BAHAN KONSTRUKSI TEKNIK KIMIA
TUGAS 1
BESI DAN PADUANNYA
DISUSUN OLEH:
MARIA PUTRI PARDEDE
03121003056
Dosen Pembimbing : Ir. Faisol Asip
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
1. Kriteria pemilihan bahan konstruksi kimia dibagi tiga:
a. Biaya
Aspek biaya merupakan salah satu yang dipertimbangkan dalam
memilih bahan konstruksi karena hal ini juga berhubungan dengan faktor
ekonomi yang merupakan hal penting dalam industri kimia. Beberapa hal
yang termasuk dalam pemilihan bahan konstruksi, antara lain :
Biaya produksi, termasuk diantaranya biaya kemampuan di las,
dibentuk dan diproses secara mesin atau secara tradisional.
Biaya banyaknya bahan mentah yang digunakan sebagai bahan
baku untuk nantinya dihasilkan menjadi produk atau biaya
kuantitasnya.
Unit pelayanan yang diharapkan
Penambahan biaya mungkin bisa terasa efeknya pada saat
pengadaan bahan tersebut yang meliputi biaya transportasi, penempatannya
di lapangan dan biaya diluar dari biaya yang langsung tetap menjadi
perhatian dalam aspek ekonominya. Penambahan bahan dalam sebuah
campuran konstruksi kimia atau tidak mengubah komposisi yang besar dari
bahan yang lainnya, karena penggunaan bahan tambah cenderung
merupakan pengganti atau substitusi dari dalam campuran konstruksi
Karena tujuannya memperbaiki atau mengubah sifat dan
karakteristik tertentu dari beton atau mortar yang akan dihasilkan, maka
kecenderungan perubahan komposisi dalam berat volume tidak terasa
secara langsung dibandingkan dengan komposisi a!al
konstruksi tanpa bahan tambah. Peralatan dengan biaya fabrikasi rendah,
dan dimana kegagalan prematur tidak akan menyebabkan serius bahaya.
Misalnya, baja karbon dapat ditentukan untuk limbah cair baris
di tempat stainless steel, menerima kebutuhan kemungkinan untuk penggan
tian. Pipa Tebal dinding akan dipantau in situ sering untuk menentukan
kapan pengganti dibutuhkan. Lebih mahal tahan korosi, paduan
sering digunakan sebagai cladding pada baja karbon. Jika piring tebal
diperlukan untuk kekuatan struktural, penggunaan bahan berpakaian secara
substansial dapat mengurangi biaya.
b. Ketersediaan
Adapun yang dimaksud ketersediaan bahan disini adalah tersedianya
peralatan untuk pabrikasi, dan tersedianya bahan baku di lingkungan
sekitar yang cukup dekat, sehingga tidak perlu mendatangkan bahan.
c. Sifat-sifat umum bahan
Sifat-sifat umum bahan adalah sifat-sifat umum atau dasar dari
suatu bahan konstruksi kimia yang terbagi menjadi tiga, yaitu mekanik,
thermal dan listrik.
2. Sifat-sifat umum bahan ialah:
a. Sifat mekanik
Sifat mekanik adalah salah satu sifat yang terpenting, karena sifat
mekanik menyatakan kemampuan suatu bahan (seperti komponen yang
terbuat dari bahan tersebut) untuk menerima beban atau gaya atau energi
tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan atau komponen tersebut.
Seringkali bila suatu bahan mempunya sifat mekanik yang baik tet
api kurang baik pada sifat yang lain, maka diambil langkah untuk
mengatasi langkah untuk mengatasi kekurangan tersebut dengan berbagai
cara yang diperlukan. Misalkan saja baja yang sering digunakan sebagai
bahan dasar pemilihan bahan. Baja mempunyai sifat mekanik yang cukup
bail, dimana baja memnuhi syarat untuk suatu pemakaian tetapi
mempunyai sifat tahan terhadap korosi yang kurang baik. Untuk mengatasi
hal itu seringkali dilakukan sifat yang kurang tahan terhadap korosi
tersebut diperbaiki dengan cara pengecatan atau galvanising, dan
cara lainnya.
