Edisi 2
Cetakan Pertama
Buku Log dan Kumpulan Borang Program Internsip Dokter Indonesia
BUKU LOG DAN KUMPULAN BORANGINTERNSIP DOKTER INDONESIA
Data Peserta
Administrasi (diisi oleh administrator wahana rumah sakit)
Nama peserta :
Nama Pendamping :
Nama Wahana :
KIDI propinsi :
Mulai Tanggal :
Selesai Tanggal :
Tanda tangan peserta :
Identitas:
Nama Dokter
No. Sertifikat Kompetensi
No. STR Internsip
No. SIP Internsip
Alumnus FK Universitas Tahun lulus:
Alamat Rumah
Telp: Fax: Email:
Catatan (diisi administrator)Perpanjangan masa Internsip……………minggu/bulan dengan alasan:
Borang SURAT LAPORAN PELAKSANAAN INTERNSIP
KOP WAHANA
Pada hari ……… tanggal ……….setelah mempertimbangkan kinerja yang dilakukan oleh para pendamping kepada peserta Nama ………….. , No ID …….tempat Wahana Rumah Sakit ………… dan Puskesmas …………..maka pada rapat penilaian akhir dinyatakan yang bersangku. Sudah selesai melaksanakan seluruh kegiatan internsip.Semua dokumen pendukung kegiatan peserta disimpan di Wahana …………………………,tanggal …………tahun……..
Pendamping I, ttd…………………Nama………………..Pendamping II ttd…………………Nama………………..Pendamping III ttd…………………Nama………………..Pendamping IV ttd…………………Nama……………….
KoordinatorWahana,
TtdNamaCatatan: Surat ini ditujukan ke KIDI Provinsi untuk diteruskan ke KIDI Pusat dengan tindasan ybs.
SURAT REKOMENDASI PENERBITAN SURAT TANDA SELESAI INTERNSIP
Surat laporan Pelaksanaan InternsipNo.
No. :
Hal : permohonan penerbitan STSI
Lampiran : (sebanyakjumlah peserta)
Kepada Yth:
Ketua KIDI Pusat Di
Jakarta
Bersama ini kami sampaikan Surat Laporan Penyelesaian Internsip (terlampir), untuk penerbitan STSI dan permohonan dari KIDI Pusat ke KKI
untuk penerbitan STR.
Terima kasih atas kerja samanya
......................................................
( )
Bentuk Lampiran :
No. Nama Peserta Wahana RS dan Puskesmas12.3.
dst
SURAT PERMOHONAN PENERBITAN STR
No :
Hal : Penerbitan STR
Lamp : Sebanyak peserta yang selesai
Kepada Yth:
Ketua KKI
Di Jakarta
Bersama ini kami mohon diterbitkan STR atas nama (terlampir), yang telah menyelesaikan Internsip Dokter Indonesia
Terimakasih atas kerja samanya
...............................................
Ketua KIDI,
( )
No Na ma No Reg KKI
1
2 dst
SURAT PERMOHONAN PENERBITAN STR INTERNSIP
No :Hal : STR internsipLamp :
Kepada Yth.Ketua KKI Di Jakarta
Sehubungan dengan kegiatan Internsip Dokter Indonesia yang mewajibkan memiiliki STR Internsip, maka kami mohon diterbitkannya STR Internsip atas nama (terlampir). Bersama ini kami sertakan data pendukung dan syarat yang bersangkutan
Atas kerja samanya, terima kasih.
....................................................
Ketua KIDI,
( )
No Na ma No Reg KKI
1
2
3 dst
SURAT PERMOHONAN PENERBITAN SIP INTERNSIP
No :
Lamp :Hal : SIP Internsip
Kepada Yth:
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota ........
Di ..................................
Sehubungan akan dilaksanakannya kegiatan intersip di Kab/ kota Saudara, dan surat rekomendasi dari KIDI Pusat, maka kami
mohon diterbitkannya SIP Internsip kolektifatas nama (terlampir(. Bersama ini kami sertakan berkas pendukungnya.
..................................................
