21 Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Model Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research) yang mana penelitian ini
dilakukan dengan melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai
anak didiknya yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
sumber daya alam di SDN Umbul Kapuk Kecamatan Taktakan Kota
Serang.
Suharsimi (dalam Ekawarna, 2013, hlm. 4) Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) meliput tiga kata yaitu „Penelitian‟, „tindakan‟, dan „kelas‟.
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam
rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang. Tindakan adalah suatu
gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam
pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Sedangkan
kelas adalah sekelompok siswa/mahasiswa yang dalam waktu yang sama
dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang
guru/dosen yang sama.
Yusnandar dan Nur‟aeni, (2014, hlm. 6) mengemukakan bahwa
“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diidentifikasikan sebagai suatu
bentuk penelitian reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di
kelas secara lebih professional”.
Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat merefleksikan dan
mengevaluasi diri, apakah guru sudah melaksanakan tugas utamanya
secara professional sebagai pengajar serta dapat menemukan solusi atas
masalah – masalah yang muncul dalam praktek-praktek pembelajaran.
22
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart dengan
menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas.
Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Ekawarna, 2013, hlm. 20)
penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari
penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi),
dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral
selanjutnya.
Tindakan yang digunakan yaitu pembelajaran IPA pada konsep sumber
daya alam dengan menggunakan strategi kooperatif tipe bamboo dancing
di kelas IV SDN Umbul Kapuk Kecamatan Taktakan Kota Serang.
Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Ekawarna, 2013,
hlm. 13) yaitu sebagai berikut :
a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang
dilaksanakan guru demi ketercapaian tujuan pembelajaran yang
bermutu.
b. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru.
c. Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah
pembelajaran kelas agar pembelajaran bermutu.
d. Meningkatkan dan mamperkuat kemampuan guru dalam memecahkan
masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat
bagi siswa dan kelas yang diajarnya.
e. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi
pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media)
yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan
hasil pembelajaran.
f. Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara dan strategi baru dalam
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain
kemampuan inovatif guru.
23
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis
penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris
kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
Yusnandar dan Nur‟aini (2014, hlm. 9) menjelaskan bahwa manfaat
penelitian tindakan kelas (PTK) antara lain mencakup:
a. Inovasi pembelajaran
b. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan tingkat kelas
c. Peningkatan profesinalisme guru
B. Prosedur Penelitian
Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Kemmis dan Mc. Taggart. Dalam pelaksanaannya model Kemmis dan Mc.
Taggart ini dilakukan melalui beberapa tahapan siklus dalam kegiatan
pembelajarannya, yaitu Planning (Rencana), Action (Tindakan),
Observation (Pengamatan), dan Reflection (Refleksi). Model ini
menggunakan system spiral,yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang
kembali ke langkah semula. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari
permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan dalam proses
pembelajaran.
Adapun penjelasan empat komponen PTK model Kemmiis dan MC
Taggart adalah :
a. Planning (Rencana)
Rencana merupakan tahapan awal yang harus dilakukan guru
sebelum melakukan sesuatu. Pada tahap ini peneliti menjelaskna
tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana
tindakan tersebut dilakukan. dalam penyusunan rancangan ini peneliti
menentukan titik atau focus peristiwa yang perlu mendapatkan
perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah
instrument pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang
terjadi selama tindakan berlangsung
b. Action (Tindakan)
24
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tindakan adalah pelaksanaan, merupakan tahap implementasi
atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ini pelaksana guru
harus berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan.
c. Observation (Pengamatan)
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan atas
hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan / dikenakan
terhadap siswa. Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat
pelaksanaan. Semua peristiwa yang terjadi direkam agar dapat
mengetahui kekurangannya sehingga peneliti mengetahui hal-hal
yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya.
d. Reflection (Refleksi)
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan. Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria.
Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama guru dapat melakukan
revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan.
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis dan penilaian
terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat
hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah
dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui
siklus berikutnya sendiri yang meliputi : perencanaan ulang, tindakan
ulang dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.
Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan
kelas seperti yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dapat
dilihat pada gambar berikut :
25
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart
(Arikunto, 2008. Hlm. 16)
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan
Refleksi
Pengamatan
Dan seterusnya
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS I
Perencanaan
26
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.2
Alur PTK dalam Pembelajaran IPA Konsep Sumber Daya Alam
Menggunakan Pembelajaran Kooperatif metodeBamboo Dancing
(modifikasi dari model Kemmis dan M.C Taggart)
(dalam Arikunto, 2008. Hlm. 16)
OBSERVASI
Mengamati kegiatan
pembelajaran yang
dilakukan oleh guru
sesuai situasi asli.
PRA SIKLUS
REFLEKSI
Peneliti dan guru kelas menganalisis
kelamahan-kelemahan yang terjadi dalam
pembelajaran dan membuat rencana
tindakan menggunakan pembelajaran
kooperatif metode bamboo dancing pada
konsep sumber daya alam.
PERENCANAAN
Membuat RPP menggunakan pembelajaran
kooperatif metode bamboo dancingpada
konsep sumber daya alam.
