Download - BAB II Media Makalah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar matematika dari sumber guru merupakan hal yang banyak
dilakukan pada pendidikan formal. Guru masih menjadi satu-satunya sumber
belajar bagi siswa. Sementara itu sumber belajar lainnya belum dimanfaatkan
secara optimal untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran. Hal tersebut
disebabkan kelebihan guru dibanding sumber belajar lainnya. Guru lebih mampu
mengkondisikan semua sumber belajar lainnya agar sesuai dengan kepentingan
dan kemampuan siswa.
Selain guru, buku teks juga masih menjadi sumber belajar yang utama dan
mendominasi dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama ini. Dari semua
sumber belajar yang ada, buku teks dianggap sebagai sesuatu yang tidak boleh
ditinggalkan dan mungkin yang terdekat dengan kesempurnaan. Namun hal ini
bukan berarti bahwa buku teks merupakan media yang istimewa.
Beberapa kekurangan media buku teks, misalnya; tidak ”hidup”, hanya
menyajikan gambar mati, tidak mampu menyajikan suara, dan mudah ketinggalan
jaman. Lebih lanjut Schramm mengemukakan bahwa komputer memiliki
kemampuan yang luar biasa dibandingkan media lainnya. Komputer lebih mampu
menghasilkan jenis belajar yang interaktif yang baik sekali antara guru dan siswa.
Misalnya, komputer lebih sabar dan lebih konsisten dari guru dalam mengadakan
latihan praktek
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting
adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi
jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain
yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, antara lain tujuan
pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan, ternasuk karakteristik
siswa.
2
Karena media pembelajaran merupakan suatu unsure yang sangat penting
dalam dunia pedidikan, maka hal inilah yang melatarbelakangi dibuatnya makalah
media pembelajaran matemarika.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran matematika ?
2. Apa saja ciri – cirri media pembelajaran ?
3. Apa fungsi dan peran media pembelajaran ?
4. Bagaimana perencanaan dan pengembangan media pembelajaran ?
5. Apa saja jenis – jenis media pembelajaran ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui pengertian media pembelajaran matematika.
2. Dapat mengetahui cirri-ciri media pembelajaran.
3. Dapat memahami fungsi dan peran media pembelajaran.
4. Dapat mengetahui perencanaan dan pengembangan media pembelajaran.
5. Dapat mengetahui jenis-jenis dari media pembelajaran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran Matematika
Pengertian media masih sering dikacaukan dengan peralatan.
Media atau bahan adalah perangkat lunak berisi pesan atau informasi
pendidikan biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan. Sedangkan
peralatan atau perangkat keras sendiri merupakan sarana untuk
menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang
untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka
untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan
perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar.
Berikut beberapa definisi media :
1. segala sesuatu yang dapat diindera yang berfungsi sebagai perantara
untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar ; pbm).
2. semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide
atau gagasan itu samapai pada penerima; (Santoso, SH).
3. medium yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu pesan, dimana
medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan
antara komunikator dan komunikan; (Blake & Haralsen).
4
4. segala fisik (alat) yang dapat menyajikan pesan yang merangsang,
yang sesuai untuk belajar; (Brigg).
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara
pembelajar dan pebelajar, atau antar pebelajar. Proses pembelajaran juga
dapat di artikan dengan proses komunikasi antara komunikator dan
komunikan. Pembelajar dapat guru/instruktur, penulis buku, atau
perancang media, sedangkan pebelajar dapat siswa, peserta pelatihan, atau
peminat pelajaran. Sebagai suatu proses komunikasi, maka isi
pembelajaran merupakan pesan, pembelajar sebagai sumber pesan,
pebelajar sebagai penerima pesan, dan adanya suatu media/perantara.
Dalam proses pembelajaran, media tersebut diistilahkan dengan media
pembelajaran. Media peembelajaran merupakan factor pendukung dalam
proses pembelajaran.
