41
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya MAN 1 Sumenep
MAN 1 Sumenep merupakan lembaga pendidikan menengah
tingkat atas Negeri satu-satunya di Kabupaten Sumenep yang berada
dibawah lingkungan Departemen Agama. Lembaga ini merupakan alih
fungsi dari PGAN Sumenep.
PGAN Sumenep sebelum dinegerikan awalnya berbentuk PGAP
(Pendidikan Guru Agama Partekelir) 4 tahun. Lembaga pendidikan ini
didirikan atas prakarsa para tokoh masyarakat untuk merespon keinginan
masyarakat saat itu akan adanya lembaga pendidikan alternatif selain yang
sudah ada seperti SMP, TD, STN, SMA, dll.
PGAP ini didirikan pada tahun 1956 yang berafiliasi pada PGA 6
tahun Pamekasan. Dan ternyata lembaga pendidikan ini mendapat
sambutan yang positif dari masyarakat. Setelah selama 12 tahun
mengembangkan missinya dengan status partekelir/swasta, baru pada
tahun 1968 ditingkatkan statusnya menjadi PGA Negeri 6 tahun.1
Setelah berstatus negeri pada tingkat pembelajaran 6 tahun, maka
berarti alumninya layak menjadi Guru Agama SD. Terbukti hampir
1 Dokumen KTSP MAN 1 Sumenep oleh Tim Kurikulum Tahun 2010.
42
seluruh Guru Agama SD di Kabupaten Sumenep yang ada saat ini adalah
lulusan lembaga pendidikan ini.
Sejalan dengan perkembangan zaman, setelah mengepakkan
sayapnya selama 24 tahun, maka pada tanggal 01 Juli 1992 PGAN
Sumenep harus beralih fungsi menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Sumenep.
Pada awal berdirinya MAN Sumenep terasa sulit
memperkenalkan eksestensi dirinya, karana saat itu masyarakat masih
mengasosiasikan lembaga ini seperti PGAN Sumenep. Dengan segala
kekurangan dan keterbatasannya, MAN Sumenep terus berbenah diri dan
melakukan trobosan-trobosan baik yang betsifat Promotif, kerjasama dan
lain-lain. Akhirnya sedikit demi sedikit masyarakat mulai mengenal dan
menerimanya. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya animo
masyarakat dari tahun ke tahun. Lebih-lebih setelah MAN Sumenep bisa
membuktikan bahwa dalam banyak hal lembaga ini tak lebih rendah
dibandingkan lembaga setingkat lainnya.
Lembaga yang berlokasi di Jl. KH. Agussalim No. 19 ini
membawahi 133 MAS se-Kabupaten Sumenep. Sampai saat ini MAN
Sumenep telah mengalami tiga periode kepemimpinan, yang dari waktu ke
waktu performanc-nya terus ditingkatkan sehingga pada akhirnya akan
menjadi lembaga pendidikan yang pantas dibanggakan.
43
2. Struktur Organisasi MAN Sumenep
MAN 1 Sumenep memiliki struktur organisasi sebagai penggerak
dan pengelola sekolah guna menata perkembangan sekolah untuk
mencapai target visi dan misi MAN 1 Sumenep. Struktur tersebut sebagai
berikut:
Urusan Peng. Mutu Drs. Zaini Mukhsin
196812241992031005
Urusan Kesiswaan Drs. Abd. Rahman
196802011994031001
Urusan Kurikulum Drs. Ec. Ahmad
Zahiruddin 196005072006041003
Urusan Sarana Prasarana
Ismoyo, S.Pd 196812251996031002
Urusan Humas Saifullah, S.Pd
197010172002121002
Kepala Madrasah Drs. H. Ach. Rifai
95307121983031004
W A K A M A D
Koordinator BP Moh. Hosrin, S.Pd
196905251994121003
WALI KELAS
GURU
SISWA
Ketua Komite H. Ach. Muzakki
Kepala Tata Usaha Mukawat, A.Ma
196409121991031004
Urusan Keagamaan Drs. Moh. Hosen
196504081997031001
44
3. VISI dan MISI
a. Visi
Berbudi pekerti, Berprestasi dan Berkreasi
1) Memiliki lingkungan dan kebiasaan yang islami
2) Memiliki sarana pendidikan keagamaan yang cukup
3) Menerapkan kedisiplinan bagi warga Madrasah
4) Mendapatkan kepercayaan masyarakat
5) Berprestasi dalam bidang akademik
6) Bersaing dalam masuk PTN
7) Bersaing dalam bidang olah raga, seni dan budaya
8) Trampil dalam berkreasi seni dan budaya
b. Misi
1) Menciptakan lingkungan asri yang kondusif untuk belajar
2) Mengembangkan lingkungan yang islami
3) Mengetrapkan dan mengembangkan tata tertip yang mengarahi
pada suasana islami
4) Membiasakan amalan keagamaan yang praktis se hari-hari
5) Mengembangkan situasi akademik anak didik
6) Melengkapi sarana dan media pendidikan dan pembelajaran
7) Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran secara efektif
45
8) Mengembangkan pendidikan dan pembelajaran yang mengacu pada
keinginan masyarakat
9) Menguptimalkan bimbingan husus dalam rangka mempersiapkan
anak didik masuk ke PTN
10) Menyediakan sarana dan prasarana yang cukup untuk bidang olah
raga, seni dan budaya
11) Memberi mutifasi agar siswa bisa berkreasi dengan memberi
penghargaan yang layak
12) Menguptimalkan Majalah-majalah sebagai ajang siswa berkarya
4. a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri Sumenep
Alamat : Jl. H. Agussalim Nomor 19
Pangarangan Sumenep
Kabupaten/Kota : Sumenep
Propinsi : Jawa Timur
b. Identitas Kepala Sekolah
Nama Kepala Sekolah : Drs. H. ACH. RIFAI
Pendidikan Terakhir : S.1
Spesialisasi/Jurusan : P A I
Perguruan Tinggi : STIKA Guluk-Guluk
46
c. Tanah yang dimiliki :
Luas Tanah Seluruhnya : m²
Tanah Menurut Sumber, tanah bukan dari pemerintah, akan
tetapi tanah tersebut dari sumbangan Wakaf yang di wakafkan untuk
kelembagaan. Tanah tersebut sudah resmi sertifikat, dan lahan tersebut
ada yang sudah terpakai sebagai kebutuhan bangunan MAN 1
Sumenep, ada juga yang belum terpakai. Rincian tanah sebagai berikut:
Sumber
Tanah
Status Kepemilikan Sudah Di
Gunakan
(m²)
Belum Di
Gunakan
(m²)
Sudah
Sertifikat
Belum
Sertifikat
Pemerintah - -
Wakaf/
Sumbangan 20695 m² - 7403 m² 13292 m²
Pinjam/
Sewa - -
d. Bangunan yang ada :
Bangunan yang telah berdiri di MAN 1 Sumenep memiliki
luas dan ruang tertentu, semuanya ada ukuran masing-masing serta
jumlah ruang, semuanya sesuai dengan kebutuhan yang ada di
dalamnya. Setiap ruang ada yang keadaannya baik ada yang rusak
ringan ada juga yang rusak berat. Adapun beberapa local yang telah
2 0 6 9 5
47
berdiri yaitu Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha,
Perpustakaan, Laboratorium, al-Qur’an, Komputer, Fisika, Kimia,
Biologi, Bahasa, Ruang Keterampilan, Ruang BP/BK, Ruang UKS,
Ruang Aula, Masjid, Rumah Dinas, Kantin, Ma’had Ulya (Asrama),
dan Micro Teaching. Rinciannya sebagai berikut:
No
Jenis
Bangunan
Ruang Kelas
Jumlah Luas
m²
Tahun
Bangun
Permanen
Baik Rusak
Berat
Rusak
Ringan
1 22 1584 m² 1977 22 3
2 Ruang Kelas 3 216 m² 2007
3 Ruang Guru 1 100
4 Ruang Tata
Usaha 1 109.5 1980
5 Perpustakaan 1 195 2008
6 Laboratorium 1 80 2008
7 Al-Qur'an
8 Komputer 1 72 2009
9 Fisika 1 92.25 2001
10 Kimia 1 92.26
11 Biologi
12 Bahasa 1 104 2006
48
13 Ruang
Keterampilan
14 Ruang BP/BK 1 72
15 Ruang UKS 1 42
16 Ruang Aula 1 220 1979
17 Masjid 1 315 2011
18 Rumah Dinas
19 Kantin 1 20
20 Ma’had Ulya
(Asrama) 1 624 2007
21 Micro
Teaching
e. Sarana dan Prasarana Pendidikan
MAN 1 Sumenep merupakan lembaga yang serba memiliki
fasilitas sesuai dengan kebutuhan di dalamnya. Sarana dan prasarana
MAN 1 Sumenep memiliki luas dan jumlah ruang masing-masing.
Setiap jenis ruang memiliki luas masing-masing dan memiliki status
kondisi masing-masing, ada yang baik, ada yang rusak ringan, ada yang
rusak berat. Namun semuanya dapat teratasi dengan cepat. Sehingga
sarana MAN 1 Sumenep memenuhi kebutuhan pendidikan.
49
Sarana tersebut meliputi Ruang Teori, Ruang Praktek,
Laboratorium, Perpustakaan, Aula, Masjid, dan Ruang lain-lain.
Rinciannya sebagai berikut:
Jenis Ruang Jumlah
Ruang
Luas
(m2)
Kondisi Ruang
(Jumlah
Ruang) Ket.
B RR RB
Ruang Teori 25 Rg 1800 m2 22 3 -
Ruang Praktek - Rg - - - -
Laboratorium 4 Rg 360 m2 4 - -
Perpustakaan 2 Rg 195 m2 2 - -
AULA 1 Rg 220 m2 1 - -
Masjid 1 Rg 315 m2 1 - - 21 x 15
Ruang lain-lain 14 Rg 1047 m2 9 5 -
f. Jumlah Dan Kondisi Buku Pelajaran
MAN 1 Sumenep merupakan sekolah yang unggul dan terbaik
di Madura, sehingga MAN 1 Sumenep segala semua kebutuhan yang
terkait dengan KBM harus terpenuhi. MAN 1 Sumenep memiliki
beberapa buku yang menjadi kebutuhan belajar. Setiap buku memiliki
jumlah yang banyak sehingga semua siswa tidak kewalahan dikala
50
butuh buku tersebut. Buku-buku tersebut antara lain Buku Paket, Buku
Penunjang, Buku Fiksi, dan Buku Umum. Rinciannya sebagai berikut:
Jenis Buku Jumlah
(Eksp)
Kondisi Ruang
(Jumlah Ruang) Ket
B RR RB
B. Paket 13343 12114 302 927
B. Penunjang 5999 5660 39
B. Fiksi 285 285
B. Umum 639 639
g. Daya Tampung Sekolah
Setiap tahun ajaran baru MAN 1 Sumenep benar-benar
merencanakan segala kegiatan dan ketentuan-ketentuan yang
berhubungan dengan penerimaan siswa dan siswi baru dengan baik dan
tertata dengan baik. Dari tahun berganti tahun daya tampung sekolah
semakin bertambah, sehingga jumlah ruang kelas dan bangunan lainnya
yang berkaitan dengan kebutuhan belajar harus ditambah.
Setiap tahun jumlah siswa dan siswi semakin meningkat,
kuantitas siswa dan siswi semakin naik. Sehingga MAN 1 Sumenep
benar-benar selektif dalam proses penerimaan siswa dan siswi baru.
Bagi pelajar yang mendaftar di MAN 1 Sumenep benar-benar harus
siap, baik mental, materi tes ataupun persiapan lainnya. Karena MAN 1
51
Sumenep benar-benar selektif terhadap penerimaan siswa dan siswi
baru. Ada yang diterima ada juga yang ditolak. Jumlah siswa dan siswi
setiap tahunnya sebagai berikut:
Tahun
Pelajaran
Jumlah Siswa Jumlah
Diterima
Ratio
Pendaftar/
Diterima
( % )
Ket
L P Jml L P Jml
2009/2010 455 349 804 216 196 412 51,24 %
2010/2011 413 298 711 258 224 482 67,79%
2011/2012 415 315 730 207 273 480 65,75%
2012/2013 325 308 633 239 253 492 77,73%
h. Jumlah Siswa dan Rombel dalam Empat Tahun Terakhir
Tahun Pelajaran 2009 – 2013
Jumlah siswa dan keadaan siswa MAN 1 Sumenep dalam
empat tahun terakhir, mulai tahun 2009 sampai tahun 2013, rinciannya
sebagai berikut:
Tahun Pelajaran 2009 - 2010
No
Keada
an
Siswa
Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah Total
L P Jml L P Jml L P Jml L P
J
m
l
52
1 Jumlah
Siswa 216 196 412 172 168 340 177 138 315 565 502
10
67
2 Rombe
l 9 8 7 24
Tahun Pelajaran 2010 - 2011
1 Jumlah
Siswa 258 224 482 208 194 399 168 164 332 631 582
12
13
2 Rombe
l 10 9 8 27
Tahun Pelajaran 2011-2012
1 Jumlah
Siswa 207 273 480 242 221 463 198 185 383 647 679
13
26
2 Rombe
l 10 10 9 29
Tahun Pelajaran 2012-2013
1 Jumlah
Siswa 239 253 492 204 265 469 230 213 443 673 731
14
04
2 Rombe
l 10 10 10 30
53
i. Data Siswa, Tamatan dan Angka Putus Sekolah
MAN 1 Sumenep memiliki data siswa dan siswi yang banyak,
dan data tersebut ada yang menyikap siswa dan siswi tamatan dan ada
juga yang menyikap siswa dan siswi yang putus sekolah. Semua data
masuk dan keluarnya siswa dan siswi MAN 1 Sumenep dicatat pada
dokumen sekolah. Rinciannya sebagai berikut:
Tahun
Pelajaran
Bidang/
Program
Keahlian
(SMK)
Jumlah Siswa Jumlah
Tamatan
Angka
Do
L P Jml L P Jml ( % )
2009/2010 565 502 1067 177 138 315 -
2010/2011 631 582 1213 165 164 329 -
2011/2012 647 679 1326 194 185 379 -
2012/2013 673 731 1404
j. Jumlah Personel
MAN 1 Sumenep merupakan sekolah unggul dan terpopuler di
Madura, sehingga semua fasilitas dan kekuatan SDM memenuhi
kebutuhan proses kegiatan belajar mengajar. Kekutan tenaga pengajar
dan tenaga pengelola MAN 1 Sumenep benar-benar profesional,
sehingga dalam perekrutan SDM MAN 1 Sumenep selektif, dan
cenderung pada potensial dibidang yang dibutuhkannya, ada yang
54
statusnya Guru NIP. 15, Guru NIP. 13, Guru Honorer/GTT, Guru
Kontrak, Tenaga Administrasi (PNS), Pustakawan (PTT),
Laboran(PTT), Teknisi Keterampilan, Pegawai Tidak Tetap (PTT):
(Tenaga Administrasi, Tukang Kebun/Kebersihan, Penjaga Malam /
Satpam). Rincian kekuatan tenaga personal sebagai berikut:
No Status Jumlah yang ada
Ket Lk Pr Total
1 Guru NIP. 15 26 11 37
2 Guru NIP. 13 2 - 2
3 Guru Honorer/GTT 19 26 45
4 Guru Kontrak
5 Tenaga Lainnya :
a. Tenaga Administrasi (PNS) 5 1 6
b. Pustakawan (PTT) 1 2 3
c. Laboran(PTT)
d. Teknisi Keterampilan
6 Pegawai Tidak Tetap (PTT)
a. Tenaga Administrasi 7 1 8
b. Tukang Kebun/Kebersihan 3 - 3
c. Penjaga Malam / Satpam 3 - 3
Jumlah Total 66 41 107
55
k. Data Guru Menurut Tingkat Pendidikan
Tenaga pengajar di MAN 1 Sumenep merupakan kekuatan
utama yang menjadi dasar dari maju dan mundurnya lembaga. Namun
MAN 1 Sumenep memiliki strategi yang bagus, strategi yang dipakai
adalah sistem rekruitmen SDM profesional, semua SDM yang direkrut
kemampuan potensialnya harus sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.
Sehingga semua SDM di MAN 1 Sumenep profesional dan ahli
dibidangnya. Dan tenaga pengajar serta pegawai pengelola memiliki
tingkatan pendidikan masing-masing, ada yang tingkat pendidikannya
S2/S3, S1/D4, D2/D3, D1/SLTA. Rinciannya sebagai berikut:
Tingkat
Pendidikan
Jumlah Guru (ORG) Keterangan
GT GTT DPK Total
S2/S3 6 - - 6
S1/D4 32 45 2 79
D2/D3 - - - -
D1/SLTA - - - -
l. Jumlah Guru Menurut Bidang Studi
MAN 1 Sumenep memiliki banyak tenaga pengajar yang
profesional sesuai dengan mata studi masing-masing. Hal itu terlaksana
sesuai dengan strategi rekruitmen SDM profesional. Sehingga semua
guru yang ada di MAN 1 Sumenep ada pada bidang studi sesuai dengan
56
potensi pendidikannya. Potensi mereka berwarna warni sesuai dengan
bidangnya masing-masing, diantaranya ada yang berpotensi dibidang
Qur'an dan Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Ilmu Tafsir, Ilmu Hadits,
Aqidah-Akhlak, Bahasa Arab, Sejarah Kebudayaan Islam, Pendidikan
Pancasila, Bhs dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Sejarah Nasional dan Umum, Panjas
dan Kesehatan, Antropologi, Sosiologi, Tata Negara, Satra dan Budaya,
Sejarah Budaya, Bahasa Asing Lainnya, Pendidikan Seni, Geografi,
Program Keterampilan, dan Pendidikan Komputer. Rinciannya sebagai
berikut:
No Bidang Studi
Jumlah yang ada
Ket Nip.15 Nip.13 GTT Kontrak
1 Qur'an dan
Hadits 2 2
2 Fiqih 2 2
3 Ushul Fiqih
4 Ilmu Tafsir
5 Ilmu Hadits
6 Aqidah-
Akhlak 1 2 1
7 Bahasa Arab 3 2 1
57
8
Sejarah
Kebudayaan
Islam
2 1
9 Pendidikan
Pancasila 1 3
10
Bhs dan
Sastra
Indonesia
2 2 1
11 Bahasa
Inggris 5 2
12 Matematika 4 1 1
13 Fisika 2 1 2
14 Biologi 3 1
15 Kimia 4 1
16 Ekonomi 3 2
17 Sej. Nasional
dan Umum 3 1
18 Panjas dan
Kesehatan 2 1
19 Antropologi 1 1
20 Sosiologi 1 2 1
21 Tata Negara
58
22 Satra dan
Budaya
23 Sejarah
Budaya
24 Bahasa Asing
Lainnya 1 1
25 Pendidikan
Seni 4
26 Geografi 1 2 1
27 Program
Keterampilan 3
28 Pend.
Komputer 4
m. Anggaran Madrasah (Sesuai RAPBM)
MAN 1 Sumenep memiliki lahan yang luas, dan memiliki
nuansa karismatik, sehingga para masyarakat tertarik dan berinisiatif
agar putra putrinya di sekolahkan di MAN 1 Sumenep. Jumloah dana
yang dibutuhkan sangat besar, dan total dana yang didapatkan tidak
hanya dari pemerintah pusat saja, akan tetapi didapatkan dari
pemerintah daerah dan sumber lainnya. Anggaran yang telah
direncanakan mencapai tingkat tinggi, namun dana tersebut tidak
59
mudah didapatkan. Tapi secara bertahap MAN 1 Sumenep
mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah
serta sumber lainnya, walaupun waktu masa turunnya dana cukup
lambat. Rincian pendanaan sebagai berikut:
Thn
Pljrn
Jumlah
Dana/
Total
(Rp)
Sumber Dana
Pemerintah Ms
yr
kt
Sumber
lain Pusat Daerah
2008/
2009 2.268.023.000 1.668.363.000 512.160.000 - 87.500.000
2009/
2010 3.33.895.000 2.496.525.000 707.640.000 - 160.000.000
2010/
2011 4.130.371.000 3.150.911.000 738.960.000 - 240.500.000
2011/
2012 4.445.335.000 3.156.795.000 1.038.540.000 - 250.000.000
2012/
2013
n. Kondisi Orang Tua Siswa
MAN 1 Sumenep tidak hanya memperhatikan jalannya proses
pendidikan di dalamnya, akan tetapi juga memantau dan
60
memperhatikan keadaan dan kondisi wali murid yang sekolah di MAN
1 Sumenep. Kondisi wali murid juga menentukan proses belajarnya
siswa dan siswi yang bersngkutan, sehingga MAN 1 Sumenep benar-
benar melakukan program beasiswa dan siswa prestasi guna
meringankan beban biaya pada orang tua mereka. Karena jika melihat
status pendidikan dan profesi serta nominal penghasilan dari wali murid
MAN 1 Sumenep, mayoritas mereka ada pada kalangan menengah dan.
Dan bagi yang menengah kebawah pembiayaan kebutuhan keluarga
hususnya biaya sekolah putra-putrinya terkendala. Misalnya beberapa
tabel rincian tentang status pendidikan, profesi, dan nominal
penmdapatan sebagai berikut:
1) Status Pendidikan Wali Murid
Ditinjau dari sisi pendidikan wali murid MAN 1 Sumenep,
mayoritas berada pada tingkatan pra sarjana. Sehingga sebagian
mereka ada yang tidak mampu membiayai putra putrinya sekolah.
Tingkat status pendidikan mereka diantaranya ada yang tingkat SD,
SLTP, SLTA, dan PT. Rincian status pendidikan wali murid MAN
1 Sumenep sebagai berikut:
No
Tingkat
Pendidikan
Orang tua
Jumlah
(%) Keterangan
61
1 SD 9.62 -
2 SLTP 30.13 -
3 SLTA 41.17 -
4 PT 12.04 -
5 LAIN-LAIN 7.05 Tidak Sekolah
2) Profesi Wali Murid
Profesi wali murid siswa dan siswi MAN 1 Sumenep
bermacam warna, ada yang jadi pegawai PNS, TNI/POLRI,
Karyawan Swasta, Petani, Nelayan, Pedagang, dan lain-lain.
Semuanya memiliki usaha masing-masing guna membiayai putra-
putrinya sekolah, rinciannya sebagai berikut:
No Pekerjaan
Orang tua
Jumlah
(%) Keterangan
1 PNS 11,04 -
2 TNI/POLRI 0,64 -
3 Karyawan Swasta 14,39 -
4 Petani 28,85 -
5 Nelayan 0,71 -
6 Pedagang 14,32 -
7 Lain-Lain 30,06 Tidak tetap
62
3) Nominal Penghasilan Wali Murid
Wali murid MAN 1 Sumenep mayoritas dari pinggiran,
sehingga nominal penghasilan perhari, perminggu, perbulan, dan
pertahun bermacam-macam nominal pendapatan mereka.
Rinciannya sebagai berikut:
No Penghasilan Per-bulan Jumlah (%) Keterangan
1 < Rp. 200.000 23.22
2 Rp. 201.000 - 400.000 35.61
3 Rp. 401.000 – 600.000 16.67
4 Rp. 601.000 – 1.000.000 12.82
5 > Rp. 1.000.000 11,61
B. Penggalian Data Penelitian
1. Dokumenter
Tata Tertib Siswa MAN 1 Sumenep yang meliputi hak dan
kewajiban siswa dan siswi di sekolah
a. Hak Siswa
Setiap siswa mempunyai hak :
1) Mendapatkan pelayanan pendidikan yang sebaik-baiknya
2) Mengembangkan potensinya dengan memanfaatkan fasilitas yang
tersedia
63
3) Mengembangkan daya kreasinya sesuai dengan bidang yang
ditekuninya
4) Menggunakan sarana dan pra sarana pendukung kenyamaan dan
keamanan belajar
5) Memilih jurusan yang diinginkan sesuai dengan syarat-syarat yang
ditentukan
6) Menerima penghargaan (reward)
7) Mengikuti lomba yang disesuaikan dengan ketentuan lomba dan
ketetapan pembimbing
8) Memberi saran dan usulan terhadap kebaikan proses pembelajaran
9) Menerima dan mengetahui mekanisme proses penilaian hasil
belajar
b. Kewajiban Siswa
Setiap siswa mempunyai kewajiban :
1) Menjaga nama baik almamater MAN Sumenep dengan ucapan dan
atau perbuatan baik di dalam atau diluar Madrasah
2) Bersikap hormat kepada Kepala Madrasah, guru dan karyawan
3) Berperilaku sopan santun, tertib di dalam dan/atau di luar kelas, di
jalan serta di rumah
4) Memakai seragam madrasah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
yaitu :
64
a) Seragam untuk hari senin dan selasa berwarna putih dan abu-
abu, rabu dan kamis berwarna hijau, jum’at dan sabtu pramuka.
b) Hari senin sampai sabtu memakai sepatu berwarna hitam dan
memakai tali. Kaos kaki hari senin sampai kamis berwarna
putih, sedangkan jum’at dan sabtu berwarna hitam dengan
panjang kaos kaki 15 cm di atas mata kaki.
c) Memakai atribut sesuai dengan kelasnya, yaitu kelas X warna
hijau, kelas XI warna kuning dan kelas XII warna merah. Badge
MAN dipasang di saku sebelah kiri dan badge kelas di pasang
pada lengan kanan atas.
d) Baju untuk putri kemeja lengan panjang sesuai ketentuan poin g,
untuk putra kemeja lengan pendek yang standar.
e) Kerudung dan ikat pinggang siswa berlogo MAN Sumenep.
f) Seragam untuk putri memakai rok panjang yang longgar, tidak
ada belahan, sedangkan putra memakai celana dengan model
standar, bukan pensil maupun lebar di bawah. Panjang celana
maupun rok di bawah mata kaki.
g) Husus untuk siswi panjang baju seragam adalah 15 - 20 cm di
atas lutut (Dikeluarkan) baik baju seragam maupun kaos olah
raga, sedangkan baju seragam untuk siswa DIMASUKKAN.
h) Pada waktu olah raga menggunakan pakaian olah raga sesuai
dengan tingkatan kelasnya.
