10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Rahman dan Siregar (2012) mendefinisikan bahwa hubungan
keagenan sebagai suatu kontrak, dimana satu orang atau lebih (prinsipal)
meminta pihak lainnya (agen) untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan
atas nama prinsipal, yang melibatkan pendelegasian beberapa wewenang
pembuatan keputusan kepada agen. Jika kedua pihak yang terlibat dalam
kontrak tersebut berusaha untuk memaksimalkan utilitas mereka, maka
ada kemungkinan bahwa agen tidak akan selalu bertindak untuk
kepentingan terbaik prinsipal. Dengan tujuan memotivasi agen, maka
prinsipal merancang kontrak sedemikan rupa sehingga mampu
mengakomodasi kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak
keagenan, baik prinsipal maupun agen dipandang sebagai aktor ekonomi
yang rasional dan bertindak semata-mata untuk kepentingan pribadi (Self
interest).Dalam praktiknya manajer tidak selalu bertindak sesuai dengan
keinginan pemilik (pemegang saham),
Hal tersebut disebabkan adanya moral harazd, yaitu adanya
keinginan manajer bertindak untuk kepentingan pribadi, dan
mengabaikan kepentingan pemegang saham, sehingga tidak sesuai
dengan kontrak keagenan. Kondisi tersebut disebabkan adanya asimetri
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
11
informasi antara manajer dan pemegang saham,sehingga lebih
mementingkan kepentingan manajer, Suseno dan Wahyuni, (2014).
Dalam kontek keagenan, dibutuhkan pihak ketiga sebagai
independen, untuk mediator antara prinsipal dengan agen. pihak ketiga
tersebut berfungsi memonitor perilaku manajer sebagai agen dan
memastikan bahwa agen sudah bertindak sesuai dengan kepentingan
prinsipal, Auditor adalah pihak yang dianggap mampu menjembatani
kepentingan pihak prinsipal (pemegang saham) dengan agen (manajer)
dalam mengelola keuangan perusahaan. Auditor melakukan fungsi
monitoring untuk mengawasi pekerjaan manajer melalui laporan
keuangan yang dibuat oleh manajer sebagai bentuk pertanggungjawaban
pihak manajer kepada pemegang saham, Suseno dan Wahyuni, (2014).
2. Kualitas Audit
Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi
untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi
dan kriteria yang telah ditetapkan. Andriani dan Nursiam, (2015) kualitas
audit adalah pelaksanaan audit yang dilakukan sesuai dengan standar
sehingga mampu mengungkapkan dan melaporkan apabila terjadi
pelanggaran yang dilakukan klien. Audit memiliki fungsi sebagai proses
untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara
manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak luar
untuk memberikan pengesahan terhadap laporan keuangan.
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
12
Kualitas audit merupakan adanya kecenderungan auditor akan
mendeteksi dan mengungkapkan adanya fraud yang terdapat dalam
laporan keuangan klien, Andrian dan Nursiam, (2015). Kualitas audit
yang baik akan menghasilkan informasi yang sangat berguna di dalam
melakukan pengambilan keputusan, De Angelo, (1981). De Angelo,
(1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas bahwa auditor
akan menemukan baik dan jujur melaporkan kesalahan material, keliru
dan kelalaian terdeteksi dalam sistem akuntansi klien.
Menurut Hartadi, (2012) bahwa kualitas merupakan
profesionalisme kerja yang harus benar-benar dipertahankan oleh
akuntan publik profesional. Independen sangat penting dimiliki oleh
auditor dalam menjaga kualitas audit dimana akuntan publik lebih
mengutamakan kepentingan publik diatas kepentingan manajemen atau
kepentingan auditor sendiri dalam membuat laporan auditan. Hasil audit
yang berkualitas dapat mempengaruhi citra dari Kantor Akuntan Publik
sendiri, dimana kualitas audit yang mengandung kejelasan informasi dari
hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor atas laporan keuangan
yang diaudit sesuai dengan standar auditing.
3. Masa Perikatan Audit (Audit Tenure)
Audit tenure atau masa perikatan audit dapat mempengaruhi
kualitas audit. Masa perikatan audit sempat menjadi perdebatan publik.
