9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai suatu elemen yang
digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. Sistem juga
dapat diartikan sebagai kumpulan atau sekelompok unsur yang berinteraksi serta
erat hubungannya satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pemahaman mengenai konsep dasar sistem ini memerlukan pendekatan-
pendekatan mengenai sistem. Pendekatan atau penekanan sistem ini meliputi
definisi/pengertian, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, dan sistem informasi.
2.1.1. Sistem
Dalam suatu perusahaan dibutuhkan sistem sebagai sarana untuk
mengelolah perusahaan agar berjalan baik. Sistem juga menjadikan perusahaan
lebih efisien serta strategis dan sistem menjadi hal penting dalam perusahaan
tersebut. Suatu sistem tidak dapat bergerak sendirian, melainkan sistem ini dapat
berjalan dengan baik apabila didukung oleh komponen/entitas yang berkaitan.
Komponen atau entitas ini saling berhubungan dan bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang ingin dicapai
Menurut Pratama (2014:7) menjelaskan bahwa “sistem didefinisikan
sebagai kumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk
melakukan suatu tugas bersama-sama”. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:3)
10
menjelaskan bahwa “sistem berarti kumpulan komponen yang saling terkait dan
mempunyai satu tujuan yang ingin dicapai”.
Adapun berdasarkan kesimpulan di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemn yang saling berkaitan atau
berhubungan dan membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-
komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran,
pengolah dan sasaran. Adapun karakteristik menurut Ladjamudin (2013:4) adalah
sebagai berikut:
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi atau
saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau
bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup
dari sistem tersebut.
11
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus
dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan
hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lain melalui
penghubung sumber-sumber daya akan mengalir ke subsistem yang satu
ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan
untuk subsistem lainnya dan dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya
membentuk suatu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dapat berupa masukan
perawatan dan masukan sinyal. Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem dapat berjalan sedangkan sinyal input adalah
energi yang dapat diproses agar menghasilkan keluaran sistem.
6. Keluaran Sistem
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan dapat menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya.
12
7. Pengolahan Sistem
Sistem yang mempunyai suatu bagian pengolah dan yang menjadi
pengolahnya adalah sistem itu sendiri dan mengubah masukan menjadi
keluaran.
8. Sasaran Sistem
Sistem tidak akan ada jika tidak mempunyai sasaran dan dikatakan
berhasil jika mempunyai sasaran atau tujuan karena sasaran itu sangat
mempengaruhi pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi
yang ada didalam sistem tersebut. Adapun klasifikasinya menurut Ladjamudin
(2013:6) adalah sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tidak
tampak secara fisik atau tak dapat dilihat. Sedangkan sistem fisik adalah
sistem yang ada secara fisik atau dapat dilihat.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi secara alami atau terjadi karena
proses alam yang tak dapat dibuat oleh manusia hanya terjadi karena
kehendak tuhan. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia.
13
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang dapat diprediksi dan dapat dideteksi
dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan atau
dipastikan dan relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama.
Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas/tak tentu dan
relatif tidak stabil karena dapat berubah sewaktu-waktu.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka merupakan
sistem yang berinteraksi atau berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luar.
2.1.4. Sistem Informasi
Kebutuhan pengguna sistem ini mengikuti perkembangan zaman.
Kehadiran teknologi menuntut sistem agar dapat bekerja sama dengan komponen
baru ini. Kerja sama antara sistem dengan teknologi ini sering disebut dengan
sistem informasi. Sistem informasi pada perusahaan sangat penting karena
membantu perkembangan dan kemajuan perusahaan. Sistem informasi juga akan
membuat perusahaan mengetahui perkembangan perusahaan yang bekerja dalam
bidangnya.
Menurut Ladjamudin (2013:13) menjelaskan bahwa “Suatu sistem yang
dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi
14
untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi”. Sedangkan menurut
Pratama (2014:10) menjelaskan bahwa “Sistem informasi merupakan gabungan
dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat
lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang terlatih”.
Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem
informasi merupakan suatu sistem yang dibuat yang dibuat oleh manusia dari
komponen-komponen untuk menyajikan informasi yang mencakup perangkat
lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya
Manusia (SDM).
Adapun komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem
informasi mencakup tujuh poin (Pratama, 2014:11) yaitu:
1. Input (Masukan)
Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi
sehingga akurat, bermanfaat dan memiliki nilai. Komponen Input ini
berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari user (pengguna).
Sistem informasi dalam digolongkan menjadi data internal dan data
eksternal. Data internal adalah data yang berasal dari dalam
organisasi/tempat yang bersangkutan, sedangkan data eksternal adalah data
yang berasal dari luar organisasi/tempat yang bersangkutan.
2. Output (Keluaran)
Sistem informasi menghasilkan keluaran (output) berupa informasi,
komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna
sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari
15
pengolahan data input dan disajikan sesuai dengan data yang diinputkan
dan fungsionalitas dari sistem informasi bersangkutan.
3. Software (Perangkat Lunak)
Mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem
informasi dan membantu sistem informasi dalam menjalankan tugasnya.
Komponen perangkat lunak ini melakukan proses pengolahan data,
penyajian informasi, penghitungan data dan lain-lain. Komponen
perangkat lunak ini mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.
4. Hardware (Perangkat Keras)
Mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di
dalam sistem komputer, baik di komputer server maupun di komputer
client. Perangkat keras meliputi komputer server beserta komponen di
dalamnya, komputer desktop beserta komponen di dalamnya, komputer
jinjing beserta komponen di dalamnya, mobile device (tablet, smartphone),
dan lain-lain.
5. Database (Basis Data)
Suatu sistem informasi menyajikan informasi yang berasal dari satu
maupun beberapa data yang diinput dan diolah, maka diperlukan sebuah
aplikasi untuk penyimpanan, mengolah dan mennyajikan data dan
informasi secara terkomputerisasi dari beberapa data yang diinput dan
diolah. Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan
informasi ke dalam satu atau beberapa tabel.
16
6. Kontrol dan Prosedur
Kontrol dan prosedur adalah dua komponen yang menjadi satu. Komponen
kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan
ancaman terhadap data dan informasi yang ada didalam sistem informasi,
termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya. Sedangkan
komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus
dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang
diinginkan.
7. Teknologi dan Jaringan Komputer
Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan
prosedur, input dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali
dengan baik, dan dapat untuk mencegah ancaman atau gangguan
keamanan informasi. Sedangkan komponen jaringan komputer
menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna,
baik melalui kabel jaringan (wired) maupun tanpa kabel (wireless).
Jaringan komputer dapat berupa jaringan lokal (private) hingga jaringan
internet (public).
2.1.5. Website
Hidayat (2010:2) “Website adalah kumpulan halaman-halaman yang
digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi,
suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik bersifat statis maupun dinamis yang
membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing
dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”
17
Dalam uraian tersebut dapat diketahui bahwa website terdapat dua jenis
sifat, (Hidayat, 2010:3) yaitu:
1. Website dinamis
Sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-
ubah setiap waktunya, yang menggunakan bahasa pemograman antara lain
PHP dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL.
2. Website statis
Merupakan website yang isinya sangat jarang diubah. Bahasa pemograman
yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.
2.1.6. Rekayasa Web
Menurut Simarmata (2010:1) “Rekayasa Web adalah sebuah aplikasi yang
menggunakan pendekatan sistematis, disiplin, dan terukur untuk pengembangan,
operasi dan pemeliharaan aplikasi berbasis web (web-based applications)”.
Rekayasa web mengadaptasi rekayasa perangkat lunak dalam hal konsep
dasar yang menekankan pada aktifitas teknis dan manajemen. Namun demikian
adaptasi tidak secara utuh, tapi dengan perubahan dan penyesuaian. Rekayasa
Web bertujuan agar Web terlihat lebih berkualitas dan lebih user friendly agar
pengguna lebih mudah dalam penggunaannya, dengan meminimalisir kesalahan
dalam suatu projek web, serta dalam pengaturan kompleksitas dan
keanekaragaman pengembangan aplikasi web tersebut.