Pada umumnya guru matematika di tingkat pendidikan dasar dan
tingkat pendidikan menengah memikirkan suatu alat peraga sebagai media
pembelajaran, atau papan tulis sebagai media pembelajaran. Alat peraga,
papan tulis, atau gambar tempel, dipandang sebagai suatu media
pembelajaran matematika dan sering digunakan dalam pembelajaran
geometri di tingkat pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Pada
umumnya peralatan tersebut dimanfaatkan sebagai wahana
visualisasi/pengkonkritan idea abstrak geometri untuk mengarahkan
perhatian dan imajinasi siswa. Dalam hal ini peralatan seperti overhead
projector (OHP), pesawat TV, tape-recorder, slide-projector, dipandang
sebagai media pembelajaran.
Jadi, media pembelajaran matematika merupakan suatu penghantar
isi pembelajaran matematika yang digunakan oleh pembelajar untuk
mencapai terjadinya proses belajar. Media pembelajaran sering juga
dikenal dengan media instruksional edukatif. Adapun media instruksional
edukatif adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang
berupa perangkat lunak maupun perangkat keras untuk mencapai proses
5
dan hasil instruksional secara efektif dan efisien, serta tujuan instruksional
dapat tercapai dengan mudah.
B. CIRI-CIRI MEDIA PEMBELAJARAN
Adapun cirri-ciri umum media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Identik dengan alat peraga langsung dan tidak langsung;
2. Digunakan dalam proses belajar mengajar;
3. Merupakan alat yang efektif dalam instruksional;
4. Memiliki muatan normative bagi kepentingan pendidikan;
5. Erat kaitannya dengan metode mengajar khususnya, maupun
komponen- komponen sistem instruksional lainnya.
C. FUNGSI DAN PERAN MEDIA PEMBELAJARAN
Menurut Gerlach, dkk (1980) dan Raharjo (1984) media
pembelajaran bukan semata-mata sebagai alat bantu bagi guru dalam
proses pembelajaran, namun lebih ditekankan sebagai pembawa isi
pembelajaran yang dibutuhkan siswa, dan dapat dimanfaatkan sendiri oleh
siswa.
Secara umum, fungsi dan peran media pembelajaran antara lain untuk:
(1) mengatasi perbedaan pengalaman pribadi siswa.
(2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indera.
(3) membuat konkrit konsep yang abstrak: misalnya, gambar segitiga
merupakan bentuk konkrit dari konsep segitiga.
(4) memperjelas penyajian pesan, agar tidak terlalu verbalistis.
(5) melengkapi dan memperkaya informasi dalam pbm.
6
(6) mengganti objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam
lingkungan belajar: misalnya, film atau cerita tentang harimau
dipakai sebagai pengganti harimau.
(7) menampilkan objek yang terlalu besar: misalnya, geografi Pulau
Jawa dapat ditampilkan dengan peta.
(8) menampilkan objek yang terlalu kecil dan tidak dapat diamati
dengan mata telanjang: misalnya, bakteri dapat disajikan dalam
bentuk gambar bakteri.
(9) mengamati gerakan yang terlalu cepat: misalnya, kecepatan 100
km/jam dapat diamati dengan menggunakan film slow-motion
kecepatan 100 km/jam suatu kendaraan.
(10) memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan
lingkungannya: misalnya, gambar sinar matahari yang masuk
dalam sebuah ruangan memungkinkan siswa mencocokkan sinar
matahari yang masuk dalam kelasnya.
(11) memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan masyarakat
atau dengan keadaan alam sekitar, misalnya kunjungan ke
museum, kebun binatang, dan sebagainya.
(12) memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi pengalaman
belajar siswa: misalnya gambar seekor harimau diterima secara
sama oleh semua siswa tentang fisik seekor harimau.
(13) membangkitkan minat/motivasi belajar: drama (dalam bentuk
audio/audio-visual) tentang manfaat belajar matematika dapat
membangkitkan motivasi belajar matematika siswa.
(14) memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota
kelompok: misalnya gambar seorang anak perempuan bukan
berarti hanya untuk anak-anak perempuan di kelas .