65
i) Aturan mengenakan “eket” kerudung: hari senin sampai kamis
berwarna putih, hari jum’at sampai sabtu berwarna hitam.
j) Menjaga kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan
cara melengkapi semua keperluan belajar.
k) Menciptakan ketenangan, kebersihan, keindahan kelas dan
lingkungan Madrasah serta ikut memelihara semua sarana dan
prasarana yang ada.
l) Berkendara sampai batas yang diperbolehkan yaitu di pintu
gerbang Madrasah serta menempatkan kendaraan di tempat yang
telah ditentukan.
m) Membayar keuangan yang dibebankan sesuai dengan ketentuan.
n) Bersikap dan bergaul dengan teman sejenis ataupun lain jenis
sesuai dengan ketentuan agama Islam (prilaku selaku Muslim).
o) Mengikuti semua kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah
dan/ atau OSIS sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
p) Memiliki prosentasi kehadiran tidak kurang dari 90 % dari hari
efektif setiap semester.
q) Mengikuti proses KBM semua mata pelajaran sesuai dengan
jadwal dan memiliki nilai hasil evaluasi belajar yang lengkap.
r) Mengikuti salah satu kegiatan ekstra kurikuler dan memiliki
nilai ekstra kurikuler
s) Mengikuti ketentuan pakaian di luar jam Madrasah.
66
t) Kegiatan intra kurikuler memakai pakaian seragam sekolah
(rapat OSIS, bimsus, pembinaan mata pelajaran dan lain-lain).
u) Kegiatan ekstra kurikuler memakai pakaian olah raga atau
pakaian seragam ekstra dengan mamakai sepatu kets.
v) Kegiatan-kegiatan tertentu memakai pakaian bebas dengan
ketentuan :
1.1 Kemeja/hem/kaos standar
1.2 Celana panjang tidak ketat dan tidak gombrang (pa),
long dress/celana gombrang (pi).
1.3 Sepatu kets/sepatu sandal yang sesuai
w) Menjaga kebersihan kamar mandi, WC dan lingkungan
Madrasah.
x) Mengikuti kegiatan Upacara Bendera dan Bimbingan Husus
yang diadakan oleh Madrasah.
c. Larangan Siswa
Yang dimaksud larangan disini adalah suatu perbuatan yang
secara umum mungkin boleh, tetapi untuk kepentingan Pendidikan
sebaiknya dilarang. Sedangkan perbuatan yang menurut penilaian umum
dilarang (baik secara aturan masyarakat, Negara, terlebih lagi aturan
agama), tidak perlu dimasukkan sebagai larangan dalam Tata Tertib ini,
67
karena sudah jelas bahwa secara norma masyarakat, Negara dan/atau
agama sudah dilarang/tidak boleh/tabu/haram.
Setiap siswa dilarang :
1) Meninggalkan kelas untuk kepentingan apapun tanpa seizin guru
yang sedang mengajar di kelas tersebut.
2) Meninggalkan madrasah pada jam belajar tanpa seizin Kepala
Madrasah.
3) Terlambat dalam mengikuti kegiatan apapun yang diselenggarakan
Madrasah.
4) Menerima tamu atau telepon di Madrasah tanpa seizin Kepala
Madarasah.
5) Berbuat curang dalam proses pembelajaran.
6) Mengenakan jaket dan/atau sejenisnya selama proses pembelajaran.
7) Mengenakan seragam Madrasah untuk kegiatan yang tidak
berhubungan dengan Madrasah.
8) Memakai cat rambut, memelihara kuku panjang, memakai cat kuku,
bertato, body painting, soft lens berwarna, bertindik untuk putra dan
bertindik selain di tindikan dua telinga untuk putri.
9) Membuat corat-coret di dinding, meja, kursi dan barang-barang
milik Madrasah lainnya
10) Makan dan minum di dalam kelas
11) Membuang sampah sembarangan (tidak pada tempatnya)
68
12) Meninggalkan buku dan benda-benda lain di kelas.
13) Menempelkan gambar-gambar diluar ketentuan Madrasah.
14) Mengenakan perhiasan, aksesoris, kosmetik dan berdandan yang
berlebihan.
15) Membawa HP, walkman, kaset, CD/DVD, MP2, MP3, MP4 player,
kamera, tape recorder, majalah, gitar, novel, dan/atau barang-barang
lain jika tidak diperlukan dalam pembelajaran.
16) Membasuh muka dan / atau mandi langsung ke dalam bak mandi.
17) Memarkir kendaraan tidak pada tempat yang telah ditentukan, seperti
di area Aula dll.
18) Jajan / membeli makanan dan/atau minuman di luar Madrasah
selama Jam Madrasah.
19) Merayakan ulang tahun di Madrasah.
20) Membawa dan/atau merokok di Madrasah, atau di luar Madrasah
selama mengenakan seragam Madrasah.
21) Membawa/menyimpan senjata tajam dan/atau benda lain yang
membahayakan tanpa ijin dari Madrasah
d. Perizinan
1) Permohonan izin ditandatangani oleh orang tua/wali dan dialamatkan
kepada Guru Pengajar.
69
2) Izin untuk keperluan mengikuti lomba/kegiatan lain diluar Madrasah
diajukan satu hari sebelum hari pelaksanaan kepada Kepala
Madrasah atau kepada yang ditunjuk (Waka Kesiswaan).
3) Izin untuk keperluan yang sudah direncanakan dibicarakan minimal
3 (tiga) hari sebelumnya oleh orang tua/wali dengan Kepala
Madrasah.
4) Izin untuk berobat, mengurus SIM atau lainnya diajukan dengan
surat yang ditandatangani oleh orang tua/wali.
5) Pemberitahuan tidak masuk karena sakit atau keperluan mendadak
lain dapat disampaikan melalui telepon. Surat pemberitahuan
disampaikan kepada Kepala Madrasah pada hari pertama siswa
masuk sekolah lagi.
6) Izin karena sakit selama tiga hari berturut-turut harus disertai surat
dokter selambat lambatnya hari pertama siswa masuk Madrasah lagi.
7) Orang tua/wali wajib datang ke sekolah jika siswa tidak masuk
karena sakit lebih dari tiga hari.
8) Tidak ada izin untuk mendahului atau menambah libur.
9) Izin masuk kelas bagi siswa yang terlambat diberikan oleh TIM
TATIB.
10) Izin meninggalkan kelas pada saat pelajaran diberikan oleh guru
yang bersangkutan.
11) Izin mengenakan jaket/sweater diberikan oleh guru pengajar.
70
12) Izin meninggalkan sekolah diberikan oleh Kepala Madrasah atau
kepada yang ditunjuk (TIM TATIB/BK).
e. Klasifikasi Pelanggaran Dan Sanksi
Berdasarkan ketentuan diatas maka rumusan pelanggaran dan
sanksinya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Rumusan Pelanggaran Kelompok A
Rumusan Pelanggaran Sanksi Administratif
Kelompok A Apabila Melakukan
Pelanggaran,
1.
Melecehkan Agama dan/atau Negara
baik aturan,simbol ataupun lambang-
lambangnya.
- Maka dikembalikan
kepada orang tua/wali
murid (dikeluarkan dari
Madrasah) oleh Kepala
MAN
2.
Melawan, menyerang dan/atau
memukul Kepala Madrasah, guru
dan karyawan MAN
3.
Membawa, menyimpan,
mengedarkan dan/atau mengonsumsi
MIRAS, NARKOBA atau Zat
Aditif lainnya
71
4. Menikah, atau pernah menikah baik
dicatat secara sah dan/atau tidak
5.
Hamil, menghamili dan atau terlibat
hubungan sex baik di Madrasah atau
di luar Madrasah
6.
Melakukan kejahatan, berjudi,
mencuri dan/atau tindak kriminal
lainnya
7.
Melakukan tindakan amoral atau
asusila baik di dalam/di luar
Madrasah
8.
Mengambil atau menerima serta
memanfaatkan bocoran soal dan/atau
kunci jawaban semester baik dari
dalam atau dari luar MAN
9.
Berkelahi dengan melibatkan orang
luar baik dengan siswa sendiri
maupun dengan siswa lain dan/atau
orang lain dengan mengenakan
seragam madrasah.
72
Rumusan Pelanggaran Kelompok B
Rumusan Pelanggaran Sanksi Administratif
Kelompok B Apabila Melakukan
Pelanggaran,
1.
Bersikap tidak sopan terhadap kepala
Madrasah, guru dan karyawan
Madrasah
a. 1 Kali : Pembinaan,
pernyataan siswa
dan diskorsing 3
hari
2.
Memalsukan, merusak dan meniru
dokumen Madrasah, tanda tangan
kepala Madrasah, guru dan karyawan
Madrasah.
(Jika masuk kembali harus
diantar oleh orang tua/wali
murid)
3.
Membawa, menyimpan dan/atau
mengedarkan hal-hal yang bersifat
pornografi seperti pada HP, CD,
Buku dan barang lain yang sejenis
b. 2 Kali : Dikembalikan
pada orang
tua/wali murid
4.
Mencoret meja, kursi, dinding dan
atau tempat lainnya yang tidak sesuai
dengan fungsinya
(Dikeluarkan dari
Madrasah)
5. Merusak sarana dan/atau prasarana
Madrasah
6. Melompat pagar, jendela ruang
73
madrasah dan/atau ma’had
7. Berada di tempat perjudian dan/atau
di tempat amoral lainnya
8. Mengajak dan atau menyuruh teman
merencanakan berbuat kejahatan
9.
Berkelahi dan/atau terlibat
perkelahian baik di Madrasah
maupun di luar Madrasah dengan
siswa sendiri.
10. Membawa dan menyimpan senjata
tajam tanpa izin dari Madrasah.
Rumusan Pelanggaran Kelompok C
Kelompok C Apabila Melakukan
Pelanggaran,
1. Terlambat mengikuti upacara
bendera
a. 1 Kali : Pembinaan dan
ada pernyataan
dari siswa
2. Meninggalkan jam pelajaran tanpa
izin
b. 3 Kali : Pemanggilan
orang tua
3. Terlambat masuk kelas
4. Memarkir sepeda tidak pada c. 5 Kali : Skorsing 3 hari
74
tempatnya (jika masuk
kembali diantar
orang tua)
5. Membeli di dalam atau di luar
Madrasah pada jam KBM
d. 7 Kali : Skorsing 6 hari
dan tidak naik
kelas
6.
Rambut diberi cat pewarna,
bertindik, memakai anting, kalung,
cincin bagi siswa dan berpakaian
transparan atau ketat bagi siswi,
maskara, soft lens warna, dan body
painting
e. 9 Kali : Dikembalikan
kepada Orang
tua/ wali murid
(Dimutasi dari
Madrasah)
7.
Membawa dan/atau merokok di
Madrasah atau di lingkungan
Madrasah pada waktu berseragam
Madrasah
Rumusan Pelanggaran Kelompok D
Kelompok D Apabila Melakukan
Pelanggaran,
1. Baju tidak dimasukkan kedalam a. 1 Kali : Peringatan
75
celana (bagi siswa) dan/atau tidak
memakai seragam lengkap (Atribut,
kaos kaki dan sepatu) yaitu
a. Senin-selasa: Berseragam Putih
dan abu-abu, sepatu
hitam dan kaos kaki
putih 15 cm di atas
mata kaki
b. Rabu-kamis: Berseragam Husus,
sepatu hitam dan
kaos kaki putih
c. Jum’at-Sabtu: Berseragam
pramuka, sepatu
hitam dan kaos
kaki hitam 15 cm
di atas mata kaki
b. 2 Kali : Pembinaan
c. 3 Kali : Pernyataan siswa
d. 4 Kali : Pemanggilan
orang tua
e. 6 Kali : Pemanggilan
orang tua dan
membuat
pernyataan ke1
f. 7 Kali : Pemanggilan
orang tua dan
membuat
pernyataan ke 2
2.
Rambut panjang bagi siswa,
memakai perhiasan dan atau ber
make-up berlebihan bagi siswi
g. 9 Kali : Pemanggilan
orang tua dan
membuat
pernyataan ke 3,
siswanya
3. Ada belahan rok (untuk siswi) Diskors 1 hari (jika masuk
76
harus diantar orang tua
4. Mengeluarkan rambut poni dari
jilbab (untuk siswi)
h. 11 Kali : Pemanggilan
orang tua dan
5. Tidak memasukkan baju (untuk
siswa)
Membuat pernyataan ke 4,
siswanya
6.
Memakai baju yang panjangnya
lebih dari 20 cm di atas lutut (untuk
siswi)
Diskors 3 hari (jika masuk
harus diantar orang tua
7. Membuang sampah tidak pada
tempatnya
i. 13 Kali : Pemanggilan
orang tua dan
membuat
pernyataan, ke
5, siswanya
8. Memakai ikat pinggang dan/atau
kerudung tidak sesuai ketentuan.
Diskors 5 hari (jika masuk
harus diantar orang tua)
j. 15 Kali : Pemanggilan
orang tua, siswa
tidak boleh ikut
semester,
disarankan
untuk pindah
sekolah.
77
k. 17 Kali : dimutasi dari
Madrasah
Rumusan Pelanggaran Kelompok E
Kelompok E (Lain-lain/Husus) Apabila Melakukan
Pelanggaran,
1. a. Membawa HP
- Disita, dan esoknya harus
diam Bila orang tua
dengan buat pernyataan
- Jika membawa lagi, maka
sanksinya sesuai dengan
isi pernyataan
2. b. Membawa HP dan ada foto atau
gambar porno (masuk kategori B)
- Disita, orang tua
dipanggil, isi HP
diinformasikan, dan tanda
tangan pernyataan, HP
diberikan lagi pada orang
tua ketika mengambil
raport smt ganjil
- Jika membawa lagi pada
semester genap, maka HP
disita
78
3. c. Membawa HP dan ada Video
porno (masuk kategori B)
- Disita, orang tua dipanggil
isi HP diinformasikan, dan
tanda tangan pernyataan,
HP diberikan setelah lulus
atau diinfaqkan ke
Madrasah
4.
Absensi (Ketidakhadiran)
a. Siswa yang tidak masuk karena
alpa, ijin, sakit
- Waktu masuk dipanggil
oleh BK
5. b. Akumulasi alpa 3 hari
- Orang tua dipanggil,
diberi pengarahan oleh
BK dan membuat
pernyataan ke 1
6. c. Akumulasi alpa 5 hari
- Orang tua dipanggil dan
diberi pengarahan oleh
BK, dan membuat
pernyataan kedua dengan
mengetahui Koordinator
Tatib
7. d. Akumulasi alpa 7 hari
- Orang tua dipanggil dan
mengingatkan isi
pernyataan oleh BK, dan
79
membuat pernyataan
ketiga dengan mengetahui
Waka Kesiswaan
8. e. Akumulasi alpa lebih dari 10 hari
- Orang tua dipanggil dan
mengingatkan isi
pernyataan oleh BK, dan
membuat pernyataan
keempat dengan
mengetahui Kepala
Madrasah
- Direkomendasikan untuk
pindah, karena sudah tidak
bisa ikut semester dan
tidak naik kelas/dimutasi
9.
Tidak menyampaikan surat
panggilan kepada orang tua/wali
murid
- Siswa tsb dlm IN KASUS
dan jika alasannya tidak
jelas, siswa tersebut
dipulangkan dan dianggap
Alpa
80
f. Lain-Lain
1) Siswa yang tidak masuk Madrasah karena izin selama 2 hari dianggap
alpa 1 hari, sedangkan jika karena sakit dan tidak ada surat keterangan
Dokter selama 3 hari dianggap alpa 1 hari.
2) Siswa/siswi yang mempunyai alpa lebih dari 10 hari selama 1
semester, tidak diperkenankan mengikuti semester,
(direkomendasikan untuk mutasi).
3) Siswa/siswi dapat dikenai sanksi yang lebih berat karena akumulasi
dari pelanggaran yang dilakukan.
4) Apabila orang tua/wali murid tidak memenuhi panggilan Madrasah,
maka siswa tersebut berstatus IN KASUS , sehingga tidak
diperkenankan untuk mengikuti pelajaran dan dianggap alpa sampai
orang tua/wali murid datang ke Madrasah.
5) Kerusakan dan kehilangan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh
siswa harus diganti oleh orang tua/wali murid.
6) Kepala Madrasah dapat mengambil kebijakan lain setelah mendapat
masukan dari WAKAMAD, Tim TATIB dan BK.
7) Hal-hal yang belum tercantum/diatur di dalam tata tertib ini, akan
ditentukan kemudian dengan cara Kepala Madrasah bersama
Wakamad, Tim Tatib dan BK mengadakan musyawarah untuk
mengambil langkah dan menjatuhkan sanksi terhadap kasus tersebut.
81
8) Peraturan tata tertib ini berlaku sejak tanggal penetapan, dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki seperlunya
