-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
1/16
Acara III
BUTTER & BUTTERM ILK
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU
Disusun oleh:
Nama: Maria Windayani
Nim: 13.70.0043
Kelompok : D2
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2016
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
2/16
1
1. TOPIK
Praktikum teknologi susu bab butter n buttermilk dilakukan pada hari rabu tanggal 1
Juni 2016. Praktikum dilakukan bersamaan dengan bab susu kental manis. Pada
praktikum ini dilakukan pembuatan butterdan by productnya yaitu buttermilk
2. TUJUAN
Tujuan dari praktikum teknologi pengolahan susu bab butterdan buttermilkbertujuan
agar mahasiswa mampu membuat unsalted butter yang tidak difermentasi dan
memahami prinsip pembuatannya.
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
3/16
2
3. HASIL PENGAMATAN
3.1.
Tabel Pengamatan
Hasil Hasil pengamatan karakteristik butter dan buttermilk dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. KarakteristikButterdanButtermilk
Kel ProdukFisik Rendemen
(%)Warna Rasa Aroma Tekstur Penampakan
D1Butter ++ +++ + +++ Punya body, tidak mudah dioles, creamy 31,64
Butter setelah disimpan di
kulkas++ ++ + + Punya body, tidak mudah dioles, creamy
Buttermilk + ++++ + - Sedikit creamy 66,67
D2 Butter ++ +++ + +++ Punya body, tidak mudah dioles, creamy 28,90
Butter setelah disimpan di
kulkas++ ++ + + Punya body, tidak mudah dioles, creamy
Buttermilk + ++++ + - Sedikit creamy 65,00
D3
Butter ++ +++ + +++ Punya body, tidak mudah dioles, creamy 32,61Butter setelah disimpan di
kulkas++ ++ + + Punya body, tidak mudah dioles, creamy
Buttermilk + ++++ + - Sedikit creamy 63,33
D4Butter ++++ ++ +++ ++++
Tidak punya body, mudah dioles, sangat
creamy35,89
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
4/16
3
Butter setelah disimpan di
kulkas++++ ++ +++ +++ Punya body, mudah dioles, sangat creamy
Buttermilk ++ ++ ++ - Tidakcreamy 56,67
D5Butter +++ ++ +++ ++++
Tidak punya body, mudah dioles, sangat
creamy25,55
Butter setelah disimpan di
kulkas+++ ++ +++ +++ Punya body, mudah dioles, sangat creamy
Buttermilk ++ ++ ++ - Tidak creamy 46,67
Keterangan : Warna+ : putih++ : agak kuning+++ : kuning
++++ : sangat kuning
+++++ : coklat
Rasa+ : tidak enak++ : agak enak+++ : enak
++++ : sangat enak
Aroma+ : tidak kuat++ : agak kuat+++ : kuat
++++ : sangat kuat
Tesktur+ : kasar/keras++ : agak kasar/agak keras+++ : lembut
++++ : sangat lembut
Penampakan Punya body atau tidak
Mudah dioles atau tidak
Creamy atau tidak
Pada tabel diatas dapat diketahui hasil pengamatan uji sensori warna, rasa, aroma, dan tekstur serta uji fisik yaitu penampakan dan %
rendemen. Bahan yang digunakan adalah creamRoselle untuk kelompok D1, D2 dan D3, sedangkan kelompok D4 dan D5 menggunakan
creamEll & Vier. Hasil yang didapakan kelompok D1, D2 dan D3 sama yaitu produk buttermemiliki warna agak kuning, rasa enak,
aroma tidak kuat dan teksturnya lembut, namun pada kelompok D3 memiliki perbedaan warna yaitu putih. Produk buttersetelah disimpan
dikulkas memiliki warna agak kuning, rasa agak enak, aroma tidak kuat dan tekstur kasar/keras. Sementara produk buttermilkberwarna
putih, rasa sangat enak dan aroma tidak kuat. Hasil untuk kelompok D4 dan D5 sama kecuali warna yaitu produk buttermemiliki rasa agak
enak, aroma kuat dan tekstur sangat lembut, sedangkan dari segi warna kelompok D4 memiliki warna sangat kuning sementara D5 kuning.
