dan kewajiban dan bersumber dari dalam diri pekerja itu sendiri. Hal

ini berarti kesenangan pegawai muncul ketika ia bekerja dan ia sendiri

menyenangi pekerjaannya.

d. Motivasi dari luar

Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat

adanya pengaruh yang ada diluar pekerjaan dan dari luar diri pekerja itu

sendiri. Motivasi dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan, kesempatan

cuti, rekreasi dan lain – lain. Dan sering juga seseorang itu mau bekerja

karena semata –mata didorong oleh adanya sesuatu yang ingin dicapai.

Dalam penelitian ini indikator pengukuran motivasi kerja yang akan

dipakai adalah menurut hasibuan (2006 : 86),motivasi adalah “ dorongan

atau daya penggerak”, motivasi ini hanya diberikan kepada Manusia khusus

nya kepada para bawahan atau pengikut, yang menyatakan bahwa standar

dasar mengenai pengukuran motivasi kerja pegawai adalah sebagai berikut :

1. Kegairahan kerja.

2. Kepatuhan terhadap aturan.

3. Kesungguhan dalam tugas.

4. Motif / dorongan kerja.

5. Kepuasan dalam bekerja.

3.Insentif

Insentif menurut Moekijat ( 2005 : 77 ), sering dipergunakan untuk

menunjukkan pembayaran jasa yang baik pada pekerja kasar atau

administratif yang memadukan pengawasan upah yang dirumuskan termasuk

gaji, tradisi makan minimum dan perumahan dalam arti input ,insentif,

merupakan balas jasa, yang dibayar atas kesatuan hasil.

Page 103: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

103

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Insentif merupakan sarana motivasi, dapat berupa perangsang atau

dorongan yang diberikan dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam diri

mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi dalam

berorganisasi Sujatmoko ( 2007: 60 ).

Jadi menurut pendapat – pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

insentif adalah dorongan pada seseorang agar mau bekerja dengan baik agar

lebih dapat mencapai tingkat kinerja sehingga dapat meningkatkan gairah

kerja dan motivasi seorang karyawan.jadi seorang mau bekerja dengan baik

apabila terdapat motivasi dalam diri.yang menjadi masalah bagaimana

menciptakan gairah kerja dan motivasinya.sebab waaupun motivasi sudah

terbentuk apabila tidak disertai gairah kerjanya maka tetap saja karyawan

tidak bias bekerja sesuai yang diharapkan.

Menurut Hasibuan ( 2008 : 94 ) insentif adalah tambahan balas jasa

yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi

standar.Insentif ini merupakan alat yang di pergunakan pendukung prinsip

adil dalam pemberian kompensasi. Indikator – indikator insentif dapat diukur

seperti berikut :

1. Kinerja

2. Lama bekerja

3. Senioritas

4. Kebutuhan

5. Keadilan dan kelayakan

6. Evaluasi jabatan

4. Kinerja

Menurut Basri dan Rivai (2005 : 94) : Kinerja adalah kesedian

seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan

Page 104: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

104

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang

diharapkan.

Menurut widodo ( 2005 : 78 ) kinerja adalah melakukan suatu

kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan

hasil seperti yang diharapkan, atau suatu hasil karya yang dapat dicapai oleh

seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing – masing dalam rangka mencapai

tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum, dan

sesuai dengan moral dan etika.

Mahsun (2006:25) mendefinisikan kinerja adalah gambaran

mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan

dalam mewujudkan sasaran,tujuan,misi, dan visi organisasi yang tertuang

dalam strategic planning suatu organisasi.

5.Pengukuran Kinerja

Dharma dalam bukunya Manajemen Supervisi (2003 :355)

mengatakan hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal

– hal sebagai berikut :

a. Kuantitas , yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.

b. Kualitas , yaitu mutu yang harus dihasikan ( baik tidaknya).

c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan.

Adapun aspek – aspek standar kinerja menurut Mangkunegara (2009:18)

terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Aspek kuantitatif meliputi :

1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan.

2. Waktu yang dipergunakan atau amanya melaksanakan pekerjaan

3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan

4. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja

Sedangkan aspek kualitatif meliputi :

1. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan

Page 105: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

105

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2. Tingkat kemampuan dalam bekerja

3. Kemampuan menganalisis data / informasi dan kemampuan

menggunakan mesin/peralatan

4. Kemampuan mengevaluasi.

6.Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara sebelum melakukan penelitian.

Hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Motivasi Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Di Dinas PU Bina

Marga Lampung Timur.

2. Insentif berpengaruh terhadap kinerja pegawai Di Dinas PU Bina Marga

Lampung Timur.

3. Motivasi Kerja dan Insentif secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kinerja pegawai Di Dinas PU Bina Marga Lampung Timur.

C. METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Melalui jenis

penelitian ini dapat menunjukkan apakah ada pengaruh motivasi kerja

terhadap kinerja pegawai pada Dinas PU Bina Marga Lampung Timur.

1. Definisi Operasional dan Indikator Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi yang diberikan kepada

variabel-variabel yang digunakan atau yang akan diukur dalam penelitian ini.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel X (variabel

bebas/independent) dan variabel Y (variabel terikat/dependen). Variabel X

merupakan variabel bebas, yaitu motivasi kerja. Sedangkan variabel Y

merupakan variabel terikat, yaitu kinerja pegawai.

Page 106: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

106

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

1. Indikator Insentif (X1) :

Insentif menurut Moekijat ( 2005 : 77 ), sering dipergunakan untuk

menunjukkan pembayaran jasa yang baik pada pekerja kasar atau

administratif yang memadukan pengawasan upah yang dirumuskan termasuk

gaji, tradisi makan minimum dan perumahan dalam arti input ,insentif,

merupakan balas jasa, yang dibayar atas kesatuan hasil.

Menurut Hasibuan ( 2008 : 94 ) Indikator – indikator insentif dapat diukur

seperti berikut :

1. Kinerja

2. Lama bekerja

3. Senioritas

4. Kebutuhan

5. Keadilan dan kelayakan

6. Evaluasi jabatan

2. Indikator Motivasi Kerja Yang (X2) :

Motivasi kerja adalah suatu kekuatan, baik yang berasal dari dalam

maupun dari luar diri yang mendorong untuk mencapai tujuan yang telah

diterapkan sebelumnya, yang meliputi: kegairahan kerja, kepatuhan terhadap

aturan, kesungguhan dalam tugas, dorongan kuat bekerja dan kepuasan

dalam bekerja.

Indikator motivasi kerja menurut ( Hasibuan, 2006:86) adalah :

a. Kegairahan kerja

b. Kepatuhan terhadap aturan

c. Kesungguhan dalam tugas

d. Dorongan kuat bekerja

e. Kepuasan dalam bekerja

Page 107: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

107

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

3. Indikator Kinerja (Y) :

1) Quantity of work: jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode

yang ditentukan

2) Quality of work: kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

kesesuaian dan kesiapannya.

3) Job knowledge: luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

keterampilannya

4) Creativeness: keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan

tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang

timbul.

5) Cooperation: kesediaan untuk bekerjasamadengan orang lain atau

sesama anggota organisasi

6) Dependability: kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran

dan penyelesaian kerja.

7) Initiative: semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam

memperbesar tanggung jawabnya.

8) Personal qualities: menyangkut kepribadian, kepemimpinan,

keramahtamahan danintegritas pribadi.

