1
BUPATI POSO
PERATURAN BUPATI POSO
NOMOR 46 TAHUN 2016
TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA
DINAS DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI POSO,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Pasal 8 Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822) ;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587); sebagaiamana telah di ubah, terakhir dengan
Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887).
4. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Urusan
Pemerintah Daerah Kabupaten Poso Struktur Dinas Daerah
Kabupaten Poso (Lembaran Daerah Kabupaten Poso Tahun
2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Poso Nomor 7011).
5. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Poso Tahun 2016 Nomor 13, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Poso Nomor 7111).
2
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG URAIAN TUGAS FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Poso. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;
3. Bupati adalah Bupati Poso. 4. Dinas adalah Dinas Daerah Kabupaten Poso.
5. Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas, di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Poso.
6. Sekretaris adalah Sekretaris Dinas, dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Poso. 7. Jabatan Struktural adalah Kedudukan yang menunjukan
tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai
Negeri Sipil dalam rangka memimpin Satuan Organisasi Negara.
8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi hak dan wewenang secara penuh oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan keahliannya masing-
masing.
BAB II
PENETAPAN URAIAN TUGAS FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH
Pasal 2
Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan uraian tugas fungsi dan tata kerja dinas daerah : a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
b. Dinas Kesehatan; c. Dinas Sosial; d. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
e. Dinas Perumahan Kawasan Permukiman; f. Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;
g. Dinas Perhubungan; h. Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan; i. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
j. Dinas Pengendalian Penduduk dan KB; k. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
l. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; m. Dinas Ketahanan Pangan; n. Dinas Lingkungan Hidup;
o. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; p. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
3
q. Dinas Pemuda dan Olah Raga; r. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;
s. Dinas Perikanan dan Kelautan; t. Dinas Pariwisata;
u. Dinas Pertanian; v. Dinas Komunikasi,Informatika dan Persandian;
BAB III
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pasal 3
(1) Dinas mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan dibidang pembinaan pendidikan
anak usia dini dan pendidikan nonformal, bidang pembinaan pendidikan dasar, bidang kebudayaan dan bidang pembinaan ketenagaan;
b. pelaksanaan kebijakan dibidang pembinaan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal, bidang pembinaan pendidikan dasar, bidang kebudayaan dan
bidang pembinaan ketenagaan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang pembinaan
pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal, bidang pembinaan pendidikan dasar, bidang kebudayaan dan bidang pembinaan ketenagaan;
d. pelaksanaan adminstrasi dinas di bidang pembinaan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal,
bidang pembinaan pendidikan dasar, bidang kebudayaan dan bidang pembinaan ketenagaan;
e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIS
Pasal 4
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas
melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan perencanaan program, pengelolaan keuangan, asset,
pengelolaan kepegawaian dan umum di lingkungan dinas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi:
4
a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja, pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan
pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum. b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan kepegawaian dan umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelyanan
administrasi keuangan dan asset serta kepegawaian rumah tangga dan umum;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan
keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan umum;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan uerusan pengelolaan keuangan dan asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1 SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM
Pasal 5
(1) Sub bagian perencanaan program mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi
dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perencanaan, dan melakukan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian perencanaan program mempunyai
fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian perencanaan program;
b. melaksanakan penghimpunan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan
penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pembinaan dan petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana kerja yang meliputi pengumpulan data, identifikasi, analisis,
pengolahan dan penyajian informasi; e. melaksanakan penyiapan tugas teknis pengumpulan
data, identifikasi, analisis, [engolahan dan penyajian
informasi; f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan;
g. melaksanakan penyiapan laporan seluruh proses perencanaan program;
h. melaksanakan penyusunan lakip di lingkungan instansi
terkait;
5
i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub
bagian perencanaan program; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET
Pasal 6
(1) Sub bagian keuangan dan asset mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis administrasi dan
pengelolaan keuangan dan asset; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian keuangan dan asset mempunyai
fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian keuangan dan asset; b. penghimpunan peraturan perundang-undangan,
pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
pengelolaan keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan
pengelolaan keuangan dan asset; e. melakukan urusan perbendaharaan, serta verifikasi dan
administrasi pengelolaan keuangan dan asset;
f. mengelola tata usaha keuangan dan asset serta penyiapan pembayaran gaji pegawai;
g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan keuangan dan
asset; h. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan
keuangan dan asset; i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset
di lingkungan sub bagian keuangan dan asset; j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Paragraf 3
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Pasal 7
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian;
6
c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan
gaji berkala, impassing ligkungan dinas; d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK);
e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan; i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian; dan j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga
BIDANG PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN NONFORMAL
Pasal 8
(1) Bidang pembinaan pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pembinaan pendidikan anak usia dini
dan pendidikan nonformal mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan kurikulum
dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana dan peserta didik dan pembangunan karakter;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana dan peserta didik dan pembangunan karakter;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana dan peserta didik dan pembangunan karakter;
d. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan urusan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana dan peserta didik dan
pembangunan karakter;
e. pengelolaan tugas teknis urusan kurikulum dan penilaian,
kelembagaan dan sarana prasarana dan peserta didik dan pembangunan karakter;
f. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas urusan
kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana dan peserta didik dan pembangunan karakter;
dan
7
g. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan
kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana dan peserta didik dan pembangunan karakter.
Paragraf 1
Seksi Kurikulum dan Penilaian
Pasal 9
(1) Seksi kurikulum dan penilaian mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan
pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan kurikulum dan penilaian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi kurikulum dan penilaian mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi kurikulum dan penilaian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kurikulum dan penilaian;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kurikulum dan penilaian pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
e. menyusun bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria penilaian pendidikan nonformal pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
f. menyusun bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal; g. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kurikulum dan penilaian pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal; h. menyusun laporan di bidang kurikulum dan penilaian
pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal; dan i. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi kurikulum dan penilaian;
j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi kurikulum dan penilaian;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana
Pasal 10
(1) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan
pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan Kelembagaan dan Sarana Prasarana.
8
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kelembagaan dan sarana prasarana
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi kelembagaan dan sarana prasarana; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
kelembagaan dan sarana prasarana; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
e. menyusun bahan pembinaan kelembagaan dan sarana
prasarana pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
f. menyusun bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
g. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
h. menyusun laporan di bidang kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal; i. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi kelembagaan sarana dan prasarana;
j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi kelembagaan dan sarana prasarana; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter
Pasal 11
(1) Seksi peserta didik dan pembangunan karakter mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan
dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan peserta didik dan pembangunan karakter.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi peserta didik dan pembangunan karakter mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi peserta didik dan pembangunan karakter;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi peserta
didik dan pembangunan karakter; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait;
9
d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi,
dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
e. menyusun bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
f. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal; g. menyusun laporan di bidang pembinaan minat, bakat,
prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
h. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi peserta didik dan pembangunan karakter;
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi peserta didik dan pembangunan karakter; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat BIDANG PEMBINAAN PENDIDIKAN DASAR
Pasal 12
(1) Bidang pembinaan pendidikan dasar mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan sekolah dasar
dan sekolah menengah pertama. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pembinaan pendidikan dasar mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan kurikulum
dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana dan peserta didik dan pembangunan karakter;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana dan peserta didik dan pembangunan karakter;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana dan peserta didik dan pembangunan karakter;
d. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan
penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
e. pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta
peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
f. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
10
g. penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama; h. penyusunan bahan pembinaan kurikulum dan penilaian,
kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
i. penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang penuturnya dalam daerah;
j. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang
kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama; dan k. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian,
kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik
dan pembangunan karakter sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Paragraf 1
Seksi Kurikulum dan Penilaian
Pasal 13
(1) Seksi kurikulum dan penilaian mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan, menyusun rencana kerja
dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan kurikulum dan penilaian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi kurikulum dan penilaian mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi kurikulum dan penilaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kurikulum dan penilaian;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kurikulum dan penilaian sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
e. menyusun bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria penilaian sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
f. menyusun bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
g. menyusun bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang penuturnya dalam daerah;
h. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kurikulum dan penilaian sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
i. menyusun laporan di bidang kurikulum dan penilaian sekolah dasar dan sekolah menengah pertama; dan
l. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi kurikulum dan penilaian;
11
m. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi kurikulum dan penilaian; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana
Pasal 14
(1) Seksi kelembagaan dan sarana prasarana mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan, menyusun rencana kerja dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan bidang kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan
dasar. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi kelembagaan dan sarana prasarana mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi kurikulum dan penilaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
kurikulum dan penilaian; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan kelembagaan, sarana, dan prasarana sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
e. menyusun bahan pembinaan kelembagaan, sarana, dan
prasarana sekolah dasar dan sekolah menengah pertama; f. menyusun bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan
penutupan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama; g. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan,
sarana, dan prasarana sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama; h. menyusun laporan di bidang kelembagaan dan sarana
prasarana sekolah dasar dan sekolah menengah pertama; dan
n. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi kurikulum dan penilaian; o. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
kurikulum dan penilaian; i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya
12
Paragraf 3 Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter
Pasal 15
(1) Seksi peserta didik dan pembangunan karakter mempunyai
tugas menyusun rencana kerja dan pemberian bimbingan
tehnis penyelenggaraan kegiatan bidang peserta didik dan pembangunan karakter;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi peserta didik dan pembangunan karakter mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi peserta didik dan pembangunan karakter;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi peserta
didik dan pembangunan karakter; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi,
dan pembangunan karakter peserta didik sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
e. menyusun bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
f. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama; g. menyusun laporan di bidang pembinaan minat, bakat,
prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah dasar dan sekolah menengah pertama; dan
h. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi peserta didik dan pembangunan karakter;
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi peserta didik dan pembangunan karakter; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima BIDANG KEBUDAYAAN
Pasal 16
(1) Bidang kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
kebudayaan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang kebudayaan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan cagar budaya dan museum, sejarah dan tradisi dan kesenian;
13
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan cagar budaya dan museum, sejarah dan tradisi dan kesenian;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan cagar budaya
dan museum, sejarah dan tradisi dan kesenian;
d. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan cagar
budaya, pengelolaan museum, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga
adat, dan pembinaan kesenian;
e. penyusunan bahan pembinaan di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum, pembinaan sejarah,
pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga
adat, dan pembinaan kesenian;
f. penyusunan bahan pengelolaan kebudayaan dan bahan pembinaan kesenian yang masyarakat pelakunya dalam
daerah;
g. penyusunan bahan pelestarian tradisi, bahan pembinaan
komunitas dan lembaga adat yang masyarakat
penganutnya dalam daerah;
h. penyusunan bahan pembinaan sejarah lokal daerah, bahan pengelolaan museum daerah dan penyusunan bahan peneribitan izin membawa cagar budaya ke luar
daerah;
i. penyusunan bahan penetapan cagar budaya dan
pengelolaan cagar budaya peringkat daerah;
j. penyusunan bahan fasilitasi di bidang pengelolaan cagar
budaya, pengelolaan museum daerah, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga
adat, dan pembinaan kesenian;
k. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum daerah,
pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian;
dan
l. pelaporan di bidang pengelolaan cagar budaya,
pengelolaan museum, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan
pembinaan kesenian.
Paragraf 1
Seksi Cagar Budaya dan Museum
Pasal 17
(1) Seksi cagar budaya dan museum mempunyai tugas
menyusun rencana kerja dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan bidang cagar budaya dan museum.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi sagar budaya dan museum mempunyai
fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi cagar budaya dan museum;
14
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi cagar
budaya dan museum; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan registrasi cagar budaya dan pelestarian cagar budaya, serta museum;
e. menyusun bahan pembinaan dan fasilitasi registrasi cagar
budaya dan pelestarian cagar budaya; f. menyusun bahan pelaksanaan pelindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan museum; g. menyusun bahan penerbitan izin membawa cagar budaya
ke luar daerah;
h. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi di bidang registrasi cagar budaya dan pelestarian cagar budaya,
serta permuseuman; i. menyusun laporan di bidang registrasi cagar budaya dan
pelestarian cagar budaya, serta permuseuman; dan
j. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan di lingkungan seksi cagar budaya dan pelestarian cagar budaya, serta museum;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
cagar budaya dan pelestarian cagar budaya, serta museum; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Sejarah dan Tradisi
Pasal 18
(1) Seksi sejarah dan tradisi mempunyai tugas menyusun
rencana kerja dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan bidang sejarah dan tradisi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi sejarah dan tradisi mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi sejarah dan tradiri; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi sejarah
dan tradisi; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan penyusunan bahan perumusan, koordinasi
pelaksanaan kebijakan di bidang sejarah, tradisi, pendaftaran budaya tak benda, dan pembinaan komunitas
dan lembaga adat; e. menyusun bahan pelestarian tradisi; f. menyusun bahan pembinaan di bidang sejarah dan
tradisi;
15
g. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi di bidang sejarah, tradisi, pendaftaran budaya tak benda, dan
pembinaan komunitas dan lembaga adat; h. menyusun laporan di bidang sejarah, tradisi, pendaftaran
budaya tak benda, dan pembinaan komunitas dan lembaga adat;
i. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi sejarah dan tradisi; j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
sejarah dan tradisi; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Kesenian
Pasal 19
(1) Seksi kesenian mempunyai tugas menyusun rencana kerja
dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan bidang Kesenian;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi kesenian mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi kesenian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kesenian;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan kesenian;
e. menyusun bahan pembinaan kesenian; f. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi di bidang
pembinaan kesenian;
g. menyusun laporan di bidang pembinaan kesenian; h. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi kesenian; i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
kesenian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Bagian Keenam BIDANG PEMBINAAN KETENAGAAN
Pasal 20
(1) Bidang pembinaan ketenagaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan khusus, serta tenaga
kebudayaan.
16
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang pembinaan ketenagaan mempunyai
fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan pendidik
dan tenaga kependidikan anak usia dini pendidikan non formal, pendidik dan tenaga kependidikan dasar dan tenaga kebudayaan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini pendidikan non formal, pendidik dan tenaga
kependidikan dasar dan tenaga kebudayaan; c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan pendidik dan
tenaga kependidikan anak usia dini pendidikan non formal, pendidik dan tenaga kependidikan dasar dan tenaga kebudayaan;
d. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidik
dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, pendidikan non formal, serta tenaga kebudayaan;
e. penyusunan bahan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama,
pendidikan non formal, serta tenaga kebudayaan;
f. penyusunan bahan rencana kebutuhan pendidik dan
tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, pendidikan non formal;
g. penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, pendidikan non formal;
h. penyusunan bahan rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan lintas daerah dalam satu
provinsi;
i. penyusunan bahan pembinaan di bidang tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga
tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya;
j. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang
pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan khusus, serta tenaga kebudayaan; dan
k. pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, pendidikan non formal, serta
tenaga kebudayaan.
17
Paragraf 1 Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Non Formal;
Pasal 21
(1) Seksi pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini dan
pendidikan non formal mempunyai tugas penyusunan pelaksanaan program, pembinaan, pengadministrasian, pendataan dan pengelola di bidang seksi pendidik dan
tenaga kependidikan anak usia dini dan pendidikan non formal.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini dan pendidikan non formal mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pendidik dan tenaga kependidikan
anak usia dini dan pendidikan non formal; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pendidik
dan tenaga kependidikan anak usia dini dan pendidikan non formal;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal;
e. menyusun bahan rencana kebutuhan, rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal;
f. menyusun bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan
non formal; h. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal; i. menyusun laporan di bidang pembinaan pendidik dan
tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal; dan
j. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi kesenian; k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini dan pendidikan non formal; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
18
Paragraf 2 Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar
Pasal 22
(1) Seksi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar
mempunyai tugas penyusunan pelaksanaan program,
pembinaan, pengadministrasian, pendataan dan pengelola di bidang pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pendidik
dan tenaga kependidikan pendidikan dasar; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama; e. menyusun bahan rencana kebutuhan, rekomendasi
pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
f. menyusun bahan pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
g. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
h. menyusun laporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
i. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan di lingkungan seksi pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan dasar; j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini dan pendidikan non formal; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
Paragraf 3
Seksi Tenaga Kebudayaan
Pasal 23
(1) Seksi tenaga kebudayaan mempunyai tugas penyusunan
pelaksanaan program, pembinaan, pengadministrasian, pendataan dan pengelola di bidang tenaga kebudayaan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi tenaga kebudayaan mempunyai fungsi:
19
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan dasar; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait
d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi,
tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya;
e. menyusun bahan pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi,
tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya;
f. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya;
g. menyusun laporan di bidang pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya;
dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 24
Kepala Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan sesuai bidang masing-masing.
Bagian Kedelapan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 25
Uraian tugas dan fungsi kelompok jabatan fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
20
BAB IV DINAS KESEHATAN KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
DINAS KESEHATAN
Pasal 26
(1) Dinas mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga dan sumber daya kesehatan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan
kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan sumber daya kesehatan;
c. pelaksanaan evalusasi dan pelaporan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga dan sumber daya kesehatan;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan sumber daya
kesehatan; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIS
Pasal 27
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas
melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan perencanaan program, pengelolaan keuangan dan asset, pengelolaan umum dan kepegawaian di lingkungan dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan rencana kerja, pengelolaan administrasi keuangan dan asset, pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, pengelolaan umum, kepegawaian dan rumah tangga;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan dan asset, umum, kepegawaian
dan rumah tangga;
21
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset, umum, kepegawaian dan rumah
tangga; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan asset, umum, kepegawaian dan rumah tangga;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 1 SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM
Pasal 28
1. Sub bagian perencanaan program mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi
dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perencanaan, dan melakukan penyiapan bahan monitoing, evaluasi dan pelaporan.
2. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian perencanaan program mempunyai
fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian perencanaan program;;
b. melaksanakan penghimpunan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi dan
pelaporan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pembinaan dan petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana kerja yang meliputi pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
e. melaksanakan penyiapan tugas teknis pengumpulan data, identifikasi, analisis, [engolahan dan penyajian informasi;
f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan; g. melaksanakan penyiapan laporan seluruh proses
perencanaan program;
h. melaksanakan penyusunan lakip di lingkungan instansi terkait;
i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian perencanaan program;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
22
Paragraf 2 SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET
Pasal 29
(1) Sub bagian keuangan dan asset mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis administrasi dan
pengelolaan keuangan dan asset. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian keuangan dan asset mempunyai
fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian keuangan dan asset; b. penghimpunan peraturan perundang-undangan,
pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
pengelolaan keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan
pengelolaan keuangan dan asset; e. melakukan urusan perbendaharaan, serta verifikasi dan
administrasi pengelolaan keuangan dan asset;
f. mengelola tata usaha keuangan dan asset serta penyiapan pembayaran gaji pegawai;
g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan keuangan dan asset;
h. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan
keuangan dan asset; i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset
di lingkungan sub bagian keuangan dan asset; j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
Paragraf 3
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Pasal 30
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan urusan
kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian
mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan menyiapkan
bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian;
e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
23
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan; g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan
keamanan lingkungan kantor; h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan; i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan umum
dan kepegawaian; dan
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian umum dan kepegawaian; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
Bagian Ketiga BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Pasal 31
(1) Bidang pelayanan kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat,
promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pelayanan kesehatan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan kesehatan keluarga dan gizi, masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan kesehatan olah raga; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
kesehatan keluarga dan gizi, masyarakat, promosi dan
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan kesehatan keluarga dan gizi, masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan kesehatan olah raga; d. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis
pelaksanaan kegiatan urusan kesehatan keluarga dan gizi, masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan
olah raga;dan e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan urusan kesehatan
keluarga dan gizi, masyarakat, promosi dan
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.
24
Paragraf 1 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Pasal 32
(1) Seksi kesehatan keluarga dan gizi mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan
pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi kesehatan keluarga dan gizi mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun program kerja seksi kesehatan keluarga dan gizi;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kesehatan keluarga dan gizi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pendataan ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah dan usila;
e. melaksanakan pelayanan kesehatan keluarga dan gizi
pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah dan lansia sesuai standar;
f. melaksanakan pendataan, pengendalian, pengobatan, pembinaan untuk kasus-kasus yang beresiko tinggi pada kesehatan keluarga dan gizi sesuai standar;
g. melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi kepada pengelola ibu, anak, gizi, UKS dan lansia dalam menjalankan tugas dan fungsi;
h. melakukan pendampingan dan konseling bagi upaya kesehatan keluarga dan gizi yang bersumber dari
masyarakat (PKK, tokoh masyarakat, kader, kelompok sadar gizi, dasa wisma, remaja karang taruna);
i. menyusun laporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi
kesehatan masyarakat; j. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
dilingkungan seksi kesehatan keluarga dan gizi; k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan pelaporan pelaksanaan tugas seksi
kesehatan keluarga dan gizi; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 33
(1) Seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan promosi dan pemberdayaan
masyarakat.
25
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat
mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun
program kerja seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan operasional promosi kesehatan;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dan
supervisi bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
f. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan dibidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
g. melaksanakan penyebaran informasi kesehatan dan promosi kesehatan;
h. melaksanakan pembinaan dan pengembangan program
desa siaga aktif; dan i. menyusun laporan di bidang promosi, pemberdayaan
masyarakat dan kesehatan masyarakat; j. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi promosi dan pemberdayaan
masyarakat; k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
promosi dan pemberdayaan masyarakat; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Kesehatan Olahraga
Pasal 34
(1) Seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan kesehatan olahraga mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
penyelengaraan kegiatan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan kesehatan olahraga mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun program kerja seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
26
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan
mengevaluasi data pendukung sebagai penunjang perencanaan pelaksanaan program penyehatan lingkungan;
e. melaksanakan penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan skala kabupaten;
f. melaksanakan bimbingan evaluasi hygiene sanitasi pangan, koordinasi pengawasan kualitas lingkungan,
pengamanan air limbah, penyehatan kawasan kabupaten sehat, sanitasi dasar dan sanitasi darurat;
g. melaksanakan pembinaan, pengendalian, koordinasi
dampak lingkungan, penyuluhan kesehatan olahraga secara individu maupun kelompok masyarakat dan
elakukan pendataan kelompok/klub olahraga yang ada di dalam masyarakat;
h. melakukan pemeriksaan kesehatan olahraga (pengukuran
tingkat kebugaran jasmani) bagi masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan olahraga pada saat pelaksanaan event olahraga (penatalaksanaan cedera
olahraga); i. melakukan upaya pencegahan, pengobatan, rehabilitasi
terhadap penyakit umum dan pak dan pemeriksaan kesehatan awal berkala khusus bagi tenaga kerja dan memberikan pelatihan tenaga kerja untuk dapat
melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan; j. melakukan pembinaan, pengawasan atas penyesuaian
pekerjaan, tempat kerja, lingkungan kerja, perlengkapan
sanitair dan pelindung diri, perlengkapan kesehatan, gizi serta penyelenggaraan makan di tempat kerja;
k. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan di lingkungan seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan kesehatan olahraga;
l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan kesehatan olahraga; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Pasal 35
(1) Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
mempunyai fungsi :
27
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta pencegahan,
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular serta pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
d. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
e. pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; f. penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
dan g. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans,
krisis kesehatan dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
Paragraf 1
Seksi Surveilans, Krisis Kesehatan dan Imunisasi
Pasal 36
(1) Seksi surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan, kebijakan
pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelengaraan kegiatan surveilans, krisis kesehatan dan
imunisasi. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi surveilans, krisis kesehatan dan
imunisasi mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun
program kerja seksi surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
28
d. menyusun standarisasi, norma, pedoman, kriteria dan prosedur program surveilans epidemiologi, krisis
kesehatan dan imunisasi; e. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis data
serta pelaksanaan pengkajian dan diseminasi hasil surveilans epidemiologi dan krisis kesehatan;
f. menyelenggarakan sistem kewaspadaan dini dan
investigasi serta penanggulangan kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan;
g. melaksanakan program imunisasi untuk memberikan
perlindungan kekebalan pada masyarakat terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I);
h. memberikan bimbingan teknis dan pengembangan kemitraan lintas sektor/program surveilans epidemiologi, krisis kesehatan dan imunisasi;
i. menyusun laporan di bidang surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi pencegahan dan pengendalian penyakit;
j. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan di lingkungan seksi surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi surveilans, krisis kesehatan dan imunisasi; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Pasal 37
(1) Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit menular
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan pengendalian
penyakit menular. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pencegahan dan pengendalian penyakit
menular mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun
program kerja seksi pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun standarisasi, norma, pedoman, kriteria dan prosedur program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik;
e. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis data serta pelaksanaan pengkajian dan diseminasi hasil
program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik;
29
f. melaksanakan upaya eradikasi, eliminasi dan reduksi dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik; g. melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor
dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik;
h. memberikan bimbingan teknis program pencegahan dan
pengendalian penyakit menular langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik;
i. menyusun laporan di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit menular; j. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa
Pasal 38
(1) Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa mempunyai tugas menyiapkan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan pencegahan,
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun
program kerja seksi pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun standarisasi, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur program pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
e. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis data
serta pelaksanaan pengkajian dan diseminasi hasil program pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
30
f. melaksanakan upaya reduksi dalam rangka pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular, melaksanakan
koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam upaya pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa; g. memberikan bimbingan teknis program pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
h. melakukan pendataan/penjaringan dan perengkingan pasien penderita gangguan jiwa (gangguan depresi dan kecemasan, gangguan psikotik, masalah kesehatan jiwa
lainnya); i. melakukan sosialisasi, penyuluhan kesehatan jiwa bagi
masyarakat, melakukan pencarian/penemuan kasus gangguan jiwa dan melakukan upaya pengobatan tingkat pertama dan lanjutan bagi penderita;
j. menyusun laporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
k. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan di lingkungan seksi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa secara
berjenjang; l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
Pasal 39
(1) Bidang pelayanan kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan
primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan
tradisional dan kesehatan khusus. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pelayanan kesehatan mempunyai
fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan
termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional dan kesehatan khusus;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan
kesehatan tradisional dan kesehatan khusus; c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional dan kesehatan khusus;
31
d. penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan
rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan kesehatan tradisional dan kesehatan khusus; dan
e. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, serta pelayanan
kesehatan tradisional dan kesehatan khusus.
Paragraf 1
Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
Pasal 40
(1) Seksi pelayanan kesehatan primer mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan kesehatan
primer. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pelayanan kesehatan primer mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun
program kerja seksi pelayanan kesehatan primer; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pelayanan kesehatan primer;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan registrasi, akreditasi, peningkatan mutu
puskesmas, sarana kesehatan primer swasta, lembaga/kantor vertical dan sarana kesehatan lain
(laboratorium, optik, radiologi, klinik berobat/klinik terapi);
e. melaksanakan pengawasan pembinaan kegiatan sarana
pelayanan primer, lembaga/kantor vertikal dan sarana kesehatan lain (laboratorium, optik, radiologi, klinik berobat/klinik terapi);
f. melaksanakan, mengelola sistem pencatatan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan primer puskesmas dan
pelayanan primer swasta (lembaga/kantor vertikal) serta sarana kesehatan lain (laboratorium, optik, radiologi, klinik berobat/klinik terapi);
g. menyusun laporan di bidang pelayanan kesehatan primer; h. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi pelayanan kesehatan primer; i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
pelayanan kesehatan primer; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
32
Paragraf 2 Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
Pasal 41
(1) Seksi pelayanan kesehatan rujukan mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan
pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan peningkatan mutu fasyankes di bidang pelayanan kesehatan rujukan.
(2) Dalam menyelengarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pelayanan kesehatan rujukan mempunyai
fungsi : a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun
program kerja seksi pelayanan kesehatan rujukan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pelayanan kesehatan rujukan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. memfasilitasi registrasi akreditasi, peningkatan mutu
rumah sakit pemerintah, swasta, lembaga/kantor vertikal,
BUMN, TNI dan POLRI; e. melaksanakan pengawasan, pembinaan kegiatan sarana
pelayanan rujukan, rumah sakit pemerintah, swasta, lembaga/kantor vertikal, BUMN, TNI dan POLRI;
f. melaksanakan, mengelola sistem pencatatan, pelaporan
kegiatan pelayanan kesehatan rujukan rumah sakit pemerintah, swasta, lembaga/kantor vertikal, BUMN, TNI dan POLRI; dan
g. menyusun laporan di bidang pelayanan kesehatan rujukan;
h. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan di lingkungan seksi pelayanan kesehatan rujukan;
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pelayanan kesehatan rujukan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Kesehatan Khusus
Pasal 42
(1) Seksi pelayanan kesehatan tradisional dan kesehatan khusus mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan tradisional dan kesehatan khusus.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pelayanan kesehatan tradisional dan kesehatan khusus mempunyai fungsi :
33
a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun program kerja seksi pelayanan kesehatan tradisional dan
kesehatan khusus; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pelayanan kesehatan tradisional dan kesehatan khusus;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pendataan, registras, pembinaan sarana
pengobatan tradisional yang ada dimasyarakat dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
kesehatan melalui upaya pengobatan tradisional; e. melakukan peningkatan kapasitas dan pendampingan
tenaga pengobatan tradisional (pelatihan, workshop);
f. mengadakan penyuluhan, percontohan, dan pembinaan kelompok tanaman obat keluarga;
g. membina dan mengawasi pengobatan tradisional yang dilaksanakan di rumah sakit dan puskesmas;
h. melakukan pembinaan, pencegahan, pengendalian,
evaluasi dan pelaporan kesehatan khusus (kesehatan gigi mulut, kesehatan telinga hidung tenggorokan, kesehatan mata, kesehatan haji dan kesehatan khusus lainnya);
i. menyusun laporan dibidang pelayanan kesehatan tradisional dan kesehatan khusus;
j. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dilingkungan seksi pelayanan kesehatan tradisional dan kesehatan khusus;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pelayanan kesehatan tradisional dan kesehatan khusus;
dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
Pasal 43
(1) Bidang sumber daya kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan sumber daya kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang sumber daya kesehatan mempunyai
fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga dan sumber daya manusia kesehatan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan sumber daya manusia
kesehatan;
34
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga dan sumber daya manusia kesehatan;
d. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan sumber daya manusia kesehatan;
e. pelaporan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga dan sumber daya
manusia kesehatan.
Paragraf 1 Seksi Kefarmasian
Pasal 44
(1) Seksi kefarmasian mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi
dan pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi kefarmasian mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun program kerja seksi kefarmasian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kefarmasian;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pengawasan, pembinaan dan pengendalian, penjabaran kebijakan tentang obat, makanan dan
minuman, obat tradisional, IRT, PJAS dan Kosmetika; e. melaksanakan pengawasan, pengendalian penjabaran
pedoman perizinan dan pemberian izin usaha/pengelolaan
obat dan farmasi (apotik, toko obat dan usaha farmasi lainnya) baik swasta maupun pemerintah;
f. merencanakan dan melaksanakan pengadaan obat, BMHP
serta reagensia pelayanan kesehatan dasar dan program secara terpadu;
g. menyusun bahan pemantauan dan evaluasi usaha pengelolaan obat (apotik, toko obat dan usaha farmasi Lainya0 dan pengujian mutu farmasi makanan dan
minuman baik pemerintah maupun swasta, serta melaksanakan review perencanan pengadaan obat secara
terpadu; h. melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan
usaha/pengelolaan obat dan usaha farmasi lainnya baik
swasta maupun pemerintah; i. menyiapkan bahan perumusan kebijakan sistim informasi
obat dan monitioring efek samping obat;
j. menyusun laporan, melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dilingkungan seksi
kefarmasian;
35
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
kefarmasian; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT)
Pasal 45
(1) Seksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun
program kerja seksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan registrasi peralatan kesehatan, pelatihan penggunaan, pemeliharaan alat-alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga; e. melaksanakan reviuw pengelolaan alat kesehatan
sertifikasi/kalibrasi, pemeliharaan dan perbaikan
peralatan kesehatan; f. menyusun laporan peralatan kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga;
g. melaksanakan pengawasan dan pembinaan dan pengendalian keamanan dan mutu perbekalan kesehatan
rumah tangga; h. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga; i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
36
Paragraf 3 Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pasal 46
(1) Seksi sumber daya manusia kesehatan mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sumberdaya manusia kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi sumber daya manusia kesehatan
mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan adminstrasi dan menyusun
program kerja seksi sumber daya manusia kesehatan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi sumber
daya manusia kesehatan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan perencanaan, rekruitmen, fasilitasi,
distribusi, pendayagunaan, pengembangan tenaga
kesehatan, tenaga kesehatan strategis dan tenaga kesehatan tertentu;
e. menyiapkan pedoman teknis standar kebutuhan tenaga kesehatan dan diklat fungsional dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia kesehatan;
f. mengembangkan dan melaksanakan pelatihan sumber daya manusiakesehatan;
g. melaksanakan registrasi, akreditasi, sertifikasi dan
pemberian izin praktek bagi tenaga kesehatan tertentu sesuai perundang-undangan;
h. melaksanakan evaluasi kebutuhan, distribusi pemberdayagunaan, pengembangan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan strategis dan tenaga kesehatan tertentu
secara regular; i. menyusun rencana pembinaan sistem karir tenaga
kesehatan; j. melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
dilingkungan seksi sumber daya manusia kesehatan;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi sumber daya manusia kesehatan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
37
Bagian Ketujuh Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 47
Kepala unit pelaksana teknis dinas mempunyai tugas melaksanakan tugas kepala dinas kesehatan, di tingkat
pelaksanaan teknis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh kepala dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada kepala dinas kesehatan
sesuai bidang masing-masing.
Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 48
Uraian tugas dan fungsi kelompok jabatan fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan-perundang-undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB V DINAS SOSIAL KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu DINAS SOSIAL
Pasal 49
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial,
bidang rehabilitasi sosial, bidang perlindungan dan jaminan sosial, dan bidang penanganan fakir miskin;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial,
bidang rehabilitasi sosial, bidang perlindungan dan jaminan sosial, dan bidang penanganan fakir miskin;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pemberdayaan sosial, bidang rehabilitasi sosial, bidang perlindungan dan jaminan sosial, dan bidang penanganan
fakir miskin; d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang pemberdayaan
sosial, bidang rehabilitasi sosial, bidang perlindungan dan
jaminan sosial, dan bidang penanganan fakir miskin; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
38
Bagian Kedua SEKRETARIS
Pasal 50
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas
melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan
perencanaan program, pengelolaan keuangan, asset, pengelolaan umum dan kepegawaian di lingkungan dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan umum dan kepegawaian;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan dan asset, umum, kepegawaian dan rumah tangga;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan
asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1 Sub Bagian Perencanaan Program
Pasal 51
(1) Sub bagian perencanaan program mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan data,
identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perencanaan, dan melakukan penyiapan bahan monitoing, evaluasi dan
pelaporan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian perencanaan Program mempunyai
fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian perencanaan program; b. melaksanakan penghimpunan peraturan perundang-
undangan, pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan
penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
39
d. melaksanakan pembinaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana kerja yang
meliputi pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
e. melaksanakan penyiapan tugas teknis pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan; g. melaksanakan penyiapan laporan seluruh proses
perencanaan program;
h. melaksanakan penyusunan lakip di lingkungan instansi terkait;
i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian perencanaan program;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan dan Aset
Pasal 52
(1) Sub bagian keuangan dan asset mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis administrasi dan pengelolaan keuangan dan asset;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian keuangan dan aset mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian keuangan dan asset;
b. penghimpunan peraturan perundang-undangan,
pedoman, petunjuk teknis dn petunjuk pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan dan asset;
e. melakukan urusan perbendaharaan, serta verifikasi dan administrasi pengelolaan keuangan dan asset;
f. mengelola tata usaha keuangan dan asset serta
penyiapan pembayaran gaji pegawai; g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan keuangan dan
asset;
h. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan keuangan dan asset;
i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset di lingkungan sub bagian keuangan dan asset;
j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
40
Paragraf 3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 53
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK);
e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan;
i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian; dan j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
Bagian Ketiga
BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL
Pasal 54
(1) Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas Sosial dalam melaksanakan kegiatan
pemberdayaan perorangan, keluarga dan komunitas adat terpencil, pemberdayaan sosial, kelembagaan dan penerbitan izin pengumpulan sumbangan serta
kepahlawanan dan restorasi. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pemberdayaan sosial mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pemberdayaan perorangan, keluarga dan komunitas adat terpencil, pemberdayaan sosial, kelembagaan
masyarakat dan penerbitan izin pengumpulan sumbangan serta kepahlawanan dan restorasi;
41
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pemberdayaan perorangan, keluarga dan komunitas adat
terpencil, pemberdayaan sosial, kelembagaan masyarakat dan penerbitan izin pengumpulan
sumbangan serta kepahlawanan dan restorasi; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan
pemberdayaan perorangan, keluarga dan komunitas adat
terpencil, pemberdayaan social, kelembagaan masyarakat dan penerbitan izin pengumpulan sumbangan serta kepahlawanan dan restorasi;
d. pelaksanaan kebijakan tehnis, fasilitasi, koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi pemberdayaan social
perorangan, keluarga dan kelembagaan masyarakat; e. pelaksanaan kebijakan tehnis, fasilitasi, koordinasi,
serta pemantauan dan evaluasi pemberdayaan social
komunitas adat terpencil; f. pelaksanaan kebijakan tehnis, fasilitasi, koordinasi,
serta pemantauan dan evaluasi pemberdayaan social kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan, dan restorasi sosial;
g. pelaksanaan kebijakan tehnis, fasilitasi, koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi pemberdayaan social pengelolaan sumber dana bantuan sosial; dan
h. pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pemberdayaan sosial.
i. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan pemberdayaan perorangan, keluarga dan komunitas adat terpencil, pemberdayaan social, kelembagaan
masyarakat dan penerbitan izin pengumpulan sumbangan serta kepahlawanan dan restorasi; dan
j. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan pemberdayaan perorangan, keluarga dan
komunitas adat terpencil, pemberdayaan social, kelembagaan masyarakat dan penerbitan izin pengumpulan sumbangan serta kepahlawanan dan
restorasi.
Paragraf 1 Seksi Pemberdayaan Perorangan, Keluarga dan
Komunitas Adat Terpencil (KAT)
Pasal 55
(1) Seksi Pemberdayaan Perorangan, Keluarga dan Komunitas Adat Terpencil (KAT) mempunyai tugas dalam
melaksanakan pemberdayaan perorangan, keluarga dan komunitas adat terpencil (KAT).
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pemberdayaan perorangan, keluarga dan komunitas adat terpencil (KAT) mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pemberdayaan perorangan, keluarga dan komunitas adat terpencil (KAT);
42
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pemberdayaan perorangan, keluarga dan komunitas adat terpencil (KAT);
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan kebijakan, pelaksanaan bimbingan tehnis serta pemantauan dan evaluasi pekerja sosial, pekerja sosial masyarakat, tenaga kesejahteraan kecamatan,
serta tenaga kesejahteraan social dan relawan social lainnya;
e. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta monitoring dan evaluasi pemberdayaan social komunitas adat terpencil;
f. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta monitoring dan evaluasi konsultasi kesejahteraan
keluarga dan unit peduli keluarga; g. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi pemberdayaan perorangan, keluarga dan komunitas adat terpencil (KAT);
h. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Pemberdayaan Sosial, Kelembagaan Masyarakat dan
Penerbitan Izin Pengumpulan Sumbangan
Pasal 56
(1) Seksi Pemberdayaan Sosial, Kelembagaan Masyarakat dan Penerbitan Izin Pengumpulan Sumbangan mempunyai
tugas membina, melaksanakan kebijakan, monitoring dan evaluasi di bidang pemberdayaan sosial, kelembagaan masyarakat dan penerbitan izin pengumpulan sumbangan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pemberdayaan sosial, kelembagaan
masyarakat dan penerbitan izin pengumpulan sumbangan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pemberdayaan sosial, kelembagaan masyarakat dan penerbitan izin pengumpulan sumbangan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pemberdayaan sosial, kelembagaan masyarakat dan penerbitan izin pengumpulan sumbangan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis serta pemantauan dan evaluasi wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat/ pusat kesejahteraan sosial, karang
taruna, dan lembaga kesejahteraan sosial;
43
e. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta pemantauan dan evaluasi penerbitan izin pengumpulan
sumbangan; f. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pemberdayaan sosial, kelembagaan masyarakat dan penerbitan izin pengumpulan sumbangan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Kepahlawanan dan Restorasi Sosial
Pasal 57
(1) Seksi Kepahlawanan dan Restorasi Sosial mempunyai tugas dalam kegiatan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan,
keperintisan dan kejuangan nilai-nilai kesetiakawanan dan restorasi sosial.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi kepahlawanan dan restorasi sosial mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi kepahlawanan dan restorasi sosial; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kepahlawanan dan restorasi sosial;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan kebijakan, pelaksanaan bimbingan tehnis
serta monitoring dan evaluasi penggalian potensi, nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan, dan
restorasi sosial; e. mengelola taman makam pahlawan nasional daerah; f. melaksanakan kebijakan, pelaksanaan bimbingan tehnis
serta monitoring dan evaluasi tanggung jawab Dinas usaha terhadap penyelenggaraan kesejahteraan social;
g. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi kepahlawanan dan restorasi sosial;dan
h. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat BIDANG REHABILITASI SOSIAL
Pasal 58
(1). Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Sosial dalam kegiatan rehabilitasi sosial anak,
lanjut usia, penyandang disabilitas serta rehabilitasi tuna sosial dan korban perdagangan orang.
(2).Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang rehabilitasi sosial mempunyai fungsi:
44
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan rehabilitasi social anak dan lanjut usia, rehabilitasi
social penyandang disabilitas dan rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban perdagangan orang;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan rehabilitasi social anak dan lanjut usia, rehabilitasi social penyandang disabilitas dan rehabilitasi sosial tuna
sosial dan korban perdagangan orang; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan rehabilitasi
social anak dan lanjut usia, rehabilitasi social
penyandang disabilitas dan rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban perdagangan orang;
d. pelaksanaan kebijakan tehnis, fasilitasi, koordinasi serta pemantauan dan evaluasi rehabilitasi sosial anak di luar panti dan atau lembaga;
e. pelaksanaan kebijakan tehnis, fasilitasi, koordinasi serta pemantauan dan evaluasi rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas di luar panti dan/atau lembaga; f. pelaksanaan kebijakan tehnis, fasilitasi, koordinasi serta
pemantauan dan evaluasi rehabilitasi sosial tuna sosial
dan korban perdagangan orang diluar panti dan/ atau lembaga;
g. pelaksanaan kebijakan tehnis, fasilitasi, koordinasi serta
pemantauan dan evaluasi rehabilitasi sosial lanjut usia di luar panti dan/atau lembaga;
h. pengelolaan data pelayanan social orang dengan hiv/aids (odha) untuk dikoordinasikan dan dilaporkan kepada pemerintah daerah provinsi;
i. pengelolaan data pelayanan social korban penyalagunaan napza untuk dikoordinasikan dan dilaporkan kepada pemerintah daerah provinsi; dan
j. pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang rehabilitasi sosial di luar panti dan/atau
lembaga.
Paragraf 1
Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia
Pasal 59
(1) Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dalam pelayanan rehabilitasi sosial terhadap anak dan lanjut usia.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi rehabilitasi sosial terhadap anak dan
lanjut usia; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi rehabilitasi sosial terhadap anak dan lanjut usia;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
45
d. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan social
balita terlantar; e. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi social anak terlantar;
f. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi social anak berhadapan dengan hukum;
g. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi sosial anak yang memerlukan perlindungan khusus;
h. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis serta supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rehabilitasi social lanjut usia; dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas
Pasal 60
(1) Seksi Rehabilitas Sosial Penyandang Disabilitas mempunyai tugas pokok dalam melaksanakan kegiatan rehabilitasi
sosial dan penyandang disabilitas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi rehabilitas sosial penyandang disabilitas
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi rehabilitasi sosial penyandang disabilitas;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta supervise, evaluasi dan pelaporan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik dan sensorik;
e. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta supervise, evaluasi dan pelaporan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental dan intelektual;
f. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi
sosial penyandang disabilitas; dan g. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
46
Paragraf 3 Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial
dan Korban Perdagangan Orang
Pasal 61
(1) Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban
Perdagangan Orang mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan rehabilitasi social tuna social dan korban perdagangan orang.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi rehabilitasi sosial tuna sosial dan
korban perdagangan orang mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi rehabilitasi sosial tuna sosial dan
korban perdagangan orang; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban perdagangan orang;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta supervise, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
rehabilitasi gelandangan, pengemis, bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan, serta korban perdagangan orang dan korban tindak kekerasan di luar panti
dan/atau lembaga; e. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
supervise, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan di bidang rehabilitasi sosial eks tuna sosial di luar panti dan/atau lembaga;
f. mengelola data pelayanan sosial Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk dikoordinasikan dan dilaporkan kepada pemerintah daerah provinsi;
g. mengelola data pelayanan sosial korban penyalagunaan NAPZA untuk dikoordinasikan dan dilaporkan kepada
pemerintah daerah provinsi; h. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
kelembagaan rehabilitasi social tuna sosial dan korban perdagangan orang di luar panti dan/atau lembaga; dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima BIDANG PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL
Pasal 62
(1) Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan perlindungan dan jaminan sosial korban bencana alam,
sosial dan keluarga.
