Download - Dasar-dasar Perpajakan.pdf
-
KONSEP & TEORI KONSEP & TEORI KONSEP & TEORI KONSEP & TEORI KONSEP & TEORI KONSEP & TEORI KONSEP & TEORI KONSEP & TEORI
PERPAJAKANPERPAJAKANPERPAJAKANPERPAJAKANRAHMAT KURNIAWAN, SE, M.A, AK, CA
-
Pendahuluan
Mengapa negara harus memungut pajak? Mengapa negara harus memungut pajak?
Dapatkah suatu negara sama sekali tidak
melakukan pemungutan pajak?
Apakah ada alternatif lain untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah selain denganpenyelenggaraan pemerintah selain dengan
melakukan pemungutan pajak?
Bagaimana pandangan anda terhadap opini untuk
memboikot pembayaran pajak?
-
Fungsi Pemerintah Suatu Negara
1. Melaksanakan penertiban (law and order) / 1. Melaksanakan penertiban (law and order) /
stabilitator
2. Memberikan kesejahteraan dan kemakmuran
kepada rakyat (fungsi ekonomi)
3. Pertahanan3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan
-
Fungsi Fiskal Pemerintah
1. Fungsi alokasi1. Fungsi alokasi
2. Fungsi distribusi
3. Fungsi stabilisasi
4. Fungsi regulasi
-
Sumber-sumber Penerimaan Negara
1. Kekayaan alam
Laba perusahaan negara2. Laba perusahaan negara
3. Royalti
4. Retribusi
5. Kontribusi
6. Bea
Cukai7. Cukai
8. Denda
9. pajak
-
DefenisiDefenisiDefenisiDefenisi PajakPajakPajakPajak
Pajak, merupakan sebuah bidang keilmuanPajak, merupakan sebuah bidang keilmuanyg multi disiplin, yg dapat dilihat dari sudutpandang Keuangan Negara, Ekonomi danHukum, sehingga para ahli di berbagaibidang tsb akan memberikan pemahamantersendiri tentang pajak yg akantersendiri tentang pajak yg akanmemperkaya ilmu pajak itu sendiri
-
Istilah pajak di berbagai negara
Inggris: tax Inggris: tax
Perancis: taxe, droit
Jerman: Steuer, Abgade, Gebuhr
Spanyol: tributo, gravamen, tasa
Belanda: belasting
AS: tax, tariff
-
Defenisi Pajak
-
Defenisi Pajak
PJA AndrianiPJA Andrianipajak ialah iuran kepada negara (yg dapat
dipaksakan) yg terutang oleh yg wajib membayarnya
menurut peraturan dengan tidak mendapat prestasi
kembali, yg langsung dapat ditunjuk, dan daya
gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara
utk menyelenggarakan pemerintahan
-
Defenisi Pajak
Rochmat Soemitro (guru besar hukum pajak)Rochmat Soemitro (guru besar hukum pajak)Rochmat Soemitro (guru besar hukum pajak)Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
(peralihan kekayaan dari sektor partikulir ke sektor
pemerintah) berdasarkan UU (dapat dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi)
yg langsung dapat ditunjuk dan digunakan utk
Rochmat Soemitro (guru besar hukum pajak)Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
(peralihan kekayaan dari sektor partikulir ke sektor
pemerintah) berdasarkan UU (dapat dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi)
yg langsung dapat ditunjuk dan digunakan utkyg langsung dapat ditunjuk dan digunakan utk
membiayai pengeluaran umum
yg langsung dapat ditunjuk dan digunakan utk
membiayai pengeluaran umum
-
Defenisi Pajak
Ray M Sommerfeld:Ray M Sommerfeld:
any nonpenal yet compulsory transfer of
resources from the private to the public sector,
levied on the basis of predetermined criteria and
without receipt of a specific benefit of equal
value, in order to accomplish of a nations value, in order to accomplish of a nations
economic and social objectives
-
Defenisi Pajak
Undang-undang No. 28 tahun 2007 tentang
Perubahan Ketiga atas UU No 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan umum dan Tata Cara Perpajakan:
pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat imbalan berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besar kemakmuran rakyat
-
Unsur-unsur Pokok Pajak
1. Iuran/pungutan Iuran: Arah datangnya pajak berasal dari WP
Pungutan: Arah datangnya kegiatan untuk mewujudkan pajak
berasal dari pemerintah
2. Dipungut berdasarkan UUPerumusan macam, jenis dan berat ringannya tarif pajak harusPerumusan macam, jenis dan berat ringannya tarif pajak harus
melalui persetujuan rakyat melalui DPR
Pasal 23 ayat (2) UUD 1945:
Segala pajak utk keperluan negara berdasarkan UU
-
Unsur-unsur Pokok Pajak
3. Dapat DipaksakanTerlihat dari adanya ketentuan mengenai sanksi (administratif dan
pidana), Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP), kewenangan
penyitaan, serta ketentuan pencegahan dan penyanderaan.