Jadi tidak harus mencari bahan lain seperti selain kuat juga harus
tahan korosi, tetapi cukup mencari bahan yang syarat pada sifat
mekaniknya sudah terpenuhi namun sifat kimianya kurang terpenuhi.
Berikut adalah beberapa si&at mekanik yang penting untuk diketahui:
Kekuatan (strength)
Kekuatan menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan
tanpa menyebabkan bahan menjadi patah. Kekuatan ini ada beberapa
macam, tergantung pada jenis beban yang bekerja atau mengenainya.
Contoh kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi
dan kekuatan lengkung.
Kekerasan (hardness)
Kekerasan dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk
tahan terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), identasi atau penetrasi.
Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance). Kekerasan
juga mempunyai korelasi dengan kekuatan.
Kekenyalan (elasticity)
Kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan
tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen
setelah tegangan dihilangkan. Bila suatu benda mengalami tegangan
maka akan terjadi perubahan bentuk. Apabila tegangan yang bekerja
tidak melewati batas tertentu maka perubahan bentuk yang terjadi
hanya bersifat sementara, perubahan bentuk tersebut akan hilang
bersama dengan hilangnya tegangan yang diberikan. Akan tetapi,
apabila tegangan yang bekerja telah melewati batas kemampuannya,
maka sebagian dari perubahan bentuk tersebut akan tetap ada.
Walaupun tegangan yang diberikan telah dihilangkan. Kekenyalan juga
menyatakan seberapa banyak perubahan bentuk elastis yang dapat
terjadi sebelum perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi, atau
dapat dikatakan dengan kata lain adalah kekenyalan menyatakan
kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah
menerima beban yang menimbukan deformasi.
Kekakuan (Stiffnes)
Kekakuan menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan
atau beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk
(deformasi) atay defleksi. Dalam beberapa hal kekakuan ini lebih
penting daripada kekuatan
Plastisitas (plasticity) / keuletan (ductility)
Plastisitas menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah
deformasi plastik (permanen) tanpa mengakibatkan terjadinya
kerusakan. Sifat ini sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses
dengan berbagai macam pembentukan seperti forging, rolling,
extruding dan lain sebagainya. Sifat ini juga sering disebut sebagai
keuletan. Bahan yang mampu mengalami deformasi plastik cukup besar
dikatakan sebagai bahan yang memiliki keuletan tinggi, bahan yang ulet
(ductile). Sebaliknya bahan yang tidak menunjukkan terjadinya
deformasi plastik dikatakan sebagai bahan yang mempunyai keuletan
rendah atau getas (brittle)
Ketangguhan (toughness)
Ketangguhan menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah
energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan
sebagai ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan
suatu benda kerja, pada suatu kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh
banyak faktor, sehingga sifat ini sulit diukur.
Kelelahan (fatigue)
Kelelahan merupakan kecenderungan dari logam untuk patah bila
menerima tegangan berulang-ulang (cyclic stress) yang besarnya masih
jauh dibawah batas kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan
yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan ini.
Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting, tetapi sifat
ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang
mempengaruhinya.
Creep
Creep atau bahasa lainnya merambat atau merangkak, merupakan
kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik yang
besarnya berubah sesuai dengan fungsi waktu, pada saat bahan atau
komponen tersebut tadi menerima beban yang besarnya relatif tetap.
Beberapa sifat mekanik diatas juga dapat dibedakan menurut cara
pembebanannya, yaitu:
a) Sifat mekanik statis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban statis
yang besarnya tetap atau bebannya mengalami perubahan yang lambat
b) Sifat mekanik dinamis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban
dinamis yang besar berubah-ubah, atau dapat juga dikatakan mengejut.
Ini perlu dibedakan karena tingkah laku bahan mungkin berbeda terhadap cara
pembebanan yang berbeda.
b. Sifat thermal
Sifat termal bahan adalah perubahan sifat yang berkaitan dengan sihi. Sifat
termal ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
Kandungan Uap Air
Apabila suatu benda berpori diisi air, maka akan berpengaruh terhadap
konduktivitas termal. Konduktivitas termal yang rendah pada bahan
insulasi adalah selaras dengan kandungan udara dalam bahan tersebut.
