Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
a. Lokasi, Subjek, Populasi, dan Sampel Penelitian
1) Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kedaleman I Kecamatan
Cibeber Kota Cilegon. Penelitian ini difokuskan pada kelas II semester
genap tahun ajaran 2014/2015 dengan materi perkalian bilangan asli.
Peneliti memilih SDN Kedaleman I sebagai lokasi penelitian
dikarenakan lokasinya yang relatif dekat dari tempat tinggal peneliti
sehingga memudahkan proses penelitian.
2) Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah kelas IIA
dan IIB, dengan kelas IIA berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 24
siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Sedangkan untuk kelas II B
berjumlah 31 siswa, dengan 21 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan.
3) Populasi Penelitian
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”
(Sugiyono, 2012, hlm. 117). Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas II SDN Kedaleman I Kecamatan Cibeber Kota
Cilegon.
4) Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengambil
sampel yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling.
“teknik purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu
di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan
tertentu” (Riduwan, 2004, hlm. 63). Peneliti bermaksud menggunakan
teknik ini dengan pertimbangan bahwa anggota populasi yang akan
diteliti tidak terlalu banyak. Adapun sampel yang digunakan untuk
penelitian ini adalah siswa kelas IIA SDN Kedaleman I yang dijadikan
sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 27 siswa dan siswa kelas IIB
yang dijadikan sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 27 siswa.
b. Metode dan Desain Penelitian
1) Metode Penelitan
“Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. (Sugiyono, 2012, hlm. 3).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen. Sugiyono (2012, hlm. 107) menjelaskan “metode
penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Pengumpulan data yang
dilakukan yaitu melalui tes kemampuan pemahaman matematika dan
non tes seperti skala sikap serta lembar observasi aktivitas siswa dan
guru. Hal tersebut dilakukan untuk menunjang penelitian yang
dilakukan oleh peneliti.
2) Desain Penelitan
Desain penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
eksperimental design. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 114) desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Bentuk desain quasi eksperimen yang peneliti gunakan adalah non
equivalent control group design. Pada desain ini kelompok esperimen
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Oleh karena
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
itu pada penelitian ini memiliki satu variabel bebas dan satu variabel
terikat. Adapun untuk variabel bebas ialah permainan sumo
matematika, sedangkan untuk variabel terikatnya adalah kemampuan
pemahaman matematika siswa.
Adapun bentuk desain metode quasi eksperimen non equivalent
control group design dapat digambarkan sebagai berikut (Sugiyono,
hlm. 116) :
Gambar 3.1. Bentuk quasi eksperimen non equivalent control group design
Keterangan:
O1 = Tes awal sebelum perlakuan (pretes kelas eksperimen)
O2 = Tes awal sebelum perlakuan (pretes kelas kontrol)
X = Perlakuan (treatment) dengan permainan sumo matematika
O2 = Tes akhir setelah perlakuan (Postes kelas eksperimen)
O4 = Tes akhir setelah perlakuan (Postes kelas kontrol)
Pada desain ini, kelompok eksperimen diberikan perlakuan khusus
dengan pembelajaran menggunakan permainan sumo matematika dan
kelompok kontrol diberi pembelajaran dengan pendekatan
konvensional. Masing-masing kelas penelitian diberi tes awal dan tes
akhir, dan relatif tidak ada perlakuan secara khusus yang diberikan
pada kelas kontrol.
3) Prosedur Penelitian
Penelitian ini dikelompokkan dalam tiga tahapan utama, yaitu
tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan dan analisis
data. Secara garis besar, tahapan-tahaan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
O1 X O2
-----------------------------------------
O3 O4
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Melakukan studi lapangan dan literatur untuk mencari masalah
dan kemungkinan solusi
b) Studi Literatur mengenai kemampuan pemahaman matematika
siswa, permainan sumo matematika, dan pembelajaran
konvensional.