2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

a. Validitas

Uji validitas menurut Simamora (2002 : 57) digunakan untuk

mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang

diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari yang diteliti secara

tepat. Syarat minimum dianggap memenuhi syarat adalah apabila r : 0,3. Jadi

apabila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir

Page 108: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

108

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Metode uji ke viliditas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi product moment.

b. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah ketetapan alat ukur, dimana suatu alat ukur yang

dipergunakan pada waktu yang berbeda pada penelitian yang sama atau

sejenis akan menunjukkan hasil yang relatif sama. Rumus Pengujian

Reliabilitas Instrument Dengan Teknik Alpha Cronbach.

Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Nurgiyantoro, 2004: 352) :

Hasil α 0,60 = reliabel, Hasil α < 0,60 = tidak reliabel

3.Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Dokumentasi Dan Kuesioner.

4.Populasi dan Sampel

a.Populasi

Menurut Nazir (2005: 271), populasi adalah kumpulan dari individu

dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas PU Bina Marga Lampung Timur

yang berjumlah 156 orang.

b. Sampel

Penentuan besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada

pendapat Arikunto berikut: “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila

subyeknya kurang dari 100, lebih baik semua sehingga penelitiannya adalah

penelitian populasi. Selanjutnya apabila subyeknya besar dapat diambil

antara 10 - 15% atau 20-25% atau lebih.

Besarnya sampel yang diambil adalah 25% dari 156 orang pegawai pada

Dinas Bina Marga Lampung Timur yaitu sebanyak 39 orang.

Page 109: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

109

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

5.Alat Analisis

Alat Analisis yang digunakan yaitu Regresi Linier Berganda

Secara umum bentuk persamaan regresi linear berganda adalah sebagai

berikut:

(Sugiono, 2002: 251)

Y = a+b1X1 + b2X2 + et

Keterangan :

Y = Kinerja pegawai

a = Konstanta

X1 = Variabel bebas ( motivasi )

X2 = Variabel bebas ( Insentif )

Asumsi yang digunakan dalam analisis linear berganda adalah variabel di

luar X1, X2 dan Y dianggap tetap

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Instrument

a. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas instrument variabel X1,X2 dan y di uji dengan

menggunakan korelasi produk moment dengan bantuan SPSS.16.0,

Berdasarkan hasil penelitian ini angket instrumen yang digunakan valid

karena r hitung lebih dari 0,3.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Setelah pengujian validitas dilakukan dan instrument penelitian

dinyatakan valid, maka selanjutnya harus dilakukan pengujian realibilitas

guna mengetahui ketetapan alat ukur yang digunakan, dalam hal ini

pengujian reliabilitas menggunakan teknik alpha crobach dengan

menggunakan program SPSS 16.0.

Page 110: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

110

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa

instrument yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel karena

hasilnya lebih dari 0,6.

2.Hasil regresi sederhana

Untuk mengetahui seberapa jauh nilai variabel terikat (Y) yaitu

kinerja pegawai berubah jika variabel bebas (X) yaitu motivasi dan insentif

diubah maka digunakan analisis regresi. Persamaan regresi diperoleh dengan

menggunakan komputerisasi Program SPSS, dengan hasil sebagai berikut :

Untuk mengetahui seberapa jauh nilai variabel terikat (Y) yaitu

kinerja pegawai berubah jika veriabel bebas (X1) yaitu motivasi diubah

maka digunakan analisis regresi. persamaan regresi diperoleh dengan

menggunakan komputerisasi Program SPSS, sbb:

Tabel 1. Nilai Koefisien Regresi Motivasi terhadap Kinerja

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 36.910 7.325 5.039 .000

Motivasi .376 .131 .405 2.867 .006

a. Dependent Variable: Kinerja

Y = 36.910 + 0. 376X

Koefisien regresi Motivasi (b=0,376) menunjukkan bahwa

kontribusi variabel motivasi terhadap kinerja pegawai adalah positif artinya

jika faktor motivasi ditingkatkan menjadi semakin baik sebesar 1 satuan skor

maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebanyak 0, 376 satuan skor dan

sebaliknya jika terjadi penurunan satu satuan skor motivasi maka akan

menurunkan kinerja sebesar 0, 376 satuan skor. Ini juga berarti jika pegawai

kurang termotivasi dalam bekerja maka kinerja pegawai akan mengalami

penurunan.

Page 111: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

111

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Pada tabel di atas juga diketahui bahwa nilai nilai signifikan

motivasi adalah 0,006 yang lebih kecil dari 0,05, hal berarti hipotesis H1

yaitu Motivasi berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Dinas PU (Bina

Marga) Kabupaten Lampung Timur dapat diterima (benar ).

Koefisien determinasi (KD) digunakan untuk mengetahui besarnya

prosentase pengaruh antara variabel motivasi dengan kinerja pegawai. Hasil

analisis dengan menggunakan Program SPSS, sbb:

Tabel 2. Tabel Nilai Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .405a .164 .144 8.77467

a. Predictors: (Constant), Motivasi

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai R= 0,405 yang artinya

hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai adalah 40,5%. Kemudian

nilai R Square= 0,164 mempunyai arti bahwa kinerja pegawai dipengaruhi

16,4 % oleh faktor motivasi dan selebihnya dipengaruhi faktor yang lain.

Untuk mengetahui seberapa jauh nilai variabel terikat (Y) yaitu

kinerja pegawai berubah jika variabel bebas (X2) yaitu Insentif diubah maka

digunakan analisis regresi. persamaan regresi diperoleh dengan

menggunakan komputerisasi Program SPSS, dengan hasil pada tabel

dibawah ini.

Page 112: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

112

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Tabel 3. Nilai Koefisien Regresi Insentif terhadap Kinerja

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 31.039 7.063 4.394 .000

Insentif .488 .128 .507 3.816 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Y = 31.039+ 0.488X

Koefisien regresi Insentif (b=0,488) menunjukkan bahwa kontribusi

variabel Insentif terhadap kinerja pegawai adalah positif artinya jika faktor

Insentif ditingkatkan menjadi semakin baik sebesar 1 satuan skor maka akan

meningkatkan kinerja pegawai sebanyak 0,488 satuan skor dan sebaliknya

jika terjadi penurunan satu satuan skor Insentif maka akan menurunkan

kinerja sebesar 0,488 satuan skor. Ini juga berarti jika insentif yang diberikan

semakin besar maka kinerja pegawai akan semakin meningkat.

Pada tabel di atas juga diketahui bahwa nilai signifikan Insentif

adalah 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, hal berarti hipotesis H2 yaitu Insentif

berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Dinas PU Kabupaten Lampung

Timur dapat diterima (benar ).

Koefisien determinasi (KD) digunakan untuk mengetahui besarnya

prosentase pengaruh antara variabel Insentif dengan kinerja pegawai. Hasil

analisis dengan menggunakan Program SPSS, sbb:

Tabel 4. Tabel Nilai Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .507a .257 .240 8.26831

a. Predictors: (Constant), Insentif

Page 113: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

113

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai R= 0,507 yang artinya

hubungan antara insentif dengan kinerja pegawai adalah 50,7%. Kemudian

nilai R Square= 0,257 mempunyai arti bahwa kinerja pegawai dipengaruhi

25,7 % oleh faktor insentif dan selebihnya dipengaruhi faktor yang lain.

