Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian,
yaitu mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan
masalah melalui cara-cara ilmiah sesuai dengan prosedur penelitian. Hal ini
dijelaskan Nazir (2003: 44) bahwa : ”sudah terang metode yang dipilih
berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan”.
Selanjutnya Sugiyono (2010: 3) menjelaskan bahwa: “Metode adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan data yang diperoleh melalui tes (agility, juggling, dan dribbling). Menurut
Sugiyono (2010: 11) “Metode deskriptif adalah “Penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel, atau lebih (independen)
tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.
Nazir (2003:54) menyatakan bahwa sebagai berikut : “Metode deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,
suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.”
Pemilihan metode deskriptif didasarkan pada penilaian bahwa metode
tersebut dapat menggambarkan fenomena yang terjadi yaitu masalah dribbling,
juggling, dan agilitas mahasiswa UKM Sepakbola UPI. Metode deskriptif dan
teknik tes merupakan rangkaian kegiatan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu
hal atau masalah sehingga diperoleh hasil yang akan menegaskan hubungan
variabel-variabel yang diselidiki.
B. Desain penelitian
Desain penelitian yang peneliti susun berdasarkan tujuan penelitian. Desain
penelitian disusun berdasarkan kaidah-kaidah dalam prosedur penelitian.
24
Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Desain
Alur penelitian :
Gambar 3.1
Komponen dan Proses Penelitian Kuantitatif
Sumber: Diadaptasi dari Sugiyono ( 2010:49)
1. Studi pendahuluan, merupakan proses awal penelitian yaitu dengan
melakukan merumuskan masalah dribbling sesuai dengan konsep atau
teori yang seharusnya kemudian menelaah masalah yang mempengaruhi
dribbling yaitu agility dan juggling sesuai dengan fakta di lapangan.
2. Menyusun teori yang akan dijadikan dasar untuk menjelaskan fenomena
yang terjadi pada mahasiswa UKM sepakbola UPI.
Y Keterangan :
= Juggling
= Agility
Y = Dribbling
Populasi dan
sampel Pengembangan Instrumen ( tes juggling, agility dan
dribbling)
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Kesimpulan dan Saran
Rumusan
Masalah Landasan
Teori
25
Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pengumpulan data dengan memberikan sejumlah tes agility, tes juggling
dan, tes dribbling dengan menggunakan alat tes yang telah valid dan
reliabel untuk digunakan sesuai dengan karakteristik populasi yaitu
mahasiswa anggota UKM Sepakbola UPI.
4. Data yang dibutuhkan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.
5. Dari data-data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan, apakah sesuai
dengan masalah yang diteliti atau tidak.
6. Melakukan telaah kembali apakah hasil penelitian sesuai dengan teori,
masalah yang ada serta apakah data telah dikumpulkan dengan cara yang
sesuai dengan metode ilmiah.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sumber data penelitian yang dipilih sesuai dengan masalah
penelitian. Jumlah populasi ditentukan berdasarkan representasi dan kemampuan
peneliti baik dari sisi biaya, waktu dan tujuan penelitian. Populasi menurut
Sugiyono (2010: 115) yaitu ”wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan di tarik kesimpulannya”. Menurut Furqon (2009: 146) ”populasi
dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek atau keadaan yang paling tidak
memiliki satu karakteristik yang sama”. Berdasarkan pendapat para ahli di atas
peneliti mengambil kesimpulan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah
sekelompok mahasiswa yang merupakan anggota UKM aktif Sepakbola UPI pada
tahun 2013.
Dalam penelitian dengan jumlah populasi besar, sampel representatif
digunakan karena keterbatasan waktu, biaya, dan kesempatan. Sugiyono, (2010:
118) menjelaskan bahwa : ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Menentukan jumlah sampel dilakukan
berdasarkan suatu teknik tertentu. Arikunto (2002: 112) menjelaskan bahwa :
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
26
Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya, bila jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau
20-25% atau lebih”.
Berdasarkan penjelasan para ahli di atas maka, populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah anggota UKM sepakbola UPI berjumlah 28
mahasiswa. Anggota UKM seluruhnya bersedia dijadikan sampel. Peneliti
mengambil semua populasi sebagai sampel karena jumlah populasi relatif kecil.