c) Merancang perangkat pembelajaran berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen yang
menggunakan permainan sumo matematika dan untuk kelas
kontrol menggunakan metode konvensional, membuat
Lembar Kerja Siswa (LKS), dan mempersiapkan materi
pembelajaran.
d) Menyusun instrument penelitian berupa instrument tes (tes
kemampuan pemahaman matematika) dan instrument non tes
(RPP, LKS, Lembar observasi guru dan siswa, serta angket
siswa)
e) Mengkonsultasikan soal tes kemampuan pemahaman
matematika dengan guru kelas dan dosen pembimbing,
f) Melakukan uji coba instrument kemampuan pemahaman
matematika siswa untuk mengetahui layak tidaknya soal
tersebut untuk dijadikan instrument.
2. Pelaksanaan Penelitian
a) Melakukan uji tes awal kemampuan pemahaman matematika
yang dilakukan satu kali kepada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
b) Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen
menggunakan permainan sumo matematika dan pada kelas
kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
c) Melakukan uji tes akhir dengan soal yang sama seperti uji tes
awal untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan permainan sumo matematika serta
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan pemahaman
matematika siswa.
d) Memberikan angket kepada siswa kelas eksperimen untuk
mengetahui tanggapan mereka tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan permainan sumo matematika.
3. Pengolahan Data
a) Mengolah skor tes awal dan tes akhir siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
b) Mengolah presentase peningkatan kemampuan pemahaman
matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c) Mengolah hasil observasi atau pengamatan terhadap kegiatan
guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas
kontrol serta mengolah data angket skala sikap.
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Studi Literatur mengenai permainan sumo matematika,
pembelajaran konvensional, dan kemampuan pemahaman
matematika
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
menggunakan permainan sumo matematika dan konvensional
pada konsep perkalian bilangan asli
Menyusun Instrumen Penelitian, Uji Coba,
dan Validasi instrumen
Uji tes awal
Pelaksanaan Pembelajaran dengan
menggunakan permainan sumo
matematika pada kelas
eksperimen
Pelaksanaan Pembelajaran dengan
menggunakan model konvensional
pada kelas kontrol
Uji tes akhir
Pengolahan dan Analisis Data
Kesimpulan
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2. Bagan Alur Pengolahan Data
4. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument berupa tes dan
non tes. Instrument tes berupa soal-soal kemampuan pemahaman
matematika, sedangkan instrument non tes berupa angket dan lembar
observasi selama pembelajaran. Instrumen tes digunakan untuk
mengetahui kemampuan pemahaman matematika siswa antara kelas
eksperimen yang menggunakan permainan sumo matematika dan kelas
kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan
instrument non tes berupa skala sikap digunakan untuk mengetahui respon
siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
dengan menggunakan permainan sumo matematika. Sedangkan untuk
lembar observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat segala
aktivitas siswa dan guru yang terjadi di dalam kelas selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, interaksi antar siswa dan guru dalam
pembelajaran, serta interaksi antar siswa dalam pembelajaran matematika
dengan menggunakan permainan sumo matematika.
Setelah kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan pre tes untuk
mengetahui kemampuan pemahaman matematika siswa, selanjutnya yaitu
diberikan treatment berupa pembelajaran dengan menggunakan permainan
sumo matematika untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional
untuk kelas kontrol. Pembelajaran yang dilakukan pada masing-masing
kelas dalam penelitian ini yaitu sebanyak 2x. Setelah diberikan treatment
selanjutnya yaitu memberikan post tes untuk melihat peningkatan
kemampuan pemahaman matematika siswa.
5. Proses Pengembangan
Dalam peneilitian ini instrument yang akan diberikan yaitu berupa tes
dan non tes. Instrument tes terdiri dari tes awal (pre tes) dan tes akhir (post
tes). Uji tes awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
awal siswa tentang konsep yang akan diajarkan sebelum mengikuti
pembelajaran. Uji tes awal diberikan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dalam waktu yang bersamaan sebelum treatment dilakukan.
