Download - biosel jawaban fix.docx
1. TINGKATAN ORGANISASI KEHIDUPAN (HIERARKI KEHIDUPAN)
Tingkatan organisasi kehidupan dari yang terendah sampai tertinggi:
1. Molekul
2. Sel
3. Jaringan
4. Organ
5. Sistem Organ
6. Organisme (Individu)
7. Populasi
8. Komunitas
9. Ekosistem
10. Biosfer
Molekul
Molekul adalah bahan kimia dasar penyusun kehidupan. Molekul mengalami kondensasi
sehingga membentuk asam amino, substansi kehidupan yang akan membentuk menjadi
sel. Contoh: asam nukleat berupa DNA/RNA
Sel
Sel adalah satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Contoh: sel darah merah
dan sel darah putih
Jaringan
Jaringan adalah kelompok sel yang sejenis, memiliki bentuk dan fungsi yang sama dalam
tubuh makhluk hidup multiseluler. Contoh: jaringan epitel, jaringan otot, jaringan tulang,
dll. pada hewan dan jaringan epidermis, jaringan meristem, jaringan pengangkut, dll.
pada tumbuhan.
Organ
Organ adalah kelompok jaringan yang bersatu dan bekerja sama yang menjalankan fungsi
tertentu. Contoh: usus, lambung, paru-paru, jantung, dan lain-lain.
Sistem Organ
Sistem organ adalah gabungan dari organ-organ yang bekerja sama untuk membentuk
suatu sistem dalam kehidupan. Contoh: sistem pencernaan disusun oleh lambung, usus
halus, usus besar, dan usus 12 jari; sistem koordinasi dan indera disusun oleh otak,
sumsum tulang belakang, serabut saraf, dan panca indera.
Organisme (Individu)
Organisme gabungan dari sistem-sistem organ yang bekerja sama membentuk kehidupan.
Satu organisme dapat disebut juga individu. Individu adalah satu makhluk hidup tunggal.
Contoh: seorang manusia, seekor anjing, seekor kucing, sebuah pohon jambu, dll.
Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu.
Contoh: populasi harimau berjumlah 30 ekor, populasi badak berjumlah 100 ekor,
populasi gajah berjumlah 23 ekor, dll.
Komunitas
Komunitas adalah seluruh makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu. Contoh:
komunitas sawah, terdiri dari padi, tikus, ular, elang; komunitas kolam terdiri dari teratai,
ikan, katak, dll.
Ekosistem
Ekosistem adalah sekumpulan makhluk hidup dengan benda mati dalam satu kesatuan
tempat hidup yang mempunyai hubungan timbal balik. Contoh: ekosistem hutan, benda
mati terdiri dari tanah, bebatuan, hujan, angin, dll., makhluk hidup terdiri dari harimau,
lintah, gajah, dll.; ekosistem laut, benda mati terdiri dari air laut, batu karang, dll.,
makhluk hidup terdiri dari ikan, udang, kepiting, plankton, dll.
Biosfer
Biosfer (lapisan kehidupan) adalah seluruh planet bumi beserta makhluk hidup yang ada
di dalamnya.
2. Perbedaan el ekaryotik dan sel prokaryotik
N
o
prokarioti
k
Eukariotik
Animal Plant
1 Ribosom ukuran besar tidak iya Iya
2 Melakukan mitosis dan meiosis tidak iya Iya
3 Dinding sel mengandung
peptidoglikan
iya tidak tidak
4 Sel banyak (multisel) iya tidak tidak
5 Mitokondria tidak iya Iya
6 Badan golgi tidak iya Iya
7 Retikulum endoplasma tidak iya Iya
8 Badan mikro tidak iya Iya
9 Mesosom iya tidak tidak
1
0
Sentriol tidak iya Iya
1
1
Lisosom Tidak iya Iya
1
2
Kloroplas tidak iya Iya
1
3
Vakuola tidak iya Iya
1
4
Sentrosom tidak iya Iya
3. Struktur tubuh eukaryotic
a. Membran plasma
Semua sel eukaryotic dibungkus oleh membran pembatas yang
terdiri atas fosfolipid, kolesterol, protein dan rantai oligosakarida
yang secara kovalen terikat dengan fosfolipid dan molekul protein.
