Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai sumber pembiayaan, industri perbankan memegang peranan penting
dalam sistem perekonomian. Artinya lembaga perbankan berperan dalam upaya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyediaan berbagai fasilitas
baik pemberian pinjaman dana maupun fasilitas lain yang akan memperlancar
masyarakat dalam lalu lintas pembayaran. Dengan demikian, pembangunan ekonomi
tidak bisa dilepaskan dari sektor perbankan. UU No. 10 tahun 1998 menyatakan
bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bagian dari sistem perbankan
yang mempunyai andil yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Saat ini,
landasan hukum BPR adalah UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana
telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998. Dalam UU tersebut secara tegas
disebutkan bahwa BPR sebagai satu jenis bank yang kegiatan usahanya terutama
ditujukan untuk melayani usaha-usaha kecil dan masyarakat di daerah pedesaan.
2
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam pelaksanaan kegiatan usahanya BPR dapat menjalankan usahanya secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
Berdasarkan badan hukumnya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) bisa
dikategorikan menjadi tiga jenis badan hukum yaitu BPR yang berbadan hukum
Perusahaan Daerah (PD), Perseroan Terbatas (PT), dan Koperasi (KOP). Tercatat
jumlah BPR sampai dengan Desember 2013 di Indonesia mencapai 1634 dengan
komposisi 1377 berbadan hukum PT, 225 berbadan hukum PD, dan 32 berbadan
hukum Koperasi. Dari 225 BPR berbadan hukum PD tersebut, terdapat 64 di Jawa
Barat, 60 di Jawa Tengah dan 14 di Jawa Timur. BPR berbadan hukum perusahaan
daerah merupakan badan usaha yang menjadi salah satu sumber pendapatan bagi
daerah sehingga keberadaannya menjadi sangat penting.
Tabel 1.1
Jumlah BPR di Indonesia dan PD. BPR di Jawa Barat, Jawa Tengah dan
Jawa Timur
Tahun
BPR di Indonesia Perusahaan Daerah BPR
PT PD KOP Jumlah Jawa
Barat
Jawa
Tengah
Jawa
Timur Jumlah
2013 1377 225 32 1634 64 60 14 138
2012 1391 229 33 1.653 65 61 14 140
2011 1388 247 34 1.669 83 64 14 161
2010 1384 288 34 1.706 130 64 14 208
2009 1357 324 34 1.733 153 64 13 230
Sumber: www.bi.go.id (data diolah)
Sebagai suatu lembaga pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM), Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) di Jawa Barat,
3
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jawa Tengah dan Jawa Timur telah menunjukkan perkembangan total aset selama
tahun 2009-2012. Adapun peningkatannya dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 1.1
Perkembangan Total Aset PD. BPR Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa
Timur Tahun 2009-2012 (dalam ribuan rupiah)
Sumber: www.bi.go.id (data diolah)
Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa dari tahun 2009 sampai 2012 total aset
yang dimiliki PD. BPR Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur mengalami
peningkatan. Dari tahun 2009 ke 2010, PD. BPR Jawa Barat mengalami kenaikan
sebesar Rp439,078,021,000 atau sekitar 67,72%, tahun 2010 ke 2011 mengalami
kenaikan sebesar Rp718,715,533,000 atau sekitar 66,09% dan dari tahun 2011 ke
2012 mengalami kenaikan sebesar Rp664,547,424,000 atau sekitar 36,79%. PD. BPR
Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar Rp1,181,738,971 atau sekitar 31,73% pada
2009 2010 2011 2012
Jawa Barat 648,411,639 1,087,489,660 1,806,205,193 2,470,752,617
Jawa Tengah 3,723,950,374 4,905,689,345 5,817,043,463 7,137,151,898
Jawa Timur 414,850,890 429,896,280 572,846,913 702,774,853
-
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
7,000,000,000
8,000,000,000
4
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tahun 2009 ke 2010, tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikan sebesar
911,354,118,000 atau sekitar 18,58% dan tahun selanjutnya yaitu tahun 2011 ke 2012
mengalami kenaikan sebesar Rp1,320,108,435,000 atau sekitar 22,69%. Dan terakhir
PD. BPR Jawa Timur, dari tahun 2009 ke 2010 mengalami kenaikan sebesar
Rp15,045,390,000 atau sekitar 3,63%, dari tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikan
sebesar Rp142,950,633,000 atau sekitar 33,25% dan dari tahun 2011 ke 2012
mengalami kenaikan sebesar Rp129,927,940,000 atau sekitar 22,68%. Perkembangan
total aset tersebut mengindikasikan bahwa PD. BPR semakin diminati oleh
masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari komposisi dana pihak ketiga yang meningkat tiap
tahunnya.
