17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen
true. Dikatakan true experimental ( eksperimen yang betul- betul) karena dalam design ini
peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.
Penelitian eksperimen dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang
akibat dari adanya suatu treatment atau perlakuan. Tujuan dari penelitian eksperimental
adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan
sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada
beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.
Percobaan-percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis serta untuk menemukan
hubungan-hubungan kausal yang baru. Eksperimentasi atau percobaan hanya merupakan
penemuan suatu akhir atau tujuan yang diinginkan dalam penelitian.
Untuk memperjelas teknik penelitian yang digunakan, maka dapat digambarkan rancangan
penelitian sebagai berikut :
Desain eksperimen dalam penelitian ini digunakan bentuk design Pretest- Posttest
Control Group design. (Sugiyono,2010)
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R). kemudian
diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O4). Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok
eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
R = Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa yang diambil secara random.
R 𝑶𝟏 X 𝑶𝟐 𝑶𝟑
R 𝑶𝟒 𝑶𝟓 𝑶𝟔
18
O1&O4 = Kedua kelompok tersebut diberi pre tes untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
O2 = Hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran Numbered Head Together.
𝑂5 = Hasil belajar dari tes kelompok kontrol yang tidak diberi pembelajaran dengan model
pembelajaran Numbered Head Together.
𝑂3 = Hasil Keaktifan Kelas Eksperimen
𝑂6 = Hasil Keaktifan Kelas kontrol
X = Perlakuan kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan, yaitu
pembelajaran dengan model pembelajaran Numbered Head Together, sedangkan
kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak dengan
model pembelajaran Numbered Head Together.
Tahap- tahap penelitian eksperimen yaitu:
1. Menentukan subyek penelitian.
2. Menentukan kelompok eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran
Numbered Head Together dan kelompok kontrol dengan menerapkan metode
ceramah.
3. Menyusun Kisi- kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretest dan posttest.
4. Mengujicobakan instrumen dan tindakan pada kelas uji coba yaitu menganalisis data
hasil pretest dan post tets untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel.
5. Memberikan pretest pada kelompok eksperimen di SD Negeri 2 Wonoroto dan
kelompok kontrol di SD Negeri 1 Wonoroto.
6. Menganalisis hasil pretest yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri 2 Wonoroto dan
kelas IV SD Negeri 1 Wonoroto untuk mengetahui apakah kedua kelompok tidak ada
perbedaan yang signifikan atau homogen.
7. Menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together untuk kelas eksperimen
dan menerapkan metode ceramah pada kelas kontrol.
8. Memberikan posttest yang sama pada kelompok kontrol dan eksperimen di akhir
pembelajaran.
9. Data- data yang diperoleh dianalisis dengan statistik yang sesuai.
19
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di dua SD yaitu SD Negeri 1 Wonoroto dan SD Negeri 2
Wonoroto, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo pada semester II tahun
pelajaran 2011/2012.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2012 dan
dilakukan secara bertahap.
Adapun tahapannya meliputi :
a. Tahap persiapan
Tahap ini mencakup temuan masalah, pemilihan judul, pembuatan proposal,
pembuatan instrument, permohonan izin serta survey disekolah yang direncanakan
sebagai tempat penelitian.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah yang meliputi uji
coba instrumen dan pengambilan data.
c. Tahap penyusunan
Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta
persiapan ujian.
Prosedur rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Membuat kisi-kisi tes.
Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang ada.
Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang yang berbentuk pilihan ganda.
Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui
validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal.
Memberikan pre tes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam ekperimen ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2
Wonoroto dengan jumlah siswa 21 dan siswa kelas IV SD Negeri 1 Wonoroto dengan
jumlah siswa 22.
Pengambilan subyek penelitian atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yaitu
memilih dua kelas yang memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata pelajaran
matematika dengan cara uji homogenitas.