Fosfolipid membran, seperti fosfatidilkolon (leistin) dan
fosfatidiletanol (sefalin), terdiri atas dua rantai hidrokarbon
nonpolar (hidrofobik) panjang yang terikat pada gugus bermuatan
(hidrofilik). Kolestrol juga ikut membentuk membran sel. Tebal
membran sekitar 7,5-10 nm, membran plasma berfungsi sebagai
sawar selektif yang mengatur keluar masuknya materi tertentu dan
membantu transportasi molekul yang spesifik. Serta
mempertahankan lingkungan intrasel agar konstan.
b. Sitoplasma
Sitoplasma sel eukaryotic dibagi menjadi sejumlah kompartemen
terpisah oleh membran yang mengatur lalulalang ion dan molekul
intrasel. Kompartemen ini memekatkan enzim dan substrat terkait,
sehingga meningkatkan efisiensi sel. Sitoplasma berbentuk cair,
Sel-sel hidup dapat disentrifus dan komponen dalam sitoplasma
dapat berpindah karena gaya sentrifus. Dalam sitoplasma terdapat
organel-organel yaitu:
- Mitokondria
Mitokondria (yunani. Mitos, benang dan chondros, granula)
adalah organel bulat atau berbentuk filament selebar 0,5-1 µm,
dengan panjang mencapai 10 µm. organel ini mengubah energy
kimia metabolit dalam sitoplasma menjadi energy yang mudah
dimanfaatkan oleh sel.sekitar 50 % dari energy ini disimpan
dalam bentuk ATP dan sisanya dilepaskan dalam bentuk panas
yang digunakan untuk menjaga suhu tubuh. Mitokondria terdiri
atas membran luar dan membran dalam, membran dalam
menjulurkan lipatan-lipatan disebut Krista, dalam Krista terdapat
matriks amorf yang kaya protein. Kompartemen yang terletak
antara dua membran disebut ruang intermembran. Mitokondria
berfungsi sebagai tempat respirasi sel atau sebagai pembangkit
energy, mensintesis ATP dari asam sitrat,mitokondria juga
membantu biosintesis steroid, oksidasi asam lemak, mensintesis
asam nukleat.
- Ribosom
Ribosom merupakan partikel kecil padat electron, berukuran
sekitar 20x30 nm. Pada sel eukaryotic, RNA dari kedua subunit
dibuat di nucleus, sebagian besar proteinnya dibuat di dalam
sitoplasma dan kemudian memasuki inti dan bergabung dengan
rRNA. Protein berfungsi dalam sintesis protein, ribosom
memegang peran kunci dalam pemecahan kode atau
penerjemahan pesan selama pembuatan protein.
- Reticulum endoplasma
Reticulum endoplasma terdiri dari reticulum endoplasma kasar
dan halus. Reticulum endoplasma kasar ditupi oleh poliribosom,
banyak dijumpai di dalam sel yang dikhususkan untuk sekresi
protein. REK tersusun atas tumpukan sisterna gepeng yang
menyerupai kantung dan dibatasi oleh membran yang
berhubungan langsung dengan membran luar dari selaput inti.
Fungsi utama REK adalah memisahkan protein yang tidak
diperuntukkan di sitosol, sintesis fosfolipid, glikosilasi awal (inti)
glikoprotein, perakitan protein dengan banyak rantai dan
modifikasi pasca translasi tertentu dari polisakarida yang baru
dibentuk. REH tidak memiliki poliribosom, sehingga terlihat halus
dan tidak bergranula. REH berhubungan dengan sejumlah
kemampuan fungsional khusus, sintesis fosfolipid untuk semua
membran.
- Apparatus golgi
Apparatus golgi penting dalam glikosilasi, sulfas, fosforilasi,
proteolisis-terbatas dari protein. Kompleks golgi menginisiasi
pengemasan, pemekatan dan penimbunan produk sekresi.