(Ketua KIDI Propinsi)
NO Nama No Reg KKI Wahana RS dan Puskesmas
1
2
3dst
SURAT PERNYATAAN PENGISIAN BUKU LOG
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama :
No. STR Internsip :
No. SIP Internsip :
Ala mat Rumah :
Telp./ HP :
Menyatakan bahwa saya mengisi Buku Log Internsip Dokterdenganjujurdan sebenar ~benarnya. Semua konsekuensi akibat
ketidakjujuran pengisian menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yang bertandatangan,
, - - 20
( )
Nama Jelas
A. KRITERIA PENCAPAIAN SASARAN
MateraiRp 6.000,-
Selama mengikuti Program Internsip Dokter Indonesia, peserta harus mencapai sasaran program, yang meliputi pengelolaan kasus Upaya Kesehatan perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Pengelolaan kasus UKP ditargetkan harus memenuhi jumlah dan jenis yang cukup dengan kode kegiatan:
a. Kasus Medik
b. Kasus Bedahc. Kasus Kegawat daruratand. Kasus Jiwae. Medikolegal
2. Selama satu tahun, setiap peserta internsip secara keseluruhan telah menangani sekurang -kurangnya 400 kasus dan telah menjalani proses internsip selama paling kurang 1 tahun dengan rincian:a. Berdasarkan umur:
2.a.1. Bayi–anak 25-40%2.a.2. Dewasa (15-60 th) 40-60%2.a.3. Lansia (>60th) 15-25%
b. Berdasarkan jenis kelamin, kasus laki-laki dan perempuan 50%+10%c. Berdasarkan kelompok:
2.c.1. Medik 50-70 %2.c.2. Bedah 10-40 %2.c.3. Kegawat-daruratan 10-30 %2.c.4. Kejiwaan 1-5%2.c.5. Medikolegal 0-5 %
3. Pengelolaan kasus UKM Dilaksanakan di Puskesmas (Kesehatan Masyarakat) ditargetkan harus memenuhi jumlah dan jenis yang cukup dengan kode kegiatan:a. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer (PKMP)* dengan kode kegiatan:
3.a.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 3.a.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3.a.3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KB)
3.a.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat3.a.5. Upaya surveillance, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular3.a.6. Upaya Pengobatan Dasar3.a.7. Mini project dengan pendekatan lingkaran pemecahan masalah. 3.a.8. Masing-masing kode kegiatan sekurang-kurangnya satu kasus
b. Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer (PKPP)**c. Penelitian sederhana mengenai status kesehatan masyarakat
Semua data tersebut dilaporkan kepada dan ditandatangani oleh dokter Pendamping secara berkala dan bersinambung. Tugas peserta selama mengikuti program internsip adalah:
1. Setiap peserta membuat dan menyajikan sekurang-kurangnya 2 laporan kasus dalam pertemuan klinik. Aspek evaluasi laporan kasus adalah kognitif, sikap dan perilaku peserta.
2. Pelaporan kasus menggunakan format portofolio.3. Melaksanakan kelima prinsip program kedokteran pencegahan dalam mengelola masalah kesehatan pada individu,
keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambun, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer setidaknya 1 kasus per minggu.
FORMAT BUKU LOG
Format dan contoh pengisian Buku Log untuk Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer (PKPP) / Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Kode Kegiatan dan Data Dasar Pasien
Kegiatan Catatan dan usulan Pendamping terhadap
kinerja
Tandatangan DPJP dan
Pendamping(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
8/10/09 A/Tn C, 45 tahun, laki-laki, perokok, TD 70/110 mmHg, GDS 240g/DL
DM dan hipertensi
Olahraga, diet DM, Medimentosa
Perbaiki kinerja komunikasi khususnya edukasi pasien
Pasien adalah pasien lama sehingga sudah mengetahui hal-hal terkait penyakitnya
12/1/2012 A/Ny S, 36 tahun G1P1O, hamil 32 minggu, gemeli
Rujuk ke poli kebidanan
Perbaiki ketrampilan kebidanan khususnya leopold 1, 2, dan 3
Keterangan format:
(1) Tanggal pelaksanaan kegiatan
(2) Kode Kegiatan dan Data Dasar
(3) Data dasar mencakup umur dan jenis kelamin sedangkan
(4) Kode kegiatan sebagai berikut:
a. KasusMedik
b. Kasus Bedah
c. Kasus Kegawat daruratan
d. Kasus Kejiwaan
e. Kasus Medikolegal
(5) Diagnosis untuk kegiatan A s/d E
(6) Penatalaksanaan untuk kegiatan A s/d E
(7) Catatan dan usulan pendamping
a. Evaluasi kinerja peserta
b. Usulan perbaikan kinerja
c. Tanda tangan pendamping
(8) Keterangan: Hal-hal lain yang dianggap perlu, antara lain umpan balik positif bagi peserta, tempat/lokasi kasus ditemukan (wahana)
Format dan contoh pengisian Buku Log untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer (PKMP) / Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)
Kode
KegiatanUraian Kegiatan Tanggal
Tanda tangan
pendamping
Catatan
pendamping
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Sehat 11/8/2012 9/9/2012 6/10/2012 $Dr. Widjaya
Metode penyuluhan tepat
F.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Melakukan kunjungan rumah untuk menilai tempat tinggal (mendiagnosis rumah sehat/tidak sehat)
$Dr. Widjaya
Diagnosis kurang tepatTingkatkan kemampuan
F.3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Melakukan pelayanan antenatal sesuai standar $Dr. Widjaya
Kinerja sudah baik
F.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak balita menggunakan KMS
$Dr. Widjaya
Kemampuan sangat baik
F.5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Melakukan active case finding $ Metode
Dr. Widjaya kerja baik
F.6. Upaya Pengobatan Dasar
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Melaksanakan klasifikasi penyakit/ coding penyakit (KLB, wabah, penyakit program)
$Dr. Widjaya
Peserta
sudah
mampu
F.7 Mini Project
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang di RT X
15/9/2012 $Dr. Widjaya
Tujuan sudah tercapai
Keterangan format:
1. Kode Kegiatan
2. Uraian Kegiatan: jenis kegiatan dan materi kegiatan yang dilakukan
3. Tanggal Pelaksanaan kegiatan: kegiatan selama di wahana
4. Tanda tangan pendamping
a. Catatan pendamping
b. Evaluasi kinerja peserta
5. Usulan perbaikan kinerja
Format Mini Project
Mini project adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas. Untuk itu setiap peserta diminta memilih salah satu upaya kesehatan di Puskesmas, menentukan indikator hasil pelaksanaan yang masih dapat ditingkatkan atau diperbaiki, kemudian memilih dan melaksanakan solusi mampu laksana selama mereka bertugas di Puskesmas. Contoh kegiatan yang dapat dilaksanakan
dalam bentuk mini project adalah; edukasi kesehatan kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat dalam bentuk gotong royong, sosialisasi kepada tokoh masyarakat, dll.
