Download - Comparison of Classic Endodontic Techniques
Perbandingan dari Teknik Endodontik Konvensional vs Teknik
Kontemporer pada Suksesnya Perawatan Endodontik
ABSTRAK
Pendahuluan
Banyak teknologi yang sudah dikembangkan dalam bidang endodonti, bagaimanapun banyak
studi yg mengevaluasi mengenai dampak dari mempertahankan gigi. Studi ini
membandingkan antara perawatan endodontik secara konvensional (instrumensasi dengan
file, irigasi dengan NaOCl, kunjungan yang harus dilakukan berkali kali dan lainnya),
dibandingkan dengan yang menggunakan teknik kontemporer (instrumensasi dengan rotary
nickel titanium, kunjungan yang hanya sekali perawatan, NaOCl, EDTA, chlorhexidine,
irigasi H2o2, vertical atau lateral kondensasi pada saat obturasi, menggunakan miskrokopis,
elektronik apeks lokator dan lain-lain.)
METODE
Berdasarkan data dalam grafik meliputi 984 gigi yang akan dirawat endo pada 857 pasien.
Kesembuhan ditemukan pada foto rontgen gigi yang dirawat setelah 12 bulan atau lebih
setelah dilakukan perawatan. Analisis mixed model poisson digunakan untuk
membandingkan angka kegagalan.
HASIL
Dari 459 gigi yang ada di grup konvensional, terdapat persentase penyembuhan sebesar 98%
dengan waktu 75,7 bulan. Dan untuk kontemporer terdapat 525 gigi dan terjadi penyembuhan
persentasenya 96% dengan waktu 34 bulan. Perawatan yang ada di grup konvesional,
dilakukan dengan beberapa kali perjnajian (91%) dibandingkan dengan grup kontemporer
(39%). Kebanyakan gigi di grup konvesional mengalami setelah perawatan.
KESIMPULAN
Tidak ada perbedaan yang signifikan diantara kedua teknik atau untuk yang 1 kali kunjungan
atau beberapa kali kunjungan.
Tujuan dari perawatan endodontik adalah mengeliminasi penyakit jaringan pulpa dan
membentuk suatu kondisi dimana terjadi penyembuhan pada jaringan apikal dan mencegah
terjadinya periodontitis apikalis. Walaupun sudah menghilangkan penyakit yang ada di
jaringan tersebut dan melindungi saluran akar dan membentuk restorasi dari mahkota gigi
tersebut, gigi tetap saja bisa terpengaruh. Maintenance dari arch integrity, estetik, fungsional
adalah hasil yang banyak pasien harapkan. Belum ada opsi perawatan lain yang ada selain
perawatan endodonti ini. Pencabutan yang diikuti dengan dental implan atau geligi tiruan
lepasan atau cekat merupakan perawatan opsi lain yang dilakukan oleh dokter gigi dan pasien
untuk didiskusikan. Banyak literatur yang sudah dipublikasikan untuk menentukan
keberhasilan dari perawatan endodonti ini. Akan tetapi hasil yang bervariasi juga didapat.
Perbedaan meliputi panjang kerja, interpretasi radiografi, pengalaman dokter gigi, metode
yang digunakan dalam endodonti merupakan suatu perbedaan tersendiri. Perawatan yang
sudah dilakukan dan keberhasilan dari perawatan tersebut tergantung dari faktor di atas.
Beberapa studi mendefinisikan bahwa dapat dikatakan berhasil tergantung radiografinya,
dikatakan berhasil apabila sudah berfungsi secara sempurna. Tidak konsistennya penentuan
keberhasilan suatu perawatan endodontik ini membingungkan bagi dokter serta pasien dalam
menentukan jenis perawatan. Masalah ini meningkat dan menjadi perdebatan antara
perawatan endodontic atau implan, pengganti gigi. Untuk lebih efektif lagi dalam melakukan
dan membandingkan jenis perawatan, antara endodontik dan implan, banyak studi
menampilkan suksesnya endo ini lebih baik dilihat dari hasil radiografis pada penyembuhan.