Untuk mengetahui seberapa jauh nilai variabel terikat (Y) yaitu

kinerja pegawai berubah jika variabel bebas (X) yaitu motivasi dan insentif

diubah maka digunakan analisis regresi. persamaan regresi diperoleh dengan

menggunakan komputerisasi Program SPSS, dengan hasil pada tabel berikut:

Tabel 5. Nilai Koefisien Regresi Motivasi dan Insentif terhadap Kinerja

pegawai

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 10.542 8.750 1.205 .235

Motivasi .375 .111 .403 3.386 .002

Insentif .487 .114 .506 4.253 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Y = 10.542+ 0,375 X1 + 0,487 X2

Koefisien regresi Motivasi (b1=0,375) dan (b2=0,487) menunjukkan

bahwa kontribusi variabel motivasi dan insentif terhadap kinerja pegawai

adalah positif artinya jika faktor motivasi dan insentif ditingkatkan menjadi

semakin baik maka akan meningkatkan kinerja pegawai dan sebaliknya jika

terjadi penurunan faktor motivasi dan insentif maka akan terjadi penurunan

kinerja pegawai.

Kemudian Koefisien determinasi (KD) digunakan untuk mengetahui

besarnya prosentase pengaruh antara variabel motivasi dan insentif secara

bersama-sama dengan kinerja pegawai. Hasil analisis dengan menggunakan

Program SPSS pada tabel berikut :

Page 114: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

114

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Tabel 6. Tabel Nilai Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .648a .420 .391 7.39766

a. Predictors: (Constant), Insentif, Motivasi

Nilai R adalah 0,648, nilai ini menunjukan bahwa tingkat hubungan

motivasi dan insentif dengan kinerja pegawai sangat kuat yaitu sebesar

64,8%.

Pengaruh motivasi dan insentif terhadap kinerja pegawai R Square=

0,420 mempunyai arti bahwa kinerja pegawai dipengaruhi 42,0% oleh faktor

motivasi dan Insentif, selebihnya dipengaruhi faktor yang lain.

Tabel 7. Anova

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1623.058 2 811.529 14.829 .000a

Residual 2243.738 41 54.725

Total 3866.795 43

a. Predictors: (Constant), Insentif, Motivasi

b. Dependent Variable: Kinerja

Nilai uji F atau uji bersama-sama adalah 14.829 sedangkan Sig.

Regression=0,006 yang<alpha 0,05. Berarti Hipotesis Motivasi dan Insentif

berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai adalah benar dan ”dapat

diterima”.Artinya jika motivasi kerja pegawai dan Insentif berpengaruh

positif jika kedua variabel ditingkatkan menjadi semakin baik maka akan

Page 115: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

115

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

meningkatkan kinerja pegawai dan sebaliknya jika terjadi penurunan faktor

motivasi dan Insentif maka akan terjadi penurunan kinerja pegawai.

E. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

1.Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang motivasi,

insentif dan kinerja pegawai Dinas PU (Bina Marga) Kabupaten

Lampung Timur maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Motivasi Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Di Dinas PU

(Bina Marga) Kabupaten Lampung Timur, hal ini didukung data table

16 hal. 53, Model Summari menunjukkan bahwa r square o,164 atau

16,4%.

2. Insentif berpengaruh terhadap kinerja pegawai Di Dinas PU (Bina

Marga) Kabupaten Lampung Timur, hal ini didukung data table 18 hal.

54 menunjukkan r square o,257 atau 25,7%.

3. Motivasi Kerja dan Insentif secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kinerja pegawai Di Dinas PU (Bina Marga) Kabupaten Lampung Timur

tab, hal ini didukung data tabel 20 hal. 56 model r square 0,20 atau 24%.

2. Implikasi.

Berdasarkan analisis dan pembahasan terdapat beberapa hal yang

kondisinya belum baik atau belum optimal sehingga perlu

direkomendasikan kepada Dinas PU (Bina Marga) Kabupaten Lampung

Timur dalam upaya peningkatan Kinerja sebagai berikut :

1. Rekomendasi terhadap pimpinan:

- Pimpinan hendaknya memotivasi pegawai agar bekerja lebih

baik.

Page 116: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

116

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

- Pimpinan hendaknya memberikan insentif kepada pegawai sesuai

dengan kinerja pegawai.

- Pimpinan hendaknya memberikan arahan pada pegawai agar

kinerja pegawai semakin baik.

2. Rekomendasi terhadap pegawai :

- Hendaknya lebih meningkatkan motivasi kerjanya agar

memperoleh hasil yang maksimal

- Hendaknya pekerjaan diselesaikan sesuai tepat waktu serta sesuai

dengan target yang ditetapkan.

- Pegawai hendaknya meningkatkan kinerjanya dengan

bertanggung jawab dalam bekerja serta menjalankan tugas yang

diberikan oleh atasan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat Fathoni, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung :

Rineka Cipta.

Ambar, Teguh, Sulistiyani, Rosidah, 2009, Manajamen Sumber Daya

Manusia,, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi, 2004, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Bandung : Rineka Cipta.

Beti Nasution, 2010, Perilaku Organisasi Kontemporer, Medan : FISIP USU

PRESS.

Danim, Sudarman. 2004. Motivasi kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.

Rineka Cipta. Jakarta.

Hadari Nawari, 2003, Metode Peneltian Bidang Sosial,Yogyakarta: UGM

Press.

Hanafi, Mamduh M., Manajemen. Yogyakarta, Penerbit Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN, 2003.

Page 117: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

117

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Hasibuan, Melayu S.P, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta :

Bumi Aksara.

Hasibuan, Melayu S.P, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi

Revisi, Cetakan Kesembilan, Jakarta : Bumi Aksara.

Handoko, T. Hani, 2003, Manajemen Personalia dan Sumber Daya

Manusia, Yogyakarta : BPFE-UGM.Universitas Sumatera Utara

Page 118: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

118

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

ANALISIS RISIKO PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH

MANDIRI KANTOR KAS SRIBHAWONO KECAMATAN BANDAR

SRIBHAWONO LAMPUNG TIMUR

Ahmad Mustofa

Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lampung Timur

ABSTRAK

Risiko pembiayaan muncul jika bank tidak bisa memperoleh kembali

cicilan pokok atau bunga dari pinjaman yang diberikannya atau investasi

yang sedang dilakukannya. Penyebab utama terjadinya risiko pembiayaan

adalah terlalu mudahnya bank atau lembaga keuangan memberikan pinjaman

atau melakukan investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan

kelebihan likuiditas, sehingga penilaian pembiayaan kurang cermat dalam

mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko usaha yang dibiayainya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk 1). Menjelaskan proses

pelaksanaan produk pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Kantor Kas

Sribhawono Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur

tahun 2015. 2). Untuk mengetahui penyebab timbulnya risiko pada produk

pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Kantor Kas Sribhawono Kecamatan

Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur tahun 2015. 3) Untuk

mengetahui cara mengelola risiko pada produk pembiayaan di Bank Syariah

Mandiri Kantor Kas Sribhawono Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten

Lampung Timur tahun 2015. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah Wawancara, Observasi , studi pustaka .

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa 1. Prosedur

pelaksanaan pembiayaan di Bank Syariah Mandiri melalui beberapa tahapan,

yaitu 1). Tahap Solitasi, 2) Tahap Permohonan, 3). Tahap Investigasi dan

4).Tahap Analisa Pembiayaan. 2. Penyebab timbulnya risiko berasal dari 1).