Pada produk buttersetelah disimpan dalam kulkas hasil yang didapatkan sama dengan produk butter. Sementara untuk produk buttermilk
didapatkan hasil yang sama yaitu memiliki warna agak kuning, rasa agak enak dan aroma agak kuat. Hasil uji fisik untuk penampakan
didapatkan hasil untuk kelompok D1, D2 dan D3 hasil produk butterdan buttersetelah disimpan dikulkas sama yaitu punya body, tidak
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
5/16
4
mudah dioles dan creamy, sedangkan untuk buttermilk memiliki penampakan yang
sedikit creamy. Kelompok D4 dan D5 didapatkan penampakan buttertidak punya body,
mudah diolesa dan sangat creamy, untuk butter setelah disimpan dikulkas memiliki
penampakan punya body, tidak mudah dioles dan sangat creamy, sedangkan buttermilk
memiliki penampakan tidak creamy.
3.2.Foto Produk
Gambar 1.ButterSebelum dichiling
Gambar 2.ButterSetelah dichiling
Gambar 3.Buttermilk
D1
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
6/16
5
4. PEMBAHASAN
Butter adalah produk yang terbuat dari susu, cream atau campuran keduanya yang
berbentuk padat dengan mengandung emulsi air dalam lemak.Butterdibuat dengan cara
churning dan kneading. Proses churning akan menyebabkan emulsi lemak adan air
terpisah, sedangkan proses kneadingakan mengakibatkan berkumpulnya globula lemak
dan mengkristal sehingga terbentuk butter (Gunstone, 2002). Proses churning adalah
cream menjadi 2 fase yaitu air yang biasa disebut dan fase padat yang merupakan
butter.Pemisahan terjadi akibat proses kontak dengan udara dan penekanan secara fisik
sehingga selaput tipis yang berada disekitar gelembung gliserida akan mengalami
agregasi sehingga akhirnya terbentuk fase padat (Canway et al, 2014).
Butter dibagi berdasarkan pemberian garam mejadi 2 jenis yaitu unsalted butter dan
salted butter. Unsalted butter terbagi lagi menjadi beberapa jenis yaituripened cream,
unpasteurized cream, sour cream dan sweet cream (Winarno, 1993). Buttermilk
merupakan cairan yang mengandung protein, laktosa dan mineral yang larut dalam air.
Selain itu buttermilk juga mengandung globula lemak yang mengalami kerusakan
selama proses churning sehingga larut kedalam air. Globula lemak yang ada didalam
buttermilkmengandung fosfolipid yang tinggi sehingga dapat membantu stabilitas susu
selama pemanasan dan mecegah terjadinya koagulasi (Sodini et al, 2006).
Pada praktikum ini menggunakan proses churning konvensional dalam proses
pembuatan butter. bahan yang digunakan dalam pembuatan butter yaitu whipping
cream Rosella untuk kelompok D1, D2, dan D3 sedangkan kelompok D4 dan D5
menggunakan whipping cream Elle & Vier. Metode yang digunakan dalam prosespembuatan butter yaitu sebanyak 300 ml cream diukur dengan gelas ukur kemudian
ditimbang beratnya untuk digunakan sebagai berat awal. Selanjutnya cream dikocok
menggunakan mixer dengan kecepatan tinggi sampai lemak dan buttermilk terpisah.
Setelah terpisah kemudian cream didiamkan agar semua lemak naik keatas. Menurut
Saleh (2014) proses pengocokan dengan kecepatan tinggi bertujuan agar membran
globula lemak pecah sehingga terjadi koagulasi yang menyebabkan terbentuknya
butiran butter.
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
7/16
6
Tahap selanjunya lemak dipisahkan dari buttermilk dengan cara disaring dengan kain
saring sambil ditekan-tekan hingga semua air terpisahkan. Pada saat akan didapatkan air
yaitu buttermilk dan padatan yaitu lemak. Selanjutnya buttermilk yang didapatkan
ditimbang beratnya sebagai volume buttermilk. Proses pemisahan antara air dan lemak
butter disebut dengan proses working. Proses working dilakukan untuk memperkecil
ukuran air sehingga yang terkadung didalam butter lebih sedikit. Jumlah air yang ada
didalam butter akan mempengaruhi stabilisasnya (Susilorini & Sawitri, 2006). Butter
yang didapatkan kemudian ditimbang dan hasilnya digunakan sebagai berat butter.