Selama beberapa dekade, banyak sekali teknologi yang sudah dibuktikan oleh endodontis
baik itu secara mikroskop, rotary nickel titanium file, instrumen ultrasonic, EAL, jenis larutan
irigasi baru, NaOCl, operasi yang lebih inovatif, sudah diperlihatkan pada teknik endodonti
sekarang.
Meskipun terdapat kemajuan tetap ada pertanyaan mengenai kemajuan teknologi perawatan
endodonti dan meningkatkan umur dari gigi tersebut.
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi dan membandingkan tingkat keberhasilan
penyembuhan perawatan endodonti yang dilakukan oleh endodontis yang berpengalaman
dalam perawatan konvesional dan grup yang melaksanakan teknik kontemporer.
BAHAN DAN METODE
Studi ini sudah disetujui oleh Universitas Alabama di Institusi Birmingham. 2 grup sudah
dipilih untuk analisis : grup konvesional dengan grup contemparer. Catatan pasien dari 4
perbedaan lokasi sudah diidentifikasi dan data sudah dikolektif dimasukkan ke dalam grafik.
Grup konvesional ditangani oleh 1 endodontis yang sudah dilatih sejak tahun 1970.
Konvesional yang dimaksud disini adalah meliputii instrumensasi dengan menggunakan file
stainless steel, irigasi NaOCl dan H2o2, kebanyakan memerlukan beberapa kali kunjunguan,
formokresol sebagai medikasi pada saluran akar, penyempitan saluran akar yang bagus,
obturasi pada perawatan endo digunakan lateral kondensasi dan menentukan restorasi setelah
dilaksanakannya prosedur.sedangkan untuk teknik kontemporer ditangani oleh 3 dokter gigi
yang sudah berpengalaman kurang lebih 15 tahun, Teknik kontemporer ini menggunakan file
nikel titanium, hanya 1 kali kunjungan, NaOCl, EDTA, Chlorhexidine, irigasi H2O2, vertikal
atau lateral kondensasi pada saat obturasi, menggunakan mikroskopis, EAL, radiografi
digital, instrumen ultrasonic, dan penggantian dari tambalan sementara. Teknik perawatan
dari kedua grup dimasukkan ke dalam tabel 1. Rekam medis pasien yang sudah diperiksa
dimasukkan secara alfabetikal. Apabila prosedur endodontik sudah dilakukan pada satu
pasien, catatan rekam medis yang sudah dievaluasi dapat menentukan secara klinis atau
radiografi apakah gigi tersebut menjadi lebih baik. Kriteria yang masuk ke dalam studi ini
adalah apabila secara klinis atau radiologi selama 12 bulan atau lebih setelah perawatan
endodonti masih ada. Gigi yang sudah dilakukan perawtan endodonadanya perawatan secara
klinis atau radiografi kurang dari 12 bulan dikecualikan dari studi. Banyak perjanjian tertentu
untuk foto rontgen di beberapa kasus yang spesifik. Radiografi lainnya dilakukan selama
proses perawatan gigi berlangsung. Hanya radiografi yang memperlihatkan seluruh gigi
termasuk gambaran periapex digunakan dalam evaluasi. Saat sudah tersedia, data perawatan
yang berhubungan dengan gigi yang sudah dirawata endodontik, termasuk : jumlah gigi,
umur pasien di setiap perawatan, jenis kelamin, etnik, kebiasaan merokok, ada atau tidaknya
diabetes, panjangnya waktu dari seringnya perjanjian, pengembalian restorasi gigi dan fungsi
pada saat oklusi, keadaan di dalam mulut, jumlah perjanjian yang sering dibuat, panjangnya
dari obturasi pada saat foto rontgen, penampakan dari radiolusensi secara periapikal, dan
perawatan setelah endodonti. Hasil iperiapikal indeks yang sudah dimodigikasi diciptakan
oleh para penulis untuk mengevaluasi foto rontgen untuk melihat lesi periapikal. Sistem ini
mirip seperti Hannahan. Parameter dari skor sistem ini dapat dilihat pada tabel 2. Radiografi
diperiksa oleh 1 evaluator tanpa kalibrasi. Periodontal ligament yang ada dii gigi yang sudah
dirawat dievaluasi secara kontinu. Sekitar tulang alveolar dievaluasi radiolusensinya. Tidak
ada data yang menunjukkan adanya jumlah akar yang dipengaruhi, ukuran dari lesi tersebut
atau apakah lesi tersebut ditemukan atau difusse. Gigi yang sudah diklasifikasikan untuk
dilakukan pre-op unatau adanya radilusen di tulang. Ihasil skor PAI yang sudah dimodifikasi
adalah 3 atau bisa lebih baik. Skor PAI yang sudah dimodifikasi 3 atau lebih baik
diidentifikasi dengan adanya ada atau tidaknya lesi pada periapikal. Setelah radiografi hanya
yang dievaluasi berdasarkan ada atau tidaknya gigi. Evaluasi di periapikal menggunakan
periapikal index yang sudah dimodifikasi tidak dapat secara lengkap di radiografi.