Tabel 1.2
Komposisi Dana Pihak Ketiga Bank Perkreditan Rakyat 2009-2012
Sumber: www.bi.go.id
Yeni Sitorus dalam sebuah harian kabar online (harianorbit.com)
menyebutkan bahwa karakteristik BPR yang memiliki kemudahan dalam penyaluran
kredit dibandingkan dengan bank konvensional lain menjadi daya tarik tersendiri,
sehingga BPR masih diminati. Segmentasi pasar BPR yang memasarkan produknya
5
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepada masyarakat kecil serta UMK diperkirakan menjadi alasan utama kenapa BPR
bisa bertahan hingga saat ini.
Selain total aset, Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) di
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur juga telah menunjukkan perkembangan
laba sebelum pajak selama tahun 2009-2012. Adapun peningkatannya dapat dilihat
pada grafik berikut:
Gambar 1.2
Perkembangan Laba Sebelum Pajak PD. BPR Jawa Barat, Jawa Tengah
dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 (dalam ribuan rupiah)
Sumber: www.bi.go.id (data diolah)
Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa dari tahun 2009 sampai 2012 laba
operasional yang diperoleh PD. BPR Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur
hampir semua mengalami peningkatan. Dari tahun 2009 ke 2010, PD. BPR Jawa
2009 2010 2011 2012
Jawa Barat 29,975,993 45,183,740 57,479,891 68,405,898
Jawa Tengah 139,059,193 160,325,057 217,796,050 256,445,875
Jawa Timur 12,122,681 9,786,815 15,901,474 25,233,916
-
50,000,000
100,000,000
150,000,000
200,000,000
250,000,000
300,000,000
6
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Barat mengalami kenaikan sebesar Rp15,207,747,000 atau sekitar 50,73%, tahun
2010 ke 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp12,296,151,000 atau sekitar 27,21%
dan dari tahun 2011 ke 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp10,926,007,000 atau
sekitar 19,01%. PD. BPR Jawa Tengah mengalami kenaikan sebesar
Rp21,265,864,000 atau sekitar 15,29% pada tahun 2009 ke 2010, tahun 2010 ke 2011
mengalami kenaikan sebesar Rp57,470,993,000 atau sekitar 35,85% dan tahun
selanjutnya yaitu tahun 2011 ke 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp38,649,825,000
atau sekitar 17,75%. Dan terakhir PD. BPR Jawa Timur, dari tahun 2009 ke 2010
mengalami penurunan sebesar Rp2,335,866,000 atau sekitar -19,27%, tahun 2010 ke
2011 mengalami kenaikan sebesar Rp6,114,659,000 atau sekitar 62,48% dan dari
tahun 2011 ke 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp9,332,442,000 atau sekitar
58,69%. Perkembangan laba sebelum pajak tersebut mencerminkan bahwa PD. BPR
terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya di tengah persaingan ketat industri
perbankan indonesia. Hal ini didukung dengan pertumbuhan kegiatan penyaluran
dana BPR secara umum yang meningkat tiap tahunnya.
Tabel 1.3
Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (Penyaluran Dana) 2009-2012
Sumber: www.bi.go.id
7
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu tujuan utama dari perusahaan adalah memperoleh laba untuk
menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Laba atau profit merupakan salah satu
indikator penting dalam menilai kesehatan bank, yaitu penilaian dari segi
profitabilitasnya. Perusahaan menilai bahwa tingkat profitabilitas lebih penting
daripada laba. Karena besarnya laba tidak dapat mencerminkan bahwa operasi
perusahaan telah berjalan secara efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan
membandingkan laba tersebut dengan indikator lain untuk kemudian diketahui
tingkat profitabilitasnya.