Langkah-langkah dalam pelaksanaanmini project adalah sebagai berikut:
1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok puskesmas)
2. Analisis masalah dengan mengumpulkan data
3. Analisis data primer dan sekunder
4. Tetapkan diagnosis komunitas dan faktor terkait
5. Kembangkan solusi penatalaksanaan
6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu laksana
7. Laksanakan solusi
8. Evaluasi keberhasilan mini project
Format laporan mini project sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan, terdiri atas:
1. Latar belakang
2. Pernyataan masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
Bab II : Tinjauan Pustaka berisi tinjauan tentang program yang diintervensi
Bab III : Metode, berisi metode dan langkah-langkah yang dilakukan
Bab IV : Hasil terdiri atas
1. Profil komunitas umum
2. Data geografis
3. Data demografik
4. Sumber daya kesehatan yang ada
5. Sarana pelayanan kesehatan yang ada
6. Data kesehatan masyarakat (primer) yaitu:
a. Prevalensi masalah kesehatan masyarakat sebelum dan sesudah intervensi
b. Perilaku kesehatan masyarakat sebelum dan sesudah intervensi
Bab V : Diskusi, berisi pendapat dan masukan dari hasil pelaksanaan mini project.
Bab VI : Kesimpulan dan Saran.
BORANG RESUME AKHIR SEMESTER KINERJA PESERTA INTERNSIP
(1) Isilah lembar evaluasi kinerja internsip dibawah ini menggunakan data mingguan yang telah dikerjakan peserta.
(2) Simpulkan kinerja peserta dalam huruf E sampai A sesuai dengan baku mutu berikut ini:
a. Melebihi standar; sudah patut bekerja mandiri dan bahkan kreatif
b. Sesuai dengan standar; sudah mampu bekerja mandiri tanpa pengarahan lanjut
c. Perlu perbaikan; masih perlu arahan di sejumlah kegiatan
d. Perlu dibentuk; masih perlu mendapat arahan menyeluruh
e. Belum tampak adanya perubahan menuju yang lebih baik
TABEL PENILAIAN KINERJA
NO. UKP MEDIK, BEDAH, KEGAWATDARURATAN, JIWA, MEDIKOLEGAL KINERJA
Perilaku A B C D E
Disiplin (kehadiran tepat waktu)
Partisipasi (ikut serta memberi masukan)
Argumentasi (rasionalitas)
Tanggungjawab(misalnya, mengisi rekam medis)
Kerjasama (tenggang rasa, tolong~menolong, tanggap)
Klinis (dapat dinilai melalui wawancara dan atau presentasi kasus)
Ilmu pengetahuan (mempunyai ilmu yang memadai dan mampu
menerapkannya, di nilai melalui presentasi kasus dan atau portofolio)
Keterampilan medis klinis (Keterampilan klinis yang memadai
termasukanamnesisdan pemeriksaanjasmani, dinilai melalui audit medis)
Kemampuan membuat keputusan klinis (“Clinical reasoning” dinilai melalui
presentasi kasus)
Kemampuan mengatasi kegawatan medis (kemampuan bertindak cepat dan
tepat mengatasi kedaruratan sekalgus menyadari keterbatasannya)
Keterampilan prosedural (kemampuan menyelesaikan tindak medis secara ”lege
artis”, sesuai dengan SOP, diniliai melalui laporan periodik.
Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi secara efektif (dengan pasien, keluarganya,
sejawat, dan staf klinik)
Kemampuan bekeja dalam tim (kerjasama dengan semua unsur di dalam
maupun di luar klinik)
Kepribadian dan profesionalisme
Tanggungjawab profesional (kejujuran, keandalan)
Menyadari keterbatasan (merujuk, konsultasi pada saat yang tepat)
Menghargai kepentingan dan pendapat pasien (Menjelaskan semua pilihan
tindak media yang dapat dilakukan dan membiarkan pasien/keluarganya memilih
yang terbaik untuk pasien ybs)
Partisipasi dalam pembelajaran (aktif mengutarakan pendapat dan rasionalisasi
tindak medis dalam setiap kegiatan pembelajaran)
Kemampuan membagi waktu (menyelesaikan semua tugas pada waktunya dan
tetap mempunyai waktu untuk membantu orang lain)
Pengelolaan rekam medis (selalu menulis data medis secara benar dan baik
dalam rekam medis)
NO UKM KINERJA
Perilaku A B C D E
Disiplin (kehadiran tepat waktu)
Partisipasi (dalam melakukan assessment dan intervensi F.1 s/d F.7)
Argumentasi (rasionalitas)
Tanggungjawab(misalnya, menulis laporan kasus, laporan kunjungan
rumah, penyuluhan)
Kerjasama (tenggang rasa, tolong~menolong, tanggap)
Manajerial (dinilai berdasarkan laporan dan atau presentasi kasus)
Latar Belakang permasalahan atau kasus
Permasalahan di keluarga, masyarakat maupun kasus
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi (misalnya metode penyuluhan, menetapkan
prioritas masalah dan intervensi)
Pelaksanaan (proses intervensi)
Monitoring dan Evaluasi termasuk didalamnya pengambilan kesimpulan
Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi secara efektif(dengan kasus, keluarga maupun
masyarakat)
Kemampuan bekeja dalam tim (kerjasama dengan semua unsur di masyarakat)
Kepribadian dan profesionalisme
Tanggungjawab profesional (kejujuran, keandalan)
Menyadari keterbatasan (merujuk, konsultasi pada saat yang tepat)
Menghargai kepentingan dan pendapat kasus maupun pihak lain (Menjelaskan
semua pilihan tindak UKP dan UKM yang dapat dilakukan dan membiarkan kasus/
keluarga/ masyarakat untuk memutuskan pemecahan masalah)
Partisipasi dalam pembelajaran (aktif mengutarakan pendapat dan rasionalisasi
tindak UKP dan UKM dalam setiap kegiatan pembelajaran)
Kemampuan membagi waktu
Keterangan:
1. Lembar evaluasi kinerja internsip di atas diisi dengan data pekerjaan 2 mingguan yang telah dikerjakan peserta.
2. Simpulkan kinerja peserta dalam huruf A sampai E sesuai dengan baku mutu berikut ini:
a. Melebihi standar; sudah patut bekerja mandiri dan bahkan kreatif
b. Sesuai dengan standar; sudah mampu bekerja mandiri tanpa pengarahan lanjut
c. Perlu perbaikan; masih perlu arahan di sejumlah kegiatan
d. Perlu dibentuk; masih perlu mendapat arahan menyeluruh
e. Belum tampak adanya perubahan menuju yang lebih baik
BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
Pada hari ini tanggal..............................................telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama Peserta :........................................................................................................................................................................... ………..
Dengan judul/topik :……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Nama Pendamping :……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
Nama Wahana :……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....
No. Nama Peserta Presentasi No. Tanda Tangan
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesunguhnya.
Pendamping
( )
Catatan: Halaman protofolio ini sebaiknya disalin~sinar (fotokopi) karena anda akan membuat sejumlah laporan yang sekaligus merupakan catatan untuk bekal dan berpraktik nantinya.
Borang Portofolio
Nama Peserta:
Nama Wahana:
Topik:
Tanggal (kasus):Nama Pasien: No. RM
Tanggal Presentasi: Nama Pendamping:
Tempat Presentasi:
Obyektif Presentasi:
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi:
Tujuan:
Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
Data pasien: Nama: Nomor Registrasi:
Nama klinik: Telp: Terdaftar sejak:
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
2. Riwayat Pengobatan:
3. Riwayat kesehatan/Penyakit:
4. Riwayat keluarga:
5. Riwayat pekerjaan:
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN)
7. Riwayat imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus):
8. Lain-lain: (diberi contoh : PEMERIKSAAN FISIK, PEMERIKSAAN LABORATORIUM dan TAMBAHAN YANG ADA, sesuai dengan FASILITAS WAHANA)
Daftar Pustaka: (diberi contoh, MEMAKAI SISTEM HARVARD,VANCOUVER, atau MEDIA ELEKTRONIK)
1.
2.
3.
Hasil Pembelajaran:
1.
2.
3.
4.
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:
Uraikan secara singkat dan jelas semua butir yang sudah dipelajari sesuai dengan yang tercantum dalam bagian akhir borang portofolio. Hasil pembelajaran diurai secara singkat. Supaya menjadi lebih runut dan terpadu, rangkuman disusun berdasarkan pedoman rekam medis, SOAP.
”Subjektive”(keluhan pasien, diperoleh darianamnesis dan alo~anamnesis), ”Objektive” (yang ditemukan oleh dokter dari pemeriksaan jasmani maupun penunjang)
”Assessment”(Penalaran klinis/ kasus/ masalah, membahas hubungan antara S dan O, di antara komponen S dan O) ”Plan” = rencana tindakan dan tindak lanjut terhadap diagnosis, terapi, konsultasi, rujukan, kontrol, dan terapi berdasarkan A
Contoh Pengisian Portofolio
Ini adalah contoh laporan yang cukup ideal. Upayakan anda dapat membahas kasus anda sedalam dan seluas mungkin seperti pada kasus ini.Pembahasan itulah yang akan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan anda. Banyak jenis kasus yang dapat dibahas menggunakan format ini, termasuk kasus:
1. “General check~up”atau2. “KB dan KIA”3. “Kegawatdaruratan medik”di layanan primer4. “Ceramah kesehatan”untuk awam5. “Kunjungan rumah”6. “Pembinaan keluarga”7. “Tumbuh kembang anak normal”.8. “Masalah menajemen klinik misalnya asuransi kesehatan”9. Dsb. yang mungkin anda akan hadapi dalam praktik mandiri nantinya.
Dalam buku ini dicontohnya kasus yang cukup menarik dan membawa banyak masalah sehingga bermanfaat untuk pembelajaran yaitu “spondilitis TBC”.