7
(15) menyajikan isi pembelajaran secara konsisten dan dapat diulang
atau disimpan menurut kebutuhan: model kerangka tubuh manusia
dapat dimanfaatkan secara konsisten dalam pembelajaran anatomi.
(16) menyajikan isi pembelajaran secara serempak untuk mengatasi
batasan ruang maupun waktu: misalnya program audio
pembelajaran matematika bagi mahasiswa D-II SP yang disiarkan
melalui RRI dapat menjangkau semua mahasiswanya di seluruh
Indonesia dalam waktu yang sama.
(17) mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa: suatu media
pembelajaran yang dikemas dalam format pita video dapat
dimanfaatkan sendiri oleh siswa di luar jam belajarnya di sekolah.
(18) meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam penyampaian pesan
(pelajaran).
(19) menambah variasi dalam penyajian dan atau penyampaian pesan
(pelajaran).
(20) Memberi kesamaan/kesatuan dalam pengamatan terhadap sesuatu
yang pada awal pengangamatan peserta didik berbeda-beda.
8
D. PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Suatu Model Perencanaan Pembelajaran
A. TUJUAN
Apa tujuannya ?
B. KONDISI
Bagaimana kondisi siswa untuk
mencapai tujuan ?
1. Tujuan pembelajaran dan
materi pelajaran
2.Pengalaman-pengalaman belajar;
3. Model/metode pembelajaran
SISWA
7. Evaluasi dan perbaikan
4. Personil
5. Material dan peralatan
6. Fasilitas fieik
Apakah tujuan tercapai?
Apakah perlu diubah?
D. HASIL
Apakah yang diperlukan untuk
mencukupi pengalaman belajar?
C. SUMBER
1. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Tujuan merupakan pernyataan yang menunjukkan perilaku
yang harus dapat dilakukan siswa, setelah siswa mengikuti proses
pembelajaran. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja operasional;
9
kata kerja yang menunjukkan perbuatan yang dapat diamati langsung
dan hasilnya dapat diukur.
Contoh kata-kata kerja operasional menghitung, membedakan,
menuliskan, memcahkan, menyusun, membandingkan, membuat,
menggambar, dan sebagainya.
Contoh bukan kata-kata kerja tak-operasional mengerti,
mengetahui, menghargai, mempercayai, menyukai, dan
sebagainya.
Empat unsur dalam tujuan pembelajaran:
1) Audience : siapa sasarannya?
2) Behavior: yang dapat dilakukan oleh sasaran?
3) Condition: kondisi yang bagaimana behavior tersebut?
4) Degree: tingkat keberhasilan yang dapat dicapai.
Tujuan pembelajaran terkait dengan domain-domain belajar:
1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor
Klasifikasi tujuan kognitif:
1. Mengidentifikasi
Siswa mengidentifikasi sesuatu; siswa menunjukkan
keanggotaan/sifat/contoh atau bukan, dari karakteristik-
karakteristik, objek-objek, atau kejadian-kejadian tertentu.
Kata kerja yang terkait: menyeleksi, mengelompokkan,
membedakan, menandai, memasangkan, menunjukkan
menempatkan, mengenali, mengklasifikasi.
10
2. Menyebutkan
Siswa menyebutkan sesuatu siswa memberikan suatu
label, baik secara lisan atau tertulis tentang suatu karakteristik,
objek, atau kejadian.
Kata kerja yang terkait: memberi label, mendaftar,
menyusun, menerjemahkan, mengucapkan, membubuhkan,
menuliskan, menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan,
membagi, membilang.
3. Mendeskripsikan
Siswa melaporkan sifat-sifat suatu objek, kejadian-
kejadian, sifat-sifat kejadian, dan/atau relasi yang relevan dari
suatu karkteristik, objek, atau kejadian.
Kata kerja yang terkait: menjelaskan/menerangkan,
meragakan, memberikan contoh, menunjukkan bagaimana.
4. Mengurutkan
Siswa merangkai dua atau lebih tentang sesuatu dalam
urutan tertentu.Kata kerja yang terkait: menyusun menurut abjad,
menggolongkan, menyusun atau merangkai secara kronologis,
mendaftar secara urut, mengurutkan.