20
3.4 Variabel Penelitian
Berdasarkan judul yang dibuat oleh peneliti serta rumusan masalah , maka
peneliti merumuskan variabel penelitiannya adalah :
Variabel Independen / bebas ( X ) : Model pembelajaran Numbered Head Together
Variabel Dependen / terikat ( Y ) : Y1= keaktifan siswa
Y2= Hasil belajar siswa
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subyek atau objek yang akan
dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri
1 dan 2 Wonoroto Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2011/
2012.
3.5.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti (Duwi Priyatno, 2010).
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan
dengan populasi. Sampel yang digunakan adalah 2 kelas, yaitu yaitu kelas IV SD Negeri 2
Wonoroto sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD Negeri 1 Wonoroto sebagai kelas
kontrol.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti
menggunakan teknik observasi, tes dan sampel.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
3.6.2.1 Observasi
Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan teknik
observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui
pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap pertemuan.
Lembar observasi terdiri dari lembar observasi keaktifan siswa dan lembar observasi saat
guru mengajar dengan model pembelajaran Numberd Head Together. Observasi
dilakukan di kelas IV Semester II SD Negeri 2 Wonoroto Semester 2 Tahun Pelajaran
2011/2012.
21
1. Kisi- kisi lembar observasi guru
Tabel 3.2
Kisi- Kisi Observasi Model Pembelajaran Numbered Head Together
No Aspek Indikator Nomor
I Pra Pembelajaran 1. Kesiapan guru dalam
menyiapkan ruang, alat,
dan media pembelajaran
2. Mengatur tempat duduk
siswa
1 2
II Kegiatan Awal 1. Guru membuka pelajaran
dan memberikan apersepsi
dan motivasi kepada siswa
1
2. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
2
3. Menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran
menggunakan Model
Pembelajaran Numbered Head
Together.
3
III Kegiatan Inti 1. Membagi siswa kedalam
beberapa kelompok
1
2. Jumlah anggota kelompok
3 orang
2
3. Membagikan topi
bernomor kepada setiap
siswa
3
4. Membagikan nama pada
setiap kelompok.
4
5. Membagikan LKS kepada 5
22
setiap kelompok
6. Pertanyaan yang
diberikan sesuai dengan
nomor kepala siswa
6
7. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
berdiskusi
7
8. Mengawasi dan
memonitor proses
pembelajaran
8
9. Membahas hasil diskusi
dengan menunjuk satu
nomor kepala untuk
mempresentasikan hasil
diskusi secara acak
hingga semua nomor
terpanggil
9
10. Guru bersama siswa
menyimpulkan jawaban
akhir dari semua
pertanyaan.
10
11. Bertanya jawab tentang
materi yang belum
dipahami siswa.
11
IV Kegiatan Akhir 1. Guru meminta siswa
mempelajari materi berikutnya
1
23
dan memberi pekerjaan rumah
2. Menutup pelajaran 2
Skoring
Skor tertinggi : 5 x 18 = 90
Skor terendah : 1x 18 = 18
Interval
= jumlah skor max - jumlah skor min
Jumlah kriteria
= 90-18
5
= 14,4
Rentang Nilai:
75,6 ≤ x ≤ 90 = A (Sangat Baik)
61,2 ≤ x≤ 75,6 = B (Baik)
46,8 ≤ x ≤ 61,2 = C (Cukup)
32,4 ≤ x ≤ 46,8 = D (Kurang)
18 ≤ x≤ 32,4 = E (Sangat Kurang)
Pengisian lembar observasi mengajar guru diisi oleh teman sejawat selama guru
kelas IV melakukan proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran
Numbered Head Together.
2. Kisi- kisi lembar observasi keaktifan siswa
Untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran matematika
materi sifat- sifat bangun ruang sederhana aspek yang digunakan dalam lembar observasi
keaktifan siswa adalah aspek menurut Dierich dalam (Sardiman, 2011), yang terdiri dari :
a. Kegiatan visual : seperti membaca , melihat gambar, mengamati eksperimen,
demonstrasi
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu tujuan, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : seperti mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok.