47
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang perlindungan dan jaminan sosial
mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
perlindungan social korban bencana alam, perlindungan sosial korban bencana social dan jaminan sosial keluarga;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan perlindungan social korban bencana alam, perlindungan sosial korban bencana social dan jaminan sosial
keluarga; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan perlindungan
sosial korban bencana alam, perlindungan social korban bencana social dan jaminan sosial keluarga;
d. pelaksanaan kebijakan tehnis, fasilitasi, koordinasi serta
pemantauan dan evaluasi perlindungan sosial bencana alam;
e. pelaksanaan kebijakan tehnis, fasilitasi, koordinasi serta pemantauan dan evaluasi perlindungan sosial bencana sosial;
f. pelaksanaan kebijakan tehnis, fasilitasi, koordinasi serta pemantauan dan evaluasi jaminan sosial keluarga; dan
g. pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria
bidang perlindungan dan jaminan sosial;
Paragraf 1 Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam
Pasal 63
(1) Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam
mempunyai tugas pokok melaksanakan bantuan perlindungan sosial korban bencana alam.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi perlindungan sosial korban bencana alam mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi perlindungan sosial korban bencana
alam; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
perlindungan sosial korban bencana alam; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
supervisi, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kesiapsiagaan dan mitigasi;
e. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
supervisi, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penanganan korban bencana alam, pemulihan dan
penguatan sosial;
48
f. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta supervise, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kemitraan, pengelolaan logistik, penyediaan kebutuhan dasar, dan pemulihan trauma bagi korban bencana alam;
dan g. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial
Pasal 64
(1) Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial
mempunyai tugas dalam melaksanakan perlindungan sosial
korban bencana sosial. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi perlindungan sosial korban bencana social mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi perlindungan sosial korban bencana sosial;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi perlindungan sosial korban bencana sosial;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta supervisi, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pencegahan, penanganan korban bencana sosial, politik,
dan ekonomi; e. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
supervisi, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pemulihan sosial dan reintegrasi sosial;
f. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
supervise, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penyediaan kebutuhan dasar dan pemulihan trauma
bagi korban bencana sosial; dan g. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Jaminan Sosial Keluarga
Pasal 65
(1) Seksi Jaminan Sosial Keluarga mempunyai tugas pokok
dalam melaksanakan kegiatan bantuan jaminan sosial
keluarga. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi jaminan sosial keluarga mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi jaminan sosial keluarga;
49
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi jaminan
sosial keluarga; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
supervise, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan seleksi, verifikasi, validasi, terminasi, dan kemitraan jaminan sosial keluarga;
e. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta supervisi, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
penyeluran bantuan dan pendampingan jaminan sosial keluarga; dan
f. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam BIDANG PENANGANAN FAKIR MISKIN
Pasal 66
(1) Bidang Penanganan Fakir Miskin mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas Sosial dalam melaksanakan identifikasi dan penguatan kapasitas, pendampingan dan
pemberdayaan, pengolahan dan penyaluran bantuan stimulan serta penataan lingkungan sosial di bidang penanganan fakir miskin.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang penanganan fakir miskin mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan identifikasi dan penguatan kapasitas, pendampingan dan
pemberdayaan dan pengelolaan dan penyaluran bantuan stimulan serta penataan lingkungan sosial;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
identifikasi dan penguatan kapasitas, pendampingan dan pemberdayaan dan pengelolaan dan penyaluran bantuan
stimulan serta penataan lingkungan sosial; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan identifikasi
dan penguatan kapasitas, pendampingan dan
pemberdayaan dan pengelolaan dan penyaluran bantuan stimulan serta penataan lingkungan sosial;
d. pelaksanaan kebijakan, fasilitasi, koordinasi, monitoring
dan evaluasi penanganan fakir miskin perdesaan; e. pelaksanaan kebijakan, fasilitasi, koordinasi, monitoring
dan evaluasi penanganan fakir miskin perkotaan; f. pelaksanaan kebijakan, fasilitasi, koordinasi, monitoring
dan evaluasi penanganan fakir miskin pesisir, pulau-
pulau kecil dan perbatasan antar negara; g. pelaksanaan verifikasi dan validasi fakir miskin cakupan
kabupaten/kota; dan h. pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang penanganan fakir miskin.
50
Paragraf 1 Seksi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas
Pasal 67
(1) Seksi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas mempunyai
tugas pokok melaksanakan kegiatan dalam identifikasi dan
penguatan Kapasitas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi identifikasi dan penguatan kapasitas
mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi identifikasi dan penguatan kapasitas;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi identifikasi dan penguatan kapasitas;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan verifikasi dan validasi fakir miskin cakupan daerah;
e. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
supervise, monitoring dan evaluasi, dan pelaporan pelaksanan identifikasi dan pemetaan serta penguatan
kapasitas; dan f. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pendampingan dan Pemberdayaan
Pasal 68
(1) Seksi Pendampingan dan Pemberdayaan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan bantuan dalam Pendampingan dan
Pemberdayaan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pendampingan dan pemberdayaan mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pendampingan dan pemberdayaan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
seksi pendampingan dan pemberdayaan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
supervise, monitoring dan evaluasi, dan pelaporan pelaksanan pendampingan;
e. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta supervise, monitoring dan evaluasi, dan pelaporan pelaksanan pemberdayaan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
51
Paragraf 3 Seksi Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Stimulan, Serta
Penataan Lingkungan Sosial
Pasal 69
(1) Seksi Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Stimulan, serta
Penataan Lingkungan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan bantuan Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Stimulan, serta Penataan Lingkungan
Sosial. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengelolaan dan penyaluran bantuan stimulan, serta penataan lingkungan sosial mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengelolaan dan penyaluran bantuan
stimulan, serta penataan lingkungan sosial; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengelolaan dan penyaluran bantuan stimulan, serta penataan lingkungan sosial;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta supervise, monitoring dan evaluasi, dan pelaporan pelaksanan bantuan stimulan;
e. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta supervisi, monitoring dan evaluasi, dan pelaporan pelaksanan penataan Lingkungan Sosial; dan
f. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 70
Kepala Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas Sosial, di
tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas Sosial
sesuai bidang masing-masing.
Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 71
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
52
BAB VI
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Pasal 72
(1) Dinas mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinas mempunyai fungsi :
a. merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pengelolaan sumber daya air, bina marga, cipta karya dan penataan ruang.
b. mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan dinas pekerjaan umum dan penataan ruang.
c. pengawasan dan pelaksanaan tugas penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang sumber daya air, bina
marga, cipta karya dan penataan ruang. dan d. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIAT
Pasal 73
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas
melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan perencanaan program, pengelolaan keuangan, asset, pengelolaan kepegawaian dan umum di lingkungan dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja, pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan
kepegawaian dan umum; c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional
pelayanan administrasi keuangan dan asset serta
kepegawaian rumah tangga dan umum; d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan
keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan
umum;
53
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan
asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 1 SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM
Pasal 74
(1) Sub bagian perencanaan program mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan data,
identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perencanaan, dan melakukan penyiapan bahan monitoing, evaluasi dan
pelaporan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian perencanaan program mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian perencanaan program; b. melaksanakan penghimpunan peraturan perundang-
undangan, pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pembinaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana kerja yang
meliputi pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
e. melaksanakan penyiapan tugas teknis pengumpulan
data, identifikasi, analisis, [engolahan dan penyajian informasi;
f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan;
g. melaksanakan penyiapan laporan seluruh proses perencanaan program;
h. melaksanakan penyusunan lakip di lingkungan instansi terkait;
i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian perencanaan program;dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET
Pasal 75
(1) Sub bagian keuangan dan asset mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis administrasi dan pengelolaan keuangan dan asset;
54
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian keuangan dan asset mempunyai
fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian keuangan dan asset; b. penghimpunan peraturan perundang-undangan,
pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
pengelolaan keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan
pengelolaan keuangan dan asset; e. melakukan urusan perbendaharaan, serta verifikasi dan
administrasi pengelolaan keuangan dan asset;
f. mengelola tata usaha keuangan dan asset serta penyiapan pembayaran gaji pegawai;
g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan keuangan dan asset;
h. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan
keuangan dan asset; i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset
di lingkungan sub bagian keuangan dan asset; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 3
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Pasal 76
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan
gaji berkala, impassing ligkungan dinas; d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK);
e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan;
i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian; dan
55
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga
BIDANG SUMBER DAYA AIR
Pasal 77
(1) Bidang sumber daya air mempunyai tugas menyelenggarakan kebijakan di bidang sumber daya air yang
meliputi pelestarian sumber daya air, irigasi dan pengelolaan sungai, pantai dan rawa.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang sumber daya air mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pelestarian sumber daya air, irigasi dan pengelolaan sungai, pantai dan rawa;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
pelestarian sumber daya air, irigasi dan pengelolaan sungai, pantai dan rawa;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan pelestarian
sumber daya air, irigasi dan pengelolaan sungai, pantai dan rawa;
d. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan urusan pelestarian sumber daya air, irigasi dan pengelolaan sungai, pantai dan rawa;
e. penyelengggaran kebijakan di bidang sumber daya ait yang terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
f. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang sumber daya air yang meliputi pelestarian sumber daya
air, irigasi dan pengelolaan sungai, pantai dan rawa; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang sumber
daya air yang meliputi pelestarian sumber daya air, irigasi
dan pengelolaan sungai, pantai dan rawa; dan h. pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang sumber
daya air yang meliputi pelestarian sumber daya air, irigasi dan pengelolaan sungai, pantai dan rawa.
Paragraf 1 Seksi Pelestarian Sumber Daya Air
Pasal 78
(1) Seksi pelestarian sumber daya air mempunyai tugas meyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan
pelestarian sumber daya air. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pelestarian sumber daya air mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pelestarian sumber daya air;
56
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pelestarian sumber daya air; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pengolahan data sumber daya air;
e. menetapkan dan menerbitkan rekomendasi teknis pemanfaatan air tanah;
f. mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan
stakeholder dalam pengelolaan sumber daya air; g. melaksanakan koordinasi upaya konservasi hutan untuk
kelestarian sumber daya air; h. menyusun laporan di bidang pelestarian sumber daya air; i. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi pelestarian sumber daya air; j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pelestarian sumber daya air; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Irigasi
Pasal 79
(1) Seksi irigasi mempunyai tugas meyiapkan bahan perumusan
kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan seksi irigasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi irigasi mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi irigasi; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi irigasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menghimpun data irigasi dan wilayah potensi irigasi serta
mengelola laporan para pengamat, penjaga pintu air dan
bendung; e. mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan
stakeholder dalam pengelolaan irigasi;
f. menetapkan dan menerbitkan rekomendasi tehnis terkait pembangunan, pemanfaatan, perubahan dan
pembongkaran bangunan irigasi; g. melaksanakan kegiatan pembangunan, peningkatan dan
rehabilitasi serta operasi dan pemeliharaan irigasi;
h. menyusun laporan di bidang sumber daya air irigasi; i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi irigasi; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
57
Paragraf 3 Seksi Pengelolaan Sungai, Pantai dan Rawa
Pasal 80
(1) Seksi pengelolaan sungai, pantai dan rawa mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan bidang pengelolaan sungai, pantai
dan rawa. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengelolaan sungai, pantai dan rawa
mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengelolaan sungai, pantai dan rawa; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengelolaan sungai, pantai dan rawa; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pengelolaan data sungai, pantai dan rawa;
e. mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan stakeholder dalam pengelolaan sungai, pantai dan rawa;
f. menetapkan dan menerbitkan rekomendasi tehnis terkait
pengelolaan sungai, pantai dan rawa; g. melaksanakan kegiatan pengelolaan sungai, pantai dan
rawa meliputi normalisasi sungai, tanggul penahan abrasi pantai dan bangunan-bangunan lainnya;
h. menyusun laporan di bidang sumber daya air pengelolaan
sungai, pantai dan rawa; i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
pengelolaan sungai, pantai dan rawa; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
BIDANG BINA MARGA
Pasal 81
(1) Bidang bina marga mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang bina marga yang meliputi perencanaan jalan dan jembatan, peningkatan jalan dan jembatan serta
pemeliharaan jalan dan jembatan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang bina marga mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
perencanaan jalan dan jembatan, peningkatan jalan dan
jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
perencanaan jalan dan jembatan, peningkatan jalan dan jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan perencanaan
jalan dan jembatan, peningkatan jalan dan jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan;
58
d. penyelenggaraan pelaksanaan, kebijakan di bidang bina marga yang terpadu dan berkelanjutan sesuai peraturan
perundang-undangan; e. pelaporan di bidang perencanaan jalan dan jembatan,
peningkatan jalan dan jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan; dan
f. pelaksanaan monitoring evaluasi, dan pelaporan terhadap
pelaksanaan tugas di bidang bina marga.
Paragraf 1
Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan
Pasal 82
(1) Seksi perencanaan jalan dan jembatan mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan perencanaan
jalan dan jembatan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi perencanaan jalan dan jembatan
mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja perencanaan jalan dan jembatan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
perencanaan jalan dan jembatan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan kegiatan perencanaan jalan dan jembatan; e. menyiapkan bahan pertimbangan tehnis dalam
perencanaan jalan dan jembatan; f. menyiapkan data laporan perencanaan jalan dan
jembatan; g. mengelola sistim informasi data base, identitas dan utilitas
jalan dan jembatan;
h. menyusun laporan di bidang bina marga perencanaan jalan dan jembatan;
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi perencanaan jalan dan jembatan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan
Pasal 83
(1) Seksi peningkatan jalan dan jembatan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan
pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan peningkatan jalan dan jembatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi peningkatan jalan dan jembatan mempunyai fungsi :
59
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja peningkatan jalan dan jembatan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
peningkatan jalan dan jembatan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan kegiatan peningkatan jalan dan jembatan; e. menyusun laporan kegiatan peningkatan jalan dan
jembatan; f. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi peningkatan jalan dan jembatan;
g. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
peningkatan jalan dan jembatan; dan h. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Pasal 84
(1) Seksi pemeliharaan jalan dan jembatan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan
bidang pemeliharaan jalan dan jembatan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pemeliharaan jalan dan jembatan
mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja pemeliharaan jalan dan jembatan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pemeliharaan jalan dan jembatan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan;
e. menyusun laporan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan;
f. menyiapkan bahan dan data dalam rangka evaluasi
kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan; g. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pemeliharaan jalan dan jembatan; dan h. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
60
Bagian Kelima BIDANG CIPTA KARYA
Pasal 85
(1) Bidang cipta karya mempunyai tugas penyusunan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang cipta karya
yang meliputi air minum, drainase, penyehatan lingkungan, bangunan gedung dan pembinaan jasa konstruksi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang cipta karya mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan air
minum, drainase, penyehatan lingkungan, bangunan gedung dan pembinaan jasa konstruksi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan air
minum, drainase, penyehatan lingkungan, bangunan gedung dan pembinaan jasa konstruksi;
c. penyiapan bahan pengordinasian air minum, drainase, penyehatan lingkungan, bangunan gedung dan pembinaan jasa konstruksi;
d. penyelenggaraan kebijakan di bidang cipta karya secara terpadu dan berkelanjutan sesuai peraturan perundang-undangan;
e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas di bidang cipta karya;
f. pelaporan di bidang cipta karya; dan
Paragraf 1
Seksi Air Minum, Drainase dan Penyehatan Lingkungan
Pasal 86
(1) Seksi air minum, drainase dan penyehatan lingkungan
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan bidang air minum, drainase dan
penyehatan lingkungan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi air minum, drainase dan penyehatan lingkungan mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi air minum, drainase dan penyehatan lingkungan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi air minum, drainase dan penyehatan lingkungan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menghimpun dan mengelola data air minum, drainase dan penyehatan lingkungan;
e. mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan stakeholder dalam pengelolaan air minum, drainase dan penyehatan lingkungan;
f. menetapkan dan menerbitkan rekomendasi tehnis terkait air minum, drainase dan penyehatan lingkungan;
61
g. melaksanakan kegiatan pengolahan air minum, pembuatan drainase, instalasi penyehatan lingkungan;
i. menyusun laporan kegiatan seksi air minum, drainase dan penyehatan lingkungan;
h. melaksanakan penyiapkan bahan dan data dalam rangka evaluasi kegiatan seksi air minum, drainase dan penyehatan lingkungan; dan
i. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Bangunan Gedung
Pasal 87
(1) Seksi bangunan gedung mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian
bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan di bidang bangunan gedung.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi bangunan gedung mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi bangunan gedung;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
bangunan gedung; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menghimpun dan mengelola data bangunan gedung; e. mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan
stakeholder dalam penyelenggaraan banguna gedung; f. menetapkan dan menerbitkan rekomendasi tehnis dan
sertifikat layak fungsi terkait bangunan gedung; g. melaksanakan kegiatan pembangunan gedung; h. menyusun laporan kegiatan seksi bangunan gedung;
i. melaksanakan penyiapkan bahan dan data dalam rangka evaluasi kegiatan seksi bangunan gedung; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi
Pasal 88
(1) Seksi pembinaan jasa konstruksi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan di
bidang pembinaan jasa konstruksi. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pembinaan jasa konstruksi mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi bangunan gedung;
62
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
bangunan gedung; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menghimpun dan mengelola data jasa konstruksi;
e. mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan stakeholder dalam penyelenggaran jasa konstruksi;
f. menetapkan dan menerbitkan rekomendasi tehnis terkait
jasa konstruksi; g. melaksanakan kegiatan sisitim informasi pembinaan jasa
konstruksi (sipjaki); dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
BIDANG PENATAAN RUANG
Pasal 89
(1) Bidang penataan ruang mempunyai tugas penyusunan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penataan ruang meliputi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang penataan ruang mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang;
c. penyiapan bahan pengordinasian perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang;
d. penyelenggaraaan kebijakan tehnis bidang penataan
ruang yang terpadu dan berkelanjutan sesuai peraturan perundang-undangan;
e. pengkoordinir pelaksanaan tugas di bidang penataan ruang; dan
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
penataan ruang;
Paragraf 1
Seksi Perencanaan Tata Ruang
Pasal 90
(1) Seksi perencanaan tata ruang mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan di
bidang perencanaan tata ruang. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi perencanaan tata ruang mempunyai
fungsi :
63
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi perencanaan tata ruang;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
perencanaan tata ruang; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. merumuskan peraturan daerah bidang perencanaan tata
ruang (RTRW, RDTR, RTR KSK);
e. melaksanakan sosialisasi NSPK dan SPM bidang perencanaan tata ruang;
f. melaksanakan sosialisasi rencana tata ruang kawasan melalui pemberian informasi langsung kepada masyarakat;
g. melaksanakan fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang;
h. melaksanakan dan mengoordinasikan pengumpulan data kawasan melalui pengadaan data spasial dan survey lapangan;
i. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan tata ruang dengan unit kerja terkait;
j. memberikan saran dan bahan pertimbangan tehnis kepada atasan yang berkaitan dengan kegiatan
perencanaan pemanfaatan ruang dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
k. menyusun laporan kegiatan perencanaan tata ruang;
l. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi perencanaan tata ruang; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pemanfaatan Ruang
Pasal 91
(1) Seksi pemanfaatan ruang mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian
bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan di bidang pemanfaatan ruang.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pemanfaatan ruang mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pemanfaatan ruang;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pemanfaatan ruang;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengkoordinasikan pemanfaatan kawasan strategi kabupaten;
64
e. mengkoordinasikan pemanfaatan NSPK dan SPM di bidang pemanfaatan ruang;
f. mempersiapkan bahan petunjuk tehnis pemanfaatan ruang yang meliputi pengaturan, penelitian administrasi
dan lapangan, pertimbangan tehnis untuk kepentingan rekomendasi pemanfaatan ruang dan alih fungsi lahan
g. memberikan rekomendasi pemanfaatan ruang yang sesuai
dengan arahan Rencana Tata Ruang (RTRW, RDTR dan KSK)
h. melaksanakan pengembangan sistim informasi dan
komunikasi penataan ruang kabupaten; i. mengoordinasikan pemanfaatan investasi dikawasan
strategis kabupaten dan kawasan lintas kabupaten bekerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha;
j. merumuskan program sektoral dalam rangka mewujudkan
struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dan kawasan strategis kabupaten;
k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyapaikan laporan pelaksanaan tugas Seksi pemanfaatan ruang; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Pasal 92
(1) Seksi pengendalian pemanfaatan ruang mempunyai
menyiapkan bahan perumusan, kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan di bidang pengendalian pemanfaatan ruang.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengendalian pemanfaatan ruang
mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengendalian pemanfaatan ruang;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengendalian pemanfaatan ruang; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan koordinasi dengan stakeholder terkait
dalam pengendalian pemanfaatan ruang;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten;
f. melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian terhadap pendirian dan pemanfaatan bangunan serta teguran terhadap pelanggaran pendirian dan pemanfaatan
bangunan sesuai RTRW, RDTR, dan RTBL; g. melaksanakan kegiatan penelitian dan analisa terjadinya
pelanggaran atau penyimpangan terhadap RDTR, RTRW, dan RTBL
h. melaksanakan pengusutan dan rekomendasi
pembongkaran bangunan yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan
65
i. melaksanakan sosialisasi dan pengawasan penerapan peraturan daerah tentang penataan ruang;
j. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada atasan yang berkaitan dengan kegiatan pengendalian
pemanfaatan ruang dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaaan seksi Pengendalian pemanfaatan ruang; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Ketujuh Unit Pelaksanaan Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 93
Kepala Unit Pelaksanaan Tehnis Dinas (UPTD) mempunyai tugas melaksanakan tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum.dan Penataan Ruang.
Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 94
Uraian tugas dan fungsi kelompok jabatan fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB VII DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Pasal 95
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang perumahan, kawasan
permukiman dan pertanahan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan, kawasan
permukiman dan pertanahan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan;
66
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua SEKRETARIS
Pasal 96
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam penyelenggaraan tugas kesekretariatan, menyiapkan bahan
pembinaan, koordinasi dan evaluasi serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum.
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan kepegawaian dan umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelyanan
administrasi keuangan dan asset serta kepegawaian rumah tangga dan umum;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan umum;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan uerusan pengelolaan keuangan dan asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1 Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 97
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas menyusun program, menghimpun dan mengolah data, menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan
evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem informasi dan dokumentasi serta menyiapkan pembinaan
organisasi dan tatalaksana. (2). Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
penyusunan program kerja sub bagian program, keuangan dan asset;
67
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
pengelolaan urusan sub bagian program, keuangan dan asset;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan, urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi;
e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang
bergerak maupun tidak bergerak dinas; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program /
perencanaan internal skpd (Renstra);
g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd);
h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) ;
i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang
bergerak maupun tidak bergerak dinas; l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan
pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian program, keuangan dan asset; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 98
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK); e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat
masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
68
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan;
i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian umum dan kepegawaian; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga
BIDANG PERUMAHAN
Pasal 99
(1) Bidang Perumahan mempunyai tugas pelaksanaan
perencanaan, penataan, koordinasi, fasilitasi dan evaluasi di bidang Perumahan yang meliputi rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya, rumah umum dan rumah
komersil. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Perumahan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan penyediaan perumahan, rumah susun, rumah khusus
dan rumah swadaya dan rumah umum dan komersil; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
penyediaan perumahan, rumah susun, rumah khusus
dan rumah swadaya dan rumah umum dan komersil; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan penyediaan
perumahan, rumah susun, rumah khusus dan rumah
swadaya dan rumah umum dan komersil; d. penghimpunan peraturan perundang-undangan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas di bidang perumahan;
e. penetapan perkiraan sasaran pengembangan
perumahan; f. penyediaan dan penataan penyelenggaraan tugas di
bidang perumahan; g. pengoordinasian terhadap pelaksanaan tugas di bidang
perumahan;
h. pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas di bidang perumahan;
i. memfasilitasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas di
bidang perumahan; j. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan.
Paragraf 1 Seksi Penyediaan Perumahan
Pasal 100
(1) Seksi Penyediaan Perumahan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Perumahan dalam melaksanakan
tugas di bagian penyediaan perumahan.
69
(2).Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi penyediaan perumahan mempunyai
fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi penyediaan perumahan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
penyediaan perumahan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun norma, standar, pedoman dan panduan di
bidang perumahan; e. menyusun perencanaan teknis pembangunan dan
pengembangan bidang perumahan;
a. menghimpun data – data perumahan; b. menerbitkan izin pembangunan dan pengembangan
perumahan; c. menerbitkan sertifikat kepemilikan bangunan gedung; d. megoordinasikan kegiatan perencanaan penyediaan
perumahan; e. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Rumah Susun, Rumah Khusus dan Rumah Swadaya
Pasal 101
(1) Seksi Rumah Susun, Rumah Khusus dan Rumah Swadaya mempunyai tugas memfasilitasi, koordinasi kebijakan
pelaksanaan penyediaan rumah susun, rumah khusus dan rumah swadaya.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi rumah susun, rumah khusus dan rumah swadaya mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi rumah susun, rumah khusus dan rumah swadaya;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi rumah susun, rumah khusus dan rumah swadaya;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. memhimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk
pelaksanaan serta bahan lainnya yang berkaitan dengan rumah susun, rumah khusus dan rumah swadaya;
e. memfasilitasi penyediaan dan rehabilitasi rumah susun, rumah khusus dan rumah swadaya;
f. memfasilitasi dan rehabilitasi rumah korban bencana;
g. mengoordinasikan penyediaan kegiatan rumah susun, rumah khusus dan rumah swadaya;
70
h. melaksanakan bimbingan teknis dan pengawasan pembangunan rumah susun, rumah khusus dan rumah
swadaya; i. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan; dan j. melaksakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Rumah Umum dan Rumah Komersil
Pasal 102
(1) Seksi Rumah Umum dan Rumah Komersil mempunyai
tugas memfasilitasi, koordinasi kebijakan pelaksanaan
rumah umum dan rumah komersil. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi rumah umum dan rumah komersil mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi rumah umum dan rumah komersil; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi rumah
umum dan rumah komersil; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. memfasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang
terkena relokasi; e. melaksanakan penyediaan rumah umum bagi
masyarakat yang berpenghasilan rendah;
f. melaksanakan penyediaan rumah yang dikomersilkan pemerintah;
g. melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi;
h. melaksanakan bimbingan teknis dan pengawasan
pembangunan rumah umum dan rumah komersil; i. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaporan
pelaksanaan kegiatan; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
Pasal 103
(1) Bidang Kawasan Permukiman mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan,
penataan, koordinasi, fasilitasi dan evaluasi di bidang Kawasan Permukiman.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
71
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman
perdesaan dan kawasan khusus, dan prasarana sarana dan utilitas umum;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan dan kawasan khusus, dan prasarana sarana
dan utilitas umum; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan penyediaan
kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman
perdesaan dan kawasan khusus, dan prasarana sarana dan utilitas umum;
d. penghimpunan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas di bidang kawasan permukiman;
e. penyediaan dan penataan penyelenggaraan tugas di bidang kawasan permukiman;
f. pengoordinasian terhadap pelaksanaan tugas di bidang kawasan permukiman;
g. pelaksanaan evaluasi terhadap penyelenggaraan tugas di
bidang kawasan permukiman; h. memfasilitasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas di
bidang kawasan permukiman; dan
i. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
Paragraf 1
Seksi Kawasan Permukiman Perkotaan
Pasal 104
(1) Seksi Kawasan Permukiman Perkotaan mempunyai tugas
melaksanakan tugas dinas dalam pengembangan dan
penataan Kawasan Permukiman Perkotaan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi kawasan permukiman perkotaan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
• melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi kawasan permukiman perkotaan;
• menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kawasan permukiman perkotaan ;
• melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait;
• menyusun perencanaan teknis dan perizinan pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman;
• menata dan meningkatkan kualitas kawasan permukiman kumuh;
• menata dan merevitalisasi kawasan permukiman perkotaan;
• menerbitkan izin pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman;
72
• melaksanakan bimbingan teknis dan pengawasan pengembangan dan penataan kawasan permukiman;
• melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan
• melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Kawasan Permukiman Perdesaan dan Kawasan Khusus
Pasal 105
(1) Seksi Kawasan Permukiman Perdesaan dan Kawasan Khusus mempunyai tugas melaksanakan tugas dinas dalam penataan dan pengembangan Kawasan Permukiman
Perdesaan dan Kawasan Khusus. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi kawasan permukiman perdesaan dan kawasan khusus menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi kawasan permukiman perdesaan
dan kawasan khusus; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kawasan
permukiman perdesaan dan kawasan khusus; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun perencanaan teknis penataan kawasan
permukiman perdesaan dan kawasan khusus; e. menata dan meningkatkan kualitas kawasan
permukiman perdesaan;
f. memfasilitasi penataan dan merevitalisasi kawasan permukiman perdesaan dan kawasan khusus;
g. melaksanakan bimbingan teknis dan pengawasan pengembangan dan penataan kawasan permukiman perdesaan dan kawasan khusus;
h. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai denga tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Prasarana Sarana dan Utilitas Umum (PSU)
Pasal 106
(1) Seksi Prasarana Sarana dan Utilitas Umum mempunyai tugas melaksanakan pembangunan dan revitalisasi prasarana, sarana dan utilitas umum.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi prasarana sarana dan utilitas umum menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
73
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi prasarana sarana dan utilitas umum;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi prasarana
sarana dan utilitas umum; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun perencanaan teknis penataan prasarana,
sarana dan utilitas umum;
e. menyelenggarakan kegiatan prasarana, sarana dan utilitas umum di perumahan dan kawasan permukiman;
f. sinkronisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan prasarana, sarana dan utilitas umum;
g. melaksanakan bimbingan teknis dan pengawasan dalam
penyelenggaraan prasarana, sarana dan utilitas umum; h. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaporan
pelaksanaan kegiatan; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
BIDANG PERTANAHAN
Pasal 107
(1) Bidang Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan, koordinasi, fasilitasi dan evaluasi di bidang
pertanahan yang meliputi pengadaan tanah untuk kepentingan umum, fasilitasi sengketa/konflik tanah, inventarisasi dan pemanfaatan tanah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang pertanahan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan fasilitasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum, fasilitasi sengketa/konflik tanah, inventarisasi dan pemanfaatan
tanah; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan fasilitasi
pengadaan tanah untuk kepentingan umum, fasilitasi sengketa/konflik tanah, inventarisasi dan pemanfaatan tanah;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan penyediaan fasilitasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum, fasilitasi sengketa/konflik tanah, inventarisasi dan
pemanfaatan tanah; d. penghimpunan peraturan, perundang-undangan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas di bidang pertanahan;
e. penyusunan standar operasional prosedur pengadaan di
bidang pertanahan sesuai peraturan perundang-undangan;
f. pelaksanaan evaluasi terhadap penyelenggaraan tugas bidang pertanahan;
g. memfasilitasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas bidang
pertanahan; dan
74
h. pelaksanaan evaluasi monitoring dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
Paragraf 1
Seksi Fasilitasi Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
Pasal 108
(1) Seksi Fasilitasi Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
mempunyai tugas merencanakan, memfasilitasi ganti rugi
pengakuan tanah yang akan digunakan untuk kepentingan umum.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi fasilitasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi fasilitasi pengadaan tanah untuk
kepentingan umum; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi fasilitasi
pengadaan tanah untuk kepentingan umum; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menetapkan subyek dan obyek redistribusi tanah, serta
ganti kerugian tanah absentee; e. menyiapkan data dan bahan untuk kegiatan pengadaan
tanah;
f. melakukan analisa terhadap pelaksanaan ganti rugi tanah untuk kepentingan umum;
g. menyelesaikan ganti rugi tanah dan santunan tanah
untuk kepentingan umum; h. melaksanakan fasilitasi pengadaan tanah untuk
kepentingan umum; i. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Fasilitasi Sengketa/Konflik Tanah
Pasal 109
(1) Seksi Fasilitasi Sengketa/Konflik Tanah mempunyai tugas memfasilitasi penyelesaian sengketa tanah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi fasilitasi sengketa/konflik tanah mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja fasilitasi sengketa/konflik tanah;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi fasilitasi sengketa/konflik tanah;
75
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan data dan bahan untuk penyelesaian
sengketa/konflik tanah; e. melakukan analisa untuk penyelesaian sengketa/konflik
tanah dalam daerah;
f. menyelesaikan masalah tanah kosong dalam daerah; g. melaksanakan koordinasi untuk penyelesaian
sengketa/konflik tanah;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Inventarisasi dan Pemanfaatan Tanah
Pasal 110
(1) Seksi Inventarisasi dan Pemanfaatan Tanah mempunyai tugas perencanaan pemanfaatan tanah, inventarisasi dan pemanfaatan tanah pemerintah daerah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi inventarisasi dan pemanfaatan tanah
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi inventarisasi dan pemanfaatan
tanah; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
inventarisasi dan pemanfaatan tanah; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun rencana penggunaan tanah, inventarisasi dan
pemanfaatan tanah; e. memberikan izin lokasi dalam kabupaten;
f. menetapkan tanah ulayat dalam kabupaten; g. menghimpun data dan inventarisasi pemanfaatan tanah
pemerintah;
h. melaksanakan koordinasi dalam inventarisir dan penggunaan tanah;
i. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
76
Bagian Keenam Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 111
Kepala Unit Pelaksana Tigas Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas pokok Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman, di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas dan mempertanggung jawabkannya kepada
Kepala Dinas sesuai bidang masing-masing.
Bagian Kesembilan Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 112
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB VIII SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN
Bagian Kesatu
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN
Pasal 113
(1) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran mempunyai tugas memimpin , merumuskan, mengatur,
membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggung jawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik
di bidang penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat, perlindungan masyarakat dan penegakan
Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, dan juga pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan penegakan
peraturan perundang undangan, serta tugas lain yang diberikan pimpinan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1), Kepala Satuan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan dibidang penegakkan perundang-undangan daerah dan pembinaan sumber daya aparatur, ketertiban umum dan ketentraman masyarakatdan
perlindungan masyarakat, pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
b. pelaksanaan kebijakan dibidang penegakkan perundang-undangan daerah dan pembinaan sumber daya aparatur, ketertiban umum dan ketentraman masyarakatdan
perlindungan masyarakat, pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
77
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang penegakkan perundang-undangan daerah dan pembinaan sumber
daya aparatur, ketertiban umum dan ketentraman masyarakatdan perlindungan masyarakat, pencegahan
dan penanggulangan kebakaran; d. pelaksanaan adminstrasi penegakkan perundang-
undangan daerah dan pembinaan sumber daya aparatur,
ketertiban umum dan ketentraman masyarakatdan perlindungan masyarakat, pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua SEKRETARIS
Pasal 114
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam
penyelenggaraan tugas kesekretariatan, menyiapkan bahan
pembinaan, koordinasi dan evaluasi serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum.
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan kepegawaian dan umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelyanan
administrasi keuangan dan asset serta kepegawaian rumah tangga dan umum;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan umum;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan uerusan pengelolaan keuangan dan
asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 1 Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 115
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas menyusun program, menghimpun dan mengolah data,
menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem informasi dan dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan
tatalaksana.
78
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian program, keuangan dan asset; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan sub bagian program, keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset
dengan pihak dan unit terkait; d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan,
urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi; e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik
daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang
bergerak maupun tidak bergerak dinas; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program /
perencanaan internal skpd (Renstra); g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana
kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd);
h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) ;
i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan
pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian program, keuangan dan asset; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 116
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian umum dan kepegawaian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK);
79
e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan; g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan
keamanan lingkungan kantor; h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan;
i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian umum dan kepegawaian; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga
BIDANG PENEGAKKAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA APARATUR
Pasal 117
(1) Bidang Penegakkan Perundang-Undangan Daerah Dan Pembinaan Sumber Daya Aparatur mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Satuan Polisi
Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dalam lingkup Penegakan Perundang-undangan Daerah dan Pembinaan
Sumber Daya Aparatur. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Bidang Penegakkan Perundang-
Undangan Daerah Dan Pembinaan Sumber Daya Aparatur menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan, satuan pelatihan dasar, penyelidikan dan penyidikan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan, satuan pelatihan dasar, penyelidikan dan penyidikan;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan, satuan pelatihan dasar,
penyelidikan dan penyidikan; d. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan, satuan
pelatihan dasar, penyelidikan dan penyidikan; e. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di
pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan, satuan
pelatihan dasar, penyelidikan dan penyidikan; f. pelaksanaan pembinaan di bidang pembinaan,
pengawasan, dan penyuluhan, satuan pelatihan dasar, penyelidikan dan penyidikan; dan
g. penyiapan bahan pelaporan dan evaluasi penyelenggaraan
tugas di bidang pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan, satuan pelatihan dasar, penyelidikan dan
penyidikan.
80
Paragraf 1 Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penyuluhan
Pasal 118
(1) Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penyuluhan mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang
Penegakan Perundang-undangan Daerah dan Pembinaan Sumber Daya Aparatur berkenaan dengan pelaksanaan tugas Pembinaan, Pengawasan, dan Penyuluhan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan
Penyuluhan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pembinaan, pengawasan, dan
penyuluhan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan, data untuk menyusun pedomandan
petunjuk kegiatan pembinaan, pengawasan dan penyuluhan terhadap penegakan Peraturan Perundang-
undangan Daerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati);
e. menyiapkan bahan sosialisasi Perundang-undangan
daerah berkaitan dengan pembinaan, pengawaan, dan penyuluhan;
f. menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dalam rangka
pencegahan pelanggaran Peraturan Perundang-undangan Daerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati), dengan
cara membuat pemberitahuan melalui selebaran, papan pengumuman, spanduk dan media lainya yang berisi tentang pasal larangan, kewajiban dan sanksi terhadap
pelanggar; g. melakukan pembinaan kelompok ataupun perorangan
tentang arti pentingnya kesadaran dan kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Daerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati);
h. melaksanakan penataan dan penyusunan titik-titik lokasi oprasional kegiatan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban dalam rangka penegakan peraturan
perundang-undangan daerah(Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati);
i. menyelenggarakan kegiatan deteksi dini potensi gangguan ketentramandan ketertiban umum sebelum dilaksanakan penindakan;
j. melaksanakan koordinasi dengan Instansi/ Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait dalam upaya mendukung
keberhasilan pelaksanaan tugas; k. menyusun Standar Oprasional Prosedur; l. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan; dan
81
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Satuan Pelatihan Dasar
Pasal 119
(1) Seksi Satuan Pelatihan Dasar mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang penegakan
peraturan perundang-undangan daerah dan pembinaan sumber daya aparatur yang berkenaan dengan pelatihan
dasar anggota satuan polisi pamong praja dan satuan pemadam kebakaran untuk peningkatan kapasitas sumber daya satuan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Seksi Satuan Pelatihan Dasar
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi satuan pelatihan dasar;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi satuan pelatihan dasar;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan analisis kebutuhan pengembangan dan
evaluasi kapasitas dasar anggota Satpol PP dan satuan
pemadam kebakaran; e. melaksanakan pengembangan sumber daya manusia
melalui pendidikan dan pelatihan pengamanan,
pengawalan, deteksi dini dan cegah dini, pencegahan dan penanggulangan kebakaran, intelijen dan PPNS;
f. melaksanakan peningkatan kemampuan dan keterampilan dasar anggota Satpol PP dan satuan pemadam kebakaran yang meliputi pelatihan baris
berbaris, kesamaptaan, beladiri, pencarian dan penyelamatan;
g. melaksanakan koordinasi dengan Instansi/ Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait dalam rangka penyelenggaraan dan atau pengiriman peserta pelatihan dasar bagi anggota
Satpol PP dan Satuan Pemadam Kebakaran; h. melaksanakan upaya-upaya penumbuhan, peningkatan
dan pemeliharaan semangat, motivasi dan jiwa korsa
anggota Satpol PP dan Satuan Pemadam Kebakaran; i. melaksanakan pembinaan fisik, mental dan spiritual
personal anggota Satpol PP dan Satuan Pemadam Kebakaran dalam pelaksanaan peningkatan kedisiplinan;
j. menyusun Standar Oprasional Prosedur;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan; l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada
pimpinan; m. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
satuan pelatihan dasar; dan
82
n. melaksanakan tugas lain yang di berikan pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Penyelidikan dan Penyidikan
Pasal 120
(1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Penegakan
perundang-undangan Daerah dan Pembinaan Sumber daya Aparatur yang berkenaan dengan penyelidikan dan
penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan perundang-undangan Daerah (Peraturan Daerah dan peraturan Bupati).
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1), Seksi Penyelidikan dan Penyidik menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi penyelidikan dan penyidik;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi penyelidikan dan penyidik;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan supervise pelaksanaan kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah;
e. melaksanakan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap pelanggaran Peraturan Perundang-undangan Daerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati);
f. melaksanakan penindakan terhadap pelanggaran penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah
(Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati); g. menyusun berkas penindakan atas pelanggaran
penegakan Perundang-undangan Daerah (Peraturan
Daerah dan Peraturan Bupati); h. melaksanakan koordinasi dengan Instansi/Satuan Kerja
Perangkat Daerah terkait dalam upaya mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas;
i. melakukan monitoring tindak lanjut hasil Penyelidikan
dan Penyidikan atas pelanggaran penegakan peraturan Perundang-undangan Daerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati);
j. menerima laporan/informasi dari masyarakat atau Dinas hukum terhadap suatu tindakan masyarakat atau Dinas
hukum yang diduga melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan daerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati);
k. menyusun Standar Oprasional Prosedur; l. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi satuan pelatihan dasar; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
83
Bagian Keempat BIDANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN
MASYARAKAT DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Pasal 121
(1) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakatdan
Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi satuan polisi pamong praja dan pemadam kebakaran dalam
lingkuppenyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarkat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan operasi,
pengendalian dan kerjasama, satuan perlindungan masyarakat, bina potensi masyarakat;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan operasi,
pengendalian dan kerjasama, satuan perlindungan masyarakat, bina potensi masyarakat;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan operasi,
pengendalian dan kerjasama, satuan perlindungan masyarakat, bina potensi masyarakat;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang operasi, pengendalian dan kerjasama, satuan perlindungan masyarakat, bina potensi masyarakat;
e. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang operasi, pengendalian dan kerjasama, satuan perlindungan masyarakat, bina potensi masyarakat;
f. pelaksanaan pembinaan di bidang operasi, pengendalian dan kerjasama, satuan perlindungan masyarakat, bina
potensi masyarakat; dan g. penyiapan bahan pelaporan dan evaluasi penyelenggaraan
tugas di bidang operasi, pengendalian dan kerjasama,
satuan perlindungan masyarakat, bina potensi masyarakat.
Paragraf 1
Seksi Operasi, Pengendalian dan Kerjasama
Pasal 122
(1) Seksi Operasi, Pengendalian dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat yang berkenaan dengan Operasi, Pengendalian dan Kerjasama.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Seksi Operasi, Pengendalian dan
Kerjasama menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi operasi, pengendalian dan kerjasama;
84
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi operasi,
pengendalian dan kerjasama; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
pelaksanaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, serta pelaksanaan kerjasama pengendalian dan peningkatan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat; e. melaksanakan sosialisasi pengendalian dan peningkatan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; f. menyiapkan bahan pelaksanaan pengawalan pejabat, dan
atau orang penting, pengamanan tempat-tempat penting,
rumah dinas pejabat serta acara-acara penting; g. menyiapkan bahan pelaksanaan Razia, patroli rutin dan
terpadu dalam pengendalian keamanan; h. menyiapkan bahan pelaksanaan penanganan dan
pengendalian aksi unujk rasa dan kerusuhan massa;
i. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan operasi dan pengendalian ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan unit kerja lain di lingkungan Dinas;
j. menyusun bahan dan fasilitasi rekomendasi perijinan dan pelayanan umum di bidang ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat; k. menyusun Standar Oprasional Prosedur ( SOP ); l. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi operasi, pengendalian dan kerjasama; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat
Pasal 123
(1) Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas mediasi,
fasilitasi dan komunikasi di bidang perlindungan masyarakat;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1), Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi satuan perlindungan masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi satuan perlindungan masyarakat;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyelenggarakan program kegiatan peningkatan keterampilan masyarakat dalam rangka melindungi
85
masyarakat dari gangguan rawan social, gangguan ketertiban masyarakat;
e. melaksanakan koordinasi dengan desa / keluruahan dalam rangka memberdayakan anggota linmas di
lingkungan desa dan kelurahan; f. menyusun dan mengevaluasi data laporan kegiatan; g. membina satuan tugas perlindungan masyarakat
diwilayah Kabupaten Poso; h. memfasilitasi dan pemberdayaan kapasitas
penyelenggaraan perlindungan masyarakat;
i. menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan dasar perlindungan masyarakat (LINMAS) dimasing-masing
Kelurahan/Desa; j. membina dan mengawasi serta mendata anggota
Perlindungan Masyarakat dan Pos Keamanan Lingkungan
di masing-masing Kelurahan/Desa; k. menyusun Standar Oprasional Prosedur;
l. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi satuan perlindungan masyarakat; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Bina Potensi Masyarakat
Pasal 124
(1) Seksi Bina Potensi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tgas dan fungsi Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dan Perlidungan
Masyarakat yang berkenaan dengan Bina Potensi Masyarakat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Seksi Bina Potensi Masyarakat menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi bina potensi masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi bina potensi masyarakat;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menghimpun bahan dan peraturan serta petunjuk teknis pelaksanaan tugas bina potensi masyarakat;
e. menyelenggarakan pelatihan dan pembekalan kepada masyarakat agar memiliki kemampuan dan kemandirian untuk mencegah konflik serta pendeteksian konflik;
f. menyiapkanbahan penyusunan peta potensi kerawanan; g. menyiapkan bahan penyusunan potensi pencegahan
penanggulangan dan potensi masyarakat; h. menyusun rencana pengembangan potensi perlindungan
masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan;
86
i. melaksanakan pembinaan dan bimbingan dalam pengembangan potensi sumber daya masyarakat melalui
pendidikan dan bela Negara; j. melaksanakan pemantauan, pengawasan dan
pengendalian bina potensi masyarakat; k. menyususn Standar Oprasional Prosedur; l. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi bina potensi masyarakat; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima BIDANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pasal 125
(1) Bidang Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi satuan polisi pamong praja dan pemadam kebakaran
dalam lingkup penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Bidang Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran, menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pencegahan dan peningkatan sumber daya manusia,
oprasional dan penyelamatan, peningkatan kapasitas sarana dan prasarana;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
pencegahan dan peningkatan sumber daya manusia, oprasional dan penyelamatan, peningkatan kapasitas
sarana dan prasarana; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan pencegahan
dan peningkatan sumber daya manusia, oprasional dan
penyelamatan, peningkatan kapasitas sarana dan prasarana;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pencegahan dan peningkatan sumber daya manusia, oprasional dan penyelamatan, peningkatan kapasitas
sarana dan prasarana; e. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang
pencegahan dan peningkatan sumber daya manusia,
oprasional dan penyelamatan, peningkatan kapasitas sarana dan prasarana;
f. pelaksanaan pembinaan di bidang pencegahan dan peningkatan sumber daya manusia, oprasional dan penyelamatan, peningkatan kapasitas sarana dan
prasarana; dan g. penyiapan bahan pelaporan dan evaluasi penyelenggaraan
tugas di bidang pencegahan dan peningkatan sumber daya manusia, oprasional dan penyelamatan, peningkatan kapasitas sarana dan prasarana.
