Download - Bab III Askep Komunitas Lila
69 53 52
Ny. K P. N Ny. S Ny. Ks
58
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Data umum
1. Nama KK : Ny. K
2. Umur KK : 69 tahun
3. Alamat : Jalan Selorejo Blok C, RT 02, RW 15, Kelurahan
Lowokwaru
4. No. Telephon : Tidak punya
5. Pekerjaan : Pedagang toko, pemilik toko, jual kebutuhan sehari
hari, sayur
6. Pendidikan: SD
7. Susunan Anggota Keluarga :
No Nama Umur Sex (L/P)
Hub Dg KK
Gol Darah Pendidikan Pekerjaan Masalah
Kesehatan1. Ny. K 69 P KK &
kakakTidak terkaji
SD Penjual & pemilik toko
Hipertensi, gout
2. TN. N 58 L Adik ke-3
Tidak terkaji
Tidak bersekolah
Tidak bekerja
Tunawicara
3. Ny. S 53 P Adik ke-4
Tidak terkaji
Tidak bersekolah
Tidak bekerja
Polio, bedrest dirumah
4. Ny. Ks 52 P Adik ke-5
Tidak terkaji
SD Penjahit, bantu kakak jaga toko
Tidak ada
Genogram ( dibuat 3 generasi )
Keterangan :
Laki-laki :
Laki-laki meninggal :
Perempuan :
Perempuan meninggal :
Laki-laki sakit :
Perempuan sakit :
Tinggal serumah :
8. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga : keluarga besar atau extended family (kakak dan
3 adik)
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : menurut Ny. K dan Ny.
Ks, masalah dalam keluarga ini yaitu merawat TN. N dan Ny. S
sekaligus harus bekerja di usia yang sudah tua. Penyebab Tn. N dan
Ny.S belum menikah mungkin karena kondisi fisik sehingga rendah
diri dari tetangga sekitar. Kemudian Ny.Ks juga belum menikah
karena sibuk merawat kakak dan bekerja. Menurut Ny. K, yang lebih
dominan mengatur adalah Ny.K dan Ny.Ks, namun hal tersebut bukan
merupakan suatu masalah besar, karena keluarga Ny.K sering
mendapat uang saku dari anaknya yang sudah berkeluarga namun
tidak tinggal serumah
9. Latar belakang kebudayaan (etnik)a. Etnis : Ny. K mengatakan berasal dari jawa, asli kelurahan
Lowokwaru, sejak lahir tinggal di rumah yang sekarang ditinggali.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa.
b. Homogen/ heterogen
Homogen. Keluarga Ny. K terdiri dari anggota keluarga yang berasal
dari suku jawa.
c. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: penggunaan ramuan
tradisional dari tanaman obat yang dikolaborasikan dengan pijat
tradisional. Namun, jika sakit tidak kunjung sembuh, maka akan
berobat ke dokter.
10. Identifikasi religius
a. Keterkaitan agama dengan kesehatan
Semua keluarga Ny. K menganut agama Islam. Klien mengatakan
rutin mengikuti sholat jamaah di masjid (belakang rumah) saat subuh
dan maghrib (maghrib kadang-kadang ke masjid). Ny. K juga
mengatakan bahwa beliau rajin melakukan sholat tahajud. Klien
mengatakan saat sholat tahajjud, sering merasa sakit di bagian kaki.
b. Keyakinan anggota keluarga
Klien mengatakan yang menyebabkan sakit adalah diri sendiri
sehingga tingkah laku menjaga kesehatan diri adalah penting. Ny. K
percaya bahwa bila tekanan darahnya meningkat dapat ditandai
dengan adanya tanda pusing, sakit kepala dan bila tidak ada tanda
tersebut berarti tekanan darahnya normal. Ny. K percaya bahwa
dengan makan makanan yang bersantan dapat menyebabkan
penyakitnya kambuh. Ny. K tidak rajin berolahraga seperti jalan kaki
di pagi hari. Dulu sering, sekarang jarang karena terlalu lelah setelah
berdagang dan merasa repot karena di pagi hari harus menyiapkan
dagangan. Ny. K mengatakan bahwa keluarga jarang mengingatkan
perlunya olahraga karena Ny. Ks pun sibuk dengan rutinitas di pagi
hari.
c. Keaktifan dan kegiatan
Ny. K mengatakan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di masjid seperti
pengajian.
11. Status kelas sosial
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah: Ny. K sebagai pemilik toko
dan pedagang.
b. Penghasilan: ± Rp 500.000,-
c. Upaya lain: Ny. Ks sebagai penjahit dan membantu Ny. K menjaga
toko
d. Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : Meja, kursi,
tempat tidur, lemari, televisi, kompor gas, dan perabotan rumah
tangga yang lain. Ny. K memiliki toko yang menjual kebutuhan
pokok di rumah.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: Biaya makan sehari-hari dan
biaya kebutuhan rumah tangga. Penghasilan 1 bulan telah cukup
untuk mencukupi kebutuhan bulanan keluarganya.
12. Mobilitas kelas sosial
Rumah Ny. K adalah rumah peninggalan orang tua dan tidak pernah
pindah. Sejak Ny. K masih kecil hingga Ny. K menikah tetap tinggal di
rumah tersebut bersama suami, anak, dan adik-adiknya. Baik ibu maupun
ayah Ny. K berasal dari Malang.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. K dan sekeluarga jarang melakukan rekreasi. Untuk rekreasi, Ny. K
jalan-jalan ke alun-alun kota atau taman kota. Rekreasi dilakukan sekitar
1-3 minggu sekali. Namun bila tidak dapat jalan-jalan, Ny. K dan
sekeluarga meminta cucu untuk datang dan cucu (An. I) yang mampu
menghibur keluarga Ny. K. Bila cucu tidak bisa datang, hiburan Ny. K
sekeluarga adalah televisi atau radio.