Kasus 1
Topik: Spondilitis TBC
Tanggal (kasus): 13 Mei 2004 Persenter: Dr. Dani Pattiradjawane
Tangal presentasi: 14Juni 2004 Pendamping: Dr. SugitoWonodirekso
Tempat presentasi: RR PDKI
Obyektif presentasi:
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Gadis, 29 thn, nyeri pungung kronik, spondilitis TBC, destruksi ringan Th 7~8 gibus (~), hendak menikah 5 bulan yad.
Tujuan: mengobati TBC non pulmonar, menyikapi kemungkinan hamil
Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
Data pasien: Nama: Nomor Registrasi:
Nama klinik: Telp: Terdaftar sejak:
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis: Spondilitis TBC, deformitas minimal, Keadaan umum baik, ingin menunda kehamilan sampai benar-benar sembuh, nyeri punggung kambuhjika tidak memakai korset khusus.
2. Riwayat Pengobatan: Rifampisin, Streptomisin, INH, Pirazinamid, roboransia, korset khusus setelah konsultasi dengan URM (Unit Rehabiltasi Medis RSCM, Jakarta.
3. Riwayat kesehatan/ Penyakit: Pasien belum pernah TBC paru, nyeri punggung sejak awal tahun 2004, diobati sendiri dan pijat refleksi, tidak ada kemajuan.
4. Riwayat keluarga: Anak perempuan terbesar, ayah sdh. pensiun hipertensi, pernah strok ringan dansembuh total
5. Riwayat pekerjaan: Sekretaris perusahaan swasta, komputer.
6. Lain~lain :kondisi lingkungan fisik dan sosial untuk mencari fokus infeksi dan memutus rantai penularan
Daftar Pustaka:
a. Harrison text~book of medicine, Edisi 16
b.
c.
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis TBC non~pulmonar
2. Waspadai nyeri punggung kronik
3. Regimen terapi TBC non~pulmonar pada wanita hamil
4. Manfaat kerjasama dengan URM
5. Mekanisme nyeri pungung pada sponsilitisTBC
6. Edukasi untuk pencegahan penularan
7. Motivasi untuk kepatuhan berobat
8. Edukasi tentang hubungan gibus dengan resiko kehamilan
Catatan:
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:
Uraikan secara singkat dan jelas semua butir yang sudah dipelajari sesuai dengan yang tercantum dalam bagian akhir borang portofolio. Hasil pembelajaran diurai dan dikemas secara singkat. Supaya menjadi lebih runut dan terpadu, rangkuman disusun berdasarkan pedoman rekam medis, SOAP.
”Subjective”(keluhan pasien, diperoleh darianamnesis dan alo~anamnesis), ”Objective” (yang ditemukan oleh dokter dari pemeriksaan jasmani maupun pen u nja ng) ”Assessment”(Penalaran klinis, membahas hubungan antara S dan O, di antara komponen S dan O) ”Plan” = rencana tindakan dan tindak lanjut terhadap diagnosis, terapi, konsultasi, rujukan, kontrol, dan terapi berdasarkan A
Contoh dalam hal kasus no 1:
1. Subyektif: Pasien mengeluh nyeri punggung kronis di tempat yang sama harus diwaspadai adanya kelainan tulang belakang oleh berbagai sebab termasuk spondilitis, osteoartrosis, hiperskoliosis, kiposis, lordosis, masalah ergonomis,dsb.
2. Objektif: Hasil pemeriksaan jasmani, foto ronsen toraks AP dan lateral, pemeriksaan darah tepi, dan tinjauan ergonomis berdasarkan pekerjaannya sehari~hari sangat mendukung diagnosis TBC tulang belakang (spondilitis TB). Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan: Gejala klinis (nyeri punggung di tempatyang sama yang tidak kunjung mereda) Gambaran ronsen yang khas Endemisitas TB di Idnonesia Kelainan sesibilitas minimal(neuropati)setinggi L1–L3 Tidak ditemukan hiperskoliosis, spondiloartrosis, ataupun gangguan ergonomis yang berarti.
3. ”Assessment”( penalaran klinis): Nyeri punggung berawal dari destruksi ruas tulang belakang yang menyebabkan deformitas ringan. Secara biomekanik kejadian ini mengubah garis berat yang melalui sumbu tulang belakang, yang semula lurus menjadi tergeser dan bersudut di daerah punggung sehingga beban yang dipikul oleh ”m. errector trunci”kiridan kanan tidak seimbang dan muncullah nyeri punggung yang merupakan manifestasi kelelahan otot di satu sisi. Itulah sebabnya, ketika dalam posisi tiduran pasien merasa nyerinya hilang dan ketika bangun muncul lagi. Keadaan ini membawa konsekuensi pemberian penghilang nyeri dan pelemas otot untuk sementara. Selanjutnya harus dicari cara untuk mengurangi beban yang berat sebelah dengan pengunaan korset khusus hasil konsultasi dengan Unit Rehabilitasi Medis RS. Penggunaan korset khusus ini ternyata sangat membantu sehingga pasien terbebas darikebutuhan akan analgetik sehingga upaya pengobatan terfokus untuk mengatasi spondilitisnya. Kepada pasien perlu ditekankan bahwa kehamilan tidak terpengaruh oleh pemakaian OAT (Obat Anti TB) kecuali streptomisin yang dapat bersifat ototoksik dan nefrotoksik terutama pada janin, oleh karena itu selama penggunaan streptomisin pasien dianjurkan untuk tidak hamil dulu dengan berbagai cara, misalnya menggunakan kondom jika bersanggama di saat masa subur. Selain itu, agar tidak terlalu membebani tulang belakang,jika bersanggama pasien dianjurkan dalam posisi terlentang. Keluarganya, terutama suaminya diminta ikut mengawasi pengobatan di rumah, mengingatkan pasien minum obat dan suntik streptomisin pada waktunya sampai selesai. Perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarganya bahwa deformitas tulang belakang tidak dapat pulih seperti sediakala dan karenanya harus menggunakan korset seumur hidup dan olah raga terbaiknya adalah berenang.