Apabila masa perikatan yang dilakukan dalam waktu lama akan membuat
kedekatan yang berlebihan antara klien dan auditor sehingga
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
13
independensi dan objektivitas auditor nantinya akan menurun I Gusti
Indra dan Ida Bagus (2017). Pernyataan tersebut serupa dengan
penelitian Al-Thuneibat et al., (2011) yang menyatakan masa perikatan
cukup lama dapat mempengaruhi objektivitas auditor dalam bekerja. Jika
dilakukan dalam waktu singkat akan membuat auditor kurang maksimal
dalam memperoleh informasi dan memahami lingkungan perusahaan
klien. Hamid, (2013) menyatakan bahwa masa perikatan yang singkat
membuat auditor kekurangan waktu untuk memahami lingkungan bisnis
klien sehingga kurang mampu menilai informasi secara lebih baik.
4. Ukuran Kantor Akuntan Publik
Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP
yang dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan
Big 4 dan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4. KAP besar (Big 4)
dianggap cenderung memberikan kualitas audit yang lebih baik dari KAP
yang berukuran kecil (Non Big 4). KAP besar mempunyai tanggung
jawab untuk mengaudit lebih akurat karena mereka memiliki lebih
banyak hubungan spesifik dengan klien yang akan hilang jika mereka
memberikan laporan yang tidak akurat. Terdapat empat KAP besar di
Indonesia yang berafiliasi dengan KAP Big 4, Diantaranya:
a. KAP Purwantono, Suherman & Surja – berafiliasi dengan Ernst &
Young
b. KAP Osman Bing Satrio – berafiliasi dengan Deloitte Touche
Tohmatsu
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
14
c. KAP Siddharta dan Widjaja – berafiliasi dengan KPMG, dan
d. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan – berafiliasi dengan
Pricewaterhouse Coopers (PwC), Boby (2019, 13 Februari).
Terdapat dua perspektif mengenai hubungan antara Kantor
Akuntan Publik dengan kualitas audit, perspektif yang pertama adalah
perspektif ketergantungan ekonomi dan yang kedua adalah perspektif
keseragaman kualitas, Rinanda dan Nurbaiti., (2018).
5. Ukuran Perusahaan
Perusahaan kecil memiliki lingkup informasi yang lebih sedikit
dibandingkan dengan perusahaan. Perusahaan yang lebih besar memiliki
analisis yang lebih tinggi dan persentase kepemilikan institusional yang
lebih tinggi. Selain itu, perhatian yang lebih besar oleh media ditujukan
pada perusahaan besar sehingga perusahaan yang lebih kecil kurang
diperhatikan oleh pemegang sahamnya dimana hal tersebut menandakan
kurangnya informasi dan pengawasan yang lemah. Keadaan tersebut
sangat kondusif untuk lebih memperlihatkan pengaruh peran informasi
dan pengawasan audit. Oleh karena itu, dampak dari kualitas audit yang
lebih tinggi akan lebih besar bagi perusahaan-perusahaan kecil,
sedangkan bagi perusahaan besar peningkatan kualitas audit tidak begitu
berpengaruh karena mereka memiliki kualitas pengendalian yang lebih
baik dibandingkan perusahaan kecil Fernando, et al., (2010)
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
15
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai Kualitas Audit dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Perusahaan dan
Ukuran KAP telah banyak diteliti oleh penelitian-penelitian sebelumnya.
Tabel 2.1 menunjukan hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi Kualitas Audit.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
1 Pengaruh Audit
Tenure, Audit
Fee, Rotasi
Auditor,
Spesialisasi
Auditor Dan
Umur Publikasi
Pada Kualitas
Audit
I Gusti Ngurah
Indra
Pramaswaradan
a (2017)
Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Audit Tenure
Variabel Audit
Tenure berpengaruh
negatif Terhadap
Kualitas Audit.
2. Analisis dampak
dari lamanya
hubungan kantor
audit – klien dan
ukuran dari
kantor audit pada
kualitas audit.
Al-Thuneibat,
Ibrahim Al Issa
dan Ata Baker
(2011).
Variabel X :
- Audit Tenure -
Ukuran Kantor
Audit
Variabel Y:
Kualitas audit
Audit Tenure berpengaruh negatif
terhadap kualitas
audit, sedangkan
Ukuran Kantor
Audit berpengaruh
positif tehadap
kualitas audit.