B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan
14. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada dalam tahap perkembangan keluarga VIII dengan
keluarga usia lanjut
15. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
- Keluarga mencapai jumlah angka yg maksimal
- Aktivitas pekerjaan dimana Ny. K d Ny. Ks memiliki aktivitas masing-
masing
- Kakak atau anak pertama berjuang dengan tuntutan ganda, yaitu
sebagai kepala rumah tangga sekaligus sebagai kakak
- Kakak atau anak pertama belajar membagi waktu antara bekerja,
mengasuh adik-adik yang sakit, dan merawat kesehatan diri sendiri
- Kakak atau anak pertama dan Ny. Ks (anak ke – 4), mulai merasakan
tekanan yang besar dari keluarga terutama setelah mengetahui
penyakit dalam dirinya
Tahap perkembangan yang ditempuh oleh keluarga adalah:
- Membantu sosialisasi Tn. N dan Ny. S : meningkatkan kemampuan
komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain
- Membantu Ny. S, Tn. N., Ny. Ks untuk mendapatkan pasangan
menikah untuk meneruskan eksistensi dalam hidup.
- Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yg semakin meningkat
termasuk biaya kesehatan.
- Pada saat ini keluarga Ny. K sudah memenuhi tahap perkembangan
keluarga (tahap VII : keluarga dengan keluarga usia lanjut) telah
memenuhi tugas: dengan memberikan perhatian dalam
pendampingan memenuhi kebutuhan ADL Tn. N, dan Ny. S,
memberikan kebebasan saat mengajak Tn. N, dan Ny. S keluar
rumah,
16. Riwayat keluarga inti
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
- Ny. K : hipertensi dan gout- Tn. N : tunawicara- Ny. S : polio- Ny. Ks: -
b. Riwayat penyakit keturunan
- Bapak Tn. Ny. K meninggal karena penyakit sesak nafaas
- Ibu Ny. K meninggal karena penyakit sesak nafas dan hipertensi
- Suami Ny. K meninggal karena sesak nafas
- Anak Ny. K yang ketiga meninggal karena penyakit gagal ginjal
c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
No Nama Umur Keadaan
Kesehatan
Imunisasi (BCG/Polio/
DPT/HB/ Campak
Masalah kesehatan
TindakanYang telah dilakukan
1 Ny. K 69 tahun
Mengatakan terasa pusing sejak 4 hari yang lalu,
Mengatakan sakit di bagian kaki, terutama
Tidak tahu Hipertensi Memeriksakan diri dan kontrol ke puskesmas, minum obat tradisional : rebusan daun salam 9 lembar dan kunyit 9 ruas jari setiap hari,
bila digunakan jalan kaki dan sholat
akhir-akhir ini jarang jalan-jalan setelah sholat di masjid pagi hari, biasanya rajin.
2 Tn. N 58 tahun
Sakit pada gusi Tidak tahu Tunawicara Tidak pernah dibawa ke dokter karena keluarga sibuk bekerja sehingga tidak ada yang sempat mengantar, jarang diajak keluar rumah karena bila keluar rumah, Tn. N berperilaku kurang baik.
3 Ny. S 53 tahun
Tidak ada keluhan.
Tidak tahu Polio Tidak pernah dibawa ke dokter karena keluarga sibuk bekerja sehingga tidak ada yang sempat mengantar.
4 Ny. Ks 52 tahun
Kadang merasa pusing, Ny. Ks mengira juga memiliki hipertensi
Tidak tahu Pre hipertensi
Tidak sempat periksa ke dokter atau puskesmas karena sibuk bekerja
d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Puskesmas
17. Riwayat keluarga asal
Ny. K pernah di opname di rumah sakit ± 4 tahun yang lalu (2011) karena
lutut kelebihan cairan sehingga harus disedot. Penyebab kelebihan cairan
tidak tahu. Ny. K mengeluh jantung terasa berdebar-debar saat itu.
C. Data Lingkungan
18. Karakteristik rumah
sumur
Ruang tamu
Toko
Kamar 1
Kamar 3Dapur
Pekarangan rumah
Ruang keluarga
Kamar mandi
Kamar 2
Depan
U
Teras rumah
Jemuran
Denah rumah
19. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat
a. Karakteristisk lingkungan tempat tinggal
- Luas rumah: ± 6 x 9
- Type rumah: Permanen.
- Kepemilikan: milik Ny. K
- Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 3
- Ventilasi/ cendela: 7
- Pemanfaatan ruangan: 1 ruang tamu, 3 kamar tidur (1 kamar
tidur untuk Tn. N, 1 kamar tidur untuk Ny. S, 1 kamar tidur untuk
Ny. K dan Ny. Ks), 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang keluarga,
dan pekarangan yang sekaligus jemuran
- Septic tank: ada, letak di belakang rumah.
- Sumber air minum: Air sumur
- Kamar mandi/WC: 1 kamar mandi yang ada WC di dalamnya.
- Sampah: di buang di tempat sampah depan rumah dan setiap
hari diambil oleh tukang sampah.
- Kebersihan lingkungan: Halaman depan bersih, kamar mandi
bersih namun banyak baju kotor yang diletakkan di bak, dapur
bersih namun penataan kurang rapi (banyak barang berserakan),
penataan ruang tamu kurang rapi (banyak barang di kursi dan
meja).
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan: Ada pengajian di masjid
b) Aturan/kesepakatan: Bila ada posyandu, acara lomba-lomba
agustus, kerja bakti, dan pengajian dihimbau masyarakat untuk ikut
serta.
c) Budaya: Mayoritas warga asli dan dalam satu RT terdapat sanak
saudara sehingga tidak terjadi pencampuran budaya dan lebih
mudah berinteraksi dengan saudara karena jarak yang dekat.
20. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. K biasanya pergi ke alun-alun Malang, taman
21. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat
Ny. K yang lebih cenderung aktif mengikuti kegiatan pengajian
dibandingkan dengan Ny.Ks. Dengan tetangga sering berinteraksi pada
pagi hari terutama dikalangan ibu-ibu yang belanja kebutuhan pokok di
toko Ny. K. Seringkali bila ada pesanan kue atau masak besar, tetangga
datang untuk membantu memasak dengan Ny. Ks, sementara Ny. K
menjaga toko.
Sistem pendukung sosial keluarga
RT, RW, Kelurahan, Puskesmas, RS, keluarga yang jarak rumahnya
berdekatan. Jika ada masalah, biasanya Ny. K curhat dengan adik (Ny.
Ks) atau keponakan yang tinggal didepan rumah.
D. Struktur Keluarga
22. Pola dan Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi 2 arah, menggunakan bahasa jawa, tidak ada konflik.
Setiap malam keluarga Ny. K menyempatkan diri untuk mengobrol sambil
melihat televisi bersama keluarga.
23. Struktur Kekuatan
Yang banyak mengambil keputusan adalah Tn. A, dan anggota keluarga
yang lain cenderung ikut keputusan Tn. A (menurut Ny. Y).
24. Struktur Peran
a. Ny. K: berperan sebagai kakak dan kepala keluarga, merawat Ny. S dan Tn. N
b. Tn. N: berperan sebagai anggota keluarga, adik Ny. Kc. Ny. S: berperan sebagai anggota keluarga, adik Ny. Kd. Ny. Ks : berperan adik, merawat Ny. S dan Tn. N serta membantu
pekerjaan Ny. K yang bisa dilakukan
25. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai dan norma yang dianut sesuai dengan budaya jawa dan islam.
Kebutuhan makan Ny. K seperti biasa yaitu mengurangi makanan
bersantan dan garam. Menurut Ny. Ks, masakan keluarga Ny. K tidak
dipisah dalam satu keluarga, namun bila makan kudapan misalnya peyek
kacang, Ny. K mengkonsumsinya karena suka. Ny. K melakukan
kebiasaan jalan-jalan setiap pagi, tapi Ny. S, Ny. Ks, dan Tn. N tidak.
Setiap hari Ny. K atau Ny. Ks sering memasak sayur bening karena Ny. K
membatasi makan sayur bersantan dan tidak pemilih dalam hal makanan.
Ny. K sering mengkonsumsi cau karena sudah mendapat informasi dapat
menurunkan tekanan darah. Cau diminum dengan sirup dan air dingin.
Ny. Ks juga sering meminum cau dengan sirup serta membuat jus jambu.
Tn. N tidak rewel dalam hal menu makanan. Semua makanan Tn. N suka.
Namun Tn. N saat makan tidak pernah berhenti ketika sudah saatnya
kenyang. Tn. N terus menerus makan bila tidak dihentikan oleh Ny. Ks.
Tn. N dan Ny. S dapat makan secara mandiri dan mandi secara mandiri.
Ny. S menuju kamar mandi dengan cara merangkak tanpa dibantu.
E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi Afektif
Jika salah satu anggota keluarga sakit, anggota keluarga yang lain ikut
merawat. Ny. K sering bermain dengan cucu. Ny. Ks kadang
menggantikan pekerjaan Ny. K seperti menyapu, memasak, mencuci baju
Tn. N dan Ny. S. Ny. Ks selalu mengingatkan dalam menghindari
makanan yang banyak garam, gorengan, minum banyak air putih kepada
Ny. K.
27. Fungsi Sosialisasi
a. Kerukunan hidup dalam keluarga: Rukun, tidak ada konflik.
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga: jarang berkomunikasi
dengan Tn. N dan Ny. S terutama pada saat bekerja atau melihat TV
pada saat malam.
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: Ny.
K, namun demikian Ny. K juga mempertimbangkan perdapat anggota
keluarga yang lain (menurut pengakuan Ny. Ks).
d. Kegiatan keluarga waktu senggang: berkomunikasi dengan anggota
keluarga yang lain, berkomunikasi dengan tetangga, jalan-jalan,
bermain dengan cucu saat cucu berkunjung ke rumah
e. Partisipasi dalam kegiatan social: Mengikuti pengajian. Ny. K
yang lebih sering aktif mengikuti pengajian di masjid belakang
rumah. Ny. Ks jarang mengikuti karena sibuk bekerja, Ny. S,
Tn. N tidak pernah ikut.
28. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya:
Hipertensi: Ny. K mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal yang
penting sehingga akan diusahakan segala cara untuk menjaga
keluarga tetap sehat dan harus minum obat. Namun karena obat dari
Puskesmas, yaitu Captopril menimbulkan efek samping batuk dan
Nifedipine menimbulkan efek samping panas di kepala, Ny. K
mengganti konsumsi obat Amlodipine dan obat herbal yag dibuat
sendiri. Ny. K tidak segera beli obat bila obat Amlodipine habis. Ny.
Ks yang mengetahui hal tersebut juga mengatakan tidak sempat ke
Puskesmas untuk beli obat karena sibuk bekerja dan mengurus
rumah. Ny. K melakukan jalan-jalan didepan rumah bila selesai sholat
subuh dari masjid. Ny. K tidur jam 21.00 dan sering bangun pada
malam hari karena didepan sering rame oleh bapak-bapak yang
begadang atau main kartu atau jaga pos kamling. Ny. K mengatakan
sering kesulitan tidur. Ny. K selalu bangun jam 3.30 pagi untuk
menyiapkan dagangan.