4. Tegen PrestasiWP yg membayar pajak tidak menerima/memperoleh jasa imbal
balik/kontraprestasi secara langsung dari pemerintahbalik/kontraprestasi secara langsung dari pemerintah
5. Utk Membiayai Pengeluaran Umum Pemerintah
melalui Mekanisme APBN/APBD*)
*) pajak yg penggunaannya untuk keperluan khusus disebut earmarked tax
-
Perbedaan Pajak dengan Retribusi
Pajak: bersifat Tagen Prestasi, dimana wajib pajak yang
membayar pajak tidak menerima/memperoleh jasa imbalmembayar pajak tidak menerima/memperoleh jasa imbal
balik/kontraprestasi secara langsung dari pemerintah
Pada retribusi, hubungan dengan prestasi kembalinya
bersifat langsung, dimana pembayaran tersebut memang
ditujukan semata-mata oleh si pembayar untukditujukan semata-mata oleh si pembayar untuk
mendapatkan suatu prestasi yang tertentu dari pemerintah.
misalnya: uang sekolah, karcis RSU, Perizinan, dll
-
Tujuan Pengenaan Sanksi
Perpajakan
1. Menghalangi wajib pajak untuk melakukan 1. Menghalangi wajib pajak untuk melakukan
tindakan yang tidak diinginkan
sanksi harus diterapkan hanya bagi perilaku yang layak
untuk dapat dicegah
2. Menegakkan keadilan
jika wajib pajak yang patuh dengan yang tidak patuh
mendapat perlakuan sama, maka WP yang patuh bisa
saja berubah pendirian dan mencoba melakukan hal
yang sama
-
Jenis Sanksi Perpajakan
1. Sanksi administrasi1. Sanksi administrasi
Sanksi denda
Sanksi bunga
Sanksi kenaikan pajak
2. Sanksi pidana2. Sanksi pidana
Sanksi denda
Sanksi kurungan/penjara
-
Sanksi Pdana dan Kompromi Fiskal
Tujuan utama pengenaan sanksi pidana perpajakan
bukan untuk memenjarakan orang, tetapi agar orang
mau melaksanakan kewajiban perpajakan
Jika ditekankan untuk memenjarakan, maka justru
negara yang akan mengeluarkan dana untuk
membiayai pelaksanaan hukuman di penjaramembiayai pelaksanaan hukuman di penjara
Kompromi fiskal di Indonesia diatur dalam Pasal 8
ayat (3), Pasal 13 A dan Pasal 38 Undang-undang
KUP
-
Fungsi Pajak
FUNGSI BUDGETAIR (FUNGSI FISKAL)
Pajak digunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara
optimal ke kas negara berdasarkan UU yg berlaku
merupakan fungsi utama, karena secara historis, fungsi inilah yg
pertama kali muncul dalam pemungutan pajak
FUNGSI REGULEREND
Pajak dipergunakan pemerintah sbg alat untuk mencapai tujuanPajak dipergunakan pemerintah sbg alat untuk mencapai tujuan
tertentu
merupakan fungsi tambahan, yg dijadikan sbg fungsi pelengkap dari
fungsi utama pajak
-
Fungsi Pajak (Fritz Neumark)
Fiscal or budgetary function Fiscal or budgetary function
Economic function
pajak dijadikan sbg instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan
pemerintah seperti mengurangi pengangguran, kestabilan
moneter, dan pertumbuhan ekonomi
Social function Social function
pajak dijadikan sbg alat pemerataan (memperkecil perbedaan
pendapatan dan kekayaan yg tidak merata) di antara
penduduk suatu negara
-
Fungsi Pajak (Earl R Rolph)
Revenue Revenue
Resource reallocation
Pajak dapat merubah perilaku konsumen, dapat mendorong
kegiatan atau sebaliknya dapat menghambat kegiatan tertentu
Income redistribution
Pajak dapat mendistribusikan pendapatan dan kesejahteraan
dalam masyarakat
-
