-
37
BAB VI
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh infusa daun
sirih 100% terhadap perubahan dimensi hasil cetakan elastomer menggunakan
metode perendaman dengan variasi waktu 10, 15, 20, 25, dan 30 menit. Hasil
penelitian ini menunjukan tidak adanya perubahan dimensi hasil cetakan
elastomer setelah dilakukan perendaman pada infusa daun sirih 100% pada
semua kelompok perlakuan.
Dalam penelitian ini membuktikan bahwa hasil cetakan elastomer berjenis
silikon kondensasi yang direndam dengan infusa daun sirih 100% tidak merubah
dimensi dari hasil cetakan tersebut secara signifikan. Faktor pertama yang dapat
merubah dimensi pada hasil cetakan elastomer adalah sifat dari elastomer jenis
silikon yaitu hydrophilic. Silva dan Salvador (2004) menyebutkan bahwa sifat
hydrophilic pada elastomer berjenis silikon ini mengakibatkan bahan cetak
memiliki kecenderungan untuk menyerap air dan pada akhirnya terjadi ekspansi
pada hasil cetakan. Pada penelitian ini, bahan desinfeksi yang digunakan adalah
infusa daun sirih 100%. Dengan konsentrasi yang tinggi ini, komposisi air yang
terdapat pada infusa daun sirih sangat sedikit, sehingga sifat hydrophilic dapat
diminimalisir dan hasil cetakan tidak mengalami perubahan dimensi secara
signifikan. Faktor lain yang dapat mengakibatkan perubahan dimensi pada hasil
cetakan elastomer adalah sifat elastomer jenis silikon kondensasi yang
menghasilkan produk samping pada proses polimerisasi (Anusaviace, 2003).
Bentukan tiga dimensi dari bahan elastomer jenis silikon kondensasi terjadi
karena adanya reaksi ikatan silang antara koneksi terminal polimer silikon dan
37
-
38
alkil silikat (biasanya tetraetil ortosilikat). Etil alkohol terbentuk sebagai produk
samping dari reaksi tersebut, dan penguapan etil alkohol ini dapat menjadi
penyebab yang paling memungkinkan pada pengerutan hasil cetakan elastomer
dalam proses polimerisasi (Silva dan Salvador, 2004). Anusaviace (2003)
menyebutkan bahwa reaksi polimerisasi akan terus berlanjut meskipun bahan
cetak telah mengeras secara klinis dan hal ini mengakibatkan pengerutan juga
akan terus terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu pada
elastomer jenis silikon kondensasi akan mendapat hasil yang akurat bila dicor
dengan gips stone 30 menit setelah cetakan dikeluarkan dari mulut. Pada
penelitian ini digunakan waktu perendaman antara 10 sampai 30 menit, sehingga
pengerutan yang terjadi akibat pengeluaran produk samping dari cetakan dapat
diminimalisir. Saber et al (2010) juga menyebutkan bahwa ekspansi yang terjadi
pada hasil cetakan elastomer dengan jenis silikon kondensasi yang direndam
dengan cairan desinfektan dapat mengimbangi proses pengerutan yang terjadi
karena produk samping yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi.
Pada penelitian ini digunakan waktu antara 10 sampai 30 menit dan hasil
penghitungan uji korelasi didapatkan bahwa adanya linieritas dari diameter dan
tinggi bahan hasil cetakan elastomer dengan lama waktu yang diamati. Infusa
daun sirih mengandung senyawa fenol yang dapat menguap seiring dangan
berjalannya waktu sehingga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan
konsentrasi pada infusa dalam skala yang sangat kecil yaitu konsentrasi air dari
infusa daun sirih akan semakin meningkat seiring dengan menguapnya fenol
dalam infusa. Artinya semakin lama waktu yang diamati maka akan diikuti oleh
penurunan diameter dan tinggi hasil cetakan elastomer dan demikian sebaliknya.
Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya ekspansi dalam skala yang kecil pada
-
39
hampir seluruh cetakan elastomer yang dihasilkan. Tinggi silinder gips stone
memiliki selisih mean yang lebih besar daripada diameter. Hal ini mungkin dapat
disebabkan pula karena secara teknis didapatkan kesulitan dalam meratakan
elastomer pada saat elastomer dimasukkan kedalam sendok cetak, sehingga
hasil cetakan tidak mencapai dasar dari silinder akrilik secara maksimal. Dalam
penelitian ini menggunakan teknik manipulasi bahan secara manual, oleh karena
itu hanya melibatkan satu orang operator dalam manipulasi bahan putty dan light
body bahan cetak elastomer pada kelompok kontrol maupun pada semua
kelompok perlakuan untuk mengurangi resiko terjadinya perbedaan teknik
manipulasi pada kelompok kontrol maupun pada semua kelompok perlakuan.
Sendok cetak yang digunakan pada kelompok kontrol maupun pada semua
kelompok perlakuan diacak terlebih dahulu sebelum dilakukan pencetakan untuk
mecegah subjektifitas dalam penelitian.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini
terbukti bahwa infusa daun sirih 100% tidak merubah dimensi dari hasil cetakan
elastomer jenis silikon kondensasi. Hal ini dibuktikan dari hasil pengukuran model
gips stone dari kelompok yang dilakukan perendaman dalam berbagai variasi
waktu perendaman tidak berbeda signifikan dengan kelompok kontrol yang tidak
dilakukan perendaman.