Polio : Ny. S mengatakan bahwa dirinya tidak pernah diperiksakan ke
dokter sejak kecil atau sejak menderita polio. Ny. S juga mengatakan
malu bila keluar rumah dan berkomunikasi dengan tetangga. Ny. S
mengatakan merasa cukup senang bila cucu datang berkunjung dan
mendengarkan radio di rumah. Ny. S tidak merasakan keluhan
terhadap penyakit polio yang sedang diderita.
Tunawicara : Tn. N mengatakan sakit di bagian gusi. Menurut Ny. Ks,
Tn. N bila diajak keluar rumah melihat karnaval sering berperilaku
kurang baik, yaitu menengadahkan tangan ke orang-orang untuk
meminta uang. Sehingga Ny. Ks tidak pernah lagi mengajak Tn. N
keluar rumah.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan
yang tepat: Keluarga Ny. K akan segera membawa anggota keluarga
yang sakit ke puskesmas atau RS. Jika muncul gejala pusing atau
lemas, Ny. K segera pergi ke Puskesmas dengan Ny. Ks.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. K tahu bahwa penderita hipertensi terjadi akibat ada penyempitan
pembuluh darah sehingga komplikasinya adalah stroke salah
satunya. Ny. K dan Ny. Ks tahu bahwa penderita hipertensi perlu
menghindari makanan yang bersantan, tinggi lemak dan tinggi garam
seperti makanan berpengawet, dan bakso untuk mengontrol tekanan
darah. Selama ini Ny. K selalu minum obat herbal yang dibuat sendiri.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Kamar mandi kadang dikuras > 3 minggu, rumah disapu setiap hari.
Obat tersedia di kotak tersendiri dan diletakkan di meja agar selalu
terlihat mata sehingga meminimalkan lupa.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat: Keluarga memanfaatkan pelayanan puskesmas dan
dokter. Alat transportasi yang digunakan adalah sepeda motor milik
Adik Ny. K yang memiliki rumah sendiri di Jl. Panjaitan atau diantar
oleh cucu yang sudah besar. Jarak antara rumah dengan tempat
pelayanan kesehatan dekat.
29. Terapi Komplementer dan Alternatif
Rebusan daun salam (9 lembar) dan kunyit (9 ruas jari). Direbus dengan
air 3 gelas belimbing (± 600 ml). daun salam dan kunyit direbus jadi satu
selama ± 5 menit. Air rebusan diminum dan harus habis dalam satu hari.
30. Sumber Pembiayaan
a. Upaya pemenuhan sandang pangan: Yang bekerja adalah Ny. K
sebagai pedagang, dan Ny. Ks sebagai penjahit dan membantu Ny. K
berdagang. Yang memegang kendali keuangan adalah Ny. K
b. Pemanfaatan sumber di masyarakat: tidak ada
F. Stress dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek
Ny. K merasa ikut stress karena cucu yang paling besar yang bertempat
tinggal didepan rumah sekarang meminta uang saku ditambah ke orang
tuanya, yaitu 25 ribu per hari. Padahal orang tua tidak mampu sehingga
Ny.K yang sering menambah uang saku cucunya. Ny. K dan Ny. Ks
kadang capek ketika harus mencuci baju yang banyak dan melakukan
kegiatan rumah tangga yang lain.
32. Stressor jangka panjang
Ny. K menderita hipertensi yang menahun dan harus minum obat setiap
hari
33. Strategi koping keluarga
Berusaha untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan cara
membicarakan ke orang tua cucu. Orang tua cucu akhirnya memutuskan
untuk sama-sama bekerja. Strategi koping: bermain dengan cucu,
mendengarkan radio, menonton televisi.
34. Adaptasi keluarga
Sering sulit tidur
G. Harapan KeluargaAnak dan cucu selamat dan kebutuhan terpenuhi
H. Pemeriksaan Fisik
No Jenis pemeriksaan
Kakak Adik 3 Adik 4 Adik 5
1. TTV : Tensi :
Suhu :Nadi : Nafas :
150/ 80 mmHg36,50C70x/ menit22x/ menitKadar asam urat : 11,3 mg/dl
140/90 mmHg370C100x/ menit26x/ menit
140/ 100 mmHg36,80C60x/ menit20x/ menit
140/ 90 mmHg36,50C98x/ menit23x/ menit
2. Kulit, rambut dan kuku.I :P :P :A :
Rambut hitam, ada uban putihMudah rontok, kulit kepala bersih
Rambut hitam, Tidak rontok, kulit kepala bersih
Rambut hitam, Tidak rontok, kulit kepala berminyak
Rambut hitam, mudah rontok, kulit kepala bersih
3. Kepala, leherI :P :P :A :
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
4. Thoraks dan paruI :P :P :A :
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
5. Abdomen I :P :P :A :
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
6. Genitalia I :P :P :A :
Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
7. Ekstremitas atas + refleks
fisiologisI :P :P :A :
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
NormalNormalNormalNormal
8. Ekstremitas bawah +refleks fisiologisI :P :P :A :
Kaki kanan tidak lurus bila berdiriTidak ada edema
NormalNormalNormalNormal
Polio, disabilitas
NormalNormalNormalNormal
II. ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan
Data Subyektif:- Klien mengatakan saat sholat tahajjud, sering
merasa sakit di bagian kaki
- Ny. K percaya bahwa bila tekanan darahnya
meningkat dapat ditandai dengan adanya tanda
pusing, sakit kepala dan bila tidak ada tanda tersebut
berarti tekanan darahnya normal
- Ny. K percaya bahwa dengan makan makanan yang
bersantan dapat menyebabkan penyakitnya kambuh.
- Ny. K sekarang jarang berolahraga seperti jalan kaki
di pagi hari
- Ny. K mengatakan bahwa keluarga jarang
mengingatkan perlunya olahraga karena Ny. Ks pun
sibuk dengan rutinitas di pagi hari.