4. ”Plan”:Diagnosis: kecil kemungkinannya keluhan ini bukan disebabkan oleh TB.Upaya diagnosis sudah optimal.
Pengobatan:penggunaan analgetik sudah selayaknya distop dan pasien dianjurnya sepenuhnya menggunakan korset. Pengunaan sejumlah obat secara sinkron dilakukan untuk menghindari MDR (Multiple Drug Resistance) dan memperpendek masa pengobatan serta membatasi disabilitas akibat deform itas.
Pendidikan: dilakukan kepada pasien dan keluarganya untuk membantu proses penyembuhan dan pemulihan, untuk itu pada tahap awal pasien dan keluarganya diminta datang untuk pengarahan secara bertahap. Anjurkan pasien dan atau keluarganya segera meneleponjika ada hal-hal yang meragukan.
Konsultasi: Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi dengan spesialis Rehabilitasi Medis. Konsultasi ini merupakan upaya, agar keterbatasan akibat deformitas dapat teratasi tanpa harus makan analgetik sepanjang hayat untuk nyeri pingangnya.
Kegiatan Periode Hasil yang diharapkanKepatuhan makan obat dan pemantauan efek samping obat
10harisekali untuk bulan ISebulan sekali untuk selanjutnya
Segera diketahui efek samping obat dan atau kesalahan cara minum obat
Laboratorium Setiap 3 bulan kecuali jika gejala semakin parah
Parameter laboratorium semuanya membaik
Ronsen Setelah 6 bulan kecuali jika gejala semakin parah
Terjadi proses perbaikan, deformitas tidak makin parah.
Kehamilan Segera lapor jika ada tanda kehamilan
Jika hamil streptomisin harus segera distop
Nasihat Setiap kali kunjungan Kepatuhan minum obat dan pemahaman akan penyakitnya meningkat
BORANG PEDOMAN PRESENTASI KASUS UKP, UKM
Slide no:
Isi slide
1. Judul (kasus yang dipresentasikan)
Nama presentan
Nama anggota kelompok (jika ada)
2. Pendahuluan
• Kasus Anda rekaan atau asli
• Alasan mengapa kasus ini diajukan:
Alasan klinis, epidemiologis, atau apa pun presentasi kasus ini
• Yang menarik dari kasus ini
• Fokus pembicaraan
• Masalah pada kasus ini
• Tujuan presentasi ini (terutama yang berkaitan dengan dampak yang merugikan atau membahayakan pasien)
3. Data administrasi pasien
Nama,
No register,
Status kepegawaian,
Status sosial, dsb…..
4. Data Demografis
Alamat
Agama
Suku
Pekerjaan
Bahasaibu
Jenis kelamin
Dsb.5. Data biologik
Tinggi badan
Beratbadan
Habitus
Dsb, ….6. Data Klinis
Anamnesis terfokus diagnosis
A
B
B
Dst (tambahkan slide baru jika diperlukan)
Anamnesis penyingkir DD (Diagnosis banding,DB)
Berkaitan dengan DD~1
…….
…….
…….Dst.
Berkaitan dengan DD 2
Berkaitan dengan DD 3
Dst. (tambahkan slide jika diperlukan)
7. Pemeriksaan jasmani
Tanda vital
Tensi
Nadi
Dst…..
Untukdugaan diagnosis
Status lokalis sesuai dengan dugaan diagnosis (tanda klinis yang ditemukan yang mendukung dugaan diagnosis)
Dugaan DD (sebaiknya selalu dibuat DD)
Status lokalis penyingkir DD (tanda klinis yang ditemukan yang tidak mendukung DD)
8. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan (tuliskan “tidak perlu”jika memang tidak diperlukan dan cantumkan alasannya mengapa tidak diperlukan)
• Laboratorium untuk mencari tanda~tanda sbb.:• 1• 2• 3• Dst…….• Pemeriksaan lain …………………………..
9. Hasil yang diperoleh atau prakirakan data yang akan diperoleh
• 1
• 2
• 3
• Dst…….