5. Mengkonstruksikan
Siswa mengkonstruksi; siswa menghasilkan sebuah
gambar, pakaian atau furniture, peta, essay, atau contoh suatu
konsep tertentu.
Kata kerja yang terkait: mengolah, membuat,
melukis/menggambar, membangun/ membentuk, mengkreasi,
mengkomposisi, mengubah, menuliskan.
11
Jenis-jenis tujuan pembelajaran:
1. Tujuan pembelajaran umum dirumuskan sesuai dengan
pembelajaran pokok bahasan.
2. Tujuan pembelajaran khusus merupakan jabaran dari tujuan
pembelajaran umum, disesuaikan dengan topik-topik materi yang
dijabarkan dari pokok bahasannya.
2. Pengembangan Materi:
Terkait dengan bagaimana caranya, agar tujuan pembelajaran
tercapai? Jika tujuan pembelajaran tersusun tepat dan karakteristik
siswa diketahui, maka bahan atau materi pelajaran disusun sesuai
dengan maksud tujuan dan karakteristik siswa (pengalaman siswa
sebelumnya). Bahan atau materi pelajaran harus tersusun dan
tersajikan sesuai urutan logis. Penyajian materi pelajaran secara urut
dikaitkan dengan strategi pembelajaran.
3. Pengalaman-Pengalaman Belajar
Memberi pengalaman belajar bagi siswa sebagai pengalaman
baru.
Mengembangkan pengalaman belajar bagi siswa pengalaman
sebelumnya atau yang sudah dimiliki dari pengalaman lama.
Pengalaman-pengalaman belajar siswa, antara lain berpikir,
berdiskusi, berunding, berdialog, bertutur, membaca (kata-kata,
gambar, simbol), menulis, mengedit, membuat skrip, mendengar,
berwawancara, membuat catatan, melukis, mewarnai, menjiplak
(gambar), mendemonstrasikan atau meragakan, menyelesaikan
masalah, bereksperimen atau mencoba, mengumpulkan, menghimpun,
mengusun, dan sebagainya.
12
4. Model atau Metode Pembelajaran
Pencapaian tujuan pembelajaran terkait dengan model
pembelajaran.
Tujuan kognitif dapat dirumuskan untuk pembelajaran kelompok
besar, kelompok kecil/sedang, dan individual, secara tatap muka
atau dengan memanfaatkan media.
Tujuan afektif dapat dirumuskan untuk pembelajaran kelompok
besar, kelompok kecil/sedang, dan individual, secara tatap muka
atau dengan memanfaatkan media.
Tujuan psikomotor dapat dirumuskan untuk pembelajaran
kelompok besar, kelompok kecil/sedang, dan individual, dengan
cara studi bebas langsung dengan sumber belajar.
5. Material
Material terkait dengan media pembelajaran dapat berupa buku
teks atau pelajaran, buku suplemen atau referensi atau ensiklopedi,
majalah, surat kabar, dokumen, kliping, benda tiruan, film gambar
bergerak, program televisi, program radio, rekaman (kaset, disk), flat
picture, lukisan, gambar, slide, transparansi, film strip, microfilm,
stereografik, peta, globe, grafik, chart, diagram, poster, kartun, puppet,
model, mock up, spesimen, perangkat papan flannel, perangkat papan
magnet, perangkat papan tulis dan sebagainya.
6. Peralatan
Peralatan dapat berupa tape recorder (video atau audio), kaset
audio atau video, proyektor slide, film strip, monitor, OHP, proyektor
gambar bergerak, printer, telepon dengan atau tanpa asesoris media
lain, micro-image system (microfilm), peralatan duplicator, kamera
gambar diam atau bergerak.
13
7. Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik dapat berupa: ruang kelas (yang dapat dibagi
atau tak dapat dibagi), aula, hall, ruang belajar bebas, ruang diskusi,
laboratorium, workshop, shop, teater, studio, perpustakaan, pusat
sumber belajar, pusat electronic learning, areal permainan.
