Download - Cover Makalah Wirda Olip
MAKALAH
Disusun Oleh :Olivia Oktaviani Prastiwi, S.ked (1102011204)
Rahma Wirda, S.ked (1102011219)
Pembimbing :dr.Zainuri Miltas, Sp.OG
dr.Ida Winarti Retno D, Sp.OGdr.Indiarto Wityawan, Sp.OG
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas kepaniteraan klinik bagian ilmu kebidanan dan
kandungan
pada
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA CILEGONDESEMBER 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan
pertolongan-Nya, makalah yang berjudul “ SENAM HAMIL ” dapat selesai disusun.
Makalah ini disusun sebagai sarana diskusi dan pembelajaran, serta diajukan guna untuk
memenuhi persyaratan penilaian di kepaniteraan klinik Ilmu Obstetri dan Ginekologi RSUD
Kota Cilegon.
Penghargaan dan rasa terima kasih disampaikan kepada dr. Zainuri Miltas, Sp.OG, dr.
Ida Winarti Retno D, Sp.OG dan dr. Indiarto Wityawan Sp.OG yang telah memberikan
dorongan, bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan makalah ini. Penyusun juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam menyelesaikan referat ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, baik
mengenai isi, susunan bahasa, maupun kadar ilmiahnya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman dari penyusun dalam mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Akhir kata dengan mengucapkan Alhamdulillah, semoga Allah SWT selalu meridhoi
kita semua dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Cilegon, Desember 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan
kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravid,
sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio ( minggu – minggu awal ) dan kemudian
janin ( sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut
primigravida. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.
Kehamilan adalah suatu kondisi seorang wanita memiliki janin yang tengah tumbuh
dalam tubuhnya. Umumnya janin tumbuh di dalam rahim. Waktu hamil pada manusia sekitar
40 minggu atau 9 bulan. Kurun waktu tersebut, dihitung saat awal periode menstruasi yang
terakhir hingga melahirkan. Kehamilan adalah proses reproduksi yang memerlukan
perawatan secara khusus agar berlangsung dengan baik. Dengan terjadinya kehamilan maka
wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim.
Perubahan fisik selama kehamilan tidak menghalangi langkah ibu hamil dalam
berolahraga. Apalagi dengan adanya senam hamil, kesehatan ibu hamil baik secara fisik dan
mental dapat dijaga dan terlebih lagi, senam hamil membantu ibu hamil untuk
mempersiapkan persalinan yang lancar. Seorang Ibu hamil dapat beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi baik fisik maupun mentalnya, perlu dilakukan asuhan antenatal yang
bertujuan untuk mempersiapkan persalinan yang fisiologis dengan tujuan ibu dan anak yang
akan dilahirkannya dalam keadaan sehat
B. Rumusan Masalah
Senam hamil merupakan salah satu perawatan prenatal yang membantu ibu hamil
menuju suatu persalinan yang normal. Senam hamil dapat memberikan hasil persalinan yang
lebih baik dibandingkan pada ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Kehamilan
adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir
sampai permulaan persalinan.
Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan kesehatan selama
kehamilan ( prenatal care ) dan senam hamil akan memberikan suatu hasil produk kehamilan
atau persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu – ibu hamil yang tidak melakukan
senam hamil. Keuntungan wanita – wanita hamil melakukan senam hamil secara teratur
mencegah terjadinya persalinan yang tidak diharapkan.
Senam hamil yang diterapkan, bukan senam yang berorientasi sebatas kebugaran
tubuh semata. Melainkan untuk memperkuat otot, melenturkan persendian, dan utamanya
melatih konsentrasi agar bisa mengalihkan pikiran sehingga bisa melupakan rasa sakit saat
melahirkan, serta menguatkan nafas. Metode ini terbukti cukup berhasil untuk membantu
meringankan proses persalinan. Di samping itu, rasa nyeri saat proses persalinan berlangsung
juga dapat diminimalisasi, dengan jalan mengatur pernapasan, berkonsentrasi dan
mengalihkan pikiran, sehingga dengan sendirinya stress saat melahirkan bisa dikurangi.
Maka proses persalinan dapat berjalan lebih mulus dan singkat. Senam hamil akan
memberikan suatu produk kehamilan atau outcome persalinan yang lebih baik, dibandingkan
pada ibu – ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil selama kehamilan dilaporkan dapat
mengurangi stress dalam menjelang kelahiran, mengurangi nyeri saat proses persalinan, bayi
yang dilahirkan memiliki berat badan yang normal, dan dapat mengurangi resiko terjadinya
preeklamsi, dibandingkan ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil selama kehamilan.
