53
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Peneliti akan memaparkan hasil penelitian berupa hasil angket, hasil
wawancara, hasil korelasi terhadap semua sumber data yang relevan, maka secara
umum hasil penelitian tentang efektivitas komunikasi terhadap kerjasama tim
dalam cabang olahraga permainan bola basket dapat digambarkan dalam beberapa
hal sebagai berikut :
1. Hasil Korelasi
Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui keterkaitan antara variabel
X (Efektivitas Komunikasi) dan variabel Y (Kerjasama Tim). Korelasi yang
digunakan penulis adalah korelasi jenjang spearmen dengan bantuan perangkat
lunak (software) SPSS 20 for windows. Langkah-langkah menganalisis
menggunakan korelasi jenjang spearmen dengan menggunakan perangkat lunak
(software) SPSS 20 for windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Korelasi SPSS
KOMUNIKASI KERJASAMA
KOMUNIKASI
Pearson Corelation
Sig.(2-tailed)
N
KERJASAMA
Pearson Corelation
Sig.(2-tailed)
N
1
,700**
,00
25
,700**
,000
25
1
25
54
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45%
30%
11%
10% 4%
Rata-Rata Persentase Variabel Komunikasi
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan hasil penghitungan melalui software SPSS 20 dan analisis
statistik Korelasi Pearson’s Product Moment didapat harga koefisien korelasi
antara Variabel X dan Variabel Y sebesar 0,700 yang terletak diantara 0,600
sampai dengan 0,799 dengan daerah korelasi kuat. Dapat diambil kesimpulan
bahwa efektifitas komunikasi memiliki hubungan yang kuat terhadap kerjasam
tim cabang olahraga bola basket.
2. Deksripsi Angket
Hasil penelitian tentang efektivitas komunikasi terhadap kerjasama tim
dalam cabang olahraga permainan bola basket ditentukan dari hasil penelitian
dengan menggunakan instrument angket sebagai instrumen utama. Angket
dibagikan kepada 25 responden anggota tim bola basket SMPN 1 Ciledug.
Adapun hasil Persentase rata-rata efektivitas komunikasi terhadap kerjasamma tim
dalam cabang olahraga permainan bola basket dapat dilihat sebagai berikut :
a. Variabel X (Komunikasi)
Grafik 4.1
Rata-Rata Persentase Variabel Komunikasi
55
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan data di atas dapat dianalisis bahwa rata-rata persentasi variabel
X responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 45%, Setuju sebanyak 30%,
Ragu-Ragu sebanyak 11%, tidak setuju 10%, dan Sangat Tidak Setuju sebanyak
4%. Sedangkan total hasil jawaban responden terhadap varibael X (komunikasi)
dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.2
Total Jawaban Responden Variabel Komunikasi
Pernyataan SS S RR TS STS
1 15 7 3 0 0
2 11 8 5 1 0
3 13 7 3 2 0
4 15 6 4 0 0
5 11 10 3 1 0
6 1 3 2 10 9
7 13 12 0 0 0
8 17 6 2 0 0
9 11 7 3 4 0
10 14 10 1 0 0
11 0 0 3 13 9
12 19 6 0 0 0
13 11 12 2 0 0
14 15 9 1 0 0
15 2 2 9 8 4
16 11 8 4 2 0
17 1 3 9 12 0
18 12 7 2 1 0
19 18 7 0 0 0
20 12 13 0 0 0
21 13 11 1 0 0
TOTAL 235 154 57 54 22
56
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil total jawab responden dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.2
Hasil Jawaban Responden Variabel Komunikasi
Dari hasil grafik di atas dapat disimpulkan bahwa total hasil jawaban
variabel X (Komunikasi) yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 235, Setuju
sebanyak 154, Ragu-Ragu sebanyak 57, Tidak Setuju sebanyak 54, dan Sangat
Tidak Setuju sebanyak 22.
b. Variabel Y (Kerjasama Tim)
Hasil Persentasi rata-rata variabel Y Kerjasama Tim dapat dilihat pada
grafik berikut :
0
50
100
150
200
250
SANGAT SETUJU
SETUJU RAGU-RAGU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU
235
154
57 54
22
Variabel Komunikasi
57
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39%
32%
13%
10% 6%
Rata-Rata Persentase Variabel Kerjasama
Tim
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Grafik 4.3
Rata-Rata Persentase Variabel Kerjsama Tim
Berdasarkan data di atas dapat dianalisis bahwa rata-rata persentasi variabel
Y Kerjasama Tim responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 39%, Setuju
sebanyak 32%, Ragu-Ragu sebanyak 13%, Tidak Setuju 10%, dan Sangat Tidak
Setuju sebanyak 6%.