Setelah ditimbang kemudian butter diamati secara sensori yang meliputi warna, rasa,
tekstur, aroma serta diamati fisikya meliputi penampakan dan %rendemen. Kemudian
butter disimpan didalam kulkas dengan ditutup cling wrap selama 1 jam, dan
selanjutnya diuji sensori dan fisik lagi. Proses pendinginan ini bertujuan untuk
memperkecil, memperbanyak dan memadatkan kristal lemak sehingga didapatkan
tekstur butteryang lebih baik (Winarno & Fernandez, 2007).
Uji sensori dilakukan dengan 4 variabel yaitu warna, rasa, aroma dan tekstur. Hasil dari
pengukuran warna untuk butter yaitu kelompok D1 dan D2 memiliki warna agak
kuning, kelompok D3 putih, kelompok D4 sangat kuning dan kelompok D5 memiliki
warna kuning. Warna untuk butter setelah penyimpanan dalam kulkas hasilnya untuk
kelompok D1, D2 dan D3 memiliki warna yang sama yaitu agak kuning, untuk
kelompok D4 sangat kuning dan kelompok D5 kuning. Sementara hasil uji warna untuk
buttermilk yaitu kelompok D1, D2 dan D3 memiliki warna yang sama yaitu putih,
sementara kelompok D4 dan D5 memiliki warna agak kuning yang sama.
Menurut Saleh (2004) warna butter dan buttermilk dipengaruhi oleh kandungan -karoten yang terdapat dalam lemak susu. Hal inilah yang dapat menyebabkan
perbedaaan hasil. Selain itu penggunaan jenis creamyang berbeda dengan kandungan
lemak yang berbeda akan mempengaruhi hasil dari warna. Kandungan lemak pada
whipping cream Roselle yaitu sekitar 28 gram sementara whipping cream Elle &
Vire mengandung lemak 35,1 gram. Oleh sebab itu warna yang didapatkan kelompok
D4 dan D5 yang menggunakanElle & Vire memiliki warna lebih kuning. Proses
pengocokan juga akan mempengaruhi warna yang didapatkan. Kecepatan dan waktu
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
8/16
7
pengocokan akan mempengaruhi penyebaran pigmen yang ada didalam lemak, sehingga
warna yang dihasilkan akan berbeda-beda. Berdasarkan hasil yang didapatkan proses
penyimpanan tidak terlalu berpengaruh dalam warna butter. Namun hanya pada
kelompok D3 terjadi perubahan warna dari putih menjadi agak kuning. Hal ini dapat
disebabkan oleh adanya air dan lemak yang membeku sehingga terkonsentrasi dibagian
tertentu sehingga menyebabkan warna menjadi lebih pekat seperti teori Winarno &
Fernandez (2007) yang telah dijelaskan sebelumnya.
Hasil pengujian rasa untuk produk butterkelompok D1, D2 dan D3 memiliki rasa enak
sementara kelompok D4 dan D5 memiliki rasa agak enak. Produk butter setelah
disimpan dikulkas didapatkan hasil kelompok D1 sampai D5 sama yaitu agak enak.
Sementara untuk buttermilk kelompok D1, D2 dan D3 memiliki rasa sangat enak,
sementara kelompok D4 dan D5 didapatkan rasa agak enak. Menurut Smit (2003)
faktor yang mempengaruhi rasa dari butter dan buttermilk adalah kandungan lemak
yang digunakan. Berdasarkan teori diatas seharusnya rasa untuk kelompok D4 dan D5
memiliki tingkat rasa yang lebih enak namun hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan
teori. Hal ini dapat terjadi karena proses pencucian butter yang berlebih sehingga
menyebabkan komponen lemak menjadi larut kedalam buttermilk.