g. Penerimaan Siswa Dan Siswi Baru
1) Penerimaan Siswa Dan Siswi Baru 2010-2011
No NAMA SISWA P/L
NILAI
Rt2
UN
4xRt2
UN
Tes
Tulis Jml
Tes
Lisan
1 ISMAWATI P 9.40 37.60 38.00 75.60 A
2 Ummi Fariqa P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
3 SITI ROFIKAH P 7.90 31.60 46.00 77.60 A
4 TIRTA KUSUMA
ARSADA L 8.51 34.04 38.00 72.04 B
5 YUDI EKO PRASETYO L 8.41 33.65 43.00 76.65 A
6 WIDI ASTUTIK P 7.81 31.25 49.00 80.25 B
7 ADY CAHYONO L 7.99 31.95 47.00 78.95 B
8 MOH. JASULI L 7.69 30.75 48.00 78.75 C
9 Mohammad Berel Toriki L 7.95 31.80 0.00 31.80 E
10 MOH. MISKAN L 8.11 32.45 51.00 83.45 C
11 Moh. Nurkafi L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
12 WILADATUL P 8.59 34.35 47.00 81.35 B
82
HASANAH
13 Mahdi L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
14 LAILATUL FITRIAH P 7.58 30.30 34.00 64.30 B
15 Fajri Yadilamara L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
16 RISQI AMALIA P 8.46 33.85 45.00 78.85 C
17 Siti Aisyah P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
18 Ahmad Hilmi Felani L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
19 NURUL LAILY P 8.05 32.20 44.00 76.20 A
20 ALFIN FADHILATUR
ROMADHANIYAH P 8.23 32.90 38.00 70.90 C
21 Ach. Tamim Qauli L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
22 ALIF AKBAR
AMRULLAH L 8.38 33.50 45.00 78.50 B
23 SRI SUNDARI P 8.14 32.55 39.00 71.55 B
24 Eki Purwanto L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
25 RISQI PUTRI
RULIYANA WARDANI P 7.81 31.24 47.00 78.24 C
26 NURUL IMANIYA P 8.60 34.40 38.00 72.40 C
27 RITMAWATI P 7.86 31.45 39.00 70.45 C
28 ROFIATUL QORI'AH P 8.08 32.30 40.00 72.30 B
29 Yunik Hariyati P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
83
30 INDAH DWI YANTI P 7.81 31.25 38.00 69.25 C
31 Lailatul Fitriyah P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
32 Linda Kumalasari P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
33 ACH. FIKRI ANSORI L 8.35 33.40 37.00 70.40 B
34 ANNA NORA FITRI P 7.90 31.60 35.00 66.60 B
35 FIKRIYANTO L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
36 ACH. TIJANI L 8.11 32.45 39.00 71.45 B
37 FADJRIYA P 8.64 34.55 36.00 70.55 B
38 RISTU YUNIATUN P 8.26 33.05 32.00 65.05 B
39 Sadiyanto L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
40 Danny Kurniawan L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
41 MATHORI ABD. JALIL L 7.15 28.60 36.00 64.60 B
42 LINI ANDRIYATI P 7.78 31.10 36.00 67.10 B
43 Mimma Rifqiyatul Jannah P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
44 Nur Tamami P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
45 ASYATUL KAMILA P 7.18 28.70 34.00 62.70 C
46 SITI AISYAH P 7.53 30.10 35.00 65.10 B
47 LINDAWATI P 8.29 33.15 37.00 70.15 B
48 NIDIA LARAPUSPITA P 7.78 31.10 40.00 71.10 B
49 ROFI HANDINI P 8.09 32.35 0.00 32.35 E
50 DESI KOLIFATUS P 7.19 28.75 35.00 63.75 C
84
SU'AIDA
51 RISKIYAH P 7.81 31.25 35.00 66.25 C
52
ELYANA
KAMALYATUL
HIDAYAH
P 7.60 30.40 39.00 69.40 B
53 SAMSUL HADI L 7.48 29.90 31.00 60.90 B
54 AAL YUYUL ALFIYAH P 6.81 27.25 47.00 74.25 B
55 Fitriyatul Khairiyah P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
56 Maftuhah P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
57 AHMAD SAMHAN
RIDHA L 8.56 34.25 44.00 78.25 B
58 ADINDA NOER
MEIDIAH P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
59 YULIANA WARDANI P 8.26 33.05 41.00 74.05 C
60 NOVIYA VELAYATI P 7.99 31.95 38.00 69.95 C
61 Evi Nur Erlifa P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
62 VERDANI EKA
APRIYANTI P 8.44 33.75 34.00 67.75 B
63 Ellyana Alvionita P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
64 Mohammad Hilmy
Winiardy L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
65 DWIKI ERIK FATAH L 8.76 35.05 0.00 35.05 E
85
ADHIYAH
66 Siti Nur Azizah P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
67 DELA ADELIYANA P 8.36 33.45 38.00 71.45 C
68 JUMAILA SHIMA P 8.30 33.20 38.00 71.20 B
69 USWATUN HASANAH P 7.81 31.25 39.00 70.25 B
70 EFI NOFIYANTI P 7.83 31.30 41.00 72.30 A
71 SURAWATI P 8.58 34.30 45.00 79.30 A
72 NOVITA EKA PUTRI P 8.31 33.25 43.00 76.25 B
73 DESY TIARA
WULANSARI P 8.45 33.80 30.00 63.80 B
74 FAIZAL AKBAR
MAULANA L 7.43 29.70 33.00 62.70 B
75 ANNI ROSYIDAH P 8.16 32.64 44.00 76.64 B
76 IRMA NUR'ALIPA DESI
SUPATMI P 8.13 32.50 35.00 67.50 B
77 AHFAZ BACTIAR
FEBLIAMA L 6.88 27.50 39.00 66.50 C
78 RADEN BAGUS
AKHMAD TURMIDI L 7.60 30.40 36.00 66.40 B
79 GHENTA FITRA NOOR
FARINA P 7.91 31.65 38.00 69.65 C
80 Nurhayati P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
86
81 DAINURI L 8.26 33.05 28.00 61.05 A
82 NUR MAHMUDA
HOZARI P 8.35 33.40 31.00 64.40 B
83 ENNY SYAHIRATUL
LAILIYAH P 6.86 27.45 43.00 70.45 C
84 SWANDI PRASYIDIE L 8.25 33.00 36.00 69.00 C
85 Desi Arisandi L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
86 HERNI ASRIANI PUTRI P 7.08 28.30 48.00 76.30 B
87 ZAID KURNIAWAN L 6.94 27.75 36.00 63.75 B
88 AYU RATNASARI P 7.88 31.50 36.00 67.50 A
89 Rizki Leli Romadani P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
90 RIFALDI ADITIA FANY L 7.56 30.25 45.00 75.25 A
91 ABDUS SAMAK L 7.91 31.65 34.00 65.65 C
92 Dhiena Ayu E.S P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
93 EKO SANTOSO L 7.66 30.65 36.00 66.65 C
94 MOH. AFRIZAL
CHOLID L 7.09 28.35 38.00 66.35 B
95 IKA FITRIANINGSIH P 6.94 27.75 37.00 64.75 B
96 MIFTAHOL ARIFIN L 7.20 28.80 38.00 66.80 C
97 RAHMATUL MUFIDAH P 8.69 34.75 39.00 73.75 A
98 ACH. ZULKIFLI L 7.71 30.85 49.00 79.85 B
87
99 MOH. RIZAL SULTONI L 7.75 31.00 40.00 71.00 C
100 ACH. FAWAID L 7.09 28.35 39.00 67.35 B
101 INDRI KURNIAWATI P 8.43 33.70 41.00 74.70 B
102 ACH. TAUFIK L 7.46 29.85 47.00 76.85 B
103 KOMARUDDIN L 8.13 32.50 52.00 84.50 B
104 A. RAMADAN AL
QOMARI L 7.90 31.60 48.00 79.60 B
105 Dela Andriyani P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
106 Dewi Puji Astutik P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
107 RIZAL SANTOSO L 8.19 32.75 42.00 74.75 B
108 Ahmad Yani L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
109 ACH. RODIANTO L 8.34 33.35 37.00 70.35 B
110 Novi Khairul Ummah P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
111 ACH. TAUFIK L 8.10 32.40 32.00 64.40 B
112 M. UMAR FARUQ L 7.75 31.00 37.00 68.00 B
113 MIFTAHOL WARISIN L 7.85 31.40 36.00 67.40 A
114 Siti Nur Azizah P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
115 MOH. ABUL KASIM L 7.70 30.80 36.00 66.80 B
116 Doryska Aprilia H.Z. P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
117 PINGKAN MAHARANI P 7.71 30.85 35.00 65.85 B
118 ANGGA WIJAYANTO L 7.89 31.55 30.00 61.55 C
88
PUTERA
119 SUBAIDI L 7.26 29.05 32.00 61.05 B
120 Siti Nur Arifah P 0.00 0.00 0.00 0.00 E
121 MOHAMMAD
SUKRIYADI L 8.35 33.40 32.00 65.40 A
122 Ahmad Holil L 0.00 0.00 0.00 0.00 E
123 IBNU FAJAR
ARISANDI L 7.68 30.70 40.00 70.70 C
124 SUCI NUR RAHMAH P 7.10 28.40 45.00 73.40 A
125 KUTLIANA P 8.18 32.70 0.00 32.70 E
126 FITRI NUR ANNISA P 8.75 35.00 31.00 66.00 C
127 HENDI WARTO L 7.69 30.75 39.00 69.75 B
128 HAINUR RASYID L 7.38 29.50 31.00 60.50 C
129 RIAN WAHYUDI L 8.20 32.80 35.00 67.80 C
130 SRI INDAH
WULANSARI P 8.05 32.20 27.00 59.20 B
131 RAHIMATUL
QOMARIA P 8.44 33.75 22.00 55.75 C
132 ACHMAD FAJAR NUR
FADILAH L 9.15 36.60 40.00 76.60 A
133 MUFIDAH P 8.78 35.10 21.00 56.10 C
89
134 CHOLILATUDDINIYAH P 8.29 33.15 37.00 70.15 A
135 MUCHLISIN L 8.48 33.90 27.00 60.90 C
136 SINTA FITRIYANI P 7.88 31.50 51.00 82.50 A
137 KISMAWATI
LUTHFIANAH P 7.55 30.20 30.00 60.20 B
138 NUR FAINI P 7.73 30.90 43.00 73.90 B
139 PAWAID L 8.13 32.50 23.00 55.50 C
140 MOH. AINUL YAQIN L 8.14 32.55 34.00 66.55 B
141 MOH. ABRORI L 8.40 33.60 36.00 69.60 B
142 NUR AISYAH ASTUTIK P 7.64 30.55 37.00 67.55 C
143 AKIDATUS ZAHRO P 8.46 33.85 41.00 74.85 B
144 DIANA SULISIAH
SAFITRI P 7.43 29.70 45.00 74.70 B
145 RUBIAYAH KUSTIANI P 6.64 26.55 49.00 75.55 B
146 RUBIAYAH KUSTIANA P 7.49 29.95 31.00 60.95 B
147 WILDAN ABRORI L 8.58 34.30 44.00 78.30 B
148 MELLIN SUSANTI P 8.04 32.15 43.00 75.15 B
149 KHAIRUR ROSI L 8.79 35.15 33.00 68.15 B
150 AS'ARI L 8.28 33.10 25.00 58.10 A
151 AHMAD NURHASAN
MAULANA L 8.94 35.75 33.00 68.75 B
90
152 AFIFURRAHMAN L 7.61 30.45 31.00 61.45 C
153 DEWI KARTIKASARI P 7.05 28.20 33.00 61.20 B
154 RUCHUL AMIN L 7.71 30.85 25.00 55.85 C
155 MOH. SIDQI MUDHAR L 7.90 31.61 29.00 60.61 B
156 RISKIYA P 6.48 25.90 35.00 60.90 B
157 VITA LIRA DIANA P 8.61 34.45 41.00 75.45 B
158 SITI ATIKA P 7.54 30.15 31.00 61.15 C
159 BAMBANG SUCIPTO L 7.69 30.75 30.00 60.75 C
160 RETI DWI
YULIASTUTIK P 7.19 28.75 32.00 60.75 B
161 ILFI IFTITAH P 7.59 30.35 28.00 58.35 B
162 LATIFA P 7.04 28.15 39.00 67.15 C
163 YOLANDA DWIE
MARETA P 7.78 31.10 38.00 69.10 B
164 FADILAH P 7.04 28.15 29.00 57.15 B
165 ACH. TAMIM QAULI L 7.83 31.30 30.00 61.30 B
166 AHMAD HAMDAN
KHOIRUDDIN L 8.39 33.55 35.00 68.55 B
167 YUDI ANDRIKA L 7.23 28.90 25.00 53.90 B
168 YULIYANTO L 6.79 27.15 24.00 51.15 A
169 RAMA AGUSTI L 7.26 29.05 19.00 48.05 C
91
SURGATUN NAIM
170 MASBUL L 8.99 35.95 15.00 50.95 A
171 EVI ESTIKA P 7.91 31.65 30.00 61.65 B
172 NURUL KAMILA P 7.79 31.15 25.00 56.15 B
173 SEPTI HARIYANI P 7.59 30.35 40.00 70.35 B
174 MOH. ISKANDAR L 9.16 36.65 35.00 71.65 B
175 DEDE SUGIRI L 8.59 34.35 37.00 71.35 C
176 SITI SUBAIDAH P 7.48 29.90 24.00 53.90 A
177 FITRIYANI P 8.63 34.50 36.00 70.50 A
178 RIZAL ZULMI L 7.36 29.45 25.00 54.45 C
179 HALIMATUS SUHRO P 8.15 32.60 33.00 65.60 B
180 ISMI FARIHA P 7.15 28.60 33.00 61.60 C
181 ULFA QOMARIYAH P 7.36 29.45 32.00 61.45 A
182 RAJRIYATUL
MUNAWARAH P 7.23 28.90 39.00 67.90 A
183 IDA MAREYA NINGSIH P 7.00 28.00 19.00 47.00 A
184 HIDAYATIN
ILAHIYAH P 8.05 32.20 36.00 68.20 B
185 DEKI RISKIYANTO L 8.30 33.20 38.00 71.20 C
186 SENNIWATI P 7.09 28.35 0.00 28.35 E
187 SITI ASIYAH P 8.18 32.70 44.00 76.70 A
92
188 KURNIAWATI AZIZAH P 7.88 31.50 35.00 66.50 B
189 USWATUN HASANAH P 9.31 37.25 36.00 73.25 B
190 RENITA WULANDARI P 8.14 32.55 29.00 61.55 A
191 PUJI ABADI L 8.03 32.10 0.00 32.10 E
192 MOH. RIDO VEBRI L 7.64 30.55 32.00 62.55 B
193 FAUZI NUR IMAN L 7.14 28.55 36.00 64.55 B
194 ALIYATIN P 7.38 29.50 30.00 59.50 A
195 DAIMATUL HASANAH P 7.84 31.35 36.00 67.35 A
196 ISKANDAR
ZULKARNAIN L 7.90 31.60 24.00 55.60 A
197 FATHORRAHMAN L 9.33 37.30 30.00 67.30 A
198 ABDILLAH HUSEIN L 8.21 32.85 42.00 74.85 A
199 TANIA DWI
OKTAVILIA P 8.99 35.95 37.00 72.95 A
200 TAUFIQURRAHMAN L 7.48 29.90 28.00 57.90 C
201 WARDATUL
KAMILIYAH P 7.40 29.60 32.00 61.60 C
202 MAZIDATUR
RISQIYAH P 7.85 31.40 35.00 66.40 B
203 IBRAHIM L 7.29 29.15 32.00 61.15 C
204 ACHMAD L 7.64 30.55 30.00 60.55 A
93
SYAIFULLAH
205 HARI LAKSONO L 8.03 32.10 36.00 68.10 A
206 MAHFUFAH L 7.40 29.60 32.00 61.60 B
207 NUR FITRI
APRILIYANTI P 7.75 31.00 37.00 68.00 B
208 HAIRUL ANAS L 8.56 34.25 34.00 68.25 A
209 ALIFAH KURNIAWATI P 7.30 29.20 23.00 52.20 B
210 AYU SHOFIYAH
RUKMANA P 7.99 31.95 25.00 56.95 B
211 INDAH PUTRI
RAHAYU P 7.61 30.45 20.00 50.45 B
212 LAILATUL RODIAH P 6.36 25.45 36.00 61.45 B
213 TOLA'ANI P 7.69 30.75 30.00 60.75 B
214 ERWIN FITRIYAH P 7.48 29.90 31.00 60.90 A
215 ISLAMIYAH P 7.95 31.80 28.00 59.80 A
216 MIA NURYAHATI P 7.41 29.65 30.00 59.65 B
217 ABBASSIAR L 7.23 28.90 41.00 69.90 B
218 ALFA ERLIYANA P 7.80 31.20 26.00 57.20 B
219 ANANG MUSTAFA L 8.58 34.30 33.00 67.30 C
220 DESY NIRMALASARI P 7.91 31.65 41.00 72.65 A
221 EMY ELIYASA P 7.36 29.45 32.00 61.45 B
94
222 DEWI ROMDANI P 7.31 29.25 40.00 69.25 C
223 ABD. RASID L 7.65 30.60 0.00 30.60 E
224 FITRI NUR AFIDAH P 7.29 29.15 28.00 57.15 B
225 FAHIROTUD DININA P 8.43 33.70 27.00 60.70 A
226 FATHOR RAHMAN L 8.45 33.80 34.00 67.80 C
227 NURLIANA P 7.28 29.10 40.00 69.10 C
228 KUSLIMA WARDANI P 7.85 31.40 51.00 82.40 A
229 ROBITUL FUADI L 7.48 29.90 25.00 54.90 C
230 ISNAINI P 7.43 29.70 31.00 60.70 B
231 MUHAMMAD WARIS L 7.53 30.10 36.00 66.10 C
232 YUNI CRISTIN P 7.39 29.55 41.00 70.55 B
233 YUDI ARIYANTO L 7.54 30.15 36.00 66.15 B
234 LALITA SARI P 7.53 30.10 32.00 62.10 A
235 ACH. KHAIRIL ZAIN L 8.51 34.05 43.00 77.05 A
236 IMAM HANAFI L 7.10 28.40 23.00 51.40 B
237 QOHRUL RIJAL L 7.30 29.20 22.00 51.20 C
238 NURUL ANAM L 7.43 29.70 19.00 48.70 A
239 HANIF ZAKKI L 8.59 34.35 48.00 82.35 C
240 YULIA AGUSTINI P 7.96 31.85 35.00 66.85 A
241 NAHIDLATUL
ISTIANAH P 7.54 30.15 31.00 61.15 C
95
242 ABD. ILMAH L 7.59 30.35 36.00 66.35 B
243 KHOLIFAH P 7.61 30.45 32.00 62.45 B
244 DICKY ALFIANSYAH L 7.65 30.60 29.00 59.60 D
245 HARIYANTO L 7.65 30.60 37.00 67.60 B
246 LIANA P 7.61 30.45 37.00 67.45 A
247 AMILLA ISLAMIATI P 7.43 29.70 41.00 70.70 B
248 ABU YASID L 6.83 27.30 25.00 52.30 A
249 MUHAMMAD BILAL L 8.58 34.30 33.00 67.30 A
250 ERVINA
FAJRIARAHMAN P 7.48 29.90 33.00 62.90 B
251 AGATHA MINERVA
HARIYANTI P 9.01 36.05 37.00 73.05 D
252 ALIFA KURNIAWATI P 7.69 30.75 37.00 67.75 A
253 USWATUN HASANAH P 7.60 30.40 39.00 69.40 A
254 ULFATUL HASANAH P 7.03 28.10 39.00 67.10 C
255 FADLILAH L 7.33 29.30 40.00 69.30 B
256 IMAM SANTOSO L 8.40 33.60 34.00 67.60 C
257 RAHMAD HIDAYAT L 7.64 30.55 36.00 66.55 C
258 AISYAH SAHILAH
BA'BUD P 8.18 32.70 41.00 73.70 A
259 RAJ. SITI NUR HALIFA P 7.94 31.75 37.00 68.75 B
96
260 SAIDA FILDIYANA P 7.49 29.95 45.00 74.95 B
261 SITI MARIYAM P 7.96 31.85 37.00 68.85 A
262 MOH. MUSYFIQ L 7.81 31.25 26.00 57.25 A
263 JUNIARDHIE INDRA
KUSUMA L 8.84 35.35 41.00 76.35 C
264 SAID HAMDI L 7.84 31.35 37.00 68.35 B
265 MOH. NURKAFI L 8.40 33.60 38.00 71.60 B
266 LINDA FATMILIYATI
RAHMAN P 7.61 30.45 25.00 55.45 B
267 FAISAL L 8.26 33.05 33.00 66.05 A
268 MIFTAHOL ARIFIN L 8.26 33.05 26.00 59.05 D
269 HAINUR RASYIDI L 8.94 35.75 33.00 68.75 B
270 PAISIN L 7.48 29.90 45.00 74.90 B
271 INSAN PURNOMO L 8.19 32.75 33.00 65.75 C
272 MOHAMMAD
RIZQILLAH IRAWAN L 7.84 31.35 37.00 68.35 B
273 EKA RISTIYANI P 6.71 26.85 26.00 52.85 A
274 RUSDIYANTO L 6.69 26.75 34.00 60.75 C
275 HAIRL AMIN L 7.80 31.20 38.00 69.20 C
276 MAMANG RIYADI L 6.63 26.50 26.00 52.50 D
277 ABDUL GAFUR L 8.13 32.50 24.00 56.50 A
97
278 FAHMI FAHREZY L 7.99 31.95 35.00 66.95 C
279 EKI PURWANTO L 8.05 32.20 43.00 75.20 A
280 ATIKA ZAHIRA P 8.21 32.85 44.00 76.85 A
281 GAMAR BAJUBER P 8.50 34.00 43.00 77.00 A
282 FAIZAL FEBRYANSAH L 7.18 28.70 40.00 68.70 B
283 DEWI ROHMAN P 8.48 33.90 25.00 58.90 B
284 CHOLID DERIYANTO L 7.69 30.75 30.00 60.75 C
285 BAHRUL ULUM L 9.34 37.35 30.00 67.35 C
286 NURHAYATI P 6.89 27.55 33.00 60.55 A
287 ALIF IMAN
FIRMANSYAH L 7.74 30.95 30.00 60.95 B
288 WAHYU FIRMANSYAH L 7.95 31.80 29.00 60.80 B
289 ARYAN DHANA L 7.95 31.80 38.00 69.80 B
290 FAISOL AMIN L 7.75 31.00 27.00 58.00 A
291 NUR HAIDI L 8.54 34.15 24.00 58.15 B
292 ISNAINI P 7.80 31.20 36.00 67.20 B
293 JUNAIDI L 8.13 32.50 24.00 56.50 B
294 APRIYADI L 8.50 34.00 32.00 66.00 B
295 ACHMAD RIZAL
EFFENDI L 8.55 34.20 39.00 73.20 C
296 YUYUD YUDIAWAN L 8.41 33.65 27.00 60.65 B
98
297 SOFYAN WIYONO L 7.76 31.05 36.00 67.05 A
298 ELTARI MARTHA
DAHASMI L 7.01 28.05 33.00 61.05 C
299 AFIANTO L 7.84 31.35 39.00 70.35 C
300 AHMAD FAILANI L 7.40 29.60 25.00 54.60 B
301 HESTY NUZULUL
SETYA RINI P 8.54 34.15 39.00 73.15 B
302 BAMBANG SOFI L 8.26 33.05 43.00 76.05 B
303 RIA SAFITRI P 7.83 31.30 35.00 66.30 C
304 HASYIM AS'ARI L 8.16 32.65 28.00 60.65 B
305 MISNADI L 7.55 30.20 28.00 58.20 B
306 ROMLI L 8.50 34.00 27.00 61.00 C
307 DIMAS PRAGAS
WIBISONO L 6.41 25.65 42.00 67.65 B
308 MOH. BAHRUS SALAM L 8.33 33.30 33.00 66.30 B
309 FEBRIANA
WULANDARI P 7.23 28.90 39.00 67.90 C
310 AYU WULANDARI P 7.58 30.30 18.00 48.30 B
311 MOHAMMAD KAFI L 6.71 26.85 17.00 43.85 C
312 KHAIRUL KIFLI L 8.45 33.80 19.00 52.80 B
313 DEDY FRANDIKA L 7.95 31.80 20.00 51.80 B
99
314 SYARIF
HIDAYATULLAH L 7.78 31.10 36.00 67.10 B
315 SUDIYONO L 7.39 29.55 39.00 68.55 B
316 MOH. JAHRA L 7.24 28.95 17.00 45.95 B
317 LISSU'A P 7.56 30.25 29.00 59.25 B
318 ANDI FIRMAN SYAH L 8.23 32.90 24.00 56.90 B
319 ZAINUR RAHMAN L 7.93 31.70 26.00 57.70 B
320 KHAIRUL UMAM L 7.71 30.85 44.00 74.85 B
321 AHMAD FATHUR
ROHMAN L 8.75 35.00 44.00 79.00 B
322 ELLY DINARIANA P 8.18 32.70 27.00 59.70 B
323 HOLDI VIONA
RESELINA L 7.65 30.60 37.00 67.60 B
324 HAIRUL BAGUS L 7.35 29.40 25.00 54.40 C
325 SAIFUL BAHRI L 9.11 36.45 36.00 72.45 A
326 FIRDAUS AHMAD
MUSTAQIM L 7.59 30.35 39.00 69.35 B
327 MOH. YASIR L 7.13 28.50 0.00 28.50 E
328 MACHMUDI
ERIYANTO L 9.26 37.05 31.00 68.05 A
329 DERRY CRISTANTO
YUSI ANDA L 7.30 29.20 32.00 61.20 B
100
330 DIAN PUSPITA SARI P 8.58 34.30 38.00 72.30 A
331 HERMANTO L 8.58 34.30 24.00 58.30 B
332 FENDA BRATA L 7.35 29.40 32.00 61.40 D
333 FIRDAUS AHMAD
MUSTHOFA L 7.95 31.80 40.00 71.80 C
334 AINUR FIKRI L 8.83 35.30 31.00 66.30 B
335 KHAIRIL ANAM L 7.99 31.95 26.00 57.95 C
336 UMRATUL LAILA P 8.19 32.75 33.00 65.75 B
337 ACHMAD SAFAWI P 8.08 32.30 35.00 67.30 B
338 LAILATUL FITRIAH P 7.93 31.70 49.00 80.70 C
339 ROCKY AIMAN L 7.43 29.70 28.00 57.70 E
340 INDRA SEFTIANA
WULANDARI P 7.06 28.25 33.00 61.25 D
341 RAMADIYANA P 7.73 30.90 29.00 59.90 B