Sedangkan total hasil jawaban responden terhadap varibael Y(Kerjasama
Tim) dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.3
Total Jawaban Responden Variabel Kerjasama Tim
Pernyataan SS S RR TS STS
22 10 12 3 0 0
23 2 1 5 13 4
24 0 0 10 7 6
25 18 7 0 0 0
26 9 9 3 4 0
58
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27 6 14 4 1 0
28 0 0 7 8 10
29 11 12 1 1 0
30 13 9 2 1 0
31 15 2 3 0 0
32 0 0 5 13 7
33 13 10 2 0 0
34 10 14 1 0 0
35 14 9 2 0 0
TOTAL 121 99 48 48 27
Hasil total jawab responden dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.4
Hasil Jawaban Responden Variabel Kerjasama Tim
0
20
40
60
80
100
120
140
SANGAT SETUJU
SETUJU RAGU-RAGU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU
121
99
48 48
27
Variabel Kerjasama Tim
59
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil grafik di atas dapat disimpulkan bahwa total hasil jawaban
variabel Y (Kerjasama Tim) yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 121, Setuju
sebanyak 99, Ragu-Ragu sebanyak 48, Tidak Setuju sebanyak 48, dan Sangat
Tidak Setuju sebanyak 27.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan Efektivitas kKomunikasi Antar Individu Terhadap Kerjasama
Tim Bola Basket SMPN 1 Ciledug
Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian yang
telah diuraikan sebelumnya. Pembahasan ini berdasarkan hasil penelitian yang
peneliti telah tentukan sebelumnya, sehingga diharapkan sesuai dengan pokok
permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
Pembahasan hasil penelitian ini sangat penting mengingat hasil penelitian
sebagaimana tertuang dalam deskripsi hasil angket, wawancara dan observasi
yang memerlukan penjelasan yang lebih mendalam. Pembahsan hasil penelitian
yang peneliti temukan di lapangan dikaitkan dengan kajian-kajian teoritis,
sehingga diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas dan komprehensif
tentang permasalahan yang ada dalam penelitian.
Komunikasi pada hakikatnya merupakan kegiatan penyampaian dan
penerimaan pesan dari sumber ke penerima. Secara etimologi komunikasi berasal
dari bahasa latin Communication dengan kata dasar communis yang berarti
“sama”, maksudnya adalah bahwa orang yang menyampaikan dan orang yang
menerima mempunyai persepsi yang sama tentang apa yang disampaikan (Dedy
Mulayana, 2008: 46). Arni Muhammad (2014: 1) “komunikasi merupakan
aktivitas dasar manusia”. Hubungan komunikasi dalam tim bola basket SMPN 1
Ciledug cukup baik ditandai dengan saling tegur sapa antara anggota. Antara
anggota baik yang sudah lulus maupun anggota yang masih aktif disekolah
terlihat sangat baik. Hal itu terlihat pada saat berjabatan tangan antara anggota
yang masih aktif di sekolah dengan anggota yang sudah lulus. Hubungan
komunikasi juga tidak sebatas pada saat latihan dengan para anggota bola basket
namun komunikasi juga komunikasi dijalin dengan pembina baik dari sekolah
60
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maupun pelatih dari luar sekolah. Sejalan dengan pendapat Dani Vardiansyah
(2004: 9) komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia yang
mempunyai tiga unsur utama yaitu usaha, penyampaian pesan, dan antar manusia.
Dari hasil korelasi dengan menggunakan software SPSS 20 didapat harga
koefisien korelasi antara Variabel X dan Variabel Y sebesar 0,700 yang terletak
diantara 0,600 sampai dengan 0,799 dengan daerah korelasi kuat. Dapat diambil
kesimpulan bahwa efektifitas komunikasi memiliki hubungan yang kuat terhadap
kerjasam tim cabang olahraga bola basket. Sedangkan rata-rata persentasi variabel
X responden yang menjawab Sangat Setuju sebanyak 45%, Setuju sebanyak 30%,
Ragu-Ragu sebanyak 11%, tidak setuju 10%, dan Sangat Tidak Setuju sebanyak
4%.