87
Paragraf 1 Seksi Pencegahan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia
Pasal 126
(1) Seksi Pencegahan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran yang berkenaan dengan Pencegahan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pencegahan dan Peningkatan
Sumber Daya Manusia, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pencegahan dan peningkatan sumber daya manusia;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pencegahan dan peningkatan sumber daya manusia;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyelenggarakan pengkajian pedoman pelatihan pencegahan dan peningkatan sumber daya manusia;
e. melaksanakan kesiagaan pencegahan pemadam kebakaran sebelum dan sesudah terjadi;
f. mengkoordinasikan pengerahan sumber daya pada saat
terjadi bencana kebakaran; g. menyelenggarakan, memfasilitasi, dan melakukan
pembinaan pencegahan dan peningkatan sumber daya
manusia; h. menentukan persyaratan teknis sistem proteksi
kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan; i. melaksanakan Penyuluhan Pencegahan dan Peningkatan
Sumber Daya Manusia;
j. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pencegahan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia
dengan unit kerja lain di lingkungan Dinas; k. menyusun Standar Oprasional Prosedur; l. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pencegahan dan peningkatan sumber daya manusia; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Penyelamatan Kebakaran
Pasal 127
(1) Seksi Oprasional dan Penyelamatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran yang berkenaan dengan
tugas Oprasional dan Penyelamatan.
88
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Oprasional dan Penyelamatan,
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi oprasional dan penyelamatan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
oprasional dan penyelamatan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun dan mengatur pola kegiatan oprasional
penyelamatan evakuasi korban kebakaran; e. melaksanakan sosialisasi penanggulangan kebakaran,
pertolongan darurat kebakaran, dan penyelamatan
transportasi dan bangunan runtuh serta penyelamatan korban kebakaran;
f. mengelola operasional penyelamatan korban kebakaran; g. melaksanakan pembinaan penanggulangan dan
monitoring Oprasional dan Penyelamatan korban
kebakaran; h. melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan
Oprasional dan Penyelamatan korban kebakaran;
i. menyusun Standar Oprasional Prosedur; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan;
dan k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada
pimpinan.
l. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi oprasional dan penyelamatan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Peningkatan Kapasitas Sarana dan Prasarana
Pasal 128
(1) Seksi Peningkatan kapasitas Sarana dan Prasarana
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran yang berkenaan dengan Peningkatan Kapasitas Sarana dan Prasarana;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Peningkatan Kapasitas Sarana
dan Prasarana, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi peningkatan kapasitas sarana dan
prasarana; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi peningkatan kapasitas sarana dan prasarana;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
89
d. menyusun bahan fasilitasi dan petunjuk teknis seksi peningkatan kapasitas sarana dan prasarana;
e. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; f. menyusun Standar Oprasional Prosedur;
g. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan termasuk alat-alat pemadam kebakaran lainnya;
h. melaksanakan pengawasan dan penertiban terhadap aset
sarana dan prasarana; i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
lingkup seksi peningkatan kapasitas sarana dan
prasarana pemadam kebakaran; j. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi peningkatan kapasitas sarana dan prasarana; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 129
Uraian Tugas dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional
ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang Jabatan Fungsional.
BAB IX
DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu DINAS PERHUBUNGAN
Pasal 130
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang perhubungan darat,
dan perhubungan laut dan udara; b. pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan darat,
dan perhubungan laut dan udara;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perhubungan darat, dan perhubungan laut dan udara;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang
perhubungan darat, dan perhubungan laut dan udara; e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
90
Bagian Kedua SEKRETARIS
Pasal 131
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam
penyelenggaraan tugas kesekretariatan, menyiapkan bahan
pembinaan, koordinasi dan evaluasi serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum.
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan kepegawaian dan umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelyanan administrasi keuangan dan asset serta kepegawaian rumah tangga dan umum;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan umum;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan uerusan pengelolaan keuangan dan
asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1 Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 132
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas menyusun program, menghimpun dan mengolah data,
menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem informasi dan dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan
tatalaksana. (2).Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian program, keuangan dan asset; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan sub bagian program, keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan,
urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi;
91
e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang
bergerak maupun tidak bergerak dinas; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program /
perencanaan internal skpd (Renstra); g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana
kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd);
h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) ;
i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan
pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian program, keuangan dan asset; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 133
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian umum dan kepegawaian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK); e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat
masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan; g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan
keamanan lingkungan kantor; h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan;
i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian umum dan kepegawaian; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
92
Bagian Ketiga BIDANG PERHUBUNGAN DARAT
Pasal 134
(1) Bidang Perhubungan Darat mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas melaksanakan perencanaan, pengaturan,
pengawasan dan pengendalian manajemen dan rekayasa lalu-lintas, pembinaan keselamatan serta tehnik sarana dan prasarana lalu lintas darat, sungai, danau dan
penyeberangan serta perkereta apian dalam wilayah kabupaten. (LLAJ, LLASDP dan Perkeretaapian).
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang perhubungan darat mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan keselamatan, manajemen dan rekayasa lalu lintas,
sarana dan prasarana perhubungan, lalu lintas dan angkutan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
keselamatan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, sarana dan prasarana perhubungan, lalu lintas dan angkutan;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan keselamatan, manajemen dan rekayasa lalu lintas,
sarana dan prasarana perhubungan, lalu lintas dan angkutan;
d. pengumpulan dan pengolahan data, menyusun
rencana program di bidang lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ, lalu lintas angkutan sungai danau dan penyeberangan (LLASDP) dan perkeretapian;
e. penyiapan perumusan kebijaksanaan pelaksanaan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ, lalu lintas
angkutan sungai danau dan penyeberangan (LLASDP) dan perkeretapian;
f. pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan serta
evaluasi pelaksanaan tugas dibidang lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ, lalu lintas angkutan sungai
danau dan penyeberangan (LLASDP) dan perkeretapian;
g. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas
urusan keselamatan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, sarana dan prasarana perhubungan, lalu lintas dan angkutan; dan
h. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
urusan keselamatan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, sarana dan prasarana perhubungan, lalu lintas dan angkutan.
93
Paragraf 1 Seksi Keselamatan, Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
Pasal 135
(1) Seksi Keselamatan, Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
mempunyai tugas melaksanakan perencanaan,
pengaturan, pengawasan dan pengendalian serta pembinaan keselamatan atas manajemen dan/atau rekayasa lalu-lintas darat, sungai, danau dan
penyeberangan dalam wilayah kabupaten. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi keselamatan, manajemen dan rekayasa lalu lintas mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi keselamatan, manajemen dan rekayasa lalu lintas;
b. menghimpun peraturan perundang – undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi keselamatan, manajemen dan rekayasa lalu
lintas; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. melaksanakan program dan kegiatan manajemen dan
rekayasa bidang LLAJ, LLAJSDP dan Perkeretapian; e. melaksanakan pencegahan dan penanggulangan
kecelakaan lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) dan
LLASDP di kabupaten; f. melaksanakan pengumpulan, pengolahan data, dan
analisis kecelakaan lalu lintas di wilayah
kabupaten/kota; g. melaksanakan pemberian izin usaha bengkel umum
kendaraan bemotor; h. menentukan lokasi, pengadaan, pemasangan,
pemeliharaan dan penghapusan rambu lalu lintas,
marka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas, alat penerangan jalan, alat pengendali dan pengamanan
pemakai jalan serta fasilitas pendukung di jalan kabupaten/kota;
i. menyusun operasional kegiatan di seksi keselamatan,
manajemen dan rekayasa lalu lintas; j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi keselamatan, manajemen dan rekayasa lalu lintas; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
94
Paragraf 2 Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan
Pasal 136
(1) Seksi Sarana dan Prasarana Perhubungan mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang Perhubungan Darat
menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan teknis operasional dan teknis penunjang dalam pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi sarana dan prasarana perhubungan
menyelenggaran fungsi sebagai berikut : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi sarana dan prasarana perhubungan;
b. menghimpun peraturan perundang – undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
seksi sarana dan prasarana perhubungan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pemberian izin penyelenggaraan dan
pembangunan fasilitas parkir untuk umum;
e. melaksanakan penetapan lokasi terminal, pengesahaan rancang bangun, pembangunan dan pengoperasian
terminal penumpang Tipe C; f. melaksanakan pembangunan dan pengoperasian
terminal angkutan barang;
g. melaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor; f. menyusun dan menetapkan rencana umum jaringan
transportasi jalan kabupaten/kota;
g. menyusun dan menetapkan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan jalan kabupaten/kota;
h. menentukan lokasi fasilitas parkir untuk umum di jalan kabupaten/kota;
i. mengoperasikan fasilitas parkir untuk umum di jalan
kabupaten/kota; j. menyusun operasional kegiatan di Seksi Sarana dan
Prasarana perhubungan; k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi seksi sarana dan prasarana perhubungan; dan l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Lalu Lintas Dan Angkutan
Pasal 137
(1) Seksi Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang Perhubungan Darat dalam melakukan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian serta pembinaan operasional Lalu lintas
Angkutan Jalan, Angkutan Sungai, Danau dan Angkutan Penyeberangan.
95
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi lalu lintas dan angkutan mempunyai
fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi lalu lintas dan angkutan; b. menghimpun peraturan perundang – undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
seksi lalu lintas dan angkutan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. melaksanakan penyusunan jaringan trayek dan
penetapan kebutuhan kendaraan untuk kebutuhan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam satu kabupaten/kota;
e. melaksanakan penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan taksi yang
wilayah pelayanannya dalam satu kabupaten/kota; f. melaksanakan pemberian izin operasi angkutan taksi
yang melayani wilayah kabupaten/kota.
g. melaksanakan pemberian izin trayek angkutan perdesaan/angkutan kota;
h. melaksanakan penyelenggaraan Andalalin di jalan
kabupaten/kota; i. melaksanakan pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai
kewenangannya; j. melaksanakan penyidikan pelanggaran: perda
kabupaten/kota bidang LLAJ, pemenuhan persyaratan
teknis dan laik jalan, pelanggaran ketentuan pengujian berkala dan perizinan angkutan umum;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi lalu lintas dan angkutan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
BIDANG PERHUBUNGAN LAUT DAN UDARA
Pasal 138
(1) Bidang Perhubungan Laut dan Udara mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas melaksanakan pengendalian dan
pengawasan, koordinasi kegiatan angkutan laut dan udara, penunjang keselamatan Pelayaran, penetapan
lokasi/pemeliharaan rambu laut dalam wilayah kabupaten (Nol s/d 4 Mil) serta pengendalian dan pengawasan pengelolaan pelabuhan laut dan udara yang dibangun oleh
kabupaten dan pembinaan terhadap asosiasi sub sektor perhubungan laut dan udara.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang perhubungan laut dan udara mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan kepelabuhanan laut, angkutan laut dan angkutan udara;
96
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan kepelabuhanan laut, angkutan laut dan angkutan udara;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan kepelabuhanan laut, angkutan laut dan angkutan udara;
d. penyusunan rencana program dan kegiatan dilingkungan Bidang Perhubungan Laut dan Udara berdasarkan hasil pemantauan tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja;
e. pembagian tugas kepada Kepala Seksi di lingkungan bidang perhubungan laut dan udara berdasarkan pedoman dan petunjuk yang telah ditetapkan sesuai
bidang tugas masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
f. pembinaan, pemberian petunjuk dan pengkoordinasian kegiatan dalam pelaksanaan tugas di lingkungan bidang perhubungan laut dan udara berdasarkan ketentuan agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan sesuai dengan rencana; g. pemeriksaan terhadap hasil kerja Kepala Seksi di
lingkungan bidang perhubungan laut dan udara dan bila terjadi kesalahan agar segera mengambil langkah-langkah perbaikan sesuai ketentuan yang berlaku guna
penyempurnaannya; h. penilaian prestasi kerja kepala seksi di lingkungan bidang
perhubungan laut dan udara berdasarkan kerja yang
dicapai; dan i. penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas di
lingkungan bidang perhubungan laut dan udara. j. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang
kepelabuhanan laut, angkutan laut dan angkutan udara;
dan
k. pelaporan di bidang kepelabuhanan laut, angkutan laut
dan angkutan udara. .
Paragraf 1 Seksi Kepelabuhanan Laut
Pasal 139
(1) Seksi Kepelabuhanan Laut mempunyai tugas membantu
kepala bidang melakukan penyiapan bahan pengendalian dan penetapan kebijakan serta tatanan perizinan pelabuhan
yang dibangun kabupaten dan melaksanakan bimbingan pelaksanaan pemanduan pemeliharaan fasilitas peralatan pelabuhan serta kolam dan alur pelayaran.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kepelabuhan laut mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi kepelabuhanan laut; b. menghimpun peraturan perundang – undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kepelabuhanan laut;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan pengolahan pelabuhan laut dan perairan daratan (sungai dan danau) untuk jenis kapal berukuran tonase kotor kurang dari 7 (GT<7);
97
e. memberikan rekomendasi penetapan rencana induk pelabuhan laut lokal internasional dan nasional;
f. melakukan penetapan izin pengoperasian pelabuhan khusus lokal dan penetapan tarif jasa kepelabuhanan;
g. melakukan pemberian izin kegiatan pengerukan di wilayah perairan pelabuhan khusus lokal;
h. melakukan pemberian izin usaha perusahaan dan
pelayaran rakyat yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan Kabupaten Poso;
i. melakukan pemberian izin usaha tally, bongkar muat
barang dari dan ke kapal dan izin usaha ekspedisi di j. melakukan pemeriksaan terhadap hasil kerja staf
dilingkungan seksi kepelabuhanan laut berdasarkan hasil kerja yang dicapai dan bila terjadi kesalahan agar segera mengambil langkah-langkah perbaikan sesuai
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi kepelabuhanan laut; dan l. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Angkutan Laut
Pasal 140
(1) Seksi angkutan laut mempunyai tugas membantu kepala
bidang menyelenggarakan perizinan dan pelayanan umum,
pembinaan dan pengawasan kegiatan angkutan laut. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi angkutan laut mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi angkutan laut;
b. menghimpun peraturan perundang – undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi angkutan laut;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
pengawasan kegiatan bongkar muat barang dan
penumpang serta usaha penunjang kinerja; e. menyiapkan bahan perumusan teknis kegiatan
pemberian Surat Izin Usaha Perusahaan Pelayaran
(SIUPP), Surat Izin Perusahaan Rakyat (SIUPER), serta Surat Izin Perusahaan Penunjang Angkutan;
f. memeriksa dan melaporkan secara berjenjang hasil pemeriksaan muatan (manifest) kapal GT 7 kebawah;
g. melaksanakan pemantauan, pengumpulan data ,
analisis serta evaluasi kinerja Angkutan Laut; h. mengevaluasi kinerja jaringan trayek dan lintas
angkutan laut yang telah ada; i. menyusun rencana pengembangan jaringan trayek dan
lintas Angkutan Laut;
98
j. memberikan bantuan teknis dan manajemen penyelenggaraan angkutan laut kepada operator
angkutan laut; k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi seksi angkutan laut; dan
l. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Angkutan Udara
Pasal 141
(1) Seksi Angkutan udara mempunyai tugas pokok membantu
kepala bidang menyusun dan melaksanakan program, pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian dalam
pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi angkutan udara mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi angkutan udara;
b. menghimpun peraturan perundang – undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi angkutan udara;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. merekomendasikan izin mendirikan bangunan bagi bangunan-bangunan dalam kawasan Keselamatan operasi pembangunan (KOP);
g menyiapkan bahan rekomendasi pembangunan dalam bandar udara;
h. menyiapkan izin lokasi bandar udara antar kabupaten; i. mengoordinasikan pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian kegiatan kelancaran angkutan udara serta
pengendalian kegiatan seksi operasi kepentingan pembangunan;
j. mengoordinasikan pelaksanaan dan pengendalian pengelolaan bandar udara kabupaten;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi seksi angkutan udara; dan
l. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
99
Bagian Kelima Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 142
Kepala Unit Pelaksana Tigas Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas pokok kepala dinas Perhubungan
di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh kepala dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada kepala dinas
perhubungan sesuai bidang masing-masing.
Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 143
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang menurut jenis dan jenjang Jabatan Fungsional
BAB X DINAS KOPERASI, UMKM DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
DINAS KOPERASI, UMKM DAN PERDAGANGAN KABUPATEN POSO
Pasal 144
(1) Dinas mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah
kabupaten. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), kepala dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan dibidang koperasi dan usaha mikro
kecil menengah dan perdagangan;
b. pelaksanaan kebijakan dibidang koperasi dan usaha mikro kecil menengah dan perdagangan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang koperasi
dan usaha mikro kecil menengah dan perdagangan; d. pelaksanaan adminstrasi dinas di bidang koperasi dan
usaha mikro kecil menengah dan perdagangan; e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Ketiga SEKRETARIS
100
Pasal 145
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam
penyelenggaraan tugas kesekretariatan, menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan evaluasi serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum.
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan kepegawaian dan umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelyanan administrasi keuangan dan asset serta kepegawaian
rumah tangga dan umum; d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan
keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan
umum; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan uerusan pengelolaan keuangan dan
asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 1
Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 146
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai
tugas menyusun program, menghimpun dan mengolah
data, menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem
informasi dan dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan tatalaksana.
(2). Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
penyusunan program kerja sub bagian program, keuangan dan asset;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan sub bagian program, keuangan dan
asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana
keuangan, urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi;
101
e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang
bergerak maupun tidak bergerak dinas; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program /
perencanaan internal skpd (Renstra); g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana
kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd);
h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) ;
i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan
pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian program, keuangan dan asset; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 147
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian umum dan kepegawaian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
pengelolaan urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan
kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas; d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK); e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat
masuk dan surat keluar; f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan; i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian; j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan
102
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Keempat
BIDANG KOPERASI DAN USAHA UMKM
Pasal 148
(1) Bidang koperasi dan usaha mikro kecil menengah
mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam
penyusunan program dan kegiatan, penjabaran kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan dan penyuluhan di
bidang koperasi dan usaha mikro kecil Menengah; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang koperasi dan usaha mikro kecil
menengah mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan produksi,
pemasaran, pembiayaan dan UMKM, restrukturisasi kelembagaan koperasi dan pengawasan koperasi, KSP, USP dan UMKM ;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan produksi, pemasaran, pembiayaan dan UMKM, restrukturisasi kelembagaan koperasi dan pengawasan koperasi, KSP,
USP dan UMKM; c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan produksi,
pemasaran, pembiayaan dan UMKM, restrukturisasi kelembagaan koperasi dan pengawasan koperasi, KSP, USP dan UMKM;
d. perencanaan kegiatan pembinaan produksi pemasaran, kelembagaan koperasi, pengawsan koperasi, KSP (Koperasi Simpan Pinjam) dan USP (Unit Simpan Pinjam) koperasi
dan usaha mikro; e. pelaksanaan koordinasi dengan bidang kerja intern dan
instansi terkait tentang kebijakan teknis koperasi dan usaha mikro;
f. pengaturan dan pengarahan pelaksanaan produksi
pemasaran, kelembagaan koperasi, pengawsan koperasi, KSP dan USP koperasi dan usaha mikro;
g. pengevaluasian pelaksanaan program produksi pemasaran, kelembagaan koperasi, pengawsan koperasi, KSP dan USP koperasi dan usaha mikro;
h. pemberian petunjuk tehnis pelaksanaan tugas; i. perencanaan rapat berkala dalam rangka pelaksanaan
tugas produksi pemasaran, kelembagaan koperasi,
pengawsan koperasi, KSP dan USP koperasi dan usaha mikro;
j. pengaturan dan mengarahkan pelaksanaan pembinaan usaha produksi dan pengendalian fasilitasi pemberdayaan koperasi dan usaha mikro; dan
k. penyusunan laporan pelaksanaan produksi pemasaran, kelembagaan koperasi, pengawsan koperasi, KSP dan USP
koperasi dan usaha mikro.
Paragraf 1
Seksi Produksi, Pemasaran, Pembiayaan dan UMKM
103
Pasal 149
(1) Seksi produksi, pemasaran, pembiayaan dan UMKM mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan
pelaksanaan dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan urusan di bidang produksi, pemasaran, pembiayaan koperasi dan usaha mikro.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi produksi, pemasaran, pembiayaan dan usaha mikro kecil menengah mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi produksi, pemasaran, pembiayaan
dan usaha mikro kecil menengah; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi produksi,
pemasaran, pembiayaan dan usaha mikro kecil menengah;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan usaha produksi, pemasaran, pembiayaan koperasi dan usaha mikro;
e. melakukan koordinasi pengendalian, evaluasi, pelaporan dan penyajian informasi perkembangan kebutuhan
masyarakat; f. melakukan koordinasi dukungan pelaksanaan,
pembinaan, fasilitasi, monitoring dan evaluasi sarana
produksi, pemasaran, pembiayaan koperasi dan usaha mikro;
g. melakukan koordinasi penyelenggaran dan pelaporan
kegiatan usaha produksi, pemasaran, pembiayaan koperasi dan usaha mikro;
h. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi usaha produksi, pemasaran, pembiayaan koperasi dan usaha
mikro; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Restrukturisasi Kelembagaan Koperasi
Pasal 150
(1) Seksi restrukturisasi kelembagaan koperasi mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan urusan di bidang restrukturisasi
kelembagaan koperasi; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi restrukturisasi kelembagaan koperasi dan usaha mikro mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi restrukturisasi kelembagaan koperasi;
104
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
restrukturisasi kelembagaan koperasi; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. memberi petunjuk pelaksanaan program kerja tahunan
seksi restrukturisasi kelembagaan koperasi dan usaha mikro;
e. membagi tugas terhadap penyelenggaraan kegiatan
restrukturisasi kelembagaan koperasi dan usaha mikro; f. menghimpun data dan bahan untuk kegiatan
restrukturisasi kelembagaan koperasi dan usaha mikro; g. memeriksa, mengecek dan mengoreksi tugas-tugas yang
dilaksanakan seksi restrukturisasi kelembagaan koperasi
dan usaha mikro; h. membuat laporan hasil-hasil penyelenggaraan tugas seksi
restrukturisasi kelembagaan koperasi dan usaha mikro; i. menyiapkan data dan bahan untuk program perencanaan
kegiatan tahunan seksi restrukturisasi kelembagaan
koperasi dan usaha mikro;dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pengawasan Koperasi, KSP dan USP dan UMKM
Pasal 151
(1) Seksi pengawasan koperasi, koperasi simpan pinjam, unit
simpan pinjam dan usaha mikro kecil menengah
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
penyelenggaraan urusan di bidang pengawasan koperasi, KSP dan USP koperasi dan UMKM;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengawasan koperasi, KSP dan USP koperasi dan UMKM mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengawasan koperasi, koperasi simpan pinjam, unit simpan pinjam dan usaha mikro kecil
menengah; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengawasan koperasi, koperasi simpan pinjam, unit simpan pinjam dan usaha mikro kecil menengah;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan pengawasan koperasi, KSP dan USP
koperasi dan usaha mikro; e. menyusun pedoman atau petunjuk teknis dalam rangka
pengembangan fasilitasi pengawasan koperasi, KSP dan
USP koperasi dan usaha mikro;
105
f. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi
pengawasan koperasi, KSP dan USP koperasi dan usaha mikro; dan
g. menyusun laporan di bidang pengawasan koperasi, KSP dan USP koperasi dan usaha mikro;
h. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
di lingkungan seksi pengawasan koperasi, KSP dan USP koperasi dan usaha mikro;
i. melaksanakan penilaian kesehatan KSP dan USP setiap
tahunnya; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
BIDANG PERDAGANGAN
Pasal 152
(1) Bidang perdagangan mempunyai tugas membantu kepala
dinas dalam menyusun program dan kegiatan, penjabaran kebijakan teknis dan melaksanakan pembinaan dan penyuluhan di bidang usaha dan sarana perdagangan,
pengadaan dan penyaluran barang dan jasa, ekspor impor, antar pulau, perlindungan terhadap konsumen,
kemetrologian serta ketertiban dan kebersihan pasar; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang perdagangan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang usaha dan sarana perdagangan, pengadaan dan penyaluran barang dan jasa, ekspor impor, antar pulau, perlindungan
terhadap konsumen, kemetrologian serta ketertiban dan kebersihan pasar;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan dibidang usaha dan sarana perdagangan,pengadaan dan penyaluran barang dan jasa, ekspor impor, antar pulau, perlindungan
konsumen, kemetrologian serta ketertiban dan kebersihan pasar;
c. penyiapkan bahan pembinaan/bimbingan teknis dibidang usaha dan sarana perdagangan, pengadaan dan penyaluran barang dan jasa,ekspor impor, antar pulau,
perlindungan terhadap konsumen, kemetrologian serta ketertiban dan kebersihan pasar; dan
d. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas dibidang
usaha dan sarana perdagangan, pengadaan dan penyaluran barang dan jasa, ekspor impor, antar pulau,
perlindungan terhadap konsumen, kemetrologian serta ketertiban dan kebersihan pasar.
Paragraf 1
Seksi Perdagangan Dalam Negeri dan Stabilisasi Harga
106
Pasal 153
(1) Seksi perdagangan dalam negeri dan stabilisasi harga mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan
pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaran urusan dibidang perdagangan dalam negeri;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi perdagangan dalam negeri dan stabilisasi harga mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi perdagangan dalam negeri dan stabilisasi harga;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi perdagangan dalam negeri dan stabilisasi harga;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perdagangan dalam negeri dengan
unit kerja terkait; e. melakukan koordinasi pengendalian, pengawasan,
pelaporan dan penyajian informasi perkembangan
kebutuhan masyarakat; f. melakukan koordinasi dukungan pelaksanaan,
pembinaan, fasilitasi, monitoring dan evaluasi sarana perdagangan (pasar/toko modern, gudang dan dermaga pelabuhan);
g. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan informasi pasar dan stabilitas harga;
h. melakukan sosialisasi kebijakan pengawasan barang beredar dan jasa skala kabupaten;
i. melakukan pembinaan dan pemberdayaan PPBJ skala Kabupaten;
j. melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi
penggunaan produk dalam negeri; k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi perdagangan dalam negeri; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pengembangan Eksport
Pasal 154 (1) Seksi pengembangan eksport mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan urusan dibidang
pengembangan eksport; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengembangan eksport mempunyai
fungsi :
107
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengembangan eksport;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengembangan eksport; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. mengordinasikan dan sosialisasi kebijakan
pengembangan eksport;
e. melakukan pengawasan dan monitoring kegiatan bongkar muat dipelabuhan, baik barang maupun
manusia/penumpang; f. mengidentifikasi permohonan furmulir surat keterangan
asal barang berdasarkan permintaan eksportir;
g. memberikan rekomondasi atas pengiriman barang komoditi antar pulau;
h. mengkordinasikan optimulisasi koordinasi lintas sektor dan wilayah;
i. mengembangkan promosi dan misi dagang baik dalam
maupun luar negeri; j. mengembangkan penetrasi pasar ekspor dan
pengembangan mutu produk;
k. menyusun program pengembangan perdagangan luar negeri dan antar pulau untuk komoditi potensial daerah;
l. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Metrologi, Perlindungan Konsumen dan Wajib Daftar Perusahaan
Pasal 155
(1) Seksi metrologi, perlindungan konsumen dan wajib daftar perusahaan mempunyai tugas meyiapkan bahan
perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan dibidang metrologi, perlindungan konsumen dan wajib daftar
perusahaan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi metrologi, perlindungan konsumen dan
wajib daftar perusahaan mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi metrologi, perlindungan konsumen dan wajib daftar perusahaan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi metrologi, perlindungan konsumen dan wajib daftar perusahaan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan verifikasi standar ukuran, pengadaan sarana dan prasarana kemetrologian;
108
e. melakukan pemeliharaan standar ukuran dan laboratorium kemetrologian, pengelolaan cap tanda tera
dan pembinaan SDM kemetrologian serta PPNS perlindungan konsumen;
f. melaksanakan pengawasan alat ukuran takaran timbangan dan perlengkapannya serta barang dalam keadaan terbungkus;
g. melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang undang-undang metrologi legal dan undang-undang perlindungan konsumen;
h. melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan PPNS Perlindungan Konsumen;
i. melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum dalam penanganan kasus-kasus yang berkaitan dengan perlindungan konsumen;
j. secara terpadu melakukan pengawasan terhadap barang yang sudah kadaluarsa/expair dan melakukan
pengawasan terhadap barang yang beredar dan jasa; k. menyusun laporan metrologi, perlindungan konsumen dan
wajib daftar perusahaan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam BIDANG PERINDUSTRIAN
Pasal 156
(1) Bidang perindustrian mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan tekhnis serta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan
kegiatan di bidang industri yang meliputi industri agro, logam, mesin, elektronika, bahan bangunan, aneka dan
kerajinan; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang perindustrian menyelenggarakan
fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang Industri
Agro, Logam, Mesin, Elektronika, Bahan Bangunan, Aneka dan Kerajinan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan dibidang Industri
Agro, Logam, Mesin, Elektronika, Bahan Bangunan, Aneka dan Kerajinan;
c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tekhnis di bidang
Industri Agro, Logam, Mesin, Elektronika, Bahan Bangunan, Aneka dan Kerajinan;
d. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan di bidang Industri Agro, Logam, Mesin, Elektronika, Bahan Bangunan, Aneka dan Kerajinan.
Paragraf 1 Seksi Industri Agro
Pasal 157
109
(1) Seksi industri agro mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian
bimbingan tekhnis penyelenggaraan urusan di bidang industri agro.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi industri agro mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi metrologi, perlindungan konsumen dan wajib daftar perusahaan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi metrologi, perlindungan konsumen dan wajib daftar perusahaan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan program peningkatan usaha dan sarana di bidang industri agro;
e. melakukan koordinasi dalam pembinaan dan pengembangan industri agro;
f. menyiapkan bahan bimbingan teknis pembinaan dan
peningkatan keterampilan dan kemampuan pengusaha IKM di bidang industri agro;
g. memberikan informasi pada dunia usaha dalam
menggunakan mesin peralatan, bahan baku dan bahan penolong dalam pengembangan proses produksi di bidang
industri agro; h. menyebarluaskan informasi yang akurat mengenai profil,
potensi dan perkembangan industri dibidang industri
agro; i. mengadakan koordinasi dan konsultasi dengan bidang
terkait dalam rangka peningkatan dan pengembangan
tekhnologi proses, diversifikasi produk, inovasi dan penerapan teknologi yang sesuai dengan potensi dan
kondisi wilayah; j. menginventarisasi perusahaan bidang industri agro,
dalam rangka pengawasan mutu dan penerapan standar
industri; k. mengumpulkan bahan dan melakukan analisa
pengembangan industri agro serta memberikan pelayanan informasi industri agro;
l. membantu peningkatan dan pengembangan promosi
produk industri agro, memonitoring dan mengevaluasi kegiatan pembinaan dan pengembangan industri agro;
m. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi industri agro; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Industri Logam, Mesin dan Elektronik
Pasal 158
110
(1) Seksi industri logam, mesin dan elektronik mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan program pembinaan dan
pengembangan serta peningkatan usaha dan sarana dibidang industri logam, mesin, dan elektronik;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi industri logam, mesin dan elektronik mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi industri logam, mesin dan elektronik;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi industri logam, mesin dan elektronik;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun program pembinaan, peningkatan dan pengembangan kemampuan dan ketrampilan di bidang
industri logam, mesin dan elektronik; e. melaksanakan koordinasi pembinaan dengan unit kerja
terkait, untuk pengembangan industri logam, mesin dan
elektronik; f. memberikan Informasi pada dunia usaha dalam
penggunaan mesin peralatan, bahan baku dan bahan
penolong dalam pengembangan proses produksi di bidang industri logam, mesin dan elektronik;
g. menyebarluaskan informasi yang akurat mengenai profil potensi dan perkembangan Industri di bidang Industri Logam, Mesin dan Elektronika;
h. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan bidang terkait untuk peningkatan dan pengembangan teknologi proses,diversifikasi produk,inovasi dan penerapan
teknologi yang sesuai dengan potensi dan kondisi wilayah; i. melakukan inventarisasi industri logam,mesin dan
elektronika untuk pengawan mutu dan penerapan standar industri;
j. melakukan peningkatan dan pengembangan promosi
produk industri, khususnya industri logam, mesin dan elektronik;
k. menyusun laporan bidang industri logam, mesin dan elektronik;
l. menyiapkan bahan dan data, dan menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas seksi industri logam, mesin dan elektronik; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Industri Bahan Bangunan dan Aneka Kerajinan
Pasal 159
111
(1) Seksi industri bahan bangunan dan aneka kerajinan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan
pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan urusan dibidang industri, bahan bangunan
dan aneka kerajinan; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi industri bahan bangunan dan aneka
kerajinan mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi industri bahan bangunan dan aneka
kerajinan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi industri bahan bangunan dan aneka kerajinan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mensosialisasikan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang berhubungan dengan industri bahan bangunan, aneka dan kerajinan;
e. menyusun dan melaksanakan program pembinaan, peningkatan dan pengenbangan kemampuan dan keterampilan dibidang industri bahan bangunan, aneka
dan kerajinan; f. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan program
peningkatan usaha dan sarana industri bahan bangunan dan aneka kerajinan;
g. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam
pembinaan dan pengembangan industri bahan bangunan dan aneka kerajinan;
h. menyiapkan bahan bimbingan teknis pembinaan dan
peningkatan keterampilan dan kemampuan pengusaha industri kerajianan menengah bahan bangunan dan
aneka kerajinan; i. memberikan informasi pada dunia usaha dalam
penggunaan mesin peralatan, bahan baku dan bahan
penolong dalam pengembangan proses produksi industri bahan bangunan dan aneka kerajinan;
j. melakukan pengamatan, inventarisasi perusahaan industri bahan bangunan, aneka dan kerajinan dalam rangka mutu dan penerapan standar industri;
k. melakukan koordinasi dengan provinsi dalam pembinaan dan pengembangan industri bahan bangunan dan aneka kerajinan;
l. membantu peningkatan dan pengembangan promosi produk industri bahan bangunan dan aneka kerajinan;
dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedelapan Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 160
112
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas melaksanakan tugas Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Perdagangan di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
oleh kepala Dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan sesuai bidang masing-masing.
Bagian Kesembilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 161
Uraian Tugas dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB XI
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Pasal 162
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang pelayanan
pendaftaran penduduk, pelayanan pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan,
dan pemanfaatan data dan inovasi pelayanan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan
pendaftaran penduduk, pelayanan pencatatan sipil,
pengelolaan informasi administrasi kependudukan, dan pemanfaatan data dan inovasi pelayanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan pendaftaran penduduk, pelayanan pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi
kependudukan, dan pemanfaatan data dan inovasi pelayanan;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang pemberdayaan sosial, bidang pelayanan pendaftaran
penduduk, pelayanan pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, dan pemanfaatan data dan inovasi pelayanan; dan
113
e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIS
Pasal 163
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas
melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan
perencanaan program, pengelolaan keuangan, asset, pengelolaan umum dan kepegawaian di lingkungan dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan umum dan kepegawaian;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan dan asset, umum, kepegawaian dan rumah tangga;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah
tangga; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan
asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1
Sub Bagian Perencanaan Program
Pasal 164
(1) Sub bagian perencanaan program mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan data,
identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perencanaan, dan melakukan penyiapan bahan monitoing, evaluasi dan
pelaporan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian perencanaan program mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian perencanaan program; b. melaksanakan penghimpunan peraturan perundang-
undangan, pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
114
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pembinaan dan petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana kerja yang meliputi pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
e. melaksanakan penyiapan tugas teknis pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan; g. melaksanakan penyiapan laporan seluruh proses
perencanaan program; h. melaksanakan penyusunan lakip di lingkungan instansi
terkait;
i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub
bagian perencanaan program; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan dan Aset
Pasal 165
(1) Sub bagian keuangan dan asset mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis administrasi dan pengelolaan keuangan dan asset;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian keuangan dan aset mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian keuangan dan asset;
b. penghimpunan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dn petunjuk pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan
pengelolaan keuangan dan asset;
e. melakukan urusan perbendaharaan, serta verifikasi dan administrasi pengelolaan keuangan dan asset;
f. mengelola tata usaha keuangan dan asset serta
penyiapan pembayaran gaji pegawai; g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan keuangan dan
asset; h. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan
keuangan dan asset;
i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset
di lingkungan sub bagian keuangan dan asset; j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Paragraf 3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
115
Pasal 166
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK); e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat
masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan; g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan
keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan;
i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan umum dan kepegawaian; dan
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian umum dan kepegawaian; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
Bagian Ketiga
BIDANG PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK
Pasal 167
(1) Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan tehnis, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan pendaftaran penduduk.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang pelayanan pendaftaran penduduk mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan identitas penduduk, pindah datang penduduk. dan pendataan
penduduk ; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
identitas penduduk, pindah datang penduduk. dan
pendataan penduduk ; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan identitas
penduduk, pindah datang penduduk. dan pendataan penduduk ;
d. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis
pelaksanaan kegiatan urusan identitas penduduk, pindah datang penduduk. dan pendataan penduduk ;
116
e. pengelolaan tugas teknis urusan identitas penduduk, pindah datang penduduk. dan pendataan penduduk ;
f. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
urusan identitas penduduk, pindah datang penduduk. dan pendataan penduduk.
g. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan
pelayanan pendaftaran penduduk; h. pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk; i. pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran
penduduk; j. pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan
pendaftaran penduduk; dan k. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas urusan
identitas penduduk, pindah datang penduduk. dan
pendataan penduduk.
Paragraf 1 Seksi Identitas Penduduk
Pasal 168
(1) Seksi Identitas Penduduk mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan koordinasi serta pelayanan dan
penerbitan dokumen pendaftaran penduduk. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi identitas penduduk mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi identitas penduduk;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi identitas penduduk;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. memberikan bimbingan tehnis pemeriksaaan dan penelitian berkas pendaftaran identitas penduduk;
e. membimbing pengolahan data, pemberian nomor induk penduduk, penerbitan kartu keluarga serta kartu tanda penduduk;
f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan memfasilitasi biodata, nomor induk kependudukan dan kartu keluarga serta kartu tanda penduduk;
g. menyiapkan bahan penyusunan, standar prosedur, dan kriteria di bidang fasilitasi biodata, nomor induk
kependudukan dan kartu keluarga serta kartu tanda penduduk;
h. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi
dan pelaporan di bidang fasilitasi biodata, nomor induk kependudukan dan kartu keluarga serta kartu tanda
penduduk; i melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi identitas penduduk;
117
j melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pindah Datang Penduduk
Pasal 169
(1) Seksi Pindah Datang Penduduk mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan tehnis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pelayanan pindah datang penduduk.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pindah datang penduduk mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pindah datang penduduk;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pindah datang penduduk;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan serta memfasilitasi pindah datang penduduk antar desa,
kecamatan, kabupaten dan antar propinsi; e. melaksanakan fasilitasi penyusunan pemetaan urusan
pemerintahan kependudukan dan pencatatan sipil;
f. menyiapkan bahan penyusunan ,standar, prosedur dan kriteria di seksi pindah datang penduduk antar desa, kecamatan, kabupaten dan antar propinsi;
g. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pindah datang penduduk;
h. menyiapkan bahan dan data untuk diverifikasi dan di validasi; dan
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pindah datang penduduk;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pendataan Penduduk
Pasal 170
(1) Seksi Pendataan Penduduk mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan
118
tehnis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pendataan penduduk.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pendataan penduduk mempunyai
fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pendataan penduduk;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pendataan penduduk;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pendataan
kependudukan;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan tehnis pelaksanaan pendataan kependudukan dan
pemuktahiran data penduduk serta penerbitan nomor induk kependudukan (nik) sesuai perundang-undangan yang berlaku;
f. pengumpulan dan pengolahan serta menganalisis hasil pendataan penduduk;
g. menyiapkan petunjuk tehnis serta melaksanakan
koordinasi pengolahan dan tata cara pendataan penduduk;
h. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pendataan penduduk; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya
Bagian Keempat
BIDANG PELAYANAN PENCATATAN SIPIL
Pasal 171
(1) Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan tehnis, dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pencatatan sipil. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pelayanan pencatatan sipil mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
kelahiran, perkawinan dan perceraian. dan perubahan status anak, pewarganegaraan dan kematian;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan kelahiran, perkawinan dan perceraian. dan perubahan status anak, pewarganegaraan dan kematian;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan kelahiran, perkawinan dan perceraian. dan perubahan status anak, pewarganegaraan dan kematian;
d. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan urusan kelahiran, perkawinan dan
perceraian. dan perubahan status anak, pewarganegaraan dan kematian;
119
e. pengelolaan tugas teknis urusan identitas penduduk, pindah datang penduduk. dan pendataan penduduk ;
f. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
urusan kelahiran, perkawinan dan perceraian. dan perubahan status anak, pewarganegaraan dan kematian;
g. perumusan kebijakan tehnis pencatatan sipil;
h. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
i. pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
j. pelaksanaan penerbitan dokumen pencatatan sipil; k. pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan
pencatatan sipil; dan l. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas urusan
kelahiran, perkawinan dan perceraian. dan perubahan
status anak, pewarganegaraan dan kematian;
Paragraf 1 Seksi Kelahiran
Pasal 172
(1) Seksi Kelahiran mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan, perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pelayanan
pencatatan kelahiran. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi kelahiran mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi kelahiran;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kelahiran;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengumpulkan, mengolah dan analisis data penyelenggaraan pendaftaran kelahiran penduduk;
e. mengumpulkan administrasi pendaftaran penduduk; f. menyiapkan bahan data dan menyusun petunjuk tehnis
penyelenggaraan pendaftaran kelahiran;
g. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan proses pembuatan akta kelahiran;
h. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi kelahiran; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 2 Seksi Perkawinan dan Perceraian
Pasal 173
(1) Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan
120
tehnis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi perkawinan dan perceraian mempunyai
fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi perkawinan dan perceraian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi perkawinan dan perceraian;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. pengumpulan, pengolahan serta analisis data
penyelenggaraan administrasi perkawinan dan
perceraian; e. menghimpun serta menyusun petunjuk tehnis
operasional pelaksanaan pencatatan perkawinan dan perceraian;
f. menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan
kegiatan pencatatan perkawinan dan perceraian; g. menyiapkan bantuan tehnis pelaksanaan pencatatan
perkawinan;
h. menyiapkan bahan dan data untuk pelaksanaan monitoring pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
perkawinan dan perceraian; i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
perkawinan dan perceraian; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 3 Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian
Pasal 174
(1) Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan
Kematian mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan koordinasi
serta pelaksanaan pelayanan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan anak. Pengesahan anak, perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan kematian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi perubahan status anak,
pewarganegaraan dan kematian mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi perubahan status anak,
pewarganegaraan dan kematian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
perubahan status anak, pewarganegaraan dan kematian;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
121
d. pengumpulan, pengolahan serta analisis data perubahan status anak, pewarganegaraan dan kematian;
e. menyiapkan bahan dan data seta mengevaluasi hasil penyelenggaraan kegiatan pembuatan dan penerbitan
akta status anak, pewarganegaraan dan akta kematian; f. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi
perubahan status anak, pewarganegaraan dan kematian; dan
g. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya
Bagian Kelima BIDANG PENGELOLAAN INFORMASI ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
Pasal 175
(1) Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan tehnis dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan sistim informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan
penyajian data kependudukan, tata kelola dan sumber daya manusia, teknologi, informasi dan komunikasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan sistim
informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan, tata kelola dan sumber
daya manusia, teknologi, informasi dan komunikasi; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan sistim
informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan
penyajian data kependudukan, tata kelola dan sumber daya manusia, teknologi, informasi dan komunikasi;
d. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis
pelaksanaan kegiatan urusan sistim informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian
data kependudukan, tata kelola dan sumber daya manusia, teknologi, informasi dan komunikasi;
e. perumusan kebijakan tehnis pengelolaan informasi
administrasi kependudukan yang meliputi sistim informasi administrasi kependudukan pengolahan dan
penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia tehnologi informasi dan komunikasi;
f. pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi sistim informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian
data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia tehnologi informasi dan komunikasi;
g. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengolahan informasi administrasi kependudukan.