Suhu
Pengaruh suhu terhadap konduktivitas termal suatu bahan adalah kecil,
namun secara umum dapat dikatakan bahwa konduktivitas termal akan
meningkat apabila suhu meningkat.
Kepadatan dan Porositas
Konduktivitas termal berbeda pengaruh terhadap kepadatan, apabila
pori-pori bahan semakin banyak maka konduktivitas termal rendah.
Perbedaan konduktivitas termal bahan dengan kepadatan yang sama
akan tergantung pada perbedaan struktur yang meliputi ukuran,
distribusi, hubungan pori dan lubang. Sifat termal bahan dikaitkan
dengan perpindahan kalor ada 2 jenis, yaitu:
Keadaan tetap (steady heat flow)
Keadaan berubah (transien heat flow)
c. Sifat listrik
Berdasarkan sifat listriknya, material/bahan dikelompokkan menjadi 3
sebagai berikut:
Konduktif - jika resistansinya <105 ohm ; disini elektron mudah
bergerak ataau mengalir, jadi netralisasi dapat dilakukan dengan mudah
denga cara grounding. Contoh : sejenis logam dan juga tubuh manusia.
Insulatif-jika resistansinya >1011 ohm ; elektron bisa dikatakan
tak dapat
bergerak, jadi netralisasi hanya mungkin dilakukan dengan ionisasi.
Contoh : plastik dan karet.
Dari pengukuran tribocharging, kita bisa menentukan apakah muatan
listrik mudah ditimbulkan pada bahan tersebut - jika tidak mudah
membangkitkan muatan (atau muatan yang dihasilkan cukup rendah),
maka bahan itu dapat dikatakan sebagai antistatik.
3. Jelaskan:
a. Material teknik
Material adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati
ruang. Berdasarkan pengertian tersebut maka material teknik adalah
material yang digunakan untuk menyusun sebuah benda dan digunakan
untuk perekayasaan dan perancangan di bidang teknik.
Material teknik dapat diklasifikasikan menjadi 5 :
(a) Logam,
(b) Keramik,
(c) Polimer,
(d) Komposit,
(e) Semikonduktor
A. LOGAM
Jenis material teknik yang dipakai secara luas dalam teknologi modern
adalah baja. Baja adalah material logam yang dapat dipakai secara
fleksibel dan mempunyai beberapa karakteristik. Material ini kuat dan
siap dibentuk menjadi bermacam-macam keperluan teknik. Material ini
berspektrum luas dan mempunyai kemampuan berdeformasi secara
permanen yang merupakan modal penting dalam menentukan harga
tegangan luluh pada berbagai beban.
Berbagai material logam tidak dalam bentuk murni dipakai dalam
teknik, tetapi dipakai dalam bentuk paduan, misalnya : paduan besi dan
baja (dari Fe), aluminium (Al), magnesium (Mg), titanium (Ti), nikel
(Ni), paduan seng (Zn) dan tembaga (Cu) (perunggu).
B. KERAMIK DAN KACA
Al2O3 adalah material teknik yang disebut keramik, atau Aluminium
oksida (Al2O3) mempunyai dua buah jenis keunggulan.
Pertama, Al2O3 stabil secara kimia dalam lingkungan yang beraneka
ragam, karena Al akan di oksidasi. Pada kenyataannya hasil reaksi
oksidasi dari aluminium akan memberikan aluminium oksida yang
lebih stabil. Kedua, keramik Al2O3 mempunyai titik lebur lebih tinggi
(2020oC) daripada logam Al (660oC). Hal ini membuat Al2O3 sukar
lebur dan dipakai secara luas dalam industri peleburan.
Contoh material keramik yang lain yang banyak dipakai adalah
magnesium oksida (MgO) dan silika (SiO2). Material keramik ini
sering dipadukan dengan aluminium oksida (Al2O3) untuk
mendapatkan sifat yang lebih baik. Material keramik silikon nitrida
Si3N4 dapat diurai menjadi keramik oksida yang penting. Selanjutnya,
material keramik yang berdaya jual tinggi adalah keramik yang
mempunyai gabungan unsur antara satu unsur logam dan satu unsur
bukan logam (C, N, 0, P, S ).