- Ny. K mengatakan terasa pusing sejak 4 hari yang
lalu
- Ny. K mengatakan sakit di bagian kaki, terutama bila
digunakan jalan kaki dan sholat
- Ny. K telah memeriksakan diri dan kontrol ke
puskesmas, minum obat tradisional : rebusan daun
salam 9 lembar dan kunyit 9 ruas jari dan air ± 600
ml setiap hari, akhir-akhir ini jarang jalan-jalan
Defisiensi pengetahuan
setelah sholat di masjid pagi hari, biasanya rajin
- Tn. N tidak pernah dibawa ke dokter karena keluarga
sibuk bekerja sehingga tidak ada yang sempat
mengantar, jarang diajak keluar rumah karena bila
keluar rumah, Tn. N berperilaku kurang baik
- Ny. S tidak pernah dibawa ke dokter karena keluarga
sibuk bekerja sehingga tidak ada yang sempat
mengantar
- Ny. Ks tidak sempat periksa ke dokter atau
puskesmas karena sibuk bekerja
- Ny. K pernah di opname di rumah sakit ± 4 tahun
yang lalu (2011) karena lutut kelebihan cairan
sehingga harus disedot. Penyebab kelebihan cairan
tidak tahu.
- Ny. K seperti biasa yaitu mengurangi makanan
bersantan dan garam
- Ny. S, Ny. Ks, dan Tn. N jarang berolahraga
- Setiap hari Ny. K atau Ny. Ks sering memasak sayur
bening karena Ny. K membatasi makan sayur
bersantan
- Ny. K sering mengkonsumsi cau karena sudah
mendapat informasi dapat menurunkan tekanan
darah
- Ny. Ks sering membuat jus jambu
- Tn. N dan Ny. S dapat makan secara mandiri dan
mandi secara mandiri. Ny. S menuju kamar mandi
dengan cara merangkak tanpa dibantu
- Ny. Ks bila ingat, mengingatkan dalam menghindari
makanan yang banyak garam, gorengan, minum
banyak air putih kepada Ny. K.
- Ny. K mendapat obat dari Puskesmas, yaitu
Captopril menimbulkan efek samping batuk dan
Nifedipine menimbulkan efek samping panas di
kepala
- Ny. K mengganti konsumsi obat Amlodipine dan obat
herbal yag dibuat sendiri
- Ny. K tidak segera beli obat bila obat Amlodipine
habis. Ny. Ks yang mengetahui hal tersebut juga
mengatakan tidak sempat ke Puskesmas untuk beli
obat karena sibuk bekerja dan mengurus rumah
- Ny. K tidur jam 21.00 dan sering bangun pada
malam hari karena didepan sering rame oleh bapak-
bapak yang begadang atau main kartu atau jaga pos
kamling
- Ny. K mengatakan sering kesulitan tidur. Ny. K selalu
bangun jam 3.30 pagi untuk menyiapkan dagangan
- Ny. S mengatakan bahwa dirinya tidak pernah
diperiksakan ke dokter sejak kecil atau sejak
menderita polio
- Ny. K dan Ny. Ks tahu bahwa penderita hipertensi
perlu menghindari makanan yang bersantan, tinggi
lemak dan tinggi garam seperti makanan
berpengawet, dan bakso
- Ny. K tahu bahwa penderita hipertensi terjadi akibat
ada penyempitan pembuluh darah sehingga
komplikasinya adalah stroke salah satunya
Data Obyektif:- Ny. K : TD 150/ 80 mmHg, suhu 36,50C, nadi 70x/
menit, RR 22x/ menit, Kadar asam urat : 11,3 mg/dl
- Tn. N : TD 140/90 mmHg,suhu 370C, nadi 100x/
menit, RR 26x/ menit
- Ny. S : TD 140/ 100 mmHg, suhu 36,80C, nadi 60x/
menit, RR 20x/ menit
- Ny. Ks : TD 140/ 90 mmHg, suhu 36,50C, nadi 98x/
menit, RR 23x/ menit
- Ny. K : Kaki kanan tidak lurus bila berdiri, Tidak ada
edema
- Ny. K : Riwayat opname sedot cairan di lutut akibat
kelebihan cairan
- Ny. S: masalah kesehatan : polio disabilitas
Data Subyektif :- Masalah dalam keluarga ini yaitu merawat TN. N dan
Ny. S sekaligus harus bekerja di usia yang sudah
tua. Penyebab Tn. N dan Ny.S belum menikah
mungkin karena kondisi fisik sehingga rendah diri
dari tetangga sekitar
- Ny. K mengatakan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan
di masjid seperti pengajian
- Namun bila tidak dapat jalan-jalan, Ny. K dan
sekeluarga meminta cucu untuk datang dan cucu
(An. I) yang mampu menghibur keluarga Ny. K. Bila
cucu tidak bisa datang, hiburan Ny. K sekeluarga
adalah televisi atau radio
- Jika ada masalah, biasanya Ny. K curhat dengan
adik (Ny. Ks) atau keponakan yang tinggal didepan
rumah
- Ny. K yang lebih cenderung aktif mengikuti kegiatan
pengajian dibandingkan dengan Ny.Ks
- Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan: Ny. K, namun demikian Ny. K juga
mempertimbangkan perdapat anggota keluarga yang
lain
- Ny. K dan sekeluarga jarang melakukan rekreasi.