3
Pengaruh Audit
Tenure, Rotasi
KAP, Ukuran
Perusahaan,
Ukuran KAP
Terhadap
Kualitas Audit.
Ria Rizky
Andrian
(2015)
Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Audit Tenure
-Ukuran
Perusahaan
-Ukuran KAP
Audit Tenure berpengaruh positif
terhadap kualitas
audit,sedangkan
Ukuran Perusahaan,
Ukuran KAP
berpengaruh negatif
terhadap kualitas
audit.
4 Pengaruh Masa
Perikatan Audit,
Rotasi Kap,
Ukuran
Perusahaan
Ni Made Dewi
Febriyanti
(2014)
Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
- Masa Perikatan
Masa Perikatan
Audit berpengaruh
negatif terhadap
kualitas audit,
Ukuran Kap
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
16
No Judul Penelitian Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Klien, Dan
Ukuran Kap Pada
Kualitas Audit
Audit
-Ukuran
Perusahaan
-Ukuran KAP
berpengaruh negatif
terhadap kualitas audit
. Sedangkan Ukuran
Perusahaan berpengaruh positif
kualitas audit.
5 Pengaruh Tenure
Kap, Ukuran
Kap, Spesialisasi
Auditor Dan
Audit Fee
Terhadap
Kualitas Audit
Anastasia Angesti
Nurintiati
(2017)
Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Tenure KAP
-Ukuran KAP
Variabel Ukuran
Kap, berpengaruh
negatif Terhadap
Kualitas Audit,
Sedangkan
Tenure Kap berpengaruh Negatif
terhadap kualitas
audit.
6 Pengaruh Audit
Tenure, Ukuran
KAP Dan
Reputasi KAP
Terhadap
Kualitas Audit.
Clinton Marsha
Panjaitan
(2014)
Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Audit Tenure
-Ukuran KAP
Audite Tenure
berpengaruh negatif
terhadap kualitas
audit,sedangkan
Ukuran KAP
berpengaruh positif
terhadap kualitas
audit.
7 PengaruhTenure
KAP Dan Ukuran
KAP Terhadap
Kualitas Audit
Abdul Hamid
(2013)
Variabel X =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Tenure KAP
-Ukuran KAP
Tenure KAP berpengaruh negatif
terhadap kualitas
Audit, sedangkan
Ukuran KAP
berpengaruh positif
terhadap kualitas
audit.
8
Pengaruh Ukuran
Perusahaan Klien
Dan Rotasi Audit
Terhadapkualitas
Audit
Andreas
Berikang,
Dkk(2018)
Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Ukuran
Perusahaan
Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
terhadap kualitas
audit,
9 Pengaruh Ukuran
Kantor Akuntan
Publik, Auditor
Switching Dan
Audit Tenure
Pada Kualitas
Eko Kurnia
Muliawan
(2017)
Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Ukuran KAP
-Audit Tenure
Ukuran Kap dan Audit
Tenure berpengaruh
positif terhadap
kualitas
audit
Lanjutan Tabel 2.1
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
17
No Judul Penelitian Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Audit
10 Pengaruh Audit
Tenure,Ukuran
Kap Dan Ukuran
Perusahaan Klien
Terhadap
Kualitas Audit
Daud M.T.
Sinaga
(2013)
Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Audit Tenure
-Ukuran KAP
-Ukuran
Perusahaan
Audit Tenure berpengaruh negatif
terhadap kualitas
audit, sedangkan
Ukuran Kap dan
Ukuran Perusahaan
berpengaruh positif
terhadap kualitas audit
11 Pengaruh Audit
Tenure,Ukuran
KAP,Reputasi
KAP Terhadap
Kualitas Audit
Widya Astri
(2016)
Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Audit Tenure
- Ukuran KAP
Ukuran Kap dan
Audit Tenure
berpengaruh negatif
terhadap kualitas
audit.