Realisasi APBN 2005-2008
-
Penerimaan Pajak (2005-2009)
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2005-2011
(Triliun Rupiah)
2005 % 2006 % 2007 % 2008 % 2009 %
Pendapatan Negara dan Hibah
I. Penerimaan Dalam Negeri
1. Penerimaan Perpajakan
a. Pajak Dalam Negeri 331.79 67.00 395.97 62.07 470.05 66.41 622.36 63.40 601.25 70.84
b. Pajak Perdagangan Internasional 15.24 3.08 13.23 2.07 20.94 2.96 36.34 3.70 18.67 2.20
Jumlah Penerimaan Perpajakan 347.03 70.08 409.20 64.14 490.99 69.37 658.70 67.10 619.92 73.04
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 146.89 29.66 226.95 35.57 215.12 30.39 320.60 32.66 227.17 26.76
Uraian
(Triliun Rupiah)
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 146.89 29.66 226.95 35.57 215.12 30.39 320.60 32.66 227.17 26.76
Jumlah Pendapatan Negara 493.92 99.74 636.15 99.71 706.11 99.76 979.30 99.77 847.09 99.80
II. Hibah 1.30 0.26 1.83 0.29 1.70 0.24 2.30 0.23 1.67 0.20
Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah 495.22 100.00 637.98 100.00 707.81 100.00 981.60 100.00 848.76 100.00
*) Data RAPBN
**)Nota Keuangan
2005-2012, sumber: LKPP
-
Penerimaan Pajak (2009-2014)
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2005-2011
(Triliun Rupiah)
2010 % 2011 % 2012 % 2013 *)
% 2014 *)
%
Pendapatan Negara dan Hibah
I. Penerimaan Dalam Negeri
1. Penerimaan Perpajakan
a. Pajak Dalam Negeri 694.39 69.77 819.75 67.71 930.54 69.53 1,090.93 73.30 - -
b. Pajak Perdagangan Internasional 28.91 2.90 54.12 4.47 49.65 3.71 48.42 3.25 - -
Jumlah Penerimaan Perpajakan 723.30 72.67 873.87 72.19 980.19 73.24 1,139.30 76.55 1,310.00 78.81 - - -
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 268.94 27.02 331.47 27.38 352.38 26.33 344.49 23.15 350.90 21.11
Uraian
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 268.94 27.02 331.47 27.38 352.38 26.33 344.49 23.15 350.90 21.11
Jumlah Pendapatan Negara 992.24 99.70 1,205.34 99.57 1,332.57 99.57 1,483.79 99.70 1,660.90 99.92 - - -
II. Hibah 3.02 0.30 5.25 0.43 5.75 0.43 4.48 0.30 1.40 0.08 - -
Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah 995.26 100.00 1,210.59 100.00 1,338.32 100.00 1,488.27 100.00 1,662.30 100.00
*) Data RAPBN
**)Nota Keuangan
2005-2012, sumber: LKPP
-
Ratio-ratio Perpajakan
Tax Ratio Tax RatioPerbandingan antara jumlah pajak yg terhimpun dalam suatu tahun
dengan PDB/GDP
Coverage RatioPerbandingan antara jumlah pajak yg terhimpun dalam suatu tahun
pajak dengan potensi pajakpajak dengan potensi pajak
Collection Cost Efficiency RatioPerbandingan antara biaya-biaya pemungutan pajak (biaya DJP)
dengan jumlah pajak yg terhimpun
-
Klasifikasi Pajak
Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung
Istilah-istilah yg harus dipahami dalam penggolongan pajak
langsung dan pajak tidak langsung:Tax burden : beban pajak yg dipikul seseorang
Tax shifting : proses pelimpahan beban pajak dari seseorang kpd orang lain
Tax incidence : saat timbulnya beban pajak
Destinaris : orang/pihak yg dituju oleh UU perpajakan utk memikul bebanDestinaris : orang/pihak yg dituju oleh UU perpajakan utk memikul beban
tsb
Forward shifting: yg menanggung beban pajak adalah konsumen