Wiagustini (2010:76) menyatakan bawa profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen
perusahaan agar perusahaan mengetahui berapa laba yang diperoleh dalam suatu
periode tertentu. Senada dengan itu, Sartono (2001:122) mendefinisikan profitabilitas
yaitu kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan
penjualan, total asset maupun modal sendiri. Sutrisno (2009:253) mengungkapkan
bahwa kegunaan dari profitabilitas adalah untuk mengukur seberapa besar tingkat
keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Hal tersebut menegaskan bahwa
semakin besar tingkat keuntungan yang diraih maka akan menunjukkan kinerja
manajemen yang semakin baik dalam mengelola perusahaan. Bagi pimpinan
perusahaan, profitabilitas dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui
berhasil atau tidaknya perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi penanam modal
8
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat digunakan sebagai tolak ukur prospek modal yang ditanamkan dalam
perusahaan tersebut.
Dalam realitasnya, perjalanan BPR sebagai lembaga keuangan mikro
menghadapi masalah yaitu dari sisi operasional yang masih belum efisien. Dari sisi
operasional diantaranya tercermin dari masih tingginya suku bunga BPR. Suku bunga
yang tinggi tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa BPR belum mampu
menggunakan biaya operasionalnya secara efisien. Paulus Yoga dalam sebuah harian
kabar online (infobanknews.com) mengungkapkan bahwa Perhimpunan Bank
Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) tidak menampik tingkat suku bunga kredit
BPR masih lebih tinggi dibanding Bank Umum, akibat tingginya biaya dana dan
overhead. Perbarindo mengakui tingkat suku bunga kredit BPR masih lebih tinggi
dibanding bank umum diakibatkan struktur biaya dana (cost of fund) yang juga lebih
tinggi. Ramdhania El Hida dalam sebuah harian kabar online (finance.detik.com)
menyatakan bahwa Bank Indonesia mengakui bisnis bank di Indonesia masih jauh
dari efisien. Suku bunga kredit yang tinggi menjadi salah satu tandanya. Jika bank
efisien, harusnya bunga kredit rendah. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah
untuk meningkatkan kinerja BPR.
Tabel 1.4
Suku Bunga Rata-rata Kredit BPR 2009-2012
9
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: www.bi.go.id
Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi
kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang
merupakan tujuan utama perusahaan. Sehingga secara langsung biaya mempengaruhi
tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Biaya harus dialokasikan sesuai dengan
kebutuhan dan tepat sasaran. Alokasi biaya harus memperhitungkan efektifitas dan
efisiensi yang berarti alokasi biaya tertentu harus menciptakan pendapatan tertentu
yang harus dialokasikan lebih tinggi dari alokasi biayanya. Salah satu strategi yang
saat ini sedang berkembang untuk mencapai efektivitas dan efisiensi biaya adalah
dengan menerapkan Cost Reduction.
Dalam hasil penelitian Nikmatullah (2014) yang berjudul Upaya Penerapan
Cost Reduction dalam Peningkatan Laba (studi pada PD. BPR di Jawa Barat),
ditunjukkan bahwa proporsi nilai beban tetap PD. BPR tahun 2010 – 2012 mengalami
penurunan. Pada tahun 2010 nilai rata-rata fixed cost ratio pada PD. BPR yaitu
sebesar 68,26% dari total Beban. Pada tahun 2011 nilai rata-rata fixed cost ratio pada
PD. BPR yaitu sebesar 68,15% dari total beban. Dan pada tahun 2012 nilai rata-rata
fixed cost ratio pada PD. BPR yaitu sebesar 67,09% dari total beban. Hal ini
10
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencerminkan bahwa PD. BPR terus berupaya dalam melakukan efisiensi biaya demi
meraih laba yang maksimal.
Menurut Hansen et al (2009:178) mendefinisikan cost reduction sebagai
perbaikan terus-menerus disertai dengan tujuan pengurangan biaya. Papastathopoulou
(2014) dalam Atmawidjaya (2014) menyebutkan cost reduction adalah suatu proses
yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan
keuntungan mereka. Strategi yang diterapkannya dapat bervariasi tergantung pada
layanan atau produk perusahaan. Sherlita (2000) mengungkapkan bahwa strategic
cost reduction dapat mempengaruhi perilaku manajemen dalam melakukan
improvement secara berkelanjutan terhadap proses pembuatan produk dan bersifat
jangka panjang. Strategic cost reduction menjadikan pengurangan biaya bagian dari
strategi untuk menempatkan perusahaan pada posisi kompetitif.
