7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Dalam hal ini, penulis membahas beberapa konsep dasar sistem yang diambil
dari para ahli yang bertujuan untuk membahas permasalahan yang ada. Sistem secara
umum dapat didefinisikan sebagai suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu
sama lain saling berhubungan sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang
terpadu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian lain dari sistem adalah
seperangkat unsur-unsur dari manusia, alat, konsep dan prosedur untuk maksud dan
tujuan yang sama. Adapun dibawah ini terdapat pengertian dan penjelasan mengenai
judul Tugas Akhir yang diambil penulis.
2.1.1. Pengertian Sistem
Sistem merupakan sekumpulan unsur atau komponen yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu
tujuan.
Menurut (B Marshal & Steinbart, 2015) “ Sistem adalah serangkaian dua atau
lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut (Mulyadi, 2016) “Sistem adalah suatu
jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan”.
Jadi sistem adalah suatu kumpulan dari unsur, komponen atau variabel-variabel
yang saling berinteraksi dan berhubungan satu dengan yang lain sehingga menjadi
sebuah satu kesatuan yang terpadu guna mencapai suatu tujuan tertentu.
8
2.1.2. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen,
batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan
sasaran. Menurut (Hutahean, 2015) Sistem itu dikatakan sistem yang baik, jika
memiliki karakteristik yaitu:
1. Komponen (component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem
terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu
sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environtment)
Lingkungan luar sistem (environtment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang
harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau
tidak akan meengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
9
5. Masukan sistem (input)
Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenace
input adalah energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan
panas yang merupakan sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran
yang dibutuhkan.
7. Pengolah sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
sistem akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan masukan (input) yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem informasi adalah suatu bentuk kesatuan antara satu
komponen dengan satu komponen lainnya, karena tujuan dari sistem tersebut
memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi
dalam setiap sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandangan, seperti contoh sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.
10
Menurut (Krismiaji, 2015) sistem diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu:
1. Sistem Tertutup
Yaitu sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Sistem tertutup tidak
memiliki penghubung dengan pihak eksternal sehingga sistem ini tidak memiliki
pengaruh dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada diluar batas sistem.
2. Sistem Relatif Tertutup
Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali. Sistem
relatif tertutup memiliki penghubung yang menghubungkan sistem dengan
lingkungannya dan mengendalikan pengaruh lingkungan terhadap proses yang
dilakukan sistem.
3. Sistem Terbuka
Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya dengan tidak terkendali.
Disamping memperoleh input dan output dari lingkungannya, sistem terbuka juga
memperoleh gangguan yang tidak terkendali yang akan mempengaruhi proses
sistem.
4. Sistem Umpan Balik
Yaitu sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk
proses yang sama dimasa berikutnya. Sebuah sistem dapat dirancang untuk
memberikan umpan balik guna membantu sistem tersebut mencapai tujuannya.
2.1.4. Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
bermanfaat bagi penerimanya sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan. Data adalah fakta yang belum diolah, setelah melalui proses
atau diolah maka data itu akan menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.
11
Menurut (Krismiaji, 2015) mendefinisikan informasi bahwa “Informasi adalah
data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”. Sementara
itu, menurut (B Marshal & Steinbart, 2015) informasi adalah data yang telah dikelola
dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan
keputusan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sebuah data yang telah diolah
sedemikian rupa menjadi bentuk yang lebih berguna, sehingga menjadi dasar untuk
mengambil keputusan yang tepat.
2.1.5. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengolah dan menyajikan data
transaksi serta berbagai aktivitas yang berhubungan dengan keuangan. Akuntansi
bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat
dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan
lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.
Menurut (Hans & Dkk, 2016) “Akuntansi adalah suatu sistem informasi
keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang
relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan”. Sedangkan menurut (Bahri, 2016)
“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan
atas suatu transaksi dengan cara sedemikian rupa, sistematis dari segi isi, dan
berdasarkan standar yang diakui umum”.
Dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah proses pencatatan, penyajian data,
transaksi serta dalam kejadian yang berhubungan dengan keuangan pengambilan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
12
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan kombinasi dari sebuah sistem yang menghasilkan
sebuah informasi yang dibutuhkan. Disebut sebagai sistem, komposisi itu juga
membutuhkan sebuah komponen-komponen yang mendukung kombinasi kerja itu.
Komponen-komponen tersebut bekerja membentuk sebuah kesatuan sistem, nantinya
bisa menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk mengambil sebuah
keputusan.
