Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm.118), obyek penelitian adalah
variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika
penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 22 Bandung ini,
terdapat satu variabel bebas, satu variabel mediator, dan satu variabel terikat.
Adapun variabel terikat tersebut yaitu hasil belajar siswa kelas XI IPS mata
pelajaran ekonomi di SMA Negeri 22 Bandung, variabel mediatornya yaitu
motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Bandung, sedangkan
variabel bebasnya yaitu keterampilan dasar mengajar guru mata pelajaran
ekonomi di SMA Negeri 22 Bandung tersebut. Sehingga subyek yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Bandung
yang beralamat di Jalan Rajamantri Kulon No.17A, Bandung, Jawa Barat.
Penelitian yang akan dilakukan di SMA Negeri 22 Bandung ini dilaksanakan pada
Tahun Ajaran 2015/2016 Semester I.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Suryana (2010), metode penelitian adalah prosedur atau langkah-
langkah yang sistematis yang dapat digunakan dalam menemukan ilmu atau
pengetahuan yang ilmiah. Terdapat beberapa bentuk metode penelitian yang salah
satunya digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode yang
digunakandalampenelitianiniadalahmetodesurvei
eksplanatoriyaituuntukmengujihipotesis dengan menguji keefektifan variabel-
variabel yang ada dengan menggunakan data yang dikumpulkan melalui survei
pada para responden yang telah ditentukan sebelumnya sebagai subyek penelitian.
3.3 Desain Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini merupakan penelitian kuantitatif, karena
data yang diperoleh melalui penelitian ini berupa angka-angka yang akan
36
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dianalisis menggunakan statistika. Oleh karena itu, penelitian ini akan
mengumpulkan data-data hasil penelitiannya menggunakan instrumen penelitian
serta analisis data yang bersifat deskriptif atau statistik. Dalam penelitian ini juga
akan menggunakan sebuah metode yaitu metode survei eksplanatori yang
merupakan sebuah metode penelitian yang menyoroti adanya hubungan
antarvariabel dengan menggunakan kerangka pemikiran yang kemudian akan
dirumuskan menjadi suatu hipotesis.
Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.
Dan penelitian eksplanatori merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk
menemukan penjelasan tentang alasan terjadinya suatu kejadian atau gejala.
3.4 Operasional Konsep
Suharsimi Arikunto (2010, hlm.118-119) menyatakan suatu hal mengenai
variabel penelitian yaitu sebagai berikut:
Variabel adalah objek penelitian atau suatu hal yang menjadi titik
perhatian dari sebuah penelitian. Terdapat jenis variabel yang
mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi tersebut
dinamakan variabel penyebab, variabel bebas, atau independent variable
(X), sedangkan variabel akibat tersebut dinamakan variabel tidak bebas,
variabel tergantung, variabel terikat, atau dependent variable (Y).
Dalam penelitian ini secara khusus, terdapat tiga variabel yang menjadi titik
perhatian. Variabel-variabel tersebut yaitu keterampilan mengajar guru (X)
sebagai variabel bebasnya, motivasi belajar siswa (M) sebagai variabel
mediatornya, dan hasil belajar siswa (Y) sebagai variabel terikatnya. Untuk dapat
mengetahui mengenai variabel-variabel tersebut dengan lebih jelas, berikut ini
dipaparkan mengenai operasional variabel melalui sebuah tabel:
37
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel KonsepTeoritis KonsepEmpiris KonsepAnalitik SkalaPenguk
uran
Keterampilan
DasarMengaja
r Guru (X)
Keterampilandasarme
ngajar guru
merupakananggapansiswamengenaikemam
puan guru
dalaminteraksiedukati
f yang
terjadidalampembelaj
aran. (Economics
Education Analysis
Journal)
Keterampilandasarmenga
jar guru
dapatdilihatdalamketerampilan:
1. Bertanya
2. Memberipenguatan
3. Mengadakanvariasi
4. Menjelaskan
5. Membukadanmenutu
ppelajaran
6. Membimbingdiskusik
elompokkecil
7. Mengelolakelas
8. Mengajarperseoranga
n
Keterampilan-
keterampilandasar
guru yang dinilaidaripersepsi
siswa yang
diperolehmelaluia
ngket yang
disebarkebeberap
asampelpenelitian
.