27
d. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti menulis cerita, menulis laporan, menulis
karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket
e. Kegiatan-kegiatan mengambar : seperti menggambar, membuat grafik, chart, diagram,
peta dan pola.
f. Kegiatan mental : seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah,
menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
g. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-
lain.
Sistem skoring dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari
empat jawaban alternatif . Empat jawaban itu yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak
sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS). Untuk pernyataan positif skala yang
digunakan adalah 4, 3, 2, dan 1 sedangkan untuk penyataan negatif 1, 2, 3, dan 4.
Tabel 3.3
Kisi- Kisi Keaktifan Siswa
Aspek Keaktifan
No Item
1. Kegiatan visual : seperti membaca,
melihat, mengamati eksperimen,
demonstrasi.
1*, 9, 17, 25,
2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti
mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu tujuan, mengajukan
pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, wawancara,
diskusi dan interupsi.
2, 10, 13, 18*, 32, 33, 36.
3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan :
seperti mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan dan diskusi
kelompok.
3*, 11, 16, 19*, 34.
28
4. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti
menulis cerita, menulis laporan, menulis
karangan, membuat rangkuman,
mengerjakan tes dan mengisi angket.
4*, 12*, 20*, 35*.
5. Kegiatan-kegiatan mengambar : seperti
menggambar, membuat grafik, chart,
diagram, peta dan pola.
5*, 21*, 29,
6. Kegiatan-kegiatan metrik : seperti
menyiapkan alat-alat percobaan,
melakukan percobaan.
6*, 14, 22*, 30, 37.
7. Kegiatan mental : seperti merenungkan,
mengingatkan, memecahkan masalah,
menganalisa faktor-faktor, melihat
hubungan-hubungan, dan membuat
keputusan.
7*, 15, 23*, 31,
8. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti
minat, membedakan, berani, tenang, dan
lain-lain.
8*, 24*, 26, 27, 28, 38*.
Ket:
*= item yang gugur
Tabel 3.4
Kisi- kisi lembar observasi keaktifan siswa setelah disaring item yang gugur
Aspek Keaktifan
No Item Jumlah
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
1. Kegiatan visual : seperti
membaca, melihat,
mengamati eksperimen,
demonstrasi.
2, 9 2
2. Kegiatan-kegiatan lisan
(oral) : seperti
mengemukakan suatu fakta
atau prinsip,
menghubungkan suatu
1
3, 5, 6, 14, 16 6
29
tujuan, mengajukan
pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat,
wawancara, diskusi dan
interupsi.
3. Kegiatan-kegiatan
mendengarkan : seperti
mendengarkan penyajian
bahan, mendengarkan
percakapan dan diskusi
kelompok.
15 4, 11, 3
4. Kegiatan-kegiatan
menulis : seperti menulis
cerita, menulis laporan,
menulis karangan,
membuat rangkuman,
mengerjakan tes dan
mengisi angket.
12 1
5. Kegiatan-kegiatan
mengambar : seperti
menggambar, membuat
grafik, chart, diagram, peta
dan pola.
13 1
6. Kegiatan mental : seperti
merenungkan,
mengingatkan,
memecahkan masalah,
menganalisa faktor-faktor,
melihat hubungan-
hubungan, dan membuat
keputusan.
7 1
7. Kegiatan-kegiatan
emosional : seperti minat,
membedakan, berani,
tenang, dan lain-lain.
17 8, 10, 18 4
Skoring:
Skor tertinggi = 4 X jumlah soal
27
Skor terendah = 1 X jumlah soal
Interval:
= nilai max – nilai min
Banyaknya kriteria
= 72−18
5
= 10,8
Rentang Nilai:
61,2 ≤ x ≤ 72 : Sangat Tinggi
50,4 ≤ x < 61,2 : Tinggi
39,6 ≤ x < 50,4 :Sedang
28,8 ≤ x < 39,6 :Rendah
18 ≤ x < 28,8 : Sangat rendah
3.6.2.2 Tes
Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pre test untuk mengetahui keadaan awal
siswa kelas IV sebelum diberi perlakuan. Selanjutnya diadakan post test untuk mengetahui
keberhasilan siswa setelah diberi perlakuan.