SIKLUS 1
OBSERVASI
Peneliti bekerja sama dengan guru kelas untuk
mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa ketika
proses pembelajaran menggunakan pembelajaran
kooperatif metode bamboo dancingpada konsep sumber
daya alam.
TINDAKAN
Peneliti sebagai model melaksanakan KBM
dalam pembelajaran IPA menggunakan
pembelajaran kooperatif metode bamboo
dancingpada konsep sumber daya alam.
REFLEKSI
Peneliti dan guru kelas menganalisis hasil
penelitian. Apakah ada
kemajuan/perbaikan, jika hasil tindakan
belum mencapai maksimal maka
dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Dilanjutkan ke
siklus selanjutnya
27
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rencana dalam penelitian ini yaitu mulai dari pra siklus,
siklus 1, siklus 2, siklus 3, dan seterusnya sampai pembelajaraan
dianggap berhasil. Adapun rencana tindakan yang akan
dilaksanakan sebagai berikut :
1. Pra Siklus
a. Pengamatan / Observasi
Dalam hal ini, observasi yang dilakukan peneliti adalah
mengamati proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru kelas, suasana kelas, interaksi guru dan siswa,
mengamati hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA, serta
mengadakan pretest dengan memberikan soal kepada siswa.
Hasil observasi yang dilakukan peneliti digunakan sebagai
patokan untuk menentukan langkah pada tahapan tindakan
berikutnya.
b. Refleksi
Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan evaluasi
dan diskusi mengenai hasil pengamatan terhadap aktivitas
siswa dan aktivitas guru yang sudah diperoleh pada kegiatan
observasi sebelumnya, dan merencanakan tindakan atau
rencana yang akan dilakukan untuk perbaikan tindakan dengan
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif metode bamboo
dancing untuk siklus I.
2. Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus 1 sesuai dengan hasil
refleksi pada tahap pra siklus, yaitu sebagai berikut:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif metode
bamboo dancing.
28
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas
siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif metode bamboo dancing.
3) Menyiapkan soal-soal evaluasi.
b. Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan di siklus I ini, yang dilakukan
oleh peneliti adalah melakukan proses pembelajaran IPA dengan
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe bamboo
dancingsebagai upaya perbaikan, dan perubahan keadaan proses
belajar mengajar yang diharapkan. Peneliti melaksanakan
kegiatan pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I ini
disesuaikan dengan langkah-langkah strategi pembelajaran
kooperatif metode bamboo dancing, yaitu :
1. Guru menuliskan topik di papan tulis atau mengadakan
tanya jawab dengan siswa,
2. Guru membagi Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah
siswa terlalu banyak) berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang
mereka bisa berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain
adalah siswa berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang
kedua ini akan memudahkan pembentukan kelompok karena
diperlukan waktu relatif singkat,
3. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang
pertama,
4. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi
sinformasi.
5. Kemudian satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah
satu jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran
ini kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing
siswa mendapat pasangan yang baru untuk berbagi
29
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
informasi. Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai dengan
kebutuhan.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti mengamati aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kesulitan
siswa dan kekurangan apa saja yang terjadi dalam proses belajar
mengajar dengan menggunakan format observasi yang telah
dibuat sebelumnya.
d. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti dan guru mendiskusikan dan
mengevaluasihasil pembelajaran pada konsep sumber daya alam
dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif
metodebamboo dancing.Apabila keberhasilan tindakan pada
siklus I belum mencapai tujuan yang diharapkan, maka
dilanjutkan pada siklus berikutnya, sampai memperoleh hasil
yang optimal.
C. Tekhnik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, instrument atau alat pengumpul data yang
digunakan untuk memperoleh data sebagai pengolahan adalah tes dan
observasi.
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan
secara sistemtis (Arikunto, 2012, hlm. 45). Observasi digunakan untuk
mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dan kegiatan pembelajaran guru dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif metodebamboo dancing dalam pembelajaran
IPA pada konsep sumber daya alam kelas IV SDN Umbul Kapuk.
30
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengamatan atau observasi digunakan untuk mengumpulkan data
aktivitas guru dan siswa.
Tabel 3.1
Pedoman Observasi Penerapan metode Bamboo Dancing oleh Guru pada
Konsep Sumber Daya Alam
No Aspek yang dinilai Deskriptor Skor
1 2 3 4
1. apersepsi a) Membangkitkan motivasi
siswa
b) Mengembangkan konsep awal
siswa
c) Mengajukan banyak
pertanyaan-pertanyaan lisan
d) Mengaitkan konsep yang akan
dipelajari dengan kehidupan
nyata
2. Eksplorasi a) Membantu siswa untuk
menggali dan menemukan
konsep sendiri
b) Guru mempersilahkan siswa
untuk bertanya
c) Memberi pengalaman dan
penjelasan konsep
d) Melakukan tanya jawab
dengan siswa
3. Diskusi dan
penjelasan konsep
a) Mengorganisasikan siswa
dalam kelompok diskusi.