Ordinal
MotivasiBelajarSiswa (M)
Motivasibelajarmerupakansuatudaya
penggerakataupendor
ong yang
dimilikiolehmanusiau
ntukmelakukansuatup
embelajaran.
(JurnalHubunganAnt
araMotivasiBelajarde
nganHasilBelajarSis
wa)
Motivasi yang terdiridari:
1. Motivasiintrinsik
(motivasi yang
berasaldaridalamdiri
pribadi)
2. Motivasiekstrinsik
(motivasi yang
berasaldariluardirises
eorang)
Motivasiintrinsikberasaldarimasalah
-
masalahbiologis.
Motivasiekstrinsi
kberasaldarilingk
ungankeluarga,
temanbermain,
danlingkunganpen
didikanatausekola
h.
Ordinal
HasilBelajarSi
swa (Y)
Hasilbelajarmerupaka
nsuatuakibatdari
proses belajardenganmenggu
nakanalatpengukuran
yang berbentuktes
yang disusun
secaraterencana.
(Nana Sudjana, 2006,
hlm.22)
Nilai yang
diperolehsiswapadamata
pelajaranEkonomi.
Data
diperolehdari
SMA Negeri 22 Bandung
berupanilaiUlanga
nHarian yang
diperolehsiswakel
as XIIPS
padamatapelajara
nEkonomi.
Interval
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi Penelitian
Suharsimi Arikunto (2010, hlm.173) mengatakan bahwa “populasi adalah
keseluruhan dari subyek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2007,
hlm.80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
38
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI IPS di SMA
Negeri 22 Kota Bandung tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 110 orang.
Populasi ini terdiri dari siswa-siswi kelas XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3.
3.5.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan bahan penelitian.
Menurut Sugiyono (2007, hlm.91) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Selain itu dijelaskan juga
mengenai sampel oleh Sugiyono (2007, hlm.91) yaitu:
Bila ada populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang terdapat pada populasi, misalnya dikarenakan keterbatasan
dana, tenaga, dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi tersebut. Kesimpulan dari sampel yang telah dipelajari
tersebut merupakan hal yang akan diberlakukan pada keseluruhan populasi,
maka sampel dari populasi yang diambil tersebut harus mampu mewakili
populasi secara keseluruhan.
Di dalam Arikunto (2010, hlm.177-185), terdapat beberapa cara
pengambilan sampel penelitian. Cara-cara tersebut yaitu:
1. Sampel random atau sampel acak, sampel campur
2. Sampel berstrata atau stratified sample
3. Sampel wilayah atau area probability sample
4. Sampel proporsi atau proportional sample, atau sampel imbangan
5. Sampel bertujuan atau purposive sample
6. Sampel kuota atau quota sample
7. Sampel kelompok atau cluster sample
8. Sampel kembar atau double sample
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik
probability sampling, yang merupakan suatu teknik sampling yang memberikan
39
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Secara penerapannya, teknik ini akan digunakan dengan cara mengambil
sampel dengan memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasinya. Adapun
rumus yang digunakan dalam menentukan sampel minimal dalam penelitian ini
adalah Rumus Slovin yaitu dengan cara berikut ini:
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan :
n : Ukuran sampel keseluruhan
N : Ukuran populasi
e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
Maka jika dihitung, sampel dari penelitian ini adalah:
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
𝑛 =110
1 + 110(0,05)2
𝑛 =110
1 + 110(0,0025)
𝑛 = 86,27
Dari perhitungan menggunakan Rumus Slovin di atas, maka sampel
minimal dalam penelitian ini adalah sebanyak 87 orang. Sampel ini akan dipilih