Sedangkan uji tes akhir diberikan dengan maksud untuk mengukur
peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberlakukannya treatment
(perlakuan). Adapun jumlah soal yang diberikan pada pre tes dan post tes
yaitu berjumlah 5 soal pilihan ganda dan 5 soal isian.
Dalam penyusunan instrument tes kemampuan pemahaman
matematika siswa ini diawali dengan membuat kisi-kisi soal yang sesuai
dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang
dikembangkan yang sesuai dengan silabus, dan indikator kemampuan
pemahaman matematika siswa yang akan diukur. Setelah membuat kisi-
kisi, dilanjutkan dengan menyusun soal pemahaman matematika siswa
berdasarkan kisi-kisi tersebut, membuat kunci jawaban, dan pedoman
penskoran untuk setiap butir soal. Tes kemampuan pemahaman
matematika yang digunakan adalah tes berbentuk pilihan ganda dan isian
dengan tujuan agar siswa dapat memahami soal-soal matematika dengan
baik dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa di kelas rendah.
a. Validitas Tes
Sugiyono (2012, hlm.173) menyatakan bahwa valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Suatu instrument juga dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Instrument atau alat evaluasi yang
dimaksud dalam hal ini adalah soal-soal tes kemampuan pemahaman
matematika siswa. Untuk mengetahui validitas muka dan validitas isi,
dilakukan dengan pertimbangan (judgement) dari para ahli atau orang
yang dianggap ahli dalam hal ini, salah satunya adalah dosen pembimbing.
Pada penelitian ini validitas soal dimulai oleh validator yang merupakan
dosen pembimbing yang terdiri dari dua orang dosen.
1) Validitas Konstruksi
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2012, hlm.176) menyatakan bahwa “instrumen yang
memiliki validitas konstruksi, jika instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan. Artinya, suatu
soal dapat dikatakan valid dari segi validitas konstruksi apabila soal
tersebut memiliki kejelasan dari segi bahasa atau redaksional sehingga
maksud dari soal tersebut dapat dipahami oleh siswa.
2) Validitas Isi
Validitas isi membuktikan tentang ketepatan atau kesesuaian tes
tersebut ditinjau dari materi yang diajukan, kesesuaian materi soal dengan
indikator, kesesuaian butir soal dengan tingkatan kognitif siswa, dan
kesesuaian materi dengan tujuan yang ingin dicapai atau dalam hal ini
adalah aspek kemampuan pemahaman matematika.
Setelah diujicobakan kepada siswa di luar sampel, validitas instrument
tes dianalisis menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka
kasar (Riduwan, hlm.110), sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =𝑁∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 (∑𝑌)
{𝑁∑𝑋2 − (∑𝑋2)} {𝑁∑𝑌2 − ∑𝑌2 }
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
X = skor yang diperoleh dari tes
Y = rata-rata nilai harian
N = banyaknya siswa/responden uji coba
Untuk mengetahui tingkat validitas digunakan kriteria Suherman
(2001, hlm. 136) yang disajikan dalam tabel.
Tabel 3.1
Interpretasi Validitas Nilai rxy
Nilai Keterangan
0,80 ≤ 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi
(sangat baik)
0,60 ≤ 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,90 Validitas tinggi (baik)
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,40 ≤ 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,60 Validitas sedang (cukup)
0,20 ≤ 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,40 Validitas rendah (kurang)
0,00 ≤ 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,20 Validitas sangat rendah
𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,00 Tidak valid
Untuk mengetahui validitas setiap butir soal, instrument terlebih
dahulu diujikan pada siswa lain yang bukan sampel dalam penelitian ini.
Hasil data yang diperoleh tidak dihitung secara manual, melainkan diolah
menggunakan program software Anabutis dan Microsoft Excel.
b. Reliabilitas Tes
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 221) reliabilitas merupakan suatu
instrument yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Artinya, Apabila
datanya digunakan beberapa kali untuk objek yang sama, maka akan
mengasilkan data yang sama pula. Karena itu, koefisien reliabilitas
menyatakan derajat keterandalam alat evaluasi, dinotasikan dengan r11.
Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas bentuk uraian
dikenal dengan rumus Alpha (Arikunto, 2004, hlm.125) sebagai berikut.
𝑟11 = 𝑘
𝑘 − 1 1 −
∑𝜎𝑏2
𝜎12
Keterangan:
𝑟11 = reliabilitas instrumen
𝑘 = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑𝜎𝑏2 = jumlah varians butir
𝜎12 = varians skor total
Rumus varians :
∑𝜎𝑏2 =
∑𝑋2− ∑𝑋 2
𝑁
𝑁 dan 𝜎1
2 =∑𝑌2−
∑𝑋 2
𝑁
𝑁
Keterangan:
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝜎𝑏2 : varians butir soal ke-i
𝜎12 : varians total
∑𝑋 : jumlah skor tiap butir soal
∑𝑋2 : jumlah kuadrat skor butir soal
∑𝑌 : Jumlah skor total
∑𝑌2 : jumlah kuadrat skor total., dan
N : banyaknya butir soal
Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi
yang dapat digunakan dibuat oleh Guilford (Suherman, hlm. 156) yang
disajikan pada tabel.
Tabel 3.2.
Interpretasi Derajat Reliabilitas
Nilai Interpretasi
𝑟11 < 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
0,20 ≤ 𝑟11 < 0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,40 ≤ 𝑟11 < 0,60 Derajat reliabilitas sedang
0,60 ≤ 𝑟11 < 0,80 Derajat reliabilitas tinggi
0,80 ≤ 𝑟11 < 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
c. Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal menunjukkan kepada kemampuan suatu soal
untuk membedakan antara testi yang mampu dengan testi yang tidak
mampu (Rahmat & Solehuddin, 2006, 75). Untuk mengetahui daya
pembeda (DP) suatu butir soal dapat digunakan rumus berikut.
𝐷𝑃 =𝑅𝑈 − 𝑅𝐿
𝑛
Keterangan: RU = Siswa yang mengisi benar
RL = Siswa yang mengisi salah
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = Jumlah siswa
Untuk menafsirkan hasilnya dapat digunakan kriteria berikut.
Kurang dari 0,20 : Kurang
0,20 – 0,29 : Cukup
0,30 – 0,39 : Baik
0,40 ke atas : Baik Sekali
d. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran (difficulty index) menunjukkan derajat kesulitan
suatu soal untuk diselesaikan oleh siswa. secara empiris, suatu soal
dikatakan sukar jika sebagian besar testi gagal menyelesaikannya;
sebalikanya dikatakan mudah jika sebagian besar testi mampu
menyelesaikannya. (Rahmat & Solehuddin, 2006, hlm 75)
Berikut adalah cara sederhana untuk menghitung tingkat
kesukaran suatu soal.
𝑇𝐾 =𝑅𝑈 + 𝑅𝐿
2𝑛
Keterangan:
RU = Jumlah testi kelompok unggul yang menjawab benar suatu soal
RL = Jumlah testi kelompok asor yang menjawab benar suatu soal
n = 27% dari selurus testi
Untuk menafsirkan hasilnya bisa menggunakan kriteria berikut :
< 0,10 = Sulit sekali
0,10 – 0,30 = Sulit
0,31 – 0,70 = Sedang
0,71 – 0,90 = Mudah
> 0,90 = Mudah sekali
e. Lembar Observasi
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi aktivitas belajar siswa dan lembar observasi aktivitas guru dalam
pembelajaran dengan menggunakan permainan sumo matematika. Lembar
observasi pada penelitian ini berbentuk pernyataan checklist yang
disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada dalam RPP.
