Download - BAB I tubek b

Transcript

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAngka Kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu indikator pembangunan kesehatan dasar masih menjadi pembahasan nasional. Angka kematian ibu secara global pada tahun 1980 yaitu 422 per 100.000 kelahiran dan pada tahun 1990 yaitu 320 per 100.000 kelahiran hidup. Di negara-negara ASEAN, Indonesia menempati kedudukan tinggi dalam masalah AKI. Pada tahun 1986, jumlah AKI di Indonesia adalah 450 per 100.000 kelahiran hidup dan menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Akibat tingginya angka kematian ibu, WHO pada tahun 2000 dengan dukungan dari badan-badan internasional seperti UNFPA, UNICEF, World Bank dan sektor terkait lainnya menyusun strategi Making Pregnancy Safer (MPS) untuk menjawab masalah yang berkaitan dengan masih tingginya AKI di negara berkembang, termasuk Indonesia.Indonesia telah mencanangkan Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai strategi pembangunan kesehatan masyarakat menuju Indonesia Sehat 2010 pada 12 Oktober 2000 sebagai bagian dari program Safe Motherhood.Berdasarkan SDKI 2012 tercatat rata-rata AKI adalah 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Namun jumlah ini masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 23 kelahiran hidup, sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut Strategi penurunan AKI ditekankan pada upaya mendekatkan pelayanan berkualitas pada masyarakat, terutama pertolongan persalinan dan penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal. Namun demikian setelah lebih dari sepuluh tahun upaya percepatan penurunan AKI dilaksanakan di Indonesia, hasilnya belum sesuai dengan yang kita harapkan bersama, sehingga masih diperlukan berbagai upaya untuk peningkatan dan pengembangan strategi.MPS merupakan strategi sektor kesehatan yang fokus pada pendekatan perencanaan sistematis dan terpadu dalam melaksanakan intervensi klinis dan pelayanan kesehatan. MPS dilaksanakan berdasarkan upaya-upaya yang telah ada dengan penekanan pada pentingnya kemitraan antara sektor pemerintah, lembaga pembangunan, sektor swasta, keluarga dan anggota masyarakat.Melalui MPS diharapkan seluruh pejabat yang berwenang, mitra pembangunan dan pihak-pihak lain yang terlibat lainnya untuk melaksanakan upaya bersama dalam meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan guna menjamin pelaksanaan dan pemanfaatan intervensi yang efektif berdasarkan bukti ilmiah (evidence based). Perhatian difokuskan pada kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat yang menjamin agar ibu dan bayi baru lahir mempunyai akses terhadap pelayanan yang mereka butuhkan bilamana diperlukan, dengan penekanan khusus pada pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terampil pada saat melahirkan serta pelayanan yang tepat dan berkesinambungan.

1


Top Related