i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya,
Alhamdulillah Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKIP) Badan Pengelolaan Keuangan dan
Barang Daerah Kota Tasikmalaya Tahun Anggaran 2016 dapat tersusun sesuai jadwal yang
ditetapkan.
Maksud penyusunan LKIP ini untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya yang didasarkan pada Rencana Strategis Badan
Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah (Renstra BPKBD) Kota Tasikmalaya Tahun 2014-2017.
Dalam LKIP BPKBD Kota Tasikmalaya ini dibahas pelaksanaan rencana strategis dan rencana
kinerja tahun 2016 yang di dalamnya memuat kebijakan, tujuan, sasaran dan program pengelolaan
keuangan daerah serta evaluasi kinerja dan analisisnya yang memuat evaluasi capaian kinerja,
akuntabilitas keuangan dan permasalahan selama pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
pemecahan masalahnya untuk pelaksanaan program/kegiatan Tahun 2016.
Akhir kata, semoga LKIP ini bermanfaat bagi semua pihak.
Tasikmalaya, 20 Maret 2017Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Tasikmalaya
TTD
Drs. H. NANA SUJANA, M.SiPembina Utama Muda
NIP. 19680803 198903 1 004
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Dasar Hukum 2
1.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 2
1.4 Struktur Organisasi 12
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 RPJMD 2013 - 2017 14
2.1.1 Visi 14
2.1.2 Misi 15
2.1.3 Tujuan dan Sasaran 17
2.2 Renstra BPKBD Kota Tasikmalaya 2014 - 2017 19
2.2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 21
2.2.2 Strategi dan Kebijakan
2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2016
24
24
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah 27
3.2 Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016 27
3.3 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016
dengan beberapa Tahun Terakhir30
3.4 Capaian Indikator Sasaran Tahun 2016 dibandingkan Capaian Indikator
Sasaran Jangka Menengah 5 (lima) Tahun sesuai Renstra32
3.5 Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan Kinerja serta Alternatif solusi
3.6 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
3.7 Program/Kegiatan yang menunjang Keberhasilan atau Kegagalan
3.8 Realisasi Anggaran
35
36
39
50
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 60
4.2 Pemecahan Masalah dan Saran-Saran 60
4.3 Penutup 61
iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Target Kinerja BPKBD Kota Tasikmalaya Tahun 2016
22
24
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Pencapaian Target Kinerja BPKBD Kota Tasikmalaya Tahun 2016
Perbandingan Realisasi serta Capaian Kinerja Tahun 2014, 2015 dan 2016
Perbandingan Realisasi serta Capaian Kinerja 2016 dengan Target Jangka
Menengah
28
30
33
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tingkat Efisiensi Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah
Tahun 2016
Program/ Kegiatan Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah Tahun
2016
Pagu dan Realisasi Anggaran Kegiatan Badan Pengelolaan Keuangan dan
Barang Daerah Tahun 2016
37
39
51
iv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Tabel 1.1 Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan Dan Barang Daerah 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Daerah merupakan salah satu sub sistem dari pembangunan nasional
yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ditujukan untuk
meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta kepribadian masyarakat dalam
pendekatan lokal, nasional dan global. Dalam perspektif perencanaan pembangunan,
Pemerintah Daerah harus memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan
wilayah pembangunan ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan dan lingkungan
hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan diikuti oleh
penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel (Good Governance).
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan
aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan/ cita – cita berbangsa dan bernegara. Dalam hal
tersebut diperlukan pengembangan pertanggungjawaban yang jelas dan legitimate sehingga
penyelenggaran pemerintahan berlangsung berdayaguna dan berhasil guna serta
bertanggungjawab.
Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan
dalam usaha mewujudkan visi misi pembangunan daerah dan aspirasi serta cita-cita
masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur,
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya
guna, berhasil guna, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur
penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang dipercayakan padanya berdasarkan Rencana
Strategis (RENSTRA) yang dirumuskan sebelumnya.
Pertanggungjawaban dimaksud disampaikan kepada atasan masing-masing, kepada
lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas yang berkewenangan, dan akhirnya
kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan serta dilakukan melalui sistem akuntabilitas dan
media pertanggungjawaban yang harus dilaksanakan secara periodik dan melembaga.
Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah (BPKBD) Kota Tasikmalaya adalah
merupakan organisasi lembaga teknis Daerah yang berbentuk badan dengan tugas pokok
adalah membantu Walikota Tasikmalaya dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah dibidang administrasi keuangan daerah. BPKBD Kota Tasikmalaya dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 99 Tahun 2013
Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang
Daerah.
2
1.2 Dasar Hukum
Dasar hukum dalam penyusunan LKIP Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang
Daerah Kota Tasikmalaya adalah :
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas KKN;
2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Instansi Pemerintahan;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan
Kinerja dan tata cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintahan;
5. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2013 Nomor
144);
6. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kota Tasikmalaya Tahun Anggaran 2016;
7. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tasikmalaya Tahun Anggaran 2016.
1.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah (BPKBD) Kota Tasikmalaya di bentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut BPKBD mempunyai
kedudukan sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang
Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Wali Kota melalui
Sekretaris Daerah .
Tugas dan Fungsi
Dalam Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 99 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok,
Fungsi dan Rincian Tugas Unit Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah mempunyai
tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang administrasi keuangan daerah. Dengan fungsi melaksanakan :
a. Penyusunan kebijakan pengelolaan keuangan dan barang daerah;
b. Penyelenggaraan pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah;
c. Penyelenggaraan pengelolaan barang daerah;
d. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan ketatausahaan;
e. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kebijakan perencanaan,
pelaksanaan dan hasil rencana pembangunan daerah;
f. Pelaksanaan fungsi lain yang ditetapkan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya;
Sebagai arah dan pedoman yang jelas dalam penataan organisasi yang efisien, efektif,
dan rasional sesuai dengan kebutuhan, serta untuk menunjang koordinasi, integrasi,
3
sinkronisasi dan komunikasi kelembagaan secara internal, lebih lanjut dijabarkan tugas pokok
masing-masing sub unit organisasi .
1. Kepala Badan
Kepala Badan mempunyai tugas pokok merumuskan sasaran, mengarahkan,
menyelenggarakan, membina, mengkoorganisasikan, menegendalikan, mengevaluasi dan
melaporkan program kerja badan.
Rincian Tugas Kepala Badan :
a. Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja badan;
b. Merumuskan dan menetapkan visi dan misi serta rencana strategik dan program
kerja badan untuk mendukung visi dan misi daerah;
c. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan daerah;
d. Menyelenggarakan pengelolaan barang daerah;
e. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pengelolaan keuangan dan barang
daerah;
f. Menyelenggarakan pengeloaan dan pelayanan sistem informasi keuangan dan barang
daerah;
g. Menyelenggarakan pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan Badan;
h. Menyelenggarakan pembinaan dan mengarahkan semua kegiatan unit;
i. Melaksanakan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah atau unit kerja lain
yang terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas Badan;
j. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Walikota dalam penyelenggaraan tugas
pengelolaan keuangan dan barang daerah;
k. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada
Walikota melalui sekretaris daerah;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
bidang tugasnya.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif, koordinasi dan
pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan kesekretariatan yang meliputi perencanaan,
pengelolaan kepegawaian, keuangan dan umum.
Rincian Tugas Sekretaris :
a. Menyelenggarakan penyususan rencana program kerja sekretriat;
b. Mengelola administrasi kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan
kerumahtanggaan badan;
c. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan ketatausahaan di lingkungan
badan;
d. Menyiapkan rancangan peraturan dan ketentuan lainnya dibidang keungan;
e. Menyelenggarakan data statistik, dibidang keuangan;
f. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program kerja badan;
g. Mengkoordinasikan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja badan;
4
h. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas
Sekretariat;
i. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan perlengkapan, rumah tangga, ketatausahaan dan perpustakaan,
pengelolaan administrasi kepegawaian, serta pengembangan ketatalaksanaan.
Rincian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian :
a) Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian;
b) Melaksanakan ketatausahaan dilingkungan Badan;
c) Melaksanakan pengelolaan perpustakaan Badan;
d) Melaksanakan pengurusan kerumahtanggaan Badan;
e) Melaksanakan pengeloaan badan milik daerah dilingkungan Badan;
f) Mengelola kepegawaian dilingkungan Badan;
g) Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan ketatalaksanaan
dilingkunagan badan;
h) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
i) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
j) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
b. Sub Bagian Keuangan;
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan
administrasi keuangan.
Rincian tugas Sub Bagian Keuangan :
a) Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian Keuangan;
b) Melaksanakan penyusunan rencana anggaran;
c) Melaksanakan penatausahaan keuangan;
d) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkitan dengan tugas
Sub Bagian Keuangan;
e) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan :
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok
mengoordinasikan penyusunan rencana kerja, evaluasi dan pelaporan kegiatan
badan.
Rincian tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan :
5
a) Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan;
b) Menyiapkan bahan penyusunan program kerja badan;
c) Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan program kerja badan;
d) Menyusun data statistik yang berhubungan dengan bidang keuangan beserta
dengan penunjangnya;
e) Melaksanakan penyajian informasi dan data statistik berhubungan dengan
bidang keuangan beserta penunjangnya;
f) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
g) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
3. Bidang Anggaran
Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok menyelengarakan perumusan kebijakan dan
penyusunan anggaran pemerintah daerah.
Rincian tugas Bidang Anggaran :
a. Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Anggaran;
b. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis penyusunan anggaran pendapatan,
pembiayaan dan belanja;
c. Menyelenggarakan penyiapan bahan dan pengoordinasian penyusunan anggaran dan
perubahan APBD;
d. Menyelenggarakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyusunan
APBD serta pengesahannya;
e. Menyelenggarakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan anggaran
pendapatan, pembiayaan dan belanja;
f. Menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan penyusunan anggaran;
g. Penyiapan rencana dan rancangan peraturan daerah pembentukan dana cadangan,
pinjaman daerah/hutang, penyertaan modal/ investasi dan pemberian pinjaman
daerah;
h. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas Bidang
Anggaran;
i. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Sub Bidang Anggaran Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan penyusunan anggaran pendapatan
daerah.
Rincian tugas Sub Bidang Anggaran Pendapatan :
a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang Anggaran Pendapatan;
b. Menyiapkan data rencana pendapatan dan pembiayaan daerah dalam penyusunan
rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;
6
c. Menyiapkan rencana pembentukan dana cadangan, pinjaman daerah/hutang,
penyertaan modal/investasi daerah dan pemberian pinjaman daerah;
d. Menyiapkan bahan pengendalian terhadap penyertaan permodalan dan anggaran
pembiayaan daerah;
e. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan berkala tentang
perkembangan penyertaan permodalan/investasi daerah dan pembiayaan daerah;
f. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas Sub
Bidang Anggaran Pendapatan;
g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Sub Bidang Anggaran Belanja mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan penyusunan anggaran Belanja Daerah.
Rincian tugas Sub Bidang Anggaran Belanja :
a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang Anggaran Belanja;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum anggaran dan prioritas dan plafon
angggaran sementara;
c. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis dalam
penyusunan APBD;
d. Menghimpun dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan APBD;
e. Menerima dan mengolah Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) OPD dilingkungan
Pemerintah Daerah;
f. Menerima dan mengolah Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA)/Dokumen Pelaksana
Perubahan Anggaran (DPPA) OPD dilingkungan Pemerintah Daerah;
g. Menganalisa rencana anggaran belanja daerah;
h. Melaksanakan sosialisasi, pembinaan dan bimbingan dalam penyusunan anggaran;
i. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas Sub
Bidang Anggaran Belanja;
j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
4. Bidang Perbendaharaan
Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan
menyelenggarakan kebijakan teknis perbendaharaan keuangan daerah.
Rincian tugas Bidang Perbendaharaan :
a. Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Perbendaharaan;
b. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan konsep petunjuk teknis perbendaharaan
dan verifikasi berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
c. Mengelola kegiatan perbendaharaan keuangan daerah;
d. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dalam penyelenggaraan
perbendaharaan keuangan daerah;
7
e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas Bidang
Perbendaharaan;
f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Sub Bidang Kas Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan pengelolaan kas daerah.
Rincian tugas Sub Bidang Kas Daerah:
a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang Kas Daerah;
b. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan kas daerah;
c. Menerima pengajuan SPM dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
d. Memeriksa SPM dan kelengkapannya;
e. Memeriksa keabsahan SPM dan kelengkapannya;
f. Memeriksa ketersediaan dana sesuai dengan anggaran kas pemerintah daerah dan
pagu dana pada APBD;
g. Menyiapkan rancangan SP2D;
h. Melaksanakan sinkronisasi atas laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran
pada SKPD (dalam rangka Rekonsiliasi Pengeluaran);
i. Mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanan APBD;
j. Menyimpan uang daerah;
k. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh Bank dan/atau
lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;
l. Menyiapkan laporan kas posisi harian, setiap akhir jam kerja, posisi mingguan dan
bulanan;
m. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas Sub
Bidang Kas Daerah;
n. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Sub Bidang Pengelolaan Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengelolaan belanja tidak
langsung.
Rincian tugas Sub Bidang Pengelolaan Belanja Tidak Langsung:
a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang Pengelolaan Belanja
Tidak Langsung;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis Pengelolaan Belanja Tidak Langsung;
c. Melaksanakan verifikasi untuk pengeluaran belanja tidak langsung;
d. Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan untuk pencairan belanja tidak langsung;
e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas Sub
Bidang Pengelolaan Belanja Tidak Langsung;
f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
8
5. Bidang Akuntansi
Bidang Akuntasi mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan
menyelenggarakan akuntansi keuangan daerah.
Rincian tugas Bidang Akuntasi :
a. Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Akuntansi;
b. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan akuntansi keuangan
daerah;
c. Menyelenggarakan kebijakan akuntansi keuangan daerah;
d. Menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan kebijakan akuntansi keuangan daerah;
e. Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah;
f. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas Bidang
Akuntasi;
g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Sub Bidang Akuntansi Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan akuntansi pendapatan.