Backward shifting: yg menanggung beban pajak adalah
produsen
-
Klasifikasi Pajak
Perbedaan Pajak Langsung dgn Pajak Tidak Langsung
Pajak Langsung Pajak Tidak Langsung
Dibebankan berdasarkan kemampuanmembayar (ability to pay) WP, denganmemperhatikan kondisi WP
Dibebankan tanpa memperhatkankondisi WP
Beban pajak tidak dapat dialihkanBeban pajak dapat dialihkanseluruhya/sebagian kepada pihak lain (forward/backward shifting)(forward/backward shifting)
Pada umumnya yg menghitung,menyetorkan dan melaporkan pajak ygterutang adalah WP itu sendiri
Yg memungut, menyetorkan danmelaporkan pajak yg terutang adalahpihak lain (ex: PKP dalam PPN)
Secara administratif, ada periodisasipemungutan pajak
Pajak bisa terutang setiap saat
-
Klasifikasi Pajak
Pajak Subjektif dan Pajak Objektif Pajak Subjektif dan Pajak Objektif
Pajak subjektifpajak yg pada waktu pengenaannya yg pertama-tama dilihat
adalah subjeknya, kemudian baru objeknya (ex: PPh)
Pajak Objektifpajak yg pada waktu pengenaannya yg pertama-tama pajak yg pada waktu pengenaannya yg pertama-tama
diperhatikan adalah objeknya, kemudian baru subjeknya (ex:
PPN, PBB)
-
Klasifikasi Pajak
Pajak Pusat dan Pajak Daerah Pajak Pusat dan Pajak DaerahDidasarkan atas apakah pemerintah pusat atau pemerintah
daerah (propinsi atau kab/kota) yg memiliki kewenangan
memungut jenis pajak tertentu
Faktor yg harus diperhatikan adalah menghindari adanya pajak
berganda, maksudnya jika pajak telah dipungut oleh pusat makaberganda, maksudnya jika pajak telah dipungut oleh pusat maka
tidak lagi dipungut oleh daerah
Penghindaran beban pajak yg berlebihan juga dapat dilakukan
dengan mekanisme revenue sharing
-
Klasifikasi Pajak (OECD)
Taxes on goods and services Taxes on goods and services
Taxes on income, profits and capital gains
Social security contribution
Taxes on employers based on payroll or manpower
Taxes on net wealth and immovable property Taxes on net wealth and immovable property
-
Beberapa jenis pungutan yg termasuk pajak
Excise
Pajak yg dikenakan terhadap barang-barang tertentu, yg tujuan
pemungutannya lebih menitikberatkan pada fungsi regulerend
Customs duties/tariff
Pajak atas lalu lintas barang dalam perdagangan internasional, yg
seringkali dijadikan instrumen yg penting untuk melindungi produk
dalam negeridalam negeri
Earmarked taxes
Pajak yg dipungut utk membiayai pengeluaran-pengeluaran tertentu
yg sudah spesifik (anti pollution tax, motor vehicles tax)
-
Sistem Perpajakan
1. Kebijakan Pajak (Tax Policy)1. Kebijakan Pajak (Tax Policy)
2. Hukum Pajak / Undang-undang Pajak
(Tax Law)
3. Administrasi Pajak (Tax Administration)
-
Tax Policies
Kebijakan yg berhubungan dgn penentuan apa ygKebijakan yg berhubungan dgn penentuan apa yg
akan dijadikan sbg tax base, siapa-siapa yg
dikenakan pajak, siapa-siapa yg dikecualikan, apa-
apa yg akan dijadikan sbg objek pajak, apa-apa saja
yg dikecualikan, bgm menentukan besarnya pajak
terutang dan bgm menentukan prosedur pelaksanaanterutang dan bgm menentukan prosedur pelaksanaan
kewajiban pajak terutang
-
Tax Laws
Merupakan keseluruhan dari peraturan-peraturan yg
meliputi wewenang pemerintah utk mengambil kekayaan
seseorang dan menyerahkannya kembali kepada kas