Tabel 3.5
Kisi-kisi soal pre test Matematika kelas IV
Tahun 2011/2012
Standar
Komptensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Ajar Indikator
Jenis
Soal
Nomor
Soal
5. Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah.
5.1 Menyederhanakan dan mengurutkan pecahan
Operasi
Hitung
Bilangan
Pecahan
o Mengenal berbagai bentuk pecahan
Pilihan
Ganda
1, 11,
19, 26
o Menyeder
hanakan
pecahan
4*, 14*, 16,
21*,
24*, 25, 27
28
o Mengurutkan pecahan
2*, 3,
5*, 6*,
7*, 8,
9,10*,
13*, 15,
17, 18*
20, 22
23*,24*
30
Ket:
*= item yang gugur
Tabel 3.6
Kisi- Kisi Soal Post Test Matematika
Tahun Pelajaran 2011/2012
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal
8. Memahami sifat
bangun ruang
sederhana dan
hubungan antar
bangun datar.
8.1 Menentukan
sifat- sifat bangun
ruang sederhana
1. Menyebutkan
sifat- sifat bangun
ruang balok.
1, 2, 4*, 5*, 9, 12*,
16*, 31*, 42.
2. Menyebutkan
sifat- sifat bangun
ruang kubus.
2, 3, 6, 21*, 22*,
24, 32*, 37, 43,
44*.
3. Menyebutkan
sifat- sifat bangun
ruang tabung.
8, 10, 11*, 14, 17*,
19*, 23*, 33*, 34,
35*,
29
4. Menyebutkan
sifat- sifat bangun
ruang kerucut.
7, 15, 20, 25, 28,
30*. 36, 38, 40, 41
5. Menyebutkan
sifat- sifat bangun
ruang bola
13*, 18*, 26, 27,
29, 39, 45
Jumlah Soal 45
Ket:
*= item yang gugur
3.7 Instrument Penelitian
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunujukkan tingkat- tingkat kevalidan suatu
instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Cara pengolahan data uji validitas dan reliabilitas dari SPSS yaitu:
Analyze- scale- Reliability Analysis
Kriteria untuk menentukan validitas dengan menggunakan pedoman dari Ali (pedoman
skripsi S1 PGSD UKSW, 2009) dengan koefisien kelas sebagai berikut:
0,00- 0,20: dianggap tidak ada validitas
0,21- 0,40: validitas rendah
0,41- 0,60: validitas sedang
0,81- 1,00: validitas sempurna
Untuk menguji kevalidan soal tersebut, maka peneliti mengujicobakan soal
tersebut di SD Negeri 1 Banyukembar kelas IV. Uji validitas soal tersebut dibantu dengan
SPSS 16 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada
corrected item total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total
item nilai.
3.7.2 Uji Reliabilitas
30
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator- indikator sebuah
variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing- masing indikator
itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Uji reliabilitas dimaksudkan
untuk melihat konsistensi instrumen. Uji reliabilitas dilakukan oleh SPPs 16, 0.
Tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan
Mallery, (pedoman skripsi S1 PGSD UKSW, 2009) sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Uji reliabilitas ditentukan oleh besarnya Cronbranch’s Alpha.
3.7.3 Taraf Kesukaran
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana):
I = B
N
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal.
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban soal yang dimaksudkan.
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal
tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut.
Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:
0 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 – 0,70 = soal kategori sedang
0,71 – 1,00 = soal kategori mudah
Berikut tabel tingkat kesukaran soal pre test dan post test
Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Soal Pre Test
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Tingkat
Kesukaran
Nomor
Soal
5. 5.1 1. Mengenal Mudah= 1
31
Melakukan
operasi hitung
pecahan dalam
pemecahan
masalah.