Dalam jurnal Roland Berger (2010) yang berjudul “Cost Transformation
Imperative For European Banks” yang dikutip oleh Nikmatullah (2014) menyatakan
bahwa industri perbankan Eropa sudah bergeser mengarah ke arah Cost Reduction
dan Cost Transformation. Roland Berger menemukan bahwa bank perlu menargetkan
peningkatan biaya jangka pendek dan penyederhanaan jangka panjang untuk
memulihkan profitabilitas. Bank akan mampu mengurangi biaya pokok mereka
dengan setidaknya 10% selama lima tahun ke depan untuk mencapai rasio biaya
terhadap pendapatan 55% di lima tahun kedepan, dengan asumsi lingkungan
pertumbuhan pendapatan stabil. Ia memprediksi bahwa jika lingkungan perbankan
11
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memburuk, pengurangan biaya 17% dapat diminta. Setengah dari pengurangan target
total akan dibuat dalam biaya SDM dan setengah lainnya dalam biaya eksternal (IT,
real estate serta biaya lainnya). Saat ini banyak bank Eropa telah mengumumkan
penerapan program cost reduction dalam usahanya. Namun, analisis Roland Berger
mengungkapkan bahwa di antara 25 teratas, hanya sepertiga memiliki rencana
transformasi biaya yang ambisius. Ia mengungkapkan ada perbedaan pendekatan
transformasi biaya yang harus dilakukan di beberapa negara.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis berkesimpulan bahwa
pentingnya penerapan cost reduction dalam mempengaruhi profitabilitas PD. BPR.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengembangkan penelitian dari penelitian
terdahulu yaitu Nikmatullah (2014). Adapun perbedaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu yaitu peneliti melakukan penelitian asosiatif dengan variabel
dependen profitabilitas serta peneliti memperluas populasinya dengan menambahkan
provinsi jawa tengah dan jawa timur. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Cost Reduction terhadap
Profitabilitas Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka pada penelitian penulis ini dirumuskan masalah sebagai berikut:
12
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana gambaran mengenai analisis cost reduction dengan menggunakan
Breakeven Analysis untuk Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD.
BPR) di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. Bagaimana gambaran mengenai profitabilitas pada Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat (PD. BPR) di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
3. Bagaimana pengaruh penerapan cost reduction terhadap profitabilitas pada
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) di Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diutarakan diatas, maka maksud dan
tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh penerapan cost reduction terhadap profitabilitas.
Secara khusus, penelitian ini dimaksudkan dan ditujukan untuk:
1. Untuk mengetahui gambaran mengenai analisis cost reduction dengan
menggunakan Breakeven Analysis untuk Perusahaan Daerah Bank Perkreditan
Rakyat (PD. BPR) di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. Untuk mengetahui gambaran mengenai profitabilitas pada Perusahaan Daerah
Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
13
Riza Gilang Ariandy, 2014 PENGARUH PENERAPAN COST REDUCTION TERHADAP PROFITABILITAS : Studi Empiris pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Tahun 2009-2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan cost reduction terhadap profitabilitas
pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) di Jawa Barat,
Jawa Tengah dan Jawa Timur.
1.4 Manfaat Penelitian
Setiap hasil penelitian yang dilakukan haruslah mengandung manfaat baik
secara akademis maupun praktis, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pihak lain
yang membutuhkan skripsi ini. Adapun manfaatnya adalah:
1. Aspek akademis
Manfaat akademis yaitu sebagai praktik atas ilmu yang sudah didapat
dibangku kuliah dalam bidang akuntansi dan pengharapan agar penelitian ini
juga dapat menjadi inspirasi dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
2. Aspek praktis
Bagi praktisi terutama bagi subjek penelitian Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat (PD. BPR) yang berlokasi di Jawa Barat, Jawa Tengah
dan Jawa Timur, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai dasar
pertimbangan untuk perencanaan strategik dalam mengalokasikan struktur
biaya yang diharapkan mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja
demi pencapaian laba yang optimal sehingga dapat menghasilkan tingkat
profitabilitas yang diharapkan.