Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT
101
BBaabb VVII
SSttaarr--uupp ddaann mmoonniittoorriinngg kkiinneerrjjaa iippaall ggeedduunngg
bbpppptt jjaakkaarrttaa
6.1. Start-Up
Setelah pelaksanaan pekerjaan renovasi/modifikasi IPAL
selesai dikerjakan, maka dilakukan pekerjaan start-up operasional
dan monitoring kinerja dari IPAL tersebut. Monitoring hasil olahan
ini dilakukan untuk pengecekkan terhadap sistem operasi IPAL.
Jika dari hasil monitoring tersebut masih ditemukan hal-hal yang
menyebabkan kurang sinkronnya sistem operasi IPAL maupun
kualitas outlet yang belum sesuai dengan perencanaan
sebelumnya, maka akan dilakukan penyempurnaan-
penyempurnaan yang berkaitan dengan sistem operasinal IPAL.
Pekerjaan ini juga mencakup sampling hasil dan analisa hasil
pengolahan. Foto hasil monitoring dan hasil analisa limbah
disajikan sebagai berikut:
Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT
102
Gambar 6.1 : Persiapan Seeding Mikroba Dengan Pengambilan
Bibit Mikroba Dari Sumber Lain.
6.2. Monitoring
Selama pelaksanaan monitoring ini, kondisi operasional
IPAL dipantau setiap hari dan dilakukan monitoring harian maupun
periodik. Hasil monitoring kinerja IPAL harian dapat dilhat seperti
pada lampiran, sedangkan hasil monitoring secara periodik
dilakukan dengan pengambilan sampel untuk dianalisakan ke
laboratorium lingkungan untuk mengetahui secara pasti kualitas
outlet dari IPAL.
Gambar 6.2 : Foto Perkembangan Kondisi IPAL.
Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT
103
6.3. Training Operator
Untuk mengoperasikan IPAL yang sudah selesai dibangun
dan telah dilakukan star-up operasional dan monitoring hasil serta
telah menunjukkan hasil kinerja yang sesuai dengan perencanaan
maka diperlukan system operasional yang baik. Sebab, jika system
operasional ini tidak dijaga dengan baik besar kemungkinan IPAL
tidak akan dapat beroperasi dengan sempurna dan berefek terhadak
kualitas hasil outletnya. Agar hal ini tidak terjadi, maka perlu adanya
system operasional procedure (SOP) yang jelas dan tenaga
operasional yang terampil. Guna menciptakan tenaga kerja yang
terampil dan dapat memahami filosofi dan kinerja IPAL tersebut
disamping adanya dokumen SOP system operasi IPAL, maka
tenaga operator yang ada perlu detraining. Training operasional ini
dilakukan di dalam kelas maupun secara langsung di lapangan.
Gambar 6.3 : Foto Training Operasional Tenaga Operator di
Lapangan.