secara random atau acak.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan
penting yang harus dilakukan. Dalam kegiatan pengumpulan data inilah, peneliti
akan memperoleh data-data atau informasi-informasi yang akan digunakan untuk
memperoleh hasil atau kesimpulan dari penelitian. Untuk itu, dalam pengumpulan
40
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data dibutuhkan pemilihan teknik atau cara yang tepat dan sesuai dengan variabel
yang akan diteliti. Dibutuhkan sebuah alat ukur yang baik untuk dapat mengukur
variabel tersebut. Alat ukur ini biasa disebut dengan instrumen penelitian. Dalam
penelitian ini, instrumen penelitian yang akan digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Angket
Angket merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui penyebaran seperangkat pertanyaan tertulis kepada para responden
yang menjadi sampel penelitian. Angket dalam penelitian ini akan
mengumpulkan informasi akan pengukuran terhadap keterampilan mengajar
guru mata pelajaran ekonomi melalui persepsi atau penilaian siswa, serta
mengukur motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Kota
Bandung pada mata pelajaran ekonomi tersebut dengan menggunakan Skala
Likert. Skala Likert ini mempunyai lima kategori jawaban. Skala ini
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, motivasi, dan persepsi
seseorang/sekelompok orang mengenai suatu hal atau suatu gejala sosial
yang terjadi di masyarakat. Berikut ini merupakan pembobotan nilai untuk
setiap pernyataan yang terdapat di dalam angket:
Tabel 3.2
Pernyataan Bernilai Positif
Pernyataan Skor
Selalu 5
Sering 4
Kadang-Kadang 3
Pernah 2
TidakPernah 1
Tabel 3.3
Pernyataan Bernilai Negatif
Pernyataan Skor
41
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selalu 1
Sering 2
Kadang-Kadang 3
Pernah 4
TidakPernah 5
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan ini merupakan teknik pengumpulan data atau
informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang akan diteliti
dengan mempelajari buku-buku dan literatur.
3. Studi Dokumenter
Studi dokumenter ini merupakan sebuah teknik mengumpulkan data
dengan mempelajari dokumen-dokumen dan arsip-arsip seperti nilai ulangan
harian/formatif siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 22 Kota Bandung.
3.7 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
Untuk menghindari adanya data-data penelitian yang tidak sah, maka
sebelum melakukan penelitian perlu diadakan pengujian terhadap instrumen
penelitian dengan teknik-teknik sebagai berikut:
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah tingkat keakuratan alat ukur atau instrumen penelitian yang
digunakan. Teknik untuk mengukur tingkat keakuratan (validitas) instrumen
penelitian yang dalam hal ini adalah angket yaitu dengan menghitung korelasi
antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total, dengan memakai
rumus korelasi product moment sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 Σ XY − (Σ X)(Σ Y)
𝑁 Σ𝑋2 − (Σ 𝑋)2 𝑁 Σ𝑌2 − Σ 𝑌2
(Suharsimi, 2009, hlm.72)
Keterangan:
42
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan
X = skor tiap item dari tiap responden
Y = skor total dari seluruh item dari tiap responden
Σ X = jumlah skor tiap item dari seluruh responden
ΣY = jumlah skor total tiap item dari keseluruhan responden
N = jumlah responden
Suatu item dikatakan valid apabila rhitung> rtabel, sedangkan jika rhitung< rtabel,
maka item tersebut dinyatakan tidak valid dan harus dihapus dari instrumen
penelitian (Sambas Ali dan Maman A., 2009, hlm.36).