Penelitian ini disebut penelitian jenuh atau sensus karena seluruh populasi
dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel dengan total jenuh apabila seluruh
populasi dijadikan sampel karena populasi kurang dari 100. Sugiyono (2010: 124)
menyatakan bahwa ”sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi”.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan adalah dengan tes yang diberikan kepada sampel
sesuai dengan tujuan test yang dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan penelitian dan menguji hipotesis. Tes menjadi alat utama
pengukuran agility, juggling, dan dribbling anggota sepakbola UPI. Nurhasan
(2007: 5) mengemukakan sebagai berikut :
Pengukuran adalah proses pengumpulan data/ informasi dari suatu obyek
tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur. Alat ukur ini
berupa a) Tes dalam bentuk-bentuk pertanyaan, b) Tes dalam bentuk
psikomotor, c) Berupa skala sikap dan berupa alat ukur yang bersifat standar
misalnya ukuran meter, berat, ukuran suhu derajat Fahrenheit ( F), derajat
Celcius ( C).
1. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah :
a. Tes Kemampuan Juggling
Tes kemampuan juggling dikembangkan oleh pemain sepak bola terkenal
Bobby Charlton yang dikutip Danny Mielke (2007: 17). Tujuan tes adalah
menjaga bola tetap di udara selama satu menit. Alat-alat yang digunakan adalah
bola, stopwatch dan alat tulis. Tes ini mempunyai reliabilitas sebesar 0,55 dan
validitas sebesar 0,755. Alat yang digunakan adalah seperti yang tertera pada
halaman 27.
27
Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bola sepak sebanyak 3 buah
Stopwatch
Alat Tulis
Pelaksanaan
Tester melakukan gerakan juggling kaki selama satu menit tanpa
bola jatuh ke tanah.
Skor
Nilai diberikan berdasarkan lamanya waktu dalam satu menit tester
dapat mempertahankan bola tetap di udara.
b. Agility tes (Ilinois) 10x 5 meter
Tes Ilinois bertujuan untuk mengukur agility (kelincahan) para anggota UKM
dan sebagai alat ukur untuk melihat perkembangan agility. Untuk melakukan tes
ini diperlukan :
Area lapangan yang luasnya 400 meter
8 cone (tanda berbentuk kerucut).
Stopwatch.
Seorang asisten.
Prosedur pelaksanaannya adalah :
Tandai area lapangan dengan luas 10 x 5 meter, kemudian letakkan 4 cone
pada setiap ujung lapangan. Ujung kiri lapangan yang terdapat sebuah
cone diberi tanda start dan ujung kanan lapangan yang terdapat sebuah
cone diberi tanda finis.
Letakkan 4 cone lainnya pada area pertengahan lapangan, dan setiap cone
jaraknya 3,3 meter.
Orang coba mulai berdiri di depan cone start, kemudian asisten
menjelaskan jalur lari yang harus dilakukan sampai finish.
Pada saat asisten memberi aba-aba “go” maka orang coba harus lari
secepat mungkin mengikuti jalur lari sampai finis, sementara asisten
menjalankan stopwatch.
28
Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selama lari, testee tidak boleh menyentuh cone.
Waktu yang ditempuh sampai finish dicatat dan dicocokkan dengan tabel
Agility Run Ratings.
Tabel 3.1
Illinois Agility Run Test
Gender Excellent Above Average Average Below Average Poor
Male <15.2 secs 15.2 – 16.1 secs 16.2 – 18.1
secs
18.2 – 18.3
secs
>18.3 secs
Female <17.0 secs 17.0 – 17.9 secs 18.0 – 21.7
secs
21.8 – 23.0
secs
>23.0 secs
Rute tes yang diberikan adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2
Rute Tes Ilinois
29
Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Tes dribbling adalah bertujuan untuk mengukur keterampilan, kelincahan,dan
kecepatan kaki dalam memainkan bola alat yang digunakan yaitu:
Bola
Stopwatch
6 buah rintangan
Tiang bendera
Gambar 3.3
Diagram Lapangan Tes Menggiring Bola
Petunjuk pelaksanaan :
Pada aba-aba “siap” testee berdiri di belakang garis start dengan bola
dalam penguasaan kakinya.
5 m
5 m
5 m
FINISH START
5 m
30
Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada aba-aba “ya”, testee mulai mengiring bola ke arah kiri melewati
rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai
dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis finis.
Salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa
menggunakan anggota badan selain kaki dimana kesalahan dan selama
itu pula stopwatch tetap berjalan.
Menggiring bola dilakukan dengan kaki kanan dan kiri bergantian atau
minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.
Gerakan dinyatakan gagal bila:
Testee mengiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki.
Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah.
Testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring
bola.
Cara menskor adalah waktu tempuh dari mulai aba-aba “ya” sampai melewati
garis finis. Waktu dicatat persepuluh detik.
2. Metode Analisa Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data terkumpul dari seluruh
sampel melalui serangkaian test juggling kaki, agility dan teknik menggiring bola.