Dari segi aroma untuk produk butter, butter setelah disimpan dikulkas dan buttermilk
didapatkan hasil yang sama untuk kelompok D1, D2 dan D3 tidak kuat. Sementara
kelompok D4 dan D5 butterdan buttersetelah disimpan dikulkas memiliki aroma yang
sama yaitu kuat sedangkan buttermilknya memiliki aroma agak kuat. Senyawa yang
mempengaruhi pembentukan aroma butterdan buttermilkmenurut Herschdoefer (1986)
yaitu adanya diasetil, asam butanoat, asetaldehid, dimethyl sulfide, -octalactone,-decalactone, asam heksanoat, phenol, p-cresol, asam dekanoat, dan skatole. Setiap
produk whipping creammengandung senyawa penyusun aroma yang berbeda-beda oleh
karena itu aroma yang didapatkan dalam praktikum ini berbeda-beda. Selain itu
komposisi lemak dari whipping cream yang digunakan juga mempengaruhi tingkat
aroma dari butter dan buttermilk. Diketahui bahwa whipping creamRoselle terbuat
dari lemak nabati sementara whipping creamElle &Vier terbuat dari lemak hewani.
Menurut Bennion & Hughes (1975) lemak hewani memiliki aroma yang lebih tajam,
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
9/16
8
kuat dan creamy dibandingkan dengan lemak nabati. Hasil yang diperoleh sudah sesuai
dengan teori yaitu kelompok D4 dan D5 memiliki aroma yang lebih kuat dibandingkan
kelompok yang menggunakan whipping creamRoselle.
Pengujian tekstur hanya dilakukan pada produk yang berbentuk padat yaitu butterdan
buttersetelah disimpan dikulkas. Hasil yang didapatkan yaitu produk butterkelompok
D1, D2 dan D3 memiliki tekstur lembut sementara kelompok D4 dan D5 memiliki
tekstur yang sangat lembut. Untuk produk buttersetelah disimpan dikulkas didapatkan
hasil kelompok D1, D2 dan D3 sama yaitu kasar atau keras, sedangkan untuk kelompok
D4 dan D5 didapatkan tekstur yang lembut. Hasil yang berbeda-beda pada masing-
masing kelompok dipengaruhi oleh kandungan air, metode pembuatan, suhu
pemanasan,metode penyimpanan, jenis, jumlah dan bentuk kristal lemak (Herschdoefer,
1986). Semakin tinggi kandungan lemak dalam butter maka semakin lembut tekstur
yang dihasilkan. Hasil yang didaptkan sudah sesuai dengan teori yaitu kelompok D4
dan D5 memiliki tekstur yang baik dibanding kelompok lainnya. Setelah proses
penyimpanan butter mengalami penurunan tingkat tekstur. Hal ini disebabkan oleh
proses penyimpanan dingin. Seperti teori Ronholt, et al(2014) dari proses pendingian
yang lama dapat meningkatkan terbentuk kristal lemak yang terlalu besar dan
jumlahnya semakin banyak sehingga tekstur setelah proses penyimpanan dapat menjadi
lebih keras dari sebelumnya. Selain itu proses churning yang singkat dapat
menyebabkan terbentuknya kristal yang lebih besar pada saat proses penyimpanan
dingin.
Uji fisik yang dilakukan terdiri dari uji penampakan dan perhitungan % rendemen. Hasil
yang didapatkan untuk penampakan kelompok D1, D2, dan D3 mendapatkan hasil yangsama yaitu untuk butterdan buttersetelah disimpan dikulkas punya body, tidak mudah
dioles, dan creamy; sementara buttermilk memiliki penampakan sedikit creamy.
Sementara untuk kelompok D4 dan D5 penampakan butternya tidak punya body, mudah
dioles dan sangat creamy; untuk butter setelah disimpan dikulkas penampakannya
punya body, mudah dioles dan sangat creamy, dan buttermilknya memiliki penampakan
tidak creamy. Penampakan fisik dari butter dan buttermilk dipengaruhi oleh jumlah
lemak yang digunakan. Seperti teori dari Herschdoefer (1986) jumlah lemak yang tinggi
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
10/16
9
akan membentuk penampakan butterdan buttermilkyang lebih baik. Kandungan lemak
yang tinggi pada whipping cream akan menyebabkan butter yang dihasilkan lebih
mudah dioles dan creamy. Hasil ini sesuai dengan hasil yang didapatkan yaitu pada
kelompok D4 dan D5 yang menggunakan whipping cream Elle & Vire memiliki
penampakan yang lebih baik. Kandungan lemak didalam butter yaitu trigacyiglycerol
dan asam lemak memiliki peran penting terhadap kualitas butter. Asam lemak didalam
butter berperan penting dalam menentukan kemampuan melting dan kemudahan
mengoles (Nurrulhidayah,et al., 2015).