12 Pengaruh Audit
Tenure,Ukuran
KAP,Ukuran
Perusahaan
Terhadap Kualitas
Audit
Margareta Mei
(2014)
Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Ukuran KAP
-Audit Tenure
-Ukuran
Perusahaan
Audit Tenure
berpengaruh negatif
terhadap kualitas audit
sedangkan
Ukuran Kap dan
Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
terhadap kualitas audit
13 Pengaruh Audit
Tenure,Ukuran
KAP,Ukuran
Perusahaan
Terhadap Kualitas
Audit
Wisnu jati(2018) Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Ukuran KAP
-Audit Tenure
-Ukuran
Perusahaan
Audit Tenure
berpengaruh positif
terhadap kualitas audit ,
Ukuran Kap dan
Ukuran Perusaaan berpengaruh positif
terhadap kualitas audit
14 Pengaruh Audit
tenure, ukuran
perusahaan dan
ukuran kap
terhadap kualitas
audit
Sulastono D
(2016)
Variabel Y =
-Kualitas Audit
Variabel X =
-Ukuran KAP
-Audit Tenure
-Ukuran
Perusahaan
Audit Tenure
berpengaruh negatif
terhadap kualitas Audit
, Ukuran Kap dan
Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
terhadap kualitas audit
Lanjutan Tabel 2.1
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
18
C. Kerangka Pemikiran
Kualitas audit dapat mempengaruhi ketepatan informasi yan
dipublikasikan, hasil audit yang berkualitas dapat mempengaruhi citra dari
kantor akunan publik itu sendiri, dimana kualitas audit yang mengandung
kejelasan informasi dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor atas
aporan keuangan yang diaudit sesuai dengan standar auditing.
Teori yang mampu menjelaskan hubungan antara manajer dan pemilik
dalam kerangka hubungan keagenan sebagai dasar dalam penelitian ini adalah
teori agensi, Rahman dan Siregar, (2012). Tujuan utama teori keagenan
adalah menjawab masalah keagenan yang terjadi disebabkan karena pihak-
pihak yang saling bekerja sama memiliki tujuan berbeda. Dalam konteks
keagenan, dibutuhkan peran pihak ketiga yang independen sebagai mediator
antara principal dan agent. Pihak ketiga ini berfungsi memonitor perilaku
manajer sebagai agent dan memastikan agent sudah bertindak sesuai dengan
kepentingan principal. Auditor adalah pihak yang dianggap mampu
menjembatani kepentingan pihak principal dengan pihak manajer sebagai
bentuk pertanggungjawaban pihak manajer kepada pihak principal, Panjaitan
dan Chariri., (2014).
Tugas auditor adalah memberikan opini atas kewajaran laporan
keuangan yang diberikan pihak manajer yang keandalannya dapat dilihat dari
kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor. Auditor dituntut untuk senantiasa
mempertahankan sikap mental dan independen di dalam melakukan proses
audit. Seorang auditor harus mampu pula bersikap profesional. Menurut IAI
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
19
SPAP (2002:2) arti akuntan publik yang profesional adalah akuntan publik
yang menjunjung tinggi integritas, objektivitas dan independensi.
Terjaminnya independensi dengan sendirinya juga menciptakan kualitas audit
yang lebih baik, Panjaitan dan Chariri, (2014).
Tenure adalah masa perikatan audit antara KAP dan klien terkait jasa
audit yang telah disepakati sebelumnya. Tenure biasanya dikaitkan dengan
pengaruhnya terhadap independensi auditor. Hubungan yang panjang antara
KAP dan klien berpotensi untuk menimbulkan kedekatan antara mereka, hal
tersebut dapat menghalangi independensi auditor dan mengurangi kualitas
audit, Al-Thuneibat et al, (2011). Hubungan yang panjang antara KAP dan
klien juga dapat menimbulkan kedekatan KAP dengan manajemen
perusahaan sehingga membuat sikap independen menjadi sulit untuk
diterapkan oleh KAP, Panjaitan dan Chariri, (2014).
Hasil penelitian yang beragam ditunjukkan dari pengaruh ukuran
perusahaan pada kualitas audit. Pemilik tidak akan mampu mengelola sendiri
secara langsung perusahaannya ketika cakupan usaha dan perusahaan
semakin besar Pujiningsih, (2011). Febriyanti dan Mertha (2014) menyatakan
perusahaan kecil memiliki informasi dengan sistem pengawasan yang lemah,
dan kurang diperhatikan oleh pemegang sahamnya, sehingga perusahaan ini
akan mengasilkan audit yang berkualitas karena peningkatan kualitas audit
akan lebih terlihat pada perusahaan kecil. Perusahaan besar dianggap
memiliki manajemen yang berpengalaman dengan sistem pengendalian intern
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
20
yang baik sehingga perusahaan besar akan menghasilkan audit yang lebih
berkualitas dibandingkan perusahaan kecil Fernado et al, (2010).