Pengertian sistem informasi menurut (Krismiaji, 2015):
Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan,
mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk
menyimpan, mengelola, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga
sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi merupakan sebuah serangkaian
prosedur dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan
kepada para pemakai.
2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang dibutuhkan
oleh sebuah perusahaan untuk memudahkan aktivitas dalam pengambilan sebuah
keputusan berdasarkan transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan tersebut.
Menurut (Mulyadi, 2016) menyatakan bahwa, “Sistem informasi akuntansi
adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan”. Sedangkan menurut (Krismiaji, 2015) sistem
informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan bisnis.
13
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan dasar
untuk mendapatkan informasi-informasi yang tepat dan cepat. Tepat artinya data
benar-benar berguna dan dapat dipercaya kebenarannya.
2.1.8. Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang didirikan oleh perseorangan atau badan
hukum berdasarkan asas kekeluargaan yang dijalankan oleh anggotanya dan setiap
anggotanya memiliki tanggung jawab dan tugas masing-masing untuk memenuhi
kebutuhan anggota koperasi didalam ekonomi, sosial dan budaya. Koperasi memiliki
tujuan utama yaitu tidak menimbun harta sendiri melainkan untuk kepentingan para
anggota.
Menurut (Rohmat, 2017) Koperasi adalah “soko guru” sebagai bagian integral
dan tak terpisahkan dari tata perekonomian nasional, maka koperasi bukan hanya
amanah konstitusi namun sekaligus menjadi harapan dalam membangun ekonomi
rakyat.
Jadi koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan
oleh orang-seorang berdasarkan asas kekeluargaan demi kepentingan bersama.
Adapun jurnal yang digunakan pada transaksi penjualan kredit yaitu:
Piutang usaha xxx
Penjualan xxx
Sedangkan pada transaksi angsuran yaitu:
Kas xxx
Piutang usaha xxx
14
2.1.9. Penjualan Kredit
Penjualan kredit merupakan penjualan yang dimana pembayarannya dilakukan
secara bertahap sesuai dengan perjanjian kredit dalam perusahaan tersebut.
Penjualan kredit dilakukan untuk mendapatkan laba yang besar dibandingkan
penjualan tunai. Sistem penjualan kredit yang dilaksanakan oleh perusahaan melalui
cara pengiriman barang yang sesuai dengan order yang mereka terima dari pembeli.
Selain itu dalam jangka waktu tertentu perusahaan memiliki nilai tagihan pada
pembeli yang melakukan order tersebut. Untuk tagihan yang dikenakan tersebut sang
pembeli harus menyerahkan tagihannya pada penjual terkait.
Menurut (Mulyadi, 2016) adalah penjualan kredit dilaksanakan oleh
perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari
pembeli dan jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli.
Jadi dapat disimpulkan menurut pendapat diatas bahwa penjualan kredit adalah
transaksi penjualan yang dilakukan dengan pembayaran yang menggunakan jangka
waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama, yaitu antara penjual dengan pembeli.
2.1.10. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
SDLC (System Development Life Cycle) atau siklus hidup pengembangan
sistem adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak
yang dipakai oleh orang untuk mengembangkan sistem tersebut berdasarkan
pengalaman cara-cara yang sudah pasti terjamin sangat baik. Konsep ini umumnya
merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga memiliki tahap-tahap
yaitu rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi
(implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).
15
Model yang cocok digunakan untuk spesifikasi sistem yang jarang berubah
adalah model air terjun (waterfall). Metode air terjun atau yang sering disebut
metode waterfall sering dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana
hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada
pengembangan perangkat lunak.
Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2015) metode waterfall adalah metode air
terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau
terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian, dan pendukung
(support).
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode waterfall adalah suatu proses
pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai
terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, analisis,
desain, implementasi, pengujian dan pendukung.
2.1.11. Netbeans IDE
Netbeans IDE merupakan sebuah IDE open source yang ditulis sepenuhnya
dengan bahasa pemrograman java menggunakan platform netbeans.
Menurut (Nofriadi, 2015) Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integred
Development Environment (IDE) yang berbasis java dari Sun Microsystems yang
berjalan di atas swing dan banyak digunakan sebagai editor untuk berbagai
pemrograman.
Jadi dapat disimpulkan bahwa netbeans merupakan aplikasi berbasis Java
yaitu Integrated Development Environment (IDE) yang berjalan di atas swing dari
Sun Microsystems. Swing adalah teknologi dari Java untuk pengembangan
aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti Windows,
16
Linux, Mac OS X dan Solaris. IDE merupakan lingkup pemrograman yang di
integrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic
User Interface (GUI), suatu kode editor, atau text, compiler dan debugger.