Penyembuhabn dari perawtan endodontik ini didefinisikan sebagai radiografi yang sudah
dirawat dalam mulut selama 12 bulan atau lebih setelah perawatan dilakukan. Gigi yang
diklasifikasikan gagal dicabut pada saat perawatan. Kegagalan dibandingkan dengan 2 grup
itu menghitung dengan mixed model Poisson analisis. Sebuah subjek di setiap pasien,
termasuk merupakan efek secara acak untuk korelasi yang disebabkan oleh perawatan yang
ganda pada beberapa pasien. Analisis yang sudah ada disatukan menggunakan SAS statistik.
HASIL
Pada grafik yang sudah direview dari 8000 data, 984 gigi yang sudah diendodontik
dari 857 pasien termasuk dalam keriteria. Data ini sudah dimasukkan ke dalam tabel 3. Grup
konvesional termasuk 459 gigi yang sudah dirawat di 414 pasien ; grup kontemporer yang
melakukan 525 gigi yang sudah dirwata pada 443 pasien. Pada grup konvesional, 9 gigi
dicabut, dengan hasil akhir penyembuhan mencabuhan 98%. 21 kegagalan dicatat dalam
grup kontemporer dengan proses penyembuhan sebanyak 96%. Gigi molar merupakan gigi
yang sering dilakukan perawatan setelah premor dan gigi depan. Populasi pasien rata-rata
terdapat pada umur 48,9 tahun di grup yang konvesional (standar deviasi = 14,1 tahun) dan
53,9 tahun di ktemporer grup (standar deviasi = 15,2 tahun). Wanita lebih sering dirat
dibandingkan yang lain di kedua grup ini. 98,6 % pasien yang dirawat di konvesional grup
adalah kulit putih dan 1,4 % kulit hitam. 86 % pasien yang dirawat oleh endodontis ddi grup
kontemporrer adalah kulit putioh dan 12.2 kulit hitam dan sedikit asia. Distribusi dari etnik
dari 2 grup sangatlah berbeda. Untuk etnik tidak termasuk untuk 108 pasien. Hampir 10
persen dari grup kontemporer diinfokan ada sejarang diabetes da, sedangkan uhanya 4 pasien
saja dari seluruh pasien di grup konvesional menderita diabetes. Rata-rata pemangilan di grup
konvesional adalah 75.7 bulan, dengan jarak 12 sampai 301 bulan, yang kalau di kontemporer
grup setengahnya (34 bulan antara 12 – 219 bulan). Pada grup konvesional, rata-rata
perjanjian 2,2x.kebamyakan perawatan saluran akar dilakukan dengan 2 kali kunjungan
(71,9%); dengan tambahan 19,6% yang dilakuakn dengan 3 ax atau lebih. Hanya 8,5% saja
yang dilakukan dengan kunjungan sekali. Perawatan saluran akar di grup kontemporer rata-
rata 1,41 kunjungan. Kebanyakan kasus diselesaikan dalam 1 kali kunjungan (60,2%). Hanya
sedikit peraatan yang lebih dari 1 kali kunjungan (39,8%). Pada grup kontemporer anya
0,95% yang menerima lebih dari 3 kunjungan. Jumlah dari perawatan yang satu kali
kunjungan sangat berbeda antara grup konvesional dengan grup kontemporer. Kalsium
hidroksid adalah medikasi yang paling banyhak untuk saluran akar. Pada grup konvesional,
formokresol ditgempakan di banyak kasus vital. Obturasi pada grup klasisk was confined di
setiap gigi di seluruh kasus, dengan jarak panjang 0-5 mm dari apeks. Kebanyakan Panjang
obtruasi akhir sekitar 2 mm dari apex. Tidak ada film yang terbuang. Grup kontemporer
terdapat overfilling (3,8%) walauapun begitu kebanayakn pengisian kurang dari 2 mm lebih
bpendek dari apeks. Persentase yang lebih besar di gigi yang mengelami lesi,
mempengarughui grup konvesional vs grup kontemporer. Walaupun perbedaannya tidak
begitu signifikan. Walaupuan tidak ada data yang tercatat, kevbnyakan padea saat prerparisi
di konvesional grup menggunakan restorasi tertentu. Semua gigi tidak direstorasi dengan
amaklgam atau komposit pada stelah perawatan endodonti. Saat tamabaln sementara diganti,
biasanya menggunakan cotton pelet. Hampir semua gigi di grup kontemporer direstorasi
dengan tambalan sementara dengan cotton pellet yang sering dipakai.
