Download - bispar1

Transcript
Page 1: bispar1

Nama : I Putu Eka Binawa

Nim : 1306205016

Absen : 10

1. isu-isu mendasar dan perbedaan yang mendasar dalam mengelola tim kerja yang melibatkan ekpatriat pada departemen store dimaksud yang merupakan bagian dari industri pariwisata khususnya yang terdapat di amerika dan di jerman yaitu

isu mengenai jam kerja yang ternyata keduanya sangat berbeda, bahkan masih dijumpai masalah kurang saling menghargai antarkaryawan, bahkan antara manajer dan staf.

isu mengenai orang jerman (Mr. Drauschke) yang tidak suka dan tidak mengerti kenapa kebanyakan orang di amerika berbelanja pada waktu malam. Mereka menganggap hal ini tidak masuk akal karena apakah mungkin seseorang akan membeli sepeda pada jam 20.30. Sedangkan, orang amerika (Mrs.Clark) menganggap orang jerman lebih mementingkan kesenangan dahulu, baru bekerja.

Di jerman mereka bekerja 37 jam perminggu dan berhak cuti 6 minggu per tahun. pada akhir pecan, perusahaannya tutup pada jam 22.00 di hari sabtu dan tetap buka satu malam penuh setiap hari minggunya. Sedangkan, di amerika mereka bekerja 44 jam per minggu, termasuk giliran (shift) sabtu dan minggu. Mereka sering membawa pekerjaannya ke rumah, menghabiskan waktu laung dengan memperhatikan persaingan dan tidak pernah minta libur lebih dari 1 minggu berturut – turut.

Orang jerman tidak suka jika ada gangguan selama jam istirahat, sementara banyak pekerja di amerika melakukan pekerjaan kedua dan total bekerja sampai 60 jam per minggu. Namun, jam kerja yang panjang dan tidak teratur harus dibayar mahal. Turover pekerja di jerman sangatlah kecil, sementara di amerika mencapai 40% pertahun.

Orang amerika bekerja penuh waktu hingga 15 – 20 jam lagi per minggu untuk melakukan entry data ke computer karena ambisi mereka adalah kebutuhan. Sedangkan di jerman memiliki sudut pandang yang berbeda, yakni bekerja keras ketika sedang menekuni pekerjaan dan pulanglah selekas mungkin. mereka dating lebih cepat 20 menit dari staf lain namun tidak berminat untuk bekerja lebih dari 17 jam yang dinyatakan dalam kontrak, bahkan jika itu berarti lebih banyak uang masuk “waktu luang tidak tergantikan”. Keinginan untuk bekerja sesingkat mungkin menjadi obsesi di jerman, dan terus menjadi misi yang berkesinambungan dari serikat pekerjaannya yang sangat kuat.

2. Pengembangan tanggung jawab social (CSR) dikatakan sebagai alat luar biasa dalam proses pengoptimalan harmoni antara organisasi dengan lingkungannya karena tanggung jawab social (CSR) merupakan hal penting yang wajib dimiliki setiap orang termasuk manajer untuk dapat mengelola organisasi dengan sebaik mungkin. Daripada seorang manajer yang tidak bisa bertanggung jawab untuk organisasinya maka ketika ada masalah yang melanda organisasi tersebut dia akan lari dari masalah

Page 2: bispar1

sehingga organisasi akan hancur. Pentingnya CSR ini adalah ketika suatu organisasi ingin melakukan kerjasama dengan organisasi lainnya. Lalu implikasinya terhadap strategi pengembangan jaringan departemen store yang mungkin dikembangkan adalah ketepatan waktu dalam bekerja dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Manajer melakukan sosialisasi dengan anggota manajer dari organisasi lain untuk menjaga hubungan yang baik. Hal ini perlu ketika suatu perusahaan atau organisasi ingin melakukan kerjasama untuk meningkatkan profit.

3. Menurut saya, yang dapat direkomendasikan tentang kemungkinan untuk memilih system mana yang paling cocok dikembangkan pada studi kasus ini adalah system yang dianut oleh orang amerika. Karena mereka mau bekerja lebih lama ketimbang orang jerman yang obsesinya bekerja sesingkat mungkin. Seperti yang dikutip dari kasus ini orang jerman yang memiliki istri berkata “istri saya tidak suka jika saya pulang terlambat” pedahal itu baru jam 08.30 malam. Sedangkan, jika di Bali menganut system seperti jerman kebanyakan bisnis pariwisata seperti hotel, restaurant, club, motel, bungalow, dll yang buka sampai malam akan bangkrut karena tidak ada karyawan yang mau bekerja di malam hari. Apalagi kita mengetahui di bali terutama daerah kuta yang 24 jam selalu ramai. Sistem di amerika seperti contoh kasus ini Mrs. Clark sang manajer merchandise yang seharusnya tokonya dibuka jam 10. Tapi ia sudah datang jam 8 untuk mengecek display dan jadwal tokoini adalah contoh salah satu penerapan dari CSR yang baik. Kedisiplinan dan tanggung jawab sangatlah penting untuk membangun suatu bisnis menjadi sukses termasuk juga kerja keras. Masyarakat di Bali harus mengikuti langkah Mrs.Clark itu agar bisnis yang sudah di bangun menjadi lebih baik. Terutama Manajer Perhotelan dan Restauran yang harus selalu mengecek segala keperluan sebelum dibuka agar ketika tamu atau pengunjung datang segala persiapan sudah tertata dengan rapi.


Top Related