342 NURUL DIAN
HASANAH P 8.34 33.35 26.00 59.35 D
343 HOSNOL LATIF P 8.48 33.90 36.00 69.90 A
344 KAMELIA
HARDIYANTI P 7.50 30.00 44.00 74.00 D
345 MULYADI L 8.76 35.05 34.00 69.05 B
346 FATIMATUS SUHRA P 7.18 28.70 21.00 49.70 B
101
347 ADLAN MAHFUDI L 7.76 31.05 45.00 76.05 B
348 EKO FEBRIYANTO L 7.65 30.60 31.00 61.60 B
349 RISWANDI IMAWAN L 7.39 29.55 39.00 68.55 B
350 NUR FADILAH P 7.93 31.70 35.00 66.70 B
351 ELMA ALVIYANTO
AS'ARI L 7.51 30.05 38.00 68.05 A
352 AHMAD JAKFAR L 6.75 27.00 33.00 60.00 B
353 FADILLAH RISQI
RAMADANI P 7.79 31.15 20.00 51.15 B
354 ACHMAD FATTAH L 5.84 23.35 20.00 43.35 B
355 SYAIFUL ANWAR L 8.53 34.10 41.00 75.10 B
356 RASYIQI L 8.10 32.40 34.00 66.40 A
357 ACH. ZAINUR
RAHMAN L 8.01 32.05 26.00 58.05 B
358 MARDATILLAH
AGUSTINA P 7.24 28.95 31.00 59.95 C
359 LELY MEYTA
RACHMAWATI P 8.58 34.30 17.00 51.30 B
360 FEBRITUR ROMDANI P 7.09 28.35 38.00 66.35 B
361 NURIYANTI P 7.08 28.30 38.00 66.30 B
362 RIKA SOFIANTI P 8.11 32.45 35.00 67.45 B
102
363 AMINUR RASYID L 7.66 30.65 38.00 68.65 C
364 ANNISA' P 8.84 35.35 32.00 67.35 B
365 RUSDIONO L 6.89 27.55 33.00 60.55 C
366 SUPRIONO L 6.30 25.20 36.00 61.20 C
367 FERA NUR AFNI P 7.13 28.50 38.00 66.50 B
368 RIA FARISKA P 8.44 33.75 0.00 33.75 E
369 ANIS YUSIYADI P 7.86 31.45 0.00 31.45 E
370 MASRONO L 8.08 32.30 37.00 69.30 B
371 SUPYAN L 7.65 30.60 36.00 66.60 B
372 DIKA ARI RAHAYU P 7.19 28.75 47.00 75.75 B
373 MUJIONO L 8.30 33.20 29.00 62.20 A
374 ABDURRAHMAN L 7.73 30.90 31.00 61.90 B
375 ZINATUL MUNFARIDA P 7.51 30.05 21.00 51.05 B
376 ALAMSYAH L 7.38 29.50 26.00 55.50 B
377 EDI SUCIPTO L 8.89 35.55 30.00 65.55 A
378 NOVITA RUSADI P 8.39 33.55 0.00 33.55 E
379 HENI DIANA P 7.54 30.15 38.00 68.15 C
380 FITRIYATUL
KHODRIAH P 8.26 33.05 33.00 66.05 A
381 RENDY PRISKA
PRATAMA L 8.51 34.05 38.00 72.05 B
103
382 BUSRAWI ASMI P 8.40 33.60 24.00 57.60 B
383 SUKARDI L 8.125 32.50 34.00 66.50 A
384 KHAIRUL ROZIQI L 7.56 30.25 37.00 67.25 C
385 AINUR RIDHA HABIBI L 7.83 31.30 40.00 71.30 B
386 ALI MUFI BAIDAWI L 7.64 30.55 25.00 55.55 A
387 ACH. TAUFIKUR
RAHMAN L 7.65 30.60 35.00 65.60 C
388 KHOLIS SYAIFULLAH L 7.83 31.30 35.00 66.30 B
389 MULYADI L 6.01 24.05 25.00 49.05 B
390 ZAINABUR RISQIYAH P 8.34 33.35 43.00 76.35 B
391 MUHAMMAD SADILI
EFENDI L 7.04 28.15 23.00 51.15 B
392 MOH. DANIAL AKBAR L 8.46 33.85 54.00 87.85 B
393 TOYYINA P 7.86 31.45 39.00 70.45 A
394 MUHAMMAD IRWAN L 6.71 26.85 34.00 60.85 B
395 ERLINA INDRAWATI P 8.49 33.95 37.00 70.95 B
396 AHSANIL TAQWIM
AFIZI L 6.95 27.80 24.00 51.80 B
397 HOSNOL HOTIMA P 7.73 30.90 43.00 73.90 B
398 EKA KURNIAWATI P 8.03 32.10 50.00 82.10 B
399 DWI WARDATIN P 7.68 30.70 37.00 67.70 B
104
400 SARIFAH HILDA P 8.68 34.70 37.00 71.70 C
401 SELLY RATNA
FARADILA P 7.65 30.60 39.00 69.60 B
402 NUR HAYATI P 7.93 31.70 39.00 70.70 B
403 INDANA ZULFATUS
SALEHA P 8.00 32.00 25.00 57.00 C
404 LIA MAULINA P 8.40 33.60 41.00 74.60 B
405 SYARIF
HIDAYATULLAH L 8.31 33.25 0.00 33.25 E
406 AINUL KHOLIK L 7.65 30.60 28.00 58.60 D
407 LIDIA
LISTIYANINGSIH P 7.50 30.00 32.00 62.00 C
408 EDI MAKKI L 7.58 30.30 26.00 56.30 C
409 HIDAYATULLAH L 8.58 34.30 35.00 69.30 B
410 HIZAM WAHYUDI L 6.73 26.90 25.00 51.90 A
411 ROHANI P 7.55 30.20 46.00 76.20 A
412 BASIL SYAIFUL
HAQQI L 6.51 26.05 35.00 61.05 A
413 MASTUKI L 7.70 30.80 21.00 51.80 B
414 A. RIZKI SURYADI L 6.31 25.25 0.00 25.25 E
415 UZIR FATHONI L 7.88 31.50 28.00 59.50 A
105
416 HALILI L 6.27 25.07 36.00 61.07 C
417 ROLIS L 7.45 29.80 26.00 55.80 C
418 HILAL L 8.10 32.40 38.00 70.40 C
419 MUSTOFA L 6.71 26.85 17.00 43.85 A
420 FEBRIYANTO
HIDAYAT L 7.65 30.60 19.00 49.60 B
421 FITRI P 7.50 30.00 37.00 67.00 A
422 SYAHID MUJTAHIDY L 7.91 31.65 44.00 75.65 A
423 GUFRAN HAMDANI L 7.48 29.90 22.00 51.90 B
424 ERFAN AIDI EFENDI L 8.14 32.55 0.00 32.55 E
425 NURUS SOFI L 8.19 32.75 0.00 32.75 E
426 MOH. MAHTUMUL
KHOIR L 8.75 35.00 39.00 74.00 A
427 MOH. KHOLISH L 8.65 34.60 33.00 67.60 A
428 MOHAMMAD ROUFIQ L 8.34 33.35 34.00 67.35 C
429 CHAIRIL ANWAR L 8.13 32.50 33.00 65.50 C
430 NUR AZIZ L 8.18 32.70 21.00 53.70 C
431 ELIYATUD DAROJAH P 8.15 32.60 40.00 72.60 A
432 AGUS MARDIYANTO L 7.51 30.05 39.00 69.05 B
433 MOHAMMAD HAIRIL
ANAM L 8.39 33.55 36.00 69.55 C
106
434 SYAIFUL RAHMAN L 8.89 35.55 51.00 86.55 A
435 DADANG PRAWITNO L 8.04 32.15 38.00 70.15 B
436 FAIKATURRAHMA P 9.29 37.15 48.00 85.15 B
437 FARHUL MA'AYIS L 9.16 36.65 38.00 74.65 B
438 ACH. ILHAM FATONI L 7.51 30.05 27.00 57.05 D
439 FATIMAH ZAHRA P 8.03 32.10 37.00 69.10 C
440 RAFIQAH P 8.29 33.15 38.00 71.15 C
441 MUHAMMAD HARIS
RAMADHAN L 7.20 28.80 41.00 69.80 B
442 FADLUN AL JUFRI P 7.48 29.90 30.00 59.90 C
443 NUR LAYLIYAH P 7.64 30.55 35.00 65.55 B
444 R. AYU PUTRI NUR
INDAH SARI P 7.24 28.95 31.00 59.95 C
445 SAMSUL ARIFIN L 8.01 32.05 22.00 54.05 C
446 MOH. ROIS ALAWI L 8.33 33.30 22.00 55.30 C
447 AKH. MAHBURO L 7.88 31.50 29.00 60.50 A
448 DINDA NURIL FITRI P 7.56 30.25 36.00 66.25 B
449 DELIA AMINATUR
ROHMAH P 7.68 30.70 37.00 67.70 B
450 DWI RATNA LUFITA P 9.16 36.65 36.00 72.65 B
451 RISKY AMALIA P 8.56 34.25 44.00 78.25 B
107
452 FEBRY S. EFFENDI L 8.05 32.20 34.00 66.20 A
453 SYAIFUL RAHMAN L 8.19 32.75 36.00 68.75 B
454 HAFIDZ CHAIRIL
ANWAR L 8.10 32.40 39.00 71.40 A
455 JONI WAHYUDI L 7.64 30.55 31.00 61.55 C
456 MOH. TAHIR L 6.84 27.35 34.00 61.35 B
457 MOH. NUR SALAM
HAVIZ L 7.94 31.75 35.00 66.75 B
458 FIRDAUSI L 7.75 31.00 35.00 66.00 B
459 ROMLI L 8.83 35.30 0.00 35.30 E
460 CHAIRUL ANAM MZ. L 7.43 29.70 32.00 61.70 A
461 CHAIRUL ANWAR L 7.53 30.10 40.00 70.10 B
462 MOH. RAFIK L 7.84 31.35 35.00 66.35 B
463 M. MUFID L 8.00 32.00 0.00 32.00 E
464 NIFAYATUL JANNAH P 8.85 35.40 38.00 73.40 B
465 IMAM MULYADI L 7.75 31.00 23.00 54.00 C
466 NAILUR RIDHA L 8.74 34.95 34.00 68.95 C
467 YUAN LIANTI PUTRI P 7.84 31.35 38.00 69.35 B
468 ALYCIA DWI
NOVIASTUTIK P 8.36 33.45 36.00 69.45 B
469 ANDRA L 6.48 25.90 42.00 67.90 C
108
470 EDI SUGIANTO L 7.51 30.05 29.00 59.05 A
471 SUNAIDI L 8.90 35.60 25.00 60.60 A
472 RIKA SUHARTIKA P 8.84 35.35 0.00 35.35 E
473 RONY DHARMAWAN L 8.18 32.70 28.00 60.70 D
474 NUR AIDA P 8.18 32.70 37.00 69.70 B
475 ZIYAN FARADY L 7.95 31.80 36.00 67.80 B
476 HAFIDZ RIADI L 8.70 34.80 34.00 68.80 B
477 MASYANTO L 7.88 31.50 30.00 61.50 A
478 RAUDHATUL JANNAH P 8.86 35.45 40.00 75.45 B
479 DZUL KARAMI L 7.98 31.90 28.00 59.90 D
480 WAISUL KARNI L 7.50 30.00 31.00 61.00 C
481 MOHAMMAD SATORI L 7.46 29.85 37.00 66.85 C
482 MELISA YUNITASARI P 8.01 32.05 0.00 32.05 E
483 RISKI SIASANI P 8.15 32.60 23.00 55.60 C
484 IKA WULANDARI P 8.38 33.50 24.00 57.50 B
485 EKA ASHARI
RAHMANSYAH L 8.36 33.45 25.00 58.45 D
486 HALILULLAH
MAZKUR HAKIM L 8.83 35.30 39.00 74.30 B
487 DIAN KHOLIS
MAJIDAH P 9.15 36.60 47.00 83.60 A
109
488 UMMATIL FAIZAH P 8.38 33.50 34.00 67.50 C
489 EDI SUCIPTO L 7.06 28.25 29.00 57.25 B
490 IRENE TRIAZIZA P 7.88 31.50 25.00 56.50 D
491 KHOIRUR RAHMAN L 8.51 34.05 0.00 34.05 E
492 NUR KHALISH L 7.83 31.30 31.00 62.30 C
493 ANITA PRATIWI PUTRI P 8.46 33.85 36.00 69.85 B
494 MOH.
LAILURRAHMAN L 7.29 29.15 45.00 74.15 C
495 ACH. JUFRI L 7.60 30.40 36.00 66.40 B
496 NUR HIDAYATULLAH L 8.30 33.20 25.00 58.20 B
497 ACHMAD CHOLID
MAULIDI L 8.23 32.90 0.00 32.90 E
498 FAHRUR ROZI L 6.85 27.40 19.00 46.40 B
499 DIDIK RIYADI L 8.33 33.30 25.00 58.30 A
500 DEWI NURLIANA
FARASWATI P 8.63 34.50 22.00 56.50 A
501 AKMAL YUDI L 8.10 32.40 25.00 57.40 C
502 ROSAILAH SHIDQIAH P 7.38 29.50 37.00 66.50 A
503 HENDRA WAHYUDI L 7.14 28.55 22.00 50.55 A
504 SAYFULLAH ALI
SABANA L 7.38 29.50 31.00 60.50 C
110
505 EDI HARI PURNOMO L 7.68 30.70 18.00 48.70 C
506 ROFIYANTO L 7.56 30.25 39.00 69.25 C
507 SITI AZIZAH P 8.74 34.95 32.00 66.95 C
508 ERFAYATI P 6.75 27.00 42.00 69.00 B
509 ABDURRAHMAN L 7.60 30.40 45.00 75.40 A
510 AMIR MUKMININ L 5.94 23.75 8.00 31.75 D
511 SULISTIYANI P 6.73 26.93 30.00 56.93 A
512 ABD. RASID L 7.65 30.60 36.00 66.60 C
513 BENI FEBRIYANTO L 7.20 28.80 0.00 28.80 E
514 ALI MUFI L 6.89 27.55 27.00 54.55 A
515 MOH. HOSEN L 8.44 33.75 0.00 33.75 E
516 MOH. FAUZI L 7.60 30.40 22.00 52.40 B
517 LAUREN ARISTA
YOLANDA P 7.14 28.55 19.00 47.55 B
518 ATIRAH P 8.50 34.00 48.00 82.00 A
519 ANISA FATIMAH P 7.81 31.25 46.00 77.25 B
520 NURUL LATIFAH P 8.50 34.00 42.00 76.00 C
521 DINI RAHMAWATI P 7.58 30.30 36.00 66.30 A
522 MOH. ARIF
RACHMANSYAH L 7.43 29.70 18.00 47.70 C
523 NUR LATIFAH P 7.15 28.60 28.00 56.60 D
111
524 SAIFUL RAHMAN L 7.60 30.40 44.00 74.40 A
525 ANANG SOFYAN HADI L 7.30 29.20 30.00 59.20 B
526 SEPTIANDI DWI
PRANOWO L 8.34 33.35 34.00 67.35 B
527 WILLY RENDRA
BACHTIAR L 7.56 30.25 47.00 77.25 A
528 PRATAMA
WIDIYATMOKO L 7.34 29.35 19.00 48.35 C
529 MOH. IMAM KHIRUR
RAHMAN L 7.98 31.90 25.00 56.90 B
530 AZWAR ANAS L 9.00 36.00 34.00 70.00 B
531 SAFITRI INDRIYANI P 8.61 34.45 35.00 69.45 C
532 SYAIFUR ROZI L 9.24 36.95 40.00 76.95 B
533 ANDY KOESWANTO L 7.41 29.65 0.00 29.65 E
534 WIKAYATUL
IMANIYAH P 7.30 29.20 30.00 59.20 A
535 AINUL YAQIN
MUSLIM L 8.23 32.90 34.00 66.90 A
536 HARIYANTO L 8.10 32.40 25.00 57.40 B
537 ZAINAL ABIDIN L 8.01 32.05 21.00 53.05 B
538 UMMI RAFIKA P 8.53 34.10 48.00 82.10 A
539 FITRI NURHASANAH P 7.61 30.45 22.00 52.45 B
112
540 EKA KUSUMA
RAHMAWATI P 7.46 29.85 36.00 65.85 B
541 MOH. ALI L 7.38 29.50 37.00 66.50 B
542 AHMAD MOQOROBIN L 7.34 29.35 20.00 49.35 C
543 MASNITO L 7.48 29.90 49.00 78.90 A
544 SETIAWAN L 6.49 25.95 35.00 60.95 C
545 EDIYANTO L 8.21 32.85 29.00 61.85 C
546 M. ABU YASIN L 8.05 32.20 35.00 67.20 B
547 FITRIYAH P 7.26 29.05 37.00 66.05 A
548 SOFIAH P 7.30 29.20 0.00 29.20 E
549 HARYADI SHALEH L 7.21 28.85 28.00 56.85 A
550 AINUR RIDWAN L 7.66 30.65 17.00 47.65 B
551 ACH. AIDI L 8.01 32.05 16.00 48.05 C
552 NUR IZZAH
MAULIDINA P 7.31 29.25 45.00 74.25 A
553 MOH. QAIMUDDIN AL-
LATIF L 8.23 32.90 43.00 75.90 B
554 MERIYATUL
ZULKAIDAH P 8.36 33.45 26.00 59.45 A
555 AQIDATUL IMAMAH P 8.80 35.20 32.00 67.20 A
556 NOER AZIZAH P 8.24 32.95 41.00 73.95 A
113
557 MOH. SUBAIDI L 7.46 29.85 33.00 62.85 A
558 PARAHITA NIRANI
ARGANISTIN P 7.78 31.10 38.00 69.10 A
559 MOH. WARDI L 6.48 25.90 0.00 25.90 E
560 BUDIYANTO L 6.29 25.15 19.00 44.15 C
561 MONJIYAT L 9.10 36.40 23.00 59.40 A
562 FAHRUR ROZI L 7.59 30.35 38.00 68.35 B
563 MOHAMAD FAIZAL
RIDWAN L 7.86 31.45 43.00 74.45 B
564 MOH. WARIS L 9.01 36.05 37.00 73.05 B
565 ASIR HUSAINI RIFANI L 8.11 32.45 24.00 56.45 B
566 PRAYOGA SETYAWAN
RAUUFANI L 9.16 36.65 33.00 69.65 A
567 SONIE KURNIAWAN L 7.61 30.45 22.00 52.45 B
568 FATHOR ROHMAN L 7.26 29.05 26.00 55.05 B
569 NOR IMAMA P 7.98 31.90 30.00 61.90 B
570 JONIYANTO L 7.64 30.55 17.00 47.55 B
571 FAHRUN NISA' P 8.06 32.25 36.00 68.25 B
572 FATIMATUL
FATMARIYAH P 8.80 35.20 46.00 81.20 B
573 NOPYI TIRA P 8.05 32.20 16.00 48.20 C
114
ANDRIYANI
574 ACH. RIYADI L 8.23 32.90 22.00 54.90 C
575 DEWI ALFIYAH P 8.51 34.05 20.00 54.05 B
576 SUTIP PRASETYO L 7.66 30.63 22.00 52.63 C
577 AGUS RIYADI L 8.05 32.20 23.00 55.20 C
578 ADI SUCIPTO L 8.30 33.20 28.00 61.20 C
579 BUSTANUL ARIFIN L 7.74 30.95 29.00 59.95 B
580 MUHAMMAD RIZAL
WAHID L 7.59 30.35 36.00 66.35 B
581 SYAIFUL BAHRI L 7.35 29.40 20.00 49.40 B
582 MISNADI L 7.19 28.75 27.00 55.75 B
583 MAS ODI L 8.10 32.40 35.00 67.40 B
584 RIDWAN L 7.84 31.35 25.00 56.35 C
585 AGUS WINTARDI L 7.03 28.10 22.00 50.10 C
586 AINUN FAQIH L 9.11 36.45 38.00 74.45 B
587 RAKHMAT ALFIAN
FITRIL ALI L 7.25 29.00 42.00 71.00 B
588 ADI SUGIANTO L 8.13 32.50 29.00 61.50 C
589 MOH. FAIS L 7.96 31.85 35.00 66.85 C
590 HARIYATI P 9.03 36.10 33.00 69.10 B
591 TAHIYATUL WIDAD P 9.00 36.00 48.00 84.00 B
115
592 ADAM MALIK L 8.18 32.70 38.00 70.70 C
593 KRIS DIANTORO L 7.54 30.15 39.00 69.15 B
594 NOVAL PARISTIAWAN L 7.56 30.25 25.00 55.25 B
595 ANSHORI FAHMI L 8.29 33.15 42.00 75.15 A
596 ROFIQI
AFRILIYANSYAH L 8.86 35.45 42.00 77.45 B
597 AHMAD WAHYUDI L 8.75 35.00 45.00 80.00 C
598 FADHILAH QURIATUL
ULUM P 7.65 30.60 37.00 67.60 C
599 SYAFRY KURNIAWAN L 7.28 29.12 47.00 76.12 C
600 MOHAMMAD
CHOLIQUL WARIS L 8.05 32.20 0.00 32.20 E
601 MOH.
FAIDATURRAHMAN L 8.86 35.45 15.00 50.45 B
602 AMRI YUSRO L 9.05 36.20 38.00 74.20 B
603 FAIQURRAHMAN L 6.06 24.25 24.00 48.25 B
604 SITI MARIYAM P 8.55 34.20 35.00 69.20 A
605 ABU HASAN L 6.88 27.50 26.00 53.50 D
606 KHAIRUS SYAMSI L 7.53 30.10 30.00 60.10 C
607 LAILATUS SAKINAH P 8.34 33.35 24.00 57.35 C
608 JUBRIYADI L 8.09 32.35 22.00 54.35 B
116
609 ARDIYANSYAH L 8.66 34.65 26.00 60.65 D
610 ALI JAWAZI L 8.48 33.90 36.00 69.90 C
611 NURJANNAH P 7.58 30.30 21.00 51.30 C
612 MOH. RIDWAN L 8.69 34.75 21.00 55.75 B
613 DEVIYANTI
RUKMANA P 7.19 28.75 0.00 28.75 E
614 MOH. FADLILLAH L 8.98 35.90 38.00 73.90 A
615 AINUL FAJRI L 8.64 34.55 25.00 59.55 A
616 MOH. KHOLIL L 8.70 34.80 36.00 70.80 B
617 ASWAN YONO L 8.66 34.65 20.00 54.65 B
618 LISDA WATI P 7.99 31.95 35.00 66.95 C
619 HAQIDAH P 7.74 30.95 29.00 59.95 B
620 MASYANTO L 7.45 29.80 47.00 76.80 B
621 SYAIFULLAH L 8.53 34.10 18.00 52.10 B
622 MUH. NURMAH YUDI L 7.36 29.45 20.00 49.45 B
623 NURUL BIYANTORO L 7.38 29.50 17.00 46.50 A
624 REYADI L 8.68 34.70 32.00 66.70 C
625 YUNITA ARISANTI P 7.66 30.65 44.00 74.65 C
626 GINA WIDYA TRISTYN P 7.36 29.45 37.00 66.45 C
627 RIA FEBRIYANTI P 6.95 27.80 32.00 59.80 B
628 ANDIKA YOYOK L 7.33 29.30 29.00 58.30 B
117
SURYADI
629 DZIKRI ALIWAFI L 6.99 27.95 38.00 65.95 B
630 ABD. RAHMAN L 8.41 33.65 20.00 53.65 A
631 NURUL WAHYUDI L 8.74 34.95 33.00 67.95 A
632 YUDHY RIZAL RAMLI L 8.15 32.60 28.00 60.60 B
633 MOH. ANSORI L 6.90 27.60 24.00 51.60 B
634 SYAIFULLAH L 8.10 32.40 46.00 78.40 A
635 IZZATUN NAFSI P 8.21 32.85 47.00 79.85 A
636 MOHAMMAD FAIZAL
AMIR L 7.45 29.80 0.00 29.80 E
637 SYIFA' QALBIYATIL
UMMAH P 7.71 30.85 39.00 69.85 B
638 SYARIF
HIDAYATULLAH L 8.21 32.85 29.00 61.85 A
639 ZAMZAMI L 8.63 34.50 31.00 65.50 A
640 IMAMATUL
MUKARROMAH P 7.55 30.20 36.00 66.20 A
641 MOH. SALIMIN L 8.43 33.70 34.00 67.70 A
642 NURMAN RIFKI
HIDAYAT L 7.98 31.90 27.00 58.90 A
643 MARSUKI L 9.28 37.10 33.00 70.10 B
118
644 NUR INDAH AMALIA P 8.46 33.85 37.00 70.85 B
645 NURUL HIDAYAT L 8.30 33.20 26.00 59.20 A
646 HADI FRAYITNO L 8.16 32.65 24.00 56.65 A
647 JOYO SANTONI L 8.50 34.00 33.00 67.00 A
648 AHMAD AHSAN
TAQWIM L 7.46 29.85 0.00 29.85 E
649 DEVI YULIANTIKA P 8.18 32.70 34.00 66.70 A
650 MAMLUATUL
HIKMAH A. P 8.36 33.45 43.00 76.45 B
651 NUR ANNISA' P 8.46 33.85 39.00 72.85 A
652 IMAM MAHMUDI L 8.34 33.35 37.00 70.35 A
653 MOH. ILHAM FAHMI L 8.40 33.60 41.00 74.60 A
654 QURROTUL AINI P 8.35 33.40 33.00 66.40 A
655 NOFANDI L 8.29 33.15 21.00 54.15 C
656 FITRIA NOFIYANTI P 7.09 28.35 32.00 60.35 B
657 EDIYANTO L 6.24 24.97 36.00 60.97 B
658 ACH. SYAIFIN L 7.61 30.45 20.00 50.45 B
659 HARYONO L 7.95 31.80 0.00 31.80 E
660 NUR ROHMAN L 8.31 33.25 0.00 33.25 E
661 RENDRA FEBRI
CAHYADI L 7.01 28.05 50.00 78.05 B
119
662 PURNOMO L 8.46 33.85 45.00 78.85 C
663 MOH. HAYAT L 8.40 33.60 22.00 55.60 C
664 TAUFIK KURRAHMAN L 8.48 33.90 33.00 66.90 A
665 TITIN SUHARTINI P 9.35 37.40 31.00 68.40 A
666 FAJAR EKA
BIMATARA L 5.56 22.25 54.00 76.25 C
667 ACHMAD JUNAIDI L 8.40 33.60 44.00 77.60 B
668 ELLYANA ALVIONITA P 8.46 33.85 0.00 33.85 E
669 SUDIYANTO L 8.38 33.50 20.00 53.50 B
670 ARIF RAHMAN HAKIM L 8.46 33.85 40.00 73.85 A
671 NUR AINI P 7.55 30.20 28.00 58.20 B
672 MOH. YANTO L 8.21 32.85 36.00 68.85 C
673 SYAFIUDIN L 7.59 30.35 39.00 69.35 B
674 FAIRUL YASI L 7.48 29.90 0.00 29.90 E
675 AFIF ZAMRONI HR L 8.04 32.15 44.00 76.15 B
676 SITI MUNAWAROH P 8.10 32.40 0.00 32.40 E
677 NILNA KAMALA P 8.14 32.55 38.00 70.55 A
678 NURUL FARIYANA P 7.16 28.65 49.00 77.65 B
679 R.A. NAILAH AMANI
MAULIDAH P 8.85 35.40 42.00 77.40 A
680 FAUZAN L 8.11 32.45 34.00 66.45 B
120
681 MAULIDA RUKMANA P 7.91 31.65 36.00 67.65 B
682 SRI LILIANA P 6.90 27.60 48.00 75.60 C
683 DARWIS L 7.38 29.50 22.00 51.50 B
684 ITA SUSANTI DEWI
ASTUTIK P 0.00 0.00 24.00 24.00 B
685 NURHADI L 9.04 36.15 21.00 57.15 B
686 BUDIYANTO L 8.91 35.65 35.00 70.65 B
687 HANIFASE P 8.55 34.20 23.00 57.20 B
688 MOH. KHOTIB L 8.21 32.85 25.00 57.85 C
689 LUKMANUL HAKIM L 8.21 32.85 35.00 67.85 C
690 ALFIYANDANU L 8.10 32.40 0.00 32.40 E
691 MOH. LUTFI AMIN L 7.58 30.30 0.00 30.30 E
692 LAILATUL BADRIYAH P 8.48 33.90 49.00 82.90 B
693 MOHAMMAD TAUFIK L 8.55 34.20 32.00 66.20 A
694 AFKUM REIZA
WAHYUDI L 8.14 32.55 0.00 32.55 E
695 MATHAJI L 8.79 35.15 31.00 66.15 B
696 MASJUTO L 8.73 34.90 34.00 68.90 B
697 TOLAK L 8.91 35.65 17.00 52.65 C
698 NUR WAHYUDI L 7.64 30.55 24.00 54.55 A
699 SYAIFUL BAHRI L 5.85 23.40 26.00 49.40 A
121
700 ADIYONO L 8.16 32.65 45.00 77.65 C
701 AHMAD ALIYUDDIN L 8.36 33.45 27.00 60.45 B
702 KHAIRATUL JANNAH P 8.95 35.80 30.00 65.80 B
703 MOH. SADAT L 8.85 35.40 25.00 60.40 C
704 MUJAMMIL L 8.01 32.05 28.00 60.05 A
705 FATIMAH AL BATUM P 7.79 31.15 24.00 55.15 A
Jumlah penerimaan siswa dan siswi baru pada tahun 2010-2011
mencapai jumlah 705 peserta, namun tidak semuanya di trima, karena
MAN 1 Sumenep memilih siswa dan siswi yang berkualitas.