Sedangkan hasil deskripsi angket bahwa setiap individu dari tim bola basket
putri SMPN 1 Ciledug sudah melakukan hubungan komunikasi dengan timnya
dengan baik hal tersebut dapat dilihat dari hasil deskripsi angket khsusunya
variabel X (komunikasi) yang mengahasilkan data bahwa lebih dari setengahnya
pemain bola basket puteri selalu menjalin berkomunikasi dengan sesama rekan
satu tim ketika latihan maupun menghadapi pertandingan. Komunikasi tersebut
selalu terjalin baik pada saat latihan maupun tidak ada latihan. Pada saat latihan
maupun pertandingan bola basket komunikasi biasanya dilakukan dengan cara
mengeluarkan kode-kode melalui kedipan atau kata-kata unik untur mengatur
strategi. Hal tersebut terbukti dari hasil angket bahwa berdasarkan data dari 25
responden menjawab kurang dari setengahnnya yaitu 44% sangat setuju, kurang
dari setengahnnya 32% setuju, dan sebagian kecil 20% ragu-ragu bahwa dalam
pertandingan kami sering mengeluarkan kode-kode melalui kedipan atau kata-kata
unik untur mengatur strategi.
Selain dalam hal latihan maupun pertandingan tim bola basket puteri saling
bertukar pikiran jika ada rekan yang kesulitan dalam satu teknik tim bola basket
puteri biasanya langsung memberi tahu teknik yang benar untuk diperbaiki. Hal
tersebut dapat menimbulkan pola hubungan komunikasi yang baik antar individu
61
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mapun tim. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dani Vardiansyah (2004: 84-91)
tahapan proses komunikasi antara lain sebagai berikut :
a. Penginterpretasian
Pada tahap penginterpretasian yang diinterpretasikan adalah motif
komunikasi yang terjadi dalam diri komunikator.
b. Penyandian
Pada tahap ini masih terjadi dalam diri komunikator, berawal sejak pesan
yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan akal budi manusia ke lambang
komunikasi.
c. Pengiriman
Pada tahap ini masih terjadi ketika komunikator melakukan tindak
komunikasi, mengirim lambang, komunikasi dengan peralatan jasmaniah
yang berfungsi sebagai transmitter, alat pengirim pesan.
d. Perjalanan
Pada tahap ini terjadi antara komunikator dan komunikan sejak pesan
dikirim hingga pesan diterima.
e. Penerimaan
Pada tahap ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui
peralatan jasmaniah komunikan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi yang
dilakukann oleh tim bola basket di SMPN 1 Ciledug sudah melakukan hubungan
komunikasi dengan baik mulai dari tahap penginterpretasian, penyandaian,
pengiriman, perjalanan, sampai dengan penerimaan secara personal maupun
dengan kelompok. Dari hasil angket menunjukan bahwa lebih dari setengahnnya
yaitu 60 % sangat setuju, sebagian kecil 24% setuju, dan sebagian kecil 12% ragu-
ragu bahwa kaptem tim kami selalu mengingatkan kami untuk saling melengkapi
kekurangan dari masing-masing pemain itulah yang membuat tim ini semakin
solid. Peranan kapten sangat menentukan hubungan komunikasi antar anggota tim
bola basket pada saat latihan maupun pertandingan. Peranan kapten juga sangat
menentukan kerjasam tim dalam permainan bola basket untuk itu tim kapten
selalu melakukan evaluasi setiap selesai latihan maupun pertandingan. Hal
tersebut dpaat dilihat dari hasil angket bahwa kurang dari setengahnnya yaitu 44
% sangat setuju, kurang dari setengahnya 40% setuju, sebagian kecil 12% ragu-
ragu, dan sebagian kecil 4% tidak setuju bahwa kami membicarakan kesalahan-
kesalahan ketika latihan maupun pertandingan untuk bahan evaluasi tim bola
basket. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Jalaludin Rakhmat (2008: 54) bahwa
62
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk menyamakan makna antara guru/dosen dan siswa menurut ada beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian yaitu evaluasi proses dan hasil harus dilakukan
untuk melihat kekurangan dan perbaikan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peranan seorang kapten
sangat menentukan pola hubungan yang dijalin dalam tim bola basket. Kapten
yang selalu memahami kondisi individu dan melakukan evaluasi dalam setiap
latihan maupun pertandingan. Dengan keterbukaan dan sikap dari seornag kapten
tim bola basket akan terjalin komunikasi berjalan dengan baik. Sehingga tim
semakin solid untuk melakukan latihan maupun pertandingan. Dengan adanya
kebersamaan dalam berlatih dapat membangun rasa saling memiliki dalam tim
bola basket.