negara, sehingga ia merupakan bagian dari hukum
publik, yg mengatur hubungan-hubungan hukum
antara negara dan orang-orang atau badan-badanantara negara dan orang-orang atau badan-badan
(hukum) yg berkewajiban membayar pajak (wajib
pajak)
-
Kedudukan Hukum Pajak
Hukum publik terdiri atas:
Hukum tata negara
Hukum pidana
Hukum administratif
(hukum pajak merupakan bagian dari hukum(hukum pajak merupakan bagian dari hukum
administratif, sehingga hukum pajak juga merupakan
bagian dari hukum publik)
-
Kedudukan Hukum Pajak
Hukum pajak juga memiliki hubungan erat dengan
hukum perdata, dengan alasan:
Banyak menggunakan istilah hukum perdata
Peristiwa-peristiwa dalam hukum perdata sering merupakan
sasaran dan objek dari perpajakan (ex: pendapatan,
kekayaan, penyerahan, pemindahan hak dsb)kekayaan, penyerahan, pemindahan hak dsb)
Hukum perdata merupakan hukum umum yg berlaku pula
pada hukum pajak, kecuali hukum publik menentukan lain
-
Kedudukan Hukum Pajak
Namun ada pula yg mengatakan bahwa hukum pajak
berdiri sendiri diluar hukum administratif (otonomi
hukum pajak), dengan alasan:
Hukum pajak memiliki tugas yg bersifat lain dari hukum
administratif pada umumnya
Hukum pajak dapat digunakan dan berfungsi sebagai sarana Hukum pajak dapat digunakan dan berfungsi sebagai sarana
untuk pengembangan perekonomian negara
Hukum pajak memiliki karakteristik yg bersifat spesifik dalam
mekanisme kerjanya
-
Kedudukan Hukum Pajak
Dalam memahami hukum pajak, terdapat istilah lex
specialis derogate lex generalis (aturan yang bersifat
khusus mengesampingkan aturan yang sifatnya
umum), contoh:
Aturan mengenai sanksi pidana dalam KUP
mengesampingkan hal yang sama dalam KUHPmengesampingkan hal yang sama dalam KUHP
Tax Treaty mengesampingkan UU Domestik
-
Pembagian Hukum Pajak
Hukum Pajak MaterialHukum Pajak Materialmerupakan hukum pajak yg memuat ketentuan mengenai siapa yg
dikenakan pajak, dan siapa-siapa yg dikecualikan dari pengenaan
pajak, apa saja yg dikenakan pajak dan berapa yg harus dibayar
(SIAPA, APA, BERAPA)
Hukum Pajak FormalHukum Pajak Formalmerupakan hukum pajak yg memuat ketentuan bagaimana
mewujudkan hukum pajak material menjadi kenyataan
(BAGAIMANA)
-
Hukum Pajak Material
Muatan yg diatur dalam hukum pajak material, antara
lain:
Objek pajak, keadaan-keadaan, perbuatan-perbuatan,
dan peristiwa hukum yg dapat dikenakan pajak
Subjek pajak, yaitu siapa saja yg dapat dikenakan
pajak atau yg diwajibkan melaksanakan kewajibanpajak atau yg diwajibkan melaksanakan kewajiban
perpajakan
Dasar pengenaan pajak dan tarif pajak
-
Hukum Pajak Formal
Memuat bentuk dan cara-cara dalam melaksanakan
hukuk pajak material, antara lain:
Tata cara pendaftaran WP
Kewajiban pembukuan, tata cara penyetoran pajak,
tata cara pelaporan, dll
Tata cara penetapan utang pajak, hapusnya utang Tata cara penetapan utang pajak, hapusnya utang
pajak, cara penagihan utang pajak
Prosedur pengajuan keberatan pajak, dll
Sanksi dan hak serta kewajiban WP dan fiskus
-
Undang-undang Perpajakan
Merupakan seperangkat peraturan perpajakanMerupakan seperangkat peraturan perpajakan
yg terdiri dari UU beserta peraturan
pelaksanaannya.