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi senam hamil
2. Mengetahui tujuan senam hamil
3. Memgetahui manfaat senam hamil
4. Mengetahui persyaratan senam hamil
5. Mengetahui tata cara senam hamil
BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi senam hamil
Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan
(prenatal care). Senam hamil juga merupakan suatu bentuk latihan untuk memperkuat dan
juga mempertahankan kelenturan dari dinding perut, otot-otot dasar panggul yang nantinya
akan mempermudah proses persalinan normal. Keuntungan wanita-wanita hamil yang
melakukan senam hamil secara teratur dapat mencegah terjadinya gestasional diabetes
khususnya pada wanita hamil yang gemuk. Bahkan di Amerika, perkumpulan para ahli
diabetes telah menyetujui senam hamil menyerupai suatu terapi tambahan yang berguna
disamping melakukan diet. Salah satu faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam mengikuti
senam hamil adalah faktor internal dari pengetahuan sikap dan motivasi.
Menurut The American college of Obstreti dan Gynecologists mengakatan bahwa agar
selama kehamilan para wanita hamil harus melakukan olahraga selama 30 menit dengan
intensitas yang sedang satu hari dalam seminggu.
Senam hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu – ibu hamil
untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk menghadapi dan
mempersiapkan persalinan yang cepat, aman, dan spontan. Senam hamil sudah mulai
mendapat perhatian masyarakat, dan banyak diselenggarakan oleh rumah sakit sehingga
kesehatan rohani dan jasmani ditingkatkan serta dapat menghilangkan rasa takut menghadapi
persalinan.
B. Tujuan Senam Hamil
Adapun tujuan umum senam hamil adalah melalui latihan senam hamil yang
teraturdapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme
persalinan, mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan
penolong dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita menuju suatu persalinan
yang fisiologis. Sedangkan tujuan khusus senam hamil adalah memperkuat dan
mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligament dan
jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan persendian-
persendian yang berhubungan dengan proses persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima
sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak
nafas, menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada
ketenangan.
C. Manfaat senam hamil
Keuntungan dalam melakukan senam hamil adalah dapat meningkatkan pengetahuan
tentang bagaimana cara menjaga kesehatan selama kehamilan. Jika syarat tersebut terpenuhi,
diharapkan kesehatan jasmani dapat ditingkatkan untuk mencapai persalinan. Bila dicermati
lebih lanjut, sebenarnya dalam gerakan senam hamil dapat memberikan efek relaksasi yang
dapat menstabilkan emosi pada wanita hamil. Melalui senam hamil para wanita hamil akan
diajarkan bagaimana cara mengurangi kecemasan dan mengurangi rasa takut dengan cara
relaksasi fisik dan mental. Latihan pernafasan yang dilakukan dapat bermanfaat selama
kehamilan maupun dalam proses persalinan.
Melalui senam hamil diperoleh keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan
otot-otot dinding perut, otot dasar pangggul serta jaringan penyanggahnya berfungsi saat
bersalin berlangsung. Senam juga melonggarkan persendian yang berhubungan dengan
persalinan, memperoleh pengetahuan dan kemampuan mengatur pernafasan, relaksasi, dan
kontraksi otot dinding perut, otot sekat rongga badan dan otot dassar panggul saat persalinan.
Dengan senan juga meningkatkan kemampuan mengkoordinasi kekuatan kontraksi otot rahim
sehingga tercapai hasil optimal menuju jalan lahir, dan meningkatkan kesegaran rohani dan
jasmani Ibu hamil.
Senam hamil berguna untuk mengoptimalkan keseimbangan fisik, memelihara
kesehatan kehamilan, menghilangkan keluhan yang terjadi karena perubahan-perubahan
akibat proses kehamilan dan mempermudah proses persalinan senam hamil juga dapat
mengurangi rasa sakit pada waktu persalinan, melancarkan sirkulasi darah, mengurangi
keluhan pada Ibu hamil, Ibu lebih bugar, memberikan relaksasi, mengurangi kejang kaki,
mengurangi kaki bengkak, menguatkan otot perut dan mempercepat penyembuhan setelah
kehamilan, meningkatkan stamina yang sangat diperlukan selama persalinandan menguatkan
serta mengencangkan otot-otot yang paling banyak dipengaruhi oleh kehamilan
Senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses
persalinan, antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot-otot panggul
dan perut, serta melatih cara mengejan yang benar.