Hubungan komunikasi yang baik antara individu akan mengahasilkan
kerjasama tim yang baik pula. Kerjasama dalam tim menjadi sebuah kebutuhan
dalam mewujudkan keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu
daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang
tergabung dalam kerjasama tim. Tanpa kerjasama yang baik tidak akan memunculkan
ide-ide cemerlang. Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
berinteraksi dan mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Menurut West
(2002: 45) kerjasama tim memiliki 3 (tiga) komponen yaitu sebagai berikut :
Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang-orang dalam sebuah
tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang-orang dalam sebuah tim memiliki
tujuan yang sama. Setiap tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan
kerja sama yang dibangun dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja.
Dalam kerja sama akan muncul berbagai penyelesaian yang secara individu
tidak terselesaikan. Keunggulan yang dapat diandalkan dalam kerja sama pada
kerja tim adalah munculnya berbagai penyelesaian secara sinergi dari berbagai
individu yang tergabung dalam kerja tim.
Dari hasil angket variabel Y (kerjasama) tim bola basket puteri SMPN 1
Ciledug menjawab kurang dari setengahnnya yaitu 40 % sangat setuju, kurang dari
setengahnya 48% setuju, dan sebagian kecil 12% ragu-ragu bahwa kami sering
berhubungan dan saling menanyakan kabar masing-masing saat sedang tidak
bersamaan. Hasil angket tersebut menunjukan bahwa tim bola basket puteri selalu
berkomunikasi lewat HP untuk menanyakan kabar masing-masing ketika sedang
63
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak bersama. Dengan adanya komuikasi lewat HP kerjasama tim bola basket
puteri semakin solid. Modal utama untuk membangun kerjasama adalah
kepercayaan terhadap rekan satu tiim hal tersebut dapat dilihat dari Berdasarkan
data dari 25 responden pertanyaan item No. 26 menjawab kurang dari
setengahnnya yaitu 36 % sangat setuju, kurang dari setengahnya 36% setuju,
sebagian kecil 12% ragu-ragu, sebagian kecil 16% tidak setuju bahwa modal
utama untuk membangun kerjasama adalah kepercayaan terhadap rekan satu tiim.
Modal utama yang harus dibangun adalah kemampuan setiap individu dalam tim
memiliki kemampuan yang sama ketika dalam pertandingan. Kenyamanan
bersama tim juga membuat kami berlatih dengan serius dan masing-masing
menyimpan tujuan yang sama. Hal tersebut sejalan dengan West (2008: 47) “Telah
banyak riset membuktikan bahwa kerja sama secara berkelompok mengarah pada
efisiensi dan efektivitas yang lebih baik.
Kontribusi tiap-tiap individu dapat menjadi sebuah kekuatan yang terintegrasi.
Individu dikatakan bekerja sama jika upaya-upaya dari setiap individu tersebut secara
sistematis terintegrasi untuk mencapai tujuan bersama. Semakin besar integrasinya
semakin besar tingkat kerja samanya. Menurut West (2008: 62) menetapkan
indikator-indikator kerja sama sebagai alat ukurnya sebagai berikut :
a. Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan, yaitu
dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerja sama yang baik.
b. Saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga maupun
pikiran akan terciptanya kerja sama.
c. Pengerahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan mengerahkan
kemampuan masing-masing anggota tim secara maksimal, kerja sama akan
lebih kuat dan berkualitas.
Dari penngertian West di atas dapat disimpulkan bahwa indikator kerjasama
adalah adanya tanggung jawab dari masing-masing anggota secara bersama-sama,
saling berkontribusi, dan pengerahan kemampuan secara maksimal agar sebuah
organisasi mencapai tujuan dan mencapai kesuksesan khsusnya dalam permainan
bola basket. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses komunikasi
antarpribadi yang efektif antara pelatih dengan tim bola basket berpengaruh
terhadap komunikasi dalam tim yang terjadi secara keseluruhan. Komunikasi
antarpersonal yang efektif dalam sebuah hubungan yang jelas dipengaruhi 5
64
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kualitas umum yang harus dimiliki komunikator, diantaranya keterbukaan,
empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan, dihasilkan adanya
kedekatan antara atlet bukan hanya dalam kegiatan latihan, dalam kegiatan di luar
latihan juga dapat menjadikan suasana yang baik bagi sesama anggota, yang
akhirnya hubungan baik antara anggotaakan terbawa kepada kegiatan Tim juga.