Logam dari keramik mempunyai ciri susunan yang sama pada skala
atomik. Susunannya kristalin, artinya atom-atomnya tertumpuk dalam
sebuah keteraturan atau pola yang berulang. Perbedaan antara bahan
logam dan keramik adalah pada material keramik dengan pengolahan
yang sederhana dan bersih dapat dibuat dalam bentuk nonkristalin,
sehingga atom-atom tertumpuk atau tersusun dalam ketidakteraturan
atau pola yang acak.
C. POLIMER
Polimer merupakan material hasil teknologi modern yang mempunyai
karakteristik lebih banyak dari pada material yang lain. Bahan buatan
ini merupakan cabang khusus dari kimia organik. Plastik adalah bahan
murah yang dapat dibentuk dari beberapa polimer selama fabrikasi.
Mer dalam sebuah polimer adalah sebuah molekul hidrokarbon tunggal
seperti etilen (C2H4). Polimer adalah molekul rantai panjang yang
mengandung beberapa ikatan mer. Polimer yang umum dalam dunia
perdagangan adalah polietilen -(C2H4 ) dengan harga n berkisar antara
100 sampai 1000. Beberapa polimer penting (termasuk polyethylene)
adalah campuran sederhana dari hidrogen dan karbon. Beberapa yang
lain mengandung oksigen, misalnya : acrylic, nitrogen (nylon), fluorine
(fluoroplastic), dan silikon (silicone). Polimer mempunyai sifat ringan,
murah dan mampu menggantikan logam dalam aplikasi disain struktur.
D. KOMPOSIT
Perkembangan teknologi material telah melahirkan suatu material jenis
baru yang dibangun secara bertumpuk dari beberapa lapisan. Material
ini lah yang disebut material komposit. Material komposit terdiri dari
lebih dari satu tipe material dan dirancang untuk mendapatkan
kombinasi karakteristik terbaik dari setiap komponen penyusunnya.
Pada dasarnya, komposit dapat didefinisikan sebagai campuran
makroskopik dari serat dan matriks. Serat merupakan material yang
(umumnya) jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi memberikan
kekuatan tarik.Sedangkan matriks berfungsi untuk melindungi serat
dari efek lingkungan dan kerusakan akibat benturan.
Serat kaca (glass fibre) adalah material yang umum digunakan sebagai
serat. Namun, teknologi komposit saat ini telah banyak menggunakan
karbon murni sebagai serat.
Serat karbon memiliki kekuatan yang jauh lebih baik dibanding serat
kaca tetapi biaya produksinya juga lebih mahal. Komposit dari serat
karbon memiliki sifat ringan dan juga kuat. Komposit jenis ini banyak
digunakan untuk struktur pesawat terbang, alat-alat olahraga, dan terus
meningkat digunakan sebagai pengganti tulang yang rusak.
Selain serat kaca, polimer yang biasanya menjadi matriks juga dapat
dipakai sebagai serat atau penguat. Contohnya, kevlar merupakan serat
polimer yang sangat kuat dan dapat meningkatkan toughness dari
material komposit. Kevlar dapat digunakan sebagai serat dari produk
komposit untuk struktur ringan yang handal, misalnya bagian kritis dari
struktur pesawat terbang.
Sebenarnya, material komposit bukanlah pengguaan asli dari kevlar.
Kevlar dikembangkan untuk pengganti baja pada ban radial dan untuk
membuat rompi atau helm antipeluru.
Sedangkan untuk matriks, kebanyakan material komposit modern
menggunakan plastik thermosetting, yang biasanya disebut resin.
Plastik adalah polimer yang mengikat serat dan membantu menentukan
sifat fisik dari material komposit yang dihasilkan. Plastik termosetting
berwujud cair tetapi akan mengeras dan menjadi rigid ketika
dipanaskan. Plastik ini memiliki tahanan terhadap serangan zat kimia
yang baik meskipun berada pada lingkungan ekstrim.