2.1.12. Basis Data
Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi
karena berfungsi sebagai gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut.
Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghindari duplikasi
data, dan menghindari hubungan antar data yang tidak jelas.
Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2015) basis data adalah media untuk menyi
mpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. Tujuan dari basis data adalah
memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia
saat dibutuhkan.
Jadi basis data adalah kumpulan dari data-data yang saling berhubungan
sedemikian rupa sehingga dapat mudah disimpan, dimanipulasi, serta dipanggil oleh
penggunanya.
2.1.13. MySQL
MySQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk
pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data
dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Suatu sistem basis data (DBMS) dapat
diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-
perintah SQL yang dibuat oleh pengguna.
17
Menurut (Hidayatullah & Kawistara, 2017) “MySQL adalah salah satu
aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemrogram aplikasi
web”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian MySQL adalah sebuah aplikasi
DBMS digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database
sebagai sumber dan pengelolaan datanya.
2.1.14. XAMPP dan phpMyAdmin
XAMPP adalah sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan di berbagai
sistem operasi yang merupakan kompilasi dari beberapa program yaitu Apache
HTTP Server, MySQL Database, PHP, dan Pearl. XAMPP sendiri mendukung dua
sistem operasi yaitu Windows dan Linux.
Menurut (Purbadian, 2016) “XAMPP merupakan suatu software yang bersifat
open source yang merupakan pengembangan dari LAMP (Linux, Apache, MySQL,
PHP dan Pearl)
Sedangkan phpMyAdmin adalah sebuah aplikasi atau perangkat lunak bebas
(opensource) yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk
mengelola basis data dalam MySQL. Dengan phpMyAdmin, seseorang dapat
membuat database, membuat tabel, mengisi data, dan lain-lain dengan mudah, tanpa
harus menghafal baris perintahnya.
Menurut (Hikmah dkk, 2015) “phpMyAdmin merupakan aplikasi yang dapat
digunakan untuk membuat database, pengguna (user), memodifikasi tabel, maupun
mengirim database secara cepat dan mudah tanpa harus menggunakan perintah
(command) SQL”.
18
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah
sebuah perangkat lunak (software) bebas yang mendukung berbagai macam sistem
operasi yang merupakan gabungan dari beberapa program. Sedangkan phpMyAdmin
adalah sebuah aplikasi web yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman PHP.
2.1.15. User Interface
User interface adalah segala aspek yang berhubungan dengan interaksi
antara pengguna dan komputer. Semua aspek yang tampil di layar, dapat dilihat,
dibaca, dipahami, dan dimanipulasi dengan keyboard dan tetikus (mouse) yang
merupakan bagian dari user interface.
Menurut (T.Suratno, 2016) Pengertian antar muka (user interface) adalah
salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara
pengguna dengan sistem operasi. Antar muka adalah komponen sistem operasi yang
bersentuhan langsung dengan pengguna.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian user interface atau antar muka
adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna.
2.2. Peralatan Pendukung
Merupakan peralatan yang digunakan untuk mendukung sebuah sistem untuk
menunjukan secara tepat arti dan fungsi dari sistem tersebut. Adapun peralatan
pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut:
2.2.1. Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) merupakan metode pemodelan secara
visual sebagai sarana untuk merancang software berorientasi objek yang dapat
19
menyampaikan beberapa informasi untuk proses implementasi pengembangan
software. Unified Modeling Language (UML) bukanlah suatu proses melainkan
bahasa pemodelan secara grafis untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan,
membangun, dan mendokumentasikan seluruh artifak sistem perangkat lunak.
Penggunaan model ini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagian-bagian yang
termasuk dalam lingkup sistem yang dibahas dan bagaimana hubungan antara sistem
dengan subsistem maupun sistem lain di luarnya.
Menurut (Mulyani, 2016) “UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem
yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan
melakukan spesifikasi pada sistem”. Sementara itu, menurut (Rosa & Shalahuddin,
2015) Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang
banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat
analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berbasis
objek”.
Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Unified Modeling
Language (UML) adalah sebuah metode pemodelan secara visual yang
menggunakan bahasa grafis dalam pemrograman yang berbasis objek sebagai alat
untuk melakukan spesifikasi pada suatu sistem.
1. Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah sebuah teknik untuk merekam persyaratan
fungsional pada sebuah sistem. Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi
dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di
dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi
20
tersebut. Use Case sendiri mendeskripsikan sistem, lingkungan sistem, serta
hubungan antara sistem dengan lingkungannya.
Menurut (Tofik Isa & Hartawan, 2017) Use Case diagram digunakan untuk
menggambarkan sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user).
sehingga pembuatan use case diagram lebih dititik beratkan pada fungsionalitas yang
ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Sedangkan menurut
(Rosa & Shalahuddin, 2015) Use case diagram merupakan pemodelan untuk
kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat.
Sumber : (Raharjo, Dzulhaq, & Hartono, 2018)
Gambar II.1
Use Case Diagram
21
2. Activity Diagram
Activity Diagram adalah suatu diagram menunjukkan sebuah alir kerja atau
aktivitas yang ada didalam sistem pada sebuah perangkat lunak. Diagram ini
terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan
pada aliran kendali antar objek.
Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2015) Diagram aktivitas atau activity diagram
menggambarkan work flow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses
bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas
menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas dapat
dilakukan oleh sistem. Sedangkan menurut (Tofik Isa & Hartawan, 2017) Activity
Diagram adalah diagram yang menggambarkan rangkaian kerja dari masing-masing
prosedur yang terdapat pada sistem.
Sumber : (Harjunawati, 2016)
Gambar II.2
Activity Diagram
22
3. Sequence Diagram
Sequence Diagram adalah diagram yang menjelaskan bagaimana suatu operasi
dalam sebuah sistem dilakukan, pesan apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya.
Diagram menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu.
Menurut (Tofik Isa & Hartawan, 2017) “Sequence diagram adalah
menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu. Kegunaannya
untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antar
objek yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem”. Sementara itu menurut
(Rosa & Shalahuddin, 2015) diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada
use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan
dan diterima atar objek.
Sumber : (Ferdika, Kuswara, & Kunci, 2017)
Gambar II.3
Sequence Diagram
23
4. Deployment Diagram
Deployment Diagram adalah diagram yang menggambarkan secara umum
sebuah proses yang terjadi pada suatu sistem perangkat lunak. Diagram ini
menunjukkan konfigurasi saat sistem dijalankan dan mempermudah user dalam
pemakaian sistem yang telah dibuat. Deployment Diagram adalah salah satu diagram
paling penting dalam tingkat implementasi perangkat lunak dan kadang-kadang
ditulis sebelum coding. Dengan menggunakan deployment diagram, kita dapat
menentukan ruang yang tersedia dan waktu eksekusi yang tersedia oleh perangkat
keras.
Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2015) “Deployment diagram menunjukkan
konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi”. Deployment diagram juga
dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal seperti sistem tambahan, sistem
client/server, terdistribusi murni, dan rekayasa ulang aplikasi.
Sumber : (Rosa & Shalahuddin, 2015)
Gambar II.4
Deployment Diagram
24
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model untuk menjelaskan
sebuah hubungan antar data berdasarkan objek-objek dasar dalam suatu basis
data,untuk menggambarkannya digunakan beberapa simbol dan notasi.
Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2015) “ERD dikembangkan berdasar teori
himpunan dalam bidang matematik, ERD digunakan untuk pemodelan basis data
relasional”. Sedangkan menurut (Yulia, 2017) Entity Relationship Diagram
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data yang terdiri dari object-object
dasar yang mempunyai hubungan atau relasi antar object-object tersebut.
Sumber : (Yulia, 2017)
Gambar II.5
Entity Relationship Diagram
25
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
Logical Record Structure (LRS) adalah representasi dari struktur record-record
pada kumpulan tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Logical
Record Structure (LRS) dibentuk dengan nomor dari tipe record. Menurut Frieyadie
dalam jurnal (Rahmayu, 2015) “LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity
Relational Ship beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar
entitas”.
Sumber : (Yulia, 2017)
Gambar II.6
Logical Record Structure
2.2.4. Black Box Testing
Black Box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil
hanya dari tampilan luarnya (interface), tanpa mengetahui apa yang sebenarnya
terjadi di dalam proses nya secara detail (input dan output).
26
Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2015) “Black box testing yaitu menguji
perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode
program”. Sementara itu , menurut (Jaya, 2018) black box testing merupakan teknik
pengujian perangkat lunak yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat
lunak.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian black box testing adalah pengujian
yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data yang di uji dan
memeriksa fungsional dari perangkat lunak.