• Komentar/ kesimpulan atas hasil tersebut
10. Pemeriksaan penunjang lain• Alasan pemeriksaan
• Hasil yang dicari
• Hasil yang diperoleh
• Komentar/simpulan atas hasil
• Tuliskan tidak perlujika memang tidak memerlukannya
11. Diagnosis
Tuliskan diagnosis di sini
Alasannya adalah:
Dari Anamnesis
Dari Pemeriksaanjasmani
Dari pemeriksaan penunjang
Dari data lain nya ……
12. Diagnosis holistic
• Diagnosis klinis
• Diagnosis biologis
• Diagnosis psikologis
• Diagnosis sosial
13. Strategi Penanganan Masalah
• Untuk diagnosis klinis
• Untuk diagnosis biologis
• Untuk diagnosis psikologis
• Untuk diagnosis sosial
14. Alasan Konsultasi dan Rujukanjika diperlukan
Tandaobyektif
1
2
4, dst Tandasubyektif
1
2
3
dst Alasan lainnya?
15. Penjelasan untuk pasien dan keluarganya
Diagnosis dan konsekuensinya
Masalah dan risiko yang dihadapi
Berbagai jalan keluar
Apa yang sebaiknya dilakukan
(Biarkan pasien dan keluarganya memilih sendiri)
Khasiat dan efek samping obat
16. Peran pasien dan keluarganya dalam penanganan masalah
• Berkaitan dengan obat
• Berkaitan dengan diet
• Berkaitan dengan kegiatan lain,
• Berkaitan dengan masalah agama
• Berkaitan dengan masalah budaya
• ….dsb ……17. Identifikasi Risikodan Pencegahannya
• Adakah risiko kambuh, menularatau menurun
• Bagaimana mencegahnya (mungkin juga tidak bisa dicegah)
18. Ilmu yang dipunyai untuk menanganani kasus ini Ilmu Dasar Kedokteran:
ABDsb.
Ilmu KlinikABDsb
Ilmu Kedokteran Komunitas Keterampilan
ABDsb
19. Ilmu yang diperoleh daripresentasi ini (inilah yang dirangkum dalam laporan portofolio,berupa uraian rasionalitas tindak medis yang dilakukan) Ilmu dasar kedokteran:
A
B
Dsb. Ilmu klinik
A
B
Dsb Ilmu Kedokteran Komunitas Keterampilan
A
B
Dsb.
Borang Format Laporan Kegiatan UKM (baik dalam bentuk penyuluhan, kunjungan rumah dan dinas luar)
Latar belakang permasalahan atau kasus
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Prosesnya tidak hanya mengenai rawan sendi namun juga mengenai seluruh sendi, termasuk tulang subkondral, ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial serta jaringan ikat periartikuler. Pada stadium lanjut rawan sendi mengalami kerusakan, ditandai adanya fibrilasi, fisur, dan ulserasi yang dalam pada permukaan sendi. Dengan kehidupan saat ini, dalam memenuhi kebutuhan hidup, setiap orang akan dihadapkan pada tekanan dan tuntutan yang sangat besar. Hal ini sering kali menyebabkan orang bekerja keras di waktu masa mudanya dengan tidak mereka sadari telah membebani sendi yang efeknya timbul di kemudian hari. Selain itu berbagai macam faktor makanan dan perilaku hidup tidak sehat juga sebagai faktor yang menimbulkan penyakit osteoarthritis. Pada pasien osteoarthritis, perlu pendekatan secara menyeluruh untuk kesembuhan kondisi pasien. Keluarga dalam terapi reumatik sangat penting peranannya, terkait dukungan moral, pengawasan kedisiplinan kontrol dan meminum obat serta menjaga pola makan untuk menstabilkan kondisi pasien. Untuk itulah penulis merasa penting kiranya untuk melakukan kunjungan pada pasien reumatik dalam hal ini secondary osteoarthritis untuk mengetahui bagaimana keadaan pasien dalam aspek keluarga, aspek lingkungan, aspek makanan, aspek aktivitas dan permasalahannya sehingga dapat mendukung dalam kestabilan kondisi pasien.
Permasalahan di keluarga, masyarakat, maupun kasus
Pasien disini memiliki keluarga yang sangat mendukung pengobatan pasien, hal ini terlihat dari keluarga pasien yaitu suami dan kedua putri pasien yang selalu mendukung pasien dan melarang pasien untuk melakukan aktivitas yang berat serta menyarankan pasien untuk tetap kontrol berobat ke puskesmas pekutatan. Adapun permasalah yang terjadi pada pasien ini adalah keluhan nyeri yang teramat sakit pada pergelangan tangan terutama saat pagi hari dan istirahat sehingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari dalam mengerjakan tugas sebagai ibu rumah tangga dan melakukan aktivitas sosial. Setelah mendapat pengobatan, keadaan pasien mulai membaik dan keluhan tidak pernah kambuh lagi, selain itu ia juga bisa kembali mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehari-hari dirumah dan beraktivitas melakukan berbagai kegiatan sosial di luar rumah(masyarakat).
Perencanaan dan pemilihan intervensi (misalnya metode penyuluhan, menetapkan prioritas masalah dan intervensi)
Hal yang harus dilakukan untuk diintervensi pada pasien ini adalah dengan mendorong keluarganya agar tetap mendukung pasien untuk sembuh, baik secara moriil maupun dengan selalu mengantar kontrol dengan teratur dan mengawasi ketaatan pasien meminum obat. Keluhan pasien juga selalu dipantau dan diberikan penjelasan dan pengertian tentang keluhannya tersebut.
