BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Puisi
Menurut Tarigan(1985 : 4), kata puisi berasal dari bahasa Yunani “poiesis”
yang berarti “penciptaan”. Tetapi arti yang semula ini lama kelamaan semakin
dipersempit ruang lingkupnya menjadi “hasil seni sastra yang kata-katanya
disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan
kadang-kadang kata kiasan”.
Puisi adalah ragam bahasa sastra yang bahasanya terikat oleh irama,
matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; gubahan dalam bahasa yang
bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran
orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan
bunyi, irama, dan makna khusus sajak (Moeliono, 2007:903).
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia Poerwardarminta (2005: 915) puisi
adalah karangan kesusastraan yang berbentuk sajak, syair, pantun, dan lain - lain.
Reeves (dalam, Waluyo, 22 : 1995)mengemukakan, puisi itu adalah karya
sastra. Semua karya sastra bersifat imajinatif. Bahasa sastra bersifat konotatif
karena banyak digunakan makna kias dan makna lambang (majas). Dibandingkan
dengan bentuk karya sastra lain, puisi lebih bersifat konotatif. Bahasanya lebih
memiliki banyak kemungkinan makna. Hal ini disebabkan terjadinya
pengkonsentrasian atau pemadatan segenap kekuasaan bahasa, di baik dari
segistruktur fisik maupun struktur batin puisi.
5 Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
Puisi berwujud suatu karangan bahasa yang khas dan memuat pengalaman
yang disusun secara khas pula. Pengalaman batin yang terkandung dalam puisi
disusun dari peristiwa yang telah diberi makna dan ditafsirkan secara estetik.
Kekhasan susunan bahasa dan susunan peristiwa itu diharapkan dapat menggugah
rasa terharu pembaca.
Kata-kata dalam puisi dapat diolah sedemikian rupa, sehingga dapat
menjelmakan pengalaman jiwa yang senyata-nyatanya dalam diri pembaca. Puisi
dapat pula dipandang sebagai penjelmaan pengarang ke dalam medium pembaca.
Puisi sendiri merupakan karya seni yang bersifat puitis. Kepuitisan puisi
dapat dilihat dari kemampuannya dalam membangkitkan perasaan, menarik
perhatiandan menimbulkan tanggapan yang jelas.
Berdasarkan uraian di atas, secara sederhana penulis menarik kesimpulan
bahwa puisi adalah sebuah ungkapan bahasa yang mempertimbangkan adanya
aspek-aspek bunyi yang biasanya berisi suatu pengalaman imajinatif atau nyata
sang penyair dari kehidupan individual dan sosialnya.
Menurut Waluyo (1995:71), unsur-unsur bentuk atau struktur fisikpuisi
dapat diuraikan dalam metode puisi, yakni unsur estetik yang membangun
struktur luar dari puisi. Unsur-unsur tersebut merupakan kesatuan yang utuh.
Unsur-unsur tersebut terdiri dari: diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa
figuratif (majas), versifikasi, dan tata wajah puisi. Berikut ini satu-persatu
penjelasan unsur-unsur pembangun puisi, antara lain:
1. Diksi (diction)
Diksi (diction) berarti pilihan kata. Kalau dipandang sepintas lalu, kata-
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
kata yang dipergunakan dalam puisi pada umumnya sama saja dengan kata-
kata yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Secara alamiah kata-kata
yang dipergunakan dalam puisi dan dalam kehidupan sehari-hari mewakili
makna yang sama, bahkan bunyi ucapan pun tidak ada perbedaannya.
Walaupun demikian, tetap harus disadari bahwa penempatan serta penggunaan
kata-kata dalam puisi dilakukan secara hati-hati dan teliti serta lebih tepat.
Kata-kata yang dipergunakan dalam dunia persanjakan tidak seluruhnya
bergantung pada makna denotatif, tetapi lebih cenderung pada makna
konotatif. Konotasi atau nilai kata inilah yang justru lebih banyak memberi
efek para penikmatnya. Uraian-uraian ilmiah biasanya lebih mementingkan
denotasi. Itulah sebabnya maka sering orang mengatakan bahwa bahasa ilmiah
bersifat denotatif, sedang bahasa sastra terutama puisi bersifat konotatif.