Untuk tujuan khusus, digunakan matriks dari keramik, karbon dan
logam. Contohnya, keramik digunakan untuk material komposit yang
didesain bekerja pada temperatur sangat tinggi dan karbon digunakan
untuk produk yang menerima gaya gesek seperti bearing dan gir.
Pada material komposit dikenal istilah lamina dan laminate. Lamina
adalah satu lembar komposit dengan satu arah serat tertentu, sedangkan
laminate adalah gabungan beberapa lamina. Laminate dibuat dengan
cara memasukkan pre-preg lamina ke dalam autoclave selama selang
waktu tertentu dan dengan tekanan serta temperatur tertentu pula.
Auroclave adalah suatu alat semacam oven bertekanan untuk
menggabungkan lamina.
Dibanding dengan material konvensional keunggulan komposit antara
lain yaitu memiliki kekuatan yang dapat diatur (tailorability), tahanan
lelah (fatigue resistance) yang baik, tahan korosi, dan memiliki
kekuatan jenis (rasio kekuatan terhadap berat jenis) yang tinggi.
Manfaat utama dari penggunaan komposit adalam mendapatkan
kombinasi sifat kekuatan serta kekakuan tinggi dan berat jenis yang
ringan. Dengan memilih kombinasi material serat dan matriks yang
tepat, kita dapat membuat suatu material komposit dengan sifat yang
tepat sama dengan kebutuhan sifat untuk suatu struktur tertentu dan
tujuan tertentu pula.
Penerbangan modern, baik sipil maupun militer, adalah contoh
utamanya. Keduanya akan menjadi sangat tidak efisien tanpa adanya
material komposit. Material komposit canggih kini telah umum
digunakan pada bagian sayap dan ekor, propeller, bilah rotor, dan juga
struktur internal pesawat terbang. Selain aplikasi di industri dirgantara,
dewasa ini material komposit telah banyak juga digunakan untuk badan
mobil F1, alat-alat olahraga, struktur kapal dan industri migas.
Hambatan dalam aplikasi material komposit umumnya adalah soal
biaya.
Meskipun sering kali proses manufaktur material komposit lebih
efisien, namun material mentahnya masih terlalu mahal. Material
komposit masih belum bisa secara total menggantikan material
konvensional seperti baja, tetapi dalam banyak kasus kita memiki
kebutuhan akan hal itu. Tidak diragukan, dengan teknologi yang terus
berkembang, pengunaan baru dari material komposit akan
bermunculan. Kita belum melihat semua yang material komposit dapat
lakukan.
E. SEMIKONDUKTOR
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor
bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun
pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor Bahan
semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan
gallium arsenide. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang
elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan
menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi doping).
Untuk informasi bagaimana semikonduktor digunakan sebagai alat
elektronik. Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam
elektronik adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam
sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil
ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopant. Doping sejumlah
besar ke semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya dengan
faktor lebih besar dari satu milyar.
Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-
berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam. Semikonduktor
dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan handal diperlukan
untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang diperlukan
sangat tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan dalam
proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari
material. Kristal dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga
diperlukan, karena kesalahan dalam struktur kristal (seperti dislokasi,
kembaran, dan retak tumpukan) mengganggu properti
semikonduktivitas dari material. Retakan kristal merupakan penyebab
utama rusaknya perangkat semikonduktor. Semakin besar kristal,
semakin sulit mencapai kesempurnaan yang diperlukan.
Proses produksi massa saat ini menggunakan ingot (bahan dasar) kristal
dengan diameter antara empat hingga dua belas inci (300 mm) yang
ditumbuhkan sebagai silinder kemudian diiris menjadi wafer. Karena
diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan struktur
kristal untuk membuat perangkat semikonduktor, metode khusus telah
dikembangkan untuk memproduksi bahan semikonduktor awal. Sebuah
teknik untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan kristal
menggunakan proses Czochralski.