Rincian tugas Sub Bidang Akuntansi Pendapatan:
a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang Akuntansi
Pendapatan;
b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis dalam
pelaksanaan akuntansi pendapatan pemerintah daerah maupun akuntansi
pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
c. Melaksanakan penatausahaan pembukuan akuntansi pendapatan berdasarkan
transaksi dan bukti-bukti yang sah;
d. Memeriksa dan menghimpun laporan realisasi pendapatan setiap satuan kerja;
e. Menyiapkan bahan berkaitan dengan akuntansi pendapatan dalam rangka
penyusunan laporan keuangan;
f. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas Sub
Bidang Akuntansi Pendapatan;
g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Sub Bidang Akuntansi Belanja mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan akuntansi belanja.
Rincian tugas Sub Bidang Akuntansi Belanja:
a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Sub Bidang Akuntansi Belanja;
b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis dalam
pelaksanaan akuntansi belanja pemerintah daerah maupun akuntansi belanja Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
c. Melaksanakan penatausahaan pembukuan akuntansi pengeluaran kas, aset dan selain
kas pada SKPKD berdasarkan transaksi dan bukti-bukti yang sah;
9
d. Melaksanakan perhitungan sisa lebih anggaran tahun sebelumnya (SILPA);
e. Menghimpun dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan laporan
keuangan daerah;
f. Melakukan konsolidasi laporan keuangan SKPKD dengan laporan keuangan SKPD;
g. Memeriksa dan menghimpun laporan realisasi anggaran setiap satuan kerja;
h. Melaksanakan penyusunan laporan arus kas secara periodik kepada Walikota;
i. Membuat laporan realisasi keuangan setiap semester (penyusunan laporan
semester);
j. Menyiapkan Laporan Keuangan Tahunan berkaitan dengan pertanggungjawaban
kepala daerah terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
k. Menyiapkan rancangan peraturan daerah tentang pertanggung-jawaban pelaksanaan
APBD;
l. Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan laporan yang berkaitan dengan tugas Sub
Bidang Akuntansi Belanja;
m. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
10
6. Bidang Pengelolaan Barang Daerah
Bidang Pengelolaan Barang Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
perumusan kebijakan teknis dan menyelenggarakan pengelolaan barang daerah.
Rincian tugas Bidang Pengelolaan Barang Daerah :
a. Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Pengelolaan Barang
Daerah;
b. Menyelenggarakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan barang
daerah;
c. Menyelenggarakan penyiapan bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk pelaksanaan
pembinaan kegiatan pengelolaan barang daerah;
d. Menyelenggarakan pembinaan, pengendalian, dan penertiban terhadap penggunaan,
pemanfaatan, pemindahtanganan, penatausahaan, pemeliharaan dan pengamanan
barang milik daerah;
e. Menyelenggarakan penyusunan informasi yang menyangkut kegiatan pengelolaan
barang daerah sesuai dengan ketentuan dan atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
f. Menyiapkankan bahan keputusan di bidang perencanaan/analisa kebutuhan,
penyimpanan dan distribusi serta penilaian barang daerah;
g. Menyelenggarakan penatausahaan neraca barang daerah dan investasi daerah;
h. Menyelenggarakan penilaian dan penyusunan neraca barang daerah;
i. Menyelenggarakan proses tuntutan ganti rugi;
j. Menyelenggarakan penataan barang daerah
k. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas Bidang
Pengelolaan Barang Daerah;
l. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Sub Bidang Perencanaan dan Penatausahaan Barang Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, perencanaan serta
penatausahaan barang daerah.
Rincian tugas Sub Bidang Perencanaan dan Penatausahaan Barang Daerah :
a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang Perencanaan dan
Penatausahaan Barang Daerah;
b. Melaksanakan penyiapan bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan perencanaan dan analisa kebutuhan;
c. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis perolehan barang daerah;
d. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data mengenai perencanaan dan analisa
kebutuhan barang daerah;
e. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan barang;
f. Melaksanakan penganalisaan kebutuhan perlengkapan, menyusun pengaturan serta
memeriksa kelengkapan data berkas pengadaan barang;
11
g. Melaksanakan pembinaan, pengedalian, pemantauan, fasilitasi dalam penyusunan
Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan
Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD);
h. Melaksanakan penyusunan/merekap RKBMD dan RKPBMD dari masing-masing
organisasi perangkat daerah menjadi DKBMD dan DKPBMD;
i. Melaksanakan penyusunan RTBU, RKBU dan DKB;
j. Melaksanakan pelayanan sistem informasi barang daerah (SIMBADA);
k. Melaksanakan sensus barang daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
l. Melaksanakan penyusunan daftar pengadaan barang semesteran dan tahunan dari
seluruh Organisasi Perangkat Daerah;
m. Melaksanakan penilaian dan penyusunan neraca barang daerah baik yang bergerak
maupun yang tidak bergerak;
n. Melaksanakan inventarisasi barang milik pemerintah daerah
o. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan tugas Sub
Bidang Perencanaan dan Penatausahaan Barang Daerah;
p. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
q. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Sub Bidang Penataan dan Pendayagunaan Barang Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penataan serta
pendayagunaan barang daerah.
Rincian tugas Sub Bidang Penataan dan Pendayagunaan Barang Daerah :
a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang Penataan dan
Pendayagunaan Barang Daerah;
b. Melaksanakan penyiapan bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan penataan dan pendayagunaan barang daerah sesuai dengan
ketentuan/peraturan yang berlaku;
c. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pemindahtanganan dan penghapusan
barang daerah;
d. Melaksanakan pemeliharaan barang-barang daerah yang berada dalam gudang induk
di daerah;
e. Melaksanakan pengamanan barang daerah dan/atau pensertifikatan tanah-tanah
milik pemerintah daerah;
f. Melaksanakan pengaturan dan penyimpanan bukti sah kepemilikan atau sertifikat
kekayaan daerah;
g. Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan laporan yang berkaitan dengan tugas Sub
Bidang Penataan dan Pendayagunaan Barang Daerah;
h. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
12
1.4 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi BPKBD Kota Tasikmalaya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun
2013 terdiri dari 5 ( lima ) Sub unit organisasi eselon 3 dengan susunan sebagai berikut :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan
3. Bidang Anggaran membawahkan :
a. Sub Bidang Anggaran Pendapatan
b. Sub Bidang Anggaran Belanja
4. Bidang Perbendaharaan, membawahkan :
a. Sub Bidang Kas Daerah
b. Sub Bidang Pengelolaan Belanja Tidak Langsung
5. Bidang Akuntansi, membawahkan :
a. Sub Bidang Akuntansi Pendapatan
b. Sub Bidang Akuntansi Belanja
6. Bidang Barang Daerah, membawahkan :
a. Sub Bidang Perencanaan dan Penatausahaan Barang Daerah
b. Sub Bidang Penataan dan Pendayagunaan Barang Daerah
Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Barang Daerah dapat dilihat pada gambar
berikut :
13
GAMBAR 1.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN BARANG DAERAH
KEPALA BADAN
Kelompok Jabatan Fungsional SUB BAGIAN
PERENCANAAN DAN PELAPORAN
BIDANG AKUNTANSI
SUB BIDANG AKUNTANSI
BELANJA
SUB BIDANG AKUNTANSI
PENDAPATAN
SUB BAGIANUMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SEKRETARIAT
BIDANGPERBENDAHARAAN
SUB BIDANG PENGELOLA
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
SUB BIDANG KAS DAERAH
BIDANG PENGELOLAAN
BARANG DAERAH
SUB BIDANG PENATAAN DAN
PENDAYAGUNAAN BARANG DAERAH
SUB BIDANG PERENCANAAN
DAN PENATAUSAHA
AN BARANG DAERAH
UPT
BIDANGANGGARAN
SUB BIDANG ANGGARAN
BELANJA
SUB BIDANG ANGGARAN
PENDAPATAN
SUB BAGIANKEUANGAN
14
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Dalam Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 99 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi
dan Rincian Tugas Unit Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah mempunyai tugas pokok
membantu Walikota dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
administrasi keuangan daerah. Dengan fungsi melaksanakan :
a. Penyusunan kebijakan pengelolaan keuangan dan barang daerah;
b. Penyelenggaraan pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah;
c. Penyelenggaraan pengelolaan barang daerah;
d. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan ketatausahaan;
e. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kebijakan perencanaan, pelaksanaan
dan hasil rencana pembangunan daerah;
f. Pelaksanaan fungsi lain yang ditetapkan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya;
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel,
Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah berpedoman pada dokumen perencanaan yang
terdapat pada :
1. RPJMD 2013-2017;
2. Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah Kota Tasikmalaya 2014-2017.
2.1 RPJMD 2013 – 2017
2.1.1 Visi
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang terangkum pada isu strategis yang telah diuraikan pada Bab IV dan
mengacu pada arah pembangunan tahap kedua pembangunan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Tasikmalaya Tahun 2005-2025
serta memperhatikan Visi Misi Kepala Daerah terpilih yang dikampanyekan pada saat
pemilhan umum Kepala Daerah, juga sebagai antisipasi untuk menjawab permasalahan
umum daerah dimasa mendatang, maka Visi Pembangunan Jangka Menengah periode
2013-2017 adalah sebagai berikut : “Berlandaskan Iman dan Taqwa, Mewujudkan
Kemandirian Ekonomi yang Berdaya Saing Menuju Masyarakat Madani“
Penjelasan Visi
Iman menurut bahasa adalah membenarkan. Menurut istilah yaitu meyakini
dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkannya dalam perilaku sehari-
hari. Taqwa adalah secara sadar menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi semua
larangan-Nya. Secara harfiah taqwa mengandung 3 (tiga) makna yaitu tawadhu (sikap
rendah hati); qona’ah (sikap ikhlas); dan wara’ (sikap menjaga diri dan hati).
Kemandirian Ekonomi adalah kemampuan daerah dalam mengembangkan
perekonomian yang sebesar mungkin mempergunakan daya/ kekuatan sendiri,
berdaya saing, semakin terbuka dan tetap terintegrasi dengan perekonomian regional,
nasional dan global. Secara operasional kemandirian ekonomi dibangun melalui
material (sandang, pangan, papan); intelektual (memilliki pola pikir kritis dan
15
sistematis); dan manajemen komunitas (kemampuan kolektif mengkombinasikan
potensi keberdayaan kader/ pelaku usaha). Membangun kemandirian bersifat totalitas
mencakup banyak aspek, bertahap, fokus berdasar tematik yang disepakati dengan
konsistensi pelaksanaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Daya Saing adalah segenap kemampuan/ daya tarik dalam membentuk atau
menawarkan tingkat produktifitas dan bakat/ keterampilan masyarakat yang
mendorong tumbuhnya investasi dan pergerakan sektor perekonomian dengan kinerja
yang berkelanjutan.
Kemandirian Ekonomi yang Berdaya Saing adalah kemampuan dalam
mengembangkan perekonomian daerah, khususnya ekonomi kreatif yang
mengutamakan sebesar mungkin sumber daya/ kekuatan sendiri dengan tidak
membatasi kesempatan dan peluang dari luar melalui mekanisme pasar yang terbuka
dan terintegrasi dengan perekonomian regional, nasional dan global.
Masyarakat Madani adalah suatu masyarakat yang berbudaya, maju dan
modern, setiap warganya menyadari dan mengetahui kewajiban dan haknya terhadap
negara, bangsa dan agama serta terhadap sesama dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
Dengan demikian Visi “Berlandaskan Iman dan Taqwa, Mewujudkan
Kemandirian Ekonomi yang Berdaya Saing Menuju Masyarakat Madani“ adalah bahwa
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT merupakan landasan fundamental religius
yang menjadi inspirasi, motivasi, filosifi dan dasar berpijak serta arah dan petunjuk
bagi seluruh masyarakat dan pemerintah dalam mengemban amanah untuk
mewujudkan kemandirian ekonomi daerah yang mengutamakan sumberdaya sendiri
tanpa membatasi peluang dari luar, dengan mengembangkan potensi khas daerah
untuk sebesar-besarnya mewujudkan kesejahteraan rakyat menuju masyarakat yang
berbudaya, maju dan modern dimana setiap warganya menyadari kewajiban dan
haknya terhadap negara, bangsa dan agamanya.
2.1.2 Misi
Sebagai jalan untuk mencapai visi diatas, maka dirumuskan misi pembangunan selama
periode lima tahun kedepan, yaitu:
1. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Amanah dan Menciptakan
Peningkatan Ketaatan dan Kesalehan Sosial Masyarakat
Misi ini mengandung 2 aspek yang dituju, yakni Penyelenggaraan Pemerintahan
dalam sistem pemerintahan (kelembagaan, SDM/ aparatur dan regulasi/
mekanisme) dan kehidupan Masyarakat dalam sistem sosial yang komplek.
Secara harfiah amanah bermakna tenteram, aman, selamat dan harmoni. Makna
amanah ialah tanggungjawab yang diterima oleh seseorang yang kepadanya
diberikan kepercayaan bahwa ia dapat melaksanakannya sebagaimana yang
dituntut, tanpa mengabaikannya. Makna amanah dalam misi ini adalah gambaran
integritas moral aparatur yang menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai
16
kewajiban berdasar koridor ketentuan yang berlaku sebagai abdi negara dan
pengayom masyarakat.
Ketaatan dan Kesalehan Sosial menggambarkan keutamaan bersikap dalam
mematuhi hukum yang berlaku (hukum positif), sekaligus mengembangkan
ketaatan terhadap aturan yang bersumber dari tata nilai keagamaan, adat istiadat,
budaya dan hak asasi manusia secara universal dalam sistem sosial di
lingkungannya dengan memelihara gotong royong, solidaritas dan kesetiakawanan
sosial serta kerukunan antar komponen masyarakat.