2. Pengimajian
Semua penyair ingin menyuguhkan pengalaman batin yang pernah
dialaminya kepada para penikmat karyanya.Salah satu usaha untuk memenuhi
keinginan tersebut ialah dengan pemilihan serta penggunaan kata-kata yang
tepat dalam karya mereka.Pilihan serta penggunaan kata-kata yang tepat itu
dapat memperkuat serta memperjelas daya bayang pikiran manusia, dan energi
tersebut dapat pula mendorong imajinasi atau daya bayang pembaca untuk
menjelmakan gambaran secara nyata.
Dengan menarik perhatian pada beberapa perasaan jasmaniahsang
penyair berusaha membangkitkan pikiran dan perasaan para penikmat sehingga
mereka menganggap bahwa mereka yang benar-benar mengalami peristiwa
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
perasaan jasmaniah tersebut. Semua hal yang telah diutarakan tadi, yaitu segala
yang dirasakan atau dialami secara imajinatif inilah yang biasa dikenal dengan
imageri atau imaji.
3. Kata Konkret
Salah satu cara untuk membangkitkan daya bayang atau imajinasi para
penikmat sesuatu sajak adalah dengan mempergunakan kata-kata yang tepat,
kata-kata yang konkret yang dapat menyarankan suatu pengertian menyeluruh.
Semakin tepat seorang penyair menempatkan kata-kata yang penuh asosiasi
dalam karyanya maka semakin baik pula dia menjelmakan imaji, sehingga para
penikmat menganggap bahwa mereka benar-benar melihat, mendengar,
merasakan, dan pendeknya mengalami segala sesuatu yang dialami oleh
penyair.
Dengan keterangan singkat diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa
yang dimaksud dengan kata nyata atau the concrete word adalah kata yang
konkret dan khusus, bukan kata yang abstrak dan bersifat umum.
4. Bahasa Figuratif (Majas)
Cara lain yang sering dipergunakan oleh para penyair untuk
membangkitkan imajinasi itu adalah dengan memanfaatkan majas atau
figurative language, yang merupakan bahasa kiasan atau gaya bahasa.
Pemanfaatan penggunaan majas oleh para penyair biasanya dilakukan untuk
membangkitkan imajinasi sekaligus emosi pembaca.Penyair ingin mengajak
pembaca memasuki dunia di dalam karyanya.Untuk itulah ia memanfaatkan
majas sebagai jembatan dan alat bantu melukiskan sesuatu dengan jalan
menyamakan sesuatu yang lain dan bersifat kiasan.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
5. Versifikasi
Versifikasi meliputi ritma, rima, dan metrum.Ritme dikenal sebagai
irama. yakni pergantian turun naik panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi
bahasa dengan teratur.
Rima adalah pengulangan bunyi di dalam baris atau larik puisi pada
akhir baris puisi atau bahkan juga pada keseluruhan baris dan bait puisi.
Sedangkan metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya sudah tetap
menurut pola tertentu. Hal ini disebabkan oleh: (1) jumlah suku kata yang
tetap, (2) tekanan yang tetap, dan (3) alun suara menaik dan menurun yang
tetap.
Ketiganya memiliki peran besar dan berpengaruh untuk memperjelas
makna suatu puisi. Ritme, rima, dan metrum dalam puisi erat sekali
hubungannya dengan sense, feeling, tone, dan intention yang terkandung di
dalamnya. Jelas bahwa perubahan yang terjadi cenderung untuk menimbulkan
perubahan keempat unsur hakekat puisi itu.
Dilihat dari segi makna, ketiganya merupakan sesuatu yang tidak
monoton atau itu-itu saja. Penyair memanfaatkan ritme, rima, dan metrum
dengan tujuan menciptakan suasana rasa, bunyi yang dimainkan secara
beraturan sehingga dapat juga dirasakan oleh pembaca.
6. Tata Wajah (Tipografi)
Tipografi merupakan pembeda yang paling awal dapat dilihat dalam
membedakan puisi dengan prosa fiksi dan drama.Larik-larik puisi tidak
membangun periodisitet yang disebut paragraf, namun membentuk bait.