Kesalahan nasabah yaitu adanya unsur kesengajaan dan ketidaksengajaan,

2). Adanya perubahan-perubahan baik politik maupun ekonomi,kemudian

adanya juga penyebab lainnya sepeti terjadi sesuatu yang tidak diinginkan

terhadap usaha nasabah seperti terjadinya bencana alam maupun

kebakaran.3). Selain itu risiko pembiayaan juga dapat terjadi karena

kesalahan yang tidak disengaja dalam melakukan analisis pembiayaan dan

kurang teliti dalam melakukan perhitungan atau adanya unsur kesengajaan

yang dilakukan oleh account manager.3. Proses Pengelolaan risiko

dilakukan dengan mekakukan penagihan secara intensif, memberi teguran

pada nasabah, melakukan proses revitalisasi, dan penyelesaian dengan

jaminan.

Kata Kunci : Resiko,Pembiayaan

Page 119: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

119

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kemunculan perbankan syariah ini merupakan sebuah alternatif

dalam sistem keuangan dengan karakter bebas bunga. Perbankan Syariah

bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

Maka perbankan syariah menerapkan sistem bagi hasil yang dinilai mampu

meningkatkan keadilan dalam masyarakat.

Bank syari’ah sebagaimana bank konvensional pada dasarnya

merupakan lembaga intermediasi yang memberikan fasilitas bagi pihak-

pihak yang kelebihan dana (kreditur) dengan pihak lain yang kekurangan

dana (debitur). Dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi tersebut, bank

syari’ah memiliki pilihan kontrak atau akad yang lebih beragam

dibandingkan dengan bank konvensional. Hal ini karena dalam ekonomi

islam, antara satu akad dengan akad lainnya dibedakan secara lebih spesifik,

dan disesuaikan dengan karakteristik dari pembiayaan yang diajukan oleh

mitar (nasabah). Oleh karena itu bank syari’ah harus selektif dalam

menentukan akad yang akan diterapkan pada satu pembiayaan dengan

pembiayaan lainnya, tergantung lebih tepat mana akad yang akan dipakai.

Sistem pembiayaan Bank Syariah Mandiri diantaranya adalah

pembiayaan komsumtif, produktif dan multiguna. Penerapan sistem bagi

hasil merupakan penerapan sistem yang memiliki risiko tinggi. Bagi hasil

didapatkan melalui pengelolaan dana yang digunakan untuk aktivitas usaha

yang produktif. Tingginya resiko yang dihadapi Bank Syariah Mandiri dalam

memberikan pembiayaan, merupakan hal yang harus diperhatikan dengan

cermat . Risiko pembiayaan muncul jika bank tidak bisa memperoleh

kembali cicilan pokok atau bunga dari pinjaman yang diberikannya atau

Page 120: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

120

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

investasi yang sedang dilakukannya. Penyebab utama terjadinya risiko

pembiayaan adalah terlalu mudahnya bank atau lembaga keuangan

memberikan pinjaman atau melakukan investasi karena terlalu dituntut untuk

memanfaatkan kelebihan likuiditas, sehingga penilaian pembiayaan kurang

cermat dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko usaha yang

dibiayainya.

Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Kas

Sribhawono Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur,

Penelitian yang akan dilakukan penulis adalah untuk menganalisa

manajemen risiko pembiayaan dan menganalisa kemungkinan risiko yang

akan ditimbulkan serta pengelolaan yang dapat dilakukan terhadap risiko-

risiko yang mungkin akan terjadi pada pembiayaan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini

penulis tertarik untuk mengambil judul : “ Analisis Risiko Pembiayaan

pada Bank Syariah Mandiri Kantor Kas Sribhawono Kecamatan

Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur tahun 2015”.

2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses pelaksanaan produk pembiayaan di Bank Syariah

Mandiri Kantor Kas Sribhawono Kecamatan Bandar Sribhawono

Kabupaten Lampung Timur tahun 2015 ?

2. Apa sajakah penyebab timbulnya risiko pada pembiayaan di Bank

Syariah Mandiri Kantor Kas Sribhawono Kecamatan Bandar

Sribhawono Kabupaten Lampung Timur tahun 2015 ?

3. Bagaimanakah cara pengelolaan risiko yang terjadi pada pembiayaan

di Syariah Mandiri Kantor Kas Sribhawono Kecamatan Bandar

Sribhawono Kabupaten Lampung Timur tahun 2015 ?

Page 121: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

121

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Untuk menjelaskan proses pelaksanaan produk pembiayaan di Bank

Syariah Mandiri Kantor Kas Sribhawono Kecamatan Bandar

Sribhawono Kabupaten Lampung Timur tahun 2015.

2. Untuk mengetahui penyebab timbulnya risiko pada produk

pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Kantor Kas Sribhawono

Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur tahun

2015

3. Untuk mengetahui cara mengelola risiko pada produk pembiayaan di

Bank Syariah Mandiri Kantor Kas Sribhawono Kecamatan Bandar

Sribhawono Kabupaten Lampung Timur tahun 2015.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Risiko

a. Risiko adalah kemungkinan kejadian hasil yang menyimpang dari

harapan yang bersifat merugikan (Sulhan dan Siawanto,

2008:105). Risiko muncul akibat adanya ketidakpastian hasil

yang dicapai dari suatu usaha. Ketidakpastian ini meliputi

ketidakpastian ekonomi (economic uncertainty), yaitu

ketidakpastian yang diakibatkan oleh perubahan pasar, selera

konsumen, kebijakan ekonomi pemerintah yang mengakibatkan

terjadinya potensi kerugian. Ketidakpastian alam (uncertainty of

nature), yaitu ketidakpastian yang diakibatkan oleh perubahan

kondisi alam seperti gempa bumi, musim yang tidak menentu

yang dapat menyebabkan kerugian. Dan ketidakpastian manusia,

yaitu ketidakpastian akibat perbedaan karakter, keteledoran dan

Page 122: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

122

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

sifat-sifat lain manusia yang meningkatkan potensi terjadinya

kerugian (Sulhan dan Siswanto, 2008, 107).

b. Menurut Keown (2000), risiko adalah prospek suatu hasil yang

tidak disukai (operasional sebagai deviasi standar).

c. Definisi risiko menurut Hanafi (2006) risiko merupakan besarnya

penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan

(expected return –ER) dengan tingkat pengembalian aktual

(actual return).

d. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa definisi risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena

ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan

yang mungkin terjadi.

2. Jenis – Jenis Risiko

Berdasarkan peratuan Bank Indonesia No.13/23/PBI/2011 tentang

Penerapan Manajemen Risiko untuk Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah, terdapat 10 macam jenis risiko, yaitu:

1) Risiko Kredit, adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain

dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan perjanjian yang

disepakati. teknik-teknik pengukuran risiko dapat dilakukan dengan dua

cara (Hanafi, 2006), yaitu:

a) Penilaian Kualitatif, dalam penilaian kualitatif analisis

pembiayaan sering menggunakan kerangka 3R dan 5C, kerangka

tersebut digunakan untuk menganalisis kemampuan melunasi

kewajiban dari calon nasabah. Penilaian 3R tersebut adalah

return yaitu berkaitan dengan hasil yang diperoleh dari

penggunaan pembiayaan, repayment capacity yaitu berkaitan

dengan kemampuan mengembalikan pembiayaan, dan risk-

bearing ability yaitu berkaitan dengan kemampuan menanggung

risiko kegagalan. Sedangkan penilaian 5C yang digunakan

Page 123: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

123

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

adalah character, capacity, capital, collateral, condition of

economy.

b) Penilaian kuantitatif, dalam melakukan penilaian kuantitatif

dapat dilakukan dengan melakukan rating perusahaan, model

scoring kredit, risk adjusted return on capital (RAROC),

mortality rate, term structure, credit metrics, dan pendekatan

kerangka teori opsi.