Badan golgi berupa tumpukan kantong-kantong pipih dan
butiran-butiran. Kantong-kantong pipih itu dinamakan sisternae
atau sakulus. Berfungsi dalam sintesis protein dan sintesis
membrane
- Lisosom
Lisosom adalah tempat pencernaan intrasel dan penggantian
komponen sel. Lisosom (Yun. Lysis, larutan dan soma, badan).
Lisosom dapat mencerna materi yng dimasukkan ke dalam sel
dari lingkungannya. Fungsi lain dari lisosom berhubungan
dengan penggantian sitoplasma.
- Sentrosom
Sentrosom menyerupai bola-bola duri karena adanya serat-serta
radial. Di dalamnya terdapat sentrosfer yang mengandung 2
buah sentriol. Kedua sentriol saling tegak lurus sesamanya,
masing-masing terdiri dari 9 filamen membentuk silinder.
- Vakuola
Vakuola adalah organel sitoplamik yang dibatasi oleh selaput
tipis yang di sebut tonoplas,umumnya berupa rongga atau
gembungan.didalamnya terdapat beraneka bahan yang
tersimpan seperti bahan makanan,bahan-bahan
buangan,pigmen dan simpanan produksi misalanya minyak
atsiri.
- Kloroplas
Kloroplas dibatasi oleh membran rangkap, didalamya terdapat
matriks fluida yang disebut stroma.didalam stroma terdapat
tilakoid,tumpukan tilakoid disebut granum.bagian dalam tilakoid
dinamakan lokulus. Dalam membran tilakoid terhadap enzim-
enzim untuk kelengkapan reaksi terang fotosintesis,dan disinilah
terdapat klorofil.
- Inti sel
Inti sel berbentuk bulat atau lonjong dibatasi oleh membran
rangkap.Bagian-bagian dari inti sel adalah membran inti atau
karioteka, nukleoplasma, nucleolus dan benang-benang
kromatin.
4. Teori endosimbiotik dikembangkan secara luas oleh Lynn Margulis dari
University of Massachusetts yang menyatakan bahwa mitokondria dan
kloroplas pada awalnya adalah prokaryota kecil yang hidup di dalam
sel prokaryota yang lebih besar. (endosimbion digunakan untuk sel
yang hidup di dalam sel lain, yang disebut inang). Nenek moyang
mitokondria diperkirakan adalah prokaryota heterotrofik aerobic yang
menjadi endosimbion. Nenek koyang kloroplas pada eukaryote awal
diperkirakan adalah prokaryota fotosintetik, kemungkinan
sianobakteria yang menjadi endosimbion. Bisa jadi, nenek moyang
mitokondria dan kloroplas pada awalnya masuk ke dalam sel inang
sebagai mangsa yang tidak tercerna atau sebagai parasit internal.
5. Teori Asal-usul Kehidupan
1. Teori Abiogenesis
Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari
teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau materi
tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio
spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang
filsafat Yunani kuno, yakni Aristoteles (384–322 SM). Ilmuwan lain yang
mendukung teori ini adalah John Needham (1700).
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup lagi. Para ilmuwan yang mendukung teori biogenesis
adalah Francesco Redi (1626–1697), Abbe Lazzaro Spallanzani (1729–
1799), dan Louis Pasteur (1822–1895). Ketiga ilmuwan ini melakukan
percobaan dan membuktikan teori biogenesis.
a. Percobaan Francesco Redi
Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan
untuk menentang teori abiogenesis. Redi melakukan percobaan
dengan menggunakan daging segar dan dua toples. Toples pertama
diisi dengan daging dan dibiarkan terbuka (tidak ditutup), sedangkan
toples kedua diisi daging dan ditutup rapat. Redi berkesimpulan bahwa
larva lalat bukan berasal dari daging yang membusuk.
b. Percobaan Lazzaro Spallanzani
Pada percobaan Spallanzani, digunakan air rebusan dari daging atau
(air kaldu). Air kaldu tersebut dimasukkan ke dalam dua labu,
kemudian dipanaskan. Setelah dipanaskan, labu I dibiarkan terbuka.