Namun selanjutnya secara khusus akan dibahas mengenai uji validitas
instrumen dalam penelitian ini. Uji validitas merupakan suatu pengujian yang
dilakukan untuk melihat kemampuan suatu instrumen penelitian dalam mengukur
suatu variabel. Dalam penelitian ini, penghitungan validitas instrumen penelitian
dilakukan dengan cara manual menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010 untuk
menguji validitas instrumen variabel keterampilan dasar mengajar guru dan
variabel motivasi belajar. Apakah terdapat instrumen-instrumen dalam penelitian
ini secara khusus untuk variabel keterampilan dasar mengajar guru dan variabel
motivasi belajar siswa yang tidak valid atau tidak layak untuk dijadikan sebagai
instrumen dalam pengumpulan data dan pengujian hubungan yang terdapat pada
variabel-variabel dalam penelitian yang akan dilakukan ini.
Untuk lebih jelasnya, penghitungan nilai validitas instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel yang disajikan berikut ini:
Tabel 3.4
Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel No. Item ri-itd t tabel Keterangan
43
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterampilan Dasar Mengajar Guru (X)
1 0,53 0,14 Valid
2 0,25 0,14 Valid
3 0,57 0,14 Valid
4 0,39 0,14 Valid
5 0,55 0,14 Valid
6 0,52 0,14 Valid
7 0,13 0,14 Tidak Valid
8 0,56 0,14 Valid
9 0,33 0,14 Valid
10 0,58 0,14 Valid
11 0,50 0,14 Valid
12 0,41 0,14 Valid
13 0,64 0,14 Valid
14 0,53 0,14 Valid
15 0,60 0,14 Valid
16 0,38 0,14 Valid
17 0,33 0,14 Valid
18 0,46 0,14 Valid
19 0,46 0,14 Valid
20 0,56 0,14 Valid
21 0,51 0,14 Valid
22 0,42 0,14 Valid
23 0,59 0,14 Valid
24 0,12 0,14 Tidak Valid
25 0,58 0,14 Valid
26 0,46 0,14 Valid
Motivasi Belajar (M)
27 0,19 0,14 Valid
28 0,29 0,14 Valid
29 0,45 0,14 Valid
30 0,44 0,14 Valid
31 0,19 0,14 Valid
32 0,30 0,14 Valid
33 0,45 0,14 Valid
34 0,40 0,14 Valid
35 0,47 0,14 Valid
36 0,58 0,14 Valid
37 0,44 0,14 Valid
38 0,57 0,14 Valid
39 0,48 0,14 Valid
40 0,62 0,14 Valid
41 0,58 0,14 Valid
42 0,36 0,14 Valid
43 0,57 0,14 Valid
44 0,17 0,14 Valid
45 0,42 0,14 Valid
46 0,35 0,14 Valid
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa
uji validitas yang telah dilakukan untuk variabel keterampilan dasar mengajar
guru (X) memiliki 24 pernyataan yang layak dijadikan sebagai instrumen
penelitian atau dinyatakan valid karena nilai r hitung > t tabel, sedangkan terdapat
dua pernyataan yang tidak valid karena nilai r hitung < t tabel yang dinyatakan
44
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak layak menjadi instrumen penelitian ini. Sehingga dua pernyataan yang tidak
valid tersebut akan dibuang dari instrumen penelitian ini. Kemudian untuk
variabel motivasi belajar (M) terdapat 20 pernyataan yang valid dan dinyatakan
layak menjadi instrumen penelitian karena memiliki nilai r hitung > t tabel yang
bernilai 0,14.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan suatu tes yang dilakukan untuk mengukur tingkat
ketepatan sebuah kuesioner. Untuk mengukur reliabilitas suatu instrumen tersebut
dapat menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
𝑟11 = 𝑛
𝑛 − 1 (
1 − Σ𝜎𝑖2
𝜎𝑖2)
(Suharsimi, 2009, hlm.109)
Keterangan:
r11 = reabilitas yang dicari
Σσi2 = jumlah varians skor tiap item
σi2 = varians total
Suatu item dikatakan reliabel jika rhitung> rtabel, sedangkan jika rhitung< rtabel,
maka item dinyatakan tidak reliabel (Sambas Ali dan Maman A., 2009, hlm.109).