18
2.1.7. Bahasa Pemrograman
Pada pembuatan aplikasi berbasis web ini, penulis menggunakan bahasa
pemrograman seperti JavaScript, PHP, serta HTML. Penulis akan membahas
tentang pengertian bahasa pemrograman yang digunakan pada pembuatan aplikasi
berbasis web.
1. JavaScript
Menurut Wahyono (2009:97) “JavaScript bahasa yang berbentuk
kumpulan skrip yang pada fungsinya berjalan pada suatu dokumen
HTML”. Berdasarakan kutipan diatas, JavaScript adalah bahasa
pemrograman yang digunakan menambah elemen-elemen pada suatu
halaman web.
2. Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut Zaki (2008:2) “PHP adalah sebuah pemrograman scripting untuk
membuat halaman web yang dinamis”. Sedangkan menurut Anhar
(2010:3) “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web
server-side yang bersifat open source”.
Berdasarkan teori di atas PHP (Hypertext Preprocessor) adalah sebuah
bahasa pemrograman skrip untuk membuat web yang dinamis yang
bersifat open source.
3. Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut Prayitno (2010:105) “HTML (Hypertext Markup Language)
adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah
halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah
browser internet”.
19
Menurut Sya’ban (2010:29) “HTML (Hypertext Markup Language) adalah
sebuah dokumen untuk mengatur struktur tampilan dokumen tersebut dan
untuk menampilkan link atau sambungan ke halaman web lain yang ada di
Internet”.
Berdasarkan pengertian HTML di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa HTML (Hypertext Markup Language) adalah salah satu bahasa
markup yang digunakan oleh seorang programmer untuk membuat suatu
dokumen atau aplikasi agar dapat barjalan pada suatu web dan untuk
mengatur truktur tampilan serta menjadi sambungan untuk menuju web
lain yang ada di Internet.
2.1.8. Basis Data (Database)
Basis data terdiri dari 2 kata yaitu basis dan data, basis adalah diartikan
sebagai markas atau tempat berkumpul sedangkan data adalah kumpulan fakta
dunia nyata yang mewakili suatu ojek. Maka basis data adalah sistem yang terdiri
dari koleksi data yang saling berhubungan dan program-program untuk
mengakses data tersebut.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:43) “basis data adalah sistem
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah
atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. Berdasarkan
teori tersebut,penulis menyimpulkan bahwabasis data adalah memelihara data
yang diolah dan membuat informasi yang dibutuhkan serta menambah,
mengakses, dan memproses data yang disimpan diperlukan sistem manajemen
basis data seperti MySQL.
20
Menurut Sibero (2013:97) “MySQL adalah suatu RDBMS (Relational
Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi
pengolahan data”. Berdasarkan teori tersebut, penulis menyimpulkan bahwa
MySQL adalah sebuah software database sebagai tempat pengololahan data yang
ada di database.
2.1.9. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Pada penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan model
pengembangan perangkat lunak waterfall. Menurut Rosa dan Shalahuddin
(2015:25) “Pada awal pengembangan perangkat lunak, para pembuat program
(programmer) langsung melakukan pengkodean perangkat lunak tanpa
menggunakan prosedur atau tahapan pengembangan perangkat lunak”.
Menutut Rosa dan Shalahuddin (2015:28) “Model SDLC air terjun
(waterfall) sering juga disebut model sekuensial linear (sequential linear) atau
alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan
alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dari analisis desain,
pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support)”.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:29) Metode yang digunakan pada
pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall (Rosa dan
Shalahuddin, 2015:29) yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu:
1. Analisa kebutuhan perangkat lunak
Analisa ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan
dengan sistem penjualan dan pembelian. Analisa kebutuhan terdiri dari
analisa kebutuhan fungsional (fungsi sistem) dan analisa kebutuhan non-
21
fungsional (pengguna sistem dan alat yang diperlukan dalam perancangan
sistem). Tujuan dari analisa ini untuk mendapatkan informasi dasar seputar
sistem yang diterapkan dan digunakan sebagai dasar dalam perancangan
sistem.