122
h. pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan,;
i. pengevaluasian kegiatan kependudukan dan pencatatan sipil.
j. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas urusan sistim informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan, tata
kelola dan sumber daya manusia, teknologi, informasi dan komunikasi;
Paragraf 1 Seksi Sistim Informasi Administrasi Kependudukan
Pasal 176
(1) Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan sistim informasi administrasi kependudukan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi sistem informasi administrasi kependudukan mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi sistem informasi administrasi
kependudukan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
seksi sistem informasi administrasi kependudukan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. mengakses dokumen kependudukan dan data pribadi
penduduk hasil pendaftaran dan pencatatan sipil melalui hak akses member perlindungan data pribadi;
e. membentuk wadah koordinasi bagi petugas pengelola
sistim administrasi kependudukan; f. melakukan pembinaan dan peningkatan kemampuan
mengelola sistim informasi administrasi kependudukan; g. melaksanakan pembangunan jaringan komunikasi
untuk peningkatan/perluasan sistim informasi
administrasi kependudukan; h. melaksanakan diklat tehnis sistim informasi
administrasi kependudukan dari tingkat kabupaten,
kecamatan, kelurahan/desa; i. menyusun rencana kebutuhan perangkat tehnologi
informasi baik perangkat keras maupun perangkat lunak;
j. monitoring dan mengevaluasi kegiatan
dikecamatan/desa; k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi sistem informasi administrasi kependudukan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya
123
Paragraf 2
Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan
Pasal 177
(1) Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pengolahan dan penyajian
data kependudukan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengolahan dan penyajian data kependudukan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengolahan dan penyajian data kependudukan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengolahan dan penyajian data kependudukan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengoordinasikan pengelolaan dan penyajian data penduduk dengan instansi terkait media maupun
elektronik; e. melakukan penyebaran informasi data penduduk hasil
pendaftaran pendudukan dan pencatatan sipil melalui
media cetak, elektronik, brosur, pamplet maupun majalah;
f. melakukan pembinaan dan peningkatan sumberdaya
manusia di bidang pengolahan dan penyajian data kependudukan;
g. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi pengolahan dan penyajian data kependudukan; dan
h. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia, Teknologi,
Informasi dan Komunikasi
Pasal 178
(1) Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia, Teknologi,
Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melakukan
124
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan tehnis, pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan tata kelola
Teknologi Informasi dan Komunikasi serta sumberdaya manusia.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi tata kelola dan sumber daya manusia, teknologi, informasi dan komunikasi mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi tata kelola dan sumber daya manusia, teknologi, informasi dan komunikasi;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
seksi tata kelola dan sumber daya manusia, teknologi, informasi dan komunikasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan koordinasi penetapan kebijakan tehnis tata kelola dan sumber daya manusia, teknologi, informasi dan komunikasi;
e. melaksanakan pendidikan dan pelatihan tata kelola dan sumber daya manusia, teknologi, informasi dan komunikasi;
f. melakukan perekaman, pengelolaan dan pemuktahiran data hasil verifikasi dan validasi pendaftaran penduduk
dan pencatatan sipil; g. menyediakan data hasil pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil;
h. melakukan penjemputan data kecamatan yang menggunakan sistim online/tak tersambung;
i. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi tata kelola dan sumber daya manusia, teknologi, informasi
dan komunikasi; dan j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
BIDANG PEMANFAATAN DATA DAN INOVASI PELAYANAN
Pasal 179
(1). Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan
mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan tehnis
dan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan,
administrasi kependudukan dan inovasi pelayanan administrasi kependudukan.
(2). Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan kerjasama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, dan inovasi pelayanan;
125
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan kerjasama, pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan, dan inovasi pelayanan; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan kelahiran,
kerjasama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, dan inovasi pelayanan;
d. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis
pelaksanaan kegiatan urusan kerjasama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, dan inovasi pelayanan;
e. penyusunan perencanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi
pelayanan administrasi kependudukan ; a. perumusan kebijakan tehnis pemanfaatan data dan
dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi
pelayanan administrasi kependudukan; b. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan
pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
c. pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;
d. pelaksanaan kerjasama administrasi kependudukan;
e. pelaksanaan inovasi pelayanan administrasi kependudukan; dan
f. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan , kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan.
Paragraf 1
Seksi Kerjasama
Pasal 180
(1) Seksi Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan, perumusan kebijakan tehnis,
pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan kerjasama administrasi kependudukan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kerjasama mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi kerjasama; b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
seksi kerjasama; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan data dan mutasi data penduduk antar
kabupaten dan propinsi; e. memfasilitasi serta melaksanakan kerjasama
kependudukan dengan instansi terkait; f. melakukan koordinasi kegiatan operasional program
kependudukan dan catatan sipil kepada instansi
terkait;
126
g. menyiapkan bahan serta merumuskan kebijakan pelaksanaan kerjasama kependudukan;
h. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi
kerjasama; dan j melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan
Pasal 181
(1) Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pemanfaatan data dan
dokumen kependudukan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pemanfaatan data dan dokumen
kependudukan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan sosialisasi pendataan penduduk dan
identitas penduduk; e. melakukan pengawasan terhadap penggunaan data
base kependudukan; f. menyusun grafik data pendaftaran dan pencatatan
penduduk warga negara indonesia dan warga negara
asing; g. melaksanakan penyusunan, pemetaan dan
pemeliharaan arsip pencatatan sipil dan pendaftaran penduduk;
h. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi pemanfaatan data dan dokumen kependudukan; dan
j melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Inovasi Pelayanan
Pasal 182
127
(1) Seksi Inovasi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan
tehnis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan inovasi pelayanan administrasi kependudukan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi inovasi pelayanan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi inovasi pelayanan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
seksi inovasi pelayanan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun kebijakan tehnis penataan inovasi pelayanan
kependudukan; e. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman dan petunjuk operasional inovasi pelayanan berbasis tehnologi informasi;
f. melakukan monitoring evaluasi dan pelaporan kegiatan
seksi inovasi pelayanan; dan g. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi inovasi
pelayanan; dan j melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 183
Kepala Unit Pelaksana Tigas Dinas (UPTD) mempunyai tugas
pokok melaksanakan tugas pokok Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas dan mempertanggung jawabkannya kepada Kepala Dinas sesuai bidang masing-masing.
Bagian Kedelapan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 184
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB XII
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
128
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
Pasal 185
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam mempunyai tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan dibidang pengendalian penduduk,
penyuluhan dan penggerakan, keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
b. pelaksanaan kebijakan dibidang pengendalian penduduk,
penyuluhan dan penggerakan, keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang pengendalian penduduk, penyuluhan dan penggerakan, keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan
keluarga; d. pelaksanaan adminstrasi dinas di bidang pengendalian
penduduk, penyuluhan dan penggerakan, keluarga
berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga; e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIS
Pasal 186
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam
penyelenggaraan tugas kesekretariatan, menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan evaluasi serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan.
(2) Dalam mempunyai tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja, pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum.
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan kepegawaian dan umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelyanan administrasi keuangan dan asset serta kepegawaian
rumah tangga dan umum; d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan
keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan
umum; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan uerusan pengelolaan keuangan dan asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan
129
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1
Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 187
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas
menyusun program, menghimpun dan mengolah data,
menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, mempunyai sistem informasi dan
dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan tatalaksana.
(2) Dalam mempunyai tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian program, keuangan dan asset;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan sub bagian program, keuangan dan asset;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan, urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi;
e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik
daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program /
perencanaan internal skpd (Renstra); g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana
kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd); h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) ;
i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD; j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah; k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang bergerak
maupun tidak bergerak dinas;
l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub
bagian program, keuangan dan asset; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 188
130
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam mempunyai tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan
gaji berkala, impassing ligkungan dinas; d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK); e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat
masuk dan surat keluar; f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan; i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK, PENYULUHAN DAN
PENGGERAKAN
Pasal 189
(1) Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan
Penggerakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas
secara terpadu dibidang Pengendalian Penduduk Penyuluhan dan Penggerakan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pengendalian penduduk, penyuluhan dan penggerakan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan advokasi
dan penggerakan, penyuluhan dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader
keluarga berencana dan pengendalian penduduk, data dan informasi keluarga;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
advokasi dan penggerakan, penyuluhan dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana
dan kader keluarga berencana dan pengendalian penduduk, data dan informasi keluarga;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan advokasi dan
penggerakan, penyuluhan dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga
131
berencana dan pengendalian penduduk, data dan informasi keluarga;
d. pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
e. pelaksanaan norma standar prosedur kriteria dibidang pengendalian penduduk, sistem data dan informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana; f. pelaksanaan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan
pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas
penduduk; g. pelaksanaan pemetaan perkiraan (parameter)
pengendalian penduduk di kabupaten; h. pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peran serta
organisasi kemasyarakatan tingkat kabupaten dibidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana; i. pelaksanaan pendayagunaan tenaga penyuluh keluarga
berencana, petugas lapangan keluarga berencana dan Kader keluarga berencana;
j. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dibidang
pengendalian penduduk, sistem data dan informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan dibidang pengendalian penduduk dan keluarga
berencana; k. pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi dibidang
pengendalian penduduk, sistem data dan informasi keluarga,penyuluhan,advokasi dan penggerakan dibidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
l. Pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya;
Paragraf 1
Seksi Advokasi dan Penggerakan
Pasal 190
(1) Seksi Advokasi dan Penggerakan mempunyai tugas
mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program
dan kegiatan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi advokasi dan penggerakan mempunyai
fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi advokasi dan penggerakan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi advokasi
dan penggerakan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi
dibidang advokasi dan penggerakan; e. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi advokasi dan
penggerakan;
f. menentukan skala prioritas dan menetapkan sasaran kegiatan advokasi dan penggerakan;
132
g. melaksanakan program dan kegiatan Advokasi dan penggerakan;
h. memonitor, mengevaluasi dan membuat laporan tentang hasil dari pelaksanaan program kegiatan advokasi dan
pengerakan; i. memberi saran dan pendapat kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan;
j. membimbing dan mengarahkan bawahan dalam
melaksakan tugas; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB
Pasal 191
(1) Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan kader Keluarga Berencana mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan
kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang Penyuluhan
dan Pendayagunaan Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Kader Keluarga Berencana.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi penyuluhan dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga
berencana mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi penyuluhan dan pendayagunaan
petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi penyuluhan dan pendayagunaan petugas lapangan
keluarga berencana dan kader keluarga berencana; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi
dibidang penyuluhan dan pendayagunaan petugas
lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi penyuluhan dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
f. menentukan skala prioritas dan menetapkan sasaran kegiatan penyuluhan dan pendayagunaan petugas
lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
g. melaksanakan program dan kegiatan penyuluhan dan
pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
h. memonitor, mengevaluasi dan membuat laporan tentang
hasil dari pelaksanaan program kegiatan penyuluhan
133
dan pendayagunaan petugas lapangan keluarga berencana dan kader keluarga berencana;
i. memberi saran dan pendapat kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan;
j. membimbing dan mengarahkan bawahan dalam melaksakan tugas; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pengendalian Penduduk, Data dan Informasi Keluarga
Pasal 192
(1) Seksi Pengendalian Penduduk, Data dan Informasi Keluarga
mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan dibidang Pengendalian Penduduk, Data dan Informasi Keluarga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengendalian penduduk, data dan informasi keluarga mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengendalian penduduk, data dan informasi keluarga;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengendalian penduduk, data dan informasi keluarga;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi dibidang pengendalian penduduk, data dan informasi
keluarga; e. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pengendalian
penduduk, data dan informasi keluarga;
f. menentukan skala prioritas dan menetapkan sasaran kegiatan pengendalian penduduk, data dan informasi
keluarga; g. melaksanakan program dan kegiatan pengendalian
penduduk, data dan Informasi keluarga;
h. memonitor, mengevaluasi dan membuat laporan tentang hasil dari pelaksanaan program kegiatan pengendalian penduduk, data dan informasi keluarga;
i. memberi saran dan pendapat kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan;
j. membimbing dan mengarahkan bawahan dalam melaksakan tugas; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat BIDANG KELUARGA BERENCANA
Pasal 193
134
(1) Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas secara terpadu dibidang Keluarga
Berencana. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang keluarga berencana mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan manajemen alat obat kontrasepsi, jaminan pelayanan KB dan pengendalian penduduk, data dan pembinaan
kesertaan KB;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
manajemen alat obat kontrasepsi, jaminan pelayanan KB dan pengendalian penduduk, data dan pembinaan kesertaan KB;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan manajemen alat obat kontrasepsi, jaminan pelayanan KB dan
pengendalian penduduk, data dan pembinaan kesertaan KB;
d. pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang keluarga
berencana; e. pelaksanaan penerimaan norma, standar prosedur dan
kriteria dibidang keluarga berencana;
f. pelaksanaan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pengendalian dan pendistribusian alat obat kontrasepsi di
kabupaten; g. pelaksanaan pelayanan keluarga berencana; h. pelaksanaaan pemantauan dan evaluasi dibidang keluarga
berencana; i. pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi dibidang
keluarga berencana; dan
j. pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya;
Paragraf 1 Seksi Manajemen Alat Obat Kontrasepsi
Pasal 194
(1) Seksi Manajemen Alat Obat Kontrasepsi mempunyai tugas mempersiapkan bahan perencanaan, penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan dibidang Manajemen Alat Obat Kontrasepsi;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi manajemen alat obat kontrasepsi mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi manajemen alat obat kontrasepsi;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi manajemen alat obat kontrasepsi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
135
d. menyusun rencana program dan kegiatan pendistribusian alat obat kontrasepsi;
e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi dibidang manajemen pendistribusian alat obat
kontrasepsi; f. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi manajemen
pendistribusian alat obat kontrasepsi;
g. menentukan skala prioritas dan menetapkan sasaran kegiatan manajemen pendistribusian alat obat kontrasepsi;
h. melaksanakan program dan kegiatan manajemen pendistribusian alat obat kontrasepsi;
i. monitoring, evaluasi dan membuat laporan tentang hasil dari pelaksanaan program kegiatan manajemen pendistribusian alat obat kontrasepsi;
j. memberi saran dan pendapat kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan;
k. membimbing dan mengarahkan bawahan dalam melaksakan tugas; dan
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Jaminan Pelayanan KB
Pasal 195 (1) Seksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana mempunyai
tugas mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang Jaminan Pelayanan
Keluarga Berencana. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi jaminan pelayanan keluarga berencana mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi jaminan pelayanan keluarga berencana;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi jaminan pelayanan keluarga berencana;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi dibidang jaminan pelayanan keluarga berencana;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi jaminan pelayanan keluarga berencana;
f. menentukan skala prioritas dan menetapkan sasaran
kegiatan jaminan pelayanan keluarga berencana; g. melaksanakan program dan kegiatan jaminan pelayanan
keluarga berencana; h. monitor, evaluasi dan membuat laporan tentang hasil
dari pelaksanaan program kegiatan jaminan pelayanan
keluarga berencana;
136
i. memberi saran dan pendapat kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan;
j. membimbing dan mengarahkan bawahan dalam melaksakan tugas; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pembinaan Kesertaan KB
Pasal 196
(1) Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan dibidang Pembinaan Kesertaan Keluaraga Berencana.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pembinaan kesertaan keluarga berencana mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pembinaan kesertaan keluarga berencana;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pembinaan kesertaan keluarga berencana; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun rencana program dan kegiatan bidang
pembinaan kesertaan keluarga berencana;
e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi dibidang pembinaan kesertaan keluarga berencana;
f. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pembinaan kesertaan keluarga berencana;
g. menentukan skala prioritas dan menetapkan sasaran
kegiatan pembinaan kesertaan keluarga berencana; h. melaksanakan program dan kegiatan pembinaan
kesertaan keluarga berencana; i. monitoring, evaluasi dan membuat laporan tentang hasil
dari pelaksanaan program kegiatan pembinaan
kesertaan keluarga berencana; j. memberi saran dan pendapat kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan;
k. membimbing dan mengarahkan bawahan dalam melaksakan tugas; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima BIDANG KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
Pasal 197
137
(1) Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas secara terpadu
dibidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang ketahanan dan kesejahteraan
keluarga mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pemberdayaan keluarga sejahtera, bina ketahanan
keluarga balita, anak dan lansia, dan bina ketahanan remaja;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pemberdayaan keluarga sejahtera, bina ketahanan keluarga balita, anak dan lansia, dan bina ketahanan
remaja;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan
pemberdayaan keluarga sejahtera, bina ketahanan keluarga balita, anak dan lansia, dan bina ketahanan remaja;
d. pelaksanaan norma standar prosedur kriteria dibidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
e. pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang bina
keluarga balita; f. pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang bina
keluarga remaja dan pusat informasi konseling remaja; g. pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang keluarga
berencana lansia dan rentan;
h. pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang pemberdayaan keluarga sejahtera melalui mikro keluarga;
i. memonitoring dan evaluasi dibidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
j pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi dibidang kesejahteraan dan ketahanan keluarga; dan
k. pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugasnya
Paragraf 1
Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera
Pasal 198
(1) Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera mempunyai tugas
mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis,
membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang Pemberdayaan Keluarga Sejahtera.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pemberdayaan keluarga sejahtera mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pemberdayaan keluarga sejahtera;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pemberdayaan keluarga sejahtera;
138
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun rencana program dan kegiatan pemberdayaan
keluarga sejahtera; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi
dibidang pemberdayaan keluarga sejahtera;
f. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pemberdayaan keluarga sejahtera;
g. menentukan skala prioritas dan menetapkan
pemberdayaan keluarga sejahtera; h. melaksanakan program dan kegiatan pemberdayaan
keluarga sejahtera; i. memonitor, mengevaluasi dan membuat laporan tentang
hasil dari pelaksanaan program kegiatan pemberdayaan
keluarga sejahtera; j. memberi saran dan pendapat kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan; k. membimbing dan mengarahkan bawahan dalam
melaksakan tugas; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia
Pasal 199
(1) Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan dibidang Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi bina ketahanan keluarga balita, anak dan lansia mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi bina ketahanan keluarga balita,
anak dan lansia; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi bina
ketahanan keluarga balita, anak dan lansia; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun rencana program dan kegiatan bina
ketahanan keluarga balita, anak dan lansia; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi
dibidang bina ketahanan keluarga balita, anak dan
lansia; f. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi ketahanan
keluarga balita, anak dan lansia; g. menentukan skala prioritas dan menetapkan ketahanan
keluarga balita, anak dan lansia;
h. melaksanakan program dan kegiatan Ketahanan keluarga balita dan lansia;
139
i. memonitor, mengevaluasi dan membuat laporan tentang hasil dari pelaksanaan program kegiatan ketahanan
keluarga balita, anak dan lansia; j. memberi saran dan pendapat kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan; k. membimbing dan mengarahkan bawahan dalam
melaksakan tugas; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 3 Seksi Bina Ketahanan Remaja
Pasal 200
(1) Seksi Bina Ketahanan Remaja mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis,
membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan dibidang Bina Ketahanan Remaja;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi bina ketahanan remaja mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi bina ketahanan remaja; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi bina ketahanan remaja;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun rencana program dan kegiatan bina
ketahanan remaja; e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan strategi
dibidang bina ketahanan remaja; f. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi bina
ketahanan remaja;
g. menentukan skala prioritas dan menetapkan bina ketahanan remaja;
h. melaksanakan program dan kegiatan bina ketahanan remaja;
i. memonitor, mengevaluasi dan membuat laporan tentang
hasil dari pelaksanaan program kegiatan bina ketahanan remaja;
j. memberi saran dan pendapat kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan; k. membimbing dan mengarahkan bawahan dalam
melaksakan tugas; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 201
140
Kepala Unit Pelaksana Tigas Dinas (UPTD) mempunyai tugas melaksanakan tugas Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana, di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas sesuai bidang masing-masing.
Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 202
Uraian Tugas dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB XIII
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
ANAK KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Pasal 203
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang kualitas hidup
perempuan, kualitas keluarga, data dan informasi,
pemenuhan hak anak, dan perlindungan hak perempuan dan perlindungan khusus anak;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang kualitas hidup perempuan, kualitas keluarga, data dan informasi, pemenuhan hak anak, dan perlindungan hak perempuan
dan perlindungan khusus anak; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kualitas
hidup perempuan, kualitas keluarga, data dan informasi, pemenuhan hak anak, dan perlindungan hak perempuan dan perlindungan khusus anak;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang kualitas hidup perempuan, kualitas keluarga, data dan informasi, pemenuhan hak anak, dan perlindungan hak perempuan
dan perlindungan khusus anak; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIS
141
Pasal 204
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas
melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan perencanaan program, pengelolaan keuangan, asset, pengelolaan umum dan kepegawaian di lingkungan dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan umum dan kepegawaian;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan dan asset, umum,
kepegawaian dan rumah tangga; d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan
keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah
tangga; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan
asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala
dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1
Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 205
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas
menyusun program, menghimpun dan mengolah data,
menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem informasi dan
dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan tatalaksana.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian program, keuangan dan asset; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan sub bagian program, keuangan dan asset;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan, urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi;
e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik
daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
142
f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program / perencanaan internal skpd (Renstra);
g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd);
h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) ;
i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang
bergerak maupun tidak bergerak dinas; l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan
pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian program, keuangan dan asset; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 206
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian umum dan kepegawaian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan
gaji berkala, impassing ligkungan dinas; d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK); e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat
masuk dan surat keluar; f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan; g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan
keamanan lingkungan kantor; h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan; i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga
143
BIDANG KUALITAS HIDUP PEREMPUAN, KUALITAS KELUARGA, DATA DAN INFORMASI
Pasal 207
(1) Bidang Kualitas Hidup Perempuan, Kualitas Keluarga dan
Data Informasi mempunyai tugas menyiapkan perumusan,
pemberian dukungan, pembinaan dan pelaksanaan kebijakan kegiatan peningkatan kualitas hidup perempuan, Kualitas Keluarga, Data dan Informasi yang meliputi politik, sosial dan
budaya serta ekonomi. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), bidang kualitas hidup perempuan, kualitas keluarga, data dan informasi mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pengarusutamaan gender bidang ekonomi, pengarusutamaan gender bidang sosial, politik dan
hukum, pengarusutamaan gender bidang kualitas keluarga data dan informasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
pengarusutamaan gender bidang ekonomi, pengarusutamaan gender bidang sosial, politik dan hukum, pengarusutamaan gender bidang kualitas
keluarga data dan informasi;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan
pengarusutamaan gender bidang ekonomi, pengarusutamaan gender bidang sosial, politik dan hukum, pengarusutamaan gender bidang kualitas
keluarga data dan informasi;
d. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan urusan pengarusutamaan gender
bidang ekonomi, pengarusutamaan gender bidang sosial, politik dan hukum, pengarusutamaan gender bidang
kualitas keluarga data dan informasi;
e. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan dibidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
f. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan;
g. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak.
h. penyiapan standarisasi lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan;
i. pengelolaan tugas teknis urusan pengarusutamaan gender
bidang ekonomi, pengarusutamaan gender bidang sosial, politik dan hukum, pengarusutamaan gender bidang
kualitas keluarga data dan informasi;
j. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas urusan pengarusutamaan gender bidang ekonomi,
pengarusutamaan gender bidang sosial, politik dan
144
hukum, pengarusutamaan gender bidang kualitas keluarga data dan informasi; dan
k. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan
pengarusutamaan gender bidang ekonomi, pengarusutamaan gender bidang sosial, politik dan hukum, pengarusutamaan gender bidang kualitas
keluarga data dan informasi.
Paragraf 1
Seksi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi
Pasal 208
(1) Seksi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi
mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pembinaan dukungan pelaksanaan kegiatan pelembagaan
Pengarustamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang Ekonomi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi pengarusutamaan gender bidang ekonomi mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengarusutamaan gender bidang ekonomi;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengarusutamaan gender bidang ekonomi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan forum koordinasi penyusunan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan; e. menyiapkan perumusan kajian kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan
bidang ekonomi; f. menyiapkan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan bidang ekonomi;
g. Menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan bidang ekonomi;
h. menyiapkan perumusan kebijakan, penyiapan forum koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi, sosialisasi
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi gender bidang ekonomi;
i. menyiapkan fasilitasi dan distribusi kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi gender bidang ekonomi;
j. menyiapkan standarisasi lembaga penyedia layanan perempuan dibidang ekonomi; dan
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pengarusutamaan gender bidang ekonomi; dan
145
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial, Politik dan Hukum
Pasal 209
(1) Seksi Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial, Politik dan
Hukum mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pembinaan dukungan pelaksanaan kegiatan Bidang
Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang Sosial, Politik dan Hukum.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi pengarusutamaan gender bidang sosial, politik dan hukum mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengarusutamaan gender bidang sosial, politik dan hukum;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengarusutamaan gender bidang sosial, politik dan
hukum; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan perumusan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan dibidang sosial, politik dan hukum;
e. menyiapkan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan dibidang sosial, politik dan hukum;
f. menyiapkan perumusan kajian kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan dibidang sosial, politik dan hukum;
g. menyiapkan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi, sosialisasi dan penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan
gender dan pemberdayaan perempuan dibidang sosial, politik dan hukum;
h. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan dibidang sosial, politik dan hukum;
i. monitoring, evaluasi, analisis dan melaporkan penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan dibidang sosial, politik dan hukum;
j. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi gender dibidang
sosial, politik dan hukum; k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
pengarusutamaan gender bidang sosial, politik dan hukum; dan
146
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pengarusutamaan Gender Bidang Kualitas Keluarga Data dan Informasi
Pasal 210
(1) Seksi Pengarusutamaan Gender Bidang Kualitas Keluarga
Data dan Informasi mempunyai tugas menyiapkan perumusan, pembinaan dan dukungan pelaksanaan kegiatan
Bidang Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang Kualitas Keluarga Data dan Informasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengarusutamaan gender bidang kualitas
keluarga, data dan informasi mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengarusutamaan gender bidang
kualitas keluarga, data dan informasi; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengarusutamaan gender bidang kualitas keluarga, data dan informasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan perumusan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan dibidang kualitas keluarga data dan informasi;
e. menyiapkan forum koordinasi penyusunan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan dibidang kualitas keluarga data dan informasi; f. menyiapkan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan dibidang kualitas keluarga data dan informsi; g. menyiapankan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan dibidang kualitas keluarga data dan informasi;
h. menyiapkan perumusan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dibidang kualitas keluarga;
i. menyiapkan forum koordinasi, sinkronisasi penyusunan
dan perumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis, fasilitasi, sosilisasi dan penyajian
data dan informasi gender dibidang kualitas keluarga; j. menyiapkan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam
mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak; dan k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pengarusutamaan gender bidang kualitas keluarga, data dan informasi; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
147
Bagian Keempat
BIDANG PEMENUHAN HAK ANAK
Pasal 211
(1) Bidang Pemenuhan Hak Anak mempunyai tugas memberikan
dukungan serta menyiapkan perumusan pembinaan dan pelaksanaan kebijakan program/kegiatan dibidang Pemenuhan Hak anak.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang pemenuhan hak anak mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan lingkungan keluarga, pendidikan dan budaya, hak sipil, informasi dan partisipasi, kesehatan dasar dan
kesejahteraan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
lingkungan keluarga, pendidikan dan budaya, hak sipil, informasi dan partisipasi, kesehatan dasar dan kesejahteraan;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan lingkungan keluarga, pendidikan dan budaya, hak sipil, informasi dan partisipasi, kesehatan dasar dan kesejahteraan;
d. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi dan
partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
e. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan,
kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan pemenuhan hak anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan,
keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas dan kegiatan budaya;
g. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi dibidang pemenuhan hak anak;
h. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi dibidang pemenuhan hak anak;
i. penyiapan perumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
dibidang pemenuhan hak anak; j. penyiapan pelembagaan pemenuhan hak anak pada
lembaga pemerintah, non pemerintah dan dunia usaha;
k. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas urusan lingkungan keluarga, pendidikan dan budaya, hak sipil,
informasi dan partisipasi, kesehatan dasar dan kesejahteraan;dan
l. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan lingkungan keluarga, pendidikan dan budaya, hak sipil,
148
informasi dan partisipasi, kesehatan dasar dan kesejahteraan.
Paragraf 1
Seksi Lingkungan Keluarga, Pendidikan dan Budaya
Pasal 212
(1) Seksi Lingkungan Keluarga, Pendidikan dan Budaya
mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam rangka
perumusan, pemberian dukungan, pembinaan dan melaksanakan kebijakan lingkungan keluarga, pengasuhan
alternatif, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan budaya.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi lingkungan keluarga, pendidikan dan budaya mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi lingkungan keluarga, pendidikan dan budaya;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi seksi lingkungan keluarga, pendidikan dan budaya;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pemenuhan hak anak dibidang pengasuhan alternatif,
pendidikan dan pemanfaatan waktu luang serta kegiatan budaya;
e. menyiapkan perumusan kajian kebijakan pemenuhan hak
anak dibidang pengasuhan alternatif, pendidikan, f. menyiapkan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pemenuhan hak anak dibidang pengasuhan alternatif, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya;
g. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan pemenuhan hak anak di
bidang pengasuhan alternatif dan pendidikan serta pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya;
h. menyiapkan perumusan kajian kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi dibidang pengasuhan alternatif dan pendidikan serta pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya;
i. menyiapkan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi dibidang pengasuhan alternatif dan
pendidikan serta pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya;
j. menyiapkan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningatan kualitas hidup anak di bidang pengasuhan alternatif dan pendidikan serta
pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya; dan
149
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
lingkungan keluarga, pendidikan dan budaya; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi
Pasal 213
(1) Seksi Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi mempunyai tugas
menyiapkan bahan dalam rangka perumusan, pemberian dokumen, pembinaan dan pelaksanaan kebijakan kegiatan Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi hak sipil, informasi dan partisipasi
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi hak sipil, informasi dan partisipasi;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi hak sipil, informasi dan partisipasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pemenuhan hak anak;
e. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan pemenuhan hak anak;
f. menyiapkan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi;
g. menyiapkan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi;
h. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi; i. menyiapkan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningatan kualitas hidup anak di
bidang hak sipil, informasi dan partisipasi; j. monitoring, evaluasi, analisis dan pelaporan penerapan
kebijakan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data
dan informasi; k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi hak sipil, informasi dan partisipasi; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
Pasal 214
150
(1) Seksi Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam rangka perumusan, pemberian
dokumen, pembinaan dan pelaksanaan kebijakankegiatan bidang Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. monitoring, evaluasi, analisis dan pelaporan penerapan kebijakan pemenuhan hak anak;
e. menyiapkan forum koordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi;
f. menyiapkan perumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi;
g. menyiapkan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi;
h. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi;
i. menyiapkan pelembagaan pemenuhan hak anak pada lembaga pemerintah, nonpemerintah, dan dunia usaha;
j. menyiapkan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningatan kualitas hidup anak; k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi kesehatan dasar dan kesejahteraan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
BIDANG PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK
Pasal 215
(1) Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak mempunyai tugas melakukan pembinaan teknis, pengkoordinasian, perumusan kebijakan operasional
serta pengendalian penyelenggaraan program Bidang
151
Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang perlindungan hak perempuan dan
perlindungan khusus anak mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
perlindungan perempuan, perlindungan khusus anak, dan
data kekerasan perempuan dan anak ; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
perlindungan perempuan, perlindungan khusus anak, dan
data kekerasan perempuan dan anak ; c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan perlindungan
perempuan, perlindungan khusus anak, dan data kekerasan perempuan dan anak ;
d. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan di
bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, dibidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
e. penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di
bidang pencegahan dan perlindungan penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, dibidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan
kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
f. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan dibidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam
rumah tangga, dibidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
g. penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan dibidang
pencegahan danpenanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, dibidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang; h. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan
kebijakan dibidang perlindungan khusus anak; i. penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
kekerasan terhadap perempuan dan anak; j. penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak; k. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas urusan
perlindungan perempuan, perlindungan khusus anak, dan data kekerasan perempuan dan anak; dan
l. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan perlindungan perempuan, perlindungan khusus anak, dan
data kekerasan perempuan dan anak.
Paragraf 1
Seksi Perlindungan Perempuan
152
Pasal 216
(1) Seksi Perlindungan Perempuan melaksanakan tugas menyiapkan bahan pembinaan koordinasi, evaluasi serta
menyusun program penyelenggaraan tugas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi perlindungan perempuan mempunyai
fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi perlindungan perempuan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
perlindungan perempuan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait;` d. menyiapkan forum koordinasi penyusunan kebijakan di
bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, dibidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang; e. menyiapkan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
dibidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan
korban kekerasan di dalam rumah tangga, dibidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang; f. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan dibidang pencegahan dan
penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana
perdagangan orang; g. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, dibidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
h. menyiapkan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan dibidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap
perempuan di dalam rumah tangga, dibidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
i. menyiapkan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan di bidang
perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, dibidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang; j. monitoring, evaluasi, analisis dan pelaporan penerapan
kebijakan dibidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, dibidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan
kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang; dan
153
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
perlindungan perempuan; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Perlindungan Khusus Anak
Pasal 217
(1) Seksi Perlindungan Khusus Anak mempunyai tugas
menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, evaluasi serta menyusun program dibidang Perlindungan Khusus Anak.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi perlindungan khusus anak mempunyai
fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi perlindungan khusus anak;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi perlindungan khusus anak;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait;` d. menyiapkan forum koordinasi penyusunan kebijakan; e. menyiapkan perumusan kajian kebijakan dibidang
perlindungan khusus anak; f. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan;
g. menyiapkan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan dibidang perlindungan khusus anak;
h. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan di bidang perlindungan khusus anak;
i. menyiapkan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan
perlindungan khusus; dan j. monitoring, evaluasi, analisis dan pelaporan penerapan
kebijakan di bidang perlindungan khusus anak; dan
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi perlindungan khusus anak; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Data Kekerasan Perempuan dan Anak
Pasal 218
(1) Seksi Data kekerasan perempuan dan Anak mempunyai
tugas pokok menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan,
pembinaan, koordinasi, evaluasi serta menyusun program dibidang Data Kekerasan Perempuan dan Anak.
154
(2) Dalam menylenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi data kekerasan perempuan dan anak
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi data kekerasan perempuan dan anak; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi data
kekerasan perempuan dan anak; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait;` d. menyiapkan perumusan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak;
e. menyiapkan forum koordinasi penyusunan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak;
f. menyiapkan perumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak;
g. menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap
perempuan dan anak; h. memfasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak;
i. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak; dan
j. monitoring, evaluasi, dan pelaporan penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak; k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
data kekerasan perempuan dan anak; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 219
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh kepala Dinas dan mempertanggungjawabkannya
kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sesuai bidang masing-masing.
155
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 220
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional
ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB XIV DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Pasal 221
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pelatihan dan
penempatan kerja, bidang hubungan industrial dan ketenagakerjaan, bidang penyiapan pemukiman dan
penempatan transmigrasi dan bidang pembinaan transmigrasi dan pengembangan kawasan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pelatihan dan
penempatan kerja, bidang hubungan industrial dan ketenagakerjaan, bidang penyiapan pemukiman dan penempatan transmigrasi dan bidang pembinaan
transmigrasi dan pengembangan kawasan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan
dan penempatan kerja, bidang hubungan industrial dan ketenagakerjaan, bidang penyiapan pemukiman dan penempatan transmigrasi dan bidang pembinaan
transmigrasi dan pengembangan kawasan; d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang pelatihan dan
penempatan kerja, bidang hubungan industrial dan ketenagakerjaan, bidang penyiapan pemukiman dan penempatan transmigrasi dan bidang pembinaan
transmigrasi dan pengembangan kawasan; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIS
Pasal 222
156
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan
perencanaan program, pengelolaan keuangan, asset, pengelolaan umum dan kepegawaian di lingkungan dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan umum dan kepegawaian;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan dan asset, umum, kepegawaian dan rumah tangga;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah
tangga; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan
asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1
Sub Bagian Perencanaan Program
Pasal 223
(1) Sub bagian perencanaan program mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan data,
identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perencanaan, dan melakukan penyiapan bahan monitoing, evaluasi dan
pelaporan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian perencanaan Program mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian perencanaan program; b. melaksanakan penghimpunan peraturan perundang-
undangan, pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan
penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pembinaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana kerja yang
meliputi pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
e. melaksanakan penyiapan tugas teknis pengumpulan
data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
157
f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan; g. melaksanakan penyiapan laporan seluruh proses
perencanaan program; h. melaksanakan penyusunan lakip di lingkungan instansi
terkait; i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub
bagian perencanaan program; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan dan Aset
Pasal 224
(1) Sub bagian keuangan dan asset mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis administrasi dan
pengelolaan keuangan dan asset; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian keuangan dan aset mempunyai
fungsi: a. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian keuangan dan asset;
b. penghimpunan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dn petunjuk pelaksanaan
pengelolaan keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan
pengelolaan keuangan dan asset;
e. melakukan urusan perbendaharaan, serta verifikasi dan administrasi pengelolaan keuangan dan asset;
f. mengelola tata usaha keuangan dan asset serta penyiapan pembayaran gaji pegawai;
g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan keuangan dan
asset; h. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan
keuangan dan asset; i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset
di lingkungan sub bagian keuangan dan asset; j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Paragraf 3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 225
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian
mempunyai fungsi:
158
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian umum dan kepegawaian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan
gaji berkala, impassing ligkungan dinas; d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK); e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat
masuk dan surat keluar; f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan; i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian; dan j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
Bagian Ketiga BIDANG PELATIHAN DAN PENEMPATAN KERJA
Pasal 226
(1) Bidang Pelatihan dan Penempatan Kerja mempunyai tugas menyusun program penyelenggaraan kegiatan di bidang pelatihan dan penempatan kerja yang meliputi pelatihan dan
produktivitas tenaga kerja serta penempatan kerja. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pelatihan dan penempatan kerja mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan pelatihan,
penempatan kerja, dan produktifitas; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
pelatihan, penempatan kerja, dan produktifitas; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan pelatihan,
penempatan kerja, dan produktifitas;
d. penyebarluasan Informasi Pasar Kerja (IPK), sosialisasi, penempatan tenaga kerja trasmigrasi, izin memperkejakan tenaga asing serta pembinaan tenaga kerja sarjana, tenaga
kerja muda, perusahaan pengerah tenaga kerja swasta dan pencari kerja
e. pelaksanaan kebijakan bimbingan tehnis dalam rangka pelatihan kerja dan penempatan kerja;
f. pelaksanaan pembinaan pelatihan dan penempatan kerja;
dan g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan;
Paragraf 1
Seksi Pelatihan
159
Pasal 227
(1) Seksi Pelatihan mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pelaksanaan kegiatan di bidang pelatihan tenaga
kerja. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi pelatihan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pelatihan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pelatihan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan penyelenggaraan pelatihan kerja;
e. melakukan pelatihan penyelenggaraan bimbingan lembaga pelatihan kerja;
f. melakukan pemasaran hasil pelatihan kerja di perusahaan dan sektor informal;
g. melakukan pelatihan pelaksanaan pemagangan dalam
negeri; h. melakukan pembinaan kepada lembaga pelatihan kerja; i. melakukan monitoring dan evaluasi kepada LPK dengan
memberikan laporan bulanan, triwulan dan Tahunan; j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pelatihan; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Penempatan Kerja
Pasal 228
(1) Seksi Penempatan Kerja mempunyai tugas membantu kepala
bidang dalam pelaksanaan kegiatan di bidang penempatan kerja.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi penempatan kerja mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi penempatan kerja; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
penempatan kerja; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data;
e. menyiapkan bahan pembinaan informasi pasar kerja dan perencanaan tenaga kerja, bursa kerja dan penyuluhan;
f. melakukan pembinaan terhadap tenaga kerja swasta, calon tenaga kerja indonesia, tenaga kerja muda, perusahaan pengerah tenaga kerja indonesia swasta,
pencari kerja;
160
g. melakukan teknologi tepat guna, penyuluhan dan bimbingna jabatan;
h. melakukan kegiatan pendayagunaan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur;
i. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan;
j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi penempatan kerja; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Produktifitas Tenaga Kerja
Pasal 229
(1) Seksi Produktifitas mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pelaksanaan kegiatan di bidang Produktifitas Tenaga Kerja.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi produktifitas tenaga kerja mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi produktifitas tenaga kerja;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi produktifitas tenaga kerja;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyelenggarakan pelatihan produktifitas tenaga kerja dan pelatihan peningkatan produktifitas tenaga kerja;
e. melakukan bimbingan kepada peserta,hasil lulusan pelatihan produktifitas tenaga kerja;
f. monitoring dan evaluasi terhadap pelatihan tenaga kerja
dan peningkatan produktifitas tenaga kerja; g. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam
rangka produktifitas tenaga kerja; h. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
produktifitas tenaga kerja; dan i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN KETENAGAKERJAAN
Pasal 230
(1) Bidang Hubungan Industrial dan Ketenagakerjaan
mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi, pengelolaan serta pemanfaatan bidang hubungan industrial dan ketenagakerjaan yang meliputi hubungan
industrial dan jaminan sosial tenaga kerja serta pembinaan dan ketenaga kerjaan.
161
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang hubungan industrial dan
ketenagakerjaan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan hubungan
industrial, pembinaan ketenagakerjaan, dan syarat-syarat kerja pengupahan dan jamsostek;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
hubungan industrial, pembinaan ketenagakerjaan, dan syarat-syarat kerja pengupahan dan jamsostek;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan hubungan
industrial, pembinaan ketenagakerjaan, dan syarat-syarat kerja pengupahan dan jamsostek;;
d. penyusunan program kerja tahunan di bidang hubungan industrial dan ketenagakerjaan;
e. pelaksanaan bimbingan dan pembinaan hubungan
industrial dan ketenagakerjaan untuk menciptakan iklim usaha yang tangguh dan berkelanjutan;
f. pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan yang meliputi kesehatan kerja, keselamatan kerja dan kelayakan hidup bekerja;
g. pengkoordinasian secara tehnis hubungan industrial dan ketenagakerjaan; dan
h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas.
Paragraf 1
Seksi Hubungan Industrial
Pasal 231
(1) Seksi Hubungan Industrial mempunyai tugas membantu
kepala bidang dalam pelaksanaan kegiatan di bidang
Pembinaan sarana-sarana hubungan industrial. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi hubungan industrial mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi hubungan industrial ; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi hubungan industrial;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan hubungan industrial secara bipartit;
e. melakukan penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
f. melakukan pembinaan penyuluhan sarana hubungan industrial, pembinaan pembuatan peraturan perusahaan dan pembinaan perjanjian kerja bersama serikat pekerja;
g. melaksanakan deteksi dini pencegahan perselisihan di perusahaan;
h. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi hubungan industrial; dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
162
Paragraf 2
Seksi Pembinaan Ketenagakerjaan
Pasal 232
(1) Seksi Pembinaan Ketenagakerjaan mempunyai tugas
membantu kepala bidang dalam pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan dan ketenagakerjaan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pembinaan ketenagakerjaan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pembinaan ketenagakerjaan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pembinaan ketenagakerjaan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data serta penyusunan pedoman dan petunjuk tehnis;
e. melaksanakan pembinaan norma pekerja perempuan dan
anak; f. melaksanakan pembinaan norma hubungan kerja;
g. melaksanakan pembinaan norma keselamatan dan kesehatan kerja;
h. melaksanakan pembinaan perusahaan yang
mempekerjakan tenaga asing; i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
pembinaan ketenagakerjaan; dan j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Syarat-Syarat Kerja Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pasal 233
(1) Seksi Syarat-Syarat Kerja Pengupahan dan Jamsostek
mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pelaksanaan kegiatan di bidang Syarat-Syarat Kerja
Pengupahan dan Jamsostek. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi syarat-syarat kerja pengupahan dan
jamsostek mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi syarat-syarat kerja pengupahan dan jamsostek;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi syarat-syarat kerja pengupahan dan jamsostek;
163
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melakukan pemberdayaan bimbingan dan penyuluhan
norma kerja dan jaminan sosial tenaga kerja dalam pembuatan kesepakatan kerja;
e. membina pembuatan perjanjian kerja dan aturan
pengupahan kerja; f. membina kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja; g. melakukan survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) untuk
bahan informasi ke dewan ketahanan untuk menetapkan upah minimum kabupaten; dan
h. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi syarat-syarat kerja pengupahan dan jamsostek; dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
BIDANG PENYIAPAN PEMUKIMAN DAN PENEMPATAN
TRANSMIGRASI
Pasal 234
(1) Bidang Penyiapan Pemukiman Dan Penempatan
Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan melakukan evaluasi data serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan di bidang transmigrasi yang
meliputi penyiapan pemukiman dan penempatan, pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi serta pengarahan dan fasilitasi perpindahan transmigrasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang penyiapan pemukiman dan penempatan
transmigrasi mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
penyiapan sarana dan prasarana pemukiman,
pengerahan dan penempatan transmigrasi, dan pencadangan areal dan pembinaan potensi kawasan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan penyiapan sarana dan prasarana pemukiman, pengerahan dan penempatan transmigrasi, dan
pencadangan areal dan pembinaan potensi kawasan; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan penyiapan
sarana dan prasarana pemukiman, pengerahan dan
penempatan transmigrasi, dan pencadangan areal dan pembinaan potensi kawasan;
d. pelaksanaan penyediaan lahan pemukiman transmigrasi; e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam
hal penyediaan areal/lokasi transmigrasi;
f. penyusunan desain paket transmigrasi; g. pelaksanaan pembinaan hak dan kewajiban calon
transmigrasi; h. penyusunan identifikasi, pendaftaran dan pendataan
serta seleksi calon trasnsmigran secara terpadu baik
daerah asal maupun lokal;
164
i. penyusunan program penyelenggaraan kegiatan transmigrasi; dan
j. penyusunan laporan bulanan dan tahunan.