8. Alat Pengukur Keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan belajar perlu dirancang
sebelumnya. Alat pengukur keberhasilan disusun untuk mengkaji
tujuan pembelajaran (tercapai ataukah tidak tercapai tujuan
pembelajaran pada akhir kegiatan pembelajaran).
Alat pengukur dapat berupa: tes, penugasan, daftar cek
perilaku, dan sebagainya.Perencanaan Pengembangan Media
Pembelajaran harus dilakukan oleh guru, atau pengajar. Dalam hal ini
guru bertindak sebagai perancang media pembelajaran.
DIAGRAM ATAU FLOW CHART LANGKAH-LANGKAH
PERENCANAAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Perumusan
Butir-butir
Materi
Perumusan
tujuan
pembelajaran
Identifikasi
kebutuhan
Perumusan alat
ukur
keberhasilan Penulisan naskah media
Revisi
Uji coba
Produksi media
14
E. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Ada beberapa pendapat tentang pengelompokan media pembelajaran,
antara lain menurut Arif, dkk (1986), Gerlach, dkk (1980), Raharjo (1984),
dan Wittich dan Schuller (1979). Dalam perkuliahan ini dipilih
pengelompokan yang lazim dipakai dalam pembelajaran.
1. Media Grafis
Merupakan media visul
Difokuskan pada indera penglihatan
Menyajikan symbol-simbol komunikasi visual
Fungsi (umum): menyalurkan pesan
Fungsi (khusus) :
- Menarik perhatian
- Memperjelas sajian ide
- Mengilustrasikan atau menghiasi fakta (agar tak terabaikan
atau terlupakan)
Webster mendefinisikan Graphics sebagai seni atau ilmu
menggambarkan, terutama penggambaran mekanik. Dalam
pengertian media visual, istilah Graphic Material mempunyai arti
yang lebih luas, bukan hanya sekeda rmenggambarkan. Dalam
bahasa yunani, graphikos mengandung pengertian melukiskan atau
menggambarkan garis- garis. Sebagai kata sifat, graphics diartikan
sebagai penjelasan yang hidup, uraian yang kuat, atau penyajian
yang efektif.
Ada dua macam fungsi media grafis, salah satunya fungsi
umum yang dimana media grafis berfungsi untuk menyalurkan
pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai
menyangkut indera penglihatan. Sedangkan secara khusus media
15
grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian. Memperjelas sajian
ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkinakan
cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya
media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan
dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut
media penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan
kedalam simbol-simbol komunikasi visual.
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar
proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi
umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik
perhatian, menjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi
fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan apabila
tidak digarafiskan.
Macam-macam Media Grafis
1. Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang menggunakan titik-titik atau
garis untuk menyampaikan informasi statistic yang saling
berhubungan.
2. Poster
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan
warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian
orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang
berarti di dalam ingatannya.
3. Kartun
Kartun adalah menggambarkan dalam bentuk lukisan
atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain
untuk mempengaruhi opini masyarakat.
16
4. Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun yang
mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita dalam
urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang
untuk memberikan hiburan pada pembaca.
5. Bagan.
Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-
gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya.
2. Media Audio
Media audio merupakan suatu media yang mengandalkan
bunyi dan atau suara untuk menyampaikan pesan. Sebagai penyalur
atau penyampai pesan, media audio harus indah dan menarik,
sehingga menimbulkan daya fantasi pendengarnya. Penggunaan
bahasa sangat diperhatikan dalam penyajian pesan.
Dengan menggunakan bunyi dan suara kita (guru) dapat
merangsang pendengar (siswa), untuk menggunakan daya
imajinasinya, sehingga pendengar (siswa) dapat memvisualkan
pesan-pesan (materi pelajaran) yang kita sampaikan. Bentuk media
audio: radio, kaset audio, phonodisc, CD audio, laboratorium bahasa,
telelecturing, telewriting, telephone teaching.
Menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) media audio untuk
pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sisiwa sehingga terjadi
proses belajar mengajar. Media Audio (media dengar) adalah media
yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran.
Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar
dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata. Media Audio
Menurut sadiman adalah media untuk menyampaikan pesan yang
17
akan disampaikan dalam bentuk lamban – lambang auditif, baik
verbal ( ke dalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.
Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio ini bisa
menyampaikan pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal
berupa bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan pesan non verbal
berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam
dan musik.
Ciri-ciri Media Audio
Media audio mempunyai ciri yang khas, yaitu:
a. Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)
b. Personal
c. Cenderung satu arah
d. Mampu menggugah imajinasi
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran, dapat
disimpulkan bahwa media audio pembelajaran yaitu sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi
pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi yang direkam
menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali
kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
3. Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam merupakan media visual yang difokuskan pada
indera penglihatan. Fungsi umum media proyeksi diam adalah menyajikan
pesan, pesan disajikan dalam bentuk simbol-simbol visual dan auditif, atau
dapat berupa bahan-bahan grafis. Media ini harus diproyeksikan dengan
peralatan (proyektor).
Macam-macam media proyeksi diam adalah sebagai berikut:
a) Film Bingkai (slide)
media ini berupa film transparan yang dikemas
dalam sebuah frame (bingkai),berukuran: (22) inci, 2
1
4
1 22
18
inci (oversized slide), 434
1 inci (lantern slide). Berupa
positif-film; dapat diproyeksikan dengan menggunakan slide-
projector. Pembuatannya dengan menggunakan kamera 35
mm. Pemroyeksiannya tidak harus dalam ruang gelap. Dapat
dikombinasikan dengan audio-cassette. Pesan dapat dikemas
dalam bentuk grafis, gambar, benda
b) Transparansi
Perlu diingat transparansi bukan OHP (overhead
transparansi; OHT). Perangkat utama:
a. Proyektor, terdiri dari papan kaca 1010 inci, sumber
cahaya (bolam), kondensor (cermin/lensa sekung), lensa
Fresnel, reflector (cermin datar, prisma, lensa), dan kipas.
b. Transparansi, berupa bahan tembus pandang (transparan);
dapat berupa kaca atau plastik. Ada 2 macam transparansi:
(1) “write-on transparency”; dan (2) “infra red
transparency”.
c. Alat tulis, diperlukan untuk transparansi jenis write-on
transparency; dinamakan marker (spidol), secara khusus
dinamakan transparency marker; tidak diperlukan untuk
jenis infra red transparency (ada alat khusus untuk
menduplikat); dapat berupa “letra set”.
d. Layar, biasanya dinamakan layar OHT.
4. Media Proyeksi Bergerak
Media proyeksi gerak merupakan suatu media yang
menyajikan visualisasi yang bergerak secara kontinu dengan
memadukan bunyi atau suara untuk menyampaikan pesan. Pada
umumnya dalam produksi media pembelajaran, media proyeksi gerak
19
disebut dengan media audio-video, media audio-visual, atau media
video.
Sebagai penyalur atau penyampai pesan, media proyeksi gerak
harus indah dan menarik, sehingga menimbulkan daya fantasi
pemirsanya. Dengan menggunakan sajian visual yang bergerak dan
dipadu dengan bunyi dan suara, kita (guru) dapat merangsang pemirsa
(siswa), untuk menggunakan daya imajinasinya, sehingga pemirsa
(siswa) dapat memahami atau mengerti dengan sungguh-sungguh
tentang pesan-pesan (materi pelajaran) yang kita sampaikan.
Ciri – ciri media proyeksi gerak adalah sebagai berikut :
1. Merupakan media visual (audio-visual).
2. Difokuskan pada indera penglihatan (penglihatan-pendengaran).
3. Fungsi (umum): menyajikan pesan.
4. Pesan disajikan dalam bentuk simbol-komunikasi visual dan
audio.