Untuk itu, dalam penelitian ini juga dilakukan uji reliabilitas untuk
mengetahui tingkat ketepatan suatu instrumen penelitian. Uji reliabilitas
instrumen penelitian ini dilakukan secara manual dengan bantuan Microsoft Excel
2010. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen penelitian
ini dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.5
Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
45
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Cα ≥ 0,70 Ketentuan Keputusan
Keterampilan Dasar Mengajar Guru (X) 0,91 0,70
r hitung > 0,70
dengan α = 0,05
Reliabel
Motivasi Belajar (M) 0,84 Reliabel
Sumber : Lampiran 5
Data yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji
reliabilitas untuk dua variabel dalam penelitian ini dinyatakan memiliki
reliabilitas yang baik karena hasil perhitungan masing-masing variabelnya > 0,70
dengan uraian variabel keterampilan dasar mengajar guru (X) sebesar 0,91 dan
variabel motivasi belajar (M) sebesar 0,84. Maka dari itu, dapat disimpulkan
bahwa instrumen penelitian ini memiliki keajegan dan ketepatan yang baik.
3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.8.1 Uji Asumsi
3.8.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini diadakan untuk melihat dan menguji distribusi
data bersifat normal atau tidak. Hal ini dinilai penting karena akan
menentukan jenis statistika yang akan digunakan. Apabila data berdistribusi
secara normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik.
Uji normalitas yang akan digunakan adalah melalui metode uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov. Menurut Sugiyono (2008:118), data diindikasi
berdistribusi secara normal jika nilai probabilitasnya > 0,05. Sedangkan
data diindikasi berdistribusi secara tidak normal jika nilai probabilitasnya ≤
0,05.
3.8.1.2 Uji Linearitas
Uji linearitas ini dilakukan untuk melihat hubungan linear yang
terdapat di antara variabel keterampilan dasar mengajar guru terhadap
variabel hasil belajar, variabel keterampilan dasar mengajar guru terhadap
variabel motivasi, dan variabel motivasi dengan variabel hasil belajar.
Hubungan linear yang terdapat pada variabel-variabel tersebut akan
menunjukkan apabila terdapat suatu perubahan yang terjadi pada suatu
46
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel, maka akan diikuti oleh variabel lainnya dengan membentuk suatu
garis yang linear.
Hubungan pada variabel-variabel ini dapat dikatakan linear apabila
terdapat kesamaan variabel, baik dalam hal penurunan maupun dalam hal
peningkatan yang terjadi pada masing-masing variabel tersebut.
3.8.2 Uji Korelasi
Uji korelasi dilakukan untuk menguji adanya hubungan dari dua variabel
atau lebih. Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini akan ditentukan oleh
hasil dari uji normalitas dan uji linearitas yang dilakukan sebelumnya. Apabila
data berdistribusi secara normal dan linear, maka uji korelasi dilakukan
menggunakan uji korelasi product moment Pearson. Sedangkan apabila data
berdistribusi secara tidak normal dan tidak linear, maka uji korelasi dilakukan
dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman. Setelah dilakukan uji korelasi,
maka untuk menginterpretasikan hubungan yang terdapat pada variabel-variabel
dalam penelitian ini membutuhkan panduan dalam menginterpretasikan koefisien
korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.6
Interpretasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Arikunto, 2010
3.8.3 Uji Signifikansi
Menurut Sugiyono (2008, hlm.120), uji signifikansi ini dilakukan untuk
menguji hubungan yang terdapat pada variabel-variabel dalam penelitian ini dapat
berlaku untuk seluruh populasi atau tidak. Uji signifikansi dalam penelitian ini
dilakukan dengan mengonsultasikan angka Sig. dengan tingkat kesalahan α =
47
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,05.Apabila nilai Sig. dari hubungan variabel-variabel tersebut < 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi variabel-variabel tersebut signifikan.