Paragraf 1 Seksi Penyiapan Sarana dan Prasarana Pemukiman
Pasal 235
(1) Seksi Penyiapan Sarana dan Prasarana Pemukiman
mempunyai tugas menghimpun bahan dan data, mengkoordinasikan, menganalisa dan mengatur
penyelenggaraan kegiatan di bidang penyiapan pemukiman dan penempatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi penyiapan sarana dan prasarana pemukiman mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi penyiapan sarana dan prasarana pemukiman;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi penyiapan sarana dan prasarana pemukiman;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan dan data serta menyusun pedoman
dan rencana teknis pembangunan sarana dan prasarana
pemukiman transmigrasi. e. melakukan pembinaan administrasi dan operasional atas
penyelenggaraan kegiatan penyiapan sarana dan
prasarana pemukiman transmigrasi; f. menyiapkan bahan/data dan mengkoordinasikan kegiatan
di bidang penyiapan pemukiman dan penempatan transmigrasi;
g. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas; h. menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan
program kegiatan penyiapan sarana dan prasarana pemukiman transmigrasi; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pengerahan dan Penempatan Transmigrasi
Pasal 236
(1) Seksi Pengerahan dan Penempatan Transmigrasi mempunyai
tugas menyiapkan bahan koordinasi dan melakukan evaluasi data serta menyusun program penyelenggaraan
pengerahan dan penempatan transmigrasi. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengerahan dan penempatan
transmigrasi mempunyai fungsi :
165
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengerahan dan penempatan
transmigrasi; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengerahan dan penempatan transmigrasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan data serta menyusun pedoman
pengerahan, seleksi dan penempatan transmigran; e. melakukan pembinaan administrasi dan operasional atas
penyelenggaraan kegiatan pengerahan dan penempatan transmigran;
f. menyiapkan bahan/data dan mengkoordinasikan kegiatan
di bidang penyiapan pemukiman dan penempatan transmigrasi;
g. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas;
h. menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan
program kegiatan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pencadangan Areal dan Pembinaan Potensi Kawasan
Pasal 237
(1) Seksi Pencadangan Areal dan Pembinaan Potensi Kawasan
mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi dan melakukan evaluasi data serta menyusun program
penyelenggaraan Pencadangan Areal dan Pembinaan Potensi Kawasan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi pencadangan areal dan pembinaan potensi kawasan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pencadangan areal dan pembinaan potensi kawasan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pencadangan areal dan pembinaan potensi kawasan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan dan data identifikasi lokasi
pencadangan areal dan pembinaan potensi kawasan
transmigrasi; e. melakukan pembinaan administrasi dan operasional atas
penyelenggaraan kegiatan pencadangan areal dan pembinaan potensi kawasan transmigrasi;
f. menyiapkan bahan/data dan mengkoordinasikan kegiatan
di bidang penyiapan pemukiman dan penempatan transmigrasi;
166
g. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas;
h. menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan pencadangan areal dan pembinaan
potensi kawasan transmigrasi; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
BIDANG PEMBINAAN TRANSMIGRASI DAN PENGEMBANGAN
KAWASAN
Pasal 238
(1) Bidang Pembinaan Transmigrasi dan Pengembangan
Kawasan mempunyai tugas menyusun program penyelenggaraan kegiatan di bidang pembinaan transmigrasi
dan pengembangan kawasan yang meliputi pembinaan transmigrasi dan investasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pembinaan transmigrasi dan pengembangan kawasan mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pembinaan transmigrasi, investasi dan pengembangan kawasan, dan pengembangan sosial budaya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pembinaan transmigrasi, investasi dan pengembangan kawasan, dan pengembangan sosial budaya;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan penyiapan pembinaan transmigrasi, investasi dan pengembangan kawasan, dan pengembangan sosial budaya;
d. penyusunan rencana kerja tahunan pembinaan dan pengembangan kawasan meliputi, pengembangan
ekonomi pengembangan sosial budaya,promosi, kemitraan layanan pertanahan investasi dan pengembangan kawasan di wilayah transmigrasi;
e. pelaksanaan kebijakan pembinaan transmigrasi dan pengembangan kawasan meliputi : pengembangan usaha
ekonomi pengembangan sosial budaya, promosi, kemitraan layanan pertanahan investasi dan pengembangan kawasan di wilayah transmigrasi;
f. pelaksanaan standarisasi, bimbingan tehnis dan supervise pembinaan transmigrasi dan pengembangan kawasan meliputi : pengembangan usaha ekonomi
pengembangan social budaya, promosi, kemitraan layanan pertanahan investasi dan pengembangan
kawasan di wilayah transmigrasi; dan g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pembinaan trasmigasi dan pengembangan kawasan
meliputi: : pengembangan usaha ekonomi pengembangan sosial budaya, promosi, kemitraan layanan pertanahan
investasi dan pengembangan kawasan di wilayah transmigrasi.
Paragraf 1 Seksi Pembinaan Transmigrasi
167
Pasal 239
(1) Seksi Pembinaan Transmigrasi mempunyai tugas
membantu kepala bidang dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka pembinaan transmigrasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pembinaan transmigrasi mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pembinaan transmigrasi i; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pembinaan transmigrasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun rencana kegiatan tahunan pembinaan usaha di unit pemukiman transmigrasi;
e. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
pembinaan usaha ekonomi meliputi : pengembangan produksi tanaman pertanian, pengelolahan dan pemasaran hasil pertanian, lembaga ekonomi dan
permodalan serta kewirausahaan; f. melaksanakan pelaksanaan kebijakan pembinaan usaha
ekonomi meliputi : pengembangan produksi tanaman pertanian, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian lembaga ekonomi dan permodalan serta kewirausahaan;
g. melaksanakan pelaksanaan standarlisasi, bimbingan tehnis dan supervise pembinaan usaha ekonmi meliputi : pengembangan produksi tanaman pertanian, pengolahan
dan pemasaran hasil pertanian lembaga ekonomi dan permodalan serta kewirausahaan;
h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pembinaan usaha ekonomi meliputi : pengembangan produksi tanaman pertanian, pengolahan dan pemasaran
hasil pertanian lembaga ekonomi dan permodalan serta kewirausahaan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Investasi dan Pengembangan Kawasan
Pasal 240
(1) Seksi Investasi dan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pelaksanaan kegiatan di bidang Pembinaan Transmigrasi dan Pengembangan
Kawasan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi investasi dan pengembangan kawasan mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi investasi dan pengembangan kawasan;
168
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
investasi dan pengembangan kawasan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun rencana kerja tahunan kegiatan investasi dan
pembangunan kawasan meliputi : Promosi, Publikasi, kemitraan, layanan pertahanan investasi dan pengembangan kawasan;
e. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan kegiatan investasi dan pengembangan kawasan meliputi
: promosi, Publikasi, kemitraan Dinas usaha, msyarakat dan kelembagaan pemerintah, pengukur bidang tanah, pengurus hak atas tanah, Advokasi Pertanahan,
dokumentasi pelayanan pertahanan, investasi, pembangunan dan pengembangan sarana prasarana
permukiman dan kawasan, serta penyerasian lingkungan;
f. melaksanakan Pelaksanaan kebijakan kegiatan investasi
dan pengembangan kawasan meliputi : Promosi, Publikasi, kemitraan Dinas usaha, Masyarakat dan kelembagaan pemerintah, Pengukur bidang tanah,
pengurus hak atas tanah, Advokasi Pertanahan, dokumentasi pelayanan pertanahan, investasi,
pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana permukiman kawasan, serta penyerasian lingkungan;
g. melaksanakan pelaksanaan standarisasi, bimbingan
teknis dan supervise kegiatan investasi dan pengembangan kawasan meliputi : promosi, publikasi, kemitraan dan Dinas usaha masyarakat dan
kelembagaan pemeritah, pengukuran bidang tanah, pengurusan hak atas tanah, advokasi pertanahan,
dokumetasi pelayanan pertanahan, investasi pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pemukiman dan kawasan, serta penyerasian lingkungan;
h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan investasi dan pengembangan kawasan meliputi:
promosi, publikasi, kemitraan Dinas usaha, masyarakat dan kelembagaan pemerintah, pengukur bidang tanah, pengurusan hak atas tanah, advokasi pertanahan,
dokumentasi pelayanan pertanahan, investasi, pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pemukiman dan kawasan, serta penyerasian lingkungan;
dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pengembangan Sosial Budaya
Pasal 241
169
(1) Seksi Pengembangan Sosial Budaya mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pelaksanaan kegiatan di
bidang Seksi Pengembangan Sosial Budaya. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengembangan sosial budaya mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengembangan sosial budaya; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengembangan sosial budaya; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun rencana kerja tahunan kegiatan
pengembangan social budaya meliputi : bantuan Non beras, fasilitas pendidikan, kesehatan, pembinaan seni
budaya pembinaan mental spiritual, kelembagaan pemukiaman transmigrasi, pemerintahan desa, kelembagaan masyarakat dan pemilihan trasmigrasi
teladan dan Pembina UPT Teladan; e. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
kegiatan pengembangan social budaya meliputi :
bantuan pangan Non beras, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, Pembinaan seni budaya, pembinaan mental
spiritual, kelembagaan permukiman transmigrasi, kelembagaan pemerintah desa, kelembagaan masyarakat dan pemilihan transmigran teladan dan Pembina UPT
Teladan; f. melaksanakan pelaksanaan kebijakan kegiatan
pengembangan sosial budaya meliputi : bantuan pangan
non beras, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, pembinana seni budaya, pembinaan mental spiritual,
kelembagaan permukiman transmigrasi, kelembagaan pemerintah desa, kelembagaan masyarakat dan pemilihan transmigran teladan dan Pembina UPT
Teladan; g. melaksanakan pelaksanaan standarisasi, bimbingan
teknis dan supervisi kegiatan pengembangan sosial budaya meliputi : bantuan pangan non beras, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, pembinaan seni budaya,
pembinaan mental spiritual, kelembagaan permukiman transmigrasi, kelembagaan pemerintahan desa, kelembagaan masyarakat dan pemilihan transmigrasi
teladan dan pembinaan UPT Teladan; h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
kegiatan pengembangan sosial budaya meliputi : bantuan pangan non beras, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, pembinaan seni budaya, pembinaan mental
spiritual, kelembagaan permukiman transmigrasi, kelembagaan pemerintah desa, kelembagaan masyarakat
dan pemilihan transmigrasi teladan dan Pembina UPT Teladan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
170
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 242
Kepala Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) mempunyai tugas
melaksanakan tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di
lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai bidang masing-masing.
Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 243
Uraian Tugas dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB XV
DINAS KETAHANAN PANGAN
Bagian Kesatu
DINAS KETAHANAN PANGAN
Pasal 244
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan dibidang ketersediaan dan
kerawanan pangan, distribusi dan cadangan pangan,
konsumsi dan keamanan pangan; b. pelaksanaan kebijakan dibidang ketersediaan dan
kerawanan pangan, distribusi dan cadangan pangan, konsumsi dan keamanan pangan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang
ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan cadangan pangan, konsumsi dan keamanan pangan;
d. pelaksanaan adminstrasi dinas di bidang ketersediaan dan
kerawanan pangan, distribusi dan cadangan pangan, konsumsi dan keamanan pangan;
171
e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIS
Pasal 245
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam
penyelenggaraan tugas kesekretariatan, menyiapkan bahan
pembinaan, koordinasi dan evaluasi serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum.
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan kepegawaian dan umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelyanan administrasi keuangan dan asset serta kepegawaian rumah tangga dan umum;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan
umum; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan uerusan pengelolaan keuangan dan
asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1
Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 246
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas
menyusun program, menghimpun dan mengolah data,
menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem informasi dan dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan
tatalaksana. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian program, keuangan dan asset; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan sub bagian program, keuangan dan asset;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset dengan pihak dan unit terkait;
172
d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan, urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi;
e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang
bergerak maupun tidak bergerak dinas; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program /
perencanaan internal skpd (Renstra);
g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd);
h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) ; i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang bergerak
maupun tidak bergerak dinas; l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan
pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian program, keuangan dan asset; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 247
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK);
e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan; g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan
keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan;
173
i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga BIDANG KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN
Pasal 248
(1) Bidang Ketersediaan Pangan mempunyai tugas; pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di
bidang ketersediaan dan kerawanan pangan. (2). Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang ketersediaan dan kerawanan pangan mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
ketersediaan pangan, sumberdaya pangan dan kerawanan pangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
ketersediaan pangan, sumberdaya pangan dan kerawanan pangan;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan ketersediaan pangan, sumberdaya pangan dan kerawanan pangan;
d. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang ketersediaan,
penanganan kerawanan pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;
f. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang ketersediaan,penanganan kerawanan pangan dan
koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;
g. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang
ketersediaan, penanganan kerawanan pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber
daya pendukung ketahanan pangan lainnya; h. penyiapan pemantapan program di bidang Ketersediaan,
penanganan kerawanan pangan dan koordinasi
penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya; dan
i. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang ketersediaan, penanganan kerawanan pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan,
dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya.
Paragraf 1
Seksi Ketersediaan Pangan
Pasal 249
(1) Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan
174
pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta pemberian pendampingan, pemantauan dan evaluasi di bidamg
peningkatan ketersediaan pangan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi ketersediaan pangan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi ketersediaan pangan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi ketersediaan pangan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melakukan penyiapan bahan koordinasi ketersediaan
pangan dalam rangka menghadapi hari besar keagamaan
nasional (HBKN); e. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang
ketersediaan pangan; f. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan di bidang ketersediaan pangan;
g. melakukan penyiapan data dan informasi untuk penyusunan neraca bahan makanan;
h. melakukan penyiapan data dan informasi untuk
penghitungan pola pangan harapan (PPH) ketersediaan pangan;
i. melakukan penyiapan bahan pengembangan jaringan informasi ketersediaan pangan;
j melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang
ketersediaan pangan; k melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi,
supervisi dan pelaporan kegiatan di bidang ketersediaan
pangan; dan l melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Sumberdaya Pangan
Pasal 250
(1) Seksi Sumberdaya Pangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta pemberian pendampingan, pemantauan dan evaluasi di bidamg
penyediaan infrastruktur dan sumberdaya pangan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi sumberdaya pangan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi sumberdaya pangan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
sumberdaya pangan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait;
175
d. melakukan penyiapan bahan koordinasi penanganan kerawanan pangan;
e. melakukan penyiapan bahan analisis penyediaan infrastruktur pangan dan sumberdaya pendukung
ketahanan pangan lainnya; f. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan
dan sumberdaya pendudkung ketahanan pangan lainnya;
g. melakukan penyiapan bahan pendampingan kegiatan
penyediaan infrastruktur pangan dan sumberdaya pendukung ketahanan pangan lainnya;
h. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan sumberdaya pendukung ketahanan pangan lainnya; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Kerawanan Pangan
Pasal 251
(1) Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta pemberian pendampingan, pemantauan dan evaluasi di bidang peningkatan kerawanan pangan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kerawanan pangan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi kerawanan pangan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kerawanan pangan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan penyiapan bahan koordinasi penanganan kerawanan pangan;
e. melakukan penyiapan bahan analisis penanganan
kerawanan pangan; f. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana
danpelaksanaan kegiatan penanganan kerawanan
pangan; g. melakukan penyiapan bahan intervensi daerah rawan
pangan; h. melakukan penyiapan bahan penyusunan dan analisis
sistem kewaspadaan pangan dan gizi;
i. melakukan penyiapan data dan informasi kerentanan dan ketahanan pangan kabupaten/kota;
i. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang kerawanan pangan;
j. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di bidang kerawanan pangan; dan
176
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
BIDANG DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN
Pasal 252
(1) Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang Distribusi dan Cadangan pangan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang distribusi dan cadangan pangan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan distribusi
pangan, harga pangan dan cadangan pangan;
d. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan;
e. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang distribusi pangan, harga pangan dan cadangan
pangan; f. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang distribusi
pangan, harga pangan dan cadangan pangan;
g. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan;
h. penyiapan pemantapan program di bidang distribusi
pangan, harga pangan dan cadangan pangan; dan i. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan.
Paragraf 1 Seksi Distribusi Pangan
Pasal 253
(1) Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta pemberian
pendampingan, pemantauan dan evaluasi di bidang distribusi pangan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi distribusi pangan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi distribusi pangan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi distribusi pangan;
177
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melakukan penyiapan bahan analisis dibidang distribusi
pangan; e. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan dibidang distribusi pangan;
f. melakukan penyiapan data dan informasi rantai pasok dan jaringan distribusi pangan;
g. melakukan penyiapan pengembangan kelembagaan
distribusi pangan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan;
h. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang distribusi pangan;
i. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di bidang distribusi pangan; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Harga Pangan
Pasal 254
(1) Seksi Harga Pangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta pemberian pendampingan, pemantauan dan evaluasi di bidang harga
pangan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1),seksi harga pangan mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi harga pangan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi harga pangan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melakukan penyiapan bahan koordinasi dibidang
pasokan dan harga pangan;
e. melakukan penyiapan bahan analisis dibidang pasokan dan harga pangan;
f. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
pelaksanaan kegiatan dibidang pasokan dan harga pangan;
g. melakukan penyiapan bahan pengkajian di bidang pasokan dan harga pangan;
h. melakukan penyiapan bahan penyusunan prognosa
neraca pangan; i. melakukan penyiapan pengumpulan data harga pangan
di tingkat produsen dan konsumen untuk panel harga j. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang
pasokan dan harga pangan;
178
k. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pasokan dan harga pangan;
dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Cadangan Pangan
Pasal 255
(1) Seksi Cadangan Pangan mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta pemberian
pendampingan, pemantauan dan evaluasi di bidang cadangan pangan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi cadangan pangan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi cadangan pangan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
cadangan pangan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan penyiapan bahan koordinasi dibidang
cadangan pangan; e. melakukan penyiapan bahan analisis dibidang cadangan
pangan;
f. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan dibidang cadangan pangan;
g. melakukan penyiapan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota (pangan pokok dan pangan pokok local);
h. melakukan penyiapan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota;
i. melakukan penyiapan bahan pendampingan dibidang cadangan pangan;
j. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di bidang dibidang cadangan pangan; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima BIDANG KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN
Pasal 256
(1) Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan konsumsi dan keamanan pangan.
179
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang konsumsi dan keamanan pangan
mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan konsumsi
pangan, penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
konsumsi pangan, penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan konsumsi
pangan, penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan;
d. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang konsumsi pangan, penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan;
e. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang konsumsi pangan, penganekaragaman konsumsi pangan, dan
keamanan pangan; f. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang
konsumsi pangan, penganekaragaman konsumsi pangan,
dan keamanan pangan; g. penyiapan pemantapan program di bidang konsumsi
pangan, penganekaragaman konsumsi pangan, dan
keamanan pangan; dan h. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang konsumsi pangan, penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan.
Paragraf 1
Seksi Konsumsi Pangan
Pasal 257
(1) Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas pokok menata,
melakukan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta pemberian pendampingan, pemantauan dan evaluasi di bidang konsumsi pangan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi konsumsi pangan mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi konsumsi pangan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi konsumsi pangan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
180
d. melakukan penyiapan bahan analisis dibidang konsumsi pangan;
e. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan dibidang konsumsi pangan;
f. melakukan penyiapan penghitungan angka konsumsi pangan per komoditas per kapita per tahun;
g. melakukan penyiapan penghitungan tingkat konsumsi
energi dan protein masyarakat per kapita per tahun; h. melakukan penyiapan bahan pemanfaatan lahan
pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga;
i. melakukan penyiapan bahan penyusunan peta pola konsumsi pangan;
j. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang konsumsi pangan;
k. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di bidang konsumsi pangan; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Pasal 258
(1) Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan, serta
pemberian pendampingan, pemantauan, dan evaluasi dibidang penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi penganekaragaman konsumsi pangan
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi penganekaragaman konsumsi
pangan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi penganekaragaman konsumsi pangan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan penyiapan bahan analisis dalam rangka
promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan local;
e. melakukan penyiapan bahan promosi konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya local;
f. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan gerakan konsumsi pangan non beras dan non terigu;
g. melakukan penyiapan bahan kerjasama antar lembaga pemerintah, swsta, dan masyarakat dalam percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber
daya lokal;
181
h. melakukan penyiapan bahan pengembangan pangan pokok lokal;
i. melakukan penyiapan komunikasi, informasi dan edukasi penganekaragaman konsumsi pangan;
j. melakukan penyiapan bahan pendampingan dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal;
k. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan
pengembangan pangan lokal; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Keamanan Pangan
Pasal 259
(1) Seksi Keamanan Pangan mempunyai tugas tugas
melakukan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantapan, serta pemberian pendampingan, pemantauan, dan evaluasi dibidang
keamanan pangan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi keamanan pangan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi keamanan pangan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi keamanan pangan;
c. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang kelembagaan keamanan pangan,pengawasan keamanan
pangan, dan kerjasama dan informasi keamanan pangan;
d. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang
kelembagaan keamanan pangan,pengawasan keamanan pangan, dan kerjasama dan informasi keamanan pangan;
e. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan pangan,pengawasan keamanan pangan, dan kerjasama
dan informasi keamanan pangan; f. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan
pangan segar yang beredar;
g. melakukan penyiapan bahan untuk sertifikasi jaminan keanmanan pangan segar;
h. melakukan penyiapan bahan jejaring keamanan pangan daerah;
i. melakukan penyiapan bahan komunikasi, informasi dan
edukasi keamanan pangan; j. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang
kelembagaan keamanan pangan,pengawasan keamanan pangan, dan kerjasama dan informasi keamanan pangan;
k. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan
182
pangan,pengawasan keamanan pangan, dan kerjasama dan informasi keamanan pangan; dan
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 260
Kepala Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) mempunyai tugas
pokok melaksanakan tugas pokok Kepala Ketahanan Pangan, di
tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan,
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas dan
mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas Ketahanan
Pangan sesuai bidang masing-masing.
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 261
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB XVI
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Pasal 262
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah
Kabupaten. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan dibidang penataan dan penaatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
kebersihan, pertamanan dan pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup;
b. pelaksanaan kebijakan dibidang penataan dan penaatan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
183
kebersihan, pertamanan dan pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang penataan dan penaatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, kebersihan, pertamanan dan pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup;
d. pelaksanaan adminstrasi dinas di bidang penataan dan
penaatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan, pertamanan dan pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup;
e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua SEKRETARIS
Pasal 263
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam
penyelenggaraan tugas kesekretariatan, menyiapkan bahan
pembinaan, koordinasi dan evaluasi serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum.
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan kepegawaian dan umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelyanan
administrasi keuangan dan asset serta kepegawaian rumah tangga dan umum;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan umum;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan uerusan pengelolaan keuangan dan
asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1 Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 264
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas menyusun program, menghimpun dan mengolah data,
menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem informasi dan dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan
tatalaksana.
184
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
penyusunan program kerja sub bagian program, keuangan dan asset;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan sub bagian program, keuangan dan asset;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan, urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi;
e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik
daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program / perencanaan internal skpd (Renstra);
g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana
kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd); h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) ;
i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD; j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah; k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang bergerak
maupun tidak bergerak dinas;
l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub
bagian program, keuangan dan asset; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 265
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
185
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK); e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat
masuk dan surat keluar; f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan; i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga BIDANG PENATAAN DAN PENAATAN PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PPLH)
Pasal 266
(1) Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas kepala dinas di bidang Penataan dan Penataan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup berdasarkan kebijakan yang telah di tetapkan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang penataan dan penaatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
perencanaan dan kajian dampak lingkungan, pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan dan
penegakan hukum dan lingkungan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan perencanaan dan kajian dampak lingkungan,
pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan dan penegakan hukum dan lingkungan;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan
perencanaan dan kajian dampak lingkungan, pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan dan penegakan hukum dan lingkungan;
d. penyusunan standar, norma, pedoman kerja dan prosedur di bidang perencanaan dan kajian dampak
lingkungan, pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan dan penegakan hukum dan lingkungan;
e. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
perencanaan dan kajian dampak lingkungan, pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan dan
penegakan hukum dan lingkungan.
f. inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam; g. penyusunan dokumen Rencana Perlindungan
Pencemaran Lingkungan Hidup;
186
h. koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM;
i. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH; j. penentuan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup k. pengoordinasian penyusunan tata ruang yang
berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup; l. penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup ; m. sinkronisasi RLPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan
Ekoregion; n. penyusunan Neraca Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup; o. penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah; p. penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup;
q. sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH;
r. penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten;
s. Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan
KLHS; t. fasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS ; u. pemantauan dan evaluasi KLHS;
v. pengoordinasian penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
(Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH);
w. penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL
dan UKL/UPL); x. penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup
yang transparan (komisi penilai, tim pakar dan
konsultan); y. pelaksanaan proses izin lingkungan;
z. penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayan pengaduan dan penyelesaian pengaduan masyarakat;
aa. fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
bb. pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan; cc. penyusunan rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi
pengaduan;
dd. pelaksanaan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil tindak lanjut pengaduan;
ee. Penyelesaian sengketa lingkungan baik di luar
pengadilan maupun melalui pengadilan; ff. Pelaksanaan sosialisasi tata cara pengaduan;
gg. Pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup; hh. penyusunan kebijakan pengawasan terhadap usaha
dan atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
ii. pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
187
jj. pelaksanaan pengawasan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan; kk. pembinaan dan pengawasan terhadap Petugas
Pengawas Lingkungan Hidup Daerah; ll. pembentukan tim koordinasi penegakan hokum
lingkungan
mm. pembentukan tim monitoring dan koordinasi penegakan hokum;
nn. pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup oo. pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran
lingkungan hidup; dan pp. penanganan barang bukti dan penanganan hukum
pidana secara terpadu.
Paragraf 1
Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan
Pasal 267
(1) Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala
bidang Penataan dan Penataan Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH) berdasarkan kebijakan
yang telah ditetapkan dan selanjutnya tugas tersebut di kelolah dan di distribusikan kepada staf dan bertanggung jawab kepada kepala bidang Penataan dan Penataan PPLH.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi perencanaan dan kajian dampak lingkungan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi perencanaan dan kajian dampak
lingkungan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
perencanaan dan kajian dampak lingkungan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam;
e. menyusun dokumen RPPLH; f. mengkoordinasikan dan mengsinkronkan pemuatan
RPPLH dalamRPJP dan RPJM;
g. memantauan dan mengevaluasi pelaksanaan RPPLH; h. menentukan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup; i. mengkoordinasikan penyusunan tata ruang yang
berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup; j. menyusun instrumen ekonomi lingkungan hidup(PDB
& PDRB hijau, mekanisme insentif isinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
k. mensinkronisasi RLPLH Nasional, Pulau/Kepulauan
dan Ekoregion; l. menyusun NSDA dan LH;
188
m. menyusun Status Lingkungan Hidup Daerah; n. menyusun Indeks Kualitas Lingkungan Hidup;
o. melaksanakan sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH;
p. menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi;
q. pengesahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
r. memfasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS;
s. memfasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS;
t. memantau dan evaluasi KLHS; u. mengkoordinasi penyusunan instrumen pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH);
v. melaksanakan penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL);
w. menyusun tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan (komisi penilai, tim pakar dan
konsultan);
x. melaksanakan proses izin lingkungan; dan y. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Pasal 268
(1) Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala
Bidang Penataan dan Penataan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPPLH) berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan dan selanjutnya tugas
tersebut di kelolah dan di distribusikan kepada staf dan bertanggung jawab kepada kepala bidang Penataan dan
Penataan PPLH. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengaduan dan penyelesaian sengketa
lingkungan mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan;
189
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun kebijakan tentang tata cara pelayan
pengaduan dan penyelesaian pengaduan masyarakat; e. memasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan izin
Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup; f. melaksanakan penelaahan dan verifikasi atas
pengaduan;
g. menyusun rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi pengaduan;
h. melaksanakan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil tindak lanjut pengaduan;
i. menyelesaikan sengketa lingkungan baik di luar
pengadilan maupun melalui pengadilan; j. melakukan sosialisasi tata cara pengaduan;
k. mengembangankan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup; dan l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Penegakan Hukum dan Lingkungan
Pasal 269
(1) Seksi Penegakan Hukum dan Lingkungan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas kepala bidang Penataan dan
Penataan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan dan selanjutnya tugas tersebut di kelolah dan di distribusikan
kepada staf dan bertanggung jawab kepada kepala bidang Penataan dan Penataan PPLH.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi penegakan hukum dan lingkungan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi penegakan hukum dan lingkungan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi penegakan hukum dan lingkungan;
190
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun kebijakan pengawasan terhadap usaha dan
atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
e. melaksanakan pengawasan terhadap penerima izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
f. melaksanakan pengawasan tindaklanjut rekomendasi
hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
g. membina dan pengawasan terhadap Petugas Pengawas Lingkungan Hidup Daerah;
h. membentuk tim koordinasi penegakan hokum
lingkungan; i. membentuk tim monitoring dan koordinasi penegakan
hukum; j. melaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
k. melaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup;
l. menanganani barang bukti dan penanganan hukum
pidana secara terpadu; dan m. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat BIDANG KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN PENGELOLAAN
SAMPAH
Pasal 270
(1) Bidang Kebersihan, Pertamanan dan Pengelolaan Sampah
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala
dinas di bidang Kebersihan, Pertamanan dan Pengelolaan Sampah berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang kebersihan, pertamanan dan pengelolaan sampah mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan kebersihan, pertamanan dan pemakaman, pengelolaan
sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun (b3) dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
kebersihan, pertamanan dan pemakaman, pengelolaan
191
sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun (b3) dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan kebersihan, pertamanan dan pemakaman, pengelolaan sampah dan
limbah bahan berbahaya dan beracun (b3) dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup;
d. penyusunan standar, norma, pedoman kerja dan prosedur
di bidang kebersihan, pertamanan dan pemakaman, pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun (b3) dan peningkatan kapasitas lingkungan
hidup;
e. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
kebersihan, pertamanan dan pemakaman, pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun (b3) dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup.
Paragraf 1
Seksi Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman
Pasal 271
(1) Seksi Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas kepala bidang
Kebersihan, Pertamanan dan Pengelolaan Sampah berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan dan selanjutnya
tugas tersebut di kelolah dan di distribusikan kepada staf dan bertanggung jawab kepada kepala bidang Kebersihan, Pertamanan dan Pengelolaan Sampah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kebersihan, pertamanan dan pemakaman mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi kebersihan, pertamanan dan
pemakaman; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
kebersihan, pertamanan dan pemakaman; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan
kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman; e. melaksanakan koordinasi pengembangan di bidang
kebersihan. Pertamanan dan Pemakaman;
f. melakukan kegiatan penataan kebersihan; g. menyusun pedoman teknis, pengawasan dan
pengendalian mutu pada pekerjaan konstruksi pertamanan;
h. menyusun pedoman teknis pelaksanaan pembangunan
peningkatan dan rehabilitasi sarana pertamanan; i. melakukan penataan pemeliharaan dan perawatan rutin
taman; j. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan pemakaman;
192
k. melaksanakan rehabilitasi, peningkatan, pembangunan dan pengembangan pemakaman;
l. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kinerja sarana dan prasarana pemakaman;
m. menyiapkan bahan dan data evaluasi pelaksanaan kegiatan;
n. menyiapkan bahan dan data untuk penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan; dan o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B 3)
Pasal 272
(1) Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala bidang Kebersihan, Pertamanan dan
Pengelolaan Sampah berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan dan selanjutnya tugas tersebut di kelolah dan di distribusikan kepada staf dan bertanggungjawab kepada
kepala bidang Kebersihan, Pertamanan dan Pengelolaan Sampah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun (b3) mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun (b3);
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengelolaan sampah dan limbah bahan berbahaya dan beracun (b3);
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun informasi pengelolaan sampah tingkat kabupaten;
e. menetapkan target pengurangan sampah dan
prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu;
f. merumusankan kebijakan pengurangan sampah;
g. membina pembatasan timbunan sampah kepada produsen/industry;
h. membina penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang mampu diurai oleh proses alam;
i. membina pendaur ulangan sampah;
j. menyediakan fasilitas pendaur ulangan sampah; k. membina pemanfaatan kembali sampah dari produk dan
kemasan produk; l. merumuskan kebijakan penanganan sampah di
kabupaten;
m. mengkoordinasikan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah;
193
n. menyediakan sarana dan prasarana penanganan sampah;
o. memungut retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah;
p. menetapkan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA sampah; q. mengawasi terhadap tempat pemrosesan akhir dengan
sistem pembuangan open dumping;
r. menyusun dan melaksanakan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah;
s. melaksanakan kerjasama dengan kabupaten/kota lain
dan kemitraan dengan Dinas usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan pengelolaan
sampah; t. mengembangankan investasi dalam usaha
pengelolaan sampah;
u. menyusun kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah
yang diselenggarakan oleh swasta; v. melaksanakan perizinan pengolahan sampah,
pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah
yang diselenggarakan oleh swasta; w. merumuskan kebijakan pembinaan dan pengawasan
kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh
pihak lain (Dinas usaha); x. melaksanakan pembinaan dan pengawasan kinerja
pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (Dinas usaha).
y. menyusun kebijakan perizinan penyimpanan
sementara limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten/Kota;
z. melaksanakan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten/Kota;
aa. melaksanakan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten/Kota;
bb. menyusun kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 (pengajuan, perpanjangan,
perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten;
cc. memantau dan pengawasan terhadap pengolahan,
pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah (B3); dan
dd. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 3 Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
Pasal 273
(1) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala bidang Kebersihan, Pertamanan dan Pengelolaan Sampah
berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan dan selanjutnya tugas tersebut di kelolah dan di distribusikan
194
kepada staf dan bertanggungjawab kepada kepala bidang Kebersihan, Pertamanan dan Pengelolaan Sampah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi peningkatan kapasitas lingkungan hidup
mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi peningkatan kapasitas lingkungan
hidup; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
peningkatan kapasitas lingkungan hidup; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyusun kebijakan pengakuan keberadaan
masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
e. mengidentifikasi, verifikasi dan validasi serta
penetapan pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan
hak Masyarakat Hukum Adat (MHA) terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan;
f. melaksanakan komunikasi dialogis dengan MHA; g. membentuk panitia pengakuan Masyarakat Hukum
Adat;
h. menyusun data dan informasi profil MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
i. menyusun kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
PPLH; j. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan,
pengembangan dan pendampingan terhadap MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
k. melaksanakan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
l. menyiapkan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
m. menyiapkan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH; n. mengembangkan materi diklat dan penyuluhan LH; o. mengembangkan metode diklat dan penyuluhan LH;
p. melaksanakan diklat dan penyuluhan LH; q. meningkatkan kapasitas instruktur dan penyuluh
LH; r. mengembangkan kelembagaan kelompok masyarakat
peduli LH;
s. melaksanakan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan;
195
t. menyiapkan sarpras diklat dan penyuluhan LH; u. mengembangkan jenis penghargaan LH;
v. menyusun kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH;
w. melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan; x. membentuk tim penilai penghargaan yang kompeten; y. mendukung program pemberian penghargaan tingkat
provinsi dan nasional; dan z. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Pasal 274
(1) Bidang Pengendalian Pencemaran dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan sebagian Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup di bidang Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bidang pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup mempunyai fungsi;
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan pencemaran lingkungan, kerusakan lingkungan dan pemeliharaan lingkungan hidup;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pencemaran lingkungan, kerusakan lingkungan dan pemeliharaan lingkungan hidup;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan pencemaran lingkungan, kerusakan lingkungan dan pemeliharaan
lingkungan hidup;
d. pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non institusi;
e. pelaksanaan pemantauan kualitas air, udara, tanah serta pesisir dan laut;
f. penentuan baku mutu lingkungan; g. pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberian
informasi, pengisolasian serta penghentian) sumber
pencemar institusi dan non institusi; h. pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan,
remidiasi, rehabilitasi dan restorasi) sumber
pencemar institusi dan non institusi; i. penentuan baku mutu sumber pencemar;
j. pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat;
k. penyusunan kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;
l. pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;
196
m. pelaksanaan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar institusi dan non
institusi; k. penyediaan sarpras pemantauan lingkungan
(laboratorium lingkungan); n. penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan; o. pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan;
p. pelaksanaan penanggulangan (pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian) kerusakan lingkungan;
q. pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remediasi,
rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan; r. pelaksanaan perlindungan sumber daya alam;
s. pelaksanaan pengawetan sumber daya alam; t. pelaksanaan pemanfaatan secara lestari sumber daya
alam;
u. pelaksanaan pencadangan sumber daya alam; v. pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan
iklim; w. pelaksanaan inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan
penyusunan profil emisi Gas Rumah Kaca (GRK);
x. perencanaan konservasi keanekaragaman hayati; y. penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi,
pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian
kerusakan keanekaragaman hayati; z. pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi
keanekaragaman hayati; aa. penyelesaian konflik dalam pemanfaatan
keanekaragaman hayati; dan
bb. pengembangan sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati.
Paragraf 1
Seksi Pencemaran Lingkungan
Pasal 275
(1) Seksi Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pengendalian
Pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup berdasarkan kebijakan yang telah di tetapkan dan selanjutnya tugas tersebut di kelolah dan di distribusikan kepada staf dan
bertanggungjawab kepada kepala bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pencemaran lingkungan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pencemaran lingkungan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pencemaran lingkungan;
197
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pemantauan sumber pencemar
institusi dan non institusi; e. melaksanakan pemantauan kualitas air, udara, tanah
serta pesisir dan laut;
c. menentukan baku mutu lingkungan; d. melaksanakan penanggulangan pencemaran
(pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian)
sumber pencemar institusi dan non institusi; e. melaksanakan pemulihan pencemaran (pembersihan,
remidiasi, rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar institusi dan non institusi;
f. menentukan baku mutu sumber pencemar;
g. mengembangkan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian peringatan akan pencemaran
atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat;
h. menyusun kebijakan pembinaan terhadap sumber
pencemar institusi dan non institusi; i. melaksanakan pembinaan terhadap sumber
pencemar institusi dan non institusi;
j. melaksanakan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar institusi dan non
institusi; k. menyediakan sarana prasarana pemantauan
lingkungan (laboratorium lingkungan); dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Kerusakan Lingkungan
Pasal 276
(1) Seksi Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup berdasarkan
kebijakan yang telah di tetapkan dan selanjutnya tugas tersebut di kelolah dan di distribusikan kepada staf dan
bertanggungjawab kepada kepala bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi kerusakan lingkungan mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi kerusakan lingkungan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kerusakan lingkungan;
198
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menentukan kriteria baku kerusakan lingkungan;
e. melaksanakan pemantauan kerusakan lingkungan; f. melaksanakan penanggulangan (pemberian informasi,
pengisolasian serta penghentian) kerusakan
lingkungan; g. melaksanakan pemulihan (pembersihan, remediasi,
rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan; dan
h. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas ;dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
Pasal 277
(1) Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup berdasarkan
kebijakan yang telah di tetapkan dan selanjutnya tugas tersebut di kelolah dan di distribusikan kepada staf dan
bertanggungjawab kepada kepala bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pemeliharaan lingkungan Hidup mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pemeliharaan lingkungan Hidup; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pemeliharaan lingkungan Hidup;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan perlindungan sumber daya alam; e. melaksanakan pengawetan sumber daya alam; f. melaksanakan pemanfaatan secara lestari sumber daya
alam; g. melaksanakan pencadangan sumber daya alam; h. melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim; i. melaksanakan inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK)
dan penyusunan profil emisi GRK; j. merencanakan konservasi keanekaragaman hayati; k. menetapkan kebijakan dan pelaksanaan konservasi,
pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati;
l. memantau dan pengawasan pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati;
m. menyelesaikan konflik dalam pemanfaatan
keanekaragaman hayati;
199
n. mengembangkan sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati; dan
o. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas ;dan
p. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 278
Kepala Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) mempunyai tugas
melaksanakan tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup, di
tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan,
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas dan
mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas Lingkungan
Hidupsesuai bidang masing-masing.
Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 279
Uraian Tugas dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional
ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB XVII
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Pasal 280
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang penguatan kelembagaan dan sosial budaya masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, dan pemerintahan desa;
200
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penguatan kelembagaan dan sosial budaya masyarakat, pemberdayaan usaha
ekonomi masyarakat, dan pemerintahan desa; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penguatan
kelembagaan dan sosial budaya masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, dan pemerintahan desa;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang penguatan kelembagaan dan sosial budaya masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat, dan
pemerintahan desa; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua
SEKRETARIAT
Pasal 281
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas
melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan perencanaan program, pengelolaan keuangan, asset, pengelolaan umum dan kepegawaian di lingkungan dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja, pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan umum dan kepegawaian;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan dan asset, umum, kepegawaian dan
rumah tangga; d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan
keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah
tangga; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas
terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1
Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 282
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas
menyusun program, menghimpun dan mengolah data, menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem informasi dan
dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan tatalaksana.
201
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian program, keuangan dan asset
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian program, keuangan dan asset; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan sub bagian program, keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset
dengan pihak dan unit terkait; d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan,
urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi; e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik
daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang
bergerak maupun tidak bergerak dinas; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program /
perencanaan internal skpd (Renstra); g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana
kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd);
h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) ;
i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan
pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian program, keuangan dan asset; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 283
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
202
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK); e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat
masuk dan surat keluar; f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan; i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga BIDANG PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN
SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
Pasal 284
(1) Bidang Penguatan Kelembagaan dan Sosial Budaya
Masyarakat mempunyai tugas penyiapan bahan pembinaan,
koordinasi dan evaluasi serta pengatur penyelenggaraan kegiatan di bidang penguatan kelembagaan dan sosial budaya
masyarakat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), bidang penguatan kelembagaan dan sosial budaya
masyarakat mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan penguatan
kelembagaan masyarakat, pemberdayaan lembaga
kemasyarakatan. dan pengembangan kehidupan sosial budaya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan penguatan kelembagaan masyarakat, pemberdayaan lembaga kemasyarakatan. dan pengembangan kehidupan
sosial budaya; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan penguatan
kelembagaan masyarakat, pemberdayaan lembaga kemasyarakatan. dan pengembangan kehidupan sosial budaya;
d. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan urusan penguatan kelembagaan masyarakat, pemberdayaan lembaga kemasyarakatan. dan
pengembangan kehidupan sosial budaya; e. perumusan pelaksanaan tugas tehnis dan operasional di
bidang penguatan kelembagaan dan sosial budaya masyarakat;
f. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dibidang penguatan
kelembagaan dan sosial budaya masyarakat; g. pemantauan pelaksanan tugas dibidang penguatan
kelembagaan dan sosial budaya masyarakat; h. pengendalian, pengawasan pelaksanaan tugas di bidang
penguatan kelembagaan dan sosial budaya masyarakat;
203
i. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang penguatan kelembagaan dan sosial budaya
masyarakat;
Paragraf 1 Seksi Penguatan Kelembagaan Masyarakat
Pasal 285
(1) Seksi Penguatan Kelembagaan Masyarakat mempunyai tugas
pokok menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi serta malakukan pemantauan penyelenggaraan kegiatan di bidang
penguatan kelembagaan masyarakat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi penguatan kelembagaan masyarakat
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi penguatan kelembagaan masyarakat; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
penguatan kelembagaan masyarakat; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menghimpun data, mengklarifikasi dan melakukan
analisis terhadap kegiatan lembaga masyarakat, pendataan dan pembinaan partisipasi masyarakat dan pelatihan masyarakat;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan lomba desa/kelurahan, musrenbang/musbangdes, bulan bakti gotong royong masyarakat serta profil desa, profil
kelurahan dan tata ruang; f. menyiapkan bahan koordinasi untuk pelaksanaan
kegiatan lembaga masyarakat, pendataan dan pembinaan partisipasi masyarakat dan pelatihan masyarakat;
g. menyiapkan bahan pertimbangan tehnis sebagai
kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan lembaga masyarakat, pendataan dan pembinaan partisipasi
masyarakat dan pelatihan masyarakat; h. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan; i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi penguatan kelembagaan masyarakat;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan
Pasal 286
(1) Seksi Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan koordinasi, evaluasi serta menyusun program pada seksi Pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan.