Misi Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Amanah dan Menciptakan
Peningkatan Ketaatan dan Kesalehan Sosial Masyarakat mempunyai pengertian
segala upaya yang dilakukan untuk menciptakan tatakelola pemerintahan yang
baik, bersih dan dapat dipercaya dalam mengemban amanat masyarakat serta
menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disisi lain sikap
masyarakat yang penuh kesadaran untuk mematuhi hukum dan mendukung
kebijakan pemerintah serta menjungjung tinggi tata nilai religius dengan
memelihara budaya gotong royong, solidaritas dan kesetiakawanan sosial serta
kerukunan antar sesama komponen masyarakat.
2. Meningkatkan Infrastruktur dan Suprastruktur Pertumbuhan Ekonomi
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat yang Berwawasan Lingkungan
Meningkatkan berarti melakukan perbaikan atau pemeliharaan terhadap
infrastruktur dan suprastruktur sehingga peran dan fungsinya sesuai yang
diharapkan. Menyediakan berarti melakukan pembangunan infrastruktur dan
suprastruktur yang belum tersedia sesuai urgensi kebutuhannya.
Infrastruktur Ekonomi adalah sumber daya alam, sarana, alat/ fasilitas produksi
yang mendukung terhadap aktifitas perekonomian. Suprastruktur Ekonomi adalah
unsur non fisik, mencakup regulasi, organisasi/ kelembagaan, mekanisme pasar,
manajemen distribusi barang dan jasa, termasuk sistem perekonomian.
Pemberdayaan Masyarakat yang Berbasis Lingkungan berarti kegiatan
pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur dan suprastruktur ekonomi yang
dilaksanakan selalu memberi ruang dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat
untuk mengembangkan potensi khas daerah dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup.
Dengan demikian makna misi Meningkatkan Infrastruktur dan Suprastruktur
Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat yang Berwawasan
Lingkungan adalah upaya pemerintah sesuai kewenangan dan sumberdaya yang
tersedia untuk membangun sarana prasarana (infrastruktur) dan penunjangnya
(sufrastruktur) yang dibutuhkan dan memiliki daya dorong terhadap laju
pertumbuhan perekonomian berbasis potensi khas daerah dengan memberikan
ruang bagi partisipasi masyarakat serta tetap memperhatikan keseimbangan
lingkungan hidup.
17
3. Meningkatkan dan Menyediakan Infrastruktur dan Mutu Layanan
Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Budaya
Lokal
Meningkatan mengandung pengertian melakukan pemeliharaan dan atau
rehabilitasi terhadap infrastruktur yang telah rusak/ menurun fungsinya.
Menyediakan berarti membangun dan atau menyediakan infrastruktur yang belum
ada/ tersedia.
Infrastruktur mencakup sarana fisik seperti bangunan sekolah, rumah sakit,
puskesmas, rumah singgah bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),
gedung kesenian dan lain-lain, termasuk peningkatan jalan/ jembatan yang menuju
dari dan ke layanan pendidikan, kesehatan, sarana sosial dan wahana
pengembangan budaya.
Mutu adalah kualitas pelayanan yang diberikan aparatur terhadap masyarakat
yang membutuhkan seperti mutu tenaga pendidik, mutu bahan pelajaran, layanan
tenaga medis, layanan fasilitas/ peralatan kesehatan, layanan obat-obatan dan
kefarmasian, layanan kesejahteraan sosial (termasuk regulasi sistem pengelolaan),
layanan pengembangan budaya lokal (termasuk sistem pengembangan seni dan
budaya), dan lain-lain.
Makna Misi Meningkatkan dan Menyediakan Infrastruktur dan Mutu Layanan
Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Budaya Lokal
adalah upaya pemerintah sesuai kewenangan dan sumberdaya yang tersedia untuk
membangun sarana prasarana (infrastruktur) pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan sosial, dan budaya dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia (SDM) yang cerdas, handal, produktif, memiliki kondisi jiwa raga yang
sehat dan sejahtera serta memiliki kearifan budaya lokal.
2.1.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan misi di atas adalah
sebagai berikut:
Tujuan dan Sasaran Misi 1 :
Tujuan 1 : Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang
profesional, bersih, dan akuntabel.
Sasaran 1 : Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang
berbasis kinerja dan kompetensi.
Sasaran 2 : Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintahan yang efektif dan efisien.
Sasaran 3 : Meningkatnya sarana dan prasarana pemerintahan.
Sasaran 4 : Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang
akuntabel
Sasaran 5 : Meningkatnya pelayanan publik.
Sasaran 6 : Meningkatnya penataan, pembinaan dan penegakan
18
hukum serta demokrasi yang adil dan bermartabat.
Sasaran 7 : Meningkatnya perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan dengan memberikan ruang
untuk partisipasi masyarakat.
Tujuan 2 : Terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, tertib,
teratur, disiplin dan religious
Sasaran 1 : Meningkatnya ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat.
Sasaran 2 : Meningkatnya toleransi dan kerukunan antar umat
beragama dalam ke hidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Tujuan dan Sasaran Misi 2 :
Tujuan 1 : Tersedianya infrastruktur dasar yang berkualitas dan
memadai untuk menunjang pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi.
Sasaran 1 : Meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur
jalan.
Sasaran 2 : Optimalisasi infrastruktur pengairan dalam upaya
penyediaan air baku.
Sasaran 3 : Meningkatnya sarana prasarana perhubungan yang
memadai serta tersedia sarana dan prasarana
komunikasi dan informasi yang mudah diakses oleh
masyarakat.
Tujuan 2 : Meningkatkan pembangunan berwawasan lingkungan
dan keberlanjutan berdasarkan pola tata ruang daerah.
Sasaran 1 : Meningkatnya cakupan layanan air bersih, sanitasi dan
persampahan.
Sasaran 2 : Tersedianya permukiman dan lingkungan yang tertib
dan sehat sesuai dengan pola tata ruang.
Sasaran 3 : Pengendalian sumber daya alam (SDA), lingkungan dan
penyediaan energi.
Tujuan 3 : Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,
dan daya beli masyarakat melalui pengembangan
UMKM berbasis ekonomi kerakyatan dan potensi lokal.
Sasaran 1 : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan daya beli
masyarakat.
Sasaran 2 : Meningkatnya UMKM, koperasi dan lembaga keuangan
lainnya.
Sasaran 3 : Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan
lapangan kerja.
19
Tujuan dan Sasaran Misi 3 :
Tujuan 1 : Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan serta
derajat kesehatan masyarakat untuk menghasilkan
SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
Sasaran 1 : Meningkatnya aksesibilitas dan layanan pendidikan
Sasaran 2 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan 2 : Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Sasaran 1 : Menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran
Sasaran 2 : Meningkatnya penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Sasaran 3 : Pengendalian laju pertumbuhan penduduk.
Sasaran 4 : Menjamin perlindungan anak dan perempuan.
Sasaran 5 : Meningkatnya peran gender dan pemuda dalam
pembangunan.
Sasaran 6 : Pelestarian seni budaya dan olahraga.
2.2 Rencana Strategis Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah Tahun 2014 – 2017
Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah dibentuk berdasarkan Perarturan
Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat
Daerah. Pembentukan Organisasi Perangkat daerah ini merupakan penggabungan antara
Bagian Keuangan dan Bagian Aset Daerah dilingkungan Sekretariat daerah Kota Tasikmalaya.
Sesuai tugas pokok dan fungsinya membantu Walikota dalam melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang administrasi keuangan daerah maka BPKBD
mempunyai tanggung jawab besar bagi keberhasilan pencapaian tujuan Pemerintah Kota
Tasikmalaya yang dituangkan dalam RPJP dan RPJMD. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
BPKBD memandang perlu menyusun perumusan Rencana Strategis BPKBD untuk periode 2014
– 2017. Perencanaan strategis tersebut merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari
serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang disusun oleh BPKBD.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya tersebut, BPKBD merumuskan visi sebagai
komponen yang penting dari perencanaan strategis yang merupakan gambaran masa depan
yang diinginkan oleh BPKBD. Adapun visi BPKBD adalah :
“TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN BARANG DAERAH YANG
AKUNTABEL DALAM MENDUKUNG KELANCARAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
DAERAH”
Peraturan Pemerintahan Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
menyebutkan bahwa keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka
penyelenggaran pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya
segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut (Bab 1
Pasal 1 Ayat 5), sedangkan pengertian Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah ( Bab 1 Ayat 1 Pasal 6).
20
Akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang dekat dengan administrasi publik
pemerintahan (lembaga eksekutif pemerintah, lembaga legislatif parlemen dan lembaga
yudikatif Kehakiman) yang mempunyai beberapa arti antara lain, hal ini sering digunakan
secara sinonim dengan konsep-konsep seperti yang dapat dipertanggungjawabkan
(responsibility), kemampuan memberikan jawaban (answerability), yang dapat dipersalahkan
(blameworthiness) dan yang mempunyai ketidakbebasan (liability) termasuk istilah lain yang
mempunyai keterkaitan dengan harapan dapat menerangkannya salah satu aspek dari
administrasi publik atau pemerintahan, hal ini sebenarnya telah menjadi pusat-pusat diskusi
yang terkait dengan tingkat problembilitas di sektor publik, perusahaan nirlaba, yayasan dan
perusahaan-perusahaan.
Dalam bidang Ilmu Akuntansi, akuntabilitas diartikan sebagai pertanggungjelasan.
Suatu organisasi dikatakan akuntabel jika memiliki kemampuan untuk menjelaskan kondisi
yang dialami termasuk didalamnya keputusan yang diambil dan berbagai aktivitas yang
dilakukan. Istilah akuntabilitas dalam bidang ilmu akuntansi dipisahkan dengan istilah
responsibilitas atau diartikan sebagai pertanggungjawaban.
Sejalan dengan itu, maka pernyataan visi dapat dijelaskan bahwa Pengelolaan Keuangan
dan Barang Daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efesien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab sebagai wujud pertanggungjawaban
kewenangan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah dalam rangka mendukung lancarnya
penyelenggaraan roda pemerintahan.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi . Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan
bagaimana melakukannya. Misi adalah tindakan nyata yang harus dilaksanakan oleh organisasi
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik . Dengan pernyataan Misi,
diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan
mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa
mendatang.
Untuk merealisasikan Visi BPKBD maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
1. Mewujudkan Tata Kelola Keuangan yang Akuntabel
2. Mewujudkan Tata Kelola Barang Daerah yang Akuntabel
Untuk dapat merealisasikan visi dan misi diatas, sesuai karakteristik tugas pokok dan
fungsi yang diemban, maka nilai-nilai dalam kehidupan organisasi Badan Pengelolaan
Keuangan dan Barang Daerah Kota Tasikmalaya yang harus dikembangkan, adalah :
1. Komitmen, memiliki keyakinan dan loyalitas terhadap tujuan organisasi dengan senantiasa
melakukan upaya terbaik dalam mencapai tujuan organisasi dengan penuh rasa tanggung-
jawab.
2. Integritas, sikap dasar dan sikap mental yang konsisten, teguh dan tak tergoyahkan dalam
menjungjung tinggi nilai-nilai luhur, kebenaran dan keyakinan.
3. Ketulusan, selalu bekerja dalam kesungguhan dan keikhlasan serta senantiasa menjaga
amanah.
21
Dengan adalnya komitmen, integritas dan ketulusan segenap aparatur di lingkungan Badan
Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah dalam melaksanakan tugasnya, diharapkan visi dan
misi BPKBD dapat tercapai.
2.2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun
waktu tertentu,yang mengacu kepada pernyataan visi dan misi, serta berdasarkan pada
isu dan analisis strategis. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu
yang lebih pendek dari tujuan.