2) Penerimaan Siswa Dan Siswi Baru 2011-2012
No NAMA SISWA P/L
JUMLAH NILAI
Rt2
NA
4xRt2
UN
Tes
Tulis JML
1 MAR'ATUS SAKINAH P 8.70 34.80 30.00 64.80
2 SITI NUR KHALIKA P 8.40 33.60 32.00 65.60
3 0.00
4 RIFQIYATUN SAIDAH P 8.50 34.00 48.00 82.00
5 0.00
6 SITI ROBIATUL
ADZAWIYAH P 8.20 32.80 35.00 67.80
122
7 VERONIKA BRACKA
PINGKA AGUSTAN P 7.20 28.80 30.00 58.80
8 0.00
9 ENI LURFIYANA P 7.90 31.60 38.00 69.60
10 YUNI SURYA P 8.20 32.80 31.00 63.80
11 ULFATUS SYARIFAH P 8.20 32.80 30.00 62.80
12 FANY ASFARAH P 8.00 32.00 35.00 67.00
13 QAMARIYAH P 7.70 30.80 32.00 62.80
14 ITA RATNASARI P 8.10 32.40 32.00 64.40
15 0.00
16 SEFILA SEPTIANA P 7.80 31.20 36.00 67.20
17 AFIDA ISROILA P 8.00 32.00 38.00 70.00
18 0.00
19 TRIANA LISA FAJARI P 7.30 29.20 33.00 62.20
20 RISA APRIANI P 7.90 31.60 30.00 61.60
21 0.00
22 SITI RUHANNI P 7.40 29.60 35.00 64.60
23 SITI RUHANNA P 7.10 28.40 35.00 63.40
24 FITRIA APRILIYANTI P 7.70 30.80 37.00 67.80
25 MUSYRIFAH
KHOLIDAH P 8.30 33.20 35.00 68.20
123
26 RULIANA
RAHMAWATI P 7.30 29.20 34.00 63.20
27 EKA YULIANA SOFI P 8.10 32.40 42.00 74.40
28 SITI NOERHALIFA
FAJRIN P 8.10 32.40 46.00 78.40
29 NIAN FARADILLA P 7.80 31.20 30.00 61.20
30 0.00
31 0.00
32 SITI HARTINA PUTRI P 7.60 30.40 27.00 57.40
33 DESY DIANA PUTRI P 7.70 30.80 33.00 63.80
34 0.00
35 0.00
36 0.00
37 ROMLAH P 7.30 29.20 29.00 58.20
38
LINDA YULIANA
MAULIDHATUL
MAGHRIFOH
P 8.10 32.40 35.00 67.40
39 NISA TAMAMA P 8.40 33.60 35.00 68.60
40 MOHAMMAD
SYAHRUL AKBAR L 7.80 31.20 43.00 74.20
41 NUR ILHAM
SABARIMAN L 8.00 32.00 36.00 68.00
124
42 MOH. RAMAN L 8.00 32.00 41.00 73.00
43 DINA MAULINA P 8.00 32.00 39.00 71.00
44 USWATUN HASANAH P 7.90 31.60 45.00 76.60
45 AINYYATUR RAHMAH P 7.80 31.20 31.00 62.20
46 0.00
47 SRF. NUR AQIDHA AL
HABSY P 7.70 30.80 32.00 62.80
48 0.00
49 YULISTHIA PURNAMA
PUTRI P 7.60 30.40 30.00 60.40
50 SARIFATUL AIDA P 7.50 30.00 29.00 59.00
51 0.00
52 SAKINAH P 7.10 28.40 26.00 54.40
53 JAMAL LUCKY SETIA
BUDI L 7.60 30.40 23.00 53.40
54 SILVI HOIRIMA P 7.00 28.00 24.00 52.00
55 UMMI DATUL KHOIR P 7.10 28.40 35.00 63.40
56 0.00
57 NUR AFRIDA
HARIYANTI P 7.50 30.00 36.00 66.00
58 0.00
125
59 GEFIESARI P 7.80 31.20 33.00 64.20
60 PURAHMAN L 7.90 31.60 41.00 72.60
61 0.00
62 0.00
63 NURUL ELLIYAH P 7.70 30.80 30.00 60.80
64 0.00
65 IZZUL MUJAHIDIN L 8.20 32.80 39.00 71.80
66 R. AYU RINA AROFAH P 7.80 31.20 36.00 67.20
67 DWI SUCI
PURNAMASARI P 7.90 31.60 0.00 31.60
68 RAUDATUL AINI P 8.10 32.40 43.00 75.40
69 FAIZAL IQBAL L 7.10 28.40 31.00 59.40
70 SITTI AISYAH P 7.90 31.60 33.00 64.60
71 NURUL HUZAIMAH P 7.70 30.80 30.00 60.80
72 FATDLIR RAHMAN L 7.60 30.40 30.00 60.40
73 NURUL HIDAYATI P 7.90 31.60 31.00 62.60
74 BENI RYAN SETIAWAN L 7.50 30.00 32.00 62.00
75 MOHAMMAD RIDWAN L 7.40 29.60 25.00 54.60
76 MOH. ILHAM NUR
ALAM L 7.50 30.00 30.00 60.00
77 ARINA FATHUSSANI P 7.80 31.20 30.00 61.20
126
78 0.00
79 SYARIEF HUSIEN
SALIM L 7.50 30.00 26.00 56.00
80 ATIKAH P 7.60 30.40 36.00 66.40
81 ANA MANA RINA P 7.80 31.20 34.00 65.20
82 0.00
83 SABAR ABDIANSAH L 7.50 30.00 28.00 58.00
84 HAFIDHATUR ROFI'A P 7.60 30.40 32.00 62.40
85 BELLA CITA
CAHYANNISA P 7.90 31.60 32.00 63.60
86 0.00
87 0.00
88 HUSIN L 7.40 29.60 30.00 59.60
89 0.00
90 ERWINDA NOFI
SOFIANA PRATAMA P 8.30 33.20 35.00 68.20
91 ANNISATUL ALIYAH P 8.00 32.00 40.00 72.00
92 YULI SUSANTI P 7.90 31.60 34.00 65.60
93 MOH. RAFIQI
RAMDANI L 8.20 32.80 35.00 67.80
94 DEDEN SYAMSUL L 8.20 32.80 30.00 62.80
127
HIDAYAT
95 0.00
96 SITI QAMARIYAH P 8.20 32.80 31.00 63.80
97 0.00
98 HOSMAIDATUN P 8.30 33.20 0.00 33.20
99 0.00
100 0.00
101 FARIDA P 8.00 32.00 26.00 58.00
102 INA FIRDATUS ROLISA P 7.80 31.20 27.00 58.20
103 NINIS PUSWITA SARI P 8.20 32.80 30.00 62.80
104 SHOHIBUL IQBAL L 8.50 34.00 41.00 75.00
105 SUNANINGSIH P 8.20 32.80 38.00 70.80
106 0.00
107 0.00
108 0.00
109 0.00
110 MU'ALLIFA P 8.40 33.60 36.00 69.60
111 0.00
112 0.00
113 0.00
114 0.00
128
115 0.00
116 0.00
117 SALAMET HARIYANTO L 7.20 28.80 28.00 56.80
118 FIRLY ANUGRAH
MULJIAN SUTRA DEWI P 8.00 32.00 40.00 72.00
119 0.00
120 SANDRA AMILIYAH P 7.70 30.80 26.00 56.80
121 DESY LUSIYANA P 7.30 29.20 27.00 56.20
122 0.00
123 NORMAWATI P 7.10 28.40 21.00 49.40
124 TATA AFIFAH NUR
BULGIS P 7.20 28.80 27.00 55.80
125 NURIL QAMARIYAH P 7.50 30.00 27.00 57.00
126 0.00
127 HAIRIL WANTO L 7.30 29.20 24.00 53.20
128 LENI SETIAWAN P 7.60 30.40 35.00 65.40
129 0.00
130 EVI ROSARIA
NURITAYATI P 7.60 30.40 24.00 54.40
131 MIRI WULANDARI P 7.40 29.60 22.00 51.60
132 0.00
129
133 0.00
134 0.00
135 KHOIRUL YAQIN L 7.50 30.00 32.00 62.00
136 TAUFIK RAHMAN L 7.90 31.60 24.00 55.60
137 ACH. NURIL ROZIKIN L 7.70 30.80 33.00 63.80
138 0.00
139 AMINATUS SUHRA P 8.20 32.80 27.00 59.80
140 MOHAMMAD UNIS L 7.60 30.40 31.00 61.40
141 MOH. AZIZ L 7.40 29.60 22.00 51.60
142 MUSRIFA AMINA SARI P 7.90 31.60 32.00 63.60
143 HEVIN ALVIANY P 7.90 31.60 29.00 60.60
144 SUSI HANDAYANI P 8.10 32.40 34.00 66.40
145 MOH. BAHAR L 8.20 32.80 31.00 63.80
146 IWAN FALS L 7.80 31.20 27.00 58.20
147 0.00
148 IMAM GAZALI L 7.60 30.40 29.00 59.40
149 PITRIYADI L 7.60 30.40 30.00 60.40
150 0.00
151 MOH. RIFKIYANTO L 7.90 31.60 37.00 68.60
152 ABD. RAHMAN L 7.80 31.20 23.00 54.20
153 ACHMAD L 7.90 31.60 30.00 61.60
130
FAJARIYANTO
154 FAISOL JADIR L 7.90 31.60 35.00 66.60
155 ABDULLAH IBNU
RASID L 7.80 31.20 23.00 54.20
156 SICILIA HANA
WARDANI P 7.60 30.40 27.00 57.40
157 YATIK FARIDA P 7.50 30.00 31.00 61.00
158 ACH. FATONI L 6.40 25.60 25.00 50.60
159 BUDI YANTAO L 8.50 34.00 34.00 68.00
160 HAMIDA P 7.70 30.80 33.00 63.80
161 ACHMAD AFIF RIDHO L 8.30 33.20 0.00 33.20
162 0.00
163 0.00
164 MOH. ROZIQI L 8.50 34.00 28.00 62.00
165 AISYATUL HASANAH P 7.70 30.80 27.00 57.80
166 FATMANIYATUN P 8.10 32.40 26.00 58.40
167 ADB. WASIT L 7.70 30.80 30.00 60.80
168 MOH. RISKY ARIFIN L 8.50 34.00 20.00 54.00
169 0.00
170 HERI NURHADI L 8.10 32.40 20.00 52.40
171 0.00
131
172 ZAINAP P 8.60 34.40 21.00 55.40
173 0.00
174 LAILATUL KARIMAH P 8.90 35.60 27.00 62.60
175 ABU SUFYAN L 8.20 32.80 27.00 59.80
176 0.00
177 RUNNI TRIYANDANI P 8.60 34.40 36.00 70.40
178 FILA DITA ARDILA P 8.30 33.20 35.00 68.20
179 JAMILAH P 8.70 34.80 41.00 75.80
180 0.00
181 ZUHRUFA FAHJRI P 8.20 32.80 35.00 67.80
182 NUR HANINA ALIFAH P 8.10 32.40 37.00 69.40
183 0.00
184 0.00
185 USWATUL AINI P 8.30 33.20 32.00 65.20
186 NURUL HIKMAH P 8.70 34.80 38.00 72.80
187 0.00
188 0.00
189 SAKINAH
MUZAYYANAH P 8.30 33.20 37.00 70.20
190 RIDA UTAMI P 8.40 33.60 27.00 60.60
191 0.00
132
192 0.00
193 0.00
194 0.00
195 SITI HUMAIROH P 7.80 31.20 33.00 64.20
196 0.00
197 MUHAMMAD RIO NUR
ARIYANTO L 8.00 32.00 34.00 66.00
198 TAFRINA DEWI
DAMAYANTI P 8.00 32.00 32.00 64.00
199 ANES SAFITRI P 8.40 33.60 36.00 69.60
200 LILIK NOR JANNAH P 7.80 31.20 23.00 54.20
201 0.00
202 FEBRI NOVIE
AGUSTINA P 8.00 32.00 38.00 70.00
203 0.00
204 0.00
205 INIDIRA NUR AZIZAH P 7.90 31.60 39.00 70.60
206 HAYATI NORMA
OKTAVIA P 8.30 33.20 38.00 71.20
207 WINDA KARLINA P 8.10 32.40 32.00 64.40
208 EVA ERLISA P 8.00 32.00 35.00 67.00
133
209 FIQI INAYATUL AINI P 8.20 32.80 37.00 69.80
210 AKH. MIDI L 8.40 33.60 33.00 66.60
211 IMAM SAFI'I L 7.90 31.60 26.00 57.60
212 MUZAKKI L 8.20 32.80 25.00 57.80
213 AINUR WAHEDI L 7.50 30.00 26.00 56.00
214 NOVA FEBRIYANTO L 7.90 31.60 27.00 58.60
215 MUHAMMAD HASAN L 8.00 32.00 30.00 62.00
216 ALBAR L 8.10 32.40 26.00 58.40
217 MOH. SUAIDI L 8.60 34.40 29.00 63.40
218 TOLAK EDI L 8.40 33.60 24.00 57.60
219 MOH. ZAI L 8.20 32.80 31.00 63.80
220 ARI MULYONO L 7.40 29.60 23.00 52.60
221 ULFIYAH P 8.10 32.40 27.00 59.40
222 YUSRIYAH P 8.30 33.20 31.00 64.20
223 SYAIFUL BAHRI L 5.90 23.60 24.00 47.60
224 SRI NURHASANAH L 7.70 30.80 30.00 60.80
225 IZZI FAZANA P 8.50 34.00 35.00 69.00
226 AGUS BUDIYANTO L 7.80 31.20 29.00 60.20
227 YENI WULANDARI P 7.50 30.00 24.00 54.00
228 ACHMAT HARIR L 8.10 32.40 24.00 56.40
229 QAMARIYAH ULFAH P 8.40 33.60 33.00 66.60
134
230 YULI ELA NINGSIH P 8.60 34.40 33.00 67.40
231 AGUS HARIYANTO L 7.10 28.40 27.00 55.40
232 HERMAN L 7.40 29.60 24.00 53.60
233 KHAIRINI P 7.70 30.80 28.00 58.80
234 WARDATUR RISKIYAH P 7.60 30.40 28.00 58.40
235 MOH. CHAIRUL IBAD L 7.30 29.20 17.00 46.20
236 ANAS AULAN NURI L 7.50 30.00 24.00 54.00
237 HAJAR PURNOMO
BIMANTARA L 7.60 30.40 29.00 59.40
238 KHATIBUL UMAM L 7.10 28.40 28.00 56.40
239 RUDIYANTO L 7.50 30.00 26.00 56.00
240 ADI IRAWAN L 7.50 30.00 36.00 66.00
241 MOH. BASRI L 7.80 31.20 28.00 59.20
242 MOH. RIDWAN L 7.60 30.40 26.00 56.40
243 RIKI YULIANTO L 8.40 33.60 27.00 60.60
244 FADIL MARZUKI L 7.50 30.00 29.00 59.00
245 AHMAD JUNAIDI L 7.20 28.80 24.00 52.80
246 FEBRIAWAN ANDI
FAUZAN L 7.00 28.00 20.00 48.00
247 A. FADAL RIRDAUS L 8.00 32.00 24.00 56.00
248 NUR HASIDA P 7.10 28.40 30.00 58.40
135
249 MOH. RIZAL
DARMAWAN L 8.10 32.40 22.00 54.40
250 ABD. WARIS L 7.90 31.60 26.00 57.60
251 JAKFARUS SODIQ L 7.50 30.00 36.00 66.00
252 MOHAMMAD TAUFIQ L 7.30 29.20 21.00 50.20
253 HAFID L 7.20 28.80 26.00 54.80
254 ALIFATUL
MUSYYAROH P 8.20 32.80 25.00 57.80
255 NURUL KOMARIYAH P 8.40 33.60 37.00 70.60
256 NOER AZIZAH P 7.10 28.40 27.00 55.40
257 IPAN L 7.80 31.20 27.00 58.20
258 NUR AZIZAH P 7.20 28.80 28.00 56.80
259 NIZAR ARSY
ZULKARNAIN L 7.00 28.00 14.00 42.00
260 HARIYONO L 7.30 29.20 31.00 60.20
261 RODI SANTOSO L 8.00 32.00 21.00 53.00
262 ABD. RAZAK L 7.10 28.40 25.00 53.40
263 USMAN BUDIYANTO L 7.30 29.20 27.00 56.20
264 ACH. DAYYIPI L 7.50 30.00 0.00 30.00
265 MOH. NAUVAL RIFQI L 6.90 27.60 29.00 56.60
266 HIDAYATULLAH L 7.60 30.40 21.00 51.40
136
267 AHMAD FAILANI L 7.40 29.60 29.00 58.60
268 YAYUK P 7.50 30.00 31.00 61.00
269 JUBRIYADI L 8.09 32.36 26.00 58.36
270 ANDRI JULIYANSAH L 7.60 30.40 29.00 59.40
271 DODIK SUSANTO L 7.20 28.80 26.00 54.80
272 MERIYANTI P 7.30 29.20 27.00 56.20
273 HALIFATURRASYIDA P 7.80 31.20 35.00 66.20
274 FEBRI ACH. FARAID L 8.20 32.80 37.00 69.80
275 ANISAH FITRIATIN P 8.40 33.60 35.00 68.60
276 ATIQO HOMAIDAH P 7.60 30.40 32.00 62.40
277 LINDA S. P 9.26 37.04 32.00 69.04
278 HAFIDI L 7.60 30.40 32.00 62.40
279 USSAMAH L 6.90 27.60 23.00 50.60
280 KUSMIYADI L 8.30 33.20 26.00 59.20
281 FAUSI L 8.30 33.20 21.00 54.20
282 MOH. WARQI L 7.80 31.20 32.00 63.20
283 MAMLUATUL
HASANAH P 8.10 32.40 31.00 63.40
284 RONY WAHYUDI L 8.00 32.00 27.00 59.00
285 NUR AINI P 8.00 32.00 32.00 64.00
286 MUHAMMAD GAZELI L 7.20 28.80 26.00 54.80
137
287 A. MUZAMMIL ALFAN
NASULLAH L 7.50 30.00 27.00 57.00
288 MEILDA FUJI
FATDIYAH P 7.90 31.60 37.00 68.60
289 DENI PRAYITNO L 7.40 29.60 26.00 55.60
290 HASANUDDIN L 0.00 0.00 19.00 19.00
291 DIAH ILA FITRIAH P 8.40 33.60 31.00 64.60
292 NURUL FAJRIYAH P 7.70 30.80 25.00 55.80
293 NURFARIHATI P 7.00 28.00 22.00 50.00
294 ACH. LUTFI HABIBI L 7.40 29.60 24.00 53.60
295 TITIN PUJIANA P 7.80 31.20 37.00 68.20
296 BUDI HARSONO L 8.00 32.00 37.00 69.00
297 MOHAMMAD SALEH L 7.20 28.80 27.00 55.80
298 BUDIYANTO L 7.50 30.00 20.00 50.00
299 IMAM SAMSUL ARIFIN L 7.80 31.20 23.00 54.20
300 ANDREY APRIYONO L 7.90 31.60 31.00 62.60
301 ARDI ANZAH L 8.10 32.40 25.00 57.40
302 ALI MUSTHOFA L 8.60 34.40 26.00 60.40
303 DEWI ANITA P 8.20 32.80 25.00 57.80
304 SAMSUL ARIFIN L 7.30 29.20 24.00 53.20
305 RIFQI DHAIFULLAH L 8.30 33.20 30.00 63.20
138
AS'AD
306 IMAM JUHARI L 8.60 34.40 30.00 64.40
307 HERIYANTO L 7.70 30.80 26.00 56.80
308 EMYLIA ANANDA
PUTRI P 7.90 31.60 24.00 55.60
309 AHMAD WAHED L 7.94 31.76 18.00 49.76
310 BADRURROHMAN L 8.00 32.00 29.00 61.00
311 ACHMAD MAWARDI L 7.90 31.60 28.00 59.60
312 MOH. GHAZALI L 7.50 30.00 31.00 61.00
313 LUKMANNUL HAKIM L 7.30 29.20 25.00 54.20
314 TAROINA FILDA SOFA P 8.20 32.80 36.00 68.80
315 NUR KHALIFAH P 7.60 30.40 33.00 63.40
316 SITI HALIMAH P 8.10 32.40 33.00 65.40
317 KHALIFATUR KHAIR P 7.50 30.00 19.00 49.00
318 ACH. FARHAN
ARROZIQI L 8.10 32.40 23.00 55.40
319 MOHAMMAD
NOERDIYANZAH L 6.90 27.60 19.00 46.60
320 HASTUTI KHAIFAH P 8.60 34.40 35.00 69.40
321 SUTRIYANI P 9.00 36.00 41.00 77.00
322 NURUL ISTIFADHA P 7.30 29.20 25.00 54.20
139
323 ISMAIL L 7.70 30.80 29.00 59.80
324 SAFITRI P 7.70 30.80 34.00 64.80
325 NURI ASMAUL
FAUZIYAH P 7.70 30.80 33.00 63.80
326 AHMAD BAYHAQI L 7.50 30.00 24.00 54.00
327 DEWI ASTINA P 7.90 31.60 36.00 67.60
328 YAUMATUL RIZA
UMAMI P 7.90 31.60 23.00 54.60
329 ARIFIN L 7.30 29.20 25.00 54.20
330 RUDI MARDIYANTO L 8.10 32.40 27.00 59.40
331 YOSI PRATAMA
PUTERA L 8.20 32.80 17.00 49.80
332 MIFTAHOL HADI
PURNOMO L 8.40 33.60 28.00 61.60
333 MOH. HAERUL UMAM L 7.30 29.20 36.00 65.20
334 MOH. RASUL L 8.10 32.40 17.00 49.40
335 LIDYA NATALIA P 8.20 32.80 33.00 65.80
336 AHMAD FAWAID L 7.90 31.60 20.00 51.60
337 MASTIYANI P 8.50 34.00 28.00 62.00
338 DIAH RISKI UMAMI P 8.10 32.40 28.00 60.40
339 SYAIFUR RAHMAN L 8.00 32.00 39.00 71.00
140
340 FARIYANTO L 7.80 31.20 14.00 45.20
341 ATYO L 8.10 32.40 18.00 50.40
342 YULIANFIKA
FAVORITA DEWI P 8.10 32.40 26.00 58.40
343 AKH. WASHIL KHALIFI L 8.90 35.60 35.00 70.60
344 ILFI IFTITAH P 8.50 34.00 28.00 62.00
345 ALIFAH KURNIAWATI P 7.30 29.20 22.00 51.20
346 ACH. BAIHAKI L 7.50 30.00 42.00 72.00
347 ROFIDATUDDINIYAH P 8.50 34.00 11.00 45.00
348 EKA YULIANA P 8.00 32.00 30.00 62.00
349 HOLIDATUS SIDDIQAH P 8.60 34.40 41.00 75.40
350 JAUHAR FAIDI
ARROZIKI L 7.80 31.20 20.00 51.20
351 MERI WULANDARI P 7.70 30.80 36.00 66.80
352 M. SARWOEDI L 7.40 29.60 26.00 55.60
353 EKA CHORIZAH
FARADILA P 7.40 29.60 27.00 56.60
354 ERLIN P 7.60 30.40 30.00 60.40
355 DODIK L 7.60 30.40 31.00 61.40
356 NURDIANA P 8.80 35.20 28.00 63.20
357 MOH. HAFID L 7.70 30.80 23.00 53.80
141
358 LUTFI L 8.80 35.20 34.00 69.20
359 ST. IKA NOERWULAN
FRAJA P 8.20 32.80 37.00 69.80
360 WISNU NURDIAN
PRATAMA L 7.70 30.80 19.00 49.80
361 MOH. RIZAL L 8.20 32.80 26.00 58.80
362 NURHADY
ARFIYANSYAH L 8.10 32.40 27.00 59.40
363 NUR AINI P 8.50 34.00 26.00 60.00
364 NURMAN
ARDIYANSYAH L 8.00 32.00 25.00 57.00
365 AGUNG RAHMAN L 8.30 33.20 30.00 63.20
366 AHMAD FELANI L 8.40 33.60 27.00 60.60
367 HENDIYANTO L 8.40 33.60 24.00 57.60
368 TAUFIKURRAHMAN L 8.30 33.20 34.00 67.20
369 HOIS FERIYANTO L 8.50 34.00 25.00 59.00
370 SYAIDATUR ROFIAH P 8.40 33.60 28.00 61.60
371 M. CHOLIL
ASSOBIHFIQH L 8.60 34.40 15.00 49.40
372 AINUL YAKIN L 9.00 36.00 30.00 66.00
373 ,WINDI NISA NUR
OKTAVIA P 8.30 33.20 27.00 60.20
142
374 ARIFENDI L 8.00 32.00 32.00 64.00
375 AHMAD FAUSI L 7.40 29.60 25.00 54.60
376 SUMATWI L 8.00 32.00 35.00 67.00
377 ENI FADLILLAH P 8.50 34.00 38.00 72.00
378 IMAM RAFIQI L 8.40 33.60 35.00 68.60
379 LUKMAN HARIYADI L 8.10 32.40 27.00 59.40
380 AMINATUS ZUHRIA P 7.70 30.80 19.00 49.80
381 WARDAN RAMADANI L 7.10 28.40 24.00 52.40
382 HALIL JAYADI L 8.50 34.00 26.00 60.00
383 MOHAMMAD RIZAL L 7.60 30.40 24.00 54.40
384 SAIFUL ANAM L 8.10 32.40 34.00 66.40
385 PUNAWI L 7.90 31.60 25.00 56.60
386 MUH. HASAN BASRI
PRATAMA L 8.00 32.00 23.00 55.00
387 MAULINA DISMAWATI P 7.60 30.40 26.00 56.40
388 KHOLID MAULANA L 7.70 30.80 20.00 50.80
389 ISMAWATI P 8.50 34.00 34.00 68.00
390 RASIDI L 7.10 28.40 25.00 53.40
391 RINA OKTAFIYANI P 8.70 34.80 37.00 71.80
392 MOH. IKBAL
MAULANA PUTRA L 7.70 30.80 30.00 60.80
143
393 SALUKI L 7.30 29.20 33.00 62.20
394 YUDI HANDANI L 7.40 29.60 35.00 64.60
395 IIK HIKMAWATI P 8.10 32.40 36.00 68.40
396 SURYADI L 8.00 32.00 38.00 70.00
397 TAUFIQURRAHMAN L 8.00 32.00 25.00 57.00
398 MOH. IMAM L 7.20 28.80 30.00 58.80
399 ALFINDA MARIFATUS
SULHA P 7.90 31.60 36.00 67.60
400 MERY ROSITA SARI P 7.90 31.60 37.00 68.60
401 RABIATUL HIDAYATI P 8.40 33.60 32.00 65.60
402 ERMAWATI P 8.50 34.00 35.00 69.00
403 SOFIATHUL KHOIRO P 7.90 31.60 36.00 67.60
404 SITI NURFAIZAH P 7.60 30.40 38.00 68.40
405 DEVI ROSITA P 8.70 34.80 45.00 79.80
406 AYU NUR FARIDA P 7.90 31.60 40.00 71.60
407 ANIS FITRIYAH P 7.70 30.80 30.00 60.80
408 INDAH MAUFIROH
AHSAN P 8.40 33.60 40.00 73.60