204
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pemberdayaan lembaga kemasyarakatan
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pemberdayaan lembaga kemasyarakatan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pemberdayaan lembaga kemasyarakatan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menghimpun data, mengklarifikasikan dan melakukan analisis terhadap kegiatan seksi pemberdayaan lembaga kemasyarakatan;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi untuk kegiatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyakatan;
f. menyiapkan bahan pertimbangan tehnis sebagai kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan;
g. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan; h. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi
pemberdayaan lembaga kemasyarakatan; i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya
Pasal 287
(1) Seksi Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya mempunyai
tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi serta melakukan pemantauan penyelenggaraan kegiatan dibidang pengembangan kehidupan sosial budaya.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengembangan kehidupan sosial budaya
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengembangan kehidupan sosial
budaya; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengembangan kehidupan sosial budaya; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menghimpun data, mengklarfikasi dan melakukan analisis
terhadap kegiatan pengembangan kehidupan sosial budaya;
e. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kegiatan pengembangan kehidupan sosial budaya;
f. menyiapkan bahan koordinasi untuk pelaksanaan
kegiatan bidang pengembangan kehidupan sosial budaya;
205
g. menyiapkan bahan pertimbangan tehnis sebagai kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan bidang
pengembangan kehidupan sosial budaya; h. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan;
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pengembangan kehidupan sosial budaya; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat BIDANG PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI MASYARAKAT
Pasal 288
(1) Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas melakukan dan mengendalikan serta
mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pengembangan usaha ekonomi masyarakat, penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal. dan
pemetaan kebutuhan dan pengkajian tehnologi tepat guna;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
pengembangan usaha ekonomi masyarakat, penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal. dan pemetaan kebutuhan dan pengkajian tehnologi tepat
guna; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan penguatan
pengembangan usaha ekonomi masyarakat, penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal. dan pemetaan kebutuhan dan pengkajian tehnologi tepat
guna; d. perumusan pelaksanaan tugas tehnis dan operasional di
bidang pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat; e. pemantauan pelaksanan tugas dibidang pemberdayaan
usaha ekonomi masyarakat;
f. pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat;
g. pembinaan penilaian kinerja bawahan serta sasaran
kerja pegawai negeri sipil. h. pengendalian, pengawasan pelaksanaan tugas di bidang
pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat; i. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas di
bidang pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat;
Paragraf 1
Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat
Pasal 289
206
(1) Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat melaksanakan tugas mennyiapkan bahan pembinaan
koordinasi, evaluasi serta menyusun program pada seksi pengembangan usaha ekonomi masyarakat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengembangan usaha ekonomi masyarakat mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengembangan usaha ekonomi masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengembangan usaha ekonomi masyarakat; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menghimpun data, mengklarifikasikan dan melakukan
analisis terhadap kegiatan bidang pengembangan usaha ekonomi masyarakat;
e. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kegiatan :
peningkatan sumber daya manusia pengelola Dinas usaha milik desa, usaha ekonomi desa simpan pinjam dan lembaga simpan pinjam berbasis masyarakat;
f. menginventarisir jenis potensi usaha ekonomi masyarakat;
g. menyiapkan fasilitas permodalan bagi kelompok usaha ekonomi masyarakat;
h. meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana ekonomi
masyarakat melalui program pembangunan pasar desa dan pembangunan kantong produksi serta pembangunan lembaga desa;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi untuk kegiatan pengembangan usaha ekonomi masyarakat;
j. menyiapkan bahan pertimbangan tehnis sebagai kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha ekonomi masyarakat;
k. melaksanakan monitoring dan evalasi kegiatan; l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pengembangan usaha ekonomi masyarakat; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Penanggulangan Kemiskinan dan Desa Tertinggal
Pasal 290
(1) Seksi Penanggulangan Kemiskinan dan Desa Tertinggal
mempunyai tugas pokok melakukan dan mengendalikan serta mengevaluasi pengendalian program kegiatan
penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi penanggulangan kemiskinan dan desa
tertinggal mempunyai fungsi:
207
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi penanggulangan kemiskinan dan
desa tertinggal; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengkoordinasikan dengan instansi terkait dalam rangka
penanggulangan kemisknan daerah; e. menghimpun data, mengklarifikasi dan melakukan
analisis terhadap kegiatan penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal;
f. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan : pendataan
rumah tangga miskin, program nasional pembangunan masyarakat pedesaan, pelatihan keterampilan
masyarakat, bimbingan usaha masyarakat miskin desa tertinggal;
g. menyiapkan bahan koordinasi untuk pelaksanaan
kegiatan penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal;
h. menyiapkan bahan pertimbangan tehnis sebagai
kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal;
i. melaksankan monitoring dan evaluasi kegiatan; j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pemetaan Kebutuhan dan Pengkajian Tehnologi Tepat
Guna (TTG)
Pasal 291
(1) Seksi Pemetaan Kebutuhan dan Pengkajian Tehnologi Tepat
Guna mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan,
koordinasi dan evaluasi serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan pemetaan kebutuhan dan
pengkajian tehnologi tepat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi pemetaan kebutuhan dan pengkajian tehnologi
tepat guna menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
208
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pemetaan kebutuhan dan pengkajian
tehnologi tepat guna; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pemetaan kebutuhan dan pengkajian tehnologi tepat guna;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menghimpun data, mengklarifikasi dan melakukan
analisis terhadap kegiatan pemetaan kebutuhan dan pengkajian tehnologi tepat;
e. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kegiatan : sumber daya lokal, gelar teknologi tepat guna tingkat nasional, fasilitas kemitraan usaha mikro dan menengah;
f. menyiapkan bahan koordinasi untuk pelaksanaan kegiatan bidang pemetaan kebutuhan dan pengkajian
tehnologi tepat; g. menyiapkan bahan pertimbangan tehnis sebagai
kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan bidang pemetaan
kebutuhan dan pengkajian tehnologi tepat; h. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan; i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pemetaan kebutuhan dan pengkajian tehnologi tepat
guna; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
BIDANG PEMERINTAHAN DESA
Pasal 292
(1) Bidang Pemerintahan Desa mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
perencanaan, operasional, pembagian tugas, pemberian petunjuk, pengaturan, pengevaluasian dan pelaporan tugas-
tugas dibidang pemerintahan desa yang meliputi seksi administrasi pemerintahan desa, seksi penataan desa dan seksi kerjasama desa.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang pemerintahan desa mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
administrasi pemerintahan desa, penataan desa. dan kerjasama desa;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan administrasi pemerintahan desa, penataan desa. dan kerjasama desa;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan penguatan pengembangan usaha ekonomi masyarakat,
penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal. dan pemetaan kebutuhan dan pengkajian tehnologi tepat guna;
d. penyiapan rencana kerja bidang untuk menjadi pedoman pelaksanaan tugas;
209
e. pembagian tugas kepada seksi-seksi sesuai dengan tugasnya masing-masing;
f. pemberian petunjuk terhadap penyelenggaraan bidang pemerintahan desa;
g. pelaksanaan tugas operasional bidang pemerintahan desa;
h. pengendalian, pengawasan pelaksanaan tugas di bidang
pemerintahan desa; dan i. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas di
bidang pemerintahan desa;
Paragraf 1
Seksi Administrasi Pemerintahan Desa
Pasal 293
(1) Seksi Administrasi Pemerintahan Desa mempunyai tugas
memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, membuat laporan dan merencanakan pelaksanaan tugas seksi Administrasi Pemerintahan Desa;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi administrasi pemerintahan desa mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi administrasi pemerintahan desa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi administrasi pemerintahan desa;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. memberi petunjuk pelaksanaan program kerja tahunan dibagian seksi administrasi pemerintahan desa;
e. membagi tugas terhadap penyelenggaraan pada bagian seksi administrasi pemerintahan desa;
f. membimbing pelaksanaan tugas bidang pemerintahan
desa; g. melakukan bimbingan teknis, pembinaan dan
memfasilitasi RKP, RPJMD, LKPJ, LKPD, LPPD kepala desa;
h. memfasilitasi peningkatan kapasitas aparatur
pemerintahan desa; i. membina dan mendampingi pemerintahan desa dalam
pembangunan desa untuk memastikan penyerapan
APBD desa sesuai peraturan perundang-undangan; j. menghimpun data dan bahan untuk kegiatan
administrasi pemerintahan desa; k. memeriksa, mengecek dan mengoreksi tugas-tugas yang
dilaksanakan pada bagian seksi administrasi
pemerintahan desa; l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi administrasi pemerintahan desa; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
210
Paragraf 2 Seksi Penataan Desa
Pasal 294
(1) Seksi Penataan Desa mempunyai tugas memeriksa,
mengecek, mengoreksi, mengontrol, membuat laporan dan
merencanakan pelaksanaan tugas seksi penataan desa. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi penataan desa mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi penataan desa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi penataan desa;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan dan mengkoordinasikan dengan satker
terkait dalam penyelesaian permasalahan di
pemerintahan desa/kelurahan dan inventarisi; e. menyusun dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka
pembentukan, pemekaran, penggabungan dan
penghapusan desa dan kelurahan; f. melaksanakan dan memfasilitsi pemekaran desa dan
kelurahan; g. melakukan bimbingan teknis, pembinaan dan
memfasilitasi kegiatan penegasan pembatasan desa;
h. memfasilitasi peningkatan sarana dan prasarana desa; i. melakukan kordinasi secara horizontal maupun vertikal
baik satker secara intern maupun ekstern;
j. menerima laporan dan memberi pertimbangan saran dan masukan terhadap atasan atas penyelenggaraan
penataan desa; k. memberikan laporan/evaluasi kinerja lurah dalam
melaksanakan penyelenggaraan kelurahan sesuai dengan
aturan yang berlaku kepada satker terkait;
l. melakukan evalusi terhadap rancangan peraturan desa
dan menyampaikan kembali ke pemerintahan desa untuk
dapat di berlakukan atau tidak dapat di berlakukan peraturan desa tersebut; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi penataan desa; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Kerjasama Desa
Pasal 295
211
(1) Seksi Kerjasama Desa mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi serta melakkukan pemantauan
penyelenggaraan kegiatan di bidang pemerintahan desa. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi kerjasama desa mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi kerjasama desa;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kerjasama desa;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melakukan pembagian tugas kepada bawahan dan
monitoring serta evaluasi terhadap kinerja bawahan
sesuai dengan aturan yang berlaku; e. menerima laporan dan memberi pertimbangan saran dan
masukan terhadap atasan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan;
f. membuat laporan dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan tugas yang diberikan oleh kepala bidang; g. melakukan bimbingan teknis, pembinaan dan
memfasilitasi kegiatan seksi kerjasama desa terhadap
pemerintahan desa; h. memfasilitasi penyusunan peraturan perundang-
undangan pada seksi kerjasama desa; i. menghimpun data dan bahan untuk kegiatan kerjasama
desa;
j. memeriksa, mengecek dan mengoreksi tugas-tugas yang dilaksanakan pada bagian seksi kerjasama desa;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi kerjasama desa; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 296
Kepala Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di tingkat pelaksanaan tehnis operasional
di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sesuai bidang masing-masing.
Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional
212
Pasal 297
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional
ditetapkan dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang Jabatan Fungsional.
BAB XVIII DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
PINTU KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
PINTU
Pasal 298
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang Pengawasan dan pengendalian penanaman modal, bidang perencanaan dan pengembangan iklim penanaman modal dan bidang
promosi dan kerjasama penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang Pengawasan dan pengendalian penanaman modal, bidang perencanaan dan pengembangan iklim penanaman modal dan bidang
promosi dan kerjasama penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
Pengawasan dan pengendalian penanaman modal, bidang perencanaan dan pengembangan iklim penanaman modal
dan bidang promosi dan kerjasama penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang Pengawasan
dan pengendalian penanaman modal, bidang perencanaan dan pengembangan iklim penanaman modal dan bidang
promosi dan kerjasama penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua SEKRETARIS
Pasal 399
213
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan
perencanaan program, pengelolaan keuangan, asset, pengelolaan umum dan kepegawaian di lingkungan dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan umum dan kepegawaian;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan dan asset, umum, kepegawaian dan rumah tangga;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah
tangga; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan
asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1
Sub Bagian Perencanaan Program
Pasal 300
(1) Sub bagian perencanaan program mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan data,
identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perencanaan, dan melakukan penyiapan bahan monitoing, evaluasi dan
pelaporan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian perencanaan Program mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian perencanaan program; b. melaksanakan penghimpunan peraturan perundang-
undangan, pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan
penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pembinaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana kerja yang
meliputi pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
e. melaksanakan penyiapan tugas teknis pengumpulan
data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
214
f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan; g. melaksanakan penyiapan laporan seluruh proses
perencanaan program; h. melaksanakan penyusunan lakip di lingkungan instansi
terkait; i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub
bagian perencanaan program; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan dan Aset
Pasal 301
(1) Sub bagian keuangan dan asset mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis administrasi dan
pengelolaan keuangan dan asset; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian keuangan dan aset mempunyai
fungsi: a. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian keuangan dan asset;
b. penghimpunan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dn petunjuk pelaksanaan
pengelolaan keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan
pengelolaan keuangan dan asset;
e. melakukan urusan perbendaharaan, serta verifikasi dan administrasi pengelolaan keuangan dan asset;
f. mengelola tata usaha keuangan dan asset serta penyiapan pembayaran gaji pegawai;
g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan keuangan dan
asset; h. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan
keuangan dan asset; i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset
di lingkungan sub bagian keuangan dan asset; j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Paragraf 3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 302
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian
mempunyai fungsi:
215
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian umum dan kepegawaian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan
gaji berkala, impassing ligkungan dinas; d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK); e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat
masuk dan surat keluar; f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan; i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian; dan j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
Bagian Ketiga BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PENANAMAN MODAL
Pasal 303
(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal
mempunyai tugas pembinaan pelayanan, pemantauan dan
fasilitas pelayanan perizinan serta pelaksanaan pengawasan kebijakan penanaman modal dan pelayanan perizinan satu
pintu. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pengawasan dan pengendalian
penanaman modal mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pemantauan dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal, pengawasan pelaksanaan penanaman modal, pembinaan pelaksanaan penanaman modal;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal, pengawasan pelaksanaan penanaman modal,
pembinaan pelaksanaan penanaman modal; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan pemantauan
dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal, pengawasan pelaksanaan penanaman modal, pembinaan pelaksanaan penanaman modal;
d. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan penanaman
modal, pengawasan pelaksanaan penanaman modal, pembinaan pelaksanaan penanaman modal; dan
e. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas pemantauan dan pengendalian pelaksanaan penanaman
216
modal, pengawasan pelaksanaan penanaman modal, pembinaan pelaksanaan penanaman modal
f. pelaksanaan koordinasi dalam penilaian penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu lintas
kabupaten; g. pemberian pelayanan administrasi dan kerjasama dalam
rangka pelaksanaan penanaman modal dan pelayanan
perizinan terpadu satu pintu bidang pengawasan dan pengendalian;
h. pengumpulan data tentang perencanaan penanaman
modal; i. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan pemanfaatan fasilitas penanaman modal yang diberikan;
j. penyusunan statistik dan laporan penanaman modal;
k. penyelesaian administrasi pemberian persetujuan penanaman modal serta perubahan sesuai dengan
kewenangan pemerintah daerah; l. penyiapan pembinaan fasilitas bagi penanaman modal
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku; m. penyelesaian administrasi pemberian izin bagi kegiatan
penanaman modal sesuai dengan kewenangannya.
Paragraf 1
Seksi Pemantauan dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
Pasal 304 (1) Seksi Pemantauan dan Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal mempunyai tugas pemantauan dan pengendalian terhadap pelaksanaan penanaman modal dan
pelayan perizinan serta penggunaan fasilitas yang diberikan pemerintah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pemantauan dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pemantauan dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pemantauan dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pengumpulan data rencana dan pelaksanaan penanaman modal;
e. melakukan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
217
f. melakukan pemantauan realisasi penanaman modal melalui laporan kegiatan penanaman modal berdasarkan
sektor usaha dan wilayah; g. melaksanakan pengendalian di lapangan secara reguler
dan insidentil sesuai dengan kebutuhan; h. mengelola data dan informasi hasil pemantauan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan penanaman
modal; a. menyusun laporan hasil analisis pelaksanaan
penanaman modal;
j. membina, memonitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pemantauan dan pengendalian
perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal; k. mengoordinasikan dan mengkonsultasikan pemantauan
dan pengendalian penanaman modal PMA/PMDN di
daerah; l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pemantauan dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal
Pasal 305
(1) Seksi Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai tugas pengawasan terhadap pelaksanaan penanaman modal dan pelayanan perizinan dan non
perizinan serta penggunaan fasilitas yang di berikan pemerintah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengawasan pelaksanaan penanaman modal mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengawasan pelaksanaan
penanaman modal; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengawasan pelaksanaan penanaman modal; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pengawasan dan kepatuhan perusahaan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; e. melakukan pengawasan atas kewajiban perusahaan
sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan
perundang-undangan; f. melakukan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
dan perizinan; g. melaksanakan pengawasan di lapangan secara regular
dan insidentil sesuai dengan kebutuhan terhadap
pengawasan penanaman modal dan perizinan satu pintu;
218
h. mengelola data dan informasi hasil pengawasan pelaksanaan penanaman modal daerah;
i. menyusun laporan hasil análisis pelaksanaan pengawasan penanaman modal dan perizinan;
j. membina, memonitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengawasan pelaksanaan penanaman modal di daerah; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal
Pasal 306
(1) Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai tugas membantu melaksanakan pembinaan
perusahaan penanaman modal dan evaluasi terhadap laporan kegiatan penanaman modal serta melakukan pengecekan terhadap kebenaran laporan yang di sampaikan
oleh para investor/perusahaan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pembinaan pelaksanaan penanaman
modal mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pembinaan pelaksanaan penanaman modal;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pembinaan pelaksanaan penanaman modal;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. membantu menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan terhadap pelaksanaan penanaman modal/investor yang memperoleh persetujuan pemerintah;
e. membantu menghimpun laporan-laporan yang disampaikan oleh penanam modal tentang laporan
kegiatan penanaman modal; f. membantu melakukan evaluasi laporan produksi dan
ekspor yang dilakukan oleh investor dan kegiatan
penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri;
g. memberikan bimbingan teknis tentang pengisian laporan
kegiatan penanaman modal kepada perusahaan penanaman modal asing dan penanaman modal dalam
negeri; h. membuat laporan realisasi perkembangan perusahaan
penanaman modal asing dan penanaman modal dalam
negeri; i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pembinaan pelaksanaan penanaman modal; dan
j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
219
Bagian Keempat BIDANG PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN IKLIM
PENANAMAN MODAL
Pasal 307
(1) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman
Modal mempunyai tugas perencanaan, pelaksanaan kebijakan penanaman modal, konsolidasi dan pengkajian rencana investasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang perencanaan dan pengembangan iklim
penanaman modal mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
perencanaan penanaman modal, pengembangan
investasi penanaman modal, pemberdayaan usaha; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
perencanaan penanaman modal, pengembangan investasi penanaman modal, pemberdayaan usaha;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan perencanaan
penanaman modal, pengembangan investasi penanaman modal, pemberdayaan usaha;
d. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan
perencanaan penanaman modal, pengembangan investasi penanaman modal, pemberdayaan usaha;
e. pelaksanaan sosialisasi kebijakan penanaman modal; f. pengembangan iklim usaha serta langkah-langkah
reformasi dan deregulasi di bidang penanaman modal;
g. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan iklim investasi potensi sumber daya daerah dan identifikasi peluang-peluang penanaman modal;
h. pengembangan potensi dan peluang penanaman modal, pelayanan perizinan di daerah dengan memberdayakan
Dinas usaha melalui pembinaan penanaman modal dan pelayanan perizinan antara lain: meningkatkan kemitraan, daya saing serta menyebarkan yang seluas-
luasnya; dan i. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas.
Paragraf 1
Seksi Perencanaan Penanaman Modal
Pasal 308 (1) Seksi Perencanaan Penanaman Modal mempunyai tugas
menganalisis dan menyusun kebijakan di bidang usaha, sistim insentif dan administrasi penanaman modal.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi perencanaan penanaman modal mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi perencanaan penanaman modal;
220
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
perencanaan penanaman modal; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan pengumpulan data, análisis dan penyusunan
rencana umum, rencana strategis dan rencana pengembangan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha;
e. melakukan pengumpulan data, análisis dan penyusunan rencana umum, rencana strategis dan rencana
pengembangan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor wilayah;
f. melaksanakan evaluasi terhadap rencana umum,
rencana strategis dan rencana pengembangan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor
usaha; g. melaksanakan evaluasi terhadap rencana umum,
rencana strategis dan rencana pengembangan
penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor wilayah;
h. menyusun kerjasama dunia usaha dalam melakukan
penanaman modal; i. membina, mengendalikan, memonitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas; dan j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pengembangan Investasi Penanaman Modal
Pasal 309
(1) Seksi Pengembangan Investasi Penanaman Modal
mempunyai tugas mengidentifikasi dan pemetaan potensi
usaha, ketersediaan lahan, sarana dan prasarana penunjang penanaman modal serta pendokumentasiannya termasuk
secara elektronik. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengembangan investasi penanaman
modal mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengembangan investasi penanaman
modal; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan investasi penanaman modal;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengidentifikasi dan pemetaan potensi usaha, ketersediaan lahan, sarana dan prasarana penunjang penanaman modal di sektor primer dan tersier serta
pendokumentasiannya termasuk secara elektronik;
221
e. mengidentifikasi dan pemetaan potensi usaha, ketersediaan lahan, sarana dan prasarana penunjang
penanaman modal di sektor sekunder serta pendokumentasiannya;
f. mengumpulkan data potensi daerah, potensi investasi daerah yang berpotensi untuk dikembangkan;
g. mengelola sumber daya alam yang potensial untuk
ditawarkan kepada investor; h. menyiapkan data untuk menyusun profil komoditi
unggulan profil investor;
i. menyiapkan bahan pengembangan penanaman modal di kabupaten poso;
j. mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang penanaman modal;
k. mengkaji dan meneliti sumber daya/potensi daerah; l. menyiapkan bahan makalah bahan seminar,
symposium, temu usaha dan lain-lain; m. menyiapkan data untuk informasi penanaman modal
dan pelayanan perizinan yang terinformasi dengan
sistim penanaman modal dan pelayanan perizinan pemerintah pusat dan provinsi;
n. melaksanakan pembinaan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan o. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pemberdayaan Usaha
Pasal 310
(1) Seksi Pemberdayaan Usaha mempunyai tugas membantu
melakukan pengumpulan data, pengelolaan, analisis dalam rangka pengembangan peluang dan potensi daerah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Pemberdayaan Usaha mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi Pemberdayaan Usaha;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi Pemberdayaan Usaha;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan pengumpulan data, análisis pelakuk usaha mikro, kecil, menengah, besar dan koperasi;
e. melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha mikro,
kecil, menengah, besar dan koperasi dalam rangka pengembangan peluang dan potensi penanaman modal
daerah; f. mengumpulkan data potensi daerah, potensi investasi
daerah yang berpotensi untuk dikembangkan;
g. mengkaji data dan informasi bahan pemberdayaan usaha;
222
h. menyusun dan mengusulkan rencana pemberdayaan usaha dalam rangka penanaman modal,
mengembangkan peluang dan potensi penanaman modal dengan memberdayakan usaha daerah dan memfasilitasi
usaha daerah dalam mengembangkan potensi penanaman modal;
i. melaksanakan bimbingan dan komunikasi efektif dengan
dunia usaha, calon penanam modal dan para penanam modal;
j. melaksanakan kajian pengembangan pemberdayaan
usaha bidang penanaman modal; k. melaksanakan pengembangan peluang dan potensi
penanaman modal dengan memberdayakan usaha daerah;
l. mengoordinasikan, mengkonsultasikan dan
memfasilitasi usaha daerah dalam rangka pengembangan peluang dan potensi penanaman modal
daerah; m. mengevaluasi pengembangan peluang dan potensi
penanaman modal daerah melalui pemberdayaan usaha
daerah; n. melaksanakan pembinaan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
o. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
BIDANG PROMOSI DAN KERJASAMA PENANAMAN MODAL
Pasal 311
(1) Bidang Promosi dan Kerjasama Penanaman Modal mempunyai tugas kegiatan promosi, penerangan,
komunikasi dan kerjasama penanaman modal di dalam dan luar negeri guna meningkatkan dan mengarahkan investasi serta memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada calon
penanam modal. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang promosi dan kerjasama penanaman modal mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pengembangan promosi penanaman modal, kerjasama
penanaman modal, sarana prasarana promosi penanaman modal;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pengembangan promosi penanaman modal, kerjasama penanaman modal, sarana prasarana promosi
penanaman modal; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan
pengembangan promosi penanaman modal, kerjasama penanaman modal, sarana prasarana promosi penanaman modal;
d. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan pengembangan promosi penanaman modal, kerjasama
223
penanaman modal, sarana prasarana promosi penanaman modal;
e. penyusunan program promosi dan kerjasama ekonomi di bidang penanaman modal;
f. penyiapan bahan kebijakan penanaman modal di dalam menghadapi forum internasional;
g. pelaksanaan promosi penanaman modal di dalam dan
luar negeri; h. penyebarluasan informasi penanaman modal melalui
multimedia;
i. peluang kerjasama teknis dan ekonomi untuk mendukung pengembangan penanaman modal;
j. pelaksanaan kerjasama pengelolaan bidang penanaman modal dengan kabupaten/kota;
k. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas bidang promosi dan kerjasama; dan
l. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan pameran/promosi baik dalam maupun luar negeri lintas satuan kerja perangkat daerah.
Paragraf 1
Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal
Pasal 312
(1) Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal mempunyai
tugas menganalisis dan menyusun kebijakan di bidang
usaha, sistim insentif dan administrasi penanaman modal. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengembangan promosi penanaman
modal mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengembangan promosi penanaman modal;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan promosi penanaman modal;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan pengumpulan data, analisis dan penyusunan kebijakan/strategi promosi penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha;
e. melakukan pengumpulan data, analisis dan penyusunan kebijakan/strategi promosi penanaman modal lingkup
daerah berdasarkan wilayah; f. membina, mengkoordinasikan, mengkonsultasikan dan
memfasilitasi pengembangan promosi penanaman modal
daerah; g. melakukan evaluasi pengembangan promosi penanaman
modal daerah; h. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan
promosi penanaman modal daerah;
i. membina, mengendalikan, memonitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
224
j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Kerjasama Penanaman Modal
Pasal 313
(1) Seksi Kerjasama Penanaman Modal mempunyai tugas
melaksanakan hubungan kerjasama dengan instansi, Dinas
dan lembaga lainnya di bidang penanaman modal baik di dalam negeri maupun luar negeri.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kerjasama penanaman modal mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi seksi kerjasama penanaman modal;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi seksi kerjasama penanaman modal;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan teknis sebagai upaya meningkatkan hubungan kerjasama antara instansi terkait di dalam
pengembangan penanaman modal; e. melaksanakan penyelenggaraan hubungan kerjasama
antara dunia usaha;
f. menyiapkan, menyusun dan menyajikan data informasi tentang minat calon penanam modal;
g. melaksanakan tindak lanjut hasil kegiatan temu usaha
dan hasil promosi yang telah mengadakan kesepakatan kerjasama;
h. melaksanakan pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
i. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Sarana Prasarana Promosi Penanaman Modal
Pasal 314
(1) Seksi Sarana Prasarana Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas membantu menyiapkan bahan-bahan dan atau materi promosi/pameran serta menginventarisasi
keunggulan-keunggulan produk daerah dan potensi serta peluang investasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kerjasama penanaman modal mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi kerjasama penanaman modal;
225
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
kerjasama penanaman modal; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan penyiapan bahan sarana prasarana promosi;
e. melakukan publikasi dan distribusi bahan-bahan promosi;
f. mengkoordinasikan, mengkonsultasikan dan
memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana promosi penanaman modal;
g. mengevaluasi pelaksanaan penyediaan sarana prasarana promosi penanaman modal;
h. menyusun laporan pelaksanaan penyediaan sarana
prasarana promosi penanaman modal; i. melaksanakan pembinaan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam BIDANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN
PERIZINAN DAN NON PERIZINAN
Pasal 315
(1) Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan mempunyai tugas mengelola semua bentuk
pelayanan perizinan dan non perizinan di bidang penanaman modal dengan sistem terpadu serta di daerah
dengan sistem terpadu serta memberikan akses cepat, mudah, murah, transparan dan dapat terjangkau serta melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
simplifikasi, keamanan dan kepastian. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pelayanan perizinan dan non perizinan 1 , pelayanan perizinan dan non perizinan II, pengaduan dan pelaporan layanan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pelayanan perizinan dan non perizinan 1 , pelayanan
perizinan dan non perizinan II, pengaduan dan pelaporan layanan;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan pelayanan
perizinan dan non perizinan 1 , pelayanan perizinan dan non perizinan II, pengaduan dan pelaporan layanan;
d. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan pelayanan perizinan dan non perizinan 1 , pelayanan perizinan dan non perizinan II, pengaduan dan
pelaporan layanan;
226
e. pelayanan atas permohonan perizinan dan non perizinan;
f. percepatan waktu proses penyelesaian tidak melebihi standar waktu yang telah ditetapkan;
g. penetapan biaya pelayanan tidak melebihi dari ketentuan yang telah ditetapkan;
h. penjelasan prosedur pelayanan dapat di telusuri dan
diketahui setiap tahapan proses pemberian perizinan dan non perizinan sesuai dengan urutan prosedurnya;
i. pemberian hak kepada investor dan masyarakat untuk
memperoleh informasi dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pelayanan; dan
j penyederhanaan persyaratan dan prosedur perizinan;dan
k. pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan
perizinan.
Paragraf 1 Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 1
Pasal 316
(1) Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 1 mempunyai
tugas pelayanan perizinan yang meliputi permohonan, pengecekan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pelayanan perizinan dan non perizinan 1 mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pelayanan perizinan dan non perizinan 1;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pelayanan perizinan dan non perizinan 1; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
non perizinan 1, yaitu terkait urusan :
• pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
• administrasi kependudukan dan catatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
• komunikasi dan informatika
• perhubungan
• lingkungan hidup
• pemberdayaan masyarakat desa
• kepemudaan dan olahraga
• kehutanan
• perkebunan
• Pertanian
• pangan
• peternakan
• kelautan dan perikanan e. merencanakan penyelenggaraan pelayanan perizinan
dan non perizinan 1;
227
f. mengolah penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan 1;
g. memeriksa dokumen, berkas permohonan pelayanan perizinan dan non perizinan 1;
h. mengoordinasikan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan 1;
i. memvalidasi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
non perizinan 1; j. membuat konsep penyelenggaraan pelayanan perizinan
dan non perizinan 1;
k. menyusun dan mengevaluasi laporan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan 1;
l. mengadministrasikan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan 1;
m. menerbitkan dokumen layanan penyelenggaraan
perizinan dan non perizinan 1; n. melaksanakan pembinaan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan o. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II
Pasal 317
(1) Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan II
mempunyai tugas pelayanan perizinan yang meliputi
permohonan, pengecekan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pelayanan perizinan dan non perizinan
1I mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pelayanan perizinan dan non perizinan I1;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pelayanan perizinan dan non perizinan I1;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan II, yaitu terkait urusan :
• pendidikan
• perpustakaan
• kebudayaan
• kesehatan
• sosial
• penanaman modal
• koperasi dan UMKM
• perindustrian dan perdagangan
• pariwisata
• tata ruang
• perumahan dan kawasan permukiman
• pertambangan dan energi
228
• sumberdaya mineral
• tenaga kerja e. merencanakan penyelenggaraan pelayanan perizinan
dan non perizinan II; f. mengolah penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
non perizinan II;
g. memeriksa dokumen, berkas permohonan pelayanan perizinan dan non perizinan II;
h. mengoordinasikan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan II;
i. memvalidasi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
non perizinan II; j. membuat konsep penyelenggaraan pelayanan perizinan
dan non perizinan II;
k. menyusun dan mengevaluasi laporan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan II;
l. mengadministrasikan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan II;
m. menerbitkan dokumen layanan penyelenggaraan
perizinan dan non perizinan II; n. melaksanakan pembinaan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan o. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pengaduan dan Pelaporan Layanan
Pasal 318
(1) Seksi Pengaduan dan Pelaporan Layanan mempunyai tugas
pengumpulan data, mengelolah, memberikan informasi dan
tindak lanjut pengaduan masyarakat ; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengaduan dan pelaporan layanan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengaduan dan pelaporan layanan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengaduan dan pelaporan layanan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan administrasi pengaduan, informasi dan
konsultasi layanan dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan;
e. menyiapkan dan mengumpulkan data pengaduan
informasi dan konsultasi layanan dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non
perizinan; f. merencanakan penanganan pengaduan informasi dan
konsultasi layanan dalam menyelenggarakan pelayanan
perizinan dan non perizinan; g. mengidentifikasi teknis penanganan pengaduan
informasi dan konsultasi layanan dalam
229
menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan;
h. mengdokumentasikan dan mengarsipkan pengaduan informasi dan konsultasi layanan dalam
menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan;
i. memberikan dan memfasilitasi pengaduan informasi dan
konsultasi layanan dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan;
j. menganalisis data permasalahan penanganan
pengaduan informasi dan konsultasi layanan dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non
perizinan; k. merumuskan permasalahan penanganan pengaduan
informasi dan konsultasi layanan dalam
menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan;
l. memonitor dan mengevaluasi data penanganan pengaduan informasi dan konsultasi layanan dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non
perizinan; m. menggoordinasikan penanganan pengaduan informasi
dan konsultasi layanan dalam menyelenggarakan
pelayanan perizinan dan non perizinan; n. membuat konsep penanganan pengaduan informasi dan
konsultasi layanan dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan;
o. menyusun laporan penanganan pengaduan informasi
dan konsultasi layanan dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan; dan
p. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 319
Kepala Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) mempunyai tugas
melaksanakan tugas Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, di tingkat pelaksanaan tehnis
operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu sesuai bidang masing-masing.
Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional
230
Pasal 320
Uraian Tugas dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional
BAB XIX DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
Pasal 321
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang pemuda, bidang olahraga,
dan bidang sarana dan prasarana olahraga;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pemuda, bidang olahraga, dan bidang sarana dan prasarana olahraga;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pemuda, bidang olahraga, dan bidang sarana dan prasarana olahraga;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang pemuda, bidang olahraga, dan bidang sarana dan prasarana olahraga; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIS
Pasal 322
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas
melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan perencanaan program, pengelolaan keuangan, asset, pengelolaan umum dan kepegawaian di lingkungan dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan umum dan kepegawaian;
231
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan dan asset, umum,
kepegawaian dan rumah tangga; d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan
keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala
dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1
Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 323
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas
menyusun program, menghimpun dan mengolah data,
menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem informasi dan
dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan tatalaksana.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian program, keuangan dan asset; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan sub bagian program, keuangan dan asset;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan, urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi;
e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik
daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program /
perencanaan internal skpd (Renstra); g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana
kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd); h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) ;
i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD; j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah; k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang bergerak
maupun tidak bergerak dinas;
232
l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak
bergerak dinas; dan m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian program, keuangan dan asset; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 324
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK);
e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan;
i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian; j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian umum dan kepegawaian; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga
BIDANG PEMUDA
Pasal 325
(1) Bidang Pemuda mempunyai tugas merumuskan kebijakan
dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan teknis
serta melaksanakan evaluasiterhadap bidang pemuda. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pemuda mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pendidikan dan pelatihan pemuda, kewirausahaan,
kelembagaan pemuda dan kepramukaan;
233
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pendidikan dan pelatihan pemuda, kewirausahaan,
kelembagaan pemuda dan kepramukaan; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan pendidikan
dan pelatihan pemuda, kewirausahaan, kelembagaan pemuda dan kepramukaan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang bidang
pemuda, kewirausahaan dan kepramukaan; e. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang
pemuda, kewirausahaan dan kepramukaan;
f. pelaksanaan pembinaan di bidang pemuda, kewirausahaan dan kepramukaan;dan
g. penyiapan bahan pelaporan dan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang pendidikan dan pelatihan pemuda, kewirausahaan, kelembagaan pemuda
dan kepramukaan;
Paragraf 1
Seksi Pendidikan dan Pelatihan Pemuda
Pasal 326
(1) Seksi Pendidikan dan Pelatihan Pemuda mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan kepeloporan
pemuda. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pendidikan dan pelatihan pemuda
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pendidikan dan pelatihan pemuda; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pendidikan dan pelatihan pemuda; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan analisa pendidikan
dan pelatihan pemuda; e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi serta
melaksanakan kegiatan pendidikan, kepanduan,
kepemimpinan dan kepeloporan pemuda; f. melakukan dan memfasilitasi kegiatan pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan, kepanduan dan kepeloporan pemuda;
g. melakukan inventarisasi tenaga, pelatih dan pembina
pemuda, osis, pmr,pramuka dan paskibraka; h. menginventarisir jenis kegiatan di kecamatan untuk
mengikuti program pemuda pelopor membangun desa; i. menyiapkan pelaporan pelaksanaan tugas seksi
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, kepanduan
dan kepeloporan pemuda; dan
234
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya..
Paragraf 2
Seksi Kewirausahaan
Pasal 327
(1) Seksi Kewirausahaan mempunyai Tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian
bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan kewirausahaan pemuda.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kewirausahaan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi kewirausahaan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kewirausahaan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan analisa
kewirausahaan pemuda; e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi , kerja
sama serta melaksanakan kegiatan kreatifitas kewirausahaan pemuda;
f. melakukan kemitraan dan memfasilitasi kegiatan lomba
kreatifitas kewirausahaan pemuda; g. melakukan inventarisasi jenis kegiatan kewirausahaan
pemuda yang akan dibina;
h. melakukan kegiatan bimbingan teknis / pelatihan kewirausahaan pemuda;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas seksi kewirausahaan pemuda; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Kelembagaan Pemuda dan Kepramukaan
Pasal 328
(1) Seksi Kelembagaan Pemuda dan Kepramukaan mempunyai tugas memnyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
penyelenggaraan kegiatan kelembagaan pemuda dan kepramukaan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kelembagaan pemuda dan kepramukaan mempunyai fungsi:
235
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi kelembagaan pemuda dan
kepramukaan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kelembagaan pemuda dan kepramukaan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan analisa kelembagaan
pemuda dan kepramukaan;
e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi serta
melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas dan
kompetensi kelembagaan pemuda dan kepramukaan;
f. melakukan dan memfasilitasi kegiatan kelembagaan
pemuda dan kepramukaan;
g. melakukan kegiatan bimbingan teknis dan pelatihan
kelembagaan pemuda dan kepramukaan;
h. melakukan pendataan sumber daya , kapasitas
kelembagaan pemuda dan kepramukaan;
i. menyusun data base kelembagaan pemuda dan sumber
daya pemuda dan kepramukaan;
j. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas seksi
kelembagaan pemuda dan kepramukaan; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
BIDANG OLAHRAGA
Pasal 329
(1) Bidang Olahraga mempunyai tugas merumuskan kebijakan
dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan teknis
serta melaksanakan evaluasi terhadap bidang olahraga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang olahraga mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pengembangan dan prestasi olahraga, olahraga khusus dan massal, pelestarian dan pengembangan olahraga tradisional;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pengembangan dan prestasi olahraga, olahraga khusus dan massal, pelestarian dan pengembangan olahraga
tradisional; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan
pengembangan dan prestasi olahraga, olahraga khusus dan massal, pelestarian dan pengembangan olahraga tradisional;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang bidang pemuda, kewirausahaan dan kepramukaan;
236
e. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
olahraga;
f. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
olahraga;
g. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang
olahraga;
h. pengkoordinasian kegiatan di bidang bidang olahraga;
i. pelaksanaan pembinaan di bidang bidang olahraga;dan
j. penyiapan bahan pelaporan dan evaluasi
penyelenggaraan tugas di bidang olahraga.
Paragraf 1 Seksi Pengembangan dan Prestasi Olahraga
Pasal 330
(1) Seksi Pengembangan dan Prestasi Olahraga mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan
dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan pengembangan dan prestasi olahraga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengembangan dan prestasi olahraga mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengembangan dan prestasi olahraga;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan dan prestasi olahraga;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi serta
kegiatan pengembangan pembibitan olahraga prestasi
dengan instansi terkait; e. melakukan pembinaan pengembangan olahraga prestasi
dengan instansi terkait;
f. menghimpun dan menyusun data jenis olahraga; g. menghimpun dan menyusun bibit atlit olahraga prestasi;
h. melaksanakan penyelenggaraan pekan dan kejuaraan olahraga prestasi;
i. mengembangkan kemitraan pemerintah dengan
masyarakat dalam pembangunan olahraga; j. melakukan dan memfasilitasi kegiatan pengembangan
atlit, pelatih, wasit / juri dan pembina olahraga melalui iptek keolahragaan;
k. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas seksi
pengembangan dan prestasi olahraga; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Olahraga Khusus dan Massal
237
Pasal 331
(1) Seksi Olahraga Khusus dan Massal mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan
pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan olahraga khusus dan massal.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi olahraga khusus dan massal mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi olahraga khusus dan massal; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi olahraga khusus dan massal;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan analisa olahraga
khusus dan massal;
e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi serta
pelaksanaan kegiatan olahraga khusus dan massal;
f. melakukan pembinaan olahraga khusus difabel /
penyandang cacat;
g. melakukan dan memfasilitasi kegiatan olahraga
pendidikan dan rekreasi yang sifatnya massal;
h. melaksanakan kegiatan olahraga khusus dan yang
sifatnya massal;
i. menghimpun dan menyusun data dan jenis olahraga
khusus serta massal;
j. menyiapkan laporan seksi olahraga khusus dan massal;
dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pelestarian dan Pengembangan Olahraga Tradisional
Pasal 332
(1) Seksi Pelestarian dan Pengembangan Olahraga Tradisional
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan
pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
penyelenggaraan kegiatan pelestarian dan pengembangan
olahraga tradisional.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pelestarian dan pengembangan olahraga
tradisional mempunyai fungsi:
238
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pelestarian dan pengembangan
olahraga tradisional; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pelestarian dan pengembangan olahraga tradisional;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan analisa pelestarian
dan pengembangan olahraga tradisional;
e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi serta
melaksanakan pelestarian dan pengembangan olahraga
tradisional;
f. melaksanakan kompetisi olahraga tradisional;
g. menghimpun dan menyusun data jenis olahraga
tradisional;
h. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas seksi pelestarian
dan pengembangan olahraga tradisional; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
BIDANG SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA
Pasal 333
(1) Bidang Sarana dan Prasarana Olahraga mempunyai tugas
merumuskan kebijakan dan melaksanakan kebijakan, memberikan bimbingan teknis serta melaksanakan evaluasi terhadap bidang sarana dan prasarana olahraga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang sarana dan prasarana olahraga
mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga,
pengembangan dan pemasaran sarana dan prasarana olahraga, pengadaan sarana dan prasarana olahraga;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga, pengembangan dan pemasaran sarana dan prasarana
olahraga, pengadaan sarana dan prasarana olahraga; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan pemeliharaan
sarana dan prasarana olahraga, pengembangan dan
pemasaran sarana dan prasarana olahraga, pengadaan sarana dan prasarana olahraga;
d. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang sarana
dan prasarana olahraga; e. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang sarana
dan prasarana olahraga; f. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang
sarana dan prasarana olahraga;
g. pengkoordinasian kegiatan di bidang sarana dan prasarana olahraga;
239
h. pelaksanaan pembinaan di bidang sarana dan prasarana olahraga;dan
i. penyiapan bahan pelaporan dan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang sarana dan prasarana
olahraga.
Paragraf 1
Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Olahraga
Pasal 334
(1) Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Olahraga
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaandan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan kegiatan pemeliharaan sarana dan
prasarana olahraga. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan analisa peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga;
e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi serta
melaksanakan kegiatan pemeliharaan sarana dan
prasarana olahraga;
f. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam
pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga;
g. melakukan koordinasi dengan cabang olahraga dalam
pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga;
h. menyiapkan, mengelola dan menata serta menjaga
kebersihan sarana dan prasarana olahraga;
i. menyiapkan fasilitas sarana dan prasarana olahraga
yang siap digunakan;
j. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas seksi
pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pengembangan dan Pemasaran Sarana dan Prasarana
Olahraga
Pasal 335
240
(1) Seksi Pengembangan dan Pemasaran Sarana dan Prasarana
Olahraga mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
penyelenggaraan kegiatan pengembangan dan pemasaran
sarana dan prasarana olahraga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi pengembangan dan pemasaran sarana
dan prasarana olahraga mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengembangan dan pemasaran
sarana dan prasarana olahraga; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengembangan dan pemasaran sarana dan prasarana olahraga;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan analisa
pengembangan dan pemasaran sarana dan prasarana
olahraga;
e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi dengan
instansi terkait dalam pengembangan dan pemasaran
sarana dan prasarana olahraga;
f. melakukan peningkatan dan pembangunan sarana dan
prasarana olahraga;
g. menyiapkan sentra pembinaan prestasi olahraga;
h. melaksanakan kegiatan pemasaran sarana dan
prasarana olahraga bekerja sama dengan cabang
olahraga;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas seksi
pengembangan dan pemasaran sarana dan prasarana
olahraga; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana Olahraga
Pasal 336
(1) Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana Olahraga
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
penyelenggaraan kegiatan seksi pengadaan sarana dan prasarana olahraga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengadaan sarana dan prasarana olahraga mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengadaan sarana dan prasarana olahraga;
241
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengadaan sarana dan prasarana olahraga; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahandan melakukan analisa pengadaan
sarana dan prasarana olahraga; e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi dalam
melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana
olahraga; f. melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana
olahraga berkoordinasi dengan cabang olahraga; g. melakukan pengawasan dalam pemanfaatan sarana dan
prasarana olahraga;
h. melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap norma dan standar pengadaan sarana dan prasarana olahraga;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas seksi pengadaan sarana dan prasarana olahraga; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 337
Kepala Unit Pelaksana Tigas Dinas (UPTD) mempunyai tugas
pokok melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas Pemuda dan OLahraga, di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga sesuai bidang masing-masing.
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 338
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional
ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB XX DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
KABUPATEN POSO
242
Bagian Kesatu DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
Pasal 339
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang pengolahan, layanan
dan pelestarian bahan perpustakaan, pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca, pengelolaan arsip, dan layanan dan pemanfaatan arsip;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengolahan, layanan dan pelestarian bahan perpustakaan, pengembangan
perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca, pengelolaan arsip, dan layanan dan pemanfaatan arsip;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengolahan, layanan dan pelestarian bahan perpustakaan, pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca, pengelolaan arsip,
dan layanan dan pemanfaatan arsip; d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang pengolahan,
layanan dan pelestarian bahan perpustakaan, pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca, pengelolaan arsip, dan layanan
dan pemanfaatan arsip; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIS
Pasal 340
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas
melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan perencanaan program, pengelolaan keuangan, asset, pengelolaan umum dan kepegawaian di lingkungan dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja, pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
243
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan
umum dan kepegawaian; c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional
pelayanan administrasi keuangan dan asset, umum, kepegawaian dan rumah tangga;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan
keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala
dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1 Sub Bagian Perencanaan Program
Pasal 341
(1) Sub bagian perencanaan program mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi
dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perencanaan, dan melakukan penyiapan bahan monitoing, evaluasi dan pelaporan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian perencanaan program mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian perencanaan program;
b. melaksanakan penghimpunan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi dan
pelaporan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pembinaan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana kerja yang meliputi pengumpulan data, identifikasi, analisis,
pengolahan dan penyajian informasi; e. melaksanakan penyiapan tugas teknis pengumpulan
data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan;
g. melaksanakan penyiapan laporan seluruh proses perencanaan program;
h. melaksanakan penyusunan lakip di lingkungan instansi terkait;
i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian perencanaan program;
244
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan dan Aset
Pasal 342
(1) Sub bagian keuangan dan asset mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis administrasi dan pengelolaan keuangan dan asset;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian keuangan dan aset mempunyai
fungsi: a. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian keuangan dan asset;
b. penghimpunan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dn petunjuk pelaksanaan
pengelolaan keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan
pengelolaan keuangan dan asset;
e. melakukan urusan perbendaharaan, serta verifikasi dan administrasi pengelolaan keuangan dan asset;
f. mengelola tata usaha keuangan dan asset serta penyiapan pembayaran gaji pegawai;
g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan keuangan dan
asset; h. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan
keuangan dan asset;
i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset
di lingkungan sub bagian keuangan dan asset; j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Paragraf 3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 343
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian;
245
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK);
e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan;
i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian; dan j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian umum dan kepegawaian; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
Bagian Ketiga
BIDANG PENGOLAHAN, LAYANAN DAN PELESTARIAN BAHAN
PERPUSTAKAAN
Pasal 344
(1) Bidang Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan
Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang
Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pengolahan, layanan dan pelestarian bahan perpustakaan mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan, layanan, otomasi dan kerjasama
perpustakaan, pelestarian bahan perpustakaan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
pengembangan koleksi dan pengolahan bahan
perpustakaan, layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan, pelestarian bahan perpustakaan;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan
pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan, layanan, otomasi dan kerjasama
perpustakaan, pelestarian bahan perpustakaan; d. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan
pengembangan koleksi dan pengolahan bahan
perpustakaan, layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan, pelestarian bahan perpustakaan; dan
e. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan pengembangan koleksi dan pengolahan bahan
perpustakaan, layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan, pelestarian bahan perpustakaan.