Dengan berpedoman kepada visi dan misi BPKBD yang telah disusun maka
tujuan dan sasaran BPKBD adalah sebagaimana Tabel 2.1 berikut :
22
Tabel 2.1Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
VISI : Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah yang Akuntabel dalam Mendukung Kelancaran Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
MISI 1 : Mewujudkan Tata Kelola Keuangan yang AkuntabelTUJUAN : Peningkatan Pengelolaan Keuangan Daerah yang Efektif dan EfisienINDIKATOR TUJUAN : Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
TAHUNSASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN
2014 2015 2016 20171 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Pengelolaan
Keuangan yang Efektif dan Efisien
Persentase Waktu Penetapan Perda
APBD Kota Tasikmalaya yang Tepat
Waktu%
31 Desember
2014
(100)
31 Desember
2015
(100)
31 Desember
2016
(100)
31 Desember
2017
(100)
Persentase Realisasi Terhadap Target
Pendapatan yang Telah Ditetapkan % 100 100 100 100
Persentase Realisasi Terhadap Anggaran
Belanja yang Telah Ditetapkan % 90 90 90 90
Persentase Waktu Penyelesaian SP2D
yang Dinyatakan Lengkap dan Sah Sesuai
Ketentuan Secara Tepat Waktu% 95 95 95 95
Persentase Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Kota
Tasikmalaya Kepada BPK%
31 Maret 2014
(100)
31 Maret 2015
(100)
31 Maret 2016
(100)
31 Maret 2017
(100)
23
Persentase SKPD yang Memberikan
Laporan Keuangan Melalui Sistem % 100 100 100 100
Meningkatnya Pelayanan Publik Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 75 76 77 78
Persentase Dukungan Kelancaran
Pelaksanaan Tugas % 100 100 100 100
Meningkatnya Akuntabilitas
Kinerja
Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Nilai 66 68 70 72
VISI : Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah yang Akuntabel dalam Mendukung Kelancaran Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
MISI 2 : Mewujudkan Tata Kelola Barang Daerah yang AkuntabelTUJUAN : Peningkatan Pengelolaan Barang Daerah yang Efektif dan EfisienINDIKATOR TUJUAN : Persentase Kesesuaian Barang Milik Daerah dengan Nilai Aset di Neraca
TAHUNSASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN
2014 2015 2016 20171 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Pengelolaan Barang
Daerah yang Efektif dan Efisien
Persentase Keberadaan Barang Milik
Daerah % 85 87 90 92
Persentase Tanah Milik Pemerintah Kota
Tasikmalaya yang Telah Disertifikatkan % 23 24 25 26
Persentase SKPD yang Memberikan
Laporan Pengelolaan Barang Daerah
Melalui Sistem% 0 100 100 100
24
2.2.2 Strategi dan Kebijakan
Strategi untuk mewujudkan visi dan misi tersebut yaitu :
1. Pengelolaan Keuangan Daerah Tepat Waktu dan sesuai dengan Ketentuan yang Berlaku
2. Meningkatkan Pelayanan Publik yang Mudah, Cepat dan Transparan
3. Peningkatan Kinerja dan Penguatan Akuntabilitas Kinerja
4. Penatausahaan Barang Daerah sesuai dengan Ketentuan yang Berlaku
Sedangkan arah kebijakan untuk merasionalkan pilihan strategi agar memiliki focus
dan sesuai pengaturan pelaksanaannya berupa :
a. Merumuskan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
b. Penggunaan Teknologi Informasi bagi Pelayanan Publik
c. Meningkatkan Manajemen Kinerja yang Andal dan Akuntabel
d. Meningkatkan Pelayanan Pengelolaan Keuangan
e. Pengelolaan Keuangan Daerah yang Berbasis Teknologi Informasi
f. Ketepatan Waktu dalam Memberikan Pelayanan
g. Penyediaan Sarana dan Prasarana yang Memadai
h. Merumuskan Pedoman Pengelolaan Barang Daerah
i. Pengamanan Aset Daerah
j. Penatausahaan Barang Daerah Berbasis Teknologi Informasi
2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2016
Target kinerja yang ingin dicapai Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah Kota
Tasikmalaya pada tahun 2016 dengan indikator dan target capaiannya secara rinci dapat
dilihat dalam Tabel 2.2 Rencana Target Kinerja Tahun 2016 sebagai berikut :
Tabel 2.2
Target Kinerja BPKBD Kota Tasikmalaya Tahun 2016
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1
Meningkatnya
Pengelolaan Keuangan
yang Efektif dan Efisien
1
Persentase Waktu Penetapan
Perda APBD Kota Tasikmalaya
yang Tepat Waktu
31 Desember
2016
(100%)
2
Persentase Realisasi Terhadap
Target Pendapatan yang Telah
Ditetapkan
100%
3
Persentase Realisasi Terhadap
Anggaran Belanja yang Telah
Ditetapkan
90%
4
Persentase Waktu Penyelesaian
SP2D yang Dinyatakan Lengkap
dan Sah Sesuai Ketentuan
Secara Tepat Waktu
95%
25
5
Persentase Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Kota Tasikmalaya
Kepada BPK
31 Maret 2016
(100%)
6
Persentase SKPD yang
Memberikan Laporan Keuangan
Melalui Sistem
100%
2.Meningkatnya Pelayanan
Publik1 Indeks Kepuasan Masyarakat 77
2Persentase Dukungan
Kelancaran Pelaksanaan Tugas100%
3.Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja1
Nilai Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah70
4.
Meningkatnya
Pengelolaan Barang
Daerah yang Efektif dan
Efisien
1Persentase Keberadaan Barang
Milik Daerah90%
2
Persentase Tanah Milik
Pemerintah Kota Tasikmalaya
yang Telah Disertifikatkan
25%
3
Persentase SKPD yang
Memberikan Laporan
Pengelolaan Barang Daerah
Melalui Sistem
100%
26
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam bab ini akan diuraikan akuntabilitas kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang
Daerah Tahun 2016 dan untuk mengukur pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di
dalam Rencana Strategis Badan Pegelolaan Keuangan dan Barang Daerah 2014-2017, dituangkan
lebih lanjut pada Rencana Kerja Tahunan 2016 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016. Pengukuran
capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang
diperjanjikan dalam Penetapan Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah Kota
Tasikmalaya Tahun 2016.
Pengukuran kinerja dilakukan untuk pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan
dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan
membandingkan target dan realisasi kinerja dengan target kinerja masing-masing indikator kinerja.
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik atau semakin
rendah realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin kurang baik, dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja = (Realisasi / Rencana) x 100%
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran dan
kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk
menunjukan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga
keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas.
Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcomes
atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.
Kemudian nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai
berikut :
a. 85 % - 100 % = sangat berhasil
b. 70 % - 85 % = berhasil
c. 55 % - 70 % = cukup berhasil
d. < 55 % = tidak berhasil
Selanjutnya berdasarkan hasl evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk
memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapainya atau tidak
tercapainya kinerja yang diharapkan. Beberapa acuan kinerja yang digunakan oleh BPKBD adalah
sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil (outcome) berbagai program dan
kegiatan sebagai penjabaran tugas pokok dan fungsi organisasi.
Indikator sasaran adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator sasaran dilengkapi dengan
target dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
27
3.1 Capaian Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah
Capaian kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih dititikberatkan pada
sejauhmana program dan kegiatan pembangunan telah membawa manfaat bagi masyarakat,
pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja yang ditetapkan secara
mandiri.
Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja sesuai
yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPKBD Kota
Tasikmalaya. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang
sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator
kinerja masukan, keluaran dan hasil.
Sedangkan hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh indikator kinerja sasaran
yang meliputi indikator makro dan indikator mikro penetapan indikator-indikator ini harus
didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisasi, sehingga keberhasilan pencapaiannya
dapat mengindikasikan sejauhmana keberhasilan pencapaian sasaran pada tahun yang
bersangkutan.
Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup :
1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing kelompok
indikator kegiatan;
2. Tingkat pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing
indikator sasaran yang telah ditetapkan.
Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah karena hasil capaian suatu
indikator tidak semata-mata merupakan output dari suatu program atau sumber dana, tetapi
merupakan akumulasi, korelasi dan sinergi antara berbagai program. Dengan demikian,
keberhasilan pembangunan tidak dapat diklaim sebagai hasil dari suatu sumber dana atau oleh
suatu pihak saja.
3.2 Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016
Sasaran dalam rencana kinerja tahun 2016 adalah hasil yang akan dicapai oleh BPKBD
dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam kurun waktu satu tahun berjalan.
Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan dan target yang
akan dicapai selama tahun 2016 sebagaimana Tabel 3.1 adalah sebagai berikut :
28
Tabel 3.1
Pencapaian Target Kinerja BPKBD Kota Tasikmalaya Tahun 2016
NO SASARANINDIKATOR
KINERJATARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
1
Meningkatnya
Pengelolaan
Keuangan
yang Efektif
dan Efisien
Persentase
Waktu
Penetapan Perda
APBD Kota
Tasikmalaya
yang Tepat
Waktu
31 Desember
2016 (100%)
28 Desember
2016
(102,04%)
28
Desember
2016
(102,04%)
31
Desember
2016
(100%)
X 100% = 102,04%
Persentase
Realisasi
Terhadap Target
Pendapatan yang
Telah Ditetapkan
100%89,03%
89,03%
100%X 100% = 89,03%
Persentase
Realisasi
Terhadap
Anggaran Belanja
yang Telah
Ditetapkan
90%89,89%
89,89%
90%X 100% = 99,88%
Persentase
Waktu
Penyelesaian
SP2D yang
Dinyatakan
Lengkap dan Sah
Sesuai Ketentuan
Secara Tepat
Waktu
95% 97%97%
95%X 100% = 102,11%
Persentase
Waktu
Penyampaian
Laporan
Keuangan
Pemerintah
31 Maret 2016
(100%)
31 Maret
2016 (100%)
31 Maret
2016
(100%)
31 Maret
2016
(100%)
X 100% = 100%
29
Daerah Kota
Tasikmalaya
Kepada BPK
Persentase SKPD
yang
Memberikan
Laporan
Keuangan
Melalui Sistem
100% 100%100%
100%X 100% = 100%
2
Meningkatnya
Pelayanan
Publik
Indeks Kepuasan
Masyarakat77 78,07
78,07
77X 100% = 101,39%
Persentase
Dukungan
Kelancaran
Pelaksanaan
Tugas
100% 100%100%
100%X 100% = 100%
3
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja
Nilai Evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
70 49,0349,03
70X 100% = 70,04%
4
Meningkatnya
Pengelolaan
Barang
Daerah yang
Efektif dan
Efisien
Persentase
Keberadaan
Barang Milik
Daerah
90% 90%90%
90%X 100% = 100%
Persentase
Tanah Milik
Pemerintah Kota
Tasikmalaya
yang Telah
Disertifikatkan
25% 25,26%25,26%
25%X 100% = 101,04%
Persentase SKPD
yang
Memberikan
Laporan
Pengelolaan
Barang Daerah
Melalui Sistem
100% 100%100%
100%X 100% = 100%
30
Dari tabel di atas dapat diketahui pada tahun 2016 sasaran I mempunyai rata2 capaian
kinerja sebesar 98,85, Sedangkan sasaran II mempunyai rata2 100,7% dan III mempunyai
capaian kinerja 70,04% sedangkan sasaran IV mempunyai capaian kinerja sebesar 100,35%,
sehingga bila dirata2kan capaian kinerja Tahun 2016 adalah 92,49%.
Berdasarkan pengukuran capaian kinerja kegiatan seperti yang tertuang secara lengkap
pada Tabel Indikator Kinerja Sasaran, Indikator Kinerja Utama, Target Realisasi dan
Capaiannya Tahun Anggaran 2016 mempunyai rata-rata nilai persentase capaian fisik sebesar
92,49 persen. Sehingga kinerja BPKBD di Tahun 2015 dalam kategori sangat berhasil (Nilai 85
s/d 100).
3.3 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan
Beberapa Tahun Terakhir
Badan Pengelola dan Keuangan Barang Daerah (BPKBD) Kota Tasikmalaya dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah. Dimana BPKBD ini mulai aktif operasionalnya pada tanggal 1
Januari 2014. Sehingga perbandingannya hanya dapat dilakukan dengan Tahun 2014
sebagaimana Tabel 3.2 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Perbandingan Ralisasi serta Capaian Kinerja Tahun 2014, 2015 dan 2016
REALISASI DAN CAPAIAN
2014 2015 2016SASARANINDIKATOR
KINERJAREALISASI CAPAIAN REALISASI CAPAIAN REALISASI CAPAIAN
PERCEPATAN/
PELAMBATAN
(2016-2015)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatnya
Pengelolaan
Keuangan
yang Efektif
dan Efisien
Persentase
Waktu
Penetapan
Perda APBD
Kota
Tasikmalaya
yang Tepat
Waktu
16 Januari
2015
(89,33%)
89,33%
30
Desember
2015
(100,67%)
100,67%
28
Desember
2016
(102,04%)
102,04% 1,37%
Persentase
Realisasi
Terhadap
Target
Pendapatan
yang Telah
Ditetapkan
102,87% 102,87% 99,62% 99,62% 89,03%89,03%
-10,59%
Persentase
Realisasi
Terhadap
Anggaran
Belanja yang
88,19% 97,99% 83,77% 93,08% 89,89% 99,88% 6,8
31
Telah
Ditetapkan
Persentase
Waktu
Penyelesaian
SP2D yang
Dinyatakan
Lengkap dan
Sah Sesuai
Ketentuan
Secara Tepat
Waktu
95% 100% 95% 100% 97% 102,11% 2,11%
Persentase
Waktu
Penyampaian
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah Kota
Tasikmalaya
Kepada BPK
31 Maret
2014
(100%)
100%
31 Maret
2015
(100%)
100%
31 Maret
2016
(100%)
100% 0%
Persentase
SKPD yang
Memberikan
Laporan
Keuangan
Melalui Sistem
100% 100% 100% 100% 100% 100% 0%
Meningkatnya
Pelayanan
Publik
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
- - 77,74 102,29% 78,07 101,39% -0,9%
Persentase
Dukungan
Kelancaran
Pelaksanaan
Tugas
100% 100% 100% 100% 100% 100% 0%
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja
Nilai Evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
--
--
49,03 70,04% 70,04%
Meningkatnya
Pengelolaan
Barang
Daerah yang
Persentase
Keberadaan
Barang Milik
Daerah
85% 85% 87% 87% 90% 90% 0%
32
Efektif dan
Efisien
Persentase
Tanah Milik
Pemerintah
Kota
Tasikmalaya
yang Telah
Disertifikatkan
24,15 105% 24,51 102,13% 25,26 101,04% -1,09%
Persentase
SKPD yang
Memberikan
Laporan
Pengelolaan
Barang Daerah
Melalui Sistem
- - 100% 100% 100% 100% 0%
Dari tabel di atas dapat diketahui pada tahun 2014 sasaran I mempunyai rata2 capaian
kinerja sebesar 98,36, Sedangkan sasaran II mempunyai rata2 50% dan III tidak mempunyai
capaian kinerja sedangkan sasaran IV mempunyai capaian kinerja sebesar 68,33, sehingga bila
dirata2kan capaian kinerja Tahun 2014 adalah 54,17%.
Rendahnya capaian kinerja pada tahun 2014, bukan berarti rendahnya kinerja dari
sasaran meningkatnya pelayanan publik dan akuntabilitas kinerja tetapi dikarenakan sasaran
tersebut pada tahun 2014 tidak terdapat data Indeks Kepuasan Masyarakat dan Nilai Evaluasi
AKIP yang jelas dan pasti.
Sementara Tahun 2015 sasaran I mempunyai rata2 capaian kinerja sebesar 93,33 %,
Sasaran II sebesar 102,29% dan sasaran III tidak mempunyai capaian kinerja karena tidak
terdapat data yang jelas dan sasaran IV sebesar 100,71% sehingga bila dirata2kan capaian
kinerja pada tahun 2015 sebesar 98,78%
Sedangkan Pencapaian kinerja Tahun 2016 sebagaimana telah dijelaskan diatas
mempunya rata capaian kinerja yang sangat baik dengan nilai 92,49 %
3.4 Capaian Indikator Sasaran Tahun 2016 dibandingkan Capaian Indikator Sasaran Jangka
Menengah 5 (lima) Tahun sesuai Renstra.