Adapun aktivitas siswa yang diamati pada kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan permainan sumo matematika antara lain: keaktifan siswa
dalam pembelajaran, dapat bekerja sama dengan anggota kelompok,
kreativitas dalam mengerjakan tugas kelompok, inisiatif dalam mengikuti
permainan sumo matematika. Sementara itu, aktivitas guru yang diamati
adalah kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan permainan sumo matematika.
f. Angket Skala Sikap
Angket skala sikap ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang
pembelajaran dengan menggunakan permainan sumo matematika dengan
tujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah
diberikan pada kelompok eksperimen, yakni pembelajaran dengan
menggunakan permainan sumo matematika. Selain itu, skala sikap disini
dapat memperkuat asumsi bahwa permainan sumo matematika dapat
memberi kesan positif kepada siswa dalam pembelajaran matematika.
Skala sikap pada penelitian ini mengunakan skala likert, karena “skala
likert pada umumnya digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang” (Sugiyono, 2012, hlm. 134).
Skala sikap dalam penelitian ini terdiri dari 5 butir soal tertutup, yang
alternatif jawabannya sudah disediakan. Siswa hanya tinggal memilih
salah satu jawaban yang paling tepat sesuai pendapatnya. Bentuk jawaban
dalam penelitian ini menggunakan bentuk checklist dengan gradasi
jawaban positif. Adapun pilihan jawaban pertanyaan tertutup tersebut
disusun dengan empat tanggapan, meliputi Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor untuk jawaban
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.3.
Kriteria Penyekoran Skala Sikap
Bentuk Jawaban Skor Jawaban
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
6. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitan
ini adalah sebagai berikut:
1. Tes, dilakukan sebelum (pre tes) dan sesudah (post tes) pembelajaran
terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya disesuaikan dengan jadwal dari masing-masing kelas.
2. Lembar Observasi diisi oleh observer pada setiap pembelajaran
matematika berlangsung. Dalam hal ini yang menjadi observer adalah
guru kelas eksperimen yang terlibat langsung dalam pemantauan pada saat
proses pembelajaran dilakukan.
3. Angket skala sikap diberikan kepada seluruh siswa pada kelas eksperimen.
Instrument ini diberikan setelah seluruh kegiatan pembelajaran selesai
dilaksanakan.
7. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari hasil tes, skala sikap,
dan hasil observasi. Data hasil tes diperoleh dari hasil pre tes dan hasil post tes
mengenai kemampuan pemahaman matematika, data sikap diperoleh dari hasil
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
skala sikap, sedangkan untuk observasi diperoleh dari hasil pengamatan yang
dilakukan observer terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan
permainan sumo matematika yang dilakukan oleh peneliti.
Pengolahan dan analisis data tes kemampuan pemahaman matematika,
data skala sikap, dan observasi dilakukan dengan bantuan Software Statistics
Passage For The Social Science (SPSS) for windows. Adapun langkah-langkah
uji statistik yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Data Kuantitatif
Analisis dan pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan
uji statistik terhadap hasil data pre tes, post tes, dan peningkatan
kemampuan siswa (indeks gain) dari kelas eksperimen dan kelas control.
Setelah data diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis dan
mengolah data kuantitatif dengan bantuan Software Statistics Passage For
The Social Science (SPSS) for windows. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data hasil
pretes maupun postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdstribusi
normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka uji lanjutannya
dapat menggunakan statistik parametris, sebaliknya jika tidak normal
maka uji lanjutannya adalah menggunakan statistik non parametris.
Hipotesis untuk uji normalitas yaitu sebagai berikut:
H0 : skor pretes berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : skor pretes berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
Uji statistik yang digunakan adalah uji Saphiro-Wilk dengan bantuan
SPSS , dimana taraf signifikansinya (α) sebesar 0,05. Kriteria
pengujiannya adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima,
namun jika nilai signifikjansi < 0,05 maka H0 ditolak.
2) Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi dilakukan dengan maksud untuk megetahui
apakah variansi kedua kelas eksperimen dan kelas control sama atau
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbeda. Uji homogenitas dilakukan apabila pada uji normalitas diperoleh
kesimpulan bahwa data berdistribusi normal. Uji homogenitas sampel
dilakukan dengan uji F dengan uji statistik Levene’s Test.