Adapun fungsi tipografi adalah untuk keindahan indrawi dan mendukung
makna.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
Kata-kata yang disusun mewujudkan larik-larik yang panjang dan
pendek, yang membentuk suatu kesatuan padu. Pergantian larik panjang dan
pendek sedemikian bervariasi secara harmonis sehingga menimbulkan ritma
yang padu.
Penyair menciptakan tipografi yang berubah pada baris-baris di akhir
puisi untuk menekankan makna yang hendak diungkapkan. Aksentuasi itu
menuntut agar penyair mengungkapkan kondisi yang menjadi dasar perkiraan
penyair berupa sebaris puisi dengan isi “tanpa kata” yang diulang-ulang.
2. Jenis-jenis Puisi
Waluyo (1995 : 136) menyebutkan jenis-jenis puisi yang ditulis para penyair
Indonesia. Banyak diantaranya dijadikan judul puisi. Pengertian tentang jenis
puisi itu akan membantu pembaca menafsirkan maksud yang hendak
dikemukakan penyair. Dalam buku ini dijelaskan mengenai jenis-jenis puisi,
antara lain adalah :
1) Puisi naratif
Puisi naratif adalah, puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan
penyair. Puisi naratif ada juga yang sederhana, ada yang sugestif, dan ada
yang kompleks. Puisi-puisi naratif, misalnya : balada, dan juga syair (berisi
cerita).
2) Puisi lirik
Puisi lirik adalah, puisi yang isinya mengungkapkan gagasan pribadi dari
penyairnya, puisi lirik, misalnya : ode, dan serenada.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
3) Puisi deskriptif
Puisi deskriptif adalah, puisi yang di dalamnya penyair sebagai pemberi
kesan terhadap keadaan atau peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang
menarik perhatian penyair. Puisi deskriptif, misalnya : puisi satire, kritik
sosial, dan puisi impresionistik.
4) Puisi dramatik
Puisi dramatik adalah, puisi yang melukiskan perilaku seseorang baik lewat
gerak, dialog, maupun monolog, sehingga mengandung suatu gambaran kisah
tertentu.
5) Puisi epik
Puisi epik adalah, suatu puisi yang didalamnya mengandung suatu cerita
kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda,
kepercayaan maupun sejarah. Puisi epik dibedakan antara folk epic, yakni bila
akhir puisi itu untuk dinyanyikan literary epic.
6) Romance atau Romans
Romance atau Romans adalah, puisi yang berisi luapan perasaan kepada
kekasihnya, tentunya berupa luapan perasaan cinta dan asmara.
7) Elegi
Elegi adalah, puisi yang berisi ratapan seseorang tentang apa saja. Mungkin
karena kegagalannya dalam menjalani hidup ini, atau mungkin karena kisah
cintanya yang terpaksa berantakan.
3. Kemampuan Menulis Puisi
Menurut Akhadiah (1998:2) kemampuan menulis puisi merupakan
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan
keterampilan.
Menurut Moeliono (2007:707) kemampuan adalah kesanggupan,
kecakapan, kekuatan. Sedangkan pengertian menulis berarti membuat huruf
(angka dsb) dengan pena (pensil, kapur, dsb), melahirkan pikiran atau perasaan
(seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan (Moeliono, 2007:1219).
Menulis meupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, secara tidak tatap muka dengan orang lain.
Dengan demikian kemampuan menulis puisi adalah kesanggupan menuangkan
ide atau pikiran berdasarkan imajinasi ke dalam sebuah bait-bait puisi dengan
memperhatikan bahasa, penataan bunyi, dan makna khusus yang ditulis.
Sedangkan menurut peneliti, kemampuan menulis puisi berarti kemmpuan
menuangkan pikiran dan perasaan yang digambarkan dengan penuh imajinmatif,
dunia rekaan atau dunia yang dibuat-buat, meskipun isinya faktual.
4. Pengertian Media
Media adalah wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Djamarah (2006: 120). Sedangkan menurut Sadiman (2006 : 60) media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima.
Jadi kesimpulannya bahwa media merupakan sarana atau wahana untuk
menyalurkan pesan berupa ajaran dari guru kepada siswa, dalam proses belajar
mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
5. Jenis-Jenis Media
Menutut Djamarah (2006 : 124-125), dilihat dari jenisnya, media dibagi ke
dalam :
1. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
2. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
3. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media yang pertama dan kedua.