Bila realisasi indikator sasaran Tahun 2016 dibandingkan dengan target jangka
menengah maka realisasi perbandingan tersebut dapat terlihat pada Tabel 3.3 berikut :
33
Tabel 3.3
Perbandingan Ralisasi serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah
2016
SASARANINDIKATOR
KINERJA REALISASI CAPAIAN
TARGET
DALAM
RENSTRA
2016
CAPAIAN 2016 TERHADAP TARGET
RENSTRA
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya
Pengelolaan
Keuangan
yang Efektif
dan Efisien
Persentase
Waktu
Penetapan
Perda APBD
Kota
Tasikmalaya
yang Tepat
Waktu
28 Desember
2016
(102,04%)
102,04%31 Desember
2016 (100%)
28
Desember
2016
(102,04%)
31
Desember
2016
(100%)
X 100% = 102,04%
Persentase
Realisasi
Terhadap
Target
Pendapatan
yang Telah
Ditetapkan
89,03% 89,03% 100%89,03%
100%X 100% = 89,03%
Persentase
Realisasi
Terhadap
Anggaran
Belanja yang
Telah
Ditetapkan
89,89% 99,88% 90%89,89%
90%X 100% = 99,88%
Persentase
Waktu
Penyelesaian
SP2D yang
Dinyatakan
Lengkap dan
Sah Sesuai
Ketentuan
97% 102,11% 95%97%
95%X 100% = 102,11%
34
Secara Tepat
Waktu
Persentase
Waktu
Penyampaian
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah Kota
Tasikmalaya
Kepada BPK
31 Maret
2016
(100%)
100%31 Maret 2016
(100%)
31 Maret
2016
(100%)
31 Maret
2016
(100%)
X 100% = 100%
Persentase
SKPD yang
Memberikan
Laporan
Keuangan
Melalui Sistem
100% 100% 100%100%
100%X 100% = 100%
RATA-RATA CAPAIAN DARI 6
INDIKATOR97,76% 97,76%
Meningkatnya
Pelayanan
Publik
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
78,07 101,39% 7778,07
77X 100% = 101,39%
Persentase
Dukungan
Kelancaran
Pelaksanaan
Tugas
100% 100% 100%100%
100%X 100% = 100%
RATA-RATA CAPAIAN DARI 2
INDIKATOR100,7% 100,7%
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja
Nilai Evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
49,03 70,04% 7049,03
70X 100% = 70,04%
RATA-RATA CAPAIAN DARI 1
INDIKATOR70,04% 70,04%
35
Meningkatnya
Pengelolaan
Barang
Daerah yang
Efektif dan
Efisien
Persentase
Keberadaan
Barang Milik
Daerah
90% 100% 90%90%
90%X 100% = 100%
Persentase
Tanah Milik
Pemerintah
Kota
Tasikmalaya
yang Telah
Disertifikatkan
25,26% 101,04% 25%25,26%
25%X 100% = 101,04%
Persentase
SKPD yang
Memberikan
Laporan
Pengelolaan
Barang Daerah
Melalui Sistem
100% 100% 100%100%
100%X 100% = 100%
RATA-RATA CAPAIAN DARI 3
INDIKATOR100,35 100,35
Secara umum BPKBD telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai sasaran
strategis yang telah ditetapkan dalam renstra, dari 4 sasaran dengan 12 indikator kinerjanya, 9
indikator kinerja mempunyai capaian kinerja 100% atau lebih sedangkan indikator lainnya
belum dapat memenuhi target dikarenakan :
1. Persentase Realisasi Terhadap Target Pendapatan yang Telah Ditetapkan Sebenarnya tidak
tercapainya target dari indikator ini penyumbang terbesarnya adalah seluruh rincian
pendapatan tranfer dan lain2 PAD yang sah, sedangkan untuk pendapatan pajak daerah,
pendapatan retribusi daerah serta pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, semuanya melebihi target yang ditetapkan
2. Nilai Evaluasi AKIP
Nilai Evaluasi Akip sangat rendah dikarenakan memang selama ini pemahaman tentang
penyusunan Akip masih sangat rendah terutama di dalam penentuan Sasaran Kinerja dan
indikator kinerja yang dapat terukur.
36
3.5 Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan Kinerja serta Alternatif Solusi
Dari tabel-tabel perbandingan yang telah disajikan, dapat dilakukan analisis dan
pemaparan alternatif solusi yang telah diambil :
1. Keberhasilan/ Peningkatan Kinerja yang telah diraih oleh BPKBD pada dasarnya adalah
telah diterapkannyaya nilai-nilai yang tertuang dalam pencapaian visi dan misi BPKBD,
yaitu :
b. Komitmen, memiliki keyakinan dan loyalitas terhadap tujuan organisasi dengan
senantiasa melakukan upaya terbaik dalam mencapai tujuan organisasi dengan penuh
rasa tanggung-jawab.
c. Integritas, sikap dasar dan sikap mental yang konsisten, teguh dan tak tergoyahkan
dalam menjungjung tinggi nilai-nilai luhur, kebenaran dan keyakinan.
d. Ketulusan, selalu bekerja dalam kesungguhan dan keikhlasan serta senantiasa menjaga
amanah.
2. Kegagalan/ Penurunan Kinerja :
Melihat dari permasalahan tidak tercapainya sasaran kinerja melalui indikator seperti
yang telah diuraikan diatas, maka permaslahan/ kegagalan kinerja secara umum dapat
disebabkan oleh :
a. Ketergantungan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat masih sangat tinggi.
b. Kurangnya SDM baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif sangat mempengaruhi
organisasi dalam memenuhi capaian kinerja.
c. Penentuan sasaran strategis dan Indikator kinerja yang tidak terintegrasi dan terukur
pada tahuntahun sebelumnya sangat mempengaruhi penilaian akuntabilitas kinerja.
3. Dari permasalahan tersebut, maka solusi yang diambil adalah :
a. Mengurangi ketergantungan kepada pemerintah pusat dengan menggali potensi diri.
b. Meningkatkan sumber daya manusia baik secara formal maupun informal.
c. Berorientasi pada penyusunan rencana yang sistematis, terintegrasi, aplikatif dan
terukur serta akuntabel.
3.6 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya
sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Efesiansi di BPKBD pada
Tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini :
37
Tabel 3.4 Tingkat Efisiensi Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah Tahun 2016Kinerja Keuangan
No Sasaran Indikator SatuanTarget Realisasi (%) Program Pagu Realisasi %
1,1 Persentase Waktu Penetapan Perda APBD Kota Tasikmalaya yang Tepat Waktu
% 31 Desember
2016 (100)
28
Desember
2016
(102,04)
102,04 1 Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
6.251.260.000 5.989.050.252 95,81
1,2 Persentase Realisasi Terhadap Target Pendapatan yang Telah Ditetapkan
% 100 89,03 89,03 2 Program Penataan Peraturan Perundang-
undangan
300.000.000 285.817.320 95,27
1,3 Persentase Realisasi Terhadap Anggaran Belanja yang Telah Ditetapkan
% 90 89,89 99,88 3 Program Pengendalian Monitoring dan
Evaluasi Penerimaan Pendapatan Daerah
255.000.000 253.453.533 99,39
1,4 Persentase Waktu Penyelesaian SP2D yang Dinyatakan Lengkap dan Sah Sesuai Ketentuan Secara Tepat Waktu
% 95 97 102,11 4 Program Sosialisasi Peraturan Perundang-
undangan
423.076.750 346.428.489 81,88
1,5 Persentase Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya Kepada BPK
% 31 Maret
2016
(100)
31 Maret
2016
(100)
100 5 Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
406.760.000 401.313.898 98,66
1,6 Persentase SKPD yang Memberikan Laporan Keuangan Melalui Sistem
% 100 100 100
1 Meningkatnya Pengelolaan Keuangan yang Efektif dan Efisien
RATA-RATA CAPAIAN DARI 6 INDIKATOR 97,76 TOTAL PER SASARAN 7.636.096.750 7.276.063.492 95,29
2 Meningkatnya
Pelayanan Publik
2,1 Indeks Kepuasan Masyarakat
Nilai 77 78,07 101,39 6 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.338.481.500 957.170.507 71,51
38
7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.975.861.000 2.051.856.998 68,95
8 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
20.150.000 19.727.400 97,9
2,2 Persentase Dukungan Kelancaran Pelaksanaan Tugas
% 100 100 100 9 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
224.920.000 183.462.800 81,57
RATA-RATA CAPAIAN DARI 2 INDIKATOR 100,7 TOTAL PER SASARAN 4.559.412.500 3.212.217.705 70,45
10 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
125.000.000 124.770.450 99,823,1 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Nilai 70 49,03 70,04
11 Program Perencanaan Kerja
15.000.000 14.912.100 99,41
3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja
RATA-RATA CAPAIAN DARI 1 INDIKATOR 70,04 TOTAL PER SASARAN 140.000.000 139.682.550 99,77
4,1 Persentase Keberadaan Barang Milik Daerah
% 90 90 100 12 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
1.932.166.750 1.680.566.949 86,98
4,2 Persentase Tanah Milik Pemerintah Kota Tasikmalaya yang Telah Disertifikatkan
% 25 25,26 101,04
4,3 Persentase SKPD yang
Memberikan Laporan Pengelolaan Barang Daerah Melalui Sistem
% 100 100 100
4 Meningkatnya Pengelolaan Barang Daerah yang Efektif dan Efisien
RATA-RATA CAPAIAN DARI 3 INDIKATOR 100,35 TOTAL PER SASARAN 1.932.166.750 1.680.566.949 86,98
TOTAL KESELURUHAN 14.267.676.000 12.308.530.696 86,27
39
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa dari 12 (dua belas) indikator yang dapat
dikatakan efisiensi yaitu :
1. Persentase Waktu Penetapan Perda APBD Kota Tasikmalaya yang Tepat Waktu dengan
realisasi kinerja mencapai 100,67%
2. Indeks Kepuasan Masyarakat dengan realisasi kinerja mencapai 101,39%
3. Persentase Tanah Milik Pemerintah Kota Tasikmalaya yang Telah Disertifikatkan dengan
realisasi kinerja mencapai 101,04%
Sedangkan dari pagu anggaran sebesar 14.267.676.000,- realisasi keuangannya sebesar
Rp. 12.308.530.696,- atau dalam persentase sebesar 86,27%. Dengan demikian dapat dikatakan
terjadi efesiensi keuangan sebesar Rp. 1,959.145.304 atau 13,73%.