409 RB. SYAIFUL ADNAN L 8.00 32.00 26.00 58.00
410 MOH. HOLID L 7.90 31.60 28.00 59.60
411 OFIA NURAISAH P 7.30 29.20 30.00 59.20
144
412 FAISAL ABDA'U L 7.60 30.40 35.00 65.40
413 INGGARSIH NUR
ALIFIA P 7.60 30.40 30.00 60.40
414 YULIATI P 7.30 29.20 38.00 67.20
415 SYAIFUL ANWAR P 7.80 31.20 30.00 61.20
416 RIKA SASMITA P 8.30 33.20 32.00 65.20
417 RIRIN AGUSTIN P 7.50 30.00 31.00 61.00
418 MISNAWATI P 7.80 31.20 31.00 62.20
419 R. AJ. KHADIJAH P 8.85 35.40 42.00 77.40
420 AINUR MILA ROFIKA P 7.80 31.20 31.00 62.20
421 VEFI SOFIYATNI P 8.00 32.00 29.00 61.00
422 SITI AMINA P 7.80 31.20 19.00 50.20
423 AKHMAD ZAKY
TAMIMY L 7.00 28.00 18.00 46.00
424 NUR AZIZAH P 7.90 31.60 31.00 62.60
425 YENNI SRI WAHYUNI P 7.90 31.60 36.00 67.60
426 AHMAD IFTIAN DODY L 7.80 31.20 31.00 62.20
427 WIDIYANTO L 8.30 33.20 0.00 33.20
428 ACH. SUKIANTO L 8.40 33.60 0.00 33.60
429 RUDI APANDI L 8.00 32.00 33.00 65.00
430 HAI'AH JAMILAH P 7.90 31.60 33.00 64.60
145
431 KOKO RAHMAN
EFENDI L 8.10 32.40 20.00 52.40
432 MOH. BASRI L 8.30 33.20 31.00 64.20
433 WAKIK L 8.50 34.00 23.00 57.00
434 SA'IT L 8.30 33.20 42.00 75.20
435 FAESAL ABDAU L 7.80 31.20 31.00 62.20
436 MUHAMMAD
ABDULLAH BUKHARI L 7.70 30.80 20.00 50.80
437 BAIHAKI L 7.80 31.20 24.00 55.20
438 ARIFN L 8.80 35.20 31.00 66.20
439 LUTFI L 8.50 34.00 20.00 54.00
440 MUHLIS L 7.80 31.20 25.00 56.20
441 R.AJ. SITI ERLINA P 7.30 29.20 28.00 57.20
442 SEVTINI NUR FAIGA P 7.40 29.60 24.00 53.60
443 DEWI ANGRAINI
PITALOKA P 8.00 32.00 31.00 63.00
444 EVI SANTIKA P 8.10 32.40 35.00 67.40
445 MOHAMMAD FERI
HERMAWAN L 8.40 33.60 26.00 59.60
446 MOH. NAFIK L 8.70 34.80 39.00 73.80
447 INTAN PERMATASARI P 8.40 33.60 24.00 57.60
146
448 NUR MIKA FAHLIFI P 8.40 33.60 24.00 57.60
449 OUBADILLAH L 8.40 33.60 37.00 70.60
450 YULIATIN FADILAH P 8.10 32.40 37.00 69.40
451 R. AYU RINI ARIFAH P 8.00 32.00 43.00 75.00
452 ERIK RINANDA
SETIAWAN L 8.00 32.00 30.00 62.00
453 NURUL HIDAYAT L 8.20 32.80 29.00 61.80
454 BADRUS SOLEH
HELMI L 7.90 31.60 38.00 69.60
455 RETY NAUVI ROSIDA P 8.10 32.40 0.00 32.40
456 FITRIYAH P 7.70 30.80 47.00 77.80
457 TAQWAL SUGIO L 8.40 33.60 40.00 73.60
458 NAWAIRUL ABRARI L 7.70 30.80 28.00 58.80
459 AYU WULANDARI P 8.30 33.20 34.00 67.20
460 ISMANTO L 7.70 30.80 30.00 60.80
461 LULUK WAHIDA P 7.50 30.00 34.00 64.00
462 YUNIK HARTANTI P 8.40 33.60 32.00 65.60
463 NAFISYATUT
THOYYIBAH P 8.10 32.40 36.00 68.40
464 IMAM HANAFI L 7.10 28.40 36.00 64.40
465 SUSI IRMAYANTI P 7.70 30.80 32.00 62.80
147
466 FEBTI AYU ULANDARI P 8.60 34.40 38.00 72.40
467 MOH. IMAM L 8.30 33.20 34.00 67.20
468 LUSI DAMAYANTI P 8.20 32.80 35.00 67.80
469 MASYONO L 8.40 33.60 27.00 60.60
470 MUHTADI L 8.60 34.40 30.00 64.40
471 NOVI VIRDA USTARI P 7.90 31.60 35.00 66.60
472 EDY SUDIRJO L 8.10 32.40 32.00 64.40
473 MOH. HARIYANDI L 7.70 30.80 25.00 55.80
474 MOH. FAJAR ROHMAN L 7.70 30.80 32.00 62.80
475 SUSILOWATI P 7.50 30.00 32.00 62.00
476 MAYMUNA P 7.70 30.80 40.00 70.80
477 MOH. BASID L 7.10 28.40 29.00 57.40
478 ULFATUL AWALIA P 7.30 29.20 34.00 63.20
479 SITI IMAMA P 7.30 29.20 36.00 65.20
480 SUTRI AMINA P 7.60 30.40 36.00 66.40
481 TITIN HARIYATI P 7.80 31.20 19.00 50.20
482 NUR HATIJA P 7.40 29.60 35.00 64.60
483 IMAM EFENDI L 7.70 30.80 26.00 56.80
484 AMRIYANI P 7.90 31.60 32.00 63.60
485 FAIZ ABDUL AZIZ L 8.00 32.00 16.00 48.00
486 MOH. MAKSUM L 6.80 27.20 17.00 44.20
148
487 NOVIANA P 8.70 34.80 31.00 65.80
488 WINNANI P 8.50 34.00 34.00 68.00
489 YUFI WELDANIA P 8.00 32.00 29.00 61.00
490 RUDI FIRMANDA L 7.00 28.00 19.00 47.00
491 FITRIYANI P 8.70 34.80 29.00 63.80
492 DIMAS NURUL AKBAR L 7.70 30.80 16.00 46.80
493 WINDA SARI UTAMI P 8.00 32.00 21.00 53.00
494 ABDUL MOKKI L 7.30 29.20 13.00 42.20
495 HARIYADI L 7.20 28.80 25.00 53.80
496 MUHAMMAD ISHAQUL
MUNIRI L 8.30 33.20 25.00 58.20
497 IBNUN NIZHOMY L 8.01 32.04 37.00 69.04
498 KHOYRUL FAUZAN L 8.20 32.80 29.00 61.80
499 SUSIANA P 7.50 30.00 30.00 60.00
500 AKHMAD JASULI L 8.50 34.00 18.00 52.00
501 AFIFAH THAHIRAH P 8.60 34.40 32.00 66.40
502 HASNIYAH P 8.50 34.00 20.00 54.00
503 DIANA PRATIWI P 8.70 34.80 36.00 70.80
504 UMMY FAHMIYAH P 8.50 34.00 32.00 66.00
505 RUDI HARTONO L 7.30 29.20 15.00 44.20
506 HALIM L 7.40 29.60 20.00 49.60
149
507 TOIFURROHMAN L 7.95 31.80 21.00 52.80
508 KHAIRIL ANAM L 7.99 31.96 21.00 52.96
509 MUWAFIQUL QOMAR L 8.00 32.00 23.00 55.00
510 SUTRISNO L 6.90 27.60 19.00 46.60
511 ABDULLAH L 8.00 32.00 23.00 55.00
512 FAIDATUL KHALILAH P 8.40 33.60 30.00 63.60
513 UBAYDILLAH AL
MAHDI AMIN L 7.50 30.00 21.00 51.00
514 IRADATUL HASANAH P 8.60 34.40 17.00 51.40
515 SITI NURJANNAH P 8.90 35.60 35.00 70.60
516 HALIFATUR DALILA P 9.03 36.12 28.00 64.12
517 ASKA MUNIYATI P 8.50 34.00 35.00 69.00
518 ANIS SATUL KHAIRAH P 7.90 31.60 22.00 53.60
519 MAULANA ISHAK L 7.60 30.40 29.00 59.40
520 SAFRIDA EKA FAJRI P 7.74 30.96 28.00 58.96
521 JUNAIDI L 8.10 32.40 23.00 55.40
522 JAKA DARMAWAN L 8.30 33.20 28.00 61.20
523 MOH. ZAKARIAH L 7.90 31.60 10.00 41.60
524 SRI SUNDARI P 8.10 32.40 30.00 62.40
525 SOFIYA JAMALIAH P 8.60 34.40 31.00 65.40
526 SUBHAN UBAIDI L 7.00 28.00 26.00 54.00
150
527 M. TAYYIB L 7.30 29.20 28.00 57.20
528 RONI L 7.10 28.40 28.00 56.40
529 DAYAT HARIYADI L 6.70 26.80 28.00 54.80
530 EDY KURNIAWAN L 7.30 29.20 36.00 65.20
531 ADITYA FIRMANSYAH L 7.40 29.60 31.00 60.60
532 RIANA SAFITRI P 7.50 30.00 31.00 61.00
533 MOH. HOLIL L 7.30 29.20 31.00 60.20
534 NURUL KOMARIYAH P 7.10 28.40 33.00 61.40
535 WARDATUN
HASANAH P 7.90 31.60 29.00 60.60
536 FEBRY YANA
ANGGRAINI P 7.60 30.40 33.00 63.40
537 IMAM BAIHAKI L 8.30 33.20 14.00 47.20
538 TRI YULIANTI P 7.50 30.00 29.00 59.00
539 ANDI RAHMAT L 7.90 31.60 31.00 62.60
540 AINUL YAKIN L 7.60 30.40 24.00 54.40
541 IHLAS HOIRI L 7.40 29.60 23.00 52.60
542 SUWARSONO L 7.65 30.60 30.00 60.60
543 MOH. HEFNI L 8.10 32.40 26.00 58.40
544 AHMAD SAIFUL
FATAH L 6.90 27.60 27.00 54.60
151
545 SITTI IMAMATUN
NURUL AINI P 7.50 30.00 31.00 61.00
546 ANNATUL JAMILAH P 7.72 30.88 24.00 54.88
547 ABDUL QODIR
HUSAINI L 8.50 34.00 38.00 72.00
548 M. AINUR RAFIQI L 8.70 34.80 17.00 51.80
549 SYAIFUL L 7.30 29.20 31.00 60.20
550 SULFATUL HASANAH L 7.90 31.60 22.00 53.60
551 RABI'ATUL AULIYA P 8.00 32.00 0.00 32.00
552 QHORIN DINI
ADHISTIANA PUTRI P 8.03 32.12 19.00 51.12
553 RISKIYATUL
LUTFIYAH P 8.10 32.40 32.00 64.40
554 HERDIYAH EKAWATI P 8.30 33.20 26.00 59.20
555 NUR FAIZA P 7.60 30.40 34.00 64.40
556 SITI NUR KHOLIFAH P 7.50 30.00 34.00 64.00
557 NUR AFNI SYARIFAH P 8.00 32.00 30.00 62.00
558 SITI NURUL ASIZE P 7.10 28.40 26.00 54.40
559 NUR KARIMA P 8.60 34.40 45.00 79.40
560 HASAN BASRI L 7.20 28.80 19.00 47.80
561 ACH. TAUFIK L 7.20 28.80 25.00 53.80
152
562 KHARISMA ANDITIA
KURNIAWAN L 7.90 31.60 27.00 58.60
563 WIWIN WINDIYANI P 7.20 28.80 26.00 54.80
564 QOMARIYATUL
JANNAH P 7.80 31.20 34.00 65.20
565 SELFIANA ROSIDA P 7.80 31.20 28.00 59.20
566 ACH. EFENDI L 7.40 29.60 27.00 56.60
567 LUTHFIKA DHEWI P 8.20 32.80 45.00 77.80
568 FITRIYAH P 8.10 32.40 38.00 70.40
569 NURUL FARHATUR R P 8.40 33.60 36.00 69.60
570 EKA NUR LAILA P 8.40 33.60 27.00 60.60
571 YANTI WISMI RAMANI P 7.90 31.60 33.00 64.60
572 MAJNUN AL HABIBAH P 7.60 30.40 34.00 64.40
573 YASMIN MUSFIRA P 7.80 31.20 27.00 58.20
574 SEPTIAN DARMAWAN L 8.00 32.00 24.00 56.00
575 BERRY HUMAIDANA L 7.30 29.20 27.00 56.20
576 IMAM FAQIH S
SHIDDIQI L 8.60 34.40 37.00 71.40
577 ZULFIANA DEWI P 8.50 34.00 25.00 59.00
578 ALVIAN EFENDI L 7.90 31.60 26.00 57.60
579 MOH. SUMANTRI L 7.70 30.80 23.00 53.80
153
580 RA. SITI NURJANNAH
AGISTINI P 8.20 32.80 24.00 56.80
581 FIRMAN ARIF
RAHMAN L 8.30 33.20 30.00 63.20
582 ROLIS L 8.40 33.60 28.00 61.60
583 ROBIATULLAH AL
HALIM L 8.20 32.80 29.00 61.80
584 LATIFATUN NISA' P 7.80 31.20 25.00 56.20
585 EKA DARMA SASMITA L 8.00 32.00 18.00 50.00
586 THORIQ AS-SYAMSI
DARMAWAN L 8.30 33.20 32.00 65.20
587 FITRIA NOFIYANTI P 7.09 28.35 25.00 53.35
588 VIERA GHORA GHONI
ANANTA RUDIKA P 8.60 34.40 25.00 59.40
589 IDA LIYANA P 7.80 31.20 25.00 56.20
590 RIKI YAKKUP L 7.00 28.00 23.00 51.00
591 SHAFIYATIN NAILA P 7.40 29.60 26.00 55.60
592 KHAIRIL UTFIANA P 7.50 30.00 27.00 57.00
593 AGUS HARIANTO L 8.53 34.10 26.00 60.10
594 NAZMATUL JANNAH P 7.60 30.40 31.00 61.40
595 ANDIK NUR AWALIA P 7.60 30.40 32.00 62.40
154
596 SITI ZULFIATUL LAILY P 8.40 33.60 45.00 78.60
597 YANTO L 7.40 29.60 28.00 57.60
598 MOH. SUHIL
BUDIANTO L 8.20 32.80 29.00 61.80
599 AINUR RAHMAN L 7.60 30.40 19.00 49.40
600 ACH. ROMDHANSYAH L 8.60 34.40 0.00 34.40
601 RIKA SANDANA P 7.60 30.40 29.00 59.40
602 SITI MAISAROH P 7.80 31.20 43.00 74.20
603 ULFAH HAMIDA
RAHAYU P 8.60 34.40 33.00 67.40
604 MOH. ULUMUDDIN L 7.60 30.40 28.00 58.40
605 FIRDA ANNISA RIYADI P 8.40 33.60 37.00 70.60
606 YULIA CITRA P 8.40 33.60 36.00 69.60
607 WARDATUN AMALIYA P 7.80 31.20 31.00 62.20
608 ZAINAL ABIDIN L 7.20 28.80 30.00 58.80
609 MAI RINA SETYOWATI P 8.20 32.80 33.00 65.80
610 MOHAMMAD DENIS
SAPUTRA L 7.50 30.00 25.00 55.00
611 SAIFUL QOHAR L 7.90 31.60 25.00 56.60
612 MOH. KHOIRUL
ANWAR L 8.40 33.60 36.00 69.60
155
613 MUHAMMAD CHOLIL
ABDI L 7.60 30.40 38.00 68.40
614 MAMNG HARYONO L 8.50 34.00 28.00 62.00
615 AHMAD
SHALEHODDIN L 8.40 33.60 28.00 61.60
616 RAKA UBAIDILLAH L 7.10 28.40 28.00 56.40
617 IDAYATUL HIDAYAT
ALIYATNO L 7.40 29.60 26.00 55.60
618 ELLY NUR LAILIYAH
RAHMA P 8.30 33.20 35.00 68.20
619 AHMAD SURIYADI L 7.60 30.40 36.00 66.40
620 ROSIYANTO L 7.80 31.20 30.00 61.20
621 RB. MOH. MILHAN
RAMDANA L 8.40 33.60 31.00 64.60
622 SARIYANTO L 8.10 32.40 25.00 57.40
623 ERFANDI L 7.90 31.60 26.00 57.60
624 ROZI ZAKARIYA L 7.70 30.80 25.00 55.80
625 AGIES LANMAWATI
SYAIFUL PUTRI L 7.40 29.60 32.00 61.60
626 CHAIRUL FATAH L 8.20 32.80 25.00 57.80
627 LINDANIATUS SHELIN P 7.60 30.40 30.00 60.40
628 SLAMET READY L 7.00 28.00 29.00 57.00
156
629 BUDHI JHONI
ISKANDAR L 6.56 26.25 29.00 55.25
630 CHOIRUL WATONI L 7.70 30.80 27.00 57.80
631 ACH. AINUR RASID L 7.20 28.80 36.00 64.80
632 JAMAL L 7.50 30.00 30.00 60.00
633 ARDIAH FATHUNNISA P 7.70 30.80 27.00 57.80
634 MILDA LARASATI P 7.70 30.80 24.00 54.80
635 FEBRIO MAULANA
PUTRA AFANDI L 7.70 30.80 33.00 63.80
636 RENY PUJI PUSPITA
DAMAYANTI, WR L 8.30 33.20 27.00 60.20
637 MOH. MUSLIM
WIANTORO L 8.00 32.00 27.00 59.00
638 ALI SHAHAB L 7.50 30.00 24.00 54.00
639 MOH. GURES L 8.70 34.80 26.00 60.80
640 ALI ZAINAL ABIDIN L 8.50 34.00 27.00 61.00
641 AGUS DARMAWAN L 7.40 29.60 28.00 57.60
642 AGUS SANTOSO L 8.30 33.20 19.00 52.20
643 RAMDAN HOMAEDI L 7.20 28.80 28.00 56.80
644 DANI SETIAWAN L 8.30 33.20 29.00 62.20
645 RONI RUSTAM HAJI L 7.40 29.60 35.00 64.60
157
646 ZAIDA P 7.50 30.00 29.00 59.00
647 IGOR AFANDI FAHAI L 7.20 28.80 25.00 53.80
648 M. IMAM HAMBALI L 8.10 32.40 25.00 57.40
649 MARIYAM P 8.50 34.00 25.00 59.00
650 ULFATUL HASANAH P 8.30 33.20 32.00 65.20
651 FAIZA AGUSTIN P 8.30 33.20 20.00 53.20
652 TOLAK AINI P 7.30 29.20 28.00 57.20
653 IKO HARDIANSYAH L 8.10 32.40 32.00 64.40
654 MOHAMMAD MAJDI
NOVALY L 8.40 33.60 37.00 70.60
655 AHMAD ALI FIKRI L 8.60 34.40 16.00 50.40
656 MOH. SYAIFULLAH L 8.50 34.00 18.00 52.00
657 SUGIARTO L 8.00 32.00 30.00 62.00
658 RIVAL EFENDI L 8.30 33.20 28.00 61.20
659 AINUR RAHMAN L 8.50 34.00 31.00 65.00
660 MUHAMMAD BAITUR
RAKHMAN L 8.70 34.80 22.00 56.80
661 MOHAMMAD ALI
REZA BEIK L 7.30 29.20 38.00 67.20
662 SHELYANA P 7.30 29.20 34.00 63.20
663 M. SYARIF L 6.60 26.40 20.00 46.40
158
HIDAYATULLAH
664 MARDHATILLA P 8.00 32.00 29.00 61.00
665 DESY ROFIYATI P 8.50 34.00 28.00 62.00
666 SAKIR ROMDANI L 8.30 33.20 20.00 53.20
667 LILIS DIAN HANIFAH P 8.60 34.40 37.00 71.40
668 KARTIKA DEWI P 8.40 33.60 37.00 70.60
669 NOFA RIYANTI P 7.70 30.80 37.00 67.80
670 KAVIN AZ'IAN L 8.00 32.00 38.00 70.00
671 MUZAKKI L 8.10 32.40 24.00 56.40
672 WAHYU PUTRA
ARDIYANTO L 8.10 32.40 28.00 60.40
673 PRI HARTINI P 8.10 32.40 26.00 58.40
674 JUHARIYA P 7.30 29.20 25.00 54.20
675 MOFIDATUS ZAHROH P 8.40 33.60 25.00 58.60
676 SUSI WAHYUNINGSIH P 8.30 33.20 23.00 56.20
677 KAMALIL ERSYAD L 8.30 33.20 35.00 68.20
678 SU'ADI L 8.10 32.40 25.00 57.40
679 SAMSUL MA'ARIF L 7.70 30.80 18.00 48.80
680 NORHAYATI P 8.10 32.40 19.00 51.40
681 ISTI'ANAH P 8.20 32.80 36.00 68.80
682 MUH. FAHRUL L 7.70 30.80 23.00 53.80
159
RHOZYL
683 KHAIRUN NISAK P 8.20 32.80 27.00 59.80
684 YUDI ANDRIKA L 7.20 28.80 30.00 58.80
685 IVA LUSIANA P 8.00 32.00 30.00 62.00
686 WAKIATUL ILMI P 8.00 32.00 37.00 69.00
687 ASNANI P 7.50 30.00 27.00 57.00
688 ROSIDHA P 7.50 30.00 30.00 60.00
689 AHMAD SYARIF
ZAIROSI L 8.10 32.40 0.00 32.40
690 ABDUL AZHIM
KHOLILULLOH L 8.20 32.80 23.00 55.80
691 AGUS MAULANA
ISHAK L 8.00 32.00 25.00 57.00
692 ACH. WALID
SAIFILLAH L 7.90 31.60 29.00 60.60
693 ERWIN AHMAD
RABBANI L 7.80 31.20 27.00 58.20
694 ANDI CAHYONO L 8.30 33.20 32.00 65.20
695 NUR LIA KAMALIA M. P 7.40 29.60 0.00 29.60
696 MOH. SEPTIAN
FIRMANSAH L 7.90 31.60 21.00 52.60
697 LISTIANA ARIFIN P 8.60 34.40 0.00 34.40
160
698 DURAHMAN L 8.60 34.40 23.00 57.40
699 JAWAHIRUL UMAM L 8.30 33.20 0.00 33.20
700 USWATUN HASANAH P 8.20 32.80 42.00 74.80
701 AHMAD FAIZ
GHUFRON L 8.90 35.60 0.00 35.60
702 HAMIDI L 7.40 29.60 17.00 46.60
703 MOH. HUSNI L 8.30 33.20 24.00 57.20
704 IFADHAH P 8.70 34.80 18.00 52.80
705 IKA MILLI DIANA P 7.50 30.00 20.00 50.00
706 DEDI ISKANDAR P 8.00 32.00 36.00 68.00
707 RIKA P 8.10 32.40 36.00 68.40
708 FAQIH MIZWAR L 7.60 30.40 27.00 57.40
709 HASILAH P 8.30 33.20 31.00 64.20
710 QURRATUL AINI P 8.10 32.40 37.00 69.40
711 ASMA'UL BAHRI L 8.00 32.00 0.00 32.00
711 ASMA'UL BAHRI L
Jumlah penerimaan siswa dan siswi baru pada tahun 2011-2012
mencapai jumlah 711 peserta, namun tidak semuanya di trima, karena
MAN 1 Sumenep memilih siswa dan siswi yang berkualitas. Jika
dibandingkan dengan jumlah penerimaan siswa dan siswi baru pada
tahun 2010-2011 dengan jumlah peserta 705, maka dapat disimpulkan
161
bahwasanya MAN 1 Sumenep semakin bertambah tahun, maka semakin
meningkat peminatnya,sehingga dapat dikatakan bahwa MAN 1
Sumenep berhasil menerapkan sistem segregasi kelas berbasis gender.
2. Observasi
MAN 1 Sumenep merupakan sekolah MA satu-satunya yang
faforit dan unggul serta banyak diminati masyarakat lokal bahkan
interlokal. Karena MAN 1 Sumenep memiliki visi dan misi yang ter-arah
dan berhasil mencetak Siswa dan Siswi profesional dan kreatif serta
sukses. MAN 1 Sumenep merupakan lembaga yang tidak kalah bersaing
dengan sekolah umum, pada dasarnya MAN 1 Sumenep ini tidak memiliki
yayasan pesantren, namun kebijakan dan sisitem yang berlaku di dalamnya
berbasis pesantren.
MAN memiliki gedung yang mewah dan indah, setiap lokal
kelas-kelas baik lokal kelas laki-laki ataupun lokal kelas perempuan dihias
dengan gambar pemandangan ataupun gambar masjid, sekaligus di
tembok-tembok dihiyasi dengan kaligrafi-kaligrafi yang berlafadkan al-
Qur’an dan Hadits.2
MAN 1 Sumenep juga memiliki Masjid di dalamnya dan Asrama
putra-putri yang diberi nama Ma’had Ulya. MAN 1 Sumenep pada
dasarnya warna utama berwarna kuning, namun sebagian ada warna-warna
2 Observasi, Gedung MAN Tempat Penelitian (MAN 1 Sumenep, Senin 03 Desember 2012).
162
lainnya. Masjid yang berdiri di dalam MAN 1 Sumenep merupakan pusat
beribadah dan peningkatan spiritualitas masyarakat MAN 1 Sumenep, dan
warna tembok Masjid berwarna orange. sedangkan Ma’had temboknya
berwarna hijau. Ma’had berfungsi sebagai asrama penampungan siswa dan
siswi terbaik yang rumahnya jauh dari MAN 1 Sumenep.
MAN 1 Sumenep juga memiliki gedung aula sebagai tempat
acara-acara besar, baik acara seminar, rapat terbuka, seni, ataupun acara
perpisahan (wisuda). Begitu juga ada kantin, kopsis, ruang redaksi, dan
pos satpam, bahkan ada laboratorium, perpustakaan, ruang BP, ruang
kegiatan ekstra, TU, ruang guru, ruang kepala sekolah serta lapangan
olahraga.
