Download - bahan kosmetik berbahaya
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 1/12
Dalam dermatologi, pemakaian agen depigmentasi secara sukses dan
rutin digunakan
dalam perawatan gangguan hiperpigmentasi (contohnya melasma dan
post inflammatory hyperpigmentation), yang pada umumnya menyerang
individu yang memiliki pigmen pada kulitnya.
Depigmentasi sendiri berarti perubahan warna kulit seseorang. Perubahan
warna ini
disebabkan adanya penyakit atau perlukaan yang dapat menimbulkan
perubahan warna yang lebih gelap (hyperpigmentation), atau lebih terang
(hypopigmentation). Pigmentasi kerap menjadi efek samping ketika
mengunakan kosmetika pemutih kulit atau whitening product
Tindakan yang awalnya diharapkan mampu memperbaiki tampilan paras
wajah berbuntut pada kunjungan ke ruang konsultasi dermatologis.
Penyebab utama hiperpigmentasi adalah peningkatan jumlah melanin,
substansi tubuh
yang bertanggung jawab terhadap tampilan warna kulit (pigmen).
Memang ada kondisi tertentu yang mempengaruhi jumlah melanin
menjadi meningkat, misalnya kehamilan, atau penyakit Addison
(penurunan fungsi klenjar adrenal). Paparan sinar matahari yang intens
juga diduga sebagai penyebab utama hiperpigmentasi. Konsumsi obat-
obat tertentu, seperti golongan antibiotik atau amiodarone, chloroquine,
dan quinacrine menjadi faktor terjadinya hiperpigmentasi.
Terdapat sejumlah terapi untuk hiperpigmentasi. Namun kebanyakan
memiliki
keterbatasan seperti durasi pengobatan yang lama, menimbulkan efek
eritema, sensasi
terbakar, atau desquamation. Keterbatasan ini dapat diatasi dengan terapi
kombinasi untuk memperkuat efikasi, mempercepat pemulihan, mendapathasil nyata, dan mengurangi efek samping.
BAB II
AGEN DEPIGMENTASI
II.1 Anatomi Kulit
Warna kulit timbul dari melanosom yang mengandung melanin, yang
dihasilkan oleh melanosit, ke dalam keratinosit-keratinosit pada
epidermis. Satu melanosit mampu mensuplai sekitar 36 keratinositdengan granula-granula melanin. Pada orang-orang yang berpigmen
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 2/12
gelap, melanosit menghasilkan lebih banyak melanin, dan melanosom
lebih besar dan mengandung banyak melanin, dan mengalami degradasi
lebih lambat dibanding pada orangyang berkulit lebih terang.
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 3/12
Gambar 1. Anatomi kulit
Melanin bentuk melalui serangkaian reaksi oksidatif yang melibatkan
tirosin asam amino dan enzim tirosinase. Di sini, tirosinase mengkonversi
tirosin menjadi dihydroxyphenylalanine (dopa) dan kemudian ke
dopaquinone. Selanjutnya, dopaquinone dikonversi menjadi dopachrome
melalui auto-oksidasi dan akhirnya menjadi dihydroxyindole atau asam
dihydroxyindole-2-karboksilat (DHICA) untuk membentuk eumelanin
(pigmen hitam-coklat). Reaksi terakhir terjadi di hadapan tautomerasedopachrome dan oksidase DHICA. Bila terdapat sistein atau glutathione,
dopaquinone dikonversi menjadi cysteinyl dopa atau glutathione dopa.
Selanjutnya, terbentuk pheomelanin (pigmen kuning-merah).
Gambar 2. Metabolisme melanin
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 4/12
Berdasarkan temuan klinis pasien, penyebab hiperpigmentasi adalah
hiperpigmentasi postinflammatory , obat , photosensitizing agen , sinar
ultraviolet, atau penyakit sistemik (misalnya penyakit Addison , penyakit
hati, kehamilan, tumor pituitari).
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 5/12
Hiperpigmentasi diobati dengan agen topikal dan / atau dengan perawatan
laser. Terapi dengan produk topikal sebagai pencerah kulit dan perawatan
laser mungkin memerlukan beberapa minggu sampai beberapa bulan
sebelum timbul perubahan.
II.2 Definisi
Agen depigmentasi adalah suatu agen yang bertujuan sebagai pencerahan
kulit atau menghilangkan pigmen.
I I.3 Agen Depigmentasi
1.Hydroquinone
Bahan kimia industri yang penting yaitu hidroquinon yang merupakan
bahan kimia, yang banyak tersedia dalam bentuk kosmetik. Hidroquinin
dianggap salah satu inhibitor yang paling efektif dalam melanogenesis in
vitro dan in vivo. Hydroquinone menyebabkan penghambatan reversibel
metabolisme seluler dengan mempengaruhi sintesis DNA dan RNA.