Media ini dibagi lagi ke dalam : 1. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti
film bingkai suara (sound slides, film rangkai suara, dan cetak suara). 2. Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film dan videocassette. Pembagian lain dari media ini adalah : 1. Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari
suatu sumber seperti film, video cassetee. 2. Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari
suatu sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang gambarnya yang bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
6. Manfaat Media Pembelajaran
Djamarah (2006:134) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar siswa antara lain :
1. Dengan media dapat meletakan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir. Karena itu, dapat mengurangi verbalisme.
2. Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. 3. Dengan media dapat meletakan dasar untuk untuk perkembangan belajar
sehingga hasil belajar bertambah mantap. 4. Memberikan pengalaman yang nyatadan dapat menumbuhkan kegiatan pada
setiap siswa 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan 6. Membantu tumbuhnya perkembangnya kemampuan berbahasa.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
7. Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
8. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
9. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
10. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Peneliti menarik kesimpulan bahwa media bermanfaat untuk
menyalurkan pesan berupa ajaran dari guru kepada siswa, dan dapat memperbesar
minat dan perhatian siawa terhadap pelajaran dan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang lebih maksimal .
7. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran
Menurut Djamarah (2006-130), apabila akan menggunakan media
pengajaran dengan cara memanfaatkan media yang ada, guru dapat menjadikan
kriteria berikut sebagai dasar acuan :
1. Apakah topik yang akan dibahas dalam media tersebut dapat menarik minat anak didik untuk belajar.
2. Apakah materi yang terkandung dalam media tersebut penting dan berguna untuk anak didik.
3. Apakah materi yang disajikan otentik dan aktual, ataukah informasi yang sudah lama diketahui massa dan atau peristiwa yang telah lama terjadi.
4. Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatanya atau ada suatu hal yang masih diragukan.
5. Apakah format penyajianya berdasarkan tata urutan belajar yang logis. 6. Apakah pandangan objektif dan tidak mengandung unsur propaganda atau
hasutan terhadap anak didik. 7. Apakah narasi, gambar, efek, warna dan sebagainya memenuhi syarat standar
kualitas teknis.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
8. Apakah bobot penggunaaqn bahasa, simbol-simbol, dan ilustrasinya sesuai dengan tingkat kematangan berpikir anak didik.
9. Apakah sudah diuji kesahihanya(validitasnya). Media yang dipilih saat pembelajaran harus sesuai dengan tujuan
pengajaran dan kemampuan siswasehinggadapat lebih dipahami oleh para siswa,
dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
8. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Tema Keindahan Alam Melalui
Penggunaan Media Audio Visual.
Penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar, terutama untuk
tingkat SD dan SMP sangat penting. Sebab pada masa ini siswa masih berpikir
konkret, belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu
mereka dalam memahami konsep tertentu, yang tidak atau kurang mampu
dijelaskan dengan bahasa. Ketidakmampuan guru dalam memaparkan materi
dapat diatasi melalui penggunaan media. Di sini nilai praktis media terlihat, yang
bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar (Djamarah,
2006:137).
Untuk membantu siswa malakukan proses kreatif menulis puisi, peneliti
menggunakan media audio visual dengan tema keindahan alam.Dalam
menggunakan media audio visual bahan yang digunakan adalah video dengan
tema keindahan alam, penggunaan media audio visual akan memudahkan siswa
untuk mengembangkan imajinasinya.
Menulis puisi dengan tema keindahan alam termasuk puisi deskriptif.
Puisi deskriptif adalah, puisi yang berisi pemberian kesan terhadap keadaan atau
peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian penyair. Puisi
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
deskriptif, misalnya : puisi satire, kritik sosial, dan puisi impresionistik (Waluyo,
1995:136).
Menulis kreatif puisi dengan tema keindahan alam melalui media audio
visual akan membangkitkan imajinasi dan kreativitas siswa dalam menulis puisi,
dan hal itu tentunya akan membantu proses belajar mengajar di dalam kelas.
Sejalan dengan pernyataan diatas banyak keuntungan yang diperoleh dengan
memanfaatkan media audio visual , antara lain :
1. Kegiatan belajar lebih menarik dan kreatif karena siswa tidak merasa bosan
dalam menulis puisi , sehinnga siswa termotivasi dalam belajar.