3.7. Program/ Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan atau Kegagalan
Berdasarkan Program dan kegiatan kegiatan, BPKBD pada tahun 2016 melaksanakan
11 Program dan 86 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp, 14.267.676.000,-.
Adapun rician program dan kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.5 dibawah ini :
Tabel 3.5 Program/ Kegiatan Badan Pengelolaan Keuangan dan Barang DaerahTahun 2016
JUMLAH REALISASI INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
NO PROGRAM/ KEGIATAN
KEU (Rp.) %
TOLAK UKUR
TARGET KINERJA
/ VOLUME
REALISASI FISIK (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1
Program PelayananAdministrasi Perkantoran
1.338.481.500,00 957.171.507,00 71,51
80,00
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
3.000.000,00 3.000.000,00 100,00
Tersedianya Materai Rp. 3.000Tersedianya Materai Rp. 6.000
270 Buah365 Buah
100,00
Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air dan Listrik
558.000.000,00
363.851.283,00 65,21
Tersedianya penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
12 Bulan 80,00
Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah
48.880.000,00 17.469.200,00 35,74
Tersedianya Jaminan Barang Milik Daerah
8 Unit Kendaraan Roda 4
1 Unit Gedung Kantor
50,00
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/ Operasional
10.500.000,00 10.429.200,00 99,33
Terlaksananya pembayaran pajak kendaraan bermotor roda 4Terlaksananya pembayaran pajak kendaraan bermotor roda 2
8 Unit11 Unit
100,00
40
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
84.530.500,00 4.110.150,00 4,86
- Terlaksananya Pengadaan Peralatan Kebersihan dan BahanPembersih- Terlaksananya Penyediaan Jasa Kebersihan Bangunan
- 12 Bulan
- 1 Paket Perlengka
pan
20,00
Penyediaan Alat Tulis Kantor
85.000.000,00 84.810.990,00 99,78
Terlaksanannya Pengadaan Alat Tulis Kantor
27 Jenis 100,00
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
66.262.000,00 66.010.465,00 99,62
Terlaksanannya pengadaan barang cetakan, penggandaan dan penjilidan
16 Jenis Barang Cetakan20.000 Lembar
Penggandaan
70 Buah Penjilidan
100,00
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor
3.906.000,00 3.782.900,00 96,85
Terlaksananya Pengadaan Komponen Instalasi Listrik/ PeneranganBangunan Kantor
12 Jenis Alat
Listrik/ Elektroni
k
100,00
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
5.700.000,00 5.568.750,00 97,70
Terlaksananya Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
10 Jenis Peralatan
/ Perlengka
pan Kantor
100,00
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
31.749.000,00 31.199.500,00 98,27
Terlaksanannya Pengadaan Peralatan Rumah Tangga
17 Jenis Peralatan
Rumah Tangga
100,00
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
15.000.000,00 12.327.000,00 82,18
Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
12 Bulan 100,00
Penyediaan Makanan dan Minuman
73.590.000,00 72.305.270,00 98,25
Terlaksananya penyediaan makan dan minum harianTerlaksananya penyediaan makan dan minum rapatTerlaksananya penyediaan makan dan minum tamu
3 Paket Mamin
100,00
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
262.500.000,00
257.962.799,00 98,27
Tersedianya Anggaran Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke LuarDaerah
1 Tahun 100,00
Penyediaan Jasa Keamanan dan Ketertiban Lingkungan
40.364.000,00 -
Terlaksananya jasa keamanan dan ketertiban lingkungan
1 Tahun -
41
Penyediaan Jasa Peningkatan Pelayanan Pegawai
49.500.000,00 24.344.000,00 49,18
Terlaksananya Peningkatan Jasa Pelayanan Pegawai
12 Bulan 50,00
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.975.861.000,00
2.051.856.998,00 68,95
59,09
Pengadaan Mobil Jabatan
940.000.000,00
823.155.000,00 87,57
Terlaksananya Pengadaan Angkutan Darat Bermotor Mini Bus
3 Unit 100,00
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
158.840.000,00
156.970.000,00 98,82
Terlaksananya Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
4 Jenis Perlengka
pan Gedung Kantor
100,00
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
37.990.000,00 13.024.000,00 34,28
Terlaksananya pengadaan peralatan gedung kantor
5 Unit Peralatan Gedung Kantor
50,00
Pengadaan Meubelair
186.650.000,00
184.123.500,00 98,65
Terlaksananya Pengadaan Meubelair
6 Jenis Mebeulai
r
100,00
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Mobil Jabatan
173.405.000,00 78.388.798,00 45,21
- Terlaksananya Penyediaan Jasa Service- Terlaksananya Penyediaan Penggantian Suku Cadang- Terlaksananya Penyediaan Bahan Bakar Minyak/ Gas & Pelumas
6 Unit Mobil
50,00
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
118.476.000,00 36.657.050,00 30,94
- Terlaksananya Penyediaan Jasa Service- Terlaksananya Penyediaan Penggantian Suku Cadang- Terlaksananya Penyediaan Bahan Bakar Minyak/ Gas & Pelumas
2 Unit Mobil dan
11 Unit Sepeda Motor
50,00
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
2.900.000,00 200.000,00 6,90
Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
1 Jenis Perlengka
pan Gedung Kantor
20,00
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Meubeulair
4.000.000,00 -
Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala meubelair
1 Jenis Mebeulai
r
-
42
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor
91.750.000,00 7.750.000,00 8,45
Terlaksananya pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kantor
38 Unit Peralatan
/ Perlengka
pan Kantor
20,00
Penyediaan Jasa Prasarana Aparatur
67.500.000,00 50.780.000,00 75,23
Terlaksananya Stand BPKBD pada kegiatan Tasik Fair dan event-eventlainnya
- 4 Kegiatan
- 1 Dokumen
80,00
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
1.194.350.000,00
700.808.650,00 58,68
Terlaksananya Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
27 Jenis Peralatan
/ Perlengka
pan Kantor
80,00
3
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
20.150.000,00 19.727.400,00 97,90
100,00
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
20.150.000,00 19.727.400,00 97,90
Tersedianya Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
63 Stel Pakaian
100,00
4
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
224.920.000,00 183.462.800,00 81,57
100,00
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
224.920.000,00
183.462.800,00 81,57
Terlaksananya Bimbingan Teknis
1 Tahun 100,00
5
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
125.000.000,00 124.770.450,00 99,82
100,00
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
35.000.000,00 34.906.700,00 99,73
Tersusunnya Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi KinerjaSKPD
1 Dokumen
100,00
Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
35.000.000,00 34.933.250,00 99,81
Tersusunnya Pelaporan Keuangan Semesteran
1 Dokumen
100,00
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
35.000.000,00 34.970.500,00 99,92
Tersusunnya Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
1 (Satu) Dokumen
100,00
Penyusunan Pelaporan BarangSemesteran
10.000.000,00 9.960.000,00 99,60
Tersusunnya Pelaporan Barang Semesteran
1 Dokumen
100,00
Penyusunan Pelaporan BarangAkhir Tahun
10.000.000,00 10.000.000,00 100,00
Tersusunnya Pelaporan Barang Akhir Tahun
1 Dokumen
100,00
6Program Perencanaan Kerja
15.000.000,00 14.912.100,00 99,41
100,00
43
Penyusunan Rencana Kerja
15.000.000,00 14.912.100,00 99,41
Tersusunnya Rencana Kerja Badan Pengelolaan Keuangan danBarang Daerah Tahun 2017
1 Dokumen
100,00
7
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
8.183.426.750,00
7.669.617.201,00 93,72
100,00
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
331.000.000,00
328.987.440,00 99,39
Terlaksananya anggaran pendapatan dan belanja daerah yang ditetapkanberdasarkan peraturan daerah yang telah disesuaikan dengan kondisiperubahan kebijakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
1 (satu) Tahun
100,00
Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD
150.000.000,00
149.448.710,00 99,63
Terlaksananya instrumen kebijakan pedoman pelaksanaan anggaranpendapatan dan belanja daerah yang telah ditetapkan berdasarkanperaturan daerah yang telah disesuaikan dengan kebijakan Peraturandan perundang-undangan yang berlaku
1 (satu) Tahun
100,00
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD
331.000.000,00
330.057.951,00 99,72
Terlaksananya anggaran pendapatan dan belanja daerah yang ditetapkanberdasarkan peraturan daerah yang telah disesuaikan dengan kondisiperubahan kebijakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
1 (satu) Tahun
100,00
44
Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD
150.000.000,00
149.015.338,00 99,34
Terlaksananya instrumen kebijakan pedoman pelaksanaan anggaranpendapatan dan belanja daerah yang telah ditetapkan berdasarkanperaturan daerah yang telah disesuaikan dengan kebijakan peraturan danperundang-undangan yang berlaku
1 (satu) Tahun
100,00
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
300.000.000,00
270.932.850,00 90,31
Terbitnya Peraturan Daerah Tentang Pertanggungjawaban PelaksanaanAPBD Tahun 2015
1 Peraturan
Daerah
100,00
Perhitungan dan Penyesuaian Pajak Penghasilan atas Gaji PNSD sesuai PMK Nomor 122/PMK.010/2015
75.000.000,00 73.747.400,00 98,33
Terfasilitasinya Perhitungan dan Penyesuaian Pajak Penghasilan Atas Gaji PNSD Sesuai PMK No. 122/PMK.010/2015
1 Tahun 100,00
Pengelolaan Data Anggaran
209.000.000,00
208.775.200,00 99,89
Tersedianya Dokumen Data Anggaran Pemerintah Kota Tasikmalaya
3 Dokumen
100,00
Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
100.000.000,00 96.057.250,00 96,06
Terbitnya Peraturan KDH Tentang Penjabaran PertanggungjawabanPelaksanaan APBD Tahun 2015
1 Peraturan Walikota
100,00
Pengendalian Administrasi Pengelolaan Keuangan Daerah
252.000.000,00
251.958.665,00 99,98
Tersedianya dokumen SPD yang disayaratkan dalam administrasipengelolaan keuangan daerah
4 Dokumen
100,00
Pembahasan MajelisPertimbangan dan TuntutanGanti Rugi (MPTGR)
225.000.000,00
223.232.171,00 99,21
Terlaksananya Rapat Pembahasan Majelis Pertimbangan dan TuntutanGanti Rugi (MPTGR)
6 Kali 100,00
45
Pelaksanaan SistemPenggajian Pemerintah KotaTasikmalaya
165.000.000,00
161.894.118,00 98,12
Terfasilitasnya Sistem Penggajian Pegawai di Lingkungan PemerintahKota Tasikmalaya
1 (satu) Kegiatan
100,00
Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah
240.000.000,00
231.737.500,00 96,56
Terselenggaranya Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah
35 Bendahar
a Pengelua
ran 11 Bendahar
a Penerima
an
100,00
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
100.000.000,00 99.641.500,00 99,64
Terlaksananya Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahYang Ditetapkan Berdasarkan Peraturan Kepala Daerah
1 (Satu) Tahun
100,00
Penyusunan Pelaporan Rekonsiliasi Realisasi Anggaran
400.000.000,00
397.757.450,00 99,44
Tersedianya Dokumen Pertanggungjawaban APBD Kota Tasikmalaya
2 Dokumen Laporan
100,00
Pengamanan Aset / Barang Milik Daerah
225.809.500,00
170.578.675,00 75,54
Tertib Admnistrasi Kedinasan dan Bukti Kepemilikan Barang MilikDaerah/Tertibnya Sertifikasi Tanah Milik Pemerintah Kota Tasikmalaya
50 Buah Sertifikat
100,00
Penerapan Sistem InformasiPengelolaan KeuanganDaerah
180.400.000,00
149.389.440,00 82,81
Terfasilitasinya Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan KeuanganDaerah
39 SKPD 100,00
Pengendalian AdministrasiVerifikasi
48.250.000,00 48.210.480,00 99,92
Terlaksananya Pengendalian Administrasi Verifikasi PengelolaanKeangan Daerah
1 Tahun 100,00
Pelaporan Pajak Orang Pribadi
125.000.000,00
123.523.666,00 98,82
Tersusunnya Pelaporan Pajak Orang Pribadi
1 (satu) Dokumen
100,00
Pelaporan Tahunan PPh Pasal 21 Khusus Gaji
125.000.000,00
112.083.700,00 89,67
Tersusunnya Pelaporan Tahunan Pph Pasal 21 Khusus Gaji
1 (satu) Dokumen
100,00
46
Pembangunan SistemInformasi Manajemen BarangDaerah (SIMBADA)
191.500.000,00
180.084.662,00 94,04
Tersedianya Alat Pengolahan Managemen Barang Daerah KotaTasikmalaya
1 Paket SIMBADA
100,00
Penilaian Barang Milik Daerah
281.496.750,00
176.666.750,00 62,76
Tersusunnya Dokumen Penilaian Barang Milik Daerah
1 Dokumen
100,00
Penyusunan Standar HargaBarang KebutuhanPemerintah Kota Tasikmalaya
75.000.000,00 68.985.675,00 91,98
Terbangunnya sistem Pengelolaan Keuangan yang terbuka untukmemberikan pelayanan yang optimal terhadap masyarakat
2 Dokumen
100,00
Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Daerah
102.966.500,00
102.113.100,00 99,17
Terlaksananya Penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah(DKBMD) dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah(DKPBMD) dan Daftar Rencana Hibah Barang
2 Dokumen
100,00
Pemindahtanganan dan Penghapusan Barang Milik Daerah
458.142.000,00
404.002.615,00 88,18
Terselenggaranya Pemindahtanganan dan Penghapusan Barang MilikDaerah melalui Mekanisme sesuai dengan Ketentuan PeraturanPerundang-Undangan.
1 Dokumen
100,00
Konsolidasi Pencatatan Aset Daerah
130.000.000,00
126.291.796,00 97,15
Terselenggaranya kesesuaian antara nilai aset yang tercantum dlamneraca SKPD dengan nilai aset yang ada pada KIB SKPD
6 Dokumen
100,00
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengamanan Barang Milik Daerah
75.000.000,00 71.247.000,00 95,00
Terlaksananya Pengamanan Fisik Barang Milik Daerah
51 Bidang/ 51 Buah Papan Nama
100,00
Pembinaan Teknis Penatausahaan Barang Milik Daerah
289.401.500,00
279.987.205,00 96,75
Terlaksananya Pembinaan Teknis Penatausahaan Barang Milik Daerah
37 SKPD/ Seluruh
Pengurus dan
Penyimpan Barang
100,00
47
Percepatan PerubahanPeraturan Kepala DaerahTentang Penjabaran APBD
150.000.000,00
149.427.525,00 99,62
Tersedianya Kebijakan Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah Yang Telah Ditetapkan Berdasarkan PeraturanKepala Daerah
1 (Satu) Tahun
100,00
Pertanggungjawaban Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah
350.000.000,00
347.915.150,00 99,40
Tersedianya dokumen pertanggungjawaban APBD Kota Tasikmalaya
2 Dokumen Laporan
100,00
Pengendalian Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
48.250.000,00 48.140.515,00 99,77
Tersedianya Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah
1 Dokumen Laporan
100,00
Verifikasi Dokumen Anggaran
340.360.000,00
338.868.615,00 99,56
Tersedianya kebijakan pedoman penyusunan anggaran pendapatan danbelanja daerah yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan kepaladaerah
1 (satu) Tahun
100,00
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPKD
35.000.000,00 34.550.400,00 98,72
Tersusunnya Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi KinerjaSKPKD
1 Dokumen
100,00
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran SKPKD
200.000.000,00
182.599.500,00 91,30
Tersusunnya Laporan Keuangan Semesteran SKPKD
1 Dokumen
100,00
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun SKPKD
300.000.000,00
295.407.900,00 98,47
Tersusunnya Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPKD
1 Dokumen
100,00
Penyusunan Pelaporan Realisasi Anggaran Pendapatan
50.000.000,00 49.762.000,00 99,52
Tersusunnya Buku Pertanggungjawaban APBD Kota Tasikmalaya
1 Perda 100,00
Pemeliharaan SistemInformasi Keuangan Daerah(SIPKD)
224.600.000,00
149.700.000,00 66,65
Terlaksananya Pemeliharaan Sistem Informasi Pengelolaan KeuanganDaerah
1 Tahun 100,00
Rekonsiliasi Kas Daerah
90.000.000,00 89.938.760,00 99,93
Terselenggaranya Rekonsiliasi Kas Daerah
1 Dokumen Laporan
100,00
48
Estimasi dan Evaluasi TargetPendapatan Daerah
300.000.000,00
294.014.388,00 98,00
Tersedianya Dokumen Rekonsiliasi Target Anggaran PendapatanDaerah
1 Dokumen
100,00
Penyusunan Administrasi Pelaporan Realisasi Kegiatan
80.000.000,00 79.688.945,00 99,61
Tersusunnya Administrasi Laporan Realisasi Kegiatan
1 Dokumen
100,00
Penyusunan Laporan Bantuan Keuangan Partai Politik
94.900.000,00 94.079.310,00 99,14
Tersedianya Laporan Tentang Bantuan Keuangan Partai Politik
1 Dokumen
100,00
Bimbingan TeknisPeningkatan Kapasitas PPKSKPD dan PPKD DalamPenerapan Akuntansi BerbasisAkrual
350.000.000,00
297.367.570,00 84,96
Tersusunnya Laporan Akuntansi Berbasis Akrual
39 SKPD 100,00
Penyusunan Anggaran KasDaerah
83.250.000,00 83.077.475,00 99,79
Terfasilitasinya Penyusunan Anggaran Kas Pemerintah KotaTasikmalaya
1 Dokumen Laporan
100,00
Laporan PertanggungjawabanFungsional Bendahara
48.250.000,00 48.061.370,00 99,61
Terfasilitasinya Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Fungsionaldari Bendahara SKPD di Pemerintah Kota Tasikmalaya
1 Dokumen
100,00
PenghapusanGedung/Bangunan MilikDaerah
55.774.000,00 54.425.646,00 97,58
Terselenggaranya Penghapusan Gedung/Bangunan Milik Daerahmelalui Mekanisme sesuai dengan Ketentuan Perundang-Undangan
1 Dokumen
100,00
Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota Tentang Pengelolaan Barang Daerah
47.076.500,00 46.183.825,00 98,10
Tersedianya Rancangan Peraturan Walikota tentang PengelolaanBarang Milik Daerah
1 Dokumen
100,00
8
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
300.000.000,00 285.817.320,00 95,27
100,00
Review Kebijakan Akuntansidan Sistem AkuntansiBerbasis Akrual
300.000.000,00
285.817.320,00 95,27
Tersusunnya Peraturan Walikota Tentang Kebijakan Akuntansi BerbasisAkrual
1 Peraturan Walikota
100,00
49
9
Program Pengendalian, Monitoring, dan Evaluasi Penerimaan Pendapatan Daerah
255.000.000,00 253.453.533,00 99,39
100,00
Penatausahaan Bantuan Provinsi
130.000.000,00
128.811.818,00 99,09
Terlaksananya instrumen kebijakan pedoman pelaksanaan anggaranpendapatan dan belanja daerah yang telah ditetapkan berdasarkanperaturan daerah yang telah disesuaikan dengan kebijakan peraturan danperundang-undangan yang berlaku
1 (satu) Tahun
100,00
Penatausahaan Dana Transfer
125.000.000,00
124.641.715,00 99,71
Terfasilitasinya penatausahaan dan pelaporan dana transfer dariPemerintah Pusat
1 dokumen
100,00
10
Program Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
423.076.750,00 346.428.489,00 81,88
100,00
Sosialisasi AplikasiPermendagri No. 64 Tahun2013 tentang PenerapanKebijakan Akuntansi BerbasisAkrual pada PemerintahDaerah
350.000.000,00
304.918.960,00 87,12
Tersusunnya Laporan Akuntansi Berbasis Akrual
1 Kegiatan
100,00
Sosialisasi Permendagri No. 19 Tahun 2016
73.076.750,00 41.509.529,00 56,80
100,00
11
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
406.760.000,00 401.313.898,00 98,66
100,00
94.900.000,00 94.719.818,00 99,81
Tersedianya Laporan Hibah dan Bantuan Sosial
1 Dokumen
100,00
311.860.000,00
306.594.080,00 98,31
Terlaksananya Fasilitas Hibah dan Bantuan Sosial
1 (satu) Kegiatan
100,00
JUMLAH 14.267.676.000,00 12.308.531.696,00 86,27 94,46
50
Dari tabel di atas dapat dilihat rata – rata persentase dari setiap program yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 80,00%
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 59,09%
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 100,00%
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100,00%
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
100,00%
6. Program Perencanaan Kerja 100,00%
7. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 100,00%
8. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 100,00%
9. Program Pengendalian, Monitoring, dan Evaluasi Penerimaan Pendapatan Daerah
100,00%
10. Program Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan 100,00%
11. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 100,00%
Dari 11 Program yang ada pada umumnya telah mencapai realisasi 100,00% kecuali
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, hal ini dikarenakan pada tahun 2016 kantor BPKBD masih menumpang/ bersatu
dengan Sekretariat Daerah sehingga kegiatan-kegiatan dari program tersebut, BPKBD masih
ikut dengan kegiatan di Sekretariat Daerah.