2. Desain
Setelah mendapatkan data-data dari analisa, maka masuk pada tahap
desain. Penulis merancang sistem yang terdiri dari rancangan basis data,
rancangan Hierarchy Input Process Output (HIPO) dan pemodelan antara
muka.
3. Pembuatan kode program
Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang
telah dibuat pada tahap desain yang ditranslasikan kedalam program
perangkat lunak.
4. Pengujian
Untuk meminimalisir kesalahan (error) dan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan. Maka pengujian difokuskan pada
perangkat lunak secara segi logik dan fungsioanal memastikan bahwa
semua bagian sudah diuji.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses
pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat
lunak yang sudah ada, tetapi tidak untuk membuat perangkat lunak yang
baru. Agar tidak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user
karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian
22
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2015:29)
Gambar II.1. Ilustrasi Model Waterfall
atau perangkap lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
2.2. Teori Pendukung
Dalam Penulisan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa
teori pendukung, yaitu:
2.2.1. Data Flow Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:70) “Data Flow Diagram (DFD)
atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah
representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi
informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan
keluaran (output)”.
1. Simbol-Simbol Diagram Alir Data
Dikutip dari buku Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa dan Shalahuddin
2015:69) simbol-simbol Diagram Alir Data yang dikembangkan oleh Chris
Gane dan Trish Sarson adalah :
23
Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2015:69)
Gambar II.2. Simbol Diagram Alir Data (DAD)
2. Aturan Main
Dalam pembuatan diagram alir data (Data Flow Diagram) memiliki
beberapa aturan yang harus diikuti Ladjamudin (2013:73) diantaranya:
a. Aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu proses harus
sama dengan aliran data yang masuk kedalam dan keluar.
b. Nama aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu proses
harus sama dengan nama aliran data yang masuk kedalam dan
keluar.
c. Jumlah dan nama entitas luar dari suatu proses harus sama dengan
jumlah dan nama entitas luar.
24
d. Harus terdapat keseimbangan input dan output antara satu level dan
level lainnya.
e. Keseimbangan antara level 0 dan level 1 dilihat pada input/output
dari aliran data ke/dari terminal pada level 0 sedangkan
keseimbangan antara level 1 dan level 2 dilihat pada input/output
dari aluran data ke atau dari proses yang bersangkutan.
f. Nama aliran data, data store dan terminal pada setiap level harus
sama, apabila objeknya sama.
g. Ada sumber buku yang menyatakan terminal tidak perlu
digambarkan pada level 1, 2 dan seterusnya namun untuk
memperjelas diagram, maka sebaiknya terminal tetap digambarkan
pada level 1, 2 dan seterusnya.
h. Arus data tidak boleh dari entitas luar langsung menuju entitas
lainnya.
i. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju entitas
luar.
j. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju ke
simpanan data lainnya.
k. Arus data dari satu proses langsung menuju proses lainnya, tanpa
melalui suatu simpanan data.
3. Konsep Dasar Diagram Alir Data
Diagram alir data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Diagram alir data terbagi
menjadi 3 menurut Ladjamudin (2013:64), antara lain:
25
a. Diagram Konteks
Diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang
lingkup suatu sistem. Termasuk diagram dengan level tinggi dari
DFD (Data Flow Diagram) diagram ini hanya memiliki satu proses
dan dan tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
b. Diagram Nol/Zero (Overview Diagram)
Diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram.
Diagram ini memberikan pandangan secara keseluruhan mengenai
sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama
atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity.
c. Diagram Rinci
Diagram yang mengurai proses apa yang ada dalam diagram nol
atau diagram level diatasnya dan diagram yang memungkinkan
proses yang ada di diagram nol lebih diperinci lagi.
4. Elemen Dasar dari Diagram Alir Data
Adapun elemen dasar dari diagram alir data yang digunakan dalam
membuat Data Flow Diagram (DFD) atau diagram alir data (DAD) terdiri
dari empat buah simbol menurut Ladjamudin (2013:67), yaitu:
a. Kesatuan Luar (External Entity)
Suatu sistem dengan lingkungan luarnya, yang memberikan data
kedalam sistem atau memberikan data dari sistem. Kesatuan luar
juga bukan merupakan bagian dari sistem.
b. Arus Data (Data Flow)
Tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang
26
menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan
dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang
mengalir.
c. Proses (Process)
Mengolah data masuk menjadi aliran data keluar.