Efek sitotoksik hidroquinon tidak terbatas pada melanosit, tetapi juga
berdampak pada metabolisme selular sel-sel non melanosit dengan
jumlah dosis yang lebih tinggi dibandingkan sel-sel melanosit. Dengan
demikian, hydroquinone dapat dianggap sebagai agen sitotoksik kuat
terhadap sel-sel melanosit. Hydroquinone juga merupakan suatu substrat
yang mengandung sedikit enzim tirosinase, sehingga bersaing untuk
oksidasi tirosin dalam melanosit aktif.
Pada umumnya, berbagai macam kosmetik mengandung hidroquinon 2%
sudah tersedia di atas meja dalam persiapan berbagai kosmetik dan bukti
perbaikan dengan hidroquinon (monoterapi) biasanya diamati pada 4-6
minggu setelah pemakaian, dengan perbaikan yangmenetap sekitar 4 bulan.
Formula Kligman mencampurkan hidroquinon 5% dengan asamretinoat
deksametason 0,1% dan 0,1% dalam hidrofilik ointment.
Tri-Luma adalah kombinasi populer sebagai agen pencerah kulit yang
mengandung fluocinolone 0,01%, 4%hydroquinone, tretinoin dan 0,05%
dalam formulasi cream.
Beberapa dampak negatif dari hidroquinon antara lain:
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 6/12
a.Dermatitis kontak iritan, terjadi pada sejumlah kecil pasien dan dapat
diobati steroid topikal.
b.Exogenous ochronosis (ochronosis eksogen) . Gangguan ini ditandai
dengan jelaga berwarna gelap yang progresif pada daerah kulit yang
terkena hydroquinone. Secara histologi, terjadi degenerasi dari kolagendan serat fiber. Degenerasi ini diikuti oleh munculnya ochronotik deposit
yang terdiri dari crescent-shaped, ochre-colored pada dermis.
Kasus ochronosis eksogen karena hidroquinon dilaporkan telah terjadi di
Afrika Selatan. Untuk alasan ini, disarankan pemakaian hidroquinon
harus dihentikan jika tidak terjadi perbaikan dalam waktu 4-6 bulan.
Hydroquinone-induced ochronosis seringkali sulit untuk diobati, tapi
mungkin dapat memberikan respon yang baik jika diobati dengan steroid
topikal dan chemical peeling
.Gambar 3. Ochronosis eksogen
2. Monobenzyl ether hydroquinone
Serupa dengan hidroquinon, eter monobenzyl hidroquinon (MBEH)
termasuk dalam fenol / kelas katekol agen kimia. Tidak seperti
hidroquinon, MBEH hampir selalu menyebabkan depigmentasi
ireversibel kulit. Penggunaan MBEH juga ditemukan di desinfektan,
germisida, nampan piring yang tertutup karet, pita perekat, kondom, dan
apron karet. Dalam dermatologi, MBEH hanya digunakan untuk
menghilangkan daerah-daerah sisa pigmen kulit normal pada pasien
dengan refraktori dan vitiligo yang luas. Mekanisme depigmentasi
MBEH adalah pengerusakan melanocytic selektif
melalui pembentukan radikal bebas dan kompetitif inhibisi enzim
tirosinase.
3. Azelaic acid (asam azelat)Asam azelat merupakan substrat alami yang berasal dari saturasiasam
dikarboksilat dari Pityrosporum ovale. Asam azelat adalah inhibitor
kompetitif yang lemah darienzim tirosinase in vitro. Selain itu, asam
azelat memiliki efek antiproliferatif dan sitotoksik pada melanosit. Efek
sitotoksik pada melanosit terjadi karena menghambatan enzim
thioredoxin reduktase, enzim yang terlibat dalam aktivasi
oksidoreduktase mitokondria dan sintesis DNA.Meskipun asam azelat
awalnya digunakan untuk pengobatan jerawat, namun telah pula berhasil
digunakan dalam pengobatan lentigines , rosacea , dan hiperpigmentasi postinflammatory . Hal ini diresepkan topikal sebagai krim 20% yang
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 7/12
telah dicampurkan dengan asam glikolat (15% dan 20%). Khasiatnya
telah dibandingkan dengan hidrokuinon 4% dalam pengobatan
hiperpigmentasi wajah pada pasien berkulit gelap. Rumus kombinasi
dilaporkan sama efektifnya dengan krim 4%hydroquinone, meskipun
dengan efek iritasi local sedikit lebih tinggi
4.Kojic acid (5-hydroxy-4-pyran-4-one-2-methyl)
Sebuah produk metabolisme jamur, asam kojic menghambat aktivitas
catecholase tyrosinase, yang merupakan enzim penting dalam biosintesis
melanin pigmen kulit. Melanosit yang diberi asam kojic menjadi
nondendritic, dengan kandungan melanin berkurang. Asam kojic
digunakan dalam konsentrasi berkisar antara 1-4%. Meskipun efektif
skin-lighting gel, namun telah dilaporkan memiliki potensi sensitisasitinggi dan dapat menyebabkan dermatitis kontak iritan . Dalam sebuah
penelitian yang membandingkan kombinasi asam glikolat / kojic acid
dengan asam glikolat / hidroquinon, tidak ada perbedaan statistik dalam
keberhasilan diantara kojic acid dan hydroquinone. Namun, pada asam
kojic lebih iritatif dibandingkan hidroquinon sehingga untuk mengurangi
iritasi dari asam kojic, dikombinasikan dengan kortikosteroid topikal.