Sedangkan 8 progam lainnya yang didalamnya terdapat program inti dari Tupoksi
BPKBD telah mencapai 100,00%.
3.8 Realisasi Anggaran
Pembiayaan dari program – program dari sasaran yang dilaksanakan di Badan
Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah Tahun 2016, sebagaimana dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
51
Tabel 3.6Pagu dan Realisasi Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Barang Daerah Tahun 2016
Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4No Program Pagu Anggaran
Tahun 2016 Realisasi % Realisasi % Realisasi % Realisasi %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Sasaran 1 Meningkatnya Pengelolaan Keuangan yang Efektif dan Efisien
1Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 6.251.260.000 737.610.837 11,8 1.934.377.051 30,94 2.930.649.923 46,88 5.989.050.252 95,81
2Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 300.000.000 0 0 27.000.000 9 27.000.000 9 285.817.320 95,27
3Program Pengendalian Monitoring dan Evaluasi Penerimaan Pendapatan Daerah 255.000.000 70.814.493 27,77 117.529.893 46,09 173.050.006 67,86 253.453.533 99,39
4Program Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan 423.076.750 49.393.250 11,67 49.393.250 11,67 49.393.250 11,67 346.428.489 81,88
5Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 406.760.000 0 0 278.407.203 68,45 303.708.473 74,67 401.313.898 98,66
Total 7.636.096.750 857.818.580 11 2.406.707.397 32 3.483.801.652 46 7.276.063.492 95
Sasaran 2 Meningkatnya Pelayanan Publik6 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.338.481.500 118.770.066 8,87 443.967.262 33,17 659.635.314 49,28 957.170.507 71,51
7Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.975.861.000 57.835.350 1,94 50.353.825 1,69 122.582.123 4,12 2.051.856.998 68,95
8 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 20.150.000 0 0 0 0 0 0 19.727.400 97,9
9Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 224.920.000 0 0 0 0 17.240.000 7,66 183.462.800 81,57
Total 4.559.412.500 176.605.416 4 494.321.087 11 799.457.437 18 3.212.217.705 70Sasaran 3 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja
10Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 125.000.000 34.906.700 27,93 76.756.700 61,41 79.799.950 63,84 124.770.450 99,82
11 Program Perencanaan Kerja 15.000.000 0 0 14.912.100 99,41 14.912.100 99,41 14.912.100 99,41Total 140.000.000 34.906.700 25 91.668.800 65 94.712.050 68 139.682.550 100
52
Sasaran 4 Meningkatnya Pengelolaan Barang Daerah yang Efektif dan Efisien
12Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 1.932.166.750 248.206.343 12,85 682.296.218 35,31 916.079.638 47,41 1.680.566.949 86,98
Total 1.932.166.750 248.206.343 13 682.296.218 35 916.079.638 47 1.680.566.949 87
TOTAL PAGU ANGGARAN 2016 14.267.676.000TOTAL REALISASI ANGGARN 2016 12.308.530.696
53
Sedangkan berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BPKBD Kota
Tasikmalaya Tahun Anggaran 2016, realisasi kegiatan sampai dengan akhir tahun 2016 adalah
sebesar Rp. 12.308.531.696,00 Atau 86,27%, adapun rincian realisasi tersebut adalah :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp. 1.338.481.500
dan realisasi sebesar Rp. 957.171.507 atau 71,51% serta capaian fisik 79,92% dengan 15
kegiatan yaitu sebagai berikut :
1.1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat dengan anggaran sebesar Rp. 3.000.000 dan
realisasi sebesar Rp. 3.000.000 atau 100% serta capaian fisik 100%.
1.2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik dengan anggaran sebesar
Rp. 558.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 363.851.283 atau 65,21% serta capaian
fisik 80%.
1.3. Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah dengan anggaran sebesar Rp.
48.880.000 dan realisasi sebesar Rp. 17.469.200 atau 35,74% serta capaian fisik
50%.
1.4. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/ Operasional dengan
anggaran sebesar Rp. 10.500.000 dan realisasi sebesar Rp. 10.429.200 atau 99,33%
serta capaian fisik 100%.
1.5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dengan anggaran sebesar Rp. 84.530.500 dan
realisasi sebesar Rp. 4.110.150 atau 4,86% serta capaian fisik 20%.
1.6. Penyediaan Alat Tulis Kantor dengan anggaran sebesar Rp. 85.000.000 dan realisasi
sebesar Rp. 84.810.990 atau 99,78% serta capaian fisik 100%.
1.7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dengan anggaran sebesar Rp.
66.262.000 dan realisasi sebesar Rp. 66.010.465 atau 99,62% serta capaian fisik
100%.
1.8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor dengan
anggaran sebesar Rp. 3.906.900 dan realisasi sebesar Rp. 3.782.900 atau 96,85%
serta capaian fisik 100%.
1.9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan anggaran sebesar Rp.
5.700.000 dan realisasi sebesar Rp. 5.568.750 atau 97,70% serta capaian fisik 100%.
1.10. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga dengan anggaran sebesar Rp. 31.749.000 dan
realisasi sebesar Rp. 31.199.500 atau 98,27% serta capaian fisik 100%.
1.11. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan dengan anggaran
sebesar Rp. 15.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 12.327.000 atau 82.18% serta
capaian fisik 100%.
1.12. Penyediaan Makanan dan Minuman dengan anggaran sebesar Rp. 73.590.000 dan
realisasi sebesar Rp. 72.305.270 atau 98,25% serta capaian fisik 100%.
1.13. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah dengan anggaran sebesar Rp.
262.500.000 dan realisasi sebesar Rp. 257.962.799 atau 98,27% serta capaian fisik
100%.
1.14. Penyediaan Jasa Keamanan dan Ketertiban Lingkungan dengan anggaran sebesar Rp.
40.364.000 dan realisasi sebesar Rp. 0 atau 0% serta capaian fisik 0%.
54
1.15. Penyediaan Jasa Peningkatan Pelayanan Pegawai dengan anggaran sebesar Rp.
49.500.000 dan realisasi sebesar Rp. 24.344.000 atau 49,18% serta capaian fisik
50%.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan anggaran sebesar Rp.
2.975.861.000 dan realisasi sebesar Rp. 2.051.856.998 atau 68,95% serta capaian fisik
83.30% dengan 11 kegiatan yaitu sebagai berikut :
2.1. Pengadaan Mobil Jabatan dengan anggaran sebesar Rp. 940.000.000 dan realisasi
sebesar Rp. 823.155.000 atau 87,57% serta capaian fisik 100%.
2.2. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor dengan anggaran sebesar Rp. 158.840.000
dan realisasi sebesar Rp. 156.970.000 atau 98,82% serta capaian fisik 100%.
2.3. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor dengan anggaran sebesar Rp. 37.990.000 dan
realisasi sebesar Rp. 13.024.000 Atau 34,28% serta capaian fisik 50%.
2.4. Pengadaan Meubelair dengan anggaran sebesar Rp. 186.650.000 dan realisasi
sebesar Rp. 184.123.500 atau 98,65% serta capaian fisik 100%.
2.5. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Mobil Jabatan dengan anggaran sebesar Rp.
173.405.000 dan realisasi sebesar Rp. 78.388.798 atau 45,21% serta capaian fisik
50%.
2.6. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional dengan anggaran
sebesar Rp. 118.476.000 dan realisasi sebesar Rp. 36.657.050 atau 30,94% serta
capaian fisik 50%.
2.7. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor dengan anggaran
sebesar Rp. 2.900.000 dan realisasi sebesar Rp. 200.000 atau 6.90% serta capaian
fisik 20%.
2.8. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Meubeulair dengan anggaran sebesar Rp. 4.000.000
dan realisasi sebesar Rp. 0 atau 0% serta capaian fisik 0%.
2.9. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan anggaran
sebesar Rp. 91.750.000 dan realisasi sebesar Rp. 7.750.000 atau 8.45% serta capaian
fisik 20%.
2.10. Penyediaan Jasa Prasarana Aparatur dengan anggaran sebesar Rp. 67.500.000 dan
realisasi sebesar Rp. 50.780.000 atau 75,23% serta capaian fisik 80%.
2.11. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan anggaran sebesar Rp.
1.194.350.000 dan realisasi sebesar Rp. 700.808.650 atau 58,68% serta capaian fisik
80%.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan anggaran sebesar Rp. 20.150.000 dan
realisasi sebesar Rp. 19.727.400 atau 97,90% serta capaian fisik 100% dengan 1 kegiatan
yaitu sebagai berikut :
3.1. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu dengan anggaran sebesar Rp.
20.150.000 dan realisasi sebesar Rp. 19.727.400atau 97,90% serta capaian fisik
100%.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan anggaran sebesar Rp.
224.920.000 dan realisasi sebesar Rp. 183.462.800 atau 81,57% serta capaian fisik 100%
dengan 1 kegiatan yaitu sebagai berikut :
55
4.1. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan dengan anggaran
sebesar Rp. 224.920.000 dan realisasi sebesar Rp. 183.462.800 atau 81,57% serta
capaian fisik 100%.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
dengan anggaran sebesar Rp. 125.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 124.770.450 atau
99,82% serta capaian fisik 100% dengan 5 kegiatan yaitu sebagai berikut :
5.1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD dengan
anggaran sebesar Rp. 35.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 34.906.700 atau 99,73%
serta capaian fisik 100%.
5.2. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran dengan anggaran sebesar Rp.
35.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 34.933.250 atau 99,81% serta capaian fisik
100%.
5.3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun dengan anggaran sebesar Rp.
35.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 34.970.500 atau 99,92% serta capaian fisik
100%.
5.4. Penyusunan Pelaporan Barang Semesteran dengan anggaran sebesar Rp. 10.000.000
dan realisasi sebesar Rp. 9.960.000 atau 99,60% serta capaian fisik 100%.
5.5. Penyusunan Pelaporan Barang Akhir Tahun dengan anggaran sebesar Rp.
10.000.000 dan realisasi sebesar 10.000.000 atau 100.00% serta capaian fisik 100%.
6. Program Perencanaan Kerja dengan anggaran sebesar Rp. 15.000.000 dan realisasi sebesar
Rp. 14.912.100 atau 99,41% serta capaian fisik 100% dengan 1 kegiatan yaitu sebagai
berikut :
6.1. Penyusunan Rencana Kerja dengan anggaran sebesar Rp. 15.000.000 dan realisasi
sebesar Rp.14.912.100 atau 99,41% serta capaian fisik 100%.
7. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan anggaran sebesar Rp.