- Tn. N saat makan tidak pernah berhenti ketika sudah
saatnya kenyang. Tn. N terus menerus makan bila
tidak dihentikan oleh Ny. Ks
- Ny. S juga mengatakan malu bila keluar rumah dan
berkomunikasi dengan tetangga
- Tn. N bila diajak keluar rumah melihat karnaval
sering berperilaku kurang baik, yaitu
menengadahkan tangan ke orang-orang untuk
meminta uang
Gangguan proses keluarga
Data Obyektif :- Ny. K sebagai pemilik toko dan pedagang
- Ny. Ks sebagai penjahit dan membantu Ny. K
menjaga toko
- Keluarga berada dalam tahap perkembangan
keluarga VIII dengan keluarga usia lanjut
- Ny. K, kakak atau anak pertama berjuang dengan
tuntutan ganda, yaitu sebagai kepala rumah tangga
sekaligus sebagai kakak
- Tahap perkembangan keluarga yang ditempuh
keluarga : Kakak atau anak pertama belajar
membagi waktu antara bekerja, mengasuh adik-adik
yang sakit, dan merawat kesehatan diri sendiri
- Tahap perkembangan yang ditempuh keluarga :
membantu sosialisasi Tn. N dan Ny. S :
meningkatkan kemampuan komunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain
- Tahap perkembangan yang belum terpenuhi :
membantu Ny. S, Tn. N., Ny. Ks untuk mendapatkan
pasangan menikah untuk meneruskan eksistensi
dalam hidup
- Tahap perkembangan keluarga yang sudah
terpenuhi : memberikan perhatian dalam
pendampingan memenuhi kebutuhan ADL Tn. N,
dan Ny. S, memberikan kebebasan saat mengajak
Tn. N, dan Ny. S keluar rumah
- Dengan tetangga sering berinteraksi pada pagi hari
terutama dikalangan ibu-ibu yang belanja kebutuhan
pokok di toko Ny. K
- Keluarga jarang berkomunikasi dengan Tn. N dan
Ny. S terutama pada saat bekerja atau melihat TV
pada saat malam.
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif,
kurang dapat mengingat, salah interpretasi informasi
2. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan transisi
perkembangan, modifikasi keuangan keluarga, pergeseran peran
keluarga
a. Prioritas Masalah1) Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan
kognitif, kurang dapat mengingat, salah interpretasi informasi
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : Aktual : 3
3/3x2= 2 2 Ny. K sadar perlunya control tekanan darah jika kemungknan tekanan darahnya data naik sewaktu-waktu yang akan berbahaya.
Ny. K sadar perlunya minum obat, namun obat harus tetap sedia sebelum obat habis dan diminum secara rutin tanpa harus ada keluhan.
Kemungkinan masalah dapat diubah :Mudah 2
2/2x2=2 2 Ny. K memiliki kesadaran dan kemauan yang tinggi untuk terkontrol tekanan darahnya sehingga masalah kurang pengetahuan mudah untuk diubah. Cara mengontrol dengan cara jalan-jalan kaki setiap pagi
Potensial masalah dapat dicegah : Cukup 2
2/3x1=2/3 1 Perilaku menjaga tekanan darah tetap stabil tergantung pada kemauan dan motivasi individu tidak hanya tergantung pada pengetahuan seseorang, namun juga motivasi keluarga.
Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan tetapi tidak perlu segera ditangani: 1
1/2x1=1/2 1 Masalah kurang pengetahuan harus segera ditangani karena untuk mengubah perilaku harus didasari dengan pengetahuan yang cukup. Terutama masalah jarang berolahraga, tidak control rutin ke puskesmas dan posyandu dan konsumsi peyek kacang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah tinggi.
Total 4,6
2) Gangguan proses keluarga berhubungan dengan transisi
perkembangan, modifikasi keuangan keluarga, pergeseran peran
keluarga
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : Krisis 1
1/3x1= 1/3 1 Tindakan perawatan terhadap Ny. S dan Tn. N sebagian besar sudah dapat dlakukan secara mandiri
Kemungkinan masalah dapat diubah :Sebagian : 1
1/2x2=1 2 Masalah berhubungan dengan perilaku sehingga kemungkinan dapat diubah sebagian oleh keluarga
Potensial masalah dapat dicegah : Cukup 2
2/3x1=2/3 1 Dengan meningkatkan kemampuan dalam perawatan diri dapat menghindarkan Tn. N dan Ny. S serta Ny. Ks dari penyakit
Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan tetapi tidak perlu segera ditangani: 1
1/2x1=1/2 1 Peningkatan perawatan dapat dilakukan secara bertahap karena sebagian perilaku sudah baik dan kesadaran untuk sembuhnya tinggi
Total 2,5
b. Daftar Diagnosa berdasarkan prioritas
1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan
kognitif, kurang dapat mengingat, salah interpretasi informasi
2. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan transisi
perkembangan, modifikasi keuangan keluarga, pergeseran peran
keluarga
IV. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Keperawatan
Keluarga
Tujuan Umum
Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Rencana TindakanKriteria Standar
1 Defisiensi
pengetahuan
berhubungan
dengan
keterbatasan
kognitif (cara
membuat obat
herbal secara
mandiri dengan
dosis yang
tepat), kurang
dapat
mengingat,
salah
interpretasi
informasi
tentang
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 minggu klien dan keluarga dapat memahami tentang hipertensi, penyebab, gejala, penatalaksanaan, dan komplikasi.
TUK 1 :Setelah dilakukan tindakan 1 kali pertemuan, pengetahuan keluarga tentang hipertensi, penyebab, gejala, penatalaksanaan, dan komplikasi,
Kognitif
Klien dan keluarga dapat menyebutkan penyebab, gejala, penatalaksanaan, dan komplikasi tekanan darah tinggi,
Keluarga Mampu Menyebutkan:1. Penyebab hipertensi (min.