Sementara itu, setelah air kaldu dalam labu II dipanaskan, labu
kemudian ditutup rapat menggunakan gabus. Spallanzani
berkesimpulan bahwa kehidupan bukan berasal dari air kaldu, tetapi
berasal dari makhluk hidup lainnya.
c. Percobaan Louis Pasteur
Louis Pasteur adalah seorang ahli biokimia dari Perancis yang berhasil
menumbangkan teori abiogenesis. Pasteur menggunakan labu
berleher seperti angsa dalam percobaannya Labu berleher seperti
angsa ini diisi dengan air kaldu. Berdasarkan hasil percobaannya, Louis
Pasteur menyimpulkan bahwa mikroorganisme yang ada dalam air
kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri, melainkan dari
mikroorganisme yang ada di udara.
Pasteur mengajukan teori baru tentang asal-usul kehidupan. Isi teori
disebut menyatakan beberapa hal, di antaranya omne vivum ex ovo ,
yakni setiap makhluk hidup berasal dari telur, omne ovum ex vivo,
yakni setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan omne vivum ex
vivo, yakni setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya.
3. Teori Evolusi Kimia
Ilmuwan yang menyatakan teori ini adalah Harold Urey. Urey
menyatakan bahwa pada periode tertentu, atmosfer bumi
mengandung molekul metana (CH 4), amonia (NH 4), air (H2O), dan
karbon dioksida(CO2).
Karena pengaruh dari energi petir dan sinar kosmis, zat-zat tadi
bereaksi. Hasil reaksi tersebut menghasilkan suatu zat hidup yang
diduga virus. Zat hidup tersebut berkembang selama jutaan tahun
membentuk makhluk hidup. Teori yang dikemukakannya tersebut,
kemudian dikenal dengan teori Urey .
Untuk membuktikan teori ini, Stanley Miller melakukan sebuah
percobaan. Peralatan yang dirancang Miller, yakni ruang bunga api
diisi dengan campuran gas meniru atmosfer purba, sementara botol
kaca kecil diisi dengan air murni seperti sup purba. Pada titik tertentu
dari proses yang panjang ini, senyawa kimia dapat terbentuk dengan
sendirinya. Jika pada proses membentuk diri ini terkadang terdapat
kesalahan, senyawa kimia ini dapat menyesuaikan diri dan berevolusi
melalui proses seleksi kimiawi. Jadi, kehidupan tidak terbentuk secara
tiba-tiba melainkan timbul secara bertahap dari senyawa tidak hidup.
3. Teori Evolusi Biologi
Alexander Ivanovich Oparin ( Gambar 7.21 ) mengemukakan bahwa
evolusi zat-zat kimia terjadi sebelum di bumi terdapat kehidupan.
Seperti sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon
dioksida, dan amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik
tersebut membentuk zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi
listrik yang berasal dari petir.
Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada titik kondensasi,
terjadi hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak mengandung
zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke lautan yang
panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup primordial. Sup
purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup
purba, terkandung zat
anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis
protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel
pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga
jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi
berlangsung.
a. Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik
b. Terbentuknya Organisme Fotoautotrof
c. Bangkitnya Organisme Eukariotik
6. Dogma sentral adalah proses ekspresi gen yang mengikuti tahapan-
tahapan dalam info genetik yang terdiri proses dasar replikasi
DNA, transkripsi DNA menjadi RNA, dan translasi RNA menjadi protein
atau polipeptida. Ekspresi gen adalah serangkaian proses
penerjemahan informasi genetik dalam bentuk urutan basa pada DNA
atau RNA menjadi protein (fenotipe).