Hipotesis untuk uji homogenitas sebagai berikut:
H0 : kelompok data skor pretes atau skor postes antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol memiliki varian sama
Ha : kelompok data skor pretes atau skor postes antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol memiliki varian berbeda
Uji statistik yang akan digunakan adalah uji Levene Statistik dengan taraf
signifikansi (α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai
signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, namun jika nilai signifikansi < 0,05
maka H0 ditolak.
3) Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Rata-rata hasil pretes dan postes pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol diuji untuk mengetahui apakah kemampuan pemahaman
matematika siswa dari kedua kelompok memiliki kemampuan yang sama
atau tidak.
Hipotesis uji perbedaan rata-rata pre tes sebagai berikut:
H0 : tidak ada perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman matematika
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ha : ada perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman matematika antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Hipotesis uji perbedaan rata-rata pos tes sebagai berikut:
H0 : kemampuan pemahaman matematika siswa yang menggunakan
permainan sumo matematika lebih baik dibandingkan dengan
kemampuan pemahaman matematika siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional.
Ha : kemampuan pemahaman matematika siswa yang menggunakan
permainan sumo matematika tidak lebih baik dibandingkan dengan
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan pemahaman matematika siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional.
Apabila kelompok data tidak berdistribusi normal, maka uji perbedaan
rata-rata menggunakan uji Man-Whitney U, sedangkan apabila uji
normalitas berdistribusi normal, maka dilakukan uji Independen Sample T
Test.
Kriteria pengambilan keputusan untuk uji perbedaan rata-rata pretes
dengan taraf signifikansi α = 5% adalah H0 diterima jika nilai signifikansi
(sig) ≥ 0,05 dan H0 ditolak jika nilai signifikansi (sig) < 0,05.
Sedangkan kriteria pengambilan keputusan untuk uji postes adalah
dengan taraf signifikansi α = 5% adalah H0 diterima jika nilai signifikansi
(sig) > 0,05 dan H0 ditolak jika nilai signifikansi (sig) < 0,05. Selain uji
signifikansi juga dapat dilakukan uji t dengan kriteria apabila t hitung >
tabel maka H0 ditolak.
4) Pengelompokkan Data
Pengelompokkan data dimaksudkan untuk mengelompokkan nilai,
baik tes awal maupun tes akhir. Nilai tersebut dikelompokkan menjadi
nilai kelompok rendah, sedang, dan tinggi. Pengelompokkan ini diambil
dari nilai tes akhir yang dibandingkan dengan nilai rata-rata dan
simpangan baku (standar deviasi) kemudian diambil keputusan bahwa
siswa termasuk ke dalam kelompok rendah, sedang, atau tinggi. Adapun
cara untuk mengelompokkan masing-masing siswa sebagai berikut :
a) Jika X < 𝑥 – Std maka X adalah kelompok rendah
b) Jika 𝑥 – Std ≤ X < 𝑥 + Std maka X adalah kelompok sedang
c) Jika X ≥ 𝑥 + Std maka X adalah kelompok tinggi
Keterangan:
X = Nilai tes akhir
𝑥 = Mean (Nilai rata–rata tes akhir)
Std = Standar Deviasi tes akhir
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Analisis Data Pengelompokkan Nilai Tes Akhir Eksperimen
Analisis ini dimaksudkan untuk menganalisis hasil tes akhir siswa
kelas eksperimen, dimana hal tersebut bertujuan untuk melihat apakah
terdapat perbedaan nilai hasil belajar masing-masing kelompok pada
kelas eksperimen. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program
Software SPSS21.0 for Windows. Setelah dibagi dalam beberapa
kelompok nilai maka dilakukan uji One Way ANOVA (Uji perbedaan
rata-rata lebih dari dua kelompok) dengan cara memasukkan data ke
dalam tabel yang terdapat dalam program Software SPSS21.0 for
Windows. Setelah didapatkan hasil maka langkah selanjutnya adalah
mencari manakah diantara ketiga kelompok tersebut yang menyebabkan
adanya perbedaan dengan menggunakan uji scheff dengan bantuan
program Software SPSS21.0 for Windows.
