Download - Case Thyroid Heart Disease
PRESENTASI KASUS
PENYAKIT JANTUNG TIROID
Pembimbing :dr. Susie Setyowati, Sp.PD, KEMD
Dondy Juliansyah 1320221140
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO
PERIODE 19 OKTOBER – 26 DESEMBER 2015
Pendahuluan
Jumlah 400 jt
(WHO 2000)
Jumlah di
indonesia 5 jt
Identitas
I. IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Tn. M
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kramat Pulo gang IV Kramat Jati, Senen
Ruangan : Perawatan Umum Lantai VI
NO RM : 811329
Anamnesa
Keluhan Utama : Sesak nafas yang memberat sejak 3 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan jantung
berdebar-debar,
merasa kepanasan
→ keluar keringat
berlebih pada
seluruh badan dan
telapak tangan
BAB dengan
frekuensi 7-10
kali/hari, tinja
berwarna
kuning, kadang
lembek kadang
cair berampas,
agak berbau,
tidak ada lendir,
darah (-)
Sesak nafas
yang hilang
timbul,
dalam
seminggu
dirasakan
bisa 2-3 kali
2 Tahun SMRS6 Bulan
SMRS5 Bulan SMRS
Pasien
mengatakan
mengalami
penurunan BB +
4 kilogram, dari 39
kg 35 kg dalam
3 bulan terakhir,
Nafsu makan
sangat meningkat
sedikit-sedikit
merasa lapar
3 BulanSMRS
Sesak nafas seperti
tertekan benda berat.
Sesak terutama timbul
pada saat beraktivitas
seperti naik turun
tangga serta berjalan
dari tempat tidur ke
kamar mandi (DoE +)
dan berkurang bila
pasien duduk serta
beristirahat. Terdapat
PND (+) dan orthopnea
(+)
3 Hari SMRS
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengaku memiliki penyakit tiroid
Pasien menyangkal memiliki riwayat diabetes mellitus, hipertensi dan asma sebelumnya
Pasien menyangkal memiliki riwayat sakit jantung
Pasien menyangkal memiliki penyakit ginjal, penyakit hati
Riwayat Penyakit Keluarga :
Keluarga pasien menyangkal memiliki penyakit tiroid
Keluarga pasien menyangkal memiliki riwayat asma
Keluarga pasien menyangkal memiliki penyakit ginjal, penyakit hati
Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien adalah seorang wiraswasta. Pasien membiayai perawatannya
dengan biaya sendiri. Pasien sudah menikah dan tinggal bersama istri
beserta anak-anaknya.
Riwayat Kebiasaan :
Pasien seorang perokok, berhenti sekitar 6 tahun lalu. Sebelumnya
pasien merokok 1 bungkus/hari selama + 8 tahun. Riwayat konsumsi
alkohol dan obat-obatan suntik disangkal.
Riwayat Pengobatan :
Satu minggu SMRS, pasien berobat ke Poli Penyakit Dalam dan
dinyatakan terkena penyakit hipertiroid. Pasien diberi obat oleh Dokter
Propanolol 3x10 mg.
Pemeriksaan Fisik• Tampak Sakit SedangKeadaan umum
• Compos mentisKesadaran
• 110 / 60 mmHgTekanan Darah
• 102 x / menitFrekuensi Nadi
• 28 x / menitFrekuensi Nafas
• 36,5oCSuhu
• 35 kg / 144 cm (BMI = 16,8)BB dan TB
Mata
Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), konjungtiva hiperemis (-/-),eksoftalmus (+/+).
Hidung
Deformitas septum nasi (-/-), mukosa hiperemis (-/-), sekret (+/+), darah (-/-), benjolan (-/-).
Mulut
Bibir kering (-), pucat (-), sianosis (-), lidah kotor (-), atrofi (-), tremor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1/T1.
Leher
JVP 5+2 cm H20. Trakea teraba terletak ditengah, deviasi (-), kelenjar tiroid teraba membesar 4 x 2 cm kanan dan kiri, konsistensi lunak, nyeri tekan (-),mobile (+), thyroid bruit (-); pembesaran kelenjar getah bening (-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V dua jari di lateral linea midclavicularis sinistra,kuat angkat (+), thrill (-).
Perkusi: Batas jantung kanan: ICS IV linea parasternalis dextra.
Batas jantung kiri : ICS V 3 cm lateral dari linea midclavikularis
sinistra.
Batas apeks jantung : ICS IV linea parasternal sinistra.