7. 5 kingdom dan 3 domain
Sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker yaitu
sistem klasifikasi 5 kingdom. Menurutnya, makhluk hidup dibedakan
menjadi kingdom Monera, Protista, Fungsi (jamur), Plantae(tumbuhan),
dan Animalia (hewan).
a. Monera
Monera adalah kingdom makhluk hidup yang tidak memiliki
membran inti (organisme prokariot). Namun, meskipun tidak
memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti, bahan inti
itu berupa asam inti atau DNA. Contoh Organisme prokariot adalah
bakteri. Semua kegiatan hidup monera, seperti pertukran zat dan
pengembangbiakkan, dilakukan oleh sel itu sendiri.
b. Protista
Protista adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri dari satu sel
atau banyak sel dan memiliki membran inti(organisme eukariot).
Segala kegiatan hidup protista dilakukan oleh sel itu sendiri.
Kegiatan hidup tersebut meliputi makan, pertukaran gas,
menanggapi rangsangan, bergerak, dan bberkembangbiak. Protista
dikelompokkan secara sederhana menjadi protista mirip hewan
(protozoa) dan protista mirip tumbuhan (alga), serta protista
mirip jamur. Alga memiliki klorofil untu melakukan proses
fotosintesis sehingga bisa menghasilkan makanan senndiri,
sebaliknya, protozoa tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat
menghasilkan makanannya sendiri.Protista mirip jamur memiliki
cara reproduksi yang mirip jamur.
c. Animalia
Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnay mempunyai membran
inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu, sle hewan
tidak memiliki dinding sel, berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat
bergerak aktif dan memiliki sistem saraf.
d. Fungi
Fungi atau jamur merupakan kingdom makhluk hidup yang tidak
memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel
berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang, dinding
selnya tersusun dari zat kitin (seperti pada kuku manusia). Ternyata
ktin lah yang membuat jamur tidak dapat dikelompokkan menjadi
tumbuhan atau hewan.
e. Plantae
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah makhluk hidup bersel
banyak yang memiliki kloroplas. Didalam kloroplas
terkandung klorofil. Oleh karena mempunyai klorofil, maka
tumbuhan melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot
(mempunyai membran inti) dan dinding selnya tersusun dari
selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun,
kecuali lumut yang memiliki akar semu (rizoid). Perkembangbiakkan
tumbuhan terjadi secara kawin dan tak kawin. Perkembangbiakkan
secara kawin dilakukan oleh organ khusus yang menghasilkan sel
gamet. Tumbuhan biji sebagai hasi fertilisasi (pembuahan)
Menurut Carl Woese Prokartota dibagi menjadi 2 yaitu ; kelompok
Archaea (Arkea) dan Bakteri. Dan dengan demikian muncullah tiga
domain kehidupan, yaitu :
a. Domain bakteri
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki
membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain
prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Pada umumnya,
semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana.
Sehubungan dengan ketiadaan membran inti, materi genetik
(DNA dan RNA) bakteri melayang-layang di daerah sitoplasma
yang bernama nukleoid. Bakteri dapat diklasifikasikan dalam dua
kelompok besar berdasarkan struktur dinding selnya, yaitu
bakteri gram negatif dan bakteri gram positif. Bakteri gram
positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan
peptidoglikan (sejenis molekul polisakarida) yang tebal dan asam
teikoat, sedangkan bakteri gram negatif memiliki lapisan
peptidoglikan yang lebih tipis dan mempunyai struktur
lipopolisakarida yang tebal. Berdasarkan bentuknya, bakteri
dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
- Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola
dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut: Mikrococcus,
Diplococcus, Tetracoccus, Sarcina, Staphylococcus dan
Streptococcus
- Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang
atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
Diplobacillus dan Streptobacillus
- Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan
mempunyai variasi sebagai berikut: Vibrio, Spiral dan Spirochete
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan, medium, dan usia. Walaupun secara morfologi berbeda-
beda, bakteri tetap merupakan sel tunggal yang dapat hidup
mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya.
Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi
menjadi lima golongan, yaitu:
Atrik, tidak mempunyai flagel.
Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu
ujungnya.
Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya.
b. Domain archaea
Domain Archaea adalah sel-sel prokariotik yang biasanya
ditandai dengan membran yang bercabang rantai hidrokarbon
yang melekat pada gliserol oleh ikatan eter. Kehadiran eter yang
mengandung hubungan dalam Archaea menambah kemampuan
mereka menahan suhu ekstrim dan kondisi sangat asam. Dinding
selnya tidak memiliki peptidoglikan. Crenarchaeota Archaea
resisten terhadap beberapa antibiotik yang berpengaruh pada
bakteri, tetapi sensitif terhadap beberapa antibiotik yang
berpengaruh pada eukarya. Hidup di lingkungan ekstrim seperti
lingkungan dengan kadar garam tinggi, lingkungan panas, dan
lingkungan dengan kadar asam tinggi. Archaea dibagi menjadi 3
Filum, yaitu :
Crenarchaeota : Grup dengan dominan thermophilic
archaea.Menggunakan sulfur sebagai donor elektron atau
akseptor.
Euryarcheota: methanogens, halophiles, thermophiles.
Korarcheota ; ditemukan pada sumber air panas.
c. Domain eukariota
Domain eukariota adalah sel eukariotik yang memiliki membran
yang sangat mirip dengan bakteri. Eukariot dikelompokkan lebih
lanjut ke dalam Kerajaan Protista (ganggang, protozoa, dll),
Kerajaan Jamur (ragi, jamur, dll), Kerajaan Plantae (tumbuhan
berbunga, pakis, dll) dan Kerajaan Animalia (serangga,
vertebrata, dll). Beberapa karektiristik domain ini yaitu:
Uniseluler (beberapa Protista dan ragi), Kolonial (beberapa
Protista) atau multiseluler
Pembelahan sel secara mitosis, dengan berbagai siklus
reproduksi dan rekombinasi
Berbagai mode akses ke energi dan karbon, bervariasi
dengan kerajaan dinding sel hanya terbatas pada anggota
kerajaan Plantae
8. a. sel dikatakan unit struktur dan fungsi kehidupan karena fungsi-
fungsi dari organisme-organime hidup merupakan akibat dari
organism-organisme tersebut. Tiap-tiap sel bekerja sebagai suatu
satuan tetapi kebanyakan kelompokan-kelompokan sel bekerjasama
untuk suatu tujuan yang sama dalam hal semacam ini selalu dijumpai
adanya saling bergantung satu sama lain, interfungsi, koordinsi dan
subordinasi, apabila organism tersebut berfungsi sebagai suatu
kesatuan efisien. Structural, jaringan-jaringan dan organ-organ yang
tersusun dari sel-sel, sel merupakan tingkatan struktur terendah yang
mampu melakukan semua aktivitas kehidupan
c. Sel merupakan organisasi material hidup terkecil sebagaimana
pendapat yang dikemikakan oleh Roobert Hooke (1635-1723),
mempelajari struktur mikroskopis dan mengemukakan berbagai
tipe-tipe objek alami, dan pada waktu penelitiannya dari jaringan
gabus tumbuh-tumbuhan, ia menemukan adanya struktur-struktur
yang sangat kecil berbentuk kotak-kotak yang disebut sebagi “sel”
(1665). Matthias Schleiden (1804-1881) seorang ahli botani dan
Theodor Schwann (1810-1882), mempelajari struktur-struktur
mikroskopis pada berbagai tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan
dan mengarang “prinsip-prinsip sel” (1839) dimana diterangkan
bahwa organism-organisme hidup tersusun dari sel-sel, atau sel-sel
dengan hasil-hasilnya. Sel juga bersifat mikroskopis, pada manusia
diameter sel kira-kira 10 mikron atau 0,01 mm. sel bacteria
berdiameter ± 0,4 miron.