Penampakan bodypada kelompok yang menggunakan Rossel memiliki hasil yang
lebih baik yaitu punya body. Hasil ini terjadi dapat disebabkan oleh proses working
yang dilakukan. Proses workingdapat menentukan stabilitas lemak dari buttersehingga
kelompok dengan kandungan lemak yang rendah memilliki penampakan body yang
lebih baik. Ronholt, et al (2014) menambahkan bahwa kandungan air yang tinggi
didalam butter akan mempengaruhi tekstur butter menjadi lebih lembek sebab
stabilitasnya terhadap air akan terganggu. Selain itu lama pengocokan akan
mempengaruhi jumlah pemecahan globula lemak, sehingga pada saat proses pemisahan
sebagian globula lemak dapat masuk kedalam buttermilk yang menyebabkan
penampakan buttermilkyang berbeda-beda. Proses penyimpanan pada suhu rendah yang
dilakukan dalam praktikum ini tidak mempengaruhi penampakan butter.
Hasil yang didapatkan untuk % rendemen butteryaitu kelompok D1 sebesar 31,64%,
kelompok D2 28,90%, kelompok D3 32,61%, kelompok D4 35,89% dan kelompok D5
sebesar 25,55%. Sementara hasil untuk % rendemen buttermilkkelompok D1 sebesar
66,67%, kelompok D2 sebesar 65,00%, kelompok D3 sebesar 63,33%, kelompok D4sebesar 56,67% dan kelompok D5 sebesar 46,67%. Menurut Smit (2003) jumlah
rendemen butter akan mempengaruhi jumlah buttermilk sebab buttermilk merupakan
byproducthasil dari pemisahan antara lemak dan air. Semakin banyak jumlah rendemen
butter yang dihasilkan maka semakin sedikit juga jumlah rendemen buttermilk. Hasil
yang didapatkan sudah sesuai dengan teori yang ada. Jumlah % rendemen yang
didapatkan rata-rata memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan jumlah
buttermilknya. Hal ini disebabkan oleh jumlah air yang terkandung dalam cream dan
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
11/16
10
proses pengocokan yang dilakukan. Seharusnya proses pengocokan dapat dilakukan lagi
sehingga mendapatkan jumlah rendemen butteryang maksimal. Hal ini sesuai dengan
teori dari Winarno (1993) proses pengocokan yang tidak sempurna akan menyebabkan
membran globula lemak tidak terpecah seluruhnya sehingga masih terdapat lemak
didalam buttermilk.
Buttermilk merupakan produk sampingan dari pembuatan butter yang memiliki sifat
emulsi water in oil. Buttermilk mengandung laktosa, protein susu seperti kasein dan
whey, lemak dan mineral. Jumlah protein yang terdapat dalam buttermilk yaitu 59%
kasein, 23% serum protein dan 19% protein milk fat globula membrane (MFGM)
(Vanderghem, 2014). Menurut Lonkar, et al(2011) buttermilkmengandung 92,44% air,
8,7 protein, 0,85% lemak, 2,58% karbohidrat, 0,73% abu dan 0,3% asam. Buttermilk
tidak hanya berbentuk cairan, sekarang ini sedang berkembang buttermilkpowder.
Pembuatan buttermilkpowder dilakukan dengan cara menghilangkan kandungan air
terdapat dalam buttermilk hasil dari proses churning dalam pembuatan butter.
Buttermilkpowdermemiliki kandungan gizi yang sama dengan buttermilkcair namun
pada buttermilkpowdermengandung lebih banyak lemak dan membran globula lemak
susu.
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
12/16
11
5. KESIMPULAN
Buttermerupakan produk olahan susu yang dibuat dari susu, creamatau campuran
keduanya.