D. Persyaratan senam hamil
Senam hamil dapat dilakukan setelah kehamilan berusia 22 minggu dan harus dengan
bimbingan petugas yang telah terlatih Dalam mengikuti latihan senam hamil adapun syarat
yang harus dipenuhi bagi wanita hamil seperti ibu hamil cukup sehat berdasarkan
pemeriksaan dokter atau bidan, kehamilan tidak mempunyai komplikasi seperti keguguran,
kehamilan dengan perdarahan, kehamilan dengan bekas operasi.
Dapat melakukan Warming up (pemanasan) sebelum memulai senam hamil, sehingga
peredaran darah dalam tubuh akan meningkat, dapat melemaskan persendian dan mengurangi
rasa kaku, nyeri otot dan sendi serta melakukan Cooling down setelah melakukan senam
hamil. Apabila saat bangkit dari lantai hendaknya dilakukan secara perlahan. Dalam
melakukan senam hamil harus memperhatikan beberapa pedoman seperti boleh melakukan
semua bentuk latihan senam hamil apabila tidak terdapat adanya kontraindikasi. Minum yang
cukup sebelum, selama dan setelah melakukan senam.
Tidak boleh melakukan latihan senam hamil jika terjadi perdarahan dan adanya
gangguan pertumbuhan dari janin selama kehamilan. Hindari senam terlentang dengan kaki
lurus, melompat atau menyentak, pengangkatan kaki secara lurus dan sit up. Jangan
meregangkan otot hingga melampui resistensi maksimum.
Persiapan fisik yang dilakukan dengan pemanasan terlebih dahulu bertujuan untuk
mencegah terjadinya nyeri kaki, varices, bengkak dan memelihara fungsi kaki untuk menahan
beban berat badan yang semakin meningkat. Persiapan mental yang dilakukan adalah
bertujuan untuk mendapatkan ketenangan mental, memberikan rasa percaya diri pada ibu
hamil.
E. Mengetahui tata cara senam hamil
a. Persiapan alat dan bahan :
1) Matras atau khusus
2) Bantal
3) Sampiran
4) Radio tape
5) Kursi
b. Persiapan pasien
1) Mengatur posisi pasien yaitu pasien tidur terlentang
2) Senam dilakukan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari
3) Pasien sebaiknya memakai pakaian dari bahan kaos dan longgar, dan sebainya tidak
menggunakan gurita.
c. Prosedur senam nifas
Hari I :
1) Lakukan pemanasan terlebih dahulu dengan cara :
a) Angkat kedua lengan sambil menarik nafas, kemudian turunkan secara perlan-lahan sambil
mengeluarkan nafas dari mulut.
2) Latihan 1 :
a) Tidur terlentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan.
b) Angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan.
c) Luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan secara vertikal.
d) Perlan-lahan turunkan kembali ke lantai.
e) Lakukan gerakan ini selam setengah menit.
3) Latihan 2 :
a) Tidur terlentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung
kasur, badan agak nmelengkung.
b) Lakukan gerakan pada jari-jari kaki dan diregangkan.
c) Lakukan gerakan ini selam setengah menit.
4) Latihan 3 :
a) Tidur terlentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung
kasur, badan agak melengkung.
b) Gerakkan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari dalam
keluar.
c) Lakukan gerakan ini selam setengah menit.
Hari ke II :
1) Lakukan pemanasan terlebih dahulu dengan cara :
a) Angkat kedua lengan sambil menarik nafas, kemudian turunkan secara perlan-lahan
sambil mengeluarkan nafas dari mulut.
2) Latihan 4 :
a) Tidur terlentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung
kasur, badan agak melengkung.
b) Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah.
c) Lakukan gerakan ini selama setengah menit.
3) Latihan 5 :
a) Tidur terlentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung
kasur, badan agak melengkung.
b) Lakukan gerakan dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan,
sedangkan tangan memegang pada ujung kaki.
c) Urutkanlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha.
d) Lakukan gerakan ini 8-10 kali setiap hari.
4) Latihan 6 :
a) Tidur terlentang, kaki diangkat ke atas, kedua lengan di bawah kepala.
b) Lakukan gerakan dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan,
sedangkan tangan memegang pada ujung kaki.
c) Urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha.
d) Lakukan gerakan ini 8-10 kali setiap hari.
Hari ke III :
1) Lakukan pemanasan terlebih dahulu dengan cara :
a) Angkat kedua lengan sambil menarik nafas, kemudian turunkan secara perlahan-lahan
sambil mengeluarkan nafas dari mulut.