Mentransformasikan satu atau beberapa data input menjadi
beberapa data output.
d. Simpan Data (Data Store)
Tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem, disimbolkan
dengan sepasang dua garis sejajar dengan salah satu sisi samping
terbuka.
2.2.2. Kamus Data (Data Dictonary)
Data-data yang mengalir di Diagram Alir Data (DAD) biasanya disajikan
dalam bentuk singkatan. Untuk mendeskripsikan data-data yang mengalir pada
diagram alir data ini menggunakan kamus data. Kamus data merupakan Katalog
Fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi dengan
mendefinisikan data yang mengalir pada sistem secara lengkap. Fungsi dari kamus
data adalah sebagai suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang DFD
yang mencakup proses, data flow & data store.
Menurut Ladjamudin (2013:70) menyatakan bahwa “Kamus data sering
juga disebut dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”. Sedangkan menurut
Rosa dan Shalahuddin (2015:73) “Kamus data adalah kumpulan daftar elemen
27
data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan
keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara
penulisan)”.
Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kamus data
adalah kumpulan elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak dan
untuk kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Kamus data merupakan hasil refrensi data mengenai data (maksudnya,
metadata), suatu data yang disusun oleh penganalisis sistem untuk membimbing
mereka selama melakukan analisis sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus
data yang ada diagram arus data. Arus data yang ada di DAD sifatnya global dan
hanya ditujukan nama arus datanya saja. Kamus data (Rosa dan Shalahuddin,
2015:74) berisi:
1. Nama
Nama harus dicatat pada kamus data karena berisikan nama data yang
mengalir pada DAD dan memudahkan pencarian di kamus data.
2. Digunakan
Kamus data digunakan pada proses-proses yang terkait aliran data.
3. Deskripsi
Deskripsi menguraikan data agar lebih mudah dimengerti.
4. Informasi Tambahan
Kamus data juga memiliki informasi tambahan seperti tipe data, nilai data,
batas nilai data, dan komponen yang membentuk data.
28
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:74) kamus data memiliki beberapa
simbol yang menjelaskan informasi tambahan, seperti pada tabel berikut ini:
Tabel II.1.
Simbol-Simbol pada Kamus Data
Simbol Keterangan
= Disusun atau terdiri dari
+ Dan
[|] Baik ... atau ...
{ }ⁿ n kali diulang/bernilai banyak
*...* Batas komentar
Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2015:74)
2.2.3. Key
Menurut Ladjamudin (2013:138) “key adalah elemen record yang dipakai
untuk menemukan record tersebut pada waktu akses, atau bisa juga digunakan
untuk mengidentifikasi setiap entity/record/baris”. Setiap file selalu memiliki
kunci yang berupa satu filed atau satu set filed yang dapat mewakili record. Ada
beberapa macam kunci (key function) yang digunakan, (Ladjamudin, 2013:138)
yaitu sebagai berikut:
1. Superkey
Superkey merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut) dari suatu
tabel yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi entity/record dari tabel
tersebut secara unik.
29
2. Candidate Key
Superkey dengan jumlah atribut minimal, disebut dengan candidate key.
Candidate key tidak boleh berisi atribut dari tabel yang lain, sehingga
candidate key sudah pasti superkey namun belum tentu sebaliknya.
3. Primary Key
Salah satu atribut dari candidate key dapat dipilih/ditentukan menjadi
primary key dengan kriteria key tersebut lebih natural, lebih sederhana, dan
terjamin keunikannya.
4. Alternate Key
Setiap atribut dari candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key,
maka atribut-atribut tersebut dinamakkan alternate key.
5. Foreign Key
Foreign key merupakan sembarang atribut yang menunjuk kepada primary
key pada tabel yang lain. Foreign key akan terjadi pada suatu relasi yang
memiliki kardinalitas one to many (satu ke banyak) atau many to many
(banyak ke banyak).