Prisnip pembuatan butterterdiri dari churning, kneading dan working.
Churningadalah proses perubahan fase oil ini water menjadi water in oil.
Proses kneading dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan globula lemak menjadi
satu sehingga terbentuk butter
Working merupakan proses pemisahan antara lemak dan air.
Hasil dari proses working yaitu berbentuk padat biasa disebut butterdan cairannya
disebut buttermilk.
Penyimpanan suhu dingin bertujuan untuk memperbanyak, memadatkan dan
memperkecil kristal lemak sehingga menghasilkan tekstur yang lebih baik.
Karakteristik sensori dan fisik dari butter dipengaruhi oleh kadar lemak terutama
kandungan asam lemak.
Semakin tinggi kandungan lemak yang digunakan akan menghasilkan butter yang
lembut, rasanya enak, berwarna kuning, mudah dioles dan creamy.
Penggunaan lemak hewani akan meningkatkan aroma dari butterdan buttermilk.
Semakin tinggi % rendemen buttermaka semakin % rendah rendemen buttermilk.
Tekstur butter akan menjadi keras pada saat penyimpanan suhu rendah dalam waktu
yang lama.
Semarang, 9 Juni 2016
Praktikan Asisten Dosen
Maria Windayani Graytta Intannia
13.70.0043
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
13/16
12
6. DAFTAR PUSTAKA
Bennion, M. & O. Hughes. (1975). Introductory Foods. Macmillan Publishing Co., Inc.
New York.
Conway, V., S.F.Gauthier, and Y. Pouliot. (2014). Buttermilk: Much more than a
source of milk phospholipids.Animal Frontiers Vol. 4, No. 2 Hal 44-51
Gunstone, F. D. (2002). Food Application of Lipid, in Food Lipids: Chemistry,
Nutrition & Biotechnology, Second Edition, Revised & Expanded. Ed. Akoh, C.C &
D. B. Min. Marcel Dekker, Inc. New York.
Herschdoerfer, S. M. (1986). Quality Control in The Food Industry Vol 3 . Academic
Press. London.
Lonkar, S.P., et al.(2011).Development of Instant Mattha Mix.Word jurnal of dairy
of food science 6(2): 125-129.
Nurrulhidayah, A.F., et al. (2015).Detection Of Butter Adulteration With Lard Using
Differential Scanning Calorimetry. International Food Research Journal 22(2): 832-
839.
Rnholt,S., J.J.K. Kirkensgaard, K. Mortensen, and J.C. Knudsen. (2014). Effect OfCream Cooling Rate and Water Content On Butter Microstructure During Four
Weeks Of Storage. Food Hydrocolloids 34 Hal 169-176.
Saleh, Eniza. (2004). Teknologi Pengolahan Susu Dan Hasil Ikutan Ternak. Usu Digital
Library. Sumatera Utara
Smith, G. (2003).Dairy Processing. Woodhead Publishing Limited. Cambridge.
Sodini, I., P. Morin, A. Olabi, dan R.J Flores. (2006). Compositional and FunctionalProperties of Buttermilk: A Comparison Between Sweet, Sour, and Whey
Buttermilk.
Susilorini, T. E. & M. E. Sawitri.(2006). Produk Olahan Susu. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Vanderghem, C., et al.(2010). Milk Fat Globule Membrane and Buttermilks: From
Composition to Valorization. Biotechnol. Agron. Soc. Environ. 14(3), 485-500.
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
14/16
13
Winarno, F. G. (1993). Pangan: Gizi, Teknologi, dan Konsumen. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Winarno, F. G. dan I. E. Fernandez. (2007). Susu dan Produk Fermentasinya. M-Brio
Press, Bogor.
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
15/16
14
7. LAMPIRAN
7.1. Foto
Roselle Elle & Vier
7.2.
Perhitungan
Rumus :
Kelompok D1
Kelompok D2
-
7/26/2019 Butter & Buttermilk_Maria Windayani_13.70.0043_D3_Unika Soegijapramata
16/16
15
Kelompok D3
Kelompok D4
Kelompok D5
7.3. Laporan Sementara
7.4.
Abstrak Jurnal