Batas jantung kanan: ICS III linea parasternalis dekstra
Auskultasi : BJ I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Paru Anterior : Kanan Kiri
Inspeksi : gerak dinding dada gerak dinding dada
saat statis maupun dinamis saat statis maupun dinamis
nampak simetris nampak simetris
Palpasi : vocal fremitus teraba simetris vocal fremitus teraba simetris
tidak ada hemithorax tidak ada hemithorax
yang tertinggal yang tertinggal
Perkusi : sonor pada seluruh lapang sonor pada seluruh lapang
paru kanan paru kiri
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+) suara dasar vesikuler (+)
suara tambahan: rbh (+) suara tambahan: rbh(+)
wh (-) wh (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, tidak terlihat dilatasi vena
Palpasi : Supel, hepar tidak teraba pembesaran dan
permukaan rata, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani diseluruh regio abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) + 7x/menit normal
Extremitas : Superior Inferior
ka / ki ka/ ki
Edem (-/-) (-/-)
Sianosis (-/-) (-/-)
Pucat (-/-) (-/-)
Ikterik (-/-) (-/-)
Capillary refil time <2 detik <2 detik
Petechiae (-/-) (-/-)
Panas (+/+) (-/-)
Berkeringat (+/+) (-/-)
Wayne
Thyroid
Score
Interpretasi : <10 eutiroid
10-19 meragukan
≥20 klinis hipertiroid
Total: 27 → klinis hipertiroid
Pemeriksaan Penunjang
DARAH RUTIN 27/10/15 Nilai Rujukan
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
12,2
37
4,1
10.150
218.000
80
28
35
13 – 18 g/dl
36 – 47 %
2,5 – 6.0 juta/ul
4800 – 10.800 /ul
150.000 – 400.000/ul
80-96 fl
27-32 pg
32-36 g/dl
KIMIA KLINIK 27/10/15 Nilai rujukan
GDS
SGOT (AST)
SGPT (ALT)
Ureum
Creatine
Natrium
Kalium
Klorida
114
28
35
25
0,7
142
4,5
109
70-160 mg/dL
13-35 U/L
7-35 U/L
12,8-42,8 mg/dL
0,6-1,1 mg/dL
136-145 mmol/L
3,3-5,1 mmol/L
98-406 mmol/L
ANALISA GAS DARAH 27/10/15 Nilai rujukan
pH
pCO2
pO2
Bikarbonat
Saturasi
7,373
33,2
97,6
23,2
97,1
7,37 - 7,45
33 - 44 mmHg
71 - 104 mmHg
22 - 29 mmol/L
94 - 99%)
EKG27 Oktober 2015
Irama : sinus
HR : 102 x/menit
Aksis : normoaksis
Regularitas : reguler
Gel. P : p normal,
pulmonal (-)
Interval PR : 0,08 detik
Kompleks QRS : 0,08 detik
Segmen ST dan gel. T : tidak ada
kelainan
Kelainan lain : LVH (-),
RVH (-), BBB (-)
Kesan : sinus
rhytm, HR 102 x/mnt, normoaksis.
Foto Thorax
Kesan :
- Kardiomegali
- Paru dalam batas
normal
ResumePasien datang ke RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan sesak nafas yang pertama
timbul sejak enam bulan dan memberat 3 hari SMRS. Sesak terutama timbul pada saat
beraktivitas seperti naik turun tangga serta berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi (DoE
+), pasien juga mengeluh belakangan ini sulit tidur karena sesak nafas (PND +) dan tidur
harus menggunakan 2-3 bantal (orthopnea +). Selain sesak pasien juga mengeluhkan batuk
tidak berdahak sejak 1 minggu SMRS, BAB sering sejak 5 bulan SMRS. BAB dengan
frekuensi 7-10 kali/hari, tinja berwarna kuning, kadang lembek kadang cair berampas, agak
berbau, tidak ada lendir, Pasien mengatakan mengalami penurunan berat badan empat
kilogram, dari 39 kg 35 kg dalam 3 bulan, nafsu makan meningkat. Pasien mengeluhkan
jantung berdebar-debar, sering merasa kepanasan → keluar keringat berlebih pada seluruh
badan dan telapak tangan, keringat berlebih.
Keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis. Vital sign: TD
110/60 mmHg, RR 28x/mnt, HR 102x/mnt, S36,5oC.Px. Fisik didapatkan eksoftalmus (+),
ditemukan pembesaran kel. Tiroid ka-ki, pelebaran batas jantung kiri, pada auskultasi paru
terdapat ronkhi basah halus. Ekstremitas superior berkeringat dan tremor halus.
Pemeriksaan Indeks wayne : 27 klinis hipertiroid. Pemeriksaan EKG dan lab darah tidak
ada kelainan. Foto Rontgen dada: kardiomegali.
Daftar Masalah
CHF St. II-III e.c. Thyroid
Heart Disease
Grave’s Disease
Chronic Diarrhea
Pengkajian1) CHF St II-III e.c. Thyroid Heart Disease
Atas Dasar
Anamnesis : Sesak napas sejak 6 bulan, timbul terutama pada saat beraktivitas seperti naik turun tangga serta berjalan daritempat tidur ke kamar mandi (DoE), sesak pada malam hari saat waktu tidur (PND), tidur lebih nyaman dengan 3 bantal. (Ortopneu). Klinis Hipertiroid.