2) Risiko Pasar, adalah risiko pada posisi neraca dan rekening

administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa

perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan.

Teknik pengukuran risiko pasar dapat dilakukan dengan (Hanafi, 2006)

a) Deviasi Standar, digunakan untuk menghitung probabilitas nilai

tertentu.

b) VAR (Value At Risk), digunakan untuk menghitung besarnya

nilai kerugian dan besarnya kemungkinan terjadinya kerugian

tersebut.

c) Stress Testing, digunakan untuk menilai bagaimana pengaruh

kejaian ekstrim terhadap perusahaan tersebut.

3) Risiko Likuiditas, adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk

memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas

dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa

menggangu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Risiko likuiditas

muncul manakala bank mengalami ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dana (cash flow) dengan segera, dan dengan biaya yang

sesuai, besar kecilnya risiko ini banyak ditentukan oleh (Muhammad,

2002):

a) Kecermatan perencanaan arus kas (cash flow) atau arus dana

(fund flow) berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi

pertumbuhan dan-dana, termasuk mencermati tingkat fluktuasi

dana-dana (volatility of fund)

Page 124: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

124

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

b) Ketepatan dalam mengatur struktur dana-dana termasuk

kecukupan dana-dana non bagi hasil

c) Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas

d) Kemampuan menciptakan akses ke pasar antar bank atau

sumber dana lainnya.

4) Risiko Operasional, adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh

proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal,

kesalahan manusia, kegagalan system dan/atau adanya kejadian-kejadian

eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko operasional

berkaitan dengan kesalahan manusiawi (human error), kegagalan

sistem, dan ketidakcukupan prosedur dan kontrol.

5) Risiko Hukum, adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau

kelemahan aspek yuridis.

6) Risiko Reputasi, adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan

stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.

7) Risiko Stratejik, adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam

pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta

kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

8) Risiko Kepatuhan, adalah risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau

tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang

berlaku serta prinsip syariah.

9) Risiko imbal hasil (Rate of Return Risk), adalah risiko akibat

perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah,

karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari

penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi prilaku nasabah dana pihak

ketiga bank.

10) Risiko investasi (Equity Investment Risk), adalah risiko akibat ikut

menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan

bagi hasil berbasis profit and loss sharing

Page 125: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

125

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

3.Pengertian pembiayaan

Dalam Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang perbankan

syariah pengertian pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara bank syariah dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

untuk mengembalikan dana atau tagihan tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Menurut Kasmir ( 2000 : 92 ), Pembiayaan adalah penyediaan uang

atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

4.Prinsip-Prinsip Pembiayaan

Untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan secara sehat telah dikenal

dengan adanya prinsip 5C (Mulyono, 2001), kelima prinsip yang klasik ini

meliputi:

1) Character

Manfaat dari penilaian karakter untuk mengetahui sampai sejauh

mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad baik untuk

memenuhi kewajiban. Alat untuk memperoleh gambar tentang

karakter dari calon nasabah dapat ditempuh melalui upaya sebagai

berikut:

a) Meneliti daftar riwayat hidup calon nasabah

a) Meneliti reputasi calon nasabah tersebut dilingkungan usahanya.

b) Meminta bank to bank information ke bank lain sebanyak-

banyaknya.

Page 126: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

126

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

c) Meminta informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha di mana calon

nasabah tersebut bergabung.

a) Meneliti apakah calon nasabah sering datang ke tempat perjudian

b) Mengamati ketekunan kerja dan hoby calon nasabah

2) Capacity

Yang dimaksud capacity disini yaitu suatu penilaian kepada calon

nasabah mengenai kemampuan melunasi kewajiban dari usaha yang

dilakukannya. Pengukuran capacity dari calon nasabah dapat

dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain:

a) Pendekatan historis,

b) Pendekatan finansial,

a) Pendekatan educational,

b) Pendekatan yuridis

d) Pendekatan manajerial

e) Pendekatan teknis

3) Capital

Yang dimaksud capital disini adalah jumlah dana atau modal sendiri

yang dimiliki oleh calon nasabah. Kemampuan capital ini dapat

dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self

financing dengan jumlah tertentu dan diharapkan besarnya self

financing ini lebih besar dari pinjaman yang akan dimintakan dari

perbankan.

4) Collateral

Yang dimaksud dengan collateral adalah barang-barang jaminan

yang diserahkan oleh calon nasabah sebagai jaminan dari pinjaman

yang diterimanya. Manfaat dari collateral yaitu sebagai alat

pengaman apabila usaha yang dibiayai dengan pinjaman tersebut

Page 127: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

127

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

gagal atau sebab-sebab lain di mana nasabah tidak mampu melunasi

pinjamannya dari hasil usahanya yang normal.

5) Condition of Economy

Yang dimaksud dengan condition of economy yaitu situasi dan

kondisi politik, social, ekonomi, budaya dan lain-lain yang

memperngaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun

untuk kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan

mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh

pinjaman. Penilaian terhadap condition of economy dimaksudkan

untuk mengetahui sejauh mana kondisi yang mempengaruhi

perekonomian suatu negara memberikan dampak positif maupun

negatif usaha calon nasabah tersebut.

Selain prinsip 5C, penilaian pembiayaan juga dilakukan dengan

prinsip 7P (Kasmir, 2004), yaitu:

1) Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadian atau tingkah lakunya

sehari-hari maupun masa lalunya.

1) Party

Yaitu, mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau

golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.

2) Perpose

Yaitu, mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil pembiayaan,

termasuk jenis pembiayaan yang diinginkan nasabah

3) Prospect

Yaitu, untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah

menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek

atau sebaliknya.

Page 128: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

128

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

6) Payment

Yaitu, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan

pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana

untuk pengembalian pembiayaan yang diperolehnya.

7) Profitabilitas Yaitu, untuk menganalisis bagaimana kemampuan

nasabah dalam mencari laba.

8) Protection Yaitu, untuk menjaga pembiayaan yang dicairkan oleh

bank melalui perlindungan berupa jaminan atau asuransi

4.Kerangka fikir

Untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang akan

diteliti, sehingga akan dapat memperjelas dan memperluas jalannya

penelitian yang akan diteliti, diperlukan kerangka fikir. Adapun gambar

kerangka fikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Proses Pelaksanaan

Pembiayaan

Upaya untuk mengelola

dan mengendalikan

resiko

Prosedur penanganan

pembiayaan bermasalah

Risiko

pembiayaan

Penyebab Timbulnya

resiko

Page 129: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

129

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

C.METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ialah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang diamati (Bodgan dan Taylor dalam Barowi dan

Suwandi, 2009: 21),

2. Definisi Operasional Variabel

Berikut adalah definisi variabel dan indikatornya :

Risiko pembiayaan adalah risiko yang timbul dikarenakan kualitas

pembiayaan semakin menurun. Indikator yang diukur adalah :

1) Proses pelaksanaan pembiayaan

2) Penyebab Timbulnya resiko

3) Upaya untuk mengelola dan mengendalikan resiko

4) Prosedur penanganan pembiayaan bermasalah

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan

penelitian, karena pengumpulan data tersebut akan menentukan berhasil

tidaknya suatu penelitian. Sehingga dalam pemilihan teknik pengumpulan

data harus cermat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1) Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan

jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam (Hasan, 2002:

85).