Konsistensi dan kejelasan antara UU dengan peraturan
dibawahnya haruslah dijaga dengan baik agar tidak ambigu dan
membingungkan WP, yg pada akhirnya menyebabkanmembingungkan WP, yg pada akhirnya menyebabkan
rendahnya kepatuhan WP
-
Undang-undang Pajak di Indonesia
UU PPh
UU PPN dan PPnBM UU PPN dan PPnBM
UU PBB
UU BPHTB
UU PDRD
UU Bea Materai
UU KUP
HUKUM PAJAK
MATERIAL
UU KUP
UU PPSP
Pengadilan Pajak
HUKUM PAJAK
FORMAL
-
Tax Administration
Meliputi fungsi, sistem dan organisasi/kelembagaan
Administrasi pajak memegang peranan yg sangat penting
tidak hanya sbg perangkat law enforcement, tetapi juga sbg
service point yg memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat sekaligus pusat informasi perpajakan
-
Tarif Pajak
Tarif Tetaptarif yang jumlahnya pajaknya dalam rupiah (dolar) bersifat tetaptarif yang jumlahnya pajaknya dalam rupiah (dolar) bersifat tetap
walaupun objek pajaknya jumlahnya berbeda-beda
Proporsional Taxpresentase tarif yg dikenakan bersifat tetap walaupun jumlah objek
pajaknya berubah-ubah
Progressive Tax Progressive Taxpersentase tarif yang digunakan makin lama makin tinggi apabila
objek pajaknya makin lama makin tinggi pula
Degressive Taxpersentase tarif yg digunakan makin lama makin rendah apabila objek
pajaknya makin lama makin tinggi
-
Yurisdiksi Pemajakan
Status Principle
negara berhak mengenakan pajak kepada orang
pribadi/badan yg berdomisili di negara tsb (domicile
principle) atau karena status kewarganegaraan (citizen
principle)
Source Principle Source Principle
negara berhak mengenakan pajak kepada orang
pribadi/badan yang memperoleh penghasilan dari negara
tsb
-
Teknik Pemungutan Pajak
Self assessment system Self assessment system
Official assessment system
Withholding System
-
Self Assessment System
WP sendiri yg menghitung, menetapkan, WP sendiri yg menghitung, menetapkan,
menyetorkan dan melaporkan pajak yg
terutang
dalam sistem ini fiskus hanya berperan untuk mengawasi (ex:
meneliti kelengkapan dan kebenaran penghitungan SPT, meneliti kelengkapan dan kebenaran penghitungan SPT,
pemeriksaan)
-
Official Assessment System
fiskus berperan aktif dalam menghitung danfiskus berperan aktif dalam menghitung dan
menetapkan besarnya pajak yg terutang
berdasarkan Surat Ketetapan yg diterbitkan fiskus, WP
membayar pajak yg terutang tsb
-
Withholding System
Pihak ketiga (yg dekat dgn WP) yg wajibPihak ketiga (yg dekat dgn WP) yg wajib
menghitung, menetapkan, menyetorkan dan
melaporkan pajak yg sudah dipotong/dipungut
(ex: pemberi kerja)
Pertama kali dikenalkan di AS thn 1943, dalam rangkaPertama kali dikenalkan di AS thn 1943, dalam rangka
mengakselerasi pengumpulan/pemungutan pajak selama PD II
-
Timbulnya Utang Pajak
Menurut Paham Formalutang pajak timbul karena perbuatan fiskus, yaitu menerbitkan SKP
Menurut Paham Materialutang pajak timbul karena terpenuhinya tatbestand, artinya jika
ketentuan dalam UU terpenuhi, tanpa harus menunggu fiskus
menerbitkan SKP, WP harus membayar pajak yg terutang
Penentuan timbulnya utang pajak sangat terkait erat dgn teknik
pemungutan yg digunakan:
Jika self assessment & withholding, cocok digunakan paham
material
Jika official assessment, cocok digunakan paham formal
-
Stelsel Pemungutan Pajak
Sistem NyataSistem Nyata
Sistem Fiktif (Anggapan)
Sistem Campuran
-
Sistem Nyata
pengenaan pajak didasarkan pada penghasilan ygpengenaan pajak didasarkan pada penghasilan yg
sungguh-sungguh diperoleh WP dalam setiap
tahun pajak (dapat diketahui pada akhir tahun
pajak)
Merupakan suatu pemungutan kemudian, yakni baru dikenakan
setelah lampau tahun ybs
-
Sistem Fiktif (Anggapan)
pengenaan pajak didasarkan pada anggapan bahwa
penghasilan WP dianggap sama besarnya dengan
penghasilan sesungguhnya diperoleh dalam tahun
yg lalu, dengan sama sekali tidak terpengaruh oleh
besarnya penghasilan yg sesungguhnya diperoleh
dalam tahun yg sedang berjalandalam tahun yg sedang berjalan
Penghasilan yg sesunguhnya diperoleh dalam tahun berjalan
akan dijadikan sbg dasar pengenaan pajak tahun yg akan datang
-
Sistem Campuran
pengenaan pajak didasarkan pada kombinasipengenaan pajak didasarkan pada kombinasi
stelsel nyata dan stelsel fiktif (anggapan)
Dalam tahun berjalan, WP diwajibkan membayar pajak yg
pengenaan pajaknya berdasarkan atas suatu anggapan bahwa
penghasilan WP dianggap sama besarnya dengan penghasilan
sesungguhnya diperoleh dalam tahun yg lalu.sesungguhnya diperoleh dalam tahun yg lalu.
