Download - Bedah Anak (Agung)
BEDAH ANAK
PENENTUAN WAKTU OPERASI ELEKTIF
Dalam menentukan waktu untuk melakukan operasi elektif pada bayi dan anak kita pilih: Umur yang optimal Keadaan anak yang optimal
I. Umur Yang Optimal
Penentuan umur yang tepat ditentukan oleh sifat kelainan yang bersangkutan, seperti:
1. Adanya kemungkinan penyembuhan yang spontan2. Kemungkinan penyembuhan dengan tindakan
konservatif.3. Jaminan tercapainya hasil yang memuaskan dilihat
dari segi anatomis, kosmetik, fungsional dan segi psikologis.
Tetapi bila apabila kelainan tersebut mempunyai potensi yang berbahaya, maka pembedahan dapat dilakukan pada setiap umur.
II. Keadaan Anak Yang Optimal
Untuk menjamin keselamatan anak sewaktu dan sesudah operasi harus diperhatikan:1. Keadaan gizi anak.2. Adanya infeksi akut, misalnya rhinitis
akuta, leukositosis atau demam.3. Kemungkinan anak masih dalam masa
inkubasi suatu infeksi (misalnya morbili).
4. Kadar hemoglobin dan adanya kelainan pembekuan darah. Bila kadar hemoglobin rendah dibawah 10%, maka harus dilakukan transfusi darah terlebih dahulu.
5. Lingkungan penderita (ketegangan dalam keluarga, perceraian atau kematian).
Keselamatan operasi juga ditentukan oleh faktor lain, antara lain:
kemampuan ahli bedah dan ahli anestesi yang ada.
fasilitas yang ada di rumah sakit tersebut.
Faktor-faktor yang mendorong untuk mempercepat rencana operasi:
1. Kapasitas penyembuhan dan adaptasi pada usia muda akan lebih baik dan sempurna dari pada usia yang lebih tua.
2. Ruang untuk tumbuh lebih besar pada usia muda.
3. Menghindarkan faktor psikologi anak.
4. Menghindarkan trauma psikis yang lebih besar pada orangtua pendirita
CAIRAN INTRAVENA DAN NUTRISI PARENTERAL
Cairan Intravena Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam
terapi cairan, yaitu:1. Kelembaban udara sekitar penderita dirawat.2. Masukan yang kurang dan kehilangan cairan
sebelum perawatan.3. Untuk penderita yang dirawat: beberapa volume
cairan yang keluar melalui sonde lambung, gastrostomi, atau diare yang masih berlangsung.
4. Pemeriksaan hematokrit, elektrolit serum dan protein dapat menentukan status hidrasi pasien.
Perhitungan Kebutuhan Cairan Perhitungan kebutuhan cairan dan elektrolit
maintenance setiap hari untuk bayi dan anak: 100 cc /kg/24 jam untuk berat badan 10 kg pertama 50 cc /kg/24 jam untuk berat badan 10 kg kedua 20 cc /kg/24 jam untuk berat badan ke tiga dan
berikutnya.
Kebutuhan elektrolit yang penting sehari-hari untuk maintenance natrium 3 mEq/kg bb/24 jam Klor 3 mEq / kg bb/24 jam kalium 2 mEq / kg bb/24 jam
Nutrisi parenteral
• 5 % berat badan : bibir kering, mata cekung • 10% berat badan : turgor kulit berkurang, mata cekung• 20 % berat badan : terdapat tanda-tanda presyok dan syok
Indikasi nutrisi parentral parsial• neonatus, bayi dan anak-anak pasca bedah yang masih di puasakan sampai hari ke 5 atau lebih.
Indikasi nutrisi parentral penuh • Reseksi usus ekstensif•Ileus berkepanjangan•Fistula usus•Malabsorpsi dengan diare berkepanjangan
Perkiraan defisit cairan untuk rehidrasi
Kebutuhan
Kalori Bayi prematur dan bayi BBLR: 120 kalori/kgbb Bayi dengan BB sampai 10kg : 100
kalori/kgbb Bayi dengan BB antara 10-20kg : 1000 kalori
+ 50 kalori/kgbb Bayi dengan BB diatas 20kg : 1500 kalori +
20 kalori/kgbb Kebutuhan kalori naik 12% dari perhitungan
untuk setiap 1 derajat celcius kenaikan suhu tubuh.
Cairan dan ElektrolitJumlah kalori dalam larutan: Dextrose 5% 200
kalori/liter Dextrose 10% 400
kalori/liter Aminofusin 600 (50 gr protein/L) 600
kalori/liter Intralipid 20% (200 gr lemak/L)
2000 kalori/liter
Protein
Bayi berat badan Kebutuhan protein
Sampai 10 kg 2,5 – 3 gr/kg
10 – 15 kg 2,0 – 2,5 gr/kg
15 – 30 kg 1,5 – 2,0 gr/kg
30 kg 1,0 – 1,5 gr/kg
Larutan yang dapat di pakai:
•Larutan albumin 2% dengan dosis : 4 cc/kg/24 jam•Larutan plasma dengan dosis : 20 cc/kg/24 jam, 2x/minggu•Darah penuh dengan indikasi : 20 cc/kg dapat diselang 2-4 hari sekali•Packed red blood cells dengan indikasi : 10 cc/kg/24 jam
Pencegahan infeksi Pemasangan infus dilakukan dengan benar Ganti botol cairan setiap 24 jam untuk
menghindari kontaminasi Pada penggunaan kateter vena sentral
kemungkinan terjadi septikimia besar.
INFEKSI BEDAH: ETIOLOGI, PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANNYA
Pendahuluaninfeksi bedah merupakan penyulit pembedahan yang sering dijumpai dalam praktik sehari-hari. Infeksi dapat terbatas di tempat pembedahan, luka insisi atau menyebar secara sistemik (sepsis)
Etiologi
Eksogen Melewati udara (menempel pada daerah
luka) Kontak langsung (alat-alat bedah dan
kulit)
Endogen Kuman yang berasal dari tubuh
penderita sendiri. (berasal dari traktus digestivus pada pembedahan appendisitis perforasi, tiroid perforasi dll)
Terdapat 3 jenis pembedahan yang mempunyai kolerasi erat dengan insiden infeksi pasca bedah, yaitu:
Bedah bersih (clean without contamination)pembedahan yang dilakukan di daerah yang tidak mengandung kuman sebelumnya (kardiovaskuler).
Bedah berpotensi kontaminasi (potentially contaminated).Pembedahan yang dilakukan di daerah yang tidak mengandung kuman sebelumnya dan terdapat kemungkinan / potensi terjadi kontaminasi kuman pada saat pembedahan (apendektomi, kolesistektomi)
Bedah berkontaminasi nyata (contaminated)Pembedahan yang dilakukan di daerah yang telah mengandung kuman. (laparatomi pada tifoid perforasi, apendisitis perforasi, dll)
Dari ketiga golongan pembedahan tersebut mempunyai insiden infeksi bedah yang berbeda-beda, tergantung dari jenis pembedahan yang dilakukan.