Page 130: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

130

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2) Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan langsung pada objek kajian. Menurut Hasan (2002:

86) Observasi ialah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan

pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan

dengan organisasi, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Observasi

yang di maksud dalam teknik pengumpulan data ini ialah

observasi pra-penelitian, saat penelitian dan pasca-penelitian yang

digunakan sebagai metode pembantu, dengan tujuan untuk

mengamati bagaimana risiko pembiayaan pada Bank Syariah

Mandiri.

3) Studi Pustaka

Menurut Martono (2011: 97) studi pustaka dilakukan untuk

memperkaya pengetahuan mengenai berbagai konsep yang akan

digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam proses penelitian.

Peneliti juga menggunakan studi pustaka dalam teknik

pengumpulan data. Studi pustaka dalam teknik pengumpulan data

ini merupakan jenis data sekunder yang digunakan untuk

membantu proses penelitian, yaitu dengan mengumpulkan

informasi yang terdapat dalam artikel surat kabar, buku-buku,

maupun karya ilmiah pada penelitian sebelumnya. Tujuan dari

studi pustaka ini adalah untuk mencari fakta dan mengetahui

konsep metode yang digunakan.

4. Teknik analisis data

Analisis data menurut Bogdan dalam Sugiyono (2009: 244) adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

Page 131: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

131

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat

mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Sedangkan menurut Hasan (2002: 98) analisis kualitatif ialah analisis

yang tidak menggunakan model matematika, model statistik dan model-

model tertentu lainnya. Proses analisis yang digunakan dalam penelitian ini

ialah dengan menggunakan model Miles dan Huberman dalam Prastowo

(2012: 242) yaitu melalui proses reduksi data, penyajian data, penarikan

simpulan serta triangulasi. Adapun penjabaran analisis data dalam penelitian

ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut:

1) Data Reduction (Reduksi data)

Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

awal yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi

data ini berlangsung secara terus-menerus selama penelitian kualitatif

berlangsung. Selama proses reduksi data berlangsung, tahapan

selanjutnya ialah:

a. Mengkategorikan data (Coding) ialah upaya memilah-milah

setiap satuan data ke dalam bagian-bagian yang memiliki

kesamaan (Moleong, 2011: 288).

b. Interpretasi data ialah pencarian pengertian yang lebih luas

tentang data yang telah dianalisis atau dengan kata lain,

interpretasi merupakan penjelasan yang terinci tentang arti

yang sebenarnya dari data penelitian (Hasan, 2002: 137).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemilihan data yang

diperoleh pada saat penelitian mengenai risiko pembiayaan,

kemudian data tersebut diklasifikasikan dan dipilih secara sederhana.

Page 132: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

132

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

2) Data Display (Penyajian data)

Pada tahap ini, peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi

tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penyajian data yang lazim digunakan dalam penelitian ini adalah

bentuk teks naratif. Maksud dari teks naratif ialah peneliti

mendeskripsikan informasi yang telah diklasifikasikan sebelumnya

mengenai risiko pembiayaan yang kemudian dibentuk simpulan dan

selanjutnya simpulan tersebut disajikan dalam bentuk teks naratif.

3) Conclusion/Verying (Penarikan simpulan)

Peneliti berusaha menarik simpulan dan melakukan verifikasi dengan

mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan,

mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur

kausalitas dari fenomena dan proporsi. Pada tahap ini, penulis

menarik simpulan dari data yang telah disimpulkan sebelumnya,

kemudian mencocokkan catatan dan pengamatan yang dilakukan

penulis pada saat penelitian.

4) Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah

diperoleh.

Terdapat tiga macam teknik triangulasi antara lain:

a. Triangulasi dengan sumber yaitu teknik pengecekan data yang

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh

melalui beberapa sumber.

Dalam penelitian ini, agar sesuai dengan tujuan penelitian

mengenai risiko pembiayaan, maka pengumpulan dan

pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke pemustaka

sebagai objek penelitian yang terdiri dari pimpinan dan

Page 133: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

133

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

karyawan Bank Syariah Mandiri. Data yang telah diperoleh

dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang

sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari data tiga sumber

data tersebut. Data yang telah dianalisis tersebut akan

menghasilkan suatu kesimpulan dan selanjutnya dimintakan

kesepakatan dari sumber data yang diperoleh.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik ialah teknik pengecekan data yang

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini,

peneliti memperoleh data dengan wawancara, kemudian dicek

dengan observasi, dokumentasi.

c. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu merupakan teknik pengecekan data yang

dilakukan dengan cara melakukan pengecekan melalui

wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau

situasi yang berbeda. Dalam penelitian ini, pengumpulan data

dilakukan pada waktu pagi dan siang hari. Dengan begitu

maka dapat diketahui apakah nara sumber memberikan data

yang sama atau tidak.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berikut adalah hasil analisis yang telah penulis lakukan :

1) Proses Pelaksanaan Pembiayaan

1) Tahap Solitasi

2) Tahap Permohonan

3) Tahap Investigasi

4) Tahap Analisa Pembiayaan

Page 134: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

134

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Dari proses pelaksanaan pembiayaan di atas seharusnya tidak terjadi

pembiayaan macet dan sebagainya jika prosesnya dilakukan sesuai aturan

yang ada. Akan tetapi pada kenyataannya masih saja terjadi kemacaten

pengembalian pembiayaan. Kredit atau pembiayaan merupakan pos harta

(asset) terbesar sekaligus sumber penghasilan terbesar bagi perbankan.

Sementara itu, rapuhnya dunia perbankan antara lain diakibatkan oleh

proporsi kredit / pembiayaan bermasalah (non performing loan/non

performing financing) yang besar. Non performing finance adalah tingkat

pengembalian kredit yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain

NPF dapat disebut denga kredit bermasalah. Risiko kerugian bank akibat

pembayaran kembali pembiayaan yang tidak lancar akan berpengaruh

terhadap pendapatan dan profit yang diterima oleh bank. Pada prisnsipnya

non performing finance adalah suatu kredit yang pembayarannya dilakukan

tersendat-sendat dan tidak mencukupi kewajiban minimum yang ditetapkan

sampai dengan kredit yang sulit untuk memperoleh atau bahkan tidak dapat

ditagih lagi.

Berikut adalah data Pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah

Mandiri Kantor Kas Sribhawono :

Tabel 1. Data Pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah Mandiri Kantor

Kas Sribhawono

No Tahun Total NoA

(Jumlah Nasabah )

Total OS

( Rupiah)

OS NPF

( Rupiah)

% NPF

1 2012 92 3.536.200.000 41.223.937 1.17

2 2013 187 6.445.987.000 23.834.636 0.37

3 2014 244 7.186.690.000 162.665.707 2.26

4 2015 251 11.501.000.000 198.000.000 1.73

Sumber : Bank Syariah Mandiri Kantor Kas Sribhawono

Ket :

NOA = Number Of Account

OS/Outstanding = Pokok ( Pembiayaan )

NPF = No Perfomance Found ( Macet )

Page 135: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

135

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Pada tabel di atas diketahui bahwa jumlah pembiayaan selama tahun

2012-2014 mengalami peningkatan terus menerus, akan tetapi hal tersebut

juga diiringi dengan peningkatan jumlah pembiayaan yang bermasalah (

macet ), pada tahun 2012 jumlah pembiayaan yang macet sebanyak 1.17 %,

kemudian tahun 2013 turun menjadi 0,37% dan mengalami peningkatan lagi

pada tahun 2014 yaitu sebanyak 2,26%, kemudian mengalami penurununan

jumlah macet yaitu sebesar 1.73% pada tahun 2015.