246
Paragraf 1
Seksi Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan
Pasal 345
(1) Seksi Pengembangan Koleksi dan Pengolahan bahan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang Pengembangan Koleksi
dan Pengolahan bahan Perpustakaan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengembangan koleksi dan pengolahan
bahan perpustakaan mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi sebagai
bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan
dengan pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan;
e. memberi kode pada masing-masing buku menurut jenis,
judul bahan pustaka untuk mempermudah pengecekan dalam penyusunan dalam almari kepustakaan;
f. membuat kartu katalog yang meliputi judul, nama pengarang penerbitan, tahun penerbitan, cetakan dan kode pustaka dan penyusunannya menurud abjad;
g. menyusun bahan pustaka yang telah diberi pada almari kepustakaan secara teratur dan berurutan untuk
mempermudah pengambilan dan pengembalian; h. membuat daftar pustaka menurut judul dan
pengarangannya serta keadaan berdasarkan data dan
jumlahnya; i. melakukan pencarian dan pemantauan terbitan serta
menyusun konsep pengadaan bahan pustaka untuk
melengkapi koleksi yang ada; j. memelihara bahan pustaka agar tetap awet dan tidak
mudah rusak; k. melaksanakan tertib administrasi dan menyusun
laporan pelaksanaan tugas /kegiatan seksi pengelolaan
perpustakaan; l. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
monitoring dan evaluasi konsultasi seksi pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan;
m. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
247
seksi pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan; dan
n. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan
Pasal 346
(1) Seksi Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi layanan, otomasi dan kerjasama
perpustakaan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi layanan, otomasi dan kerjasama
perpustakaan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi sebagai
bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan;
e. melaksanakan layanan, otomasi dan kerjasama
perpustakaan; f. melakukan pengembangan layanan, otomasi dan
kerjasama perpustakaan; g. menyiapkan bahan data, menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas seksi layanan, otomasi dan
kerjasama perpustakaan; h. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan masukan. i. menilai hasil kerja SKP bawahan berdasarkan hasil kerja
yang dicapai;dan
j. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta monitoring dan evaluasi konsultasi seksi layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi layanan, otomasi dan kerjasama perpustakaan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pelestarian Bahan Perpustakaan
Pasal 347
248
(1) Seksi Pelestarian Bahan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan,
pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang Pelestarian Bahan
Perpustakaan; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pelestarian bahan perpustakaan
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pelestarian bahan perpustakaan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pelestarian bahan perpustakaan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi sebagai
bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan pelestarian bahan perpustakaan;
e. melakukan koordinasi pelaksanaan pelestarian bahan
perpustakaan; f. melaksanakan kegiatan pelestarian bahan perpustakaan; g. menyiapkan bahan data, menyusun dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas seksi pelestarian bahan perpustakaan;
h. pengembangan koleksi, pengolahan, pelestarian dan perawatan bahan pustaka;
i. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan masukan; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. k. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
monitoring dan evaluasi konsultasi seksi pelestarian bahan perpustakaan;
l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pelestarian bahan perpustakaan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat BIDANG PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN, DAN
PEMBUDAYAAN KEGEMARAN MEMBACA
Pasal 348
(1) Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan
Kegemaran Membaca mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang
Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca mempunyai fungsi:
249
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan pembinaan dan pengembangan perpustakaan,
pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan, pengembangan pembudayaan kegemaran membaca;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pembinaan dan pengembangan perpustakaan, pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan,
pengembangan pembudayaan kegemaran membaca; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan pembinaan
dan pengembangan perpustakaan, pembinaan dan
pengembangan tenaga perpustakaan, pengembangan pembudayaan kegemaran membaca;
d. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan pembinaan dan pengembangan perpustakaan, pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan,
pengembangan pembudayaan kegemaran membaca; dan e. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan pembinaan dan pengembangan perpustakaan, pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan,
pengembangan pembudayaan kegemaran membaca.
Paragraf 1 Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan
Pasal 349
(1) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan
pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang Pembinaan dan Pengembangan
Perpustakaan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) seksi pembinaan dan pengembangan
perpustakaan mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pembinaan dan pengembangan perpustakaan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pembinaan dan pengembangan perpustakaan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi sebagai bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan perpustakaan;
e. melaksanakan pembinaan dan pengembangan perpustakaan;
f. memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan;
g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan masukan.
250
h. melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas / kegiatan seksi pembinaan dan
pengembangan perpustakaan; i. menilai hasil kerja (skp) bawahan berdasarkan hasil
kerja yang dicapai;dan j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi pembinaan dan pengembangan perpustakaan; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan
Pasal 350
(1) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan
evaluasi di bidang Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi sebagai
bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan
dengan pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan;
e. melaksanakan pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan;
f. melaksanakan / mengadakan bimtek /sosialisasi tenaga
perpustakaan; g. memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan;
h. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
i. melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas /kegiatan seksi pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan.
j. menilai hasil kerja (SKP) bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai;dan
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pembinaan dan pengembangan tenaga
perpustakaan; dan
251
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pengembangan Pembudayaan Kegemaran Membaca
Pasal 351
(1) Seksi Pengembangan Pembudayaan Kegemaran Membaca
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan
evaluasi di bidang Pengembangan Pembudayaan Kegemaran Membaca.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengembangan pembudayaan kegemaran membaca mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengembangan pembudayaan kegemaran membaca;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan pembudayaan kegemaran membaca;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi sebagai
bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan
dengan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca;
e. melakukan pencarian dan pemantauan terbitan serta
menyusun konsep pengadaan bahan pustaka untuk melengkapi koleksi yang ada;
f. melaksanakan sosialisasi pentingnya gemar membaca; g. melakukan pengembangan minat baca dan kerja sama
jaringan perpustakaan.
h. memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan;
i. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
j. melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan
pelaksanaan tugas /kegiatan seksi pengembangan pembudayaan kegemaran membaca;
k. menilai hasil kerja (skp) bawahan berdasarkan hasil
kerja yang dicapai;dan l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pengembangan pembudayaan kegemaran membaca;; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
BIDANG PENGELOLAAN ARSIP
Pasal 352
252
(1) Bidang Pengelolaan Arsip mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang
pengelolaan arsip. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksudpada ayat (1),bidang pengelolaan arsip mempunyai
fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pengelolaan arsip dinamis, akuisisi dan pengolahan arsip
statis, preservasi arsip; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
pengelolaan arsip dinamis, akuisisi dan pengolahan arsip statis, preservasi arsip;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan pengelolaan
arsip dinamis, akuisisi dan pengolahan arsip statis, preservasi arsip;
d. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan pengelolaan arsip dinamis, akuisisi dan pengolahan arsip statis, preservasi arsip; dan
e. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan pengelolaan arsip dinamis, akuisisi dan
pengolahan arsip statis, preservasi arsip;
Paragraf 1 Seksi Pengelolaan Arsip Dinamis
Pasal 353
(1) Seksi Pengelolaan Arsip Dinamis mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi pengelolaan arsip dinamis. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi pengelolaan arsip dinamis mempunyai
fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengelolaan arsip dinamis; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengelolaan arsip dinamis; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi sebagai
bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan pengelolaan arsip dinamis;
e. melaksanakan pengelolaan yang meliputi kegiatan
pendataan, identifikasi, dan seleksi informasi terekam baik dalam bentuk media kertas maupun non kertas
guna perlindungan, penyelamatan dan pemilihan dokumen / arsip daerah oleh lembaga-lembaga daerah dan Dinas-Dinas pemerintahan daerah;
f. memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan;
253
g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan;
h. melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas /kegiatan seksi pengelolaan
arsip dinamis; i. menilai hasil kerja (SKP) bawahan berdasarkan hasil
kerja yang dicapai;dan
j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pengelolaan arsip dinamis; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Akuisisi dan Pengolahan Arsip Statis
Pasal 354
(1) Seksi Akuisisi dan Pengolahan Arsip Statis mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi dalam Akuisisi dan Pengolahan Arsip Statis.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi akuisisi dan pengolahan arsip statis
mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi akuisisi dan pengolahan arsip statis;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi akuisisi dan pengolahan arsip statis;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyusun rencana program dan kegiatan seksi akuisisi
dan pengolahan arsip statis;
e. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi sebagai bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan
dengan akuisisi dan pengolahan arsip statis; f. melaksanakan peyusunan bahan pengelolaan arsip in
aktif dan arsip statis meliputi penataan, pembuatan
daftar pertelaan arsip, penilaian, penyimpanan, pencarian, pemeliharaan, penataan tempat penyimpanan arsip, pemutahiran arsip, dan reproduksi
arsip dan reproduksi in aktif dan arsip statis serta pelestarian arsip statis;
g. melakukan kegiatan akuisisi dan pengelolaan arsip statis;
h. memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas bawahan; i. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan masukan; j. melaksanakan tertib administrasi dan menyusun
laporan pelaksanaan tugas /kegiatan seksi akuisisi dan
pengolahan arsip statis;
254
k. menilai hasil kerja (SKP) bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai;dan
l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi akuisisi dan pengolahan arsip statis; dan m. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Preservasi Arsip
Pasal 355
(1) Seksi Preservasi Arsip mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi preservasi arsip.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi preservasi arsip mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi preservasi arsip; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
preservasi arsip; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi sebagai
bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan preservasi arsip;
e. mempunyai pemusnahan arsip setelah persetujuan;
f. memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan;
g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
h. melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan
pelaksanaan tugas /kegiatan seksi preservasi arsip; i. menilai hasil kerja (skp) bawahan berdasarkan hasil
kerja yang dicapai; j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi preservasi arsip; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
BIDANG LAYANAN DAN PEMANFAATAN ARSIP
Pasal 356
(1) Bidang Layanan dan Pemanfaatan Arsip mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi
di bidang Layanan dan Pemanfaatan Arsip.
255
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang layanan dan pemanfaatan arsip mempunyai
fungs: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan layanan,
pemanfaatan arsip, sistem informasi kearsipan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan layanan,
pemanfaatan arsip, sistem informasi kearsipan;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan layanan, pemanfaatan arsip, sistem informasi kearsipan;
d. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan
layanan, pemanfaatan arsip, sistem informasi kearsipan; dan
e. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan layanan, pemanfaatan arsip, sistem informasi kearsipan.
Paragraf 1
Seksi Layanan
Pasal 357
(1) Seksi Layanan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi Layanan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi layanan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi layanan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
seksi layanan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi
sebagai bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan layanan;
e. melaksanakan penyelamatan dan pemilihan arsip daerah oleh lembaga-lembaga daerah dan Dinas-Dinas pemerintahan daerah;
f. memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan;
g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan masukan. h. melaksanakan tertib administrasi dan menyusun
laporan pelaksanaan tugas /kegiatan seksi layanan; i. menilai hasil kerja (SKP) bawahan berdasarkan hasil
kerja yang dicapai;dan
j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi layanan; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
256
Seksi Pemanfaatan Arsip
Pasal 358
(1) Seksi Pemanfaatan Arsip mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta
pemantauan dan evaluasi dalam Pemanfaatan Arsip. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pemanfaatan arsip mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pemanfaatan arsip;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pemanfaatan arsip;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi
sebagai bahan perumusan kebijakan teknis yang
berhubungan dengan pemanfaatan arsip; e. mengkoordinasikan kegiatan pemanfaatan arsip; f. melaksanakan kegiatan pemanfaatan arsip;
g. memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan;
h. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.
i. melaksanakan tertib administrasi dan menyusun
laporan pelaksanaan tugas /kegiatan pemanfaatan arsip;
j. menilai hasil kerja (SKP) bawahan berdasarkan hasil
kerja yang dicapai;dan k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pemanfaatan arsip; dan
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Sistem Informasi Kearsipan
Pasal 359
(1) Seksi Sistem Informasi Kearsipan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi sistem informasi kearsipan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi sistem informasi kearsipan mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi sistem informasi kearsipan;
257
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi sistem
informasi kearsipan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi sebagai
bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan sistem informasi kearsipan;
e. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan
instansi lainnya; f. melaksanakan duplikasi arsip (copy kertas, microfilm,
microfid rekaman magnetic elektronik records dan sebagainya);
g. melaksanakan pengamanan fisik dan informasi arsip;
h. memberi petunjuk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan;
i. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan;
j. melaksanakan tertib administrasi dan menyusun
laporan pelaksanaan tugas /kegiatan seksi sistem informasi kearsipan;
k. menilai hasil kerja (SKP) bawahan berdasarkan hasil
kerja yang dicapai; dan l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi sistem informasi kearsipan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 360
Kepala Unit Pelaksana Tigas Dinas (UPTD) mempunyai tugas
melaksanakan tugas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Poso, di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di
lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas dan mempertanggung jawabkannya kepada Kepala Dinas sesuai bidang masing-masing.
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 361
Uraian Tugas dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB XXI
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN POSO
258
Bagian Kesatu DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
Pasal 362
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan dibidang perikanan budidaya,
perikanan tangkap, penguatan daya saing produk perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan dibidang perikanan budidaya,
perikanan tangkap, penguatan daya saing produk perikanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perikanan budidaya, perikanan tangkap, penguatan daya saing produk perikanan;
d. pelaksanaan adminstrasi dinas di bidang perikanan budidaya, perikanan tangkap, penguatan daya saing produk perikanan;
e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua SEKRETARIS
Pasal 363
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam penyelenggaraan tugas kesekretariatan, menyiapkan bahan
pembinaan, koordinasi dan evaluasi serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum.
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan kepegawaian dan umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelyanan
administrasi keuangan dan asset serta kepegawaian rumah tangga dan umum;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan umum;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan uerusan pengelolaan keuangan dan
asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
259
Paragraf 1
Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 364
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas
menyusun program, menghimpun dan mengolah data, menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem informasi dan
dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan tatalaksana.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian program, keuangan dan asset;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan sub bagian program, keuangan dan asset;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan, urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi;
e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program / perencanaan internal skpd (Renstra);
g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana
kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd); h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) ; i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD; j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah; k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang
bergerak maupun tidak bergerak dinas; l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan
pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak
bergerak dinas; dan m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub
bagian program, keuangan dan asset; dan n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 365
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat.
260
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan
gaji berkala, impassing ligkungan dinas; d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK);
e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan;
i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian; j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga
BIDANG PERIKANAN BUDIDAYA
Pasal 366
(1) Bidang Perikanan budidaya mempunyai tugas perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan tehnis
serta pengevaluasian terhadap penyelenggaraan pemerintahan di bidang perikanan budidaya meliputi sarana dan prasarana perikanan budidaya, pembenihan dan
pengembangan usaha dan kesehatan ikan dan lingkungan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), bidang perikanan budidaya mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan prasarana
dan sarana perikanan budidaya, perbenihan dan
pengembangan usaha dan kesehatan ikan dan lingkungan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
prasarana dan sarana perikanan budidaya, perbenihan dan pengembangan usaha dan kesehatan ikan dan
lingkungan;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan prasarana dan sarana perikanan budidaya, perbenihan dan
pengembangan usaha dan kesehatan ikan dan lingkungan;
d. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang prasarana dan sarana perikanan budidaya, perbenihan dan pengembangan usaha dan kesehatan ikan dan
lingkungan;
261
e. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang perikanan budidaya;
f. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang perikanan budidaya;
g. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang perikanan budidaya; dan
h. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di
bidang perikanan budidaya.
Paragraf 1
Seksi Prasarana dan Sarana Perikanan Budidaya
Pasal 367
(1) Seksi Prasarana dan Sarana Perikanan Budidaya mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan
di bidang Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi prasarana dan sarana perikanan budidaya
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja prasarana dan sarana perikanan budidaya;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
prasarana dan sarana perikanan budidaya; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan dan data sebagai kebijakan dalam
penyusunan program kerja di bidang prasarana dan
sarana perikanan budidaya; e. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan
pelaksanaan kegiatan prasarana dan sarana perikanan budidaya;
f. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi
pelaksanaan kegiatan prasarana dan sarana perikanan budidaya dengan unit kerja terkait;
g. melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap standarisasi penggunaan prasarana dan sarana perikanan budidaya;
h. melakukan pembinaan dan pengembangan prasarana dan sarana perbenihan perikanan;
i. melakukan pembinaan dan pengembangan sarana dan
prasarana dalam rangka peningkatan produksi perikanan budidaya;
j. melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan prasarana dan sarana perikanan budidaya;
k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi prasarana dan sarana perikanan budidaya; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Perbenihan dan Pengembangan Usaha
262
Pasal 368
(1) Seksi Perbenihan dan Pengembangan Usaha mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan di bidang Pembenihan dan Pengembangan Usaha Budidaya;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seksi perbenihan dan pengembangan usaha mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi perbenihan dan pengembangan
usaha; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
perbenihan dan pengembangan usaha; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan
pelaksanaan kegiatan pembenihan dan pengembangan usaha budidaya;
e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi
pelaksanaan kegiatan pembenihan dan pengembangan usaha budidaya dengan unit kerja terkait;
f. melakukan identifikasi data potensi lahan kawasan perikanan budidaya;
g. melakukan pembinaan dan pengendalian terhadap
pemanfaatan kawasan perikanan budidaya; h. melakukan pengumpulan, pengolahan, analisa serta
penyajian data statistik perikanan budidaya;
i. melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap penerapan teknologi, kelembagaan dan pola usaha
perikanan budidaya; j. melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan pengembangan perikanan budidaya;
k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi
perbenihan dan pengembangan perikanan budidaya; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Pasal 369
(1) Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan dan
pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan di bidang Kesehatan Ikan dan lingkungan;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi kesehatan ikan dan lingkungan mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi kesehatan ikan dan lingkungan;
263
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
kesehatan ikan dan lingkungan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan
pelaksanaan kegiatan kesehatan ikan dan lingkungan; e. melakukan pendataan dan analisis terhadap jenis
penyakit pada komoditas perikanan budidaya;
f. melakukan upaya pencegahan dan pengendalian wabah dan hama penyakit ikan pada usaha perikanan
budidaya; g. melakukan pembinaan, pemantauan dan pengendalian
terhadap penggunaan dan peredaran obat-obatan, bahan
kimia, residu obat ikan, kontaminan dan produk biologis pada sistem produksi budidaya;
h. melakukan pembinaan, pemantauan terhadap kualitas dan pemulihan sumberdaya ikan serta lingkungan perikanan budidaya;
i. melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan kesehatan ikan dan lingkungan;
j. menyiapkan bahan dan data menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi kesehatan ikan dan lingkungan; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya
Bagian Keempat
BIDANG PERIKANAN TANGKAP
Pasal 370
(1) Bidang Perikanan Tangkap mempunyai tugas perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan tehnis
serta pengevaluasian terhadap penyelenggaraan pemerintahan di bidang perikanan tangkap meliputi sarana
dan prasarana perikanan tangkap, pengembangan usaha penangkapan ikan dan pengawasan dan pengelolaan sumber daya perikanan
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang perikanan tangkap mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan prasarana
dan sarana perikanan tangkap, pengembangan usaha penangkapan ikan, pengawasan dan pengelolaan sumber
daya perikanan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan prasarana dan sarana perikanan tangkap, pengembangan
264
usaha penangkapan ikan, pengawasan dan pengelolaan sumber daya perikanan;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan prasarana dan sarana perikanan tangkap, pengembangan usaha
penangkapan ikan, pengawasan dan pengelolaan sumber daya perikanan;
d. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang prasarana
dan sarana perikanan tangkap, pengembangan usaha penangkapan ikan, pengawasan dan pengelolaan sumber daya perikanan;
e. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang perikanan tangkap; dan
f. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang perikanan tangkap.
Paragraf 1 Seksi Prasarana dan Sarana Perikanan Tangkap
Pasal 371
(1) Seksi Prasarana dan Sarana Perikanan Tangkap mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan
prasarana dan sarana perikanan tangkap; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi prasarana dan sarana perikanan tangkap mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi prasarana dan sarana perikanan tangkap;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi prasarana dan sarana perikanan tangkap;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan prasarana dan sarana perikanan
tangkap; e. melaksanakan dan mengkoordinasikan kebijakan
penetapan lokasi pembangunan serta pengelolaan
pelabuhan perikanan; f. menyusun rancangan dan skala prioritas pembangunan
dan rehabilitasi sarana penangkapan ikan;
g. melakukan inventarisasi dan identifikasi prasarana dan sarana penangkapan ikan;
h. melakukan pengembangan prasarana dan sarana perikanan tangkap;
i. melaksanakan kebijakan pengembangan sarana
perikanan tangkap dalam wilayah kewenangan kabupaten;
j. menyiapkan dan memfasilitasi pengembangan kemitraan prasarana dan sarana budidaya skala kecil dan besar; dan
265
k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
prasarana dan sarana perikanan tangkap. l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan
Pasal 372
(1) Seksi Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan
pengembangan usaha dan Penangkapan Ikan; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengembangan usaha penangkapan ikan
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengembangan usaha penangkapan
ikan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan usaha penangkapan ikan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan bimbingan tehnis kegiatan
pengembangan usaha penangkapan ikan; e. menyiapkan kebijakan pengembangan induk unggul;
f. menyiapkan restocking benih di perairan umum kabupaten;
g. menyiapkan pengembangan fasiitas ikan baru baik yang
bersifat lokal maupun introduksi dari luar daerah; h. melaksanakan sistem permodalan, promosi dan investasi
di bidang perikanan tangkap; i. melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan di
tempat pelelangan ikan;
j. menyiapkan pengembangan usaha dan produksi perikanan tangkap;
k. melakukan pengumpulan, peengelolaan, analisa serta
penyajian data statistik perikanan tangkap; l. menyiapkan bahan dan data dan koordinasi
pelaksanaan pengembangan usaha dan produksi perikanan tangkap;
m. melaksanakan pembuatan dan penyebarluasan peta pola
migrasi dan penyebaran ikan di perairan wilayah kewenangan kabupaten poso;
n. menyiapkan kebijakan pengawas unit perikanan rakyat yang menyalurkan benih ke nelayan;
o. melakukan secara berkala analisa potensi budidaya,
termasuk pengembangan usaha dan produksi perikanan tangkap;
266
p. menyiapkan kebijakan pengembangan teknologi pengembangan usaha penangkapan ikan; dan
q. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
pengembangan usaha dan penangkapan ikan. r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pengawasan dan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan.
Pasal 373
(1) Seksi Pengawasan dan Pemberdayaan Sumber Daya Perikanan mempunyai tugas menyiapkan, mensosialisasikan
bahan perumusan kebijakan tehnis dan penyelenggaraan kegiatan di bidang pengawasan dan pemberdayaan sumberdaya perikanan.
(2) Dalam menyelengarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengawasan dan pemberdayaan sumberdaya perikanan mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengawasan dan pemberdayaan
sumberdaya perikanan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengawasan dan pemberdayaan sumberdaya perikanan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan
pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pemberdayaan nelayan;
e. menyiapkan kebijakan ekspor ikan dan impor ikan, baik
lokal maupun regional; f. melakukan bimbingan tehnis pengembangan usaha
budidaya termasuk pengawasan dan pemberdayaan nelayan;
g. melaksanakan sosialisasi, evaluasi, inventarisasi,
identifikasi serta pengelolaan potensi sumberdaya ikan laut dan perairan umum;
h. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi
pelaksanaan kebijakan kegiatan pengawasan dan pemberdayaan nelayan;
i. menyiapkan kebijakan pemanfaatan plasma nutfah dan perlindungannya; dan
j. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberdayaan nelayan.
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima BIDANG PENGUATAN DAYA SAING PRODUK PERIKANAN
267
Pasal 374
(1) Bidang Penguatan Daya Saing Produk Perikanan mempunyai
tugas perumusan, dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan tehnis serta pengevaluasian terhadap penyelenggaraan pemerintahan di bidang penguatan daya
saing produk perikanan yang meliputi pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan, promosi dan pemasaran hasil perikanan dan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
perikanan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), bidang penguatan daya saing produk perikanan mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan, promosi dan pemasaran hasil perikanan, pelayanan dan
pemberdayaan masyarakat perikanan;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan,
promosi dan pemasaran hasil perikanan, pelayanan dan pemberdayaan masyarakat perikanan;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan pembinaan
mutu dan pengolahan hasil perikanan, promosi dan pemasaran hasil perikanan, pelayanan dan
pemberdayaan masyarakat perikanan;
d. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan, promosi dan
pemasaran hasil perikanan, pelayanan dan pemberdayaan masyarakat perikanan;
e. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
penguatan daya saing produk perikanan; f. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di bidang
penguatan daya saing produk perikanan; dan g. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di
bidang penguatan daya saing produk perikanan.
Paragraf 1
Seksi Pembinaan Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan
Pasal 375
(1) Seksi Pembinaan Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan
pelaksanaan dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan Pembinaan Mutu dan Pengolahan
Hasil Perikanan ; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pembinaan mutu dan pengolahan hasil
perikanan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan;
268
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan pembinaan mutu dan pengolahan hasil
perikanan; e. melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pembinaan
mutu dan pengolahan hasil perikanan dengan unit kerja
terkait; f. mengembangkan sarana dan prasarana sistem rantai
dingin (cool chain sistem) di sentra kantong-kantong produksi;
g. melakukan pembinaan dan pengembangan sentra
pengolahan hasil perikanan; h. melakukan pengumpulan, pengolahan, analisa serta
penyajian data statistik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
i. melakukan sosialisasi dan desiminasi
teknologi pengolahan hasil perikanan; j. melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan mutu hasil
perikanan;
k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi
pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Promosi dan Pemasaran Hasil Perikanan
Pasal 376
(1) Seksi Promosi dan Pemasaran Hasil Perikanan mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan
dan pemberian bimbingan tehnis penyelenggaraan kegiatan Promosi dan Pemasaran Hasil Perikanan;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi promosi dan pemasaran hasil perikanan mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi promosi dan pemasaran hasil
perikanan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi promosi
dan pemasaran hasil perikanan;
269
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan
pelaksanaan kegiatan promosi dan pemasaran hasil perikanan;
e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi
pelaksanaan kegiatan promosi dan pemasaran hasil perikanan dengan unit kerja terkait;
f. menyiapkan bahan dan data informasi pasar;
g. melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap pelaku usaha pemasaran hasil perikanan;
h. melakukan pengembangan sarana dan prasarana pemasaran;
i. melakukan pembinaan dan pengembangan kelembagaan
serta jejaring pemasaran; j. melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pemasaran
hasil perikanan; k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi promosi
dan pemasaran hasil perikanan; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan
Pasal 377
(1) Seksi Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan
mempunyai tugas menyiapkan, mensosialisasikan bahan
perumusan kebijakan tehnis dan penyelenggaraan kegiatan di bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat
Perikanan; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pelayanan dan pemberdayaan
masyarakat perikanan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pelayanan dan pemberdayaan masyarakat perikanan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pelayanan dan pemberdayaan masyarakat perikanan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat;
e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pemberdayaan
masyarakat dengan unit kerja terkait; f. menyiapkan bahan bimbingan teknis pemanfaatan dan
pengendalian tata ruang;
g. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis mitigasi bencana dan pencemaran lingkungan;
270
h. melakukan pengumpulan, pengolahan, analisa serta penyajian data statistik di bidang perikanan;
i. melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat; dan
j. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas seksi pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 378
Kepala Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas Perikanan dan
Kelautan di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh kepala Dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas Perikanan
dan Kelautan sesuai bidang masing-masing.
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 379
Uraian Tugas dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional
ditetapkan dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang Jabatan Fungsional.
BAB XXII DINAS PARIWISATA
Bagian Kesatu DINAS PARIWISATA
Pasal 380
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah
Kabupaten. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan dibidang pengembangan destinasi
pariwisata, pengembangan industri pariwisata,
pengembangan sumberdaya pariwisata;
271
b. pelaksanaan kebijakan dibidang pengembangan destinasi pariwisata, pengembangan industri pariwisata,
pengembangan sumberdaya pariwisata; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang
pengembangan destinasi pariwisata, pengembangan industri pariwisata, pengembangan sumberdaya pariwisata;
d. pelaksanaan adminstrasi dinas di bidang pengembangan destinasi pariwisata, pengembangan industri pariwisata, pengembangan sumberdaya pariwisata;
e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua SEKRETARIS
Pasal 381
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam
penyelenggaraan tugas kesekretariatan, menyiapkan bahan
pembinaan, koordinasi dan evaluasi serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum.
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan kepegawaian dan umum;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelyanan
administrasi keuangan dan asset serta kepegawaian rumah tangga dan umum;
d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan umum;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan uerusan pengelolaan keuangan dan
asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1 Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 382
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas menyusun program, menghimpun dan mengolah data,
menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem informasi dan dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan
tatalaksana.
272
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian program, keuangan dan asset; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan sub bagian program, keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset
dengan pihak dan unit terkait; d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan,
urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi; e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik
daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang
bergerak maupun tidak bergerak dinas; f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program /
perencanaan internal skpd (Renstra); g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana
kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd);
h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) ;
i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD;
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan
pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian program, keuangan dan asset; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 383
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas;
273
d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK); e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat
masuk dan surat keluar; f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan; i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian;
j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Bagian Ketiga BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
Pasal 384
(1) Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata mempunyai tugas melakukan tugas dinas dalam merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang
pengembangan destinasi pariwisata. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang pengembangan destinasi pariwisata mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan penataan
dan pengembangan obyek wisata, pembangunan amenitas dan pemberdayaan masyarakat;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan penataan
dan pengembangan obyek wisata, pembangunan amenitas dan pemberdayaan masyarakat;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan penataan dan pengembangan obyek wisata, pembangunan amenitas dan pemberdayaan masyarakat;
d. penyusunan standar, norma, pedoman kerja dan prosedur di bidang penataan dan pengembangan objek wisata,
pembangunan amenitas, dan pemberdayaan masyarakat; dan
e. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
penataan dan pengembangan objek wisata, pembangunan amenitas, dan pemberdayaan dan pengembangan objek wisata.
Paragraf 1 Seksi Penataan dan Pengembangan Obyek Wisata
Pasal 385
(1) Seksi Penataan dan Pengembangan Objek Wisata mempunyai tugas penyusunan pelaksanaan program, pembinaan, pengadministrasian, pendataan dan pengelola
dibidang penataan dan pengembangan obyek wisata.
274
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi penataan dan pengembangan objek
wisata mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi penataan dan pengembangan objek wisata;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi penataan dan pengembangan objek wisata;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk pelaksanaan penataan objek wisata;
e. menyusun rencana induk pengembangan pariwisata
kabupaten poso; f. melaksanakan kerjasama regional dan nasional serta
internasional dibidang pengembangan pariwisata di kabupaten poso;
g. menyiapkan bahan pembinaan pelaksanaan kegiatan
penataan dan pengembangan objek wisata; h. menyiapkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan
pengembangan obyek pariwisata;
i. menyiapkan bahan, menganalisa serta membuat usulan penataan dan pengembangan obyek wisata;
j. melakukan monitoring, koordinasi, evaluasi pelaksanaan tugas seksi penataan dan pengembangan objek wisata;
k. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas ; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pembangunan Amenitas
Pasal 386
(1) Seksi Pembangunan Amenitas mempunyai tugas menyusun
bahan dan data, mengelola, memantau dan mengevaluasi,
pengembangan dalam bidang pembangunan amenitas. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pembangunan amenitas mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pembangunan amenitas; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pembangunan amenitas;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
275
d. menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembangunan amenitas;
e. menyiapkan bata base di bidang pembangunan amenitas; f. menyiapkan bahan dan menganalisa serta membuat
usulan pembangunan amenitas; g. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas; h. mempersiapkan bahan serta menyusun laporan
pelaksanaan tugas; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 387
(1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas
menyusun bahan dan data, mengelola, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pemberdayaan masyarakat mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pemberdayaan masyarakat;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pemberdayaan masyarakat;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengkoordinir pelaksanaan pembentukan, pembinaan dan penguatan kelompok sadar wisata;
e. menyiapkan bahan dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan penyuluhan sadar wisata pada masyarakat;
f. mengoordinasikan pelaksanaan peningkatan peran serta
masyarakat di sekitar obyek wisata; g. menyusun pedoman pelaksanaan pengembangan
profesionalisme masyarakat pada destinasi pariwisata; h. menyiapkan bahan dan menganalisa serta membuat
usulan pemberdayaan masyarakat;
i. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas; j. mempersiapkan bahan serta menyusun laporan
pelaksanaan tugas; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
BIDANG PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA
Pasal 388
(1) Bidang Pengembangan Industri Pariwisata mempunyai tugas
melakukan tugas dinas dalam merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Pengembangan Industri pariwisata.
276
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang pengembangan industri pariwisata
mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pengembangan sumberdaya pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif dan usaha jasa pariwisata;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
pengembangan sumberdaya pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif dan usaha jasa pariwisata;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan
pengembangan sumberdaya pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif dan usaha jasa pariwisata;
d. penyiapan perumusan kebijakan dinas di bidang pengembangan Industri pariwisata;
e. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan
sumberdaya pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif dan usaha jasa pariwisata berdasarkan perundang-
undangan; f. penyusunan standar, norma, pedoman kerja dan prosedur
di bidang pengembangan sumberdaya pariwisata,
pengembangan ekonomi kreatif dan usaha jasa pariwisata; dan
g. pemberian bimbingan teknis monitoring dan evaluasi di
bidang pengembangan sumberdaya pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif dan usaha jasa pariwisata.
Paragraf 1
Seksi Pengembangan Sumberdaya Pariwisata
Pasal 389
(1) Seksi Pengembangan Sumberdaya Pariwisata mempunyai tugas penyusunan pelaksanaan program, pembinaan,
pengadministrasian, pendataan dan pengelolaan di bidang pengembangan sumberdaya pariwisata.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengembangan sumberdaya pariwisata mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengembangan sumberdaya pariwisata;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan sumberdaya pariwisata;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan dan mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan
pengembangan sumberdaya pariwisata;
e. menyiapkan bahan dan menganalisisis serta membuat usulan kegiatan pengembangan sumberdaya pariwisata;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan fasilitasi sertifikasi profesi pariwisata;
g. menyusun pedoman pelaksanaan pengembangan
sumberdaya pariwisata;
277
h. melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas;
i. mempersiapkan bahan serta menyusun laporan pelaksanaan tugas; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Pengembangan Ekonomi Kreatif
Pasal 390
(1) Seksi Pengembangan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas penyusunan pelaksanaan program, pembinaan, pengadministrasian, pendataan dan pengelolaan di bidang
pengembangan Ekonomi kreatif. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengembangan ekonomi kreatif mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengembangan ekonomi kreatif; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengembangan ekonomi kreatif; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan dan mengoordinasikan pelaksanaan
kegiatan pengembangan ekonomi kreatif; e. menyiapkan bahan dan menganalisis serta membuat
usulan kegiatan pengembangan ekonomi kreatif;
f. menyelenggarakan pembinaan dan penguatan pengembangan kelompokekonomi kreatif;
g. menyediakan dan mengembangkan prasarana (zona kreatif/ruang kreatif/kota kreatif) bagi insane kreatif di daerah;
h. menyusun pedoman pelaksanaan pengembangan ekonomi kreatif;
i. melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas;
j. mempersiapkan bahan serta menyusun laporan
pelaksanaan tugas; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Usaha Jasa Pariwisata
Pasal 391
(1) Seksi Usaha Jasa Pariwisata mempunyai tugas penyusunan
pelaksanaan program, pembinaan, pengadministrasian, pendataan dan pengelolaan di bidang Usaha Jasa Pariwisata.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi usaha jasa pariwisata mempunyai fungsi :
278
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi usaha jasa pariwisata;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi usaha
jasa pariwisata; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan dan mengoordinasikan pelaksanaan
kegiatan Usaha Jasa Pariwisata;
e. menyiapkan bahan, pedoman dan menganalisis serta membuat usulan kegiatan seksi usaha jasa pariwisata;
f. menyiapkan dan menyusun paket layanan wisata; g. menyiapkan bahan pelaksanaan standarisasi produk
usaha jasa pariwisata;
h. menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi sertifikasi usaha jasa pariwisata;
i. melakukan pemantauan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas;
j. mempersiapkan bahan serta menyusun laporan
pelaksanaan tugas; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA
Pasal 392
(1) Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata mempunyai
tugas melaksanakan tugas dinas dalam merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pengembangan pemasaran pariwisata.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang pengembangan pemasaran pariwisata mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan promosi pariwisata, pengembangan pasar dan informasi pariwisata
dan atraksi seni budaya;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan promosi pariwisata, pengembangan pasar dan informasi pariwisata
dan atraksi seni budaya;
c. penyiapan bahan pengkoordinasian urusan promosi pariwisata, pengembangan pasar dan informasi pariwisata
dan atraksi seni budaya;
d. pelaksanaan kegiatan di bidang promosi pariwisata,
pengembangan pasar dan informasi pariwisata, serta atraksi seni budaya berdasarkan perundang-undangan;
e. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
promosi pariwisata, pengembangan pasar dan informasi pariwisata, serta atraksi seni budaya;
f. peningkatan kerjasama pemasaran baik di dalam negeri maupun luar negeri dengan menonjolkan keunggulan-keunggulan daerah;
279
g. perancangan dan mensinergikan pelaksanaan event-event untuk meningkatkan kunjungan wisatawan;
h. peningkatan kemitraan dalam bidang promosi pariwisata, pengembangan pasar dan informasi pariwisata, serta
atraksi seni budaya; dan i. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait. j. penyusunan standar, norma, pedoman kerja dan prosedur
di bidang promosi pariwisata, pengembangan pasar dan informasi pariwisata dan atraksi seni budaya;; dan
k. pemberian bimbingan teknis monitoring dan evaluasi di
bidang promosi pariwisata, pengembangan pasar dan informasi pariwisata dan atraksi seni budaya;
Paragraf 1
Seksi Promosi Pariwisata
Pasal 393
(1) Seksi Promosi Pariwisata mempunyai tugas penyusunan
pelaksanaan program, pembinaan, pengadministrasian,
pendataan dan pengelolaan di bidang promosi pariwisata. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi promosi pariwisata mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi promosi pariwisata;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi promosi pariwisata;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan dan mengoordinasikan pelaksanaan promosi pariwisata;
e. mempersiapkan bahan, pedoman dan menganalisis serta membuat usulan kegiatan seksi promosi pariwisata;
f. mempersiapkan pelaksanaan promosi pariwisata secara
insentif baik di dalam negeri maupun luar negeri; g. menyiapkan bahan pelaksanaan event, pameran dan
promosi pariwisata; h. menyiapkan bahan dan mengkoordinir pelaksanaan
promosi pariwisata melalui sistim teknologi informatika;
i. melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas;
j. mempersiapkan bahan serta menyusun laporan
pelaksanaan tugas; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata
Pasal 394
(1) Seksi Pengembangan Pasar dan Informasi Pariwisata
mempunyai tugas penyusunan pelaksanaan program,
280
pembinaan, pengadministrasian, pendataan dan pengelolaan di bidang pengembangan pasar dan informasi pariwisata.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengembangan pasar dan informasi
pariwisata mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengembangan pasar dan informasi
pariwisata; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
pengembangan pasar dan informasi pariwisata; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan dan mengoordinasikan pelaksanaan
kegiatan pengembangan pasar dan informasi pariwisata; e. menyiapkan bahan, pedoman dan menganalisis serta
membuat usulan kegiatan seksi pengembangan pasar dan informasi pariwisata;
f. mengkoordinir pelaksanaan pendataan kunjungan
wisatawan; g. melaksanakan work shop/seminar/penelitian/ analisa
tentang pengembangan pasar dan informasi pariwisata;
h. melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas;
i. mempersiapkan bahan serta menyusun laporan pelaksanaan tugas; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Atraksi Seni Budaya
Pasal 395
(1) Seksi Atraksi Seni Budaya mempunyai tugas penyusunan
pelaksanaan program, pembinaan, pengadministrasian, pendataan dan pengelolaan di bidang atraksi seni budaya.
(2) Dalam mennyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi atraksi seni budaya mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi atraksi seni budaya; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi atraksi
seni budaya; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan dan mengoordinasikan pelaksanaan
kegiatan atraksi seni budaya; e. menyiapkan bahan, pedoman dan menganalisis serta
membuat usulan kegiatan seksi atraksi seni budaya; f. menyelenggarakan pembinaan dan penguatan dalam
atraksi seni budaya sebagai salah satu obyek wisata,
baik tingkat kabupaten maupun provinsi;
281
g. menyelenggarakan pembinaan dan penguatan terhadap sanggar seni budaya atau seniman/budayawan dalam
pelaksanaan atraksi seni budaya baik di dalam negeri maupun luar negeri;
h. melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas;
i. mempersiapkan bahan serta menyusun laporan
pelaksanaan tugas; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 396
Kepala Unit Pelaksana Tigas Dinas (UPTD) mempunyai tugas
pokok melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas Pariwisata di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas dan
mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas Pariwisata sesuai bidang masing-masing.
Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 397
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB XXIII DINAS PERTANIAN KABUPATEN POSO
Bagian Satu Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
DINAS PERTANIAN
Pasal 398
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah
Kabupaten. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Dinas mempunyai fungsi:
282
a. perumusan kebijakan di bidang prasarana dan sarana, bidang tanaman pangan dan hortikultura, bidang
perkebunan, dan bidang peternakan, bidang kesehatan hewan dan bidang penyuluhan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang prasarana dan sarana, bidang tanaman pangan dan hortikultura, bidang perkebunan, dan bidang peternakan, bidang kesehatan
hewan dan bidang penyuluhan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana
dan sarana, bidang tanaman pangan dan hortikultura,
bidang perkebunan, dan bidang peternakan, bidang kesehatan hewan dan bidang penyuluhan;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang prasarana dan sarana, bidang tanaman pangan dan hortikultura, bidang perkebunan, dan bidang peternakan, bidang kesehatan
hewan dan bidang penyuluhan;dan e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIS
Pasal 399
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas
melaksanakan urusan pengelolaan administrasi dan perencanaan program, pengelolaan keuangan, asset, pengelolaan umum dan kepegawaian di lingkungan dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja,
pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian;
b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan umum dan kepegawaian;
c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan dan asset, umum,
kepegawaian dan rumah tangga; d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan
keuangan dan asset, umum, kepegawaian, dan rumah
tangga; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan
asset, umum, kepegawaian, dan rumah tangga; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
urusan kesekretariatan; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala
dinas terkait dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 1
Sub Bagian Perencanaan Program
Pasal 400
283
(1) Sub bagian perencanaan program mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis pengumpulan data,
identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi dalam rangka penyiapan bahan penyusunan perencanaan,
dan melakukan penyiapan bahan monitoing, evaluasi dan pelaporan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian perencanaan Program mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian perencanaan program; b. melaksanakan penghimpunan peraturan perundang-
undangan, pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan penyusunan rencana program, monitoring, evaluasi dan pelaporan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pembinaan dan petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan penyusunan rencana kerja yang
meliputi pengumpulan data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
e. melaksanakan penyiapan tugas teknis pengumpulan
data, identifikasi, analisis, pengolahan dan penyajian informasi;
f. memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan; g. melaksanakan penyiapan laporan seluruh proses
perencanaan program;
h. melaksanakan penyusunan lakip di lingkungan instansi terkait;
i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian perencanaan program;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2
Sub Bagian Keuangan dan Aset
Pasal 401
(1) Sub bagian keuangan dan asset mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan teknis administrasi dan pengelolaan keuangan dan asset;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian keuangan dan aset mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian keuangan dan asset;
b. penghimpunan peraturan perundang-undangan,
pedoman, petunjuk teknis dn petunjuk pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset;
284
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan
pengelolaan keuangan dan asset; e. melakukan urusan perbendaharaan, serta verifikasi dan
administrasi pengelolaan keuangan dan asset;
f. mengelola tata usaha keuangan dan asset serta penyiapan pembayaran gaji pegawai;
g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan keuangan dan
asset; h. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan
keuangan dan asset; i. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset
di lingkungan sub bagian keuangan dan asset; j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan.
Paragraf 3
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 402
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan
urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian
mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan
program kerja sub bagian umum dan kepegawaian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan kenaikan
gaji berkala, impassing ligkungan dinas; d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK);
e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan
menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan; i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian; dan j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
Bagian Ketiga
BIDANG PRASARANA DAN SARANA
Pasal 403
285
(1) Bidang Prasarana dan Sarana mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan tehnis, serta pemantauan dan evaluasi
di bidang prasarana dan sarana. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang prasarana dan sarana mempunyai
fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan lahan
dan irigasi, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian,
pembiayaan dan investasi; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan lahan
dan irigasi, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian, pembiayaan dan investasi;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan lahan dan
irigasi, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian, pembiayaan dan investasi;
d. penyediaan dukungan infrastruktur pertanian; e. pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan irigasi
pertanian;
f. penyediaan, pengawasan, dan bimbingan penggunaan pupuk,pestisida, serta alat dan mesin pertanian;
g. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan lahan
dan irigasi, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian, pembiayaan dan investasi; dan
h. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan lahan dan irigasi, pupuk, pestisida dan alat
mesin pertanian, pembiayaan dan investasi.