Langkah tambahan yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan
kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona. Dalam perbaikan zona,
sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas cenderung
berkonsentrasi di daerah yang dicairkan, sedangkan material yang
diinginkan mengkristal kembali sehingga menghasilkan bahan lebih
murni dan kristal dengan lebih sedikit kesalahan. Dalam pembuatan
perangkat semikonduktor yang melibatkan heterojunction antara bahan-
bahan semikonduktor yang berbeda, konstanta kisi, yaitu panjang dari
struktur kristal yang berulang, penting untuk menentukan
kompatibilitas antar bahan.
b. Sifat-sifat bahan
i. Logam
Logam memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :
o Daya hantar panas tinggi
o Daya hantar listrik tinggi
o Kedap cahaya
Sifat kedap cahaya dari logam disebabkan oleh ketanggapan
elektron yang terdislokasi terhadap getaran elektromagnet pada
frekuensi yang tinggi
o Dapat dipoles sampai mengkilap
o Dapat diubah bentuknya sesuai fungsi dan kegunaan
Logam memiliki sifat mudah dibentuk karena didalam logam
terdapat elektron yang terdislokasi sehingga dapat dengan
mudah memindahkan muatan listrik dan energi termal.
o Modulus logam sangat besar dan tinggi
Logam memiliki sifat modulus yang tinggi, menyebabkan
logam memiliki ketahanan yang tinggi pula sehingga sukar
untuk dibengkokkan.
Dari beberapa ciri umum yang dimiliki logam diatas sekiranya
kita sudah dapat mereka-reka untuk keperluan dibagian mana
kita pergunakan logam.
ii. Polimer atau Plastik
Mungkin dalam keseharian kita jarang mendengar kata polimer,
apalagi buat orang yang masih awam. Sungguh ia akan bertanya apa
sesungguhnya polimer itu. Sedikit memberikan penjelasan polimer itu
berasal dari kata Poly yang berarti banyak dengan mer yang saya
secara sederhana menafsirkan sebagai singkatan dari monomer yang
berarti 1 mer. Maka dapat kita simpulkan bahwa polimer merupakan
kumpulan dari monomer-monomer yang menjadi satu sehingga
memiliki sifatnya sendiri. Polimer yang sering kita jumpai adalah
plastik itu lah mengapa polimer diidentikkan dengan polimer, padahal
sesungguhnya masih banyak contoh polimer yang terdapat
dikeseharian kita. Polimer atau plastik memiliki keunggulan sebagai
berikut:
Berat jenis kecil
Isolator terhadap panas dan listrik
Mudah diberi warna
Tahan terhadap larutan kimia
Tidak banyak memantulkan cahaya dan cendrung tembus cahaya
Reaksi suatu polimer disebut dengan reaksi polimerisasi. Reaksi
polimerisasi ini dapat berlangsung secara adisi atau pun kondensasi.
Sebagai contoh dari polimer selain plastik yang sudah lazim digunakan
adalah Poliester resin yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat
kotak pelindung mesin. Polivinil klorida (PVC) dapat digunakan
sebagai bahan pembuat pipa-pipa yang tahan terhadap bahan kimia.
iii. Keramik
Keramik adalah campuran yang terdiri dari unsur logam dan unsur
yang bukan logam, memiliki sifat umum sebagai berikut :
Keras dan rapuh
Tahan terhadap lingkungan suhu tinggi dan lingkungan yang lebih
berat persyaratannya.
Tahan terhadap perubahan kimia.
Mempunyai titik cair yang tinggi dibandingkan dengan logam atau
organik.
c. Beberapa material penting
Class
Property
Physical
Dimension, shape Density or specific gravity Porosity Moisture content
Macrostructure Microstructure
Chemical Oxide or compound composition Acidity or alkalinity Resistance
to corrosion or weathering
Physico-chemical
Water - absorptive or water -repellant action, Shrinkage and swell due to
moisture changes
Acoustical
Sound transmission Sound reflection
Mechanical
Strength, tension, compression, shear and flezure (under static, impact or
fatigue condition) Stiffness, Thoughness, Elasticity, Plasticity, Ductility,
Brittleness, Hardness, Wear resistance Thermal
Specific heat Expansion Conductivity
Electrical and magnetic optical
Conductivity Magnetic parmeability Galvanic action Colour Light
transmission Light reflection
4. Perhitungan distribusi fasa menggunakan Hukum Lever