Download - basis 60 pada jam
BASIS 60 PADA JAM
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan
Oleh : Ade Dani Kurnia Suhada
142151102
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA
2015
BASIS 60 PADA JAM
Semua orang tahu kalau 1 jam itu ada 60
menit dan 1 menit itu ada 60 detik tapi pernahkah
kita bertanya-tanya mengapa dalam 1 hari ada 24
jam, dalam 1 menit ada 60 detik, dan dalam 1
detik ada 60 menit? Sistem bilangan yang paling
banyak digunakan manusia saat ini adalah sistem
desimal, yaitu sebuah sistem bilangan berbasis 10.
Namun untuk mengukur waktu kita menggunakan
sistem duodesimal (basis 12) dan sexagesimal (basis 60). Hal ini disebabkan
karena metode untuk membagi hari ditrunkan dari sistem bilangan yang
digunakan oleh peradaban kuno Mediterania.
Pada sekitar tahun 1500 SM, orang-orang Mesir kuno menggunakan
sistem bilangan berbasis 12, dan mereka mengembangkan sebuah sistem jam
matahari berbentuk seperti huruf T yang diletakkan di atas tanah dan membagi
waktu antara matahari terbit dan tenggelam ke dalam 12 bagian. Para ahli sejarah
berpendapat, orang-orang Mesir kuno menggunakan sistem bilangan berbasis 12
didasarkan akan jumlah siklus bulan dalam setahun atau bisa juga didasarkan akan
banyaknya jumlah sendi jari manusia (3 di tiap jari, tidak termasuk jempol) yang
memungkinkan mereka berhitung hingga 12 menggunakan jempol.
Gambar 1. Jam Matahari
Jam matahari generasi berikutnya sudah sedikit banyak merepresentasikan
apa yang sekarang kita sebut dengan “jam”. Sedangkan pembagian malam
menjadi 12 bagian (12 jam) didasarkan atas pengamatan para ahli astronomi
Mesir kuno akan adanya 12 bintang di langit pada saat malam hari. Dengan
membagi satu hari dan satu malam menjadi masing-masing 12 jam, maka dengan
tidak langsung konsep 24 jam diperkenalkan. Namun demikian panjang hari dan
panjang malam tidaklah sama, tergantung musimnya (contoh: saat musim panas
hari lebih panjang dibandingkan malam). Oleh karena itu pembagian jam dalam
satu hari pun berubah-ubah sesuai dengan musimnya. Sistem waktu ini disebut
dengan sistem waktu musiman.
Pada sekitar tahun 147-127 SM, seorang ahli astronomi Yunani bernama
Hipparchus menyarankan agar banyaknya jam dalam satu hari dibuat tetap saja
yaitu sebanyak 24 jam, disebut dengan sistem waktu equinoctial. Namun sistem
ini baru diterima secara luas oleh saat ditemukannya jam mekanik di Eropa pada
abad ke-14.
Gambar 2. Hipparchus
Digunakan bilangan 60 adalah bilangan ini bilangan terkecil yang bisa
dibagi oleh enam angka pertama yaitu: 1,2,3,4,5,6. Kalo kata matematisnya, 60 itu
highly composite number, atau bilangan yang angka pembaginya/faktornya
banyak, yaitu 1,2,3,4,5,6,10,12,15,20,30,60. Ini berarti bahwa soal aritmetika
yang dibuat dengan sistem 60 lebih kerap akan menghasilkan jawaban angka
genap daripada menggunakan sistem 10. Yang mungkin lebih penting bagi orang-
orang Mesopotamia, ahli-ahli astronomi yang bersemangat itu, ialah bahwa dasar
60 ini cocok sekali dengan pembagian tahun mereka menjadi 360 hari.
Meskipun bilangan 60 sangatlah besar untuk dijadikan dasar suatu system
notasi, namun sampai kini kita tiap hari masih menggunakan dasar itu dalam
pembagian satu jam 60 menit, satu menit 60 detik dan sebuah lingkaran menjadi
enam kali 60°. Jika seorang opsir angkatan laut memerintahkan anak buahnya
supaya mencocokan jam mereka pada pukul 5:07:09, mereka mengerti bahwa
yang diamksudkan ialah pukul 5 pagi lewat tujuh menit Sembilan detik. Istilah
jam sendiri sudah ditemukan oleh orang-orang Mesir dalam putaran bumi sebagai
1/24 dari mean (rata-rata) hari matahari. Ini membuat detik sebagai 1/86.400 dari
mean hari matahari.
Para astronom abad pertengahan kemudian menerapkan basis sexagesimal
ke dalam waktu. Ilmuwan Persia abad ke 11 bernama Al-Biruni mengukuir waktu
dari bulan baru berdasarkan ukuran yang spesifik yaitu bernama jam. Ia kemudian
membagi kembali jam ke dalam pecahan lainya yaitu menit (1/60 jam), detik
(1/(60x60) jam). Meskipun Al-Biruni telah menggunakan konsep sexagesimal
unyuk mengukur jam dan turunannya, menit dan detik tidak digunakan sebagai
pengukuran waktu harian di masyarakat selama beberapa abad. Menit dan detik
saat itu memang sudah dikenal, namun masih merupakan kuantitas hipotesis dari
waktu.
Gambar 3. Al Biruni
Sejarah penggunaan basis 60 pada jam begitu panjang. Orang-orang
terdahulu telah memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam menghitung waktu.
Penggunaan basis 60 pada jam sekarang dipengaruhi dan diturunkan oleh bangsa
babilonia. Mereka membuktikan memakai basis 60 pada jam secara astronomi
yaitu dengan membagi malam menjadi 12 bagian (jam).
Basis 60 yang disanjung-sanjung merupakan pencapaian keilmuan yang
luar biasa dilakukan oleh manusia. Bisa saja tidak menggunakan basis 60 pada
jam, akan tetapi hal itu ada kendala, karena angka 60 merupakan angka yang
mempunyai banyak faktor dan juga bila penggunaan basis diatas basis 60 itu akan
menyebabkan pembagian jam dalam sehari akan sedikit dan juga penggunaan
basis dibawah basis 60 akan menyebabkan pembagian jam dalam sehari akan
banyak.
Apabila kita ingin merubah waktu dalam sehari menjadi kurang atau lebih
dari 24 jam itu bisa saja, namun aturan tersebut harus menjadi kesepakatan
bersama menjadikan aturan waktu internasional. Misalkan kita ingin merubah
waktu dari 24 jam menjadi 10 jam dalam sehari semalam, tentu bukan hal yang
tidak mungkin namun hal tersebut menjadi terkendala karena jeda waktu dari jam
ke jam akan sangat lama dan juga dalam menentukan jadwal kegiatan akan terasa
kurang tepat. Lalu bagaimana apabila waktu dirubah lebih dari 24 jam dirubah
menjadi 30 jam sehari semalam ? ini juga bukan hal mustahil, tetapi waktu yanzg
digunakan jeda jam ke jam akan terasa cepat akan tetapi hal ini juga
menguntungkan apabila digunakan dalam penjadwalan akan lebih tepat. Namun
mempengaruhi banyak sektor seperti perubahan penjadwalan, perubahan gaji dan
lainya.
Basis 60 pada jam yang diturunkan oleh bangsa babilonia sampai saat ini
masih digunakan oleh bangsa modern. Basis 60 banyak digunakan bukan hanya
dalam waktu (jam, menit, detik) saja tetapi dalam beberapa hal misalnya dalam
sebuah lingkaran (360°) yang berasal dari enam kali 60°. Sepatutnya kita sebagai
manusia modern harus mampu mengetahui tentang asal usul basis 60 pada jam.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2014) Asal usul aturan waktu jam, menit & detik. [online]. Tersedia : http://www.addgue.com/2014/08/asal-usul-aturan-waktu-jam-menit-detik. html. [1 juni 2015]
Bergamini, David. (1981). Matematika (Terjemahan oleh : Margenau, H). Jakarta : Pustaka Time life
Yusuf. (2012) Sejarah Mengapa 1 Menit = 60 Detik. [online]. Tersedia : http://yusuf.staff.ub.ac.id/sejarah-mengapa-1-menit-60-detik/. [02 juni 2015]