Paragraf 1
Seksi Lahan dan Irigasi
Pasal 404
(1) Seksi Lahan dan Irigasi mempunyai tugas Melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan serta evaluasi di bidang
pengelolaan lahan dan irigasi. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi lahan dan irigasi mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi lahan dan irigasi;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi lahan dan irigasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, di bidang pengembangan lahan dan irigasi pertanian;
e. melakukan penyiapan bahan penyediaan lahan, jalan usaha tani, dan jaringan irigasi tersier;
f. melakukan penyusunan peta pengembangan,
rehabilitasi, konservasi, otimalisasi dan pengendalian lahan pertanian;
286
g. melakukan penyiapan bahan pengembangan tata ruang dan tata guna lahan pertanian;
h. melakukan penyiapan bahan bimbingan pemberdayaan kelembagaan pemakai air;
i. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan seksi lahan dan irigasi;
j. melaksanakan kebijakan, bimbingan tehnis, serta
monitoring dan evaluasi konsultasi seksi lahan dan irigasi;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi lahan dan irigasi; dan
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Pupuk, Pestisida dan Alat Mesin Pertanian (Alsintan)
Pasal 405
(1) Seksi Pupuk, Pestisida dan Alat Mesin Pertanian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis,
dan pemantauan serta evaluasi di bidang pupuk, pestisida dan Alat Mesin Pertanian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pupuk,
pestisida dan alat mesin pertanian; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
Kebijakan anggaran Seksi Pupuk ,Pestisida dan Alsintan; e. melakukan penyediaan pupuk,pestisida dan Alsintan; f. melakukan pegawasan peredaran dan pendaftaran
pupuk,pestisida dan Alsintan; g. melakukan penjaminan mutu pupuk, pestisida dan
alsintan;
h. melakukan pendampingan dan supervisi di Seksi pupuk dan pestisida, dan alsintan;
i. melakukan bimbingan, fasilitasi dan pelayanan Seksi pupuk dan pestisida, dan alsintan;
j. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian
kegiatan seksi pupuk dan pestisida, dan alsintan; k. memeriksa, membimbing, dan mengoreksi pekerjaan
bawahan dalam pelaksanaan tugas; l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian; dan
287
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Pembiayaan dan Investasi
Pasal 406
(1) Seksi Pembiayaan dan Investasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi di bidang pembiayaan dan investasi pertanian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pembiayaan dan investasi mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pembiayaan dan investasi;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pembiayaan dan investasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran seksi pembiayaan dan investasi;
e. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan
pemberian bimbingan teknis di bidang pembiayaan pertanian;
f. melakukan pendampingan dan supervisi di bidang
pembiayaan pertanian; g. melakukan bimbingan, fasilitasi dan pelayanan investasi
pertanian; h. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian
kegiatan seksi pembiayaan dan investasi;
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi pembiayaan dan investasi; dan j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Pasal 407
(1) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan
pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang tanaman pangan dan hortikultura mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan perbenihan dan perlindungan tanaman pangan dan
288
hortikulrura, produksi tanaman pangan dan hortikultura, pengolahan dan pemasaran tanaman
pangan dan hortikultura; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
perbenihan dan perlindungan tanaman pangan dan hortikulrura, produksi tanaman pangan dan hortikultura, pengolahan dan pemasaran tanaman
pangan dan hortikultura; c. penyusunan kebijakan perbenihan, perlindungan,
produksi, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
tanaman pangan dan Hortikulura; d. penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan benih
dibidang tanaman pangan dan Hortikulura; e. pengawasan mutu dan peredaran benih di bidang
tanaman pangan dan Hortikulura;
f. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang tanaman pangan;
g. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan bencana pertanian, dan dampak perubahan iklim di bidang tanaman pangan dan
Hortikulura; h. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan
pemasaran hasil di bidang tanaman pangan dan
Hortikulura; i. pemberian rekomendasi izin usaha teknis di bidang
tanaman pangan dan Hortikulura; j. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan
perbenihan dan perlindungan tanaman pangan dan
hortikulrura, produksi tanaman pangan dan hortikultura, pengolahan dan pemasaran tanaman pangan dan hortikultura; dan
k. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
urusan perbenihan dan perlindungan tanaman pangan dan hortikulrura, produksi tanaman pangan dan hortikultura, pengolahan dan pemasaran tanaman
pangan dan hortikultura.
Paragraf 1
Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Pasal 408
(1) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikulrura mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang
perbenihan dan perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi perbenihan dan perlindungan tanaman pangan dan holtikultura mempunyai fungsi:
289
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi perbenihan dan perlindungan
tanaman pangan dan holtikultura; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi perbenihan dan perlindungan tanaman pangan dan holtikultura;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan anggaran seksi perbenihan dan perlindungan tanaman pangan dan
hortikultura; e. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dibidang
perbenihan dan perlindungan tanaman pangan dan
hortikultura; f. menyiapkan bahan penyediaan dan pengawasan
peredaran benih di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
g. menyiapkan bahan pengawasan dan pengujian mutu
benih di bidang tanaman pangan dan hortikultura; h. menyiapkan bahan sertifikasi benih dan pengendaliaan
smmber benih di bidang tanaman pangan dan
hortikultura; i. menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan
benih dan pengembangan vaerietas unggul di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
j. menyiapkan bahan rekomendasi pemasukan dan
pengeluaran benih yang beredar di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
k. menyiapkan bahan bimbingan produksi benih dan
kelembagaan benih di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
l. menyiapkan bahan pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
m. menyiapkan bahan pengamatan OPT di bidang tanaman pangan dan hortikultura ;
n. menyiapkan bahan pengendalian, pemantauan, bimbingan operasional pengamatan dan peramalan OPT di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
o. menyiapkan data OPT di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
p. menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan OPT di
bidang tanaman pangan dan hortikultura; q. menyiapkan bahan sekolah lapang pengendalian hama
terpadu di bidang tanaman pangan dan hortikultura; r. menyiapkan bahan penanganan dampak perubahan
iklim di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
s. menyiapkan bahan penanggulangan bencana alam di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
t. menyiapkan bahan bimbingan teknis perbenihan dan perlindungan di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
290
u. menyiapkan laporan dan pendokumentasian kegiatan seksi perbenihan dan perlindungan tanaman pangan dan
hortikultura; v. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi seksi perbenihan dan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura; dan
w. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pasal 409
(1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan hortikultura mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi produksi tanaman pangan dan hortikultura mempunyai fungsi :
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi produksi tanaman pangan dan
hortikultura; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
produksi tanaman pangan dan hortikultura; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan anggaran
seksi produksi tanaman pangan dan hortikultura; e. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, di bidang
peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura;
f. menyiapkan bahan penyusunan rencana tanam dan produksi di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
g. melakukan bimbingan peningkatan mutu dan produksi di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
h. melakukan bimbingan penerapan teknologi budidaya di
bidang tanaman pangan dan hortikultura; i. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian
kegiatan seksi produksi tanaman pangan dan
hortikultura; j. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi seksi produksi tanaman pangan dan hortikultura; dan
k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Pangan dan
Hortikultura
291
Pasal 410
(1) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Pangan dan hortikultura mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan tehnis serta pemantauan dan evaluasi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan dan
hortikultura. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi pengolahan dan pemasaran tanaman pangan
dan hortikultura mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengolahan dan pemasaran tanaman pangan dan hortikultura;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengolahan dan pemasaran tanaman pangan dan
hortikultura; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan anggaran
seksi pengolahan dan pemasaran hasil tanaman Pangan
dan hortikultura; e. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dibidang
pengolahan hasil tanaman pangan dan hortikultura; f. menyiapkan bahan bimbingan dan pengembangan unit
pengolahan hasil di bidang panaman pangan dan
hortikultura; g. menyiapkan bahan kebutuhan alat pengolahan hasil di
bidang tanaman pangan dan hortikultura;
h. menyiapkan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan pemberian surat
keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
i. melakukan pelayanan dan pengembangan informasi
pasar di bidang tanaman pangan dan hortikultura; j. melakukan fasilitasi promosi produk di bidang tanaman
pangan dan hortikultura; k. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis
pengolahan dan pemasaran hasil di bidang tanaman
pangan dan hortikultura; l. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
tanaman pangan dan hortikultura; m. menyiapkan laporan dan pendokumentasian kegiatan
seksi pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura;
n. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pengolahan dan pemasaran tanaman pangan dan
hortikultura; dan o. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
292
BIDANG PERKEBUNAN
Pasal 411
(1) Bidang Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan tehnis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang
Perkebunan. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang perkebunan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan perbenihan dan perlindungan perkebunan, produksi
perkebunan, pengolahan dan pemasaran perkebunan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
perbenihan dan perlindungan perkebunan, produksi
perkebunan, pengolahan dan pemasaran perkebunan; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan perbenihan
dan perlindungan perkebunan, produksi perkebunan, pengolahan dan pemasaran perkebunan
d. penyusunan kebijakan di bidang perbenihan, produksi,
perlindungan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
e. penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan benih
di bidang perkebunan; f. pengawasan mutu dan peredaran benih di bidang
perkebunan; g. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi
di bidang perkebunan;
h. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit,penanggulangan bencana alam, dan dampak perubahan iklim di bidang perkebunan:
i. penanggulangan gangguan usaha, dan pencegahan kebakaran di bidang perkebunan;
j. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang perkebunan;
k. pemantauan dan evaluasi di bidang perkebunan;
l. Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan perbenihan dan perlindungan perkebunan, produksi
perkebunan, pengolahan dan pemasaran perkebunan; dan
m. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan perbenihan dan perlindungan perkebunan,
produksi perkebunan, pengolahan dan pemasaran perkebunan.
Paragraf 1
Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan
Pasal 412
(1) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan tehnis dan
293
pemantauan serta evaluasi di bidang perbenihan dan perlindungan perkebunan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi perbenihan dan perlindungan
perkebunan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi perbenihan dan perlindungan
perkebunan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi
perbenihan dan perlindungan perkebunan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
anggaran Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan;
b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang perbenihan dan perlindungan di bidang Perkebunan;
c. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan pengawasan peredaran benih di bidang Perkebunan;
d. melakukan penyiapan bahan pengawasan dan pengujian
mutu benih di bidang Perkebunan; e. melakukan penyiapan bahan sertifikasi benih dan
pengendalian sumber benih di bidang Perkebunan; f. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana
kebutuhan benih dan pengembangan vaerietas unggul di
bidang Perkebunan; g. melakukan penyiapan bahan rekomendasi pemasukan
dan pengeluaran benih yang beredar di bidang
Perkebunan; h. melakukan penyiapan bahan bimbingan produksi benih
dan kelembagaan benih di bidang hortikultura; i. melakukan penyiapan bahan pengendalian serangan OPT
di bidang Perkebunan;
j. melakukan penyiapan bahan pengamatan OPT di bidang Perkebunan;
k. melakukan menyiapan bahan pengendalian, pemantauan, bimbingan operasional pengamatan dan peramalan OPT di bidang Perkebunan;
l. melakukan pengelolaan data OPT di bidang Perkebunan; m. melakukan penyiapan bahan bimbingan kelembagaan
OPT di bidang Perkebunan;
n. melakukan penyiapan bahan sekolah lapang pengendalian hama terpadu di bidang Perkebunan;
o. melakukan penyiapan bahan penanganan dampak perubahan iklim di bidang Perkebunan;
p. melakukan penyiapan bahan penanggulangan bencana
alam di bidang Perkebunan; q. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis
perbenihan dan perlindungan di bidang Perkebunan; r. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian
kegiatan Seksi Perbenihan dan Perlindungan
Perkebunan;
294
s. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi perbenihan dan perlindungan perkebunan; dan t. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Produksi Perkebunan
Pasal 413
(1) Seksi Produksi Perkebunan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang produksi perkebunan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi produksi perkebunan
menyelenggaran fungsi sebagai berikut : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
menyusun program kerja seksi produksi perkebunan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi produksi perkebunan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana
dan anggaran Seksi Produksi Perkebunan;
e. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, di bidang peningkatan produksi Perkebunan;
f. menyiapkan bahan penyusunan rencana tanam dan
produksi di bidang Perkebunan; g. melakukan bimbingan peningkatan mutu dan
produksi di bidang di bidang Perkebunan; h. melakukan bimbingan penerapan teknologi budidaya
di bidang Perkebunan;
i. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan Seksi Produksi
Perkebunan; dan j. memeriksa, membimbing, dan mengoreksi pekerjaan
bawahan dalam pelaksanaan tugas;
k. melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan; dan
l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi seksi produksi perkebunan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 3 Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan
Pasal 414
(1) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan,
295
pelaksanaan, dan pemberian bimbingan tehnis serta pemantauan dan evaluasi di bidang pengolahan dan
pemasaran hasil perkebunan; (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),seksi pengolahan dan pemasaran perkebunan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pengolahan dan pemasaran perkebunan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengolahan dan pemasaran perkebunan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi pengolahan dan pemasaran hasil
perkebunan; e. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di
bidang pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
f. melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
g. melakukan penyiapan bahan kebutuhan alat pengolahan dan pemasaran di bidang perkebunan;
h. melakukan penyiapan bahan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) di bidang
perkebunan; i. melakukan pelayanan dan pengembangan informasi
pasar di bidang perkebunan;
j. melakukan fasilitasi promosi produk di bidang perkebunan;
k. melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil di bidang perkebunan;
l. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
perkebunan; m. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian
kegiatan seksi pengolahan dan pemasaran perkebunan;
n. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi seksi pengolahan dan pemasaran perkebunan; dan
o. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
BIDANG PETERNAKAN
Pasal 415
(1) Bidang Peternakan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan tehnis,
serta pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan.
296
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang peternakan mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan perbibitan dan budidaya ternak, pengembangan kawasan
dan usaha peternakan, pakan dan prasarana dan sarana;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
perbibitan dan budidaya ternak, pengembangan kawasan dan usaha peternakan, pakan dan prasarana dan sarana;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan perbibitan dan budidaya ternak, pengembangan kawasan dan usaha
peternakan, pakan dan prasarana dan sarana; d. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan
Umum di bidang Peternakan;
e. pembinaan teknis atas penyelenggaraan tugas di bidang peternakan;
f. pengendalian dalam penyelenggaraan program di bidang peternakan;
g. pengelolaan sumberdaya genetik hewan/ternak;
h. pengendalian peredaran dan penyediaan benih/bibit ternak, pakan ternak dan benih/bibit hijauan pakan ternak;
i. pengendalian kebijakan pengembangan kawasan dan usaha peternakan;
j. pengendalian distribusi dan penggunaan prasarana dan sarana peternakan;
k. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan
perbibitan dan budidaya ternak, pengembangan kawasan dan usaha peternakan, pakan dan prasarana dan sarana; dan
l. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
urusan perbibitan dan budidaya ternak, pengembangan kawasan dan usaha peternakan, pakan dan prasarana dan sarana.
Paragraf 1
Seksi Perbibitan dan Budidaya Ternak
Pasal 416
(1) Seksi Perbibitan dan Budidaya Ternak mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan
pemantauan serta evaluasi di bidang Perbibitan dan Budidaya Ternak.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi perbibitan dan budidaya ternak mempunyai fungsi:
297
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi perbibitan dan
budidaya ternak; b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi perbibitan dan budidaya ternak;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. mengelola administrasi dan menyiapkan bahan serta
menyusun program kerja tahunan seksi perbibitan dan budidaya ternak;
e. menyusun, mengkaji dan merumuskan kebijakan teknis tentang pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat;
f. menyusun, mengkaji dan merumuskan kebijakan teknis tentang sistim budidaya ternak;
g. melakukan penyiapan bahan pengujian benih/bibit ternak;
h. menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan
perbibitan perawatan ternak; i. menyiapkan laporan pelaksanaan tugas seksi
perbibitan dan budidaya ternak;
j. menyiapkan bahan pengelolaan sumberdaya genetik hewan untuk menjaga kemurnian dan kelestarian;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi perbibitan dan budidaya ternak; dan
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2 Seksi Pengembangan Kawasan dan Usaha Peternakan
Pasal 417
(1) Seksi Pengembangan Kawasan dan Usaha Peternakan
mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kegiatan di bidang Pengolahan
lahan dan air, Pengembangan kawasan dan Usaha Peternakan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengembangan kawasan dan usaha peternakan mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
menyusun program kerja seksi pengembangan kawasan dan usaha peternakan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan kawasan dan usaha peternakan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. menyiapkan bahan dan data dalam penyusunan
program kerja dalam bidang pengolahan
pengembangan kawasan dan usaha peternakan;
298
e. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pengolahan lahan dan air;
f. menyiapkan data dan informasi terkait dan pengolahan lahan dan air;
g. melaksanakan pengawasan , perluasan dan penataan kawasan ternak;
h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi dan
pengendalian pelaksanaan pengolahan lahan dan air serta perluasan dan penataan kawasan ternak;
i. menyiapkan laporan hasil kegiatan pengembangan
kawasan dan pelayanan perizinan usaha peternakan; j. menyiapkan dan mengolah bahan-bahan untuk
raperda, keputusan bupati dan keputusan lainnya yang mengatur standarisasi perizinan dibidang peternakan;
k. menerima, meneliti dan melakukan koordinasi serta memberikan pertimbanganatas permohonan
pelayanan usaha dan perizinan dibidang peternakan; m. menyiapkan standar operasional prosedur (SOP)
pelayanan usaha dan perizinan bidang peternakan;
n. menyiapkan data dan bahan dalam mensosialisasikan regulasi yang terkait dengan pelayanan usaha perizinan di bidang peternakan;
o. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan
tugas seksi pengembangan kawasan dan usaha peternakan; dan
p. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Pakan dan Sarana Prasarana
Pasal 418
(1) Seksi Pakan dan Sarana Prasarana mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta
evaluasi di bidang Pakan dan Sarana Prasarana. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pakan dan sarana prasarana
mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
menyusun program kerja seksi pakan dan sarana
prasarana; b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pakan dan sarana prasarana;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan dan data dalam penyusunan program kerja dalam pengolahan bidang pakan dan sarana prasarana;
299
e. menghimpun peraturan perundang-undangan untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas dibidang
pakan dan sarana prasarana; f. ;menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi
pelaksanaan kebijakan bidang pakan dan sarana prasarana;
g. melakukan pemantauan peredaran dan penggunaaan
pakan dan sarana prasarana; h. melaksanakan pengadaan perbanyakan dan
penyaluran pakan ternak;
i. menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan alat dan mesin
peternakan; j. melaksanakaan bimbingan teknis penggunaan
prasarana dan sarana peternakan;
k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi pakan dan sarana prasarana; dan l melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Ketujuh
BIDANG KESEHATAN HEWAN
Pasal 419
(1) Bidang Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan tehnis, serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Kesehatan Hewan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang kesehatan hewan mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
pencegahan pemberantasan penyakit, pengawasan obat dan pelayanan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat
veteriner dan pengawasan mutu produk peternakan; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
pencegahan pemberantasan penyakit, pengawasan obat
dan pelayanan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan mutu produk peternakan;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan perbibitan dan budidaya ternak, pengembangan kawasan dan usaha peternakan, pakan dan prasarana dan sarana;
d. penyusunan kebijakan di bidang kesehatan hewan; e. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang kesehatan hewan;
f. pembinaan teknis atas penyelenggaraan tugas di bidang kesehatan hewan;
g. pengkoordinasian terhadap penyelenggaraan program kerja di bidang kesehatan hewan;
h. pengendalian dalam penyelenggaraan program di bidang
kesehatan hewan; i. pengendalian penyakit hewan dan jaminan kesehatan
hewan; j. pengawasan peredaran obat/vaksin hewan; k. pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan dan
produk hewan;
300
l. pengelolaan pelayanan jasa laboratorium dan jasa medik veteriner;
m. penerapan dan pengawasan persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan
hewan; n. pemberian bimbingan pascapanen, pengelolaan dan
pemasaran produk peternakan;
o. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan pencegahan pemberantasan penyakit, pengawasan obat dan pelayanan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat
veteriner dan pengawasan mutu produk peternakan;dan p. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan pencegahan pemberantasan penyakit, pengawasan obat dan pelayanan kesehatan hewan,
kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan mutu produk peternakan.
Paragraf 1
Seksi Pencegahan Pemberantasan Penyakit
Pasal 420
(1) Seksi Pencegahan Pemberantasan Penyakit mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan
pemantauan serta evaluasi Pencegahan Pemberantasan Penyakit.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pencegahan pemberantasan penyakit mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
menyusun program kerja seksi pencegahan pemberantasan penyakit;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pencegahan pemberantasan penyakit;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. menghimpun bahan dan data, menganalisis serta
menyelenggarakan tugas seksi pencegahan dan
pemberantasan penyakit;
e. menyiapkan bahan dan melakukan analisa
pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan;
f. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi serta
melaksanakan kegiatan pencegahan dan
pemberantasan penyakit hewan lintas Kecamatan;
g. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk penyebaran
teknologi kesehatan hewan;
h. menyiapkan bahan guna pengembangan dan
kerjasama teknis kesehatan hewan antara instansi di
daerah kabupaten dan provinsi;
301
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi pencegahan pemberantasan penyakit; dan j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pengawasan Obat dan Pelayanan Kesehatan Hewan
Pasal 421
(1) Seksi Pengawasan Obat dan Pelayanan Kesehatan
Hewan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, pelaksanaan pemberian
bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi Seksi
Pengawasan Obat dan Pelayanan Kesehatan Hewan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi pengawasan obat dan pelayanan kesehatan hewan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
menyusun program kerja seksi pengawasan obat dan pelayanan kesehatan hewan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pengawasan obat dan pelayanan kesehatan
hewan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. mengelola administrasi dan menyusun program kerja
tahunan Seksi Pengawasan Obat dan Pelayanan
Kesehatan Hewan;
e. menyiapkan bahan serta melakukan analisa
kebutuhan vaksin dan obat hewan lintas kecamatan;
f. melakukan penyiapan bahan dan penyusunan
kebijakan pengawasan peredaran dan penggunaan
vaksin dan obat-obatan ternak;
g. melakukan penyediaan vaksin dan obat-obatan ternak;
h. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pengawasan obat dan pelayanan kesehatan
hewan/ternak;
i. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi pengawasan obat dan pelayanan kesehatan hewan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengawasan Mutu Produk Peternakan
Pasal 422
302
(1) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengawasan
Mutu Produk Peternakan mempunyai tugas pokok
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan
pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta
evaluasi Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan
Pengawasan Mutu Produk Peternakan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi kesehatan masyarakat veteriner dan
pengawasan mutu produk peternakan mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
menyusun program kerja seksi kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan mutu produk peternakan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan
mutu produk peternakan; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. menyiapkan bahan serta melakukan analisa
peningkatan kesehatan masyarakat veteriner;
e. menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi serta
melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat
veteriner lintas kecamatan;
f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk penyebaran
teknologi kesehatan masyarakat veteriner;
g. menyiapkan bahan guna pengembangan dan kerja
sama teknis kesehatan masyarakat veteriner antara
instansi di daerah kabupaten dan provinsi;
h. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan laporan
pembinaan bimbingan teknis pengolahan dan
pengawasan mutu produk ternak;
i. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan
pengolahan dan pengawasan mutu produk ternak;
j. melakukan pemantauan evaluasi dan pengendalian
terhadap pelaksanaan kegiatan pengolahan dan
pengawasan mutu produk ternak;
k. melaksanakan penerimaan dan meneliti kegiatan
pengolahan dan pengawasan mutu produk ternak;
l. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan mutu produk peternakan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedelapan
BIDANG PENYULUHAN
Pasal 423
303
(1) Bidang Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan, program dan pelaksanaan penyuluhan pertanian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang penyuluhan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
kelembagaan, ketenagaan, metode dan informasi; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan
kelembagaan, ketenagaan, metode dan informasi;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan kelembagaan, ketenagaan, metode dan informasi;
d. pelaksanaan penyuluhan pertanian dan pengembangan mekanisme, tata kerja, dan metode penyuluhan pertanian;
e. pengumpulan, pengolahan, pengemasan, dan penyebaran materi penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha;
f. pengelolaan kelembagaan dan ketenagaan; g. pemberian fasilitasi penumbuhan dan pengembangan
kelembagaan dan forum masyarakat bagi pelaku utama
dan pelaku usaha; h. peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Negeri Sipil,
swadaya dan swasta;
i. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan urusan kelembagaan, ketenagaan, metode dan informasi; dan
j. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas urusan kelembagaan, ketenagaan, metode dan informasi.
Paragraf 1 Seksi Kelembagaan
Pasal 424
(1) Seksi Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan tehnis dan pemantauan serta evaluasi di bidang Kelembagaan
Penyuluhan Pertanian. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), seksi kelembagaan mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi kelembagaan;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kelembagaan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
anggaran kelembagaan penyuluhan pertanian;
e. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;
304
f. melakukan penyiapan bahan penguatan, pengembangan, peningkatan kapasitas di bidang kelembagaan
penyuluhan pertanian; g. melakukan penyiapan bahan penguatan, pengembangan,
dan peningkatan kapasitas kelembagaan petani; h. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi akreditasi
kelembagaan penyuluhan pertanian;
i. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi sertifikasi dan akreditasi kelembagaan petani;
j. melakukan penyiapan bahan penilaian dan pemberian
penghargaan balai penyuluhan pertanian; k. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian
kegiatan seksi kelembagaan penyuluhan pertanian; l. pengolahan dan pengawasan mutu produk ternak;
m. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi kelembagaan; dan n. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Ketenagaan
Pasal 425
(1) Seksi Ketenagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan kebijakan, pemberian bimbingan tehnis dan pemantauan serta evaluasi di bidang Ketenagaan Penyuluhan Pertanian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi ketenagaan mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi ketenagaan; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi ketenagaan;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran seksi ketenagaan penyuluhan pertanian;
e. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di
bidang ketenagaan penyuluhan pertanian; f. melakukan penyusunan dan pengelolaan database
ketenagaan penyuluhan pertanian;
g. melakukan penyiapan bahan pengembangan kompetensi kerja ketenagaan penyuluhan pertanian;
h. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi penilaian dan pemberian penghargaan penyuluh pertanian;
i. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas
dan kegiatan penyuluhan pertanian; j. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian
kegiatan seksi ketenagaan penyuluhan pertanian; k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi ketenagaan; dan
305
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Metode dan Informasi
Pasal 426
(1) Seksi Metode dan Informasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kebijakan, pemberian bimbingan tehnis,
monitoring dan evaluasi di bidang Metode dan Informasi Penyuluhan Pertanian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi metode dan informasi mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi metode dan informasi; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman
dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi metode dan informasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
anggaran seksi metode dan informasi penyuluhan pertanian;
e. melakukan penyiapan bahan penyusunan programa penyuluhan pertanian;
f. melakukan penyiapan bahan penyusunan materi dan
pengembangan metodologi penyuluhan pertanian; g. melakukan penyiapan bahan supervisi materi dan
pengembangan metodologi penyuluhan pertanian;
h. melakukan penyiapan bahan informasi dan media penyuluhan pertanian;
i. melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen informasi penyuluhan pertanian;
j. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan seksi metode dan informasi penyuluhan
pertanian; k. melaksanakan penyiapan bahan dan data, menyusun
dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi metode dan informasi; dan l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kesembilan Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 427
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas Pertanian di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan,
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh kepala Dinas dan
306
mempertanggungjawabkannya kepada Kepala Dinas Pertanian sesuai bidang masing-masing.
Bagian Kesepuluh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 439
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku menurut jenis dan jenjang jabatan fungsional.
BAB XXIV
DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KABUPATEN POSO
Bagian Kesatu
DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN
Pasal 428
(1) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Kabupaten.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan dibidang komunikasi dan informatika, telematika, persandian dan pengelolaan data elektronik;
b. pelaksanaan kebijakan dibidang komunikasi dan informatika, telematika, persandian dan pengelolaan data elektronik;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang komunikasi dan informatika, telematika, persandian dan pengelolaan
data elektronik; d. pelaksanaan adminstrasi dinas di bidang komunikasi dan
informatika, telematika, persandian dan pengelolaan data
elektronik; e. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
SEKRETARIS
Pasal 429
(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam
penyelenggaraan tugas kesekretariatan, menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi dan evaluasi serta menyusun program penyelenggaraan kegiatan.
307
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijaksan rencana kerja, pengelolaan administrasi keuangan dan asset dan
pengelolaan administrasi kepeagawaian dan umum. b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana
kerja, pengelolaan keuangan dan asset, dan pengelolaan
kepegawaian dan umum; c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelyanan
administrasi keuangan dan asset serta kepegawaian
rumah tangga dan umum; d. pelaksanaan urusan penyusunan rencana pengelolaan
keuangan dan asset kepegawaian, rumah tangga dan umum;
e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan
penyelenggaraan uerusan pengelolaan keuangan dan asset, kepegawaian, rumah tangga dan umum;
f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan kesekretariatan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh kepala
dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 1
Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset
Pasal 430
(1) Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai tugas
menyusun program, menghimpun dan mengolah data, menyusun statistik dan pelaporan, analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas, menyelenggarakan sistem informasi dan
dokumentasi serta menyiapkan pembinaan organisasi dan tatalaksana.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program, Keuangan dan Asset mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian program, keuangan dan asset;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan sub bagian program, keuangan dan asset;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program, keuangan dan asset dengan pihak dan unit terkait;
d. melaksanakan pelayanan umum, tatalaksana keuangan, urusan perbendaharaan dan urusan verifikasi;
e. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/milik daerah, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
f. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program / perencanaan internal skpd (Renstra);
g. menyusun kebutuhan aset/barang dan konsep rencana kerja satuan kerja perangkat daerah (renja skpd);
h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep dokumen
pelaksanaan anggaran (DPA) ; i. menyiapkan usulan perubahan anggaran SKPD;
308
j. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
k. mengelola administrasi inventarisasi aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas;
l. melaksanakan akuntansi barang, pemeliharaan dan pengamanan aset/barang bergerak maupun tidak bergerak dinas; dan
m. melaksanakan penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana kerja di lingkungan sub bagian program, keuangan dan asset; dan
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Paragraf 2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 431
(1) Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis urusan pengelolaan urusan kepegawaian, rumah tangga dan surat menyurat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian umum dan
kepegawaian; b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman,
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan
urusan umum dan kepegawaian; c. melaksanakan teknis pengumpulan data dan
menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat dan
kenaikan gaji berkala, impassing ligkungan dinas; d. melaksanakan daftar urut kepegawaian (DUK);
e. melaksanakan penyiapan bahan dan mengelola surat masuk dan surat keluar;
f. melaksanakan penyiapan rapat pertemuan;
g. melaksanakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan lingkungan kantor;
h. melaksanakan penyiapan penerimaan tamu dan menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat pertemuan;
i. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan
umum dan kepegawaian; j. menyiapkan bahan dan data serta menyusun dan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas sub bagian
umum dan kepegawaian; dan k. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh
pimpinan.
Bagian Ketiga
BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Pasal 432
(1) Bidang Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan
309
standarisasi teknis dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang Komunikasi dan
Informatika. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang komunikasi dan informatika mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan pos dan
telekomunikasi, sarana komunikasi, diseminasi informasi;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan pos dan
telekomunikasi, sarana komunikasi, diseminasi informasi;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi, diseminasi informasi;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi, diseminasi
informasi; e. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di pos
dan telekomunikasi, sarana komunikasi, diseminasi
informasi; f. pelaksanaan pembinaan di bidang pos dan
telekomunikasi, sarana komunikasi, diseminasi
informasi; dan g. penyiapan bahan pelaporan dan evaluasi
penyelenggaraan tugas di bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi, diseminasi informasi.
Paragraf 1 Seksi Pos dan Telekomunikasi
Pasal 433
(1) Seksi pos dan telekomunikasi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika menyiapkan bahan koordinasi, bimbingan teknis, pemberian
rekomendasi, pengawasan, serta evaluasi kegiatan pelayanan usaha jasa pos dan telekomunikasi khusus terhadap penyelenggaraan pos dan telekomunikasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pos dan telekomunikasi mempunyai
fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi pos dan telekomunikasi;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi pos dan
telekomunikasi; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan
kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait;
310
d. melakukan penertiban dan bahan pemberian rekomendasi kantor cabang jasa titipan/penyelenggara
pos; e. melakukan bimbingan teknis dibidang sarana
telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, kinerja operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus, dan kewajiban pelayanan universal skala wilayah;
f. menyiapkan bahan untuk pemberian rekomendasi penyelenggaraan telekomunikasi khusus, sepanjang tidak menggunakan spectrum frekwensi radio;
g. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi kantor cabang dan loket pelayanan operator Telekomunikasi;
h. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi terhadap permohonan penyelenggaraan jaringan tetap local wireline (end to end);
i. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi terhadap izin galian untuk keperluan penggelaran kabel
telekomunikasi lintas kabupaten/kota atau jalan provinsi;
j. melakukan koordinasi dalam rangka pembangunan
kewajiban pelayanan Universal di bidang Telekomunikasi;
k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pos dan telekomunikasi;
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Sarana Komunikasi
Pasal 434
(1) Seksi sarana komunikasi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika melakukan tugas penyediaan sarana komunikasi dan informasi kepada masyarakat secara langsung atau melalui media cetak,
media elektronik dan media lainnya. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi sarana komunikasi mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun
program kerja seksi sarana komunikasi ;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi sarana komunikasi ;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana kerja untuk
petunjuk tehnis seksi sarana komunikasi;
311
e. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian sarana komunikasi di bidang komunikasi dan
informatika; f. melaksanakan pengawasan terhadap menara
telekomunikasi; g. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan
komunikasi sosial skala daerah;
h. melaksanakan pembinaan dan soisalisasi sarana internet sehat dan aman;
i. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3 Seksi Diseminasi Informasi
Pasal 435
(1) Seksi diseminasi informasi mempunyai tugas menyiapkan, mengolah dan menyajikan bahan data dan informasi, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pengolahan
Diseminasi informasi. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi diseminasi informasi mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi diseminasi informasi;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi diseminasi informasi;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit
terkait; d. mengumpulkan, menyusun dan mengelolah bahan data
dan informasi potensi daerah sebagai bahan informasi;
e. mengumpulkan, menyusun dan mengolah bahan data dan informasi serta dokumentasi di dinas komunikasi ,informatika dan persandian kabupaten poso sebagai
bahan pelayanan publik; f. menyusun dan melakukan standar pelayanan informasi
publik di dinas komunikasi, informatika dan persandian kabupaten poso;
g. menyiapkan bahan kerja sama dengan mitra kerja untuk
penyusunan dan penyediaan data dengan teknologi multi display informasi;
h. menyiapkan dan menyajikan informasi melalui media baru/online dan media luar ruang;
i. melakukan kerja sama dengan kelompok informasi
masyarakat untuk pelaksanaan diseminasi informasi nasional;
j melakukan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
pengolahan penyediaan informasi; k. menyiapkan bahan/data, menyusun dan menyampaikan
bahan laporan pelaksanaan tugas seksi pengolahan penyediaan informasi; dan
312
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
BIDANG TELEMATIKA
Pasal 436
(1) Bidang telematika mempunyai tugas membantu kepala
dinas komunikasi, informatika dan persandian menyiapkan
bahan perumusan kebijakan dan standarisasi teknis dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan daerah
di bidang telematika. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), bidang telematika mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan aplikasi telematika, aplikasi data base, kajian, pengembangan
dan pengendalian telematika; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan aplikasi
telematika, aplikasi data base, kajian, pengembangan
dan pengendalian telematika; c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan aplikasi
telematika, aplikasi data base, kajian, pengembangan
dan pengendalian telematika; d. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
aplikasi telematika, aplikasi data base, kajian, pengembangan dan pengendalian telematika;
e. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di
bidang aplikasi telematika, aplikasi data base, kajian, pengembangan dan pengendalian telematika;
f. pelaksanaan pembinaan di bidang aplikasi telematika,
aplikasi data base, kajian, pengembangan dan pengendalian telematika; dan
g. penyiapan bahan pelaporan dan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang aplikasi telematika, aplikasi data base, kajian, pengembangan dan
pengendalian telematika.
Paragraf 1 Seksi Aplikasi Telematika
Pasal 437
(1) Seksi aplikasi telematika mempunyai tugas membantu
kepala bidang telematika melaksanakan perumusan dan kebijakan, tata kelola, pembangunan infrastruktur serta
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi E-goverment. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi aplikasi telematika mempunyai
fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
menyusun program kerja seksi aplikasi telematika; b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
seksi aplikasi telematika;
313
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. menyiapkan bahan rencana induk, pengembangan
jaringan informasi dan tata kelola aplikasi telematika; e. melaksanakan pembangunan teknologi informasi dan
infrastruktur aplikasi telematika;
f. menyiapkan bahan perumusan dan implementasi interoperabilitas dan interkonektivitas data;
g. menyiapkan bahan dan data penunjang aplikasi
telematika dalam peningkatan E-government skala daerah;
h. melaksanakan pembinaan, pengendalian, dan evaluasi Aplikasi Telematika;
i. menerapkan aplikasi layanan kepemerintahan dan
layanan publik; j melakukan sinergitas pengembangan aplikasi
telematika kabupaten dan kecamatan; k menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi aplikasi telematika; dan l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Aplikasi Data Base
Pasal 438
(1) Seksi aplikasi data base mempunyai tugas membantu
kepala bidang telematika melakukan pengumpulan dan
penggabungan data dan informasi berbasis teknologi informasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi aplikasi data base mempunyai fungsi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
menyusun program kerja seksi aplikasi data base; b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi aplikasi data base;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan rencana induk, pengembangan
jaringan informasi dan tata kelola aplikasi data base; e. melakukan pengumpulan bahan data base untuk
kesiapan integrasi pada aplikasi data base; f. menyusun rencana pengintegrasian data dari berbagai
system informasi;
g. melakukan penggabungan data, analisa data dan informasi, menjadi data baru yang terpusat dan
standar; h. mengolah dan menyediakan akurasi data dan mutasi
data;
i. mengendalikan dan pemanfaatan sistem telematika;
314
j. melaksanakan dan mengkoordinasikan pengintegrasian berbagai sistem informasi/telematika
dan pemograman; k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas seksi aplikasi data base; dan
l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Kajian, Pengembangan dan Pengendalian Telematika
Pasal 439
(1) Seksi kajian, pengembangan dan pengendalian
telematika mempunyai tugas membantu kepala Bidang melaksanakan perumusan dan kebijakan, tata kelola,
pembangunan infrastruktur, budaya, kemampuan teknis serta mendukung pengawasan telematika.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi kajian, pengembangan dan pengendalian telematika mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan
menyusun program kerja seksi kajian, pengembangan dan pengendalian telematika;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi kajian, pengembangan dan pengendalian
telematika; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. menyiapkan bahan perumusan dan
kebijakan/rencana teknis, dan tata kelola kajian, pengembangan dan pengendalian telematika;
e. melakukan pembinaan dan pelatihan pengembangan
dan pengendalian telematika; f. melaksanakan pembangunan infrastruktur dan
teknologi pengembangan dan pengendalian telematika;
g. melaksanakan monitoring dan evaluasi serta
mendukung pelaksanaan kajian, pengembangan dan pengendalian telematika;
h. membangun kemampuan teknis di bidang
pengembangan telematika; i. membangun budaya pengendalian/pengawasan
cyberculture; j. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan
menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi kajian, pengembangan dan pengendalian telematika; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
315
BIDANG PERSANDIAN DAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK
Pasal 440
(1) Bidang persandian dan pengeloalan data elektronik
mempunyai tugas membantu kepala dinas komuikasi,
informatika dan persandian menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan
daerah di bidang persandian. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bidang persandian dan pengelolaan data elektronik mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan urusan
persandian, pengelolaan data elektronik, dan penyiaran;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan urusan persandian, pengelolaan data elektronik, dan penyiaran;
c. penyiapan bahan pengoordinasian urusan persandian, pengelolaan data elektronik, dan penyiaran;
d. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
persandian, pengelolaan data elektronik, dan penyiaran;
e. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan tehnis di persandian, pengelolaan data elektronik, dan penyiaran;
f. pelaksanaan pembinaan di bidang persandian, pengelolaan data elektronik, dan penyiaran;; dan
g. penyiapan bahan pelaporan dan evaluasi
penyelenggaraan tugas di bidang persandian, pengelolaan data elektronik, dan penyiaran.
Paragraf 1 Seksi Persandian
Pasal 441
(1) Seksi Persandian mempunyai tugas membantu kepala bidang melakukan koordinasi, fasilitasi, pemberdayaan dan pemberian bimbingan teknis serta evaluasi pada
seksi persandian. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi persandian mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi persandian;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi persandian;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan
pihak dan unit terkait; d. mengumpulkan dan mengelola data serta
menyiapkan bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis dibidang persandian;
316
e. mengamankan lalulintas pemberitaan dokumen, operasi dan pesawat diseluruh jaringan
telekomunikasi pemerintah daerah; f. melaksanakan penerimaan dan pengiriman berita
dengan mesin sandi, alat komunikasi radio, facximile dan telex;
g. mencatat segala kegiatan persandian yang diterima
maupun yang dikirim; h. mengurus pelaksanaan penyampaian
berita/radiogram oleh petugas sandi/perkuriran;
i. mengawasi dan melakukan pengamanan lalulintas pertukaran informasi persandian;
j. mengamankan dan memelihara alat-alat telekomunikasi;
k. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
dan fungsi persandian; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Pengelolaan Data Elektronik
Pasal 442
(1) Seksi pengeloaan data elektronik mempunyai tugas
membantu kepala bidang melakukan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi berbasis teknologi informasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pengelolaan data elektronik mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi pengelolaan data
elektronik; b. menghimpun peraturan perundang-undangan,
pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
seksi pengelolaan data elektronik; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan koordinasi dan kerja sama dengan
lembaga terkait dalam rangka pengelolaan data elektronik;
e. melakukan Pengumpulan data, analisa data dan
informasi dan data entry; f. melakukan pengolahan data base dan pelaksanaan
layanan data; g. melakukan interoperabilitas dalam penyajian data dan
informasi;
h. melaksanakan bimbingan teknis dan peningkatan kapasitas pengelola dibidang Pendataan dan layanan
data; i. melakukan monitoring dan evaluasi penyajian data
elektronik;
j melaksanakan inspeksi dan pemeliharaan terhadap jaringan komunikasi data dan perangkat keras;
317
k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi pengelolaan data elektronik; dan l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 3
Seksi Penyiaran
Pasal 443
(1) Seksi Penyiaran melaksanakan tugas membantu kepala bidang mengkoordinasi dan penghimpunan bahan informasi serta melaksanakan diseminasi informasi dan
pembinaan lembaga penyiaran. (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), seksi penyiaran mempunyai fungsi:
a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja seksi penyiaran;
b. menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan seksi penyiaran;
c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait;
d. menyiapkan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga terkait dalam rangka penyiaran;
e. menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dan pembinaan lembaga penyiaran;
f. memberi pembinaan lembaga penyiaran;
g. melaksanakan diseminasi informasi daerah;
h. menyiapkan bahan pemberian pertimbangan
persyaratan administrasi dan kelayakan data teknis
terhadap permohonan izin penyelenggaraan radio dan televisi;
i. menyiapkan bahan pemberian pertimbangan teknis
pembangunan studio dan stasiun pemancar radio dan/atau televisi;
j melaksanakan pengawasan, pengendalian TV berlangganan (TV Kabel), warnet, dan penggunaan jaringan berbasis internet;
k. menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas
seksi Penyiaran; dan l. melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Keenam
Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD)
Pasal 444
Kepala Unit Pelaksana Tigas Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas pokok Kepala Dinas Komunikasi
318
Informatika dan Persandian, di tingkat pelaksanaan tehnis operasional di lapangan, berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas dan mempertanggungjawabkannya kepada kepala dinas
komunikasi, informatika dan persandian sesuai bidang masing-masing.
Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 445
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang menurut jenis dan jenjang Jabatan Fungsional.
BAB XXV TATA KERJA
Pasal 446 (1) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Dinas Daerah,
Kepala Dinas, Kepala Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala-
Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kelompok
Jabatan Fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-
masing maupun antara satuan organisasi sesuai tugas
masing-masing;
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Dinas
Daerah memberikan petunjuk, membina, membimbing dan
mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana
yang berada di lingkungan kerjanya;
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib membuat dan
menyampaikan laporan, saran dan pertimbangan secara
berjenjang dan setiap laporan yang diterima wajib diolah dan
ditindaklanjuti.
BAB XXVI
KEPEGAWAIAN
Pasal 447
(1) Untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
tugas dan fungsi Dinas diangkat sejumlah PNS sesuai dengan
formasi dan syarat jabatan;
(2) Ketentuan mengenai formasi dan syarat jabatan struktural dan
fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan perundang undangan;
319
(3) Pengangkatan PNS dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan, dengan memperhatikan daftar
urut kepangkatan dan syarat jabatan;dan
(4) Ketentuan mengenai pola karier PNS di lingkungan Pemerintah
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur
berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
BAB XXVII KEUANGAN
Pasal 448
(1) Untuk membiayai penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
menjadi tugas dan fungsi Dinas, dialokasikan sejumlah
anggaran yang bersumber dari APBD dan sumber lain yang sah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
(2) Pengelolaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh PNS yang diserahi tugas, wewenang, dan
tanggung jawab secara khusus untuk mengelola keuangan;
(3) Pengelola anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan Keputusan Bupati, atas usul Kepala Dinas
dari PNS yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
(4) Pengelolaan anggaran rutin dan pembangunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh pegawai negeri sipil
yang secara khusus diserahi tugas, tanggungjawab dan
wewenang sebagai bendaharawan yang ditetapkan dengan
keputusan Bupati atas usul Kepala Dinas dengan
memperhatikan persyaratan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
(5) Pengelolaan anggaran rutin dan pembangunan diusulkan oleh
Kepala Dinas dapat dievaluasi dan diajukan setiap akhir tahun
anggaran;
(6) Masa kerja jabatan pengelola keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) paling lama 5 (lima) tahun
sejak pengangkatannya;
(7) Jabatan bendaharawan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tidak dapat dirangkap oleh pejabat struktural dan
fungsional;dan
(8) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah sebagai atasan
langsung bendaharawan.
320
BAB XXVIII PERLENGKAPAN KANTOR DAN ASSET
Pasal 449
(1) Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan urusan yang
menjadi tugas dan fungsi Dinas, masing-masing unit organisasi
dan PNS, dilengkapi dengan perlengkapan kantor yang meliputi
alat, perkakas dan perlengkapan kerja (APPK);
(2) Ketentuan mengenai penentuan kebutuhan dan standarisasi
perlengkapan kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Bupati berdasarkan kemampuan
keuangan daerah;
(3) Pengadaan dan pengelolaan perlengkapan kantor dilakukan
sesuai dengan pedoman ketentuan peraturan perundang-
undangan;
(4) Mutasi jabatan PNS tidak mengakibatkan mutasi perlengkapan
kantor;
(5) Setiap PNS wajib menjaga dan memelihara perlengkapan
kantor yang berada dalam penguasaannya;
BAB XXIX KETENTUAN PENUTUP
Pasal 450
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Poso.
Ditetapkan di Poso
pada tanggal 22 Desember 2016
BUPATI POSO,
ttd
DARMIN AGUSTINUS SIGILIPU
321
Diundangkan di Poso pada tanggal 23 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN POSO,
SINSIGUS SONGGO BERITA DAERAH KABUPATEN POSO TAHUN 2016 NOMOR 46