406.760.000 dan realisasi sebesar Rp. 401.313.898 atau 98,66% serta capaian fisik 100%
dengan 2 kegiatan yaitu sebagai berikut :
7.1. Penyusunan Laporan Hibah dan Bantuan Sosial dengan anggaran sebesar Rp.
94.900.000 dan realisasi sebesar Rp. 94.719.818 atau 99,81% serta capaian fisik
100%.
7.2. Pengelolaan Hibah dan Bantuan Sosial dengan anggaran sebesar Rp. 311.860.000
dan realisasi sebesar Rp. 306.594.080 atau 98,31% serta capaian fisik 100%.
8. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan anggaran
sebesar Rp. 8.183.426.750 dan realisasi sebesar Rp. 7.669.617.201 atau 93,72% serta
capaian fisik 100% dengan 45 kegiatan yaitu sebagai berikut :
1.1. Penyusunan Rancangan yaitu sebagai berikut :Peraturan Daerah tentang APBD
dengan anggaran sebesar Rp. 331.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 328.987.440
atau 99,39% serta capaian fisik 100%.
1.2. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD dengan anggaran
sebesar Rp. 150.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 149.448.710 atau 99,63% serta
capaian fisik 100%.
56
1.3. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dengan
anggaran sebesar Rp. 331.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 330.057.951 atau
99.72% serta capaian fisik 100%.
1.4. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD
dengan anggaran sebesar Rp. 150.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 149.015.338
atau 99.34% serta capaian fisik 100%.
1.5. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000 dan realisasi sebesar
Rp. 270.932.850 atau 90,31% serta capaian fisik 100%.
1.6. Perhitungan dan Penyesuaian Pajak Penghasilan atas Gaji PNSD sesuai PMK Nomor
122/PMK.010/2015 dengan anggaran sebesar Rp. 75.000.000 dan realisasi sebesar
Rp. 73.747.400 atau 98,33% serta capaian fisik 100%.
1.7. Pengelolaan Data Anggaran dengan anggaran sebesar Rp. 209.000.000 dan realisasi
sebesar Rp. 208.775.200 atau 99,89% serta capaian fisik 100%.
1.8. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000 dan realisasi sebesar
Rp. 96.057.250 atau 96,06% serta capaian fisik 100%.
1.9. Pengendalian Administrasi Pengelolaan Keuangan Daerah dengan anggaran sebesar
Rp. 252.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 251.958.665 atau 99,98% serta capaian
fisik 100%.
1.10. Pembahasan Majelis Pertimbangan dan Tuntutan Ganti Rugi (MPTGR) dengan
anggaran sebesar Rp. 225.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 223.232.171 atau 99,21
% serta capaian fisik 100%.
1.11. Fasilitasi Pelaksanaan Sistem Penggajian Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan
anggaran sebesar Rp. 165.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 161.894.118 atau
98.12% serta capaian fisik 100%.
1.12. Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 240.000.000
dan realisasi sebesar Rp. 231.737.500 atau 96,56% serta capaian fisik 100%.
1.13. Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 99.641.500 atau 99,64% serta
capaian fisik 100%.
1.14. Penyusunan Pelaporan Rekonsiliasi Realisasi Anggaran dengan anggaran sebesar Rp.
400.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 397.757.450 atau 99,44% serta capaian fisik
100%.
1.15. Pengamanan Aset/ Barang Milik Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 225.809.500
dan realisasi sebesar Rp. 170.578.675 atau 75,54% serta capaian fisik 100%.
1.16. Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dengan anggaran
sebesar Rp. 180.400.000 dan realisasi sebesar Rp. 149.389.440 atau 82,81% serta
capaian fisik 100%.
1.17. Pengendalian Administrasi Verifikasi dengan anggaran sebesar Rp. 48.250.000 dan
realisasi sebesar Rp. 48.210.480 atau 99,92% serta capaian fisik 100%.
57
1.18. Pelaporan Pajak Orang Pribadi dengan anggaran sebesar Rp. 125.000.000 dan
realisasi sebesar Rp. 123.523.666 atau 98,82% serta capaian fisik 100%.
1.19. Pelaporan Tahunan PPh Pasal 21 Khusus Gaji dengan anggaran sebesar Rp.
125.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 112.083.700 atau 89,67% serta capaian fisik
100%.
1.20. Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) dengan
anggaran sebesar Rp. 191.500.000 dan realisasi sebesar Rp. 180.084.662 atau
94,04% serta capaian fisik 100%.
1.21. Penilaian Barang Milik Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 281.496.750 dan
realisasi sebesar Rp. 176.666.750 atau 62,76% serta capaian fisik 100%.
1.22. Penyusunan Standar Harga Barang Kebutuhan Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan
anggaran sebesar Rp. 75.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 68.985.675 atau 91,98%
serta capaian fisik 100%.
1.23. Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Daerah dengan anggaran sebesar Rp.
102.966.500 dan realisasi sebesar Rp. 102.113.100 atau 99,17% serta capaian fisik
100%.
1.24. Pemindahtanganan dan Penghapusan Barang Milik Daerah dengan anggaran sebesar
Rp. 458.142.000 dan realisasi sebesar Rp. 404.002.615 atau 88,18% serta capaian
fisik 100%.
1.25. Konsolidasi Pencatatan Aset Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 130.000.000 dan
realisasi sebesar Rp. 126.291.796 atau 97,15% serta capaian fisik 100%.
1.26. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengamanan Barang Milik Daerah dengan
anggaran sebesar Rp. 75.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 71.247.000 atau 95,00%
serta capaian fisik 100%.
1.27. Pembinaan Teknis Penatausahaan Barang Milik Daerah dengan anggaran sebesar Rp.
289.401.500 dan realisasi sebesar Rp. 279.987.205 atau 96,75% serta capaian fisik
100%.
1.28. Percepatan Perubahan Peraturan Kepala Daerah Tentang Penjabaran APBD dengan
anggaran sebesar Rp. 150.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 149.427.525 atau
99,62% serta capaian fisik 100%.
1.29. Pertanggungjawaban Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah dengan anggaran
sebesar Rp. 350.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 347.915.150 atau 99,40% serta
capaian fisik 100%.
1.30. Pengendalian Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan anggaran
sebesar Rp. 48.250.000 dan realisasi sebesar Rp. 48.140.515 atau 99,77 % serta
capaian fisik 100%.
1.31. Verifikasi Dokumen Anggaran Melalui Sistem Informasi Keuangan Daerah dengan
anggaran sebesar Rp. 340.360.000 dan realisasi sebesar Rp. 338.868.615 atau 99,56
% serta capaian fisik 100%.
1.32. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPKD dengan
anggaran sebesar Rp. 35.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 34.550.400 atau 98,72%
serta capaian fisik 100%.
58
1.33. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran SKPKD dengan anggaran sebesar Rp.
200.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 182.599.500 atau 91,30% serta capaian fisik
100%.
1.34. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun SKPKD dengan anggaran sebesar Rp.
300.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 295.407.900 atau 98,47% serta capaian fisik
100%.
1.35. Penyusunan Pelaporan Realisasi Anggaran Pendapatan dengan anggaran sebesar Rp.
50.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 49.762.000 atau 99,52% serta capaian fisik
100%.
1.36. Pemeliharaan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIPKD) dengan anggaran sebesar
Rp. 224.600.000 dan realisasi sebesar Rp. 149.700.000 atau 66.65% serta capaian
fisik 100%.
1.37. Rekonsiliasi Kas Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 90.000.000 dan realisasi
sebesar Rp. 89.938.760 atau 99,93% serta capaian fisik 100%.
1.38. Estimasi dan Evaluasi Target Pendapatan Daerah dengan anggaran sebesar Rp.
300.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 294.014.388 atau 98,00% serta capaian fisik
100%.
1.39. Penyusunan Administrasi Pelaporan Realisasi Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.
80.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 79.688.945 atau 99,61 % serta capaian fisik
100%.
1.40. Penyusunan Laporan Bantuan Keuangan Partai Politik dengan anggaran sebesar Rp.
94.900.000 dan realisasi sebesar Rp. 94.079.310 atau 99.14% serta capaian fisik
100%.
1.41. Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas PPK SKPD dan PPKD Dalam Penerapan
Akuntansi Berbasis Akrual dengan anggaran sebesar Rp. 350.000.000 dan realisasi
sebesar Rp. 297.367.570 atau 84,96% serta capaian fisik 100%.
1.42. Penyusunan Anggaran Kas Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 83.250.000 dan
realisasi sebesar Rp. 83.077.475 atau 99.79% serta capaian fisik 100%.
1.43. Laporan Pertanggungjawaban Fungsional Bendahara 48.250.000 dan realisasi
sebesar Rp. 48.061.370 atau 99,61% serta capaian fisik 100%
1.44. Penghapusan gedung/ bangunan milik daerah dengan anggaran sebesar Rp.
55.774.000 dan realisasi sebesar Rp. 54.425.646 atau 97,58% serta capaian fisik
100%.
1.45. Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota tentang Pengelolaan Barang Daerah
dengan anggaran sebesar Rp. 47.076.500 dan realisasi sebesar 46.183.825 atau
98,10% serta capaian fisik 100%.
9. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan dengan anggaran sebesar Rp.
300.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 285.817.320 atau 95,27% serta capaian fisik 100%
dengan 1 kegiatan yaitu sebagai berikut :
9.1. Review Kebijakan Akuntansi dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000 dan realisasi
sebesar Rp. 285.817.320 atau 95,27% serta capaian fisik 100%.
59
10. Program Pengendalian, Monitoring, dan Evaluasi Penerimaan Pendapatan Daerah dengan
anggaran sebesar Rp. 255.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 253.453.533 atau 99,39%
serta capaian fisik 100% dengan 2 kegiatan yaitu sebagai berikut :
10.1. Penatausahaan Bantuan Provinsi dengan anggaran sebesar Rp. 130.000.000 dan
realisasi sebesar Rp. 128.811.818 atau 99.09% serta capaian fisik 100%.
10.2. Penatausahaan Dana Transfer dengan anggaran sebesar Rp. 125.000.000 dan
realisasi sebesar Rp. 124.641.715 atau 99,71% serta capaian fisik 100%.
11. Program Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dengan anggaran sebesar Rp.
423.076.750 dan realisasi sebesar Rp. 346.428.489 atau 81,88% serta capaian fisik 100%
dengan 2 kegiatan yaitu sebagai berikut :
11.1. Sosialisasi Aplikasi Permendagri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Kebijakan
Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah dengan anggaran sebesar Rp.
350.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 304.918.960 atau 87,12% serta capaian fisik
100%.
11.2. Sosialisasi Permendagri No. 19 Tahun 2016 dengan anggaran sebesar Rp. 73.076.750
dan realisasi sebesar Rp. 41.509.529 atau 56,80% serta capaian fisik 100%.
60
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara umum pelaksanaan kegiatan pada BPKBD Kota Tasikmalaya berjalan dan telah
sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan yaitu mengacu kepada Peraturan Daerah Kota
Tasikmalaya Nomor 02 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Tasikmalaya Tahun 2013 – 2017 yang dijabarkan kedalam Rencana Strategis BPKBD Kota
Tasikmalaya. Rencana Strategis BPKBD Kota Tasikmalaya tersebut dijabarkan lagi kedalam
Rencana Kerja Tahunan yang memuat program, kegiatan dan sasaran.
Setelah pengukuran, pelaksanaan program, kegiatan dan sasaran yang telah
dilaksanakan Badan Pengelolaan keuangan dan Barang Daerah Kota Tasikmalaya pada Tahun
2016 secara umum berkinerja sangat baik. Hal ini terlihat dari persentase pencapaian rencana
tingkat capaian (target) dari pengukuran kinerja kegiatan dengan indikator kinerja input,
output, outcome sebagian besar mencapai 100%.
Meskipun secara umum kegiatan Badan Pengelolaan keuangan dan Barang Daerah Kota
Tasikmalaya pada Tahun Anggaran 2016 berjalan lancar dan sesuai rencana, namun kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan hambatan yang dapat mengganggu aktifitas
kinerja, meliputi aspek : institusi/kelembagaan, sumber daya manusia dan sistem serta
regulasi.
4.2 Pemecahan Masalah dan Saran-saran
Secara umum permasalahan di BPKBD adalah
1. Aspek Instuitusi/kelembagaan
Masih belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana kantor dibandingkan dengan
tuntutan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang tinggi. Mengupayakan secara maksimal
segala sumber daya yang ada agar tidak menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi Badan
Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah.
2. Aspek Sistem
Kinerja BPKBD dipengaruhi juga oleh faktor eksternal baik dari OPD-OPD yang ada
dilingkungan Pemerintah Kota maupun dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah
Pusat.
3. Partisipasi dan Peran Serta
Masih kurangnya koordinasi dan kerjasama antar bidang dan sekretariat sehingga tidak
dapat menutupi kekurangan SDM di BPKBD didalam melaksanakan tupoksinya.
Dalam rangka lebih meningkatkan kinerja Badan Pengelolaan keuangan dan Barang
DaerahKota Tasikmalaya, maka harus diupayakan untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi meliputi :
1. Aspek institusi/kelembagaan
Diperlukan adanya sinergi yang lebih solid dan prenyediaan sarana dan prasarana yang
optimal, lingkungan perkantoran yang nyaman kondusif dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi.
61
2. Aspek Sistem
Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara optimal sesuai dengan
target indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka optimalisasi mekanisme manajemen
internal organisasi di lingkungan BPKBD Kota Tasikmalaya akan ditingkatkan secara pro
aktif memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan baik
melalui pemanfaatan teknologi informasi maupun sarana dan prasara yang ada.
3. Partisipasi dan Peranserta
Peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan dalam upaya
menciptakan Pegawai yang memiliki kompetensi khususnya bidang pengelolaan keuangan
4.3 Penutup
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Pengelolaan
Keuangan dan Barang Daerah ini dibuat, semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Tasikmalaya, 20 Maret 2017Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Tasikmalaya
TTD
Drs. H. NANA SUJANA, M.SiPembina Utama Muda
NIP. 19680803 198903 1 004