Jumlah yang signifikan dari gigi setelah post perawatan ada di konvesional grup
(6,7%) dibanding dengan kontemporer grup (0,9%). Hanya1 gigi saja yang menerima post
perawtan untuk pencabutan. Data post perawatan ada di tabel 4. Kebanyakan intervensi
setelah perawatan di kedua grup ada di gigi molar dan ada pada gigi yang terdapat radiluisen
di periapical. Post perawatan yang paling sering adanya di grup konvesional dimana
apicoectomy lebih sering di grup kontemporer. Kebanyakan intervensi dari konvesional grup
diperlihatkan dengan kunjungan yang ganda. Rata-rata obturasi dari panjang kerja mirip
dendi kedua grup.
Dari 9 kasus yang gagal di grup konvesional, kebnahykan adalah molar. Tidak
kegagalan yang dicatat pada saat satu kali kunjungan. Tidak ada juga kelebihan pengisian. 4
dari 9 gigi dicabut jkarena ada radiolusen pada periapikal. Pada grup kontemporer, 21
kegagalan dicatat. Premolar dicatat 61,9% kegagalan di grup kontemporer. Kebanyakan gigi
dicabut pada saat selesai 1 kali kunjungan. 9 gigi megnalamai kelebihan pada saat pengisian.
10 dari 21 kegagalan harus melaksanakan perawatan lesi. Catatan dari kegagalan kedua grup
ada di tabel 5. Setelah analisis secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai
kegagalan antara 2 grup ioni.
DISKUSI
Angka penyembuhan dari gigi yang sudah dirawat di grup konvesional dan grup
kontemporer masih tsangat tinggi (98% dan 96%). Tidak ada perbedaan yang signifikan
diantara kedua grup ini. Angka ini konsisten dengan studi lainnya dimana kesembuhan suatu
gigi adalah kriterianya. Studi ini menunjukkan bahwa perawtan saluran akar adalah yang
paling sukses dan paling benar. Meta analisis review dari Iqbal dan Kim menemukan angka
sukses sekitar 81,2%-100% di setiap studi dalam mpenyembuhan sebagai kriteria sukses.
Format retrospektif diperbolehkan untuk mengevaluasi perawatan saluran akar dengan
nomor file besar. Data yang termasuk adalah limit tergantung dari keadaan klinis dan
radiografi. Tidak ada standarisasi di perawatan diagnosis yang memungkinkan untuk mayor
atau minor perawatan oleh praktisi di studi ini. Seperti yang dicatat oleh iqbal dan kim, studi
ini adalah adil apabila sesuai dengan kualitas data. Data dari studi ini terbatas untuk gigi
dengan minimal 12 bulan pasien diobservasi dari perawatan originalnya. Studi oleh orstavik
menunjukkan bawhwa kebanyakan post perawatan terjadi lesi periapikal di tahun pertama,
walaupun 1 tahun itu merupakan batas waktu yang dikatakan sukses. Di studi lain, tidak ada
ketentuan megnapa gigi tersebut harus dicabut. Banyak fkator yang berpengaruh di perwatan
ini termasuk status [penyakit periodontal. Perkembangan dari fraktur, cukup atau tidaknya
mhakota untuk direstorasi, perkembangan dari karies dan finansial dari pasien.