2)
- Obesitas/ kelebihan
berat badan
- Kurang olahraga
- Merokok
- Konsumsi garam
berlebih
- Kopi, alcohol, stres
2. Gejala hipertensi (min. 2)
- Pusing
- Sakit kepala dan tengkuk
- Mengantuk
- Mula dan muntah
- Kelelahan, dredge
1. Kaji pengetahuan yang dimiliki
klien dan keluarga daltentang
hipertensi
2. Pantau kebiasaan dalam
pelaksanaan hipertensi yang telah
dilakukan oleh klien.
3. Beri pujian pada tindakan
perawatan yang telah sesuai.
4. Jelaskan penyebab, gejala,
penatalaksanaan, dan komplikasi
tekanan darah tinggi.
5. Gunakan bahasa yang mudah
dipahami dan menghindari istilah
medis.
6. Gunakan media peraga berupa
gambar atau video.
7. Beri kesempatan keluarga untuk
pentingnya
control tekanan
darah tanpa
harus ada
keluhan dan
pentingnya
ketersediaan
obat sebelum
obat habis)
- Keringat banyak
- Pucat
- Gemetar
- Sesak nafas
- Pandangan kabur
3. Penatalaksanaan
hipertensi (min 2):
- Obat: captopril
- Kontrol darah secara
rutin
- Olahraga dan aktivitas
fisik
- Diet rendah garam
4. Komplikasi hipertensi
(min. 2)
- Stroke
- Penyakit jantung
- Gagal ginjal
- Gagal jantung
- Gangguan saraf
bertanya.
8. Jawab pertanyaan dengan jelas.
9. Tanyakan kembali mengenai
informasi yang sudah diberikan.
- Koma
- Kematian
TUK 2 :
Setelah dilakukan
tindakan 2 kali
pertemuan,
pengetahuan klien
dan keluarga
tentang hipertensi
dan cara
mengatasinya,
daftar makanan
yang dianjurkan
dan yang tidak
dianjurkan untuk
hipertensi, dan
manfaat teknik
relaksasi otot
progresif Jacobson
mengalami
Kognitif
Klien dan keluarga
dapat
menyebutkan
tekanan darah
normal dan cara
mengatasi
hipertensi, daftar
makanan yang
dianjurkan dan
yang tidak
dianjurkan untuk
hipertensi, dan
manfaat teknik
relaksasi otot
progresif Jacobson
Klien dan keluarga mampu
menyebutkan:
1. Tekanan darah normal
2. Cara mengatasi
hipertensi (min. 3):
Mengurangi makanan
yang tinggi
garam,menghindari kopi
berlebihan, olahraga
secara teratur,
managemen stress,
minum obat berdasarkan
prinsip 6 benar (benar
orang, benar obat, benar
dosis, benar waktu, benar
rute, dan benar
pencatatan).
1. Kaji pengetahuan yang telah
dimiliki oleh klien dan keluarga
tentang tekanan darah normal
dan cara mengatasi hipertensi,
daftar makanan yang dianjurkan
dan yang tidak dianjurkan untuk
hipertensi, dan manfaat teknik
relaksasi otot progresif Jacobson.
2. Berikan pengetahuan yang fokus
dan mendalam daftar makanan
yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan atau harus dibatasi
bagi penderita hipertensi, serta
manfaat dan cara melakukan
teknik relaksasi otot progresif
Jacobson
3. Gunakan alat peraga: gambar dan
buku
peningkatan. 3. Dapat menyebutkan 5
makanan yang dianjurkan
bagi penderita hipertensi:
4. Dapat menyebutkan 5
makanan yang harus
dibatasi oleh penderita
hipertensi
5. Dapat menyebutkan
manfaat senam diabetes:
Menurunkan tekanan
darah.
4. Evaluasi pengetahuan klien.
TUK 3 :Setelah dilakukan tindakan 2 kali pertemuan keluarga dapat melakukan teknik relaksasi otot progresif Jacobson dan mengetahui dosis aman konsumsi obat herbal rebusan daun salam dan
Psikomotor :
Keluarga dapat melakukan senam kaki diabetes dengan benar.
Kognitif :Keluarga dapat menjelaskan prosedur pembuatan rebusan daun
Nilai check list teknik relaksasi otot progresif Jacobson 12-16 poin
Klien dan keluarga mampu menyebutkan :1. Prosedur pembuatan
rebusan daun salam dan kunyit dengan dosis yang
1. Ajarkan cara senam kaki
diabetes.
2. Evaluasi kemampuan senam
kaki diabetes klien.
1. Jelaskan prosedur pembuatan
rebusan daun salam dan kunyit
dengan dosis yang aman.
2. Gunakan bahasa yang mudah
dipahami dan menghindari istilah
kunyit salam dan kunyit dengan dosis yang aman
aman- Daun salam 200 gr- Kunyit - Air 300 ml- Aturan minum : > 2 jam
setelah minum obat Amlodipine
2. Efek samping obat herbal- Gangguan lambung-
3. Pelayanan kesehatan yang harus didatangi saat efek samping muncul
medis.
3. Gunakan media peraga berupa
gambar
4. Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya.
5. Jawab pertanyaan dengan jelas.
6. Tanyakan kembali mengenai
informasi yang sudah diberikan.
TUK 4 :
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 6x
pertemuan, klien
dan Keluarga mau
untuk menerapkan
kegiatan yang telah
Afektif :
Klien dan keluarga
bersedia untuk
menerapkan
kegiatan yang telah
diajarkan
Psikomotor :
Klien berkomitmen untuk
menerapkan kegiatan:
- Menerapkan diet rendah
garam
- Minum obat secara
teratur
- Melakukan olahraga
setiap hari
- Menerapkan teknik
1. Rundingkan dengan keluarga
tentang tindak lanjut kegiatan
yang telah diajarkan.
2. Rundingkan kemudahan dan
kesulitan yang mungkin terjadi
dari tindakan yang telah
diajarkan.
