Download - Banjir Bandang
Banjir Bandang dan Mitigasinya
Syamsidik
Karakter Banjir Bandang
• Terjadi tiba-tiba, menyisakan waktu yang singkat untuk peringatan dini;
• Bergerak dengan cepat dan merusak, sangat merusak dan berpotensi menimbulkan korban jiwa;
• Biasanya relatif dalam luasan yang kecil dibandingkan wilayah yang berkontribusi terhadap proses terjadinya;
• Biasanya diikuti oleh peristiwa lainnya seperti, longsor, banjir lumpur, dsb.
• Frekuensinya rendah dibandingkan banjir genangan.(Gruntfest dan Handmer, 2011)
Saran-Saran Pengurangan Risiko Banjir Bandang
• Peningkatan kemampuang untuk memprediksi dan pemberian peringatan dini
• Penerapan pengetahuan yang secara efektif mengurangi risiko;
• Turut mengikutkan fokus pada penggunaaan ilmu sosial;
• Kebijakan mitigasi jangka panjang dan berkelanjutan.(Mont dan Gruntfest, 2002)
Cara-Cara Struktural
• Intervensi pada DAS• Pengendalian dan Pengelolaan Alur Sungai• Pengendalian banjir lainnya, seperti:
– Pembuatan kolam retensi– Rehabilitasi aliran sungai – Sabo dam
Intervensi pada DAS
Intervensi pada DAS dapat secara efektif menurunkan jumlah limpasan, erosi permukaan, dan pada akhirnya menurunkan debit puncak.
Bentuk-bentuk intervensi pada DAS ini dapat berupa kegiatan yang secara langsung diterapkan pada tanah, topografi, tutupan lahan, dan pengaturan penggunaan lahan yang secara langsung dapat berdampak pada limpasan dan erosi permukaan.
Jenis Intervensi pada pengurangan limpasan dan erosi permukaan
• Tekstur• Struktur• Kandungan organik• pH
Tanah
• Zoning• regulasi• Pemilihan jenis tutupan lahan
Tata Guna Lahan
Pengendalian AirBentuk-bentuk struktur pengendalian air adalah:Check dams, yang berfungsi sebagai penahan material-material kasar/coarse
materials, atau objek-objek yang dihanyutkan air, dan memperbaiki slope dasar sungai.
Tipe-tipe Check Dams ini dalah– - Timber check dams – - Timber and loose stones check dams – - Dry check dams
Checks Dam dari Kayu
Checks Dam dari BetonChecks Dam GabionSumber Foto: European Commision NEDIES Project
Sills- Pembuatan Sills
Sills adalah konstruksi yang dibangun melintang aliran sungai utama untuk mengurangi dampak gerusan pada dasar sungai.
Sills dari betonSills dari Gabion
Sills dari Gabungan Batu dan Kayu
Sumber Foto: European Commision NEDIES Project
Bendung SaringBendung Saring Vertikal,Dibuat pada sungai dengan lebar yang cukup besar dan dibentuk untuk menahan material-material besar yang hanyut, seperti kayu dan batu-batu besar
Bendung Saring dengan Tiang di TengahDibuat pada sungai dengan lebar yang kecil, yang yang berfungsi menahan pergerakan massa yang cukup besar yang hanyut bersama aliran banjir bandang.
Sumber Foto: European Commision NEDIES Project
Perlindungan Alami
Sumber Foto: European Commision NEDIES Project
Beberapa Peristiwa Banjir Bandang Terakhir
Contoh Flash Flood 1 (Balakot-Pakistan, 2005)
Sumber:News.satimagingcorp.com
Contoh Flash Flood 2, Wasior-Indonesia 2010
Sumber:Kompas, 2010 Sumber:
Antarafoto.com
Contoh Flash Flood 3, Tangse-Aceh 2011
Sumber: Suarapembaharuan.com
Sumber:theglobejournal.com Sumber:bnpb.go.id
Pembentukan Bendungan Alam sebagai cikal bakal Banjir Bandang
• Banjir bandang seringkali dimulai dengan proses pembentukan bendungan alam yang disebabkan oleh:– Runtuhnya sisi tebing sungai atau sedimentasi sungai yang
masif– Tumpukan sampah, seperti pohon dan ranting yang
menggunung. • Keruntuhan Bendungan Alam tersebut disebabkan
oleh:– Peristiwa Overtopping pada puncang bendungan– Piping;– Keruntuhan akibat gempa atau getaran;– Tekanan Hidrostatis yang melebihi daya dukungnya.
Cara-cara Pencegahan Pembentukan Bendungan Alam
• Pengurangan laju sedimentasi pada aliran sungai, seperti perbaikan Tutupan Lahan sehingga porsi hutan cukup padat dan luas;
• Perbaikan tebing yang memicu keruntuhan dan menutup aliran sungai;
• Pencegahan illegal logging;• Pengerukan rutin pada alur yang
tersedimentasi;• Pengecekan rutin.
Kasus Pining 2012
• Kawasan ini pada tahun 2012 dua kali diterjang oleh Banjir Bandang.
• Sumber banjir bandang berasal dari beberapa anak sungai yang mengalir di sekitar desa/pemukiman di Kecamatan Pining.
• Beberapa Desa rusak akibat peristiwa tersebut.
• Relokasi pemukiman dan Sabo Dam menjadi alternatif upaya mitigasi.
Area Kejadian
Alur Sungai
Upaya Mitigasi yang disarankan:upaya mitigasi yang perlu dilakukan terkait dengan banjir bandang dan tanah longsor ini adalah:• Melakukan pemindahan penduduk ke wilayah relatif aman dari bahaya banjir bandang dan
longsor.• Melakukan pemantauan berkala di zona sub das mana-mana saja yang sudah terjadi
pembendungan alami dan perlu dipantau atau di buka /dibersihkan material pembentukpembendungan atas swadaya masyarakat.
• Menyusun sistem peringatan dini yang memasyarakat (mengadopsi pengetahuan lokal), sepertimembunyikan kentongan bila sudah muncul tanda-tanda akan terjadi banjir bandang.
• Bekerja sama dengan Dinas Kehutanan untuk memasang instrument yang dapat memprediksipergerakan tanah longsor di zona-zona yang memberikan risiko sedang dan tinggi.
• Tetap menjaga kelestarian hutan dan tidak hanya di zona lereng terjal, tetapi juga di kawasansub das-sub das nya.
• Tidak melakukan penebangan terhadap pohon apapun, atau tetap menjaga kelestarianpepohonan di hutan.
• Tidak diizinkan membuka dan melakukan perambahan hutan untuk penanaman tanamansemusim dan tidak diizinkan melakukan mono kultur di zona rawan banjir bandang, tetapimulti kultur boleh dilakukan dengan melihat tanaman yang memang dapat dibudidayakan diwilayah tersebut.
• Bila pemerintah daerah mempunya dana, pemasangan SABO DAM atau Groundsill dapatdilakukan untuk melindungi wilayah rawan banjir bandang, namun perlu dilakukan studi yang detail dalam penetapan lokasi titik bangunan yang dimaksud dan tetap harus menganut azastidak merusak dan memperparah wilayah yang dibangun nantinya.