Dalam uji signifikansi ini juga dilihat nilai probabilitasnya, apabila nilai
probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan apabila nilai probabilitasnya
≤ 0,05 maka H0 ditolak.
3.8.4 UjiDeteksi Pengaruh Mediasi
Dalam penelitian ini terdapat variabel mediator yaitu variabel motivasi yang
menjadi perantara dalam hubungan pengaruh variabel bebas dan variabel terikat.
Suatu variabel dapat dikatakan sebagai variabel mediator apabila variabel tersebut
memiliki pengaruh di dalam hubungan pengaruh variabel bebas dan variabel
terikat. Dalam penelitian ini, variabel independen atau bebasnya adalah
keterampilan dasar mengajar guru (X), variabel mediatornya adalah motivasi
belajar siswa (M), dan variabel dependen atau terikatnya adalah hasil belajar
siswa (Y). Uji hipotesis yang dilakukan adalah dengan menggunakan prosedur
causal steps yang dikembangkan oleh Baron dan Kenny (dalam Imam Ghozali,
2011, hlm.249). Dalam penelitian ini, terdapat tiga persamaan regresi yaitu:
1. Persamaan regresi sederhana variabel mediator (M) pada variabel
independen (X).
2. Persamaan regresi sederhana variabel dependen (Y) pada variabel
independen (X).
3. Persamaan regresi berganda variabel dependen (Y) pada variabel
independen (X) dan variabel mediator (M).
Setelah dilakukan estimasi terhadap ketiga persamaan regresi tersebut,
terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar mediasi ini tercapai.
Persyaratan-persyaratan tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Variabel independen harus secara signifikan mempengaruhi variabel
mediator.
2. Variabel independen harus secara signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
48
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Variabel mediator harus secara signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
Mediasi dapat dikatakan terjadi apabila pengaruh variabel mediator terhadap
variabel dependen lebih rendah saat diuji dalam persamaan regresi ketiga
dibandingkan saat diuji dalam persamaan regresi kedua. Selain melalui prosedur
causal steps, menurut Imam Ghozali (2011, hlm.248) pengujian hipotesis ini
dilakukan melalui mediasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Sobel
(Sobel Test) yang dikembangkan oleh Sobel pada tahun 1982 dengan menguji
kekuatan pengaruh tidak langsung variabel bebas terhadap variabel terikat melalui
variabel mediator. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dapat dihitung
dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur M Y (b) atau ab. Jadi
koefisien ab = (c – c’), dimana c adalah koefisien pengaruh X terhadap Y tanpa
mengontrol M dan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y dengan mengontrol
M. Gambaran hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui
variabel mediator yang terjalin dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber: Imam Ghozali (2011)
Gambar 3.1
Hubungan Antara Variabel Independen dan Variabel Dependen
dengan Pengaruh Variabel Mediator
Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, sedangkan Sab
merupakan besarnya standar error tidak langsung (indirrect effect). Sab dihitung
dengan rumus:
𝑆𝑎𝑏 = 𝑏2𝑆𝑎2 + 𝑎2𝑆𝑏2 + 𝑆𝑎2𝑆𝑏2
Keterangan:
Variabel Mediator
Variabel Independen Variabel Dependen
a(sa)
c’
b(sb)
49
Huzella Beatrik Sinaga PENGARUH KETERAMILAN DASAR MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIASI MOTIVASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sab : standar error tidak langsung
a : koefisien regresi tidak terstandar yang menggambarkan pengaruh X
terhadap M
b : koefisien regresi tidak terstandar yang menggambarkan pengaruh M
terhadap Y
Sa : standar error dari koefisien a
Sb : standar error dari koefisien b
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, perlu dihitung nilai t
dari koefisien ab dengan rumus:
𝑡 =𝑎𝑏
𝑆𝑎𝑏
Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel. Jika thitung lebih besar dari ttabel,
maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi.