Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo terbentuk
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja UPT Karantina Pertanian dengan cakupan wilayah Kerja
Propinsi Gorontalo yang terdiri dari Bandara Jalaluddin Gorontalo,
Pelabuhan Laut Gorontalo, Pelabuhan Laut Kwandang, Pelabuhan Laut
Anggrek dan Pelabuhan Laut Boalemo. Wilayah kerja tersebut adalah
tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina (OPTK) dibawah pengawasan petugas Karantina.
Propinsi Gorontalo dibentuk pada tanggal 16 Februari 2001 terdiri
atas enam kabupaten/kota yaitu Kabupaten Gorontalo, Boalemo,
Bonebolango, Pohuwato, Gorontalo Utara, dan Kota Gorontalo. Luas
wilayah Propinsi Gorontalo yaitu 12.215,44 km². Komoditas unggulan
Propinsi Gorontalo di bidang Pertanian /perkebunan yang berbasis
agribisnis adalah Jagung, Durian, Padi, Cabe, Kelapa Sawit sedangkan
dibidang Peternakan antara lain Sapi potong, Kambing dan ayam.
Sejalan dengan peran strategis, visi, dan misi Badan Karantina
Pertanian, maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo
melaksanakan tugas dan fungsinya mencegah keluar, masuk dan
tersebarnya HPHK dan OPTK di wilayah Propinsi Gorontalo berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku. Dalam rangka mewujudkan tujuan
dan sasaran pembangunan Badan Karantina Pertanian, maka Balai
Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo telah dan terus melakukan
pembenahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi termasuk mendukung
pelaksanaan reformasi birokrasi untuk terciptanya Good Govermance
dan Clean Government.
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 2
Jumlah Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo
sebanyak 48 (Empat Puluh Delapan) Orang PNS yang terdiri Tenaga
Administrasi, tenaga fungsional POPT Ahli dan POPT Terampil, Medik
Veteriner dan Paramedik Veteriner. Tugas dan fungsi Balai Karantina
Pertanian Kelas II Gorontalo yaitu melaksanakan kegiatan operasional
Karantina Pertanian, serta Pengawasan Keamanan Hayati Hewani dan
Nabati terhadap masuk dan tersebarnya OPT/OPTK dan HPHK dari dan
keluar wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia.
1.2 Kedudukan, tugas dan fungsi
Tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden R.I Nomor 9 Tahun 2005
tentang kedudukan, Tugas, fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia. Peraturan Presiden R.I Nomor
10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon 1
Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden R.I Nomor 15 Tahun 2005 serta Peraturan
Menteri Pertanian No. 61/Permenta/OT.140/7/2016 tanggal 14 Oktober
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian adalah
melaksanakan perkarantinaan pertanian. Peraturan Menteri Pertanian
Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina
Pertanian, menyatakan bahwa tugas UPT Badan Karantina Pertanian
adalah melaksanakan kegiatan operasional Perkarantinaan hewan
dan tumbuhan, serta keamanan hayati hewani nabati.
Dalam melaksakan tugas tersebut di atas, Balai Karantina Pertanian
Kelas II Gorontalo menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan
b. Pelaksanaan Pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,
perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan
pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina
(HPHK) dan organisme penggaganggu tumbuhan karantina
(OPTK)
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 3
c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK
d. Pelaksanaan pembuatan Koleksi HPHK dan OPTK
e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati
f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan
dan tumbuhan
g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan
keamanan hayati hewani dan nabati
h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik
karantina hewan dan tumbuhan
i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan,
karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati
j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
1.3 Organisasi dan tata kerja
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai karantina Pertanian
Kelas II Gorontalo mempunyai susunan organisasi sebagai berikut :
1. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana kerja, evaluasi dari pelaporan serta
urusan tata usaha dan rumah tangga.
2. Seksi Karantina Hewan mempunyai tugas pokok dan fungsi
melakukan pemberian pelayanan operasional Karantina Hewan,
Pengawasan Keamanan Hayati Hewani, sarana teknik, pengelolaan
system informasi dan dokumentasi serta pengawasan dan
penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani.
3. Seksi Karantina Tumbuhan mempunyai tugas pokok dan fungsi
melakukan pemberian pelayanan operasional Karantina Tumbuhan,
pengawasan, keamanan hayati nabati serta sarana teknik,
pengelolaan system informasi dan dokumentasi, serta pengawasan
dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangandi
bidang karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati.
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 4
4. Kelompok Jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional
Paramedik Veteriner, Medik Veteriner, Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan(POPT) serta jabatan fungsional yang lain
yang terbagi dalam beberapa kelompok jabatan fungsional
berdasarkan bidang keahlian masing-masing sesuai dengan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Kelompok jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner
mempunyai tugas :
Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan
Pemusnahan dan Pembebasan Media Pembawa Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK).
Melakukan Pemantauan daerah sebar HPHK
Melakukan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani
Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai peraturan perundang-
Undangan yang berlaku.
Kelompok jabatan fungsional Pengendali Organisme Pengganggu
Tumbuhan (POPT)
Pemeriksaan, Pengasingan, pengamatan, Perlakuan dan Penahanan
Pemusnahan dan Pembebasan Media Pembawa Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)
Melakukan Pemantauan daerah sebar OPTK
Melakukan Pengawasan Keamanan Hayati Nabati
Melakukan Kegiatan fungsional lainnya sesuai peraturan perundang-
Undangan yang berlaku
1.4 Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas
UU No. 28/ 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih DAN
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun
1999 No. 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851)
UU No. 16/ 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 5
PP No. 82/ 2000 tentang Karantina Hewan
PP No. 14/ 2002 tentang Karantina Tumbuhan
PP No. 28/ 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 6
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Visi dan Misi
Visi
Visi Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo mengekor dari
Visi Badan Karantina Pertanian yaitu “Menjadi Instansi yang Tangguh
dan Terpercaya Dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam
Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman
Hayati serta Keamanan Pangan”.
Misi
Untuk mewujudkan visi di atas, terdapat 7 misi pemerintahan
Presiden Joko Widodo, yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis
berlandaskan Negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai Negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Dalam kaitannya dengan tugas pokok dan fungsi BARANTAN, maka
Misi Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo, yaitu:
1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan
tumbuhan dari tumbuhan dari serangan Hama dan Penyakit Hewan
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 7
Karantina (HPHK), dan Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina (OPTK)
2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan
3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian
4. Memperkuat kemitraan perkarantinaan
5. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik
2.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan
1. Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari
serangan HPHK dan OPTK
2. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan
dan tumbuhan
3. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui
pencegahan masuk dan keluarnya media HPHK dan OPTK
4. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan
5. Mewujudkan pelayanan prima
Sasaran
Dalam mewujudkan visi dan misi Balai Karatina Pertanian Kelas II
Gorontalo, perlu menentukan sasaran yang dicapai, sebagai berikut:
1. Terwujudnya cegah tangkal HPHK dan OPTK terhadap lalu lintas
komoditas ekspor, Impor dan Domestik.
2. Peningkatan kualitas pelayanan pemeriksaan komoditas ekspor,
Impor dan Domestik.
3. Terwujudnya peta daerah sebar HPHK dan OPTK
4. Terciptanya SDM yang terampil dan Amanah
5. Pelayanan sertifikasi karantina Tumbuhan yang cepat, tepat dan
simpatik.
6. Adanya kesatuan peran serta masyarakat dalam kegiatan karantina
pertanian.
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 8
2.3 Program dan Kegiatan
Sesuai dengan Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian,
dalam Program Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan
Pengawasan Keamanan Hayati maka kegiatan Balai Karantina Pertanian
Kelas II Gorontalo yang menunjang hal tersebut dijabarkan dalam
kegiatan sebagai berikut:
1. Sertifikasi Karantina Hewan dan Pengawasan Hayati Hewani
Kegiatan prioritas ini melekat pada Seksi Karantina Hewan dengan
sasaran yang diturunkan Badan Karantian Pertanian kepada UPT
Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo, yaitu Kebijakan Teknis
Yang Efektif Dalam Operasional Pencegahan Masuk, Menyebar dan
Keluarnya HPHK, Pangan Hewani Yang Tidak Aman Serta Media
Lain Yang Mengancam Kelestarian Sumberdaya Hayati Hewani dan
Kesehatan Pangan Hewani.
Indikator kinerja dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan
operasional karantina hewan dan keamanan hayati hewani secara
terstruktur.
Dalam mencapai sasaran tersebut, maka pada tahun 2016 telah
direncanakan penyusunan kegiatan sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Karantina Hewan dan Pengawasan Keamanan
Hayati Hewani
Dalam pemeriksaan Karantian Hewan (KH). Ada beberapa proses
dalam kegiatan pemeriksaan Karantina Hewan, antara lain:
1. Kegiatan Perjalanan pemeriksaan Media Pembawa HPHK/
PSAH di luat tempat pemasukan dan pengeluaran
2. Pengujian Laboratorium terhadap media HPHK
3. Pencetakan Dokumen penunjang
4. Pencetakan segel/ stiker Karantina Hewan untuk mendakan
bahwa media tersebut sudah diperiksa oleh petugas
5. Pengawasan Keamanan Hayati Hewani yaitu dengan
perjalanan pengawasan/ monitoring HPH/ HPHK di Daerah
Perbatasan dan juga Perajalanan deteksi dini HPH/ HPHK.
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 9
b. Pengasingan dan Pengamatan Karantina Hewan
c. Perlakuan Karantian Hewan
d. Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina Hewan.
e. Pemantauan/ Pengamatan Status dan Situasi HPHK
f. Pembuatan Koleksi HPH/ HPHK
g. Pengawasan Keamanan Hayati Hewani dalam kaiatannya
Pangan Segar Asal Hewan (PSAH)
h. Pelayanan Operasional Karantina Hewan
2. Sertifikasi Karantina Tumbuhan dan Pengawasan Keamanan
Hayati Nabati
a. Pemeriksaan Karantina Tumbuhan(KT) dan Pengawasan
Keamanan Hayati Nabati
Pemeriksaan Karantian Tumbuhan. Ada beberapa proses
dalam kegiatan pemeriksaan Karantina Tumbuhan, antara lain:
1. Kegiatan Perjalanan pemeriksaan Media Pembawa OPT/
OPTK di luat tempat pemasukan dan pengeluaran
2. Pengujian Laboratorium Rujukan
3. Pencetakan Dokumen penunjang
Pengawasan Keamanan Hayati Nabati yaitu dengan
perjalanan pengawasan/ monitoring OPT/ OPTKKomoditas
Unggulan juga Perajalanan deteksi dini OPT/OPTK.
b. Perlakuan Karantian Tumbuhan
c. Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina Tumbuhan.
d. Pemantauan/ Pengamatan Penyebaran OPTK
e. Pelaksanaan Pembuatan Koleksi OPTK
f. Pengawasan Keamanan Hayati Hewani dalam kaiatannya
Pangan Segar Asal Hewan (PSAH)
3. Koordinasi, Pengawasan dan Penindakan Karantina Pertanian
Kegiatan ini antara lain:
a. Koordinasi dan Sosialisasi yang dalam hal ini adalah kegiatan
koordinasi internal dan juga koordinasi dengan instansi terkait KH
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 10
maupun KT dan juga Sosialisasi Tupoksi Karantina Pertanian
kepada Masyarakat dan Instansi terkait.
b. Kegiatan Operasional Pengawasan Karantina Pertanian dalam hal
ini pelaksanaan Teknis Karantina di Wilayah Kerja yang berada di
Gorontalo.
c. Kegiatan Operasional Penindakan dan Penyidikan. Dalam hal
menjaga keamanan dan kepatuhan pengguna jasa, Balai
Karantina Pertanian telah merencanakan kegiataan koordinasi
terkait penindakan dan penyidikan antar UPT, pelaksanaan
penindakan dan penyidikan di Wilayah Kerja dan juga kegiatan
supervise yang dilakukan oleh kepala seksi ke wilayah kerja di
Gorontalo.
4. Dukungan Manajemen dan tugas – tugas teknis Balai Karantina
Pertanian Kelas II Gorontalo
Kegiatan prioritas ini melekat pada Sub Bagian Tata Usaha
dengan sasaran strategis yang diturunan oleh Badan Karantina
Pertanian, yaitu Meningkatnya kualitas kinerja manajemen dalam
mendukung penyelenggaraan karantina pertanian dan
pengaawasan hayati.
Ada beberapa indicator kinerja. Pada indicator Laporan Kinerja
(LAKIN) baik, beberapa kegiatan yang mendukung, yaitu:
a. Penyusunan dokumen rencana kerja Balai
b. Penyusunan dokumen rencana kerja anggaran
c. Penyusunan DIPA Balai
d. Penyusunan Laporan Balai
e. Penyusunan Laporan Keuangan Balai
5. Penguatan Operasional Karantina Pertanian dalam Mendukung
Peningkatan Produksi Pangan (UPSUS)
Kegiatan ini adalah kegiatan tambahan dalam Tahun Anggaran
2016 dalam rangka mendukung program pemerintah Jokowi dalam
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 11
peningkatan Produksi Pangan. Kegiatan yang dilakukan Balai
Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo dalam hal ini adalah:
a. Pengamatan Media Pembawa HPH/ HPHK.
b. Pengamatan Media Pembawa OPT/ OPTK
c. Pemantauan Daerah Sebar HPH/ HPHK
d. Pemantauan Daerah Sebar OPT/ OPTK
e. Koordinasi Karantina Pertanian di tempat – tempat yang belum
ditetapkan.
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 12
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja program dilingkup Balai Karantina Pertanian
Tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target
dengan realisasi sasaran dengan indicator kinerja. Matrik pengukuran
kinerja untuk mengetahui tingkat capaian kinerja sasaran dapat dilihat
pada lampiran.
Keberhasilan dan ketidak berhasilan setiap sasaran ditentukan
dengan persentase pencapaian target yang telah ditetapkan, adapun
kisarannya seperti berikut:
A. Sangat Berhasil : ≥ 96 %
B. Berhasil : 76 – 95 %
C. Cukup Berhasil : 61 – 75 %
D. Kurang Berhasil : ≤ 60 %
Secara ringkas disampaikan bahwa capaian sasaran yang telah
ditetapkan sebagai berikut :
1. Meningkatnya tindakan Karantina dengan indicator kinerja :
a. Jumlah Sertifikat karantina Impor, ekspor dan antar area
terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan
tindakan karantina 18 %
b. Jumlah dukungan operasional pemantauan HPHK/ OPTK 13 Keg
c. Jumlah pengujian laboratorium 5630 sampel
d. Jumlah dukungan operasional koordinasi pengawasan 13 Keg
e. Dukungan internal administrasi pengelolaan Sertifikasi Karantina
Pertanian 12 Bln
2. Terwujudnya good governance & clean government dengan indicator
kinerja :
a. Dukungan aparatur pegawai dan Layanan perkantoran 12 bln
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 13
3. Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai
dengan indicator kinerja :
a. Jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi yang sesuai
kebutuhan dan memadai 143 unit
b. Pengembangan infrastruktur tanah, gedung/ bangunan/ instalasi
980 m2
3.2 Evaluasi dan Analisis Kinerja
Sasaran program dari Balai Karantina Pertanian Kelas II
Gorontalo adalah Meningkatnya Tindakan Karantina dengan indicator
sebagai berikut:
Tabel 1. Sasaran dan indikator
Sasaran Uraian Bobot Realisasi %
Meningkatnya
tindakan
karantina
Jumlah sertifikat
karantina Impor,
Ekspor dan Antar
Area terhadap
media pembawa
OPTK dan HPHK
melalui pelaksanaan
tindakan karantina.
100 % 18,18 % 18,18
Deteksi HPHK dan
OPTK pada media
pembawa yang
dilalu lintaskan
melalui tempat
pemasukan dan
pengeluaran yang
telah ditetapkan
8 Keg 13 Keg 162,5
Jumlah pengujian
laboratorium
4108
Sampel
5630
sampel
137,04
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 14
Jumlah dukungan
operasional
koordinasi
pengawasan
9 Keg 13 Keg 144,44
Dukungan internal
Administrasi
pengelolaan
Sertifikasi Karantina
Pertanian.
12 Bln 12 Bln 100
Terwujudnya
good
governance &
clean
government
Dukungan Aparatur
pegawai & Layanan
Perkantoran
12 Bln 12 Bln 100
Tersedianya
Sarana
prasarana
perkarantinaan
yang memadai
Jumlah dan jenis
sarana, teknologi
informasi yang
sesuai kebutuhan
dan memadai
143 Unit 143 Unit 100
Pengembangan
infrastruktur tanah,
gedung/ bangunan/
instalasi
980 M2 980 M2 100
Berdasarkan rata – rata IKU yang ada di Balai Karantina Pertanian
Kelas II Gorontalo, maka didapatkan hasil 107.77 %. Apabila kita lihat
dari capaian nilai presentase yang ada maka dapat dikategorikan bahwa
kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo TA 2016 sangat
berhasil (≥ 96%)
3.2.1 Meningkatnya Tindakan Karantina
Berdasarkan dari tabel di atas, diketahui bahwa dalam
sasaran peningkatan tindakan karantina dengan indikator
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 15
jumlah sertifikat karantina Impor, Ekspor dan Antar Area terhadap
media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan
karantina terlaksana 100%. Yang dimaksud dalam 100% ini
adalah hitungan jumlah kuantitas dari jumlah seluruh seritifikasi
tahun 2015.
Jika dibandingkan tahun 2015, tahun 2016 tindakan
karantina Hewan lebih meningkat 97,5 % dari sebelumnya.
Sedangkan untuk Karantina Tumbuhan, tahun 2016 menurun
88,34 %.
Tabel 2. Perbandingan Pemakaian Dokumen Utama KH Tahun 2015 -
2016
K
e
terangan :
KH-9: SertifikatKesehatan Hewan/Animal Health Certificate
KH-10: Sertifikat Sanitasi Produk Hewan/Sanitary Certificate of
Animal Product
KH-11: Surat Keterangan Untuk Benda lain/Certificate of Other
Product
KH-12:Sertifikat Pelepasan Karantina Hewan/Certificate of Animal
Quarantine Release
No Jenis
Dokumen
Tahun
2015
Tahun
2016
%
1. KH-9 373 exp 611 exp 164 %
2. KH-10 189 exp 150 exp 79 %
3. KH-11 3 exp 12 exp 400 %
4. KH-12 1118 exp 1777 exp 159 %
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 16
Tabel 3. Perbandingan Pemakaian Dokumen Utama KT Tahun 2015 -
2016
K
e
t
e
r
a
n
gan :
KT-9: SertifikatPelepasan Karantina Tumbuhan/ Keamanan PSAT
KT-10: Sertifikat Phitosanitary Certifikate
KT-12:Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area
Namun demikian, untuk indikator lainnya kegiatan ini terlaksana
semua bahkan melibihi dari target yang direncanakan seperti
kegiatan pemantauan HPHK/ OPTK sebanyak 4 kegiatan.
Dari hasil pemeriksaan terhadap media pembawa HPHK
tahun 2016 serta pemantauan/ pengamatan status HPHK adalah
sebagai berikut:
1. Data status dan situasi HPHK pada pemantauan tahun 2016
terdapat 21 jenis HPHK golongan 2 yaitu : Bovine
Anaplasmosis, Bovine Babesiosis, BVD, Brucellosis,
Dermatophilosis, EDS, Fowl Pox, Contagious Ecthyma / Orf,
IBR, IBD, ILT, Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI), Marek
Disease, MCF, ND, Rabies, Scabies, Septicaemina
Epizootica / SE, Stephanofilarisasis / Kaskado, Theileriosis,
Trypanosomiasis / Surra.
2. Kasus HPHK yang jumlahnya terbanyak pada tahun 2015
adalah kaskado sebanyak 462 kasus. Kasus yang paling luas
penyebarannya adalah rabies yang sebaran kasusnya terjadi
No Jenis
Dokumen
Tahun
2015
Tahun
2016
%
1. KT-9 1500 exp 918 exp 61 %
2. KT-10 46 exp 8 exp 17 %
3. KT-12 650 exp 757 exp 116 %
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 17
pada 32 kecamatan di 6 kabupaten/kota.
Dari hasil pemeriksaan terhadap media pembawa
OPTK tahun 2016 serta pemantauan/ pengamatan status
OPTK didapatkan sebagai berikut :
Tabel 4. Rekapitulasi hasil pemantauan Daerah Sebar OPTK Tahun
2016
No. OPTK Temuan Gol Jenis Inang Lokasi
Temuan
1. Burkholderia
glumae
A1 Bakteri Padi - Kab.
Pohuwato
- Kab.
Gorontalo
2. Peronosclerospora
philippinensis
A2 Cendawan Jagung - Kab.
Boalemo
- Kab
Pohuwato
- Kab.
Gorontalo
Utara
3. Ustilago scitaminea A2 Cendawan Tebu - Kab.
Gorontalo
4. Dysmicoccus
neobrevipes
A2 Serangga Srikaya - Kab.
Pohuwato
5. Paraeucosmetus
pallicornis
A2 Serangga Padi - Kab.
Gorontalo
Utara
- Kab.
Pohuwato
6. Raoiella indica A2 Tungau Kelapa - Kab.
Gorontalo
Utara
Jumlah pengujian laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 18
Gorontalo juga melibihi dari target yang direncanakan yaitu
sebanyak 958 sampel, berikut adalah tabel rekapitulasinya.
Tabel 5. Rekapitulasi Pemeriksaan Laboratorium Karantina Hewan
No. Jenis Pemeriksaan Volume Frekuensi
1 ULAS DARAH 242 42
2 HA/HI AI 4019 1335
3 ORGANOLEPTIK 183 183
4 POSTMA 181 181
5 RBT 233 6
JUMLAH 4858 1747
Tabel 6. Rekapitulasi Pemeriksaan Laboratorium Karantina Tumbuhan
No. Kategori Metode Jumlah
Operasional
1. Entomologi Pemeriksaan Langsung/
Mikroskopis
772
Total Operasional 772
Pemantauan
1. Entomologi Pemeriksaan Langsung/
Mikroskopis
75
2. Mikologi Pemeriksaan Langsung/
Mikroskopis
67
3. Bakteriologi VCR dan ELISA 39
4. Tungau Pemeriksaan Mikroskopis 5
Total Pemantauan 186
Kegiatan operasional koordinasi pengawasan juga berjalan sesuai
target yaitu 4 kegiatan dan pengelolaan sertifikasi Karantina
Pertanian juga berjalan sesuai dengan target yang direncanakan.
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 19
3.2.2 Terwujudnya good governance & clean government
Sasaran ke dua yaitu terwujudnya good governance &
clean government dengan indikator dukungan apartur pegawai &
layanan perkantoran yang berjalan selama 12 bulan. Indikator ini
termasuk didalamnya adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia
(SDM) baik jumlah maupun komptensi, diantaranya
a. Keadaan Pegawai
Jumlah Pegawai sampai dengan Desember 2016
adalah sebanyak 45 orang (daftar Nominatif Pegawai
terlampir)
Tabel 7. Pegawai Berdasarkan Jabatan :
No. Jabatan Jumlah
(Orang)
Ket
1. Jabatan Struktural
- Kepala Balai
- Kepala Sub Bagian Tata Usaha
- Kepala Seksi Karantina Hewan
- Kepala Seksi Karantina
Tumbuhan
1
1
1
1
2. Jabatan Fungsional
- Medik Veteriner
- Calon Medik Veteriner
- Paramedik Veteriner Pelaksana
Lanjutan
- Paramedik Veteriner Pelaksana
- Calon Paramedik Veteriner
- POPT Ahli Muda
- POPT Ahli Pertama
- POPT Terampil Pelaksana
Lanjutan
- POPT Terampil Pelaksana
- Calon POPT Terampil
- Pengawas Mutu Hasil Pertanian
2
2
2
5
2
1
3
0
13
0
1
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 20
3. Fungsional Umum
- Bendahara Pengeluaran
- Bendahara Penerima
- Penyusun Laporan
- Pembuat Daftar Gaji
- Verifikator Keuangan
- Petugas SIMAK-BMN
- Petugas SAKPA
- Pengadministrasi Umum
1
1
1
1
1
1
1
2
JUMLAH 45
Komposisi pegawai berdasarkan Pangkat dan
Golongan adalah sebagai berikut
Tabel 8. Pangkat dan Golongan
No. Pangkat/Golongan Jumlah
(Orang)
Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pembina (IV/a)
Penata Tk. I (III/d)
Penata (III/c)
PenataMuda Tk. I (III/b)
PenataMuda (III/a)
Pengatur Tk. I (II/d)
Pengatur (II/c)
PengaturMuda Tk. I (II/b)
PengaturMuda (II/a)
2
1
2
8
3
12
9
9
0
JUMLAH 45
Pendidikan Formal ( Program S2)
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 21
Pada saat ini pegawai Balai Karantina Pertanian
Kelas II Gorontalo yang sedang melanjutkan
kejenjang Pendidikan S-2 sebagai berikut:
Tabel 9. Tugas Belajar Pegawai
No Nama Pangkat/
Gol Jabatan Prog
Temp
Waktu
1 Triwulan
Widya
Lestari,
SP
Penata
Muda
(III/a)
POPT Ahli
Pertama
S2 UGM 2016-
2016
Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)
Sebagai upaya peningkatan kualitas SDM
untuk mendukung tupoksi Balai Karantina Pertanian
Kelas II Gorontalo, maka kegiatan pendidikan
maupun pelatihan secara periodic telah dilakukan
diantaranya:
1. Pelatihan Dasar Perkarantinaan untuk Pejabat
Fungsional
2. Pelatihan Intelijen
3. Pelatihan Diagnostic and Sample Processing of
Plant
4. Diklat PPNS
5. Desiminasi Penilaian Instalasi Karantina Produk
Hewan Pangan
6. Desiminasi Penilaian Persyaratan Teknis IKH
7. Pelatihan Desiminasi Perlakuan Panas
b. Akuntabilitas Keuangan
Pada Tahun Anggaran 2016, BKP Kelas II Gorontalo
mendapatkan alokasi dana dalam DIPA sebesar
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 22
Rp. 8.235.873.000 (Delapan Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Lima
Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Tiga Rupiah) yang dibagi ke
dalam 3 jenis belanja yaitu belanja pegawai, belanja barang
dan belanja modal. Hingga akhir tahun anggaran 2015,
serapan anggaran mencapai 99,51% dengan rincian data pada
Tabel 10.
Tabel 10. Pagu
No JenisBelanja
2015 2016
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %
1 BelanjaPegawai 2.660.093.000 2.530.850.577 95.14 2.714.538.000 2.698.022.472 99.39
2 BelanjaBarang 4.154.530.000 4.097.051.000 98.62 4.095.943.000 3.889.638.401 94.96
3 Belanja Modal 1.421.250.000 1.416.848.000 99.69 2.688.707.000 2.688.547.629 99.99
4 Belanja Hibah 0 0 0 0 0
Jumlah 6.824.896.000 6.754.465.389 97.68 8.235.873.000 8.044.749.577 97.65
Dari tabel diatas Tahun 2016 anggaran belanja
mengalami kenaikan dibandingkan dengan anggaran tahun
2015, dikarenakan kenaikan anggaran. Namun dari segi
serapan anggaran, tahun ini lebih menurun dari pada tahun
sebelumnya.
Dalam pelaksanaan pelayanan karantina tumbuhan,
pengguna jasa dikenakan biaya sesuai dengan tarif
Penerimaan Negara bukan Pajak (PNBP) sesuai Peraturan
Pemerintah No. 48 tahun 2012. Pada tahun 2016 realisasi
PNBP pada pelaksanaan pelayanan karantina hewan dan
tumbuhan mencapai Rp. 97.885.422 (Sembilan Puluh Tujuh
Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Empat Ratus
Dua Puluh Dua Rupiah). Pendapatan ini melebihi dari target
yang direncanakan yaitu Rp. 50.000.000 (Lima Puluh Juta
Rupiah).
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 23
Untuk perbandingan pada tahun sebelumnya, 2015 berikut
dituliskan dalam tabel 11.
Tabel 11. Perbandingan Capaian PNBP tahun 2015 dan 2016
No Tahun Target Capaian
1 2015 Rp. 130.000.000,- Rp. 96.903.074,-
2 2016 Rp. 50.000.000,- Rp. 97.885.422,-
3.2.3 Tersedanya sarana dan prasaran perkarantinaan yang
memadai.
Target sasaran yang terakhir adalah tersedianya sarana
dan prasarana perkarantinaan yang memadai dengan indikator
Jumlah dan jenis sarana, teknologi infromasi yang sesuai
kebutuhan dan memadai sebanyak 143 unit dan Balai Karantina
Pertanian kelas II Gorontalo pada tahun anggaran 2016
melaksanakan pengadaan tersebut yaitu sebesar 143 unit.
Pengembangan infrastruktur tanah, gedung/ bangunan/ instalasi
dengan taget yang direncanakan yaitu sebesar 980 m2 dapat
terealisasi sesuai target yaitu 980 m2.
Tabel 12. Realisasi sarana dan prasarana
No JenisPengadaan Vol Satuan
Jumlah
A Gedung dan Bangunan
1 Renovasi Lantai 2 Gedung
Kantor Balai
20 M2 62.902.000
2 Pembangunan Gedung Kantor
wilker Pelabuhan Laut
170 M2 871.000.000
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 24
3 Rehab dan Renovasi Gedung
Kantor (ex.SKT) Padebuolo
BKP Kelas II Gorontalo
50 M2 235.160.000
4 Rehab/Renovasi Wilker
Bandara Jalaludin dan Wilker
Pelut. Anggrek
50 M2 235.160.000
5 Pemagaran Wilker Pelabuhan
Laut
100 M2 230.000.000
6 Pemagaran Wilker Pelabuhan
Laut Boalemo
190 M2 57.175.000
7 Rehab Kantor Induk (refocusing
kedua)
400 M2 275.000.000
B Alat dan Fasilitas Kantor
6 Pengadaan Alat Laboratorium 5 Unit 93.000.000
7 Pengadaan Mebelair 77 Unit 200.000.000
8 Pengadaan Mebelair 10 Unit 25.000.000
9 Pengadaan AC 3 Unit 35.000.000
10 Pengadaan Peralatan dan
Fasilitas Kantor Lainnya
15 Unit 127.137.000
11 Penambah Daya Listrik 1 Paket 62.000.000
12 Pengadaan Meubelair Wilker
Pelabuhan
1 Paket 100.000.000
C Alat Pengolah Data/
Komunikasi
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 25
11 Pengadaan Komputer dan
Laptop
21 Unit 154.000.000
12 Pengadaan Studio Komunikasi 10 Unit 45.000.000
D Kendaraan Bermotor R2
13 Pengadaan Kendaraan Roda 2 4 Unit 80.000.000
3.3 Hambatan/ kendala
Permasalahan dan kendala secara umum yang menghambat
kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo masih selalu
dijumpai. Beberapa permasalahan/ hambatan serta strategi pemecahan
masalah, antara lain :
1. Permasalahan yang ada dalam melakukan tindakan karantina di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo adalah kurangnya
sumber daya manusia yang profesional terutama petugas karantina
hewan baik medik veteriner maupun paramedik veteriner.
2. Posisi Wilker dengan Lokasi Tempat pemasukan/ pengeluaran
mempunyai jarak berjauhan.
3. Sarana prasarana pendukung seperti peralatan laboratorium, alat
kerja serta kendaraan operasional masih kurang.
4. Permasalahan-permasalahan yang perlu disampaikan terkait dengan
pelaksanaan Penatausahaan Barang Milik Negara antara lain:
a. Tanah Nup 4 dengan Luas 923 M² berlokasi di Jl. Raden Saleh
(Ged.Pertemuan) sudah satu lokasi dengan Tanah NUP 8 dengan
Luas 1.659 M² dan telah dilakukan penggabungan sertifikat an.
Republik Indonesia Cq. Kementerian Pertanian dengan total luas
2.556 M² berkurang seluas 26 M² belum dilakukan perubahan
pencatatan pada Aplikasi SIMAK-BMN dikarenakan menunggu
Rekomendasi APIP sesuai Arahan KPKNL Gorontalo
b. Tanah Nup 5 dengan total luas 1.260 M² memiliki 5 Sertipikat dan
sudah dilakukan penggabungan sertipikat an. Republik Indonesia
Cq. Kementerian Pertanian dengan Luas 1.246 M² berkurang
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 26
sejumlah 14 M² belum dilakukan perubahan pencatatan pada
Aplikasi SIMAK-BMN dikarenakan menunggu Rekomendasi APIP
sesuai Arahan KPKNL Gorontalo.
c. Tanah Nup 9 dengan total luas 2.040 M² telah terbit sertipikat
dengan luas 1.993 M² berkurang sejumlah 47 M² belum dilakukan
perubahan pencatatan pada Aplikasi SIMAK-BMN dikarenakan
menunggu Rekomendasi APIP sesuai Arahan KPKNL Gorontalo
d. Masih terdapat Gedung dan Bangunan yang belum dialih
fungsikan (mis: beberapa gedung kantor/gudang yang difungsikan
tempat tinggal)
e. Terdapat Aset Peralatan dan Mesin dari Pengadaan Pengolah
Data 2016 yang masuk di Laporan Extrakomptabel senilai Rp.
550.500
5. Masih terdapat barang yang dalam kondisi Rusak Berat yang belum
diusulkan Penghapusan ( direncanakan penghapusan pd tahun
2017)
3.4 Solusi
Permasalahan yang sudah disebutkan pada sub bab sebelumnya,
ada yang sudah dicarikan solusi dan ada yang sedang dilakukan
penyelesaiannya. Untuk yang dalam proses penyelasainnya adalah
sebagai beikut:
1. Terkait, posisi Wilker dengan Lokasi Tempat pemasukan/
pengeluaran mempunyai jarak berjauhan. Sudah dibuatkan jadual
piket petugas ke tempat pemeriksaan yang sesuai sehingga tidak
terjadi ketumpukan di beberapa petugas saja yang sedang piket.
Selain itu akan diberikan voucher bensin untuk petugas sehingga
membantu dalam pelayanan perkarantinaan.
2. Terkait dengan Sarana prasarana pendukung seperti peralatan
laboratorium, alat kerja serta kendaraan operasional masih kurang.
Tahun Anggaran 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo
melakukan pengadaan alat Laboratorium sehingga tidak terjadi
keterbatasan alat lab.
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 27
3. Terkait dengan permasalahan dalam pelaksanaan BMN, langkah-
langkah strategis yang dilakukan antara lain sebagai berikut:
a. Point 1 s/d 3 sudah dalam tahap Audit dari Tim Itjen sesuai SPT
No. B-199/PW.150/G.5/7/2016 tanggal 11 Juni 2016
b. Segera diusulkan Alih Status Penggunaan ke Es-1
c. Aset Peralatan dan Mesin dari Pengadaan Alat Pengolah Data
Tahun 2016 dikarenakan nominal barang dibawah Rp.300.000
d. Segera dibuatkan SK Tim Penghapusan
Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016
tangguhterpercaya 28
BAB IV
PENUTUP
Laporan kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo 2016 ini
memberikan gambaran tentang pencapaian kinerja Balai Karantina Pertanian
Kelas II Gorontalo berdasarkan target – target yang tersurat kontrak kinerja
Kepala Balai dengan Kepala Badan Karantina Pertanian. Laporan ini
merupakan wujud dari transparansi dan akuntabilitas Balai karantina Pertanian
Kelas II Gorontalo dalam melaksanakan berbagai kewajiban dalam rangka
pembangunan pertanian.
Apabila dilihat capaian kinerja dari sasaran yang ada telah dilakukan
perhitungan secara kuantitatif maka secara keseluruhan pencapaiannya dalam
kualifikasi sangat berhasil. Namun demikian permasalahan dan kendala
secara umum yang menghambat kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II
Gorontalo masih dijumpai.