6. Externel key
External key merupakan suatu lexical atribute (atau himpunan lexical
atribute) yang nilai-nilainya selalu mengidentifikasi satu object instance.
2.2.4. Enterprise Relationship Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:53) Entity Relationship Diagram
(ERD) adalah “bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data
rekasional”. Sedangkan menurut Ladjamudin (2013:142) ERD adalah “suatu
30
model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem
secara abstrak”.
Berdasarkan teori tentang ERD di atas, ERD adalah suatu model jaringan
yang menggunakan susunan data dari suatu organisasi yang disimpan secara
abstrak. Adapun komponen-komponen menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:50)
yang menggunakan simbol-simbol pada ERD dengan notasi Chen sebagai berikut:
Tabel II.2.
Komponen-komponen Entity Relationship Diagram (ERD)
Simbol Deskripsi
Entitas / Entity Entitas merupakan data inti yang akandisimpan pada tabel basis data, benda yangmemiliki data dan harus disimpan datanya agardapat diakses oleh komputer.
Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpandalam suatu entitas.
Atribut kunci primer Field atau kolom data yang disimpan dalamsuatu entitas, dipergunakan sebagai kunciakses record yang diinginkan, kunci primerdapat lebih dari satu kolom mempunyaigabungan dari beberapa kolom bersifat unik.
Atribut multinilai/multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpandalam suatu entitas yang memiliki nilai lebihdari satu.
Relasi Relasi yang menghubungkan antara entitas,diawali dengan kata kerja.
Nama_entitas
Nama_atribut
Nama kunci primer
Nama_relasi
Nama_atribut
31
Asosiasi / association Penghubung antara relasi dan entitas diamandikedua ujungnya memiliki multiplicitykemungkinan jumlah pemakaian.Dan jumlah maksimum keterhubungan antaraentitas satu dengan entitas yang lain disebutdengan kardinalitas.
Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2015:50)
2.2.5. Pengkodean
Salah satu syarat baik dalam penulisan kode di dalam basis data adalah
menggunakan struktur kode atau dikenal dengan teknik pengkodean agar data
tersebut tidak mengalami kejadian perulangan (redundant).
Pengkodean digunakan untuk mengklasifikasikan data, yang dimasukkan
kedalam komputer ataupun untuk mengambil bermacam-macam informasi. Kode
dapat terbentuk dari kumpulan angka, huruf atau simbol lainnya. Menurut
Fathansyah (2012:105), cara yang ditempuh untuk menyatakan suatu data dalam
bentuk lain adalah melalui pengkodean (data coding). Ada 3 bentuk pengkodean
yang dapat kita pilih, (Fathansyah, 2012:105) yaitu:
1. Sekuensial
Pengkodean dilakukan dengan mengasosiasikan data dengan kode terurut
(biasanya berupa bilangan asli atau abjad) atau kode yang nilainya urut
antara satu kode dengan kode berikutnya.
2. Mnemonic
Pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkatan dari data yang
ingin dikodekan sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan
kode ini.
32
3. Blok
Dimana pengkodean dinyatakan dalam format tertentu yang
mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum
yang diharapkan.
2.2.6. HIPO (Hirarchy Input Process Output)
Menurut Fatta (2007:147) “HIPO merupakan teknik untuk
mendokumentasikan pengembangan suatu sistem yang dikembangkan oleh IBM”.
Sedangkan Menurut Ladjamudin (2013:211), “HIPO merupakan teknik untuk
mendokumentasikan sistem pemograman”.
Berdasarkan pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan HIPO
merupakan teknik untuk mendokumentasikan sistem pemograman yang
dikembangkan oleh IBM. Sebagai suatu teknik dokumentasi, HIPO (Hierarchy
plus Input-Process-Output) mempunyai tujuan yang berbeda, (Ladjamudin,
2013:211) yaitu sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh gambaran umum sistem.
2. Untuk menentukan fungsi-fungsi program.
3. Untuk mencari fungsi-fungsi yang akan dimodifikasi dengan cepat.