P. Fisik dan penunjang : Pelebaran batas jantung, Foto x-ray : kardiomegali
Rencana diagnostik : Echocardiografi
Rencana Monitoring : KU, TTV, kesadaran, perkembangan gejala klinis (sesak nafas, batuk, rhonki)
Rencana Terapi : - Posisi setengah duduk /30º
- Oksigen 4 L/mnt
- inj. Furosemid 1x 20 mg
- p.o. Lisinopril 1 x 5 mg
- Pasang DC
Rencana edukasi : edukasi perjalanan penyakit dan kemungkinan penyebab CHF
Minimal 2 kriteria mayor atau 1
kriteria mayor dan 2 minor
2) Grave’s Disease
Atas Dasar:
Eksoftalmus (+/+), klinis hipertiroid (skor Wayne : 27), thyroid teraba membesar
Rencana diagnostik : Lab Fungsi Tiroid (TSH, FT4, T3)
Rencana Terapi : - p.o. Propanolol 3 x 10 mg
Rencana edukasi : edukasi tentang Grave’s Disease
3) Chronic Diarrhea
Atas Dasar:
Anamnesis : Keluhan BAB frekuensi 7-10 x/hari dari 5 bulan SMRS
Px fisik : Bising usus 7x/menit
Rencana diagnostik : Feses lengkap
Rencana Terapi : - p.o. Attapulgite 2 x 1 tab
Follow Up
Prognosis
Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia
Hormon Tiroid
GAGAL JANTUNG
Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah, memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh atau bisa dipenuhi jika terdapat
peninggian tekanan pengisian jantung secara abnormal atau
keduanya
Kriteria Framingham
Mayor• PND
• Distensi vena leher
• Ronkhi paru
• Kardiomegali
• Edema paru
• S3 gallop
• Peningkatan vena jugularis
• Refluks hepatojugularis
Minor
• Edema ektremitas
• Batok
• Dispneu d’effort
• Hepatomegali
• Efusi pleura
• Takikardi
Minimal 2 mayor + 1 minor atau 1 mayor + 2 minor
Kriteria NYHA (New York Heart
Association) berdasarkan aktivitas
fisikNYHA class 1
NYHA class 2
NYHA class 3
NYHA class 4
Sumber : AHA guideline 2015
Mekanisme Kompensasi
komplikasi
Penyakit Jantung Tiroid
Suatu kelainan pada jantung akibat pengaruh kelenjar tiroid
(hipertiroid dan hipotiroid). Dapat terjadi pada usia berapa saja baik
remaja, usia muda maupun tua, perempuan : laki-laki = 10:1
Manifestasi KlinisPARAMETER EFEK
Denyut jantung meningkat
Resistensi vascular sistemik Menurun
Cardiac output Meningkat
Ejection fraction Meningkat
Diastolic relaxation Meningkat
Tekanan darah diastolik Menurun
Konsumsi oksigen miokard Meningkat
Sindrome angina Dapat mencetuskan sindrom
↓ SVR di arteriol perifer akibat
efek langsung hormon pada VSM
(relaksasi dan ↑ sintesis NO)
↓ MAP
↑ reabsorpsi Na di ginjal → ↑ volume darah
T3 menstimulasi sintesis eritropoietin → ↑ Hb dan Ht namun disertai ↑ volume darah
↑ volume darah (preload), inotropik dan kronotropik +, afterload ↓ → meningkatkan
cardiac output sebesar 50% - 300%
Hipertiroid → ↑ kekakuan dari arteri
→ TD sistolik ↑
Karakteristik hipertiroid adalah TD
sistolik ↑ dan ↓ SVR → widened
pulse pressure
?
Tekanan pulmoner >25 mmHg at
rest dan >30 mmHg during exercise
PENATALAKSANAAN
Obat anti tiroid : golongan tionamid, yaitu tiourasil (PTU) dan imidazol
(metimazol)
Mekanisme aksi intratiroid Mekanisme Aksi Ekstratiroid
Mencegah/mengurangi biosintesis hormon tiroid
T3 dan T4
Menghambat konversi T4 menjadi T3 di jaringan
perifer (hanya PTU, tidak pada metimazol)
CARA:
•menghambat oksidasi dan organifikasi iodium
•menghambat coupling iodotirosin
•mengubah struktur molekul tiroglobulin
•menghambat sintesis tiroglobulin
•PTU-tiroid yang memerlukan penurunan segera
hormon tiroid di perifer
•Metimazol- efek penghambatan biosintesis
hormon lebih panjang
Penyekat Adrenergic Beta
• tirotoksikosis (hyperadrenergic state): palpitasi, tremor, cemas, dan intoleransi panas
propranololhidroklorida
• durasi kerja lebih panjang
• efek samping :nausea, sakit kepala, insomnia, fatigue, dandepresi
• KI: asma dan gagal jantung, kecuali gagal jantung yang jelasdisebabkan oleh fibrilasi atrium
atenolol, metoprolol dan
nadolol