3. Buat jadwal bersama keluarga
tentang kegiatan yang akan
diajarkan, dan
patuh terhadap
control tekanan
darah
Klien dan keluarga
teratur dalam
menerapkan
kegiatan teknik
relaksasi otot
progresif secara
mandiri, control
rutin ke posyandu
lansia, minum obat
secara rutin tanpa
menunggu obat
habis dan ada
keluhan
relaksasi otot progresif
Jacobson maksimal 1x
perhari.
- Menerapkan control
tekanan darah secara
rutin ke posyandu lansia
atau puskesmas
- Keluarga berkomitmen
untuk mendampingi
anggota keluarganya
dalam menerapkan
kegiatan tersebut di atas
dilakukan.
4. Evaluasi kegiatan harian klien
tiap kunjungan
5. Berikan reinforcement pada
kegiatan yang telah dilakukan
secara patuh oleh klien.
2. Gangguan
proses
keluarga
berhubungan
dengan transisi
perkembangan
, modifikasi
keuangan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3
minggu klien
dan keluarga
dapat
TUK 1 :
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 4x
pertemuan, klien
dan Keluarga
dapat memahami
peran keluarga dan
Afektif :
Klien dan keluarga
bersedia untuk
lebih
memperhatikan
kondsi kesehatan
anggota keluarga
yang sakit
Klien dan keluarga
berkomitmen untuk :
- Memelihara kesehatan
individu
- Membantu memenuhi
kebutuhan ADL anggota
keluarga yang sakit
- Memeriksakan anggota
1. Rundingkan dengan keluarga
tentang tindak lanjut kegiatan
yang telah diajarkan.
2. Rundingkan kemudahan dan
kesulitan yang mungkin terjadi
dari tindakan yang telah
diajarkan.
keluarga,
pergeseran
peran keluarga
memahami
peran
keluarga,
pentingnya
bersosialisasi
dengan
keluarga dan
masyarakat,
dukungan
keluarga
terhadap
anggota yang
sakit, dan
dapat
memanajeme
n koping
keluarga
pentingnya
dukungan keluarga
terhadap anggota
keluarga yang sakit
keluarga yang sakit ke
pelayanan kesehatan
secara rutin
- Saling mengingatkan
anggota keluarga bila
tidak patuh terhadap
penatalaksanaan
penyakit individu
3. Berikan reinforcement pada
kegiatan yang telah dilakukan
secara patuh oleh klien.
TUK 2:
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 4x
pertemuan, klien
dan Keluarga
memiliki kemauan
untuk membantu
anggota keluarga
yang kurang
bersosialisasi
dengan keluarga
atau masyarakat
Afektif :
Klien dan keluarga
bersedia untuk
memperbaiki
perilaku yang
kurang baik dan
membantu anggota
keluarga yang
kurang
bersosialisasi
Klien dan keluarga
berkomitmen untuk :
- Mendampingi anggota
keluarga dalam
bersosialisasi dengan
keluarga atau sanak
saudara dan masyarakat
sekitar
- Mengajari atau
mengingatkan anggota
keluarga yang memiliki
kebiasaan buruk
1. Rundingkan dengan keluarga
tentang tindak lanjut kegiatan
yang telah diajarkan.
2. Rundingkan kemudahan dan
kesulitan yang mungkin terjadi
dari tindakan yang telah
diajarkan.
3. Berikan reinforcement pada
kegiatan yang telah dilakukan
secara patuh oleh klien.
dan memanajemen
koping keluarga
V. CATATAN PERKEMBANGAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Implementasi Evaluasi Tgl/ TT
1 Defisiensi pengetahuan
berhubungan dengan
keterbatasan kognitif
(cara membuat obat
herbal secara mandiri
dengan dosis yang
tepat), kurang dapat
mengingat, salah
interpretasi informasi
tentang pentingnya
control tekanan darah
tanpa harus ada keluhan
dan pentingnya
ketersediaan obat
sebelum obat habis)
TUK 1 :
Setelah dilakukan
tindakan 1 kali pertemuan,
pengetahuan keluarga
tentang hipertensi,
penyebab, gejala,
penatalaksanaan, dan
komplikasi,
1. Mengkaji pengetahuan yang
dimikili oleh klien dan keluarga
tentang hipertensi
2. Menanyakan pengetahuan klien
dan keluarga tentang hipertensi,
penyebab, gejala,
penatalaksanaan, dan
komplikasi
3. Menanyakan kebiasaan menu
makanan yang dikonsumsi
setiap hari
4. Member pujian pada tindakan
perawatan yang sudah sesuai
5. Melakukan edukasi tentang
hipertensi, penyebab, gejala,
penatalaksanaan, dan
komplikasi
6. Menggunakan media video agar
klien dan keluarga lebih jelas
S : - Klien dan keluarga
mengatakan bahwa
telah memahami
informasi yang telah
diberikan
- Keluarga dan klien
memberi feedback
positif terhadap
informasi yang diberikan
O:- Klien dan keluarga
mampu menyebutkan
penyebab, gejala,
penatalaksanaan, dan
komplikasi
A: Masalah teratasi P: Hentikan intervensi,
lanjutkan monitoring.
21 September 2015 dan 24 September 2015
BAB ILAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. K
1. Latar BelakangTuliskan secara deskriptif gambaran mengenai keluarga yang akan diberikan intervensi meliputi point-point sebagai berikut :a. Karakteristik keluarga tuliskan data keluarga, baik yang adaptif
maupun maladaptive, yang menjadi dasar/ justifikasi kenapa harus dilakukan kunjungan tersebut.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut tuliskan data-data yang mungkin perlu dikaji lebih lanjut/ ditambahkan untuk menegakkan diagnosis tersebut
c. Masalah keperawatan keluarga