Setelah tahun pajak berakhir, WP harus menghitung kembali
besarnya pajak yg terutang berdasarkan atas penghasilan yg
sebenarnya diperoleh pada tahun tsb
-
ASAS-ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
Adam Smith : four maxims Adam Smith : four maxims
a. Equity
b. Certainty
c. Convenience
d. Economyd. Economy
-
ASAS-ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
Stiglitz:Stiglitz:
a) Economically efficient
b) Administratively simple
c) Flexible
d) Politically accountabled) Politically accountable
e) fair
-
ASAS-ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
Mansury:Mansury:
a) Revenue productivity
b) Equity/equality
c) Ease of administration
Ketiga asas harus seimbang, agar tercapai sistem perpajakan ygKetiga asas harus seimbang, agar tercapai sistem perpajakan yg
baik
Revenue productivity adalah kepentingan pemerintah, equity
adalah kepentingan masyarakat, dan ease of administration
adlah kepentingan pemerintah dan masyarakat
-
ASAS-ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
Sasaran reformasi perpajakan 1984:Sasaran reformasi perpajakan 1984:a) Penerimaan pajak menjadi bagian penerimaan negara yg
mandiri dalam rangka pembiayaan pembangunan nasional
b) Pemerataan dalam pengenaan pajak dan keadilan dalam
pembebanan pajak
c) Menjamin adanya kepastianc) Menjamin adanya kepastian
d) Sederhana
e) Menutup peluang penghindaran pajak, penyelundupan pajak
dan penyalahgunaan wewenang petugas pajak
f) Memberikan dampak positif dalam bidang ekonomi
-
Asas Revenue Productivity
Pajak mempunyai fungsi utama sbg penghimpunPajak mempunyai fungsi utama sbg penghimpun
dana dari masyarakat utk membiayai kegiatan
pemerintah (fungsi budgetair), karena itu asas ini
harus dipegang teguh, terutama oleh pemerintah
Upaya ekstensifikasi, intensifikasi dan law enforcement tidakUpaya ekstensifikasi, intensifikasi dan law enforcement tidak
akan berarti jika hasil yg diperoleh tidak memadai
-
Asas Equity/Equality
Pajak harus adil dan merata, denganPajak harus adil dan merata, dengan
memperhatikan ability to pay principle
Suatu sistem perpajakan dapat berhasil apabila masyarakatnya
merasa yakin bahwa pajak-pajak yg dipungut pemerintah telah
dikenakan secara adil dan setiap orang membayar sesuai
dengan bagiannyadengan bagiannya
-
Asas Keadilan dalam PPh
Horizontal Equity Horizontal EquityWP yg mempunyai tambahan kemampuan ekonomis yg sama
diperlakukan sama (equal treatment for the equals)
Vertical EquityWP yg mempunyai tambahan kemampuan ekonomis berbedaWP yg mempunyai tambahan kemampuan ekonomis berbeda
diperlakukan berbeda (unequal treatment for the unequals)
-
Asas Ease of Administration
a) Asas certaintya) Asas certaintyharus ada kepastian (menyangkut subjek pajak, objek pajak,
DPP, tarif pajak, prosedur pemenuhan kewajibannya-prosedur
pembayaran dan pelaporan- serta pelaksanaan hak-hak
perpajakan) baik bagi fiskus maupun WP dan seluruh
masyarakatmasyarakat
Jelas
Tegas
Tidak bermakna ganda
continuity
-
Asas Ease of Administration
b) Asas convenienceb) Asas conveniencepajak dipungut pada saat yg tepat (pay as you earn),
penentuan jatuh tempo & prosedur pembayaran yang tepat
ex:
menerapkan stelsel pemugutan pajak campuran
PPh atas penghasilan karyawan dikenakan saat menerima gaji PPh atas penghasilan karyawan dikenakan saat menerima gaji
Menerapkan sistem Witholding Tax
-
Asas Ease of Administration
c) Asas Efficiencyc) Asas Efficiency Dari sisi fiskus, pemungutan pajak diakatakan efisien jka biaya
pemungutan pajak yg dilakukan oleh kantor pajak (administrative
cost & enforcement cost) lebih kecil daripada jumlah pajak yg
berhasil dikumpulkan
Dari sisi WP, pemungutan pajak dikatakan efisien jika biaya yg
harus dkeluarkan oleh WP untuk memenuhi kewajibanharus dkeluarkan oleh WP untuk memenuhi kewajiban
perpajakannya dapat seminimal mungkin (cost of compliance
rendah)
Compliance cost: direct money cost (tangible), time cost dan psychic cost
(intangible)
-
Asas Ease of Administration
d) Asas Simplicityd) Asas Simplicity
Mudah dilaksanakan
Tidak berbeli-belit
Contoh: presumptive tax, yg akan sangat berguna dan efektif bagi WP
perseorangan dgn omzet yg relatif kecil dan juga bagi usaha yg memilikiperseorangan dgn omzet yg relatif kecil dan juga bagi usaha yg memiliki
karakteristik khusus
-
Asas Neutrality
Pajak harus bebas terhadap distorsi, baik distorsiPajak harus bebas terhadap distorsi, baik distorsi
terhadap konsumsi maupun distorsi terhadap
produksi serta faktor-faktor ekonomi lainnya
Pajak tidak mempengaruhi pilihan masyarakat untuk
melakukan konsumsi dan juga tidak mempengaruhi pilihanmelakukan konsumsi dan juga tidak mempengaruhi pilihan
produsen untuk menghasilkan barang dan jasa
-
Nothing is certain but only tax and death
-
Nature dari WP
Setiap WP pada umumnya akanmengupayakan agar beban pajak ygditanggungnya sedikit
Salah satu upaya untuk meminimalkan bebanpajak adalah dengan menerapkanmanajemen pajakmanajemen pajak
-
Perlawanan Terhadap Pajak
Perlawanan pasif
Perlawanan aktif
-
Perlawanan Pasif
Hambatan-hambatan yang mempersukar
pemungutan pajak yang berkaitan dengan struktur
ekonomi suatu negara, sistem kontrol, life style,
perkembangan intelektual dan moral penduduk,
dan teknik pemungutan pajak itu sendiri
Perlawanan pasif biasanya lebih kuat terhadap Perlawanan pasif biasanya lebih kuat terhadap
pajak langsung dibandingkan dengan pajak tidak
langsung
-
Perlawanan Aktif
Merupakan usaha dan perbuatan yang secara
langsung ditujukan kepada fiskus untuk
menghindari pajak
Perlawanan aktif terdiri atas:
Menghindarkan diri dari pajak
Pengelakan/penyelundupan pajak Pengelakan/penyelundupan pajak
Melalaikan pajak
-
Tax Avoidance & Tax Evasion
Tax avoidance: cara-cara legal yg dapat Tax avoidance: cara-cara legal yg dapatditempuh oleh WP dalam rangkamengefisienkan beban pajak
Tax evasion: penyelundupan pajak (illegal)
Ketentuan pidana dalam KUP: Pasal 38-43
-
Penyelundupan Pajak (Tax Evasion)
Pengertian penyelundupan pajak tidak hanya terbatas padaPengertian penyelundupan pajak tidak hanya terbatas padakecurangan dan penggelapan dgn segala bentuknya, tetapimeliputi juga kelalaian dalam pemenuhan kewajiban perpajakan ygdisebabkan oleh:
Ketidaktahuan (ignorance)
Kesalahan (error) Kesalahan (error)
Kesalahpahaman (understanding)
Kealpaan (negliance)
-
TerimaTerimaTerimaTerimaKasihKasihKasihKasih