5. Media ini harus diproyeksikan.
Beberapa jenis media yang masuk dalam kelompok ini adalah:
a) Film gerak. Film gerak merupakan sebuah media pembelajaran
yang sangat menarik karena mampu mengungkapkan keindahan
dan fakta bergerak dengan efek suara, gambar dan gerak, film
juga dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan.
b) Film gelang. Film gelang atau film loop adalah jenis media
yang terdiri atas film berukuran 8 mm dan 16 mm yang ujung-
ujungnya saling bersambungan sehingga film ini akan berulang
terus menerus jika tidak dimatikan.
c) Program TV. Televisi merupakan media menarik dan modern
karena merupakan bagian dari kebutuhan hidupnya. Televisi
dapat menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dalam
menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio visual
dengan disertai unsur gerak.
20
d) Video. Pesan yang disajikan dalam media video dapat berupa
fakta maupun fiktif, dapat bersifat informatif, edukatif maupun
instruksional
Beberapa kelebihan media proyeksi bergerak
1. Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran
ruangan kelas.
2. Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan
disertai dengan warna-warna yang menarik.
3. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan
siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
4. Dapat digunakan berulang-ulang.
5. Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada
pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur
suara.
Beberapa kelemahan media proyeksi bergerak
1. Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan
atau gangguan magnetik.
2. Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3. Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.
4. Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa
untuk mendengarkannya.
5. Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika
program yang dibuatnya cukup panjang.
5. Media Tiga Dimensi
Benda-benda yang dimanfaatkan sebagai alat peraga dalam
pembelajaran dikelompokkan dalam jenis Media Tiga Dimensi. Media
tiga dimensi dapat berfungsi sebagai alat peraga atau alat bantu
memvisualisasikan atau penanaman bagi konsep atau prinsip dalam
21
materi pelajaran. Kategori penggunaan media tiga dimensi dalam
pembelajaran:
a) Unmodified real things (Benda nyata asli, tanpa modifikasi)
Benda-benda ditampilkan keberadaan yang sesungguhnya,
tanpa pengubahan fisiknya; hanya dipindahkan dari lingkungan
kehidupan/keberadaan nyata. Dalam pemanfaatannya:
a. ukuran normal
b. mungkin perilakunya berubah
c. dapat diatur perilakunya, pengoperasiannya, atau apa saja;
sesuai keberadaannya
b) Modified real thins (benda nyata, yang telah dimodifikasi)
Benda dimodifikasi, agar dapat digunakan dalam pembelajaran
di ruang kelas. Dalam pemanfaatannya dapat :
a. dimodifikasi sebagian atau keseluruhan
b. dimodifikasi ukuran (dari ukuran normal), warna, atau
spesifikasinya
c. tetap mempertahankan bentuk, susunan elemen, posisi
Jenis-jenis benda nyata yang dimodifikasi:
a. Model
merupakan tiga dimensional, modifikasi benda nyata dari
kondisi normalnya, menghilangkan bagian dalamnya
(kenampakkan luarnya), penyederhanaan
kekompleksannya, modifikasi penampakannya (biasanya
warna), dapat dibuat secara langsung oleh siswa dan guru,
mudah dimanipulasi. Model dapat berupa:
1) Model Padat (solid model)
2) Model Penampang (cutaway model)
3) Model Susun (build-up model)
22
4) Model Kerja (working model)
b. Mock-ups merupakan modifikasi konstruksinya atau
penyederhanaan
c. Miniature, diorama
d. Sand-table atau table-top.
c) Specimens
Merupakan modifikasi benda nyata, dengan menghilangkan
bagian-bagian tertentu; disesuaikan dengan maksud atau tujuan
pembelajaran, dengan berbagai macam pengemasannya.
6. Permainan, Simulasi, dan Dramatisasi Informal
Games atau permainan yang dimaksud dinamakan Games
Pembelajaran (instructional games), yaitu suatu kegiatan yang diatur
dengan sekumpulan aturan permainan dan melibatkan dua (atau lebih)
siswa untuk berinteraksi sesuai tujuan pembelajaran. Dalam
pembelajaran matematika dapat dikembangkan sebagai suatu cara
membuat konkrit objek-objek abstrak matematika dan penanaman
berpikir secara logis (logika matematika) Permainan dapat membuat
suasana lingkungan belajar menjadi menyenangkan, segar, hidup,
bahagia, santai namun tetap memiliki suasana belajar yang kondusif .