Semua kelas memiliki keindahan tersendiri sesuai dengan
kesukaan masyarakat kelas yang bersangkutan, semua fariasi lukisan dan
gambar di kelas enak dipandang mata. Tembok-tembok menjadi indah,
kaca dan pintu menjadi indah, semuanya yang berkaitan dengan ruang
kelas didesain dengan sedemikian rupa mengupayakan agar ruang kelas
menjadi indah.3
3. Wawancara
Berdasarkan fakta yang telah terjadi di MAN 1 Sumenep, maka
dapat ditemukan dari beberapa pernyataan-pernyataan melalui wawancara
3 Observasi, Gedung MAN Dan Lokal Kelas-Kelas Tempat Penelitian (MAN 1 Sumenep, Selasa
04 Desember 2012).
163
guru,siswa kelas IPA, IPS, dan Agama serta unggulan. Hal itu telah diteliti
oleh peneliti tentang keunggulan dan problematika segregasi kelas berbasis
gender. Pernyataan-pernyataan diantara mereka sebagai berikut:
a. Wawancara Guru
1) Bapak Sugianto Seorang guru MAN 1 Sumenep menyatakan
bahwa Segregasi Kelas Berbasis Gender meningkatkan motivasi
siswa dan belajar lebih fokus. pernyataannya sebagai berikut:
“Pada dasarnya sekolah MAN 1 Sumenep ini merupakan lembaga islami, yang harus dilandasi dengan aturan-aturan dan hokum hokum islam, segala aturan harus sesuai dengan aturan islam. Segala yang berkaitan dengan aktifitas baik aktifitas proses belajar dan pembelajaran ataupun intra dan ekstra harus sesuai dengan peraturan islam. Segregasi kelas berbasis gender ini merupakan lorong menuju keberhasilan, karena nantinya antara siswa dan siswi akan lebih fokus belajarnya, dan lebih termotivasi, sehingga akan membawa dampak positif. Dampak positifnya dapat membawa siswa dan siswi menuju keberhasilan dan kekreatifan dalam belajar. Saya pribadi jusrtu menginginkan tidak hanya dipisah kelasnya saja, akan tetapi gedungnya juga harus dipisah dan ada tembok pembatas antara laki-laki dan perempuan, seperti halnya pesantren annuqoyah dan al-amin, pesantren itu memiliki kebijakan yang murni mengikuti aturan islam, sehingga hasilnya benar-benar maksimal, karena siswa dan siswi benar-benar fokus pada pembelajaran tidak ada tingkah dan pemikiran yang mesum yang tidak layak dan tidak sepantasnya dilakukan oleh siswa dan siswi. Pada dasarnya segregasi kelas berbasis gender ini merupakan dawai kekuatan lembaga MAN 1 Sumenep yang berbeda dengan lembaga lain, perbedaannya adalah MAN 1 Sumenep sekolah yang elit dan unggul yang
164
bukan pesantren tapi aturannya sudah bernuansa kepesantrenan. Jadi saya pribadi sangat sepakat dengan adanya segregasi kelas berbasis gender, karena dapat menghindari dari segala hal yang negative. Dan saya pribadi justru ingin yang lebih dari ini, dalam artian saya ingin semuanya dipisah, segala aktifitas dipisah, baik yang berkaitan dengan aktifitas belajar, ekstra, intra ataupun gedung. Semuanya harus dipisah dan diberdirikan gedung pembatas antara laki-laki dan perempuan, agar sekalian dipisah secara keseluruhan. Kalo kita pandang dari segi agama, siapapun pasti mengatakan bahwa segregasi kelas berbasis gender ini sangat bagus diterapkan dan itu merupakan kebijakan yang sangat tepat. Oleh sebab itu masyarakata lebih cenderung melihat bahwa MAN 1 Sumenep sekolah yang islami tapi modern, segala kegiatan didapatkan oleh siswa dan siswi, dalam artian segala kegiatan dan pelajaran di sekolah umum, di MAN 1 Sumenep juga didapatkan, tapi sebaliknya di sekolah umum modern tidak bias mendapatkan segala aktifitas-aktifitas yang ada di MAN 1 Sumenep. Sungguh segregasi kelas berbasis gender ini merupakan dawai kekuatan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan siswi guna meraih prestasi yang lebih baik dan meraih belajar yang efektif dan maju. Sekali lagi saya pribadi sangat setuju dengan adanya kebijakan segregasi kelas berbasis gender bahkan saya menginginkan tidak hanya pemisahan kelas yang di lakukan, akan tetapi pemisahan gedungpun juga dilakukan agar semakin maksimal hasilnya.”4
2) Bapak Nurhasan Seorang guru MAN 1 Sumenep menyatakan
bahwa Segregasi Kelas Berbasis Gender menurunkan motivasi dan
daya saing belajar pada sisiwa dan sisiwi. pernyataannya sebagai
berikut:
4 Wawancara. Segregasi Kelas Berbasis Gender (MAN 1 Sumenep, Senin 14 Januari 2013).
165
“Pada dasarnya pengklasifikasian kelas antara putra dan putri, jurtru memberikan kesempatan bagi mereka untuk malas belajar, memberikan kesempatan besar bagi mereka untuk membuat onar di dalam kelas, semakin mereka tidak ada rasa malu, maka semakin besar keinginan mereka untuk membuat onar. Segregasi kelas berbasis gender tidak memberikan kekuatan dan motivasi bagi siswa dan siswi untuk belajar, karena mereka tidak memiliki daya saing untuk belajar dan berprestasi, sebab mereka tidak ada rasa malu jika hasil belajar dan hasil nilah mereka jelek, bahkan dihukumpun oleh gurunya hanya karena tidak ngerjakan tugas, itu tidak jadi persoalan, kenapa begitu? Karena di dalam kelas hanya sesama jenis, sehingga tidak ada rasa malu sedikitpun, bahkan yang lebih memprihatinkan ketika mereka di kelas, sering mereka buka baju dan bercanda-canda yang tidak baik, kenapa terjadi seperti itu? Karena tidak ada lawan jenis sehingga walaupun mereka tidak memakai baju, bajunya dikeluarkan, bajunya kusut, celananya kusut, baju dan celananya tidak dicuci, tidak memakai kaos kaki, sepatunya jelek dan kotor, rambutnya tidak rapid an sebagainya, hal itu terjadi karena mereka tidak ada rasa malu. Walaupun mereka dihukum karena tidak mengerjakan tugas ataupun karena melanggar peraturan-peraturan, sedikitpun mereka tidak punya rasa malu, Dan hal itu sangat merugi bagi MAN, karena yang terjadi justru tidak maksimal dalam proses KBM. Sebenarnya lebih baik dan jauh lebih kondusif jika tidak ada pengklasifikasian kelas (segregasi kelas berbasis gender), dalam artian laki-laki dan perempuan dicampur saja biar ada daya saing untuk berprestasi. Sekolah yang efektif, sekolah yang intraksionalitasnya tinggi, intraksi antar lawan jenis dalam hal belajar, itu sangat penting, karena pendidikan ini tidak hanya sebatas pelajaran atau materi saja yang dikedepankan, akan tetapi mentalitas pelajar harus diperhatikan, karena mental merupakan dasar dari keberhasilan pelajar. Walaupun siswa dan siswi pandai dan cerdas, tapi mentalnya lemah, maka pengetahuan yang dimilikinya tidak akan teraplikasikan, dan tidak akan bias menyampaikannya, segala pengetahuan yang dia miliki, maka akan sia-sia, karena mereka tidak bias mengungkapkan dengan bahasa lisan. Bahasa lisan itu terjadi pada orang yang cerdas dan berani berbicara, keberanian itu hanya dimiliki oleh
166
pemberani, pemberani itu hanya dimiliki oleh orang yang mentalnya kuat, mental kuat hanya dimiliki oleh orang yang sudah menguasai medan atau menguasai keadaan, dalam artian apa? Dalam artian mereka sudah pengalaman dalam ilmu komunikasi intraksi sesama, baik antar laki-laki ataupun trhadap perempuan. Menurut saya pribadi segregasi kelas berbasis gender kurang efektif jika diterapkan di sekolah, segregasi kelas berbasis gender menurunkan motivasi siswa dan siswi untuk belajar dan berhasil serta meraih prestasi.5
3) Bapak Ahmad Zahiruddin Guru Ekonomi sekaligus bagian
Kurikulum di MAN 1 Sumenep menyatakan bahwa Segregasi
Kelas Berbasis Gender menumbuhkan motivasi dan daya saing
belajar pada sisiwa dan sisiwi. pernyataannya sebagai berikut:
“MAN 1 Sumenep setiap tahun meberikan kebijakan seni lomba kebersihan antar kelas, semua kelas harus ikut perlombaan kebersihan dan keindahan kelas, sehingga secara otomatis setiap kelas, baik kelas Agama, IPA, IPS dan Unggulan semuanya bersih dan indah. Dan yang paling bersih dan terindah mendapatkan penghargaan dari sekolah. Sehingga para siswa dan siswi tidak mau melihat kelasnya kotor, semua siswa dan siswi cenderung pada kelas yang bersih dan indah.”6 “Siswa dan siswi MAN 1 Sumenep adalah siswa yang terdidik dari bidang agama, mereka cenderung pada keagamaan, sehingga mereka harus dipisah, namun diantara kelas-kelas secara keseluruhan ada yang digabung antara siswa dan siswi, kelas itu tergolong kelas unggulan, kelas yang berpotensi. Dan juga ada sebagian kelas lainnya yang di gabung antara siswa dan siswi karena jumlah siswa dan siswi tanggung tidak memenuhi kapasitas jumlah murid dalam kelas, sehingga harus digabung menjadi satu kelas. Dulu sebelum ada kebijakan segregasi kelas berbasis gender, prestasi dan motivasi belajar siswa masih di
5 Wawancara. Segregasi Kelas Berbasis Gender (MAN 1 Sumenep, Sabtu 13 Oktrober 2012). 6 Wawancara. Lomba Keindahan Kelas (MAN 1 Sumenep, Selasa 04 Desember 2012).
167
bawah standat. Sehingga diadakan rapat bersama semua guru dan karyawan MAN 1 Sumenep mengenai pemisahan kelas perempuan dan kelas laki-laki, pada saat itu ada yang setuju dan ada yang tidak setuju, namun lebih banyak yang setuju. Maka keputusannya segregasi kelas harus diterapkan di MAN 1 Sumenep. Segregasi kelas ini merupakan kebijakakn yang sangat tepat, karena segregasi kelas berbasis gender merupakan program yang mengantisipasi dari tingkah dan perbuatan antara siswa dan siswi di kelas, misalnya bercanda gurau yang tidak sepantasnya dilakukan dengan lawan jenis, dalam artian menjaga jarak. Siswa bila digabung dengan siswi maka semakin nakal, terutama yang laki-laki. Kebanyakan yang laki-laki sering mengganggu yang perempuan, sehingga proses KBM tidak kondusif. Maka efeknya pada motivasi belajar dan daya saing menurun, bahkan bisa dikatakan turun derastis. Posisi mereka yang termasuk kelas gabungan antara laki-laki dan perempuan, yang laki-laki ada dibagian bangku depan sedangkan yang perempuan ada di bagian bangku belakang, hal itu bisa memantau siswa lebih mudah. Dan untuk mengukur prestasi siswa, MAN 1 Sumenep sering mengadakan perlombaan yang sifatnya mengasah kemampuan siswa. Pada dasarnya segregasi kelas berbasis gender merupakan kebijakan yang sangat tepat terhadap proses KBM dalam kelas hususnya di MAN 1 Sumenep, karean dapat membentuk siswa yang baik, dan banyak kegunaannya misalnya: (1) Siswa dapat di pantau dengan mudah apabila ada laki-laki yang bermain-main di wilayah perempuan, begitu juga perempuan dapat di pantau dengan mudah jika main-main ke wilayah laki-laki, (2) Lebih termotivasi untuk belajar, karena anggapan mereka dengan adanya segregasi maka harus bersaing antar kelas laki-laki dengan kelas perempuan, (3) Menghindari dari pacaran, (4) Akan membentuk kebiasaan yang baik dalam sekolah ataupun di luar sekolah, (5) Siswa dan Siswi akan merasa malu jika berkumpul di sekolah, karena kebiasaannya dipisah, (6) lebih kondusif, (7) lebih banyak perempuan yang berprestasi, (8) pandangan masyarakat dan ulama sangat mendukung dengan adanya segregasi kelas berbasis gender ini, (9) Sekolah yang dapat bantuan ma’had hanya MAN 1 Sumenep dan MAN Batu, karena hal itu pengaruh adanya kebijakan sekolah yang bagus yaitu segregasi kelas
168
berbasis gender, sehingga MAN 1 Sumenep ini terkesan pesantren, kemudian difasilitasi ma’had oleh pemerintah. Penurunan mental dan proses belajar siswa karena orang tua mereka kurang respon trhadap kondisi anaknya. Dan orang tua mereka banyak dari pinggiran kota, sehingga sulit untuk di ajak kordinasi mengenai belajarnya anak-anak mereka. Dan juga ada yang dari perkotaan dan ada siswa pindahan dari sekolah luar kota. Dulu semenjak jabatan kepala sekolah dipegang oleh Bapak Mustamik peraturan segregasi kelas belum berjalan, namun setelah akhir jabatan beliau, maka segregasi kelas berbasis gender ini mulai diterapkan dengan baik. Perencanaan segregasi kelas berbasis gender ini di dominasi oleh guru-guru senior sehingga guru-guru junior secara otomatis ikut mufakat didalamnya. diwaktu bapak Bakri menjabat sebagai kepala sekolah, semuanya berjalan dengan lancer, baik sistem segregasi kelas ataupun pembangunan gedung sekolah. Segregasi kelas mulai maksimal setelah bapak Bakri menjabat sebagai kepala sekolah, dan senungguhnya kondusif atau tidaknya tidak semuanya bergantung pada segregasi kelas, akan tetapi bagaimana penerapan dan pengaplikasian TATIB, sehingga didukung pula dengan TATIB maka segregasi kelas semakin maksimal. Segregasi kelas ini di terpkan karena adanya banyak hal, seperti halnya siswa pacaran di kelas ataupun di luar kelas, siswa pacaran di kelas dikala gurunya tidak ada. Sehingga MAN 1 Sumenep memiliki kebijakan segregasi kelas berbasis gender. Selain itu MAN 1 Sumenep oleh masyarakat dikenal sekolah yang bernuansa Islam, dan dari anggapan masyarakat yang demikina maka MAN 1 Sumenep semakin terinisiatif untuk membangun sistem segregasi kelas berbasis gender.” 7
Ditinjau dari pernyataan-pernyataan guru-guru MAN 1
Sumenep sama-sama memiliki argumen masing-masing dan memiliki
daya pandang dan orientasi tersendiri, serta memiliki solusi tersendiri.
Ada yang menyatakan dengan adanya segregasi kelas siswa dan siswi
7 Wawancara. Segregasi Kelas Berbasis Gender (MAN 1 Sumenep, Selasa 04 Desember 2012).
169
semakin maksimal belajar dan memiliki daya saing meraih prestasi.
Dan ada yang menyatakan justru dengan adanya segregasi kelas akan
melemahkan motivasi belajar dan daya saing meraih prestasi. Ada yang
menyatakan segregasi kelas berbasis gender ini sangat bagus dan sangat
efektif serta belajar lebih fokus, dan justru seandainya bias jangan
hanya dipisah pada lokal kelas saja, akan tetapi dipisah semuanya,
interaksi dan komunikasinya harus dipisah, dengan cara tidak hanya
memisahkan lokal kelas saja, akan tetapi gedung sekolahnyapun juga
dipisah seperti sekolah MA pesantren Al-Amin atau An-Nuqoyah, atau
didirikan tembok pembatas antar laki-laki dan perempuan. Jika kita
melihat dari argumen guru-guru MAN 1 Sumenep, mka dapat
disimpulakan bahwa segregasi kelas berbasis gender memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun jika kita lihat dari
jumlah argumentasi guru-guru, maka lebih mendominan bahwa
segregasi kelas berbasis gender sangat bagus dan lebih efektif serta
lebih fokus.
b. Wawancara Murid
Selain itu maka peneliti juga menelusuri fakta-fakta yang
terjadi di MAN 1 Sumenep dengan cara mewawancarai beberapa
pernyataan-pernyataan tentang keunggulan dan problematika segregasi
kelas berbasis gender melalui argumen-argumen siswa dan siswi kelas
170
Unggulan, IPA, IPS, dan Agama. Pernyataan-pernyataan diantara
mereka sebagai berikut:
1) Moh. Jalil Ihsan siswa kelas unggulan MAN 1 Sumenep
menyatakan bahwa Segregasi Kelas Berbasis Gender menurunkan
daya saing belajar dan siswa kurang serius dalam belajar,
pernyataannya sebagai berikut:
“Segregasi kelas berbasis gender dengan bahasa umumnya adalah Pemisahan kelas antara laki-laki dan perempuan, itu justru menumbuhkan rasa malas untuk belajar, mereka tidak memiliki rasa malu jika nilai dan hasil belajarnya jelek, bahkan yang lebih memprihatinkan mereka tidak malu apabila berprilaku yang tidak baik. Kenapa terjadi seperti itu? karena mereka anggap sesama jenis itu tidak ada urusan, mereka cuwek saja, walaupun perbuatan dan tingkah lakunya memalukan dan tidak berkemanusiaan. Terutama dibidang belajar, walaupun nilai mereka jelek, mereka tidak punya rasa malu, bahkan mereka tidak menghiraukan terhadap nilai baik atau jelek. Begitu juga dengan kerapian baik dalam pakaian baju ataupun penampilan-penampilan lainnya semuanya kurang dan memiliki nilai negatif. Kadang mereka naik ke atas kursi dan atas bangku, dan kadang mereka tidur-tiduran didalam kelas dengan cara tidur diatas bangku bahkan di kelas mereka banyak yang kejar-kejaran bercanda gurau yang berlebihan. Hal itu biasa bagi mereka, karena tidak ada orang yang disegani, siapakah orang yang diseganai dimata mereka? Orang yang disegani dimata mereka adalah perempuan. Apakah guru juga di segani? Tidak, guru tidak disegani, melainkan guru hanya ditakuti. Karena pengertian segan dengan takut itu beda. Pengertian segan itu sudah meliputi segala aspek, diantaranya rasa malu, sara tidak enak, rasa sungkan, dan sebagainya. Rasa segan ini hanya terjadi pada lawan jenis. Sedangkan rasa takut adalah rasa yang cenderung hanya takut saja, namanya orang takut berarti takut jika yang ditakuti ada dihadapan kita, apabila yang ditakuti itu tidak ada dihadapan kita, maka kita tidak akan takut lagi, dan kita tidak akan mematuhi peraturan dan ancaman mereka lagi,
171
karena yang ditakuti sudah tidak ada dihadapan kita lagi. Nah jika kita lihat dari pengertian itu sudah jelas bahwasanya rasa takut tidak menumbuhkan konsistensi belajar, akan tetapi hanya menumbuhkan rasa dendam dan benci. Sedangkan rasa segan itu menumbuhkan perbuatan konsistensi belajar dan akan selalu berbuat baik dan berusaha untuk meraih keberhasilan. Kelas unggulan itu walaupun digabung antara laki-laki dan perempuan justru sangat menyenangkan dan termahnetik untuk meraih nilai yang baik, karena kelas unggulan sangat teratur dan lebih fokus seerta bersaing dalam belajar. Kelas unggulan adalah kelas lak-laki dan perempuan digabung, jadi belajarnya bersaing untuk mendapatkan prestasi yang tinggi. Jika dipandang dari segi agama segregasi kelas berbasis gender itu sangat bagus jika diterapkan di sekolah, karena hal itu akan mencegah dari perbuatan-perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan terhadap lawan jenis.”8
2) Filzah Haziqah siswi kelas IPA MAN 1 Sumenep menyatakan
bahwa Segregasi Kelas Berbasis Gender membangun daya gairah
belajar untuk membangun kualitas intelektual dalam segala
keilmuan, pernyataannya sebagai berikut:
“Dengan adanya segregasi kelas berbasis gender belajar lebih fokus, belajar lebih konsisten, belajar lebih giat, karena interaksi sesama jenis lebih komunikatif dan lancar tidak ada gangguan apapun, biasanya jika digabung antara laki-laki dan perempuan kebanyakan yang sering buat ulah dan mengganggu adalah kaum laki-laki, sehingga lebih nyaman dan lebih kompak belajar jika belajarnya sesama jenis, karena bila komunikasi dan interaksi sesama jenis tidak ada kendala dan tidak ada rasa malu. Segregasi kelas ini benar-benar membangaun daya saing untuk meraih prestasi dan menumbuhkan motivasi belajar. Siswa dan siswi cenderung memilih bergaul dan bercanda serta berhura-hura jika laki-laki dan perempuan di gabung, bukan menumbuhkan rasa ingin berprestasi, justru menimbulkan banyak masalah. Sehingga sistem segregasi
8 Wawancara. Segregasi Kelas Berbasis Gender (MAN 1 Sumenep, Selasa 07 Januari 2013).
172
kelas berbasis gender itu merupakan kekuatan bagi pelajar untuk meraih prestasi. Ditinjau dari segi agama bahwa segregasi kelas ini bagus, karena dalam agama interaksi dengan lawan jenis itu ada batasan-batasan tertentu. Jika laki-laki dan perempuan digabung dijadikan satu kelas, maka akan terjadi perbuatan-perbuatan dan tingkah yang bersifat negativ dalam artian akan membuat onar dalam kelas, karena pada realitanya yang sering meraja lela dan membuat onar adalah kaum laki-laki, dan kaum laki-laki sering mengganggu kaum perempuan, baik di dalam kelas ataupun di luar kelas. Kelas yang digabung seperti kelas unggulan, mereka dijamin lebih mudah dikendalikan dan dikondisikan, dan mereka lebih terarah, mereka bisa diatur dengan mudah dan cepat, karena mereka termasuk siswa-siswi pilihan dengan bahasa lainnya mereka siswa dan siswi pintar cerdas dan jujur serta tidak nakal. Jadi pihak sekolah tidak ada rasa kahawatir terhadap mereka.”9
3) Nur Suci Khoirunnisa’ Siswi kelas Agama MAN 1 Sumenep
menyatakan bahwa Segregasi Kelas Berbasis Gender belajar lebih
fokus dan kompak sehingga dapat meraih nilai yang bagus,
pernyataannya sebagai berikut:
“Segregasi kelas berbasis gender merupakan kebijakan yang bijaksana, karena segregasi kelas berbasis gender dapat mendukung proses KBM dengan lancara dan fokus, serta belajar bisa kompak dan termotivasi untuk belajar yang rajin serta giat untuk meraih prestasi. Pada hakikatnya segregasi kelas berbasis gender ini menuntun pelajar menuju kesuksesan, mengarahkan pelajar menuju beberhasilan dalam belajar, menuntun pelajar menuju prestasi dan membimbing pelajar untuk menuju kesejahteraan. Kesejahteraan yang dimaksud adalah menuntut ilmu dengan lancer tanpa kendala apapun. Ditinjau dari sisi agama, memang pada hakikatnya manusia itu adalah mahkluq sosial yang saling
9 Wawancara. Segregasi Kelas Berbasis Gender (MAN 1 Sumenep, Selasa 04 Desember 2012).
173
membutuhkan satu sama lain, sehingga agama memberikan aturan-aturan dalam berkomunikasi dan berinteraksi, baik aturan sesame jenis ataupun lawan jenis, hususnya komunikasi dan interaksi terhadap lawan jenis. Sehingga segregasi kelas berbasis gender ini searah dan sejalan dengan tuntunan Islam. Dikala kita memandang dari sisi agama, maka segregasi kelas berbasis gender ini bagus diterapkan di sekolah. Segregasi kelas berbasis gender ini kebijakan yang memudahkan pihak lembaga dalam membentuk akhlaq para pelajar dengan akhlaq yang baik. Akhlaq yang dimiliki para pelajar sekarang sangat buruk, seperti halnya pacaran, interaksi terhadap lawan jenis yang berlebihan (pegan-pegangan tangan dan sebagainya), dan kurang respon terhadap pesan dan teguran guru, bahkan didepan guru kadangkala seakan-akan tidak melihatnya sehingga tidak menyapa gurunya, lebih ironisnya lagi dikala naik sepeda motor walaupun ada gurunya di depannya langsung nyalip begitu saja, tidak mengucapkan salam atau dengan sapaan yang lainnya. Mayoritas akhlaq pelajar sekarang kurang, dengan bahasa lainnya krisis moral. Kelas unggulan pada dasarnya memang digabung, tapi mereka lebih dipercaya tingkah lakunya serta karakteristik mereka cenderung manut dan nurut terhadap aturan dan perintah guru, dalam artian mereka tauladan bagi siswa yang lainnya. Karena mereka kelas yang unggul, segala yang berkaitan dengan mereka semuanya unggul, baik akhlaqnya, intelektualitasnya, prinsipnya, karakternya, sifatnya dan komunikasinya. Sehingga sekolah mempercayai mereka walaupun digabung antar siswa dan siswi.”