6) Perhitungan Gain Ternormalisasi
Perhitungan gain ternormalisasi dilakukan untuk mengetahui
peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah pembelajaran. Adapun
perhitungan gain ternormalisasi mengunakan bantuan software Ms. Excel
dengan rumus dari Melzer.
𝑔 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑥100%
Dimana skor ideal adalah 100. Dengan kriteria indeks gain seperti pada
tabel dibawah ini.
Tabel 3.4.
Interpretasi N-Gain
Skor Gain Interpretasi
g > 0,7 Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7 Sedang
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g ≤ 0,3 Rendah
b. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan skala sikap siswa.
Analisis data kualitatif dimulai dengan mengelompokkan data kedalam
kategori tertentu. Data yang diperoleh diidentifikasi terlebih dahulu
kemudian dianalisis. Selanjutnya data yang terkait dengan tujuan
keperluan tertentu diolah dan dikualifikasikan seperlunya untuk
menghasilkan suatu kesimpulan.
1) Analisis Data Hasil Observasi
Data observasi disajikan dalam bentuk tabel guna memudahkan dalam
membaca data. Selanjutnya dianalisis secara deskripsi untuk mengetahui
aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung apakah
dilaksanakan dengan baik atau tidak.
2) Analisis Data Skala Sikap
Hal pertama yang dapat dilakukan dalam analisis data kualitatif berupa
skala sikap adalah dengan menghitung presentase jawaban dari sikap siswa
terhadap setiap butir pernyataan di dalam angket. Adapun rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a) Setelah pelaksanaan uji tes akhir, siswa langsung diberikan
seperangkat tes skala sikap.
b) Setiap butir skala sikap yang terkumpul kemudian rerata jumlah siswa
yang menjawab SS, S, TS, atau STS dihitung, cara ini bertujuan untuk
mengungkap kecendrungan pilihan siswa secara umum.
c) Tingkat persetujuan siswa untuk masing-masing item dihitung. Data ini
akan mengungkapkan kecendrungan persetujuan siswa secara umum.
Cara menentukan tingkat persetujuan adalah sebagai berikut (Riduwan,
2006, hlm. 40):
Tingkat persetujuan = 4𝑛1+3𝑛2+2𝑛2+𝑛4
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
Asti Khotimah,2015 PENGARUH PERMAINAN SUMO MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA PADA KONSEP PERKALIAN BILANGAN ASLI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n1= banyaknya siswa yang menjawab skor 4
n2 = banyaknya siswa yang menjawab skor 3
n3= banyaknya siswa yang menjawab skor 2
n4= banyaknya siswa yang menjawab skor 1
d) Data hasil angket ini kemudian dibuat bentuk persentase untuk
mengetahui frekuensi masing-masing alternatif jawaban yang diberikan.
Dalam pengolahan data, digunakan rumus perhitungan sebagai berikut:
P = 4𝑛1+3𝑛2+2𝑛3+𝑛4
𝑆𝑘𝑜𝑟𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥 100%
Keterangan:
P=Persentase jawaban
n1 = banyaknya siswa yang menjawab skor 4
n2 = banyaknya siswa yang menjawab skor 3
n3 = banyaknya siswa yang menjawab skor 2
n4 = banyaknya siswa yang menjawab skor 1
Skor Ideal = jumlah responden x skor maksimal=27 x 4= 108
Kemudian ditafsirkan kedalam kriteria interpretasi skor. Berikut
merupakan kriteria interpretasi skor (Riduwan, 2006 , hlm. 41) :
Tabel 3.5
Kriteria Persentase Skala Sikap
Persentase Kriteria
0% - 20% Sangat lemah
21% - 40% Lemah
41% - 60% Cukup
61% - 80% Kuat
81% - 100% Sangat kuat