9. Sitoplasma
- Terlihat sebagai substansi homogen yang tidak terbentuk dan jernih
- Di dalam sitoplasma terlihat benda-benda yang reflaktif karena adanya
benda-benda bulat yang disebut mitokondrion
- Sitoplasma berbentuk cair
- Sel-sel hidup dapat disentrifus
- Komponen dalam sitoplasma dapat berpindah karena gaya sentrifus
- Sitoplasma terdiri atas membran (membrane RE dan apparatus golgi)
Sitosol merupakan bagian apungan (supernatan) akhir yang dihasilkan
oleh proses homogenesis, setelah dipisahkan dari organel sitosol
mengandung sekitar separuh dari volume total sel. Sitosol
mengkoordinir pergerakan organel dalam intrasel dan dapat
menerangkan sifat kekentalan sitoplasma. Seluruh perangkat untuk
menyintesis protein (rRNA, mRNA, tRNA, enzim dan factor lain)
terdapat dalam sitosol.
10. Mikromolekul mempunyai berat molekul kurang dari seribu,
misalnya asam-asam amino (leusin), nukleotida (misalnya ATP), dan
monosakarida (misalnya glukosa). Sedangkan makromolekul
mempunyai berat molekul yang sangat tinggi (antara 1014 sampai
1012), misalnya protein, asam nukleat, dan polisakarida (amilum).
Senyawa organic makromolekuler
- Protein
Protein merupakan polimer asam-asam amino (polipeptida) yang
mempunyai bermacam-macam fungsi diantaranya ; sebagai
katalisator, sebagai pengangkut molekul-molekul kecildan ion,
sebagai feromon, sebagai komponen sistem kekebalan tubuh,
sebagai pengatur ekspresi genetic, sebagai penerus impuls saraf
dll. Struktur protein dapat dibedakan menjadi 4. Struktur primer
menyatakan susunan linear asam-asam amino sepanjang rantai
polipeptida. Struktur sekunder menggambarkan pola pelipatan
bagian-bagian polipeptida ke dalam struktur yang teratur, misalnya
α helikx dan β sheets. Struktur tersier menggambarkan pelipatan
bagian-bagian antara α helikx dan β sheets serta semua interaksi
nonkovalen yang menyebabkan terjadinya pelipatan yang sesuai
pada suatu rantai polipeptida. Interaksi nonkovalen tersebut al :
ikatan hydrogen, ikatan hidrofobik, dan interaksi van der waals.
Struktur kuartener, menunjukkan interaksi nonkovalen yang
mengikat beberapa rantai polipeptida ke dalam satu molekul
tunggal protein, misalnya hemoglobin.
- Asam nukleat
Asam nukleat adalah suatu pollimer nukleotida yang berperan
dalam penyimpanan serta pemindahan informasi genetic. Satu
nukleotida terdiri atas 3 bagian, yaitu;
a. Cincin purin atau primidin, yaitu basa nitrogen yang terikat pada
atom C nomor 1 suatu molekul gula (ribose atau deoksiribosa)
melalui ikatan N-glukosidik. Ada 2 macam basa nitrogen yang
menyusun asam nukleat, yaitu basa purin yang terdiri atas
adenine (A) dan guanine (G) serta basa primidin (thymin,
cytosine, dan urasil). Baik DNA maupun RNA tersusun atas A,G,C,
tetapi T hanya ada pada DNA sedangkan U hanya ada pada RNA.
b. Molekul gula dengan 5 atom C (pentosa). Pada RNA, gulanya
adalah ribose, sedangkan pada DNA, gulanya adalah
deoksiribosa. Perbedaan antara kedua bentuk gula tersebut
terletak pada atom C nomor 2. Pada RNA, atom C nomor 2
berikatan dengan gugus hidroksil (OH) sedangkan pada
DNAatom C nomor 2 berikatan dengan atom H.
c. Gugus fosfat, yang terikat pada atom C nomor 5 melalui ikatan
fosfoester. Gugus fosfat inilah yang menyebabkan asam nukleat
bermuatan negative kuat. suatu basa yang terikat pada suatu
gugus gula disebut nukleosida, sedangkan nukleotida adalah
suatu nukleosida yng berikatan dengan gugus fosfat.