Faktor lain yang di duga dapat mempengaruhi kualitas audit yaitu
Ukuran Kantor Akuntan Publik juga di duga dapat mempengaruhi kualitas
audit, KAP besar (Big 4) dianggap cenderung memberikan kualitas audit
yang lebih baik dari KAP yang berukuran kecil (Non Big 4). KAP besar
mempunyai tanggung jawab untuk mengaudit lebih akurat karena mereka
memiliki lebih banyak hubungan spesifik dengan klien yang akan hilang jika
mereka memberikan laporan yang tidak akurat. Kekayaan atau aset yang
besar dimiliki oleh KAP besar sehingga menurunkan ketergantungan
ekonomi terhadap klien juga dipercaya menjadi salah satu faktor yang
menjadikan kualitas audit yang dihasilkan lebih baik daripada KAP kecil,
Andrian dan Nursiam, (2016)
H1 (-)
H2(+)
H3 (+)
Gambar Kerangka Pemikiran 2.1
Audit tenure (X1)
Ukuran
Perusahaan (X3)
Ukuran KAP(X2) Kualitas Audit
(y)
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
21
D. Rumusan Hipotesis
1. Pengaruh Masa Perikatan Audit (Audit Tenure) terhadap Kualitas
Audit
Tenure adalah masa perikatan audit antara KAP dan klien terkait
jasa audit yang telah disepakati sebelumnya. Tenure biasanya dikaitkan
dengan pengaruhnya terhadap independensi auditor. Hubungan yang
panjang antara KAP dan klien berpotensi untuk menimbulkan kedekatan
antara mereka, hal tersebut dapat menghalangi independensi auditor dan
mengurangi kualitas audit, Al-Thuneibat et al, (2011). Hubungan yang
panjang antara KAP dan klien juga dapat menimbulkan kedekatan KAP
dengan manajemen perusahaan sehingga membuat sikap independen
menjadi sulit untuk diterapkan oleh KAP, Panjaitan dan Chariri, (2014).
Penelitian Mei Margareta (2014), Astri Widya (2014), Panjaitan
(2014), serta Nurianti Angesti (2017),Pramaswaradana (2017) menunjukan
bahwa masa perikatan audit berpengaruh secara negatif terhadap kualitas
audit. Maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 : Masa Perikatan Audit berpengaruh negatif terhadap kualitas
audit
2. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit
KAP besar (Big 4) dianggap cenderung memberikan kualitas audit
yang lebih baik dari KAP yang berukuran kecil (Non Big 4). KAP besar
mempunyai tanggung jawab untuk mengaudit lebih akurat karena mereka
memiliki lebih banyak hubungan spesifik dengan klien yang akan hilang
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
22
jika mereka memberikan laporan yang tidak akurat. Kekayaan atau aset
yang besar dimiliki oleh KAP besar sehingga menurunkan ketergantungan
ekonomi terhadap klien juga dipercaya menjadi salah satu faktor yang
menjadikan kualitas audit yang dihasilkan lebih baik daripada KAP kecil.
Penelitian milik Panjaitan (2014), Abdul Hamid (2013) dan
Muliawan (2017) menujukan bahwa Ukuran Kantor Akuntan Publik
berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah::
H2 : Ukuran KAP berpengaruh Positif terhadap kualitas audit
3. Pengaruh Ukuran perusahaan terhadap Kualitas Audit
Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kualitas audit. Perusahaan
berukuran besar karena kompleksitas operasi dan peningkatan pemisahan
antara manajemen dan pemegang saham, sangat memerlukan KAP yang
dapat mengurangi agency cost.
Selain itu, jumlah konflik agensi yang meningkat menyebabkan
permintaan untuk membedakan kualitas auditor juga meningkat. Oleh
karena itu, perusahaan berukuran besar pastinya akan lebih memilih
menggunakan jasa KAP berukuran besar untuk menghasilkan laporan
audit yang berkualitas.
Penelitian yang dilakukan Sinaga (2014) membuktikan bahwa
variabel ukuran perusahaan klien berpengaruh positif terhadap kualitas
audit. Penelitian Ni made (2014), Andreas (2018) dan Sulastono (2016)
Analisis Pengaruh Masa…, Triana Kusuma Astuti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019