Pelaksanaan (proses intervensi)
1. Di Puskesmas
Pasien dilakukan pemeriksaan oleh dokter umum saat dilakukan pelayanan kesehatan gratis di Aula Gor Pekutatan. Di sini pasien mendapat obat berupa Meloxicam, Tramadol,Diazepam Antasida syrup, dan vitamin B1. Yang beberapa obatnya saya resepkan di apotek luar karena beberapa obat tersebut hanya ada di apotek luar. Di sini saya mengobrol dengan pasien, memberikan penjelasan tentang pentingnya untuk kontrol teratur dan agar disiplin meminum obat, sembari berjanji hendak berkunjung ke rumahnya.
2. Kunjungan rumah pertama
Kunjungan pertama adalah untuk meninjau kondisi pasien, apakah masih terdapat keluhan rematik (osteoarthritis), dan apa saja keluhan pasien saat ini. Saya juga ingin meninjau kondisi keluarga dan lingkungan rumah pasien. Saya juga meninjau riwayat penyakit dahulu dari pasien, penyakit apa saja yang pernah diderita oleh pasien dari lahir hingga sekarang, riwayat penyakit keluarga, serta riwayat sosial ekonomi pasien serta riwayat pengobatan pasien.
3. Kunjungan rumah kedua
Kunjungan kedua ini saya melihat perkembangan keluhan pasien. Selain itu, saya juga melihat lebih dalam dari riwayat trauma dan aktivitas pasien (dari lahir sampai sekarang), aspek makanan, aspek keluarga dan aspek lingkungan (baik dari dukungan keluarga, lingkungan rumah, halaman rumah, dan lain-lain), serta permasalahan yang dihadapi oleh pasien, serta kendala-kendala yang dihadapi oleh pasien dalam menjalani proses pengobatan
Keluarganya selalu diingatkan untuk selalu mendukung pasien secara moriil dan rajin kontrol dan minum obat teratur.
Monitoring dan evaluasi termasuk di dalamnya pengambilan keputusan
Monitoring dilakukan saat kunjungan rumah pertama dan kedua. Pada kunjungan pertama dilakukan monitoring terhadap kondisi pasien setelah berkunjung ke Gor Pekutatan dan monitoring terhadap kepatuhan pasien meminum obat dan keluhan yang dialami pasien saat ini. Untuk kunjungan kedua, dilakukan monitoring terhadap kondisi pasien setelah dilakukan kunjungan pertama. Di sini dari awal pertemuan saat pelayanan kesehatan gratis di GOR Pekutatan sampai kunjungan kedua pasien mengalami perbaikan kondisi, dimana keluhan pasien yang awalnya mengeluh sakit di pergelangan tangan, sulit tidur karena nyeri rematiknya semakin lama semakin membaik. Pasien saat kunjungan kedua mengatakan keluhan sebelumnya yang dialami sudah berkurang. Saya kembali mengingatkan pasien untuk taat minum obat dan mengurangi aktivitas yang berat terutama yang membebankan di daerah persendian.
Pekutatan, Desember 2012
Peserta Pendamping
(dr.Andry Nurwahyu Putra Romadhoni, S.Ked) (dr. I Nyoman Agus Tripayana)
Komentar/umpan balik dari pendamping:
1. Komunikasi
2. Kepribadian dan Profesionalisme
LAPORAN PENYULUHAN
LAPORAN PELAYANAN
Nama Peserta : dr. Andry Nurwahyu Putra Romadhoni, S.Ked Tanda tangan :
Nama Pendamping : dr. I Nyoman Agus Tripayana Tanda tangan :
Nama Wahana : Puskesmas I Pekutatan
Tema Penyuluhan : Kesehatan Gigi Dan Mulut
Tujuan Penyuluhan
: Memberikan pengetahuan tambahan dan prakteknya tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Remaja yang meliputi:
a. Anatomi dan fisiologi organ gigi dan mulut manusia.
b. Kelainan Gigi dan Mulut yang sering terjadi pada usia remaja
c. Perawatan organ gigi dan mulut
d. Infeksi Gigi, Karies Gigi, dan Gigi Berlubang
e. Pencegahan Infeksi Gigi, Karies Gigi, dan Gigi Berlubang
f. Perilaku Sehat Memelihara dan Menjaga Rongga Gigi dan Mulut
Hari/Tanggal : 9 November 2012
Waktu : 09.00 – 13.00 WITA
Tempat : Ruang UKS SMA Negeri 1 Pekutatan
Jumlah Peserta : 40 orang
Tanggal Kode Kegiatan dan
Data Dasar Pasien
Topik Kegiatan Catatan
Pembimbing
Tanda tangan
Pembimbing
Keterangan
TambahanDiagnosis Penatalaksanaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
LAPORAN PELAYANAN
Tanggal Kode Kegiatan dan
Data Dasar Pasien
Topik Kegiatan Catatan
Pembimbing
Tanda tangan
Pembimbing
Keterangan
TambahanDiagnosis Penatalaksanaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
DAFTAR HADIR PESERTA
Nama Peserta :
Nama Wahana :
NO. BAGIAN NAMA DPJP PARAF
.............................................., ..........................................
Peserta Pendamping
( ) ( )