Terlihat hubungan antara efektifitas komunikasi antarpribadi pelatih dan anggota
dalam menanamkan sikap terbuka. Jika Pelatih dan anggota bisa menjalin
komunikasi yang efektif, maka pelatih akan mudah menanamkan sikap terbuka
pada para anggota tidak keberatan atau tidak terpaksa untuk bersikap terbuka.
Komunikasi yang efektif antar anggota tim bola basket puteri mengantarkan
ikatan kuat sebuah tim, hal ini berarti penampilan tim akan memuncak. Karenanya
ada penerimaan di sana, ada keunikan/keakraban serta konflik positif dalam
dinamika timnya. Inilah hasil yang dapat dipetik dari komunikasi tim yang
berjalan efektif.
2. Kendala dalam meningkatkan efektivitas komunikasi terhadap kerjasama
tim bola basket SMPN 1 Ciledug
Kendala yang dihadapi berasal dari kendala personal maupun tim. Kendala
yang perlu harus diperhatikan adalah soal peminjaman sarana dan prasarana dari
pihak sekolah. Jumlah bola basket yang dimiliki oleh sekolah berjumlah 13 bola
namun yang boleh dipakai pada saat latihan hanya berjumlah 4 bola. Sedangkan
anggota bola basket kurang lebih berjumlah 50 orang. Hal tersebut manjadi
kendala dalam tim bola basket dalam hal latihan. Kendala lain juga terlihat dalam
hal kedisiplinan para pemain pada saat latihan. Latihan bola basket kadang tidak
sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. hambatan lain juga dialami oleh
anggota bola basket adalah dalam hal miss komunikasi. Para anggota terkadang
mendapatkan pesan mendadak ketika jadwal latihan yang sudah ditetapkan namun
kemudian terjadi perubahan karena beberapa hambatan. Kehadiran pembina yang
masih kurang. Anggota bola basket pada saat latihan tidak ada yang mengarahkan
atau melatih hal ini mengakibatkan kebingungan dari setiap anggota bola basket
65
Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sejauh mana proses latihan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota
bola basket.
3. Upaya dalam Meningkatkan Efektivitas Komunikasi terhadap Kerjasama
Tim Bola Basket SMPN 1 Ciledug
Sedangkan upaya yang dilakukan dalam meningkatkan efektifitas
komunikasi adalah dengan cara komunikasi yang intens baik dilakukan pada saat
latihan maupun pada saat tidak latihan yaitu pada proses pembelajaran di sekolah.
Selain itu juga untuk terus menjalin komunikasi agar tetap berjalan dengan baik
ekstrakurikuler bola basket mempunyai grup baik dalam bentuk media sosial baik
facebook mapun BBM. Hal tersebut media sosial sangat membantu dalam proses
hubungan komunikasi antar anggota bola basket. Ketua tim bola basket juga
menampung semua aspirasi dari semua anggota untuk disampaikan kepada
Pembina maupun pihak sekolah. Setiap aspirasi selalu disampikan kepada ketua
untuk disampiakan kepada Pembina maupun sekolah. Dengan adanya perhatian
dari pihak sekolah para anggota bola basket akan semangat lagi untuk latihan
maupun pertandingan. Sedangkan untuk meningkatkan kerjasama tim adalah
dengan mengadakan sparing dengan sekolah tim. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk meningkatkan kualitas dari para pemain dalam meningkatkan prestasi bola
basket. Alternatif lain untuk mengatasi kendala dari segi fasilitas adalah dengan
cara mengadakan iuran anggota untuk membeli bola dan itu menjadi hak milik
tim. Pembina selalu menyarankan agar tetap mempertahankan prestasi di bidang
olahraga khususnya bola basket, karena sekolah SMPN 1 Ciledug ini termasuk
sekolah faforit di kecamatan Ciledug, selalu mewakili kejuaraan seperti kejuaraan
Bupati CUP dan kejuaraan lainnya. Pembina melatih dan memberikan masukan-
masukan kepada ketua maupun anggota, memberikan motivasi ke depan agar bisa
selalu mempertahankan eksistensi prestasi di bidang olahraga. Sedangkan upaya
dari pihak sekolah selalu mendukung kegiatan ini karena baik buruknya nama
sekolah tergantung prestasi yang dihasilkan baik secara akademik maupun
kurikuler dari berbagai kejuaraan yang diikuti oleh berbagai ekstrakurikuler yang
ada di SMPN 1 Ciledug khsusnya ekstrakurikuler SMPN 1 Ciledug.