4) Muhammad Salimin siswa kelas IPS MAN 1 Sumenep menyatakan
bahwa Segregasi Kelas Berbasis Gender Siswa tidak memiliki
motivasi belaja, pernyataannya sebagai berikut:
“Segregasi kelas berbasis gender mematikan semangat siswa untuk belajar, dan siswa tidak gairah untuk belajar, motivasi mereka menurun. Sebab mereka tidak punya daya saing untuk belajar, dan mereka tidak punya motivator untuk belajar, sehingga dalam diri mereka tidak
174
berinisiatif untuk meraih prestasi. Mereka tidak peduli dengan pelajaran, tuntas atau tidak, selesai atau tidak, semuanya tidak terurusi, yang ada dalam pikirannya hanyalah bermain dan bercanda hura. Ditinjau dari segi agama, segregasi kelas berbasis gender ini memberikan kontribusi yang baik, karena akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, akan terhindar dari segala yang tidak sesuai dalam agama, dan juga akan terhindar dari perbuatan mesum (pacaran, sex, ataupun bersentuhan antar lawan jenis), namun pada dasarnya memang semua itu tergantung karakter kepribadian mereka masing-masing, tapi jika difilter dengan landasan agama, maka semuanya akan lebih baik. Ada orang mengatakan baik buruknya bukan karena aturan, akan tetapi karena karakter dan pemahaman individual. Jika karakternya baik, maka akan baik, jika karakternya jelek, maka akan buruk perbuatannya. Namun statimen seperti itu tidak bijak, karena manusia ini lunak mudah terpengaruh pada kebaikan ataupun pada kejelekan, semuanya yang akan mempengaruhi lingkungan dan pergaulan. Karena manusia itu imannya naik turun. Sehingga manusia butuh kontroling yang baik, segala aktifitas manusia harus diarahkan pada kebaikan yang bernilai positif, sehingga manusia itu akan cenderung pada kebaikan dan menjadi manusia yang akhlaqul karimah. Segregasi kelas berbasis gender ini benar-benar memberikan kontribusi positif yang besar. Sedangkan kelas unggulan memang pada dasarnya antara siswa dan siswi digabung, tapi mereka dipercaya dan tidak dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak baik. Karena mereka memiliki karakter yang baik dan kuat akan komitmennya sebagai pelajar harus belajar dengan baik, oleh sebab itu mereka tidak dikhawatirkan lagi akan tingkah perbuatannya di kelas. Mereka memberikan kepercayaan penuh terhadap pihak sekolah, sehingga sekolah mempercayai mereka. Dan mereka merupakan siswa dan siswi yang pandai cerdas dan pintar. Walaupun diantara mereka ada yang nakal, tapi mudah diatasi dan mudah diarahkan. Kembali lagi pada pembahasan pertama tadi, bahwasanya segregasi kelas berbasis gender ini tidak menumbuhkan semangat dan motivasi siswa dan siswi untuk belajar dan meraih prestasi, yang ada hanyalah malas dan tidak
175
memiliki keinginan untuk berprestasi. Begitulah kekurangan dari adanya kebijakan sekolah yang menerapkan segregasi kelas berbasis gender.”10
5) Siti Qomariah siswi kelas IPA MAN 1 Sumenep menyatakan
bahwa Segregasi Kelas Berbasis Gender menurunkan daya saing
belajar, tapi menumbuhkan kerja belajar kelompok yang kompak,
pernyataannya sebagai berikut:
“Segregasi kelas berbasis gender jika dipandang dari perspektif agama, hal itu merupakan kebijakan yang bagus dan tepat. Karena lawan jenis itu bukan muhrim, non muhrim tidak baik jika berkumpul, kegiatan apapun jika non muhrim berkumpul akan menimbulkan energy negatif. Sehingga memang lebih bagus dipisah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak baik atau sesuatu yang tidak diinginkan. Dalam agama manusia itu sama, baik dari golongan kaya ataupun golongan miskin, baik golongan tua ataupun golongan kaum muda, baik wanita ataupun pria, semuanya sama, yang membedakan adalah taqwa kepada Allah dan iman kita. Jika kita membicarakan masalah iman, maka kita harus memaksakan diri untuk selalu beriman, karena iman inilah yang menjadi tolak ukur seseorang yang baik. Mau tidak mau kita harus beriman. Namun iman akan berubah sesuai dengan keadaan yang menimpa kita. Iman akan tetap stabil jika kita bisa menjaganya, dan iman akan naik jika kita terus berusaha untuk meningkatkannya, dan iman kan turun jika kita lalai menjaganya. Apa yang dimaksud dengan iaman turun? Iman turun adalah kekuatan keyakinan dan kekuatan ketaqwaan kita melemah. Apa yang menyebabkan iman kita turun? Yang menyebabkan iman kita turun adalah situasi lingkungan dan keadaan lingkungan atau pergaulan kita setiap harinya. Oleh sebab itu kita harus bisa mengkontrol segala aktifitas kita bersama orang-orang dihadapan kita, hususnya terhadap wanita. Kembali pada pembicaraan di atas, segregasi kelas berbasis gender merupakan kebijakan
10 Ibid, Wawancara (Selasa 04 Desember 2012).
176
yang bagus dan bernilai positif, baik dipandang dari sisi agama ataupun dari segi pergaulan. Jika kita pandang dari perspektif proses KBM, maka Segregasi kelas berbasis gender tidak menumbuhkan motivasi dan daya saing untuk belajar dan berprestasi, karena mereka tidak semangat dan tidak bergairah untuk belajar, apa yang harus diperjuangkan, sedangkan daya saing tidak ada. Oleh sebab itu segregasi kels berbasis gender ini tidak efektif. Pada dasarnya jika ada lawan jenis belajarnya tambah semangat dan termotivasi, cuman kekurangannya jika digabung laki-laki dan perempuan kurang kompak. Jika dipisah antara laki-laki dan perempuan itu juga sangat bagus, karena disanalah akan terbentuk kerjasama dalam belajar yang kompak, semuanya sama-sama kompak, karena sesama jenis sesama perempuan itu lebih komunikatif tidak ada dinding penghalang untuk berkumpul dan bersentuhan. Cuman hal itu juga tergantung individual mereka, jika yang malas pastinya tetap malas, jika yang rajin maka semakin rajin dan kompak. Yang malas kenapa tetap malas? Karena di dalam kelas tidak ada persaingan untuk belajar, sebab tidak ada lawan jenis. Jadi kelas perempuan jika dipisah itu sangat kompak, tapi daya saing untuk belajar masih kurang, sehingga siswi yang malas tetap malas.” Inti dari pembicarann itni, bahwa segregasi kelas berbasis gender itu kurang efektif tidak memberikan motivasi dan daya saing belajar, cumin kekompakan dalam kerja kelompok lebih bagus. Namun kalau kita analisis dari bahasa kompak berkelompok dan motivasi, justru lebih baik memilih motivasi, karena motivasi itu segala kegiatan atau tugas yang diberikan pada siswa dan siswi baik berbentuk kelompok ataupun individual, tetap berjalan dengan semangat dan baik. Tapi jika kerja kompak berkelompok, itu hanya sebatas berkelompok saja yang kompak, jika tidak berkelompok maka sudah tidak ada daya kekompakan lagi, sehingga hal itu akan berpengaruh besar pada hasil belajar, dan hal itu sedikit kemungkinan siswa dan siswi bisa meraih prestasi yang baik. Oleh sebab itu segregasi kielas berbasis gender kurang tepat dan kurang efektif jika diterapkan pada sekolah yang sudah maju.”11
11 Wawancara. Segregasi Kelas Berbasis Gender (MAN 1 Sumenep, Selasa 07 Januari 2013).
177
6) Agung Pratama siswa kelas Unggulan MAN 1 Sumenep
menyatakan bahwa Segregasi Kelas Berbasis Gender
menumbuhkan daya saing belajar dan menumbuhkan motivasi
belajar, pernyataannya sebagai berikut:
“ Segregasi kelas berbasis gender merupakan aturan yang bagus, karena dengan dipishkannya kelas antara laki-laki dan perempuan, keadaan dan situasi meka lebih baik. Jika kelas laki-laki dan perempuan digabung, maka keefektifan belajar akan menurun, sebab disana nantinya akan menjadi ladang penanaman cinta lawan jenis, dan akan menimbulkan kenakalan yang meningkat. padahal sekolah tujuannya bukan untuk bercinta, akan tetapi untuk menimba ilmu sabanyak-nanyaknya. Segregasi kelas berbasis gender akan member energy positif bagi pelajar, baik laki-laki ataupun pelajar perempuan. Kebijakan yang akan menentukan segala aktifitas dan kegiatan belajar dan intra serta ekstra siswa dan siswi di sekolah. Kebijakan segregasi kelas berbasis gender ini menjadi tolak ukur keberhasilan berhasil atau gagal seorang siswa dan siswi dalam belajar, karena segregasi kelas berbasis gender itu menyempitkan daya perhatian pelajar, dalam artian, pelajar tidak lagi kepikiran pada gerak gerik dan sifat lawan jenis yang ada di hadapannya, kebanyakan pelajar itu tidak fokus belajrnya, hanya karena perhatian dan konsentrasi mereka terpecah belah, setengah perhatian fokus pikirannya terhadap lawan jenis yang disukainya, dan juga setengah perhatian fokus pikirannya pada pelajaran, sehingga dalam proses belajar dinyatakan 50 % gagal. Oleh sebab itu saya sangat setuju dengan adanya kebijakan diterpkannya segregasi kelas berbasis gender. Dipandang dari perspektif agama, segregasikelas berbasis gender bagu dan baik diterapkannya, di sekolah mana saja yang menerapkan segregasi kelas berbasis gender itu bagus. Semuanya memiliki nilai positif dan akan melahirkan energi positif. Karena dalam agama pada dasarnya harus ada dinding pembatas antara perempuan dan laki-laki, baik dalam berintraksi bisnis perekonomian, kegiatan organisasi, dan juga dalam belajar, hususnya di sekolah. Karena jika perempuan dan laki-laki berkumpul
178
dalam satu kelompok, maka disana aka nada daya magnetic yang kuat untuk berbuat dosa. Itu sudah pasti, karena manusia itu lunak, bisa berubah kapan saja dan dimanapun mereka berada. Manusia lunak mudah terkontaminasi dan mudah terpengaruh pada suatu keadaan, itulah manusia, sehingga agama memberikan aturan-atura untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, pada hakikatnya agama memberikan aturan bukan untuk mengekang atau membelenggu manusia, akan tetapi membantu manusia untuk selalu ada pada kebaikan. MAN 1 Sumenep memiliki banyak jurusan, ada jurusan IPA, IPS, dan Agama serta ada kelas Unggulan. Kelas unggulan siswa dan siswi digabung. Kenapa mereka digabung? Apakah mereka akan baik-baik saja? Apakah mereka akan terhindar dari pacaran dan kenakalan remaja serta terhindar dari penurunan motivasi belajar? Mereka kelas unggulan, kelas yang dipercayai oleh sekolah, kelas pilihan dan kelas siswa dan siswi yang cerdas dan pintar serta tergolong siswa dan siswi yang baik. Sehingga apapun yang akan terjadi di kels unggulan maka akan mudah dikondisikan dan mudah diarahkan. Cumin 1 hal yang perlu saya sampaikan bahwa kelas unggulan antara siswa dan siswi digabung sedangkan kelas lainnya dipisah, itu merupakan sebuah ketidak adilan, sungguh MAN 1 Sumenep tidak adil jike seperti itu, seharusnya seperti apapun mereka, kelas unggulan atau tidak, maka seharusnya disamakan, jika dipisah ya harus semuanya dipisah, jika digabung maka semuanya harus digabung.”12
7) Muhammad Syarif Hidayatullah siswa kelas Unggulan MAN 1
Sumenep menyatakan bahwa Segregasi Kelas Berbasis Gender
baik dan bagus diterapkan di sekolah, pernyataannya sebagai
berikut:
12 Wawancara. Segregasi Kelas Berbasis Gender (MAN 1 Sumenep, Jum’at 18 Januari 2013).
179
“ Segregasi kelas berbasis gender merupakan sistem yang sangat bagus dan ideal, segregasi kelas berbasis gender memberikan nilai positif dan memberikan energy positif serta menanamkan moral yang baik. Karena segregasi kelas berbasis gender ini menuntun siswa dan siswi untuk selalu dalam keadaan yang baik. MAN 1 Sumenep merupakan sekolah yang berbasis pesantren, walaupun sekolah MAN 1 Sumenep pada dasarnya adalah sekolah yang ada ditengah-tengah kota, dan sekolah yang berdirinya bukan karena yayasan pesantren, tapi MAN 1 Sumenep memiliki nuansa dan aura kepesantrenan, kenapa begitu? Karena MAN 1 Sumenep lebih meprioritaskan aturan-aturan agama, dan kemuliaan akhlaq. Moral menjadi tolak ukur keberhasilan MAN 1 Sumenep. Motivasi belajar tidak hanya bisa dicapai dengan cara metode pembelajaran saja, akan tetapi bisa dicapai dengan sistem dan aturan-aturan lembaga. Seperti halnya MAN 1 Sumenep ini sudah mencapai taraf sempurna, semua itu dicapai karena telah diterapkannya segregasi kelas berbasis gender. Menurut saya pribadi, segregasi kelas berbasis gender merupakan aturan yang ideal, dan bisa di pakai oleh lembaga manapun, baik sekolah SMP/MTS, SMA/MA, bahkan di kelas perguruan tinggi. Dalam perspektif agama, segregasi kelas berbasis gender ini kebijakan yang tepat, dalam agama intraksi antar lawan jenis itu bagaikan bahan bakar bensin dengan api, sangat sensitif. Bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan cepat dan mudah, sehingga agam memberikan aturan yang baik bagi pemeluknya, agar pemeluknya tidak mendapatkan sesuatu yang tidak baik dalam agama. Jika menurut pandangan agama tidak baik, maka tentunya bagi pemeluknyapun juga tidak baik, dan pasti nantinya ada efek yang tidak baik dan merugikan dirinya sendiri. MAN 1 Sumenep merupakan sekolah yang berbasis Islam, sehingga segala aturan di dalamnya cenderung pada keagamaan. Sehingga segregasi kelas berbasis gender ini menjadi dawai kekuatan bagi MAN 1 Sumenep, semuanya kelas siswa dan siswi dipisah, tapi mengingat kelas unggulan yang semua pelajar yang ada di dalamnya antara siswa dan siswi digabung, padahal itu sama-sama manusia, sama-sama siswa dan siswi MAN 1 Sumenep, sama-sama dari sumenep juga, tapi kenala kelas unggulan digabung antara siswa dan siswi? Mungkin karena mereka
180
sudah terkategori siswa dan siswi pilihan, siswa dan siswi cerdas dan pintar, sehingga harus digabung, tapi menurut saya pribadi, kelas unggulan lebih baik tetap dipisah, apaun alasannya tetap harus dipisah, karena walaupun kelas unggulan, mereka juga manusia, tetap memiliki rasa keinginan dan nafsu, sehingga tidak menutup kemungkinan pacara bercinta akan terjadi pada mereka. Sehingga menurut saya pribadi segregasi kelsa berbasis gender tidak memandang kelas unggulan atau kelas IPA dan kelas IPS, semuanya lebih baik dipisah, terapkan segregasi kelas berbasis gender itu dengan rata.”13
8) Nurul Setia Budiharto siswa kelas unggulan MAN 1 Sumenep
menyatakan bahwa Segregasi Kelas Berbasis Gender
menumbuhkan motivasi dan daya saing belajar yang tinggi,
pernyataannya sebagai berikut:
“ Segrefgasi kelaas berbasis gender sebenarnya aturan yang akan membawa pelajar pada keberhasilan, namun anggapan siswa dan siswi yangcenderung pada interaktif lawan jenis itu beranggapan bahwa segregasi kelas berbasis gender memenggal aktifitas pelajar, sehingga motivasi dan keinginan belajar putus. Kenapa mereka berfikir seperti itu? Karena mereka beranggapan bahwa sekolah itu santai dan menjalin kebersamaan antar jenis ataupun antar lawan jenis, padahal disisi lain ada yang namanya efek negatif, mereka tidak berfikir akan efek samping yang negatif pada mereka. Apa efek samping negative itu? Efek samping negative itu adalah terjadinya sentuhan kulit antar lawan jenis dan akan terjadinya percintaan atau pacaran. Namun diantara mereka juga ada yang berfikir bahwa pacaran atau bercinta hal yang biasa, sehingga pikiran mereka cenderung ingin bergaul dengan lawan jenis. Itulah permasalahan mereka. Sebenarnya jika kita lihat dari fakta-fakta yang ada, yang menjadi problematika itu bukan dari segi aturan diterapkannya segregasi kelas berbasis gender, akan tetapi
13 Ibid, Wawancara (Jum’at 18 Januari 2013).
181
dari sisi internalisasi pelajar yang salah pemahaman tentang agama dan meraih prestasi. Mereka pahamnya meraih prestasi itu bersaing antar sesame jenis ataupun antar lawan jenis, sehingga lawan jenis harus digabung. Dan mereka memahami agama hanyalah sebatas ibadah, sedangkan mu’amalah larangan dan anjuran serta sunnah, mereka tidak memahami hal itu. Saya pribadi sangat setuju dengan adanya segregasi kelas berbasis gender. Kalo dipandang dari perspektif agama, tentunya sudah jelas bahwa agama memberikan aturan-aturan untuk manusia, agar manusia mematuhinya, karena aturan-aturan itu sifatnya membimbing manusia untuk menuju berhasil dan kesuksesan, baik sukses di hadapan Allah, dan sukses di hadapan sesame di dunia ini. Mengingat kelas unggulan yang di bedakan oleh MAN 1 Sumenep, kelas unggulan merupakan kelas unggul yang lebih dari pasa yang lainnya, unggul dibidang intelegensinya ataupun unggul dibidang moralitasnya, sehingga kelas unggul tetap digabung antara laki-laki dan perempuan. Namun pendapat saya pribadi tentang kelas unggulan, kenapa kelas unggulan dipisah? Han itu saya tidak bisa memberikan komentar, saya ikut arus saja, apa kata sekolah. Jika sekolah sudah memberikan kebijakan seperti itu, ya saya mengikuti saja, karena kelas unggulan ini memang beda daripada kelas yang lainnya. Begitulah cara pandang saya tentang kkelas kebijakan atau aturan-aturan MAN 1 Sumenep, termasuk kebijakan segregasi keolas berbasis gender.”
9) Novil siswa kelas Unggulan MAN 1 Sumenep menyatakan bahwa
Segregasi Kelas Berbasis Gender tidak memberikan motivasi dan
juga tidak menurunkan motivasi, semuanya tergantung pada
perindividu, pernyataannya sebagai berikut:
“ MAN 1 Sumenep merupakan sekolah yang maju dan faforit, segala yang berkaitan dengan MAN didalamnya memiliki tata aturan yang bagus. Dapa dasarnya MAN 1 Sumenep memiliki ciri khas tersendiri, ternyata ciri khas MAN 1 Sumenep adalah memberikan keutamaan mendalami agama. Walaupun MAN 1 Sumenep ini tidak
182
berdiri berdasarkan pesantren, namun MAN 1 Sumenep bernuansa kepesantrenan, baik lebel kelembagaannya ataupun aturan-aturan didalamnya, termasuk segregasi kelas berbasis gender itu merupakan kebijakan yang bernuansa pesantren, sehingga kebijakan yang seperti itu sangat bagus dan tepat diterapkan disuatu lembaga, hususnya di MAN 1 Sumenep. Kalau kita berbicara masalah proses belajar dan mengajar, itu tergantung pada perindividulnya. Walaupun segregasi kelas berbasis gender diterapkan di MAN 1 Sumenep, jika karakter siswa dan siwi sudah mendarah mendaging memiliki karakter nakal, maka akan tetap terjadi yang namanya pacaran atau perbuatan mesum, karena segregasi kelas berbasis gender ini hanya diterapkan di waktu jam pelajaran aktif, jika sudah selesai dan memasuki jam waktu istirahat, maka mereka yang pacaran akan bertemu dan melanjutkan proses bercinta. Dan juga segregasi kelas berbasis gender ini kan hanya diterapkan di sekolah, sedangkan siswa dan siswi memiliki waktu yang luas dan panjang, bisa saja mereka melanjutkan pacaran di luar sekolah setelah pulang dari sekolah. Nah semua itu pada dasarnya tergantung orangnya. Jika di pandang dari sisi agama, pastinya agama itu tidak salah, kebenaran agama itu mutlak, sehingga segala aturan yang diberikan agam pasti baik dan akan membawa manusia pada keberhasilan dan kesuksesan. Agama itu merupakan panutan dan pegangan pemeluknya, baik dalam menjalani hidupnya ataupun dalam keadaan mati hingga dihidupkan kembali. Jika kita melihat dari beberapa jurusan di MAN 1 Sumenep, memang memiliki jurusan yang banyak, diantaranya kelas unggulan, nah kelas unggulan ini sebenarnya sama dengan kelas yang lainnya, maka seharusnya juga dipisahl, tapi mungkin pandangan sekolah bahwa kelas unggulan itu kelas yang pandai cerdas pintar dan baik. Sehingga walaupun digabung tidak menjadi persoalan.”
10) Matori Abd Jalil siswa kelas Unggulan MAN 1 Sumenep
menyatakan bahwa Segregasi Kelas Berbasis Gender membangun
motivasi balajar, dan juga akan menjaga diri dengan baik, karena
183
terhindar dari segala godaan hati dan godaan pandangan terhadap
lawan jenis, pernyataannya sebagai berikut:
“ Segregasi kelas berbasis gender itu pemisahan dari kelas laki-laki dan kelas perempuan, cumin kelemahannya jika sudah selesai pembelajaran, mereka tetap bertemu di jam istirahat, lebih-lebih diluar sekolah selepas pulang sekolah, maka mereka meraja lela dalam hal berpacaran, tapi semua itu tergantung orangnya. Cuman kalau kita benar-benar menilai dari penerapan segregasi kelas berbasis gender ini, maka kita pasti mengatakan itu baik, kenapa begitu? Karena pemisahan tersebut akan lebih menjaga hal-hal yang tidak diinginkan dalam agama. Pelajar akan lebih membaik, baik cara belajarnya ataupun dari segi akhlaqnya, semuanya akan terfilter dan terjaga dengan baik. Segregasi kelas berbasis gender ini sekalan dengan ketentuan-ketentuan Islam, dan juga sejalan dengan logo MAN 1 Sumenep sebagai lembaga yang berbasis pesantren. Siswa dan siswi pada umumnya memahami bahwa segregasi kelas berbasis gender ini hanya untuk menjada jarak dan menjaga daya negative antar lawan jenis, padahal tidak hanya itu, akan tetapi segregasi kelas berbais gender ini akan membawa siswa dan siswi untuk belajar dengan fokus menuju keberhasilan dalam berprestasi, kenapa begitu? Karena jika siswa dan siwi dipisah, maka pikiran siswa dan siswi tidak lagi pada hal-hal yang berbau cinta dan daya pandang yang berenergi cinta, sehingga daya piker mereka akan fokus dan lebih efektif. Guru yang mengajarinya juga akan mudah mengontrilnya, dan mudah menyampaikan segala pelajaran yang akan disampaikannya, karena mereka tidak lagi terarah pada fokus pandang terhadap lawan jenis. Begitu juga dengan siswa dan siswi, mereka akan lebih fokus pada pelajaran, karena sudah tidak ada yang mau dilirik atau dipandang. Dungguh segregasi kelas berbasis gender ini sangat bagus diterapkan di lembaga, baik lembaga umum hususnya lembaga yang berbasis pesantren. Dipandang dari sisi agama, tentunya segregasi kelas berbasis gender itu sangat baik dan tepat diterapkan, hanya saja pelajar banyak yang kurang memahami tujuan diterapkannya segregasi kelas berbasis gender.
184
Kalau kita melihat kelas unggulan, kelas unggulan itu kelas yang siswa dan siwi digabung. Padahal kelas yang lainnya dipisah, kenapa kelas unggulan digabung? Nah itu pertanyaan yang mendasar, namun kita bisa menjawabnya, bahwa kelas unggulan itu merupakan kelas yang efektif, karena didalmnya terkumpul pelajar yang cerdas-cerdas dan lebih dipercaya serta lebih mudah dikorninir. Kelas unggulan ini juga termasuk dalam lingkup aturan diterapkannya segregasi kelas berbasis gender, cuman kelas unggulan ini adalah kelas pengecualian. Pengecualian yang dimaksud adalah tidak akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, baik dalam pandangan agama ataupun pandangan sesama.”
Mengingat hasil wawancara di atas, sungguh banyak perbedaan
pendapat, dan semua pendapat lebih cenderung bahwa segregasi kelas
berbasis gender membangun motivasi dan meningkatkan daya saing belajar
yang tinggi. Sehingga siswa dengan semangatnya yang tinggi, mereka yakin
akan meraih keberhasilan dan berprestasi. Dan yang cenderung mengatakan
bahwa segregasi kelas menurunkan daya saing belajar adalah bagi mereka
yang memahami belajar tidak hanya pada satu golongan lelaki saja, akan
tetapi belajar juga kita dapatkan dengan cara interaksi antara lawan jenis,
karena belajar pada dasarnya tidak lepas dari mental, jika mental lemah maka
daya pemikiran kita akan melemah. Jika kita belajar hanya bersama dengan
sesame, maka daya mentalitas kita tidak teruji, jika belajar dengan lawan
jenis, maka secara otomatis daya mentalitas kita akan teruji.
Segregasi kelsa berbasis gender menjadi tolak ukur prestasi siswa
dan siswi, sehingga laki-laki dan perempuan sama-sama meiliki daya saing
belajar yang tinggi, mereka sama-sama termotivsi dalam belajar. Pada
185
hakikatnya aturan yang diterapkan di MAN 1 Sumenep memberikan
kontribusi besar terhadap keberhasilan siswa dan siswi dalam meraikh
prestasi, hal itu sesuai dengan visi dan misi MAN 1 Sumenep.