Pada penelitian ini diketahui pada tahun 2012 jumlah pembiayaan

yang macet sebanyak 1.17 %, hal ini mengindikasikan bahwa terjadi

kemacetan nasabah dalam mengembalikan kreditnya. Kemacetan

ditimbulkan karena berbagai sebab yaitu: Kelalaian nasabah yang sengaja

tidak membayar angsuran/cicilan, dijualnya barang ketika kontrak sudah

ditandatangani oleh nasabah sehingga resiko bank akan semakin besar,

fluktuasi harga komparatif yaitu kenaikan harga dipasar setelah bank

membelikannya untuk nasabah, bank tidak bisa mengubah harga jual, dan

penolakan barang oleh nasabah karena berbagai sebab. Terjadinya

pembiayaan bermasalah dimana nasabah tidak memenuhi kewajibannya

untuk mengembalikan pembiayaan yang telah diperoleh di Bank Syariah

Mandiri. Risiko pembiayaan yang berasal dari nasabah ini dapat terjadi

karena adanya unsur kesengajaan, dimana nasabah sengaja tidak

mengembalikan pembiayaan yang telah diperoleh dari bank, walaupun

mereka mampu untuk mengembalikannya. Kemudian adanya unsur

ketidaksengajaan, dimana nasabah punya keinginan untuk mengembalikan

pembiayaan, tetapi tidak mampu untuk membayar karena kesulitan dalam

usaha.

Untuk penyebab lainnya dapat berasal dari adanya perubahan-

perubahan baik politik maupun ekonomi, sehingga perubahan tersebut

merupakan tantangan terus-menerus yang dihadapi oleh pemilik dan

Page 136: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

136

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

pengelola usaha, kemudian adanya juga penyebab lainnya sepeti terjadi

sesuatu yang tidak diinginkan terhadap usaha nasabah seperti terjadinya

bencana alam maupun kebakaran.

Selain itu risiko pembiayaan juga dapat terjadi karena kesalahan yang

tidak disengaja dalam melakukan analisis pembiayaan dan kurang teliti

dalam melakukan perhitungan atau adanya unsur kesengajaan yang

dilakukan oleh account manager selaku analisis pembiayaan untuk

menguntungkan diri sendiri yang dapat merugikan pihak bank. Account

manager sebagai analisis pembiayaan akan sangat mempengaruhi risiko

pembiayaan karena mengetahui semua informasi calon nasabah serta

melakukan analisis kelayakan pembiayaan untuk calon nasabah tersebut.

Kemudian tahun 2013 turun menjadi 0,37% , Hal ini kemungkinan

disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yaitu kinerja perusahaan dalam

pengelolaan laporan keuangan pada saat itu sedang mengalami kemajuan dan

perkembangan yang cukup baik, kondisi perekonomian ketika itu sedang

membaik dan kondisi pasar yang sangat mendukung usaha nasabah.

Sedangkan tahun 2014 mengalami peningkatan lagi yaitu sebanyak

2,26%, Ketika non performing finance pembiayaan mengalami kenaikan itu

disebabkan oleh karena kurang selektifnya pihak bank dalam memilih

debitur-debitur untuk menyalurkan pembiayaan, nasabah menggunakan dana

itu bukan yang disebutkan dalam kontrak, penyembunyian keuntungan oleh

nasabah yang tidak jujur sehingga akan menimbulkan kemacetan dalam hal

pembayaran bagi hasil dengan bank

Kemudian mengalami penurununan jumlah macet yaitu sebesar

1.73% pada tahun 2015. Ketika terjadi penurunan NPF maka hal ini berarti

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang mungkin sudah stabil.

Akibat dari timbulnya kredit bermasalah (NPF) dapat berupa 1. Bank

akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari kredit yang

Page 137: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

137

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

diberikannya, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk

bagi profitabilitas atau rentabilitas bank. 2. Return On Assets (ROA)

mengalami penurunan. (Ronie:2008).

2) Upaya Untuk Mengelola dan Mengendalikan Risiko Pembiayaan

Bank Syariah Mandiri

Manajemen risiko bank Bank Syariah Mandiri adalah proses

membangun sistem kontrol untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya

kerugian, atau dapat juga didefinisikan sebagai serangkaian prosedur dan

metodologi yang sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi

(identification), mengukur (measure), memantau (monitor), dan (control),

risiko yang timbul dari kegiatan usaha di Bank Syariah Mandiri . Peranan

manajemen risiko semakin penting karena bank dan pengawas bank di

seluruh dunia semakin menyadari bahwa praktek manajemen risiko yang

baik memegang peranan penting bagi keberhasilan bank dan juga sistem

perbankan secara keseluruhan. Untuk itu Bank Syariah Mandiri menerapkan

manajemen risiko untuk mengelola berbagai jenis risiko melalui

identifikasi,pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap risiko-

risiko tersebut.

Penerapan manajemen risiko di Bank Syariah Mandiri mengacu pada

peraturan Bank Indonesia nomor 13/23/PBI/2011 tentang penerapan

manajemen risiko untuk Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah,

dimana bank syariah di Indonesia melakukan proses manajemen risiko. Bank

Syariah Mandiri secara berkelanjutan terus mengembangkan dan

meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko sehingga dapat

memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini dan

selanjutnya mengambil langkah yang memadai untuk meminimalisir dampak

risiko.

Page 138: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

138

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Pembiayaan merupakan bisnis bank yang mengandung risiko

pembiayaan, oleh karena itu setiap pengajuan pembiayaan oleh unit bisnis,

akan dilakukan financing risk assessment oleh Financing Risk Management

Departement yang independent terhadap unit bisnis.

Tujuan dilakukannya financing risk assessment adalah (Bank Syariah

Mandiri, 2016) :

1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan risiko pembiayaan.

2) Meningkatkan risk awareness unit bisnis untuk menerapkan azas

pembiayaan yang sehat dengan prisip kehati-hatian, serta memastikan

bahwa setiap pengajuan pembiayaan dari cabang telah dilakukan risk

assessment secara independen oleh Finansing Risk Officer/Staff

(FRO/FRS) sebelum diputuskan oleh komite pembiayaan.

3) Memenuhi kebutuhan pembiayaan sesuai syariah

4) Selain melakukan Financing Risk Assessment, Risk Management

Division memiliki fungsi sebagai business enable atau mendukung

pelaksanaan bisnis bank khususnya pada kegiatan pembiayaan yang

dilaksanakan oleh Policy dan Portofolio Management Departement,

antara lain dengan :

a. Melakukan analisis dan melaporkan hasil analsisis portofolio

pembiayaan Bank Syariah Mandiri kepada manajemen secara

berkala sehingga menjadi masukan bagi manajemen dalam

menetapkan strategi pembiayaan bank.

b. Memberikan opini terkait risiko pembiayaan dalam pengembangan

produk atau kegiatan pembiayaan bank serta transaksi pembiayaan

kepada nasabah bank.

c. Malakukan review dan mengusulkan Financing Allocation Limit

(FAL) sebagai parameter untuk mengevaluasi, mengatur, dan

mengendalikan portofolio pembiayaan agar tumbuh sehat dan

Page 139: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

139

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

berkelanjutan serta menghindari terjadinya risiko konsentrasi

dalam pembiayaan. FAL direview secara berkala untuk

menyesuaikan dengan kondisi bisnis dan risk appetite bank.

d. Melakukan review secara berkala limit kewenangan pemutusan

pembiayaan yang ditetapkan berjenjang kepada individu sesuai

dengan pengalaman dan kompetensinya masing-masing serta

mempertimbangkan risk appetite manajemen bank.

e. Menyususn dan melakukan review ketentuan implementasi risk

tools seperti Muamalat Early Warning System (MEWS) yang

digunakan untuk memantau secara aktif kinerja nasabah

pembiayaan dalam memenuhi kewajiban sesuai dengan akad

pembiayaan yang disepakati dengan Bank Syariah Mandiri.

Kinerja yang diukur dalam MEWS meliputi informasi kuantitatif

nasabah (kondisi keuangan), dan informasi kualitatif nasabah

(manajemen, regulasi, dan kondisi makro ekonomi terhadap usaha

nasabah dan aktivitas keuangan nasabah di Bank Syariah Mandiri)

yang dilakukan secara berkala 3 (tiga) bulanan. Dengan adanya

MEWS permasalahan nasabah karena kondisi internal dan

eksternal yang dapat memperngaruhi kemampuannya untuk

memenuhi kewajiban ke bank dapat diantisispasi dan

ditindaklanjuti secara dini.

f. Sistem internal customer rating untuk melakukan screening atas

nasabah pembiayaan segmen Corporate yang dikembangkan

sesuai internationally best practice.

g. Sistem scoring untuk melakukan screening atas nasabah

pembiayaan segmen Retail, Micro, dan Consumer yang

dikembangkan secara internal sesuai kondisi nasabah bank.

Page 140: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

140

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Prosedur Penanganan Pembiayaan Bermasalah

Jika terjadi pembiayaan bermasalah, maka Bank akan melakukan

Penanganan tehadap nasabah dengan melakukan beberapa tahapan, yaitu :

1) Penagihan intensif

Penagihan secara intensif dilakukan dengan cara para account

manager akan memantau saldo di rekening tabungan nasabahnya dan

melakukan potongan sejumlah angsuran saat jatuh tempo.

2) Memberikan Teguran

Jika nasabah tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar

angsuran, maka account manager akan menegur nasabah dengan

menelpon nasabah tersebut agar segera malakukan pembayaran

angsuran, namun jika nasabah masih belum membayar maka account

manager akan menegur nasabah dengan datang ke rumah nasabah

untuk melakukan peneguran.

3) Proses Revitalisasi

Jika account manager memandang usaha nasabah masih dapat

beralan, maka bank akan melakukan proses revitalisasi dengan

melakukan beberapa cara yaitu, :

a. Rescheduling

Bank akan melakukan perubahan ketentuan pembiayaan yang

hanya menyangkut jadwal pembayaran atau jangka waktunya,

sehingga nasabah yang terlambat membayar pembiayaannya

diberi jangka waktu tertentu untuk membayar dengan ketentuan

yang telah ditetapkan.

b. Reconditioning

Bank akan melakukan perubahan sebagian atau seluruh

ketentuan pembiayaan termasuk perubahan jangka waktu

Page 141: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

141

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum saldo

pembiayaan.

c. Restructuring

Bank akan melakukan Perubahan sebagian atau seluruh

ketentuan pembiayaan termasuk perubahan jangka waktu dan

perubahan maksimum saldo pembiayaan.

4) Penyelesaian dengan jaminan

Jika account manager memandang usaha dari nasabah tidak berjalan

lancar dan tidak dapat diselamatkan maka bank akan melakukan

penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan jaminan melalui jalur

litigasi yaitu bank akan melalukan eksekusi sertifikat hak tanggungan

dan melakukan pelelangan jaminan via lelang eksekusi melalui

penetapan pengadilan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1.Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh penulis

adalah :

1) Prosedur pelaksanaan pembiayaan di Bank Syariah Mandiri melalui

beberapa tahapan, yaitu 1). Tahap Solitasi, 2) Tahap Permohonan, 3).

Tahap Investigasi dan 4).Tahap Analisa Pembiayaan.

2) Penyebab timbulnya risiko berasal dari 1). Kesalahan nasabah yaitu

adanya unsur kesengajaan dan ketidaksengajaan, 2). Adanya

perubahan-perubahan baik politik maupun ekonomi,kemudian adanya

juga penyebab lainnya sepeti terjadi sesuatu yang tidak diinginkan

terhadap usaha nasabah seperti terjadinya bencana alam maupun

kebakaran.3). Selain itu risiko pembiayaan juga dapat terjadi karena

kesalahan yang tidak disengaja dalam melakukan analisis

Page 142: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

142

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

pembiayaan dan kurang teliti dalam melakukan perhitungan atau

adanya unsur kesengajaan yang dilakukan oleh account manager.

3) Proses Pengelolaan risiko dilakukan dengan mekakukan penagihan

secara intensif, memberi teguran pada nasabah, melakukan proses

revitalisasi, dan penyelesaian dengan jaminan.

2.Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka

penulis mengajukan saran yaitu :

1. Bank Syariah Mandiri harus tetap meningkatkan jumlah pembiayaan

yang disalurkan kepada masyarakat guna kelangsungan operasional

bank.

2. Bank Syariah Mandiri harus terus menekan tingkat risiko pembiayaan

bermasalah agar tidak menjadi kerugian yang besar bagi bank

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008: tentang

Perbankan Syariah. Jakarta.

…………. 2011. Peraturan No.13/23/PBI/2011: tentang Penerapan

Manajemen Risiko Untuk BUS Dan UUS. Jakarta.

Barowi dan Suwandi, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, Alfabeta, Bandung.

Hadi, 2003, Metode Penelitian Pendidikan,Pustaka Cipta, Bandung.

Hanafi Mamduh M. 2006. Manajemen Risiko. UPP STIM YKPN:

Yogyakarta. peratuan Bank Indonesia No.13/23/PBI/2011.

Hasan, 2002, Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan Aplikasinya,

Ghalia, Jakarta.

Kasmir 2000 Manajemen Perbankan. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Page 143: Dede Harjadisastra Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ... Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sampai dengan hasil Analisis Verifikasi Kredit Usaha Mikro di PT Bank

143

Jurnal DINAMIKA Vol. 2 No. 2. Desember 2016 ISSN: 2460-3643

Martono, 2011, Manajemen Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.

Moleong, Lexi J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Rosdakarya

Muhammad, 2002, Manajemen Bank Syariah. UPP AMP YKPN:

Yogyakarta.

Muhamad , 2005 Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank

Syariah:,Strategi Memaksimalkan Return dan Meminimalkan Risiko

Pembiayaan di Bank Syariah sebagai Akibat Masalah Agency.

Jakarta: Rajawali.

Mulyono, Teguh. P. 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil.

BPFE Yogyakarta.

Peratuan Bank Indonesia No.13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen

Risiko untuk Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Prastowo, 2012, Metode Penelitian Kualitatif, Diva Press, Yogyakarta.

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: CV Alfabeta.

Sulhan dan Siawanto, 2008, Manajemen Bank : Konvensional dan Syariah.

UIN Malang Press: Malang.


Top Related