Menyederhanakan
dan mengurutkan
pecahan
berbagai bentuk
pecahan
0,71- 1,00
Sedang=
0,31- 0,70
5,9, 13
2. Menyederhana-kan pecahan
Sedang=
0,31- 0,70
12, 14
Sulit= 0- 0,30 7
3. Mengurutkan
pecahan
Mudah=
0,71- 1,00
15
Sedang=
0,31- 0,70
2, 4, 6,
8,10,
11
Sulit= 0-0,30 3
Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa dari 15 soal pre test terdapat 2 soal
pada kategori mudah, 11 soal pada kategori sedang, 2 soal pada kategori sukar.
Tabel 3.8
Tingkat Kesukaran Soal Post Test
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Tingkat
Kesukaran Nomor Soal
8. Memahami
sifat bangun
ruang
sederhana dan
hubungan
antar bangun
datar.
8.1
Menentukan
sifat- sifat
bangun ruang
sederhana.
1. Menyebut-kan
sifat- sifat bangun
ruang balok.
Mudah= 0,71-
1,00
23
Sedang= 0,31-
0,70
1, 6, 18, 24
Sukar= 0- 30 13
2. Menyebut-kan
sifat- sifat bangun
ruang kubus.
Sedang= 0,31-
0,70
2, 4, 11, 17,
20
Sukar= 0- 0,30 3
32
3. Menyebutkan
sifat- sifat bangun
ruang tabung.
Mudah= 0,71-
1,00
25
Sedang= 0,31-
0,70
5, 7, 8, 21
4. Menyebutkan
sifat- sifat bangun
ruang kerucut
Mudah= 0,71-
1,00
15
Sedang= 0,31-
0,70
9, 10, 12, 19
5. Menyebutkan
sifat- sifat bangun
ruang bola.
Sedang= 0,31-
0,70
14, 16, 22
Berdasarkan tabel 3.6 dapat dilihat bahwa dari 15 soal pre test terdapat 2 soal pada
kategori mudah, 11 soal pada kategori sedang, 2 soal pada kategori sukar.
3.8 Teknik Analisis data
3.8.1 Statistik Deskriptif
Data yang terkumpul dari hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dilakukan pengujian deskriptif untuk mengetahui nilai minimum, nilai
maksimum dan rata- rata nilai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengujian deskriptif
dilakukan dengan bantuan SPPS versi 16,0.
3.8.2 Uji Prasyarat Analisis
3.8.2.1 Uji Normalitas
Untuk menguji apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi
normal atau tidak ( Duwi Priyatno ). Data normal jika harga signifikasi lebih besar dari 0,05
Masukkan data- klik analyze- Nonparametric Test- 1-Semple K-S- masukkan variabel ke
test variabel list- ok.
3.8.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah subyek penelitian merupakan kelas
yang homogen. Maka sebelum memilih dua kelas yang dijadikan penelitian eksperimen
dilakukan dulu uji homogenitas.
33
Data yang digunakan untuk menguji homogenitas subyek penelitian ini dengan
cara melakukan pre tes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pre tes dilakukan
untuk mengukur homogenitas kemampuan awal yang harus seimbang antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Uji Homogenitas dilakukan menggunakan SPPs versi
16,0.
3.8.2.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan uji t. Uji t
digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan dua kelompok atau lebih.
Penghitungan data nilai akhir yang digabungkan menjadi 1 dan diberi kode 1 dan 2,
dimana 1 sebagai data kelas kontrol dan 2 sebagai data kelas eksperimen. Pilih analyze-
pilih compare means- pilih independent sample t test- masukkan nilai akhir kekontak t test
variabel dan kode di kotak Grouping variable- klik define groups dan masukkan group 1
dengan kode 1 dan group 2 dengan kode 2- continue- OK.
Hipotesis:
Kriteria pengujian berdasarkan probabilitas atau signifikan sebagai berikut:
Jika signifikasi < 0,05 maka terjadi hubungan yang signifikan, sedangkan jika signifikasi >
0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan.
3.9 Indikator Kinerja
Indikator kinerja untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai ≥ 65.
2. Siswa dikelas eksperimen mendapatkan skor keaktifan ≥ 50 (minimal kategori tingg