Dalam studi perbandingan, hidrokuinon 2%, asam glikolat 10%, dan
asam kojic 2% dapat mengurangi hiperpigmentasi pada pasien dengan
melasma lebih baik daripada kombinasi yang sama tanpa kojic acid.
5. Mequinol (4-hydroxyanisole)
Serupa dengan hidroquinon, 4-hydroxyanisole (4HA) adalah sitotoksik
terhadap melanosit. Dilaporkan hal tersebut secara klinis efektif dalam
menghambat melanogenesis menghambat jika digunakan sebagai
kombinasi 2% 4HA krim dan 0,01% asam retinoat dengan efek iritasi
lokal kulit minimal dengan kombinasi ini.
Mequinol digunakan di Eropa pada konsentrasi berkisar antara 5-20%dan disetujui di Amerika Serikat untuk pengobatan solar lentigines.
Gambar 4. Solar Lentigenes
6. Retinoid
Retinoid seperti tretinoin dan adapalene adalah turunan dari vitamin A.
Mekanisme untuk mengurangi pigmentasi meliputi penghambatan
induksi enzim tirosinase, interferensi dengan transfer pigmen, dan
mempercepat pergantian epidermis. Mereka juga memiliki kemampuan untuk membubarkan butiran pigmen dalam
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 8/12
keratinosit. Retinoid dapat bertindak untuk mempermudah penyerapan
ketika digunakan hydroquinone dan mequinol. Efek samping yang paling
sering terjadi antara lain terbakar, menyengat, eritema, kekeringan, dan
scaling. Walaupun efek samping tersebut bersifat reversibel, dermatitis
yang disebabkan retinoid dapat menyebabkan hiperpigmentasi, terutamapada individu berkulit gelap. Tretinoin tersedia mulai dari 0,01 %-0,1%
7.Niacinamide
Niacinamide adalah bentuk biologis aktif vitamin-B 3, yang dapat
menekan transfer melanosomes ke keratinosit epidermis. Niacinamide
dengan retinyl palmitate telahterbukti dapat meningkatkan
hiperpigmentasi dan meningkatkan kecerahan kulit setelah 4 minggu
pengobatan dibandingkan dengan penggunaan niacinamide saja.
8. Soy (Kedelai)
Protein kedelai mengandung serin protease inhibitor yang menghambat
pengaktifan jalur diaktifkan protease-2 reseptor (PAR-2). Jalur PAR-2
adalah penting untuk proses fagositosis keratinosit melanosom dan
transfer melanosom. Dengan jalur ini, terjadi pengurangan transfer
melanin sehingga menghasilkan lightening effect. Peningkatan
hiperpigmentasi terlihat setelah 12 minggu aplikasi sehari dua kali susu
kedelai yang telah dipasteurisasi, dengan efek samping yang minimal
.
10. Kortikosteroid
Kortikosteroid topikal selain sebagai suatu anti-inflamasi, merupakan
agen depigmentasi yang popular sebagai skin lightening/bleaching. Efek
samping yang muncul akibat kortikosteroid mengandung clobetasol
dengan konsentrasi tinggi. Efek depigmentasi berupa vasokonstriksi
pembuluh darah di kulit dan secara cepat menurunkan pigmen kulit. Efek
jangka panjang adalah menghambat melanogenesis epidermis sehinggabila kortikosteroid topikal digunakan jangka panjang akan
menimbulkan infeksi kulit (dermatophytosis, cellulitis, erysipelas,
scabies, warts), acne vulgaris, teleangiectasia.
11. Merkuri
Merkuri juga merupakan agen depigmentasi dengan menghambat formasi
melanin melalui garam merkuri yang berkompetitif dengan copper
tirosinase. Toksisitas merkuri dapat dihubungkan dengan adanya
gangguan pada psikiatri (gangguan memori, fungsi intelaktual,irritability), neurologik ( irritability dan neuropathy),gangguan pada renal
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 9/12
(glomerulonephritis)
12. Chemical peels
Mekanisme aksi agen kimia kulit adalah mempercepat pergantianepidermis dan menghilangkan melanisasi keratinosit sehingga
menyebabkan hilangnya butiran mmelanin. hiperpigmentasi
Postinflammatory adalah komplikasi yang paling umum,
terutama pada orang berkulit gelap.Berbagai bahan kimia yang umumnya
diaplikasikan meliputi:
a. Exfoliants seperti asam alpha-hydroxy telah terbukti untuk
meringankan
melasma, solar lentigines, dan hiperpigmentasi postinflammatory.
b. Asam glikolat berasal dari tebu dan digunakan sebagai bahan dalamproduk pencerah kulit dalam konsentrasi rendah. Hal ini juga dapat
digunakan sebagai
agen pengelupasan (peeling) dalam konsentrasi 30-70% untuk
meningkatkan efektivitas agen pencerah lain seperti hidroquinon dengan
pengelupasan epidermis, sehingga meningkatkan penyerapan
hydroquinon. Peeling sebaiknya diulang setiap 2-3 minggu untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan.
c. Asam trikloroasetat 50% (TCA) kulit dan Asam salisilat 20-30%
digunakan untuk melasma dan berbagai ganguan dalam pigmentasi.
13. Arbutin (hidroquinon-beta-D-glucopyranoside)
Arbutin merupakan hasil glikosilasi hidroquinon yang mampu untuk
menghambat sintesis melanin dengan menghambat aktivitas enzim
tirosinase. Penghambatan sintesis melanin (sekitar 39%) terjadi pada
konsentrasi 5 x 105mol/L.
Beberapa studi menunjukkan bahwa arbutin kurang efektif dibandingkankojic acid untuk pengobatan hiperpigmentasi. Beberapa produsen
melaporkan arbutin sebagai agen depigmenting efektif pada konsentrasi
1%
14. Ekstrak mulberry
Ekstrak mulberry diisolasi dari akar tanaman herbal dan merupakan
inhibitor enzim tirosinase. Sebuah studi menunjukan terdapat hasil yang
lebih tinggi yaitu IC50 (inhibisi 50% dari aktivitas tirosinase) adalah0,396%, dalam penghambatan enzim tirosinase pada campuran ekstrak
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 10/12
mulberry dengan asam kojic dan hydroquinone dibandingkan dengan
5,5% untuk hidrokuinon dan 10% untuk asam kojic. Para penulis juga
melakukan uji tempel menggunakan kertas murbei% 1 ekstrak dan tidak
menemukan iritasi signifikan pada baik 24 jam atau 28 jam.
15. Glabridin (ekstrak licorice)
Glabridin adalah bahan utama dalam ekstrak licorice. Para penulis
menyelidiki efek glabridin dalam penghambatan pigmentasi dan
melaporkan bahwa glabridin menghambat aktivitas tirosinase dari
melanosit tanpa menimbulkan efek sitotoksisitas. Selain itu, pemakaian
topikal glabridin 0,5% dapat menghambat pigmentasi dan eritema yang
dicetuskan oleh UV-B. Sifat anti-inflamasi yang terdapat dalam glabridin
dapat menghambat produksi anion superoksida dan aktivitas siklooksigenase. Sebuah produk kombinasi dari 0,4% ekstrak licorice,
0,05% betametason, dan asam retinoat 0,05% efektif dalam pengobatan
melasma.
16. Arctostaphylos patula dan Arctostaphylos viscida
Daun dari 2 tanaman Arctostaphylos
telah dilaporkan merupakan inhibitor yang ampuh enzim tirosinase Dua
ekstrak ini tidak hanya menghambat produksi melanin dari dopachrome,
tetapi juga menghambat aktivitas superoksida dismutaselike. Tetapi
konsentrasi topikal yang efektif dari 2 tanaman ini pada gangguan
hiperpigmentasi belum diketahui.
17. Magnesium ascorbyl phosphate
Magnesium-L-ascorbyl-2-fosfat (MAP) merupakan turunan asam
askorbat Ketika digunakan sebagai krim 10%, MAP mampu menekan
pembentukan melanin. Efek sebagai pencerah kulit secara signifikanterlihat secara klinis pada 19 dari 34 pasien dengan melasma dan solar
lentigines. Selanjutnya, MAP telah terbukti memiliki efek perlindungan
terhadap kerusakan kulit yang disebabkan oleh iradiasi UV-B. Efek
perlindungan yang terakhir ini berteori terjadi karena konversi MAP
untuk asam askorbat. Dalam studi di Jepang pada 110 pasien, 25%
penurunan dalam hiperpigmentasi tercatat setelah 6 bulan menggunakan
3% MAP pencerah kulit pelembab.
18.4-Isopropylcatechol
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 11/12
Sebuah turunan hidroquinon, 4 - isopropylcatechol telah digunakan untuk
mengobati hypermelanosis dalam konsentrasi berkisar antara 1-3%.
Melalui efek melanocytotoxic, 4 ± isopropylcatechol mampu
menghilangkan melanosit dan menyebabkan depigmentasi. Seperti
senyawa fenolik lainnya, 4 ± isopropylcatechol dapat menyebabkan alergikontak.
19.Aleosin
Aleosin adalah glikoprotein dengan berat molekul rendah dan turunan
alami dari Aloevera. Aleosin menghambat enzim tirosinase secara
kompetitif dan tidak menunjukkan sitotoksisitas sel, tidak seperti
hidroquinon. Karena sifatnya yang hidrofilik, maka kemampuan untuk
menembus kulit pun menurun. Sebuah produk eksperimental, telah
digunakan dalam kombinasi dengan arbutin atau deoxyarbutinuntuk mengurangi aktivitas enzim tirosinase.
20.Phenolic thioethers N -asetil-4-S-cysteaminylphenol dan
N -propionil-4-S-cysteaminylphenol berasal dari
homolog fenol dengan aktivitas melanocytotoxic. N -asetil-4-S-
cysteaminylphenol adalah turunan amina analog-tirosin yang kurang
iritatif dibandingkan dengan hydroquinone. Sebagai substrat alternatif
tirosinase, karena dapat menghambataktivitas enzim tirosinase. Dengan
mengurangi glutation intraseluler, mak pembentukan pheomelanin lebih
banyak daripada eumelanin. Sebuah studi klinis menggunakan 4% dari
N -asetil-4-S-cysteaminyphenol untuk melasma menunjukkan
perbaikan setelah 2-4 minggu aplikasi, dengan efek samping yang
minimal.
N- propionil-4-S-cysteaminylphenol lebih kuat dan memiliki sifat
sitotoksik lebihdibandingkan dengan N -asetil bentuk
.
21.N-acetyl glucosamine
N-asetil glukosamin adalah monosakarida-amino yang dikembangkan
dalam kosmetologi sebagai pigment-lightening Ini mengurangi produksi
melanin dengan menghambat enzim glikosilasi tirosinase. Sebuah studi
randomized double-blind melaporkan bahwa aplikasi N -asetil
glukosaminn2% dua kali sehari selama 5 minggu memberikan efek
22. Asam Tranexamic
7/23/2019 bahan kosmetik berbahaya
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-kosmetik-berbahaya 12/12
Asam tranexamic (trans-4-aminomethylcyclohexanecarboxylic asam )
adalah analog lisin yang telah terbukti untuk mencegah
UV-induced pigmentation. Asam tranexamic mengurangi aktivitas
tirosinase melanosit dengan mencegah pengikatan plasminogen
ke keratinosit, yang menghasilkan pengurangan prostaglandin dan asamarakidonat, yang merupakan mediator inflamasi yang terlibat dalam
melanogenesis. Dalam sebuah studi, dilakukan injeksi intradermal asam
tranexamic diberikan kepada100 wanita dengan melasma selama 12
minggu. Perlakuan ditahan dengan baik, dan hasil menunjukan bahwa
76,5% dari subyek dengan perbaikan melasma
DAFTAR PUSTAKA
1.Dadzie, Ophelia. A Review of Misuse of Cutaneus Depigmenting
Agents. European
Dermatology, 2010; 5; 74-76.
2.Diunduh dari http://www.skinbiology.com. Diakses 21 Januari 2011.
3.Diunduh dari http://www.medicinenet.com. Diakses 21 Januari 2011.
4.Policarpio, Bernardita MD. Skin Lightening and Depigmenting Agents.
Diunduh dari http://www.emedicine.medscape.com. Diakses 21 Januari
2011.
5. Parvez S, Kang M, Suck H, Cho C,dkk. Survey and Mechanism of
SkinDepigmenting and Lightening Agents. 2006; 20; 921-934. Diunduh
dari http://www.interscience.wiley.com. Diakses 25 Januari 2011.