Ditegaskan Sugioyono (2010: 207) bahwa :
Kegiatan dalam analisisi data adalah mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data dari variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan
untuk melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Peneliti menggunakan bantuan program excel untuk membantu proses
penghitungan data. Sebelum dilakukan uji hipotesa maka sebagai prasyarat
dilakukan uji distribusi normalitas dengan lilifors dan uji homogenitas terhadap
skor sampel penelitian dan dilanjutkan dengan uji parametrik. Apabila data
homogen dan berdistribusi normal maka uji hipotesisi menggunakan uji
31
Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n
xx
parametrik. Jika data tidak berdistribusi normal maka digunakan uji
nonparametrik.
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
1. Mencari nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
x = Nilai rata-rata yang dicari
= Jumlah dari
x = Skor mentah
n = Jumlah sampel
2. Simpangan Baku dengan rumus
1
2
1
n
xx
S
Keterangan:
S = Simpangan baku yang dicari
= Jumlah dari
x1 = Nilai data mentah
x = Nilai rata-rata
n = Jumlah sampel
3. Setelah menempuh langkah-langkah tadi barulah mencari T-skor dengan
rumus:
T-skor = 50 + 10
S
xx
Keterangan:
T- skor = Skor standar yang dicari
X = Skor yang diperoleh seseorang
x = Nilai rata-rata
S = Simpangan baku
Rumus-rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk
pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan untuk
32
Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n
ZZBanyaknyaZZS n........, 21
1
menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan
penelitian yang dilakukan.
Untuk memproleh skor-skor yang standar penulis menggunakan
perhitungan T-skor. Fungsi dari T-skor adalah menyetarakan dari beberapa jenis
skor yang berbeda satuan ukuran atau bobot skor menjadi skor yang baku atau
skor standar.
4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan yaitu rumus Hartley sebagai
berikut :
terkecilVariansi
terbesarVariansF
.
.
Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari F-
tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata .
5. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Sebelum
dilakukan analisis korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan penghitungan
normalitas dari setiap butir tes yang bertujuan untuk mengetahui apakah data
tersebut berdistribusi normal atau sebaliknya. Rumus yang digunakan yaitu
dengan uji kenormalan secara non parametrik atau disebut uji Liliefors.
Pengujian hipotesis nol dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pengamatan X1, X2,…….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ……., Zn
dengan mempergunakan rumus : S
xxZ
1
1
( x dan S merupakan rata-rat dan simpangan baku setiap kelompok butir
tes).
b. Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung pula F ( Zi ) = P ( Z < Zi ).
c. Selanjutnya dihitung proporsi Zi , Z2 ,………, Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z1), maka:
d. Hitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya.
33
Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Hitung harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
Sebutlah harga terbesar ini (Lo).
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka dibandingkan Lo ini
dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji
Liliefors, dengan taraf nyata = 0.05. Kriterianya adalah: tolak hipotesis
nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh dari data
pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji Liliefors. Dalam hal ini
hipotesis diterima.
7. Uji koefisien korelasi tunggal dengan skor berpasangan atau pearson product
moment karena data berbentuk interval atau ratio dengan menggunakan rumus :
2222 YYnXXn
XXXYnxyr
Keterangan:
rxy = Korelasi yang dicari
n = Jumlah Sampel
X = Jumlah X
Y = Jumlah Y
XY = Jumlah X kali Y
X2
= Jumlah X2
Y2
= Jumlah Y2
Kemudian melakukan penghitungan uji signifikansi koefisien korelasi
tunggal, menggunakan pendekatan uji-t dengan rumus:
√
√
Keterangan:
t = t hitung yang dicari
r = koefisien yang dicari
i = jumlah sampel
Pengujian statistik uji-t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat koefisien atau
hubungan dari masing-masing variabel. Dengan kriteria pengujian hipotesis
34
Yuda Muhammad Awaludin, 2013 Kontribusi Keterampilan Juggling Kaki Dan Agility Terhadap Dribbling Pada Cabang Olahraga Sepak Bola (Studi Pada UKM Sepak Bola UPI Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diterima jika . Pada taraf nyata α = 0.05 dengan dk = n-
1 dalam hal lain jika hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak.
8. Menghitung derajat hubungan tiga variabel atau koefisien korelasi multiple
dengan menggunakan rumus:
√
Keterangan :
Ry12 = Koefisien korelasi yang dicari
ry1 = Koefisien korelasi antara Y dan X1
ry2 = Koefisien korelasi antara Y dan X2
r12 = Koefisien korelasi antara X1 dan X2
Kemudian menguji signifikansi koefisiensi korelasi multiple atau ganda
dengan menggunakan pendekatan statistik uji-F dengan rumus:
Keterangan:
F = F hitung yang dicari
R = Koefisien korelasi yang dicari
K = Jumlah variable bebas
n = Jumlah sampel