Walaupun begitu di kedua grup ini menunjukkan angka yang tinggi dari
penyembuhan. Salah satu perbedaan filosofi di kedua grup ini adalah perwatabn dilakukan
secara satu kali kunjungan atau beberapa klai kunjungan. Dokter yang menerima pasien di
konvesional grup membutuhkan sekitar 2 atau 3 kali kunjujgan, sedangkan untuk grtup
kontemporer hanya 1 kali kunjungan saja kebanyakan. Disini terlihat adanya perkembangan
terhadap endodontik 1 kali kunjungan. Review sebelumnya oleh grup cochrane menunjukkan
tidak ada perbedaan yang mempengaruhi apakah saluran akar tersebut sukses atau tidak
dengan satu atau beberpaa kali kunjungan. Kebanyakan studi melaporkan ini. Gambaran
konvesional yang dilakukan di konvesional grup adalah untuk melengkapi diinsfeksi dari
saluran akar adalah paling terbaik dengan beberapa akli kunjungan karena menggunakan obat
medikasi dulu di saluran akarnya.
Perbedaan lain yang menarik dari 2 grup ini adlah adanya persentase yang besar dari
post perawatan yang diperlihatkan di konvesional grup. Karena hanya 1 gigi yang dicabut,
beda dengan kontemporer yang ada beberpaa gigi yang dicabut kadengan operasi apikal.
Konvesional grup dan kontemporer grup juga memiliki perbedaan dalam panjang pada saat
obturasi,.semua perawatan endodontik diperlihatkan di konvesional grup tidak ada namanya
kelebihan pengisian w, sedangkan obturasi di kontemporer grup ada yang melebihi apex. Para
peeliti menujjukkan bahwa material dari obturasi pada jarungan periapikal adalah merupakan
peradangan kronis dan juga merupakan insidensi dari proliferasi epital dan kista.
Akhir perbedaan yang dicatat dari kedua grup ini adalah tentang penggantian restorasi
setelah perawtan saluran akar. Banyak studi menunjukkan pentingnya cukupnya mahkota
yang ada dalam mengganti tambalan sementara yang sudah lama.
Studi ini membandingkan tingkat keberhasilan perawatan endodonti yang
menggunakan konvesional teknik dengan teknik kontemporer. Tidak ada perbedaan yang
signifikan antara sukses angka dari konvesional tenik dengan kontemproer teknik. Ada
perbedaan antara jumlah kunjungan 1 kali dengan 2 kali kunjungan. Walaupun begitu tidak
ada perbeadaan tyang besar yang ditemukan di kedua grup. Salah satu batasan yang
mempengarughi adanya tingkat pengalaman dari setiap dokter. Konvesional grup dilakukan
hanya oleh 1 endodontis saja, sedangkan kontemporer grup dilakukan oleh beberapa
endodontis. Jadi, karena jkecilnya jumlah dokter, kami tidak bisa menentukan perbedaan dari
tingkat keberhasilan berdasarkan teknik atau keahlian. Alasan lainnya adalah data yang
masuk dan ditanyakan pada pasien yang 6 bulan kontrol. Banyak pasien yang memenuhi
studi ini untuk dilakukan prosesdur endodonti,dan lainnya merupakan hasil yang sukses di
perawatan.
Studi yang terbatas ini mempunyai perbedaan pada rata-rata perjanjian pasien. Grup
konvensional mempunyai rata-rata perjanjian temu pasien lebih lama dibanding grup kedua.
Ini disebabkan karena fakta bahwa endodontis di konvesional grup sudah berpengalaman
lebih dari 30 tahun di area yang sama dan sudah mempunyai angka yang besar dimana pasien
dapat bolak balik. Lama waktunya pasien kembali di grup konvensional menyebababkan
kecilnya perawatan untuk gagal. Walaupun, angka kegagalan di kontemporer grup itu lebih
besar. Karena keterbatasan ini studi ini mengkonfirmasi masih banyak penemuan studi lain
bahwa perawatan endodontic dapat mempertahankan gigi.