b) Membimbing siswa untuk
melakukan bamboo dancing
c) Memantau diskusi yang
dilakukan siswa secara terus-
menerus
d) Memberi penjelasan materi
4. Pengembangan
aplikasi
a) Mengembangkan materi
b) Menyimpulkan materi
pembelajaran
c) Mengevaluasi hasil belajar
d) menggunakan alat peraga
(alat bantu belajar mengajar)
Jumlah Skor
31
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Rata-rata
Tingkat penguasaan
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
4
Tingkat Penguasaan = perolehan skor
skor tertinggi (16) × 100
Kriteria Penilaian :
Nilai 4 apabila 4 descriptor yang muncul
Nilai 3 apabila 3 descriptor yang muncul
Nilai 2 apabila 2 descriptor yang muncul
Nilai 1 apabila 1 descriptor yang muncul
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
4
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
Tingkat Penguasaan = perolehan skor
skor tertinggi (16) × 100
0 – 25% = kurang
26 – 50% = cukup
51 – 75% = baik
76 – 100% = sangat baik
32
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Pedoman Observasi Aktivitas SiswaMenggunakan Pembelajaran
Koopertif Tipe Bamboo Dancing Konsep Sumber Daya Alam
No. Aspek yang di observasi
Skor
1 2 3 4
1. Menyimak prosedur pelaksanaan pembelajaran koopertif tipe
bamboo dancing
2. Siswa mengerjakan dan memikirkan jawaban dari pertanyaan
guru secara individu
3. Siswa Saling mengemukakan jawaban hasil pemikirannya
terhadap pasangan
4. Siswa memiliki tanggung jawab atas materi yang didapatnya.
5. Siswa aktif dalam pembelajaran
6. Mengajukan pertanyaan apabila terdapat perbedaan pendapat
dengan pasangan lain yang lain
7. Siswa bersemangat dalam pembelajaran
Jumlah Skor
Nilai Rata-Rata
Tingkat Penguasaan
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
7
Tingkat Penguasaan = perolehan skor
skor tertinggi (28) × 100
33
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria Penilaian :
Nilai 4 apabila 100% bagian dari aspek muncul
Nilai 3 apabila 75% bagian dari aspek muncul
Nilai 2 apabila 50% bagian dari aspek muncul
Nilai 1 apabila 25% bagian dari aspek muncul
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh
7
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
Tingkat Penguasaan = perolehan skor
skor tertinggi (28) × 100
0 – 25% = kurang
26 – 50% = cukup
51 – 75% = baik
76 – 100% = sangat baik
b. Tes
Menurut Amir Daien Indrakusuma (dalam Arikunto, 2012,
hlm. 46) Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang sistematis
dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-
keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang
boleh dikatakan tepat dan cepat.
Peneliti menggunakan teknik tes dalam penelitian ini untuk
menjawab rumusan masalah yang ke-2 yaitu meningkatkan hasil
belajar siswa melalui pembelajaran IPA konsep sumber daya alam
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing.
Tujuannya adalah untuk menjawab hipotesis yang ke-2 yaitu
34
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe bamboo
dancing maka hasil belajar siswa akan meningkat.
Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis
dalam bentuk objektif pilihan ganda terdiri dari 10 soal yang
diberikan pada setiap akhir siklus. Rentang nilai yang digunakan
adalah 0 – 100.
Kriteria penilaian nilai rata-rata :
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh siswa
Jumlah siswa× 100
0 – 25 = kurang baik
26 – 50 = cukup baik
51 – 75 = baik
76 – 100 = sangat baik
D. Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data selanjutnya data
tersebut dianalisis untuk memperoleh hasil akhir. Menurut (Arikunto,
2010, hlm. 278) langkah-langkah analisis data yang harus dilakukan yaitu:
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini, kegiatan yang dilakukan adalah mengecek
kelengkapan data yang sesuai pada pengumpulan data yaitu hasil
observasi, dokumentasi dan hasil test.
2. Tabulasi
Pada tahap tabulasi, kegiatan yang dilakukan adalah
mengidentifikasi data-data yang sudah, ada memasukan data-data
hasil observasi dan hasil tes ke dalam tabel penilaian.
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah memasukan data-data
hasil observasi dan hasil tes ke dalam tabel kemudian dihitung
dengan rumus penilaian untuk mengetahui hasil akhir yang dicapai.
35
Arini Rahmawati, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Subjek dan Lokasi Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran IPA
konsep sumber daya alam menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif tipe bamboo dancing di SDN Umbul Kapuk kelas IV
dengan jumlah 32 siswa, yang terdiri dari laki-laki 19 dan siswa
perempuan 13.
b. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di lakukan di SDNUmbul Kapuk Kecamatan
Taktakan Kota Serang. Lokasi ini dipilih oleh penelitikarena sekolah
ini terbuka dan mendorong sepenuhnya terhadap penelitian yang akan
dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran, guru wali
kelas IV di sekolah ini juga bersikap antusias dan terbuka dengan
inovasi yang akan dilakukan peneliti, serta letak sekolah yang cukup
strategis sehingga memudahkan komunikasi dan penelitian.