Salah satu contohnya permainan kartu domino.
23
Dalam media pembelajaran mengunakan media berupa
permainan, simulasi dan dramatisasi informal memiliki manfaat
sebagai berikut :
Siswa dapat melaksanakan interaksi sosial dan kominikasi dalam
kelompoknya.
Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat
langsung dalam pembelajaran.
Dapat mebiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial ,
hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi pembelajaran yang
berbasis konstekstual
Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina
hubungan personal yang positif
Dapat membangkitkan imajinasi
Membina hubungan komunikatif dan kerjasama dalam kelomok.
Namun selain memiliki manfaat ada juga kekurangan atau
kerugianya, yaitu meliputi hal berikut :
Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
Sangat bergantung pada aktivitas siswa
Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi
tidak efektif.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Media pembelajaran matematika merupakan suatu penghantar isi
pembelajaran matematika yang digunakan oleh pembelajar untuk
mencapai terjadinya proses belajar.
2. Ciri-ciri umum media pembelajaran adalah sebagai berikut:
6. Identik dengan alat peraga langsung dan tidak langsung
7. Digunakan dalam proses belajar mengajar
8. Merupakan alat yang efektif dalam instruksional
9. Memiliki muatan normative bagi kepentingan pendidikan
10. Erat kaitannya dengan metode mengajar khususnya,
maupun komponen- komponen sistem instruksional
lainnya.
3. Secara umum beberapa fungsi dan peran media pembelajaran
antara lain untuk:
a) mengatasi perbedaan pengalaman pribadi siswa.
b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indera.
c) membuat konkrit konsep yang abstrak: misalnya, gambar
segitiga merupakan bentuk konkrit dari konsep segitiga.
d) memperjelas penyajian pesan, agar tidak terlalu verbalistis.
25
e) menampilkan objek yang terlalu besar: misalnya, geografi
Pulau Jawa dapat ditampilkan dengan peta.
4. Dalam perencanaan dan pengembangan media pembelajaran yang
perlu diperhatikan adalah :
a) Merumuskan tujuan pembelajaran
b) Pengembangan materi
c) Pengalaman-pengalaman belajar
d) Model atau metode pembelajaran
e) Material
f) Peralatan
g) Fasilitas fisik
h) Alat pengukur keberhasilan
5. Jenis - jenis media pembelajaran diantaranya adalah media
grafis,media audio, media proyeksi diam, media proyeksi bergerak,
media tiga dimensi, dan media permainan simulasi, dan dramatisasi
Informal.
B. Saran
Adapun saran penyusun dalam makalah ini adalah hendaknya para
pembaca dapat mengetahui lebih dalam mengenai media pembelajaran
dalam dunia pendidikan matematika serta pembaca yang merupakan calon
guru dapat membedakan jenis media yang sesuai dengan materi
matematika yang di ajarkan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani.1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta
Arif S. Sadiman, dkk. 1986. Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 6. Jakarta:
Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada.
Brown, James W.; Lewis, Richard B.; Harcleroad, Fred F. 1977. AV Instuction.
Technology, Media, And Method. New York: McGraw – Hill Book
Company.
Frye, Harvey R. 1970. Technique for Producing Visual Instructional Media.
Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha, Ltd.
Gerlach, Vernon S.; Ely, Donald P., dan Melnick, Rob. 1980. Teaching and
Media. A Systematic Approach. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-
Hall, Inc.
Raharjo. Media Pembelajaran. Dalam Yusufhadi Miarso. 1984. Teknologi
Komunikasi Pendidikan. Pengertian dan Penerapannya di Indonesia. Seri
Pustaka Teknologi Pendidikan No. 1. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV
Rajawali. (p.47-76).
Sigit Kamseno. Tata Artistik Setting dan Musik Media Audio. Makalah
disampaikan dalam Sarasehan Media Audio, yang diselenggarakan
Pustekkom Dikbud, Jakarta, 3–8 Maret 2000.
Wittich, Walter A. dan Schuller, Charles F. 1979. Instructional Technology. Its
Nature and Use. New York: Harper & Row Publishers.