2) Latihan 7 :
a) Tidur terlentang, kaki terangkat ke atas, ke dua lengan disamping badan.
b) Kaki kanan disilangkan di tas kaki kiri dan tekan yang kuat.
c) Pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendurkan lagi secara perlahan-lahan dalam
gerakan selama 4 detik.
d) Lakukan gerakan ini 4-6 kali selama setengah menit 3)
Latihan 8 :
a) Berdiri lurus di atas lantai.
b) Berjalanlah dengan ujung kaki, dan kemudian dengan tumit.
c) Setiap gerakan dilakukan selama.
Latihan 9 :
a) Setelah keseluruhan latihan dilakukan dengan teratur dan intensif pada saat terakhir tarik
nafas dalam-dalam, kemudian hembuskan secara perlahan-lahan dari mulut.
b) Angkat kepala secara perlan-lahan dan lingkarkan kedua lengan pada belakang leher, tarik
nafas perlan-lahan yang dalam hingga paru-paru penuh, lalu hembuskan nafas perlahan-
lahan dari mulut.
c) Lakukan latihan ini selam setengah menit.
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan
(prenatal care). Adapun tujuannya melalui latihan senam hamil yang teraturdapat dijaga
kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan, mempertinggi
kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam
menghadapi persalinan dan membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
Keuntungan dalam melakukan senam hamil adalah dapat meningkatkan pengetahuan tentang
bagaimana cara menjaga kesehatan selama kehamilan. Senam hamil dapat dilakukan setelah
kehamilan berusia 22 minggu dan harus dengan bimbingan petugas yang telah terlatih
DAFTAR PUSTAKA
Bagus I. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Edisi 2. EGC. Jakarta
Barakat . 2011. Exercise During Pregnancy Improves Maternal Health Perception : A randomized Controlled Trial. Vol.22, pp. 179.e1-e6
Cunningham, F.G, Macdonald.P.C.Gant, N.F.Leveno, KJ.Gilstrop.L.C, Hankins.G.D.V, Clark S.L. 2014. William Obstetrics. 24TH Edition. Appleton & Lange. USA. 210-211.
Destusy. 2011. Anantomi Paru dan Fisiologi Paru. Diunduh dari : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21570/4/Chapter%20II. pdf
Fimadani. 2012. Olahraga Ibu Hamil. Diunduh dari : http:/ /6-olahraga-yang -ibu-hamil/ html
Hacker. N.F and Moore. J.G. 2009. Essential of Obstetrics and Gynecology, W.B. Saunders Company 5th Edition. Philadelphia. 37-38
Handayani. 2010. Senam Hamil. Diunduh dari : http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article
Hidayah. 2014. Hubungan Faktor Internal Dengan Peran Serta Ibu Hamil Dalam Mengikuti Senam Hamil. Vol 5, pp. 31-38
Ilham. 2013. Hakikat dan Manfaat Olahraga Menurut Islam. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya
Jamil. 2011. Islam, Olahraga, dan Kesehatan. Diunduh dari : http://baituljamil.com/2011/03/islam-olahraga-dan-kesehatan.html
Linda M. 2012. Sternous Exercise During Pregnancy : is there a limit? Vol.24, pp.179.e1-e6.
Muafa. 2012. Hukum Senam Dalam Islam. Diunduh dari : http://wordpress.com/hukum-senam-dalam-islam
Putri E. 2012. Anatomi dan fisiologi paru. Diunduh dari : http://eprints.undip.ac.id/15485/1/Dorce_Mengkidi.pdf
Prather. 2012. Benefits of Exercise During Pregnancy.Vol 4, pp.845-850
Pernoll, M.L and Benson, R.C. 2012. Current Obstetrics & Gynecologic Diagnosis & Treatment. Appleton & Lange. California.131-133
Rosalina. 2010. Olahraga dan Kesehatan Dalam Prespektif Islam. Diunduh dari : http://www.slideshare.net/Sukses100p/olahragadankesehatandalamperspektifislam
Sonja, Dennis Jensen, Michael J, McGrath, Larry A,Wolfe. 2010. Effects of human pregnancy and aerobic conditioning on alveolar gas exchange during exercise. vol 45, pp. 625-635.
Sofwan A. 2015. Apparatus Respiratorius/Systema Respiratorium/Sistem Pernapasan. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Yrasi. Jakarta.
Teli A. 2014. Alterations In Minute Ventilation, Maximum Voluntary Ventilation and Dyspneic Index in Different Trimesters of Pregnancy. Vol 58, pp. 96-99.