2. Hakekat belajar akan lebih bermakna , sebab siswa merasa terbantu dengan
media yang disediakan.
3. Media yang digunakan lebih inovaif, dan belum pernah digunakan oleh
siswa.
Proses pembelajaran tidak akan berhasil apabila tidak ada media yang
benar-benar cocok untuk mendukung pembelajaran tersebut. Dalam kesempatan
ini peneliti menggunakan media audio visual. Media audio visual merupakan
media pembelajaran yang memanfaatkan video sebagai media menulis puisi.
Proses belajar mengajar dilakukan dengan suasana yang menyenangkan.
Pada awal pembelajaran siswa terlebih dahulu akan menyaksikan video yang
diputar oleh guru. Dengan demikian imajinasi siswa akan terpancing dan
berkembang.
Dalam kondisi seperti inilah siswa akan jauh lebih kondusif serta siap
untuk menuangkan ide-ide kreatif dalam menulis puisi. Adapun langkah-langkah
yang perlu ditempuh adalah.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
1. Langkah Persiapan
Dalam langkah ini terdiri dari beberapa prosedur , antara lain :
a. Guru menentukan tujuan yang diharapkan dan dicapai oleh para siswa,
serta siswa diberitahukan tujuan dari pembelajaran tersebut agar siswa
mengerti tujuan yang akan dilakukanya.
b. Siswa menyaksikan video dengan tema keindahan alam yang
akanditayangkan.
2. Langakah Pelaksanaan
Setelah siswa menyaksikan video dengan tema keindahan alam, langkah
selanjutnya adalah mengembangkan apa yang telah siswa saksikan menjadi
sebuah puisi.
Contoh :
LAUT Berdiri aku tepi laut Memandang lepas ke tengah laut Ombak pulang memecah berderai Keriban pasir rindu berpaut Ombak bergulung – gulung Balik lagi ke tengah segara Aku takjub berdiri termangu Beginilah rupanya permainan masa Hatiku juga seperti dia Bergelombang – gelombang Memecah pantai Arus suka beralih duka Payah mendapat perasaan Damai
3. Tindak Lanjut
Setelah mengerjakan tugas yang diberikan, yaitu menulis puisi dengan
tema keindahan alam dengan penggunaan media audio visual kemudian guru
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
melihat puisi yang dihasilkan oleh siswa, dan memberikan apresiasi dalam
bentuk komentar.
B. Kerangka Berpikir
Pengajaran bahasa bertujuan untuk mengembangkan empat aspek
keterampilan yang ada yaitu menyimak, berbicara, menulis dan membaca . Dari
keempat aspek itulah keterampilan menulis patut mendapat perhatian karena
tulisan merupakan penyajian dalam bentuk tulisan. Apabila penulisan tanda
bacanya tidak sesuai kaidah yang benar maka maksud dari pesan itu tidak dapat
tersampaikan.
Keterampilan menulis di sekolah perlu ditingkatkan karena keterampilan
ini merupakan cerminan dari pengajaran yang diperoleh siswa selama ini.
Keterampiilan menulis puisi siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Sokaraja
belum maksimal. Adapun faktor yang mempengaruhi di antaranya yaitu siswa
masih mengalami kesulitan untuk membayangkan hal-hal yang akan mereka tulis,
mengekspresikan apa yang dilihat dan dibayangkan, dan siswa juga mengalami
kesulitan untuk menulis pengalaman – pengalaman yang pernahmereka alami,
dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis puisi
dengan tema keindahan alam .
Pengguaan media audio visual diharapkan dapat membangkitkan imajinasi
dan kreativitas siswa dalam menulis puisi.Karena dengan media audio visual
siswa akan lebih banyak melakukan kegitan belajar, tidak hanya mendengarkan
uraian guru, tetapi melakukan lain, seperti mengamati dan melakukan.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti akan melakukan penelitian
tindakan kelas yang memanfaatkan media audio visual dalam pembelajaran
menulis puisi.
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan media
audio visual dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi dengan tema
keindahan alam pada siswa kelas VII B SMP 1 Sokaraja tahun ajaran 2010/2011.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Maria Ulfa Zakia, FKIP UMP 2011